manajemen sistem manufaktur

24
KATA PENGANTAR Puji syukur penyusun panjatkan ke hadirat Alloh swt. karena berkat rahmat dan karunia-Nya penyusun mampu menyelesaikan makalah berjudul “Desain Produk Botol Minuman Kemasan”. Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Manajemen Siste Manufaktur. Penyusun menyadari bahwa selama penulisan makalah ini penyusun banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak. Oleh sebab itu penyusun mengucapkan terimakasih kepada: Zulkifli Amin Ph.D selaku dosen mata kuliah Manajemen Sistem Manufaktur; Semua anggota kelompok yang telah membantu penulisan makalah ini. Makalah ini bukanlah karya yang sempurna, karena masih memliki banyak kekurangan, baik dalam isi maupun sistematika dan teknik penulisannya. Oleh sebab itu, penyusun sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan makalah ini. Akhirnya semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi penyusun dan pembaca. Amin. Padang, Maret 2015 Penyusun 1

Upload: hakiismail

Post on 22-Dec-2015

29 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Manufaktur

TRANSCRIPT

Page 1: Manajemen Sistem Manufaktur

KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan ke hadirat Alloh swt. karena berkat rahmat dan karunia-Nya penyusun mampu menyelesaikan makalah berjudul “Desain Produk Botol Minuman Kemasan”. Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Manajemen Siste Manufaktur.

Penyusun menyadari bahwa selama penulisan makalah ini penyusun banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak. Oleh sebab itu penyusun mengucapkan terimakasih kepada:

Zulkifli Amin Ph.D selaku dosen mata kuliah Manajemen Sistem Manufaktur;

Semua anggota kelompok yang telah membantu penulisan makalah ini.

Makalah ini bukanlah karya yang sempurna, karena masih memliki banyak kekurangan, baik dalam isi maupun sistematika dan teknik penulisannya. Oleh sebab itu, penyusun sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan makalah ini. Akhirnya semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi penyusun dan pembaca. Amin.

Padang, Maret 2015

Penyusun

1

Page 2: Manajemen Sistem Manufaktur

BAB I

PEMBAHASAN

1.1 Desain Produk Botol Minuman Kemasan

 Kemasan plastik saat ini mendominasi industri makanan di Indonesia, menggeser penggunaan kemasan logam dan gelas. Hal ini disebabkan karena kelebihan dari kemasan plastik yaitu ringan, fleksibel, multiguna, kuat, tidak bereaksi, tidak karatan dan bersifat termoplastis (heat seal), dapat diberi warna dan harganya yang murah. Kelemahan dari plastik karena adanya zat monomer dan molekul kecil dari plastik yang mungkin bermigrasi ke dalam bahan pangan yang dikemas. Benda plastik hampir kita temukan di semua tempat, mulai dari bungkus makanan, peralatan elektronik, mobil, motor, peralatan rumah tangga dan sebagainya.

 Plastik sering dibedakan dengan resin, karena antara plastik dan resin tidak jelas perbedaannya. Secara alami, resin dapat berasal dari tanaman seperti balsam, damar, terpentin. Tetapi kini resin sintesis sudah dapat diproduksi misalnya selofan, akrilik seluloid, formika, nilon, fenol formaldehida resin dan sebagainya.

Bahan pembuat plastik pada mulanya adalah minyak dan gas sebagai sumber alami, tetapi di dalam perkembangannya bahan-bahan ini digantikan dengan bahan sintesis sehingga dapat diperoleh sifat-sifat plastik yang diinginkan dengan cara kopolimerisasi, laminasi dan ekstruksi.

Setiap jenis dan material plastik mempengaruhi proses pembuatan dan teknologi yang dipakai dalam pembuatan plastik. Misal untuk membuat part-part elektronik seperti casing handphone, gear pada printer, gelas plastik, dan benda sejenisnya digunakan mesin injection, untuk membentuk sol sepatu digunakan press rubber, sedangkan untuk membuat botol digunakan blow mold type injection. Kali ini kita akan lebih dalam mengenal proses pembuatan plastik melalui teknologi injection serta komponen-komponen yang ada pada injection machine.

Penemuan dan pembuatan plastik, pertama kali dilaporkan oleh Dr.Montgomerie pada tahun 1843, yaitu oleh penduduk Malaya dengan cara memanaskan getah karet kemudian dibentuk dengan tangan dan dijadikan sebagai gagang pisau. Pada tahun 1845 J.Peluoze berhasil mensintesa sululosa nitrat. Cetakanbahan plastik yang pertama, dipatenkan oleh J.L.Baldwin pada tangal 11 Februari 1862 yang disebut denganmolds for making daguerreotype cases. Cetakan ini kemudian digunakan secara luas untuk membentuk bahan-bahan plastik yang terdiri dari campuran getah karet dengan berbagai bahan pengisi, humektan dan pemplastik.

Teknologi pembuatan plastik mulai dikembangkan pada tahun 1800-an. Kemudian pada tahun 1868 John Wesley Hyatt membuat billiard ball dengan menginjeksikan seluloid ke dalam mold. John dan Isaiah Hyatt mematenkan injection machine molding untuk pertama kalinya pada tahun 1872. Seluloid digunakan juga untuk mainan anak-anak, pakaian, cat dan

vernis, serta film untuk foto.

2

Page 3: Manajemen Sistem Manufaktur

Injection molding adalah metode pemrosesan material termoplastik yang mana material yang meleleh karena pemanasan diinjeksikan oleh plunger ke dalam cetakan yang didinginkan oleh air kemudian material tersebut akan menjadi dingin dan mengeras sehingga bisa dikeluarkan dari cetakan.

            Secara garis besar pada injection machine terbagi menjadi 3 bagian:

1. Clamping Unit Clamping unit berfungsi untuk memegang dan mengatur gerakan dari mold unit

serta gerakan ejector saat melepas benda dari molding unit. Pada clamping unit lah kita bisa mengatur berapa panjang gerakan molding saat dibuka dan berapa panjang ejector harus bergerak. Ada 2 macam clamping unit yang dipakai pada umumnya, yaitu toggle clamp dan hidrolik clamp.

2. Molding UnitMolding unit sebenarnya adalah bagian lain dari plastic injection machine. Molding unit adalah bagian yang membentuk benda yang dibuat, Secara garis besar molding unit memiliki 2 bagian utama yaitu bagian cavity dan core. Bagian cavity adalah bagian cetakan yang berhubungan dengan nozzle pada mesin, sedangkan bagian core adalah bagian yang berhubungan dengan ejector.

3. Injection UnitBagian-bagian dari injection unit adalah:Motor dan transmission gear unit

Bagian ini berfungsi untuk menghasilkan daya yang digunakan untuk memutar screw pada barrel, sedangkan transmisi unit berfungsi untuk memindahkan daya dari putaran motor ke dalam screw. Selain itu transmission unit juga berfungsi untuk mengatur tenaga yang disalurkan sehingga tidak pembebanan yang terlalu besar.

Cylinder screw ramBagian ini berfungsi untuk mempermudah gerakan screw dengan menggunakan momen enersia sekaligus menjaga perputaran screw tetap konstan sehingga didapat dihasilkan kecepatan dan tekanan yang konstan saat proses injeksi plastik dilakukan.

HopperHopper adalah tempat untuk menempatkan material plastik sebelum masuk ke barrel. Biasanya untuk menjaga kelembapan material plastik digunakan tempat penyimpanan khusus yang dapat mengatur kelembapan sebab apabila kandungan air terlalu besar pada udara, dapat menyebabkan hasil injeksi yang tidak bagus.

BarrelBarrel merupakan tempat screw dan selubung yang menjaga aliran plastik ketika dipanasi oleh heater. Pada bagian ini juga terdapat heater untuk memanaskan plastik sebelum masuk ke nozzle.

ScrewReciprocating screw berfungsi untuk mengalirkan plastik dari hopper ke nozzle. Ketika screw berputar material dari hopper akan tertarik mengisi screw yang selanjutnya dipanasi lalu didorong ke arah nozzle.

Non return valveValve ini berfungsi untuk menjaga aliran plastik yang telah meleleh agar tidak kembali saat screw berhenti berputar.

3

Page 4: Manajemen Sistem Manufaktur

PROSES PEMBUATAN BOTOL (Blow Mold Technology)

Proses pembuatannya diawali dengan pembentukan material plastik dengan cara meniupkan suatu fluida (udara) kedalam cetakan untuk membentuk suatu bentukan yang diinginkan. Umumnya digunakan untuk bentukan yang berongga dengan perbedaan tebal dinding.

Metode Blow Mold dapat dibedakan atas tiga cara, yaitu :

1.      Injection Blow Mold

Proses pembentukan produk berbahan plastik dengan cara diinjeksikan terlebih dahulu untuk bakalan plastik yang akan di blow. Terdiri dari komponen Injeksi dan Blow. Secara umum digunakan untuk kontainer dengan ukuran yang relatif kecil dan yang sama sekali tidak ada handle. Sering jugadigunakan untuk kontainer yang terdapat bentukan ulir pada bagian leher pada botol.

Tahapan Proses :

a.         Plastik dalam keadaan melting diinjeksikan kedalam kaviti dalam bentuk bakalan.

b.         Plastik dipindah ke cetakan blowing.

c.         Udara di tiupkan sehingga plastik mengembang dan menempel sesuai bentuk mold.

d.         Cetakan membuka untuk pengeluaran produk.

2.      Extrusion Blow Mold

Proses pembentukan material plastik dengan cara diteteskan dari extruder. Metode yang paling sederhana dari blow mold terdiri dari extruder dan blow. Bisa digunakan untuk kontainer yang bervariasi dari bentuknya, ukurannya, bukaan leher pada botol, maupun bentukan handle. Jenis plastik yang digunakan adalah HDPE, PVC, PC, PP, and PETG.

Tahapan Proses :

a.         Plastik dikeluarkan dari extruder masuk ke cetakan blow dengan pengarah lubang.

b.         Cetakan tertutup.

c.         Pengarah lubang mengalirkan fluida (udara) kedalam plastik yang dalam keadaan melting sehingga menekan ke cetakan.

d.         Cetakan terbuka untuk pengeluaran produk.

3.      Stretch Blow Mold

Proses pembentukan plastik dengan cara di rentangkan (stretch) sampai tercapai ukuran yang diinginkan dengan mempertimbangkan ketebalan bakalan plastik. Sangat baik digunakan untuk plastik dengan jenis PET. Terdiri dari komponen Injeksi, Stretcher dan Blow.

Tahapan Proses :

4

Page 5: Manajemen Sistem Manufaktur

a.         Plastik dalam keadaan melting diinjeksikan kedalam kaviti dalam bentuk bakalan.

b.         Plastik di stretching (diregangkan) sesuai dimensi yang diperlukan.

c.         Udara di tiupkan sehingga plastik mengembang dan menempel sesuai bentuk mold.

d.         Cetakan membuka untuk pengeluaran produk.

  Secara sederhana botol umumnya di buat dari material seperti plastik dan kaca. Proses pembuatan botol dari kedua material tersebut hampir sama. Material di lebur kemudian di tiup kedalam cetakan sesuai dengan bentuk yang di inginkan. Berikut detail proses pembuatan botol dari bahan kaca :

1.      Bahan-bahan untuk membuat botol, seperti kalsium karbonat, sodium karbonat, pasir silika, dan bahan-bahan kimia lainnya di masukan kedalam tungku pembakaran (furnace).

2.      Didalam tunggku pembakaran bahan-bahan tadi di lebur sampai temperatur 1400 derajat Celsius.

3.      Hasil leburan ini (gob) di umpankan ke dalam cetakan.

4.      Didalam cetakan ini leburan ini di tiup dengan angin bertekanan sehingga cairan kaca menempel pada cetakan sehingga membentuk botol yang di inginkan (lihat gambar).

5.      Setelah botol di lepas dari cetakan kemudian di lakukan pemanasan ulang (perlakuan panas) untuk menghilangkan tegangan dan regangan saat membentuk botol. perlakuan ini di berikan agar kekuatan botol maksimal.

1.2 Pemilihan Produk

Pemilihan produk adalah proses pemilihan produk barang untuk dapat disajikan pada pelanggan atau klien. Jenis botol kemasan yang ramah lingkungan yang bisa terurai dalam beberapa bulan menjadi salah satu perusahaan yang peduli terhdap bumi. Produk yang ditawarkan adalah jenis plastik yang telah di modivikasi sehingga setelah dipakai bisa terurai dengan baik dengan tanah. Produk tersebut belum dimiliki oleh pasar perusahaan lain.

1.2.1 Strategi Produk Menunjang Keunggulan Bersaing

Stategi botol kemasan adalah respons cepat dalam melayani kebutuhan pelangannya. Botol kemasan telah menjadikan desain tercepat dalam dunia kemasan. Waktu desain yang lebih singkat memungkinkan botol kemasan memasarkan produk sebelum selera pelanggan berubah dan melakukan proses desain dengan teknologi dan inovasi baru. Keputusan produk sangatlah mendasar bagi strategi organisasi dan berdampak luas terhadap seluruh fungsi operasi.

a. Siklus Hidup Produk

Produk-produk dilahirkan dengan bentuk inovasi dan sitem manufaktur yang canggih.

5

Page 6: Manajemen Sistem Manufaktur

Arus Kas Negatif

Arus Kas

Pendapatan Bersih(Laba)

Pendapatan Penjualan

Biaya Pengembangan dan Produksi

Kerugian

Perkenalan Pertumbuhan Kematangan Penurunan

Siklus Hidup Produk

b. Siklus Hidup dan Strategi

Sebagaimana para manajer operasi harus siap mengembangkan produk baru, mereka juga harus siap mengembangkan strategi untuk produk baru yang sudah ada. Strategi produk yang berhasil mengharuskan penetapan strategi terbaik untuk setiap produk berdasarkan posisinya pada setiap hidupnya. Di bawah ini, kita meninjau beberapa pilihan strategi saat produk bergerak di sepanjang siklus hidupnya.

Gambar 1

Fase perkenalan, karena produk botol kemasan pada fase perkenalan ini sedang disesuaikan dengan kondisi pasarnya dan teknik-teknik produksinya, mungkin diperlukan pengeluaran lain-lain untuk penelitian, pengembangan produk, modifikasi dan perbaikan proses serta pengembangan pemasok.

Fase pertumbuhan, dalam fase pertumbuhan, desain produk telah mulai stabil dan diperlukan peramalan kebutuhan kapasitas yang efektif.

Fase kematangan, saat sebuah produk mencapai kematangan, pesaing mulai bermunculan. Produksi dalam jumlah besar dan inovatif sangatlah sesuai pada fase ini. Pengendalian biaya yang sangat baik, berkuranganya pilihan dan potongan lini produk mungkin akan efektif atau diperlukan untuk meningkatkan keuntungan dan pangsa pasar.

Fase penurunan, manajemen mungkin perlu sedikit kejam pada produk botol kemasan yang siklus hidupnya mendekati akhir. Produk yang hamper mati biasanya adalah produk yang buruk bagi investasi sumber daya dan kemampuan manaterial. Hal ini harus ada solusi atas jalan keluar agar produk ini tidak lngsung mengalami fase penurunan yang akan di prediksi nantinya.

6

Page 7: Manajemen Sistem Manufaktur

1.2.2 Analisis Produk Berdasarkan Nilai

Produk yang di desain sesuai dengan keinginan konsumen dengan bentuk dan ukuran yang bervariasi.

1.3 Pengembangan Produk

1.3.1 Sistem Pengembangan Produk

Sistem pengembangan produk dengan melakukan inovasi terhadap perkembangan botol kemasan minuman.

1.4 Quality Function Deployment (QFD)

QFD  adalah proses menetapkan permintaan pelanggan dan menerjemahkan keinginan pelanggan ke dalam atribut yang dapat dipahami dan dilaksanakan oleh setiap bagian fungsional. Suatu perangkat QFD adalah Rumah Kualitas, yaitu bagian dari proses penyebaran fungsi kualitas yang menggunakan matriks perencanaan untuk menghubungkan keinginan pelanggan dengan bagaimana perusahaan akan memenuhi keinginan tersebut.

1.4.1 Membuat Organisasi untuk Pengembangan Produk

Tim pengembangan produk bertanggung jawab untuk mengubah permintaan pasar menjadi sebuah produk yang dapat mencapai keberhasilan produk. Tim ini terdiri dari perwakilan dari pemasaran, produksi, pembelian dan penjaminan kualitas, dan karyawan pelayanan lapangan. Pengguanaan tim seperti ini disebut sebagai rekayasa menyeluruh (concurrent engineering) dan menunjukan sebuah tim yang mewakili semua bidang yang terpengaruh (dikenal sebagai timlintas fungsi).

Satu alat QFD adalah rumah kualitas (house of quality). Rumah kualitas merupakan bagian dari proses quality function deployment yang menggunakan sebuah matriks perencanaan untuk menghubungkan “keinginan” pelanggan dengan “bagaimana” perusahaan melakukan sesuatu untuk memenuhi “keinginan” tersebut.

Kenali keinginan pelanggan.

Kenali bagaimana produk akan memuaskan keinginan pelanggan.

Hubungkan keinginan pelanggan dengan bagaimana produk akan dibuat untuk memenuhi keinginan pelanggan tersebut.

Kenali hubungan antar sejumlah bagaimana pada perusahaan.

Buat tingkat kepentingan.

Evaluasi produk pesaing

1.4.2 Tim Pengembangan Produk

Tim pengembangan produk bertanggung jawab mengubah permintaan pasar menjadi sebuah produk yang dapat mencapai tahap keberhasilan. Tim ini terdiri atas perwakilan

7

Page 8: Manajemen Sistem Manufaktur

dari pemasaran, produksi, pembelian, penjaminan kualitas dan pelayanan lapangan. Banyak juga tim yang memasukkan perwakilan dari para penyedia barang atau jasa.

1.4.3 Kemampuan untuk Diproduksi dan Rekayasa Nilai

Kemampuan untuk diproduksi dan rekayasa nilai berkenaan dengan peningkatan dalam hal desain dan spesifikasi pada tahap pengembangan produk, mulai dari penelitian, pengembangan, desain, dan produksi. Selain pengurangan biaya yang nyata dan langsung terlihat, desain sedemikian hingga barang layak diproduksi dan rekayasa nilai juga menghasilkan keuntungan lain, antara lain :

1.      Mengurangi kerumitan

2.      Standarisasi tambahan dari berbagai komponen

3.      Perbaikan aspek-aspek fungsional dari produk

4.      Peningkatan desain pekerjaan dan keamanan pekerjaan

5.      Memudahkan produk untuk dirawat

6.      Desain yang tangguh

1.4.4 Menentukan Karakteristik

Penentuan karakteristik ini bertujuan untuk mengetahui selera konsumen terhadap produk. Hal ini dapat dilakukan dengan metode QFD (Quality Function Deployment), yaitu menterjemahkan selera konsumen ke dalam bentuk atribut-atribut produk yang disesuaikan dengan karakteristik teknis. QFD adalah suatu matriks yang sistematis, menggambarkan pendekatan yang dilakukan untuk merancang produk yang berkualitas.Disain Produk 28 Menunjukkan perbandingan produk rancangan terhadap produk pesaing Standar performansi produk Nilai kepentingan dari tiap karakteristik Nilai hasil perbandingan terhadapproduk pesaing Dasar dari QFD adalah filosofi TQM (Total Quality Management). Dalam QFD menggunakan suatu matriks yang disebut sebagai House of Quality, di mana matriks ini dapat menterjemahkan keinginan konsumen ke dalamkarakteristik desain. Bantuk dan keterangan dari setiap bagian matriks House of Quality dapat dilihat pada Gambar 2 dibawah ini :

8

Page 9: Manajemen Sistem Manufaktur

Gambar 2

Dalam menggunakan matriks House of Quality harus melalui prosedur sebagai berikut:

Mengidentifikasikan keinginan konsumen ke dalam atribut-atribut produk.

Pada tahap ini akan diuji sampai sejauh mana tingkat kepuasan konsumen terhadap suatu produk. Umumnya konsumen menyatakan pendapatnya mengenai suatu produk ke dalam atribut – atribut yang sangat umum, sehingga yang terpenting dalam tahap ini adalah mengidentifikasi pernyataan konsumen dengan baik untuk menghindari kesalahan interpretasi.

b. Menentukan tingkat kepentingan relatif dari atribut-atribut. Penentuan peringkat atribut ini dapat dilakukan dengan memberikan bobot persentase pada masing-masing atribut dengan menggunakan skala prioritas.

c. Mengevaluasi atribut-atribut dari produk pesaing Performansi dari pesaing dianalisis, keterangan mengenai atribut yang diprioritaskan pesaing dikaji.

d. Membuat matriks perlawanan antara atribut produk dengan karakteristik. Atribut – atribut yang telah diterjemahkan ke dalam karakteristik teknis pada tahap di atas dimasukkan ke dalam suatu matriks, di mana atribut diletakkan vertikal pada tepi sebelah kiri, sedangkan karakteristik teknis diletakkan horizontal pada tepi atas. Karakteristik teknis yang dipilih harus nyata dan dapat diukur.

e. Mengidentifikasi hubungan antara karakteristik teknis dan atribut produk.

9

Page 10: Manajemen Sistem Manufaktur

Untuk menyatakan hubungan yang terjadi antara karakteristik teknis dan atribut, biasanya menggunakan skor, di mana skor yang tertinggi menggambarkan tingkat kemudahan yang tinggi bagi tim perancang untuk mengidentifikasi karakteristik teknis yang paling berpengaruh pada kepuasan konsumen, dan sebaliknya.

f. Mengidentifikasi interaksi yang relevan di antara karakteristik teknis. Dalam House of Quality, besaran diletakkan pada bagian roof. Bekerja dengan matriks roof seperti ini dapat memudahkan dalam memeriksa interaksi yang terjadi pada setiap pasangan karakteristik teknis.

g. Menentukan gambaran target yang ingin dicapai untuk karakteristik teknis.

Pada tahap ini tim perancang menentukan target yang ingin dicapai untuk pengukuran parameter karakteristik teknis dalam memuaskan keinginan konsumen dan meningkatkan produknya melebihi produk pesaing.

1.4.5 Komunikasi

Merupakan tahapan akhir dalam proses perancangan. Prosedur yang

dilakukan adalah:

a. Membuat daftar komponen – komponen produk dan mengidentifikasi fungsi masing – masing komponen. Jika memungkinkan, produk yang telah dirakit kedalam komponennya. Pembentukan diagram dan grafik fungsi akan lebih baik.

b. Menentukan nilai fungsi yang teridentifikasi. Nilai yang diidentifikasi merupakan nilai yang telah diterima konsumen.

c. Menentukan biaya dari setiap komponen.

d. Mencari cara untuk mengurangi biaya tanpa mengurangi nilai. Dalam hal ini diperlukan kreativitas yang ditujukan untuk meningkatkan rasio nilai terhadap biaya.

e. Evaluasi alternatif dan menyeleksi perubahan. Solusi yang telah didapat kemudian dikomunikasikan kepada konsumen melalui produk dengan segala keunggulan atribut dibanding produk pesaing. Hal ini tentunya dilakukan dengan menggunakan rekayasa nilai (value engineering).

1.5 Permasalahan Desain Produk

1.5.1 Desain Yang Tangguh

Desain botol kemasan yang tangguh berarti produk dirancang sedemikian rupa sehingga ada sedikit variasi pada produk atau perakitan tidak berdampak banyak pada produk akhirnya. Juga desain yang dapat diproduksi sesuai persyaratan, bahkan dengan adanya kondisi proses produksi yang tidak sempurna.

1.5.2 Desain Moduler

Desain moduler adalah desain dimana bagian atau komponen dari suatu produk dibagi-bagi menjadi modul-modul yang dapat dipertukarkan dan diganti dengan mudah.

1.5.3 Computer-Aided Design

10

Page 11: Manajemen Sistem Manufaktur

Maksudnya adalah penggunaan komputer secara ineraktif untuk mengembangkan dan mendokumentasikan produk.

1.5.4 Computer-Aided Manufacturing

Yaitu penggunaan teknologi informasi untuk mengendalikan mesin. Adapun manfaat CAD dan CAM adalah sebagai berikut :

Kualitas produk menjadi semakin baik

Waktu desain yang lebih singkat

Pengurangan biaya produksi

Ketersediaan basis data

Memunculkan kemampuan baru

1.5.4 Teknologi Virtual Reality

Bentuk komunikasi visual dimana citra-citra digunakan sebagai pengganti dari benda aslinya, tetapi masih memungkinkan pengguna untuk meresponnya secara interaktif

1.5.5 Etika Dan Desain Ramah Lingkungan

Berikut tujuan desain yang etis dan ramah lingkungan:

Mengembangkan produk yang lebih aman dan ramah lingkungan

Meminimalkan limbah bahan baku dan energy

Mengurangi kewajiban terhadap persoalan lingkungan hidup

Meningkatkan efektivitas biaya dengan mematuhi peraturan lingkungan hidup

Agar dikenal sebvagai perusahaan yang baik

1.5.6 Persaingan Berdasarkan Waktu

Yaitu persaingan yang dipengaruhi oleh waktu, mengembangkan produk dengan cepat, dan melemparkannya ke pasar. Pada saat ini telah diperkenalkan tiga strategi pengembangan eksternal yang sering digunakan perusahaan besar. Adapun tiga strategi tersebut adalah sebagai berikut :

1. 5.7 Membeli Teknologi dengan Cara Mengakuisisi Perusahaan

Pengembanga produk dengan mengnbil nama dan label pesaing sedikit demi sedikit. Makan botol kemasa yang dikembangkan membuka sayapnya ke arah yang lebih besar. Berkerja sama dengan perusahaan lain dengan bisnis kerja sama untuk satu tujuan yakni dibidang pengadaan dan fasilitas telekomunikasi serta promosi di media massa.

1.5.8 Usaha Patungan

Perusahaan yang membentuk kepemilikan bersama untuk menghadirkan produk baru atau menguasai pasar baru.

11

Page 12: Manajemen Sistem Manufaktur

1.5.9 Aliansi

Perjanjian kerja sama yang menjadikan beberapa perusahaan tetap independen, tetapi dapat mencapai strategi yang sesuai dengan misi masing-masing.

1.6 Analisis Nilai

Terdapat suatu kebutuhan untuk memperbaiki secara tetap produk dan jasa yang kita hasilkan agar tetap kompetitif. Pembaharuan adalah kepentingan utama dalam seluruh apa yang kita lakukan. Suatu cara yang baik untk mengorganisasi pembaharuan,yang ditujukan pada perbaikan nilai produk dan jasa,disebut analisis nilai atau rekayasa nilai (value engineering)

Analisis nilai adalah suatu filosofi menghilangkan segala sesuatu yang menimbulkan biaya tetapi tidak memberikan sumbangan pada nilai atau fungsi dari produk atau jasa. Tujuannya adalah mempertemukan persyaratan performasu produk dan kebutuhan pelanggan pada biaya terendah yang memungkinkan.

Dalam analisis nilai digunakan istilah atau definisi sebagai berikut :

Sasaran atau tujuan : tujuan atau alasan keberadaan produk atau jasa.

Fungsi dasar: suatu fungsi dasar,jika dihilangkan akan membuat produk tersebut tidak berguna dalam kaitannya dengan sasaran.

Fungsi tambahan : adanya fungsi tambahan untuk mendukung fungsi dasar sebab merupakan cara untuk merancang produk khusus.

Sebagai contoh,dalam membuka botol minuman kemasan,kita meiliki hal-hal sebagai berikut :

Sasaran atau tujuan: memindahkan isi

Fungsi dasar: membuka notol kemasan minuman

Fungsi tambahan : bisa terturai dengn cepat dan berbeda dengan produk lainnya.

1.7 Menentukan Strategi Dan Produk Botol Minuman Kemasan

Stategi jasa ini menentukan bisnis yang di jalankan. Strategi jasa ini memberikan pengarahan untuk merancang produk ,sistem pelayanan dan pengukuran. Strategi jasa memberikan suatu pandangan tentang jasa macam apa yang harus diadakan oleh perusahaan. Hal ini menggambarkan arah bisnus yang dirasakan oleh pelanggan dan karyawan atau paling tidak bagaimana mereka harus memandangnya.

Barang secara fisik atau fasilitas barang

Manfaat yang dinikmati atau jasa yang eksplisit

Manfaat psikologis atau jasa yang implisit

1.8 Kontak pelanggan

Kunci utama dalam memilih suatu proses adalah jumlah kontak pelanggan. Jika derajat kontak rendah,proses dapat diacuhkan dari pelanggan atau pengaruh eksternal lainnya.

12

Page 13: Manajemen Sistem Manufaktur

Dalam hal ini potensi pelanggan untuk mengganngu proses produksi adalah kecil. Jumlah kontak rendah cocok dengan jenis proses manufaktur dan efisiensinya dapat menjadi tinggi. Sebaliknya jika kontak pelanggan tinggi,pelanggan dapat mengganggu proses produksi dengan tuntuan jenis pelayanan tertentu atau perlakuan khusus. Sehingga kontak pelanggan yang tinggi dapat menyebabkan proses produksi yang tidak efisien.

Tingkat kontak tinggi, melalui kehadiran pelanggan dapat menimbulkan sumber ketidakpastian dalam sistem produksi, hal ini tidak terdapat dalam situasi yang tingkat kontaknya rendah. Tingkat kontak yang tinggi dapat menyebabkan hilangnya efisiensi potensial, seperti yang dinyatakan dalam formula:

Efisiensi potensial= f (derajat kontak pelanggan)

Derajat kontak pelanggan iukur dari presentase waktu pelanggan berada di dalam sistem yang merupakan bagian dari total waktu yang dibutuhkan untuk memproduksi jasa tersebut.

Karakteristik sistem kontak yang rendah dan kontak yang tinggi adalah sebagai berikut :

Sistem kontak yang rendah dapat digunakan apabila kontak tatap muka tidak diperlukan atau tidak diinginkan oleh pelanggan atau bila tidak diperlukan pertukaran informasi secara tepat.

Sistem kontak yang rendah pada umumnya memerlukan karyawan dengan kemampuan teknis yang berorientasi kea rah efisiensi proses,prosedur yang mapan dan aliran proses. Sistem kontak yang tinggi memerlukan karyawan dengan kemampuan interpersonal yang baik termasuk keahlian dalam berbagai bidang,kepribadian,fleksibilitas dan berorientasi pada pelanggan.

Sistem kontak yang itnggi harus mampu memenuhi permintaan pada saat dibutuhkan,sehingga mereka harus menyesuaikan diri pada permintaan puncak.

Pada umumnya sistem kontak yang tinggi memerlukan biaya yang lebih tinggi dan memberikan pelayanan sesuai keinginan pelanggan (customization) dan kenyamanan yang lebih. Sistem kontak yang rendah memerlukan biaya yang lebih rendah dan lebih terstandarisasi.

1.9 Matriks jasa

Dalam matriks terdapat empat jenis operasi jasa. Jasa pabrik bercirikan interaksi dan pelayanan yang rendah dengan intensitas tenaga kerja yang rendah. Jasa seperti penerbangan,pengangkutan dengan truk dan hotel diproduksi dalam suatu yang seperti pabrik dengan efisiensi yang tinggi. Jenis operasi jasa lainnya adalah jasa perusahaan yang memberikan jasa dengan otomatisasi yang tinggi tetapi dengan derajat pelayanan yang tinggi. Jasa-jasa ini meliputi rumah sakit,perbaikan mobil dan perbaikan lainnya. Meskipun tingkat otomatisasi jasa perusahaan tinggi,tetapi cukup fleksibel untuk memenuhi berbagai macam pilihan pelanggan,sesuatu yang mirip dengan pekerjaan pesanan (job shop) dalam manufaktur.

Jasa masa bersifat padat karya dan rendah dalam interaksi dan pelayanan. Jasa ini menggunakan bentuk yang sangat terstandarisasi seperti bisnis eceran,sekolah dan

13

Page 14: Manajemen Sistem Manufaktur

perbankan yang bersifat eceran diproduksi secara masa. Sedangkan jasa professional memberikan tingkat pelayanan yang tinggi dan otomatisasi yang sangat rendah. Jasa ini dicirikan oleh profesi tradisional seperti akunatnsi,bantuan hukum dan pengobatan. Jasa-jasa dalam sel ini cenderung sangat tidak efisien disebabkan oleh tingginya biaya tenaga kerja dan tingginya interaksi pelayanan ( customization). Matriks jasa dapat ditujukan pada gambar 3

R

E

N

D

A

H

Rendah Tinggi

Jasapabrik Jasaperusahaan

Penerbangan rumahsakit

Pengiriman dengan truk Bengkel mobil

Hotel Jasa perbaikan yang lain

Tempat istiraha tdan rekreasi

T

I

N

G

G

I

Rendah Tinggi

Jasamasa Jasaprofesional

Toko eceran dokter

Grosir pengacara

Sekolah akuntan

aspekecerandari bank komersial arsitek

Gambar 3

1.10 Strategi Pengenalan Produk Baru

Terdapat tiga cara mendasar untuk meninjau proses pengenalan produk baru, yaitu:

menarik-pasar (market pull)

menurut “anda pandangan ini harus membuat apa yang dapat dijual”. Dalam hal ini produk baru ditentukan oleh pasar dengan sedikit perhatian terhadap keberadaan teknologi dan proses operasi. Kebutuhan pelanggan merupakan dasar utama untuk pengenalan produk baru.

Mendorong-teknologi (technology-push)

Pendekatan ini menyarankan bahwa “anda harus menjual apa yang anda dapat buat” dengan demikian produk baru diperoleh dari teknologi produksi,dengan sedikit perhatian

14

Page 15: Manajemen Sistem Manufaktur

terhadap pasar. Ini merupakan pekerjaan pemasaran untuk menciptakan pasar dan menjual produk yang dibuat.

Antarfungsional (interfuntional in nature)

Dalam pandangan ini,pengenalan produk baru adalah bersifat antar fungsional dan membutuhkan kerja sama diantara pemasaran, operasi,teknik dan fungsi lainnya. Proses pengembangan produk baru tidak dilakukan dengan menarik pasar ataupun mendorong teknologi tetapi ditentukan oleh usaha antar fungsi yang terkoordinasi. Hasilnya merupakan produk yang memenuhi kebutuhan pelanggan dengan penggunaan teknologi yang memberikan keuntungan terbaik.

15

Page 16: Manajemen Sistem Manufaktur

1.11 Desain Produk Cross-Fungsional

Kemajuan perencanaan, atau teknologi ketidakseiringan antara desain produk dan operasi adalah hal yang biasa terjadi.

ketidaksesuaian dalam teknologi, infrastruktur dan system imbalan.Ketidaksesuaian teknologi terjadi apabila produk yang didesain oleh litbang(R&D) tidak dapat dibuat oleh bagian operasi. Hal ini terjadi bila teknologi adalah baru atau tidak terbukti (secara teori) atau tidak dimengerti dengan baik. Bagian operasi juga dapat memliki infrastruktur yang tidak sesuai dengan produk baru dalam hal ketrampilan tenaga kerja, system pengendalian, jaminan kualitas dan organisasi. Akhirnya system imbalan mungkin akan menekankan penggunaan teknologi yang ada daripada kebutuhan proses yang baru. Pelaksanaan pendekatan tradisional dalam tingkatan atau tahapan terlihat pada gambar 4.a diasumsikan bahwa teknologi akan ditransfer dalam tingkatan seperti pengambilalihan atara litbang, operasi dan pemasaran. Ini merupakan proses berurutan, setiap fungsi menyelesaikan pekerjaannya sebelum memulai fungsi berikutnya.

Marketing Engineering Operation

Gambar 4a Time Sequintal Approach

Marketing Engineering Operation

Gambar 4b Time Concurrent Approach

16

Page 17: Manajemen Sistem Manufaktur

Gambar 4.b. menggambarkan suatu proses pengembangan yang concurrent. Semua fungsi terlibat sejak awal, seringkali dengan membentuk suatu tim pengembangan produk baru, segera setelah pengembangan dimulai. Dalam tingkat pertama, litbang memiliki usaha yang pokok, tetapi fungsi yang lain juga memiliki peranan. Setelah produk dirancang, litbang mengurangi usahana, tetapi tidak sampai nol, sedangkan operasi memiliki peran utama. Akhirnya bagian penjualan mengambilalih pimpinan ketika produk baru diluncurkan ke pasar

17

Page 18: Manajemen Sistem Manufaktur

1.12 Dokumen Untuk Produksi

Gambar perakitan adalah gambar produk yang terdiri atas komponen-komponennya biasanya merupakan gambar tiga dimensi yang juga gambar isometris. Dan dalam gambar perakitan ada diagram perakitan yang dimaksud diagaram perakitan adalah grafik untuk menentukan bagaimana komponen mengalir menjadi berbagai subassembly dan akhirnya menjadi produk jadi. Lembar rute mendaftarkan semua operasi yang dibutuhkan untuk memproduksi komponen dengan bahan yang terperinci. Dan disitu terdapat perintah kerja, perintah kerja adalah intruksi untuk membuat sejumlah produk tertentu, biasanya untuk jadwal tertentu. Engineering change notices berfungsi mengubah beberapa aspek definisi produk atau dokumentasi.

1.13 Penerapan Pohon Keputusan Pada Desain Prroduk.

Pohon keputusan sangat bermanfaat terutama saat terdapat serentetan keputusan dan beragam hasil yang mengakibatkan keputusan selanjutnya yang diikuti hasil yang lain. Untuk membentuk sebuah pohon keputusan, digunakan prosedur sebagai berikut.

1. Pastkan semua alternative yang mungkin dan keadan sudah dimasukkan ke pohon, termasuk alternative untuk “tidak melakukan apa-apa”.

2. Pengembalian hasil (payoff) dimasukkan pada akhir setiap cabang yang bersesuain.

3. Tujuannya adalah menetapkan nilai ekspektasi dari setiap tindakan yang ada.

1.14 Transisi Menuju Produksi

Manajemen harus membuat keputusan untuk mengembangkan ide produk tersebut lebih lanjut dan memproduksinya, atau menghentikannya. Saat keputusan dibuat, biasanya ada satu periode percobaan untuk memastikan desainnya benar-benar dapat di produksi. Percobaan ini juga memberikan staf operasi kemungkinan untuk mengembangkan peralatan yang sesuai, prosedur pengendalian kualitas, dan pelatihan karyawan untuk memastikan produk dapat dimulai dengan sukses.

Pada akhirnya, saat produk dianggap dapat dipasarkan dan di produksi, manajemen lini akan menerima tanggung jawab. Tugas manajemen operasi adalah membuat transisi dari litbang ke produksi tanpa gejolak atau selancar mungkin.

18