manajemen program bincang angkasa radio alaikas...
TRANSCRIPT
MANAJEMEN PROGRAM BINCANG ANGKASA RADIO
ALAIKASSALAM SEJAHTERA 95,5 RASFM JAKARTA
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi
Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S. Kom. I.)
Oleh:
ANA NURJANAH
NIM: 108053000019
PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH
FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1434 H / 2013 M
LEMBAR PENGESAHAN DOSEN PEMBIMBING
MANAJEMEN PROGRAM BINCANG ANGKASA 95,5 RASFM
JAKARTA
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Dakwah dan Komunikasi
Untuk Memenuhi Persyaratan Mendapat Gelar Sarjana Komunikasi Islam
(S.Kom.I)
Oleh
ANA NURJANAH
108053000019
Di bawah bimbingan
Drs. H. Sunandar, M. Ag
NIP. 19620626 1994031 002
JURUSAN MANAJEMEN DAKWAH
FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2013
LEMBAR PERNYATAAN
Asalamu`alaikum Wr.Wb
Saya yang bertanda tangan dibawah ini adalah penulis skripsi dengan judul
“Manajemen Program Bincang Angkasa Radio Alaikassalam 95,5 RasFM
Jakarta” dengan ini saya menyatakan bahwa:
1. Skripsi ini merupakan hasil karya saya yang diajukan untuk memenuhi
salah satu persyaratan memperoleh gelar Strata Satu (S-1) di UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya
cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya
atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia
menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Demikian lembar pernyataan ini dibuat, diharapkan dapat dipergunakan
dengan semestinnya. Terima Kasih
Wassalamu`alaikum Wr.Wb
Jakarta, 03 Februari 2013
Ana Nurjanah
i
ABSTRAK
Ana Nurjanah
10808053000019
Manajemen Program Bincang Angkasa Radio Alaikassalam Sejahtera (95,5
RASFM) Jakarta.
Menyampaikan ajaran agama Islam kepada umat manusia tidak pernah
terlepas dari sarana atau media (wasilah) dakwah. Kepandaian untuk memilih siaran
radio yang bersifat penerangan, ajakan, pendidikan, dan hiburan yang mampu
menggugah bagi para pendengar mengajarkan manusia untuk berbuat baik dan
meninggalkan kemungkaran. Dengan demikian, massa radio adalah salah satu alat
yang mempunyai gelombang frekuensi yang digunakan untuk menyampaikan pesan,
pernyataan, informasi kepada orang yang jumlahnya relatif besar dan bersifat
heterogen(berbeda).
Istilah radio dalam kehidupan sehari-hari digunakan sebagai sarana
penyampaian informasi. Suara yang kita dengar dari pesawat radio merupakan
perubahan bentuk energi elektromagnetik dari gelombang radio yang ditangkap oleh
oleh pesawat radio, kemudian diubah melalui loudspeaker (pengeras suara) menjadi
sebuah energi sehingga kita bisa dengar
Perumusan Masalah hasil penelitian ini ada 3 yaitu: Bentuk program apa saja
yang dilakukan pada program Bincang Angkasa. Bagaimana manajemen Program
Bincang Angkasa. Apa saja faktor pendukung dan penghambat manajemen Program
Bincang Angkasa.
Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan analisis
yang bersifat deskriptif yaitu jenis penelitian yang menggunakan teknik
pengumpulan data melalui observasi, wawancara dengan pihak yang berwewenang
mengenai fungsi manajemen yang akan diteliti, waktu dan tempat sesuai dengan
masalah dan tujuannya.
Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa Manajemen Program Bincang
Angkasa di Radio 95,5 RASFM Jakarta, pada dasarnya tidak mengacu pada fungsi-
fungsi manajemen yang baik. Adapun bentuk program yang ada adalah on air yakni
ceramah interaktif yang melibatkan pemirsa dan narasumber yang tetap (intern)
maupun tidak tetap (ekstern). Faktor pendukung dan penghambat pelaksaan program
Bincang Angkasa ini adalah dibantu oleh alat teknologi yang canggih, memiliki
reting (hasil) yang tinggi, dukungan acara On air terhadap Off Air, penempatan
waktu yang tepat dengan kondisi pendengar, dan faktor penghambatnya adalah
waktu siaran yang pendek, narasumber yang tidak on time (tepat waktu) dan para
staff yang tidak sesuai dengan bidang yang mereka miliki.
ii
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Alhamdulillah wa syukrulillah, segala puji bagi Allah SWT tuhan semesta
alam yang telah memberikan segala nikmat yang tak terhingga kepada hambanya
sampai detik ini dan shalawat serta salam semoga selalu senantiasa terlimpahkan
kepada baginda Muhammad SAW sehingga penulis dapat melewati perjalanan
akademis dan dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “ Manajemen
Program Bincang Angkasa Radio Alaikassalam 95,5RASFM Jakarta“
Penulisan skripsi ini berhasil diselesaikan atas usaha dan upaya yang telah
penulis lakukan dengan tujuan untuk memenuhi tugas akhir perkuliahan dan juga
sebagai persyaratan memperoleh gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I.) serta
bantuan yang sangat berharga dari beberapa pihak. Di tengah kesibukannya,
mereka menyempatkan waktu luang untuk berbagi informasi dan motifasi agar
penulis mampu mewujudkan skripsi ini. Maka dengan niat suci dan ketulusan
hati, penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih kepada orang-orang atas
segala bantuannya terutama kepada:
1. Dr. H. Arief Subhan, MA selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Drs. Wahidin Saputra, MA
selaku Pembantu Dekan bidang Akademik, Drs. H. Muhammad Jalal, MA
selaku pembantu Dekan bidang Administrasi, Drs. Study Rizal LK, MA
selaku pembantu Dekan bidang Kemahasiswaan.
iii
2. Drs. Cecep Castrawijaya, MA dan H. Mulkannasir BA, S.Pd, MM selaku
Ketua dan Sekretaris Program Studi Manajemen Dakwah.
3. Drs. H. Sunandar, M.Ag. pembimbing yang telah memberikan nutrisi
intelektual dan motivasi bagi penulis untuk segera menyelesaikan skiripsi
hingga sampai saat ini.
4. Para Dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang telah
memberikan dedikasinya, pengarahan, pengalaman, serta bimbingan
kepada penulis selama perkuliahan.
5. Dra. M. Rini Laili Prihatini, M. Si selaku Dosen Bimbingan Karya Ilmiah,
terimakasih untuk ilmunya dan telah memberi support kepada penulis.
6. Ibu Rubiyanah MA yang telah memberikan suport dan memotivasi agar
penulis lebih yakin dengan apa yang kita miliki.
7. Keluarga besar Radio Alaikassalam Sejahtera 95,5 Rasfm Jakarta yang
telah mengizinkan penulis untuk melakukan penelitian.
8. Seluruh staff Perpustakaan Utama dan Perpustakaan Fakultas Ilmu
Dakwah dan Ilmu Komunikasi untuk referensi bukunya.
9. Penghargaan yang tulus Teristimewa orang tua penulis, ibunda tersayang
Hj. Murdiyah dan ayahanda tercinta H.Asmat, kaka Hj. Ade muti’ah dan
adik saya Maria Ulfah, dengan penuh kesabaran, keikhlasan dan
perjuangan materil yang sangat berharga selama study di UIN Ciputat,
Semoga dalam naungan dan perlindungan Allah SWT
10. Tanda terima kasih penuh dalam kasih sayang kepada Ahmad Zubair S.
Pd. I. beserta keluarga besar H. Samin (Alm) yang selalu memberikan
iv
dorongan kekuatan dan suport penuh Tulus kasih sayang, serta perjuangan
yang tak kenal lelah membantu saya penelitian langsung, dengan
dukungan dan do’a dia penulis menjadi bersemangat dalam menjalankan
skripsi ini.
11. My best friends UIN, Ratna, Syifa, Dede, Sofy, Stefi, Mar’ah, dan sepupu
saya Marwah dan Apri, Siti Masitoh, Asep Jauharudin yang selalu ada
disaat penulis membutuhkan bantuannya serta selalu memberi masukan
kepada penulis dan semua temean-teman MD/B dan MD/A angkatan 2008
atas kebersamaannya dan dukungannya selama penulis menyelesaikan
karya ilmiah ini penulis ucapkan terimakasih.
Penulis berdo’a semoga Allah SWT membalas kebaikan dan ketulusan
semua pihak yang telah membantu menyelesaikan skripsi ini dengan
melimpahkan rahmat dan karunianya. Semoga karya penelitian tugas akhir ini
dapat memberikan manfaat dan kebaikan bagi banyak pihak demi
kemaslahatan bersama serta bernilai ibadah di hadapan Allah SWT. Amin.
Ciputat, 25 – 01 - 2013
Ana Nurjanah
v
DAFTAR ISI
ABSTRAK ........................................................................................................ i
KATA PENGANTAR ...................................................................................... ii
DAFTAR ISI ..................................................................................................... v
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ........................................................... 1
B. Pembatasandan Rumusan Masalah .......................................... 8
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................................ 9
D. Metodologi Penelitian .............................................................. 11
E. Tinjauan Pustaka ...................................................................... 14
F. Sistematika Penulisan .............................................................. 15
BAB II LANDASAN TEORI MANAJEMEN PROGRAM DAN
RADIO
A. Manajemen
1. Pengertian Manajemen ..................................................... 17
2. Unsur-unsur Manajemen ................................................... 19
3. Fungsi Manajemen ............................................................. 21
B. Program
1. Pengertian Program ............................................................ 27
2. Macam-macam Program .................................................... 30
3. Tujuan Program .................................................................. 31
vi
C. Pengertian Radio dan Sejarah Radio
1. Pengertian Radio ................................................................ 32
2. Sejarah Radio ...................................................................... 34
3. Karateristik Radio ...............................................................
4. Sifat Radio Siaran ............................................................. 37
5. Sifat Pendengar Radio ........................................................ 38
BAB III GAMBARAN UMUM TENTANG RADIO
ALAIKASSlALAM SEJAHTERA 95,5 RASFM JAKARTA
A. Sejarah berdirinya Perkembangan Radio Alaikassalam
Sejahtera 95,5 Rasfm Jakarta ................................................... 41
B. Visi dan misidan tujuan Radio Alaikassalam Sejahtera 95,5
Rasfm Jakarta ........................................................................... 45
1. Visi RASFM Jakarta ........................................................... 45
2. Misi RASFM Jakarta .......................................................... 45
C. Identitas Radio Alaikassalam Sejahtera 95,5 Rasfm Jakarta ...
1. Profil Perusahaan .............................................................. 46
2. Target Pendengar, Format Lagu dan Program Radio
Alaikassalam Jakarta 95.5 Rasfm Jakarta .......................... 47
D. Struktur organisasi Radio Alaikassalam Sejahtera 95,5 Rasfm
Jakarta ...................................................................................... 51
E. Program-Program Siaran Radio Alaikassalam Sejahtera95,5
Rasfm Jakarta ........................................................................... 53
1. Daily Program ................................................................... 53
2. Special Weekly Program .................................................... 61
vii
F. Sarana dan Prasarana................................................................ 61
G. Berdirinya Program Bincang Angkasa Radio Alaikassalam
95,5RASFM Jakarta ................................................................ 63
BAB IV HASIL PENELITIAN MANAJEMEN PROGRAM
BINCANG ANGKASA RADIO ALAIKASSALAM
SEJAHTERA 95,5 RASFM JAKARTA
A. Bentuk program Bincang Angkasa Radio Alaikassalam
Sejahtera 95,5 Rasfm Jakarta .................................................. 66
B. Bagaimana Manajemen Program Bincang Angkasa Radio
Alaikassalam Sejahtera 95,5 Rasfm Jakarta ........................... 70
C. Faktor pendukung dan penghambat Radio Alaikassalam
Sejahtera 95,5 RASFM Jakarta ................................................ 73
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan .............................................................................. 76
B. Saran ......................................................................................... 78
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 80
LAMPIRAN
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kewajiban dakwah didasarkan atas suatu ajaran bahwa Islam adalah
agama risalah untuk umat manusia seluruhnya. Sejarah membuktikan bahwa
tersebarnya agama Islam keseluruhan pelosok dunia adalah melalui dakwah,
bukan dengan pedang. Hal ini terjadi karena para da’i periode awal Islam tidak
bermaksud menghancurkan peradaban generasi, tetapi menggunakan akal dan
hati. Dapat dilihat bahwa kegiatan dakwah Islam ini selaras dengan ajaran
agama Islam yang berorientasi pada amal sholeh dan menghindarkan
pemeluknya dari perbuatan munkar. Amal sholeh yang dimaksud sudah
barang yang sesuai dengan tingkah laku yang selaras dengan pedoman-
pedoman dasar agama Al-Qur’an dan sunnah Rasullah SAW. 1
Dakwah melalui radio siaran adalah runutan metode dari salah satu
dari ketiga kategori dakwah bil-lisan; menyampaikan materi dakwah melalui
bahasa verbal lisan. Penyampaian materi-materi dakwah melalui radio siaran
di era globalisasi merupakan tuntunan dari dua institusi, stasiun radio siaran
dan Islam. Radio sebagai alat komunikasi ditentukan setelah mesin cetak telah
ditemukan.2
1 Mh. Israr, Retorika dan Dakwah Islam Era Modern, (Jakarta: Firdaus, 1985), Cet. Ke-
1,h.54 2Lukiati Komala, Elvinaro Ardianto, Komunikasi Masa Suatu Pengantar, (Bandung:
Simbiosa Rekatama Media, 2004), Cet. Ke-1 h. 116-117
2
Sebagai media informasi. Radio mengambil sebuah peran signifikan
dalam penyampaian nilai-nilai Islam yang sangat penting dalam pembentukan
keperibadian seorang muslim yang sejati sesuai dengan tuntunan sunah
Rasullah S.A.W. Keberadaan sebuah radio berbasis Islam dirasakan menjadi
sangat penting mengingat Islam harus tersebar luas dan penyampaian
kebenaran merupakan rasa tanggung jawab Islam secara keseluruhan.
Sebagaimana firman Allah SWT :
Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru
kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang
munkar, merekalah orang-orang yang beruntung. (Q.S. Ali-Imran: 104).
Internet, radio, koran, majalah, televisi adalah medium komunikasi
massa yang dapat digunakan untuk tujuan tertentu. Di Indonesia ada tiga
tujuan dominan penyiaran radio. Pertama, pelayanan kebutuhan bagi para
pendengar. Pendirian diawali dengan penelitian khalayaak untuk mengetahui
bagaimana kebutuhan pendengar terhadap media radio baik isi siaran, waktu
siaran, maupun kemasan acaranya. Kedua, aktualisasi kepentingan pengelola.
Setiap orang yang berkiprah dibidang keradioan pasti memiliki motivasi
pribadi, misalnya ingin populer, memperluas relasi, atau ingin memperkuat
eksistensi dirinya dalam pergulatan politik. Ketiga, memperoleh pendapatan
ekonomi. Inilah tujuan paling populer. 3
3Masduki, Menjadi Brodcaster Profesional (Yogyakarta: Pustaka Populer LKiS, 2005),
cet. Ke-2, h. 6.
3
Istilah radio dalam kehidupan sehari-hari digunakan sebagai sarana
penyampaian informasi. Suara yang kita dengar dari pesawat radio merupakan
perubahan bentuk energi elektromagnetik dari gelombang radio yang
ditangkap oleh oleh pesawat radio, kemudian diubah melalui loudspeaker
(pengeras suara) menjadi sebuah energi sehingga kita bisa dengar.
Peran radio dalam menyampaikan pesan melalui diakui pada tahun
1909 ketika informasi yang dikirimkan melalui radio berhasil menyelamatkan
seluruh penumpang kapal laut yang mengalami kecelakaan dan
tenggelam.Radio menjadi medium yang teruji dalam menyampaikan suatu
informasi yang cepat dan akurat.
Pada umumnya berbagai stasiun radio itu selalu memperoduksi sendiri
programnya. Disinilah terjadi persaingan antara stasiun radio untuk
menghasilkan program-programunggulan. Hal ini menyebabkan stasiun radio
untuk menghasilkan program-program unggulan. Hal ini menyebabkan stasiun
radio hampir tidak pernah melibatkan pihak luar dalam proses produksinya.
Memproduksi program radio memerlukan kemampuan dan keterampilan
sehingga menghasilkan program yang menarik didengar.
Berita kian menjadi program dominan di radio, seiring makin
terbukanya iklim ekonomi dan politik yang mengakibatkan kesadaran kritis
dikalangan pendengar. Sebuah radio dituntut melayani kebutuhan yang lebih
dari sekedar media hiburan, jadi setiap radio dapat memiliki program siaran
berita, namun tidak semua jenis berita dapat akrab bagi masing-masing
pendengar, setiap stasiun radio memiliki jenis berita tersendiri yang layak siar.
4
Karena suatu produksi siaran adalah “perutnya” radio, serta program
siaran radio pun sangat banyak dan beragam dalam kemasannya, maka
keterampilan memproduksi acara siaran berarti penguasaan terhadap
bagaimana membuat sebuah sajian radio yang menarik untuk di dengar,
dengan memadukan wawasan, kreatifitas, dan kemampuan mengoperasikan
peralatan produksi.
95,5 RASfm ( Radio Alaikassalam Sejahtera Jakarta), yang bertempat
di Graha Arrasyidiyah Jl. KH. Abdullah Syafi’ie No. 21 A, Tebet
JakartaSelatan. Hadir sebagai salah satu radio di Jakarta yang mengemas
secara khusus keselarasan antara program dakwah dan informasi tanpa
meninggalkan fungsi radio sebagai media hiburan, yang disajikan dengan
media hiburan, dan disajikan pula dengan kesejukan dalam tutur kata.
Keunikan inilah yang telah membuat RASfm menjadi suatu refrensi,
barometer, dan cara hidup bagi masyarakat pendengar yang sangat loyal, yaitu
“ keluarga muslim yang dinamis, modern namun tetap berpegang kepada nilai-
nilai religius dengan suatu toleransi yang sangat tinggi.4
Program RASfm meningkatkan apresiasi dan turut menumbuh
kembangkan nilai religitas dalam kemasan yang variatif, dinamis, dan modern
serta mengembangkan budaya yang santun dalam penyajiannya. Dikemas
dengan gaya dan tutur kata, logat, dialek sehari-hari, informal dan personal.
Program RASfm diperkaya dengan gaya humor spontan yang tepat.5
Istilah sebuah program di radio dapat dianalogkan sebagai barang
(goods) atau suatu pelayanan (services) yang di jual pada bentuk bisnis yang
4Fahrizal , Profil RASfm, Artikel diakses pada 10 Juni 2012 dari http://www.rasfm.com
5Makalah Seminar Radio, Bisnis Plan PT Radio Alaikassalam Sejahtera Jakarta,
10/27/2007 (Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah).
5
lain. Menurut John R. Bittner, program atau sebuah kerap disebut pula dengan
istilah : acara adalah barang yang dibutuhkan orang sehingga mereka sangat
bersedia mendengarkannya.
Dalam dunia keradioan, mengerti sebuah format stasiun (stasiun
format) adalah jantung dari seluruh kinerja pemogramannya. Setiap olah
produksi program siaran mengacu pada pilihan format stasiun radio yang
makin spesifik(segmented) seiring makin banyaknya jumlah radio dan makin
kompetitif sebuah radio maka makin fokus posisi programnya. Penajaman
program siaran adalah konsekuensi dari tajamnya format stasiun.6
Programmer harus menentukan hal-hal apa yang akan digunakan
sebagai senjata untuk menarik perhatian para audiens karena selera audiens
adalah sesuatu yang sulit diterka namun ada salah satu hal yang pasti tidak ada
program yang pernah sukses dan mengabaikan tujuannya.
Dengan terjadinya persaingan program siaran, tentu saja harus
mendapatkan perhatian secara khusus bagi mereka yang berkecimpungan
dalam siaran media ini, dalam arti untuk terus menerus berupaya
meningkatkan program siarannya, kalau tidak ingin ditinggalkan oleh para
pendengarnya. Pemograman yang baik yaitu membuat program atau
mengadakan suatu program yang sesuai dengan target audiensnya serta
mengatur penjadwalan siaran yang harus sesuai dengan momentum atau
lifestyle masyarakat yang menjadi covarage area dari radio yang bersangkutan.
Salah satu agar audiens tidak pindah adalah dengan menampilkan
suatu cuplikan atau bagaimana bagian dari suatu acara yang bersifat paling
6Masduki, Menjadi Brodcaster Profesional (Yogyakarta: Pustaka Populer LKIS, 2005),
cet. Ke-2, h.35.
6
dramatis, mengandung ketegangan, menggoda dan memancing rasa penasaran
yang hanya bisa terjawab atau bisa terpecahkan jika tetap mengikuti saluran
itu. Dengan strategi ini, audiens diharapkan tidak akan pindah saluran jika ia
tidak ingin beresiko kehilangan momen yang menimbulkan rasa penasaran itu.
Berdasarkan dari pemikiran-pemikiran di atas. Saya mengambil
program Bincang Angkasa di Radio Alaikassalam Sejahtera Jakarta (RASfm)
sebagai objek penelitian karena penulis ingin mengetahui mengapa RASfm
tertarik untuk memproduksi program Bincang Angkasa, apa dan bagaimana
Manajemen Program Bincang Angkasa serta apa saja faktor pendukung dan
penghambat dalam proses produksi dan penyiaran Bincang Angkasa RASfm.
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah
1. Pembatasan Masalah
Untuk mengembangkan pengetahuan yang mendalam tentang
objek yang diteliti dengan tetap mempertahankan keutuhan dari objek
sehingga data yang akan dikumpulkan bisa dipelajari sebagai keseluruhan
yang terintegrasi, perlu diberikan bahasa masalah sebagai berikut :
a. Batasan Ruang Lingkup
Untuk meneliti Manajemen Program Bincang Angkasa Radio
Alaikassalam Sejahtera 95,5 Rasfm Jakarta.
b. Batasan Waktu dan Tempat
Penelitian ini dimulai pada tanggal 10 Juni hingga 8 Oktober
2012, dari mulai pengurusan perizinan sampai tahap pengumpulan data
7
yang dilakukan secara sesuai dengan keperluan melengkapi
data.Lokasi penelitian ini bertempat di Graha Arrasyidiyah, jl. KH.
Abdullah Syafi’ie No.21A Tebet Jakarta Selatan. Telp: 021 8319219,
8292103, 8292433, FAX 021 8319214, Email:
2. Perumusan Masalah
Sedangkan pembahasan perumusan masalah berdasarkan batasan
masalah diatas, maka peneliti merumuskan masalah dalam judul penelitian
ini adalah masalah pada penulisan skripsi ini untuk menjawab
permasalahan-permasalan sebagai berikut :
a. Bentuk program Apa saja yang ada pada Bincang Angkasa Radio
Alaikassalam Sejahtera 95,5 Rasfm Jakarta ?
b. Bagaimana Manajemen program Bincang Angkasa Radio
Alaikassalam Sejahtera 95,5 Rasfm Jakarta?
c. Apa saja faktor pendukung dan penghambat manajemen Program
Bincang Angkasa pada Radio Alaikassalam Sejahtera 95,5 RASfm
Jakarta?
C. Tujuan Dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Ada berapa tujuan yang ingin dicapai dari penulisan skripsi ini,
yaitu:
Untuk mengetahui perkembangan Manajemen Program siaran pada Radio
Alaikassalam Sejahtera 95,5 Rasfm Jakarta Khususnya Program Bincang
Angkasa.
8
a. Bentuk program Apa saja yang ada pada Bincang Angkasa Radio
Alaikassalam Sejahtera 95,5 Rasfm Jakarta ?
b. Bagaimana Manajemen program Bincang Angkasa Radio
Alaikassalam Sejahtera 95,5 Rasfm Jakarta?
c. Apa saja faktor pendukung dan penghambat manajemen Program
Bincang Angkasa Radio Alaikassalam Sejahtera 95,5 RASfm Jakarta?
2. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :
a. Segi Akademis
Untuk lebih meningkatkan kualitas manajemen dalam
penyelangggaran Bincang Angkasa, sehingga Bincang Angkasa yang
dilaksanakan dapat mencapai sasaran dan tujuan yang dicita-citakan.
Selain itu, dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan dalam
melaksanakan kebijakan umum program Bincang Angkasa Radio
Alaikassalam 95,5 RASfm Jakarta.
b. Segi Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan baik dari segi
penelitian maupun keilmuan dan dapat dijadikan sumber yang
heterogen, dan terpancar-pancar di berbagai tempat. Kedua, pembicara
radio seakan-akan langsung bertemu dengan pendengarnya, sehingga
seakan-akan bersifat pribadi. Ketiga, bersifat aktif. Keempat,
pendengar radio bersifat selektif, dalam arti pendengar radio dapat dan
akan memilih program siaran radio yang disukainya.7
7Onong Uchjana Effendy, Radio Siaran: Teori dan Praktek, (Bandung: Alumni, 1978),h.
88-90
9
Disamping memiliki kelebihan, radiopun memiliki kelemahan.
Pertama, siaran radio hanya sekali di dengar, tidak dapat di ulang, kecuali
diulang dari pusat pemancarannya. Kedua, terikat oleh pemancarannya dan
waktu siaran. Artinya siaran radio tidak setiap saat di dengar menurut
kehendaknya. 8Ketiga, terlalu peka terhadap gangguan sekitar, baik
bersifat alami maupun teknis.
Radio mempunyai teknik penyajian dan format program dengan
rentang yang luas. Tiga program masukan yaitu suara, musik dan bunyi
dapat dipadukan dengan banyak cara dan melalui penyajian “perlakuan
khusus” yang dapat menghasilkan alur produksi yang unik atau program.9
D. Metedologi Penelitian
1. Pendekatan penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif yaitu
jenis penelitian yang menghasilkan penemuan-penemuan yang
menghasilakan data-data. Dengan analisis Penulis menggunakan deskriptif
yang bertujuan memberikan gambaran suatu keadaan tertentu yang ada
kaitannya dengan masalah yang dibahas kemudian dijelaskan dengan cara
teknik pengumpulan data melaui observasi, wawancara, waktu dan tempat
dengan pihak yang berwewenang mengenai hal-hal yang akan diteliti, ,
8Asmuni Syukir, Dasar-Dasar Strategi Dakwah Islam, (Surabaya: Al-ikhlas, 1983),h.163
9Masduki, Menjadi Broudcaster Profesional, (Yogyakarta Pustaka Populer KLIS, 2004)
Cet Ke-1, hal 48
10
dan dianalisis sedemikian rupa sehingga menjadi gambaran yang
sistematis.10
2. Sumber dan Macam Data
a. Data Primer, adalah data yang diperoleh dari responden berupa cacatan
tertulis dari hasil wawancara kepada pihak 95,5RASFM Jakarta.
b. Data sukender / document
Penulis mengumpulkan data melalui bahan bacaan seperti buku hasil
penelitian, catatan-catatan ataupun dokumen yang terkait dengan
penelitian, baik diperoleh dari lokasi penelitian maupun instansi terkait
lainnya.
3. Teknik Analisis Data
Hasil penelitian wawancara secara langsung kepada Director
Program Bincang Angkasa Bapak Fahrizal dan director Pimpinan Bincang
Angkasa Obie Rival menggunakan metode studi kasus (case study) yang
bersifat kualitatif, pengelolahan data difokuskan pada penggalian subjek
penelitian (key informan) sedangkan proses analisis data di lakukan
dengan mengumpulkan data dan informasi yang diperoleh melalui
wawancara mendalam dengan narasumber .
4. Teknik Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data dari penelitian ini, penulis menggunakan
teknik-teknik pengumpulan data berupa:
10
Dr.lexy J.Meleong. Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: Rosdakarya, 2007), h.5
11
a. Observasi
Observasi ini memperhatikan secara akurat, mencacat fenomena dan
mempertimbangkan hubungan antara aspek dalam penelitian
tersebut.11
Dalam melakukan observasi, penulis mendatangi langsung
95,5 RASfm Jakarta.
b. Wawancara
Dalam hal ini wawancara diarahkan pada masalah tertentu untuk
mendapatkan informasi dengan bertanya langsung secara mendalam
pada subjek penelitian dengan menggunakan panduan wawancara.
Termasuk didalamnya adalah kepada seorang pengurus 95,5 RASFM
Jakarta yang berkedudukan sebagai Director Program & Pimpinan
Program Bincang Angkasa. Disamping itu wawancara juga ditunjukan
kepada pebimbing yang peneliti anggap dapat memberikan data yang
berkaitan dengan masalah penelitian.
c. Dokumentasi
Penulis meminta data-data kepada lembaga yang akan diteliti sesuai
dengan judul Manajemen Program Bincang Angkasa dari Bentuk
Program Bincang Angkasa, Bagaimana Manajemen Program Bincang
Angkas, Faktor pendukung dan penghambat Bincang Angkasa.
5. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dimulai pada tanggal 10 Juni hingga 8 Oktober 2012,
dari mulai pengurusan perizinan sampai tahap pengumpulan data yang
11
Kristi Purwandasari, Pendakatan Kualitatif untuk penelitian Prilaku Manusia (Jakarta
:LPSP : Fak. Psikologi UI, 2012), H. 70
12
dilakukan secara sesuai dengan keperluan melengkapi data.Lokasi
penelitian ini bertempat di Graha Arrasyidiyah, jl. KH. Abdullah Syafi’ie
No.21A Tebet Jakarta Selatan. Telp: 021 8319219, 8292103, 8292433,
FAX 021 8319214, Email: [email protected].
Adapun alasan penulis dalam mengambil lokasi tersebut karena
95,5 FM Radio Alaikassalam Jakarta, hadir sebagai salah satu-satunya
radio di Jakarta yang mengemas secara khusus keselarasan antara program
dakwah dan informasi serta sajian dakwah yang disajikan dengan
kesejukan dalam tutur kata. Keunikan ini yang membuat para penulis
tertarik mengambil judul MANAJEMEN PROGRAM BINCANG
ANGKASA RADIO ALAIKASSALAM SEJAHTERA 95,5RASFM
JAKARTA.Dari segi tempat karena lokasi tersebut mudah dijangkau oleh
penulis karena jaraknya tidak terlalu jauh dan masih berlokasi di tebet
jakarta selatan.
E. Tinjauan Pustaka
Setelah penulis melakukan tinjauan pustaka secara intensif.
Didapatkan beberapa skripsi yang mengangkat tentang dakwah dan rogram-
program siaran, antara lain:
1. Judul: “Analisis Isi Materi Siaran Keagamaan Cahaya Sore di 95,5 FM
Radio Alaikassalam RASfm”.
Penulis: Skripsi Faradillah (103051028577), Fakultas Ilmu Dakwah dan
Komunikasi, jurusan Komunikasi Penyiaran Islam, lulus tahun 2008 M.
13
Isi Pokok: Skripsi ini membahas Analisis Isi Materi SiaranKeagamaan
Cahaya Sore di 95,5 FM Radio Alaikassalam RASFM tahun 2007 M/1428
H.
2. Judul : “Analisis Isi Materi Siaran Keagamaan OASE: Halal dan toyib di
Radio Alaikassalam Jakarta”.
Penulis: Skripsi milik Nur Azizah (103051028466) Fakultas Ilmu Dakwah
dan Komunikasi, jurusan Komunikasi Penyiaran Islam tahun
2007M/1427H.
Isi Pokok: Skripsi ini membahas mengenai Analisis Isi Materi Siaran
Keagamaan OASE: Halal dan toyib di Radio Alaikassalam Jakarta.
Namun penulis belum menemukan adanya judul yang membahas atau
serupa dengan judul yang penulis ajukan yaitu tentang Manajemen Program
Bincang Angkasa Radio Alaikassalam Sejahtera 95,5 Rasfm Jakarta.
Dalam penulisan skripsi didapatkan beberapa buku yang secara khusus
mengangkat tema tentang dakwah dan program-program siaran antara lain:
Ilmu, Strategi Dakwah , dan Filsafat Komunikasi. Ilmu Dakwah.
Karya Dr. Moh. Ali Aziz, M.Ag dan Dakwah Komunikatif Membangun
Kerangka Dasar Ilmu Dakwah. Karya Dr, M. Bahri Ghazali, M.A. Buku ini
memberikan informasi yang cukup lengkap mengenai fungsi dan tujuan
dakwah serta sistem dan unsur-unsur dakwah.
F. Sistematika Penulisan
Untuk penyajian penelitian dan penulisan, sekaligus memberikan
gambaran yang lebih jelas tentang materi yang terkandung didalam skripsi ini.
14
Penulis menyusun sistematika penulisan skripsi ini kedalam lima bab. Dengan
urutan sebagai berikut:
Bab pendahuluan: pembahasan materi yang terdiri dari tiga bab, dan
diakhiri dengan bab kesimpulan.
Bab pertama: pendahuluan berisi latar belakang masalah yang
merupakan dasar-dasar pemikiran terhadap permasalahan yang dibahas dalam
penelitian ini, perumusan masalah, tinjauan pustaka, tujuan penelitian, dan
sistematika penulisan.
Bab kedua: penulis mencoba memaparkan tentang landasan,
manajemen, pengertian, unsur, fungsi program, macam-macam program dan
tujuan program, dakwah, pengertian, unsur, prinsip, tujuan
Bab ketiga: penulis memperkenalkan lebih jauh profil dan gambaran
umum radio alaikassalam visi,misi, struktur organisasi dan siaran.
Bab keempat: penulis menganalisa penerapan Manajemen Program
Bincang Angkasa disiarkan radio Alaikassalam Sejahtera 95,5 RASfm Jakarta.
Bab kelima: kesimpulan dan saran-saran disertai dengan daftar pustaka
dan lampiran.
15
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Manajemen
1. Pengertian Manajemen
Pengertian manajemen jika ditinjau dari segi bahasa mempunyai
arti pimpinan, direksi dan mengurus yang diambil dari kata kerja “to
manage” yang berarti mengemudikan, mengurus dan memerintah.12
Istilah
lain kata dari manajeman adalah (management) yang merupakan suatu
proses kegiatan untuk mencapai suatu tujuan.13
Sedangkan pengertian
manajemen menurut istilah memiliki pengertian yang sangat beragam.
Dalam literatur ilmu manajemen ada tiga pengertian manajemen jika
dilihat dan sebagai suatu istilah, Pertama : manajemen sebagai suatu
proses, Kedua : manajemen sebagai suatu ilmu dan sebagai seni (art),
Ketiga : manajemen sebagai kolektivitas orang-orang yang melakukan
aktifitas manajemen 14
Menurut pengertian pertama yakni menejemen sebagai suatu
proses yang dikemukakan oleh orday tead dalam bukunya The Art of
Administration yang dikutip oleh sarwoto mengatakan bahwa “
Management is the prosess agency which direct and guide operation of
organization in the realizing of estableished aims” (manajemen adalah
12
Abdul syani, Manajemen Organisasi, (Jakarta: Bina Aksara, 1992), h. 1 13
Zaini Muchtarom. Dasar-Dasar Manajemen, (Yogyakarta: AL-Amin Press, 1996) Cet.
Ed.1 h.35 14
M. Manullang,Dasar-dasar Manajemen, (Yogyakarta: Gajah Mada University Press,
cet. Ke-XIX, h. 3
16
proses dan perangkat yang mengarahkan dan membimbing kegiatan-
kegiatan suatu organisasi dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan). 15
Hal senada dikemukakan oleh robert krictner dalam bukunya
manajemen yang dikutip oleh zaini muchtaronm mengatakan bahwa “
manajement is the prosses of working with and the trough other a chieve
organizational objectives in a changing enviroment central to this prosses
is the effektive and efficient use oflimited resours “ (manajemen adalah
proses kerja dengan melalui orang lain untuk mencapai suatu tujuan
organisasi dalam lingkup yang berubah, proses ini berpusat pada
penggunaan secara efektif dan efisien terhadapsumber daya yang
terbatas).16
Menurut pengertian kedua, yang mengatakan bahwa manajemen
adalah sebuah ilmu dan seni perencanaan, perogranisasian, pergerakan dan
pengawasan sumber daya untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.17
Pemahaman manajemen sebagai suatu seni dan ilmu juga
dikuatkan oleh pendapat winardi yang dikutip oleh abdul syani yang
mengatakan bahwa manajemen adalah suatu kumpulan pengetahuan yang
sistematis, dikumpulkan dan diterima sehubungan dengan pengetian
tentang kebenaran-kebenaran universal.18
15
Sarwanto, Dasar-dasar Organisasi dan Manajemen, (Jakarta: ghalia Indonesia, 1998),
cet. Ke-vII, h. 45 16
Zaini muchtarom, Dasar-dasar Manajemen Dakwah, (yogyakarta: Alami Press, 1996),
cet. Ke-1 h. 36 17
A. W. Widjaya, Administrasi kepegawaian (suatu pengantar), (Jakarta: rajawali press,
1990), cet. Ke-1 h.36 18
Abdul Syani, Manajemen Organisasi, h.6
17
Pengertian manajemen yang ketiga, yang berpendapat bahwa
manajemen sebagai kolektivitas orang-orang yang melakukan aktivitas
manajemen dikemukakan oleh George R.Terry yang dikutip oleh Muchtar
Effendi, mengemukakan bahwa manajemen adalah suatu tindakan perbuatan
seseorang yang berhak menyuruh orang lain sesuatu, sedangkan tanggung
jawab tetap ditangan yang memerintah.19
Pengertian ketiga ini, juga dikemukakan oleh laurent. A. Aplay yang
dikutip oleh jawahir tantowi, mengatakan bahwa “manajement is art of
getting think done though people” (manajemen adalah seni untuk
menggerakan orang yang melakukan suatu pekerjaan untuk mencapai hasil
tertentu melalui orang lain dan dengan cara tertentu) 20
Dari pengertian manajemen dapat penulis simpulkan bahwa
manajemen adalah seni dan ilmu dalam proses pencapaian sebuah tujuan
organisasi yang telah ditentukan melalui perencanaan, pereogranisasian,
pelaksanaan, pengarahan, pengawasan sumber daya dalam organisasi.
2. Unsur-Unsur Manajemen
Ketika melakukan suatu aktivitas manajemen, maka banyak sekali
yang terlibat didalamnya diantaranya adalaha unsur-unsur manajemen untuk
mengattur dan mengarahkan sumber daya yang sering kali dengan enam M “
The Six Managemen “ terdiri dari Man (Manusia), Money (Uang), Material
(Bahan-bahan), Machine (Alat), Merhode (Cara), dan Market (Pasar).
19
Mocthar Effendy, Manajemen Suatu Pendekatan Berdasarkan Ajaran Islam (Jakarta:
bhratam karya aksara, 1986), h. 9 20
Jawahir tantowi, Unsur-unsur Manajemen Menurut Al-Qur’an, h. 9
18
a. Man (Manusia)
Manusia adalah merupakan unsur yang paling penting dan utama
untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Berbagai aktivitas dalam
manajemen seperti perencanaan, perogranisasian, pelaksanaan dan
pengawasan membutuhkan tenaga manusia.
b. Money (Uang)
Untuk melakukan berbagai aktivitas pelaksanaan organisasi
diperlukan adanya uang seperti untuk menggaji karyawan, membuat
perencanaan dan untuk proses produksi dan lain sebagainya.
c. Material (Bahan-bahan)
Dalam proses kegiatan, manusia membutuhkan bahan-bahan, karena
itu material merupakan unsur pendukung manajemen dalam rangka
pencapaian tujuan. Misalnya bagaimana bahan untuk materi siaran dakwah
dan lain sebagainya.
d. Machine (Alat)
Perana Alat (Mesin) sangat dibutuhkan agar proses produksi dan
pekerjaan bisa berjalan dengan cepat dan tepat serta efektif dan efisien.
Seperti halnya alat yang efektif untuk melakukan radio.
e. Methode (cara)
Untuk pelaksanaan program siaran radio maka perlu adanya metode
atau cara. Ini dibuat untuk mencari alternatif-alternatif yang sesuai untuk
mecapai suatu tujuan dan juga agar kegiatan bisa berdaya guna dan
berhasil guna
19
f. Market (Pasar)
Hasil kegiatan yang bergerak dalam bidang industri, pasar sangat
penting. Karena tanpa adanya pasar bagi hasil produksi maka tujuan akhir
tidak akan tercapai, salah satu masalah pokok bagi perusahaan adalah
untuk mencari laba dan untung. Bagi lembaga atau organisasi radio, pasar
juga sangat penting, tetapi bukan diartikan sebagai pasar tempat adanya
penjual dan pembeli, tetapi diartikan sebagai sasaran bagi kegiatan radio
itu sendiri.
3. Fungsi Manajemen
Fungsi manajemen yang umum dapat digunakan adalah menurut
George R, Terry, yaitu Planning (Perencanaan), Organizing (Perogranisasian),
Achuting (Pelaksanaan), dan Controling (Pengawasan). Disingkat dengan kata
POAC.21
a. Planning (perencanaan) termasuk Budgeting
Adalah menetapkan perraturan-peraturan dan pedoman-pedoman
pelaksanaan yang harus dituruti dan menetapkan ihtisar biaya yang
diperlukan dan pemasukan uang yang diharapkan akan diperoleh dari
tindakan yang akan dilakukan.22
b. Organizing (Perogranisasian)
Dapat pula dirumuskan sebagai keseluruhan aktivitas manajemen
dalam mengelompokan orang-orang serta penepatan tugas, fungsi,
21
Sarwoto, Dasar-Dasar Organisasi Dan Manajemen, (Jakarta: PT. Ghalia Indonesia)
cet. Ke-6, h. 65 22
Hamzah yakub, Menuju Keberhasilan Dan Kepemimpinan, (Bandung, Di Ponogoro,
1986), h. 69
20
wewenang, serta tanggung jawab masing-masing dengan tujuan
tercapainya aktivitas yang berdaya guna dalam mencapai tujuan yang telah
ditentukan terlebih dahulu :
Dalam hal ini ada tiga konsep Organisasi yaitu :
1) The Herd Concept, konsep ini memandang manusia sebagai “suku
cadang” dari Organisasi, maka dikomandankan untuk mencapai tujuan
organisasi.
2) Concept Person To Person Konsep, yaitu adanya hubungan seseorang
dengan seseorang dan seseorang bawahan dengan suvervior.
3) The Group Concept, hubungan Horizontal, hubungan kesamping,
hubungan antar bawahan yang setaraf, juga adanya hubungan
vertikal.23
c. Actuating (Pelaksanaan)
Menurut GR. Terry yang dikutip oleh Hamzah Yakub definisi
Actuating adalah tindakan untuk mengusahakan agar sesuai dengan
perencanaan manajerial dan usaha-usaha organisasi.24
d. Controlling (Pengawasan)
Pengawasan adalah “ memantau kegiatan-kegiatan untuk
memastikan kegiatan-kegiatan untuk memastikan kegiatan itu sedang
dilakukan sesuai dengan yang telah direncanakan dan mengoreksi setiap
penyimpangan yang berarti. Ini semua tugas manajer/pimpinan untuk
mengembalikan organisasi itu pada jalurnya “. Controling atau
23
EK. Mochtar Efendy, Manajemen Suatu Pendekatan Berdasarkan Ajaran Islam,
(Jakarta: PT. Bharatara Karya Aksara, 1986), h. 87-88 24
Hamzah Yakub, Menuju Keberhasilan Dan Kepemimpinan, h. 69
21
pengawasan sering juga disebut pengendalian. Ini salah satu fungsi
manajemen yang berupa pengadaan, penilaian, biala perlu mengadakan
koreksi sehingga apa yang dilakukan bawahan dapat diarahkan yang
sesuai dengan keinginan dengan maksud tercapainya suatu tujuan.
Banyak sekali para ahli ilmu manajemen yang memiliki pendapat
tentang fungsi manajemen, seperti halnya Hendry Fayol yang dapat dikutip
oleh T. Hani Handoko dalam buku manajemen (1997) mengatakan bahwa
fungsi-fungsi manajemen dasar adalah perencanaan, perogranisasian,
pelaksanaan dan pengawasan.25
Adapun fungsi-fungsi manajemen yang penulis uraikan bukanlah
fungsi manajemen yang disebutkan diatas, tetapi penulis akan menguraikan
fungsi manajemen menurut M. Manullang. Fungsi tersebut adalah :
perencanaan, perogranisasian, pergerakan dan pengawasan. Berikut penjelasan
masing-masing fungsi manajemen yaitu :
a. Perencanaan (planning)
Rencana-rencana dibutuhkan untuk memberikan kepada organisasi
program-program, kebijakan-kebijakan, tujuan-tujuan dan menetapkan
prosedur yang terbaik untuk pencapaian tuuan-tujuan itu.
Menurut Bedjo Siswanto mengatakan bahwa perencanaan terdiri
dari aktivitas-aktivitas yang dioperasikan oleh manajer untuk berfikir
kedepan dan mengambil keputusan yang memungkinkan untuk
mendahului serta menghadapi tantangan diwaktu yang akan datang.26
25
T. Hani Handoko, Manajemen Edisi II, (Yogyakarta: BPFE, 1984), h. 106 26
Bedjo Siswanto, Manajemen Modern, (Bandung Sinar Baru, 1990), Cet, Ke-1, h. 55
22
Aktivitas-aktivitas yang ada dalam perencanaan adalah :
1) Perkiraan (Forecasting)
Perkiraan adalah suatu prediksi tentang kemungkinan-
kemungkinan yang akan terjadi pada masa yang akan datang, seperti
halnya melonjaknya harga bahan baku, kondisi dan situasi keamanan
bangsa dan lain-lain. Sebagaimana yanag dikemukakan oleh Muchtar
Effendi bahwa “ Perkiraan adalah suatu penaksiran atau perkiraan yang
akan terjadi.” 27
2) Tujuan (Objectives)
Tujuan ini adalah hasil akhr yang akan dicapai oleh sebuah
organisasi. Agar tujuan-tujuan ini tercapai maka seseorang harus
berkorban atau berusaha dengan sungguh-sungguh.
3) Kebijakan (Policies)
Kebijakan adalah suatu yang diperlukan sebagai rujukan atau
pedoman umum dalam pengambilan keputusan.
4) Program (Programming)
Program adalah racangan kegiatan-kegiatan yang akan
dilakukan oleh sebuah organisasi. Di dalam program juga ditemukan
mana yang harus lebih dahulu dipioritaskan, mana program jangkka
pendek, menengah, dan jangka panjang.
27
Mochtar Effendi, Manajemen Suatu Pendekatan Berdasarkan Ajaran Islam, h. 78
23
5) Jadwal (Schedule)
Jadwal adalah penepatan waktu untuk melaksanakan program-
program yang sudah ditentukan dan batas-batas waktu program yang
harus dijalankan.
6) Prosedur (Prossedures)
Prosedur adalah metode atau cara yang dapat digunakan dalam
melaksanakan suatu pekerjaan. Tanpa adanya prosedur maka proses
jalannya organisasi akan kacau.
7) Anggaran (Budget)an kegiatan-kegiatan yang dibutuhkan.
Bugdet merupakan anggaran-anggaran atau ongkos biaya yang
akan dikeluarkan dalam proses pelaksanaan organisasi.
b. Perogranisasian (Organizing)
Setelah pimpinan merancang tentang rencana-rencana, program-
program dan tujuan organisasi maka langkah selanjutnya adalah
mengadakan perogranisasian, dimana pembagian kerja atau pendelegasian
wewenang. Karena perogranisasian adalah:
1) Penetapan sumber daya dan kegiatan-kegiatan yang dibutuhkan
2) Perancang kelompok kerja
3) Penugasan tanggung jawab
4) Pendelegasian wewewnang yang diperlukan kepada individu-individu
untuk melaksanakan tugas-tugas.28
28
T. Hani Handoko, Manajemen Edisi II, h. 82
24
c. Pergerakkan (Actuatting)
Setelah perencanaan dibuat dan pendelegasian wewewnag sudah
dilakukan maka langkah selanjutnya adalah pergerakkan atau pelaksanaan
rancangan-rancangan kegiatan yang sudah didelegasikan kepada anggota
organisasi. Menurut George R. Terry “ Pergerakkan adalah merupakan
salah satu kegiatan untuk mengintegrasikan usaha-usaha anggota ddari
satu kelompok, sehingga melalui tugas-tugas mereka dapat terpenuhi
tujuan-tujuan pribadi dan keleompok.” 29
Aktivitas-aktivitas yang ada dalam pergerakkan adalah:
1) Pemberian perintah dan motivator dari pimpinan (direktur) kepada
bawahan
2) Mengadakan jalinan hubungan
3) Menyelenggarakan komunikasi di lembaga
4) Memberikan pelatihan untuk peningkatan kerja
d. Pengawasan (Controlling)
Agar seluruh kegiatan organisasi berjalan dengan baik dan efektif
maka fungsi pengawasanyang snagat dibutuhkan. Tanpa adanya
pengawasan maka fungsi-fungsi yang lain tidak akan berjalan dengan baik.
Di dalam pengawasan ini seorang pemimpin bisa merubah atau
memperbaiki apa yang dikerjakan jika terjadi penyimpangan-
penyimpangan ditengah jalan yang tidak sesuai dengan rencana yang telah
ditetapkan. Pengawasan sebenarnya mengandung arti penjagaan stabilitas
untuk mencapai keseimbangan, bagaimanapun juga manager harus selalu
29
George R. Terry, Prinsip-Prinsip Manajemen, (Jakarta: Bumi Aksara, 1993), h. 198
25
merubah apa yang dikerjakannya atau merubah standar yang digunakan
sekarang untuk mengukur pelaksanaan.30
Menurut prosesnya maka pengawasan (controlling) terdiri dari
kegiatan-kegiatan anatara lain :
1) Menentukan standar sebagai suatu ukuran pengawasan
2) Pengukuran dan pengamatan terhadap berjalannya operasi berdasarkan
rencana yang telah ditentukan.
3) Melakukan tindakan koreksi terhadap penyimapangan.
4) Penafsiran dan perbandingan hasil yang ada dengan standar yang
diminta.
5) Perbandingan hasil akhir dengan masukan yang telah terjadi.31
B. Program
1. Pengertian Program
Program adalah sederatan rencana kegiatan yang akan
dilaksanakan oleh seseorang atau sekelompok organisasi, lembaga bahkan
negara. Jadi seseorang, sekelompok organisasi, lembaga bahkan negara
mempunyai suatu program. Suharsimi Arikunto mengemukakan program
sebagai berikut.32
“Program adalah sederetan rencana kegiatan yang akan
dilaksanakan untuk mencapai kegiatan tertentu”.
30
T. Hani Handoko, Manajemen Edisi II, h. 375 31
Malayu SP. Hasibuan, Manajemen Dasar Pengertian Dan Masalah, (jakarta: Bina
Aksara, 2001),h 246 32
129 Suharsimi Arikunto, Penilaian Program Pendidikan, (Yogyakarta: Bina Aksara,
1998) h. 129
26
Kegiatan yang sudah dilaksanakan bukan lagi suatu program
kegiatan yang tidak direncanakan walaupun terjadi bukan merupakan
suatu program. Sedangkan Pengertian Program siaran dapat
dianalogikakan sebagai barang (goods) atau pelayanan (service) yang
dijual pada bentuk lain. Menurut John R. Bittner, program atau kerap
disebut pula dengan istilah acara adalah barang yang dibutuhkan orang
sehingga mereka bersedia mendengarkannya.33
Dari definisi manajemen dan program tersebut penulis dapat
menyimpulkan bahwa manajemen program adalah suatu pengaturan dan
pengelolaan terhadap suatu acara atau suatu rencana yang akan
dilaksanakan oleh seseorang, sekelompok maupun oleh suatu organisasi.
Dalam dunia keradioan, mengerti format stasiun (station format)
adalah jantung dari seluruh kinerja pemograman. Dalam terminologi radio
dikenal istilah format stasiun, yaitu orientasi program stasiun radio yang
mengacu kepada kelompok pendengar tertentu atau permasalahan dasar
tertentu.34
Setiap olah produksi program siaran mengacu pada pilihan format
stasiun radio yang semakin spesifik (segmented) seiring semakin
banyaknya jumlah radio yang makin tersegmennya pendengar. Makin
modern radio, makin tespesialisasi formatnya, makin kompetitif sebuah
radio maka makin fokus posisi programnya. Penajaman program siaran
33
Masduki, Menjadi Broadcaster Profesionalisme Reporter dan Penyiar, (Yogyakarta:
LKIS, 2001) Cet Ke-1 h.24 34
Masduki, Jurnalistik Radio Menata ProfesionalismeRepoter dan Penyiar, (Yogyakarta:
LKIS, 2001) Cet Ket-1 h.24
27
adalah konsekuensi dari tajamnya format stasiun. Jadi program siaran
dapat diartikan sebagai sebuah rangkaian acara yang ditawarkan oleh
pihak radio kepada khalayak agar mereka mau mendengarnya.
Sebenarnya, jika diperhatikan jenis program siaran yang ada,
program siaran hanya pada seputar musik, berita dan informasi, bertutur
interaktif, ataupun diskusi-diskusi.35
Karena program siaran dapat
dikatakan sebagai barang yang akan di jual kepada khalayak pendengar,
maka setiap program siaran hharus memiliki persiapan yang cukup
sebelum program siaran itu mengudara atau diputar. Kerangka utama pada
setiap program siaran direncanakan dan dijadwalkan berminggu-minggu
sebelumnya.36
Kemudian sebelum program siaran itu direncanakan harus
memperhatinkan beberapa petunjuk yang disampaikan oleh Keith Jackson:
a. Kenali calon pendengar, pilih segmen pendengar, pilih segmen yang
potensial disuatu daerah, lakukan penelitian bagaimana gaya hidup dan
kebutuhan mereka sehari-hari.
b. Rumuskan bentuk dan materi program untuk melayani mereka selama
24 jam.
c. Tentukan format stasiun untuk menjamin konsistensi siaran kepada
target bagi para pendengar dan menjaga kompetensi dengan radio lain.
d. Membangun citra radio dibenak para pendengar untuk memperkuat jati
diri dari beragam acara, misalnya produksi jenggel udara, membuat
35
Ibid , hal. 39-42 36
Howard Gought, Perencanaan-Penyiaran-Produksi Program Radio, (Jakarta: PP HPDI
dan The Aisan Foundation, 1999) hal. 36
28
iklan layanan sosial yang menyertakan nama radio pembuatnya,
membuat brosur berisi profile radio, membuat daftar acara dan stiker.37
Sebenarnya ada lima faktor yang paling menentukan sebuah
program siaran sikatakan unggul atau tidak, yaitu: Materi yang sesuai
dengan kebutuhan pendengar, aktual, kemasan acara secara interaktif dan
memikat; Pemanduan yang kreatif; melibatkan bintang terkenal;
Penepatan waktu siar utama; Interaksi/partisipasi pendengar yang besar.
2. Macam-macam Program
Macam atau jenis program dapat bermacam-macam wujud, jika
ditinjau dari berbagai macam aspek Program ditinjau dari:
a. Tujuan, ada yang mencari keuntungan, maka ukurannya adalah
seberapa banyak program tersebut telah memberikan keuntungan dan
jika program tersebut bertujuan suka rela, maka ukurannya adalah
sebserapa banyak program tersebut bermanfaat bagi orang lain.
b. Jenis, ada program kemasyarakatan dan sebagainya. Klasifikasi
tersebut tergantung dari isi program bersangkutan.
c. Jangka Waktu, ada program jangka pendek, jangka menegah dan
jangka panjang.
d. Keluasan, ada program sempit, ada program luas. Program sempit
hanya menyangkut program yang terbatas sedangkan program luas
menyangkut banyak variabel.
37
Masduki, Menjadi Brodcaster Profesional, (Yogyakarta: Pustaka Populer KLIS,2004)
Cet. Ket-1, hal.49
29
e. Pelaksanaanya, ada program kecil dan ada program besar. Program
kecil hanya dilaksanakan beberapa orang, sedangkan program besar
dilaksanakan oleh orang banyak.
f. Sifatnya, ada program penting dan ada program kurang penting.
Program penting yang dampaknya menyangkut orang banyak,
menyangkut hal-hal yang vital sedangkan program kurang penting
adalah sebaliknya.38
3. Tujuan Program
Tujuan adalah sasaran maksud yang harus dicapai dalam proses
sebuah pelaksanaan kegiatan yang direncanakan. Hal ini sesuai yang
dikemukakan oleh Suharsimi Arikunto sebagai berikut:
“Tujuan Program merupakan suatu yang pokok dan harus dijadikan
pusat perhatian oleh evaluator. Jika suatu program tidak mempunyai tujuan
yang tidak bermanfaat maka program tersebut tidak perlu dilaksanakan.
Tujuan menentukan apa yang akan diraih.”
Tujuan program dibagi menjadi dua bagian yaitu tujuan umum dan
tujuan khusus (obyektif). Tujuan umum biasanya menunjukan output dari
program jangka panjang sedangkan jangka khusus outputnya jangka
pendek.39
Tujuan program siaran berarti berbicara masalah daya jual program
yang akan disiarkan. Tujuan sebuah program siaran diproduksi adalah
mendapatkan pendengar sebanyak mungkin. Tetapi beberapa tujuan
38
Suharsimi Arikunto, Penilaian Program Pendidikan, (Yogyakarta: Bina Aksara, 1998)
h. 2-3 39
Ibid, h. 35
30
program mungkin menuntut kebebasan yang mutlak untuk menggunakan
seluruh sumber media dijalur yang tidak konvensional.40
Secara umum,
tujuan program siaran radio adalah untuk mendidik, menginformasikan,
atau menghibur. Ini berarti pemililihan topik dan khalayak seharusnya
mempengaruhi keputusan dalam perencanna program siaran dan format
radio, tetapi pada prakteknya sumber-sumber yang tersedia seperti waktu,
uang dan peralatan tidak mendukung seorang produser untuk memikirkan
tujuan tersebut.
Keseluruhan hasil program siaran yang diudarakan bertujuan untuk
mencapai keseimbangan antara tuturan dan musik, dan keragaman bentuk
di dalam setiap programnya seperti talk show, drama, ataupun majalah.
Jika demikian, berarti radio pun seharusnya menyediakan program secara
seimbang anatara kelompok mayoritas dan moniritas, kesenangan
khalayak umum dalam sebagian beasr acara siaran.
C. Pengertian Radio dan Sejarah Radio
1. Pengertian Radio
Stasiun radio pertama muncul ketika seorang ahli teknik bernama
Frank Conrad di pittsburgh AS, pada tahun 1920 membangun sebuah
pemancar dalam radio di garasi rumahnya. Sejak itulah bermunculan
berbagai stasiun radio yang menyiarkan program informasi dan hiburan
kepada masyarakat di wilayahnya.
40
Howard Gought, Perencanaan-Penyaiarn,Produksi Program Radio, (Jakarta: PP HPDI
dan The Asian Foundation, 1999) hal.301
31
Secara umum program radio terdiri atas dua jenis yaitu musik dan
informasi. Kedua jenis program ini kemudian dikemas dalam berbagai
bentuk format dalam siaran yang pada intinya harus bisa memenuhi
kebutuhan audiens dalam musik dan informasi. Terlebih lagi informasi
sangat sangat dibutuhkan oleh masyarakat di era teknologi komunikasi
sekarang ini
Radio sebagai media massa ekektronik muncul setelah adanya
beberapa penemuan teknologi telepon, fotografi (yang bergerak dan tidak
bergerak), dan rekaman suara.41
Radio adalah teknologi yang mampu
melakukan pengiriman sinyal melalui modulasi gelombang
elegtromagnetik. Gelombang ini melintas lewat udara dan ruang hampa.
Radio secara etimologi adalah pengiriman suara atau bunyi melalui
udara.42
Menurut Ton Kertapati, pada dasarnya radio ialah medium untuk
bercerita yang dalam permulaannya segala apa yang disiarkan mempunyai
bentukcerita, namun di dalam bercerita itu diikuti faktor lain yang
membedakannya dengan surat kabar yaitu efek suara, musik dan dialog.43
Sebagai media, radio merupakan alat atau sarana yang di dalamnya
terkandung arti penerangan, ajakan pendidikan, dan hiburan yang mampu
menggugah manusia untuk berbuat baik dalam meninggalkan
kemungkaran. Dalam arti dari segi manfaatnya khalayak akan
mendapatkan hiburan yang dapat dijadikan suatu kegiatan yang bersifat
41
Denis Mc. Quail, Teori Komunikasi Massa: Suatu Pengantar (Jakarta:Erlangga, 1984),
cet. Ket-2, h. 15 42
Depdikbud RI, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakart: Balai Pustaka, 1997), cet. Ke-1
h. 808 43
Ton Kertapati, Dasar-Dasar Publistik (Jakarta: Soeroengan, 1996), vol.3, h.3
32
positif. Dengan radio khalayak dapat memperoleh informasi tentang
kemajuan zaman, terlebih lagi radio bisa berfungsi dalam mengadakan
perubahanpersepsi dan prilaku seseorang atau masyarakat.hal ini terjadi
karena radio mempunyai sifat-sifat khas yang dapat dijadikan sebagai
kekuatan yang dimilikinya yaitu menyampaikan pesan dan informasi
kepada masyarakat.
Dengan sifat auditif, radio terbatas kepada rangkaian suara atau
bunyi yang hanya menerpa i ndera telinga saja, karena radio tidak
menuntut khalayak untuk memiliki kemampuan membaca, juga melihat
melainkan cukup dengan sekedar mengandalkan kemampuan
mendengar.44
2. Sejarah Radio
Radio telah menjalani proses perkembangan yang cukup lama sebelum
menjadi media komunikasi dewasa seperti sekarang ini.
Donal McNicol dalam bukunya “Radio Counquest of Space”
menyatakan, bahwa”terkalahkannya ruangan angkasa oleh radio’ (the
Couquest of space of radio) dimulai pada tahun 1802 oleh Dane, yakni
ditemukannya suatu penerima pesan (masssage) dengan jarak pendek
menggunakan kawat peraliran listrik.
Di dalam buku “Instruction to Radio and Television” yang ditulis oleh
David C. Philips, John M. Grogan dan Earl H Ryan, dijelaskan, bahwa
penemuan bagi kemajua n radio adalah ketekunan tiga orang cendikiawan
44
Muryanto Ginting Munthe, Media Komunikasi Radio (Jakarta: Pustaka Sinar Harapan,
1996), cet. Ket h. 12
33
muda. Di antaranya seorang ahli teori ilmu alam kebangsaan Inggris bernama
James Maxwell yang mendapat julukan “Scientific Father of Wireless”
berhasil menemukan rumus-rumus yang diduga mewujudkan gelombang
elektromagnetis. Rumus ini ditemukannya pada tahun 1865. Berdasarkan teori
itu, ia mengatakan bahwa gerakan magnetis dapat mengarungi ruang angkasa
secara bergelombang dengan kecepatan tertentu yang diperkirakan sama
dengan kecepatan cahaya, yakni 186.000 mil per detik.
Adanya gelombang elegtromagnetis telah dibuktikan oleh Heinrich
Hertzdengan jalan eksperimen. Selain memberikan bahwa rumus Maxwell
adalah benar, Hertz juga dapat membuktikan bahwa dengan suatu permukaan
dari logam yang cocok. Ge;ombang-gelombang elegtromagnetis itu bisa
direflesikan kepada suatu cahaya. Ini terjadi pada tahun 1884.
Setelah karya Hertz tersebut dikenal umum, guglielmo Marconi yang
terkenal sebagai npenemu telegrap tanpa kawat, mulai menggunakan ilmu
pengetahuan itu untuk tujuan yang praktis. William Albig dalam bukunya
“Modern Public Opinion” memberikan penjelasan, bahwa pada tahun 1901
cara-cara pengiriman tanda-tanda tanpa kawat itu oleh Marconi telah dapat
dilakukan melintasi Samudra Atlantik.
Di Amerika Serikat, adalah Dr. Lee De Forest yang mengembangkan
penemuan Marconi itu, yakn i tahun 1996, dengan memperkenalkan lampu
vakumnya (vakum tube), yang memungkinkan suara dapat dijelaskan.
Dr Lee De Forest dianggap sebagai pelopor radio, dan karena itu
dijuluki “the father of radio”. Itu terjadi pada tahun 1916. Untuk beberapa
34
tahun lamanya percobaan-percobaab untuk mengembangkan radio siaran ini
agak terlambat karena pecahnya Perang Dunia I. Alat-alat radio pun
dikerahkan untuk kepentingan peperangan. Sampai tahun 1919 siapa pun tidak
diizinkan untuk mengusahakan radio siaran.
Dr Lee De Forest juga yang mula-mula menyiarkan berita radio,
sedang yang melakukan eksperimen menyiarkan musik ialah Dr. Frank
Conrad seorang ahli pada Westinghouse Company di Pittsburg Amerika
Serikat (tahun 1919).
Mulai pada tahun 1920 masyarakat Amerika telah dapat menikmati
radio siaran secara teratur berbagai programnya dan pada tanggal 20
November 1920 stasiun radio KDKA menyiarkan kegiatan pemilihan umum
untuk memilih presiden (Harding-CoxPresidential Election) yang dianggap
sebagai penyiaran berita pertama secara meluas dan teratur kepada
masyarakat.
Sejak saat itu, radio mengalami kemajuan yang sangat pesat. Apabila
pada bulan Januari 1922 hanya ada 30 stasiun radio, pada bulan Maret 1923
meningkat menjadi 556 buah. Jumlah pesawat penerima dari 50.000buah pada
tahun1921 menjadi 600.000 lebih pada tahun 1922.
Di bidang teknologi, usaha untuk menyempurnakan radio itu telah
mencapai kemajuan pula. Profesor E.H. Amstrong 1933 memperkenalkan
Sistem Frequency Modulation (F.M) sebagai penyempurnaan Amplitude
Modulation (A.M) yang bisa digunakan radio siaran.
35
Keuntungan FM dari AM adalah:
a. Dapat menghilangkan Interference (gangguan, pencampuran yang
disebabkan cuaca, bintik-bintik matahari, atau listrik)
b. Dapat menghilangkan Interference yang disebabkan dua stasiun yang
mengudara pada gelombang yang sama
c. Dapat menyiarkan suara sebaik-baiknya bagi telinga manusia yang
sensitif.
Pada bulan Desember 1922 di Inggris didirikan badan radio siaran
yang diberi nama British Broadcasting Company. Perkembangannya tidak
sepesat di Amerika. Pada bulan Januari 1923 delapan buah stasiun
dioprasikan, dan baru bulan 1925 dapat mengadakan siaran setiap hari secara
teratur, itu pun dengan syarat bahwa programmnya harus memuaskan pihak
jendral pos.
Dewasa ini radio siaran di Inggris merupakan kedua terbesar di dunia
sesudah Amerika Serika. Dibidang siaran luar negeri Inggris adalah satu-
satunya yang menyiarkan program 24 jam non stop dalam hhampir semua
bahasa nasional di dunia.
3. Karakteristik Radio
Siaran Radio adalah “makanan” indera pendengaran atau telinga,
sehingga berbagai siaran yang dikemasnya perlu disesuaikan dengan hal-hal
yang dapat dipahami oleh indera telinga ini. Karena itu, apa yang disajikan
untuk dibaca, belum tentu sesuai untuk didengarkan. Susunan berita untuk
Koran belum tentu akan mencapai tujuan jika dihidangkan melalui radio
36
siaran. Begitu juga susunan pidato untuk disampaikan dalam acara tabligh
akbar, belum tentu akan akan sama sukses jika disampaikan memalui corong
radio. Ini berarti bahwa radio memilki gaya tersendiri.
4. Sifat Radio Siaran45
a. Auditif
Yang dimaksud auditif adalah bahwa keberadaan siaran radio
hanya untuk didengar. Siaran yang sampai ke telinga pendenggar pun
hanya sepintas lalu saja. Pendengar yang tidak mengerti suatu uraian dari
radio siaran, tidak mungkin meminta kepada penyiar untuk mengulanginya
lagi, sebab ia pun tidak melihat penyiar dan siaran berlalu seperti angin.
Baru sja siaran itu tiba ditelinga pendengar, sudah hilang lagi. Ketika
pendengar baru saja mengingat dan memahami apa yang baru sja
diterimanya, sudah datang kalimatnya.
b. Gangguan
Sebagai sebuah media massa, radio tidak luput dari kekurannya,
yaitu memungkinkan terjadinya gangguan. Beberapa kemungkinan
gangguan ini antara lain gangguan faktor channel, serta gangguan faktor
mekanik.
Siaran radio tidak semulus dan sesempurna komunikasi antara dua
orang yang berhadap-hadapan, sebab ia dilakukan melalui media,
medianya itu sendiri rentan atas gangguan-gangguannya. Gangguan yang
45
Aep Kusnawan, Komunikasi dan Penyiar Islam: Mengembangkan Tabliq Melalui
Mimbar, Media Cetak, Radio, Televisi, dan Media Digital (Bandung:Benang Merah Press, 2004),
h.54
37
sifatnya alamiyah, diantaranya sinar matahari, sehingga siaran radio lebih
jelas diterima malam hari. Siaran juga kadang dipengaruhi oleh keadaan
cuaca, berbagai kelemahan penangkapan siaran terjadi.
c. Intim penyiar radio, penceramah, atau pun penghibur seakan berada
ditenga-tengah pendengar. Seolah-olah di antara mereka terjadi
persahabatan akrab dan intim, sapaan, candaan, uraian petunjuk pada
momen-momen tertentu, menjadikan siaran radio sangat familier dengan
pendengarnya.
5. Sifat Pendengar Radio
Pendengar radio merupakan sasaran siaran radio. Siaran radio dapat
dikatakan efektif apabila pendengar terpikat perhatiannya, mengerti, serta
tergentak hatinya untuk kegiatan yang diinginkan penyiar.
Dalam hal ini penting diadakan penelitian mengenai sifat-sifat
pendengar. Misalnya jam berapa biasanya mereka bangun, srapan pagi, pulang
kerja, makan malam, program yang disuka, berita yang biasanya mereka
dengarkan, penerangan apa yang mereka perlukan, serta jumlah pertanyaan
lain lagi yang menyangkut pertanyaan untuk mengetahui kebiasaan,
kesenangan, dan keinginan pendengar.
Dalam interaksinya dengan radio, ada enam macam prilaku pendengar
yaitu :46
46
Masduki, Menjadi Broadcaster Profesional (Yogyakarta:Pustaka Populer LkiS, 2005),
Cet. Ket-2, h.19
38
a. Rentang konsentrasi dengernya pendek karena menyimak radio sambil
mengerjakan kegiatan lain.
b. Perhatiannya dapat cepat terlatih oleh orang atau peristiwa di sekitarnya
c. Tidak bisa menyerap informasi banyak sekali denger karena daya inget
yang terbatas akibat akibat pendengar yang selintas.
d. Lebih tertarik pada hal-hal yang mempengaruhi kehidupan mereka secara
langsung, seperti tetangga dan teman
e. Secara mental dan literal(melek huruf)
f. Umumnya pendengar tidak terdeteksi secara konstan sehingga kita tidak
mengetahui apakah mereka pintar, heterogen, dan tidak fanatik.
Menurut skala partisipasi terhadap acara siaran, ada empat tipologi
pendengar:47
No Tipologi Penjelasan
1 Pendengar spontan Bersifat kebetulan, tidak berencana
mendengarkan siaran radio atau cara
tertentu perhatian mudah beralih ke aktifitas
lain.
2 Pendengar pasif Suka mendengarkan radio untuk mengisi
waktu luang dan menghibur diri,
menjadikan radio sebagai teman biasa.
3 Pendengar selektif Mendengarkan siaran radio acara tertentu
saja, menyediakan waktu khusus untuk
mendengarkannya.
47
Masduki, Menjadi Broadcaster Profesional, h.20
39
4 Pendengar aktif Siaran reguler tidak terbatas mendegarkan
siaran, apa pun, dimana pun, dan aktif
berinteraksi melalui telephone. Radio
menjadi sahabat utama, tidak hanya waktu
luang.
Table. Skala partisipasi terhadap acara siaran, ada empat tipologi pendengar
40
BAB III
GAMBARAN UMUM TENTANG RADIO
ALAIKASSALAM SEJAHTERA 95,5 RASFM JAKARTA
A. Sejarah Berdirinya Radio 95,5 RASFM
95,5 RASFM Radio Alaikassalam Jakarta, hadir sebagai satu-satunya
radio di Jakarta yang mengemas secara khusus keselarasan anatara program
dakwah dan informasi tanpa meninggalkan fungsi radio sebagai media
hiburan, yang disajikan dengan kesejukan dalam tutur kata, sesuai dengan
motto 95,5 RASFM yaitu “suara petunjuk dan penyejuk hati” Keunikan inilah
yang telah membuat 95,5 RASFM menjadi refensi, barometer dan cara hidup
bagi masyarakat pendengar dengan loyal, yaitu “keluarga muslim yang
dinamis, modern namun tetap berpegang kepada nilai-nilai religius dengan
toleransi tinggi.”48
Awal kelahiran 95,5 RASFM sebagai salah satu radio FM berbadan
hukum PT. Radio Alaikassalam Sejahtera di DKI Jakarta tidak lepas dari
sejarah Radio Suara As Syafi’iyah Jakarta (PT. Radio Suara As Syafi’iyah)
sebagai sumber inspirasinya.
Radio Suara AS Syafi’iyah Jakarta sendiri mulai bersiaran sejak tahun
1967 dengan badan hukum “Perkumpulan Radio Amatir”, selanjutnya
tepatnya pada tanggal 12 Maret 1972 terjadi perubahan badan hukum Radio
Suara AS Syafi’iyah Jakarta yang sebelumnya “Perkumpulan Radio Amatir”
menjadi Badan Hukum Non Profit yakni “Perkumpulan Radio Siaran As
48
RASFM PROFILE, Jakarta, Tahun 2012.
41
Syafi’iyah” yang saat itu Radio Suara As Syafi’iyah Jakarta masih bersiaran di
frekuensi AM 864 KHz dan ditetapkan tanggal 12 Maret 1972 menjadi Hari
Ulang Tahun Radio Suara AS syafi’iyah Jakarta.
Pada tangggal 3 september 1985, KH Abdullah Syafi’ie meninggal
dunia dalam usia 75 tahun, hari itu merupakan hari duka bagi umat Islam
khususnya di Jakarta, ribuan para pelayat rela untuk saling rebutan mendorong
mobil jenazah (alm) KH Abdullah Syafi’ie dari kampung Balimatraman ke
peristirahatan terakhir di Pesantren As syafi’iyah, Jatiwaringin, kurang lebih
sejauh 17 km. Sejak saat itu perkembangan Radio Suara AS Syafi’iyah Jakarta
menjadi tanggung jawab KH Abdul Rasyid AS putera tertua almarhum KH
Abdullah Syafi’ie, yang memang sejak awal radio ini bersiaran, KH Abdul
Rasyid AS aktif memberikan konstribusi di dalam perkembangannya.49
Waktu terus berjalan dan perkembangan serta kebutuhan da’wah di
media radio semakin meningkat terbukti jumlah pendengar di AM Radio
Suara AS Syafi’iyah Jakarta telah menunjukan penambahan setiap waktunya.
Melihat hal ini KH Abdul Rasyid AS memiliki inisiatif untuk membuat Radio
Fm di Jakarta, direalisasikan tanggal 30 November 1995 dengan nama
RASFM Jakarta yang saat itu bersiaran di frekuensi 95,5 FM dan selanjutnya
30 November menjadi Hari Ulang tahun Radio RASFM Jakarta. Ditahun yang
sama atas dasar pemikiran dan pertimbangan manajemen, maka AM Radio
Suara AS Syafi’iyah Jakarta terhitung 1995 sampai dengan 2002 tidak
melakukan aktifitas on air seperti biasa.
49
Hasil Wawancara Pribadi dengan pihak Fahrizal, Program Director 95,5 RASFM, pada
tanggal 10 Juni 2012, pukul 10:00- 12:00 WIB di 95,5 RASFM Jakarta. Sejarah Berdirinya 95,5
RASFM, Jakarta, Tahun 2012.
42
Dalam perjalanannya Radio Alaikassalam Sejahtera 95,5 RASFM
Jakarta dalam payung hukum sebagai radio berbadan hukum non komersial
atau nirlaba. Saat itu badan hukum yang digunakan berbentuk “Perkumpulan
Radio Siaran AS Syafi’iyah” Dimana waktu itu Radio Alaikassalam 95,5
RASFM Jakarta masih berbentuk radio komunitas yang hak siarnya tidak
boleh melebihi batas-batas yang telah ditentukan oleh pemerintah, namun
keinginan untuk melembagakan RASFM-Radio Alaikassalam Jakarta sebagai
Lembaga Penyiaran Swasta dengan berbadan hukum Perseroan Terbatas (PT)
tidak pernah padam dalam rangka syi’ar dakwah yang lebih luas, usaha-usaha
yang mengarah ketujuan tersebut terus dipupuk KH Abdul Rasyid AS selaku
pimpinan.
Akhirnya Pada tahun 2004 bertepatan pemerintah menetapkan
Perubahan frekuensi radio secara massal se-Jakarta, Bogor, Tanggerang dan
Bekasi (Jabotabek) pada gelombang Frequency Modulation (FM) atas dasar
ketentuan keputusan Direktur Jendral Pos dan Telekomunikasi Nomor : 15.A/
Dirjen/2004 tentang Ketentuan Pelaksanaan Pengalihan Kanal Frekuensi
Radio Siaran Fm (Frequency Modulation) yang kemudian disempurnakan
dengan Keputusan Direktur Jendral Pos dan Telekomunikasi Nomor: 99
Tahun 2004 tentang Perubahan Atas Keputusan Direktur Jendral Pos dan
Telekomunikasi Nomor : 15.A/ Dirjen/2004 Tentang Ketentuan Pelaksanaan
Pengalihan Kanal Frekuensi Radio Bagi Penyelenggara Siaran FM (Frequency
Modulation) menyebabkan RASFM Jakarta yang sebelumnya bersiaran di
frekuensi 95,3 MHz pindah ke channel 95,5 MHz Ditahun yang sama (tahun
2004) 95,5 RASFM – Radio Alaikassalam Jakarta sebagai salah satu Lembaga
Penyiaran Swasta dengan badan Hukum “PT Radio Alaikassalam Sejahtera”
43
mengudara di frekuensi 95,5 MHz, dengan nomor PRSSNI 392-II/1978 dan
mempunyai motto “Suara Penyejuk Hati Nurani” diresmikannya radio
RASFM menjadi PT Radio Alaikassalam Sejahtera tersebut tepat pada tanggal
30 November 2004, yang bertepatan dengan hari ulang tahunnya KH Abdullah
Syafi’ie yang menjabat sebagai komisaris Radio Alaikassalam Jakarta.
Dalam rangka menyebarkan syiar da’wah ke segala lapisan masyarakat
atas ridho Allah SWT, alhamdulillah KH Abdullah Rasyid Abdullah Syafi’ie
sebagai Komisaris Utama bersama putera beliau HM. Alwy Rasyid S, Kom
sebagai Direktur terus dan sampai kini mengelola dua station radio sekaligus
di Jakarta yakni 95,5 RASFM- Radio Alaikassalam Jakarta (PT Radio
Alaikassalam Sejahtera), nomor PRSSNI 392-II/1978, Call Sign PM2FPD,
Nomor Izin 00482991-000SU/202005, Alamat Kantor Jl. KH Abdullah
Syafi’ie No 21A, Jakarta Selatan- DKI Jakarta dan Station Radio AM 792
Radio Suara AS Syafi’iyah Jakarta (PT Radio Suara As Syafi’iyah), Nomor
Anggota PRSSNI 861-II/2003, Call Sign PM3BFO, Nomor Izin 00408561-
000SU/202006, Alamat Studio Jl. Barkah Balimatraman No. 17 Jakarta
Selatan-DKI Jakarta.50
B. Visi dan Misi Radio Alaikassalam Sejahtera 95,5 RASFM Jakarta
1. Visi Radio Alaikassalam Sejahtera 95,5 RASFM Jakarta
Radio Alaikassalam mempunyai visi yaitu menspirit dakwah
artinya menyebarkan, mensosialisasikan, mentransformasikan dan
mendistribusikan, menyebarkan nilai-nilai dakwah melalui aplikasi misi
50
Hasil wawancara pribadi dengan pak Taufiq Ilham, Staff& traffic 95,5 RASFM, pada
tanggal 10 Juni 2012, pukul 09:00-12:00 wib di RASFM Jakarta.
44
dalam visualisasi kemasan program ON AIR maupun OFF AIR yang
didalamnya selalu disisipkan nilai-nilai dakwah, pendidikan, hiburan,
pesan moral, tanpa menggurui, sehingga tetap sejuk untuk diterima.
Dengan begitu radio bisa dijadikan media dakwah.
2. Misi Radio AlaikassalamSejahtera 95,5 RASFM Jakarta
Misi Radio Alaikassalam itu sendiri, adalah memberikan
ketenangan, kedamaian, mengingatkan khalayak masyarakat dan ingin
meluruskan citra Islam, bahwa Islam itu modern, Islam itu menjawab
semua tantangan masa depan. Intinya adalah menciptakan keluarga
muslim yang dinamis, modern namun tetap berpegang kepada nilai-nilai
religious dengan toleransi yang tinggi.
Sejak awal berdirinya 95,5 RASFM Radi Alaikassalam Jakarta
telah memiliki visi dan misi, visinya menspirit dakwah artinya
menyebarkan, mesosialisasikan, mentransformasikan dan menstribusikan,
menyebarkan, mensosialisasikan dalam menyebarkan nilai-nilai dakwah,
melalui aplikasi misi dan visualisasi kemasan program ON AIR maupun
OFF AIR yang didalamnya selalu disisipkan nilai-nilai dakwah,
pendidikan, hiburan, pesan moral, tanpa menggurui, sehingga tetap sejuk
untuk diterima.51
51
Profile 95,5 RASFM Jakarta, Tahun 2012
45
C. Indentitas Radio Alaikassalam Sejahtera95,5 RASFM Jakarta
1. Profil Perusahaan
Nama Perusahaan : PT. Radio Alaikassalam Sejahtera
Alamat : Graha ARRASYIDIYAH, Jl. KH. Abdullah
Syafi’ie No. 21A Tebet Jakarta Selatan.
Telp : +6221 8319219, 8292103, 8292433
Fax : +6221 8319214
Email : [email protected]
Station Id : RASFM Jakarta
Audience Call : Sahabat RASFM
Frekuensi : FM 95,5 MHz
No. Anggota PRSSNI : 392-11 atau 1978
Tower : Self Supporting 120 mtr
Pemancar : RVR VJ 5.000-Italy
Antena : Siera-USA 6 bay
Audio Processor : Omnia 5 Band
Jangkauan : Jakarta, Bogor, Depok, Tanggerang, Bekasi,
dan Karawang52
2. Target Pendengar, Format Lagu dan Program
Target pendengar berdasarkan data Nielsen media research adalah:
Usia : 20-45 tahun
Sex : Wanita 58.5% , Pria 41,5%
Pendidikan : Minimal SMA
52
Profile 95,5 RASFM Jakarta: Konsep Program, Jakarta tahun 2012
46
Sosial Economic Status (SES) : B,C,A
Pekerjaan : Profesional (6.1%), Pngusaha (19%)
Karyawan (16%), Pelajar (12.1%), Ibu
Rumah Tangga (23%). Dan lain-lain
(22%)
Psychographic : Keluarga Muslim yang dinamis, Modern,
Religius mengikuti perkembangan
Informasi terkini, berfikiran terbuka dan
berwawasan luas.
Lagu : pop request Indonesia, Pop Request
Religi, mengikuti perkembangan
informasi terkini, berfikiran terbuka dan
berwawasan luas.
Format lagu : Pop request Indonesia, Pop request
Religi, Nasyid, Musik Timur Tengah.
Format Program : 95,5 RASFM Jakarta, hadir dengan
serangkaian program pilihan, mulai dari
program da’wah unggulan, program
dialog interaktif dengan berbagai temaa
menarik, program pendidikan, program
keluarga, kirim salam, pasar udara,
request, opini, polling pendengar dan
quiz.
47
Dengan penyajian tutur kata yang menyejukan dan karakter
target yang jelas, 95,5 RASFM Jakarta selalu mendapatkan posisi yang
diperhitungkan untuk jumlah pendengar terbanyak di Jakarta dan
sekitarnya. Terlebih kini 95,5 RASFM Jakarta adalah satu-satunya yang
memadukan secara konsisten dakwah, informasi, dan hiburan, serta harus
memperhatikan format lagu dan format program secara cerdas.
3. On Air Radio Alaikassalam Sejahtera 95,5 RASFM Jakarta
1) Siaran radio yang memberikan inspirasi, wawasan bermanfaat dengan
nuasa kesejukan.
2) Menjadikan barometer keperluan dan kebutuhan batiniah bagi para
umat muslim sebagai mayoritas penduduknya di Jakarta.
3) Tidak menjadikan sarana radio dakwah saja tetapi bermuatan renungan
yang dalam kegiatan sehari-hari umat Islam di Jakarta.
4) Tidak sebgai radio yang sok tau, tetapi sebagai radio yang memberikan
jalan keluar persoalan yang di hadapi, baik sosial, teknologi, ekonomi,
keluarga dan kehidupan lain-lain.
4. Image
a. Smart
b. Mengikuti perkembangan budaya bagi para pendengar
c. Menghibur
d. Gaya siaran tidak konvensional
e. Mengajak bagi para pendengar untuk berfikir
f. Mengerti keingintahuan bagi para pendengar.
48
5. Gaya
a. Bahasa Indonesia
b. Bersahabat
c. Menyapa
d. Sebutan bagi para pendengar “Sahabat”
e. Memiliki empety terhadap para pendengar.
f. Bersemangat dan tegas.
6. Pencitraan
a. Radio RASFM Jakarta adalah radio yang memberikan kesejukan hati
ditengah kegalauan situasi dan kondisi masyarakat Indonesia
khususnya Islam.
b. Radio RASFM Jakarta lebih mengedepankan untuk mengajak para
pendengar agar lebih tenang dan jernih dalam memecahkan suatu
masalah.
c. Radio RASFM Jakarta adalah cerminan dari kebutuhan-kebutuhan
umat Islam.
7. Musik
Lagu yang disiarkan atau di putar dalam program Bincang
Angkasa ini akan menjadi kesukaan bagi para pendengar umat Islam di
Jakarta.
a. Tahun Lagu
Pemilihan tidak menurut “tahun pembuatan’
1) Pemilihan lagu menurut “lagu yang populer”
2) Pemilihan ini didasarkan keinginan “nuansa sejuk sepanjang hari’
49
b. Tema Lagu
Secara umum tema lagu yang diputar:
1) Gembira
2) Tidak “cengeng’
3) Membangkitkan “semangat”
4) Koreksi Diri
c. Pemilihan Lagu
Lagu yang boleh diputar adalah lagu yang terpopuler dan terseleksi.
Lagu yang diputar diatur secara detail oleh Music Direction.
8. Program
a. Inspirasi dan Wawasan
1) Karakter program yang memberikan inspirasi dan wawasan seputar
dinamika kehidupan yang dijalani pendengar sehari-hari
2) Bentuk program dapat berupa ON AIR DAN OFF AIR
b. Bisnis dan Profesi
1) Karaktek Program yang memberikan solusi sesuai dengan
kebutuhan bagi para pendengar.
2) Bentuk program dapat berupa talkshow bisnis, dan informasi
manajemen.
c. Keluarga Masyarakat
1) Karakter program yang memberikan panduan dan wawasan kepada
para pendengar dalam menjalani kehidupan sehari-hari
2) Bentuk program dapat berupa konsultasi inetaraktif kepada para
narasumber inspirator.
50
9. News
a. Berita mampu informasikan yang disajikan terlepas dari masalah-
masalah yang ada disekitar pendengar khususnya umat Islam.
b. Dengan adanya berita informasi diharapkan pendengar RASFM
Jakarta bisa mengambil hikmah, sehingga menjadi renungan pribadi
c. Mudah dimengerti
d. Informasi yang diudarakan juga dilansir media lain
e. Jenis informasi : Agama, Politik, Ekonomi, Sosial, Budaya, Hiburan,
dan lain-lain.
f. Independen
10. Pendengar
a. Personifikasi Pendengar
1) Jenis kelamin : Pria & Wanita
2) Usia : 20-45 Tahun
3) Kelas Ekonomi : A, B dan C
4) Status : Lajang & Berkeluarga
5) Selera Musik : Pop Indonesia, Arabic, Religi dan Nasyid
b. Sikap Pribadi
1) Moderat
2) Modern
3) Berfikiran Kritis, analitis dan logika
4) Jujur
5) Bertanggung jawab
6) Mementingkan penampilan
51
7) Suka memberi nasehat
8) Orientasi keluarga
9) Pembawaan lebih tenang
10) Beribawa
c. Sosial
1) Peduli lingkungan
2) Menyukai organisasi
3) Menyukai diskusi
4) Suka menolong
5) Bertindak cepat
D. Struktur Perusahaan Radio 95,5 RASFM Jakarta
95,5 RASFM Radio Alaikassalam Jakarta didukung oleh personal
sangat kompeten dibidangnya, berkolaborasi dengan satu tujuan yang sama
sehingga mampu menjadikan radio ini sebagai salah satu radio yang banyak
degemari masyarakat dari berbagai kalangan (survey AC Nielsen). Berikut ini
Managerial Team.
52
STRUKTUR ORGANISASI PROGRAM BINCANG ANGAKASA RADIO
ALAIKASSALAM 95,5 RASFM JAKARTA
OWNER
GENERAL MANAGER
PROGRAM
DIRECTOR
TECHICIAN CHIEF
STAFF
PUBLIC RELATION
OFFICE/TU
MUSIC DIRECTOR
MARKETING MANAGER
STAFF
TRAFFIC
SALES EXECUTIVE
NEWS
DIRECTOR
PRODUCTION MANAGER
OPERATOR
ANNOUNCER
SCRIPTWRITER PRODUCER
53
E. Program-Program Siaran Bincang Angkasa Radio 95,5 RASFM
Radio 95,5 RASFM Jakarta adalah radio yang memberikan kesejukan
hati ditengah kegalauan situasi dan kondisi masyarakat indonesia, khususnya
umat Islam. Program acara di radio lainnya, sehingga dalam penyajiannya
RASFM memposisikan sebagai radio sahabat umat Islam dengan program
siaran yang diharapkan memberi gambaran prilaku umat Islam di Jakarta dan
dapat memenuhi kebutuhan lahir batin pendengar setia 95,5 RASFM Jakarta.
Disiarkan lebih memprioritaskan pada program dakwah dan hiburan.53
Secara umum RASFM mengudara setiap harinya dimulai pada pukul
04:00-24:00, sebagai teman setia yang selalu menjadi pengingat disetiap
waktu. Dalam prosentase acara siaran yaitu program hiburan yang disajikan
mencapai 30% program dakwah mencapai 40 % dan program pendidikan
informasi mencapai 30%.54
Adapun program acaranya dibagi menjadi Daily
Program dan Special weekly Program yaitu :
1. Daily Program
Program harian yang menunjukan ciri khas radio secara
keseluruhan. Dengan kriteria: program dilaksanakan secara terus-menerus
dan program mampu menunjukan keakraban dengan seluruh
pendengar.Program acara harian tersebut, diantaranya :
53
Profile 95,5 RASFM Jakarta: Konsep Program, Jakarta tahun 2012 54
Hasil wawancara pihak pribadi dengan pak fahrizal, program director 95,5 RasFm, pada
tanggal 8 Oktober 201, pukul 10:00-13:00 wib di RASFM Jakarta
54
a. Pukul 04:00-05:30 wib. Fajar Pagi
Jenis Acara : Religi
Jenis Musik : -
Deskripsi Acara : Program pembuka ini dikemas sederhana dalam
kesejukan alunan Al-Qur’an, Shalawat, Azan Shubuh
serta dilengkapi Do’a Fajar.
Keterangan : Tanpa penyiar hanya putaran kaset/ CD bertujuan
mengingat pendengar.
b. Pukul 05:30-06:00 wib. Cahaya Pagi
Jenis acara : Dakwah monolog
Jenis musik : -
Deskrpsi Acara : Program Tausyiah harian dengan materi keagaman yang
khas dan menarik disampaikan oleh narasumber yang
kompeten dibidangnya, sebagai bekal diawal aktifas
pagi hari.
Keterangan : Dakwah dapat dilakukan dengan live atau rekaman
produksi
c. Pukul 06:00-09:00 wib. Salam Pagi
Jenis Acara : Education dan Infotaiment
Jenis Musik : Pop Indonesia (klasik)
Deskripsi Acara : Program Sharing dan Solusi dengan berbagai tema
pilihan yang menarik dengan berbagai informasi terkini
55
dan aktual yang disajikan secara cerdas dan dianamis
dalam format interaktif dengan pendengar.
Keterangan : Style penyiar soft, baca beritanya dengan gaya
sederhana dan intonasi bicara sedikit heroik.
d. Pukul 09:00-10:00 wib. Oase
Jenis Acara : Talk Show
Jenis Musik : -
Deskripsi Acara : Acara berbentuk dialog tematik interaktif dengan
narasumber yang kompeten dibidangnya, berbicara
seputar kehidupan social kemasyarakatan dan keluarga
dengan berbagai tema pilihan yang menarik dan hangat.
Bentuk program live dan pendengar dapat menanyakan
permasalahan via sms atau telephon.
Keterangan : Style penyiar komunikatif, atraktif dengan menguasai
permaslahan yang dibicarakan, terkonsep dan agak
santai dalam pembawaannya dengan satu penyiar
banyak narasumber.
e. Pukul 10:00 -12:00 wib. Salam Sahabat
Jenis Acara : Entertaiment
Jenis Musik : Pop Indonesia
Deskripsi Acara : Program menemani aktifitas harian, lengkap dengan
info, tips, feature, adventorial, sapa pendengar, sharing,
56
dan salam sahabat yang disajikan dalam nuansa penuh
persahabatan. Bentuk program live dan tematik.
Keterangan : Penyiar komunikatif , punya karaktersedikit humoris,
santai dan ramah.
f. Pukul 12:00 – 13:00 wib. Info Umat
Jenis acara : infotaiment molog
Jenis musik : Shalawat, Azan Dzuhur dan Pop Islam
Deskipsi acara : Program yang disajikan khusus menginformasikan
agenda kegiatan dan info ummat terkini.
Keterangan : Penyiar hanya menyampaikan informasi kegiatan umat.
g. Pukul 13:00 – 16:00 wib. Pop Request
Jenis acara : Entertaiment
Jenis musik : Pop Indonesia (trend)
Deskripsi acara : Program untuk pengantar rehat bagi para pendengar,
saling berkirim salam, memilih lagu Indonesia terpilih
dan diselingi info-info ringan serta Tips dan Quiz.
Bentuk program live.
Keterangan : Penyiar komunikatif, punya karakter sedikit humoris
santai dan ramah.
h. Pukul 16:00 – 17:00 wib. Salam Sore
Jenis acara : infotaiment
Jenis musik : Pop Indonesia/Islam
57
Deskripsi acara : program dengan berbagai informasi terkini dan aktual
yang disajikan secara cerdas, dengan info seputar
penjuru ibu kota, agenda, dunia Islam dan kisah-kisah
Sukses lainnya.
Keterangan : Menemani pendengar yang tengah berkemas pulang
kerumah setelah seharian bekerja, maka penyiar
beribawa, perpaduan karakter educative dan entertaint.
i. Pukul 17:00 -18:00 wib. Cahaya Sore
Jenis acara : Dakwah dialog
Jenis musik : Musik Timur Tengah
Deskripsi acara : Program tausiyah harian yang dismapaikan oleh da’i
dan da’iyah dengan materi khas dan menarik sebaggai
penyejuk aktifitas pada sore hari.
Keterangan : Satu penyiar satu narasumber. Dakwah dapat dilakukan
live interaktif dengan pendengar.
j. Pukul 18:00 – 19:00 wib. Al-maghrib/Ananda
Jenis acara : Edutaiment Religi
Jenis musik : -
Deskripsi acara : Progam Paket Maghrib dengan Al-Qur’an murottal
pilihan
Keterangan : Tanpa penyiar dan paket rekaman
58
k. Pukul 19:00 – 20:00 wib. Bincang Angkasa
Jenis acara : Dakwah monolog
Jenis musik : -
Deskripsi acara : Program yang menyajikan kajian tematik dan terpilih
untuk menambah keilmuan mengenai Dinul Islam.
Keterangan : Paket dakwah rekaman.
l. Pukul 20:00-21:00 wib.Tadarus Bittaalifun
Jenis acara : Tadarrus interaktif
Jenis musik : -
Deskripsi acara : Program belajar membaca Al-Qur’an dan berbagai ilmu
Al-Qur’an seperti Tajwid, Tartil, Tafsir dan seni
tilawah. Bentuk acara Live dan interaktif via telephone.
Keterangan : Penyiar memiliki kemampuan dibidang al-Qur’an,
komunikatif, sabar dan ramah.
m. Pukul 21:00-24:00 wib. Salam Malam
Jenis : Entertaiment
Jenis musik : Pop Indonesia
Deskripsi Acara : Program yang menemani istirahat malam dengan
pilihan lagu-lagu terbaik dan diselingi info ringan, sapa
pendengar dan salam istimewa.
Keterangan : Pembawaan santai, sedikit canda dengan karakter tutur
kata lembut tapi tidak merayu.
59
2. Special Weekly Program Bincang Angkasa
Program mingguan yang menunjukan ciri khas radio secara
keseluruhan. Dengan kriteria: program dilaksanakan secara terus-menerus dan
program mampu menunjukan keakraban dengan seluruh pendengar.Program
acara harian tersebut, diantaranya :
a. Al Jazeera
Hadir dalam setiap Kamis dan Minggu malam pukul 21:00-24:00 WIB
Program secara khusus dengan lagu-lagu pilihan dari Timur Tengah serta
Host yang berbahasa Arab memberikan hiburan menemani waktu Host
yang berbahasa Arab memberikan hiburan menemani waktu istirahat
malam diselingi info ringan, sapa pendengar dan salam istimewa.
b. Nurani
Hadir setiap Senin dan Jum’at malam pukul 21:00-24:00 WIB Program
acara dengan lagu-lagu nasyid dan Pop request religi pilihan, program
interaktif yang memberikan hiburan yang menemani waktu istirahat
malam diselingi info ringan, sapa pendengar dan salam istimewa.
c. Taklim Kamis
Hadir disetiap Kamis pukul 06:00-08:00 WIB
Program kajian keislaman yang disiarkan secara langsung ( LIVE ON
AIR) dari MASJID AL-BARKAH ASSYAFI’IYAH, Balai Matraman,
Tebet, Jakarta selatan.
d. Aula (Anjang Sana Ulama)
Hadir setiap Minggu pukul 06:00-08:00 WIB
60
Program menemani aktivitas dipagi hari, lengkap dengan info, tips dan
salam ukhuwah yang ditunjukan kepada para Alim Ulama yang disajikan
dalam nuansa penuh Ukhuwah.
e. Hikmah
Hadir setiap Sabtu pukul 09:00 – 10:00 WIB
Program dengan format sharing dan interaktif dengan penyungguhan tema
yang memberikan inspirasi bagi pendengar untuk lebih baik lagi disetiap
waktu.
f. Satu Hati
Hadir setiap Sabtu Malam pukul 19:00 – 24:00 WIB
Program Istimewa Malam Minggu dengan suasana hangat, materi seputar
inspirasi hidup, romantika, interaktif dan bersahabat.
g. Dunia Muslimah
Hadir setiap Sabtu pukul 11:00 – 13:00 WIB
Program dengan format sharing dan interaktif dengan menyuguhkan tema
seputar dunia muslimah.
h. Rumah Kita
Hadir setiap Sabtu pukul 10:00 – 11:00 WIB
Program Interaktif Melibatkan Pendengar Untuk Aktif Mengutarkan
Persoalan Terkait Bidang Arsitektur Beserta Solusinya Bersama
Narasumber yang Berpengalaman Dibidangnya.
i. Klinik It
Hadir setiap Sabtu pukul 08:00-09:00 WIB
61
Program Interaktif membahas tips, trick, product knowlege dan solusi
seputar perkembangan teknologi berbasis komputer (digital).
Dari sisi hardware serta software bersama narasumber yang
berpengalaman memiliki kompetensi dibidangnya.
j. Tembang Kenangan
Hadir setiap Minggu pukul 11:00 – 13:00 WIB
Program yang memberikan nuansa nostalgia di era 70 s.d 80an, didalam
program ini pendengar ini bisa mengirimkan salam silaturahmi kepada
orang-orang yang disayangi.
k. Delta
Hadir setiap Minggu pukul 13:00 – 16:00 WIB
Program special Deretan Lagu Terbaik (DELTA), merupakan Lagu Pop
request Indonesia Pilihan Pendengar Selama sepekan.
F. Sarana dan prasarana
1. Studio (ruang kedap mengudara)
RASFM memiliki 3 (ruang) Studio yang berfungsi sebagai studio
live on-air studio atau ruang pertemuan atau meeting, dan studio produksi
iklan dikhususkan tersendiri saaat memproduksi iklan, agar tidak
menggangu jadwal operasionalnya saat siaran telah berlansung. Perangkat
teknis didalam ruang studio siaran live on-air program acara RASfm
Jakarta telah terdiri satu set computer digital yang bisa digunakan untuk
memutar lagu, merekam sampai pada mengedit.55
55
Profile 95,5 RASFM Jakarta: Konsep Program, Jakarta tahun 2012
62
2. Peralatan siaran
a. Mixer
Mixer adalah peralatan radio yang berfungsi untuk mengola,
mencampur, mengatur suara yang masuk guna didistribusikan ke
pemancar.
b. Hybrid
Hybrid adalah alat penerima telephon yang masuk dan keluar.
Setiap RASFM Jakarta on-air pendengar RASFM Jakarta bayanyak
yang ikut berinteraksi lansung dengan penyiar melalui telephon.
c. Timer
Timer adalah alat monitor radio penerima
d. Komputer
Perangkat siaran digital bisa memutar lagu, menekan siaran dan
mengedit siaran juga yang dilengkapi dengan alat yang
menghubungkan komputer dengan perangkat handphone.
e. Microphone
Rasfm jakarta mempunyai mivc sebanyak 4 buah, untuk siaran
saja. Mic adalah sumber suara atau peralatan radio yang dapat
menghasilan suara untuk menunjang siaran radio.
f. Speaker Monitor
Speker minitor adalah alat yang digunakan untuk melihat
seberapa alat yang digunakan untuk melihat seberaapa tinggi atau
jernih suara penyiar saat mengudara. Penyiar dapat mengatur suaranya
63
sendiri melalui mixer yang kemudia dapat terlihat bagaimana hasil
suara penyiar tesebut saat siaran melaui speaker monitor.
g. Tape recorder
Tape recorder ada pada studio siaran RASFM Jakarta
kegunaannya untuk menggantikan posisi komputer digital jika
mengalami gangguan, siaran RASFM yang full hampir 20 jam, mulai
dari jam 04:00 pagi hingga jam 12:00 WIB, memungkinkan alat-alat
elektronik mengalami kerusakan, disitulah peran Tape recorder
membantu untuk menggantikan dalam memutar lagu.56
G. Berdirinya Bincang Angkasa Alaikassalam Sejahtera 95,5 RASFM
Jakarta
Berdirinya Program Bincang Angkasa ini pada tahun 1995-2013
sampai saat ini, yang masih banyak diminati oleh para pendengar kaum
Muslimin.
Salah satu program yang disiarkan oleh RASFM Jakarta adalah
Bincang Angkasa yang sudah mengudara sejak pertama kali Radio Suara
Assyafi’iyah berdiri hingga radio Alaikasssalam Sejahtera Jakarta mengudara.
Bincang Angkasa merupakan ciri utama RASFM Jakarata sesuai dengan visi
dan misi radio ini. Program ini dijadikan sebagai materi wajib pada RASFM
Jakarta sehingga kehadirannya tidak dapat dihilangkan. Perkembangan dari
Program ini sangat bagus sesuai dengan hasil survey sendiri. Menunjukan
56
Profile 95,5 RASFM Jakarta: Konsep Progra, Jakarta tahun 2009
64
bahwa program ini merupakan program yang banyak diminati oleh para
pendengar.57
Siaran Program Bincang Angkasa ini hadir pada pukul 19:00-20:00
WIB siaran Bincang Angkasa yang isinya terdapat jenis acara dakwah yang
monolong tanpa diirngi jenis musik apapun, deskripsi program acaranya
adalah program yang menyajikan kajian tematik dan terpilih untuk menambah
keilmuan yang mengenai pengertian dinul Islam. Dengan bentuk program
yang disiarkan baik ON AIR maupun OFF AIR.
Ada dua bentuk program yang diselenggarakan dalam program
Bincang Angkasa, yaitu:
1. Siaran ON AIR
Program Bincang Angkasa juga menyiarkan secara ON AIR hanya
pada event-event tertentu saja, seperti pada hari-hari besar Islam seperti
baik bulan Rajab, bulan Syawal, maupun bulan Dzulhijjah10 muharram,
malam nisfu sya’ban, yang sesuai tema memperingati hari besar Islam
maka program Bincang Angkasa ini bersiaran secara live disamping radio
RASFM dimasjid Al-Barkah Jakarta. Pengisi acara oleh para ustd,
narasumber dan pimpinan KH. Abdu Rasyid Abdullah Syafi’ie. Disiarkan
pada pukul sesuai jadwal Program Bincang Angkasa berlangsung.
Dalam acara On Air berlangsung, faktor pendukung yang membuat
program Bincang Angkasa ini berjalan dengan baik pertama adalah
sponsor yang telah mendukung sepenuhnya oleh alat teknologi yang
canggih yang menjadi solusi kemudahan bagi proses produksi terhadap
57
Wawancara dengan Fahrizal. Pada tanggal 8 oktober 2012, (Jakarta:RASfm Studio).
65
Program Bincang Angkasa. Kita ketahui, pesatnya perkembangan alat-alat
komunikasi dalam proses siaran. Kedua, bagi para pengisi acara bekerja
dengan maksimal, kinerja dari pembuat efek suara siaran yang mampu
menyampaikan pesannya dan diterima baik oleh pendengarnya.
Lalu, hambatan yang termasuk dalam siaran Bincang Angkasa On
Air yang dirasakan tidak terlalu banyak hambatan, mengenai
keterlambatan waktu datang para kru dan staff yang bertugas, bagi
narasumber yang sibuk dengan waktu dan tema yang tidak sesuai
dijadwalkan, sehingga menghambat jalannya proses acara siaran
berlangsung di Masjid Al-Barkah milik RASFM Jakarta.
2. Siaran secara OFF AIR
Siaran secara Off AirBincang Angkasa ini mengudara melalui rekaman
kaset, naskah tersebut di rekam guna untuk mengurangi tingkat kesalahan
penyiar dalam membaca naskah. Dalam waktu satu jam delapan menit, dua
menit untuk satu ketikan satu naskah dalam satu tema, supaya tidak panjang
isi naskah tersebut dua lembar dalam satu jam. Kemudian direkam dengan
jumlah empat trek lalu naskah diedit disesuaikan dengan dengan kualitas
suara, setelah diedit oleh produksi lalau dikirim ke ruang siaran untuk
disiarkan. Naskah di kroscek oleh progam direktur, di copy dalam bentuk CD,
direkam lalu dikirim ke pihak narasumber untuk dijadikan bahan siaran sesuai
tema yang telah ditentukan.58
58
Wawancara Pribadi dengan Fahrizal, Program Directur RASFM Jakarta, pada Tanggal 8
Oktober 2012, di Radio RASFM Jakarta.
66
BAB IV
HASIL PENELITIAN MANAJEMEN PROGRAM BINCANG ANGKASA
95,5 RASFM JAKARTA
A. Bentuk Program Bincang Angkasa
Bincang Angkasa ini hadir pada pukul 19:00-20:00 WIB terdapat jenis
dakwah yang monolong tanpa diirngi jenis musik apapun, deskripsi program
acaranya adalah program yang menyajikan kajian tematik dan terpilih untuk
menambah keilmuan yang mengenai pengertian dinul Islam. Bentuk program
yang disiarkan baik On Air maupun Off Air.
Dari banyaknya program yang ada pada radio RASfm ini Bincang
Angkasa termasuk suatu program yang menjadi daya tarik para pendengar.
Program ini merupakan suatu Program Tausyiah harian materi khas dan
menarik, sebagai bekal dakwah diwaktu malam hari. Jenis acara Bincang
Angkasa ini dakwahnya memang monolog tanpa diiringi jenis musik apapun,
metode dakwahnya adalah dibawakan langsung oleh bapak KH. Abdurrasyid
Abdullah Syafi’i dan ustad-ustazah yang berkompeten dibidangnya, ada
materi rekaman oleh Alm. KH. Abdullah Syafi’i semua tentang ajaran agama
islam yang terdapat dalam kandungan Al-quran dikemas dengan gaya dan
tutur kata,logat, dialek sehari-hari, informal dan personal. RASfm diperkaya
dengan gaya humor spontan yang tepat.1
1Hasil wawancara pribadi dengan Fahrizal , Jakarta 10 Juni 2012 http://www.rasfm.com
67
Dua bentuk program yang diselenggarakan program Bincang Angkasa,
yaitu:
1. Siaran On Air
Bentuk ceramah interaktif yang melibatkan pemirsa dan narasumber
yang tetap (intern) maupun tidak tetap (ekstern)
Bentuk Intern: Diisi narasumber yang sudah ditetapkan langsung oleh
program Bincang Angkasa saat siaran.Bentuk Ekstern: Diisi para ustdz atau
bintang tamu secara langsung untuk mengisi Program Bincang Angkasa.
Bincang Angkasa juga menyiarkan secara ON AIR hanya pada event-
event tertentu saja, seperti pada hari-hari besar Islam seperti baik bulan Rajab,
bulan Syawal, maupun bulan Dzulhijjah10 muharram, malam nisfu sya’ban,
yang sesuai tema memperingati hari besar Islam maka program Bincang
Angkasa ini bersiaran secara live disamping radio RASFM dimasjid Al-
Barkah Jakarta. Pengisi acara oleh para ustd, narasumber dan pimpinan KH.
Abdu Rasyid Abdullah Syafi’ie. Disiarkan pada pukul sesuai jadwal Program
Bincang Angkasa berlangsung
Dalam acara On Air berlangsung, faktor pendukung yang membuat
program Bincang Angkasa ini berjalan dengan baik pertama adalah di dukung
sepenuhnya oleh alat teknologi yang canggih yang menjadi solusi kemudahan
bagi proses produksi terhadap Program Bincang Angkasa. Kita ketahui,
pesatnya perkembangan alat-alat komunikasi dalam proses siaran. Kedua, bagi
para pengisi acara bekerja dengan maksimal, kinerja dari pembuat efek suara
68
siaran yang mampu menyampaikan pesannya dan diterima baik oleh
pendengarnya.
Hambatan yang termasuk siaran Bincang Angkasa dirasakan tidak
terlalu sulit , tidak On Timepara kru dan staff yang bertugas, narasumber tidak
On Time dengan materi yang sudah ditentukan, sehingga menghambat proses
acara siaran berlangsung di Masjid Al-Barkah Rawamangun, Tebet Jakarta
Selatan.
Selain program harian. Ada juga program Bincang Angkasa Live On
Air, yaitu :
a. Taklim Kamis
Hadir setiap Kamis pukul 19:00-20:00 WIB. Program kajian keislaman
yang disiarkan langsung (live on air) dari masjid Al-Barkah Assyafi’iyah,
Bali matraman, Tebet, Jakarta Selatan.
b. Taklim setiap Minggu
Pukul 08:00 -11:00 WIB. Program kajian keislaman yang disiarkan
langsung (live on air) dari masjid Al-Barkah Assyafi’iyah, Bali matraman,
Tebet, Jakarta Selatan.
Adapun pengisi acara atau narasumber program Bincang Angkasa On
AirRadio Alaikassalam Sejahtera 95,5 RASFM Jakarta adalah: Ustadz Reza M
Syarif, Ustadz H.M Bukhori Muslim, LC.MA, Ustadz DR.H.Samsul Ma’arif,
MA, Buya yahya.
69
2. Siaran Off Air
Bincang Angkasa Off Air adalah pembawaan ceramah secara monolog,
dengan bentuk rekaman kaset dan narasumber yang didatangkan langsung
oleh program Bincang Angkasa.
Program Bincang Angkasa adalah jenis dakwah monolog tanpa diiringi
jenis musik apapun, deskripsi acaranya adalah program menyajikan kajian
tematik dan terpilih untuk menambahkan keilmuan mengenai dinul Islam.
Metodenya adalah paket dakwah rekaman ceramah KH. Abdul Rasyid
Abdullah Syafi’ie dan Alm Abdullah Syafi’ie. Materinya adalah seluruh
ajaran Islam yang tertuang didalam Al-Qur’an dan Sunnah Nabi Muhammad
SAW. Sedangkan pengembangan ajaran Islam itu sendiri. Materi yang
demikian luas, dan sudah tentu memerlukan pemilihan yang cermat,
disamping perlunya situasi dan kondisi masyarakat yang sudah ada. Yang
paling penting adalah pemilihan materi yang tepat untuk penerima dakwah
yang sesuai. Dalam siaran Bincang Angkasa khusus kaum ibu membawakan
materi tentang Fiqh, yang berhubungan dengan thaharah, najasah, wudhu,
tayamum dan lain sebagainya, yang merujuk pada kitab fiqh sunnah, usul fiqh,
masa ilul fiqiyah dan kitab-kitab lainnya. yaitu mengenalkan beberapa tokoh
islam, contoh Umar bin Affan, Abu Bakar shiqid, Fatimah, dan lain-lainnya.
Program dakwah yang memperkenalkan sejarah turki, masjid nabawi, dan
lain-lain. Tujuannya bahwa Islam itu, bukan sempit tetapi luas.Sedangkan
untuk para pendengarnya khusus remaja, materi yang disampaikan dalam
program ini adalah seputar masalah agama adalah masalah yang sedang terjadi
70
dengan tema tatacara pergaulan, antara pria dan wanita yang belum menikah
dilihat dari sudut pandang agama.
Pengisi acara atau narasumber program Bincang Angkasa Off Air
Radio Alaikassalam Sejahtera 95,5 RASFM Jakarta adalah:(Alm) KH.
Abdullah Syafi’ie, KH. Abdurrasyid AS, Dr. Muhammad Ali Toha
Assegaf,Ustadz H.M Cholil Nafis, LC. MA, Ustadz Anwar Rusli, Ustadz
Hafiz, Ustd Aep Abdullah, Ustadz Muhaimin, S, Ag, dan Ustadz Thoriq
Haisami. Sebagai narasumber pengisi acara secara Off Air melalui rekaman
yang sudah ditentukan
Siaran melalui rekaman kaset, naskah tersebut di rekam guna untuk
mengurangi tingkat kesalahan penyiar dalam membaca naskah. Dalam waktu
satu jam delapan menit, dua menit untuk satu ketikan satu naskah dalam satu
tema, supaya tidak panjang isi naskah tersebut dua lembar dalam satu jam.
Kemudian direkam dengan jumlah empat trek lalu naskah diedit disesuaikan
dengan dengan kualitas suara, setelah diedit oleh produksi lalau dikirim ke
ruang siaran untuk disiarkan. Naskah di kroscek oleh progam direktur, di copy
dalam bentuk CD, direkam lalu dikirim ke pihak narasumber untuk dijadikan
bahan siaran sesuai tema yang telah ditentukan.2
Proses Program Bincang Angkasa akhirnya selesai, ini merupakan
tahap akhir dalam bentuk program dalam Bincang Angkasa yang sekaligus
programmedirectur, scripwriter dan penyiarpun berkumpul diruangan
mengadakan evaluasi. Segala bentuk kekurangan-kekurangan-kekurangan
2Wawancara Pribadi dengan Fahrizal, Program Directur RASFM Jakarta, pada Tanggal 8
Oktober 2012, di Radio RASFM Jakarta.
71
selama program Bincang Angkasa berlangsung sehingga menjadi bahan acuan
untuk program Bincang Angkasa kedepannya nanti agar menjadi lebih baik
dan kesalahan yang sudah terjadi tidak terulang kembali.
B. Bagaimana Manajemen Program Bincang Angkasa
Dari hasil penelitian ini program Bincang Angkasa, memiliki tahap
dalam manajemen program perencanaan, perogranisasian, pelaksanaan dan
pengawasan, karena lebih memudahkan cara kinerja setiap tim dan para staff
daalam memproduksi acara tersebut untuk tercapainya hasil yang lebih
maksimal. Manajemen program Bincang Angkasa ini dalam sebuah
perencanaan meliputi program: “penentuan target bagi para pendengar,
menentukan narasumber yang berkepompeten terhadapat bidang yang sesuai
pada topic yang akan dibahas.3
1. Perencanaan
Dalam perencanaan program Bincang Angkasa ada berbagai
tahapan-tahapan yang disiarkan oleh Program Bincang Angkasa seperti
produksi acara, mempersiapkan materi acara format acara. Proses pertama
adalah proses produksi. Dalam suatu produksi ada tahapan-tahapan yang
harus diketahui yaitu, sebelum program Bincang Angkasa mengudara,
yang pertama dilakukan dalam proses produksinya, sebelum rekaman
langkah-langkah yang harus diambil yaitu: membuat jadwal (Schedule)
yang diperoleh dari dirivasidari raker, yang dituangkan dalam job
3Morissan, Media Penyiaran Strategi Mengelola Radio dan Televisi, (Tanggerang:
RamdinaPrakars, 2005, Cet. 1. H. 284.
72
deskription. Kemudian dengan job deskription inilah schedule program
bincang angkasa ini disiarkan pada jam tujuh malam sampai jam delapan
malam. Siaran program acara ini termasuk pada daily programRASFM
yaitu program harian. Yaitu kedua, edit kaset rekaman untuk
mempersiapkan segala naskah yang akan digunakan untuk program siaran,
merencanakan atau mengarahkan siaran, menyususn dengan memotong
dan memadukan. Setelah schedule terususn rapih, kemudian naskah
ditentukan melalui adanya proses editing dengan proses tersebut maka
produksi siaran bincang angkasa akan menghasilkan suatu program siaran
keagamaan. Dalam memulai produksi yaitu dengan naskah sebagai
pemanduannya, merekam suaraagar naskah ini sesuai, menarik dan mudah
diterima oleh sasaran/para pendengar.
2. Perogranisasian
Langkah untuk selanjutnyaadalah mendelegasikan program-
program itu atau penugasan tanggung jawab. Berikut adalah pendelegasian
yang ditentukan oleh RASFM pada program bincang angkasa ini di
kordinir oleh Obie Rival. Beliau berhak mengajukan rekomendasi
promosi, mutasi pemutusan hubungan kerja atas tim/crew yang dikordinir
kepada SDMnya itu sendiri. Karena beliau diberikan kewenangan untuk
melakukan hal tersebut. Dalam perogranisasian atau pendelegasian kerja
tersebut, pada program ini pihak RASFM menentukan Obie Rival sebagai
penanggung jawab.
73
3. Pelaksanaan
Pelaksanaan yang dilakukan Obie rival kepada timnya agar
menjaga dan membina kelarasan dan keharmonisan tim dan pola tim pada
program Bincang Angkasa dengan memotivasi dan memberikan arahan
yang tepat kepada staff untuk melaksanakan tugasnya masing-masing.
4. Pengawasan
Obie Rival selalu mengawasi para staffnya dalam menjaga kaset
dan mengatasi gangguan dan kerusakan setiap alat teknis alat pendukung
produksi kreatif ketika proses produksi secara langsung. Mengontrol dan
melaporkan setiap alat teknis (alat-alat produksi) kepada Program Director
sebelum siaran berlangsung (mengudara).
C. Faktor Pendukung dan Penghambat Program Bincang Angkasa 95,5
RASFM Jakarta.
Rasfm sepanjang perjalannya mengalami pasang surut, dukungan dan
hambatan akan selalu datang silih berganti namun dengan kerja keras yang
dilakukan oleh para pendiri RASFM, radio ini tetap eksis dan terus mengudara
menyampaikan dakwah Islam di wilayah JABOTABEK.
1. Faktor Pendukung Program Bincang Angkasa
Faktor pendukung yang ada di dalam program Bincang Angkasa
Yang ada dalam Program Bincang Angkasa yaitu:
a. Dapat didukung oleh alat-alat komunikasi teknologi yang canggih
memberikan solusi kemudahan bagi proses produksi saat Program
Bincang Angkasa berlangsung.
74
b. Memiliki keunikan bagi sikap penyiar dalam ciri khas saat bersiaran
sopan dalam bertutur kata sesuai dengan kebutuhan pendengar, sejuk,
pembawaan yang jelas dan berwawasan luas serta tanggung jawab
pada saat siaran.
c. Reting atau jumlah suara yang tinggi 95 % baik para pendengar agama
muslim baik kalangan tua maupun muda seperti anak remaja sekarang
ini.
d. Dukungan siaran On Air yang saling mendukung siaran Off Air
sehingga program Bincang Angkasa ini tetap berjalan baik sampai saat
ini.
e. Penempatan waktu yang tepat saat siaran berlangsung muali 19:00-
20:00 WIB. Waktu sengggang dimiliki pendengar pada saat malam
hari pada saat pulang kerja, macet saat perjalanan pulang kerja sesuai
dengan tema Bincang Angkasa.
2. Faktor Penghambat program Bincang Angkasa
Faktor penghambat yang ada di dalam program Bincang Angkasa
yaitu :
a. Waktu siaran yang pendek mulai 19:00-20:00 WIB, sehingga para
pendengar meminta pertamban waktu jam menjadi 19:00-21:00 WIB,
terkadang pendengar memiliki kesibukan masing-masing jadi terlewati
pada siaran Bincang Angkasa berlangsung.
b. Narasumber yang tidak On Time pada pelaksanaan siaran berlangsung,
keterlambatan dan menyampaikan materi tidak sesuai dengan apa yang
75
sedang terjadi. Maka siaran Bincang Angkasa ini tidak berjalan dengan
efektif .
c. Kendala para staff sebagian tidak sesuai dengan bidang yang mereka
miliki dan tidak memiliki wawasan dan pengalaman yang luas, baik
didalam maupun di dalam program Bincang Angkasa.
Hal diatas adalah bentuk program, fungsi manajemen, faktor
pendukung dan penghambat program Bincang AngkasaRadio
Alaikassalam Sejahtera 95,5 RASFM Jakarta sbelum disiarkan. Setelah
terbentuknya program sampai proses perencannan untuk sebuah program
selesai dilaksanakan. Tahap pelaksanaan dari apa yang telah direncanakan
akan menjadi proses selanjutnya. Pada kenyataannya Bincang Angkasa
merupakan rekaman dari materi-materi yang telah lalu dari yang diisi oleh
Alm KH. Abdullah syafi’ie dan KH. Abdurrasyid AS. Seharusnya Bincang
Angkasa ini lebih berani dalam berkomunikasi kepada narasumber yang
sudah ditetapkan dan mencari narasumber yang memiliki waktu siaran
langsung dan yang menyampaikan materi sesuai dengan apa yang sedang
terjadi. Bincang angkasa juga bisa mengadakan evaluasi setiap sebelum
dan sesudah acara berlangsung. Hal ini agar program Bi ncang Angkasa di
Malam hari ini semakin menarik dan tidak mudah untuk ditinggalkan oleh
pendengarnya.
Dalam perkembangannya tidak jauh dari faktor pendukung dan
penghambat, faktor penghambat yang ingin menambahkan waktu jam
tayang pada saat siaran, maka perlu diadakan rapat kepada pemimpin
76
Radio RASFM Jakarta. Penetuan para staff dan kru yang tidak sesuai
kemampuan yang mereka miliki. Bincang Angkasa ini sudah membentuk
struktur organisasi yang baru. Penempatan yang lama sudah dirolling yang
sesuai dengan kemampuan yang mereka miliki. Perubahan dalam bentuk
struktur organisasi pemegang divisi program dirolling ke divisi pemasaran,
pemegang divisi program masuk kedalam divisi pemasaran, divisi yang
bertanggung jawab atas kelancaran pelaksanaan di rolling ke divisi teknisi,
dan teknisi divisinya rolling ke divisi tanggung jawab. Perollingan ini agar
pelaksanaan program Bincang Angkasa berjalan jauh lebih baik lagi.
77
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam bab terakhir ini, penulis akan mencoba menarik kesimpulan dan
berusaha memberikan kesimpulan dan saran dari hasil penelitian Manajemen
Program Bincang Angkasa Radio Alaikassalam 95,5 RASFM Jakarta sebagai
berikut :
1. Bentuk program secara On Air maupun Off Air sudah dinyatakan efektif
dan efisien mulai saat ini, karena diadakannya pengevaluasian setiap
harian, mingguan, bulanan, agar bentuk program yang sudah berjalan baik
ini akan selalu diterima oleh pendengar muslim yang baik.
2. Fungsi manajemen yang sudah terlaksana dengan baik, dilihat dari
tahapan-tahapan yang sudah direncanakan dan pergerakan, peroganisasian
dan pengawasan yang akan disiarkan oleh program Bincang Angkasa
seperti pelaksanaan acara, mempersiapkan materi acara, format
acara,Jadwal penyiaran dengan adanya para staff yang baru halus lebih
dilihat dari fungsi manajemennya kembali agar tidak ada kejanggalan
terhadap pelaksanaan program Bincang Angkasa berlangsung. dalam
pergerakan yang sudah dilakukan oleh Obie Rival sudah dinyatakan
berhasil dalam mengelola Bincang Angkasa ini. Menjaga komunikasi
yang erat dan memberikan motivasi yang penuh agar semua berjalan
dengan yang diharapkan, sesuai dengan tugasnya masing-masing. Fungsi
78
pengawasan sudah berjalan sangat baik dalam mengontrol semua staff
sebelum Bincang Angkasa mengudara. Semua pengawasan yang
dilakukan Obie Rival agar ada perubahan dan keselarasian setiap para staff
dengan atasan pelaksanaan yang diharapkan semua berjalan dengan baik
sesuai yang direncanakan.
3. Faktor pendukung, sudah sesuai dengan kinerja yang baik para staff kru
dikordinir oleh pimpinan dicertor dan penyiar Obie Rival.
Faktor Hambatan:
Pertama : Waktu siaran yang pendek mulai 19:00-20:00 WIB, sehingga
para pendengar meminta pertamban waktu jam menjadi 19:00-21:00 WIB,
terkadang pendengar memiliki kesibukan masing-masing jadi terlewati
pada siaran Bincang Angkasa berlangsung. maka akan di evaluasikan
kembali tambahan waktu untuk program Bincang Angkasa dengan
pimpinan Radio RASFM Jakarta.
Kedua : Narasumber yang tidak On Time pada pelaksanaan siaran
berlangsung, dan tema yang dibawakantidak sesuai dengan materi yang
sehingga acara siaran Bincang Angkasa ini tidak berjalan dengan efektif .
Solusi dari keterlambatan waktu bagi para narasumber, maka staff Bincang
Angkasa harus lebih erat menjalin komunikasi terhadap narasumber, dan
kepastian materi yang akan dibawakan, maka seminggu sebelum waktu
siaran Bincang Angkasa akan memberitahukannya, agar Program Bincang
Angkasa ini berjalan dengan baik lagi.
79
Ketiga: Program Bincang Angkasa sudah membentuk suatu struktur
organisasi, dimana para staaff sudah ditetapkan dibagian masing-masing,
namun dengan kendala dari staff sebagian mereka tidak sesuai dengan
bidang yang mereka miliki dan tidak memiliki wawasan dan pengalaman
yang luas, baik didalam maupun di dalam program Bincang
Angkasa.Maka telah dibuat staff yang baru yang sudah sesuai dengan
kesepakatan bersama semua sesuai dengan kemampuan yang dimiliki dan
mempunyai wawasan yang yang luas untuk bisa lebih mengembangkan
kembali program Bincang angkasa ini.
Hambatan yang ada Bincang Angkasa ini hanya waktu narasumber yang
padat sehingga sulit untuk mendapatkan rekaman yang baru.
B. Saran-Saran
Salah satu upaya untuk meningkatkan dalam kualitas radio dan
implementasi dalam mengembangkan suatu program, maka penulis
menyampaikan beberapa saran untuk pengembangan Program Bincang
Angkasa 95,5 RASFM Jakarta :
1. Pada persaingan radio sebaiknya dilakukan pemantauan terhadap program
Bincang Angkasa supaya dapat meningkatkan posisi dalam persaingan
yang ada.
2. Bincang Angkasa harus lebih berani berkomunikasi kepada narasumber
dan menentukan materi yang tepat yang sesuai dengan tuntan dan
perkembangan zaman.
80
3. RASFM Jakarta diharapkan terus mengembangkan teknologi yang ada,
serta meningkatkan sumber daya manusia di semua hal. Sehingga dapat
membentuk tim yang solid dan erat dalam berkomunikasi untuk
kelancaran khususnya program Bincang Angkasa.
4. Tetap mempertahankan kualitas sebagai radio dakwah Islam dan lebih
ditingkatkan siaran dakwah dan pengemasannya baik secara on air
maupun of air yang penuh dengan kehidupan nuansa Islami.
80
DAFTAR PUSTAKA
Al-Qhathani, Said Bin Ali, Da’wah Islam Da’wah Bijak, Jakarta: Gema Insani
Press, 1994.
Ardianto, Elvinaro, Lukiati Komala, Komunikasi Masa Suatu Pengantar,
Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2004.
Arifin, M, Psikologi Dakwah Suatu Pengantar Studi, Jakarta: Bulan-Bintang,
1974.
Arifin, Psikologi Dakwah Suatu Pengantar Studi, Jakarta: Bumi Aksara, 2000.
Arikunto, Suharsimi, Penilaian Program Pendidikan, Yogyakarta: Bina Aksara,
1998.
Darmawan, Andi, dkk, Metedologi Ilmu Dakwah, Yogyakarta: LESFI, 2002.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Beasar Indonesia, Jakarta:
Balai Pustaka, 1997.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia,
Jakarta Balai Pustaka, 1997.
Effendy, Mocthar, Manajemen Suatu Pendekatan Berdasarkan Ajaran Islam,
Jakarta: bhratam karya aksara, 1986.
Effendy, Onong Uchjana, Radio Siaran: Teori dan Praktek, Bandung: Alumni,
1978
Fahrizal , Profil RASfm, Artikel diakses pada 10 Juni 2012 dari
http://www.rasfm.com
Ghazali, M. Bahri, Dakwah Komunikatif. Membangun Kerangka Dasar Ilmu
Komunikasi Dakwah, Jakarta: CV Pedoman Ilmu Jaya,1997.
Gought, Howard, Perencanaan-Penyiaran-Produksi Program Radio, Jakarta: PP
HPDI dan The Aisan Foundation, 1999.
Habib, M. syafa’at, Buku Pedoman Dakwah, Jakarta: Widjaya, 1982.
Handoko, T. Hani Manajemen Edisi II, Yogyakarta: BPFE, 1984.
Hasibuan, Malayu SP, Manajemen Dasar Pengertian Dan Masalah, Jakarta: Bina
Aksara, 2001.
81
Hasil wawancara pihak pribadi dengan Fahrizal, program director 95,5 RasFm,
pada tanggal 8 Oktober 2012, pukul 10:00-13:00 wib di RASFM Jakarta.
Hasil wawancara pribadi dengan Taufiq Ilham, Staff & traffic 95,5 RASFM, pada
tanggal 10 Juni 2012, pukul 09:00-12:00 wib di RASFM Jakarta.
Hasjmi, Ach, Dustur Dakwah Menurut Al-Qur’an, Jakarta; Bulan-Bintang, 1974.
Israr, Mh, Retorika dan Dakwah Islam Era Modern, Jakarta: Firdaus, 1985.
J.Meleong, Lexy, Metode Penelitian Kualitatif, Bandung: Rosdakarya, 2007.
Kertapati, Ton, Dasar-Dasar Publistik Jakarta: Soeroengan, 1996.
Kusnawan Aep, Komunikasi dan Penyiar Islam: Mengembangkan Tabliq Melalui
Mimbar, Media Cetak, Radio, Televisi, dan Media Digital Bandung:Benang
Merah Press, 2004
Laksana, M. Fajar, Karateristik Dakwah Politik Islam, Sukabumi: KMA Press.
2002.
Machfoeld, Ki Moesa A, Filsafat Dakwah-Ilmu Dakwah Dan Penerangannya,
Jakarta: Bulan Bintang, 2004.
Makalah Seminar Radio, Bisnis Plan PT Radio Alaikassalam Sejahtera Jakarta,
10/27/2007 Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah.
Manullang, M, Dasar-dasar Manajemen, Yogyakarta: Gajah Mada University
Press.
Masduki, Jurnalistik Radio Menata Profesionalisme Repoter dan Penyiar,
Yogyakarta: LKIS, 2001.
Masduki, Menjadi Broudcaster Profesional, Yogyakarta Pustaka Populer LKIS,
2004.
Morissan, Media Penyiaran Strategi Mengelola Radio dan Televisi, Tangerang:
RamdinaPrakars, 2005.
Muchtarom, Zaini, Dasar-dasar Manajemen Dakwah, Yogyakarta: Alami Press,
1996.
Munir, M, Metode Dakwah, Jakarta: Penanda Media, 2003.
Munthe, Muryanto Ginting Media Komunikasi Radio Jakarta: Pustaka Sinar Harapan,
1996
Natsir, M, Fiqhud Dakwah, Jakarta: Bina Insani Perss, 1997.
82
Natsir, M., Dakwah dan Pemikirannya, Gema Insani Perss, 1999.
Pribadi, Benny A., Yuni Katrin, Media Teknologi, Jakarta: Pusat Penerbitan
Universitas Terbuka, 2004.
Purwandasari, Kristi, Pendakatan Kualitatif untuk penelitian Prilaku Manusia,
Jakarta :LPSP : Fak. Psikologi UI, 2012.
Rival, Obie, Profil RASfm, Artikel diakses pada 8 Oktober 2012 dari
http://www.rasfm.com
Quail, Denis Mc, Teori Komunikasi Massa: Suatu Pengantar Jakarta:Erlangga, 1984
Rosyidi, Dakwah Sufisik Kang Jalal, Jakarta: Paramadina, 1997.
Sarwanto, Dasar-dasar Organisasi dan Manajemen, Jakarta: Ghalia Indonesia,
1998.
Shihab, M. Quraish, Membumikan Al-Qur’an, Bandung: Mizan, 1999.
Siddiq, Syamsuri, Dakwah dan Teknik Berkhutbah, Bandung: Mizan Alma’arif,
1981.
Siswanto, Bedjo, Manajemen Modern, Bandung Sinar Baru, 1990.
Syani, Abdul, Manajemen Organisasi, Jakarta Bina Aksara, 1992.
Syukir, Asmuni, Dasar-Dasar Startegi Dakwah, Surabaya: Al-Ikhlas,1987.
Tantowi, Jawahir, Unsur-unsur Manajemen Menurut Al-Qur’an, Jakarta: Pustaka
Al-Husna, 1983.
Terry, George R, Prinsip-Prinsip Mnajemen, Jakarta: Bumi Aksara, 1993.
Widjaya, A. W, Administrasi Kepegawaian (suatu pengantar), Jakarta: rajawali
press, 1990.
Ya’kub, Hamzah, Publistik Islam Teknik Dakwah Dan Leadership, Bandung:
Diponegoro, 1981.
Yakub, Hamzah, Menuju Keberhasilan Dan Kepemimpinan, Bandung, Di
Ponogoro, 1986.
Nomor : 03/SPM.RASfm/X/2012 Lampiran : - Perihal : Surat Keterangan Kepada YKH, FAKULTAS ILMU DAKWAH & ILMU KOMUNIKASI UIN SYARIF HIDAYATULLAH Up. Dr. Arief Subhan, MA Di Tempat Assalamu'alaikum wr. Wb Segala puji bagi Allah semoga kita senantiasa selalu dalam lindungan-Nya. Aamiin. Menindak lanjuti surat No. Un.01/F5/KM.01.3/ mengenai Permohonan Izin wawancara bersama Bapak Fachriza sebagai Program Director dan Obie Rival sebagai Pimpinan Program Bincang Angkasa, dengan ini kami menerangkan Mahasiswa/ i dibawah ini: Nama : Ana Nurjanah NIM/ NIMKO : 108053000019 Program Studi : Manajemen Dakwah / Ilmu Dakwah Judul Skripsi : "Manajemen Program Bincang Angkasa Radio Alaikassalam 95.5 RASfm
Jakarta" Telah melakukan wawancara/observasi yang dibutuhkan oleh Mahasiswa/ i tersebut. Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga data-data dan informasi dapat bermanfaat untuk program studi yang dibutuhkan. Jakarta, 08 Oktober 2012 Hormat kami, 95.5 RASfm Jakarta Fachrizal Program Director
HASIL WAWANCARA
1. Nama lengkap ?
Jawab : Fahrizal
2. Kapan anda bergabung dengan rasfm dan mengapa ?
Jawab : Saya Dari Tahun 2009-2012 sampai sekarang ini. Saya bergabung
disini karena RasFm ini salah satu radio yang sangat unik dengan adanya
metode dakwahnya, sehingga saya dapat dipercaya untuk mengembangkan
dakwahnya menjadi jauh lebih baik lagi. Jadi saya senang bekerja di
RASFm jakarta ini.
3. Menurut anda program Bincang Angkasa ini apa dapat dikatakan berhasil
atau tidak dalam siaran radio ? kalo tidak tolong dijelaskan ?
Jawab : Bisa dikatakan sangatlah berhasil, kalo tidak berhasil tidak akan
bisa berjalan sampai saat ini.
4. Bagaimanakah manajemen dalam Program Bincang Angkasa ini ?
Jawab : manajemen itu ada empat bagian yaitu: Perencanaan,
Perogranisasian, Pergerakan dan Pengawasan.
5. Mengenai perencanaan, apa rencana anda dalam mencapai tujuan yang
telah ditetapkan sebelumnya ?
Jawab: membuat Program jangka pendek seperti kegiatan harian dan
mingguan. Jangka menengah seperti kegiatan bulanan, dan jangka panjang
seperti kegiatan tahunan.
6. Bagaimana perogranisasian yang dilakukan dalam Program Bincang
Angkasa?
Jawab: Pembentukan pengurus, Pembagian kerja, memberikan wewenang
kepada kordinator atau kepala bidang untuk melaksanakan tugasnya
masing-masing sesuai dengan bidang yang telah ditetapkan. Itu semua
dilakukan agar tidak ada tumpang tindih di dalam melaksanakan suatu
pekerjaan yang telah ditetapkan.
7. Apa yang anda lakukan dalam pergerakan terhadap anggota dan staff
anda?
Jawab : untuk perggerakan, pertama saya sudah menempatkan karyawan
kami pada masing-masing bidang (kemampuan yang mereka miliki). Jadi
mereka sesuai bidang dan tugas mereka masing-masing dengan tidak
terlepas dari pengarahan-pengarahan yang diberikan kepada masing-
masing bidang selanjutnya saya hanya memberikan pengarahan saja, agar
program Bincang Angkasa ini selalu berjalan dengan baik.
8. Bagaimana anda melakukan pengawasan terhadap kinerja staff yang
berkerja di Radio Bincang Angkasa ini?
Jawab : yang pertama, saya turun langsung untuk mengawasi kinerja
bawahan atau karyawan dengan tujuan untuk mengetahui apakah
pekerjaan yang dilaksanakan oleh staaf saya sudah berjalan dengan apa
yang telah direncanakan dan mengoreksinya apabila ada kesalahan-
kesalahan yang dilakukan oleh staff atau bawahan. Untuk pengawasan
selanjutnya dilakukan oleh kordinator pada masing-masing bidang.
Misalnya seperti bidang pada saat siaran yang dipegang oleh ka Obie
Rival.
9. Apa Visi dan Misi Pada Program Bincang Angkasa?
Jawab :
Visi: Menjadikan media penyiaran yang rahmatan lil ‘alamin dan
mewujudkan wadah dakwah islam yang turut membangun tatanan
kehidupan masyarakat yang beriman dan bertaqwa menuju terciptanya
kehidupan masyarakat islam sebagai khairu ummah.
Misi :
a. Pelayanan terdepan dalam meningkatkan pengetahuan tentang pola
kehidupan islami.
b. Memproduksi layanan informasi dan pendididkan agama islam guna
membangun kualitas sumber daya pembangunan.
c. Memeperkuat dan melengkapi media yang secara khusus bergerak
dibidang penyiaran dakwah islam.
d. Memberikan jasa pelayanan promosi usaha bagi produk-produk usaha
yang ditunjukan bagi umat muslim yang membawa berkah dan
maslahat bagi umat.
e. memiliki harapan agar para pendengarnya bertambah agar bermanfaat
bagi para pendengar.
f. Agar para pendengar lebih mengenal dakwah jauh lebih baik lagi.
10. Tema apa saja yang disampaikan oleh program Bincang Angkasa ?
Jawab : kajian bahasa arab, kisah-kisah nabi, pengusaha muda islam Rabu
tentang Fiqih dan Hari Kamis sampai Minggu semua isi Rekaman dari
bapak KH. Abdullah syafi’ie dan KH. Abdurrasyd Abdullah Syafi’e.
11. Apa harapan anda selanjutnya untuk program Bincang Angkasa ?
Jawab : Agar selalu tetap bekerja sama dan solid untuk para staff-staff
Bincang Angkasa dan untuk para pendengarnya terus mengembangkan
dakwah islam yang ada pada Al-quran dan Hadist.
12. Apakah sebelum menata program Bincang Angkasa diadakan rapat
khusus? mengapa?
Jawab : Pasti diadakan rapat terlebih dahulu dan dichek semua dari sound,
kaset rekaman yang dibutuhkan pada saat siaran nanti dalam Program
Bincang Angkasa, agar semua berjalan dengan apa yang diinginkan.
13. Bagaimana kulaitas program Bincang angkasa sampai sekarang ini ?
Jawab : Alhamdulillah masih banyak diminati oleh para pendengarnya,
karena ciri khas para narasumber yang masih sampai saat ini masih
diminati oleh para pendengarnya.
14. Siapa sajakah yang mengisi program Bincang Angkasa (narasumber) ?
Jawab : Bincang Angkasa ini dimulai jam 19:00-20:00 WIB hari Senin
Syekh Fikri Thariq, hari Selasa Ust. Khalili dan hari Rabu Syekh
Muhammad, Kamis, Jumat, Sabtu dan Minggu ada rekaman KH. Abdullah
Syafi’ie jumat ajakan khairat diisi oleh rekaman dari Bapak KH. Abdullah
Syafi’ie, hari Minggu rekaman diadakan Ta’lim yang diisi oleh Ibu Hj.
Azizah Aziz bersama dengan jama’ah majlis ta’lim lainnya.
15. Sejauh manakah keterlibatan anda dalam proses produksi program
Bincang Angkasa?
Jawab : Saya selalu mengecak pada saat sebelum dan sesudah siaran
Bincang Angkasa ini sampai dengan para pengurusnya agar program
Bincang Angkasa ini selalu berjalan dengan baik.
16. Bagaimana cara anda dalam meningkatkan kualitas Program Bincang
Angkasa ini tetap bertahan sampai saat ini dan dipertahankan untuk
kedepannya ?
Jawab : Dari segi SDM (Sumber Daya Manusia) penyampaian,
pengucapan dan dalam menggunakan kata-kata yang tidak mudah
tersinggung oleh para pendengar, harus hati-hati dari menyajikan suatu
program.
17. Mengapa program Bincang Angkasa disiarkan pada pukul 19:00 /d 20:00
WIB ?
Jawab : penempatan waktu yang tepat pada saat siaran Karena sesuai
dengan nama Bincang Angkasa (Bincang yaitu berbincang-bincang
Angkasa program malam) gak mungkinkan saya menaruh program
Bincang Angkasa ini di pagi atau siang hari.
18. Apa saja sarana dan prasarana yang menunjang keberhasilan dakwah
dalam program Bincang Angkasa ?
Jawab : Dengan keikhalasan dan niat baik tersebut, maka allah menolong
gerak dakwah dari sumber yang tidak diduga-duga, sehingga prasarana
dan sarana tidak menjadi permasalahan karena banyak pihak yang
mendukun kesuksesan aktifitas dalam program Bincang Angkasa ini.
Mulai dari para pengurus,staff, atasan, dan lembaga dari organisasi sosial
yang paling penting untuk para pendengarnya.
19. Keunikan apa saja yang ada dalam Program Bincang Angkasa ini untuk
mengembangkan Program Bincang Angkasa selanjutnya?
Jawab : Sekarang ini saya mengadakan Kotak Saran hanya untuk program
Bincang Angkasa, yang mana nantinya akan dievaluasikan pada setiap
bentuk program rapat harian,mingguan, bulanan dan tahunan yang akan di
rapatkan kepada semua jajaran dan para staff. Diadakannya kotak saran ini
bertujuan untuk terus menjalin komunikasi yang erat dan mengetahui
keluh dan kesan agar program Bincang Angkasa ini berjalan lebih baik
secara efektif dan efisien.
20. Bagaimana cara penerapan (aplikasi) manajemen program Bincang
Angkasa ?
Jawab : Penerapan manajemen Program Bincang Angkasa telah
menggunakan manajemen, hal tersebut dapat dilihat bagaimana
terbentuknya struktur organisasi, ada perencanaan berupa visi, misi, serta
program kerja. Selain itu juga terdapat mekanisme rapat-rapat sebagai alat
untuk kordinasi, pelaporan progress serta evaluasi. Berjalan dari hal
tersebut SDM yang bergerak juga didasari dari hati agar suatu program
akan berjalan dengan baik.
21. Bagaimana cara perkembangan pengevaluasi setiap program Bincang
Angkasa?
Jawab : Sistem evaluasi program Bincang Angkasa dapat dilakukan
dalam mekanisme yang sudah ditetapkan seperti :
a. Evaluasi setelah program dilaksanakan
b. Evaluasi rutin dalam rapat-rapat
c. Evaluasi dalam kebersamaan antara pengelola dengan staff-staff yang
lainnya.
22. Target apa yang akan di capai dalam Program Bincang Angkasa ini ?
Jawab : Saya tidak terlalu jauh untuk menentukan target dalam program
ini, dengan memberikan pengalaman dan cara menyampaikannya di
senangi bagi para pendengar dari narasumbernya, pengelola siaran dengan
peran yang startegis dan efisien untuk menyampaikan pemahaman tentang
kesetaraan yang banyak dicintai oleh para pendengar program Bincang
Angkasa.
23. Bagaimana manajemen Program Bincang Angkasa pada 95,5 RAS FM
Radio Alaikassalam Jakarta ?
Jawab : program acara Bincang Angkasa Manajemen RAS FM
menetapkan program Bincang Angkasa disiarkan pada hari Senin-Minggu
(Setiap Hari) pada pukul 19:00-20:00 WIB. Dengan narasumber pada hari
minggu ceramah yang disampaikan oleh Abdullah Syafi’ie. Pada hari
senin siaran ulang taklim ahad pagi selasa, ceramah yang disampaikan
oleh Alm. Abdullah Syafi’ie dalam bentuk rekaman kaset ceramah
peninggalan kenangan beliau. Pada hari Rabu, juga demikian. Majelis
tak’lim umahad, masjid al-barkah yang dihadiri oleh para ibu-ibu dan
pimpinan ibu Hj Ita Razaq selaku adik dari bapak KH.
Abdullah Syafi’ie. Jumat, Alm ceramah dan Bapak Abdullah Syafi’ie. Dan
materi Riyadusshalihin, belajar Bahasa Arab, tentang para nabi-nabi
(kisah), 1 muharram, An-Nasaihud diniyah wal wasoihul imaniyah,
Minhajul Abidin. Dan beberapa tokoh islam, contoh umar, fatimah, dunia
Islam dan lain-lain.
24. Apa faktor pendukung dan penghambat program Bincang Angkasa?
Jawab:
Faktor pendukung :
1. Dapat didukung oleh alat-alat komunikasi teknologi yang canggih
memberikan solusi kemudahan bagi proses produksi saat Program
Bincang Angkasa berlangsung.
2. Memiliki keunikan bagi sikap penyiar dalam ciri khas saat bersiaran
sopan dalam bertutur kata sesuai dengan kebutuhan pendengar, sejuk,
pembawaan yang jelas dan berwawasan luas serta tanggung jawab
pada saat siaran.
3. Reting atau jumlah suara yang tinggi baik para pendengar agama
muslim baik kalangan tua maupun muda seperti anak remaja sekarang
ini.
4. Dukungan siaran On Air yang saling mendukung siaran Off Air
sehingga program Bincang Angkasa ini tetap berjalan baik sampai saat
ini.
5. Penempatan waktu yang tepat saat siaran berlangsung muali 19:00-
20:00 WIB. Waktu sengggang dimiliki pendengar pada saat malam
hari pada saat pulang kerja, macet saat perjalanan pulang kerja sesuai
dengan tema Bincang Angkasa.
Faktor hambatannya :
1. Waktu siaran yang pendek mulai 19:00-20:00 WIB, sehingga para
pendengar meminta pertamban waktu jam menjadi 19:00-21:00 WIB,
terkadang pendengar memiliki kesibukan masing-masing jadi terlewati
pada siaran Bincang Angkasa berlangsung.
2. Narasumber yang tidak On Time pada pelaksanaan siaran berlangsung,
keterlambatan dan menyampaikan materi tidak sesuai dengan apa yang
sedang terjadi. Maka siaran Bincang Angkasa ini tidak berjalan dengan
efektif .
3. Program Bincang Angkasa sudah membentuk suatu struktur
organisasi, dimana para staaff yang sudah ditetapkan dibagian masing-
masing, namun dengan kendala dari staff sebagian mereka tidak
sesuai dengan bidang yang mereka miliki dan tidak memiliki wawasan
dan pengalaman yang luas, baik didalam maupun di dalam program
Bincang Angkasa.
25. Bagaimana para pendengar ingin berkomunikasi langsung dengan
pembawa acara baik secara empat mata atau dengan cara sharing lewat
akun dunia maya ?
Jawab : Sangat benar, saya tidak hanya melalui siaran saja, saya memiliki
alamat email dan akun facebook besertakan nomor telephon, untuk saling
berbagi atau mempertanyakan hal-hal yang bersangkut paut dengan tema
yang dibawakan oleh Program Bincang Angkasa
Nama Perusahaan : PT. Radio Alaikassalam Jakarta.
Alamat : Graha ARRASYIDIYAH, Jl.KH.Abdullah Syafi’e No. 21A
Tebet Jakarta Selatan.
Telp : 021 8319219
Fax : 021 8319214
Email : [email protected]
Stream : http://rasfmjakarta.com/stream.html.
KELUARGA BESAR BERSAMA PENGURUS DAN PEMILIK RADIO ALAIKASSALAM
95,5 RASFM JAKARTA BAPAK KH. ABDURRASYID ABDULLAH SYAFI’I
KUMPUL BERSAMA PENGURUS DAN PEMILIK RADIO ALAIKASSALAM 95,5 RASFM
JAKARTA (BAPAK KH. ABDURRASYID ABDULLAH SYAFI’I)
SAAT BERJALANNYA SIARAN RADIO BERSAMA NARASUMBER USTD KHALILI DAN
BINTANG TAMU SYEKH PENYIAR BINCANG ANGKASA (OBIE RIVAL) PADA
TANGGAL 15 JUNI 2012
PADA SAAT IKUT SIARAN RADIO BINCANG ANGKASA BERSAMA BINTANG TAMU
DAN TEMAN-TEMAN MAGANG DARI UNIVERSITAS PADJAJARAN BANDUNG ADA
TANGGAL 25 JUNI 2012
SETELAH WAWANCARA TANGGAL 8-OKTOBER-2012
SILATURAHMI KEMBALI KE RADIO ALAIKSAALAM 95,5 RASFM JAKARTA SELESAI
WAWANCARA DENGAN FAHRIZAL
(TANGGAL 10 NOVEMBER 2012)
HASIL INDEKS PRESTASI SIDANG TANGGAL 31-01-2013
TERIMA KASIH KEPADA PEMBIMBING Drs. H. Sunandar, M. Ag dan kepada Ketua,
Penguji 1, Penguji 2 dan Sekertaris