makalah wsbw raja ampathdekhfihwekigf

37
WAWASAN SOSIAL BUDAYA MARITIM MARITIM RAJA AMPAT OLEH: ST. NUR FADHILAH RAMDHANA M. RISYAH ASMAWATI AFDIL VIQAR VIQHI MAKASSAR 2012

Upload: debra-washington

Post on 21-Oct-2015

166 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

hsdcfueuvfuwtry

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Wsbw Raja Ampathdekhfihwekigf

WAWASAN SOSIAL BUDAYA MARITIM

MARITIM RAJA AMPAT

OLEH:

ST. NUR FADHILAH RAMDHANA M.

RISYAH

ASMAWATI

AFDIL VIQAR VIQHI

MAKASSAR

2012

Page 2: Makalah Wsbw Raja Ampathdekhfihwekigf

A. Letak Geografis

Wilayah Kabupaten Kepulauan Raja Ampat merupakan kepulauan yang

terdiri dari kurang lebih 610 buah pulau besar dan kecil yang memiliki potensi

sumberdaya terutama terumbu karang yang merupakan bagian dari ”segitiga

karang” (Coral Triangel) yang terdiri dari Indonesia, Filipina, Papua New Guinea,

Jepang, Australia (Sheila A. McKenna, dkk, 2002).

Secara geografis, Raja Ampat berada pada koordinat 2°25'LU-4°25'LS &

130°-132°55'BT. Secara geoekonomis dan geopolitis, Kepulauan Raja Ampat

memiliki peranan penting sebagai wilayah yang berbatasan langsung dengan

wilayah luar negeri. Pulau Fani yang terletak di ujung paling utara dari rangkaian

Kepulauan Raja Ampat, berbatasan langsung dengan Republik Palau.

Kepulauan Raja Ampat memiliki empat pulau utama yang bergunung-gunung

yaitu Waigeo, Batanta, Salawati, dan Misool dengan ratusan pulau-pulau kecil

lain di sekitarnya. Luas wilayah Kepulauan Raja Ampat adalah 46.108 km2,

terbagi menjadi 10 distrik, 86 kampung, dan 4 dusun.

Secara administratif batas wilayah Kabupaten Raja Ampat adalah sebagai

berikut:

Sebelah selatan berbatasan langsung dengan Kabupaten Seram Utara,

Provinsi Maluku.

Sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Halmahera Tengah, Provinsi

Maluku Utara.

Sebelah timur berbatasan dengan Kota Sorong dan Kabupaten Sorong,

Provinsi Irianjaya Barat.

Sebelah Utara berbatasan langsung dengan Republik Federal Palau.

B. Sejarah Kepulauan Raja Ampat

Seperti diketahui pada masa pemerintahan Sultan Tidore yang mengenal

kepulauan Nusantara, maka kepulauan Maluku dikenal sebagai pintu masuk menuju

pulau Raja-raja.Inilah sebabnya Bangsa Arab menamakan JAZIERAHTUL BAAB

MOMLUK tentu berbeda dengan JAZIERATUL BAAB EI MANDEB ditanah Arab.

Pada kerajaan di Maluku dan daerah sekitarnya mengakui eksistensi keberadaan

Page 3: Makalah Wsbw Raja Ampathdekhfihwekigf

Kolano (Irian menyebut Korano) yang artinya sebagai pemimpin mereka yang

dihormati dan dipercaya. Pada gugusan kepala burung itulah nama Kolano Fat yang

berarti Raja Ampat terpatri hingga kini sebagai jati diri dari pulau Maluku Yaitu :

Sultan Tidore,Ternate Bacan dan Jailolo.Namun secara Mikro yang dimaksudkan

adalah raja-raja dikepulauan Irian yaitu Raja Salawati,Raja Missol,Raja Batanta dan

Raja Waigeo.

Dalam peta dunia orang hanya mengenal kepulauan raja Ampat adalah

kesenambungan dari pemerintahan Maluku Kie Raha. Sebagai penggemar

sejarah Presiden RI pertama Soekarno mengetahui tentang noktah pulau Irian

sehingga begituantusianya beliau berusaha menuntut pulau Irian dari tanggan

kolonial Belanda, namun perjuangan diplomasi tidak berhasil sehingga lewat

Trikora yang dicanangkan di Yogyakarta pembebasan Irian dilaksanakan.

Karena kekuatan angkatan bersenjata Indonesia adalah yang terbesar di wilayah

Asia Tenggara.

Di kepulauan Maluku inilah cikal bakal dari historis Irian terungkap karena

jelas pulalu Irian mulai mengenal peradaban dunia luar yang sekian lama bagai

tertutupawan gelap yang menyelimuti salju. Hal ini memang dipahami mengingat

letak geografis keberadaan Maluku adalah tetangga terdekat disamping

mempunyai struktur pemerintahan kuat yang lengkap dan kekuatan armada

perangnya yang mampu menjangkau seluruh kepulauan Nusantara.Perjalanan

arsenal badai Utaranya mampu meruak sampai

Borneo,Sabah,Sulawesi,Zuhu,Mangindanao,Irian Nusan Tenggara dan Sunbawa

serta terus ke bagian timur pasifik.

Struktur pemerintahan Raja Ampat seperti negri Salawati yang masuk

dalam kabupaten Sorong meliputi daratan pantai Irian menggunakan bahasa

Maden yang merupakan bagian dari bahasa Maya yaitu bahasa umum di

kepulaan Raja Ampat.

Ada beberapa suku yang kita jumpai disana yaitu Suku

Sailolof,Kotlot,Waipuh Waipam dan Suku Palamul. Kelompok palata berasal dari

teluk mayabilit (Waegeo) sedangkan kelompok palamul berasal dari daerah onim

Page 4: Makalah Wsbw Raja Ampathdekhfihwekigf

(fak-fak).Ada juga dijumpai penduduk moilemo, bira sagun dimana komunikasi

bahanya menggunakan bahasa maya.

Selurah penduduk pulau Salawati kini memeluk agama Islam dan agama

Keristen namun disisi lain mereka tetap mempertahankan kehidupan asli mereka

yaitu agama primitif dimana budaya mon atau jin masih melekat dalam upacara

persembahan dimalam hari dan menari sampai pagi.

Struktur pemerintahan si Solilolof ( Raja Ampat) berbentuk kerejaan dibantu olah

suatu dewan adat yang terdiri dari kepala adat dimana tiap marga (Gelet)

mempunyai wakilnya di dewan. Disamping Dewan Adat Kerajaan, Fun juga

mengangkat perwakilan unruk meneruskan pemerintahnya didaerah yang jauh di

pusat pemerintahan.

Ada beberapa gelar kepala adat Raja Ampat dengan jabatannya masing-

masing yang merupakan pemberian gelar dari SULTAN TIDORE kepala FUN

yang secara periodesasi tetap mengantar upeti ke Kerajaan TIDORE.

a) Marga Metawai. Kepala adatnya bergelar Jujau

c) Marga Umalelen, Kepala adat bergelar Domlaha/giemalah

d) Marga Gemoor, Kepala adat bergelar Sawohit

e) Marga Ulla, Kepala adat bergelar Sadaha

f) Marga Umpeles, Kepala adat bergelar Mahimo.

Disamping gelar adat, wakil-wakil Fun dipulau Salawati bergelar Kapita Umal

atau mirimo (Mahimo) disapa galar merimo di kepulauan mesa kapal bergelar

sangaji sedangkan diseget bergelar dumlaha. Singkat cerita ; pada umumnya

wakil-wakil diluar kerajaan bertugas mengumpulkan upeti keapada Fun yang

nentinya diteruskan ke SULTAN TIDORE.

C. Kedalaman Umum Perairan

Seperti perairan Indonesia pada umumnya, perairan Kabupaten Raja

Ampat dipengaruhi oleh iklim tropis dan perubahan iklim muson. Letaknya yang

berbatasan dengan dua sistem samudera yaitu Samudera Hindia dan Samudera

Page 5: Makalah Wsbw Raja Ampathdekhfihwekigf

Pasifik, mengakibatkan kondisi fisik dan kimia perairan didaerah ini juga

dipengaruhi oleh kedua samudera tersebut.

1. Suhu

Penyebaran suhu permukaan di Perairan Raja Ampat bagian utara

dipengaruhi oleh Samudera Pasifik sedangkan di bagian selatan dipengaruhi

oleh Laut Banda. Seperti periaran daerah tropis umumnya, perairan Raja

Ampat mempunyai suhu permukaan yang relatif hangat dengan variasi

tahunan yang cukup kecil. Mambrisaw, et al. (2006) mengungkapkan bahwa

suhu permukaan di perairan Raja Ampat pada bulan Maret berkisar antara

28,5°C - 31,8°C dengan rata-rata 29,8°C. Sedangkan pada perairan tertutup

(Teluk Mayalibit) suhu permukaan bahkan mencapai 31,8°C. Sedangkan

suhu pada bulan Januari, Februari dan Maret berdasarkan hasil penelitian

BPPT adalah berkisar antara 28,5 - 29°C, sedangkan pada bulan April, Mei

dan Juni berkisar antara 29 - 29,5oC. Setelah turun menjadi sekitar 28,5oC

pada bulan Juli, suhu kembali naik dan mencapai sekitar 29°C pada bulan

Agustus.

Tabel Sebaran Suhu Permukaan Tahunan di Perairan Raja Ampat

No. Bulan Kisaran (oC) Keterangan

1. Januari 28,5 – 29

2. Februari- Maret Relatif tetap Kecuali bagian utara: Menurun hingga 280C

3. April-Mei-Juni 29 – 29,5

4. Juli 28,5

5. Agustus 29

6. September29 – 29,5 (utara)28 – 28,5 (selatan)

Pengaruh Samudera PasifikPengaruh dari Laut Banda

Sumber : BPPT, 2001 dalam Atlas Sumberdaya Wilayah Pesisir Kab Raja Ampat, 2006

2. Salinitas

Page 6: Makalah Wsbw Raja Ampathdekhfihwekigf

Mambrisaw (2006) mengungkapkan bahwa salinitas di lapisan permukaan

perairan Raja Ampat berkisar antara 30 – 35 psu, sedangkan pada

kedalaman 10 meter berkisar antara 32 – 35 psu. Berbeda dengan perairan

terbuka, perairan tertutup (Teluk Mayalibit) berkisar antara 27,5 - 33 psu.

Rendahnya kadar salinitas di Teluk Mayalibit ini disebabkan oleh pengaruh

massa air tawar dari darat yang mengalir melalui beberapa sungai yang

masih aktif di teluk tersebut. Dibandingkan bagian selatan, sebaran salinitas

bagian utara lebih tinggi. Sebaran salinitas di bagian utara Perairan Waigeo

Utara berkisar antara 33 – 35 psu.

3. Derajat Keasaman (pH)

Mambrisaw, et al (2006) melaporkan bahwa nilai pH di Perairan Raja Ampat

pada kedalaman 0 m (permukaan) berkisar antara 7,2 - 8,4 dan untuk

kedalaman 10 m 7,6 - 8,4 dengan rata-rata 8,08 dan 8,06. Nilai pH terendah

pada kedalaman 0 m (permukaan) berada di perairan sekitar Saonek.

Keadaan ini pun diperkuat oleh perbedaan nilai pH pada kedalaman 0 m dan

10 m yang cukup besar di lokasi yang sama yaitu 7,2 dan 8,0. Nilai pH

terendah pada kedalaman 10 m berada di perairan Teluk Mayalibit, hal ini

diperkirakan karena tingginya kekeruhan yang disebabkan oleh banyaknya

bahan-bahan organik tersuspensi yang berasal dari daratan maupun dari

proses sedimentasi. Keadaan ini diperkuat oleh nilai pH di lokasi tersebut

pada kedalaman o m (permukaan) yanghampirsama dengan nilai pH pada

kedalaman 10 m, yangberarti pengaruh kekeruhan ini diduga terjadi secara

merata.

Tabel Sebaran Parameter Oseoanografi di Perairan Raja Ampat

(Permukaan)

No. ParameterKisaran

Rata-RataMinimum Maksimum

1. Suhu (0C) 28,5 31,18 29,80

2. Salinitas (0/00) 30 3,5 33,91

3. Derajat Keasaman (pH) 3 7,2 8,4 8,08

4. Oksigen terlarut (mg/l) 4 10,5 6,41

Page 7: Makalah Wsbw Raja Ampathdekhfihwekigf

5. Kecerahan (m) 4 23 12,91

6. Kecepatan Arus (m/det) 0 0,88 0,11

7. Tinggi Gelombang (m) 0 1,7 0,14 – 0,52

Sumber: Atlas Sumberdaya Wilayah Pesisir Kab Raja Ampat, 2006

4. Arus

Sesuai dengan letaknya, pola arus di perairan Raja Ampat dipengaruhi

olehmassa air dari Samudera Pasifik Barat (Western Pacific Ocean) yang

bergerak dari arah timur menuju barat laut (North West) dan sejajar dengan

daratan Papua bagian utara. Ketika arus tiba di Laut Halmahera atau bagian

utara Kepulauan Raja Ampat arus tersebut sebagian bergerak ke selatan dan

sebagian berbalik menuju Samudera Pasifik. Arus yang dikenal sebagai

Halmahera Eddie ini, kemudian sebagian memasuki perairan Kepulauan Raja

Ampat (Anonimous, 2005). Disamping itu, letaknya yang di khatulistiwa, arus

di perairan Raja Ampat juga dipengaruhi oleh Arus Khatulistiwa Utara dan

Arus Khatulistiwa Selatan. Hasil penelitian Mambrisaw, et al (2006) pada

bulan Maret 2006, didapatkan bahwa arus di Perairan Raja Ampat didominasi

oleh pengaruh angin, namun untuk wilayah teluk dan pulau-pulau kecil yang

berdekatan pola arusnya lebih dipengaruhi oleh pasang surut. Kecepatan

rata-rata arus di Perairan Raja Ampat sekitar 0,11 m/det (Tabel 3-2). Nilai

kecepatan arus permukaan yang lemah ini diduga karena pengukurannya

hanya dilakukan pada saat air laut duduk surut atau duduk pasang,

sedangkan arus diperkirakan kencang ada saat duduk tengah pasang atau

duduk tengah surut. Daerah-daerah yang diperkirakan mempunyai arus

pasang surut yang deras antara lain Selat Mansuar, Selat Kabui, dan Selat

Sagawin.

5. Kecerahan

Dari hasil pengamatan, kecerahan di perairan Raja Ampat berkisar antara 4 -

23 m dengan rata-rata kecerahan 12,91 m. Kecerahan minimum berada di

Teluk Mayalibit yang hanya mencapai 4 - 5 m. Hal ini karena kondisi perairan

di Teluk Mayalibit memiliki kekeruhan yang cukup tinggi yang disebabkan

Page 8: Makalah Wsbw Raja Ampathdekhfihwekigf

oleh banyaknya bahan tersuspensi. Hal ini terlihat dari warna air yang

cenderung hijau kecoklatan.

Sementara, kecerahan maksimum berada di perairan daerah Kofiau yang

mencapai 23 m. Hal ini diperkirakan karena lokasi ini berada pada kawasan

perairan bebas (cukup jauh dari daratan) sehingga pengaruh bahan-bahan

tersuspensi yang berasal dari aktifitas daratan sangat kecil. Selain itu,

pengaruh arus, gelombang, dan angin di lokasi ini diperkirakan relative

sangat kecil, sehingga secara visual terhadap Secchi Disk sangat jelas.

6. Gelombang

Pengamatan yang dilakukan oleh Mambrisaw, et.al (2006) menyebutkan

bahwa tinggi gelombang berkisar antara 0 - 1,7 meter. Ketinggian gelombang

tertinggi terjadi di bagian utara Pulau Waigeo. Sedangkan di perairan

terlindung seperti Perairan Waigeo Barat, Waigeo Selatan dan Kepulauan

Misool umumnya tinggi gelombang berkisar antara 0 - 1 meter.

7. Pasang Surut

Dinas Hidro Oseanografi TNI AL (2005) melaporkan bahwa tipe pasang surut

(pasut) di Perairan Raja Ampat adalah tipe campuran dengan dominasi pasut

ganda (nilai F berkisar antara 0,25 - 1,50). Jenis pasut ini berarti dalam satu

hari terdapat dua kali pasang dan surut serta tinggi pasang pertama tidak

lama dengan tinggi pasang kedua.

Berdasarkan data pengamatan yang dilakukan di pantai dekat Akademi

Perikanan Sorong (Suprau - Sorong) didapatkan kisaran tinggi pasang surut

(tidal range) atau perbedaan antara tinggi air pada saat pasang maksimum

dan tinggi air pada saat surut minimum berkisar antara 1,15 -1,80 meter.

D. Potensi Sumber Daya Laut

1. Sumber Daya Ikan

Kabupaten Raja Ampat memiliki potensi sumberdaya ikan yang melimpah.

Pada sektor perikanan tangkap, Kabupaten Raja Ampat memiliki komoditi

perikanan tangkap seperti ikan, udang, cumi-cumi, kerang/siput dan teripang

yang cukup potensial. Secara umum, jenis ikan hasil tangkapan nelayan di

Kabupaten Raja Ampat dapat dikelompokkan sebagai ikan pelagis besar,

Page 9: Makalah Wsbw Raja Ampathdekhfihwekigf

ikan pelagis kecil, ikan demersal, dan ikan air payau. Jenis-jenis ikan yang

dominan ditangkap oleh nelayan lokal adalah ikan kembung (Rastrelliger sp),

tenggiri (Scomberomorus spp.), cakalang (Katsuwonus pelamis), tuna

(Thunus sp.), kerapu, napoleon dan teri. Ikan kembung banyak tertangkap di

Distrik Teluk Mayalibit. Ikan tenggiri, cakalang dan tuna banyak ditangkap di

daerah Waigeo Selatan, Waigeo Barat, Samate, Misool, dan Misool Timur

Selatan. Sementara, ikan kerapu dan napoleon banyak dihasilkan dari Distrik

Waigeo Barat, Ayau, Kofiau dan Misool Timur Selatan. Kemudian, untuk ikan

teri (Stolephorus sp.), biasa disebut juga ikan puri, banyak tertangkap di

daerah Waigeo Selatan, Misool, Misool Timur Selatan dan dijumpai juga di

Teluk Mayalibit.

Selain ikan, hasil tangkapan lainnya adalah udang, cumi-cumi, cacing laut,

kerang serta siput. Udang yang umumnya tertangkap adalah jenis lobster

(Panulirus sp) yang banyak terdapat di daerah Waigeo Barat, Kofiau, Misool,

dan Misool Timur Selatan; dan udang halus (Ebi) yang banyak ditangkap di

daerah Teluk Mayalibit sekitar Kampung Beo dan Araway. Sementara, untuk

cumi-cumi banyak terdapat di daerah Waigeo Selatan dan Misool. Ada 2 jenis

cumi-cumi yang telah dimanfaatkan nelayan setempat, yakni cumi-cumi

ukuran kecil atau disebut cumi jarum (Sepiotheuthis sp.) dan cumi-cumi yang

berukuran besar (Loligo sp.).

Untuk Jenis kerang dan siput yang dimanfaatkan oleh nelayan lokal selain

kerang mutiara adalah bia garu, pia-pia, batu laga, kepala kambing dan mata

tujuh. Kerang dan siput merupakan komoditi perikanan yang memiliki nilai

ekonomis penting. Lola, batu laga, bia garu, mata tujuh dan lain-lain selain

dagingnya yang dapat dimanfaatkan dalam bentuk segar atau beku,

cangkangnya juga dapat dimanfaatkan atau dijual. Cangkang biagaru oleh

masyarakat dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan kapur yang

digunakan untuk makan pinang. Sementara, Pinctado maxima atau kerang

penghasil mutiara, banyak dieksploitasi untuk diambil mutiaranya dan juga

dimakan dagingnya.

Page 10: Makalah Wsbw Raja Ampathdekhfihwekigf

Tabel Jenis-jenis Hasil Tangkapan di Kabupaten Raja Ampat

Nama Umum Nama Ilmiah Nama LokalNama Alat Penangkapan

Ikan

Engraulidae Stolephorus indicus Teri Bagan

ClupeidaeSpratelloides robustus

Teri Bagan

Clupeidae Spratelloides gracillis Ter Bagan

Letrinidae Lethrinus sp. Gutila Pancing

LetrinidaeAcanthopagrus berda

Kapas Pancing, jarring

Carangidae Selaroides sp. Oci Pancing, jaring, bagan

Carangidae Decapterus sp. Momar Pancing, jaring, bagan

Carangidae Caranx sp. Bubara Pancing

Carangidae Scomberoides sp. Lasi Pancing, jaring, sera

Serranidae Plectropomus sp. Geropa Pancing

Serranidae Variola louti Geropa Pancing

Serranidae Epinephelus sp. Geropa Pancing

SerranidaeCephalopoiis leopadus

Geropa Pancing

Serranidae Cromileptis altivelis Geropa Pancing

ScombridaeScomberomorus spp.

Tenggiri Pancing

Scombridae Katsuwonus pelamis Cakalang Pancing

Scombridae Rastrelliger sp. Lema Pancing, jaring, bagan,

Caesionidae Caesio sp. Lalosi Pancing, jaring, bagan

BelonidaeTylosurus gavialoides

Julung Pancing

Siganidae Siganus sp. Samandar Pancing, jarring

Mugilidae Mugil cephalus Bulana Pancing, jarring

Mugilidae Liza subviridis Bulana Pancing, jarring

Toxidae Toxotes sp. Sumpit Jaring

Lutjanidae Lutjanus sp. Ikan merah Pancing, jaring, sero

Sphrynidae Sphyrna lewini Hiu Pancing, jarring

Ariidae Arius sp. Sembilang Pancing, jaring, sero

Labridae Cheilinus undulates Napoleon Pancing, jarring

Sumber: Atlas Sumberdaya Wilayah Pesisir Kab Raja Ampat, 20062. Sumber Terumbu Karang dan Ikan Karang

Page 11: Makalah Wsbw Raja Ampathdekhfihwekigf

Ekosistem terumbu karang di Kepulauan Raja Ampat terbentang di paparan

dangkal di hampir semua pulau-pulau. Namun, ekosistem terumbu karang

yang terbesar terdapat di Distrik Waigeo Barat, Waigeo Selatan, Ayau,

Samate, dan Misool Timur Selatan. .Pada beberapa bagian terdapat gosong

(sand backs) yang juga memiliki terumbu karang di sekelilingnya. Tipe

terumbu yang terdapat di Kepulauan Raja Ampat umumnya berupa karang

tepi (fringing reef), dengan kemiringan yang cukup curam. Selain itu terdapat

juga tipe terumbu cincin (atol) dan terumbu penghalang (barrier reef). Atol di

Raja Ampat terdapat di Kepulauan Ayau dan Kepulauan Asia.

Hasil penelitian dari lembaga-lembaga internasional seperti kegiatan Marine

RAP (Rapid Assessment Program) yang dilakukan oleh Conservation

International dan REA (Rapid Ecological Assessment) yang dilakukan oleh

TNC dan WWF menyatakan bahwa keanekaragaman hayati terumbu karang

di Kepulauan Raja Ampat luar biasa dan umumnya dalam kondisi fisik yang

baik. Kepulauan Raja Ampat memiliki terumbu karang yang indah dan sangat

kaya akan berbagai jenis ikan dan moluska. Berdasarkan hasil penelitian

tercatat 537 jenis karang keras (Cl, TNC-WWF), 9 diantaranya adalah jenis

baru dan 13 jenis endemik. Jumlah ini merupakan 75% dari jumlah karang di

dunia. Tercatat juga 828 (Cl) dan 899 (TNC-WWF) jenis ikan karang

sehingga Raja Ampat diketahui mempunyai 1.104 jenis ikan yang terdiri dari

91 famili. Diperkirakan jenis ikan karang tersebut dapat mencapai 1.346 jenis,

berdasarkan kesinambungan genetik di wilayah Kepala Burung, sehingga

menjadikan kawasan ini menjadi kawasan dengan kekayaan jenis ikan

karang tertinggi di dunia. Berdasarkan Indeks Kondisi Karang, 60% terumbu

karang dalam kondisi baik dan sangat baik. Walaupun demikian, disebagian

wilayah telah terjadi pengrusakan terumbu karang yang disebabkan oleh

penangkapan ikan dengan menggunakan bahan peledak dan potasium. Di

kawasan Raja Ampat juga ditemukan 699 jenis hewan lunak (jenis moluska)

yang terdiri atas 530 jenis siput-siputan (Gastropoda), 159 jenis kekerangan

(bivalva), 2 jenis Scaphopoda, 5 jenis cumi-cumian (Cephalopoda), dan 3

jenis Chiton.

Page 12: Makalah Wsbw Raja Ampathdekhfihwekigf

3. Sumberdaya Pandang Lamun

Padang lamun hampir tersebar di seluruh Kepulauan Raja Ampat. Padang

lamun tersebar di sekitar Waigeo, Kofiau, Batanta, Ayau, dan Gam. Padang

lamun yang terdapat di Kabupaten Raja Ampat umumnya homogen dan

berdasarkan ciri-ciri umum lokasi, tutupan, dan tipe substrat, dapat

digolongkan sebagai padang lamun yang berasosiasi dengan terumbu

karang. Tipe ini umumnya ditemukan di lokasi-lokasi di daerah pasang surut

dan rataan terumbu karang yang dangkal.

Secara umum vegetasi dari padang lamun yang terdapat di Raja Ampat

merupakan tipe campuran dengan kombinasi dari beberapa jenis lamun yang

tumbuh di daerah pasang surut mulai dari pinggir pantai sampai ke tubir.

Jenis lamun yang tumbuh antara lain jenis Enholus acoroides, Thoiossio

hemprichii, Holophilo ovolis, Cymodoceo rotundoto, dan Syringodium

isoetifoiium.

Pada rataan terumbu pulau-pulau Raja Ampat khususnya di tepi terumbu

tidak ditemukan lamun, kecuali di Pulau Meosarar ditemukan Enholus

acoroides dengan prosentase penutupan rata-rata 2%. Kecenderungan

ketidakadaan lamun adalah pada kedalaman 4 - 7 meter, dimana substrat

dasar pada kedalaman tersebut didominasi oleh terumbu karang. Pada

umumnya lamun ditemukan pada daerah reef top kedalaman 1 - 3 meter.

Kepadatan lamun relatif tinggi di Pulau Waigeo khususnya sekitar Pulau Boni

dengan tutupan rata-rata 65%. Jenis-jenis lamun yang ditemukan di Distrik

Waigeo Barat dan Selatan adalah Enholus ocoroides, Holodule pinifolio,

Holophiio ovolis, Thoiossio hemprichii dan Cymodoceo rotundoto. Secara

umum kondisi ekosistem padang lamun di Distrik Waigeo Barat dan Selatan

prosentase penutupannya tergolong baik (50 - 75% ) dan sangat baik (lebih

dari 75%). Potensi sumberdaya lamun cukup tinggi, khususnya dari segi

perikanan dan sumbangan nutrisi pada ekosistem terumbu karang di

sekitarnya.

Kondisi padang lamun yang masih baik akan sangat mendukung

bagikehidupan berbagai biota dengan membentuk rantai makanan yang

Page 13: Makalah Wsbw Raja Ampathdekhfihwekigf

kompleks. Sejumlah biota yang dijumpai pada ekosistem ini antara lain

adalah invertebrata: moluska (kerang kampak - Pinna bicolor, siput labalaba-

Lombis lombis, Cone - Conus sp., siput zaitun - Olive sp,, miteer - Vexillum

sp., Polute - Cymbiolo sp., kerang mutiara - Pinctodo sp., kewuk - Cypreo sp.

dan Conch - Strombus sp.), Echinodermata (Teripang - Holothurio, Bulu babi

- Diodemo sp.) dan bintang laut (Achontoster ploncii, Linckio sp.) serta

Crustacea (udang dan kepiting). Bahkan beberapa jenis penyu sering kali

mencari makanan pada ekosistem padang lamun.

4. Sumberdaya Mangrove

Luas hutan mangrove di Kepulauan Raja Ampat diperkirakan sebesar 27.180

hektar (Mambrisaw, et al, 2006). Hutan mangrove di Kabupaten Raja Ampat

yang cukup luas terdapat di wilayah pantai Waigeo Barat, Waigeo Selatan,

Teluk Mayalibit, pantai Batanta, pantai timur Pulau Salawati, dan pantai utara

serta pantai timur Pulau Misool. Hutan mangrove ini didominasi oleh famili

Rhizophoraceae dan famili Sonneratiaceae. Pulau Misool merupakan pulau

yang memiliki sebaran mangrove terbesar, kemudian diikuti oleh Pulau

Waigeo, Salawati dan Batanta. Pulau Kofiau merupakan kawasan yang

memiliki sebaran mangrove yang lebih sedikit dibandingkan dengan pulau-

pulau lainnya. Hutan mangrove di Raja Ampat umumnya dijumpai di dataran

rendah dengan muara dan sungai-sungai pasang surut yang menyediakan

habitat yang cocok bagi asosiasi-asosiasi Bruguiera-Rhizophora. Contoh

komunitas yang terbaik terdapat di Pulau Misool, sepanjang P. Gam dan

Sungai Kasim. Selain itu komunitas mangrove terdapat juga pada bagian hulu

misalnya jenis Rhizophoro mucronoto, Ceriops togol, Bruguiem gymnorrhizo,

Nypo fruticons, dan juga terdapat pada akhir aliran air tawar misalnya jenis

Xylopcorpus gronotum, Dolichondrone spothoceo, dan Heritiero littorolis.

Kondisi ekosistem mangrove di Kabupaten Raja Ampat masih baik dengan

ditemukannya 25 jenis mangrove dan 27 jenis tumbuhan asosiasi mangrove.

Kerapatan pohon mangrove di Raja Ampat dapat mencapai 2.350

batang/hektar. Kerapatan pohon mangrove di daerah ini masih lebih besar

dibandingkan dengan kerapatan mangrove di daerah Bintuni dan Muara

Page 14: Makalah Wsbw Raja Ampathdekhfihwekigf

Digul. Pada ekosistem mangrove di Raja Ampat juga ditemukan beberapa

jenis biota yang dikelompokkan kedalam krustacea dan moluska yang

memiliki nilai ekonomis penting, di antaranya udang (Panaeid), kepiting

bakau (Scylla serota), dan rajungan (Portunidae). Biota yang umum

ditemukan di ekosistem ini adalah ikan blodok (Perioptholmus sp.), belanak

(Mugil dusumieri), bandeng (Chonos chonos), kepiting bakau (Scyllo serata),

dan kerang.

E. Potensi Sumberdaya Lingkungan Laut

Salah satu sumberdaya lingkungan laut di Kabupaten Raja Ampat yang

potensial sudah berkembang adalah sumberdaya wisata laut. Sumberdaya ini

telah dimanfaatkan dan dikelola dibeberapa wilayah, yakni di Waigeo Selatan,

Waigeo Barat, Batanta, Kofiau dan Misool. Lokasi obyek wisata laut di Waigeo

Selatan terletak di daerah Arborek dan Sawandrek. Di Arborek, obyek wisata

lautnya adalah penyelaman (diving) dan wisata pantai, sedangkan di Sawandrek

obyeknya adalah berenang/snorkeling dan menyelam untuk menikmati

keindahan karang.

Untuk lokasi obyek wisata laut di Waigeo Barat terletak di daerah Selpele

dan Wayag. Obyek wisata lautnya adalah aktivitas penyelaman. Lokasi ini

sangat berpotensi, karena selalu menjadi salah satu tempat utama dari para

wisatawan liveaboard. Selain itu, pulau-pulau karst yang terdapat di Wayag juga

merupakan sebuah panorama alam yang sangat menarik untuk dinikmati.

Kemudian, lokasi wisata Pulau Wai dan Selat Dampier sangat menantang

dan mempunyai daya tarik tersendiri. Di Pulau Wai wisatawan umumnya

melakukan penyelaman untuk menikmati lokasi bangkai pesawat thunderbolt,

Page 15: Makalah Wsbw Raja Ampathdekhfihwekigf

peninggalan PD II. Selain itu, di lokasi ini juga terkenal dengan keberadaan

manta atau ikan pari yang berukuran sangat besar dan melimpah.

Kofiau selalu didatangi oleh para liveaboard dan wisatawan untuk

menikmati keindahan bawah laut dengan menyelam atau snorkeling. Selain

keindahan di bawah laut, Kofiau juga kaya akan keindahan panorama wilayah

daratannya. Sementara, di Misool para wisatawan dapat menikmati keunikan

pemandangan goa, pulau-pulau karst, dan melakukan aktivitas penyelaman atau

snorkeling. Di beberapa goa yang tersebar di Tomolol terdapat lukisan telapak

tangan manusia berukuran besar dan hewan-hewan yang diduga dilukis oleh

manusia goa.

Disamping beberapa obyek wisata yang sudah berkembang seperti

tersebut di atas, Raja Ampat juga kaya akan beberapa obyek wisata lainnya

yang sangat berpotensi untuk dikembangkan. Beberapa potensi wisata yang

dapat dikembangkan ini tersebar di beberapa kawasan, diantaranya:

1. Kepulauan Ayau

Kepulauan ini terdiri dari gugusan pulau-pulau kecil yang berada di atas

kawasan atol yang sangat luas. Pantai-pantai di kepulauan ini berpasir putih

dengan areal dasar laut yang luas yang menghubungkan satu pulau dengan

pulau lain. Di kepulauan ini terdapat pulau-pulau pasir yang unik, masyarakat

setempat menyebutnya zondploot, dan di atasnya tidak terdapat

tumbuhan/vegetasi. Jenis wisata yang dapat dikembangkan di Kepulauan

Ayau adalah keunikan kehidupan suku dan budaya yang berupa

penangkapan cacing laut (insonem) yang dilakukan secara bersama-sama

oleh ibu-ibu dan anak-anak, mengunjungi tempat peneluran penyu hijau, dan

wisata dayung tradisional dengan perahu karures.

Page 16: Makalah Wsbw Raja Ampathdekhfihwekigf

2. Waigeo UtaraDi Waigeo Utara terdapat beberapa tempat yang dapat dijadikan lokasi

wisata yaitu goa-goa peninggalan perang dunia II dan keindahan bawah laut.

3. Waigeo Timur

Di sini, khususnya di depan Kampung Urbinasopen dan Yesner terdapat

atraksi fenomena alam yang sangat menarik dan unik yang hanya bisa

disaksikan setiap akhir tahun, yaitu cahaya yang keluar dari laut dan

berputar-putar di permukaan sekitar 10-18 menit, setelah itu hilang dan bisa

disaksikan lagi saat pergantian tahun berikutnya. Masyarakat di kedua

kampung ini menamakan fenomena ini sebagai "Hantu Laut".

4. Teluk Maya Libit

Lokasi wisata Teluk Mayalibit cukup unik, karena merupakan sebuah teluk

yang cukup besar dan hampir membagi Pulau Waigeo menjadi dua bagian.

Banyak atraksi yang bisa dilihat disini, seperti cara penangkapan ikan

tradisional dan bangkai kerangka pesawat yang bisa dijadikan sebagai

tempat penyelaman.

5. Salawati

Di Salawati para wisatawan dapat menyaksikan bunker-bunker peninggalan

Perang Dunia II buatan Belanda dan Jepang (Jeffman) dan juga merupakan

tempat yang menarik untuk snorkeling dan diving.

F. Ketersediaan Sumber Hayati Laut

Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Raja Ampat (2005) melaporkan

bahwa perairan Kabupaten Raja Ampat memiliki sumberdaya ikan dengan

potensi lestari (MSY) sebesar 590.600 ton/tahun atau kalau dikonversi kedalam

jumlah tangkapan yang diperbolehkan sekitar 472.000 ton/tahun. Berdasarkan

catatan Dinas Perikanan dan Kelautan, sumberdaya ikan yang sudah

dimanfaatkan sebesar 38.000 ton/tahun, di luar dari pemanfaatan perikanan

subsisten, sehingga diperkirakan masih memiliki peluang sekitar 434.000

ton/tahun.

Sampai saat ini, nelayan lokal masih terbatas memanfaatkan ikan dan

sumberdaya ikan lainnya di wilayah pantai dan daerah teluk. Lokasi

Page 17: Makalah Wsbw Raja Ampathdekhfihwekigf

penangkapan ikan umumnya tidak jauh dari tempat tinggal mereka. Nelayan

hanya melakukan kegiatan penangkapan 3 - 4 hari dalam seminggu, dengan

lama waktu kerja antara 4 -12 jam per hari. Untuk mencapai daerah

penangkapan (fishing ground) umumnya mereka menggunakan perahu dayung

dengan waktu tempuh 2-3 jam perjalanan.

Berdasarkan hasil penelitian Marine RAP dan REA yang dilakukan CI, TNC dan

WWF tahun 2001 dan 2002, tercatat sebanyak 537 species karang batu,

mewakili 76 genus dan 19 famili. Dari jumlah spesies ini terdapat 295 species

yang tergolong dalam 67 genus dan 15 famili, merupakan karang keras

(scleractinia). Kondisi keanekaragaman ini diinventarisasi sampai pada

kedalaman 34 meter di lebih dari 100 lokasi survei. Hasil marine RAP dan REA

juga menggambarkan bahwa keanekaragaman terumbu karang di Kabupaten

Raja Ampat tertinggi ditemukan di areal perairan Misool, di sebelah utara Pulau

Gam, dengan jumlah spesies sebanyak 182. Keanekaragaman terendah

ditemukan di perairan Selat antara P. Gam dengan P. Waigeo dengan jumlah

species 18. Berdasarkan tipe habitatnya, keanekaragaman hayati tertinggi

ditemukan pada terumbu karang tipe Fringing Reefs dengan jumlah rata-rata

spesies yang ditemukan sebanyak 86 spesies, diikuti oleh Platform Reefs, So,

dan Sheltered Reefs dengan jumlah spesies rata-rata 67 (McKenna, dkk., 2002).

G. Konflik dan Tekanan Pemanfaatan Sumberdaya Hayati Laut

Mengingat masih kecilnya modal yang dimiliki oleh nelayan di Raja Ampat,

armada penangkapan yang digunakan nelayan juga masih sederhana dan

bersifat tradisional. Akibatnya, lokasi penangkapan ikan praktis terkonsentrasi di

daerah perairan pantai dan teluk. Kondisi ini tentunya akan berdampak buruk jika

berlangsung terus-menerus, karena tekanan penangkapan ikan di daerah pantai

dan teluk akan semakin besar, sementara pertumbuhan sumberdaya semakin

kecil.

Namun demikian, di balik peluang yang ada, ada kecenderungan nelayan

melakukan praktek illegal fishing dengan melakukan penangkapan yang merusak

(destructive fishing) seperti penggunaan bom, bahan-bahanberacun serta alat

tangkap yang tidak ramah lingkungan khususnya untuk ikan-ikan karang.

Page 18: Makalah Wsbw Raja Ampathdekhfihwekigf

Permasalahan lainnya yang juga perlu menjadi perhatian adalah makin

menurunnya sumberdaya non-ikan seperti teripang. Data statistik menunjukkan

bahwa produksi ikan menunjukkan penurunan dari tahun ke tahun.

Kondisi terumbu karang juga perlu mendapatkan perhatian yang serius. Dewasa

ini terumbu karang telah mengalami degradasi yang cukup nyata akibat

meningkatnya aktiiitas manusia. Kerusakan terumbu karang, umumnya

disebabkan oleh penggunaan bahan peledak dan racun untuk mencari ikan.

Selain itu terumbu karang juga bisa rusak karena peningkatan laju sedimentasi

akibat erosi, pengambilan karang untuk bahan bangunan, berjalan-jalan di atas

karang, dan mencungkil-cungkil karang untuk mengambil biota tertentu. Aktifitas

pariwisata yang tinggi tanpa memperhatikan kelestarian lingkungan juga dapat

menyebabkan kerusakan terhadap terumbu karang.

Kerusakan karang di perairan Kabupaten Raja Ampat umumnya disebabkan

karena penggunaan bom untuk mencari ikan. Kerusakan yang cukup parah

akibat penggunaan bom terjadi pada terumbu karang hampir di semua lokasi

survei kecuali di perairan Pulau Gemin dan Yensawai. Pada daerah-daerah

dengan terumbu karang rusak, pecahan-pecahan karang bercabang tampak

berserakan. Pecahan-pecahan karang dengan ukuran kecil-kecil inibisa

menghalangi pertumbuhan karang baru, mengingat bahwa larva karang

membutuhkan substrat yang kokoh untuk menempelkan diri.

Penggunaan bom untuk mencari ikan, hingga saat ini masih terus berlangsung.

Nelayan-nelayan yang menggunakan bom umumnya berasal dari luar Kabupaten

Raja Ampat dan biasanya pengguna bom berasal dari Sorong. Mereka masuk

kawasan tanpa ijin dari Dinas Perikanan Kabupaten Raja Ampat.

Kerusakan terumbu karang akibat penggunaan racun juga terjadi. Di beberapa

lokasi dijumpai karang yang mengalami bleaching (pemutihan) akibat

penggunaan Potasium Sianida. Di Kepulauan Raja Ampat juga terdapat

beberapa kondisi terumbu karang yang rusak akibat penggunaan bahan peledak

dan bahan perusak lainnya. Kerusakan ini telah mengakibatkan terganggunya

siklus ekosistem terutama kehidupan berbagai jenis biota laut yang berasosiasi

Page 19: Makalah Wsbw Raja Ampathdekhfihwekigf

dengan terumbu karang. Kerusakan ini juga telah menghilangkan fungsi estetika

dari komunitas terumbu terutama untuk kegiatan pariwisata.

Kerusakan yang terjadi pada terumbu karang cukup bervariasi, namun sebagian

besar kerusakan akibat penggunaan bahan peledak (bom). Di sisi lain ada lokasi

yang rusak akibat gelombang besar sementara lokasi yang rusak akibat

penggunaan potasium hanya ditemukan pada perairan sebelah selatan Pulau

Bun. Diduga akar bore (tuba tradisional) secara luas masih digunakan di seluruh

perairan Raja Ampat. Hasil penubaan ini menyebabkan pemutihan karang yang

serupa dengan penggunaan potasium. Pada lokasi tertentu diduga telah terjadi

kerusakan akibat pengaruh perubahan suhu maupun akibat hewan pemangsa

seperti Aconthoster ploncii. Namun secara keseluruhan wilayah perairan Raja

Ampat sangat lenting (resilience) terhadap perubahan iklim, dicirikan dengan

adanya pertukaran massa air yang dinamis dan adanya proses upwelling di

beberapa tempat.

H. Kependudukan Kabupaten Raja Ampat

1. Tingkat Kepadatan Penduduk

Jumlah penduduk Kabupaten Raja Ampat pada tahun 2004 sebanyak 32.055

jiwa. Sesuai dengan kondisi alamnya, hampir seluruh penduduk Kabupaten

Raja Ampat menetap di tepi laut (pantai). Hanya penduduk Kampung Kalobo,

Waijan, Tomolol, Waisai, dan Magey yang tinggal agak jauh ke arah daratan.

Kepadatan penduduk Raja Ampat adalah sebesar 4 jiwa/Km2. Distrik Samate

merupakan distrik dengan jumlah penduduk terbanyak di wilayah Kabupaten

Raja Ampat, yakni sebesar 6.800 jiwa atau sebesar 21,2% dari jumlah

seluruh penduduk Raja Ampat, namun tingkat kepadatannya relative masih

rendah yaitu sebesar 4 jiwa/Km2. Sementara Distrik Waigeo Timur

merupakan distrik dengan jumlah penduduk terkecil yaitu sebanyak 1.236

jiwa atau 3,9% dari jumlah seluruh penduduk Kabupaten Raja Ampat, namun

tingkat kepadatan penduduknya sedikit lebih tinggi dari Distrik Samate, yakni

sebesar 5 jiwa/Km2. Bila berdasarkan tingginya tingkat kepadatan penduduk,

maka secara berurutan distrik yang terpadat penduduknya adalah Distrik

Kepulauan Ayau (111 jiwa/Km2), Distrik Kofiau (11 jiwa/Km2), Distrik Waigeo

Page 20: Makalah Wsbw Raja Ampathdekhfihwekigf

Selatan (8 jiwa/Km2), dan Distrik Misool Timur Selatan (6 jiwa/Km2). Distrik

yang memiliki kepadatan penduduk terendah adalah Distrik Teluk Mayalibit (1

jiwa/Km2).

Laju pertumbuhan penduduk Raja Ampat dari tahun 2000 sampai dengan

tahun 2006, adalah 18,55% sehingga laju pertumbuhan rata-rata per tahun

adalah 3,09%. Laju pertumbuhan tertinggi terjadi di Distrik Waigeo Selatan

(8,67%) sedangkan terendah terjadi di Distrik Kepulauan Ayau (0,10%).

Penduduk asli kabupaten Raja Ampat adalah terdiri dari lebih dari 10 suku

adat. Suku adat ini ada yang telah mendiami wilayah kepulauan Raja Ampat

maupun yang berimirgrasi dari wilayah kepulauan lain di sekitar Raja Ampat. 

Dalam buku Profil Ragam Wisata Kabupaten Raja Ampat, Papua Barat,

sebuah buku yang dipublikasikan oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata

kabupaten Raja Ampat, disampaikan bahwa ada  paling tidak ada 12 suku

adat yang saat ini mendiami gugusan kepulauan Raja Ampat, yaitu:

1. Suku Wawiyai (Wauyai)

2. Suku Kawe

3. Suku Laganyan

4. Suku Ambel (-Waren)

5. Suku Batanta

6. Suku Tepin

7. Suku Fiat, Domu, Waili dan Butlih

8. Suku Moi (Moi-Maya)

9. Suku Matbat

10. Suku Misool

11. Suku Biga

12.Suku Biak

Seperti lirik sebuah lagu karangan Frankie Sahilatua (alm) berjudul "Aku

Papua" yang seringkali dinyanyikan oleh artis asal Papua Edo Kondologit, ciri

khas penduduk asli kepulauan Raja Ampat adalah  layaknya saudara kita

yang berasal dari tanah Papua yaitu berkulit hitam dan berambut keriting.

Page 21: Makalah Wsbw Raja Ampathdekhfihwekigf

Sebagai  penduduk yang mendiami wilayah kepulauan yang  sebagian besar

wilayahnya adalah perairan laut, maka sumber mata pencaharian utama

mayoritas masyarakat Raja Ampat adalah dengan mengolah berbagai sumber

daya alam yang berasal dari laut  seperti nelayan, pembuat ikan asin, pencari

rumput  laut, atau sebagai penyedia jasa transportasi laut antar pulau dll. \

Masyarakat suku adat  kabupaten Raja Ampat memiliki rasa kekerabatan

yang kuat antara satu sama lain.  Banyak suku dan kelompok adat yang masih

merasa dirinya berasal dari satu garis keturunan.  Ciri-ciri kehidupan masyarakat

ada kabupaten Raja Ampat adalah: Hidup berkelompok dalam sebuah suku  dan

tiap-tiap suku berpencar  satu sama lain.  Hidupnya bergantung kepada hasil

alam dan sering berpindah (kecuali yang sudah mengenal budaya modern), Tali

persaudaraan anta suku yang kuat, menganut gari keturunan ayah dan ibu,

memiliki kepercayaan magis dan tata cara adat.

Jumlah penduduk Kabupaten Raja Ampat pada tahun 2008 tercatat 41.170

jiwa (Proyeksi 2008). Sekitar 52.75% dari total penduduk adalah laki-laki, 

sisanya 47.25 % perempuan. Dilihat dari struktur umurnya, komposisi penduduk

Kabupaten Raja Ampat tergolong penduduk muda. Persentase  penduduk pada

kelompok umur muda lebih besar daripada kelompok umur tua. Pada kelompok

umur 0 – 4 tahun tercatat 12,5 persen penduduk sedangkan pada kelompok

umur 75 tahun atau lebih tercatat 0,31 persen. (Sumber: Kabupaten Raja Ampat

dalam Angka)

2. Tingkat Pendidikan

Berdasarkan tingkat pendidikan terakhir yang ditamatkan, umumnya

masyarakat Raja Ampat merupakan lulusan SD (7.895 orang). Hanya

sebagian kecil penduduk lulusan SLTP, SLTA, dan Perguruan Tinggi (PT).

Berdasarkan survei PRA pada tahun 2006, jumlah penduduk yang

Page 22: Makalah Wsbw Raja Ampathdekhfihwekigf

merupakan lulusan SLTP sebanyak 2.007 orang, lulusan SLTA 2.100 orang,

dan lulusan PT 450 orang.

Mambrisaw et.al. (2006) melaporkan bahwa, cukup banyak penduduk usia

sekolah (semua tingkatan) yang putus sekolah. Akses ke sekolah yang

susah, menjadi alasan utama banyaknya siswa yang putus sekolah. Alasan

lainnya adalah karena kondisi ekonomi keluarga, fasilitas pendidikan yang

minim, dan motivasi belajar masyarakat yang masih rendah. Budaya local

yang sering membawa anaknya menokok sagu dalam waktu lama, juga

mendorong tingginya angka putus sekolah.

3. Pertumbuhan Tenaga Kerja

Mayoritas penduduk Kabupaten Raja Ampat menggantungkan hidupnya dari

sumberdaya alam yang ada di wilayah tersebut. Profil rumah tangga

masyarakat di Kabupaten Raja Ampat didominasi oleh rumah tangga petani.

Jumlah penduduk yang bermata pencaharian sebagai petani sebanyak 3.987

jiwa (12%), disusul kemudian sebagai nelayan sebanyak 2.633 jiwa (8%).

Selain nelayan atau petani, sebanyak 1.341 jiwa atau 4% penduduk Raja

Ampat berprofesi sebagai PNS/TNI kemudian 1.312 jiwa atau 4% berprofesi

sebagai buruh atau karyawan pada perusahaan-perusahaan mutiara yang

terdapat di Distrik Waigeo Barat, Distrik Samate, Distrik Misool, dan Distrik

Misool Timur Selatan.

Untuk wilayah yang mempunyai daratan yang tidak luas seperti Ayau,

Arborek, Mutus, dan Wejim, umumnya penduduk di sana bermata

pencaharian sebagai nelayan sedangkan untuk daerah yang mempunyai

daratan yang luas ada yang memang mayoritas petani seperti Kabare dan

Bonsayor, namun paling banyak adalah yang bermatapencaharian ganda

yaitu sebagai petani dan nelayan, yang dilakukan berdasarkan musim yang

berlangsung. Pada saat musim angin selatan mereka bertani dan di luar

musim itu mereka melaut untuk mencari ikan.

I. Perekonomian Penduduk

1. Perikanan Tangkap

Page 23: Makalah Wsbw Raja Ampathdekhfihwekigf

Bila ditinjau dari teknologi yang digunakan, alat tangkap yang dioperasikan

oleh nelayan di Raja Ampat masih sederhana. Jenis alat tangkap yang

ioperasikan di perairan Raja Ampat sebanyak 14 jenis alat tangkap. Alat

tangkap pancing dasar dan tonda merupakan jenis alat tangkap yang

dominan terdapat di Raja Ampat dan jenis tersebut juga tersebar hampir di

setiap distrik.

Sementara, alat tangkap bagan banyak terdapat di Waigeo Selatan, Waigeo

Barat, Samate, Misool, dan Misool Timur Selatan. Alat tangkap ini umumnya

digunakan untuk menangkap ikan teri (Stolephorus sp), cumi-cumi (Loligo

sp) dan ikan-ikan pelagis lainnya seperti momar (Decopterus sp), lema

(Rastrelliger sp), oci (Selaroides sp) dan lain-lain.

Nelayan-nelayan di daerah Teluk Mayalibit biasanya menggunakan alat

tango (seser) untuk menangkap ikan kembung dan udang halus (ebi).

Kemudian, untuk sero (trap) hanya dijumpai di Distrik Samate, karena alat ini

hanya dapat dioperasikan di daerah yang mempunyai perbedaan

pasangsurutnya tinggi.

Selain nelayan lokal, banyak nelayan dari luar Raja Ampat yang beroperasi

di Perairan Kabupaten Raja Ampat. Usaha penangkapan ikan dilakukan baik

oleh perorangan maupun perusahaaan yang menggunakan berbagai jenis

alat tangkap seperti pancing (hand line), huhate (pole and line), jaring insang

(gill net), bagan (lift net), mini purse seine, dan trammel net. Hasil tangkapan

huhate (pole and line) adalah ikan cakalang dan tuna. Alat ini biasanya

digunakan pada kapal-kapal cakalang. Sementara, target tangkapan mini

purse seine di Raja Ampat adalah ikan-ikan pelagis yang suka bergerombol

seperti ikan cakalang, layang dan kembung. Sedangkan alat tangkap

trammel net digunakan untuk menangkap udang dan ikan dasar.

Armada penangkapan ikan nelayan lokal yang beroperasi di Kabupaten Raja

Ampat didominasi oleh perahu tanpa motor, perahu motor katinting, dan

perahu motor tempel. Sedangkan armada penangkapan ikan yang berasal

dari luar daerah, seperti dari Sorong dan Sulawesi, menggunakan kapal

motor dengan kapasitas yang besar.

Page 24: Makalah Wsbw Raja Ampathdekhfihwekigf

Perahu tanpa motor yang digunakan nelayan lokal pada umumnya adalah

perahu yang menggunakan semong dengan ukuran 3 - 7 m. Armada ini

merupakan pilihan utama masyarakat Kabupaten Raja Ampat karena tidak

membutuhkan bahan bakar minyak. Adapun perahu yang menggunakan

mesin katinting dan motor tempel ukurannya lebih panjang dari 7 m. Kapal

motor dengan ukuran di atas 10 GT banyak digunakan oleh para nelayan

dari luar Raja Ampat.

2. Perikanan Budidaya

Komoditas unggulan perikanan budidaya di Kabupaten Raja Ampat adalah

rumput laut dan mutiara. Budidaya mutiara menjadi primadona masa depan

bagi Raja Ampat. Saat ini terdapat 6 perusahaan yang mengembangkan

budidaya mutiara secara modern sejak tahun 1990, 3 diantaranya merupakan

penanaman modal asing (PMA) dan sisanya penanaman modal dalam negeri

(PMDN).

Lokasi budidaya mutiara ini terdapat di Distrik Misool (1 perusahaan), Waigeo

Barat (2 perusahaan), Waigeo Selatan (2 perusahaan) dan Batanta (1

perusahaan). Selain dijual ke pasar domestik, seperti: Makasar, Surabaya,

Jakarta dan Medan, produksi mutiara yang mencapai ribuan ton per tahun ini

juga diekspor ke Jepang, Singapura dan Thailand. Namun sayangnya,

kegiatan budidaya mutiara ini masih belum banyak melibatkan masyarakat

setempat.

Sementara itu, budidaya rumput laut telah dilakukan oleh masyarakat

setempat, terutama jenis Euchema cottoni. Budidaya rumput laut ini terdapat

di Distrik Kepulauan Ayau (Pulau Ayau), Distrik Waigeo Selatan (Pulau

Friwen dan Pulau Arborek) serta Distrik Waigeo Barat (Pulau Fam).

3. Pengolahan Hasil Perikanan

Kegiatan pengolahan hasil perikanan juga terdapat di Kabupaten Raja

Ampat, namun umumnya masih bersifat tradisionil dan dalam skala rumah

tangga. Jenis pengolahan yang ada di Raja Ampat umumnya adalah berupa

pengasinan ikan.

4. Pariwisata

Page 25: Makalah Wsbw Raja Ampathdekhfihwekigf

Sektor pariwisata memiliki prospek pengembangan tersendiri bagi kegiatan

perekonomian Raja Ampat. Keunikan dan keindahan panorama alam

ditambah dengan keanekaragaman sumberdaya perikanan dan kelautan

yang tinggi, terutama ekosistem terumbu karang merupakan daya tarik

tersendiri bagi para wisatawan luar negeri. Bahkan di daerah tersebut

menjadi lokasi penelitian para pakar biota laut dunia.

Jenis potensi pariwisata bahari yang utama di wilayah gugus pulau kecil Raja

Ampat adalah wisata panorama alam, seperti pasir putih, gua, beting-betin

karang, serta wisata diving. Daerah pengembangan pariwisata adalah di

Pulau Kofiau, Misool, Waigeo Selatan dan Barat, serta Kepulauan Ayau.

Namun demikian sejak tahun 1995 hingga sekarang baru terdapat 1 lokasi

yang dikelola oleh PT Papua Diving, khusus untuk wisata bahari dan wisata

alam, yaitu di wilayah Distrik Waigeo Selatan, Waigeo Barat dan Teluk

Mayalibit (Profil Kabupaten Raja Ampat, 2004).

5. Pertambangan

Sektor pertambangan diperkirakan dimasa mendatang akan mengalami

perkembangan yang cukup tinggi. Hal ini diindikasikan dengan

diperbolehkannya kembali eksplorasi nikel di Pulau Gag, dan masih

memungkinkan penambangan mineral tambang lainnya serta kemungkinan

diperolehnya cadangan minyak yang layak untuk dieksploitasi di lepas pantai

Pulau Misool yang saat ini tengah dilakukan eksplorasi oleh Petro China

(RTRW Kabupaten Raja Ampat, 2005-2014).

Page 26: Makalah Wsbw Raja Ampathdekhfihwekigf

DAFTAR PUSTAKA

http://gorajaampat.com/pages_ina/isi_legenda.html

http://regional.coremap.or.id/downloads/Renstra_RAJA_AMPAT.pdf

http://id.wikipedia.org/wiki/Kepulauan_Raja_Ampat

http://www.wisatamelayu.com/id/tour/877-Wisata-Bawah-Laut-di-Perairan-

Raja-Ampat/navcat