makalah tentang warna

9
1.Definis Warna Dalam ilmu fisika warna didefinisikan sebagai gelombang elektromagnetik cahaya, sedangkan dalam bidang ilmu seni rupa dan desain warna didefinisikan sebagai pantulan tertentu dari cahaya dimana pantulan tersebut dapat memberikan suatu arti psikologis bagi yang melihatnya. Tetapi pada hakekatnya warna tersebut dapat kita definisikan sebagai spektrum cahaya yang dipantulkan oleh benda yang kemudian ditangkap oleh indra penglihatan kita (yakni mata) lalu diterjemahkan oleh otak sebagai sebuah warna tertentu. Sebagai contoh kita melihat warna hijau yang terdapat pada daun karena cahaya yang datang (umumnya cahaya matahari yang punya spektrum cahaya yg cukup komplit) diserap oleh daun selain warna hijau yang dipantulkan, dan cahaya hijau yg terpantul inilah yg kita tangkap sehingga kta dpt melihat bahwa daun berwana hijau. Sejarah Penemuan warna sendiri dimulai pada tahun 1660. Dimana pada tahun tersebut Sir Issac Newton melakukan percobaan mengunakan prisma kaca yang ditembakkan dengan sinar matahari langsung. Pada percobaan tersebut, membuktikan kalau sinar putih (dari cahaya matahari) terdiri dari beberapa warna (spektrum warna). semenjak penemuan tersebut banyak terdapat penemuan- penemuan baru dalam bidang warna dimana warna dapat dimodelkan dalam berbagai macam cara dan dibentuk dari warna-warna lainnya. Penemuan-penemuan baru tersebut tidak pernah berhenti dan terus berkembang sampai sekarang.

Upload: dedy-susanto

Post on 25-Jun-2015

2.924 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah tentang warna

1.Definis Warna

Dalam ilmu fisika warna didefinisikan sebagai gelombang elektromagnetik cahaya,

sedangkan dalam bidang ilmu seni rupa dan desain warna didefinisikan sebagai pantulan tertentu

dari cahaya dimana pantulan tersebut dapat memberikan suatu arti psikologis bagi yang

melihatnya. Tetapi pada hakekatnya warna tersebut dapat kita definisikan sebagai spektrum

cahaya yang dipantulkan oleh benda yang kemudian ditangkap oleh indra penglihatan kita (yakni

mata) lalu diterjemahkan oleh otak sebagai sebuah warna tertentu. Sebagai contoh kita melihat

warna hijau yang terdapat pada daun karena cahaya yang datang (umumnya cahaya matahari

yang punya spektrum cahaya yg cukup komplit) diserap oleh daun selain warna hijau yang

dipantulkan, dan cahaya hijau yg terpantul inilah yg kita tangkap sehingga kta dpt melihat bahwa

daun berwana hijau.

Sejarah Penemuan warna sendiri dimulai pada tahun 1660. Dimana pada tahun tersebut

Sir Issac Newton melakukan percobaan mengunakan prisma kaca yang ditembakkan dengan

sinar matahari langsung. Pada percobaan tersebut, membuktikan kalau sinar putih (dari cahaya

matahari) terdiri dari beberapa warna (spektrum warna). semenjak penemuan tersebut banyak

terdapat penemuan-penemuan baru dalam bidang warna dimana warna dapat dimodelkan dalam

berbagai macam cara dan dibentuk dari warna-warna lainnya. Penemuan-penemuan baru tersebut

tidak pernah berhenti dan terus berkembang sampai sekarang.

karena terkait dengan cahaya maka kita mengetahui bahwa tidak semua spektrum cahaya

dapat ditangkap oleh indra penglihatan kita, karena itu kemudian timbul istilah spektrum terlihat

(visible spectrum) yang rangenya cukup besarnya. range inilah yang menjadi penyebab kita

dapat melihat beraneka ragam warna yg secara umum dipisahkan menjadi beberapa spektrum

dasar yaitu merah, jingga, kuning, biru, hijau, nila dan unggu.

Pada mata kita, cahaya ditangkap oleh retina dan diinterpretasikan oleh sel-sel batang dan

sel-sel kerucut dimana pada sel-sel tersebut terdapat 3 macam fotoreseptor sehingga kita bisa

melihat dan membedakan warna satu dengan warna yang lainnya. Karena ada tepat 3 tipe

penerima warna tersebut, maka 3 komponen numerik diperlukan untuk mendefinisikan warna,

dengan menganggap bahwa menggunakan fungsi pembobotan spectral yang sesuai. Hal ini yang

menarik bagi bidang colormetry. Tahun 1931, komisi CIE(Commission Internasional de

Page 2: Makalah tentang warna

L’Eclairage) mengadopsi kurva standart untuk pengamatan standart hipotesa. Kurva ini

menentukan bagaimana SPD(Spectral Power Distribution) dapat ditransformasikan ke sejumlah

bilangan yang menentukan warna. Ada beberapa faktor yang terdapat dalam warna, seperti:

1.1 Intensitas

Intensitas adalah pengukuran terhadap suatu interval dari spektrum elektromagnetik dari

suatu aliran energi yang diradiasikan atau dikenakan ke permukaan. Pada layar monitor terdapat

suatu voltase yang digunakan atau bertugas untuk mengendalikan intensitas dari komponen

warna.

1.2 Luminansi

Luminasi adalah jumlah energi yang diterima oleh observer dari sumber cahaya (dalam

satuan lumens, lm). Dimana CIE mendefinisikan kuantitas luminansi yaitu bobot kekuatan

radian oleh fungsi sensivitas spektral sebagai karekteristik dari vision.

1.3 Lightness

Merupakan suatu respon dari mata manusia terhadap luminansi yang dihasilkan oleh layar

monitor dimana memberikan kesan terang atau tidaknya dari layar tersebut.

1.4 Hue

Berdasarkan CIE hue adalah atribut dari sensasi virtual berdasarkan daerah yang muncul

mirip dengan warna merah, kuning, hijau, dan biru atau dua kombinasi-nya.

1.5 Saturasi

Berdasarkan CIE, saturasi adalah tingkat warna dari suatu daerah berdasarkan proporsi

brightness-nya. Saturasi dimulai dari warna abu-abu hingga pastel dari warna yang tersaturasi.

Page 3: Makalah tentang warna

2.Model Warna

Model warna adalah sebuah model matematika abstrak yang menjelaskan bagaimana

warna dapat disajikan sebagai sebuah tupel dari angka-angka, biasanya tiga atau empat nilai atau

komponen warna.

a. Model Warna RGB

Model warna RGB adalah suatu cara atau teknik permodelan warna berdasarkan konsep

penggabungan cahaya primer yaitu Red, Green dan Blue untuk membentuk suatu warna baru.

Pada model pewarnaan ini RGB adalah sebuah ruang warna yang sifatnya bergantung kepada

perangkat. Perangkat yang berbeda akan mendeteksi atau mereproduksi nilai RGB secara

berbeda. Untuk membentuk warna dengan RGB, tiga warna (satu merah, satu hijau, dan satu

biru) harus ditumpangkan (misalnya dengan emisi dari layar hitam, atau dengan refleksi dari

layar putih).

Masing-masing dari tiga warna disebut sebagai komponen warna, dan masing-masing

dapat memiliki intensitas yang berbeda. Pada komputer masing-masing komponen warna

tersebut dipresentasikan ke dalam nilai antara 0-255 dan pengabunggan dari ketiga jenis

komponen tersebut dapat menghasilkan sekitar 16.581.375 warna berbeda.

Tujuan utama dari model warna RGB adalah untuk mempresentasikan ulang dan

menampilkan gambar dalam sistem elektronik, misalnya dalam televisi dan komputer. Model

warna RGB juga digunakan dalam fotografi konvensional. RGB juga sering digunakan dalam

perangkat input seperti: TV berwarna dan kamera video, Scanner, dan kamera digital. Perangkat

Page 4: Makalah tentang warna

output seperti: TV dalam berbagai teknologi (CRT, LCD, plasma, dll), komputer dan layar HP,

video proyektor, layar LED multiwarna, dan layar lebar seperti JumboTron, dll.

b. Model Warna CMY

CMYK(singkatan dari Cyan, Magenta, Yellow-kuning). CMY adalah sebuah model

warna berbasis pengurangan sebagian gelombang cahaya (substractive color model) karena

efeknya mengurangi warna putih dan yang umum dipergunakan dalam pencetakan berwarna.

Tetapi dalam dunia nyatanya ditambahkan suatu jenis warna baru lagi yaitu hitam sehingga

sering disebut sebagai CMYK. Warna hitam ini ditambahkan dengan tujuan untuk menghemat

pemakaian warna-warna yang lain apabila ingin menulis tulisan berwarna hitam. Istilah CMYK

juga biasanya digunakan untuk menjelaskan proses pencetakan itu sendiri. Meskipun terdapat

beberapa methode pencetakan yang diterapkan pada percetakan, operator cetak, pembuat mesin

cetak dan urutan penintaan, proses pewarnaan umumnya berurutan sesuai dengan singkatannya,

yaitu CMYK.

K dalam CMYK berarti Key, karena dalam pencetakan empat warna yaitu Cyan, Magenta,

Yellow mencetak plat yang secara hati – hati terkunci atau sejajar dengan kunci dari kunci plat

hitam. Beberapa sumber menyatakan bahwa K berasal dari huruf terakhir black, karena huruf

pertama yaitu B sudah digunakan untuk mendefinisikan warna Blue (biru) dalam model warna

RGB.

Dalam model yang lain "additive color", seperti halnya RGB (Red-Merah, Green-Hijau,

Blue-Biru), warna putih menjadi warna tambahan dari kombinasi warna-warna utama, sedangkan

warna hitam dapat terjadi tanpa adanya suatu cahaya. Dalam model CMYK, berlaku sebaliknya

warna putih menjadi warna natural dari kertas atau warna latar, sedangkan warna hitam adalah

warna kombinasi dari warna-warna utama. Untuk menghemat biaya untuk membeli tinta, dan

untuk menghasilkan warna hitam yang lebih gelap, dibuatlah satu warna hitam khusus yang

menggantikan warna kombinasi dari cyan, magenta dan kuning.

Page 5: Makalah tentang warna

c. Model Warna HSL

HSL merupakan kependekan dari Hue, Saturation, dan Lightness. Dimana ketiga jenis

hal tersebut yang menjadi karakteristik pokok dari warna HSL ini. Dimana karakteristik pokok

dari warna ini adalah:

Hue: Hue menyatakan warna sebenarnya, seperti merah, violet, dan kuning. Hue

digunakan untuk membedakan warna-warna dan menentukan kemerahan (redness),

kehijauan (greeness), dsb dari cahaya. Hue berasosiasi dengan panjang gelombang

cahaya.

Lightness: adalah tingkat keterangan relatif atau kegelapan dari warna. Pada umumnya

diukur dalam presentase dari 0% (hitam) ke 100% (putih).

Saturation: kadang – kadang disebut chroma, adalah kemurnian atau kekuatan dari

warna. Saturation menghadirkan jumlah kelabu sebanding dengan Hue, mengukur

persentase dari 0% (Hitam)Kelabu sampai 100% ( warma yang dipenuhi ). Pada standar

color wheel, saturation meningkatkan dari pusat ke tepi.

Secara konseptual HSL mewakili sebuah kerucut ganda atau bola (dengan putih di bagian

atas, hitam di bagian bawah, dan penuh warna jenuh sekitar tepi horizontal penampang dengan

tengah berwarna abu-abu pada pusatnya). Bagi beberapa orang, HSL lebih mencerminkan

konsep intuitif "jenuh" dan "ringan" sebagai dua parameter independen, warna putih hampir

dapat didefinisikan sebagai sepenuhnya jenuh dalam HSL. Dalam HSL, komponen saturasi

selalu diawali dari warna jenuh penuh ke warna abu-abu yang setara. Lightness di HSL selalu

meliputi seluruh kisaran warna dari hitam melalui hue yang dipilih ke putih.

Page 6: Makalah tentang warna

d. Model Warna HSV

Model warna HSV mendefinisikan warna dalam terminologi Hue, Saturation dan Value.

Definisi untuk Hue dan Saturation sama dengan definisi pada mode HSL, sedangkan untuk value

memiliki arti kecerahan dari warna yang ada variasi dengan warna saturation. Nilainya berkisar

antara 0 sampai 100 %. Apabila nilainya 0 maka warnanya akan menjadi hitam dan apabila

nilainya dinaikkan maka kecerahan akan menaik dan akan muncul variasi-variasi baru dari warna

tersebut. Model warna ini dibuat berdasarkan system warna Ostwald(1931).

Variasi dari roda HSV digunakan untuk memilih warna yang diinginkan . Hue diwakili

oleh lingkaran/keliling dalam roda. Sumbu horizontal menunjukkan saturation dan sumbu

vertikal menunjukan value. Untuk mengambil suatu warna tertentu kita perlu menentukan dahulu

hue dan kemudian kita baru memilih nilai saturation dan untuk brightness kita bisa memilihnya

dari nilai value.

Keuntungan dari model warna HSV & HSL ini adalah terdapat warna-warna yang sama

dengan warna yang biasanya ditangkap oleh indra manusia. Sedangkan warna-warna yang

dibentuk pada model lainnya merupakan hasil campuran dari warna-warna primer/dasar untuk

membentuk warna lain.