makalah tentang plastik
TRANSCRIPT
PLASTIK
Manufaktur Plastik
PENDAHULUAN
Penemuan ebonite atau karet keras, pada tahun 1839 oleh
Charles Goodyear dan penemuan seluloid oleh J.W.Hyatt
sekitar 1869 merupakan awal perkembangan industry
plastic. Pada tahun 1909 bahan paling penting yaitu penol
formaldehida dikembangkan oleh kelompk yang dipimpin
Dr.L.H.Baekeland. Setelah itu penelitian mengenai bahan
sintesis meningkat dengan cepat dan mulai dikembangkan
bahan buatan dengan berbagai fisik.
Istilah Plastik mencakup semua bahan sintetik organic
yang berubah menjadi plastis setelah dipanaskan dan
mampu dibentuk dibawah pengaruh tekanan.
Di Indonesia pemakaian plastic disegala bidang meningkat
dengan cepat sekitar tahun 1970-an.
BAHAN PLASTIK
Keuntungan dan Keterbatasannya
Keuntungan :
Untuk membuat produk dengan dimensi bertoleransi
ketat dan penyelesaian permukaan yang baik.
Ringan, tahan kelembaban dan tahan korosi, serta
memiliki kekuatan dielektrik yang baik.
Bening ataupun berwarna, dapat menyerap getaran dan
bunyi
Lebih mudah dibentuk dibandingkan logam
Keterbatasan :
Kekuatannya rendah, tidak tahan panas, stabilitas
dimensi rendah dan harga relative tinggi
Plastic lebih lunak,tidak ulet, mudah rusak pada suhu
rendah
Mudah terbakar atau lapuk dibawah pengaruh sinar
matahari.
Jenis Plastik
Plastik dapat terbagi menjadi 2 kelompok :
1. Plastik Termoseting
Plastik jenis ini memerlukan panas dengan atau tanpa
tekanan dan menghasilkan produk yang tetap keras melalui
proses polimerisasi sehingga tidak dapat dilunakkan lagi.
2. Plastik Termoplastik
Plastik jenis ini tidak mengalami perubahan dalam susunan
kimia sewaktu dicetak dan tidak akan menjadi keras
walaupun ditekan dan dipanaskan. Jenis plastic ini akan
tetap lunak pada suhu tinggi namun akan mengeras pada
saat didinginkan dan dapat dicairkan berulang-ulang serta
dapat dibentuk kembali dengan cara pencetakan injeksi
atau tiup, ekstruksi, pembentukan termal dan pengilingan.
Bahan Baku
Berbagai produk pertanian, mineral, dan bahan organic
seperti batubara, gas alam, inyak bumi, batu kapur, silica
dan belerang merupakan bahan baku plastik.
Pada waktu proses pembuatan ditambahkan seperti zat
pewarna, pelarut, pelumas, plastiser, dan bahan pengisi.
Bubuk kayu, tepung, kapas, serat kain-kainan, asbes,
serbuk logam, grafit, lempung, gelas, dan tanah kresik
merupakan bahan pengisi utama.
Bahan pengisi dapat menurunakn harga, menurunkan
pengerutan, meningkatkan daya tahan panas,
meningkatkan kekuatan impak, dan dapt menghasilkan
sifat-sifat lainnya.
BAHAN TERMOSETING
Diantaranya sebagai berikut :
1. Phenol
Dibuat dengan meraksikan penol dengan formaldehida.
Sifat bahan keras, kuat dan awet dapat dicetak dengan
berbaga kondisi. Digunakan untuk bahan pelapis dan
laminating pengikat batu gurinda, dan pengikat logam,
dapat dicetak menjadi kotak, tutup botol, tangkai pisau,
kotak radio dan TV.
2. Resin Amino
Resin yang terpenting ialah formaldehida urea dan
formaldehida-melamin. Digunakan untuk rumah alat
peralatan listrik, alat pemutus hubungan listrik, dan
kancing.
3. Resin Furan
Berasal dar pengolahan limbah pertanian seperti tongkol
jagung dan biji kapas. Digunakan untuk pengikat inti pasir,
pengeras campuran.
4. Epoksida
Digunakan untuk pengecoran, pelapisan dan perlindungan
bagian-bagian listrik, campuran cat, dan perekat.
Mempunyai sifat daya tahan kimia dan stabilitas dimensi
yang baik setelah resin diawetkan.
5. Silikon
Bahan dasar silicon. Sifat khasnya yaitu stabillitas, ketahan
terhadap suhu tinggi untuk waktu yang lama, kedap air,
dan karakteristik suhu rendah dan listrik yang baik.
BAHAN TERMOPLASTIK
Diantaranya sebagai berikut :
1. Selulosa
Produk pengolahan khusus dari serat kapas dan kayu. Sifat
yang kuat menjadikan selulosa digunakan untuk mainan
anak-anak, knp. Selubung baterai, bulu kuas, panel radio.
2. Polisteren
Digunakan untuk kotak baterai, piring, bagian dari radio,
roda gigi, pola untuk pengecoran, kotak es dll.
3. Polietilen
Sifat fleksibel pada suhu rendah dan tinggi, kedap air,
tahan terhadap zat kimia, dapat dipatri dan dapat berwarna-
warni. Digunakan untuk cetakan es, baki, pencuci film,
kain, lembaran pembungkus, botol susu bayi, selang air dll.
4. Resin Akrilik
Sifat mempunyai daya tembus cahaya yang sangat baik,
mudah dibuat, dan tahan terhadap kelembaban. Digunakan
untuk jendela pesawat terbang, pintu, penutup alat ukur,
alat kecantikan dll.
5. Resin Vinil
Sifat jernih dan liat. Digunakan untuk jas hujan, tangki dan
produk cetak fleksibel.
6. Karet sintesis
Sifat tahan terhadap bensin, minyak, dan cat, sinar
matahari. Digunakan untuk membat selang, hak dan sol
sepatu, melapisi tekstil dan lapisan isolasi.
CARA PEMROSESAN
Bahan plastic berbeda dengan satu sama lainnya sehingga
memerlukan berbagai cara pemrosesan diantaranya :
1. Pencampuran dan prapembentukan
Plastik yangdigunakan umumnya perlu dicampur
dengan zat tertentu untuk memperoleh bentuk yang
diinginkan. Bahan termoplastik dipasarkan berbetuk
butiran oleh karena itu dicampurkan dalam keadaan kering.
Bahan termoplastik mengalami oembentukan mula
mendekati bentuk rongga cetakan. Prapembentukan ini
mempunyai berat jenis dan berat yang sama untuk lebih
efektif dan efisien.
2. Cetak Tekan
Bahan dimasukan kedalam cetakan logam yang telah
dipanaskan, pada waktu cetakan ditutup bahan yang telah
lunak akan mengisi rongga cetakan. Bahan yang digunakan
dapat berbentuk serbuk atau tablet prabentuk.
3. Cetak Transfer
Pada proses cetak transfer, serbuk termoseting atau
benda prabentuk diletakkan pada tempat tersendiri atau
dalam ruangan tekanan diatas rongga cetakan, Disini bahan
mengalami plastisasi akibat panas dan tekanan dan
diinjeksikan kedalam rongga cetakan, sebagai cairan
panas, disini beban tersebut akan mengalami pengerasan.
4. Cetak Injeksi Bahan Termoplastik
Bahan termoplastik yang tadinya berbentuk butiran
dicairkan lalu diinjeksikan dalam rongga cetakan dimana
bahan membeku.
5. Cetak Injeksi Bahan Termoset
Bahan termoset dalam batas-batas tertentu dapat
dibentuk dengan cara cetak-jet. Setelah dimodifikasi mesin
cetak-injeksi untuk bahan termoplastik dapat diubah untuk
keperluan cetak jet.
6. Ekstruksi
Bahan termoplastik butiran atau serbuk bahan
dimasukkan kedalam pengumpan dan digerakkan dalam
ruang pemanas oleh sekrup spiral.
Untuk bahan termoseting digunakan ram pendorong
bahan melalui cetakan. Suatu proses yang dikenal dengan
nama pelapisan ekstruksi digunakan secara meluas untuk
melapisi kertas kain dan lembaran logam.
7. Cara Rotasi
Pada cetak rotasi suatu cetakan yang berdinding tipis
berputar melalui dua sumbu secara serempak. Sumbu
pertama dan kedua tegak lurus sesamanya.
Metode serbuk rotasi berbeda dengan proses cetak
lainnya karena pada proses cetak lainnya perlu dipanaskan
dan tekanan untuk plastisasi resin sedangkan proes serbuk
rotasi hanya memerlukan pemanasan cetakan.
8. Pembenaman Dalam Plastik
Pembenaman dapat bersifat melindungi atau
mengisolir benda atau dapat juga hanya bersifat membalut
benda dengan lapisan plastic yang cerah dengan tujuan
pengawetan atau untuk dipamerkan.
9. Cetak Tiup
Cetak tiup terutama dimanfaatkan untuk membuat
wadah berdinding tipis dari bahan resin termoplastik.
Suatu silinder bahan plastic yang disebut parison
diekstruksi secepat mungkin dan dijepit pada ujung
cetakan belah.
10. Pembuatan film dan lembaran
Cara yang dapat diterapkan untuk pembuatan film atau
lembaran tipis adalah penggilingan, ekstruksi, peniupan
dan pengecoran.
Penggilingan (calendering) adalah proses pembuatan
lembaran yang tipis dengan cara mendesak bahan
termoplastik diantara rol.
11. Pemberian Bentuk dengan Pemanasan
Pemberian bentuk dengan pemanasan dilakukan
dengan memanaskan lembaran termoplastik sampai lunak
dan kemudian menekankan sehingga mengambil bentuk
cetakan. Penekanan dilakukan dengan memanfaatkan
tekanan udara yang berbeda atau secara mekanik.
12. Plastik yang Diperkuat
Plastik yang diperkuat dibuat dari resin termoseting
dicampur dengan serat atau jaringan serat. Serat tersebut
umumnya merupakan serat gelas (gelas fiber), serat asbes
atau serat-serat lainnya.
Proses cetakan tertutup menggunakan cetakan yang
terdiri dari dua bagian yang umumnya dibuat dari logam.
13. Plastik Berlapis
Plastik berlapis terdiri dari lembaran kertas, tekstil,
asbes, kayu atau bahan-bahan sejenis yang dicelupkan atau
dilapisi resin terlebih dahulu. Kemudian dijadikan satu
dengan pemanasan dan penekanan untuk menghasilkan
bhan komersil.
Pada pembuatan produk berlapis, bahan resin
dilarutkan dalam pelarut menghasilkan vernis cair.
14. Pengecoran
Bahan termoset yang dicor antara lain adalah phenol,
polyester, epoksi dan resin alyl. Yang terakhir saat ini
sangat cocok untuk lensa optic dan penggunaan lainnya
yang memerlukan plastic yang sangat jernih. Resin ini
udah dicor karena memiliki fluiditas yang baik. Selulosa
etil dan selulosa asetat butirat, keduanya adalah bahan
termoplastik.
CETAKAN UNTUK PLASTIK
Cetakan baik untuk proses kompresi atau proses
injeksi dibuat dari baja yang teah mengalami perlakuan
panas.
Ada dua jenis cetakan tekan yaitu jenis cetakan
tangandan jenis cetakan semi-otomatis dengan desain
positif dan sem-positif.
Cetakan injeksi ada 2 bagian yaitu satu bagian yang
terpasang dan bagian yang lainnya yang digerakan.
Pada cetakan injeksi terdapat saluran pendingin pada
kedua belahan cetakan agar dapat dijaga suhu benda cetak
yang uniform yang umumnya dibuat dari bahan
temoplastik.
Inti yang diperlukan diletakkan dibelahan cetakan
yang dapat bergerak karena penyusutan ada kecenderungan
dari produk untuk melekat pada inti.