makalah stategic
DESCRIPTION
:)TRANSCRIPT
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Assess the Company’s Eksternal Environment
Lingkungan Eksternal yang merupakan Lingkungan Jauh, Lingkungan
Industry, dan Lingkungan Operasi ditinjau oleh Tirto Utomo Cs, sebagai
tantangan yang dapat diidentifikasikan berupa pandangan – pandangan diluar
lingkungan perusahaan. Indonesia, seperti kebanyakan negara-negara
berkembang, mempunyai kesulitan penyedian pelayanan masyarakat pada rakyat
jelata. Hal ini sangat terlihat di Jawa, sebuah pulau seluas Carolina Utara, yang
dihuni lebih dari 100 juta orang. Sebagian besar orang Jawa hidup didaerah
perkotaan membuat sulit dalam penyediaan pelayanan masyarakat.
Tekanan penduduk yang sulit diatur telah melambungkan biaya
memperoleh sumber-sumber air bersih, menciptakan masalah kesehatan
masyarakat. Pemerintah Indonesia telah melakukan upaya sungguh-sunnguh
dalam menyediakan air bersih. Ada program Nasional untuk membangun sistem
penyediaan air berupa perpipaan air minum pada masyarakat lokal. Namun
proyek-proyek ini melibatkan instalasi penjernih air yang besar dan jaringan
distribusi bawah tanah yang ekstensif. Instalasi butuh modal, waktu, dan peran
serta masyarakat. Kebanyakan di Indonesiabelum mempunyai sambungan pada
penyediaan air minum melalui fasilitas lokal. Suatu hal yang aneh membayar
harga yang sama untuk satu liter air seperti halnya satu liter minyak. Lelucon yang
mencemoohbahwa menjual air pada masyarakat Indonesia di negara hutan tropis
sama halnya menjual es batu di masyarakat Eskimo.
Akan tetapi tetap saja dia bertahan. Dia bangun instalasi penjernih air yang
pertama di Bekasi, Jawa Barat. Cukup kecil dengan kapasitas enam juta liter per
tahun. Usaha sangat lamban dimana instalasi hanya beropersi pada hari Senin dan
Selasa. Segala sesuatu telah berubah. Kini koran-koran mengacu Tirto sebagai
Raja Air. Instalasi pemroses AQUA Group memiliki kapasitas gabungan pertahun
sebesar 485 juta liter air (Peraga 1), mengeksport AQUA ke Singapore, Malaysia,
Philipina, dan Australia.
Kekurangan air minum yang bersih di Indonesia yang selanjutnya
merupakan lingkungan jauh, memberikan Tirto sebuah ide untuk satu perusahaan
air minum dalam botol. Satu dari teman-temannya, isteri dari kontraktor expatriat
Pertamina, menjadi sakit serius karena minum air kraan pada satu dari hotel
terbaik di Jakarta. Sekilas inspirasi, Tirto melihat satu pasar terbuka luas.
Pendatang dari luar negeri yang bekerja di Indonesia akan menjadi pasar yang
siap untuk air dalam botol. Para wisatawan dan orang asing lainnya telah minum
hanya makanan-makanan panas dan dalam botol ketika makan diluar. Mereka
sangat waspada pada air dingin dan minuman yang diberi es. Sumber yang paling
andal dari air minum yang bersih adalah yang sudah direbus di rumah. Tidak ada
seorangpun yang memproduksi air dalam botol secara komersial.
3.2 Develop A Company Profile
Sakitnya wisatawan adalah serius dan menjadi kritis karena wisatawan
tidak hanya satu orang dari satu negara, wisatawan berasal dari berbagai-bagai
negara yang mempunyai hak-hak diplomatiknya. Dan jutaan orang yang harus
merebus air dari PDAM, berapa energi yang harus dibuang setiap hari ?, berapa
keuntungan yang dihemat bila air dapat langsung diminum dari air PDAM ?,
berapa biaya yang dikeluarkan untuk pengobatan dan ketidak sehatan akibat
kondisi air yang buruk ?
Berdasarkan hal diatas,sasaran pertama dari AQUA adalah orang asing
yang makan diluar di Jakarta. Hotel dan rumah makan telah membeliAQUA
dalam botol yang dapat dikembalikan. Penjualan mencapai 2.5 juta liter pada
tahun 1980, namun meluaskan pasar adalah tidak layak selama AQUA belum
mempunyai jaringan pengembalian botol diluar Jakarta.
Hal ini berubah di tahun 1981. AQUA mulai mengemas air dalam
penampung yang dapat dibuang terbuat dari PVC (polyvinyl chloride). Penjualan
diluar Jakarta mulai meningkat (Peraga 2). Penyempurnaan berikutnya datang
pada tahun 1984 ketika AQUA merubah menjadi kemasan plastik “segi empat”.
Bentuk yang baru jauh lebih mudah untuk disimpan dan secara dramatis
menyempurnakan tampilan dari penampung PVC.
Sementara Tirto mengembangkan perusahaannya maka tibalah saatnya
pesta olah raga Olimpiade digelar .Olimpiade adalah suatu hal yang wajar sejak
dimulainya pada jaman Yunani dan diteruskan dijaman Modern yang
diselenggarakan di berbagai-bagai negara. Hal ini menjadi kritis manakala
Bulutangkis dimasukkan pertama kali sebagai cabang olah raga yang
dipertandingkan pada saat itu, lebih kritis lagi Bulutangkis di Indonesia
merupakan Prestige dunia dengan dimenangkannya kejuaraan-kejuaraan dunia
baik Amatir Profesional maupun even-even seperti SEA Games. Maka tidak ada
alasan Indonesia kalah bertanding di Olimpiade. Jika kita menoleh kepada logo
AQUA yang baru : AIR SEHAT SETIAP SAAT. Maka bila AQUA tidak
menjadi salah satu sponsor maka pada saat Olimpiade tidak ada AQUA sehingga
tidak setiap saat AQUA merupakan air sehat. Padahal perbulutangkisan kita
adalah yang tersehat didunia, jadi yang paling kritis adalah bagaimana ada
AQUA di Olimpiade dan itu adalah bagaimana mengemas air sehat dalam botol
dan kemasan.
Maka Tirto Utomo digambarkan oleh majalah, berhenti pada gambaran
seorang pria dan wanita muda yang telah memenangkan medali emas olimpiade
bulu tangkis untuk Indonesia. Sebagai sponsor utama persatuan bulu tangkis,
dengan bangga telah menolong Indonesia memenangkan dua medali emas
Olimpiade yang pertama kali. “ Ini hanya masalah waktu” katanya. Tapi kini Tirto
sedang memikirkan bagaimana mengemas air dalam botol, bukan bulutangkis.
Sebagai lulusan Sarjana Hukum pada tahun 1957, Tirto Utomo lahir di
satu kota kecil di Wonosobo di Jawa Tengah dengan darah campuran Iundonesia
– China. Setelah suksesnya dalam karir pemasaran dengan Pertamina, BUMN di
Indonesia, dia lalu pensiun, tahun 1978, untukpengabdian penuh pada PT. AQUA
Golden Mississipi, bendera air dalam kemasan yang didirikannya di Indonesia
tahun 1973.
3.3 Formulate Company’s Mission
Suatu tugas yang diemban oleh Tirto pada masa di Pertamina , yang
mengajarkan suatu pengalaman yang kental telah menjadi misi perusahaan
Pemasaran produk-produk perminyakan untuk pertama telah meyakinkan Tirto
bahwa menjual adalah 60% pelayanan dan 40% produk. Baginya, hubungan
dengan pelanggan adalah krusial. Dia telah tumbuh bersama hubungan yang
bersahabat dengan pelanggan – pelanggan pertamina selama sebagai pemasar
ketika minyak sedang langka dan harganya melambung. Mereka masih mengingat
keramahannya dan yakin bahwa Tirto telah turut ambil bagian ketika kelebihan
pasokan minyak telah menciptakan pasar oleh pembeli Tirto telah mengetrapkan
falsafah pelayanan menjadi wiraswasta sukses.
Jadi misi yang diemban Tirto adalah menjual, dan yang dijual di
pasaradalah 60% pelayanan dibandingkan dengan 40% produk dengan bendera
AQUA air dalam kemasan Air Sehat Dalam Kemasan.
3.4 Develop A Company’s Profile
Sebagian besar yang ada didunia ini mempunyai bentuk, benda-benda,
tanaman, hewan mempunyai muka, manusia mempunyai wajah, maka perusahaan
mempunyai profile.Permasalahannya adalah apakah setiap saat wajah itu hadir
dihadapan pelanggan maka Tirto berusaha menghadirkannya melalui wajah-wajah
lain yang sudah dikenal dunia yang sudah diketahui dimana saja dan setiap saat.
Sebagai tambahan (terhadap pengertian diatas) untuk usaha airnya,dia memegang
waralaba di Indonesia untuk Green Pub, Pizza Hut, Dairy Queen dan Steak House
Ponderosa yang dia kelola melalui group Ponderosa, satu Kantor pusat operasi.
Dalam sebuah kegiatan usahanya, Tirto mengingatkan karyawannya
bahwa 60% dari apa yang mereka jual adalah pelayanan. AQUA Group saat ini
telah menjadi perusahaan air dalam kemasan yang terbesar di kawasan Asia-
Pasifik, memperkirakan penjualan lebih dari 300 juta liter air kemasan di tahun
1992. Memulai adalah tidak terlalu mudah. Pada mulanya, banyak orang tertawa
atas idenya bahwa orang Indonesia akan membeli air minum dalam kemasan
tersebut.
3.5 Analyse the Company’s Options
Option adalah suatu pilihan yang boleh diambil atau tidak diambil yang
keduanya mempunyai implikasi yang masih ada dalam standard yang belaku. Di
tahun 1985, AQUA mulai bersaing dengan minuman lunak dalam botol denagn
memperkenalkan satu gelas plastik kecil (220 ml) dengan peutup segel. Ini adalah
pukulan yang terbesar diantara warga Indonesia. Hanya lebih kecil dari 500 perak,
setiap orang dapat memperoleh minuman air yang bersih. Pada tahun berikutnya,
AQUA telah menjual sekitar 42 juta liter air dalam botol.
Di tahun 1987, AQUA memperkenalkan satu jalur baru dari kemasan
terbuat dari PET (polyethilene terephthalate). Dibandingkan PVC, kemasan
terbuat dari PET mempunyai empat keuntungan utama :
1. Bahan kemasan mempunyai kejernihan tingkat tinggi membuat air nampak
“sejernih kristal “
2. Permeabilitas gas sangat rendah, membuat isi tidak sensitif terhadap
atmosfir sekitarnya.
3. Kemasan jauh lebih kuat dan lebih jarang bocor atau di tembus.
4. Zat-zat kimia yang digunakan dalam pembuatan PET lebih kecil dalam
merusak lingkungan umum daripada penggunaan dalam pembuatan PVC.
Pergantian ke PET mendahului yang lain menjadikan AQUA pemimpin teknologi
melampaui penyalur air dalam botol di Eropa dan Amerika. Dipacu dengan
kemasan baru, penjualam melonjak lebih 130 juta liter pada tahun 1990.
3.6 Identyfy the Most Desirable Options
Produksi dan Distribusi
Dalam iklannya AQUA menekankan asal dari air dan proses produksinya.
Asal dari AQUA adalah benar-benar “sumber air yang mengalir”, bukan air tanah
yang dipompa kepermukaan tanah. Merek-merek lain air yang diproduksi Grup
AQUA menggunakan air yang dipompa, tapi tidak menggunakan nama AQUA.
Truk-truk yang diperlengkapi dengan tangki 10.000 liter yang berupa baja tahan
karat membongkar air pada instalasi pemroses. Disana air diolah disucikan. Tidak
ada bahan kimia, mineral, atau penyedap ditambahkan. Setelah diproses, AQUA
dikemas dalam penampung lebar untuk export penjualan eceran. Di Jakarta
AQUA memasok air bersih pada kapal perang asing yang masuk dengan
menggunakan truk-truk tangki besi stainless.
Pengawasan mutu adalah krusial di AQUA. Perusahaan mempunyai
laboratorium modern untuk menguji produk dan staff tetap terdiri dari ahli fisika,
ahli mikrobiologi, dan ahli kimia. Sebagai tambahan untuk memenuhi Standard
Pemerintah Indonesia untuk air kemasan, AQUA telah disetujui oleh World
Health Organisasi (WHO), Administrasi Makanan dan Obat-obatan Amerika,
Agen pelindung Lingkungan Amerika dan Asosiasi Internasional Air dalam botol.
Di tahun 1991, instansi kesehatan di Jawa Timur telah melaporkan bahwa
mikroorganisme telah ditemukan dibeberapa perdagangan air dalam botol yang
dijual di Surabaya dibawah standard air yang aman. Salah satu merek dagang
adalah AQUA. Sebagai tambahan satu penampung AQUA mengeluarkan bau
klorin yang kuat. AQUA segera mengambil langkah cepat untuk meyakinkan
bahwa standard keamanan ditekankan disemua pabriknya.
Untuk melawan pemberitaan yang buruk yang melingkupi pencemaran boto-botol
AQUA di Jawa Timur, perusahaan mengintensifkan kebijakasanaan
“keterbukaan” berupa kunjungan pada fasilitas produksinya. Arus kunjungan yang
hampir menerus dari pejabat-pejabat pemerintahan dan tokoh-tokoh lembaga
masyarakat mengunjungi fasilitas AQUA sepanjang tahun.
Pengawasan kwalitas “dimuara” sangat krusial. Disamping toko eceran,
AQUAjuga dijual di PK5 yang juga menjual rokok, minuman limun, makanan
kecil, dan kadang-kadang bahan bakar bensin untuk sepeda motor. Sering outlet-
outlet ini tidak melindungi produk AQUA dari sinar matahari, debu, dan bau yang
menyengat yang dapat mempengaruhi air dalam botol dengan kemasan bukan
gelas. Walaupun kemasan PET yang digunakan AQUA adalah kemasan non gelas
yang tersedia, tetap ada rembesan gas pada tingkatan tertentu. Penanganan dan
penyimpanan yang benar dibutuhkan untuk mencegah kerusakan produk. AQUA
dan agen pemasarannya, PT Wirabuana Intrent, menyelenggarakan pelatihan dan
pemerikasaan dilapangan untuk memastikan bahwa pedagang kecil mencegah
pencemaran “dimuara”. AQUAuq mempunyai upaya aktif dalam riset dan
pengembangan untuk bahan kemasan baru dan cara-cara baru untuk menarik
pelanggan. Teknologinya yangmemimpin dikalangan pabrik kemasan memberi
daya saing sepanjang biaya kemasan berkisar diantara 40% sampai 70% biaya
produksi, bergantung pada produknya. Banyak kantor-kantor di Indonesia
mengandalkan Dispenser air listrikdengan tanda merah untuk air panas dan tanda
biru untuk air dingin sebagai pembuat kopi atau teh. Spray adalah produk baru
dikembangkan dalam kemitraan dengan perusahaan air mineral perancis Vittel.
Spray AQUA adalah kaleng tekanan digunakan untuk menyemprotkan embun
yang lembut dari air dingin pada wajah atau lengan. Untuk menganekaragamkan
lini produknya, AQUA masuk dalam perjanjian pemasaran dengan PT. Unilever
Indonesia, dimana AQUA akan memasarkan paket-paket individu Es teh Lipton
rasa jeruk, AQUA sedang mengembangkan lini baru minuman sehat untuk
memanfaatkan kegemaran kebugaran yang menyapu Asia Tenggara.
3.7 Select A Set of Long Term Objectives and Grand Strategies
AQUA memegang saham lebih dari 62% dari pasar botol di Indonesia,
negara berpenduduk terbanyak kelima didunia. Memegang tampuk pimpinan
menjadi sulit. Ada beberapa rintangan yang effektif untuk masuk dalam industry
air dalam botol. Teknologi air dlam botol tidak terlalu sulit dan kebutuhan modal
tidak terlalu berlebihan. Pemasaran menyediakan keunggulan bersaing yang
utama diantara pembuat air dalam botol. Penyaluran yang efisien dan
pengiklananan untuk membedakan dan memproduksi satu kesetiaan pada merek
adalah kunci sukses.
Pembedaan telah menjadi tujuan pertama Tirto. Dalam satu penggelaran
pemasaran yang cemerlang, dia telah memberi nama produknya dengan AQUA
(Nama Latin untuk “Air”. Orang asing di Indonesia, sasaran asli pemasaran ,
dapat mengerti apa arti kata itu. Lebih dari 300 bahasa dipakai di Indonesia dan
kepekaan suku sangat penting. Pemilihan bentuk nama Latin dalah netral , dan
tidak ada kepentingannya dengan kelompok suku tertentu. Sebaga bonus AQUA
adalah kata yang mudah untuk diucapkan untuk pembicara setiap bahasa.
Strategi pemasaran yang asli tidak ditujukan di Indonesia . Tirto
bermaksud untuk memapankan ceruk pasar kecil memasok air aman dan es pada
orang asing di Indonesia. Satu hal yang mengejutkan, uji pemasaran di Terminal
besar di Jakarta dan sepanjang jalan Pantura membuktikan bahwa orang-orang
Indonesia ada kemauan untuk membeli air dalam botol. Berita tentang AQUA
menyebar dari kota besar ke desa-desa kecil diseluruh pelosok tanah air. Tetapi
perkiraan konsumen harus dipikirkan. Sementara perkiraan tersebut AQUA
mengandung mineral sehat, sebenarnya tidak ada apa-apanya selain air dalam
botol.Tidak dikarbonasi dan tidak pula dibumbui. Sejak semula, bagaimanapun,
AQUA secara umum mengacu pada “Air Mineral AQUA” orang Indonesia tidak
tahu bagaiman memperkirakan. Pada awalnya contoh promosi penjualan AQUA
dilaksanakan pada pengunjung bioskop.
Untuk memoles citra AQUA Tirto mencoba slogan bersih, bening, bebas
bakteriuntuk empat tahun yang pertama. Penjualan tetap tertahan dibawah dua
juta liter per tahun – tidak cukup apabila perusahaan telah menjadi distributor
utama. Dalam tahun 1979 Tirto merubah slogan secara permanen menjadi air
sehat setiap saat, sedikit penedekatan klinis. Berhasil, Slogan yang baru
berpasangan dengan perkenalan dengan kemasan plastik yang baru, mendorong
penjualan AQUA sampai lebih 13 juta liter di tahun 1983.
AQUA menggunakan seluruh media untuk iklannya. Bis, taxi, TV, radio,
koran, dan majalah membawakan logo dan slogan biru AQUA yang berbeda.
Dalam menjaga kesehatannya, mengangkat citra, AQUA secara aktif mendukung
penyelenggaraan atletik internasional seperti pada jalur dan lapangan, mendaki
gunung, angkat berat. Pada maraton yang populer dan balapan 10.000 meter truk-
truk AQUA menyediakan pelari yang kelelahan dengan pancuran air segar.
Sebagai bagian dari hubungan masyarakat, AQUA juga membuka pabriknya
untuk dikunjungi masyarakat untuk meyakinkan masyarakat pelanggan bahwa
AQUA diproduksi dengan cara yang higienis dengan fasilitas, personel, dan
manajemen yang utama.
Sementara pengiklanan dan humas “menarik” AQUA melalui saluran-
saluran distribusi, promosi eceran lokal dan potongan harga “mendorong”
produksi pada pelanggan. Pelayanan adalah krusial dalam bisnis air. Ada pusat-
pusat distribusi AQUA di Indonesia, dijalankan oleh PT. Wirabuana Intrent,
distributor tunggal produk-produk AQUA. Truk-truk AQUA yang selalu siap
sedia dimana saja kapan saja memastikan pengiriman yang handal pada outlet
eceran dan perusahaan-perusahaan yang menyediakan pendingin air AQUA untuk
karyawannya. Penerbangan besar seperti Garuda Indonesia, Penerbangan Nasional
Indonesia, menawarkan AQUA pada penumpangnya. Pelanggan-pelanggan ini
membutuhkan pelayanan yang segera dan handal. Pendingin air kantoran yang
kosong atau rusak menciptakan citra yang buruk dan penerbangan membutuhkan
pengiriman tepat waktu.
AQUA melanjutkan untuk mengembangkan upaya pemasarannya ke pulau
yang lain di Indonesia. Untuk memotong biaya transportasi, fasilitas produksi
dioperasikan dengan lisensi yang memproduksi air dalam persyaratan AQUA
telah dibuka di Manado, Sulawesi Utara, dan Medan, Sumatera Utara. Satu
instalasi kecil mulai berproduksi airl SEHAT dalam botol di Brunei Darrussalam,
satu negara minyak yang merdeka di pantai utara Borneo. Bukan suatu hal yang
kecil, hampir dua per tiga penjualan AQUA tetap berada di daerah Jakarta,
dipasok oleh lima lima fasilitas produksi terletak di Jawa Barat mewakili 65%
total kapasitas AQUA (Peraga 1). Proyek-proyek baru sedang berlangsung
dibeberapa bagian di Indonesia sebaik diluar Indonesia, di Philippina dan
Vietnam.
Persaingan
AQUA adalah pemimpin pasar yang tidak dipertanyakan dalam industri
air dalam botol. Sistem penyaluran, strategi pemasaran, dan kemasan yang
istimewa menciptakan keunggulan bersaing.Memungkinkan harga premium
sekitar 10% sampai 25% diatas harga-harga yang dipatok merek-merek pesaing.
AQUA bersaing disegala segmen pasar, memproduksi Vit dibawah lisensi dari
Vittel Perancis dan pemegang merekuntuk beberapa rantai supermarket Indonesia.
Franchise Mc. Donalds di Jakarta menjual AQUA yang menampakkan busur
emas Mc. Donalds bersama logo AQUA . Selama lima tahun terakhir sukses
AQUA telah menarik persaingan dari sekitar 50 perusahaan air dalam botol di
Indonesia, yang menjual lebih dari 70 merek dagang. Sementara sebagian besar
adalah pabrik regional kecil, beberapa pesaing memiliki pangsa pasar mendasar
sejalan dengan sumber-sumber keuangan, memasarkan pengetahuan, dan sistem-
sistem distribusi yang dapat menjadi ancaman serius akankah AQUA goyah.
Peraga 5 merupakan daftar pesaing utama AQUA. Ades, Oasis, Air Sosro
secara agrsif menantang tampuk pimpinan AQUA dalam pasar air dispenser yang
sangat menguntungkan di Jakarta. Prusahaan keluarga Air Sosro mengendalikan
pasar teh dalam botol di Indonesia denga menjual satu juta botol perhari dengan
bendera merek Teh Botol Sosro. Air sosro menhargai airnya sekitar 20% dibawah
AQUA, Bonaqua, satu produk Coca Cola dihargai sama dengan AQUA, adalah
nama dagang internasional dengan sistem distribusi yang kuat di Indonesia. ABC
Pure diproduksi oleh PT ABC Central Food, distributor besar konsentrat minuman
lunak tradisional di Indonesia.
Keberhasilan merek dagang AQUA telah menarik paling tidak 10 peniru
untuk menggunakan kata “aqua”. Tirto secara aktif mempertahankan
merekdagangnya, memenangkan pertarungan hukum melawan perusahaan yang
menggunakan nama Club AQUA dan Aquaria. Dalam keputusannya pada bulan
Mei 1992, Kejaksaan Agung di Indonesia memaklumkan bahwa kata “aqua”,
bilamana digunakan pada air dalam botol bukan nama latin yang umum, namun
merek dagang yang dilindungi.Pengacara AQUAmembantah bahwa kata itu telah
didaftarkan sebagai merek dagang sejak 1973, diperbaharui di tahun 1986, bahwa
AQUA telah membelanjakan jutaan dolar mengiklankan merekdagang tersebut,
dan akibat dari pengiklanan ini, dibenak pelanggan Indonesia kata AQUA
sambung dengan air dalam botol yang diproduksi PT. AQUA Golden Mississippi.
Oleh sebab itu perusahaan air dalam botol yang lain tidak dapat menggunakan
kata “aqua” pada namanya atau logo kecuali dibawah perjanjian lisensi.
Pengadilan telah menyetujui.
3.8 Implement the Strategic Choices
Organisasi dan Personil
AQUA diorganisasikan secara pengendalian terpusat dari operasi yang
desentralisasi (Peraga 6). Kebanyakan produksi dan distribusi ditangani anak
perusahaan atau pemegang lisensi. Perusahaan keluarga relatif kecil dengan tiga
lapis manajemen : pelaksana (delapan pimpinan), manajerial (23 manajer) dan
pengawasan (80 pengawas dan petugas lapangan). Total Quality Control (TQC)
telah ditrapkan pada seluruh organisasi. Setiap unitada satu Satu Komite
Kelompok Pengawasan Mutu tidak resmi (GQC) untuk menyempurnakan operasi.
Institut Manajemen Asia telah memilih AQUA mendapatkan penghargaan
manajemen 1991 untuk manajemen umum. Perusahaan juga menerima
Penghargaan Sahwali 1991 untuk upaya perlindungan lingkungan.
PT AQUA Golden Mississippi adalah anggota Aqua Group , koleksi
perusahaan dengan kepemilikan silang dimana Tirto yang paling berkepentingan.
Kelompok memusatkan pada produksi dan distribusi air dalam botol. Fasilitas
produksi ada dalam daftar pada (Peraga 7) memprodksi AQUA dibawah lisensi,
merek dagang yang lain air dalam botol seperti VIT (Perusahaan Perancis Vittel),
atau label merekdagang pribadi untuk distributor Indonesia yang lain. Perusahaan
kemasan mempruduksi kemasan plastik untuk fasilitas kelompok AQUA. Pabrik
di Jawa Barat telah dioperasikan oleh AQUA memasok pasar Jakarta (65%
penjualan) dan pasar eksport (10% penjualan). Pabrik-pabrik mendapat lisensi
dari AQUA diluar Jawa Barat (Peraga 7) memproduksi sekitar 25% dari
penjualan. Dibawah manajemen lisensi, AQUA menerima penghasilan non-air
dari lisensi yang membayar upah bantuan manajemen dan bunga pada pendapatan.
Pendapatan non-air yang lain termasuk sewa kantor dan permesinan dari PT.
Wirabuana Intrent, distributor tunggal untuk AQUA di Indonesia, dan PT. Tirta
Graha Parama, satu pabrik kemasan. Keseluruhan, ongkos dari pendapatan non-air
memacu pendapatan dari penjualan tahunan AQUAsekitar 5%.
Tirto adalah Pimpinan dan Direktur dari PT. AQUA Golden Mississippi.
Dia juga mengendalikan kepentingan disebagian besar di Kelompok AQUA
(Peraga 7), Willy Sidharta, yang memulai usaha pada tahun 1973, adalah
Presiden. Dia juga presiden PT. Andarila Plastik, satu dari anak perusahaan
kemasan AQUA, dan Ketua Asia Chapter International Bottled Water Association
(IBWA) berkantor pusatdi Amerika disamping sebagai anggota International
Relation Committee pada organisasi yang sama.
PT. AQUA Golden Mississippi bangga terhadap tenaga kerjanya . Lebih
dari 70% karyawannya berijasah SMA. Dari sini, sekitar 20 karyawan lulusan
Universitas Teknik dan 30 adalah seni bebas atau lulusan Universitas Ekonomi.
Perusahaan mempunyai program aktifpelatihan intern untuk mengupgrade
keahlian karyawannya. Sekitar separuh dari 1200 karyawan
perusahaanbrpartisipasi dalam beberapa pelatihan resmi tiap tahun. Sebagai
tambahan, sekitar 20 karyawan menyelesaikan kursus formal instruktur yang
ditawarkan sekolah Indonesia sementara 10 karyawan mendapatkan pelatihan
tehnik di Eropa dan Amerika Serikat. AQUA menyediakan keuntungan kesehatan
pada karyawannya dan membantu mereka mendapatkan dan membiayai
perumahan yang terjangkau.
3.9 Evaluate the Success of Strategic Process
Situasi Keuangan
Pendapatan dan keuntungan meningkat sebanding dengan peningkatan
penjualan per unit AQUA (Peraga 8). Di tahun 1990 PT. AQUA Golden
Mississippi telah membuat Initial Public Offering IPO sebanyak satu juta lembar
saham, senilai sekitar 17% total saham. Dengan nilai par 1000 rupiah per saham
telah ditawarkan pada harga awal Rp. 7.500,- per saham. Tirto menahan
kepemilikan sekitar 42% saham sedang PT. Wirabuana Intrent, distributor tunggal
AQUA di Indonesia, memegang sisa 42%. Ada kegiatan spekulasi yang
meningkat dalam pasar saham AQUA selama enam bulan yang pertama semenjak
ditawarkan , mencapai ketinggian Rp. 15.000,- pada bulan July 1990. Pada paruh
1992, saham AQUA mapan di Rp. 8.300,- dan sangat jarang diperdagangkan,
membuat AQUA digunjingkan sebagai saham yang paling tidak aktif di bursa
efek Jakarta. Setahun kemudian saham-saham AQUA telah jatuh menjadi Rp.
4.500,-.
Walaupun harga-harga saham tidak liquid seperti AQUA hanya sedikit,
penurunan harga saham mungkin mencerminkan ketidakpuasan investor dengan
kenaikan yang relatif kecil dalam keuntungan yang dilaporkan pada tahun
1992.Peraga 9 & 10 mengandung laporan rugi/laba dan neraca. Laporan keuangan
yang terlihat disini tercakup hanya asset dan pendapatan dilaporkan oleh kantor
pusat perusahaan dan Instalasi di Bekasi dan Citeureup. Asset, pendapatan dan
laba dari sisa Kelompok AQUA tidak dimasukkan. Tidak pernah jadi yang
terkecil, kesehatan keuangan AQUA adalah memuaskan. Dengan bunga deposito
Bank di Indonesia sekitar 16% dan 18% , AQUA harus menjaga return on
equitynya disekitar 20%. Hal ini telah dilakukan. Pengeluaran untuk operasi atau
perluasan tidak nampak sebagai masalah.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Langkah – langkah sukses telah diambil oleh Tirto Utomo yang telah
membesarkan PT. AQUA Golden Mississippi menjadi perusahaan kelas
Internasional merupakan rangkaian strategi yang dijalankannya, kini Tirto harus
menjawab tantangan yang dihadapinya yaitu : Punyakah AQUA sumber-sumber
daya untuk bersaing sukses dalam industri ini? Membutuhkan waktu 20 tahun
Tirto membangun perusahaanya kedalam pesaing kelas dunia. Apa yang harus
dilakukan untuk menjaga AQUA pada puncaknya ?
Hal ini telah dijawab Tirto Utomo dengan harga saham AQUA per tanggal
02 Mei 2001 sebesar Rp. 13.500,- per lembar, suatu harga yang cukup
dibandingkan ketika pada saat merosot hingga Rp. 4.500,- per lembar saham,
menunjukkan sumber daya yang cukup berarti sejajar dengan Sampurna dan
Indosat maupun Telkom.
4.2 Saran
Yang harus dilakukan Tirto untuk menjaga AQUA pada puncaknya,
hanyalah mengulangi strategi yang telah dijalankannya berupa :
1. Menilai lingkunagan eksternal
2. Merumuskan misi perusahaan
3. Mengembangkan profil perusahaan
4. Kenali pilihan paling diinginkan
5. Pilih set of pilihan jangka panjanag dan strategi grand
6. Mengembangkan tujuan tahunan dan strategi jangka pendek
7. Menerapkan pilihan strategis
8. Evaluasi keberhasilan proses strategis