makalah sioux 2009

28
MAKALAH PENGANTAR IDENTIFIKASI DAN PENANGANAN Ular Indonesia Lembaga Studi Ular Indonesia

Upload: idur

Post on 05-Jul-2015

285 views

Category:

Documents


9 download

TRANSCRIPT

Page 1: makalah sioux 2009

“snake everywhere, don’t worry just be prepared !”

IDENTIF

Lembaga

MAKALAH PENGANTAR IKASI DAN PENANGANAN

Ular Indonesia

Studi Ular Indonesia

Page 2: makalah sioux 2009

“snake everywhere, don’t worry just be prepared !”

alasan utama mengapa kita harus mengenal ular 4

Satu, Ular adalah binatang liar berbahaya yang habitatnya terdekat dengan kehidupan manusia.

Sebagai bukti, saat ini ular masih dapat kita jumpai di halaman rumah, kebun, sawah, ladang, hutan, sungai, rawa-rawa, pegunungan, gua, pantai, laut, samudra bahkan di saluran – saluran air perkotaan seperti kota Jakarta. Yang harus diwaspadai adalah, adanya bahaya psikis akibat keberadaan mitos, cerita, pandangan dan anggapan yang salah tentang ular. Sikap ketakutan ini dapat menjadikan kita bertindak di luar akal sehat sehingga merugikan diri sendiri… bahka orang lain.

Dua, Ular berperan penting bagi kesejahteraan hidup manusia.

Ular adalah predator alami tikus, hama aktif yang memakan padi sebagai sumber energi utama masyarakat Indonesia. Ular juga merupakan makanan burung – burung karnivora seperti elang, burung hantu, rajawali, dll. Artinya, keberadaan ular dapat membantu mengurangi populasi tikus yang sangat cepat berkembang di satu kawasan sekaligus ikut mempertahankan jumlah burung – burung karnivora yang semakin menipis akibat berkurangnya makanan yang di dapat, dan akibat ulah manusia tentu saja.

Tiga, Ular masih mengandung banyak sekali, misteri dan keanehan

Misteri itu berupa manfaat di bidang kesehatan bagi manusia yang belum seluruhnya dikembangkan secara mendalam.....

Empat, Ular adalah makhluk eksotis, unik, indah, menantang, sangat banyak ragamnya.

Ular juga dapat menjadi binatang yang bersahabat dan mengajarkan tentang kebijaksanaan kepada manusia tentang kebesaran Nya dan kekuasaan Nya.

…………........... Saat ini, jumlah ular dan jenisnya semakin berkurang..... Penyebab utama “hilangnya” ular adalah MANUSIA...... karena………

1. Pembunuhan semena – mena terhadap ular akibat adanya Paradigma masyarakat yang salah tentang ular.

Semua jenis ular dianggap menyeramkan dan mematikan, sehingga banyak sekali ular mati sia - sia karena di bunuh akibat rasa takut pada ular.

2.

3.

Masyarakat semakin berpandangan negatif karenaantagonis di sinetron, film, drama dan hiburan –televisi sehingga meningkatkan rasa “jijik” dan bemakhluk alam ini. Paradigma yang salah pun mun

dongeng yang berlebihan dan turun menurun lebih mengakar dpengetahuan yang logis dan nyata karena minimnya pengetahuan dtentang ular khususnya ular asli Indonesia.

Semakin menyempitnya ruang gerak ular di alam yang tergusmanusia yang tidak tertahankan akibat semakin bertambahnya ktempat tinggal. Polusi, pencemaran air dan tanah, satu hal yang tidak t

Keserakahan orang – orang yang tidak memperdulikan kelestarian persediaan ular di alam untuk bisnis dengan eksplorasi yang tak teruk

ular sering diberi peran hiburan yang marak di nci masyarakat terhadap cul karena mitos, cerita, aripada khasanah ilmu an pengembangan studi

ur akibat pembangunan ebutuhan manusia akan erelakkan………….

alam dengan mengambil ur.

Page 3: makalah sioux 2009

“snake everywhere, don’t worry just be prepared !”

4. masih belum berkembangnya usaha untuk mengembangbiakkan ular dan mengembalikan mereka ke habitatnya sebagai usaha untuk memenuhi keseimbangan ekosistem di alam sehingga musuh tanaman pangan manusia menjadi seimbang dan tidak merugikan.

5. ……………………………..

Padahal ............... ….kenyataannya, tidak semua ular berbahaya bagi manusia. Bahaya yang terbesar sebenarnya adalah bahaya psikologis yang ditimbulkan oleh ular karena rasa takut, jijik, geli dan jengahnya manusia melihat sosok ular dengan segala posisi dan negatifnya pikiran dalam benaknya.

Sedangkan bahaya biologis (akibat gigitan, belitan dan racun) masih tergolong minim karena jumlah korban gigitan ular di Indonesia belum mencapai tingkat yang mengkuatirkan.

Bahaya psikologis akibat ketakutan dan paradigma masyarakat yang kelitu dapat dikurangi atau bahkan dihilangkan dengan jalan mengenal lebih jaBagaimana, apa, mengapa, siapa dan apa saja tentang ular harus diutarakan sjelas kepada masyarakat. Begitu pula tentang teknik – teknik dasar penanganaular harus disebarluaskan agar masyarakat dapat merasa lebih aman jiksekitarnya masih ditemui ular.

Untuk itulah SIOUX lahir, mengembangkan diri dan b SIOUX adalah satu lembaga non pemerintahan, swadayswakarsa yang lahir dan terbentuk dari rasa kecintaaserta kepedulian terhadap manusia sebagai “makhlukmemiliki takdir untuk menjadi “pemimpin” di bumi ini.

MIS

“ Menjadi lembaga yang mapan dan mandiri di bidang stumeningkatkan kepedulian masyarakat terhadap ula

mengubah paradigma masyarakat tentang ular sehinterhindar dari ancaman kepunahan akibat

Di motori oleh 4 orang pendiri dan bergerak bersama para volunteers, SIOUmenjalankan berbagai program untuk lebih mendekatkan ular pada masyarakat sebagai media pembelajaran agar secara perlahan dapat merunegatif masyarakat tentang ular. SIOUX berusaha untuk bergerak maju dan secara perlahan memantapmemberikan sumbangsih pemikiran, ketrampilan, waktu dan tenaganya deilmu pengetahuan, lingkungan hidup serta tidak lupa... untuk keberlangsungan

iru tentang ular uh tentang ular. ecara benar dan n bahaya gigitan a dilingkungan

ergerak...........

a, swadana dan n terhadap ular berakal” yang

I SIOUX : di ular untuk

r dengan jalan gga ular dapat ulah manusia”

X saat ini selalu seluruh lapisan bah paradigma

kan diri guna mi kepentingan hidup manusia.

Page 4: makalah sioux 2009

“snake everywhere, don’t worry just be prepared !” Be Prepared For the Worst and the Better ! (Baden Powell)

Sekilas Biologi Ular

a. Penampang melintang tubuh membulat dan memanjang b. Tubuhnya tertutup oleh sisik c. Ukuran panjang tubuhnya dari 10 mm – 9000 mm d. Memiliki tulang belakang dan sepasang tulang rusuk pada setiap ruas tulang belakang

(sampai cloaca) e. Suhu tubuhnya poikilotermik, suhu ideal 23,9 – 29,4°C. Namun ular masih dapat

bertahan pada suhu yang ekstrem 7.2°C atau 37.8°C, bila lebih dari suhu ini akan berakibat fatal bagi ular.

f. Ular melata dengan menggunakan otot pada bag

sehingga dapat bergerak menuju ke tempat lain. g. Mata pada ular tidak memiliki kelopak mata, tapi di

Penglihatan ular tidak sejelas penglihatan manusiabayangan dan sensitif terhadap cahaya.

h. Tidak seperti manusia, hidung pada ular hanya berfusedangkan alat penciumannya adalah lidahnya dengan

i. Indera panas, terletak diantara mata dan hidung, beyang dikeluarkan oleh makhluk lain yang berdarah psemua ular memiliki organ ini

j. Ular tidak memiliki lubang telinga, tapi memilikmendeteksi getaran. Ular yang “menari” mengikuti ibukan karena suaranya, namun karena mengkuti gera

k. Pewarnaan tubuh ular sangat beragam, menyesuaikatinggal. Pewarnaan berfungsi sebagai penyamaran menghindari musuh. Tidak semua warna menyala m

l. Cara mendapatkan makanan memburu mangsanya menghadang mangsanya memancing mangsanya

m. Gigi ular berjumlah banyak dan condong ke dalammangsanya melainkan menelan mangsanya. Berdasamenjadi :

1. Aglypha : Tidak memiliki taring bisa.

Contoh : Ptyas korros (Ular kayu), PythonUlar ini tidak berbisa

ian perutnya secara bergantian

lindungi oleh selaput transparan. . Sensor yang ditangkap adalah

ngsi sebagai alat untuk bernafas, dibantu organ Jacobson. rfungsi untuk mendeteksi panas anas (endotermik), Namun tidak

i membran tympani yang dapat rama suling sebenarnya bergerak kan sulingnya. n dengan lingkungan dimana dia ular dalam mencari mangsa dan

enandakan tingkat bisa ular.

sehingga ular tidak mengunyah rkan tipe giginya, ular dibedakan

reticulatus (Ular sanca batik).

Page 5: makalah sioux 2009

“snake everywhere, don’t worry just be prepared !”

2. Ophistoglypha : Memiliki taring bisa pendek dan terletak agak ke belakang

pada rahang atas. Contoh : Boiga dendrophila. (ular cincin emas). Ular ini berbisa menengah.

3. Proteroglypha : Memiliki taring bisa panjang dan terletak di bagian depan. Contoh : Naja naja sputatrix (ular kobra), Ophiophagus hannah(ular king kobra) Ular ini berbisa tinggi

4. Solenoglypha : Memiliki taring bisa sangat panjang di bagian depan dan dapat dilipat. Contoh : Agkistrodon rhodhostoma (Ular tanah) Ular ini berbisa tinggi.

n. Ular dapat memangsa mangsanya yang berukuran 10 kali lipat besar kepalanya, karena pada rahang bagian belakang dari mulutnya dihubungkan oleh sendi yang berbentuk segiempat, sehingga mulut ular dapat menganga 180º dan didukung oleh rahang bawah yang hanya dihubungkan oleh ligamen (otot) yang sangat elastis.

Berikut ini beberapa cara ular memangsa : a. Menelan langsung

b. Membelit

Page 6: makalah sioux 2009

“snake everywhere, don’t worry just be prepared !”

c. Menyuntikkan bisa

o. Semua jenis ular adalah binatang Karnivora. Jenis makanan yang mereka makan antara lain : insekta, ikan, amphibi, unggas, mamalia kecil sampai mamalia besar; bahkan ada beberapa jenis ular yang memakan ular juga (kanibal). Jenis makanan ini tergantung dari jenis ular dan habitatnya.

p. Organ reproduksi pada ular jantan adalah hemipenis yang terletak pada cloaca dan

yang betina dengan cloaca. Ular luar negeri biasanya kawin pada bulan-bulan yang bersuhu hangat, karena pada musim dingin mereka akan hibernasi (tidur panjang). Ular ada yang bertelur (ovipar) dan mengerami telurnya yang diletakkan diantara tumpukan daun daun kering selama 2-3 bulan dan menetas; namun ada pula yang di simpan didalam tubuhnya selama 2-3 bulan dan melahirkan (ovovivipar).

q. Menurut habitatnya, ular dapat dibagi menjadi 5, yaitu :

- Ular Air (Aquatik) Ular air adalah ular yang seluruh hidupnya (melakukan segala aktifitasnya) di

dalam air. Contoh : Ular laut (Laticauda laticauda). Ular air yang sesungguhnya hanyalah ular laut.

- Ular Setengah Perairan (Semi Aquatik) Ular ini terkadang melakukan aktifitasnya di darat dan di air. Contohnya :

Homalopsis buccata (ular Kadut) - Ular Darat (Terresterial)

Ular ini hidup di darat, dan melakukan seluruh aktifitasnya di darat. Contoh : Ptyas mucosus (Ular bandotan macan)dan Elaphe flavolineata (Ular Kopi)

- Ular Pohon (Arboreal) Ular jenis ini melakukan seluruh aktifitasnya di pohon (arboreal). Biasanya ular

pohon ekornya prehensil (dapat untuk berpegangan / bergelantungan) Contoh : Boiga dendrophila (cincin emas) dan Dryophis prasinus (Ular pucuk)

- Ular Gurun Ular jenis ini melakukan seluruh aktifitasnya di gurun. Ular gurun biasanya

menyembunyikan diri di bawah pasir untuk menghindari sengatan matahari. Contoh : Crotalus artox, ular derik, rattle

Tambahan o Ular sangat senang tinggal di tempat yang lembab o Kadang ditemukan berjemur di panas matahari, tetapi kebanyakan waktunya

digunakan untuk bersembunyi menunggu mangsa sesuai dengan habitatnya. o Ular juga senang berpindah-pindah tergantung dimana ia bisa mendapatkan

mangsanya o Ular juga senang tinggal di daerah dekat air yang tenang. o Ular adalah perenang dan pemanjat yang ulung.

Page 7: makalah sioux 2009

“snake everywhere, don’t worry just be prepared !”

r. Bisa sebenarnya merupakan protein yang di produksi oleh kelenjar bisa yang berada di dalam kepala. Pada kelenjar bisa terdapat saluran yang menghubungkan ke taring bisa yang memiliki lubang pada ujung bawahnya. Khusus pada jenis Naja naja (ular Kobra) lubang saluran bisanya berada di ujung bagian depan gigi taring, sehingga ular-ular jenis ini dapat menyemburkan/menyemprotkan bisanya.

s.

Baha MemanlangsunSIOUX 1. BAH

BahtelahEfekpanifataerte

Kelenjar bisa ini samselain sebagai senjata

Jenis Bisa dibagi ber

a. Neu

b. Hae

Organ oantara llain.

ya Ular g benar kalau ada peg berbahaya bagi ma membagi bahaya ula

AYA PSIKIS aya psikis disebabka tertanam negatif ten bahaya ini semakink yang sangat besarl karena bisa saja mmu dengan ular.

a dengan kelenjar ludah pada manusia. Bisa pada ular berfungsi untuk membunuh musuhnya, juga membantu sistem pencernaan.

dasarkan lokasi organ tubuh yang menjadi sasaran racun ular :

rotoxin Menyerang dan mematikan jaringan syaraf Terjadi kelumpuhan pada alat pernafasan Kerusakan pada pusat otak Efek gigitan yang langsung terasa adalah korban merasa ngantuk

motoxin Menyerang darah dan sistem sirkulasinya Terjadi haemolysis Transport O2 ke tubuh terganggu, terutama metabolisme sel

rgan lain yang akan terganggu sistem kerjanya oleh bisa ular ain: jantung, ginjal, otot, sel-sel darah dan jaringan-jaringan yang

ndapat bahwa ular itu berbahaya, TAPI tidak semua ular secara nusia. r dapat terbagi menjadi 2 bentuk yaitu :

n oleh karena faktor paradigma/pandangan/anggapan/mitos yang tang ular di benak masyarakat kita. berresiko ditambah pula akibat keterkejutan, ketakutan dan rasa karena bertemu dengan ular. Bahaya psikis ini dapat berakibat anusia melakukan hal – hal diluar dugaan dan perhitungan saat

Page 8: makalah sioux 2009

“snake everywhere, don’t worry just be prepared !”

Bahaya psikis dapat diobati. Caranya dengan berusaha untuk lebih banyak mengenal ular dan mengetahui karakter berbagai jenis ular. Melihat TV, membaca buku, berpikiran positif, akan mempercepat proses dalam usaha menghilangkan bahaya psikis ular pada manusia. Labih baik lagi jika lebih banyak tahu teknik penanganan ular untuk maksud yang positif.

2. BAHAYA BIOLOGIS Berupa bahaya fisik yaitu gigitan, semburan dan belitan. Bahaya ini muncul karena manusia cenderung mengganggu si ular atau kebetulan berada di lokasi dimana si ular sedang mengerami telurnya atau terinjak. Beberapa hal tentang bahaya biologis akan dijabarkan sebagai berikut.

Berdasarkan tingkatan bisanya dan efek gigitan terhadap manusia, SIOUX membagi ular menjadi tiga kelompok, yaitu : a. TIDAK BERBISA

Ular ini memiliki tipe gigi Aglypha (tidak bertaring) dan tidak memiliki kelenjar bisa. Jika tergigit ular jenis ini hanya akan luka, tidak ada penanganan khusus. Hanya perlu obat antiseptik. Tidak berbahaya dan jumlah serta jenis nya sangat banyak.

b. BERBISA MENENGAH Kebanyakan ular kelompok ini memiliki tipe gigi Ophistoglypha, dan telah memiliki kelenjar bisa. Efek bisanya pada manusia adalah pendarahan, demam, perubahan suhu tubuh yang drastis dan cenderung menyebabkan rasa sakit serta pembengkakan di sekitar luka gigitan. Penanganannya, korban hanya perlu diberi suplai makanan dan minuman bergizi, istirahat untuk meningkatkan stamina tubuh.

c. BERBISA TINGGI Ular ini memiliki tipe gigi Proteroglypha dan Solenoglypha. Jika manusia tergigit kelompok ini, prinsipnya adalah segera keluarkan bisa keluar dari tubuh, hambat laju racuun ke jantung serta harus secepat mungkin mendapatkan pertolongan pertama yang tepat dan benar. Bila tidak tertolong dan salah penanganan akan berakibat cukup fatal yaitu kematian. Jika tertolong, biasanya akan meninggalkan cacat atau bekas pada gigitan. Jumlah dan jenis ular berbisa tinggi lebih sedikit dibanding kelompok yang lain, kecuali semua jenis ular laut yang berbisa tinggi dan sangat mematikan.

Page 9: makalah sioux 2009

“snake everywhere, don’t worry just be prepared !”

TIPS singkat Perbedaan ular berbisa tinggi dan rendah Jika kita mengamati dengan teliti, ada beberapa hal yang dapat membedakan ular yang berbisa tinggi dan berbisa rendah. Namun beberapa ciri berikut masih belum secara tepat menunjukkan tingkatan bisa ular, sehingga perlu pengamatan dan penelitian lebih lanjut. a. Ular berbisa rendah

Gerakannya cepat, takut pada musuh, agresif Beraktifitas pada siang hari (diurnal) Membunuh mangsanya dengan membelit Bentuk kepalanya bulat telur (oval) Tidak memiliki taring bisa Gigitannya tidak mematikan Setelah menggigit langsung lari

b. Ular berbisa tinggi

Gerakannya lambat, tenang, penuh percaya diri Beraktifitas pada malam hari (nocturnal) Membunuh mangsanya dengan menyuntikkan bisa Bentuk kepalanya cenderung segitiga sempurna Memiliki taring bisa, racun mematikan Kanibal Setelah menggigit, masih tinggal ditempat

c. Pengecualian

Berikut ini yang tidak sesuai dengan ketentuan - berbisa tinggi, tetapi kepalanya oval (bulat telur), agresif, keluar siang, malam :

1. Ular King Kobra - Ophiophagus hannah 2. Ular Kobra Naja naja sputratix

- berbisa tinggi, tetapi kepala oval, gerakan tenang 3. Ular weling - Bungarus candidus 4. Ular welang - Bungarus fasciatus 5. Ular picung/pudak seruni 6. Semua jenis ular laut

- tidak berbisa, keluar malam hari, gerakan lamban 7. Semua jenis ular phyton dan ular boa 8. Ular Pelangi - Xenopeltis unicolor 9. dll

Page 10: makalah sioux 2009

“snake everywhere, don’t worry just be prepared !” Jenis - Jenis Ular Indonesia ULAR TIDAK BERBISA

Elaphe radiata

Species : Elaphe radiata Schlegel, 1837 N.I. : Copperhead Racer, Striped Racer, Ular Trawang, Ular Lanang Sapi

(Jawa), Ular Tikus. a. Ciri-ciri :

Tubuh bagian dorsal berwarna kekuningan, dengan empat garis longitudinal berwaran hitam pada bagian tubuh depan

Tubuh bagian depan belakang berwarna kuning Tubuh bagian ventral berwarna kuning Terdapat garis hitam dari mata dan melintang pada bagian belakang kepala Panjangnya ± 2000 mm Pada saat marah atau merasa terancam akan melipat bagian depan tubuhnya

yang memipih seperti huruf S, lalu membuka mulutnya untuk menyerang b. Habitat : Darat, lading c. Aktivitas : Diurnal, siang hari d. Tipe gigi : Aglypha e. Makanan : Burung dan Tikus f. Populasi : Sumatera, Jawa, Kalimantan

Elaphe flavolineata

SN

pecies : Elaphe flavolineata Schlegel, 1837 .I. : Common Racer, Ular Kopi (Jawa), Ular puspo brele (Jawa).

Page 11: makalah sioux 2009

“snake everywhere, don’t worry just be prepared !”

a. Ciri-ciri : Tubuh bagian dorsal berwarna coklat atau keabu-abuan dengan tanda hitam

persegi panjang yang belang dengan putih bagian depan Terdapat garis hitam longitudinal pada bagian vertebral (tulang belakang) Tubuh bagian belakang berwarna coklat gelap atau hitam Tubuh bagian ventral berwarna kuning, coklat atau kehitaman panjangnya ± 2400 mm Pada saat marah atau merasa terancam akan melipat bagian depan tubuhnya

yang memipih seperti huruf S, lalu membuka mulutnya untuk menyerang b. Habitat : Darat -lading c. Aktivitas : Diurnal - siang hari d. Makanan : Kadal, katak dan burung e. Populasi : Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Penang

Ptyas korros

Species : Ptyas korros Schlegel, 1837 N.I. : Indian Rat snake, Ular kayu (Jawa), ular koros, ular sayur a. Ciri-ciri :

Tubuh bagian atas (dorsal) berwarna coklat atau coklat kehijauan Sisik tubuh bagian belakang kuning dengan garis hitam disekeliling tiap

sisiknya. Tubuh bagian bawah (ventral) berwarna kuning. Mata bulat, besar dan hitam. Pada yang muda terdapat garis-garis putuh pada bagian tubuh atas (dorsal). Panjangnya 300 mm – 1700 mm

b. Habitatnya : Semak-semak, kadang berjemur di atas pohon c. Tipe gigi : Aghlypa e. Aktivitas : Diurnal f. Makanan : Tikus, kodok, katak dan burung h. Populasi : Sumatera, Jawa, Kalimantan

Page 12: makalah sioux 2009

“snake everywhere, don’t worry just be prepared !”

Ptyas mucosus

SNa

bcdef

L

SNa

bcdef

pecies : Ptyas mucosus .I. : Banded Rat Snake, Bandotan Macan, ular dumung macan (Jawa)

. Ciri-ciri: Tubuh bagian dorsal berwarna coklat kekuningan atau kehijauan (olive) Terdapat garis-garis vertical hitam pada begian kepala (bibir) dan belakan Tubuh bagian ventral berwarna putih Mata bulat, besar,hitam Pada yang muda terdapat garis-garis terang pada bagian depan Panjang ± 50 mm – 2500 mm

. Habitat : Darat (semak-semak), persawahan/lading

. Aktivitas : Diurnal

. Tipe gigi : Aghlypa

. Makanan : Tikus, kodok, katak dan burung . Populasi : Sumatera, Jawa, Singapore, Malaysia, China Selatan, Siam,Burma,

ycodon aulicus

pecies : Lycodon aulicus Linne, 1754 .I. : Common House Snake, Wolf Snake, Sowo Emprit (Jawa), ular rumah

. Ciri-ciri : Tubuh berwarna abu abu degan banyak titik – tiktik putih diseluruh tubuh Tubuh bagian ventral berwarna putih Kepalanya oval dengan leher bergaris putih Mata bulat besar Panjangnya ± 500 mm – 750mm

. Habitat : Darat, suka menempel di dinding rumah

. Aktivitas : Noctural, malam hari

. Tipe gigi : Aglypha

. Makanan : Cicak . Populasi : Hampir ada di seluruh kepulauan

Page 13: makalah sioux 2009

“snake everywhere, don’t worry just be prepared !”

Xenopeltis unicolor

Species : Xenopeltis unicolor Reimwald, 1827 N.I. : Iridescent Earth Snake, Sunbeam Snake, Ular Pelangi, Ular wlingi

(jawa) a. Ciri-ciri :

Tubuh bagian dorsal berwarna coklat atau kehitaman jika tubuhnya terkena sinar matahari akan memantulkan warna pelangi

Tubuh bagian ventral berwarna putih Kepalanya pipih Mata bulat besar Panjangnya ± 700 mm – 1000 mm

b. Habitat : Darat, peliang (di dalam tanah) c. Aktivitas : Noctural, malam hari d. Tipe gigi : Aglypha e. Makanan : Ular, cacing, katak f. Populasi : Nias, Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Penang,

Gonyosoma oxycephala

Species : Gonyosoma oxycephala Boie,1827 N.I. : Red-tailed Racer, Dak Awu, Gadung Luwuk/Gadung Perak. a. Ciri-ciri :

Gadung Luwuk Gadung Perak

Tubuh berwarna hijau dari kepala batas ekor, untuk yang perak dari leher hingga ujung ekor berwarna perak abu – abu

Ekor berwarna abu - abu Kepala oval Mata horizontal, panjangnya ± 2500 mm

b. Habitat : Pepohonan, arboreal c. Aktivitas : Diurnal, siang hari d. Makanan : Katak, tikus, burung, telur e. Populasi : Sumatera, Jawa, Kalimantan

Page 14: makalah sioux 2009

“snake everywhere, don’t worry just be prepared !”

Dendrelaphis pictus

Species : Dendrelaphis pictus N.I. : Painted Bronzeback, Ular Tampar (Jawa), Ular Tali Picis, Ular Lidi a. Ciri-ciri :

Tubuh coklat dan ada 2 garis hitam memanjang dari kepala ke ekor Bagian bawah terdapat garis kunig memanjang hingga ekor Jika marah, muncul bintik putih di leher Lidah berwarna merah Kepala oval Mata horizontal, panjangnya ± 1000 mm

b. Habitat : Pepohonan, arboreal c. Aktivitas : Diurnal, siang hari d. Makanan : Katak, tikus, belalang, cicak, jangkrik e. Populasi : Sumatera, Jawa, Kalimantan, sulawesi, papua f. Type bisa : Jika menggigit manusia tidak berbahaya, tetapi racun nya sangat

mematikan untuk sesama ular.

Xenocrophis piscator

Species : Xenocrophis piscator Schlegel, 1837 N.I. : Chequered Keelback, Bandotan Tutul dan Bandotan Tunggal (Jawa) a. Ciri-ciri :

Tubuh bagian dorsal berwarna kuning atau coklat kehijauan (olive) dengan tanda hitam berbentuk S berwarna hitam pada sepanjang tubuhnya atau garis-garis longitudinal

Tubuh bagian ventral putih dan terdapat garis hitam pada tiap sisiknya Terdapat garis hitam pada bagian belakang mata Mata bulat besar Bila marah ular ini akna memipihkan tubuhnya ketanah Panjangnya ± 1100 mm – 1200 mm

Page 15: makalah sioux 2009

“snake everywhere, don’t worry just be prepared !”

b. Habitat : ½ perarian, dekat kolam, sungai, sawah c. Aktivitas : Diurnal d. Tipe gigi : Aglypha e. Makanan : Katak dan ikan f. Populasi : Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Penang

ULAR BERBISA MENENGAH

Boiga dendrophila

Species : Boiga dendrophila Boie, 1827 N.I. : Mangrove Snake, Ular Cincin Emas, Ular Taliwongso a. Ciri-ciri :

Tubuh bagian dorsal berwarna hitam dengan garis-garis kuning atau putih disisi lateral dengan jarak satu garis dengan yang lain agak teratur. Ada juga yang berwarna hitam putih.

Tubuh bagian ventral berwarna hitam atau kebiru-biruan Labial bawah berwarna kuning dengan garis-garis hitam kecil Mata bulat dengan pupil mata elips vertikal Panjangnya ± 2500 mm

b. Habitat : Pohon, hutan bakau c. Aktivitas : Noctural, malam hari d. Tipe gigi : Ophiestoglypha e. Makanan : Burung, telur, tikus f. Populasi : Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Penang, Singapore, Malaysia,

Philippine, Siam, Nias

Dryophis prasinus

Page 16: makalah sioux 2009

“snake everywhere, don’t worry just be prepared !”

Species : Dryophis prasinus Boie,1827 N.I. : Green Whip Snake, Oriental Whip Snake, Gadung Pari (Jawa), Ular Daun, Ular Pucuk (Jawa Barat). a. Ciri-ciri :

Tubuh bagian dorsal berwarna hijau, hijau kecoklatan atau keabuabuan-coklat Saat ketakutan atau marah, bagian leher mengembang akan terlihat warna hitam

putih dan biru Tubuh bagian lateral terdapat garis kuning atau putih Tubuh bagian ventral berwarna hijau Kepala panjang dengan dengan moncong meruncing Mata horizontal, panjangnya ± 2000 mm

b. Habitat : Pepohonan, arboreal c. Aktivitas : Diurnal, siang hari d. Makanan : Kadal, katak e. Populasi : Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Penang,

Homalopsis bucatta

Species : Homalopsis bucN.I. : Puff-faced Wate

Kadut a. Ciri-ciri :

Tubuh bagian dorsal berwtua gelap sampai hitam. Co

Tubuh bagian lateral terda Tubuh bagian ventral berw Terdapat garis hitam mata Terdapat tiga bintik hitam Panjangnya ± 1000 mm Jika marah memipihkan tu

b. Habitat : setengah perairac. Aktivitas : Noctural d. Tipe gigi : Ophistoglypha, e. Makanan : Ikan f. Populasi : Sumatera, Jawa,

cata Linne, 1766 r Snake, Elephant Snake, Ular Buhu (Jawa), Ular

arna coklat kemerahan, kelabu kehijauan atau kelabu rak belang dengan bentuk yang tak beraturan

pat bintik-bintik putih arna putih atau kuning dengan titik-titik hitam

dan tanda hitam berbentuk V pada moncongnya pada kepalanya

buhnya n, sungai, kolam

jika menggigit, giginya cenderung tertinggal

Kalimantan

Page 17: makalah sioux 2009

“snake everywhere, don’t worry just be prepared !”

Enhydris enhydris

Species : Enhydris enhydris N.I. : Rainbow Water Snake, Ular Diwel, Ular Duwel (Jawa) a. Ciri-ciri :

Tubuh bagian dorsal berwarna coklat abu - abu, ada corak garis memanjang dari kepala hingga ekor

Tubuh bagian ventral berwarna putih dan terdapat garis abu – abu memanjang hingga ekor

Badan pendek, badan gemuk /besar kepala kecil berbentuk oval Panjangnya ± 750 mm Jika marah memipihkan badannya Gerakannya cepat terutama kalau di air

b. Habitat : setengah perairan, sungai, tempat berlumpur c. Aktivitas : noctural e. Makanan : Ikan f. Populasi : Sumatera, Jawa, Kalimantan

ULAR BERBISA TINGGI

Ophiophagus hannah

SN

pecies : Ophiophagus Hann.I. : King Cobra, Hamad

(Java); Ular tedong

ah Cantor, 1836 ryad, Ular Tedung, Ular anang (Java); Oraj totok selor (Kalimantan)

Page 18: makalah sioux 2009

“snake everywhere, don’t worry just be prepared !”

a. Ciri-ciri :

Hitam pekat atau abu – abu, putih, dan coklat dengan garis – garis melintang ditubuhnya, tergantung habitat.

Gerakannya sangat agresif, berani pada musuh, mengejar Kepala oval, dengan sisik yang besar Pada leher bawah berwarna kuning dan kadang ada gambar matanya (tergantung

habitat) Panjangnya hingga mancapai 6000 mm Jika marah akan menegakkan tubuhnya hingga 1/3 panjang tubuhnya

mengembangkan lehernya. b. Habitat : didarat khususnya daerah berkapur, kering c. Aktivitas : siang dan malam hari d. Makanan : ular e. Populasi : Nias, Sumatra, Bangka, Belitung, Riau Islands, Java, Bali, Kalimantan f. Jenis racun : Neurotoxin dan haemotoxin, membunuh manusia sekitar 3 menit

Agkistrodon rhodostoma

Species : Agkistrodon rhodostoma Boie, 1827 N.I. : Malayan Pit Viper, Malaysian Moccasin, Bandotan Bedor (Jawa),

Ular Tanah, Ular Gibuk (Jabar) a. Ciri-ciri :

Badan coklat dengan corak gambar seperti diamond, membesar diperut dan mengecil ke ekor serta leher.

Gerakannya agresif Kepala segitiga, dengan sisik yang besar Panjangnya hingga mancapai 1000 mm Jika marah akan membentuk k huruf S

b. Habitat : didarat khususnya bersemak, rumput c. Aktivitas : siang dan malam hari d. Makanan : Tikus e. Populasi : Jawa, Sumatra

Vipera russelii

Page 19: makalah sioux 2009

“snake everywhere, don’t worry just be prepared !”

Species : Vipera russelii siamensis N.I. : Bandotan Puspo (Jawa), a. Ciri-ciri :

Badan coklat dengan corak gambar membentuk oval tak beraturan, membesar diperut dan mengecil ke ekor serta leher.

Gerakannya agresif Kepala segitiga, dengan sisik yang besar Panjangnya hingga mancapai 1000 mm Jika marah akan membentuk huruf S dan menyerang dengan gigitan

b. Habitat : didarat khususnya bersemak, rumput c. Aktivitas : siang dan malam hari d. Makanan : Tikus e. Populasi : Myanmar, Thailand, Cambodia, Vietnam dan Jawa

Bungarus candidus

Species : Bungarus candidus Linne, 1758 N.I. : Malayan Krait, Ular Weling (Jawa), Oraj weling (Java), Ular biludah

(Padang) a. Ciri-ciri :

Warna belang putih hitam – putih hitam dengan ukuran yang tidak seragam Ekor runcing, badan cenderung berpenampang bulat Gerakannya lambat, tenang Kepala oval Bagian bawah berwarna putih polos Panjangnya hingga 2500 mm Sensitive pada cahaya dan berusaha mendekati Tubuh jika terkena sinar akan menyala

b. Habitat : setengah perairan, sawah, sungai, daerah berair c. Aktivitas : malam hari d. Makanan : ular, belut e. Populasi : Vietnam, Cambodia, Thailand, Peninsular Malaysia, Singapore, Sumatra, Java, Karimunjawa Islands, Bawean, Bali and N Sulawesi; Kalimantan? f. Jenis racun : Neurotoxin

Page 20: makalah sioux 2009

“snake everywhere, don’t worry just be prepared !”

Bungarus fasciatus

Species : Bungarus fasciatus Scheider, 1803 N.I. : Banded Krait, Ular Welang (Jawa), Ular Belang, Oraj welang (Java) a. Ciri-ciri :

Warna belang putih hitam – putih hitam dengan ukuran yang seragam dan melingkar penuh.

Ekor tumpul, badan cenderung berpenampang segitiga Gerakannya lambat, tenang Kepala oval Panjangnya hingga 2500 mm Sensitive pada cahaya dan berusaha mendekati Tubuh jika terkena sinar akan menyala Jika marah akan melakukan gerakan patah – patah dan menyembunyikan kepala

b. Habitat : setengah perairan, sawah, sungai, daerah berair c. Aktivitas : malam hari d. Makanan : ular, belut e. Populasi : Sumatra, Jawa, Kalimantan, f. Jenis racun : Neurotoxin

Naja naja sputatrix

Species : Naja naja Sub Species : Naja naja sputatrix Cantor, 1836 N.I. : Black Spitting Cobra, Ular Kobra, Ular Sendok, Ular Dumung, Ular cabe; Ular sendok; Oraj bedul (Java); Puput (Maumere, Flores); Pupurupi (Ende, Flores) a. Ciri-ciri :

Warna hitam/putih/coklat/merah tergantung asal habitatnya Tubuh bulat dengan kepala oval Gerakannya gesit dan cepat tidak takut pada musuh. Panjangnya hingga 2500 mm Jika marah akan mengembangkan lehernya dan berdiri hingga kira – kira ¼

panjang tubuhnya.

Page 21: makalah sioux 2009

“snake everywhere, don’t worry just be prepared !”

Satu – satunya jenis ular yang bisa menyemburkan bisa nya hingga 3 m. b. Habitat : daratan, sawah, daerah rimbun lembab dan banyak lubang ditanah. c. Aktivitas : siang dan malam hari d. Makanan : tikus dan katak e. Populasi : Java, Bali, Lombok, Sumbawa, Komodo, Rinca, Flores, Alor and Lomblen; Sulawesi? f. Jenis racun : Neurotoxin dan haemotoxin

Rhabdophis subminiatus

Species : Rhabdophis subminiatus N.I. : Red-necked Keelback, Pudak Bromo (Jawa), Ular Picung (Jawa

Barat), Ular Pudak Seruni (Jakarta) a. Ciri-ciri :

Tubuh berwarna dominant coklat dari kepala hingga ekor Leher berwarna jingga, merah menyala dan hijau Badan berbintik putih Bagian bawah berwarna putih Ekor seperti terpacung atau perpotong Ukuran maksimal sepanjang 750 mm, diameter 10 mm

b. Habitat : Darat c. Aktivitas : Diurnal, siag hari d. Tipe gigi : Ophistoglypha e. Makanan : Cicak, kadal, bunglon, dan katak f. Populasi : Semua pulau di Indonesia

Trimeresurus albolabris

Page 22: makalah sioux 2009

“snake everywhere, don’t worry just be prepared !”

Species : Trimeresurus albolabris N.I. : Truno Bamban (Jawa), Ular gadung; Ular hijau; Oraj bungka (Java) a. Ciri-ciri :

Tubuh berwarna hijau dari kepala hingga ujung badan kepala segitiga penuh, bersisik keras Bagian punggung ekor berwarna merah. Jika marah membentuk spiral atau letter S untuk siap menyerang

b. Habitat : pohon, di daerah dengan ketinggian hingga 3000 dpl c. Aktivitas : noctural d. Tipe gigi : solenoglypha e. Makanan : Tikus, burung, katak, telur f. Distribusi : Sumatra, Bangka, Java, Madura, Bali and Sulawesi

ULAR RAKSASA (PHYTON)

Phyton reticulatus

Species : Python reticulatus Schneider, 1801 N.I. : Reticulated Python, Sowo Cinde, Sanca Batik, Puspo Kajang (Jawa) a. Ciri-ciri :

Tubuh bagian dorsal kekuning atau coklat dengan corak seperti jala (jajaran genjang) dengan warna hitam pada bagian dalamnya dikelilingi warna kuning

Tubuh bagian ventral berwarna kuning Terdapat garis hitam memanjang dari bagian belakang mata Kepala berwarna kuning dengan garis hitam tepat pada tengah Mata bulat dengan pupil mata elip vertikal Panjangnya ± 6000 mm – 15000 mm (max), 9000 mm (normal)

b. Habitat : darat, hutan, dekat dengan air c. Aktivitas : Noctural d. Tipe gigi : Aglypha e. Makanan : Mamalia besar, unggas f. Populasi : Nias, Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sumbawa, Sulawesi, Penang,

Phyton molurus bivittatus

Page 23: makalah sioux 2009

“snake everywhere, don’t worry just be prepared !”

Sub species : Python molurus bivittatus Linne,1758 N.I. : Rock Python, Burmese Python, Sowo Kembang, Sanca Bodo, Sowo

Pari (Jawa). a. Ciri-ciri :

Tubuh berwrna abu – abu hitam dengan corak gambar membentuk kotak tidak beraturan dgn garis tepi berwarna abu - abu

Tubuh bagian ventral berwarna putih Kepala oval berwarna coklat dengan garis kunig atau abu – abu di pinggirnya Mata bulat dengan pupil mata elip vertikal Panjangnya ± 4000 mm – 8000 mm (max), 6000 mm (normal)

b. Habitat : darat, hutan, pepohonan, dekat dengan air c. Aktivitas : Noctural d. Tipe gigi : Aglypha e. Makanan : Mamalia besar, unggas f. Populasi : Nias, Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sumbawa, Sulawesi

Phyton curtus

GNa

bcdef

enus : Python curtus Schlegel, 1872 .I. : Blood Python, Shorted-tailed Python, Sanca darah,ular dipong (Jawa)

. Ciri-ciri : Tubuh bagian dorsal berwarna coklat gelap dengan corak kehitaman berbentuk

segi empat tak beraturan dengan dikelilingi gris agak terang (kuning kecoklatn) Tubuh bagian ventral berwarna coklat kekuningan Pada kepala terdapat corak seperti mata tombak (segitiga) berwarna coklat gelap Terdapat garis hitam dari belakang hidung melewati mata sampai kepala bagian

belakang Mata bulat besar, pupil mata elips vertikal Panjangnya ± 8000 mm

. Habitat : Darat, hutan, dekat air

. Aktivitas : Noctural

. Tipe gigi : Aglypha

. Makanan : Mamalia besar, unggas . Distribusi : Jawa, Sumatra, Kalimantan, Malaysia

Page 24: makalah sioux 2009

“snake everywhere, don’t worry just be prepared !”

Penanganan Pertama Gigitan Ular Orang menganggap semua ular berbahaya, dan bila bertemu akan berusaha membunuhnya dan jika tergigit, segera melakukan penanganan gigitan yang berlebihan. Akibatnya cukup fatal serta merugikan manusia sendiri. Demikian pula jika penanganan efek gigitan ular berbisa tinggi dilakukan dengan lambat dan salah, maka dapat menyebabkan dampak yang fatal bagi korban. Efek gigitan racun ular ke tubuh manusia selain ditentukan oleh kadar bisa/racun itu sendiri juga dipengaruhi dari daya tahan tubuh manusia yang digigit. Semakin baik “pertahanan” alami atau antibody yang dimiliki, dan semakin sehat metabolisme tubuh manusia, efek gigitan akan berkurang rasanya dibandingkan dengan korban yang memiliki imunitas redah atau sedang dalam kondisi tidak fit karena kecapekan atau sakit Prinsipnya, walau pun digigit ular, JANGAN TERGESA MEMBUNUH ular tersebut. JIKA TERGIGIT ULAR !!! Satu JANGAN PANIK ! Dua Amankan posisi penolong dan korban Terutama dari bahaya lain seperti gigitan ular itu “lagi”, lokasi yang curam, dll. Jika diri sendiri yang tergigit, ambil posisi yang aman, jauhi ular. Tiga Imobilisasi pasien dan Lakukan pembalutan elastis di atas luka gigitan untuk menghentikan dan memperlambat laju bisa menuju ke jantung Empat Tenangkan korban, jangan banyak melakukan aktifitas/gerakan yang menguras tenaga dan mempercepat detak jantung Lima Kenali ular yang menggigit (LANGKAH VITAL dan PENTING !)

Jika dapat mengenali ular, sesuaikan tindakan pertolongan sesuai dengan karakter efek bisa nya terhadap manusia.

Ingat perbedaan berbisa rendah dan berbisa tinggi ! ....dan yang utama..... Jika luka gigitan terdapat dua titik yang nyata, berarti berbisa tinggi Jika luka gigitan membentuk huruf U dengan jumlah luka nayak

berarti tidak berbisa Jika tidak dapat mengenali jenis ular, anggap bahwa itu ular yang berbisa

tinggi dan mematikan. Selanjutnya, usahakan untuk menghafalkan ciri – ciri ular itu dan jika perlu, bunuh ular tersebut untuk di bawa ke bagian medis .

Page 25: makalah sioux 2009

“snake everywhere, don’t worry just be prepared !” Enam Lakukan tindakan pertolongan pertama

Penanganan gigitan ular tidak berbisa. Hanya akan menimbulkan luka sobek atau luka lecet dan gatal.

⇒ Lepaskan pembalut elastis ⇒ Cuci luka dengan air dan sabun atau

pembersih luka (Revanol) ⇒ Beri obat antiseptik. ⇒ Jika perlu, tutup luka dengan kain kassa

atau biarkan tetap terbuka agar cepat kering

⇒ Ingat ! ular tidak perlu dibunuh............ ☺

Penanganan gigitan ular berbisa menengah Akan mengakibatkan pembengkakan pada daerah sekitar luka, perubahan warna, dan jika kondisi tubuh tidak fit, akan terasa demam panas – dingin sekitar 2 s.d. 7 hari.

⇒ Lepaskan pembalut ⇒ Cuci luka dengan pembersih luka yang ada (revanol) ⇒ Beri antiseptik ⇒ Jika perlu, tutup luka dengan kain kassa atau biarkan tetap terbuka

agar cepat kering ⇒ Usahakan korban beristirahat sebentar ⇒ Beri makanan atau minuman berkalori dan berprotein tinggi ⇒ Beri vitamin tambahan ⇒ Ingat ! ular tidak perlu dibunuh............ ☺

Bila tergigit ular jenis raksasa, ular pyhton

Mengakibatkan pendarahan terbuka dan luka sobek. ⇒ Posisikan bagian luka di atas dari posisi jantung untuk mencegah

pendarahan, lebih baik dalam posisi berbaring ⇒ Hentikan Pendarahan ! dengan melakukan prosedur penanganan

pendarahan terbuka atau dapat pula dengan teknik torniquet. ⇒ Istirahatkan dan tenangkan korban ⇒ Upayakan untuk evakuasi ke rumah sakit dengan tetap

memperhatikan pendarahan agar tidak terbuka lagi. ⇒ Beri makanan atau minuman berkalori dan berprotein tinggi ⇒ Beri vitamin tambahan

Ingat !

- ular ini tidak beracun tetapi akan tetap berbahaya jika korban kehilangan banyak darah.

- saat melepas gigitan dari korban, jangan paksakan dengan menarik kepala ular, tapi mulut harus dibuka ! Perhatikan juga belitan ular.

- tidak perlu membunuh ular jenis ini kecuali.............................

Page 26: makalah sioux 2009

“snake everywhere, don’t worry just be prepared !”

“snake everywhere, don’t worry just be prepared !”

Bila tergigit ular yang berbisa tinggi Efeknya berbeda beda sesuai jenis racun yang terkandung di dalam bisa ular. Efek gigitan pada umumnya :

o Pembengkakan pada luka, diikuti perubahan warna

o Rasa sakit di seluruh persendian tubuh

o Mulut terasa kering o Pusing, mata berkunang - kunang o Demam, menggigil o Efek lanjutan akan muntah, lambung

pinggang terasa pegal, akibat dari usaha Penanganan jika tergigit dengan efek di atas:

⇒ Posisikan bagian yang terluka lebih re⇒ Ikat diatas luka sampai berkerut. Setia⇒ Buat luka baru deagn kedalam sekitar

(yang disterilkan atau tidak, tergantundari bagian atas, melalui lubang lukaluka baru jangan horisontal tetapi vert

⇒ Keluarkan darah sebanyak mungkinluka baru. korban akan terasa sandilakukan dengan hati – hati tetapi ikatan dapat dikendorkan. Upaya penalat khusus “snake bite”, alat suntipohon pisang, teknik menggunakan ta

tidak dianjurkan melakukan prosedengan menyedot melalui mulut. Karpenolong karena racun dapat mengbahkan tertelan hingga lambung dan u

⇒ Proses itu dilakukan berulang –ulangkehitaman dan berbuih keluar semberwarna merah segar.

⇒ Evakuasi korban. Bawa ke ahli ular

bisa ular lebih lanjut atau dapat pula untuk mendapatkan suntikan antivmendapatkan antivenom monovalen menggigit (haemotoxin atau neurotox

⇒ Informasikan pada dokter bila korba

identifikasi.

dan liver (hati) terasa sakit, ginjal membersihkan darah.

ndah dari posisi jantung p 10 menit, kendorkan 1 menit 1 cm dengan pisau, cutter, silet g situasi). Buat luka pada mulai akibat taring. INGAT ! irisan ikal.

dengan cara mengurut kearah gat kesakitan, sehingga perlu tetap berlanjut. Saat mengurut, geluaran dapat dibantu dengan k (tanpa jarum), batang muda li senar, dll....

s pengeluaran darah dan racun ena itu sangat beresiko pada si kontaminasi mulut, gigi, gusi sus.

hingga darah berwarna merah ua dan berganti dengan darah

untuk penanganan pengeluaran dibawa ke rumah sakit terdekat enom yang tepat. Usahakan sesuai karakter bisa ular yang

in)

n elergi terhadap obat tertentu,

Page 27: makalah sioux 2009

“snake everywhere, don’t worry just be prepared !”

⇒ Perawatan merupakan hal yang penting. Usahakan untuk selalu berkonsultasi agar luka cepat kering.

INGAT ! Tidak semua efek gigitan berbisa tinggi seperti diatas. Jika yang diserang hanya syaraf, maka tidak terjadi pembangkakan, demam, pusing, muntah dll. Penanganan gigitan ular welang, ular weling, ular laut, ular pudak seruni membutuhkan teknik khusus karena spesifikasi racunnya berbeda.

Tujuh - Jangan beri minuman beralkohol - Korban tetap berusaha untuk sadar - Berikan semua jenis makanan dan minuman yang bergizi - Jangan bergerak berlebihan, istirahat yang cukup - Jika perlu, segera evakuasi ke rumah sakit

Perlu Diketahui

a. Ular cenderung menggigit bila Sakit, pada mulut dan anggota tubuh yang lain Bunting, cari jodoh / kawin Karakternya agresif

Terinjak, disakiti

b. Yang dihindari oleh ular Hewan berkuku tajam (misal : kucing, anjing) Bau-bauan yang menyengat (misal : minyak tanah, bensin)

Panas yang berlebihan/menyengat Catatan : “ULAR TIDAK TAKUT PADA GARAM”

c. Berhati – hatilah pada ular jika sedang :

Berjalan di alam bebas pada malam hari tanpa penerangan yang memadai Berjalan pada saat bulan purnama, karena itu saat ular mencari jodoh Memasuki daerah rimbun, mendekati tumpukan batu, potongan kayu Menyusuri pinggiran sungai serta danau Memasuki hutan dengan posisi matahari ada di belakang kita Berada di mulut gua (karst-daerah berkapur)

lalui daerah tumpukan daun Melompati pohon yang telah tumbang dan me– daun kering (kompos)

giran laut dan di karang – karang, menyelam. Bermain di pantai di ping

Page 28: makalah sioux 2009

“snake everywhere, don’t worry just be prepared !”

Banjir, ada luapan air dari sungai, rawa dan selokan serta saluran air yang terhubung dengan bantaran sungai

Mencium bau amis khas kotoran ular dan juga berada didaerah dimana ditemukan bekas kulit ular.

Daftar Pustaka Retinger Frank F.,1999,Common Snakes of South East Asia And Hongkong-Singapore-Kuala Lumpur.p 144. Kirshner David Dr.,2000,Investigate Snakes,Periplus,(HK) Ltd. P 63 Rooij Nelly De Dr.,1917,The Reptiles of The Indo Australian Archipelago, Ophidia, E.J. Brill Ltd, Leiden. p 334. Supriyatna Jatna Drs.,1981, Ular Berbisa di Indonesia, Penerbit Bhratara Karya Aksara, Jakarta.p 75 Strorer Tracy I. and Robert L. Usinger, 1955, Element of Zoology, The Maple Press Company, York PA. P 552. Prosser C. Ladd, 1962, Comparative Animal Physiology, Second Edition,W.B. Saunders Company, London. p 688. Hoesel p. Van,1959, Ophidia Javanica, Lembaga Pusat Penyelidikan Alam, Museum Zoologicum BogoriensePercetakan Archipel, Bogor.p 105. Zug George R.,1993 Herpetology, An Introductory Biology of Amphibians And Reptiles, Academic Press Ltd., London. p 507. Catatan Harian Natrix, Lembaga Studi dan Konservasi Ular, 1997 – 2003, Yogyakarta Catatan Harian SIOUX, Lembaga Studi Ular Indonesia, 2003 – 2004, Jakarta www.nature-conservation.comwww.venomous.comwww.siouxsnake.blogspot.com e-mail : [email protected] homepage : www.siouxsnake.blogspot.com, www.siouxindonesia.multiply.comKontak : 08176800446 - Aji

~~~~~~~~Selamat Berlatih~~~~~~~~~