makalah sim sistem informasi manajemen
TRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ini persaingan antara sumber daya manusia semakin hari semakin terasa
sangat ketat, hal ini tidak terlepas dari perkembangan dunia yang menuntut
tersedianya sumber daya manusia yang berkualitas.
Kualitas sumber daya manusia salah satunya di tentukan oleh berapa lama
manusia tersebut mengenyam pendidikan formal maupun non formal, sebab melalui
pendidikan manusia akan menjadi tahu dari apa yang mereka tidak ketahui.
Jenjang pendidikan di negara kita sudah sangat memadai mulai dari Sekolah
dasar sampai ke perguruan tinggi, tinggal bagaimana para peserta didik bersedia
mengikuti serta mentaati semua kurikulum yang ada pada lembaga pendidikan,
setelah para peserta didik bersedia untuk didik serta dibina maka kesiapan lembaga
pendidikanlah yang pada akhirnya menentukan kualitas peserta didiknya setelah
mereka selesai mengenyam pendidikan pada lembaganya masing-masing.
Persaingan antara lembaga pendidikan khususnya sekolah menengah atas
kian hari kian kuat saja, hal ini memaksa sekolah-sekolah yang ada berlomba-lomba
menawarkan pelayanan terbaik bagi calon peserta didiknya.
Persaingan yang kian menguat tidak akan menjadi masalah besar bagi
sekolah-sekolah yang notabenenya milik pemerintah atau negeri, sebab untuk
sekolah negeri mereka mendapatkan bantuan faslitas dari pemerintah di bandingkan
dengan sekolah swasta.
Sejalan dengan perkembangan dunia teknologi setiap sekolah dituntut untuk
memasukan sistem khususnya sistem informasi sebagai bagian dari pengelolaan
manajemen di sekolah bersangkutan, dengan masuknya sistem informasi kedalam
sekolah diharapkan lulusannya kelak memiliki keterampilan lain disamping
pengetahuan-pengetahuan inti yang mereka dapatkan selama mengikuti proses
pembelajaraan di sekolah.
1
Masuknya sistem informasi pada setiap sekolah juga dapat meningkatkan
daya saing sekolah bersangakutan dengan sekolah lain, betapa tidak dengan
adanya sistem informasi segala informasi yang berkaitan dengan sekolah akan
mudahkan dan cepat di akses bagi mereka yang membutuhkan khususnya calon
siswa baru.
Disamping hal tersebut diatas sistem informasi pun akan dapat dijadikan
sebagai bahan evaluasi bagi para pemegang kebijakan di sekolah untuk mengambil
keputusan yang tepat sehingga sedini mungkin kesalahan akan dapat diminimalisir.
Untuk itulah pada makalah ini penulis akan membahas berbagai kerancuan
yang sering terdengar di berbagai lembaga pendidikan atau sekolah dan melalui
makalah ini diharapkan akan dihasilkan suatu kajian tentang “MANAJEMEN
SISTEM INFORMASI PENDIDIKAN”.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang pemasalahan di atas, maka Penulis dalam
menyusun makalah ini dapat mengambil beberapa permasalahan, yaitu :
a. Mengapa Lembaga Pendidikan Perlu Sistem Informasi?
b. Bagaimana pesan yang disampaikan dalam makalah yang disusun oleh
Penulis tentang”MANAJEMEN SISTEM INFORMASI PENDIDIKAN” ini?
c. Bagaimana tanggapan dan pendapat pembaca tentang”MANAJEMEN
SISTEM INFORMASI PENDIDIKAN”?
C. Tujuan
Berdasarkan uraian di atas, maka tujuan Penulis menyusun makalah ini
adalah sebagai berikut :
a. Untuk mengetahui pengertian Manajemen, sistem, informasi, pendidikan dan
manajemen sistem informasi pendidikan.
b. Untuk mengetahui macam-macam bid’ah dalam agama Islam
c. Untuk mengetahui fungsi dan manfaat manajemen sistem informasi bagi
lembega pendidikan
2
d. Untuk mengetahui Keunggulan sistem informasi yang berbasis komputer
e. Untuk mengetahui Alternatif Pemprosesan Dalam Sistem Informasi.
f. Untuk mengetahui Keuntungan dan kelemahan pendekatan Pemprosesan
secara segera dan secara periodik
g. Untuk mengetahui karakteristik dan kelemahan Pendekatan data-base
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Manajemen Sistem Informasi Pendidikan
Manajemen berasal dari bahasa inggris yaitu dari kata “To Manage” yang
berarti mengurus, mengatur, melaksanakan dan mengelola sedanngkan sistem
diartikan sebagai suatu kumpulan dari komponen yang saling berkaitan untuk secara
bersama-sama menghasilkan satu tujuan.
Mengenai aturan pengelompokkannya, dapat dikemukakan bahwa apabila
suatu komponen didalam suatu sistem membentuk sistem sendiri maka komponen
ini dinamakan subsistem dan seterusnya sehingga akan ada nama-nama modul,
submodul, aplikasi dan subaplikasi, aturan ini berlaku relatif, tergantung dari jenjang
manajerial manakah dimulainya.
Informasi diartikan sebagai hasil pengolahan data yang digunakan untuk
suatu keperluan, sehingga penerimanya akan mendapat rangsangan untuk
melakukan tindakan, dan data adalah fakta yang jelas lingkup, tempat dan waktu-
nya, data diperoleh dari sumber data primer atau sekunder dalam bentuk berita
tertulis atau sinyal elektronis.
Pengertian informasi dan data berlaku sangat relatif tergantung pada
posisinya terhadap lingkup permasalahannya. Jenis-jenis informasi dapat dipandang
dari 3 segi yaitu manajerial, sumber dan rutinitasnya.
Pendidikan dapat diartikan sebagai usaha yang terencana untuk menciptakan
suasana belajar agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki suatu kekuata spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, sikap sosial dan ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat,
bangsa dan negara.
4
Manajemen sistem informasi pendidikan adalah suatu kumpulan dari
komponen yang saling berkaitan yang diatur, dikelola atau dikordinasikan untuk
mengubah data menjadi informasi guna mencapai tujuan pendidikan.
Sistem informasi adalah sekumpulan komponen pembentuk sistem yang
mempunyai keterkaitan antara satu komponen dengan komponen lainnya yang
bertujuan menghasilkan suatu informasi dalam suatu bidang tertentu.
Dalam sistem informasi diperlukannya klasifikasi alur informasi, hal ini
disebabkan keanekaragaman kebutuhan akan suatu informasi oleh pengguna
informasi. Kriteria dari sistem informasi antara lain, fleksibel, efektif dan efisien.
B. Mengapa Lembaga Pendidikan Perlu Sistem Informasi
Tujuan atau kemajuan Lembaga Pendidikan/sekolah akan bisa tercapai
tergantung pada lingkungan pendidikan tersebut, perubahan yang terjadi
dilingkungan pendidikan juga mempengaruhi lembaga pendidikan.
Lingkungan pendidikan yang dimaksud adalah ekonomi, politik dan sosial
budaya masyarakat.
Perlunya sistem informasi bagi lembaga pendidikan yaitu :
Pada tahun 2000an hampir tidak ada lembaga pendidikan yang tidak
memanfaatkan media massa untuk mengiklankan lembaga pendidikannya, apalagi
menjelang tahun ajaran baru, metode yang digunakan sangat bervariasi, model yang
dipakai juga sangat beraneka ragam, yang menarik untuk dikaji ada perguruan tinggi
yang mempromosikan lembaganya dengan menggunakan model pelawak dan artis (
bukan seorang ahli atau ilmuwan ).
Lembaga pendidikan tidak bisa lagi dianggap sebagai lembaga sosial semata,
karena di dalam lembaga pendidikan tersebut ada berbagai kepentingan yang
mengharuskan lembaga tersebut tetap eksisi dalam situasi yang penuh persaingan.
Pada awal tahun 1980an hampir tidak ada sekolah yang menawarkan
lembaganya dengan membebaskan uang gedung, pemberian beasiswa, tetapi
sekarang karena persaingan yang sangat ketat lembaga-lembaga pendidikan
menawarkan berbagai kemudahan bagi calon siswa dan mahasiswa.
5
Sistem informasi tidak saja menginformasikan apa yang terjadi di dalam
lembaga pendidikan, tetapi juga menyerap informasi dari lingkungan untuk
kepentingan lembaga pendidikan dan masyarakat.
Perubahan lingkungan ini sangat pesat, misalnya perubahan perundangan,
kebijakan pemerintah, perkembangan teknologi informasi harus segera direspon
oleh lembaga pendidikan kalau lembaga tersebut tetap ingin eksis, lembaga
pendidikan yang besar melibatkan orang banyak artinya rentang kendalinya juga
semakin meningkat dan pihak ekternal yang terlibat juga banyak.
Dengan semakin luasnya orang yang berkepentingan dengan
lembaga/organisasi diperlukan sistem informasi yang cepat, tepat, relevan, padat,
jelas mempunyai daya ketetapan dan kebijakan.
Oleh karena itu perlu bantuan teknologi informasi, dan juga pimpinan
memerlukan peringkasan informasi dari masing-masing bagian dalam rangka
pengambilan keputusan.
Manfaat lain dari sistem informasi ini yaitu :
a. Lebih mendekatkan masyarakat dengan lembaga-lembaga pendidikan atau
sebaliknya mendekatkan sekolah dengan masyarakat di sekitarnya.
b. Meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap lembaga pendidikan dan
menggalang dukungan dan bantuan masyarakat tehadap program-program
lembaga pendidikan.
C. Fungsi-fungsi Dalam Sistem Informasi
Fungsi utama informasi menambah pengetahuan atau mengurangi ketidak
pastian pemakai informasi. Informasi yang disampaikan pemakai mungkin
merupakan hasil data yang dimasukan kedalam, dan pengolahan, suatu model
keputusan. Akan tetapi, dalam kebanyakan pengambilan keputusan yang komlpeks,
informasi hanya dapat menambah kemungkinan kepastian atau mengurangi
bermacam-macam pilihan.
Selain itu fungsi informasi adalah memberikan suuatu dasar kemungkinan
untuk menggapai suatu seleksi kepada pengambil keputusan. Fungsi informasi tidak
6
mengarahkan pengambilan keputusan mengenai apa yang harus dilakukan, tetapi
mengurangi keaneka ragaman dan ketidak pastian untuk menyebabkan diambilnya
suatu keptusan yang baik.
Beberapa informasi dapat berasal dari pengamatan perseorangan,; berupa
informasi lainnya dari percakapan dengan orang-orang lain dan dari rapat-rapat
panitia; beberapa informasi lainnya berasal dari luar seperti dari majalah, media
surat kabar, atau laporan pemerintah dan beberapa lagi mungkin berasal darii
system informasi hanya dapat memberikan sebagian dari sistem informasi itu
sendiri.
Tahap-tahap yang dilalui dalam sistem informasi yaitu :
a. Tahap masukan
b. Tahap pemrosesan atau pengolahan
c. Tahap keluaran
Terkait dengan tahap-tahap ini adalah fungsi-fungsi pengumpulan,
pemprosesan data, penyediaan informasi, manajemen data dan pengendalian data,
fungsi-fungsi ini sering di sebut sebagai siklus pemprosesan data yang mengubah
data dari berbagai sumber menjadi informasi yang dibutuhkan oleh internal maupun
eksternal organisasi.
Pengumpulan data dimulai dengan penangkapan data ( data capture ) adalah
tahap penarikan data ke dalam sistem, langkah selanjutnya adalah mencatat data
( recorder ) pada formulir-formulir yang disebut sebagai dokumen sumber.
Data yang sudah ditangkap mungkin perlu diabsahkan (divalidasi) untuk
memastikan akurasi atau kecepatannya dan proses untuk dimasukkan dalam
kategori-kategori yang telah ditemukan, selanjutnya data dapat ditransmisikan/
dipindahkan dari titik tangkapan ke titik pemrosesan.
Data yang sudah dikumpulkan dan diproses melalui tahap-tahap validasi dan
diproses kemudian di ringkas dengan melakukan pengumpulan terhadap semua
kejadian/aktifitas.
7
Fungsi manajemen data terdiri dari tahap penyimpanan data, pemutakhiran
(updating) data dan pengambilan ulang (retrieving), penyimpanan data
menempatkan data kedalam arsip atau base data ( file atau data bases dalam
komputer ), data ini juga bisa di gunakan sebagai alat bantu perencanaan, data
dapat disimpan secara permanen / sementara untuk menunggu proses selanjutnya,
pemutakhiran data maksudnya menyesuaikan data agar mencerminkan peristiwa,
operasi dan keputusan/kebijakan yang terbaru.
Pengambilan data adalah tahap melakukan akses untuk updating maupun
untuk pemrosesan lebih lanjut menjadi informasi.
Pengendalian data adalah tahap melindungi dan memastikan ketepatan data,
karena data yang masuk ke pemrosesan bisa salah/hilang selama pemrosesan,
pengendalian ini dalam langkah penangkapan dan langkah pemprosesan bisa
berupa otorisasi, validasi, verifikasi, review. Pengamanan data dapat dilakukan
dengan laci yang terkunci, password.
Fungsi informasi yang terakhir adalah menyediakan informasi ke pengguna.
Pengguna bisa internal maupun eksternal organisasi. Informasi bisa data mentah
tapi juga bisa data yang sudah diproses/diolah, informasi bisa berupa laporan
insidental atau laporan rutin.
D. Unsur-unsur Dalam Sistem Informasi Yang Efektif Bagi Lembaga
Pendidikan
Untuk menentukan jaringan yang efektif bagi suatu sistem informasi
manajemen pendidikan telah di sasarkan pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut:
a. Data atau informasi apakah yang dibutuhkan oleh lembaga pendidikan?
b. Bilamana data atau informasi itu dibutuhkan oleh lembaga pendidikan?
c. Siapa yang membutuhkan informasi tersebut?
d. Dimana data atau informasi itu dibutuhkan?
e. Dalam bentuk apa data atau informasi itu dibutuhkan?
Sumber hidup setiap lembaga pendidikan adalah arus cerdas , informasi, dan
data. Plasma ini bergerak sepanjang saluran dari suatu titik ke titik yang lain menuju
8
jaringan unsur-unsur operasi sekolah/lembaga pendidikan yang saling berhubungan.
Arus informasi ini meliputi data dalam pendidikan, operasi, biaya, langganan,
pesaing dan langganan, sesungguhnya keseluruhan lingkungan intern dan ekstern.
Unit-unit arus mungkin terdapat dalam bentuk panggilan telepon, memo, laporan,
formulir, pertemuan berhadap-hadapan, tanda elektrik atau elektronik, atau setiap
media lainnya yang memindahkan simbul-simbul yang jelas dari suatu tempat
ketempat yang lain dalam sistem.
Pengaturan umpan balik (feed back loop) terdiri atas saluran-saluran
informasi yang menyampaikan masukan yang telah di olah, operasi dan data
keluaran kepada langkah-langkah analis dan keputusan sehingga rencana dan
standar pendidikan dapat dinilai dan petunjuk-petunjuk kontrol dapat disampaikan
kebawah kepada tingkatan-tingkatan operasi pendidikan.
E. Sistem Informasi Berbasis Komputer
Sistem informasi berbasis computer secara sederhana adalah segala bentuk
penyajian informasi dengan menggunakan media computer hal ini dilakukan untuk
memudahkan serta kerapihan kearsipan yang mungkin dapat berguna di kemudian
hari. Syarat berjalannya system informasi berbasisi computer adalah :
1. Basic Data
Data merupakan input dalam sistem informasi berbasis computer yang
kemudian akan di olah menjadi informasi yang lebih mudah di fahami oleh pihak lain.
Contoh basic data adalah :
a. Profile Sekolah
b. Data Base Kurikulum
c. Data Base Siswa yang ada
d. Data Base Guru
e. Data Base Nilai
2. Hardware
9
Hardware atau perangkat keras merupakan alat yang di gunakan untuk
menyimpan data-data yang akan di oleh menjadi informasi.
Contoh hardware :
a. Monitor
b. CPU
c. Keyboard
d. Mouse
e. Hard Disk
f. Stabilizer
g. UPS
h. Flashdisk
3. Software
Software atau perangkat lunak merupakan program yang dapat digunakan
untuk mengolah data.
Contoh software :
a. Microsoft Acces
b. Microsoft Excel
c. Microsoft Word
d. Microsoft Power Point
e. Visual Basic
4. Operator
Operator adalah orang yang dapat mengoperasikan computer dan mampu
mengolah data menjadi informasi yang lebih mudah untuk di fahami.
Komputer dirumuskan sebagai suatu perlengkapan elektronik yang mengolah
data, mampu menerima masukan dan keluaran, dan mempunyai sifat seperti
kecepan yang tinggi ketelitian, dan kemampuan menyimpan instruksi-insstruksi
untuk memecahkan masalah. Komputer dapat melaksanakan kebanyakan jenis
pengolahan informasi yang dapat dilaksanakan oleh manusia dengan lebih cepat
dan dengan kesalahan-kesalahan yang lebih sedikit. Komputer dapat membaca data
10
dari ratusan kartu pons dalam waktu yang sangat singkat; menyimpan jutaan atau
angka untuk kemudian dapat diperoleh kembali seketika; melaksanakan bermacam
perhitungan yang sangat sulit ; menulis surat yang telah diprogramkan ; membuat
gambar, kurvs, grafik, dan sebagainya.
Komputer tidak dapat mulai berfikir, membetulkan kesalahannya sendiri, atau
melakukan pengolahan yang sifatnya kreatif. Akan tetapi, kesalahaan penemuan
yang sifatnya rutin dapat deprogram kedalam computer sehingga computer tersebut
dapat memberi peringatan kepada operatornya mengenai kesalahan yang sedang
dibuat.
Kebanyakan computer yang di pakai dalam sim adalah computer digitall, yang
mengolah data dalam bentuk huruf atau angka yang berlainan, menggunakan line
printer, mesin tik, alat pons kartu atau alat pons pita kertas untuk membuat laporan
atau formulir jenis standart. Computer analog dipergunakan untuk mengolah data
yang sifatnya terus-menerus seperti suhu, tekanan udara, dan informasi mengenai
permesinan dan produksi lainnya. fungsi atau tugas-tugas informasi dapat dilakukan
secara manual dan berbasis komputer. Secara manual artinya bahwa fungsi-fungsi
yang telah dijelaskan dimuka, dari pengumpulan data sampai menyediakan
informasi dilakukan secara manual.
Berbasis komputer dimaksudkan bahwa sebagian besar sistem informasi
dikerjakan oleh komputer yang disebut computer based system. Keunggulan sistem
informasi yang berbasis komputer dibanding secara manual adalah sebagai berikut :
a. Komputer mampu memproses data lebih efektif dibanding manusia.
b. Komputer mampu melakukan perhitungan secara cepat, akurat dan
ekspansif, komputer dapat memproses seharian tanpa membuat kesalahan,
tanpa istirahat.
c. Dalam batas-batas tertentu komputer mampu memproses transaksi secara
murah dari pada dilakukan oleh manusia.
d. Walaupun komputer biasanya membutuhkan investasi yang besar pada awal
operasinya, namun kecepatan pemprosesan transaksi akan sangat
membantu mengurangi biaya setiap adanya tambahan transaksi.
e. Komputer merupakan alat pemroses data yang dapat diandalkan.
11
f. Komputer tidak pernah merasa lelah, jemu, emosional walaupun bekerja
seharian.
g. Komputer mematuhi setiap perintah yang ada dalam program secara tepat
dan konsisten.
h. Komputer dapat melaksanakan program yang sangat kompleks dengan tanpa
ada kesalahan.
i. Komputer mampu menyimpan data lebih padat, karena sistem informasi yang
berbasis Komputer data disimpan dala pita magnetic, dan mudah ditemukan /
digandakan bila diperlukan.
j. Operasionalisasi Komputer lebih efisien dibanding manusia.
k. Komputer mampu mengintegrasikan siklus dan arsip pemprosesan transaksi.
l. Komputer mampu melaksanakan berbagai operasi secara pararel sehingga
meminimalkan beban puncak.
m. Komputer mampu mengendalikan proses fisik secara kompleks yang
berlangsung dalam hitungan detik.
n. Komputer bersama-sama dengan manusia akan mampu menyediakan
informasi yang lebih baik bila dibandingkan yang dilakukan oleh manusia.
o. Informasi akan dapat disajikan lebih tepat waktu, terperinci dan lebih selektif
sesuai dengan kebutuhan.
F. Alternatif Pemprosesan Dalam Sistem Informasi
Sistem informasi yang berbasis komputer pemrosesan dapat dilakukan
dengan segera (immediately) atau secara periodik (periodically). Pemprosesan
dengan segera dapat dengan mudah dilakukan bila sistemnya tersedia dan
sistemnya on-line dan berfungsi terus menerus. Pemprosesan dengan pendekatan
periodik yang lebih dikenal dengan betch processing, artinya dilakukan
pemprosesan setelah transaksi / kejadian dikumpulkan dalam suatu periode tertentu
misalnya satu minggu atau satu bulan. Pendekatan periodik tidak memerlukan
sistem yang on-line secara terus menerus. Pendekatan batch lebih cocok dilakukan
untuk transaksi-transaksi / kejadian yang sifatnya rutin. Langkah yang penting dalam
Pemprosesan transaksi / kejadian rutin adalah posting data dari sebuah batch.
12
Keuntungan pendekatan Pemprosesan secara periodik adalah:
a. Meningkatkan efisiensi pemrosesan terutama ketika batch besar diproses
secara bertahap.
b. Memungkinkan penggunaan batch total untuk pengendalian yang lebih baik
dari sisi keakuratan dan kelengkapan pemprosesan.
c. Penggunaan perangkat lunak dan peranglat keras secara okonomis.
Kelemahan pendekatan Pemprosesan secara periodik adalah:
a. Catatan dalam master file tidak up to date, kecuali sesudah dilakukan
pemostingan.
b. Menunda koreksi kesalahan dalam transaksi dan pemrosesan sampai siklus
pemrosesan berikutnya.
c. Adanya tahap penyortiran yang merupakan aktifitas yang tidak produktif.
Pendekatan pemrosesan segera atau juga disebut real-time pro-cessing
merupakan pemrosesan masing-masing transaksi/kejadian dientri dengan
menggunakan peralatan on-line dan kemidian diposting sesegera mungkin dan
secara langsung akan berpengaruh terhadap file master yang berhubungan.
Keuntungan pendekatan segera adalah:
a. Menyediakan informasi yang up to date.
b. Menghilangkan langkah yang tidak perlu yaitu penyortiran dan pencatatan.
Kelemahan pendekatan segera adalah:
a. Memerlukan perangkat lunak dan keras yang relatif mahal.
b. Tidak adanya pengendalian batch total.
c. Memerlukan sistem yang kompleks.
d. Memerlukan audit yang lebih kompleks dan sulit untuk pemeliharaan.
e. Lambatnya pengentrian data.
13
G. Pendekatan Data-Base
Informasi sangat erat hubungannya dengan data. Informasi berasal dari data.
Oleh karena itu, sebelum penulis menjelaskan tentang informasi, akan menjelaskan
terlebih dahulu tentang arti data. Data merupakan bentuk jamak dari datum, yang
berarti kenyataan, ‘catatan’.
Menurut the liang gie, data atau bahan keterangan adalah hal, peristiwa atau
kenyataan lainnya apa pun yang mengandung suatu pengetahuan untuk dijadikan
dasar guna penyusun keterangan, pembuatan kesimpulan atau penetapan
keputusan. Data adalah ibarat bahan mentah yang melalui pengolahan tertentu lalu
menjadi keterangan (information).
Menurut Gordon b. Davis (data, bahan mentah bagi informasi, dirumuskan
sebagai kelompok lambing tidak acak yang menunjukan jumlah-jumlah, tindakan-
tindakan, hal-hal dan sebagainya. Data-data di bentuk dari lambing grafis. Lambing
grafis ini dapat alfa betis, numeric, atau berupa lambing-lambing kusus, dan data-
data disusun untuk mengolah tujuan-tujuan menjadi susunan data, susunan
kearsipan, dan pusat data atau landasan data.).
Dalam menejemen data dapat digunakan pendekatan yang berorientasi file
maupun pada data-base. Pendekatan file maksudnya tiap aplikasi program
memelihara sekumpulan file, file-file ini hanya bisa dioperasikan dengan program
aplikasi tertentu.
Pendekatan data-base mempunyai kelemahan-kelemahan :
a. Adanya elemen data yang identik dan tersimpan dalam dua atau lebih file,hal
ini menyebabkan biaya penyimpanan yang dobel dan bisa menimbulkan data
yang tidak taat azas,satu sudah diperbaharui satunya belum.
b. Jumlah aktifitas pemprosesan data yang benyak menyita tenaga,aktifitas
pemrosesan yang multi file ini akan rumit sehingga bisa menimbulkan
kesalahan pemrosesan data.
c. Perbaikan kesalahan harus dilakukan secara berkali-kali sesuai dengan data
tersebut disimpan dalam berapa file.
d. Laporan-laporan khusus sulit untuk dapat dipenuhi dengan pendekatan file.
14
Pendekatan data-base adalah merupakan perbaikan dari pendekatan file
dimana data diorganisir sedemikian rupa sehingga data dapat dioperasionalkan
dengan berbagai macam program aplikasi.
Pendekatan data-base mempunyai karakteristik sebagai berikut :
a. Data independen,data terpisah dengan program aplikasi,kelebihan data
independen terletak pada kemampuan berubah yang menjadikan sistem lebih
mudah,cepat dan lebih murah dari pada file oriented system.
b. Data Konsistensi,setiap elemen data mempunyai definisi standar dan
konsisten melalui semua aplikasi yang menggunakan elemen data.
c. On-time data entry da storage,data merupakan input untuk data
base,disimpan pada tempat khusus dan tersedia untuk digunakan melalui
bermacam-macam aplikasi dan pemakai.
Hal ini akan menjamin konsistensi data, meminimalkan persyaratan
penyimpanan, mengurangi data entri dan proses pemeliharaan.
a. Data Integration, data tersimpan secara terpusat, data dapat digunakan oleh
banyak pemakai dan berbagai macam program aplikasi.
b. Shared Data Ownership, data menjadi “milik umum”, setiap pemakai hanya
menggunakan data sesuai dengan kebutuhannya.
c. Centralized Data Management, pemeliharaan dan pengendalian data
dilakukan secara terpusat dan biasanya ditangani oleh seorang administrator
data base.
15
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa:
Manajemen sistem informasi pendidikan adalah suatu kumpulan dari
komponen yang saling berkaitan yang diatur, dikelola atau dikoordinasikan
untuk mengubah data menjadi informasi guna mencapai tujuan pendidikan.
Juga dapat diartikan suatu system informasi formal tentang pelaporan,
penggolongan, dan penyebaran informasi kepada orang-orang yang tepat dalam
pendidikan. System yang telah maju tidak hanya mengerjakan mengerjakan fungsi
tata usaha, tetapi juga memmberikan bantuan pengambilan keputusan kepada
manajemen pendidikan. Meskipun jarang terjadi, sistem terprogramnya mampu
memonitor dan megarahkan operasi-operasi tertentu tanpa bantuan manusia.
Sistem informasi harus terus menerus dinilai untuk menjamin sistem tersebut
dapat menyediakkan informasi yang penting bagi pemakainya.
Dengan semakin luasnya orang yang berkepentingan dengan
lembaga/organisasi diperlukan sistem informasi yang cepat, tepat, relevan,
padat, jelas mempunyai daya kuantifikasi dan konsistensi.
Oleh karena itu perlu bantuan teknologi informasi, dan juga pimpinan
memerlukan peringkasan informasi dari masing-masing bagian dalam rangka
pengambilan keputusan.
16
Terdapat perbedaan antara sekolah swasta dengan sekolah negeri, bagi
sekolah negeri untuk mengadakan fasilitas teknologi informasi mungkin tidak begitu
sulit hal ini berbeda dengan sekolah swasta untuk mengadakan fasilitas teknologi
informasi mereka harus cermat dalam mengalokasikan sumber dana sebab di
sekolah swasta tenaga pengajarnya pun lebih banya guru swasta.
Dalam tahap pelaksanaan Sistem informasi pada lembaga pendidikan
diperlukan pemeliharaan khusus. Sering pelaksana/pegawai memberikan reaksi
negative kepada pengatur informasi yang dipusatkan. Selanjutnya, hakikat
pekerjaan operasi sehari-hari lembaga pendidikan diganti dengan penggunaan
Sistem informasi.
Keberadaan teknologi informasi dirasakan sangan perlu dan sangat
membantu dalam pelaksanaan manajerial sekolah, jika hal ini dilakukan pihak
sekolah akan sangat mudah dalam memberikan informasi kepada pihak lain
atau pihak sekolah akan sangat mudah mengakses informasi yang datangnya
dari luar yang mungkin sangat berguna bagiperkembangan sekolah.
Dengan adanya system infomasi berbasis komputer juga akan meningkatkan
daya saing sekolah juga dapat meningkatkan pelayanan bagi para peserta
didik dilingkungan sekolah bersangkutan.
Sistem informasi yang berbasis komputer pemrosesan dapat dilakukan
dengan segera (immediately) atau secara periodik (periodically).
Informasi merupakan produk utama system informasi. Karena informasi
mengurangi ketidak pastian, akibatnya ialah bahwa informasi memberikan
bantuan yang penting bagi Pendidikan.
Informasi mempunyai dua fungsi pokok, yakni mengurangi keanekaragaman dan
memberikan umpan balik. Mutu informasi itu lebih penting dari pada jumlahnya.
Informasi berbeda dalam mutunya disebabkan oleh penyimpanan atau kesalahan.
Penyimpangan mudah penyesuaiannya. Yang menjadi masalah adalah menemukan
penyimpangan tersebut. Keslahan sulit menyesuaikannya.
B. Saran
17
Setelah disadari bahwa manajemen sistem informasi sangat penting maka
hendaklah lembaga pendidikan mampu meramu sistem informasi yang yang sesuai
dengan lembaga pendidikan tersebut agar tujuan pendidikan dapat dicapai secara
maksimal.
Diharapkan dengan adanya makalah ini pembaca akan lebih dapat mencari
tahu tentang informasi pendidikan yang lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
Moekijat,DRS.1986.Pengantar Sistem Informasi Manajemen.Bandung : PT
Remaja Rosdakarya.
Siagian,P,Sondang,M.P.A.,Ph.D.1973.Sistem Informasi.Jakarta : Gunung
Agung.
http://singgihcongol.wordpress.com/artikel-2/manajemen-sistem-informasi-
pendidikan/
18