makalah project basic learning chusing syndrom
TRANSCRIPT
-
8/12/2019 Makalah Project Basic Learning Chusing Syndrom
1/20
MAKALAH PROJECT BASIC LEARNING
SINDROM CUSHING
Oleh Kelompok : XI
1. Irawan Sujatmiko 2011104203111752. Happy Melia Hendra N 2012104203111403. Luthfan Yulio Putra 2012104203111414. Edo Agusta Dwi Priambada 2012104203111425. Rani Hikmawati 2012104203111436. Triyana Setyowati 2012104203111447. Lia Isnaini H 2012104203111458. Mohammad Lukman Hakim I 2012104203111469. Hasbi Assyydiqi 20121042031114710.Bayu Adha Nugraha 20121042031114811.Tyas Vibrianti 20121042031114912.Fitrianti 20121042031115013.Riska Dwi Amelia 201210420311151
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2013
-
8/12/2019 Makalah Project Basic Learning Chusing Syndrom
2/20
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah wasyukkurillah saya panjatkan kehadirat Allah SWT atas
limpahan rahmat dan hidayah-Nya yang telah memberikan kesehatan baik rohani
dan jasmani sehingga saya dapat menyelesaikan makalah tepat pada waktunya.
Makalah ini saya susun dengan tujuan untuk memenuhi syarat tercapainya
kompetensi pada Blok Sistem Endokrin dan Pencernaan.
Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, karena
kesempurnaan hanya milik Allah SWT. Oleh karena itu,kritik dan saran dari semua
pihak yang bersifat membangun sangat saya harapkan demi kesempurnaan
makalah ini.Akhir kata, saya sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang
telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Dan
semoga,makalah ini bisa bermanfaat bagi para pembaca. Semoga Allah SWT
senantiasa meridhai segala usaha hambaNya. Amin..
Malang, 31 Desember 2013
PENULIS
-
8/12/2019 Makalah Project Basic Learning Chusing Syndrom
3/20
DAFTAR ISI
Kata Pengantar .........................................................................................................................................I
Daftar Isi ....................................................................................................................................................II
BAB I KONSEP TEORI ...........................................................................................................................1
1.1Definisi ..........................................................................................................................................11.2Etiologi ..........................................................................................................................................11.3Manifestasi Klinis .....................................................................................................................21.4Pemeriksaan Penunjang ........................................................................................................31.5Penatalaksanaan .......................................................................................................................4
1.5.1 Farmakologis ..................................................................................................................1.5.2 Non Farmakologis .....................................................................................................6
BAB II PATHWAY/PATOFISIOLOGI ................................................................................................7
BAB III ASUHAN KEPERAWATAN ...................................................................................................8
BAB IV KESIMPULAN .........................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................................. .......
LAMPIRAN LEMBAR KONSULTASI ....................................................................................................
LAMPIRAN LEMBAR PARTISIPASI ....................................................................................................
-
8/12/2019 Makalah Project Basic Learning Chusing Syndrom
4/20
BAB I
KONSEP TEORI
1.1 DefinisiSindrom Cushing disebabkan hormon kortisol dihasilkan secara
berlebihan. Hormon kortisol dihasilkan oleh kelenjar adrenal. Secara
biologinya, kelenjar berbentuk seakan-akan topi ini terdiri daripada dua
lapisan yang dikenali sebagai korteks (lapisan luar) dan medula (lapisan
dalam). Kelenjar adrenal menghasilkan antara 30 hingga 50 sebatian steroid
atau hormon. Tiga hormon utama yang dihasilkan oleh kelenjar adrenal iniialah hormon kortisol, adolsteron dan hormon androgen.
Sindrom Cushing pula selalunya terjadi pada kaum wanita. Pesakit
biasanya juga mempunyai masalah darah tinggi, peningkatan berat badan
dengan rupa bentuk cushingoid.
Punca utama penyakit sindrom Cushing adalah adenoma korteks
adrenal, hiperplasia menyeluruh, hiperplasia makronodul dan kanser
kelenjar adrenal. Rawatan penyakit sindrom Cushing ialah dengan merawat
puncanya. Feokromositoma adalah ketumbuhan yang jarang ditemui dan ia
merembeskan hormon katekolamin. Tanda penyakit adalah peningkatan
tekanan darah, massa abdomen dan serangan panik. Ketumbuhan boleh
berpunca dari satu kelenjar adrenal (74.2%), adrenal ekstra (16.1%) atau
kedua-dua kelenjar (9.6%).
Karsinoma korteks adrenal jarang ditemui, bersifat agresif dan
mempunyai ketumbuhan yang telah merebak. Penyakit ini boleh sembuh jika
dikesan lebih awal dan menjalani pembedahan dengan segera.
Sindrom Cushing juga biasa terdapat pada anjing peliharaan atau
kuda, yang menunjukkan simptom yang sama seperti manusia, di mana ia
kelihatan bulu kerinting rapat yang tidak gugur dan kehilangan berat badan
danlaminitis.
http://ms.wikipedia.org/w/index.php?title=Laminitis&action=edit&redlink=1http://ms.wikipedia.org/w/index.php?title=Laminitis&action=edit&redlink=1 -
8/12/2019 Makalah Project Basic Learning Chusing Syndrom
5/20
1.2 EtiologiSindrom cushing disebabkan oleh sekresi kortisol atau kortikosteron
yang berlebihan, kelebihan simulasi ACTH mengakibatkan hiperplasiakorteks anak ginjal berupa adenoma maupun carsinoma yang tidak
tergantung ACTH juga mengakibatkan sindrom cushing. Demikian juga
hiperaktivitas hipofisis, atau tumor lain yang mengeluarkan ACTH. Syindrom
cuhsing yang disebabkan tumor hipofisis disebut penyakit cusing. Sindrom
cusing dapat diakibatkan oleh pemberian glukortikoid jangka panjang dalam
dosis farmakologik (latrogen) atau oleh sekresi kortisol yang berlebihan pada
gangguan aksis hipotalamus- hipofise-adrenal (spontan) pada sindrom cusingspontan, hiperfungsi korteks adrenal terjadi akibat ransangan belebihan oleh
ACTH atau sebab patologi adrenal yang mengakibatkan produksi kortisol
abnormal
Hormon adrenokortikal diatur oleh hipotalamus yang mensekresi CRF,
kemudian CRF merangsang hipofisis mensekresi ACTH. ACTH kemudian
merangsang korteks adrenal untuk mensekresi hormon-hormon
adrenokortikal, terutama glukokortikoid berupa kortisol, karena regulasialdosteron didasarkan pada kadar angiotensin II dan kalium. Kortisol ini
kemudian apabila berlebih dapat menimbulkan mekanisme umpan balik
negatif terhadap hipotalamus dan hipofisis.
Dari gejala-gejala yang telah dialami pasien, hal tersebut menunjukkan
bahwa terdapat efek yang berlebih dari kortisol. Selain gejala klinis, perlu
dilakukan pemeriksaan penunjang seperti CT scan. Sedangkan pemeriksaan
dexamethason berfungsi untuk membedakan antara Cushing Syndrome-
ACTH dependent dan ACTH independent.
Berdasarkan hasil CT scan, didapatkan adanya tumor hipofisis. Efek
massa tumor pada sella tursika terhadap struktur sekitarnya inilah yang
dapat menyebabkan penderita merasa sering sakit kepala atau pusing.
Tubuh penderita bertambah besar diakibatkan adanya penumpukan
lemak pada dada dan kepala khas gejala klinis Cushing Syndrome, yang
disertai wajah moon face. Mobilisasi protein terutama dari otot sebagai
-
8/12/2019 Makalah Project Basic Learning Chusing Syndrom
6/20
bahan glukoneogenesis selanjutnya menjadi penyebab pasien lemah karena
protein yang diambilberasal dari jaringan ekstrahepatik terutama otot dan
jaringan limfoid, sehingga fungsi imunitas juga akan menurun pada keadaan
kortisol sangat berlebih. Sedangkan amenore dan rambut yang tumbuh di
dada terjadi akibat efek androgen adrenal yang berlebih. Preprohormon
ACTH dan MSH (Melanocyte Stimulating Hormone) sama, yaitu POMC
(proopiomelanokortin), sehingga apabila sekresi ACTH meningkat, maka
sekresi MSH juga ikut meningkat. ACTH yang mengandung rangkaian MSH
mempunyai efek perangsang melanosit kira-kira 1/30 dari MSH, namun
karena sekresi MSH murni sangat sedikit sedangkan ACTH sangat besar,
maka ACTH jauh lebih penting daripada MSH dalam menentukan jumlah
melanin kulit. Karena itulah terjadi keadaan hiperpigmentasi. Sedangkan
hilangnya sintesis protein dalam jaringan seperti kulit, otot, pembuluh darah,
dan tulang menyebabkan ruptur serabut-serabut elastis berupa tanda regang
berwarna ungu pada abdomen yang disebut striae. Pada kasus
hiperkortisisme, seharusnya pasien mengalami hipertensi, akibat sifat retensi
Na dari mineralokortikoid, yang walaupun efeknya sedikit tetapi juga dimiliki
oleh kortisol. Efek kortisol terhadap metabolisme karbohidrat berupa
peningkatan glukoneogenesis menyebabkan kenaikan kadar glukosa darah
juga karena kortisol menurunkan sensitivitas jaringan terhadap insulin.
1.3 Manifestasi KlinisManifestasi klinik yang sering ditemukan pada pasien dengan sindrom
cushing antaralain: Obesitas sentral Gundukan lemak pd punggung Muka bulat (moon face) Striae Berkurangnya massa otot & kelemahan umum.
Tanda lain yg ditemukan pd Syndrom cushing seperti:
Atripi/ kelemahan otot sektermitas
-
8/12/2019 Makalah Project Basic Learning Chusing Syndrom
7/20
Hirsutisme (kelebihan bulu pada wanita) Ammenorrhoe Impotensi Osteoporosis Akne Edema Nyeri kepala, mudah memar dan gg penyembuhan luka.
1.4 Pemeriksaan Penunjanga. Pastikan sindrom cushing:didiagnosis apabila terdapat peningkatan
kadar kortisol bebas dalam urien 24 jam,kortisol tengah malam dapat
ditemukan dan kostisol jam 9 pagi dapat ditemukan setelah pemberian
deksametason dosis rendah selama 48 jam.
b. Tentukan penyebabnya kadar ACTH normal/ meningkat pada kasusyang terkait ACTH dan rendah pada kasus yang tidak terkait ACTH.
Kadar k+ serum
-
8/12/2019 Makalah Project Basic Learning Chusing Syndrom
8/20
1.5 Penatalaksanaan1.5.1 Farmakologi
Terapi obat yang dapat meliputi :
pemberian ketokonazol (menghambat enzim sitokrom P450)menurunkan kadar kortisol untuk jangka pendek sebelum
pembedahan atau jangka panjang apabila pembedahan tidak
mungkin dilakukan.
Metirapon: obat-obat penghambat adrenal 1-2 gr/hari dan atauAmino glutetimid 750-1.500 mg/hari
Mitotane: untuk menghancurkan sel-sel korteks adrenal yangmenyekresi kortisol
Bromokriptin serta siproheptadin untuk menghambat sekresikortikotropin.
Obat-obat Imunosupresif untuk Sindrom Cushing Uatrogenik, obatini digunakan untuk meminimalkan efek samping
kortikosteroid.(Jennifer;2011)1.5.2 Non-Farmakologi
Pembedahan bagi tumor adrenaldan kelenjar hipofisis atau jaringanlain ( seperti paru)
Terapi radiasi (tumor) pada hipofisis dapat dilakukan apabilapembedahan tidak berhasil atau pembedahan tidak dianjurkan.
Diet : Kalori,lipid,natrium,dan kolesterol harus dibatasi. Modifikasidiet untuk pasien dengan diabetes melitus dsesuaikan kadar gula
dalam darah.
Adrenalektomi bilateral,untuk sindrom ACTH ektopik eksisi tumorpenyebab kadang-kadang dimungkinkan.
Adenektomi adrenal (Peter;1993)
-
8/12/2019 Makalah Project Basic Learning Chusing Syndrom
9/20
BAB II
PATHWAY/ PATOFISIOLOGI
h
Adenoma Hipofisis
(Produksi CRF
meningkat)
Hormon
ACTH
meningkat
Korteks Adrenal Memproduksi Glukokortiriod
Glukokortiroid Meningkat
Kemam uan sintesis rotein menurun
Protein dijaringan menurun
Katabolisme
Protein
menin kat
Matriks
Tulang
Menurun
Lemah,
letih atropi
otot.
Intoleransi
Aktifitas b.d
Kelemahan
otot
Osteoporo
sis, lemah
ResikoCedera b.d
perubahan
tulang
Kortisol
Menghambat
poliferasi
fibroblas dan
sintesis
senyawa
interstitial
(kolagen),
penurunan
gerakan
makrofag.
Ggn rasanyaman b.d
diskontinuitas
jaringan
Kulit
Kulit Tipis,
rapuh
tampak
merah timbul
strie mudah
memar, luka
lambat
sembuh.
GgnIntegritas
Kulit b.d
Kulit tipis
Pemecahan
asam amino
di otot
meningkat
Myopathi
Kortisol
Tinggi
Menekanfungsi
Osteoblas
Menurun
kan
Peyerapa
n kalsium
(pencern
aan &
ginjal)
Asam
lambung ,
pepsin
meningkat
Luka
Mukosa
Lambung
(Ulkus
Pepticum
Nyeri
Akut b.d
faktor
biologis
Iritasi
Lambung
Ggn Pola
Makan b.d
Mual dan
Muntah
Menurunkan
Mucous Barier
lambung
Glukokortiroid
Lipolisis
jaringan
lemak ditubuh
meningkat
Sentral Tubuh
(moon face,
punggung
bison, obesitas
tunkus)
Penampilan
Chusingoid
Gangguan
citra diri b.d
perubahan
struktur
dan fungsi
tubuh,
Peningkatan
distribusi
lemak
diseluruh
tubuh
antibody humoral
(leukosit),
germinal limpa
dan jaringan
limpoid
terhambat
Sistem
kekebelan
tubuh
menurun
Resiko
Infeksi b.d
turunnya
produksi
imun.
Menurunkan
fungsi jaringan
limfa
Menghambat
produksi
tromboksana
dan
prostaglandin
Perubahan
Psikologis
Ketidak
stabilan
emosional,
insomnia
episode
depresi
singkat
Ansietas b.d
kurang
pengetahuan
mengenai
pross
penyakit
Kortisol
mengubah
eksitasi
neurondi
hipokampus
Efek
neuropsy
chiatrik
-
8/12/2019 Makalah Project Basic Learning Chusing Syndrom
10/20
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN
N
O
DIAGNOSA
KEPERAWATAN
NOC NIC
1. Gangguan
integritas kulit
berhubungan
dengan kulit tipis
NOC :
a. Beri penjelasan padapasien penyebab
terjadinya kulit tipis.b. Kaji / catat
ukuran,warna kulit
dan jaringan kulit
c. Pantau masukancairan setiap hari
d. Kaji TTV ( TD, Nadi,suhu )
e. Hindari pasien padaobat golongan
kortikosteroid
NIC :
a. Memberi tahutentang penyebab
terjadinya kulit tipisb. Memberi tahu
informasi dasar
tentang kebutuhan
penanaman kulit.
c. Untuk mengetahuiintake dan output
cairand. Untuk mengetahui
agar tidak terjadi
peningkatan glukosa
darah pada pasien
2. Gangguan pola
makan
berhubungandengan mual dan
muntah
NOC :
a. Berikan makansedikit tapi sering
b. Anjurkan untuk tidakmemakan makanan
yang merangsang
asam lambung
(pedas, berlemak)
c. Kolaborasi denganpemberian obat anti
NIC :
-
8/12/2019 Makalah Project Basic Learning Chusing Syndrom
11/20
muntah
3. Gangguan rasa
nyaman (nyeri)
berhubungan
dengan
diskontinuitas
jaringan
NOC :
a. Kaji jumlah dankarakteristik cairan
luka Bersihkan
permukaan kulit
dengan
menggunakan
hydrogen peroksida
atau dengan air
mengalir\
b. Kolaborasi dengandokter dan irigasi
luka, bantu dengan
debridement sesuai
kebutuhan
NIC :
a. Pengenalan akanadanya kegagalan
proses penyembuhan
luka atau
berkambangnya
komplikasi secara
dini dapat mencegah
terjadinya kondisi
yang lebih serius.
b. menurunkankontaminasi kulit
:membantu dalam
membersihkan
eksudat
c. Membuang jaringannekrotik /
luka,eksudat untuk
meningkatkan luka
4. Gangguan citra
diri berhubungan
dengan perubahan
struktur dan fungs
tubuh,di tandai
dengan :
koping pasientidak adaptif
pasien tidakdapt menerima
keadaan dirinya
NOC :
a. kaji reaksi pasienterhadap struktur
dan fungsi tubuhnya
b. observasi hubungansosial pasien
c. jelaskan bahwatindakan kemoterapi
merupakn alternatif
terbaik untuk pasien
d. berikan tanggapan
NIC :
a. menetukan perubahnreaksi dan koping
pasien
b. menarik diri daptterjadi karena harga
diri rendah
c. meningkatkan hargadiri pasien
d. meningkatkanpenerimaan terhadap
-
8/12/2019 Makalah Project Basic Learning Chusing Syndrom
12/20
pasien tidakkooperatif
dalam
perawatan
positif terhadap
kemajuan pasien
e. kolaborasi dengankeluarga atau teman
dekat pasien
dirinya
e. meningkatkan hargadiri
f. membantumeningkatkan harga
diri
5. Ansietas
berhubungan
dengan tidak
terpaparnya
pemgalaman dan
kurangnya
pengetahuan
tentang
prognosisinya,di
tandai :
pasien nampakcemas secara
psikologis
ekspresi wajahnampak cemas
NOC :
a. Kaji kembali tingkatkecenasan pasien
b. Berikan kesempatanpasien untuk
mengungkapkan
perasaan nya
c. Jelaskan tentangperawatan dan
semua prosedur
penatalaksanaan
d. Berikan suportpositif dan realistik
terhadap respon
pasien
e. Jelaskan pada pasiendan keluarga tentang
pengobatan
NIC :
a. Komunikasi terbukadapt memvalidasi
perasaan klen
terhadap kecemasan
yang di alami
b. Ungkapn perasaanmembantu
mengurangi
kecemasan dan
ketakutan
c. Pasien mengetahuidan lebih kooperatif
dan perawatan
d. Memberi motivasidan semangat
optimis terhadap
keadaan diri pasien
e. Pengetahuan pasiendan keluarga sangat
berkontribusi dalam
mengontrol
pengobatan pasien.
-
8/12/2019 Makalah Project Basic Learning Chusing Syndrom
13/20
BAB IV
KESIMPULAN
-
8/12/2019 Makalah Project Basic Learning Chusing Syndrom
14/20
DAFTAR PUSTAKA
Baradero Mary, Klien gangguan endokrin Mary baradero,Mary Wilfrid
Dayrit,Yokobus Siswadi; editor,Monica Ester,Anastasia OnnyTampubolon,Jakarta :EGC,2009
Wise,Peter H ,Atlas bantu endokrinologi, Jakarta: Hipokrates,1993
Kowalak,Jennifer P, Buku ajar patofisiologi,Jakarta : EGC,2011
Sylvia A. Price; Patofisiolgi Konsep klinis Proses-Proses Penyakit ; EGC; Jakarta;
1994. xxiii
Syamsuhidayat Buku Ajar Ilmu Bedah; EGC; Jakarta; 1997.
Soedoyo, Aru W. Setiyohadi, Bambang. Alwi, Idrus. Simadibrata K, Marcellus.
Setiati, Siti. 2006. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta: Pusat Penerbitan
Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI.
Alsagaffhood,abdulmukty,(1995)dasar-dasar ilmu penyakit paru .Airlangga
Universty press. Surabaya.
Patrick davey,(2002), at a glance medicine.erlangga medical series.jakarta
-
8/12/2019 Makalah Project Basic Learning Chusing Syndrom
15/20
LAMPIRAN LEMBAR KONSULTASI
LEMBAR KONSULTASI
Kelompok : 11
Mata Kuliah : Sistem Endokrin dan Pencernaan
No Hari/Tgl Konsultasi Ttd Fasilitator
-
8/12/2019 Makalah Project Basic Learning Chusing Syndrom
16/20
LAMPIRAN LEMBAR PARTISIPASI
LEMBAR PARTISIPASI KELOMPOK
Kelompok : 11
Hari/Tgl : Senin , 23 Desember 2013
Waktu : 09.00 11.00 WIB
No Nama NIM Peran TTD
1 Irawan Sujatmiko 175 Mencari Literature (Definisi)
2 Happy Melia
Hendra N
140 Mencari Literature (Pemeriksaan
Penunjang)
3 Luthfan Yulio Putra 141 Mencari Literature (Patofisiologi)
4 Edo Agusta Dwi PS 142 Mencari Literature (Manifestasi Klinis)
5 Rani Hikmawati 143 Mencari Literature (Penatalaksanaan)
6 Triyana Setyowati 144 Mencari Literature (Penatalaksanaan)
7 Lia Isnaini H 145 Mencari Literature (Askep)
8 Mohammad
Lukman H .I
146 Mencari Literature (Patofisiologi)
9 Hasbi Assydiqi 147 Mencari Literature (Etiologi)
10 Bayu Adha Nugraha 148 Mencari Literature (Patofisiologi)
11 Tyas Vibrianti 149 Mencari Literature (Askep)
12 Fitrianti 150 Mencari Literature (Pemeriksaan
Penunjang)
13 Riska Dwi Amelia 151 Mencari Literature (Askep)
Malang,23 Desember 2013
Fasilitator Ketua Kelompok
( Anis Khilya,S.Kep.,Ns ) (Fitrianti)
-
8/12/2019 Makalah Project Basic Learning Chusing Syndrom
17/20
LEMBAR PARTISIPASI KELOMPOK
Kelompok : 11
Hari/Tgl : Kamis , 26 Desember 2013Waktu : 14.00 17.00 WIB
No Nama NIM Peran TTD
1 Irawan Sujatmiko 175 Mencari Literature (Definisi)
2 Happy Melia
Hendra N
140 Mencari Literature (Pemeriksaan
Penunjang)
3 Luthfan Yulio Putra 141 Mencari Literature (Patofisiologi)
4 Edo Agusta Dwi PS 142 Mencari Literature (Manifestasi Klinis)
5 Rani Hikmawati 143 Mencari Literature (Penatalaksanaan)
6 Triyana Setyowati 144 Mencari Literature (Penatalaksanaan)
7 Lia Isnaini H 145 Mencari Literature (Askep)
8 Mohammad
Lukman H .I
146 Mencari Literature (Patofiisiologi)
9 Hasbi Assydiqi 147 Mencari Literature (Etiologi)
10 Bayu Adha Nugraha 148 Mencari Literature (Patofisiologi)
11 Tyas Vibrianti 149 Mencari Literature (Askep)
12 Fitrianti 150 Mencari Literature (Pemeriksaan
Penunjang)
13 Riska Dwi Amelia 151 Mencari Literature (Askep)
Malang, 26 Desember 2013
Fasilitator Ketua Kelompok
( Anis Khilya,S.Kep.,Ns ) (Fitrianti)
-
8/12/2019 Makalah Project Basic Learning Chusing Syndrom
18/20
LEMBAR PARTISIPASI KELOMPOK
Kelompok : 11
Hari/Tgl : Jumat, 27 Desember 2013Waktu : 13.00 15.00 WIB
No Nama NIM Peran TTD
1 Irawan Sujatmiko 175 Mempersiapkan Poster
2 Happy Melia Hendra N 140 Membuat Bagan Pathway/Patofis
3 Luthfan Yulio Putra 141 Mempersiapkan Poster
4 Edo Agusta Dwi PS 142 Membuat Bagan Pathway/Patofis
5 Rani Hikmawati 143 Membuat Laporan Makalah
6 Triyana Setyowati 144 Mempersiapkan Poster
7 Lia Isnaini H 145 Membuat Bagan Pathway/Patofis
8 Mohammad Lukman H 146 Membuat Laporan Makalah
9 Hasbi Assydiqi 147 Mempersiapkan Poster
10 Bayu Adha Nugraha 148 Membuat Bagan Pathway/Patofis
11 Tyas Vibrianti 149 Membuat Laporan Makalah
12 Fitrianti 150 Membuat Laporan Makalah
13 Riska Dwi Amelia 151 Membuat Laporan Makalah
Malang, 27 Desember 2013
Fasilitator Ketua Kelompok
( Anis Khilya,S.Kep.,Ns ) (Fitrianti)
-
8/12/2019 Makalah Project Basic Learning Chusing Syndrom
19/20
LEMBAR PARTISIPASI KELOMPOK
Kelompok : 11
Hari/Tgl : Senin, 30 Desember 2013Waktu : 09.00 15.00 WIB
No Nama NIM Peran TTD
1 Irawan Sujatmiko 175 Membuat Poster
2 Happy Melia Hendra N 140 Membuat Poster
3 Luthfan Yulio Putra 141 Membuat Poster
4 Edo Agusta Dwi PS 142 Membuat Poster
5 Rani Hikmawati 143 Membuat Poster
6 Triyana Setyowati 144 Membuat Poster
7 Lia Isnaini H 145 Membuat Poster
8 Mohammad Lukman H 146 Membuat Poster
9 Hasbi Assydiqi 147 Membuat Poster
10 Bayu Adha Nugraha 148 Membuat Poster
11 Tyas Vibrianti 149 Membuat Poster
12 Fitrianti 150 Membuat Poster
13 Riska Dwi Amelia 151 Membuat Poster
Malang, 30 Desember 2013
Fasilitator Ketua Kelompok
( Anis Khilya,S.Kep.,Ns ) (Fitrianti)
-
8/12/2019 Makalah Project Basic Learning Chusing Syndrom
20/20
LEMBAR PARTISIPASI KELOMPOK
Kelompok : 11
Hari/Tgl : Selasa, 31 Desember 2013Waktu :
No Nama NIM Peran TTD
1 Irawan Sujatmiko 175
2 Happy Melia Hendra N 140
3 Luthfan Yulio Putra 141
4 Edo Agusta Dwi PS 142
5 Rani Hikmawati 143
6 Triyana Setyowati 144
7 Lia Isnaini H 145
8 Mohammad Lukman H 146
9 Hasbi Assydiqi 147
10 Bayu Adha Nugraha 148
11 Tyas Vibrianti 149
12 Fitrianti 150
13 Riska Dwi Amelia 151
Malang, 31 Desember 2013
Fasilitator Ketua Kelompok
( Anis Khilya,S.Kep.,Ns ) (Fitrianti)