makalah penyakit jamur 2
TRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Jamur merupakan salah satu mikroorganisme penyebab penyakit pada manusia. Jamur
tumbuh dimana saja dekat dengan kehidupan manusia, baik di udara, tanah, air, pakaian,
bahkan di tubuh manusia sendiri.
Jamur bisa menyebabkan penyakit yang cukup parah bagi manusia. Penyakit yang
disebabkan oleh jamur berasal dari makanan yang kita makan sehari-hari, atau juga dari
konsumsi jamur beracun.
Banyak orang meremehkan penyakit karena jamur, seperti panu atau kurap. Padahal, penyakit
ini bisa menular lewat persentuhan kulit, atau juga dari pakaian yang terkontaminasi spora
jamur. Banyak anggapan, penyakit panu atau kurap sekadar masalah kosmetik. Bahkan,
jamur bisa mengenai manusia dari kepala hingga ujung kaki, dari bayi hingga orang dewasa
dan orang lanjut usia.
Menurut Jimmy Sutomo dari perusahaan Janssen-Cilag, sebagai negara tropis Indonesia
menjadi lahan subur tumbuhnya jamur. Karena itu, penyakit-penyakit akibat jamur sering kali
menjangkiti masyarakat.
B. Rumusan Masalah
1. Mengetahui jenis-jenis jamur yang menyebabkan penyakit jamur pada manusia.
2. Mengetahui faktor terinfeksinya penyakit jamur pada manusia.
3. Mengenali mekanisme terjadinya penyakit yang disebabkan oleh jamur.
C. Tujuan
Dalam penulisan makalah ini, tujuan penulis adalah untuk mengetahui jenis-jenis jamur
penyebab penyakit pada manusia, serta menjelaskan penyebab atau faktor dari infeksi
penyakit jamur pada manusia serta cara pengobatan penyakit jamur.
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Penyakit jamur pada manusia
Penyakit yang disebabkan jamur pada manusia disebut mikosis, yaitu mikosis superficial dan
mikosis sistemik. Mikosis superfisial merupakan mikosis yang menyerang kulit, kuku, dan
rambut terutama disebabkan oleh 3 genera jamur, yaitu Trichophyton, Microsporum, dan
Epidermophyton. Sedangkan mikosis sistemik merupakan mikosis yang menyerang alat-alat
dalam, seperti jaringan sub-cutan, paru-paru, ginjal, jantung, mukosa mulut, usus, dan vagina.
1. JENIS MIKOSIS SUPERFISIAL
a.Tineacapitis
Merupakan infeksi jamur yang menyerang stratum corneum kulit kepala dan rambut
kepala, yang disebabkan oleh jamur Mycrosporum dan Trichophyton. Gejalnya adalah
rambut yang terkena tampak kusam, mudah patah dan tinggal rambut yang pendek-pendek
pada daerah yang botak. Pada infeksi yang berat dapat menyebabkan edematous dan
bernanah.
b.Tineafavosa
Merupakan infeksi pada kulit kepala, kulit badan yang tidak berambut dan kuku.
Penyebabnya adalah Trichophyton schoenleinii. Gejalnya berupa bintik-bintik putih pada
kulit kepala kemudian membesar membentuk kerak yang berwarna kuning kotor. Kerak ini
sangat lengket daln bila diangkat akan meninggalkan luka basah atau bernanah.
c.Tineabarbae
Merupakan infeksi jamur yang menyerang daerah yang berjanggut dan kulit leher,
rambut dan folikel rambut. Penyebabnya adalah Trichophyton mentagrophytes, Trichophyton
violaceum, Microsporum cranis.
d.Dermatophytosis(Tinea pedis, Athele foot)
Merupakan infeksi jamur superfisial yang kronis mengenai kulit terutama kulit di sela-sela
jari kaki. Dalam kondisi berat dapat bernanah. Penyebabnya adalah Trichophyton sp.
2
e.Tineacruris
Merupakan infeksi mikosis superfisial yang mengenai paha bagian atas sebelah dalam. Pada
kasus yang berat dapat pula mengenai kulit sekitarnya. Penyebabnya adalah Epidermophyton
floccosum atau Trichophyton sp.
f.Tineaversicolor(panu)
Merupakan mikosis superfisial dengan gejala berupa bercak putih kekuning-kuningan
disertai rasa gatal, biasanya pada kulit dada, bahu punggung, axilla, leher dan perut bagian
atas. Penyebabnya adalah Malassezia furtur.
g.Tineacircinata(Tineacorporis)
Merupakan mikosis superfisial berbentuk bulat-bulat (cincin) dimana terjadinya jaringan
granulamatous, pengelupasan lesi kulit disertai rasa gatal. Gejalanya bermula berupa papula
kemerahan yang melebar.
h.Otomycosis(Mryngomycosis)
Merupakan mikosis superfisial yang menyerang lubang telinga dan kulit di sekitarnya
yang menimbulkan rasa gatal dan sakit. Bila ada infeksi sekunder akan menjadi bernanah.
Penyebabnya adalah Epidermophyton floccosum dan Trichophyton sp.
B. Cara Memastikan Penyakit Jamur
o Pemeriksaan tampilan secara klinis.
o Pemeriksaan dengan bantuan sinar lampu Wood (UV), kerokan kulit, mukosa, kuku untuk
pemeriksaan mikroskopik, dan pemeriksaan biakan untuk mengetahui jenis jamurnya
Nampak untaian jamur ( pemeriksaan mikroskop ) terdiri dari spora dan hifa yang saling
bergabung satu sama lainnya.
Klasifikasi
Klasifikasi ilmiah dari Malassezia furfur :
Kerajaan : Fungi
Divisio : Basidiomycota
Kelas : Hymenomycetes
Ordo : Tremellales
Familia : Filobasidiaceae
Genus : Malassezia
Spesies : Malassezia furfur
3
Sebagian besar kasus panu dialami oleh orang yang sehat tanpa disertai penurunan sistem
kekebalan tubuh (immunologic deficiencies). Meskipun demikian, beberapa faktor dapat
memengaruhi beberapa orang terkena panu sekaligus memicu berubahnya bentuk
(conversion) dari ragi saprofit (saprophytic yeast) menjadi bentuk morfologis miselium,
parasitik.
C. Hal Penting Tentang Penyakit Jamur
Penyakit yang dapat menyerang segala umur ini kelihatannya sederhana, namun sering
bermasalah. Bukan cuma di kulit, jamur juga bisa menembus masuk ke dalam darah, dan
tumbuh di organ-organ tubuh. Untuk lebih mengenalnya, inilah 10 fakta tentang penyakit
jamur.
1. Penyakit jamur ada di mana-mana.
Jamur yang menyerang manusia tumbuh di mana-mana, di alam bebas. Mungkin di
toilet umum, di pasar, di terminal, di bioskop, yang sewaktu-waktu bisa hinggap lalu
bersarang pada kulit jika kita kurang bersih menjaga kulit. Jamur candida albicans, misalnya.
Ini jamur yang sering menyerang manusia. Selain bikin keputihan, jamur jenis ini juga acap
tumbuh di kulit selangkangan, di lipatan payudara, dan tentu bisa juga tumbuh di saluran
pencernaan, serta bagian tubuh lain. Jamur yang menyerang kulit bukan hanya satu jenis. Kita
mengenal puluhan jenis jamur kulit, mulai dari yang sederhana dan enteng, sampai jenis yang
ganas. Gambaran penyakit jamur kulit kurang lebih sama, namun jamur penyebabnya bisa
berbeda-beda.
Selain di kulit, jamur juga mungkin tumbuh di bola mata. Ada penyakit jamur khusus
pada bola mata, dan jika berat bisa menimbulkan borok pada bola mata. Jamur jenis lain
tumbuh pada liang telinga, karena liang telinga kurang dijaga kebersihannya, kebiasaan
mengorek liang telinga dengan jari (yang tentu sudah tercemar jamur), sehingga jamur
tumbuh di sana. Keluhannya gatal minta ampun. Awalnya disangka kotoran telinga penyebab
gatalnya, namun setelah diperiksa, ternyata ada jamurnya. Seringkali liang telinga jadi lecet
dan terbentuk bisul saking seringnya dikorek-korek akibat hebatnya rasa gatal.
Jamur khusus ada yang yang menyerang paru-paru. Gejalanya mungkin cuma batuk-
batuk berbulan-bulan, dan tak sembuh diobati dengan cara biasa. Baru dari foto rontgen paru-
paru akan tampak gambaran khas yang menunjukkan adanya jamur paru-paru. Demikian pula
jika jamur candida tumbuh di usus, sering berakibat kondisi tubuh melorot untuk waktu lama,
4
selain gangguan pencernaan tak kunjung menyembuh, dan biasanya baru ketahuan setelah
diperiksa tinja yang ternyata ada jamurnya.
2. Penyakit jamur menular.
Tak ubahnya panu, dan panu memang tergolong jamur juga, semua penyakit jamur
menular. Ada jamur kulit yang berpindah dari kulit jamuran ke kulit sehat lewat
persinggungan kulit, ada juga yang lewat spora, lewat udara, dan lewat hubungan seks, atau
pada bagian lain tubuh sendiri. Jamur yang tumbuh di kulit pipi kemungkinan tertular lewat
bantal tidur bekas pasien jamur kulit pipi. Jamur di leher, dada, atau perut, kemungkinan
lewat pakaian bekas pengidap jamur kulit. Jamur di jemari tangan, sekitar tangan,
kemungkinan tertular lewat bersalaman. Dan jamur keputihan pada wanita, sering menjalar
sampai ke kulit selangkangan. Jemari yang habis menggaruk kulit berjamur dapat
memindahkan penyakit jamurnya ke kulit sehat lainnya.
3. Jamur kulit sukar sembuh
Umumnya penyakit jamur kulit berlangsung menahun. Diobati, mereda, lalu kambuh
lagi, seolah sukar sembuh. Namun sesungguhnya tidak demikian. Umumnya, pertama,
lantaran jamur kulit tidak diobati sampai tuntas, dan kedua, karena salah memilih obat
antijamur. Mungkin jamur kulit dianggap eksim. Kita tahu obat jamur berbeda dengan obat
eksim. Jika eksim diobati sebagai jamur, tentu tidak menyembuhkan. Begitu juga jika
penyakit jamur diobati sebagai eksim.
Hal lain, sebagaimana halnya eksim, selama pengobatan sebaiknya tidak berkontak
dengan bahan atau zat kimiawi yang bersifat iritatif terhadap kulit, seperti sabun cuci,
deterjen, dan bahan kimiawi dalam obat gosok, minyak wangi, krim obat, dan apa pun zat
lainnya yang dioleskan pada kulit. Jika eksim maupun jamur kulit masih terus berkontak
dengan bahan atau zat kimiawi, selain akan menghambat proses penyembuhan, penyakit
jamur kulitnya akan mudah kambuh, terutama di bagian-bagian kulit tersembunyi, seperti di
selangkangan, di sela jemari kaki, lipatan kulit yang lembab, di bawah lipatan payudara, atau
di lipatan bokong.
Bagian-bagian kulit tersebut selain lembab, sering tidak kering betul setiap kali habis
mandi. Air mandi atau air pembasuh tangan dan kaki yang masih tertinggal di bagian kulit
tubuh tertentu mengundang masuk jamur kulit. Kita menyebutnya kutu air. Padahal bukan
betul-betul kutu, melainkan kapang jamur yang menyukai bagian kulit yang sering dibiarkan
basah dan lembab.
5
4. Jamur kulit bukan eksim
Eksim dan jamur kulit sepintas kelihatan sama, namun sesungguhnya berbeda. Namun,
acap terjadi eksim tidak sepenuhnya menampakkan gambaran penyakit eksim, karena sudah
sejak awal diobati secara tidak tepat. Pemberian obat salep, krim, atau cairan lotion obat yang
tidak tepat akan memperburuk penyakit kulit asalnya. Selain tidak spesifik gambaran
penyakit kulitnya, pengobatannya tidak sederhana lagi. Mungkin sudah terjadi infeksi, selain
kelainan kulitnya bertambah parah.
Demikian pula halnya dengan jamur kulit. Jika dari awal salah diberi obat, kelainan
kulitnya jadi kacau, dan tentu tak sembuh-sembuh. Jamur kulit yang diberi obat eksim akan
tetap berkembang sebagai jamur kulit.
Secara kasar, gambaran eksim itu bercorak aneka ragam pada kulit yang terkena,
namun batas kelainan kulitnya dengan kulit yang sehat tidak begitu tegas. Sedang jamur kulit,
corakannya tidak begitu beragam, namun batas kelainan kulitnya tegas, menyerupai gambar
peta bumi. Keduanya sering menimbulkan kesan rancu, atau memang mengidap kedua-
duanya. Ada eksim pada awalnya, yang kemudian ditumpangi jamur kulit juga. Pada kasus
demikian, selain diberi obat eksim, perlu ditambah antijamurnya juga.
D. Pengobatan Penyakit Jamur
Penyakit jamur yang salah diberi obat biasanya selain tidak menyembuh, akibat sering
digaruk, menimbulkan infeksi juga. Pada kulit yang berjamur, terbentuk infeksi yang berarti
ditumpangi kuman kulit juga. Pada kasus demikian, infeksinya diobati dulu, baru setelah
infeksinya mereda, diobati jamur kulitnya. Jika tidak demikian, tidak bakal sembuh.
Adakalanya, jamur kulit yang sudah terinfeksi menimbulkan semacam borok kulit. Jamur
kulit yang tadinya kering menjadi basah, bernanah, dan terasa nyeri selain gatal. Pada kasus
demikian, perlu dilakukan kompres untuk mengeringkannya selama beberapa hari. Setelah
kering, baru diberi salep antibiotika untuk infeksi kulitnya. Dan setelah kelainan kulitnya
mereda, mulai diberikan obat antijamurnya.
Jamur kulit yang menjadi borok dan basah tidak akan sembuh jika langsung diberi
antijamur atau salep antibiotika untuk infeksinya. Jika kelainan kulitnya bersifat basah, perlu
dikompres dulu dengan cara basah (larutan rivanol), sedang kelainan kulit yang kering tidak
boleh diberi kompres, melainkan dilawan dengan yang kering, yakni langsung diberi salep,
atau krim yang cocok dan sesuai dengan kelainan kulitnya.
6
Obat anti jamur ada yang dioleskan, ada yang diminum.
Hanya jenis penyakit jamur tertentu yang sudah menyebar lewat aliran darah (penyakit jamur
dalam), yang juga memerlukan obat atijamur minum. Pada kasus penyakit jamur keputihan,
jamur usus, jamur paru-paru.
Kalau jamur kulit tak sembuh-sembuh.
Jika jamur kulit tak kunjung sembuh, selain sebab tidak tepat memilih obat,
kemungkinan jenis jamur penyebabnya sudah tak mempan dengan obat antijamur biasa.
Untuk itu perlu pemeriksaan dengan mengerok kulit yang berjamur untuk diperiksa jenis
jamur penyebabnya di laboratorium. Setelah jamur penyebabnya diketahui, dapat dipilih obat
antijamur yang tepat. Jangan lupa, panu juga penyakit jamur kulit. Namun, panu perlu
dibedakan dengan kusta. Ada jenis kusta yang gambarannya mirip sekali dengan panu. Kusta
yang diobati dengan antijamur tentu tidak akan menyembuh. Maka, perlu dipastikan apakah
yang dikira panu itu bukan kusta. Dokter dapat membedakannya dengan pemeriksaan
sederhana di kamar praktik.
Jamur di selangkangan wanita apakah selalu keputihan penyebabnya?
Bisa jadi jamur di selangkangan berdiri sendiri. Namun tidak jarang, awalnya hanya
keputihan jamur (candida albicans), yang jika tidak diobati, keputihannya akan menjalar
merembas ke kulit selangkangan, sehingga bersarang di kulit sela paha juga, atau ke mana-
mana bagian tubuh lain. Tidak jarang di lipatan bawah payudara.
Jamur di sela jari kaki, berbahayakah?
Jamur di sela jemari kaki biasanya disebabkan oleh candida albicans, jenis jamur yang bisa
ke mana-mana bagian tubuh, termasuk ke kemaluan dan saluran pencernaan. Sebagaimana
umumnya jamur candida, yang menimbulkan keputihan berwarna susu jika menyerang
kemaluan, demikian pula jika tumbuh di sela jemari kaki. Kulit sela jari kaki mengelupas dan
warnanya seperti susu, dengan rasa gatal yang hebat. Jamur kaki tidak berbahaya. Namun jika
jamur menyerang kuku, sering kuku harus dibuang dengan operasi. Pasalnya, jika tidak
dibuang, jamur akan tetap bersarang di bawah kuku, dan obat antijamur biasanya tidak
sampai merembas memasuki bantalan kuku. Ingat, pengidap kencing manis rentan terserang
jamur apa saja. Termasuk jamur kulit dan jamur kuku, selain keputihan.
Waspada pakaian dalam lembap, dan sehabis konsumsi antibiotika lama.
Jika pakaian dalam lembap atau basah tetap dipakai, bisa mengundang jamur datang
bersarang, khususnya di bagian kulit yang juga sering lembab, seperti di sela jemari, di
selangkangan, dan bokong. Di bagian-bagian kulit inilah jamur kerap bersarang. Pada anak-
7
anak, jamur kulit sering bersarang di belakang daun telinga. Bagian ini sering terluput dari
sabun mandi dan pengeringan oleh handuk mandi. Kulit di sela belakang daun telinga tampak
kuning berkerak. Jamur yang sama juga sering tumbuh di sela-sela lipatan daun telinga
sendiri, gatal dan berkerak kuning. Pemakaian antibiotika yang lama juga mengganggu
keseimbangan kuman-jamur tubuh. Oleh karena kuman yang hidup berdampingan di tubuh
kita ikut musnah oleh pemakaian antibiotika, maka jamur yang tadinya jinak dan ramah
menjadi lebih dominan, dan muncul berubah sifat menjadi penyakit. Anak dan bayi yang
seriawan (berwarna putih susu) di rongga mulutnya sehabis berobat antibiotika, kemungkinan
terserang jamur.
E. Cara Mencegah Penyakit Jamur
• Mandi yang pakai sabun sehari dua kali
Setiap hari keringat keluar dari tubuh kita. Keringat ini selain menyebabkan bau asam, juga
meningkatkan kelembaban tubuh. Dan dalam keadaan seperti ini panu akan mudah sekali
tumbuh. Dengan mandi kebersihan dan kelembaban tubuh dapat berkurang, sehingga jamur
panu sulit tumbuh.
• Jangan bertukar pakaian dengan orang yang panuan
Panu adalah penyakit menular, panu mudah menempel pada pakaian. Dengan bertukar
pakaian dengan penderita penyakit panu, memungkinkan terjadinya penularan penyakit yang
memalukan ini. Kebiasaan mengganti baju setiap hari dan selalu menjaga baju kita agar tetap
kering wajib hukumnya, sebab baju yang berkeringat akan menciptakan kelembaban yang
tinggi pada daerah badan dan punggung dan bisa menjadi tempat yang cocok bagi jamur
untuk tumbuh.
• Menggunakan handuk
Mungkin tak pernah terbesit di pikiran kita kalau bercak putih ”panu” itu akan ada pada kulit
kita yang sehat dan bersih. Namun kita harus tahu bahwa bercak keputihan ini bisa muncul
jika kita bertukaran handuk dengan mereka yang menderita infeksi jamur ini, sebab pada
prinsipnya infeksi jamur bisa berpindah dari satu tempat ke tempat yang lainnya melalui alat
sanitasi yang digunakan bersama-sama, terlebih lagi jika handuk itu lembab dan basah karena
tidak pernah dijemur atau dicuci.
• Memotong kuku
Tak banyak dari kita yang meyadari bahwa jamur dapat tumbuh di daerah kuku dan
sekitarnya. Jika ada kulit kita yang terinfeksi jamur, kadang secara tidak sengaja ingin
8
rasanya jari ini menggaruknya sekedar untuk menghilangkan perasaan gatal tersebut. Hal itu
justru akan membuat jamur itu menempel di bawah kuku kita dan mulai menginfeksi jaringan
di bawah kuku, bahkan memindahkan infeksi jamur itu ke tempat atau kulit di daerah lain
tubuh kita.
• Air bersih
Kebiasaan mencuci tangan dan mandi dengan air bersih juga merupakan langkah yang efektif
untuk mencegah infeksi jamur. Tentunya air bersih ini juga harus memperhatikan sumbernya.
Perhatikan bahwa air yang terkontaminasi jamur bisa menjadi sarana penularan yang sangat
baik. Jadi mulailah kebiasaan hidup sehat dengan selalu menggunakan air bersih. Lakukan
kelima pencegahan di atas untuk menghindari infeksi jamur pada kulit. Namun jika infeksi
jamur tetap terjadi, pengobatan tentunya sangat diperlukan.
Sebenarnya bila kita selalu menerapkan pola hidup sehat, maka kemungkinan untuk
menderita penyakit ini sangat kecil. Hal-hal yang mempengaruhi tumbuhnya jamur adanya
udara yang panas, lembab, kebersihan diri yang kurang, kegemukan, sosial ekonomi rendah,
pemakaian obat-obatan yang lama, adanya penyakit kronis seperti TBC atau keganasan, dan
penyakit endokrin (diabetes mellitus).
Pada kehidupan sehari-hari, sebaiknya bila udara terasa panas, maka kita harus rajin menyeka
keringat yang menempel di badan. Baju yang dikenakan juga sebaiknya yang menyerap
keringat. Bila terpaksa harus mengenakan baju yang tidak menyerap keringat, kita harus
sesering mungkin mengganti baju tersebut.
Selain itu, setelah terkena air, maka sebaiknya segera mengeringkannya, karena jamur senang
dengan tempat yang lembab. Dianjurkan pula untuk menggunakan pakaian, ataupun handuk
secara terpisah antar keluarga. Sebab bila salah satu keluarga sudah terkena panu atau
penyakit jamur lainnya, maka bila memakai handuk atau baju secara bergantian, jamur akan
menular dari satu anggota keluarga ke anggota lainnya. Akibatnya nanti seluruh keluarga
akan menderita panu.
Sebaiknya pula menjaga keseimbangan berat badan. Sebab, pada orang yang mengalami
kegemukan (obesitas), umumnya lebih banyak mengeluarkan keringat. Bila tidak rajin
menyeka keringat ataupun menggunakan baju yang menyerap keringat, maka kemungkinan
sangat besar ia akan menderita panu.
9
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
Penyakit yang disebabkan oleh jamur disebut mukosis, yaitu mikosis superficial dan mikosis
sistemik. Mikosis superfisial merupakan mikosis yang menyerang kulit, kuku, dan rambut
terutama disebabkan oleh 3 genera jamur, yaitu Trichophyton, Microsporum, dan
Epidermophyton. Sedangkan mikosis sistemik merupakan mikosis yang menyerang alat-alat
dalam, seperti jaringan sub-cutan, paru-paru, ginjal, jantung, mukosa mulut, usus, dan vagina.
B. Saran
cara mencegah penyakit jamur, Pada kehidupan sehari-hari, sebaiknya bila udara terasa
panas, maka kita harus rajin menyeka keringat yang menempel di badan. Baju yang
dikenakan juga sebaiknya yang menyerap keringat. Bila terpaksa harus mengenakan baju
yang tidak menyerap keringat, kita harus sesering mungkin mengganti baju tersebut.
10
DAFTAR PUSTAKA
Mawar Pratiwi, (2012), Penyakit yang Disebabkan oleh Jamur
Hernawan, (2010), penyebab jamur berkembang biak ditubuh manusia
Burkhart CG. Tinea versicolor. J Dermatol Allergy. 1983;6:8-12.
Drs. H. T. tan & Drs. Kirana Raharja, (2007) Obat-Obat Sederhana Untuk Gangguan
Sehari-Hari.
Blogspot.dranak, (2007), penyakit panu
Dr. Handrawan Nadesul, (2012), 10 Hal Penting Tentang Penyakit Jamur
11
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum. Wr. Wb..
Alhamdulillahirabbilalamin, banyak nikmat yang Allah berikan, tetapi sedikit sekali
yang kita ingat. Segala puji hanya layak untuk Allah Tuhan seru sekalian alam atas segala
berkat, rahmat, taufik, serta hidayah-Nya yang tiada terkira besarnya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah dengan judul ”PENCEGAHAN DAN PENGOBATAN
PENYAKIT YANG DISEBABKAN OLEH JAMUR”.
Meskipun penulis berharap isi dari makalah ini bebas dari kekurangan dan kesalahan,
namun selalu ada yang kurang. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun agar skripsi ini dapat lebih baik lagi.
Akhir kata penulis berharap agar makalah ini bermanfaat bagi semua pembaca.
Raha, Desember 2014
Penyusun
12i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................. i
DAFTAR ISI............................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................ 1
A. Latar Belakang.................................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah............................................................................................. 1
C. Tujuan............................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................... 2
A. Penyakit jamur pada manusia........................................................................ 2
B. Cara Memastikan Penyakit Jamur................................................................... 3
C. Hal Penting Tentang Penyakit Jamur.................................................................4
D. Pengobatan Penyakit Jamur............................................................................ 6
E. Cara Mencegah Penyakit Jamur........................................................................ 8
BAB III PENUTUP................................................................................................. 10
A. Kesimpulan........................................................................................................ 10
B. Saran..................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................. 11
13ii
Nama Dosen : Dian Kurniaty, ST, M.Si
MAKALAH
PENCEGAHAN DAN PENGOBATAN PENYAKIT
YANG DISEBABKAN OLEH JAMUR
Oleh:
NAMA : 1. UGUSTINA
2. RISMAWATI
3. WA ODE HATRIATI PUTRI
YAYASAN PENDIDIKAN SOWITE
AKADEMI KEBIDANAN PARAMATA RAHA
KABUPATEN MUNA
2014/2015
14