makalah pemsos-pt pos indonesia
TRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
Pertumbuhan ekonomi yang relatif tinggi dan perubahan lingkungan yang
cepat seperti yang terjadi di Indonesia, menyebabkan perubahan, sehingga perusahaan
harus secara terus menerus memantau pasar dan menyesuaikan diri terhadap
perubahan pasar. Pada era globalisasi, perusahaan terutama perusahaan jasa harus
memikirkan kembali misi bisnis dan strategi pemasaran secara kritis.1 Hal ini
disebabkan karena permintaan akan produk jasa ini sangat tinggi, terutana pada era
globalisasi. Sehingga banyak perusahaan jasa melakukan strategi pemasaran yang
dapat menarik minat konsumen.
PT Pos Indonesia saat ini merupakan salah satu perusahaan berorientasi bisnis
yang melayani jasa pos dan produk-produk pendukung jasa pos. Sebelumnya, PT Pos
Indonesia merupakan Perusahaan Milik Negara yang diberi subsidi dan sekaligus
menjadi agen pemerintah dalam memberikan pelayanan sosial jasa pos kepada
pemerintah dan masyarakat. Suatu perubahan besar dialami oleh PT Pos Indonesia
dengan perubahan jenis badan usahanya.2
Keterbukaan informasi dan era pasar bebas dunia yang diikuti dengan
pembentukan kerjasama melalui regionalisasi kekuatan ekonomi (GATT, WTO,
AFTA, APEC) adalah nuansa baru kemitraan masa depan. Untuk mensikapi gejala-
gejala ini perlu adanya suatu pengaturan melalui strategi jangka panjang. PT. POS
Indonesia sebagai salah satu BUMN di Indonesia tidak terlepas dari pengaruh kondisi
strategis di atas. Sebagai pengelola jasa hantaran pos nasional yang diarahkan pada
profit oriented, PT. Pos Indonesia dihadapkan pertumbuhan demand yang tinggi dan
langsung berhadapan dengan perusahaan global yang berperilaku lokal dalam arti
memiliki pertumbuhan pangsa pasar yang berarti.1 Sehingga, proses pemikiran
kembali dalam perencanaan strategis menjadi sangat penting untuk pencapaian visi
dan misi perusahaan. Dalam menyusun strategi bagi PT. Pos Indonesia dilakukan
analisis meliputi faktor lingkungan eksternal, struktur industri, dan lingkungan
internal, sehingga akan dapat didentifikasi peluang, ancaman,kekuatan ataupun
Page | 1
kelemahan perusahaan. Hal ini tentu dengan memperhatikan kompetensi inti
perusahaan dan faktor kunci sukses yang perlu dimiliki oleh perusahaan.
Page | 2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
II.1. PT. POS INDONESIA
Pos Indonesia merupakan sebuah badan usaha milik negara (BUMN)
Indonesia yang bergerak di bidang layanan pos. Saat ini, bentuk badan usaha Pos
Indonesia merupakan perseroan terbatas dan sering disebut dengan PT. Pos
Indonesia. Bentuk usaha Pos Indonesia ini berdasarkan Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1995. Peraturan Pemerintah tersebut berisi
tentang pengalihan bentuk awal Pos Indonesia yang berupa perusahaan umum
(perum) menjadi sebuah perusahaan (persero). Pos Indonesia memiliki Anggaran
Dasar dan Anggaran Rumah Tangga yang dicatatkan di Akta Notaris Sutjipto, S. H.
Nomor 117 pada tanggal 20 Juni 1995 yang juga telah mengalami perubahan
sebagaimana yang dicatatkan di Akta Notaris Sutjipto, S. H. Nomor 89 pada tanggal
21 September 1998 dan Nomor 111 pada tanggal 28 Oktober 1998.3
Dengan berjalannya waktu, Pos Indonesia kini telah mampu menunjukkan
kreatifitasnya dalam pengembangan bidang perposan Indonesia dengan
memanfaatkan insfrastruktur jejaring yang dimilikinya yang mencapai sekitar 24 ribu
titik layanan yang menjangkau 100 persen kota/kabupaten, hampir 100 persen
kecamatan dan 42 persen kelurahan/desa, dan 940 lokasi transmigrasi terpencil di
Indonesia. Seiring dengan perkembangan informasi, komunikasi dan teknologi,
jejaring Pos Indonesia sudah memiliki 3.700 Kantorpos online, serta dilengkapi
elektronic mobile pos di beberapa kota besar. Semua titik merupakan rantai yang
terhubung satu sama lain secara solid & terintegrasi. Sistem Kode Pos diciptakan
untuk mempermudah proses kiriman pos dimana tiap jengkal daerah di Indonesia
mampu diidentifikasi dengan akurat.3
II.2. DEFINISI LOGO
Logo merupakan sebuah simbol yang menunjukkan citra, visi, dan misi dari
pemilik logo tersebut. Apabila logo tersebut adalah milik sebuah perusahaan,
logo tersebut akan merefleksikan jati diri perusahaan tersebut. Logo juga merupakan
Page | 3
identitas suatu perusahaan yang menggambarkan tujuan-tujuan, prinsip-prinsip,
serta ideologi yang dimiliki oleh perusahaan tersebut. Logo suatu perusahaan bisa
saja berubah seiring dengan perubahan diri dari perusahaan itu sendiri.4
II.3. DEFINISI VISI DAN MISI
1.Visi
Menurut Wibisono (2006, p. 43), visi merupakan rangkaian kalimat yang menyatakan
cita-cita atau impian sebuah organisasi atau perusahaan yang ingin dicapai di masa
depan. Atau dapat dikatakan bahwa visi merupakan pernyataan want to be dari
organisasi atau perusahaan. Visi juga merupakan hal yang sangat krusial bagi
perusahaan untuk menjamin kelestarian dan kesuksesan jangka panjang.5
Dalam visi suatu organisasi terdapat juga nilai-nilai, aspirasi serta kebutuhan
organisasi di masa depan seperti yang diungkapkan oleh Kotler yang dikutip oleh
Nawawi (2000:122), Visi adalah pernyataan tentang tujuan organisasi yang
diekspresikan dalam produk dan pelayanan yang ditawarkan, kebutuhan yang dapat
ditanggulangi, kelompok masyarakat yang dilayani, nilai-nilai yang diperoleh serta
aspirasi dan cita-cita masa depan.5
2. Misi
Menurut Drucker (2000:87), Pada dasarnya misi merupakan alasan mendasar
eksistensi suatu organisasi. Pernyataan misi organisasi, terutama di tingkat unit bisnis
menentukan batas dan maksud aktivitas bisnis perusahaan. Jadi perumusan misi
merupakan realisasi yang akan menjadikan suatu organisasi mampu menghasilkan
produk dan jasa berkualitas yang memenuhi kebutuhan, keinginan dan harapan
pelanggannya (Prasetyo dan Benedicta, 2004:8).5
Menurut Wheelen sebagaimana dikutip oleh Wibisono (2006, p. 46-47) Misi
merupakan rangkaian kalimat yang menyatakan tujuan atau alasan eksistensi
organisasi yang memuat apa yang disediakan oleh perusahaan kepada masyarakat,
baik berupa produk ataupun jasa.5
II.4. DEFINISI ETIKA BISNIS
Etika Bisnis menjelaskan bagaimana Perusahaan dan jajarannya bersikap, bertindak
dan beretika dalam berhubungan dengan pihak-pihak yang terkait dengan
Page | 4
Perusahaan (stakeholders), baik itu pihak dari luar Perusahaan maupun dari dalam
Perusahaan.
II.5. DEFINISI PEMASARAN
Menurut WY. Stanton pemasaran adalah sesuatu yang meliputi seluruh sistem
yang berhubungan dengan tujuan untuk merencanakan dan menentukan harga sampai
dengan mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang bisa memuaskan
kebutuhan pembeli aktual maupun potensial. Sedangkan Pengertian Pemasaran
Menurut Asosiasi Pemasaran Amerika Serikat / American Merketing Association
pemasaran adalah pelaksanaan kegiatan usaha pedagangan yang diarahkan pada
aliran barang dan jasa dari produsen ke konsumen.7
Penanganan proses pertukaran memerlukan waktu dan keahlian yang banyak.
Manajemen pemasaran akan terjadi apabila sekurang-kurangnya satu pihak dari
pertukaran potensial memikirkan cara untuk mendapatkan tanggapan dari pihak lain
sesuai dengan yang diinginkannya. Dengan demikian, manajemen pemasaran dapat
diartikan :
Manajemen pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan pemikiran, penetapan harga, promosi serta penyaluran gagasan, barang dan jasa untuk menciptakan pertukaran yang memuaskan tujuan-tujuan individu dan organisasi (Kotler, 1997)7
II.6. DEFINISI SEGMENTASI PASAR
Pride & Ferrel (1995) mengatakan bahwa segmentasi pasar adalah suatu
proses membagi pasar ke dalam segmen-segmen pelanggan potensial dengan
kesamaan karakteristik yang menunjukkan adanya kesamaan perilaku pembeli.7
Sedangkan Menurut Saladin (2003:83) segmentasi pasar merupakan proses
pengelompokan pasar ke dalam kelompok pembeli yang potensial dengan kebutuhan
yang sama/ karakteristik yang disukai serta memperlihatkan hubungan yang sama
pula.7
Page | 5
Dapat disimpulkan bahwa segmentasi pasar adalah membagi pasar menjadi
kelompok pembeli yang dibedakan menurut kebutuhan, karakteistik, atau tingkah
laku, yang mungkin membutuhkan produk yang berbeda.
Page | 6
BAB III
ISI
III.1. SEJARAH PT. POS INDONESIA
Pengiriman surat di Indonesia sudah dimulai sejak zaman kerajaan Sriwijaya,
namun peraturan adminstrasinya baru dimulai pada saat tibanya VOC di Indonesia.
VOC mengadakan peraturan surat menyurat sejak tahun 1602 hingga 1799,
pengaturan ini terutama berkaitan dengan perdagangan dan pemerintahan. Sejak
tanggal 12 Januari 1799 semua kantor pos dinyatakann sebagai milik Republik
Belanda, namun sensor terhadap surat masih dilakukan oleh komisi sensor yang
dibentuk VOC.4
Pada masa pendudukan Perancis (1808 – 1811) terjadi penambahan jumlah
kantor pos, sementara itu kedatangan Thomas Stanford Raffles (1811 – 1814)
membawa pengaruh terhadap perposan Indonesia. Pada saat itu ongkos kirim harus
dibayar dimuka, bila tidak maka penerima yang menanggung beban porto, bila
penerima surat menolak surat tersebut, maka pengirim wajib membayar porto
pengiriman dan pengembalian.4
Kantor Pos yang pertama didirikan oleh Gubernur Jendral G.W Baron van
Inhoff di Batavia pada tanggal 26 Agustus 1746, dengan tujuan utama untuk
mendukung arus komunikasi surat bagi kepentingan colonial yang berada di
Indonesia dengan negara Belanda dan negara – negara lainnya.4
Arus perkembangan teknologi telepon dan telegraf yang masuk ke Indonesia
pun mengubah sistem pelayanan pos di Indonesia. Pada tahun 1906, pos di Indonesia
pun akhirnya berubah menjadi Posts Telegraafend Telefoon Dienst atau Jawatan
Pos, Telegraf, dan Telepon (PTT). Layanan pos yang awalnya berpusat di
Welrevender (Gambir) juga berpindah ke Dinas Pekerjaan Umum atau Burgerlijke
Openbare Werker (BOW) di Bandung pada tahun 1923. Pada saat pendudukan
Jepang di Indonesia, Jawatan PTT dikuasai oleh militer Jepang. Angkatan Muda PTT
(AMPTT) mengambil alih kekuasaan Jawatan PTT tersebut dan kemudian secara
resmi berubah menjadi Jawatan PTT Republik Indonesia. Peristiwa tersebut terjadi
Page | 7
pada tanggal 27 September 1945. Hari itu pun diperingati sebagai Hari Bakti PTT
atau Hari Bakti Parpostel.4
Cukup banyak perubahan dalam sistem Pos Indonesia sendiri, perubahan
tersebut terlihat dari bentuk badan usaha yang dimiliki oleh Pos Indonesia secara
terus-menerus dari tahun ke tahun. Pada tahun 1961, Pos Indonesia resmi mejadi
perusahaan negara berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 240 Tahun 1961.
Peraturan tersebut menyebutkan bahwa Jawatan PTT itu kemudian berubah menjadi
Perusahaan Negara Pos dan Telekomunikasi (PN Postel). Setelah menjadi perusahaan
negara, Perusahaan Negara Pos dan Telekomunikasi (PN Postel) mengalami
pemecahan menjadi Perusahaan Negara Pos dan Giro (PN Pos dan Giro) dan
Perusahaan Negara Telekomunikasi (PN Telekomunikasi). Hal ini bertujuan untuk
mencapai perkembangan yang lebih luas lagi dari masing-masing badan usaha milik
negara (BUMN) ini. Pemecahan PN Postel menjadi PN Pos dan Giro dan PN
Telekomunikasi ini memiliki legalitas hukum melalui Peraturan Pemerintah Nomor
29 Tahun 1965 dan Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 1965.4
Pemerintah mengeluarkan Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 1978
dikeluarkan untuk mengubah lagi bentuk badan usaha dari pelayanan pos di Indonesia
ini (melalui PN Pos dan Giro). Dengan dikeluarkannya peraturan tersebut,
Perusahaan Negara Pos dan Giro berubah menjadi Perusahaan Umum Pos dan Giro
(Perum Pos dan Giro). Hal ini bertujuan untuk semakin mempermudah keleluasaan
pelayanan pos bagi masyarakat Indonesia.4
Perubahan bentuk usaha dari sebuah perusahaan negara menjadi perusahaan
umum ini pun disempurnakan lagi supaya bisa mengikuti iklim usaha yang sedang
berkembang melalui keluarnya Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 1984
mengenai tata cara pembinaan dan pengawasan. Setelah beberapa tahun memberikan
pelayanan dengan statusnya sebagai perusahaan umum, Pos Indonesia mengalami
perubahan status atau bentuk usaha lagi. Dengan dikeluarkannya Peraturan
Pemerintah Nomor 5 Tahun 1995, Perum Pos dan Giro berubah menjadi PT. Pos
Indonesia (Persero). Hal ini bertujuan untuk memberikan fleksibilitas dan
kedinamisan untuk PT. Pos Indonesia (Persero) sehingga bisa lebih baik dalam
Page | 8
melayani masyarakat dan menghadapi perkembangan dunia bisnis yang semakin ketat
persaingannya.4
Secara kronologis, sejarah perubahan bentuk PT. Pos Indonesia disajikan dalam table
berikut:
Page | 9
III.2. LOGO PT. POS INDONESIA
Dalam perkembangan PT. Pos Indonesia (Persero), logo yang mewakili diri
Pos Indonesia pun berubah mengikuti perubahan yang terjadi di dalam tubuh PT. Pos
Indonesia (Persero) itu sendiri. Perubahan logo yang mencerminkan hal-hal yang baru
dan berubah dari tubuh PT. Pos Indonesia (Persero) ini dapat kita telaah dan kita
analisa.
1. Logo Lama PT. Pos Indonesia
Secara semantik, logo lama PT. Pos Indonesia menunjukkan
profesionalitas pos yang diwakili oleh merpati dan bola dunia namun terkurung oleh
segilima yang mewakili Pancasila dan juga oleh lingkaran padi dan kapas yang
menggambarkan tujuan BUMN. Hal ini menunjukkan bahwa Pos Indonesia bekerja
secara profesional di dalam memberikan pelayanan berskala internasional untuk
pelanggan-pelanggannya dengan tetap memegang teguh nasionalisme dan
tujuan BUMN untuk menjunjung keadilan dan kesejahteraan sosial
masyarakat Indonesia. Logo ini juga melambangkan keteguhan dalam
memegang ideologi negara dengan adanya dua simbol yang mewakili Pancasila.4
Berikut adalah penjelasan dari logo tersebut:
Burung merpati merupakan burung simbol dunia perposan.
Bola dunia yang berada di belakang merpati tersebut melambangkan
perputaran dunia, kekekalan, dan adanya hubungan yang terjalin antarnegara
(hubungan yang bersifat internasional).
Page | 10
Bentuk segilima yang mengelilingi merpati pos tersebut
melambangkan Pancasila, ideologi Indonesia.
Unsur padi dan kapas yang menjadi simbol dari sila kelima
dari Pancasila mewakili tujuan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk
mencapai keadilan dan kesejahteraan sosial untuk seluruh masyarakat
Indonesia.
Banner yang bertuliskan ‘RI’ dan ‘POS & GIRO’ menunjukkan identitas
pemilik logo, yaitu Perum Pos dan Giro Republik Indonesia.
2. Logo PT. Pos Indonesia Baru
Setelah perubahan kelembagaan yang terjadi di dalam tubuh Pos Indonesia
(perubahan bentuk usaha dari perusahaan umum menjadi persero), logo Pos Indonesia
pun ikut berubah. Di dalam logo baru Pos Indonesia, kita mendapati seekor merpati
pos yang seolah-olah sedang terbang mengelilingi dunia dengan kecepatan
tinggi. Merpati pos ini tidak lagi terkurung oleh segilima dan juga lingkaran padi dan
kapas.4 Berikut penjelasan logo baru tersebut:
Ukuran merpati yang lebih besar daripada bola dunia melambangkan bahwa
Pos Indonesia diharapkan bisa menguasai (memimpin) usaha perposan di
dunia internasional.
Warna dasar jingga yang terdapat di gambar merpati dan bola dunia
menunjukkan bahwa Pos Indonesia itu penting (warna jingga memiliki arti
penting serta perlu diperhatikan, seperti yang terdapat di pembatas-pembatas
jalan, pakaian pendaki gunung, seragam para penerbang, dan lain sebagainya).
Page | 11
Tulisan ‘POS INDONESIA’ dengan tipografi bold ini memberikan ketegasan
identitas perusahaan dan juga identitas negara. Tulisan ini berada di bawah
gambar merpati yang sedang mengelilingi dunia dengan kecepatan tinggi
karena logo ini ingin menunjukkan bahwa Pos Indonesia lebih mengutamakan
profesionalitas dalam pelayanan untuk pelanggan-pelanggannya.
Slogan Pos Indonesia ‘Untuk Anda kami ada’ yang ditulis dengan huruf latin
(tegak bersambung) memperlihatkan keluwesan, keramahan, dan fleksibilitas
dalam
III.3. VISI DAN MISI PT. POS INDONESIA
1. Visi PT. Pos Indonesia
PT. Pos Indonesia (Persero) memiliki visi berdasarkan periode dalam kurun
waktu tertentu. Visi dari PT. Pos Indonesia (Persero), yaitu3 :
2009 – 2010 : Integrated mail, logistic & financial services infrastructure.
2011 – 2013 : Indonesia’s leader in the mail logistics & financial services.
2014 – 2018 : ASEAN Champion Of Postal Industries.
2. Misi PT. Pos Indonesia
a. Mengelola perusahaan sesuai dengan prinsip bisnis yang sehat dengan
didukung teknologi tepat guna dan sumber daya manusia professional.
b. Menyedeiakan layanan komunikasi, logistic, transaksi keuangan, dan
layanan pos lainnya yang memiliki nilai tambah bagi kepuasan
pelanggan.
c. Mengembangkan usaha yang memiliki daya saing kuat baik dipasar
domestic maupun pasar global.
d. Memberikan pelayanan untuk kemanfaatan umum yang menjangkau
seluruh pelosok tanah air dengan perlakuan yang sama, guna memperkuat
persatuan dan kesatuan bangsa serta mempererat hubungan antar bangsa.
e. Berkomitmen kepada pelanggan untuk menyediakan layanan yang selalu
tepat waktu dan nilai terbaik.
f. Berkomitmen kepada karyawan untuk memberikan iklim kerja yang
aman, nyaman dan menghargai kontribusi.
Page | 12
g. Berkomitmen kepada pemegang sahammuntuk memberikan hasil usaha
yang menguntungkan dan terus bertumbuh.
h. Berkomitmen untuk berkontribusi positif kepada masyarakat.
i. Berkomitmen untuk berperilaku transparan dan terpercaya kepada seluruh
pemangku kepentingan.3
Dalam melaksanakan misi perusahaan, PT. Pos Indonesia menjunjung nilai-nilai yang
menjadi koridor dalam menjalankan bisnis. Nilai-nilai tersebut terdiri dari input
values, process values dan output values ( I-P-O Values) sebagai berikut3 :
1) Input values : merupakan nilai-nilai yang dicari dari orang-orang yang
bekerja di Pos Indonesia, yang terdiri dari :
- Integrity : menjunjung tinggi dan melaksanakan nilai etika yang berlaku
di masyarakat dan perusahaan
- Commitment : menjunjung tinggi dan melaksanakan tujuan perusahaan
dan/atau sasaran tugas
- Resilience : mampu beradaptasi dan bekerja secara efektif dalam setiap
perubahan lingkungan
- Spiritual : menjunjung tinggi dan melaksanakan nilai-nilai spiritual
- Respect : bertindak dengan menghargai harkat dan martabat orang lain
2) Process Values : merupakan nilai-nilai yang diperhatikan dalam mencapai
dan memelihara condition of enterprise excellence, yang terdiri dari :
- Teamwork : mampu bekerjasama dalam mencapai tujuan.
- Discipline : melakukan tugas sesuai dengan tanggung jawab
dan kewenangan.
- Proactive : mengantisipasi dan merespon secara tepat
masalah-masalah yang timbul dalam pekerjaan.
- Achievement oriented : mengupayakan tercapainya sasaran dengan
hasil terbaik.
- Systemic thingking : menyikapi isyu dan berpikir secara sistematis
untuk melihat hubungan sebab akibat.
Page | 13
- Accountable : mengambil keputusan dan bertindak sesuai
dengan norma yang berlaku dan dapat
dipertanggungjawabkan.
- Merit : memberikan apresiasi terhadap pencapaian
kinerja.
3) Output Values : merupakan nilai-nilai yang diperhatikan oleh pemangku
kepentingan ketika menilai kinerja perusahaan, yang terdiri dari :
- Customer values : memberikan benefit yang lebih besar
dibandingkan dengan pengorbanan yang
dilakukan oleh pelanggan.
- Communicative : mampu menyampaikan dan menerima ide,
pendapat dan informasi secara jelas dengan
menggunakan media komunikasi yang tersedia.
- Trustworthy : memegang teguh amanah yang diberikan.
III.4. MOTTO PT. POS INDONESIA
Motto PT. Pos Indonesia adalah Tepat Waktu Setiap Waktu (On Time Every Time).3
Komponen – komponen dari motto tersebut yaitu:
Tepat waktu
Tepat sasaran
Terpercaya
III.5. ETIKA BISNIS PT. POS INDONESIA
Page | 14
A. LATAR BELAKANG DAN SISTEMATIKA ETIKA BISNIS DAN TATA
PERILAKU (CODE OF CONDUCT)
1) Pedoman Etika Bisnis dan tata perilaku ini merupakan penjabaran dari praktik-
praktik Good Corporate Governance sebagaimana tertuang dalam Keputusan
bersama Komisaris dan Direksi PT Pos Indonesia nomor: KD.74/Dirut/1209
dan nomor: 649/Dekom/1209 tanggal 22 Desember 2009 tentang Panduan
Penerapan Good Corporate Governance di PT Pos Indonesia (Persero),
khususnya yang tercantum dalam Bab VII, yaitu Kebijakan perusahaan tentang
perilaku Etis/Etika Bisnis.3
2) PT POS INDONESIA (Persero) berkomitmen untuk melaksanakan praktik-
praktik Good Corporate Governance atau Tata Kelola perusahaan yang baik
sebagai bagian dari Bisnis untuk pencapaian Visi dan Misi perusahaan. Code of
Conduct ini merupakan salah satu wujud komitmen tersebut dalam
menjabarkan Tata Nilai Dasar PT POS INDONESIA (Persero) ke dalam
interpretasi perilaku yang terkait dengan etika Bisnis dan tata perilaku.3
3) Etika Bisnis dan Tata Perilaku (Code of Conduct) ini disusun untuk menjadi
acuan perilaku bagi Direksi dan pekerja sebagai Insan POS INDONESIA dalam
mengelola perusahaan guna mencapai Visi, Misi dan tujuan perusahaan.3
B. TUJUAN ETIKA BISNIS DAN TATA PERILAKU (CODE OF CONDUCT)
Penerapan Etika Bisnis dan Tata Perilaku (Code of Conduct) ini dimaksudkan untuk3:
1) Mengidentifikasikan nilai-nilai dan standar etika selaras dengan Visi dan
Misi perusahaan.
2) Menjabarkan Tata Nilai sebagai landasan etika yang harus diikuti oleh insan
POS INDONESIA dalam melaksanakan tugas.
3) Menjadi acuan perilaku insan POS INDONESIA dalam melaksanakan tugas
dan tanggung jawab masing-masing dan berinteraksi dengan stakeholders
perusahaan.
4) Menjelaskan secara rinci standar etika agar insan POS INDONESIA dapat
menilai bentuk kegiatan yang diinginkan dan membantu memberikan
pertimbangan jika menemui keragu-raguan dalam bertindak.
Page | 15
C. ETIKA BISNIS
Keterangan :
: menunjukkan hubungan internal
: menunjukkan hubungan eksternal
1) PRINSIP UMUM :
Etika Bisnis menjelaskan bagaimana Perusahaan dan jajarannya bersikap,
bertindak dan beretika dalam berhubungan dengan pihak-pihak yang terkait dengan
Perusahaan (stakeholders), baik itu pihak dari luar Perusahaan maupun dari dalam
Perusahaan.6
Yang dimaksud Perusahaan adalah unsur-unsur yang terdiri dari Komisaris,
Direksi, jajaran manajemen dan seluruh karyawan PT Pos Indonesia ( Persero ), yang
dalam menjalankan bisnisnya :
a. Secara konsisten menjalankan kewajiban dengan mematuhi dan mentaati
undang-undang serta peraturan yang berlaku;
Page | 16
b. Selalu meningkatkan rasa solidaritas dan kebersamaan antara karyawan,
pensiunan beserta seluruh keluarganya;
c. Menghindari situasi yang dapat menimbulkan konflik kepentingan pribadi;
d. Tidak diperkenankan memberi atau menerima segala bentuk imbalan, baik
langsung maupun tidak langsung yang dapat mempengaruhi pengambilan
kebijakan;
e. Mendorong semangat efisiensi berdasarkan pertimbangan kondisi keuangan
perusahaan.
2) AFILIASI
Afiliasi adalah institusi yang memiliki keterkaitan dengan usaha-usaha bisnis
perusahaan baik langsung maupun tidak langsung. Secara bersama- sama dan antar
institusi afiliasi6 :
a. Perusahaan membangun dan melaksanakan kerjasama untuk mencapai
sinergi dalam berbagai kegiatan;
b. Perusahaan menerapkan kebijakan bisnis dan sosial baik di tingkat nasional,
regional maupun internasional.
3) INVESTOR
Investor adalah seseorang atau lembaga yang menyertakan modalnya pada kegiatan
usaha perusahaan. Dalam segala bentuk interaksi dengan investor6 :
a. Perusahaan menerapkan perlakuan yang seimbang/proporsional terhadap hak
dan kewajiban investor;
b. Perusahaan memberikan informasi yang aktual, akurat dan prospektif kepada
investor;
c. Perusahaan berupaya memberikan benefit yang optimal dan menjaga citra
yang baik untuk meningkatkan nilai investasi;
d. Perusahaan harus selektif dalam memilih investor untuk mengembangkan
usaha.
4) KARYAWAN
Page | 17
Karyawan adalah individu yang bekerja pada perusahaan dengan menerima upah
berdasarkan hubungan kerja. Dalam melakukan hubungan kerja dengan karyawan6 :
a. Perusahaan menghargai dan menghormati hak-hak asasi manusia secara
universal, dan hak-hak serta kewajiban karyawan berdasarkan peraturan-
perundangan yang berlaku dalam perusahaan;
b. Perusahaan memberi kesempatan yang sama terhadap karyawan dengan tidak
membeda-bedakan berdasarkan senioritas, gender, suku, agama, ras dan
golongan masyarakat;
c. Perusahaan memperlakukan karyawan sebagai aset perusahaan ( human
capital ), oleh karena itu perusahaan harus menghargai dan meningkatkan
kompetensi dan karakternya;
d. Perusahaan senantiasa berupaya membangun dan menciptakan lingkungan
kerja yang kondusif , suasana keterbukaan dan komunikasi dua arah;
e. Perusahaan menerapkan prinsip – prinsip penghargaan dan pengakuan
( reward and recognition ) sesuai dengan prestasinya;
f. Perusahaan harus secara tegas, objektif, dan berkeadilan dalam mengenakan
sanksi terhadap setiap pelanggaran yang dilakukan oleh Komisaris, Direksi,
dan Karyawan.
5) MASYARAKAT
Masyarakat adalah Individu atau kelompok di luar Perusahaan yang memiliki
hubungan langsung maupun tidak langsung dengan kegiatan Perusahaan. Dalam
berinteraksi dengan masyarakat6:
a. Perusahaan turut serta mengambil bagian dalam program mencerdaskan
masyarakat;
b. Perusahaan turut serta mendukung program peningkatan kesehatan
masyarakat dan memelihara lingkungan yang bersih dan sehat;
c. Perusahaan menghormati hak asasi manusia, aspek sosial budaya, keyakinan
dan agama serta menjunjung tinggi adat istiadat masyarakat setempat.
6) MEDIA MASSA
Page | 18
Media Massa merupakan institusi yang bergerak dalam bidang komunikasi meliputi
media cetak, media elektronik dan media maya dengan tujuan untuk menyampaikan
informasi, edukasi dan hiburan. Dalam berinteraksi dengan Media Massa6:
a. Perusahaan menyampaikan informasi resmi melalui unit yang relevan melalui
media yang ditunjuk secara selektif;
b. Perusahaan menyampaikan informasi secara terbuka dan intensif kepada
masyarakat guna memperoleh pemahaman, dukungan, serta citra positif
perusahaan;
c. Perusahaan menyampaikan informasi berdasarkan fakta dan data yang relevan
sesuai dengan perkembangan perusahaan;
d. Perusahaan menyampaikan informasi yang berimbang atas hal-hal yang
menyangkut perusahaan yang telah diketahui masyarakat luas;
e. Perusahaan membina kemitraan yang harmonis dengan lingkungan media
massa.
7) MITRA KERJA
Mitra Kerja merupakan institusi yang berbadan hukum atau perorangan yang
melakukan interaksi dan kerjasama dengan unit kerja perusahaan untuk kepentingan
tujuan perusahaan. Dalam interaksi dan kerja sama dengan pihak eksternal6 :
a. Perusahaan menjunjung prinsip kesetaraan dan saling percaya ( mutual trust )
berdasarkan prinsip keadilan;
b. Perusahaan berpedoman pada peraturan perundangan yang berlaku;
c. Setiap organ perusahaan dan karyawan dilarang mempunyai benturan
kepentingan;
d. Segala kesepakatan diwujudkan dalam dokumen tertulis berdasarkan prinsip
saling menghormati dan saling memberi manfaat ( mutual benefit );
e. Pemilihan mitra berdasarkan prinsip bersih, transparan, dan profesional.
f. Dalam interaksi dan kerjasama dengan pihak internal :
g. Menjunjung prinsip kesetaraan, saling percaya dan mengedepankan
kompetensi;
h. Mempermudah dan mempercepat seluruh proses dan kegiatan perusahaan;
Page | 19
i. Seluruh proses dan kegiatan perusahaan didasarkan pada prinsip mata rantai
nilai ( Value chain ).
8) PELANGGAN
Pelanggan adalah pembeli atau pemakai produk atau jasa yang dihasilkan dan atau
dijual perusahaan. Dalam segala bentuk interaksi dengan Pelanggan6:
a. Perusahaan menghormati hak-hak pelanggan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku;
b. Perusahaan memenuhi komitmennya atas aspek kualitas, harga dan layanan
purna jual sesuai dengan standar yang berlaku;
c. Perusahaan memberikan perlakuan yang sama kepada semua pelanggan;
d. Perusahaan tidak diperkenankan memberi atau menerima segala bentuk
imbalan di luar ketentuan yang berlaku baik langsung maupun tidak langsung
yang berkaitan dengan layanan yang diberikan;
e. Perusahaan menjaga kerahasiaan informasi pelanggan;
f. Perusahaan mengacu pada etika dan peraturan perundang-undangan yang
berlaku dalam melaksanakan promosi.
9) PEMASOK
Pemasok merupakan mitra usaha yang bergerak di bidang usaha penyediaan barang
dan atau jasa yang meliputi vendor, kontraktor, konsultan, dan leveransir. Dalam
pengadaan barang dan atau jasa6 :
a. Perusahaan tetap memperhatikan prinsip saling menguntungkan, efisiensi, dan
efektivitas pengadaan;
b. Perusahaan mengedepankan kepentingan perusahaan di atas kepentingan
pribadi maupun unit organisasi;
c. Perusahaan menjaga hubungan baik dengan pemasok secara wajar dan
senantiasa menjaga citra perusahaan di mata pemasok;
d. Perusahaan menghindari pemasok yang memiliki hubungan keluarga dengan
pengambil keputusan dan atau adanya benturan kepentingan;
Page | 20
e. Perusahaan memberikan kesempatan berusaha yang sama kepada para calon
pemasok dan tidak bertindak diskriminatif dengan tetap mengacu pada
ketentuan yang berlaku;
f. Perusahaan tidak diperkenankan memberi dan atau menerima imbalan dalam
bentuk apapun baik langsung maupun tidak langsung yang dapat
mempengaruhi pengambilan kebijakan;
g. Perusahaan melakukan tender terbuka secara transparan dan dapat
dipertanggungjawabkan dengan melibatkan calon pemasok yang memiliki
reputasi dan track record yang baik;
h. Perusahaan menuangkan semua bentuk kesepakatan dalam suatu dokumen
tertulis yang disusun berdasarkan itikad baik dan saling menguntungkan;
i. Perusahaan menjaga kesepakatan dengan pihak pemasok sesuai hak dan
kewajiban yang telah ditetapkan.
10) PEMEGANG SAHAM
Pemegang Saham adalah setiap individu atau lembaga yang tercatat dalam Daftar
Pemegang Saham (DPS) Perusahaan. Dalam segala bentuk interaksi dengan
pemegang saham6:
a. Perusahaan memperlakukan pemegang saham sesuai dengan Anggaran Dasar
Perusahaan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
b. Perusahaan berusaha memberikan kinerja yang optimal dan menjaga citra
yang baik untuk meningkatkan nilai bagi pemegang saham (shareholder
value);
c. Perusahaan berupaya menjalankan misi sosial sesuai peraturan perundang-
undangan yang berlaku dengan mendapat dukungan penuh dari pemegang
saham.
11) PENYELENGGARA NEGARA
Penyelenggara Negara adalah institusi pelaksana kenegaraan beserta aparaturnya
yang meliputi legislatif, eksekutif, yudikatif dan lembaga lainnya, baik di tingkat
pusat maupun daerah. Dalam berhubungan dengan penyelenggara negara6 :
Page | 21
a. Perusahaan menjalin hubungan yang harmonis dan konstruktif atas dasar
prinsip-prinsip kejujuran, keterbukaan dan saling menghargai;
b. Perusahaan senantiasa berusaha mendukung program-program nasional
maupun regional.
12) PESAING
Pesaing adalah perusahaan lain yang bergerak dalam bidang jasa/layanan yang sejenis
dengan usaha yang dijalankan oleh perusahaan. Dalam segala bentuk interaksi dengan
pesaing6 :
a. Perusahaan menjaga terciptanya persaingan yang adil, sehat dan transparan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
b. Perusahaan dapat mengembangkan kerjasama dengan pesaing berdasarkan
prinsip saling menguntungkan yang dapat meningkatkan kepuasan pelanggan;
c. Perusahaan tidak dibenarkan mendiskreditkan pesaing dalam kegiatan
pemasaran;
d. Perusahaan dapat mengumpulkan data/informasi pesaing sejauh tidak
melanggar peraturan perundang-undangan yang berlaku;
e. Komisaris, Direksi dan Karyawan dilarang ikut serta dalam usaha perusahaan
pesaing baik secara langsung maupun tidak langsung.
13) SERIKAT PEKERJA :
Serikat Pekerja adalah organisasi yang dibentuk dari, oleh dan untuk karyawan di
perusahaan yang bersifat bebas, terbuka, mandiri, demokratis dan bertanggung jawab
guna memperjuangkan, membela serta melindungi hak-hak dan kepentingan pekerja
serta meningkatkan kesejahteraan pekerja dan keluarganya. Dalam berhubungan
dengan serikat pekerja6:
a. Perusahaan memberikan kesempatan kepada setiap anggota Serikat Pekerja
untuk melaksanakan hak berserikat sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku;
b. Perusahaan berkomitmen untuk melaksanakan ketentuan-ketentuan yang
dimuat dalam Perjanjian Kerja Bersama.
Page | 22
III.6. STRATEGI PEMASARAN PT. POS INDONESIA
Dalam menyusun strategi bagi PT. Pos Indonesia dilakukan analisis meliputi
faktor lingkungan eksternal, struktur industri, dan lingkungan internal, sehingga akan
dapat didentifikasi peluang, ancaman,kekuatan ataupun kelemahan perusahaan. Hal
ini tentu dengan memperhatikan kompetensi inti perusahaan dan faktor kunci sukses
yang perlu dimiliki oleh perusahaan.
Analisis strategis pemasaran PT. Pos Indonesia dapat dilakukan menggunakan
analisis SWOT. SWOT merupakan singkatan dari Strenght (kekuatan),
Weakness (kelemahan), Opportunity (peluang), Threat (ancaman). Dengan
menganalisis keempat komponen tadi, PT. Pos Indonesia dapat menentukan strategi
pemasaran. Berikut analisis SWOT PT. Pos Indonesia8:
1. Strength ( Kekuatan )
PT. Pos Indonesia berkomitmen untuk memberikan solusi terhadap
permasalahan fungsi logistik pelanggan, dengan kerangka kerja yang bersinergi dan
bekerjasama untuk mencapai tujuan. Kepercayaan dan kejujuran, saling menghargai,
professional adalah budaya yang diterapkan oleh PT. Pos Indonesia.
Strategi PT. Pos Indonesia terfokus pada penciptaan nilai tambah bagi
pelanggan melalui penurunan harga, peningkatan layanan, implementasi yang
lebih cepat dan fleksibel.
Management pada PT. Pos Indonesia adalah Management Unit Bisnis Total
Logistik Strategic diarahkan pada sebuah institusi yang dedicated dan fokus dengan
orientasi utama pada Total Solution kepada customer. Organisasi akan dikelola
sebagai strategic business unit ( BU) PT Pos Indonesia yang mengedepankan prinsip-
prinsip pengelolaan bisnis secara professional.
Sumber daya yang dapat digunakan sepenuhnya sumber daya dan kekuatan
(comparative advantages) yang dimiliki oleh PT. Pos Indonesia (Persero) dengan
keunggulan pada pengelolaan yang focus dan dedicated. Sumber daya manusia yang
dimiliki oleh Unit Bisnis Total Logistik adalah mereka yang sudah terpilih ( selected
people) yang telah mendapatkan berbagai pelatihan dan benchmark di bidang Supply
Chain Management, Integrated Logistics, Freight, dan Warehousing. Pengalaman
Page | 23
selama bertahun-tahun mengelola bisnis pos dengan kompetensi pada saluran
distribusi juga merupakan kekuatan yang diyakini mampu memberikan nilai tambah.
Kapasitas produksi yang dimiliki selain gedung, tanah, dan kendaraan yang tersebar
di seluruh Indonesia juga diperkuat dengan koneksi virtual dan kesisteman jaringan
yang sangat kuat antar satu node dengan node lainnya yang hingga saat ini mungkin
sulit disamai oleh pihak manapun juga.8
Jaringan layanan PT. Pos Indonesia adalah jaringan layanan yang berbasis
kepada pelanggan. Secara channel of distribution, maka jaringan meliputi seluruh
pelosok Indonesia yang meliputi tidak kurang dari 4.828 unit titik layanan tetap
(gedung kantor) dan 39.434 titik simpul distribusi. Freight Forwarding akan dibangun
dengan system konsolidasi dengan jumlah main hub sebanyak 4 buah yang terletak di
Batam, Jakarta Tanjung Priuk, Jakarta Sukarno-Hatta, dan Denpasar. Titik
konsolidasi terletak di kota-kota Medan, Batam, Jakarta, Bandung, Semarang, Yogya,
Solo, Surabaya, Makassar, dan Denpasar.8
Memberikan layanan jasa ogistik secara paripurna dan customized yang
senantiasa dapat diintegrasikan kepada klien meliputi8:
a. Integrated Logistics : Adalah sebuah konsep layanan Total Logistics yang
memungkinkan penanganan sebuah produk mulai dari hulu hingga hilir (from
tree to toilet) yang berbasis pada konsep supply chain management (scm) .
Konsep pelayanan ini memadukan tiga bidang bisnis logistic yaitu
warehousing, Freight Forwarding dan Transporting.
b. Freight Forwarding : Adalah sebuah konsep pelayanan yang diberikan kepada
pihak-pihak yang berkepentingan (consignee) mulai dari pengurusan dokumen
hingga penanganan pengiriman barang mereka.
c. Transporting : Adalah suatu bentuk jasa trucking yang dibutuhkan customer
untuk memindahkan kiriman dari satu tempat (pabrikasi) ke distribution
center ( DC) atau langsung ke retailer (Point To Point) .
d. Warehousing : Adalah jasa layanan Distribution Center yang di dalamnya
terdapat aktivitas Cross Docking, Inventory, Product Marking & Labeling,
Page | 24
Selected Manufacturing Activities dengan dukungan IT System yang
appropriate.
e. Kemitraan yang menjadi salah satu pilar key success factor akan di arahkan
pada penciptaan nilai tambah bagi customer. Kemitraan dengan pihak
eksternal akan dibangun dengan beberapa provider ( 3PL Logistics) yang
bonafide dengan prinsip win-win solution. Sedangkan kemitraan internal akan
dibangun dengan prinsip bundling services.
2. Weakness ( Kelemahan )
Kurangnya iklan publikasi untuk informasi produk, karena kebanyakan
masyarakat Indonesia masih belum paham dengan cara kerja atau pun mekanisme
dari produk – produk yang ada dalam PT POS INDONESIA sehingga konsumen
enggan dalam menggunakan produk yang telah ada.
Kebanyakan produk – produk inovasi baru PT POS INDONESIA masih
digunakan oleh masyarakat menengah ke atas contohnya seperti mail online,
terbatasnya jaringan online di masyarakat itulah yang jadi hambatan karena tidak
semua orang memiliki jaringan internet.8
Selain itu masyarakat Indonesia masih belum percaya dengan keamanan
informasi di Indonesia karena banyaknya problem dan tragedy yang terjadi
belakangan ini di dalam negeri. Oleh sebab itu meyakinkan dan memberikan
keamanan informasi produk – produk PT POS INDONESIA adalah tugas utama agar
masyarakat kembali.8
3. Opportunity ( Peluang )
Jasa antaran lebih cepat dan terpercaya di dalam negeri atau secara terbatas ke luar
negeri melalui kerja sama dengan pemainpemain besar, seperti yang dilakukan U.S.
Postal Service dengan DHL dan FedEx.8
4. Threat ( Ancaman )
Teknologi informasi memang bisa menjadi enabler bagi kemajuan
perusahaan. Namun, di sisi lain, juga kerap membawa instabilitas terhadap bisnis satu
perusahaan. Maraknya penggunaan Internet dan mobile phone yang mendorong
Page | 25
komunikasi lisan melalui telepon atau tertulis (e-mail dan SMS) yang berdampak
pada bisnis jasa pengiriman pos.
Di luar itu, masih ada masalah lain yang menurutnya mengganggu kinerja
perusahaannya. Persepsi sebagai perusahaan negara, diakuinya, membuat SDM
menjadi kurang berjiwa kompetitif. Kemapanan status sebagai pegawai BUMN dan
pemain tunggal di bisnis jasa pengiriman surat dan logistik sangat kuat di benak
karyawan. Citra demikian berdampak negatif terhadap etos kerja karyawan yang
berjumlah hampir 26 ribu orang. Dalam mencari dan menangkap berbagai peluang
bisnis yang bisa menjadi sumber pendapatan perusahaan, karyawan lebih banyak
bersikap menunggu dibandingkan menjemput bola. Tak heran jika
jiwaentrepreneurship di sini tidak berkembang dengan baik. Hal ini membuat PT.
Pos Indonesia menjadi tidak aware dan kurang sigap dalam mengantisipasi
perkembangan dan persaingan di bisnis sejenis.8
III.7. SBU POS EXPRESS
Salah satu contoh strategi pemasaran PT. Pos Indonesia adalah SBU Pos
Express. SBU Pos Express adalah Strategic Business Unit (SBU) PT Pos Indonesia
yang memberikan layanan dengan konsep Premium Class Service dalam pengiriman
dokumen dan barang secara cepat, akurat dan terlacak. Dengan didukung teknologi
informasi dan sumber daya manusia yang profesional, SBU Pos Express selalu
mengedepankan akurasi penyampaian, timely delivery, consistant deliverydan tarif
kompetitif sehingga mampu memberikan kepuasan maksimal kepada pelanggan.9
Jenis pelayanan dari SBU Pos Express ini terdiri dari tiga jenis pelayanan
yaitu9:
a. City Courier (Layanan dalam Kota)
Layanan Pos Express City Courier memilki jenis layanan yaitu Sameday
Service, Nextday Before 10.00am Service & Nextday Service.
b. Intercity Courier (Layanan antar Kota)
Layanan Intercity Courier memiliki jenis layanan yaitu Nexday Before 10.00
am Service dan Nextday Service
Page | 26
c. Layanan Korporat (Presorted First Class Mail)
Layanan bagi pelanggan korporat berbasis PKS (Perjanjian Kerjasama)
dengan service level yang sesuai dengan kesepakatan.
1. Kebijakan Bisnis
a. Segmentasi Pasar
Segmentasi dari pengguna layanan Pos Express ini adalah pelanggan yang
mengutamakan kecepatan, ketepatan dan keterlacakan kiriman dengan
memilki kemampuan daya beli yang memiliki klasifikasi menengah ke atas
(B1-A1).
b. Target Pasar
Target pasar dari pengguna layanan Pos Express ini adalah individu,
perusahaan dan pemerintah.
c. Positioning Bisnis
Layanan Pos Express diposisikan sebagai layanan yang memiliki
konsep Premium Class Service yang memiliki produk deferensiasi sehingga
mampu bersaing pada industri bisnis kurir dipasar domestic.
d. Strategi Produk
Layanan Pos Express memiliki strategi produk deferensiasi sehingga memiliki
benefit bagi pelanggan yang sekaligus memilki tingkat daya saing yang tinggi
terhadap layanan sejenis yang dimilki oleh pesaing.
e. Kebijakan Tarif
Kebijakan penetapan tarif yang diterapkan untuk layanan Pos Express ini
dilakukan dengan pendekatan:
Tarif Pasar
Tarif Pesaing
Kemampuan Dayabeli
Nilai Tambah Pelanggan
Sedangkan klasifikasi tarif berdasarkan sasaran konsumennya terdiri dari:
Tarif Ritel (Publish rate)
Tarif Spesial (Special Rate)
Page | 27
f. Strategi Pemasaran
Strategi Pemasaran yang dilakukan oleh SBU Pos Express memilki strategi
jangka panjang dan jangka pendek. Strategi jangka pendek yang dilakukan
adalah merebut pangsa pasar layanan sejenis dari pesaing melalui Market
Follower Strategy.
Startegi jangka panjang adalah menjadikan layanan Pos Express
sebagai Product Leader yang mampu membangun citra produk untuk
membangun persepsi pelanggan terhadap layanan pos sehingga
menjadikan flag carrier dan cash cowbagi korporat melalui Market Leader
Strategy.
2. Jaringan Pos Express Saat Ini
a. Node dedicated : Jakarta, Medan, Batam, Bandung,
Yogya, Semarang,Surabaya dan Denpasar
b. Kantorpos Dalam Jaringan Layanan Pos
Express : Balikpapan, Pontianak, Pekanbaru, Bandarlampung,
Jambi, Palembang, Manado, Makasar (8 kota ini akan menjadi 8 node
dedicated pada tahun 2005),Banjarmasin, Solo, Cilegon,
Serang,Malang,Padang, Bengkulu, Pangkalpinang,Mataram dan TImika
c. Jaringan Regional : Jaringan Pos Express dengan sebaran
intern kota dalam satu wilpos yang dibuka oleh Kawilpos dengan backbone IT
Support Pos Express
3. Gambaran Kinerja Produksi dan Pendapatan
Sumber: Data Laporan Produksi dan Pendapatan dan pendapatan 8 Node dan Kp Dalam Jaringa
Page | 28
Periode Produksi Pendapatan
Mei – Des. 2003 261.440 item Rp. 2.071.675.522,-
Jan. – Des. 2004 1.674.593 item Rp. 10.455.014.399,-
Jan. – Mei 2005 1.767.978 item Rp. 9.304.391.878,-
4. Strategy, Objetive, Target, dan Program Kerja
STRATEGY, OBJECTIVE AND
TARGET
PROGRAM
Develop People
Meningkatkan performansi berbasis kultur yang sehat
Perumusan komitmen: same boat, same team, same goals. Perumusan nilai-nilai:save our mail, save our customer, save our
company Rekruitmen, training dan pengembangan inovasi (terinspirasi karena
bekerja) Meningkatkan spirit dan skill Pay for performance (tunjangan kinerja) Pakaian seragam untuk pegawai
Memanage Biaya
Meningkatkan produktivitas
Pengembangan IT Support untuk operasi. Delivery Process Improvement (SDM, Alat dan Proses). Supply chain, facility and transportation management (rekayasa seal
pengaman, kantung, manajemen pick up, dsb.) Pengembangan sistem operasi (dokumen,juklak/juknis, e-mail, irc,
track and trace berbasis web dsb.) Best practice standardization (menetapkan fleksibilitas kepastian
operasi).
Meningkatkan Layanan
Timely, Reliable delivery
program-program di atas akan membantu meningkatkan mutu layanan Mempermudah akses layanan melalui perluasan service point
(Penggarapan Pasar Ritel). Memperbaiki sistem operasi collecting process dan delivery report di
Pusat Layanan Bisnis (Penggarapan Pasar Korporat) Meningkatkan akses kastemer atas informasi yang relevan, akurat dan
timely. Penggunaan basis data alamat dan program-program perbaikan
kualitas alamat
Pertumbuhan Pendapatan
Meningkatkan kemampuan mengcover biaya
program-program di atas akan membantu menumbuhkan pendapatan Meningkatkan analisis atas pelanggan, penjualan dan customer
relationship management Mengembangkan produk/layanan baru sesuai customer needs dan
menambah value pada core business (track and trace berbasis id customer, track and trace via sms dll).
Mengembangkan pricing tools yang simple dan menggalakkan efisiensi.
Bekerjasama dengan pihak ketiga dan sector swasta (retail partnership)
Perbaikan Berkelanjutan
Meningkatkan value
perbaikan terus menerus dari program-program di atas akan membantu meningkatkan kredibilitas layanan pos express dan sebuah organisasi usaha yang result oriented
Meningkatkan hasil bagi seluruh stakeholders Menyediakan data yang akurat, relevan dan tepat waktu kepada
Page | 29
pengambil keputusan.
BAB IV
KESIMPULAN
PT Pos Indonesia saat ini merupakan salah satu perusahaan berorientasi bisnis
yang melayani jasa pos dan produk-produk pendukung jasa pos. Pos
Indonesia merupakan sebuah badan usaha milik negara (BUMN) Indonesia yang
bergerak di bidang layanan pos. Saat ini, bentuk badan usaha Pos Indonesia
merupakan perseroan terbatas dan sering disebut dengan PT. Pos Indonesia.
Di era globalisasi ini semakin banyak bermunculan perusahaan jasa, hal ini
disebabkan karena semakin meningkatnya kesejahteraan masyarakat, meningkatnya
golongan menengah ke atas dan kepuasan konsumen. Oleh sebab itu, banyak
perusahaan jasa berlomba – lomba untuk menjadi yang terbaik dalam melayani
kebutuhan dan kepuasan konsumen.
Sama halnya dengan PT. Pos Indonesia, pada dewasa ini semakin gencar
dalam melakukan strategi pemasaran untuk bersaing dengan perusahaan sejenis
lainnya. Hal ini dilakukan agar PT. Pos dapat bersaing dan bertahan di tengah
masyarakat dan tetap menjadi pilihan bagi masyarakat.
Setiap perusahaan memiliki strategi pemasaran yang berbeda disesuaikan
dengan faktor – faktor pendukung dan sasaran yang akan dicapai. Sehingga strategi
pemasaran bisnis jasa yang tepat dapat meningkatkan jumlah konsumen
menggunakan jasa tersebut dan tentunya strategi pemasaran tersebut dapat
memuaskan konsumen.
Page | 30
DAFTAR PUSTAKA
1. Eka Sari, Nuryanis. Analisis SWOT Terhadap Strategi Pemasaran Layanan Pos
Express PT. Pos Indonesia. Universitas Gundarma. Paper Online. Diakses
dari:
http://papers.gunadarma.ac.id/index.php/mmsi/article/viewFile/14847/1113.
27 April 2012.
2. Analisisis Manajemen Strategi PT. Pos Indonesia. Diakses dari:
http://manajemen2011.blogspot.com/2011/02/analisis-manajemen-strategis-
pt-pos.html. 27 April 2012
3. http://www.posindonesia.co.id
4.PT. Pos Indonesia. Diakses dari: http://id.wikipedia.org/wiki/Pos_Indonesia. 28
April 2012
5. Pengertian Visi dan Misi. Diakses dari:
http://albaghir.blogspot.com/2011/02/pengertian-visi-dan-misi.html. 27 April
2012
6. Manajemen Strategik, Visi, Misi, dan Tujuan PT. Pos Indonesia. Diakses dari:
http://wira010288.wordpress.com/2010/02/24/manajemen-strategik-visi-misi-
dan-tujuan-sebuah-perusahaan/. 27 April 2012
7.Pengertian Pemasaran. Diakses dari:
http://fitrian.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/13728/
Pengertian+Pemasaran.doc. 29 April 2012
8. Analisis SWOT PT. Pos Indonesia. Diakses dari:
http://diazvetiauda.wordpress.com/2010/03/15/analisis-swot-pada-pt-pos-
indonesia/. 27 April 2012
9. http://www2.posindonesia.co.id/ubisnis.php?id=4
Page | 31