makalah pbl skenario i
DESCRIPTION
gotong royongTRANSCRIPT
TUGAS PBLTentang
GOTONG ROYONG
Makalah PBL “Gotong Royong”1
Kata Pengantar
Bismillahirohmanirohim
Dengan nama Allah SWT yang maha pengasih lagi maha penyanyang dan segala puji
bagi Allah SWT Tuhan semesta alam. Dengan anugerah yang diberikan-Nya sehingga kita
bias menyelesaikan hasil makalah yang sangat sederhana ini dengan topik “Gotong
Royong”. Sholawat serta salam semoga tetap terlimpahkan kepada Nabi Ahiruzzaman
Muhammad SAW. Sebagai penyempurna etika, akhlak dan moral manusia, dan sebagai
Uswatun Hasanah bagi umatnya.
Atas tersusunya makalah ini kami tidak lupa untuk mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada:
1) Ibu dr. Chandra Rini HP.,M.Kes selaku Dosen Pembimbing Mata Kuliah PBL
kelompok 28 Universitas Wijaya Kusuma Surabaya.
2) Teman-teman kami yang telah menyumbangkan doa dan pemikiranya untuk
menyusun makalah ini. Sehingga dapat tersusunlah makalah yang sederhana ini.
Mudah-mudahan amal ibadah yang Bapak Dosen dan teman-teman dilipat gandakan
oleh Allah SWT, Amin.
Dalam penyususnan makalah ini kami sudah berusaha semaksimal mungkin.
Akhirnya dengan pertolongan Allah SWT dan kerendahan hati kami berharap
makalah ini dapat berguna bagi semua pihak dan bias menjadi contoh bagi tugas
selanjutnya.Namun kami menyadari bahwa makalah ini kurang dari kesempurnaan.
Oleh karena itu kritik maupun saran yang membangun kami nantikan untuk
tercapainya laporan yang sempurna.
Surabaya, 30 Oktober 2010
Penyusun
Makalah PBL “Gotong Royong”2
DAFTAR ISI
Halaman Judul.................................................................................................................. i
Kata Pengantar................................................................................................................. ii
Daftar Isi............................................................................................................................ iii
BAB I : Pendahuluan....................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang........................................................................................................
1.2 Rumusan Masalah...................................................................................................
1.3 Tujuan Penulisan.....................................................................................................
1.4 Manfaat Penulisan...................................................................................................
BAB II : Skenario.............................................................................................................
BAB III : Problem............................................................................................................
3.1 Problem...................................................................................................................
3.2 Kata Kunci..............................................................................................................
3.3 Penjelasan Kata Kunci............................................................................................
BAB IV : Diskusi..............................................................................................................
BAB V : Analisis / Hasil Diskusi.....................................................................................
VI. Kesimpulan.................................................................................................................
VII. Planing.......................................................................................................................
VIII. Penutup....................................................................................................................
Daftar Pustaka..................................................................................................................
Makalah PBL “Gotong Royong”3
PROBLEM BASED LEARNING
Makalah PBL “Gotong Royong”4
BAB I
PENDAHULUAN
I.1. Latar belakang
Dalam makalah ini kami membahas dan memecahkan masalah yang kami dapat dari
skenario satu dengan tema Gotong Royong. Gotong royong adalah suatu kegiatan kerja sama
dalam bersosialisasi yang diimplementasikan melalui komunikasi dengan ucapan dan melalui
behasa tubuh dengan gerakan yang dilakukan oleh individu satu dengan individu lain guna
mempererat hubungan bermasyarakat, untuk mengenal karateristik dan kepribadian
seseorang, serta memupuk kekompakkan dalam bermasyarakat untuk mewujudkan keinginan
bersama agar dapat terealisasikan dengan lebih mudah dan cepat. Hidup bergotong royong
merupakan sebuah tradisi dan kebiasaan masyarakat Indonesia yang sudah mengakar pada
budaya bangsa dan hal ini sudah terjalin sejak zaman prasejarah dimana sebuah kebutuhan
manusia pada saat itu masih sulit untuk dipenuhi sehingga mujncullah kegiatan bersosialisasi
untuk mempertahankan hidupnya yang disebut dengan barter, yakni suatu kegiatan tukar-
menukar barang yang dilakukan oleh individu satu dengan yang lain guna mencukupi
kebutuhan keluarga serta sebagai penunjang nilai peningkatan taraf hidup, khususnya bagi
masyarakat yang hidup di daerah terpencil.
Gotong royong merupakan salah satu dari nilai dasar pancasila sebagaimana tertuang
dalam pancasila yaitu sila ketiga “ Persatuan Indonesia” yang telah menjadi ciri khas dan
kepribadian bangsa Indonesia serta berfungsi sebagai pedoman dasar dalam berinteraksi
dengan yang lainya . Perilaku gotong royong yang telah dimiliki bangsa Indonesia sejak dulu
kala ternyata semakin berkembang seiring dengan berkembangnya peradaban dan
perkembangan zaman. Seperti halnya dalam skenario satu ini kita dapat mempelajari
bagaimana menjadi seorang dokter yang baik , tulus dan ikhlas sesuai dengan etika dan
kewajiban seorang dokter ditengah masyarakat majemuk yang terdiri dari berbagai suku
bangsa dan agama. Dimana kita sebagai seorang mahasiswa kedokteran yang dididik untuk
menjadi seorang dokter yang kompeten dan selalu menerapkan prinsip beneficence yang
nantinya siap menghadapi tantangan dalam pekerjaan kita sebagai dokter khususnya jika
ditempatkan di daerah terpencil.
Makalah PBL “Gotong Royong”5
I.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, rumusan masalah pada penulisan ini adalah
sebagai berikut:
1. Bagaimana menjalin suatu hubungan komunikasi yang efektif kepada pasien
khususnya di daerah terpencil agar antara dokter dan pasien tidak terjadi miss
communication ?
2. Bagaimana cara menjalin hubungan yang baik antara teman sejawat (sesama dokter)
guna bertukar informasi secara up to date khususnya bila menjalankan tugas di daerah
yang terpencil ?
3. Bagaimana seorang dokter menghadapi perbedaan bahasa atau cara komunikasi pada
suatu daerah?
4. Bagaimana cara kita menghadapi perbedaan tradisi, budaya, dan status sosial dalam
masyarakat yang majemuk di daerah terpencil ?
5. Bagaimana cara dokter mengup-date ilmu-ilmu kedokteran di daerah terpencil dengan
keterbatasan sarana dan prasarana yang tersedia ?
I.3. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui bagaimana cara berkomunikasi yang efektif dengan pasien agar
tidak terjadi miss communication.
2. Untuk mengertahui bagaimana cara menjalin hubungan baik dengan teman sejawat
(sesama dokter) agar dapat bertukar informasi secara up to date.
3. Agar mahasiswa kedokteran mampu menghadapi perbedaan bahasa atau cara
komunikasi pada suatu daerah.
4. Untuk mengetahui bagaimana cara menghadapi tradisi, budaya, status sosial dalam
masyarakat majemuk di daerah terpencil.
5. Untuk megetahui cara menghadapi situasi dimana seorang dokter mampu mengup-
date ilmu – ilmu kedokterannya dalam situasi dan kondisi apapun di tempat yang
terpencil dengan sarana dan prasarana yang terbatas.
Makalah PBL “Gotong Royong”6
I.4. Manfaat Penulisan
1. Agar dokter dapat melakukan komunikasi secara efektif dan mengerti tentang apa
yang dimaksud atau diinginkan oleh pasien sehingga tidak terjadi miss
communication.
2. Agar dokter dapat menjalin hubungan kerjasama yang baik dengan teman sejawat
(sesama dokter) dalam hal bertukar informasi terbaru.
3. Agar dokter dapat menghadapi perbedaan bahasa atau cara komunikasi pada suatu
daerah.
4. Agar dokter mengetahui bagaimana cara menghadapi perbedaan tradisi, budaya,
status sosial dalam masyarakat majemuk di daerah terpencil.
5. Agar mahasiswa dapat menghadapi situasi dimana seorang dokter mampu mengup-
date ilmu – ilmu kedokterannya dalam situasi dan kondisi apapun dengan keadaan
sarana dan prasarana yang terbatas..
Makalah PBL “Gotong Royong”7
BAB II
SKENARIO I
GOTONG ROYONG
2.1. SKENARIO I
Ketika baru lulus, dr. Hitam manis ditempatkan di sebuah puskesmas di desa antar
suku, dimana masyarakatnya memiliki status sosial yang beragam terdiri dari berbagai
macam suku bangsa dan agama, tetapi rasa gotong royong dan rasa saling menghormatinya
sangat luar biasa sehingga jarang terjadi pertentangan.
Sebagai seorang pendatang dr. Hitam manis berusaha untuk beradaptasi karena
beberapa dokter sebelumnya mengeluh dan tidak pernah bertahan lebih dari enam bulan.
Alasan yang dikemukakan adalah berkaitan dengan tradisi dan budaya masyarakat wilayah
desa antar suku ini.
Kebiasaan masyarakat wilayah ini bila berobat sering membayar dengan hasil bumi
ataupun hewan ternak yang mereka miliki, seperti ayam, telur, beras, dan sebagainya. Bila
dihitung dengan tunai memang tidak seberapa dan kadang dirasa kurang seperti yang
diinginkan seorang dokter.
Sehari-hari mereka menggunakan bahasa daerah sebagai alat komunikasi.Sangat jarang
diantara mereka yang bisa berbahasa Indonesia secara baik dan benar, sehingga sering terjadi
salah komunikasi antara dokter dan pasien. Hal ini berdampak pada pengobatan karena
keluhan pasien sulit dipahami dan bahkan kadang mereka emosi dan menganggap dokter
tidak mampu mengobati penyakit mereka.
Disamping masalah-masalah diatas, dokter Hitam manis juga merasa kesukaran dalam
men update ilmu-ilmu kedokterannya, walaupun buku-buku kedokteran sudah ia bawa
semua, tetapi ia masih saja merasa kekurangan, dan mencari cara mendapatkan informasi
terkini dunia kedokteran.
Makalah PBL “Gotong Royong”8
BAB III
PROBLEM
3.1. Problem
1. Masyarakat di daerah ini memiliki status sosial yang beragam yang dapat dilihat dari
perbedaan adat istiadat, budaya, dan tradisi serta bahasa.
2. dr. Hitam manis adalah seorang pendatang dan masih dalam tahap berusaha untuk
beradaptasi dengan tradisi dan budaya masyrakat daerah.
3. Kebiasaan masyarakat wilayah ini bila berobat sering membayar dengan hasil bumi
ataupun hewan ternak yang mereka miliki.
4. Dalam kesehariannya, masyarakat menggunakan bahasa daerah sebagai alat
komunikasi sehingga sering terjadi miss communication dan miss understanding.
5. Adanya anggapan masyarakat yang menganggap dokter tidak mampu mengobati
penyakit mereka.
6. dr. Hitam manis merasa kesukaran dalam mengupdate ilmu kedokterannya.
3.2. Kata Kunci
1. Gotong Royong
2. Puskesmas
3. Komunikasi
4. Status Sosial
5. Suku Bangsa
6. Agama
7. Bahasa
8. Tradisi dan Budaya
9. Beradaptasi
10. Emosi
Makalah PBL “Gotong Royong”9
11. Ilmu Kedokteran
12. Informasi
3.3. Penjelasan Kata Kunci
1. Gotong royong
Gotong royong merupakan suatu istilah asli Indonesia yang berarti bekerja bersama-
sama untuk mencapai suatu hasil yang didambakan. Bersama-sama dengan
musyawarah, pantun, Pancasila, hukum adat, ketuhanan, dan kekeluargaan, gotong
royong menjadi dasar Filsafat Indonesia seperti yang dikemukakan oleh M. Nasroen
Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Gotong_royong
2. Puskesmas
Pusat Kesehatan Masyarakat, disingkat Puskesmas, adalah Organisasi
fungsional yang menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersifat menyeluruh,
terpadu, merata, dapat diterima dan terjangkau oleh masyarakat, dengan peran serta
aktif masyarakat dan menggunakan hasil pengembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi tepat guna, dengan biaya yang dapat dipikul oleh pemerintah dan
masyarakat. Upaya kesehatan tersebut diselenggarakan dengan menitikberatkan
kepada pelayanan untuk masyarakat luas guna mencapai derajad kesehatan yang
optimal, tanpa mengabaikan mutu pelayanan kepada perorangan.
Pelayanan di Puskesmas Puskesmas merupakan unit pelaksana teknis
kesehatan di bawah supervisi Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.Secara umum,
mereka harus memberikan pelayanan preventif, promotif, kuratif sampai dengan
rehabilitatif baik melalui upaya kesehatan perorangan (UKP) atau upaya kesehatan
masyarakat (UKM). Puskesmas dapat memberikan pelayanan rawat inap selain
pelayanan rawat jalan. Hal ini disepakati oleh puskesmas dan dinas kesehatan yang
bersangkutan. Dalam memberikan pelayanan di masyarakat, puskesmas biasanya
memiliki subunit pelayanan seperti puskesmas pembantu, puskesmas keliling,
posyandu, pos kesehatan desa maupun pos bersalin desa (polindes).
Sumber: Http://id.wikipedia.org./wiki/puskesmas
Makalah PBL “Gotong Royong”10
3. Komunikasi
Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan)
dari satu pihak kepada pihak lain agar terjadi saling mempengaruhi di antara
keduanya. Pada umumnya, komunikasi dilakukan secara lisan atau verbal yang dapat
dimengerti oleh kedua belah pihak. Apabila tidak ada bahasa verbal yang dapat
dimengerti oleh keduanya, komunikasi masih dapat dilakukan dengan menggunakan
gerak-gerik badan, menunjukkan sikap tertentu, misalnya tersenyum, menggelengkan
kepala, mengangkat bahu. Cara seperti ini disebut komunikasi dengan bahasa
nonverbal.
Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Komunikasi
4. Status social
Dalam sosiologi atau antropologi, status sosial adalah kehormatan atau
prestise posisi seseorang dalam masyarakat. Seseorang dapat mendapatkan status
sosial dengan prestasi sendiri, yang dikenal sebagai status tercapai, atau satu dapat
ditempatkan di sistem dengan posisi seseorang warisan, yang disebut status dianggap.
Sumber: Http://id.wikipedia.org./wiki/puskesmas
5. Suku Bangsa
Suku bangsa adalah suatu golongan manusia yang anggota-anggotanya mengidentifikasikan dirinya dengan sesamanya, biasanya berdasarkan garis keturunan yang dianggap sama. Identitas suku pun ditandai oleh pengakuan dari orang lain akan cirri khas kelompok tersebut dan oleh kesamaan budaya, bahasa, agama, perilaku, atau cirri-ciri biologis.
Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/ suku bangsa
6. Agama
Agama menurut kamusa besar Bahasa Indonesia adalah system atau prinsip kepercayaan kepada tuhan, atau juga disebut dengan nama dewa atau nama lainya dengan ajaran kebhaktian dan kewajiban-kewajiaban yang bertalian dengan kepercayaan tersebut.
Makalah PBL “Gotong Royong”11
Kata agama berasal dari kata sansekerta . gama berarti “ Tradisi” sedangkan kata lain untuk menyatakan konsep ini adalahreligi yang berasal dari bahasa latin religio dan berakar dari kat kerja re-ligare yang berarti “mengikat kembali”. Maksudnya dengan bereligi, seseorang dapat mengikatkan dirinya kepada tuhan.
Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/ agama
7. Bahasa
Bahasa adalah alat atau perwujudan budaya yang digunakan manusia untuk saling berkomunikasi atau berhubungan, baik lewat tulisan, lisan, ataupun gerakan (bahasa isyarat), dengan tujuan menyampaikan maksud hati atau kemauan kepada lawan bicaranya atau orang lain. Melalui bahasa, manusia dapat menyesuaikan diri dengan adat istiadat, tingkah laku, tata krama masyarakat, dan sekaligus mudah membaurkan dirinya dengan segala bentuk masyarakat.
Bahasa memiliki beberapa fungsi yang dapat dibagi menjadi fungsi umum dan fungsi khusus. Fungsi bahasa secara umum adalah sebagai alat untuk berekspresi, berkomunikasi, dan alat untuk mengadakan integrasi dan adaptasi sosial. Sedangkan fungsi bahasa secara khusus adalah untuk mengadakan hubungan dalam pergaulan sehari-hari, mewujudkan seni (sastra), mempelajari naskah-naskah kuno, dan untuk mengeksploitasi ilmu pengetahuan dan teknologi.
Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/bahasa
8. Tradisi dan budaya
Tradisi (Bahasa Latin: traditio, "diteruskan") atau kebiasaan, dalam
pengertian yang paling sederhana adalah sesuatu yang telah dilakukan untuk sejak
lama dan menjadi bagian dari kehidupan suatu kelompok masyarakat, biasanya dari
suatu negara, kebudayaan, waktu, atau agama yang sama. Hal yang paling mendasar
dari tradisi adalah adanya informasi yang diteruskan dari generasi ke generasi baik
tertulis maupun (sering kali) lisan, karena tanpa adanya ini, suatu tradisi dapat punah.
Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Tradisi
Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta yaitu buddhayah,
yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal
yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Dalam bahasa Inggris, kebudayaan
disebut culture, yang berasal dari kata Latin Colere, yaitu mengolah atau
mengerjakan. Bisa diartikan juga sebagai mengolah tanah atau bertani. Kata culture
juga kadang diterjemahkan sebagai "kultur" dalam bahasa Indonesia.
Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah
kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi.Budaya terbentuk dari banyak
Makalah PBL “Gotong Royong”12
unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik , a dat istiadat, bahasa, perkakas,
pakaian, bangunan , dan karya seni. Bahasa, sebagaimana juga budaya, merupakan
bagian tak terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang cenderung
menganggapnya diwariskan secara genetis. Ketika seseorang berusaha berkomunikasi
dengan orang-orang yang berbada budaya dan menyesuaikan perbedaan-
perbedaannya, membuktikan bahwa budaya itu dipelajari.
Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh. budaya bersifat kompleks,
abstrak, dan luas. Banyak aspek budaya turut menentukan perilaku komunikatif.
Unsur-unsur sosio-budaya ini tersebar dan meliputi banyak kegiatan sosial manusia.
Beberapa alasan mengapa orang mengalami kesulitan ketika berkomunikasi dengan orang dari budaya lain terlihat dalam definisi budaya: Budaya adalah suatu perangkat rumit nilai-nilai yang dipolarisasikan oleh suatu citra yang mengandung pandangan atas keistimewaannya sendiri."Citra yang memaksa" itu mengambil bentuk-bentuk berbeda dalam berbagai budaya seperti "individualisme kasar" di Amerika, "keselarasan individu dengan alam" d Jepang dan "kepatuhan kolektif" di Cina. Citra budaya yang brsifat memaksa tersebut membekali anggota-anggotanya dengan pedoman mengenai perilaku yang layak dan menetapkan dunia makna dan nilai logis yang dapat dipinjam anggota-anggotanya yang paling bersahaja untuk memperoleh rasa bermartabat dan pertalian dengan hidup mereka.
Dengan demikian, budayalah yang menyediakan suatu kerangka yang koheren untuk mengorganisasikan aktivitas seseorang dan memungkinkannya meramalkan perilaku orang lain.
Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Budaya
9. Beradaptasi
Adaptasi adalah cara bagaimana organisme mengatasi tekanan lingkungan sekitarnya
untuk bertahan hidup. Organisme yang mampu beradaptasi terhadap lingkungannya
mampu untuk:
memperoleh air, udara dan nutrisi (makanan).
mengatasi kondisi fisik lingkungan seperti temperatur, cahaya dan panas.
mempertahankan hidup dari musuh alaminya.
bereproduksi.
merespon perubahan yang terjadi di sekitarnya.
Makalah PBL “Gotong Royong”13
Organisme yang mampu beradaptasi akan bertahan hidup, sedangkan yang tidak
mampu beradaptasi akan menghadapi kepunahan atau kelangkaan jenis.
Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Adaptasi
10. Emosi
Emosi adalah perasaan intens yang ditujukan kepada seseorang atau sesuatu. Emosi
adalah reaksi terhadap seseorang atau kejadian. Emosi dapat ditunjukkan kerika
merasa senang mengenai sesuatu, marah kepada seseorang, ataupun takut terhadap
sesuatu..
Kata "emosi" diturunkan dari kata bahasa Perancis, émotion, dari émouvoir,
'kegembiraan' dari bahasa Latin emovere, dari e- (varian eks-) 'luar' dan movere
'bergerak’. Kebanyakan ahli yakin bahwa emosi lebih cepat berlalu daripada suasana
hati. Sebagai contoh, bila seseorang bersikap kasar, manusia akan merasa marah.
Perasaan intens kemarahan tersebut mungkin datang dan pergi dengan cukup cepat
tetapi ketika sedang dalam suasana hati yang buruk, seseorang dapat merasa tidak
enak untuk beberapa jam.
Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Emosi
11. Ilmu kedokteran
Kedokteran (Inggris: medicine) adalah suatu ilmu dan seni yang mempelajari tentang
penyakit dan cara-cara penyembuhannya. Ilmu kedokteran adalah cabang ilmu kesehatan
yang mempelajari tentang cara mempertahankan kesehatan manusia dan mengembalikan
manusia pada keadaan sehat dengan memberikan pengobatan pada penyakit dan cedera. Ilmu
ini meliputi pengetahuan tentang sistem tubuh manusia dan penyakit serta pengobatannya,
dan penerapan dari pengetahuan tersebut.
Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Ilmu_Kedokteran
Makalah PBL “Gotong Royong”14
12. Informasi
Pengertian informasi menurut para ahli
B. Davis, informasi adalah data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang penting bagi si penerima dan mempunyai nilai yang nyata yang dapat dirasakan dalam keputusan-keputusan yang sekarang atau keputusan-keputusan yang akan datang.
Penulis lain, Burch dan Strater, menyatakan: informasi adalah pengumpulan atau pengolahan data untuk memberikan pengetahuan atau keterangan.
Sedangkan George R. Terry, Ph. D. menyatakan bahwa informasi adalah data
yang penting yang memberikan pengetahuan yang berguna.
Jadi Informasi adalah pengetahuan yang didapatkan dari pembelajaran,
pengalaman, atau instruksi. Namun demikian, istilah ini memiliki banyak arti
bergantung pada konteksnya, dan secara umum berhubungan erat dengan konsep
seperti arti, pengetahuan, negentropy, komunikasi, kebenaran, representasi, dan
rangsangan mental.
Dalam beberapa hal pengetahuan tentang peristiwa-peristiwa tertentu atau
situasi yang telah dikumpulkan atau diterima melalui proses komunikasi,
pengumpulan intelejen, ataupun didapatkan dari berita juga dinamakan informasi.
Informasi yang berupa koleksi data dan fakta seringkali dinamakan informasi statistik.
Dalam bidang ilmu komputer, informasi adalah data yang disimpan, diproses, atau
ditransmisikan. Penelitian ini memfokuskan pada definisi informasi sebagai
pengetahuan yang didapatkan dari pembelajaran, pengalaman, atau instruksi dan
alirannya.
Untuk memperoleh informasi yang berguna, tindakan yang pertama adalah
mengumpulkan data, kemudian mengolahnya sehingga menjadi informasi. Dari data-
data tersebut informasi yang didapatkan lebih terarah dan penting karena telah dilalui
berbagai tahap dalam pengolahannya diantaranya yaitu pengumpulan data, data apa
yang terkumpul dan menemukan informasi yang diperlukan
George R. Terry, Ph. D. menjelaskan, berguna atau tidaknya informasi tergantung pada beberapa aspek, yaitu:
Makalah PBL “Gotong Royong”15
1. Tujuan si penerima
Apabila informasi itu tujuannya untuk memberikan bantuan maka informasi itu harus membantu si penerima dalam usahanya untuk mendapatkannya.
2. Ketelitian penyampaian dan pengolahan data
penyampaian dan mengolah data, inti dan pentingnya info harus dipertahankan.
3. Waktu
Informasi yang disajikan harus sesuai dengan perkembangan informasi itu sendiri.
4. Ruang dan tempat
Informasi yang didapat harus tersedia dalam ruangan atau tempat yang tepat agar penggunaannya lebih terarah bagi si pemakai.
5. Bentuk
Dalam hubungannya bentuk informasi harus disadari oleh penggunaannya secara efektif, hubungan-hubungan yang diperlukan, kecenderungan-kecenderungan dan bidang-bidang yang memerlukan perhatian manajemen serta menekankan informasi tersebut ke situasi-situasi yang ada hubungannya.
6. Semantik
Agar informasi efektif informasi harus ada hubungannya antara kata-kata dan arti yang cukup jelas dan menghindari kemungkinan salah tafsir.
Jelaslah bahwa agar informasi itu menjadi berguna harus disampaikan kepada orang yang tepat, pada waktu yang tepat, dan dalam bentuk yang tepat pula.
Tidak semua data merupakan informasi. Ada kantor-kantor yang menyimpan data-data atau catatan yang sebenarnya tidak ada gunanya. Sebaliknya informasi yang diperlukan dilengkapi dengan data.
Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Informasi
Makalah PBL “Gotong Royong”16
BAB IV
D I S K U S I
4.1. Permasalahan Pertama
1. dr. Hitam Manis kesulitan dalam berkomunikasi secara efektif dengan
masyarakat di daerah terpencil ?
Komunikasi merupakan suatu bahasa universal yang dapat dimengerti oleh semua
masyarakat yang dapat diimplementasikan baik dalam ucapan, gerak, senyum,
maupun isyarat lainya. Komunikasi merupakan bentuk pengaplikasian suara hati
manusia untuk mengungkapkan segala permasalahan ataupun keluhanya kepada
orang lain guna untuk berbagi rasa. Tetapi tidak jarang pula orang yang masih
sangat sulit dalam menjalin hubungan dengan orang lain khususnya dalam
bersosialisasi dan berkomunikasi.
Seperti halnya yang kita bahas dalam permasalahan ini yang dialami oleh
dr. Hitam Manis dimana dia mengalami kesulitan dalam berkomunikasi dan
bersosialisasi dengan masyarakat sekitar di tempat PPT nya. Hal ini disebabkan
karena di daerah tersebut masyarakatnya memiliki status sosial yang
beranekaragam yang terdiri dari berbagai macam suku dan bahasa sehingga
mempengaruhi cara bersosialisasi mereka. Terutama dalam hal berkomunikasi,
kemudian penggunaan dialeg bahasa daerah yang masih kental, kurangnya
ketertarikan dalam berinteraksi antara dr. Hitam Manis dengan masyarakat
setempat, masih adanya rasa kecanggungan antara kedua belah pihak untuk saling
mengenal, serta banyaknya masyarakat setempat yang tidak bisa berbahasa
Indonesia. Sehingga hal ini mengakibatkan adanya perbedaan persepsi dalam
berkomunikasi dan cenderung terjadi miss communication dan miss understanding
antara dokter dengan pasien serta hal ini berdapampak buruk pada pengobatan
karena keluhan pasien sulit untuk dipahami oleh sang dokter. Fenomena ini
sangatlah wajar karena dia harus mengerti dan memahami karakteristik dari setiap
Makalah PBL “Gotong Royong”17
pasien yang ada disana sehingga harus lebih bersabar dalam mengahadapi
masalah yang ada.
4.2. Permasalahan kedua
2. dr. Hitam Manis merasa kesulitan dalam beradaptasi atau menyesuaikan diri
daerah terpencil ?
Setiap dokter yang bertugas di suatu daerah yang bukan daerah asalnya pasti
mempunyai pengalaman baru dimana dalam hal ini adalah karena susahnya cara
beradaptasi atau menyesuaikan diri dengan masyarakat setempat khususnya yang
hidup di daerah terpencil yang jelas berbeda sekali dalam segi bermasyarakatnya
dibandingkan di daerah asalnya dia tinggal (di kota).
Tidak terkecuali seperti yang dialami oleh dr. Hitam Manis dimana dia
merasa jenuh dan sering mengeluh dengan keadaan lingkungan sekitar tempat dias
PTT yang serba terbatas. Hal ini disebabkan karena di daerah terpencil keadaanya
jelas berbeda dengan di kota besar dimana di daerah terpencil keadaan
lingkunganya sangat hening, cara bersosialisasi yang kurang terjalin dengan baik
karena perbedaan karateristik masing-masing orang, kemajemukan tradisi dan
budaya yang tentunya berbeda sehingga terasa kaku dalam menjalin hubungan
satu dengan yang lain, karena perbedaan adat dan aturan setempat yang bersifat
lebih keras dan mengikat sehingga merasa tidak nyaman, tidak adanya tempat-
tempat perbelanjaan atau hiburan di daerah setempat yang akhirnya menyebabkan
dokter tersebut merasa bosan dengan keadaanya sendiri, tidak adanya teman
sejawat atau selevel denganya yang diajak untuk bertukar pikiran atau refreshing
sehingga dia merasa semakin penat dengan kesibukanya saja. Hal ini dapat
menyebabkan dr. Hitam Manis merasa sangat tertekan menghadapi keseharianya.
Semua itulah yang menjadi faktor utama mengapa dr. Hitam Manis enggan
apabila ditugaskan dalam PPT di daerah terpencil.
Makalah PBL “Gotong Royong”18
4.3. Permasalahan ketiga
3. dr. Hitam Manis merasa kurang puas dan tidak senang dengan upah yang
didapatkan selama dia PTT di daerah terpencil ?
Di daerah terpencil memang jelas berbeda dibandingkan dengan di perkotaan hal
ini dipengaruhi oleh tingkat status pekerjaan atau profesi yang berbeda. Dimana di
daerah terpencil lapangan pekerjaanya sangat kurang sementara tingkat kuantitas
penduduknya tinggi dan hal itu berbeda sekali dengan keadaan di daerah
perkotaan yang cenderung bonafit, apalagi keadaan ini semakin diperparah karena
dipengaruhi oleh kualitas pemikiran penduduknya yang masih primitif dan
konvensional yang sulit sekali untuk menerima perkembangan zaman di era
globalisasi dan kurang bisa memahami pengetahuan.
Seperti yang dialami oleh dr. Hitam Manis sebagai pendatang baru di daerah
terpencil dimana dia merasa tidak senang dengan upah yang diterimanya selama
bekerja di daerah tersebut. Hal ini disebabkan karena sebagian besar penduduk
yang tinggal di daerah terpencil banyak yang membayar hasil pengobatanya
dengan hasil bumi seperti buah-buahan, hewan ternak dan lain sebagainya, selain
itu kemiskinan yang hampir melanda penduduk setempat juga mempengaruhi
mereka untuk terpaksa tidak bisa membayar ke dr. Hitam Manis setiap kali
berobat. Keadaan ini mempengaruhi terhadap tingkat kesejahteraan hidup dr.
Hitam Manis yang jerih payah hasil pekerjaanya selama dia bekerja di daerah
terpencil hanya dihargai dengan seekor ayam, beberapa butir telur, sebatok beras
bahkan tidak jarang yang tidak membayar karena keterbatasan tingkat ekonomi
pada masyarakat terpencil sehingga dr. Hitam Manis merasa kurang puas dan
tidak senang dengan hal itu.
Makalah PBL “Gotong Royong”19
4.4. Permasalahan keempat
4. dr. Hitam Manis merasa kesulitan dalam men up date informasi tentang ilmu
kedokteran yang terbaru setiap kali dia memerlukan ?
Indonesia merupakan Negara yang kaya akan sumber daya alam dan manusia,
bahkan sumber daya tersebut sangat melimpah ruah mulai dari sabang hingga
merauke. Tapi semua itu ternyata tidak dimanfaatkan dengan baik oleh bangsa
Indonesia hal ini terbukti dengan masih banyaknya masyarakat Indonesia yang
hidup di bawah garis kemiskinan. Bangsa Indonesia juga selalu tertinggal dengan
perkembangan teknologi dan informasi yang semakin berkembang seiring dengan
perubahan perkembangan kualitas dan kuantitas zaman.
Selain itu teknologi yang berkembang di Indonesia sekarang ini seperti
internet, twitter, facebook, dan lain sebagainya hanya menjangkau daerah
perkotaan saja sementara di daerah terpencil tidak sama sekali bahkan listrik
untuk penerangan saja tidak ada. Seperti halnya yang dialami oleh dr. Hitam
Manis yang baru saja pindah dan bekerja di suatu daerah terpencil, dimana dia
merasa sangat kesulitan sekali dalam mencari informasi terbaru tentang ilmu
kedokteran pada khusunya dan informasi lainya pada umumnya. Hal ini
disebabkan karena kurangnya jangkauan penyebaran teknologi yang hanya
konstan berada di daerah perkotaan saja, jauhnya tempat daerah terpencil tersebut
dengan pusat kota sehingga sulit untuk pergi ke kota dan membutuhkan waktu
yang lama untuk mencari informasi, sulitnya medan dan jalur untuk di lalui pada
saat mencari informasi sehingga menghambat mobilitas pekerjaan dan
pengetahuaan yang masuk, tidak adanya jaringan listrik, signal dan penerangan
yang memadahi sehingga dapat mengganggu aktifitas dr. Hitam Manis dalam
mencari informasi dan menghubungi rekan kerjanya sekedar mencari berita
terbaru, kemudian kurangnya perehatian pemerintah daerah setempat dalam
membina dan memajukan warganya maupun untuk menerapkan perkembangan
yang ada di daerah tersebut. Dan keadaan ini dapat menyebabkan dr. Hitam Manis
ketertinggalan informasi terkini tentang dunia kesehatan khususnya tentang ilmu-
ilmu kedokteran padahal seorang dokter harus terus belaar dan memperbaruhi
ilmunya.
Makalah PBL “Gotong Royong”20
4.5. Permasalahan kelima
5. dr. Hitam Manis kesulitan dalam berhubungan dengan teman sejawatnya
(sesama dokter) ?
Hubungan antara seorang dokter dengan teman sejawatnya merupakan suatu unsur
yang paling penting dan mendasar yang harus ditaati oleh semua dokter. Hal ini
ditujukan agar terjalin hubungan kerjasama yang baik antara dokter satu dengan
dokter lainya baik dalam hal rehabilitasi nama baik jika seorang dokter tersangkut
masalah, bertukar informasi, memberikan informasi hingga membantu dalam
memutuskan tindakan medis yang harus dilakukan secara bersama (team work).
Bahkan seorang dokter mempunyai kewajiban terhadap teman sejawatnya,
yakni setiap dokter memperlakukan teman sejawatnya sebagaimana ia sendiri
ingin diperlakukan (pasal 14), setiap dokter tidak boleh mengambil alih pasien
dari teman sejawat, kecualiu dengan persetujuan atau berdasarkan prosedur yang
etis (pasal 15). Tapi situasi ini berbeda halnya dengan yang dialami oleh dr. Hitam
Manis yang baru saja pindah untuk bekerja di daerah terpencil dimana dia sangat
kesulitan dalam berhubungan dengan teman sejawat (sesama dokter). Hal ini
disebabkan karena jangkauan interaksi yang jauh antara dokter yang satu dengan
yang lain, dan adanya penyebaran pembagian SK dokter yang memang tersebar
jauh di pulau-pulau terpencil. Keadaan inilah yang akhirnya dapat memrenggang
hubungan baik antara dokter yang satu dengan dokter lain..
4.6. Permasalahan keenam
6. dr. Hitam Manis kesulitan dalam menghadapi perbedaan tradisi dan budaya
masyarakat di daerah terpencil ?
Tradisi dan Budaya merupakan suatu kesatuan yang tidak dapat terpisahkan dari
nilai luhur bangsa Indonesia. Tradisi dan budaya merupakan warisan luhur nenek
moyang yang harus dilestarikan dan dijaga eksistensinya sepanjang masa, nilai
luhur ini memang sewajarnya harus dipromosikan sebagai nilai dasar fundamental
berdirinya suatu peradapan bangsa Indonesia. Tanpa adannya tradisi ibarat Negara
berdiri tanpa pondasi dan tanpa budaya ibarat Negara tumbuh tanpa pengakuan
yang sah dari Negara lain. Oleh sebab itu meskipun Negara Indonesia kaya
Makalah PBL “Gotong Royong”21
dengan pluralisme, kita harus menjadikan itu semua sebagai pendamping
berdirinya Negara dan kokohnya persatuan bangsa.
Namun tidak selamanya perbedaan itu menjadi sesuatu hal yang bisa
dipandang positif dan biasa oleh persepsi masing-masing orang. Sebab seperti
halnya kasus yanbg dialami oleh dr. Hitam Manis dimana dia sangat sulit dalam
menghadapi perbedaan tradisi dan budaya masyarakat di daerah terpencil. Hal ini
disebabkan karena keseharian dr. Hitam Manis yang sebelumnya hidup bebas di
kota tanpa ada aturan tradisi dan budaya daerah setempat yang sifatnya sangat
mengikat dimana dia tinggal sekarang sehingga hal ini membatasi ruang lingkup
kebebasanya dalam bergerak, selain itu juga dikarenakan perbedaan karateristik
tradisi dan budaya yang kental yang memang tidak semuanya dapat dipelajari
dengan mudah dan tidak semuanya mampu menyesuaikan dengan perkembangan
zaman sehingga dr. Hitam Manis tidak mudah untuk mempelajarinya. Dan hal ini
dapat mengakibatkan dr. Hitam Manis merasa tidak mampu untuk bertahan di
daerah terpencil tersebut.
Makalah PBL “Gotong Royong”22
BAB V
ANALISIS / HASIL DISKUSI
Analisa dan hasil diskusi dari kelompok kami dari permasalahan diatas adalah :
1. Mengapa dr. Hitam Manis kesulitan dalam berkomunikasi secara efektif dengan
masyarakat atau pasien di daerah terpencil ?
a. Penyebab
Masyarakatnya memiliki status sosial yang beranekaragam yang terdiri dari berbagai macam suku dan bahasa.
Penggunaan dialeg bahasa daerah yang masih kental.
Kurangnya ketertarikan dalam berinteraksi antara dr. Hitam Manis dengan masyarakat setempat.
Masih adanya rasa kecanggungan antara kedua belah pihak untuk saling mengenal.
Banyaknya masyarakat setempat yang tidak bisa berbahasa Indonesia.
b. Akibat
Sering terjadinya miss communication dan miss understanding antara dr. Hitam Manis dengan pasien.
Perbedaan persepsi dan pemikiran dalam berkomunikasi.
Berdampak buruk pada pengobatan karena kecenderungan perbedaan bahasa yang sama-sama tidak dimengerti.
Pasien sering emosi karena menganggap dokter tidak benar dalam memberikan obat.
c. Solusi
Sebaiknya dr. Hitam Manis membawa translater yang mengerti bahasa setempat untuk mengartikan bahasa penduduk sekitar.
Sebaiknya dr. Hitam Manis belajar terlebih dahulu belajar bahasa daerah penduduk setempat melalui salah satu warga yang juga bisa berbahasa Indonesia.
Makalah PBL “Gotong Royong”23
Sebaiknya dr. Hitam Manis harus sering bergaul dan mengamati serta mendengarkan dialeg penduduk sekitar agar lebih cepat mengerti bahasa setempat.
Sebaiknya seorang dokter sebelum ditempatkan di dearah tersebut harus mempelajari dan dibekali informasi oleh pemerintah mengenai bahasa masyarakat didaerah tersebut.
Sebaiknya diadakan penyuluhan dari pemerintah setempat kepada penduduk setempat tentang bahasa nasional dan penggunaanya.
2. Mengapa dr. Hitam Manis merasa kesulitan dalam beradaptasi atau
menyesuaikan diri daerah terpencil ?
a. Penyebab
Di daerah terpencil keadaanya jelas berbeda dengan di kota besar dimana di daerah terpencil keadaan lingkunganya sangat hening dan serba terbatas.
Cara bersosialisasi yang kurang terjalin dengan baik karena perbedaan karateristik penduduk setempat.
kemajemukan tradisi dan budaya yang tentunya berbeda sehingga terasa kaku dalam menjalin hubungan satu dengan yang lain.
Perbedaan adat dan aturan setempat yang bersifat lebih keras dan mengikat sehingga merasa tidak nyaman.
Tidak adanya tempat-tempat perbelanjaan atau hiburan di daerah setempat.
Tidak adanya teman sejawat atau selevel denganya yang diajak untuk bertukar pikiran atau refreshing.
b. Akibat
dr. Hitam Manis merasa kaku dalam menjalin hubungan dengan pasien,
dr. Hitam Manis merasa sulit untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan dan
masyarakat setempat.
dr. Hitam Manis merasa tidak nyaman dengan keadaan masyarakat setempat yang
homogen dan primitif.
dr. Hitam Manis merasa bosan dan tertekan dengan keseharianya yang sendiri.
dr. Hitam Manis merasa semakin penat dengan kesibukanya saja dengan keadaan
lingkungan yang serba terbatas.
Makalah PBL “Gotong Royong”24
Dr. Hitam Manis susah untuk bergaul dengan masyarakat setempat.
c. Solusi
Sebaiknya dokter yang ditempatkan adalah putra atau daerah agar mudah beradaptasi dengan lingkungan setempat.
Sebagai seorang dokter, seharusnya dr. Hitam Manis siap menghadapi rintangan yang ada.
Belajar untuk lebih mengenal masyarakat dan lingkungan setempat.
Belajar untuk hidup mandiri dan melupakan kemewahan.
Belajar untuk mensyukuri nikmat yang diberikan dan mencoba hidup sederhana.
Seharusnya masyarakat sekitar juga turut membantu dr. Hitam Manis untuk
menyesuaikan diri dengan keadaan setempat.
3. dr. Hitam Manis merasa kurang puas dan tidak senang dengan upah yang
didapatkan selama dia PTT di daerah terpencil ?
a. Penyebab
Hal ini disebabkan karena sebagian besar penduduk yang tinggal di daerah
terpencil banyak yang membayar hasil pengobatanya dengan hasil bumi seperti
buah-buahan, hewan ternak dan lain sebagainya.
Kemiskinan yang hampir melanda penduduk setempat juga mempengaruhi
mereka untuk terpaksa membayar seadanya atau bahkan tidak bisa membayar ke
dr. Hitam Manis setiap kali berobat.
b. Akibat
dr. Hitam Manis merasa kurang puas dan tidak senang dengan cara pembayaran
penduduk setempat.
Rendahnya tingkat kesejahteraan dr. Hitam Manis.
c. Solusi
Makalah PBL “Gotong Royong”25
Seharusnya dr. Hitam Manis harus dapat memaklumi keadaan perekonomian
masyarakat setempat.
Seharusnya dr. Hitam Manis mampu bersikap berjiwa besar menghadapi
pekerjaan dan resiko di daerah terpencil.
Seharusnya dr. Hitam Manis mampu berlapang dada dan bersabar menghadapi
cobaan tersebut.
Seharusnya dr. Hitam Manis harus siap dengan segala konsekwensi di
manapun dan kapanpun dia berada.
4. dr. Hitam Manis merasa kesulitan dalam men up date informasi tentang ilmu
kedokteran yang terbaru setiap kali dia memerlukan ?
a. Penyebab
Kurangnya jangkauan penyebaran teknologi yang hanya konstan berada di daerah
perkotaan saja.
Jauhnya tempat daerah terpencil tersebut dengan pusat kota sehingga sulit untuk
pergi ke kota dan membutuhkan waktu yang lama untuk mencari informasi.
Sulitnya medan dan jalur untuk di lalui pada saat mencari informasi sehingga
menghambat mobilitas pekerjaan dan pengetahuaan yang masuk.
Tidak adanya jaringan listrik, signal dan penerangan yang memadahi sehingga
dapat mengganggu aktifitas dr. Hitam Manis dalam mencari informasi dan
menghubungi rekan kerjanya sekedar mencari berita terbaru.
Kemudian kurangnya perhatian pemerintah daerah setempat dalam membina dan
memajukan warganya maupun untuk menerapkan perkembangan yang ada di
daerah tersebut.
b. Akibat
dr. Hitam Manis ketertinggalan informasi terkini tentang dunia kesehatan
khususnya tentang ilmu-ilmu kedokteran padahal seorang dokter harus terus
belajar dan memperbaruhi ilmunya.
Makalah PBL “Gotong Royong”26
dr. Hitam Manis tidak dapat memperbaruhi ilmunya khususnya tentang ilmu
kedokteran.
Dr. Hitam Manis harus menempuh jarak yang sangat jauh untuk menuju ke pusat
kota guna mencari informasi.
Dr. Hitam Manis harus memerlukan waktu yang lama untuk menuju pusat kota.
c. Solusi
Seharusnya pemerintah pusat mengenalkan dan menyalurkan teknologi informasi
hingga ke pelosok daerah.
Seharusnya pemerintah daerah memperhartikan intelektual masyarakat daerahya
dan mengenalkan teknologi pada masyaraktnya serta membuat terobosan baru
untuk memasang teknologi informasi hingga ke pelosok daerah.
Seharusnya dokter tersebut mempunyai alat yang canggih untuk men up date
segala informasi yang ingin diketahuinya khususnya tentang ilmu kedokteran
menggunakan alat yang dapat digunakan meskipun di daerah tanpa jaringan dan
signal.
5. Mengapa dr. Hitam Manis kesulitan dalam berhubungan dengan teman
sejawatnya (sesama dokter) ?
a. Penyebab
Jangkauan interaksi yang jauh antara dokter yang satu dengan yang lain.
Dan adanya penyebaran pembagian SK dokter yang memang tersebar jauh di
pulau-pulau terpencil.
b. Akibat
Dapat memperenggang hubungan baik antara seorang dokter dengan teman
sejawatnya.
dr. Hitam Manis harus mengalami kesulitan dalam berhubungan dengan teman
sejawatnya guna bertukar informasi dan mencari informasi.
c. Solusi
Makalah PBL “Gotong Royong”27
Sebaik mungkin dimanapun kita berada jangan sampai hubungan dengan teman
sejawat terputus.
dr. Hitam Manis harus menjalin persahabatan yang erat dengan teman sejawat
agar dapat saling membantu apabila memvbutuhkan pertolongan.
6. Mengapa dr. Hitam Manis kesulitan dalam menghadapi perbedaan tradisi dan
budaya masyarakat di daerah terpencil ?
a. Penyebab
Keseharian dr. Hitam Manis yang sebelumnya hidup bebas di kota tanpa ada
aturan tradisi dan budaya daerah setempat yang sifatnya sangat mengikat dimana
dia tinggal sekarang sehingga hal ini membatasi ruang lingkup kebebasanya dalam
bergerak.
Selain itu juga dikarenakan perbedaan karateristik tradisi dan budaya yang kental
yang memang tidak semuanya dapat dipelajari dengan mudah dan tidak semuanya
mampu menyesuaikan dengan perkembangan zaman sehingga dr. Hitam Manis
tidak mudah untuk mempelajarinya.
b. Akibat
Dr. Hitam Manis sulit untuk menyesuaikan kebiasaan dirinya dengan tradisi dan
budaya masyarakat di daerah terpencil.
Dr. Hitam Manis kesulitan dalam mengenal karateristik dan kepribadian
masyarakat setempat lebih dalam.
c. Solusi
Sebaiknya seorang dokter sebelum ditempatkan di dearah tersebut harus mempelajari dan dibekali informasi oleh pemerintah mengenai tradisi dan budaya masyarakat didaerah tersebut.
Sebaiknya dokter yang ditempatkan adalah putra daerah agar lebih mudah menyesuaikan diri dan lebih mengerti tradisi dan budaya daerah setempat.
BAB VIKESIMPULAN
Makalah PBL “Gotong Royong”28
Dari masalah diatas kita dapat mengambil beberapa contoh macam pelajaran salah
satunya adalah bagaimana cara kita dapat memecahkan masalah seorang dokter yang sedang
bertugas di suatu desa yang memiliki adat istiadat, bahasa, dan budaya yang berbeda. Selain
itu juga kita diajarkan bagaimana cara untuk menjadi dokter yang baik dan ikhlas, dimana
kita dituntut agar dapat melayani pasien dengan sepenuh hati.
Jadi kita sebagai calon dokter yang baik dan mengabdi sepenuh hati untuk masyarakat
seharusnya siap menghadapi berbagai tantangan masa depan dan sanggup menghadapi resiko
yang akan dialami sebagai seorang dokter dan selalu berusaha beradaptasi dengan berbagai
macam bentuk kondisi lingkungan di daerah tempat praktik bekerja.
Makalah PBL “Gotong Royong”29
BAB VII
PLANNING
Jika kami sebagai seorang dr. Hitam Manis , maka yang kami lakukan adalah :
1. Berusaha beradaptasi dengan cara pendekatan terhadap masyarakat sekitar dan tokoh
masyarakat dan penyuluhan kesehatan , bahasa , dan alat pembayaran , serta fasilitas
publik.
2. Bersikap bijaksana, berjiwa besar, dan lapang dada dalam menghadapi persoalan yang
ditemui di tempat praktek.
3. Menggunakan kesempatan sebaik mungkin untuk mengup-date informasi – informasi
yang berhubungan dengan kesehatan meskipun dengan keterbatasan keadaan.
Makalah PBL “Gotong Royong”30
BAB VIII
PENUTUP
Demikian makalah ini kami buat agar dapat berguna dan bermanfaat bagi
pembelajaran kita semua. Mohon maaf apabila terjadi kesalahan pada pembuatan makalah
ini. Kami berharap pada pembuatan makalah yang selanjutnya agar bisa menjadi lebih baik.
Makalah PBL “Gotong Royong”31
DAFTAR PUSTAKA
Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Gotong_royong
Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Tradisi
Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Budaya
Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Emosi
Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Ilmu_Kedokteran
Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Komunikasi
Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/ bahasa
Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/ suku bangsa
Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/ Informasi
Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/agama
Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/ Informasi
Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Adaptasi
Makalah PBL “Gotong Royong”32
Makalah PBL “Gotong Royong”33