makalah mikro ninda
TRANSCRIPT
Makalah Mikro-Virologi
“ JAMUR TIRAM”
Di susun oleh :
Ninda Destiana Kusmaryanti
0704015167 ( III B )
Jurusan Farmasi
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. hamka
Jakarta
2010
BAB I
PENDAHULUAN
Jamur tiram (Pleurotus ostreatus) adalah jamur pangan dari kelompok
Basidiomycota dan termasuk kelas Homobasidiomycetes dengan ciri-ciri umum
tubuh buah berwarna putih hingga krem dan tudungnya berbentuk setengah
lingkaran mirip cangkang tiram dengan bagian tengah agak cekung. Jamur tiram
masih satu kerabat dengan Pleurotus eryngii dan sering dikenal dengan sebutan
King Oyster Mushroom. (1)
Karakteristik
Tubuh buah jamur tiram memiliki tangkai yang tumbuh menyamping
(bahasa Latin: pleurotus) dan bentuknya seperti tiram (ostreatus) sehingga jamur
tiram mempunyai nama binomial Pleurotus ostreatus. Bagian tudung dari jamur
tersebut berubah warna dari hitam, abu-abu, coklat, hingga putih, dengan
permukaan yang hampir licin, diameter 5-20 cm yang bertepi tudung mulus
sedikit berlekuk. Selain itu, jamur tiram juga memiliki spora berbentuk batang
berukuran 8-11×3-4μm serta miselia berwarna putih yang bisa tumbuh dengan
cepat. (1)
Di alam bebas, jamur tiram bisa dijumpai hampir sepanjang tahun di
hutan pegunungan daerah yang sejuk. Tubuh buah terlihat saling bertumpuk di
permukaan batang pohon yang sudah melapuk atau pokok batang pohon yang
sudah ditebang karena jamur tiram adalah salah satu jenis jamur kayu.[3] Untuk
itu, saat ingin membudidayakan jamur ini, substrat yang dibuat harus
memperhatikan habitat alaminya. Media yang umum dipakai untuk membiakkan
jamut tiram adalah serbuk gergaji kayu yang merupakan limbah dari
penggergajian kayu. (1)
BAB II
DEFINISI
Jamur Tiram Putih adalah jamur yang hidup pada kayu-kayu lapuk,
serbuk gergaji, limbah jerami, atau limbah kapas. Dinamakan jamur tiram karena
mempunyai flavor dan tekstur yang mirip tiram yang berwarna putih. Tubuh buah
jamur ini menyerupai cangkang kerang, tudungnya halus, panjangnya 5-15 cm.
Bila muda, berbentuk seperti kancing kemudian berkembang manjadi pipih.
Ketika masih muda, warna tudungnya cokelat gelap kebiru-biruan. Tetapi segera
menjadi cokelat pucat dan berubah menjadi putih bila telah dewasa. Tangkai
sangat pendek berwarna putih. Jamur ini sangat populer saat ini. Teksturnya
lembut, penampilannya menarik, dan cita rasanya relatif netral sehingga mudah
untuk dipadukan pada berbagai masakan. Budidayanya juga relatif mudah dan
murah hingga sangat potensial dikomersialkan. (2)
Selain jamur tiram putih ada pula beberapa jenis jamur tiram yang
berbeda warna pada batang tubuh buahnya, yaitu P. flabellatus berwarna merah
jambu, P. florida berwarna putih bersih, P. sajor caju berwarna kelabu dan P.
cysridious berwarna kelabu. (2)
Jamur tiram mempunyai nama lain shimeji (jepang), Abalon mushroom
atau ayster mushroom (Eropa atau Amerika), Supa liat (Jawa Barat). Warna
tubuhnya putih, kecoklat-coklatan, keabu-abuan kekuning-kuningan, kemerah-
merahan dan sebagainya sehingga namanya tergantung pada warna tubuhnya.
Bila sudah terlalu tua, apalagi kalau sudah kering, jamur tiram akan liat walaupun
terus menerus direbus. Jenis supa liat yang paling banyak dicari serta tumbuh
secara alami yaitu yang tumbuh pada kayu lunak, seperti karet, kapuk, dan
kidamar karena bentuknya besar, berdaging tebal,dan empuk. (2)
Siklus hidup
Pada umumnya jamur tiram, Pleurotus ostreatus, mengalami dua tipe
perkembangbiakan dalam siklus hidupnya, yakni secara aseksual maupun
seksual. Seperti halnya reproduksi aseksual jamur, reproduksi aseksual
basidiomycota secara umum yang terjadi melalui jalur spora yang terbentuk
secara endogen pada kantung spora atau sporangiumnya, spora aseksualnya
yang disebut konidiospora terbentuk dalam konidium. Sedangkan secara
seksual, reproduksinya terjadi melalui penyatuan dua jenis hifa yang bertindak
sebagai gamet jantan dan betina membentuk zigot yang kemudian tumbuh
menjadi primodia dewasa. Spora seksual pada jamur tiram putih, disebut juga
basidiospora yang terletak pada kantung basidium. (1)
Mula-mula basidiospora bergerminasi membentuk suatu masa miselium
monokaryotik, yaitu miselium dengan inti haploid. Miselium terus bertumbuh
hingga hifa pada miselium tersebut berfusi dengan hifa lain yang kompatibel
sehingga terjadi plasmogami membentuk hifa dikaryotik. Setelah itu apabila
kondisi lingkungan memungkinkan (suhu antara 10-20 °C, kelembapan 85-90%,
cahaya mencukupi, dan CO2 < 1000 ppm) maka tubuh buah akan terbentuk. (1)
Terbentuknya tubuh buah diiringi terjadinya kariogami dan meiosis pada
basidium. Nukleus haploid hasil meiosis kemudian bermigrasi menuju tetrad
basidiospora pada basidium. Basidium ini terletak pada bilah atau sekat pada
tudung jamur dewasa yang jumlahnya banyak (lamela). Dari spora yang terlepas
ini akan berkembang menjadi hifa monokarion. Hifa ini akan memanjangkan
filamennya dengan membentuk cabang hasil pembentukan dari dua nukleus
yang dibatasi oleh septum (satu septum satu nukleus). (1)
Kemudian hifa monokarion akan mengumpul membentuk jaringan
sambung menyambung berwarna putih yang disebut miselium awal dan akhirnya
tumbuh menjadi miselium dewasa (kumpulan hifa dikarion). Dalam tingkatan ini,
hifa-hifa mengalami tahapan plasmogami, kariogami, dan meiosis hingga
membentuk bakal jamur. Nantinya, jamur dewasa ini dapat langsung dipanen
atau dipersiapkan kembali menjadi bibit induk. (1)
Syarat pertumbuhan
Dalam menggunakan media pertumbuhan, jerami yang baik untuk dibuat
sebagai bahan media tanam adalah dari jenis jerami yang keras sebab jerami
yang keras banyak mengandung selulosa yang merupakan bahan yang
diperlukan oleh jamur dalam jumlah banyak disamping itu jerami yang keras
membuat media tanaman tidak cepat habis. Hal yang perlu diperhatikan dalam
pemilihan jerami sebagai bahan baku media tanam adalah dalam hal kebersihan
dan kekeringan, selain itu jerami yang digunakan tidlak busuk dan tidak
ditumbuhi jamur jenis lain. Media yang terbuat dari campuran bahan-bahan
tersebut perlu diatur kadar airnya. Kadar air diatur 60 - 65 % dengan menambah
air bersih agar misellia jamur dapat tumbuh dan menyerap makanan dari media
tanam dengan baik. (1)
Secara alami, jamur tiram Pleurotus ditemukan di hutan dibawah pohon
berdaun lebar atau di bawah tanaman berkayu. Jamur tiram tidak memerlukan
cahaya matahari yang banyak, di tempat terlindung miselium jamur akan tumbuh
lebih cepat daripada di tempat yang terang dengan cahaya matahari berlimpah.
Pertumbuhan misellium akan tumbuh dengan cepat dalam keadaan gelap/tanpa
sinar. Pada masa pertumbuhan misellium, jamur tiram sebaiknya ditempatkan
dalam ruangan yang gelap, tetapi pada masa pertumbuhan badan buah
memerlukan adanya rangsangan sinar. Pada tempat yang sama sekali tidak ada
cahaya badan buah tidak dapat tumbuh, oleh karena itu pada masa terbentuknya
badan buah pada permukaan media harus mulai mendapat sinar dengan
intensitas penyinaran 60 - 70 %. (1)
Pada budidaya jamur tiram suhu udara memegang peranan yang penting
untuk mendapatkan pertumbuhan badan buah yang optimal. Pada umumnya
suhu yang optimal untuk pertumbuhan jamur tiram, dibedakan dalam dua fase
yaitu fase inkubasi yang memerlukan suhu udara berkisar antara 22 - 28 OC
dengan kelembaban 60 - 70 % dan fase pembentukan tubuh buah memerlukan
suhu udara antara 16 - 22 OC. (1)
Tingkat keasaman media juga sangat berpengaruh terhadap
pertumbuhan jamur tiram. Apabila pH terlalu rendah atau terlalu tinggi maka
pertumbuhan jamur akan terhambat. bahkan mungkin akan tumbuh jamur lain
yang akan mergganggu pertumbuhan jamur tiram itu sendiri. Keasaman pH
media perlu diatur antara pH 6 - 7 dengan menggunakan kapur (Calsium
carbonat). (1)
Kondisi di atas lebih mudah dicapai di daerah dataran tinggi sekitar 700-
800 m dpl. Kemungkinan budidaya jamur di dataran rendah tidaklah mustahil
asalkan iklim ruang penyimpanan dapat diatur dan disesuaikan dengan
keperluan jamur. (1)
Kandungan gizi
Berdasarkan penelitian Sunan Pongsamart, biochemistry, Faculty of
Pharmaceutical Universitas Chulangkorn, jamur tiram mengandung protein, air,
kalori, karbohidrat, dan sisanya berupa serat zat besi, kalsium, vitamin B1,
vitamin B2, dan vitamin C. (1)
Jamur tiram (Pleurotus ostreatus) merupakan bahan makanan bernutrisi
dengan kandungan protein tinggi, kaya vitamin dan mineral, rendah karbohidrat,
lemak dan kalori. Jamur ini memiliki kandungan nutrisi seperti vitamin, fosfor,
besi, kalsium, karbohidrat, dan protein. Untuk kandungan proteinnya, lumayan
cukup tinggi, yaitu sekitar 10,5-30,4%. Komposisi dan kandungan nutrisi setiap
100 gram jamur tiram adalah 367 kalori, 10,5-30,4 persen protein, 56,6 persen
karbohidrat, 1,7-2,2 persen lemak, 0.20 mg thiamin, 4.7-4.9 mg riboflavin, 77,2
mg niacin, dan 314.0 mg kalsium. Kalori yang dikandung jamur ini adalah 100
kj/100 gram dengan 72 persen lemak tak jenuh. (1)
Serat jamur sangat baik untuk pencernaan. Kandungan seratnya
mencapai 7,4- 24,6 persen sehingga cocok untuk para pelaku diet. Kandungan
gizi jamur tiram menurut Direktorat Jenderal Hortikultura Departemen Pertanian.
Protein rata-rata 3.5 – 4 % dari berat basah. Berarti dua kali lipat lebih tinggi
dibandingkan asparagus dan kubis. Jika dihitung berat kering. Kandungan
proteinnya 10,5-30,4%.Sedangkan beras hanya 7.3%, gandum 13.2%, kedelai
39.1%, dan susu sapi 25.2%.(1)
Jamur tiram juga mengandung 9 macam asam amino yaitu lisin, metionin,
triptofan, threonin, valin, leusin, isoleusin, histidin, dan fenilalanin. 72% lemak
dalam jamur tiram adalah asam lemak tidak jenuh sehingga aman dikonsumsi
baik yang menderita kelebihan kolesterol (hiperkolesterol) maupun gangguan
metabolisme lipid lainnya 28% asam lemak jenuh serta adanya semacam
polisakarida kitin di dalam jamur tiram diduga menimbulkan rasa enak. Jamur
tiram juga mengandung vitamin penting, terutama vitamin B, C dan D. vitamin B1
(tiamin), vitamin B2 (riboflavin), niasin dan provitamin D2 (ergosterol), dalam
jamur tiram cukup tinggi. Mineral utama tertinggi adalah Kalium, Fosfor, Natrium,
Kalsium, dan Magnesium. Mineral utama tertinggi adalah : Zn, Fe, Mn, Mo, Co,
Pb. Konsentrasi K, P, Na, Ca dan Me mencapai 56-70% dari total abu dengan
kadar K mencapai 45%. Mineral mikroelemen yang bersifat logam dalam jarum
tiram kandungannya rendah, sehingga jamur ini aman dikonsumsi setiap hari. (1)
Budidaya
Di alam bebas, jamur tiram bisa dijumpai hampir sepanjang tahun di
hutan pegunungan daerah yang sejuk. Tubuh buah terlihat saling bertumpuk di
permukaan batang pohon yang sudah melapuk atau pokok batang pohon yang
sudah ditebang karena jamur tiram adalah salah satu jenis jamur kayu.]Untuk itu,
saat ingin membudidayakan jamur ini, substrat yang dibuat harus memperhatikan
habitat alaminya. Dalam budidaya jamur tiram dapat digunakan substrat, seperti
kompos serbuk gergaji kayu, ampas tebu atau sekam. (1)
Hal yang perlu diperhatikan dalam budi daya jamur tiram adalah faktor
ketinggian dan persyarataan lingkungan, sumber bahan baku untuk substrat
tanam dan sumber bibit. Miselium dan tubuh buahnya tumbuh dan berkembang
baik pada suhu 26-30 °C Jamur tiram (Pleurotus ostreatus) mulai dibudidayakan
pada tahun 1900. Budidaya jamur ini tergolong sederhana. Jamur tiram biasanya
dipeliharan dengan media tanam serbuk gergaji steril yang dikemas dalam
kantung plastik. (2)
Media tanam dan komposisi
Media tanam Pleurotus ostreatus yang digunakan adalah jerami yang
dicampur dengan air, dedak 10% dan kapur 1%. Fungsi dari jerami adalah
sebagai bahan dasar dari pertumbuhan jamur. Jerami mengandung lignin,
selulosa, karbohidrat, dan serat yang dapat didegradasi oleh jamur menjadi
karbohidrat yang kemudian dapat digunakan untuk sintesis protein Air pada
jerami berfungsi sebagai pembentuk kelembapan dan sumber air bagi
pertunbuhan jamur. Dedak dan kapur merupakan bahan tambahan pada media
tanam Pleurotus ostreatusDedak ditambahkan pada media untuk meningkatkan
nutrisi media tanam, terutama sebagai sumber karbohidrat, karbon, dan nitrogen.
Kapur merupakan sumber kalsium bagi pertumbuhan jamur Selain itu juga kapur
berfungsi untuk mengatur pH media pertumbuhan jamur. (1)
Media lain
Selain jerami, ada beberapa media lain yang dapat digunakan seperti
media serbuk gergaji yang mengandung selulosa, lignin, pentosan, zat ekstraktif,
abu, jerami padi, media limbah kapas, alang-alang, daun pisang, tongkol jagung,
klobot jagung, gabah padi, dan lain sebagainya. Tetapi, tetap saja pertumbuhan
yang paling baik ada di media serbuk gergaji dan merang. Penyebabnya adalah
karena jumlah lignoselulosa, lignin, dan serat pada serbuk gergaji dan merang
memang lebih tinggi. (1)
Sebagai contohnya dalam pembuatan media jerami padi, bahan-bahan
yang digunakan adalah 15-20% jerami padi, 2.5% bekatul kaya karbohidrat,
karbon, dan vitamin B komplek yang bisa mempercepat pertumbuhan dan
mendorong perkembangan tubuh buah jamur, 1-1.5% kalsium karbonat atau
kapur menetralkan media sehingga dapat ditumbuhi oleh jamur (pH 6,8 – 7,0)
Selain itu, kapur juga mengandung kalsium sebagai penguat batang / akar jamur
agar tidak muda rontok. 0.5% gips dapat memperkokoh struktus suatu bahan
campuran, dan terakhir 0.25% pupuk TS sebagai nutrisi. (1)
Metode budidaya
Budi daya jamur tiram menggunakan substrat jerami dengan tahapan
sebagai berikut: pembuatan media tanam dilakukan dengan memotong jerami
menjadi berukuran 1-2 cm. Rendam jeraminya selama semalaman. Setelah itu,
ditiriskan airnya sebelum ditambahkan dedak 10% dan kapur 1% sebagai zat
hara pertumbuhan jamur. Semua bahan diaduk rata dan campuran bahan tadi
dimasukkan ke dalam plastik yang tahan panas hingga terisi 2/3 bagian. Baru
kemudian dipadatkan (dipukul-pukul dengan botol kaca). Setelah cukup padat,
leher plastik bagian atas dimasukkan pipa paralon dan dibagian tengah media
subtrat diberi lubang dan ditancapkan tips. Selanjutnya ditutupi dengan kapas
lalu media substrat dilapisi dengan kertas dan diikat dengan karet. (1)
Media tersebut disterilisasi pada 121˚C selama 20 menit di dalam autoklaf
untuk memastikan bahwa tidak ada kontaminan yang tumbuh yang mungkin
akan mengganggu pertumbuhan jamur. Setelah steril, media substrat dibuka
secara aseptis, lalu tips di tengah-tengah media dan kapas diambil dengan
pinset steril Lubang yang terbentuk diisi dengan bibit jamur tiram yang
ditumbuhkan pada biji sorgum pada botol (aseptis). Lalu media ditutup kapas lagi
dan dibungkus dengan kertas. Media substrat diinkubasi pada suhu ruang
selama beberapa minggu hingga tumbuh miselium. (1)
Setelah tumbuh miselium, kapas pada media dibuang dan media
dibiarkan terbuka. Semprotkan air setiap hari pada tempat pertumbuhan jamur
agar kondisi sekitar lembab dan mendukung pertumbuhannya. Tubuh buah
jamur akan tumbuh secara perlahan-lahan ketika media lembab dalam waktu
sekitar 1 bulan lebih. Tubuh buah yang sudah cukup besar diambil dan ditimbang
untuk diamati pertumbuhannya setiap minggu. (1)
Hal yang perlu diperhatikan dalam budi daya jamur tiram menyangkut
faktor penentu, antara lain lokasi dengan ketinggian dan persyaratan lingkungan
tertentu, sumber bahan baku untuk substrat tanam, dan sumber bibit (kalau
mungkin bibit unggul).Bentuk dan ukuran bangunan disesuaikan dengan
kebutuhan, misalnya disesuaikan dengan jumlah log/substrat tanam , bahan-
bahan yang diperlukan berupa tiang, kaso, dan sebagainya yang terbuat dari
bambu misalnya bambu belung, atau dan kayu yang sudah diawetkan. Atap
maupun dinding bangunan sebaiknya dan bambu ataupun bahan lain yang tidak
cepat dirusak oleh adanya pertumbuhan serat jamur. (2)
BAB III
MANFAAT JAMUR TIRAM
Jamur tiram juga memiliki berbagai manfaat yaitu sebagai makanan,
menurunkan kolesterol, sebagai antibakterial dan antitumor, serta dapat
menghasilkan enzim hidrolisis dan enzim oksidasi. Selain itu, jamur tiram juga
dapat berguna dalam membunuh nematode. (1)
Jamur tiram ini memiliki manfaat kesehatan diantaranya, dapat
mengurangi kolesterol dan jantung lemah serta beberapa penyakit lainnya.
Jamur ini juga dipercaya mempunyai khasiat obat untuk berbagai penyakit
seperti penyakit lever, diabetes, anemia. Selain itu jamur tiram juga dapat
bermanfaat sebagai antiviral dan antikanker serta menurunkan kadar kolesterol.
Di samping itu, jamur tiram juga dipercaya mampu membantu penurunan berat
badan karena berserat tinggi dan membantu pencernaan. (1)
Jamur tiram ini mengandung senyawa pleuran yang berkhasiat sebagai
antitumor, menurunkan kolesterol, serta bertindak sebagai antioksidan. Adanya
polisakarida, khususnya Beta-D-glucans pada jamur tiram mempunyai efek
positif sebagai antitumor, antikanker, antivirus (termasuk AIDS), anti jamur,
antibakteri, dapat meningkatkan sistem imun. (1) dan mengandung lovastatin
(penurun kolesterol). Para ahli di luar negeri telah berhasil mengekstrak Jamur
Tiram Putih untuk mengambil senyawa aktif lovastatin. (3)
Dilihat dari kandungan gizi yan Adanya serat yaitu lignoselulosa baik
untuk pencernaan. USDA (United States Drugs and Administration) yang
melakukan penelitian pada tikus menunjukkan bahwa dengan pemberian menu
jamur tiram selama 3 minggu akan menurunkan kadar kolesterol dalam serum
hingga 40 % dibandingkan dengan tikus yang tidak diberi pakan yang
mengandung jamur tiram. Sehingga mereka berpendapat bahwa jamur tiram
dapat menurunkan kadar kolesterol pada penderita hiperkolesterol. Di Jepang
saat ini sedang diteliti potensi jamur tiram sebagai bahan makanan yang dapat
mencegah timbulnya tumor. (1)
sebagai bahan konsumsi.
Jamur Tiram Putih dapat diolah sebagai Sup Jamur, Soto Jamur, Pepes
Jamur, Oseng-oseng Jamur, Jamur Crispy, Kripik Jamur, Mie Jamur, Sate
Jamur, dikeringkan dan dikalengkan. Jamur Tiram kalengan sudah banyak di jual
di Carefour, di luar Indonesia Jamur Tiram disebut dengan Abalone Mushroom.
Jamur Tiram kalengan ini produksi negara Thailand dan diimpor ke Indonesia
dengan merk Hand Brand. Harganya cukup mahal yaitu Rp. 18,400 per kaleng
kecil. (3)
Sup Krim Jamur. Jamur Tiram Nugget! Ya Nugget ini memang terbuat
dari Jamur, rasanya hampir sama dengan ayam, tetapi kelebihan Nugget ini tidak
mengandung kolesterol. (3)
Di Bandung dan Malang Nugget jenis ini sudah banyak diperdagangkan.
Pernah seorang pembaca yang terkejut karena kelezatannya ketika berkunjung
ke rumah tantenya dan disuguhkan Nugget Jamur Tiram Putih. Di Malang sudah
ada pabrik pembuat Nugget Jamur Tiram Putih, yaitu Agaricus Sido Makmur
Sentosa atau singkatnnya ASIMAS. (3)
Bahkan saat ini sudah tersedia mesin pembuat kripik secara modern,
yaitu Vacuum Frying. Vacuum Frying pertama kali digunakan pada tahun 2002
oleh Harvest Bay, produsen makanan dari USA. Vacuum Frying ini mampu
mengolah berbagai jenis sayuran dan buah-buahan menjadi kripik dengan kadar
kekeringan yang bisa kita atur, tanpa merubah warna dan rasa. Saat ini sudah
banyak yang menjual mesin ini di Indonesia. Tersedia kapasitas mulai 1,5 kilo
sampai 40 kilo. Contoh hasil dari mesin ini yang banyak beredar adalah keripik
nangka. (3)
Sate Jamur mungkin anda belum pernah merasakannya. Saat ini belum
banyak yang membuat sate jenis ini. Sejumlah murid Sekolah Pertanian
Pembangunan Negeri Pelaihari, Kalimantan Selatan berinisiatif mencoba
membuat Sate Jamur. (3)
Sebagai Ground Powder.
Ground Powder adalah hasil dari pengeringan kemudian digiling menjadi
halus. Ground Powder ini bisa sebagai campuran bahan makanan atau minuman
lain. Contohnya sebagai campuran makan Nugget atau minuman Teh Herbal. (3)
Sebagai Powder Extract.
Powder Extract adalah hasil dari proses perendaman , penyaringan,
pemekatan dengan evaporator dan terakhir disemprot dengan uap panas dengan
menggunakan mesin Spray Dryer. Di Cina hasil extract Jamur Tiram Putih
banyak diperdagangkan. (3)
GAMBAR JAMUR TIRAM (4)
BAB IV
PENUTUP DAN KESIMPULAN
Jamur tiram (Pleurotus ostreatus) adalah jamur pangan dari kelompok
Basidiomycota dan termasuk kelas Homobasidiomycetes dengan ciri-ciri umum
tubuh buah berwarna putih hingga krem dan tudungnya berbentuk setengah
lingkaran mirip cangkang tiram dengan bagian tengah agak cekung. Jamur tiram
masih satu kerabat dengan Pleurotus eryngii dan sering dikenal dengan sebutan
King Oyster Mushroom. (1)
Hal yang perlu diperhatikan dalam budi daya jamur tiram adalah faktor
ketinggian dan persyarataan lingkungan, sumber bahan baku untuk substrat
tanam dan sumber bibit. Miselium dan tubuh buahnya tumbuh dan berkembang
baik pada suhu 26-30 °C Jamur tiram (Pleurotus ostreatus) mulai dibudidayakan
pada tahun 1900. Budidaya jamur ini tergolong sederhana. Jamur tiram biasanya
dipeliharan dengan media tanam serbuk gergaji steril yang dikemas dalam
kantung plastik. (2)
Jamur tiram juga memiliki berbagai manfaat yaitu sebagai makanan,
menurunkan kolesterol, sebagai antibakterial dan antitumor, serta dapat
menghasilkan enzim hidrolisis dan enzim oksidasi. Selain itu, jamur tiram juga
dapat berguna dalam membunuh nematode. (1)
DAFTAR PUSTAKA
1. http://id.wikipedia.org/wiki/Jamur_tiram. di unduh pada hari Senin 15
November 2010. 14.31 WIB
2. http://rumahdaur.multiply.com/journal/item/91. di unduh pada hari Senin 15
November 2010. 14.34 WIB
3. http://jamur-tiram.com/index.php/Olahan-Jamur-Tiram/ . Di unduh pada hari
Senin 15 November 2010. 14.40 WIB
4. http://www.google.co.id/images?
hl=id&biw=1152&bih=683&q=jamur+tiram&revid=1865535922&um=1&ie=UTF
-
8&source=univ&ei=6XLiTOe6MMTCcaCt5KAM&sa=X&oi=image_result_grou
p&ct=title&resnum=2&ved=0CCwQsAQwAQ. Di unduh pada hari Senin 15
November 2010. 14.44 WIB