makalah mejik revisi okokokoko

36
2009 Analisis SWOT PT Jasa Marga Tbk BAB 1 1.1. Latar Belakang Jalan sebagai prasarana sarana, transportasi, dan distribusi orang dan barang, mempunyai peranan yang sangat penting dalam pembangunan nasional. Hal ini tercantum dalam Undang-Undang Nomor 38 tahun 2004. “Jalan sebagai bagian prasarana transportasi mempunyai peran penting dalam bidang ekonomi, sosial budaya, lingkungan hidup, politik, pertahanan dan keamanan, serta dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat. Jalan sebagai prasarana distribusi barang dan jasa merupakan urat nadi kehidupan masyarakat, bangsa, dan negara.” Di dalam sistem distribusi, sistem jaringan jalan memegang peranan penting karena peningkatan peranan pemasaran, tidak lain adalah peningkatan jasa distribusi yang menuntut pengembangan prasarana transportasi. Jasa distribusi inilah yang menyebabkan adanya arus orang dan barang, dalam upaya pemenuhan kebutuhan hidup manusia baik kebutuhan materi maupun spiritual. Seiring dengan pengembangan dan kemajuan di berbagai bidang di Indonesia ,maka distribusi orang dan barang pun meningkat. Peningkatan ini dapat menimbulkan dampak positif maupun negatif. Dampak positif berarti makin menambah cepatnya pencapaian sasaran pembangunan nasional, sedangkan

Upload: imambaihaque

Post on 26-Jun-2015

960 views

Category:

Documents


36 download

TRANSCRIPT

Page 1: Makalah Mejik Revisi Okokokoko

2009Analisis SWOT PT Jasa Marga Tbk

BAB 1

1.1. Latar Belakang

Jalan sebagai prasarana sarana, transportasi, dan distribusi orang dan

barang, mempunyai peranan yang sangat penting dalam pembangunan nasional.

Hal ini tercantum dalam Undang-Undang Nomor 38 tahun 2004.

“Jalan sebagai bagian prasarana transportasi mempunyai peran

penting dalam bidang ekonomi, sosial budaya, lingkungan hidup,

politik, pertahanan dan keamanan, serta dipergunakan untuk

sebesar-besar kemakmuran rakyat. Jalan sebagai prasarana

distribusi barang dan jasa merupakan urat nadi kehidupan

masyarakat, bangsa, dan negara.”

Di dalam sistem distribusi, sistem jaringan jalan memegang peranan

penting karena peningkatan peranan pemasaran, tidak lain adalah peningkatan

jasa distribusi yang menuntut pengembangan prasarana transportasi. Jasa

distribusi inilah yang menyebabkan adanya arus orang dan barang, dalam upaya

pemenuhan kebutuhan hidup manusia baik kebutuhan materi maupun spiritual.

Seiring dengan pengembangan dan kemajuan di berbagai bidang di

Indonesia ,maka distribusi orang dan barang pun meningkat. Peningkatan ini

dapat menimbulkan dampak positif maupun negatif. Dampak positif berarti makin

menambah cepatnya pencapaian sasaran pembangunan nasional, sedangkan

dampak negatif adalah dengan meningkatnya arus orang dan barang, maka

meningkat pula para pemakai jalan. Dengan demikian jalan-jalan yang ada akan

terasa semakin sempit. Akibatnya, keamanan, kenyamanan, ketertiban, dan

kelancaran di jalan mulai terusik. Kemacetan lalu lintas terasa di mana-mana,

tidak saja di ruas jalan dalam kota tetapi juga di ruas jalan antar kota. Selain hal

tersebut, dampak negatif yang akan dirasakan adalah semakin rawan

kecelakaan.

Bersamaan dengan perkembangan teknologi yang semakin maju, serta

distribusi orang dan barang yang semakin tinggi, prasarana dan sarana

transportasi juga mengalami perkembangan, baik dalam kualitas maupun

kuantitas. Kendaraan dibuat semakin modern, jalan-jalan dibangun, baik yang

Page 2: Makalah Mejik Revisi Okokokoko

2009Analisis SWOT PT Jasa Marga Tbk

berfungsi sebagai jalan umum biasa maupun yang luar biasa dalam arti yang

mempunyai spesifikasi lebih tinggi dari jalan umum biasa. Jalan-jalan yang

memiliki spesifikasi lebih tinggi ini, sekarang dikenal sebagai jalan tol. Lebih

lanjut dijelaskan dalam Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2005.

”Jalan tol adalah jalan umum yang merupakan bagian

sistem jaringan jalan dan sebagai jalan nasional yang

penggunanya diwajibkan membayar tol”.

Dalam perkembangannya, kebutuhan akan jalan tol atau jalan bebas

hambatan ini tak terbantahkan lagi. Bahkan menjadi sesuatu yang penting bagi

pembangunan di Indonesia. Hal ini yang melatarbelakangi pembentukan sebuah

badan yang mengurusinya. Maka dari itu pemerintah membentuk Jasa Marga

pada tahun 1978. Sampai sekarang ini, Jasa Marga sudah mengalami banyak

perubahan, yaitu dari perusahaan yang secara penuh dibiayai oleh pemerintah

sampai menjadi perusahaan terbuka (tbk) yang dibentuk tahun 2007.

Setiap harinya lebih dari 2.200.000 kendaraan melewati gerbang tol di 13

ruas jalan tol Jasa Marga. Dengan laju pertumbuhan yang makin membaik,

produksi kendaraan diperkirakan akan semakin meningkat. Hal ini akan

meningkatkan pula kebutuhan akan jaringan jalan yang memadai. Konsep jalan

tol merupakan jawaban terhadap tingginya kebutuhan pengembangan jaringan

jalan dalam kondisi anggaran pemerintah yang terbatas. Sebagai perusahaan

yang bergerak di industri jalan tol, Jasa Marga memiliki komitmen yang kuat

untuk menyediakan sarana jalan tol bagi masyarakat serta memberikan

pelayanan yang senantiasa ditingkatkan. Berikut adalah jumlah pendapatan Jasa

Marga pada lima tahun terakhir.

Page 3: Makalah Mejik Revisi Okokokoko

2009Analisis SWOT PT Jasa Marga Tbk

1.3 1.9 2.3 2.6 3.22002

2003

2004

2005

2006

2007

2008

2009

Jumlah Pendapatan PT Jasa Marga

Pendapatan Dalam Satuan Triliun

Tahu

n

Grafik 1.1

Jumlah Pendapatan tahun 2004-2008

Sumber: Dari berbagai sumber

Peningkatan pendapatan pada tiga tahun tersebut disebabkan adanya

penyesuaian tarif tol di tiga belas ruas tol yang dikelola Jasa Marga dan

peningkatan jumlah arus lalu lintas sebesar 3,6 persen dibanding tahun 2006.

Tahun 2007, jumlah transaksi di Gerbang Tol Jasa Marga sebanyak 860 juta

kendaraan, naik dari 829 juta kendaraan (2006). Peningkatan pendapatan Jasa

Marga juga mendorong peningkatan laba operasi dari Rp 819,5 miliar (2006)

menjadi Rp 1,02 triliun (2007).1

Data-data tersebut diatas setidaknya dapat menggambarkan bagaimana

kinerja organisasi dari PT Jasa Marga, Tbk. Peningkatan pendapatan

menandakan adanya geliat usaha untuk mencapai tujuan perusahaan dan upaya

mewujudkan strategi-strategi perusahaan yang telah dibuat. Dalam beberapa

hal, strategi menjadi sangat penting bagi perusahaan dan organisasi. Strategi

harus berjalan selaras dan seimbang dengan misi dan visi perusahaan yang

bersangkutan. Oleh karena itu, untuk melihat bagaimana PT. Jasa Marga, Tbk.

secara keseluruhan sudah seharusnya kita melihat bagaimana strategi, visi, dan

misi yang dimilikinya.

1.2. Permasalahan Strategis

1 http://tekno.kompas.com/read/, diunduh pada tanggal 14 Oktober 2009

Page 4: Makalah Mejik Revisi Okokokoko

2009Analisis SWOT PT Jasa Marga Tbk

Keuangan

Arus pendanaan proyek-proyek jasa marga sebagian besar

dipenuhi dari hasil penerbitan obligasi rupiah, pinjaman bank, dan fasilitas

modal kerja dari bank-bank di Indonesia dengan tingkat suku bunga yang

bervariatif. Kenaikan tingkat suku bunga dapat berdampak negatif

terhadap kegiatan usaha, prospek, kondisi keuangan dan hasil operasi.

Rasio kewajiban terhadap ekuitas dan bunga atas hutang dapat

berpengaruh secara material terhadap kemampuan perusahaan dalam

memperoleh pendanaan untuk akuisisi, pembangunan proyek baru,

belanja modal aktiva baru, atau aktiva pengganti lainnya.

Selain itu adanya resiko keterlambatan penyelesaian proyek yang

dapat menimbulkan terjadinya pembengkakan biaya proyek sehingga

dapat mengurangi tingkat pengembalian dana proyek.

Sumber Daya Manusia

Perusahaan menyadari bahwa bisa saja terjadi kebocoran dalam

pengumpulan tarif tol akibat kecurangan oknum petugas maupun

kesalahan teknis pada sistem pengumpulan tol. Oleh karenanya Jasa

Marga memperlengkapi sistem pengumpulan tarif tol dengan kamera

CCTV dan alarm serta melakukan pengawasan secara khusus untuk

meminimalisasi kesalahan teknis pengumpulan tarif tol. Saat ini

perusahaan telah memodernisasi sistem pembayaran tol dan

penggunaan sistem e-Toll Card yang membantu kemudahan transaksi,

membantu penanganan kas, dan terjaminnya keamanan hasil

pengumpulan tol.

BAB 2

Page 5: Makalah Mejik Revisi Okokokoko

2009Analisis SWOT PT Jasa Marga Tbk

2.1. Gambaran Umum

Jasa Marga didirikan tahun 1978 ketika jalan bebas hambatan pertama

yang menghubungkan Jakarta dengan Bogor selesai dibangun. Dengan

pertimbangan agar biaya pengoperasian dan pemeliharaan ruas jalan tersebut

dapat dilakukan secara mandiri tanpa membebani anggaran Pemerintah, Menteri

Pekerjaan Umum ketika itu, Ir. Sutami mengusulkan pendirian sebuah persero

untuk mengelola jalan tersebut. Terbitlah Peraturan Pemerintah No. 4 tahun

1978 tentang Penyertaan Modal Negara Republik Indonesia untuk pendirian

persero. PT Jasa Marga (Persero) dibentuk pada tanggal 1 Maret 1978 dengan

tujuan menyelenggarakan jalan tol di Indonesia. Pada tanggal 9 Maret 1978,

Presiden Soeharto meresmikan jalan tol tersebut sebagai jalan tol pertama di

Indonesia yang diberi nama Jagorawi dengan dalam membangun,

mengoperasikan dan memelihara jalan tol.

Tahun 2003, Jasa Marga bekerja sama dengan investor dari Malaysia,

melalui Net One Solution Ltd. Telah memberikan jasa manajemen pengoperasian

Jembatan Tol Jamuna di Bangladesh selama lima tahun. Pada tanggal 12

November karyawan dua ratus orang. Sejak saat itu Jasa Marga bersama

pemerintah terus membangun jalan-jalan tol baru di wilayah Jabotabek,

Bandung, Cirebon, Semarang, Surabaya dan Medan. Sampai dengan akhir

tahun 80-an, Jasa Marga adalah satu-satunya penyelenggara jalan tol di

Indonesia hingga kemudian pemerintah mengundang pula investor swasta yang

berfungsi sebagai regulator menjadi investor jalan tol dari Pemerintah. Jasa

Marga siap bersaing dengan investor jalan tol swasta 2007, status Jasa Marga

berubah menjadi Perusahaan Terbuka dengan melepas tiga puluh persen

sahamnya kepada publik melalui Bursa Efek Indonesia. Sampai saat ini Jasa

Marga telah membangun dan mengoperasikan 13 (tiga belas) ruas jalan tol yang

dikelola oleh 9 (sembilan) kantor Cabang dan 1 (satu) Anak Perusahaan yaitu PT

Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta (JLJ) yang seluruhnya mencapai hampir lima

ratus kilometer dengan karyawan lebih dari lima ribu orang.

Jasa Marga terus melakukan langkah-langkah untuk memaksimalkan nilai

perusahaan. Modernisasi, Good Corporate Governance, efisiensi dan sumber

daya manusia yang handal menjadi usaha dasar peningkatan nilai-nilai

perusahaan untuk tetap kokoh menjadi “pemimpin” dalam industri jalan tol,

merupakan tekad perusahaan pada masa sekarang dan masa yang akan

datang.

Page 6: Makalah Mejik Revisi Okokokoko

2009Analisis SWOT PT Jasa Marga Tbk

2.2. Visi dan Misi

2.2.2. Visi

Menjadi perusahaan yang modern dalam bidang pengembangan dan

pengoperasian jalan tol, serta menjadi pemimpin dalam industrinya dengan

mengoperasikan jalan tol di Indonesia serta memiliki daya saing yang tinggi di

tingkat nasional dan regional.2

Berdasarkan visi tersebut, PT. Jasa Marga harus mengupayakan

pengembangan di segala bidang. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan kualitas

produk yang dihasilkan yang berkaitan dengan pembuatan ataupun

pengoperasian jalan tol. Selain itu perusahaan juga harus memperhatikan para

pesaing yaitu dengan selalu berusaha melakukan yang terbaik agar tetap

menjadi pemimpin dalam industri jalan tol. Disamping itu agar perusahaan

menjadi modern, perusahaan juga harus selalu berusaha mengembangkan

teknologi yang dimiliknya. Hal ini harus menjadi pertimbangan dari semua pihak

terkait, baik itu dewan komisaris, direksi, maupun jajaran staf yang ada di

perusahaan.

Visi yang dimiliki oleh perusahaan telah memberikan gambaran yang

jelas tentang apa yang akan dicapai oleh perusahaan di masa depan. Hal ini

terlihat dari tujuan yang secara tersirat dalam visi tersebut yaitu menjadi

pemimpin dalam industri pembangunan jalan tol. Dengan adanya hal tersebut,

diharapkan mampu memberikan semangat bagi stakeholder, pegawai, konsumen

atau pelanggan, dan semua pihak-pihak yang terkait. Dari visi PT Jasa Marga di

atas, dapat dianalisis bahwa visi tersebut sudah baik karena telah memenuhi

beberapa indikator visi, yaitu:

Terukur : visi PT Jasa Marga memiliki batasan dalam

memperlihatkan harapan dari badan

tersebut yaitu menjadi perusahaan yang

modern, menjadi pemimpin dalam

industrinya dan memiliki daya saing yang

tinggi di tingkat Nasional dan Regional

Dapat dimengerti : visi PT Jasa Marga dapat dipahamai oleh

seluruh seluruh elemen penunjang PT Jasa

2 http://www.jasamarga.com/, diunduh pada 12 Oktober 2009

Page 7: Makalah Mejik Revisi Okokokoko

2009Analisis SWOT PT Jasa Marga Tbk

Marga serta stakeholder yang terdapat

dalam organisasi.

Menantang : visi PT Jasa Marga yang menantang dapat

memberikan motivasi bagi organisasi untuk

mencapai harapan dari visi tersebut.

Realistis : visi yang dimiliki oleh PT Jasa Marga

mampu untuk dicapai, tentunya dengan

segala upaya-upaya yang dapat

mendukung tercapainya visi tersebut.

Upaya yang dapat dilakukan antara lain

mengembangkan segala usaha di segala

bidang missal dengan meningkatkan

kualitas produk yang di hasilkan yang

berkaitan dengan pembuatan ataupun

pengoperasian jalan tol, memperhatikan

para pesaing yaitu dengan selalu berusaha

melakukan yang terbaik agar tetap menjadi

pemimpin dalam industri jalan tol. Agar

menjadi perusahaan yang modern, PT. Jasa

Marga juga harus selalu berusaha

mengembangkan teknologi yang dimiliknya.

2.2.2. Misi

Menambah panjang jalan tol secara berkelanjutan sehingga Perusahaan

menguasai paling sedikit lima puluh persen panjang jalan tol di Indonesia dan

usaha terkait lainnya dengan memaksimalkan pemanfaatan potensi keuangan

perusahaan serta meningkatkan mutu dan efisiensi jasa pelayanan jalan tol

melalui penggunanaan teknologi yang optimal dan menerapkan kaidah-kaidah

manajemen perusahaan modern dengan tata kelola yang baik.3

Misi diatas menggambarkan bagaimana seharusnya perusahaan

melangkahkan kakinya. Untuk menjadi pemimpin dalam industri jalan tol

setidaknya perusahaan harus membuktikan kapabilitasnya dalam bidang industri

tersebut. Dengan menguasai lima puluh persen lebih jasa pelayanan jalan tol

akan terlihat bagaimana perusahaan mendominasi industri tersebut. Dominasi

3 Ibid

Page 8: Makalah Mejik Revisi Okokokoko

2009Analisis SWOT PT Jasa Marga Tbk

tersebut hanya akan tercapai apabila terjadinya peningkatan keunggulan yang

signifikan dari perusahaan itu sendiri. Salah satu cara yang dapat dicapai adalah

dengan mengoptimalkan penggunaan teknologi serta pengembangannya. Selain

itu perlu diciptakan sebuah mekanisme yang baik agar pengawasan yang

berkaitan dengan tata kelola sesuai dengan standar perusahaan.

Misi yang dimiliki oleh perusahaan sudah cukup baik karena telah

mengakomodasikan perkembangan perusahaan di masa yang akan datang. Misi

tersebut akan tetap valid untuk beberapa tahun ke depan. Meskipun begitu, misi

tersebut harus tetap fokus pada langkah-langkah perusahaan pada masa

sekarang dan misi yang telah dimiliki oleh perusahaan ini telah mengakomodir

hal tersebut. Hal tersebut dapat dilihat dengan adanya fokus kepada

pemanfaatan potensi keuangan dan pemanfaatan teknologi secara optimal.

2.3. Tujuan Strategis

Tujuan strategis merupakan garis-garis besar haluan perusahaan

berkaitan dengan sasaran, kebijakan, strategi, dan program kerja yang

ditetapkan oleh manajemen dalam rangka pengelolaan perusahaan lima tahun

ke depan (2008-2012). Berikut merupakan tujuan strategis perusahaan tahun

2008-2012.

1. Bidang Pengembangan

Tujuan yang ingin dicapai dalam bidang ini antara lain pembangunan

jalan tol: pertama, Bogor Ring Road (7,8 km), Semarang-Solo (75,67 km),

Gempol-Pasuruan (32 km), Cengkareng-Kunciran (15,2 km), Kunciran-

Serpong (11,2 km), JORR W2 Utara (7,67 km), dan relokasi Porong-

Gempol (10 km). Kedua, perolehan hak pengusahaan jalan tol dengan

opsi antara lain: JORR W1, Surabaya-Mojokerto, Pasir Koja-Soreang,

dan tol dalam kota DKI Jakarta. Ketiga, eksplorasi usaha-usaha lain yang

in-line dengan bisnis jalan tol (seperti transportasi, properti, dan

periklanan).

2. Bidang Operasional

Tujuan yang ingin dicapai dalam bidang ini antara lain:

pertama, transaksi tol dimana peralatan transaksi semi otomatis

terintegrasi yang menerapkan sistem elektronik (e-payment) minimum

30% dari total transaksi, dimana waktu waktu transaksi pada sistem e-

payment maksimum 4 detik/kendaraan dan non e-payment rata-rata 8

Page 9: Makalah Mejik Revisi Okokokoko

2009Analisis SWOT PT Jasa Marga Tbk

detik/kendaraan dengan sistem pelaporan real time on line.

Kedua, pelayanan lalu lintas. Waktu respon bantuan bagi pemakai

jalan maksimum 20 menit. Informasi real time tersedia di semua

gerbang masuk utama dengan 90% informasi yang diterima Petugas

Sentra Komunikasi (Senkom) berasal dari monitoring CCTV.

Modernisasi dan peremajaan peralatan pendukung yang disesuaikan

dengan tuntutan pelayanan pada pengguna jalan.

Ketiga, pelayanan konstruksi. Dilakukan dengan mempertahankan

kapasitas jalan dengan V/C rasio kurang dari 0,8. Mengembalikan

kualitas dan kehandalan semua jalan tol yang ada ke tingkat standar.

Mewujudkan lingkungan jalan tol hijau dan berbunga serta

merehabilitasi seluruh lahan kritis yang berpotensi longsor dengan

menanami pohon atau rumput vetifer secara maksimal. Ruas jalan tol

Prof. Dr. Ir. Sedyatmo bebas dari banjir.

3. Bidang Keuangan

Tujuan yang ingin dicapai dalam bidang ini adalah memastikan

tersedianya pendanaan untuk ruas jalan tol baru dengan biaya yang

efisien (pertumbuhan organik), mempersiapkan struktur keuangan yang

mendukung pertumbuhan un-organik (akuisisi), divertifikasi instrumen

pinjaman melalui pasar modal, implementasi sistem komputerisasi

keuangan, dan penyempurnaan prosedur transaksi keuangan sampai

dengan penyusunan laporan keuangan.

4. Bidang Pengembangan SDM

Tujuan yang ingin dicapai:

SDM yang mencakup aspek:

- Organization & Corporate Management. Terbentuknya organisasi

yang fokus pada pengembangan dan pengoperasian jalan tol,

terciptanya organisasi perusahaan yang ramping dan berdaya guna,

terciptanya organisasi pembelajar dan memenuhi kelancaran tugas

yang berkualitas prima.

- Empowerment. Tersesuaikannya jumlah karyawan dengan

pendekatan manajemen berbasis teknologi Gardu Tanpa

Orang/Electronic Toll Collection (GTO/ETC), terciptanya rasio

jumlah SDM berbanding panjang jalan menjadi 9 orang untuk setiap

1 km pada tahun 2012, terkendalinya biaya SDM menjadi di bawah

Page 10: Makalah Mejik Revisi Okokokoko

2009Analisis SWOT PT Jasa Marga Tbk

30% dari total biaya usaha.

- Remuneration System. Terciptanya sistem remunerasi yang dapat

mendorong karyawan untuk berprestasi dan bersinergi secara

profesional.

- Competency Management and Value creation. Tersusunnya kamus

kompetensi jabatan PT Jasa Marga Tbk, tersusunnya program

pelatihan yang berbasis kompetensi dan perencanaan karier, dan

terlaksanaya kaderisasi pimpinan

Bisnis proses manajemen yang mencakup aspek:

- Manajemen kinerja ekselen. Perusahaan mencapai tingkatan kinerja

ekselen, industry leader sesuai kriteria Malcom Baldrige pada tahun

2012.

- Manajemen resiko. Perusahaan terhindar dari resiko kerugian dan

risk profile perusahaan pada posisi moderat.

- Manajemen mutu. Kontribusi pada pengembangan daya saing

perusahaan.

- Manajemen K3.

Public relation. Optimalisasi program CSR, meningkatkan citra dan

nilai saham perusahaan, meningkatkan Awarness Public terhadap

perusahaan, menjaga hubungan baik dengan stake holder, dan

meningkatkan rasa memiliki dan kebanggaan karyawan terhadap

perusahaan.

Sistem teknologi informasi, dimana menerapkan integrasi proses

bisnis jalan tol.

Dari penjabaran di atas mengenai tujuan strategis yang ingin dituju

dalam lima tahun ke depan, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Hal-hal

tersebut antara lain; pembebasan tanah, pemenuhan kewajiban-kewajiban

kontraktual yang tertuang dalam Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) ,

otomatisasi peralatan tol dan penerapan e-payment, pemberian otonomi ke

cabang yang lebih luas, fungsi dan organisasi kantor pusat sebagai pemegang,

mekanisme penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran (RKAP) konsilidasi, peran

sekretaris perusahaan dalam konteks perusahaan terbuka, optimalisasi kapasitas

keuangan untuk percepatan pertumbuhan aset perusahaan, penyelesaian isu

yang terkait dengan dispute resolution (Penyelesaian Sengketa), pengendalian

Page 11: Makalah Mejik Revisi Okokokoko

2009Analisis SWOT PT Jasa Marga Tbk

biaya SDM terkait otomatisasi dan kesehatan, integrasi penerapan teknologi

informasi, implementasi risk management, perbaikan remunerasi, perekrutan

kader, kajian perilaku biaya sebagai basis rencana penerapan biaya standar,

arah dan pengembangan perusahaan-perusahaan anak, kontrak kerja dengan

PT. JLJ.

2.4. Operasionalisasi Konsep

Dalam mengukur kinerja PT. Jasa Marga peneliti menggunakan dua

dimensi, yaitu internal dan eksternal. Dimensi internal ini dengan indikatornya

yaitu 7Ss (Sistem, struktur, gaya kepemimpinan, kepegawaian, kemampuan, nilai

yang dibagi, dan strategi) bertujuan untuk melihat hal-hal apa saja (dari dalam

organisasi) yang mempengaruhi produktivitas perusahaan. Sedangkan dimensi

eksternal dengan indikatornya yaitu bidang demografi, politik, ekonomi, sosial,

dan teknologi, bertujuan untuk melihat hal-hal apa saja (dari luar organisasi) yang

mempengaruhi kinerja ataupun cara pengambilan keputusan perusahaan atas

suatu hal. Adapun bahasan lebih rinci mengenai oerasionalisasi konsep, dapat

dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel II.1Operasionalisasi Konsep

Dimensi Indikator Subindikator/pernyataanInternal Sistem (System) Aplikasi ERP (Enterprise

Resourcing Planning) Oracle Aplikasi database yang terintegrasi Modernisasi sistem informasi Aplikasi CCTV (Circuit Close

Television)Struktur (Structure) Struktur hierarki

Jabatan di bawah direktur utama Pengepalaan kantor cabang Pembentukan divisi secara

fungsional Pembentukan divisi secara

struktural

Gaya kepemimpinan (Style-leadership)

Serangkaian kepemimpinan profesional yang unggul

Tuntutan utama pemimpinKepegawaian (Staff) Keahlian pegawai

Pelatihan dan pendidikan pegawai Jaminan kesejahteraan dan K3 Serikat pekerja Perekrutan pegawai melalui 9 tahap Sistem penilaian kinerja pegawai

Page 12: Makalah Mejik Revisi Okokokoko

2009Analisis SWOT PT Jasa Marga Tbk

Kemampuan (Skill) Pengembangan kemampuan perusahaan

Pemanfaatan peluang Penciptaan kemampuan khusus Kemampuan individu sebagai

kemampuan perusahaan Adopsi kemampuan pesaing yang

bermanfaat Menjaga standar operasional Pembekalan pengetahuan dan

keterampilan penunjang bagi karyawan

Nilai yang dibagi (Shared Values)

Memudahkan pelayanan Peningkatan kualitas dan kuantitas

produk Mementingkan kepuasan

konsumen. Bekerja secara menyeluruh. Menjaga hubungan baik dengan

stakeholders. Jarak yang sempit antara atasan

dan bawahan. Dinamis dalam menjalankan

proyek. Konsisten dengan proyek yang

dikerjakan. Terlaksananya pengelolaan

Perusahaan secara profesional dan mandiri.

Pengambilan keputusan berdasarkan nilai moral

Strategi (Strategy) Bidang Operasional Peningkatan mutu ataupun efisensi

pelayanan jalan tol Penerapan standar pelayanan

minimal Departemen Pekerjaan Umum RI

Bidang Pengembangan

Mengidentifikasikan rute-rute yang dianggap potensial

Menunjuk kontraktor pelaksana berdasarkan proses seleksi (tender) yang ketat dan transparan

Bidang Keuangan Menggalang sumber dana yang

paling efisien dari segi biaya dana Penarikan pinjaman jangka pendek

(pinjaman bank) dilakukan saat

Page 13: Makalah Mejik Revisi Okokokoko

2009Analisis SWOT PT Jasa Marga Tbk

masa konstruksi Melaksanakan tax planning Memaksimalkan kekuatan

keuangan perusahaan untuk memperoleh dana yang paling murah

Bidang Organisasi

Penerapan kantor pusat sebagai Investment Holding Company dan kantor cabang sebagai SBU (strategic business unit) operasional.

Menumbuhkan budaya knowledge secara berkesinambungan

Perusahaan yang learning organiztion

Pendayagunaan unit-unit operasional sebagai upaya empowerment

Standar berlakunya sistem remunerasi

Menyelaraskannya dengan kinerja usaha dan kompetensi personil

Menciptakan Competency Management and Value Creation

Cara kantor pusat melakukan kordinasi dengan kantor cabang dengan menerapkan RAKOR (Rapat Kordinasi)

Ekternal Demografi Mengidentifikasi karakter pengguna layanan jalan tol

Pengaruh pertumbuhan jumlah kepemilikan mobil dan pengembangan wilayah bagi PT Jasa Marga

Politik Keberadaan peraturan tentang pengadaan lahan untuk proyek

Keberadaan peraturan mengenai dana bergulir

Keberadaan undang-undang kepemilikan saham

Keberadaan peraturan tentang batas tanggungan investor

Ekonomi Pengaruh kondisi ekonomi luar perusahaan terhadap kondisi keuangan perusahaan

Pengaruh laju inflasi terhadap tarif tol

Sosial Memiliki positioning tersendiri sebagai BUMN penyedia jasa

Page 14: Makalah Mejik Revisi Okokokoko

2009Analisis SWOT PT Jasa Marga Tbk

Dapat diakses oleh hampir semua lapisan masyarakat.

Dikenal memiliki program CSR yang baik

Memiliki peluang yang besar terhadap pertumbuhan sosial masyarakat

Menanggapi kontrak informal terhdap jatah pekerjaan atas lahan

Teknologi Aplikasi sistem teknologi (TI) Aplikasi jaringan internet dan

media massa Mengembangkan teknologi E- Toll

Card Aplikasi alat-alat komunikasi

modern terkait dengan perkembangan dan pencapaian tujuan

Implementasi Gardu Tanpa Orang (GTO)

Penerapan e-payment

Page 15: Makalah Mejik Revisi Okokokoko

2009Analisis SWOT PT Jasa Marga Tbk

Page 16: Makalah Mejik Revisi Okokokoko

2009Analisis SWOT PT Jasa Marga Tbk

Page 17: Makalah Mejik Revisi Okokokoko

2009Analisis SWOT PT Jasa Marga Tbk

Page 18: Makalah Mejik Revisi Okokokoko

2009Analisis SWOT PT Jasa Marga Tbk

3.2 Analisis Strategi PT Jasa Marga Berdasarkan Analisis SWOT

1. Analisis Strengths-Opportunities Strategy (S-O)

Strategi dengan memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan

memanfaatkan peluang yang ada sebesar-besarnya

a. Penguasaan 78% dari total jalan tol dan berpengalaman dalam

membangun jalan tol serta adanya hak pengusahaan jalan dapat

Page 19: Makalah Mejik Revisi Okokokoko

2009Analisis SWOT PT Jasa Marga Tbk

digunakan untuk menangkap peluang dalam meningkatkan pendapatan

pada operasi ruas jalan tol yang sudah ada. (S1,5 ; O2)

Dengan menguasai sebagian besar pengoperasian jalan tol, PT Jasa

Marga memungkinkan untuk mendapatkan marjin laba yang lebih besar. Hal itu

dimungkinkan dengan semakin bertambahnya volume kendaraan di Indonesia

yang pada akhirnya akan berujung semakin banyak yang menggunakan jasa

pelayanan jalan tol. Hal tersebut pada akhirnya akan berujung pada

bertambahnya revenue yang dihasilkkan oleh perusahaan.

b. Dengan adanya hubungan yang baik dengan pemerintah daerah dan

perusahaan konstruksi lokal serta memiliki reputasi yang baik dipasar

modal dapat digunakan untuk menangkap peluang pertumbuhan yang

kuat akibat adanya prioritas pemerintah dalam pembangunan infrastruktur

jalan serta sejalan dengan peluang kebutuhan jalan tol yang lebih besar

dibandingkan ketersediaan yang ada. Hubungan yang baik dengan

pemerintah juga akan mampu memanfaatkan fasilitas sceme pendanaan

tanah untuk BLU. (S2,3 ; O1,3,5)

Dalam usaha membangun lebih banyak lagi jalan tol, perusahaan

membutuhkan kerjasama dengan pemerintah pusat maupun dengan pemerintah

daerah. Dengan kerjasama tersebut perusahaan akan mudah dalam berurusan

dengan pembebasan tanah, serta dalam mendapatkan rekomendasi yang cocok

dalam hal wilayah pembangunan. Kedekatan dengan perusahaan konstruksi

lokal akan memudahkan perusahaan dalam mendapatkan supplier bahan-bahan

konstruksi yang dibutuhkan. Dengan kedekatan tersebut, perusahaan dapat

mendapatkan harga yang terbaik. Selain itu kedekatan dengan perusahaan

konstruksi lokal akan memudahkan dalam pendistribusian bahan-bahan

konstruksi yang dibutuhkan. Dengan keuntungan-keuntungan tersebut,

perusahaan dapat menggali peluang yang berupa masih kurangnya ketersediaan

jalan tol terhadap kebutuhan yang ada. Keuntungan tersebut dapat digunakan

untuk lebih aktif lagi dalam mengembangkan usaha yang sudah ada. Hal ini

sejalan dengan rencana pemerintah yang memprioritaskan pembangunan jalan.

Hubungan yang baik dengan pemerintah juga perlu dibangun agar dapat

memanfaatkan fasilitas kemudahan yang diberikan oleh pemerintah yaitu berupa

Page 20: Makalah Mejik Revisi Okokokoko

2009Analisis SWOT PT Jasa Marga Tbk

scheme pendanaan dalam hal pembebasan tanah yang berkaitan dengan

pendanaan pemerintah terhadap BLU.

c. Dengan jaringan Tol yang berada di kota-kota besar dengan tingkat

kepadatan lalu lintas yang tinggi akan memaksimalkan peluang kebijakan

kenaikan tarif tol yang akan berimbas kepada revenue perusahaan. (S4 ;

O4)

Jumlah kendaraan yang besar berpusat pada kota-kota besar yang ada di

Indonesia. Hal tersebut maksimalkan fungsi jalan tol yang ada di kota besar yang

tujuan utamanya adalah untuk mengurangi kemacetan lalu lintas di kota-kota

besar tersebut. Sebagian besar jalan tol yang dioperasikan oleh Jasa Marga

berada di kota-kota besar seperti Jakarta, Bandung, Medan, dan Semarang.

Semakin besar jumlah kendaran yang menggunakan jalan tol di kota besar akan

berimbas pada semakin banyak pendapatan yang diperoleh oleh Jasa Marga.

2. Analisis Strengths-Threats Strategy (S-T)

Strategi dengan menggunakan kekuatan yang dimiliki untuk mengatasai

ancaman.

a. Dengan adanya reputasi yang baik dipasar modal yang memudahkan

untuk mendapatkan investor, ancaman dari pesaing asing dan lokal dapat

diminimalisir karena perusahaan akan memiliki sumber daya yang cukup

untuk mengembangkan usaha. (S3 ;T4)

Pada dasarnya ancaman dari pesaing datang apabila pesaing tersebut

memiliki kemampuan yang lebih dibandingkan perusahaan. Salah satu penyebab

tersebut adalah pesaing memiliki sumber daya yang lebih baik dibandingkan

perusahan. Kondisi tersebut akan memungkinkan pesaing meningkatkan

produktifitasnya. Dengan adanya kemudahan mendapatkan investor, Jasa Marga

akan mudah dalam meningkatkan sumber daya yang dimiliki. Hal tersebut akan

menghilangkan ketakutan akan kalahnya sumber daya yang dimiliki oleh Jasa

Marga terhadap sumber daya pesaing. Hal itu pada akhirnya membuat Jasa

Marga menjadi lebih kompetitif.

Page 21: Makalah Mejik Revisi Okokokoko

2009Analisis SWOT PT Jasa Marga Tbk

b. Hubungan yang terbina baik dengan pemerintah daerah dapat

mengurangi ancaman kurangnya pemahaman masyarakat akan konsep

jalan tol. Hal ini dapat dilakukan dengan bekerjasama dengan Pemda

untuk memberikan penyuluhan. Selain itu kedekatan dengan Pemda

dapat membantu dalam hal kendala pembebasan lahan. (S2 ; T2,3)

Pemerintah daerah memiliki kapabilitas yang lebih dalam hal masalah

pembebasan lahan. Sebagai pihak yang berwenang dalam suatu daerah, Pemda

memiliki kemampuan dalam melakukan komunikasi terkait hal yang

bersangkutan dengan warganya. Terutama dalam hal yang sensitif seperti

pembebasan lahan yang berkaitan dengan hak yang dimiliki oleh warga negara.

Dengan melakukan pendekatan terhadap Pemerintah Daerah Jasa Marga

memiliki mediator dalam melakukan pembebasan lahan terutama dalam hal

kompensasi yang harus diberikan. Selain itu Pemerintah Daerah juga dapat

memberikan bantuan dalam hal penyuluhan tentang pentingnya jalan tol kepada

masyarakat. Dengan pengertian yang mendalam terhadap hal tersebut,

masyarakat diharapkan dapat lebih bekerja sama dalam membebaskan lahan

yang dimilikinya untuk kepentingan pembangunan jalan tol.

c. Hak yang dimiliki perusahaan dalam pengusahaan jalan tol baru yang

dapat membuat perusahaan menjadi berkembang dapat dijadikan

langkah awal dalam memenuhi harapan masyarakat terhadap

peningkatan jasa pelayanan. (S5 ; T1)

Dengan memiliki hak dalam pengusahaan jalan tol baru, Jasa Marga

dimungkinkan untuk selalu berkembang. Berkembangnya cakupan usaha akan

memungkinkan perusahaan untuk memperbaiki kinerjanya. Dengan perbaikan

tersebut, usaha dalam pemenuhan harapan masyarakat yang makin meningkat

terhadap kualitas pelayanan dapat dilakukan dengan mudah, karena perbaikan

kinerja pada manajemen pengelolaan jalan tol yang baru akan lebih mudah

dibandingkan dengan merubah kinerja di manajemen yang lama. Kemudian,

apabila hal tersebut sudah dipenuhi maka diharapkan akan menyebar pada

manajemen pengelolaan jalan tol yang lainnya.

Page 22: Makalah Mejik Revisi Okokokoko

2009Analisis SWOT PT Jasa Marga Tbk

3. Analisis Weakness-Opportunities Strategy (W-O)

Strategi yang memanfaatkan peluang yang ada dengang cara meminimalkan

kelemahan yang ada.

a. Apabila kinerja operasi perusahaan dijadikan prioritas sehingga

perusahaan akan menjadi lebih efisien yang pada akhirnya dapat

memaksimalkan peluang dalam meningkatkan pendapatan pada ruas tol

yang sudah ada. (W2 ; O2)

Baiknya tingkat kinerja operasional suatu perusahaan dapat membuat

kinerja keseluruhan perusahaan beranjaka ke arah yang lebih baik. Misalnya saja

dapat dilihat mengenai kinerja bidang operasional secara nyata di lapangan.

Dengan adanya kinerja operasi perusahaan yang semakin baik, misalnya dalam

bidang operasional perusahaan seharusnya perusahaan dapat lebih fokus

dalam menangani masalah operasional seperti pelayanan konstruksi, transaksi

tol, dan pelayanan lalu lintas. pelayanan kontruksi dengan melakukan perawatan

dan pemeliharaan jalan tol dengan menata lingkungan dengan cara

pemeliharaan rutin.

b. Dengan menciptakan budaya korporasi yang kompetitif sehingga timbul

keinginan untuk terus berkembang dapat dijadikan alat untuk

memaksimalkan peluang prioritas pemerintah pada peningkatan

pembangunan infrastruktur jalan.(W1 ; O1)

Dengan semakin banyaknya perusahaan-perusahaan swasta yang

bergerak di bidang pengembangan dan pengoperasian jalan terutama jalan tol,

maka semakin banyak pula saingan-saingan yang dimiliki oleh Jasa Marga

dalam hal pengoperasian jalan tol. Untuk itulah mau tidak mau Jasa Marga harus

terus mengembangkan kualitas pelayanan di bidang pengoperasian jalan tol dan

kualitas SDM-nya. Sehingga hal tersebut dapat memaksimalkan peluang Jasa

Marga sebagai perusahaan penyedia jalan tol terbesar di Indonesia. Hal tersebut

dapat dilakukan dengan cara melakukan kegiatan pelatihan kepada setiap

petugas jalan tol dalam memberikan pelayanan prima. Sehingga dengan adanya

training-training dengan tujuan memberikanbekal pengetahuan dan keahlian

yang lebih baik.

Page 23: Makalah Mejik Revisi Okokokoko

2009Analisis SWOT PT Jasa Marga Tbk

c. Apabila sistem kerja dan sistem informasi yang ada telah terkoordinasi

dengan baik maka perusahaan dapat membantu kondisi kebutuhan akan

jalan tol yang lebih besar dari ketersediannya.(W5 ; O3)

Sistem kerja dan sistem informasi merupakan dua aspek yang berperan

penting dalam mendukung kinerja dari Jasa Marga. Informasi yang akurat dan

tepat waktu dapat menjadi data dasar untuk melakukan evaluasi operasional

secara berkala. Selain itu pengadaan informasi sebagai hasil dari gathering

information dapat menjadi acuan pihak Jasa Marga dalam melakukan tindakan

cepat. Sebagai contoh pada saat suatu ruas atau rangkaian jalan tol mengalami

kepadatan pada rentang waktu tertentu (merujuk kepada angka kepadatan

kendaraan V/C dengan rasio <0,8). Pihak Jasa Marga dapat memberikan

informasi yang memadai kepada para pengguna jalan tol untuk mengantisipasi

kepadatan pada jalur tertentu sehingga dapat mengalihkan arus kendaraan

selanjutnya ke ruas lain yang lebih lengang namun tetap mendasar pada

perhitungan ekonomis. Dari sisi kenyamanan dan keselamatan, penyediaan

informasi yang memadai secara jumlah dan tepat waktu dapat membuat pihak

Jasa Marga mencegah dan menanggulangi kejadian yang tidak diinginkan,

sebagai contoh keruskan sarana jalan tol ataupun kerusakan kendaraan dan

kecelakaan yang dialami pengguna layanan Jasa Marga. Dilain bidang, dengan

menggunakan sistem informasi Enterprise Resourching Planing (ERP), maka

Jasa Marga dimungkinkan untuk mendapatkan data akurat mengenai keuangan,

SDM maupun supply chain hingga ke perhitungan operasional harian.

4. Analisis weaknesses –Threats Strategy

Strategi yg bbersifat defensive dan berusaha menimalkan kelemahan yang

ada serta menghindari ancaman.

a. Apabila pengumpulan tol telah berbasis pada teknologi dan koordinasi

yang menunjang, sistem kerja dan sistem informasi akan peningkatan

harapan masyarakat mengenai jasa pelayanan yang lebih baik tidak lagi

menjadi ancaman. (W4, 5 ; T1)

Page 24: Makalah Mejik Revisi Okokokoko

2009Analisis SWOT PT Jasa Marga Tbk

Koordinasi pada keadaan teknologi yang baik akan menunjang

operasional dan manajemen pengelolaan Jasa Marga menjadi lebih efektif dan

efisien. Dengan teknologi yang memadai dapat mempermudah SDM dalam

melakukan aktivitas operasional guna menghindari kesalahan atau mal function

yang diakibatkan oleh keteledoran manusia (human eror) serta meringkas alur

distribusi informasi dan data secara otomatis. Koordinasi yang baik dapat

memaksimalkan penggunaan sumber daya yang tersedia secara tepat guna,

sehingga dapat memotong pengeluaran ataupun penggunaan sumberdaya yang

terbuang sia-sia. Dengan kemampuan Jasa Marga dalam melakukan koordinasi

dengan baik serta kemampuan menggunakan teknologi yang ada dapat

memperlihatkan keprofesionalan Jasa Marga kepada masyarakat luas sebagai

pelanggan yang dapat mengevaluasi. Dengan pencitraan yang baik lewat

koordinasi dan teknologi yang berjalan dengan baik membuat Jasa Marga

tanggap terhadap segala kebutuhan yang diajukan oleh para pelanggan.

Ketanggapan tersebut dapat memperkecil jarak antara harapan masyarakat

terhadap kenyataan yang ada.

a. Pemberlakuan prioritas mengenai kinerja operasi dan penciptaan budaya

korporasi yang kompetiif dalam target meningkatkan kualitas output

setara perusahaan yang sejenis dari luar negeri dapat memperkuat Jasa

Marga dalam bersaing di pasar lokal maupun asing. (W1,2,7 ; T4)

Dengan memberlakukan prioritas terhadap kinerja operasi dapat

membuat Jasa Marga menentukan titik fokus yang sesuai dengan kebutuhan.

Prioritas yang tepat dapat membuat waktu dan sumberdaya yang ada menjadi

efisien dan efektif dalam pengolahannya. Sehingga dapat menghindari dari

keborosan dan ketersia-siaan. Penciptaan dan pemberlakuan budaya organisasi

yang kompetitif dapat mendorong setiap bagian dari SDM di Jasa Marga untuk

memberikan kinerja yang terbaik yang ditunjukkan dengan menghasilkan output

yang baik dan selalu meningkat tiap waktunya. Tingginya kualitas kinerja dan

produk layanan yang dihasilkan dapat membuat Jasa Marga percaya diri untuk

mampu memperkuat kedudukan dan mengukuhkan kemampuan Jasa Marga

untuk mampu memberikan layanan dengan kualitas dengan standar Internsional.

Mengingat Jasa Marga tidak hanya bersaing dengan kompetitornya yang berasal

Page 25: Makalah Mejik Revisi Okokokoko

2009Analisis SWOT PT Jasa Marga Tbk

dari dalam negeri, tetapi juga yang berasal dari luar negeri pada proyek-proyek

terbuka yang ada.

BAB 4

4.1 KESIMPULAN dan SARAN

Dari analisis SWOT yang telah kami jelaskan, maka kami memilih

Analisis Strengths-Opportunities Strategy (S-O) sebagai analisis yang paling

utama dalam audit internal perusahaan Jasa Marga, karena menurut kami

analisis dari strengths-opportunities merupakan analisis yang paling mungkin

Page 26: Makalah Mejik Revisi Okokokoko

2009Analisis SWOT PT Jasa Marga Tbk

untuk diimplementasikan. Hal ini didasarkan kombinasi kekuatan dan peluang

lebih mudah di manfaatkan untuk dijadikan strategi demi berkembanya

perusahaan. Kekuatan Jasa marga yang terletak pada penglaman dan

eksistensinya dalam pembangunan dan pengelolaan Jalan Tol dapat menjadi

dasar bagi perusahaan dalam melihat masa depan. Kekuatan tersebut menjadi

pondasi dalam meraih berbagai peluang yang ada. Pengalaman akan membuat

Jasa Marga memiliki kemampuan yang lebih dalam hal operasional maupun

financial. Selain itu kedekatan dengan pemerintah dalam arti positif

menempatkan Jasa Marga sebagai pihak yang dipercaya oleh pemerintah dalam

mengembangkan jalan tol di Indonesia. Secara berkelanjutan, kepercayaan itu

akan memaksa Jasa Marga untuk selalu memberikan yang terbaik. Dengan

memaksimalkan kekuatan yang dimiliki untuk memanfaatkan peluang yang ada

bukan berarti tanpa memperhatikan kelemahan dan ancaman yang ada. Strategi

kekuatan-peluang juga pada akhirnya akan memaksa Jasa Marga untuk

mengatasi kelemahan yang dimiliki sekaligus mengantisipasi ancaman yang ada.

Page 27: Makalah Mejik Revisi Okokokoko

2009Analisis SWOT PT Jasa Marga Tbk