makalah kimia.docx

23
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Secara global, larutan telah banyak dikenal semua kalangan dan dapat ditemui dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya saja teh, larutan garam dan gula (oralit), sirup, dan lain sebagainya. Begitu pula dalam dunia farmasi, larutan tidak akan lepas penggunaannya dalam setiap kegiatan farmasi seperti meracik obat. Menurut Farmakope Indonesia Edisi IV, larutan atau solution adalah sediaan cair yang mengandung satu atau lebih zat kimia yang terlarut. Larutan terjadi jika sebuah bahan padat tercampur atau terlarut secara kimia maupun fisika ke dalam bahan cair. Interaksi dapat terjadi antara pelarut dengan pelarut, pelarut dengan zat terlarut, dan zat terlarut dengan zat terlarut (Syamsuni, 2007). Larutan dapat pula didefinisikan sebagai suatu campuran dari dua atau lebih komponen yang membentuk suatu dispersi molekular yang homogen, merupakan satu fase. Larutan hanya terdiri dari dua zat saja yaitu solut (zat terlarut) dan solven ( pelarut) (Moechtar, 1989). 1

Upload: nimas-dwi-ayu-r

Post on 29-Nov-2015

211 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

kimiauniversitas negeri semarang

TRANSCRIPT

Page 1: MAKALAH KIMIA.docx

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Secara global, larutan telah banyak dikenal semua kalangan dan dapat ditemui dalam

kehidupan sehari-hari. Misalnya saja teh, larutan garam dan gula (oralit), sirup, dan lain

sebagainya. Begitu pula dalam dunia farmasi, larutan tidak akan lepas penggunaannya dalam

setiap kegiatan farmasi seperti meracik obat. Menurut Farmakope Indonesia Edisi IV, larutan

atau solution adalah sediaan cair yang mengandung satu atau lebih zat kimia yang terlarut.

Larutan terjadi jika sebuah bahan padat tercampur atau terlarut secara kimia maupun fisika ke

dalam bahan cair. Interaksi dapat terjadi antara pelarut dengan pelarut, pelarut dengan zat

terlarut, dan zat terlarut dengan zat terlarut (Syamsuni, 2007).

Larutan dapat pula didefinisikan sebagai suatu campuran dari dua atau lebih komponen yang

membentuk suatu dispersi molekular yang homogen, merupakan satu fase. Larutan hanya

terdiri dari dua zat saja yaitu solut (zat terlarut) dan solven ( pelarut) (Moechtar, 1989).

Larutan erat kaitannya dengan kelarutan. Kelarutan itu sendiri merupakan sebuah

peristiwayang tidak lepas dalam suatu reaksi kimia. Kelarutan adalah interaksi dua zat atau

molekul atau lebih sehingga terdapat kemungkinan-kemungkinan kimia yaitu bereaksi,

bercampur, atau tidak bercampur.

Adapun kelarutan didefinisikan dalam besaran kuantitatif sebagai konsentrasi zat terlarut

dalam larutan jenuh pada temperatur tertentu, dan secara kualitatif didefinisikan sebagai

interaksi spontandari dua atau lebih zat untuk membentuk dispersi moluekuler homogen.

Pengetahuan tentang larutan ini sangat penting untuk ahli farmasi, sebab dapat membantunya

memilih medium pelarut yang paling baik untuk obat atau kombinasi obat, membantu

mengatasi kesulitan-kesulitan tertentu yang timbul pada waktu pembuatan larutan farmasetis

1

Page 2: MAKALAH KIMIA.docx

(di bidang farmasi) dan lebih jauh lagi, dapt bertindak sebagai standar atau uji kemurnian.

Pengetahuan yang lebih mendetail mengenai sifat-sifat yang berhubungan dengan itu juga

memberi informasi mengenai struktur obat dan gaya antar molekul obat.

Kelarutan suatu senyawa bergantung kepada sifat fisika dankimia zat terarut dan pelarut juga

bergantung pada faktor temperatur, tekanan, pH larutan dan untukjumlah yang lebih kecil,

bergantung pada hal terbaginya zat terlarut.

1.2 Tujuan

1. Menentukan kelarutan suatu zat secara kuantitatif.

2. Menjelaskan pengaruh pelarut campur terhadap kelarutan zat.

3. Mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kelarutan.

4. Untuk mengatahui hubungan Ksp dengan hasil kali kelarutan.

1.3 Rumusan Masalah

1. Bagaimana kelarutan suatu zat secara kuantitatif ?

2. Bagaimanakah pengaruh pelarut campur terhadap kelarutan zat ?

3. Apakah faktor-faktor yang mempengaruhi kelarutan ?

4. Apakah hubungan antara Ksp dengan hasil kali kelarutan ?

5. Bagaimanakah prinsip-prinsip kelarutan dalam kehidupan sehari-hari ?

2

Page 3: MAKALAH KIMIA.docx

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 SEJARAH

Kelarutan adalah kuantitas maksimal suatu zat kimia terlarut (solut) untuk dapat larut pada

pelarut tertentu membentuk larutan homogen. Kelarutan suatu zat dasarnya sangat bergantung

pada sifat fisika dan kimia solut dan pelarut pada suhu, tekanan dan pH larutan. Secara luas

kelarutan suatu zat pada pelarut tertentu merupakan suatu pengukuran konsentrasi kejenuhan

dengan cara menambahkan sedikit demi sedikit solut pada pelarut sampai solut tersebut

mengendap (tidak dapat larut lagi).

Rentang kelarutan sangat bervariasi. Ada banyak sekali zat kimia yang mempunyai kelarutan

tak terbatas, dan hasilnya bercampur sempurna (miscible), misalnya adalah etanol dalam air.

Ada pula zat kimia yang sama sekali tidak larut, sebagai contoh adalah perak klorida dalam

air. Namun kebanyakan suatu zat dapat terlarut dalam pelarut sampai tepat jenuh, setelah itu

mengendap seperti NaCl dalam air.

Gambar 2.1 molekul

Maka dari itu, ilmuwan telah banyak meneliti kelarutan suatu solut pada pelarut, yang dikenal

denganaturan kelarutan. Pada keadaan tertentu, kesetimbangan kelarutan dapat menjadi

berlebih sehingga disebut dengan larutan superjenuh atau metastabil.

3

Page 4: MAKALAH KIMIA.docx

Pengertian kelarutan sebaiknya tidak dikacaukan dengan kemampuan melarutkan atau

mencairkan suatu zat, karena larutan juga dapat dibuat dengan mereaksikan suatu zat. Sebagai

contoh adalah zink yang tak dapat larut dalam asam klorida. Tetapi karena adanya reaksi

antara gas hidrogen dengan zink klorida menyebabkannya seperti larut. Kelarutan tidak

bergantung pada ukuran partikel atau faktor kinetik lainnya, maupun waktu pelarutan.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kelarutan

Faktor yang paling berpengaruh terhadap kelarutan adalah suhu dan tekanan.

1. Suhu

Kelarutan suatu solut pada pelarut tertentu sangat bergantung pada suhu. Pada

sebagian besar padatan yang dapat larut dalam air, kelarutan akan semakin

meningkat jika suhu dinaikkan melebihi 100º C. Solut ionik yang terlarut pada

air bersuhu tinggi (mendekati suhu kritis) cenderung berkurang karena

perubahan sifat dan struktur molekul air. Selain itu, tetapan dielektrik

menyebabkan pelarut kurang polar.

Kelarutan senyawa organik selalu meningkat dengan naiknya suhu. Inilah yang

mendasari teknik pemurnian dengan rekristalisasi yang memanfaatkan

perbedaan kelarutan solut pada suhu rendah dan tinggi.

2. Tekanan

Pada fase terembun, tekanan sangat berpengaruh terhadap kelarutan; namun

biasanya lemah dan diabaikan pada praktiknya. Diasumsikan sebagai larutan

ideal, ketergantungan kelarutan pada tekanan diberikan diungkapkan dengan

rumus:

Dimana indeks i merupakan komponen, Ni adalah fraksi mol komponen ke i, P

adalah tekanan, indeks T menyatakan suhu kosntan, Vi,cr adalah volume molar

parsial komponen ke i, dan R merupakan tetapan gas universal.

4

Page 5: MAKALAH KIMIA.docx

2.2 PERKEMBANGAN

Aturan kelarutan merupakan kumpulan generalisasi kelarutan yang didasarakan pada

eksperimen. Ketika larutan garam dicampurkan satu sama lain, ion-ion kemungkinan dapat

larut, yaitu dimana tidak ada reaksi antar ion. Kelarutan adalah hasil dari interaksi antara

molekul air yang bersifat polar dengan ion dengan membentuk kristal. Gaya yang

mempengaruhi adalah:

1. Gaya tarik menarik antara molekul H2O dengan ion padatan.

Gaya ini cenderung membawa ion ke dalam larutan. Jika gaya relatif besar, maka

senyawa akan lebih larut dalam air.

2. Gaya tarik menarik antara ion yang berlawanan muatan.

Gaya ini menyebabkan ion tetap dalam keadaan padat. Ketika gaya ini besar, maka

kelarutan akan sangat kecil.

Aturan Kelarutan Ion

Beberapa kelarutan ion yang berhasil diidentifikasi adalah:

1. Semua nitrat (NO3-) larut

2. Semua klorida (Cl-) larut kecuali AgCl, Hg2Cl2, dan PbCl2.

3. Sebagian besar sulfat  (SO42-) larut kecuali BaSO4, PbSO4, dan SrSO4.

4. Semua karbonat (CO32-) larut kecuali  NH4

+ dan karbonat dari golongan alkali.

5. Semua hidroksida (OH-) larut kecuali hidroksida dari golongan alkali, Ba(OH)2, and

Sr(OH)2. Ca(OH)2 hanya larut sebagian.

6. Semua sulfida (S2-) tidak larut kecuali sulfida alkali dan alkali tanah dan  NH4+.

7. Semua fosfat (PO43-) dan oksida (O2

-) tidak larut kecuali golongan alkali.

Kelarutan Air

Air adalah pelarut  polar yang dapat melarutkan solut polar dan nonpolar. Kelarutan

padatan dalam air biasanya dinyatakan dalam gram atau mol padatan yang dapat larut

dalam 100 gram air pada suhu tertentu.

5

Page 6: MAKALAH KIMIA.docx

contohnya:

NaCl = 0,615 mol/100g air

NaBr = 0,919 mol/100g air

NaNO3 = 1,08 mol/100g air

MgSO4 = 1,83x10-1 mol/100g air

CaSO4 = 4,66 x 10-3 mol/100g air.

Di bidang farmasi,seringkali terhubung dengan fenomena-fenomena yang terkait dengan

reaksi kimia maupun reaksi fisika

2.3 TEORI DASAR

Kelarutan zat terlarut diketahui dari konsentrasi dalam larutan jenuhnya ,biasanya dinyatakan

dalam banyaknya mol zat terlarut per liter larutan jenuh (Petrucci dan Suminar, 1992).

Kelarutan (s) suatu endapan menurut defenisi adalah sama dengan konsentrasi molar dari

larutan jenuhnya (Vogel , 1990). Larutan jenuh merupakan larutan dimana zat terlarutnya

(molekul atau ion) telah maksimum pada suhu tertentu . Untuk zat elektrolit yang sukar larut,

larutan jenuhnya dicirikan oleh nilai Ksp . Nilai Ksp pada suhu 250o C telah didafatar. Jika

larutan mengandung zat terlarutnya melebihi jumlah maksimum kelarutannya pada suhu

tertentu , maka dikatakan bahwa larutan telah lewat jenuh (Mulyono, 2005). Kelarutan

bergantung pada berbagai kondisi seperti suhu, tekanan, konsentrasi bahan – bahan lain dalam

larutan itu, dan pada komposisi pelarutnya.

Perubahan kelarutan dengan tekanan tak mempunyai arti penting yang praktis dalam analisis

anorganik kualitatif, karena semua pekerjaan dilakukan dalam bejana terbuka pada tekanan

atmosfer, perubahan yang sedikit dari tekanan atmosfer tak mempunyai pengaruh yang berarti

atas kelarutan. Terlebih penting adalah perubahan kelarutan dengan suhu. Umumnya dapat

dikatakan bahwa kelarutan endapan bertambah besar dengan kenaikan suhu, meskipun dalam

beberapa hal yang istimewa (seperti kalium sulfat) terjadi hal yang sebaliknya. Laju kenaikan

dengan suhu berbeda-bedadalam beberapa hal sangat kecil sekali dsalam hal-hal lainnya

sangat besar (Vogel,1990).

Secara matematis hubungan antara suhu dan kelarutan diberikan dalam persamaan Van’t Hoff

6

Page 7: MAKALAH KIMIA.docx

sebagai:

dlnS/dT=∆H/〖RT〗^2 

dlnS=∆H/〖RT 〗^2 dT

∫_S1^S2▒〖dlnS=∫_T1^T2▒∆H/〖RT〗^2 〗 dT

ln S2/S1=∆H/R (-1/T2-(-1/T1) )

ln S2/S1=∆H/R (1/T1-1/T2)

ln 〖S2/S1〗=∆H/R ((T2-T1)/T2T1)

Alkalimeteri adalah pengukuran konsentrasi basa dengan menggunakan larutan baku asam,

bisa asam kuat atau asam lemah. Titrasi adalah proses mengukur volume larutan yang terdapat

dalam biuret yang ditambahkan ke dalam larutan lain yang diketahui volumenya sampai

terjadi reaksi sempurna. Contoh titrasi alkalimetri:

Titrasi asam kuat oleh basa kuat

HCl + NaOH → NaCl + H2O

Titrasi asam lemah oleh basa kuat

CH3COOH + NaOH → CH3COONa + H2O

( http://arifqbio.multiply.com/journal/item/7,3 November 2009)

2.4 CONTOH KASUS

1. Kelarutan PbSO4 dalam air pada suhu tertentu adalah 1,4 × 10−4 mol/L.

Tentukan massa PbSO4 yang dapat larut dalam 500 mL air, nyatakan jawaban dalam satuan

milligram (mg).

(Ar Pb = 206; S = 32; O = 14)

Pembahasan

Data

V = 500 mL = 0,5 L

s = 1,4 × 10−4 mol/L

7

Page 8: MAKALAH KIMIA.docx

Hubungan kelarutan, volume dan jumlah mol dan massa (gram)adalah

dimana

s = kelarutan (mol/L)

v = volume (L)

n = jumlah mol

Sehingga jumlah mol PbSO4 = 0,7 × 10−4  mol

2. Sebanyak 0,7 gram BaF2 (Mr = 175) melarut dalam air murni membentuk 2 L

larutan jenuh. tentukan Ksp dari BaF2.

Pembahasan

Jumlah mol dari BaF2 adalah:

n = 0,7 / 175 = 4 × 10−3 mol

Kelarutannya adalah

S = 4 × 10−3 mol / 2 L = 2 × 10−3 mol/L

BaF2             ↔       Ba2+               +       2F−

2 × 10−3               2 × 10−3               4 × 10−3

Ksp BaF2 = [Ba2+][F−]2

Ksp BaF2 = (2 × 10−3)(4 × 10−3)2 = 3,2 × 10−8

3. Dalam 100 cm3 air dapat larut 1,16 mg Mg(OH)2 (Mr = 58). Harga Ksp dari

Mg(OH)2 adalah....

Pembahasan

Data:

V=100cm3=0,1L

massa=1,16mg=1,16×10−3gram

Mr=58

8

Page 9: MAKALAH KIMIA.docx

Ksp=....

mol Mg(OH)2= gram/Mr

mol Mg(OH)2=1,16×10−3/58=0,02×10−3mol

s= mol/liter

s= 0,02×10−3/0,1=0,2×10−3mol/L

Mg(OH)2 ↔  Mg2+ + 2OH−

    s s 2s

Ksp=(s)(2s)2=4s3

Ksp=4(0,2×10−3)3=3,2×10−11

4. Harga hasil kali kelarutan (Ksp) Ag2SO4 = 3,2 x 10−5, maka kelarutannya dalam 1 liter

air adalah...

Data:

Volume V=1liter

Ksp Ag2SO4=3,2x10−5

s=.....

Pembahasan

Ag2SO4 ↔ 2Ag+ + SO42−

   s 2s s

Ksp Ag2SO4 = [Ag+]2[SO4 2−]

Ksp Ag2SO4 = (2s)2(s)

3,2 x 10−5 = 4s3

s3 = 0,8 x 10−5

s3 = 8 x 10−6

9

Page 10: MAKALAH KIMIA.docx

s = 2 x 10−2 mol /L

5.Diketahui Ksp Ag2CrO4 = 4 x 10−12. Tentukan kelarutan Ag2CrO4 dalam larutan 0,01 M

K2CrO4!

Pembahasan

Menentukan kelarutan pada ion sejenis.

Tentukan dulu kandungan ion pada K2CrO4

Larutan 0,01 M K2CrO4 mengandung:

ion K+ sebanyak 0,02 M

ion CrO42− sebanyak 0,01 M

Kembali ke Ag2CrO4

Ag2CrO4 ↔ 2Ag+ + CrO42−

    s            2s          s

Isi molaritas CrO42− yang berasal dari K2CrO4, yaitu 0,01 M

6. Larutan jenuh X(OH)2 memiliki pOH = 5. Tentukan hasil kali kelarutan (Ksp) dari X(OH)2

tersebut!

Pembahasan

pOH = 5 artinya konsentrasi OH− nya diketahui sebesar 10−5 M.

Dari

X(OH)2 → X2+ + 2OH−

[OH−] = 10−5 M

[X2+] = 1/2 x 10−5 M = 5 x 10−6 M

Ksp = [X2+] [OH−]2

Ksp = [5 x 10−6] [10−5]2 = 5 x 10−16

10

Page 11: MAKALAH KIMIA.docx

2.5 APLIKASI

Prinsip kelarutan banyak digunakan untuk membantu kehidupan manusia. Berikut akan beberapa

contoh prinsip kelarutan dalam kehidupan sehari-hari :

a. Pembuatan Garam Dapur (NaCl)

Garam dapur yang dibuat dari air laut menggunakan prinsip penguapan untuk mendapatkan

kristal NaCl. Akan tetapi, ternyata dalam air laut terkandung puluhan senyawa lain, seperti

MgCl2 dan CaCl2. Untuk memurnikan garam dapur maka dilakukan pemisahan zat-zat

pengganggu tersebut berdasarkan prinsip pengendapan. Adapun reaksi yang biasanya dilakukan

adalah

CaCl2(aq) + Na2CO3(aq) → CaCO3(s) + 2 NaCl(aq)

Endapan CaCO3 yang berwarna putih segera dipisahkan dan akan diperoleh NaCl yang murni.

MgCl2(aq) + 2 NaOH(aq) → Mg(OH)2(s) + 2NaCl(aq)

MgCl2 direaksikan dengan basa kuat natrium hidroksida menghasilkan endapan putih Mg(OH)2

yang tidak larut, sehingga diperoleh NaCl yang murni.

b. Industri Fotografi

Negatif film yang nantinya akan dicetak menjadi foto terdiri dari lapisan tipis kalsium iodida

yang merekat. Sebelum dicetak, negatif film ini dicelupkan dalam larutan perak nitrat untuk

membentuk perak iodida yang sensitif terhadap cahaya. Bila cahaya jatuh pada film selama

proses pencetakan, molekul-molekul perak iodida akan diaktifkan oleh energi dari cahaya. Film

itu kemudian dicuci dengan mencelupkannya dalam sebuah larutan yang mampu mengganti

garam perak yang aktif menjadi partikel-partikel logam perak sehingga tampak benar-benar

hitam. Objek yang merfleksikan paling banyak cahaya pada piring tampak sebagai daerah gelap

dalam negatif, sedangkan objek-objek yang tidak merefleksikan cahaya tampak transparan.

Pada proses pencetakan, cahaya disinarkan melalui negatif kaca pada kertas yang dilapisi bahan

kimia lain seperti perak klorda. Di tempat negatif gelap, tidak ada cahaya yang menjangkau

kertas itu dan garam perak tidak aktif, sedangkan di tempat negatif transparan, cahaya

11

Page 12: MAKALAH KIMIA.docx

mengaktifkan garam perak. Bila kertas dicuci dan diatur dengan bahan-bahan kimia yang lebih

banyak, daerah-daerah gelap menjadi terang, dan daerah transparan menjadi gelap.

12

Page 13: MAKALAH KIMIA.docx

c. Proses Mendapatkan Sidik Jari

Sewaktu tangan memegang suatu benda, salah satu zat yang ditinggalkan pada benda tersebut

adalah NaCl yang berasal dari keringat. Benda yang dipegang tadi disapu dengan larutan AgNO3.

AgNO3 akan bereaksi dengan NaCl membentuk endapan AgCl berwarna putih jika hasil kali

konsentrasi Ag+ dan Cl- nya telah melebihi harga Ksp AgCl . Di bawah sinar, endapan AgCl

putih ini akan berubah menjadi endapan Ag yang berwarna hitam. Endapan ini akan

menampilkan sidik jari.

NaCl(aq) + AgNO3(aq) AgCl(s) + NaNO3(aq)

Putih

Terbentuknya endapan AgCl tersebut terkait dengan kelarutan AgCl yang rendah dalam pelarut

air. Harga Ksp dari AgCl adalah sebesar 1,8×10-10.

Gambar. Sidik Jari Manusia

d. Terbentuknya Batu Karang

Gugusan batu karang yang ada sekarang ini berasal dari CaCO3 yang terbentuk selama 65-100

juta tahun yang lalu. Pembentukan CaCO3 berawal dari karbondioksida yang berada di atmosfer

bereaksi dengan air laut membentuk asam karbonat melalui reaksi di bawah ini:

CO2(g) + H2O(l) H2CO3(aq)

13

Page 14: MAKALAH KIMIA.docx

Ketika asam karbonat yang terbentuk larut dalam air laut, maka asam karbonat akan terurai

menjadi ion bikarbonat atau karbonat dan H+.

H2CO3(aq) H+(aq) + HCO3-(aq)

HCO3-(aq) H+(aq) + CO32-(aq)

Beberapa organisme yang hidup di air laut mereaksikan ion bikarbonat dengan Ca2+ untuk

membentuk kalsium karbonat (CaCO3).

Ca2+(aq) + 2HCO3-(aq) CaCO3(s) + CO2(g) + H2O(l)

Gugusan batu karang yang terbentuk di dasar lautan terjadi karena kelarutan CaCO3 tersebut

rendah dalam air. Harga Ksp dari CaCO3 yaitu sebesar 2,8×10-9. Dengan harga Ksp yang kecil,

maka harga kelarutannya pun kecil. Dengan memiliki harga kelarutan yang kecil, maka makin

lama akan terjadi proses pengendapan di dasar laut dan akhirnya akan terbentuk gugusan batu

karang.

e. Menghilangkan Kesadahan Air

Air sadah mengandung ion Mg2+ dan Ca2+ yang cukup tinggi, disamping anion seperti HCO3-.

Jika air sadah digunakan dengan sabun, maka ion Ca2+ atau Mg2+ pada air sadah akan

mensubstitusikan ion Na+ dan atau ion K+ yang dikandung sabun, sehingga air sabun tidak

berbuih dan kehilangan daya pembersihnya. Pada mesin, alat rumah tangga, pipa dan sebagainya,

air sadah membentuk kerak atau endapan yang menempel pada mesin atau alat lain, dan oleh

karena kerak itu bukan penghantar panas maka hal ini menyebabkan pemborosan bahan bakar.

Jika air sadah itu hanya mengandung garam Ca(HCO3)2 atau Mg(HCO3)2, maka air sadah

dikatakan mempunyai kesadahan sementara. Ion Ca2+ atau Mg2+ dalam larutan dapat dipisahkan

dengan cara pemanasan. Jika air sadah tersebut mengandung garam sulfat (CaSO4, MgSO4) atau

garam klorida (CaCl2, MgCl2), maka air sadah itu dikatakan mempunyai kesadahan tetap Untuk

mengatasi hal ini, ke dalam air sadah dapat ditambahkan garam yang mengandung ion CO32-,

contohnya Na2CO3 untuk mengendapkan Ca2+ dan Mg2+.

14

Page 15: MAKALAH KIMIA.docx

CaCl2(aq) + Na2CO3(aq) CaCO3(s) + 2NaCl(aq)

MgSO4(aq) + Na2CO3(aq) MgCO3(s) + Na2SO4(aq)

f. Penambahan Senyawa Fluorida ke dalam Pasta Gigi

Email terdiri dari senyawa hidroksiapatit, Ca5(PO4)3OH yang memiliki harga Ksp 2,34 × 10-59.

Kerusakan gigi terjadi karena suasana di dalam mulut bersifat asam. Suasana asam dapat terjadi

karena pengaruh bakteri dalam mulut ketika menguraikan sisa-sisa makanan yang terselip di gigi.

Hal ini akan menyebabkan terjadi demineralisasi email, dan email akan rusak. Kerusakan ini

dapat dicegah dengan menyikat gigi secara teratur. Salah satu cara yang lain adalah

menambahkan senyawa fluorida ke dalam pasta gigi. Menyikat gigi dengan pasta gigi yang

mengandung fluorida (F-) dapat mengubah senyawa hidroksiapatit menjadi fluoroapatit. Senyawa

fluoroapatit, Ca5(PO4)3F(s) memiliki Ksp 3,16×10-60, dengan demikian harga kelarutannya

akan lebih kecil dari harga kelarutan hidroksiapatit. Ketika menggosok gigi dengan pasta gigi

yang berfluorida terjadi pergantian ion OH- oleh ion F- sehingga membentuk fluoroapatit yang

lebih sukar larut dalam suasana asam dibandingkan dengan hidroksiapatit. Proses tersebut dapat

mencegah kerusakan gigi.

g. Terbentuknya Stalaktit dan Stalakmit pada Gua Batu Kapur

Pembentuk utama batu kapur adalah CaCO3, yang merupakan senyawa ionik dengan kelarutan

yang rendah, harga Ksp nya sebesar 2,8×10-9. Batuan tersebut mulai terakumulasi di dalam tanah

lebih dari 400 juta tahun yang lalu. Dalam waktu yang lama stalaktit dan stalakmit bertemu

membentuk kolom lapisan endapan batu kapur, sehingga lama-lama akan membentuk tiang gua.

15

Page 16: MAKALAH KIMIA.docx

BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Dari persamaan Ksp di atas dapat kita nyatakan pula bahwa nilai dari Ksp merupakan

perkalian dari ion-ion yang melarut dipangkatkan dengan koefisien masing-masing

3.2 SARAN

Penelitian lebih lanjut tentang Ksp akan semakin menambah ilmu pengetahuan serta

penemuan baru mengenai pemanfaatan larutan penyangga.

16

Page 17: MAKALAH KIMIA.docx

DAFTAR PUSTAKA

Ian Nawawi.Makalah Kimia Hubungan Kelarutan.24 September 2013.url:

http://iannawawi.blogspot.com/2010/06/makalah-kimia-hubungan-ksp-dengan-hasil.html

Anonim. 16 September 2013. url : http://perpustakaancyber.blogspot.com/2013/07/pengertian-

kelarutan-tetapan-hasil-kali-Ksp.html

Anonim. 18 September 2013. url :http://www.ilmukimia.org/2013/04/kelarutan.html

Dwi Winarto. 18 September 2013. url : http://www.ilmukimia.org/2013/04/kelarutan.html

Ika Fatmawati.17 September 2013. url : http://blendedlearning.web.id/mod/page/view.php?id=52

Eva Apriliyana Rizki, 18 September 2013 . url :

http://www.slideshare.net/EvaMuslimahFarmasi/bab-i-kelarutan-12102644

17