makalah ektum
TRANSCRIPT
TUGAS INDIVIDU EKOLOGI TUMBUHAN
“Populasi,Komunitas,Ekosistem,kliamatologis dan Edhafis
NAMA : SULVIA
NPM : 116511904
KLS : 6a
PROGRAM STUDI BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS ISLAM RIAU
2014
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.............................................................................................
Daftar Isi.......................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
a. Latar Belakang ................................................................................
b. Tujuan .............................................................................................
c. Rumusan Masalah…………………………………………………..
BAB II PEMBAHASAN
1. Populasi, komunitas,
ekosistem……………………………………………………………….
A. Populasi……………………………………………………………
B. Komunitas…………………………………………………………
C. Ekosistem …………………………………………………………
2. Klimatologis dan Edaphis hutan rawa air tawar……………………….
A. Klimatologis hutan rawa air tawar………………………………….
B. Edaphis hutan rawa air tawar………………………………………
BAB III PENUTUP
Kesimpulan……………………………………………………………….
Daftar Pustaka ……………………………………………………
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
ini yang Alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul
“Populasi,Komunitas,Ekosistem,kliamatologis dan Edhafis”.
Makalah ini berisikan tentang.
Populasi,Komunitas,Ekosistem,kliamatologis dan Edhafis diharapkan makalah ini
dapat memberikan informasi kepada kita semua tentang
Populasi,Komunitas,Ekosistem,kliamatologis dan Edhafis
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna,oleh
karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami
harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata saya sampaikan terimakasih .semoga Allah SWT senantiasa
meridhai segala usaha kita.Amin
Pekanbaru, 1 Mei 2014
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
POPULASI Populasi adalah sekelompok mahkluk hidup dengan spesies yang sama, yang
hidup di suatu wilayah yang sama dalam kurun waktu yang sama pula. Misalnya
semua rusa di Isle Royale membentuk suatu populasi, begitu juga dengan pohon-
pohon cemara. Ahli ekologi memastikan dan menganalisa jumlah dan pertumbuhan
dari populasi serta hubungan antara masing-masing spesies dan kondisi-kondisi
lingkungan.
KOMUNITAS Sebuah komunitas adalah kumpulan populasi tumbuhan dan tanaman yang
hidup secara bersama di dalam suatu lingkungan. Serigala, rusa, berang-berang,
pohon cemara dan pohon birch adalah beberapa populasi yang membentuk komunitas
hutan di Isle Royale. Ahli ekologi mempelajari peranan masing-masing spesies yang
berbeda di dalam komunitas mereka. Mereka juga mempelajari tipe komunitas lain
dan bagaimana mereka berubah. Beberapa komunitas seperti hutan yang terisolasi
atau padang rumput dapat diidentifikasi secara mudah, sementara yang lainnya sangat
sulituntukdipastikan.
EKOSISTEM Sebuah ekosistem adalah level paling kompleks dari sebuah organisasi alam.
Ekosistem terbentuk dari sebuah komunitas dan lingkungan abiotiknya seperti iklim,
tanah, air, udara, nutrien dan energi. Ahli ekologi sistem adalah mereka yang
mencoba menghubungkan Populasi adalah sehimpunan individu atau kelompok
individu dalam satu spesies (atau kelompok lain yang dapat melangsungkan interaksi
genetik dengan jenis yang bersangkutan), dan pada waktu tertentu menghuni suatu
wilayah atau tata ruang tertentu.
KLIMATOLOGI
Klimatologi adalah ilmu yang mempelajari atau menyelidiki tentang iklim.
Yang dimaksud dengan iklim adalah keadaan cuaca pada suatu daerah tertentu pada
jangka waktu yang panjang. Sedangkan cuaca adalah keadaan atmosfer pada suatu
waktu (Wikipedia, 2013).
EDHAPISE
EDHAPISE adalah hutan yang terbentuk karena pengaruh tanah. Tanah
merupakan suatu benda alam yang tersusun dari padatan (bahan mineral dan bahan
organik), cairan dan gas, yang menempati permukaan daratan, menempati ruang, dan
dicirikan oleh salah satu atau keduanya.
B. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian populasi,komunitas,ekosistem,klimatologis,dan
edhafis.
2. Untuk mengetahui karakteristik atau cirri dari populasi,komunitas,ekosistem,
3. Untuk mengetahui factor klimatologis dan edhafis
C. Rumusan Masalah
1.1 Apakah definisi populasi, komunitas, dan ekosistem ?
1.2 Bagaimanakah karakteristik populasi, komunitas, ekosistem ?
1.3 Bagaimanakah klimatologis ekosistem hutan rawa air tawar
1.4 Bagaimanakah edaphis ekosistem hutan rawa air tawar
BAB II
PEMBAHASAN
1. Populasi, komunitas, ekosistem
A. Pengertian populasi
populasi diartikan sebagai kumpulan individu-individu sejenis pada suatu daerah
tertentu. Istilah Populasi termasuk kata serapan dalam bahasa Indonesia yang berasal
dari bahasa Inggris “Population”. Arti kata ini dipakai menjelaskan : populasi
manusia, populasi kerbau, populasi ayam, populasi orang utan, populasi pohon
meranti, dan sebagainya. Populasi manusia sering akrab dengan sebutan penduduk.
Populasi biasanya dinyatakan dalam satuan luas persatuan waktu. Dalam istilah
Kependudukan, populasi digunakan untuk menggambarkan jumlah penduduk di suatu
daerah dalam waktu tertentu. Misalnya di Jakarta Pusat, populasi penduduk pada
tahun 2012 berjumlah 18.569 orang per km2.
Dalam biologi terlebih khusus ekologi, istilah populasi dapat dipakai untuk
mengungkapkan kerapatan atau densitas suatu kumpulan mahluk hidup yang sejenis
di suatu daerah. Misalnya jumlah pohon jati dalam hutan jati sebanyak 100 pohon per
hektar.
Faktor-faktor yang dapat mengontrol populasi. Ukuran populasi ada yang
tergantung pada interaksi dua kekuatan dasar. Salah satunya adalah tingkat di mana
populasi akan tumbuh di bawah kondisi ideal. Yang kedua adalah efek gabungan dari
semua faktor lingkungan kurang-ideal yang membatasi pertumbuhan. Faktor
pembatas tersebut dapat mencakup kurang nya pasokan pangan, pemangsa,
persaingan dengan organisme dari spesies yang sama atau berbeda, iklim, dan
penyakit.
Gambar populasi RASAU
Faktor yang mempengaruhi kepadatan:
Perubahan kepadatan populasi dipengaruhi oleh empat parameter primer dari
populasi yaitu natalitas, mortalitas, imigrasi dan emigrasi
Natalis
Salah satu faktor utama yang menyebabkan peningkatan kepadatan populasi
adalah natalitas, yaitu produksi individu-individu baru di dalam populasi melalui
kelahiran, haching, germinasi atau pembelahan.
fertilisasi nyata
Kelahiran maksimum (kelahiran fisiologis): produksi maksimum dari
individu-individu baru dalam populasi pada kondisi yang ideal (tidak ada faktor
lingkungan yang membatasi reproduksi, hanya dibatasi oleh faktor fisiologi individu
sendiri).
laju kelahiran
Laju kelahiran adalah jumlah organisme yang dihasilkan individu betina per
unit waktu. Besar laju kelahiran sangat dipengaruhi oleh tipe organisme yang sedang
dipelajari.
mortalitas (kematian)
Mortalitas adalah jumlah individu dalam populasi yang mati selama periode
waktu tertentu. Dalam studi populasi biologiwan lebih tertarik pada mengapa
organisme mati pada usia tertentu.
kurva kehidupan
Angka kehidupan atau laju kehidupan organisme secara umum digambarkan
dalam bentuk kurva kehidupan Ada tiga tipe kurva
Tiga tipe kurva kehidupan
1. Kurva cembung: merupakan kurva kehidupan suatu populasi dimana pada
waktu muda laju kematian populasi rendah, tetapi mendekati umur tua laju
kematian populasi tinggi. Individu cenderung berumur panjang.
2. Kurva cekung: menunjukkan bahwa laju kematian populasi sangat tinggi pada
waktu populasi berumur muda dan selanjutnya menjadi menurun pada saat
populasi mulai berumur tua.
3. Kurva diagonal: mempunyai umur kehidupan yang relatif konstan, laju
kematian populasi konstan. Jarang di alam ditemukan populasi yang
mempunyai laju kematian konstan, yang sering ditemui mendekati konstan.
Gabar . hutan rawa aira tawar
B. KOMUNITAS
Komunitas ialah kumpulan dari berbagai populasi yang hidup pada suatu waktu
dan daerah tertentu yang saling berinteraksi dan mempengaruhi satu sama lain.
Komunitas memiliki derajat keterpaduan yang lebih kompleks bila dibandingkan
dengan individu dan populasi.
Nama Komunitas. Nama komunitas harus dapat memberikan keterangan mengenai
sifat-sifat komunitas tersebut. Cara yang paling sederhana, memberi nama itu dengan
menggunakan kata-kata yang dapat menunjukkan bagaimana wujud komunitas
seperti padang rumput, padang pasir, hutan jati.
Karakter komunitas
1) Kualitatif, seperti komposisi, bentuk hidup, fenologi dan vitalitas. Vitalitas
menggambarkan kapasitas pertumbuhan dan perkembangbiakan organisme.
2) Kuantitatif, seperti Frekuensi, densitas dan densitas relatif. Frekuensi kehadiran
merupakan nilai yang menyatakan jumlah kehadiran suatu spesies di dalam suatu
habitat. Densitas (kepadatan) dinyatakan sebagai jumlah atau biomassa per unit
contoh, atau persatuan luas/volume, atau persatuan penangkapan
3) Sintesis adalah proses perubahan dalam komunitas yang berlangsung menuju ke
satu arah yang berlangsung lambat secara teratur pasti terarah dan dapat
diramalkan. Suksesi-suksesi terjadi sebagai akibat dari modifikasi lingkungan
fisik dalam komunitasnya dan memerlukan waktu. Proses ini berakhir dengan
sebuah komunitas atau ekosistem yang disebut klimas. Dalam tingkat ini
komunitas sudah mengalami homoestosis. Menurut konsep mutahir suksesi
merupakan pergantian jenis-jenis pioner oleh jenis-jenis yang lebih mantap yang
sangat sesuai dengan lingkungannya.
Suksesi dapat dibagi menjadi dua, yaitu :
1) Suksesi primer yaitu bila ekosistem mengalami gangguan yang berat sekali,
sehingga komunitas awal (yang ada) menjadi hilang atau rusak total, menyebabkan
ditempat tersebut tidak ada lagi yang tertinggal dan akhirnya terjadilah habitat
baru.
2) Suksesi sekunder yaitu prosesnya sama dengan yang terjadi pada suksesi primer,
perbedaannya adalah pada keadaan kerusakan ekosistem atau kondisi awal pada
habitatnya. Ekologi tersebut mengalami gangguan, akan tetapi tidak total, masih
ada komunitas yang tersisa.
INTERAKSI
Dalam komunitas, semua organisme merupakan bagian dari komunitas dan
antara komponennya saling berhubungan melalui keragaman interaksinya. Interaksi
antarkomponen ekologi dapat merupakan interaksi antarorganisme, antarpopulasi,
dan antarkomunitas.
1. Interaksi antar organisme
Semua makhluk hidup selalu bergantung kepada makhluk hidup yang lain. Tiap
individu akan selalu berhubungan dengan individu lain yang sejenis atau lain jenis,
baik individu dalam satu populasinya atau individu-individu dari populasi lain.
Interaksi demikian banyak kita lihat di sekitar kita.
2. Interaksi Antarpopulasi
Antara populasi yang satu dengan populasi lain selalu terjadi interaksi secara
langsung atau tidak langsung dalam komunitasnya.Contoh interaksi antarpopulasi
adalah sebagai berikut.
3. Interaksi Antar Komunitas
Komunitas adalah kumpulan populasi yang berbeda di suatu daerah yang sama dan
saling berinteraksi. Contoh komunitas, misalnya komunitas sawah dan sungai.
Komunitas sawah disusun oleh bermacam-macam organisme, misalnya padi,
belalang, burung, ular, dan gulma. Komunitas sungai terdiri dari ikan, ganggang,
zooplankton, fitoplankton, dan dekomposer. Antara komunitas sungai dan sawah
terjadi interaksi dalam bentuk peredaran nutrien dari air sungai ke sawah dan
peredaran organisme hidup dari kedua komunitas tersebut.
4. Interaksi Antarkomponen Biotik dengan Abiotik
Interaksi antara komponen biotik dengan abiotik membentuk ekosistem.
Hubunganantara organisme dengan lingkungannya menyebabkan terjadinya aliran
energi dalam sistem itu. Selain aliran energi, di dalam ekosistem terdapat juga
struktur atau tingkat trofik, keanekaragaman biotik, serta siklus materi.
Contoh .Gambar komunitas
C. EKOSISTEM
Ekosistem merupakan satuan fungsional dasar yang menyangkut proses
interaksi organisme hidup dengan lingkungan mereka. Istilah tersebut pada mulanya
diperkenalkan oleh A.G.Tansley pada tahun 1935. Sebelumnya, telah digrrnakan
istilah-istilah lain, yairu biocoenosis, dan mikrokosmos
Setiap ekosistem memiliki enam komponen yaitu produsen, makrokonsumen,
mikrokonsumen, bahan anorganik, bahan organik, dan kisaran iklim.
Perkembangan Ekosistem
Setiap ekosistem dalam suatu wilayah selalu mengalami perkembangan menuju
ke arah keseimbangan. Perkembangan ekosistem tersebut tergantung dari pola
perkembangan komunitas yang ada di dalamnya.
Secara umum perkembangan ekosistem yang dikenal dengan suksesi ekologi ini,
melalui beberapa tahapan-tahapan perkembangan yang disebut sere. Setiap sere
memberikan ciri-ciri khas tersendiri tergantung dari jenis-jenis dominan yang ada dan
faktor pembatas fisiknya.
Konsep Klimaks
Setelah melalui beberapa tahapan perkembangan ekosistem atau sere, suatu ekosistem
dapat mencapai tahapan akhir klimaks atau dapat pula dianggap sebagai puncak
perkembangan ekosistem.
Salah satu ciri pada komunitas klimaks yaitu dengan tidak terdapatnya penumpukan
zat organik netto tahunan. Hal ini disebabkan karena produksi tahunan komunitas
seimbang dengan konsumsi tahunan.
Susunan Ekosistem
Dilihat dari susunan dan fungsinya, suatu ekosistem tersusun atas komponen
sebagai berikut:
a. Komponen autotrof
(Auto = sendiri dan trophikos = menyediakan makan).
Autotrof adalah organisme yang mampu menyediakan/mensintesis makanan sendiri
yang berupa bahan organik dari bahan anorganik dengan bantuan energi seperti
matahari dan kimia. Komponen autotrof berfungsi sebagai produsen, contohnya
tumbuh-tumbuhan hijau.
b. Komponen heterotrof
(Heteros = berbeda, trophikos = makanan).
Heterotrof merupakan organisme yang memanfaatkan bahan-bahan organik sebagai
makanannya dan bahan tersebut disediakan oleh organisme lain. Yang tergolong
heterotrof adalah manusia, hewan, jamur, dan mikroba
c. Bahan tak hidup (abiotik)
Bahan tak hidup yaitu komponen fisik dan kimia yang terdiri dari tanah, air,
udara, sinar matahari. Bahan tak hidup merupakan medium atau substrat tempat
berlangsungnya kehidupan, atau lingkungan tempat hidup.
d. Pengurai (dekomposer)
Pengurai adalah organisme heterotrof yang menguraikan bahan organik yang
berasal dari organisme mati (bahan organik kompleks).
Organisme pengurai menyerap sebagian hasil penguraian tersebut dan melepaskan
bahan-bahan yang sederhana yang dapat digunakan kembali oleh produsen. Termasuk
pengurai ini adalah bakteri dan jamur.
2. Macam-macam Ekosistem
Secara garis besar ekosistem dibedakan menjadi ekosistem darat dan
ekosistem perairan. Ekosistem perairan dibedakan atas ekosistem air tawar dan
ekosistem air Laut.
a. Ekosistem darat
Ekosistem darat ialah ekosistem yang lingkungan fisiknya berupa
daratan. Berdasarkan letak geografisnya (garis lintangnya), ekosistem darat
dibedakan menjadi beberapa bioma.
GAMBAR Ekosistem darat
b. Ekosistem Air Tawar
Ciri-ciri ekosistem air tawar antara lain :
variasi suhu tidak menyolok,
penetrasi cahaya kurang, dan
terpengaruh oleh iklim dan cuaca.
Macam tumbuhan yang terbanyak adalah jenis ganggang, sedangkan lainnya
tumbuhan biji. Hampir semua filum hewan terdapat dalam air tawar. Organisme yang
hidup di air tawar pada umumnya telah beradaptasi.
Komponen pembentuk
Komponen-komponen pembentuk ekosistem adalah:
Abiotik
Abiotik atau komponen tak hidup adalah komponen fisik dan kimia yang
merupakan medium atau substrat tempat berlangsungnya kehidupan, atau lingkungan
tempat hidup.
[4]Sebagian besar komponen abiotik bervariasi dalam ruang dan waktunya.
[2]
Komponen abiotik dapat berupa bahan organik, senyawa anorganik, dan faktor yang
memengaruhi distribusi organisme, yaitu[2]
:
Suhu. Proses biologi dipengaruhi suhu. Mamalia dan unggas membutuhkan
energi untuk meregulasi temperatur dalam tubuhnya.
Air. Ketersediaan air memengaruhi distribusi organisme. Organisme di gurun
beradaptasi terhadap ketersediaan air di gurun.
Garam. Konsentrasi garam memengaruhi kesetimbangan air dalam organisme
melalui osmosis. Beberapa organisme terestrial beradaptasi dengan
lingkungan dengan kandungan garam tinggi.
Cahaya matahari. Intensitas dan kualitas cahaya memengaruhi proses
fotosintesis. Air dapat menyerap cahaya sehingga pada lingkungan air,
fotosintesis terjadi di sekitar permukaan yang terjangkau cahaya matahari. Di
gurun, intensitas cahaya yang besar membuat peningkatan suhu sehingga
hewan dan tumbuhan tertekan.
Tanah dan batu. Beberapa karakteristik tanah yang meliputi struktur fisik, pH,
dan komposisi mineral membatasi penyebaran organisme berdasarkan pada
kandungan sumber makanannya di tanah.
Iklim. Iklim adalah kondisi cuaca dalam jangka waktu lama dalam suatu area.
Iklim makro meliputi iklim global, regional dan lokal. Iklim mikro meliputi
iklim dalam suatu daerah yang dihuni komunitas tertentu.
Gambar Ekosistem hutan rawa air tawar:
2.KLIMATOLOGIS DAN EDHAFIS HUTAN RAWA AIR TAWAR
KLIMATOLOGIS
Klimatologi adalah ilmu yang mempelajari atau menyelidiki tentang iklim.
Yang dimaksud dengan iklim adalah keadaan cuaca pada suatu daerah tertentu pada
jangka waktu yang panjang. Sedangkan cuaca adalah keadaan atmosfer pada suatu
waktu (Wikipedia, 2013).
Menurut Elfis (2010) unsur-unsur klimatologis terdiri dari :
• Tanah
• Curah Hujan
• Angin
• Cahaya matahari
• Temperatur
• Lengas udara
Faktor- faktor pendukung Klimatologis dan Edaphis Ekosistem Rawa Air tawar
antara lain :
1. Iklim dengan unsur-unsurnya, seperti suhu udara, tekanan udara,kelambapan udara,
angin dan curah hujan merupakan faktor utama yangmempengaruhi perseberan
tumbuhan (flora) di permukaan bumi.
Curah HujanHutan ini, banyak dipengaruhi oleh curah hujan yang sedang atau
berkisar antara 2000 – 3000 mm / tahun, karena pohon yang ditemui
padaumumnya tidak terlalu tinggi dan besar. Hal ini berbeda dengan
hutanhujan tropis.
Suhu Pada Hutan dataran rendah, kadar oksigen rata-rata tiap
bulannyamencapai (0 – kurang dari 800 m dpl.).
Suhu ini juga mempengaruhikeanekaragaman dan jenis fauna yang terdapat
didalamnya
Sinar / Cahaya MatahariSinar matahari mempengaruhi sistem secara global,
karena sinar mataharimenentukan suhu.
Gambar intensitas cahaya
Angin dan kelembabanAngin berperan membantu penyerbukan tumbuhan,
menyebarkan sporadan biji tumbuhan
Air
Air berpengaruh terhadap ekosistem karena air dibutuhkan untuk kelangsungan hidup
organisme.
EDHAPISE
EDHAPISE adalah hutan yang terbentuk karena pengaruh tanah. Tanah
merupakan suatu benda alam yang tersusun dari padatan (bahan mineral dan bahan
organik), cairan dan gas, yang menempati permukaan daratan, menempati ruang, dan
dicirikan oleh salah satu atau keduanya.
Faktor-faktor Edhapis
Topografi
Topografi artinya keadaan naik turunnya permukaan bumi di suatu
daerah.Topografi berkaitan dengan kelembaban, cahaya, suhu, serta keadaantanah
disuatu daerah. Interaksi berbagai faktor itu membentuk lingkunganyang khas.
Sebagai contoh keanekaragaman hayati di daerah perbukitan berbeda dengan di
daerah datar.
Keadaan tanah
Hutan dataran rendah memiliki ketinggian 2 – 100 mdpl. Hutan dataranrendah
ini didominasi oleh pepohonan besar yang membentuk tajukberlapis-lapis
(layering ),sekurang-kurangnya tinggi tajuk teratas rata-rataadalah 45 m (paling tinggi
dibandingkan rata-rata hutan lainnya), rapat,dan hijau sepanjang tahun.
Gambar tanah rawa air tawar
Ada tiga lapisan tajuk atas di hutan ini:
1. Lapisan pohon-pohon yang lebih tinggi, muncul di sana-sini dan menonjoldi
atas atap tajuk (kanopi hutan) sehingga dikenal sebagai
“sembulan”(emergent ).
Sembulan ini bisa sendiri-sendiri atau kadang-kadangmenggerombol, namun
tak banyak. Pohon-pohon tertinggi ini bisamemiliki batang bebas cabang lebih dari
30 m, dan dengan lingkar batanghingga 4,5 m.
2. Lapisan kanopi hutan rata-rata, yang tingginya antara 24 – 36 m.
3. Lapisan tajuk bawah, yang tidak selalu menyambung. Lapisan ini tersusunoleh
pohon-pohon muda, pohon-pohon yang tertekan pertumbuhannya,atau jenis-jenis
pohon yang tahan naungan.
Kanopi hutan banyak mendukung kehidupan lainnya, semisal berbagai jenis
epifit (termasuk anggrek), bromeliad, lumut, serta lumut kerak,yang hidup melekat di
cabang dan rerantingan.
Flora dan Fauna
Pengaruh faktor-faktor lingkungan dan kisarannya untuk suatu tumbuh-
tumbuhan berbeda-beda, karena satu jenis tumbuhan mempunyai kisarantoleransi
yang berbeda-beda menurut habitat dan waktu yang berlainan.
Tetapi pada dasarnya secara alami kehidupannya dibatasi oleh: jumlah dan
variabilitas unsur-unsur faktor lingkungan tertentu (seperti nutrien danfaktor fisik,
misalnya suhu udara) sebagai kebutuhan minimum, dan batastoleransi tumbuhan
terhadap faktor atau sejumlah faktor lingkungantersebut.
Gambar rawa air tawar
BAB III PENUTUP
Kesimpulan
Ekosistem rawa memiliki ciri-ciri antara lain suhu rendah, kadar garam
rendah, penetrasi cahaya yang kurang, dipengaruhi iklim dan cuaca di sekitar, dan
memiliki tumbuhan seperti jamur, gulma, alga yang berfungsi sebagai produsen, serta
memiliki ikan air tawar yang dapat dijadikan sebagai sumber pangan protein hewani.
Rawa pening dan lebak tergolong ekosistem air tenang (letik) dan sumber airnya
berasal dari air hujan dan air sungai.
Komponen pembentuk ekosistem rawa terdiri dari abiotik dan biotik.
Komponen abiotik dapat berupa suhu, air, garam, cahaya matahari, tanah dan batu,
serta iklim. Komponen biotik seperti gulma, eceng gondok, mikroorganisme
pengurai, udang dan ikan nila. Setiap komponen tersebut membentuk suatu rantai
makanan.
Rawa penting sebagai kawasan penyangga untuk menampung air dalam
jumlah besar yang berasal dari curahan hujan lebat dan sebagai regulator aliran air
tetapi daya tampung rawa jauh lebih besar. Fungsi regulator untuk kontuinitas aliran
air, sehingga sangat penting bagi makhluk hidup termasuk manusia yang berdiam di
hilir rawa. Peningkatan jumlah gulma menyebabkan penurunan jumlah ikan air tawar.
Akan tetapi, Gulma air secara ekologis berperan mengurangi bahan pencemar.
DAFTAR PUSTAKA
Jumin, Hasan Basri. 1992. Ekologi Tanaman. Rajawali Press: Jakarta
Michael, P. 1995. Metode Ekologi untuk Penyelidikan Ladang dan
Laboratorium. UI Press: Jakarta.
Rahardjanto, Abdulkadir. 2001. Ekologi Umum. Umm Press: Malang.
Rohman, Fatchur dan I Wayan Sumberartha. 2001.
Petunjuk Praktikum Ekologi Tumbuhan. JICA: Malang.
Syafei, Eden Surasana. 1990. Pengantar Ekologi Tumbuhan. ITB: Bandung.
Wolf, Larry dan S.J McNaughton. 1990. Ekologi Umum. UGM Press:
Jogjakarta.
http://elfisuir.blogspot.com/2010/03/ekologi-komunitas.html
http://gskbb.blogspot.com/2012_06_01_archive.html#
http://elfisuir.blogspot.com/2010/03/ekologi-populasi.html
http://elfisuir.blogspot.com/2010/03/ekologi-ekosistem.html
http://ekotum116b-ekosistemrawaairtawar.blogspot.com/2014/04/v-
behaviorurldefaultvmlo.html
http://abhykatsu.blogspot.com/2011/12/ekosistem-air-tawar-daratan-dan-
mikroba.html
http://bagas-redland.blogspot.com/2010/07/makalah-biologi-ekosistem-air-
tawar-dan.html