makalah bab 8 radiasi elektromagnetik faraday
TRANSCRIPT
FISIKA
Radiasi Elektromagnetik
Kelompok Faraday
Balqis FionaJeremy M T
Nousseva RennaRian Natanael
XII –MIA 5
Kata Pengantar
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah fisika ini.
Makalah fisika ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu di makalah ini. Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki dari makalah fisika ini. Akhir kata kami berharap semoga makalah fisika tentang radiasi elektromagnetik untuk masyarakat ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.
Jakarta, November 2015
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Gelombang Elektromagnetik adalah gelombang yang dapat merambat
walau tidak ada medium. Energi elektromagnetik merambat dalam gelombang
dengan beberapa karakter yang bisa diukur, yaitu: panjang
gelombang/wavelength, frekuensi, amplitude/amplitude, kecepatan.
Amplitudo adalah tinggi gelombang, sedangkan panjang gelombang adalah
jarak antara dua puncak. Frekuensi adalah jumlah gelombang yang melalui
suatu titik dalam satu satuan waktu. Frekuensi tergantung dari kecepatan
merambatnya gelombang. Karena kecepatan energi elektromagnetik adalah
konstan (kecepatan cahaya), panjang gelombang dan frekuensi berbanding
terbalik. Semakin panjang suatu gelombang, semakin rendah frekuensinya,
dan semakin pendek suatu gelombang semakin tinggi frekuensinya.
Energi elektromagnetik dipancarkan, atau dilepaskan, oleh semua masa
di alam semesta pada level yang berbedabeda. Semakin tinggi level energi
dalam suatu sumber energi, semakin rendah panjang gelombang dari energi
yang dihasilkan, dan semakin tinggi frekuensinya. Perbedaan karakteristik
energi gelombang digunakan untuk mengelompokkan energi elektromagnetik.
Keberadaan gelombang elektromagnetik didasarkan pada hipotesis
Maxwell “ James Clark Maxwell ” dengan mengacu pada 3 fakta relasi antara
listrik dan magnet yang sudah ditemukan:
1. Percobaan Oersted yang berhasil membuktikan : arus listrik dalam
konduktor menghasilkan medan magnet disekitarnya (jarum kompas
menyimpang bila di dekatkan pada kawat yang dialiri arus listrik).
2. Percobaan Faraday yang berhasil membuktikan batang konduktor yang
menghasilkan GGL induksi pada kedua ujungnya bila memotong medan
magnet
3. Percobaan Faraday yang menunjukkan perubahan fluks magnetik pada
kumparan menghasilkan arus induksi dalam kuparan tersebut. Didasarkan
pada penemuan Faraday “Perubahan Fluks magnetik dapat menimbulkan
medan listrik” dan arus pergeseran yang sudah dihipotesakan Maxwell
sebelumnya, maka Maxwell mengajukan suatu hipotesa baru : “Jika
perubahan fluks magnet dapat menimbulkan medan listrik maka
perubahan Fluks listrik juga harus dapat menimbulkan medan magnet”
Hipotesa ini dikenal dengan sifat simetri medan listrik dengan medan
magnet.
Bila Hipotesa Maxwell benar, konsekuensinya perubahan medan listrik
akan mengakibatkan medan magnet yang juga berubah serta sebaliknya dan
keadaan ini akan terus berulang. Medan magnet atau medan listrik yang
muncul akibat perubahan medan listrik atau medan magnet sebelumnya akan
bergerak (merambat) menjauhi tempat awal kejadian. Perambatan medan
listrik dan medan magnet inilah yang disebut sebagai gelombang
elektromagnetik.
BAB II
ISI
A. Konsep Gelombang Elektromagnetik
1. Pembentukan Gelombang Elektromagnetik
Gelombang Elektromagnetik hanya dapat dibangkitkan oleh muatan
– muatan listrik yang selalu dipercepat, misalnya muatan listrik yang
bergetar atau disebut arus bolak – balik. Gelombang elektromagnetik
disebut juga radiasi elektromagnetik, yang terdiri atas getaran medan listrik
dan medan magnetik yang berjalam menjauh dari muatan – muatan yang
dipercepat.
Sebagai gambaran, misalnya kita memiliki dua bola dengan muatan
tak sejenis (dipol listrik), seperti ditunjukkan pada gambar 8.1. kita
mengetahui garis –garis medan listrik keluar dari muatan positif menuju
muatan negatif.
Mula – mula tegangan bolak – balik memberi muatan bola atas
positif sehingga medan listrik berarah ke bawah (sumbu y negatif).
Setengah periode kemudian, bola atas bermuatan negatif dan bola bawah
bermuatan positif. Hal ini menyebabkan medan listrik berbalik arah keatas
(sumbu y positif). Dengan demikian, kedua bola yang polaritasnya selalu
bergantian menimbulkan medan listrik disekitarnya yang juga berubah –
ubah terhadap waktu.
Perubahan medan magnetik menimbulkan medan listrik (faraday)
sehingga Maxwell menyatakan bahwa perubahan medan listrik harus
menimbulkan medan magnetik. Muatan kedua bola selalu berubah
terhadap waktu secara sinusoida sehingga dihasilkan medan magnetik yang
juga selalu berubah terhadap waktu secara sinusoidal.
Perubahan medan magnetik secara sinusoidal ini membangkitkan
kembali medan listrik yang juga berubah secara sinusoidal. Demikian proses
ini berlangsung terus sehingga kita mendapatkan proses berantai dari
pembentukan megan magnetik dan medan listrik yang merambat ke segala
arah. Perubahan yang merambat umumnya disebut gelombang dan gejala
ini disebut Gelombang Elektromagnetik.
Gambar 2.8 menunjukan garis – garis medan listrik dan medan magnet
sehubungan dengan getaran dipol listrik. Akibat perubahan medan –
medan listrik sebagai sumber medan magnetik, garis – garis gaya (keduanya
listrik dan magnetik) dapat membebaskan diri dari dipol untuk membentuk
lookp-loop tertutup dan berjalan menjaduh dari dipol sebagai gelombang
elektromagnetik.
Medan –medan listrik dan magnetik saling mendukung selama
gelombang – gelmbang berjalan menjauh dari dipol. Perubahan medan –
medan listrik merupakan sumber medan magnetik sehingga tidak mungkin
ada gelombang yang terdiri atas getaran medan listrik saja tanpa getaran
medan magnetik. Begitu juga perubahan medan – medan magnetik adalah
sumber medan listrik sehingga tidak mungkin ada gelombang yang tediri
atas getaran medan magnetik saja tanpa getaran medan listrik. Dengan
demikian tidak ada gelombang listrik atau megnetik, tetapi hanya
gelombang elektromagnetik.
2. Antena Dipol Listrik
Cara kerja antena dipol listrik sebagai pengirim sinyal (transmitter)
telah diuraikan pada gambar 8.2. antena dipol listrik terdiri atas dua batang
logam yang sebaris seperti sebuah batang yang panjang.
Batang disuplai dari pusatnya oleh arus bolak – balik. Dalam setengah
siklus, arus mengalir ke atas. Bagian atas antena memperoleh muatan
positif dan bagian bawahnya memperoleh muatan yang besarnya sama
tetapi negatif.
Ketika arus berbalik arah, kumpulan
muatan ini berkurang kemudian berbalik
negatif dan bagian bawahnya menjadi
bermuatan positif. Hasil dari menyuplai
arus bolak – balik keantena ini seperti
getaran dipol listrik yang telah dijelaskan
sebelumnya pada gambar 8.2.
3. Hipotesis Maxwell
Tegangan bolak – balik menghasilkan muatan yang bergetar secara
sinusoidal pada dipol listrik. Seperti yang kita ketahui muatan yang bergetar
selalu mengalami percepatan dan muatan yang dipercepat menghasilkan
gelombang elektromagnetik. Teori terbentuknya gelombang
elektromagnetik ini dikemukakan oleh Maxwell.
Empat prinsip elektromagnetik maxwell :
1. Arus listrik pada suatu konduktor menimbulkan medan magnetik yang
arahnya melingkari konduktor tersebut (hukum ampere).
2. Konduktor yang bergerak memotong medan magnetik menimbulkan
GGL induksi pada ujung – ujung konduktor itu.
3. Perubahan fluks magnetik yang menembus bidang kumparan kawat
menimbulkan arus induksi pada kumparah kawat (hukum faraday).
4. Perubahan fluks listrik menimbulkan medan magnetik (hukum maxwell).
Maxwell kemudian mengungkapkan keempat prinsip dasar ini
kedalam empat persamaan dasar. Berdasarkan persamaan tersebut.
Mazwell kemudian mencoba menurunkan cepat rambat gelombang
elektromagnetik, c yaitu sebagai berikut.
c= 1√ μ0 ε0
μ0= permeabilitas vakum (4π x 10−7wbA
m)
ε 0= Permitivitas vakum (8,85 x 10−12C ² /N m ²
c = Cepat rambat gelombang elektromagnetik (3x108m/s)
Permitivitas vakum berkaitan dengan sifat kelistrikan, sedangkan
permeabilitas vakum berkaitan dengan sifat kemagnetan. Nilai c=3 x 108m /s
tepat sama dengan cepat rambat cahaya dalam ruang hampa yang telah
diketahui oleh orang pada saat itu. Maxwell tidak percaya hasil hitungannya
ini adalah kebetulan belaka. Oleh karena itu, dengan yakin ia mengajukan
hipotesis adanya gelombang elektromagnetik dan bahwa cahaya termasuk
salah satu tipe gelombang elektromagnetik.
4. Pembentukan Hipotesis Maxwell dengan percobaan Hertz
Kecepatan perambatan gelombang elektromagnetik di ruang hampa
yang dihitung oleh Maxwell, memiliki besar yang sama dengan kecepatan
perambatan cahaya. Berdasarkan hasil ini, Maxwell mengemukakan bahwa
cahaya merupakan gelombang elektromagnetik. Gagasan ini secara umum
diterima oleh para ilmuwan, tetapi tidak sepenuhnya hingga akhirnya
gelombang elektromagnetik dapat dideteksi melalui eksperimen.
Gelombang elektromagnetik kali pertama dibangkitkan dan dideteksi
melalui eksperimen yang dilakukan oleh Heinrich Hertz (1857–1894) pada
tahun 1887, delapan tahun setelah kematian Maxwell. Hertz menggunakan
peralatan, seperti yang ditunjukkan pada Gambar.
Bagan percobaan Hertz. Dengan menggetarkan pemutus arus, terjadi getaran listrik pada
rangkaian sekunder yang nampak sebagai loncatan bunga api A. Pada kawat yang dilekukkan sampai
ujungujungnya berdekatan tampak terlihat adanya loncatan bunga api B.
Ketika sakelar S digetarkan, induktor (kumparan) Ruhmkorf
menginduksikan pulsa tegangan pada kumparan kedua yang terhubung
pada dua buah elektrode bola. Akibatnya, muatan listrik loncat secara
bolak-balik dari satu bola ke bola lainnya dan menimbulkan percikan.
Ternyata, kedua elektrode bola pada cincin kawat di sebelahnya juga
menampakkan percikan. Ini menunjukkan bahwa energi gelombang yang
dihasilkan oleh gerak bolak-balik muatan pada kedua elektrode pertama
telah berpindah kepada elektrode kedua pada cincin kawat.
Gelombang ini kemudian diukur kecepatannya dan tepat sama
dengan hasil perhitungan Maxwell, yakni 3 × 108 m/s. Selain itu, gelombang
ini juga menunjukkan semua sifat cahaya seperti pemantulan, pembiasan,
interferensi, difraksi, dan polarisasi. Hasil eksperimen Hertz ini merupakan
pembuktian dari teori Maxwell.
Sifat-sifat gelombang elektromagnetik yang didasarkan dari
eksperimen, yaitu sebagai berikut.
1. Merupakan perambatan getaran medan listrik dan medan magnet yang
saling tegak lurus terhadap arah rambatnya dan termasuk gelombang
transversal,
2. Tidak bermuatan listrik sehingga tidak dipengaruhi atau tidak dibelokkan
oleh medan listrik atau medan magnet,
3. Tidak bermassa dan tidak dipengaruhi medan gravitasi,
4. Merambat dalam lintasan garis lurus,
5. Dapat merambat di ruang hampa,
6. Dapat mengalami pemantulan, pembiasan, interferensi, difraksi, serta
polarisasi, dan
7. Kecepatannya di ruang hampa sebesar 3 × 108 m/s.
5. Spektrum Gelombang Elektromagnetik
Jauh sebelum Maxwell meramalkan gelombang elektromagnetik,
cahaya telah dipandang sebagai gelombang. Akan tetapi, tidak seorang pun
tahu jenis gelombang apakah cahaya itu. Baru setelah adanya hasil
perhitungan Maxwell tentang kecepatan gelombang elektromagnetik dan
bukti eksperimen oleh Hertz, cahaya dikategorikan sebagai gelombang
elektromagnetik.
Tidak hanya cahaya yang termasuk gelombang elektromagnetik
melainkan masih banyak lagi jenis-jenis yang termasuk gelombang
elektromagnetik. Gelombang elektromagnetik telah dibangkitkan atau
dideteksi pada jangkauan frekuensi yang lebar. Jika diurut dari frekuensi
terbesar hingga frekuensi terkecil, yaitu sinar gamma, sinar-X, sinar
ultraviolet, sinar tampak (cahaya), sinar inframerah, gelombang mikro
(radar), gelombang televisi, dan gelombang radio. Gelombang-gelombang
ini disebut spektrum gelombang elektromagnetik.
Persamaan dasar gelombang elektromagnetik
C=λ f
Dengan :
λ=panjang gelombang(m)
f=frekuensi gelombang (Hz)
Sifat – sifat gelombang elektromagnetik
1. Merupakan getaran medan listrik dan medan magnetik yang terjadi
bersamaan.
2. Dapat merambat melalui ruang hampa karena getarannya adalah
medan listrik dan medan magnetik yang tidak memerlukan medium.
3. Merupakan gelombang transversal karena getaran medan listrik
tegak lurus terhadap medan magnetik dan keduanya tegak lurus
terhadap arah pembatasnya. Energi gelombang terbagi sama pada
medan listrik dan medan magnetik tetapi medan listrik jauh lebih
besar dari pada medan magnetik karena E = cB.
4. Cepat rambat gelombang elektromagnetik dalam vakum merupakan
tetapan umum dan nilainya c = 3 x 108m/s
5. Seperti gelombang lainnya, gelombang elektromagnetik dapat
mengalami pemantulan (refleksi), pembiasan (refreaksi), interferensi,
dan difraksi (lenturan), serta polarisasi.
6. Gelombang elektromagnetik tidak disimpangkan baik oleh medan
listrik maupun medan magnetik, sebab tidak memiliki muatan listrik.
7. Seperti halnya cahaya, gelombang elektromagnetik disebut foron
(paket energi) karena tidak bermassa dan tidak bermuatan, tetapi
memiliki energi.
Jangkauan frekuensi spektrum gelombang elektromagnetik ditunjukkan
pada Gambar.
B. Penerapan Gelombang Elektromagnetik
1. Gelombang Radio
Frekuensi radio mengacu kepada spektrum
elektromagnetik di mana gelombang
elektromagnetik dapat dihasilkan oleh
pemberian arus bolak-balik ke sebuah antena.
Frekuensi seperti ini termasuk bagian dari
spektrum seperti dalam tabel di bawah ini.
Tabel Frekuensi Radio
Frekuensi Panjang gelombang Nama band Singkatan[1]
3 – 30 Hz 104 – 105 km Extremely low frequency ELF30 – 300 Hz 103 – 104 km Super low frequency SLF300 – 3000 Hz 100 – 103 km Ultra low frequency ULF3 – 30 kHz 10 – 100 km Very low frequency VLF30 – 300 kHz 1 – 10 km Low frequency LF300 kHz – 3 MHz 100 m – 1 km Medium frequency MF3 – 30 MHz 10 – 100 m High frequency HF30 – 300 MHz 1 – 10 m Very high frequency VHF300 MHz – 3 GHz 10 cm – 1 m Ultra high frequency UHF3 – 30 GHz 1 – 10 cm Super high frequency SHF30 – 300 GHz 1 mm – 1 cm Extremely high frequency EHF300 GHz - 3000 GHz 0.1 mm - 1 mm Tremendously high
frequencyTHF
Catatan: di atas 300 GHz, penyerapan radiasi elektromagnetik oleh
atmosfer bumi begitu besar sehingga atmosfer secara efektif menjadi "opak"
ke frekuensi lebih tinggi dari radiasi elektromagnetik, sampai atmosfer menjadi
transparan lagi pada yang disebut jangka frekuensi infrared dan jendela
optikal.
Band ELF, SLF, ULF, dan VLF bertumpuk dengan spektrum AF, sekitar 20–
20,000 Hz. Namun, suara disalurkan oleh kompresi atmosferik dan
pengembangan, dan bukan oleh energi elektromagnetik.Penghubung listrik
didesain untuk bekerja pada frekuensi radio yang dikenal sebagai Penghubung
RF. RF juga merupakan nama dari penghubung audio/video standar, yang juga
disebut BNC (Bayonet Neill-Concelman).
Band frekuensi yang memiliki nama
Band III - 174–245 MHz ISM band ...... frekuensi tertentu bervariasi
Microwave (IEEE US)
Gelombang Mikro
L band 1 to 2 GHzS band 2 to 4 GHzC band 4 to 8 GHzX band 8 to 12 GHzKu band
12 to 18 GHz
K band 18 to 26 GHzKa band
26 to 40 GHz
V band 40 to 75 GHzW band
75 to 111 GHz
Gelombang mikro (bahasa Inggris: microwave) adalah gelombang
elektromagnetik dengan frekuensi super tinggi (Super High Frequency,
SHF), yaitu di atas 3 GHz (3x109 Hz).
Jika gelombang mikro diserap oleh sebuah benda, akan muncul efek
pemanasan pada benda tersebut. Jika makanan menyerap radiasi
gelombang mikro, makanan menjadi panas dan masak dalam waktu
singkat. Proses inilah yang dimanfaatkan dalam oven microwave.
Gelombang mikro juga dimanfaatkan pada radar. radar digunakan
untuk mencari dan menentukan jejak suatu benda dengan gelombang
mikro dengan frekuensi sekitar 1010 Hz.
Perbandingan spektrum elektromagnet
2. Inframerah
Inframerah adalah radiasi elektromagnetik dari panjang gelombang
lebih panjang dari cahaya tampak, tetapi lebih pendek dari radiasi
gelombang radio.
Namanya berarti "bawah merah" (dari bahasa Latin infra, "bawah"),
merah merupakan warna dari cahaya tampak dengan gelombang
Spektrum elektromagnetik
Nama Panjang gelombang Hertz (Hz) Energi foton (eV)Sinar gamma kurang dari 0,02 nm lebih dari 15 EHz lebih dari 62,1 keV
Sinar-X 0,01 nm – 10 nm 30 EHz – 30 PHz 124 keV – 124 eVUltraungu 10 nm – 400 nm 30 PHz – 750 THz 124 eV – 3 eV
sinar tampak 390 nm – 750 nm 770 THz – 400 THz 3,2 eV – 1,7 eVInframerah 750 nm – 1 mm 400 THz – 300 GHz 1,7 eV – 1.24 meVGelombang
mikro1 mm – 1 meter 300 GHz – 300 MHz 1,24 meV – 1,24 µeV
Gelombang radio 1 mm – 100.000 km 300 GHz – 3 Hz 1,24 meV – 12,4 feV
terpanjang. Radiasi inframerah memiliki jangkauan tiga "order" dan
memiliki panjang gelombang antara 700 nm dan 1 mm. Inframerah
ditemukan secara tidak sengaja oleh Sir William Herschell, astronom
kerajaan Inggris ketika ia sedang mengadakan penelitian mencari bahan
penyaring optis yang akan digunakan untuk mengurangi kecerahan gambar
matahari pada teleskop tata suryaKarakteristik
tidak dapat dilihat oleh manusia
tidak dapat menembus materi yang tidak tembus pandang
dapat ditimbulkan oleh komponen yang menghasilkan panas
Panjang gelombang pada inframerah memiliki hubungan yang
berlawanan atau berbanding terbalik dengan suhu. Ketika suhu
mengalami kenaikan, maka panjang gelombang mengalami penurunan.
Jenis-jenis inframerah berdasarkan panjang gelombang
Inframerah jarak dekat dengan panjang gelombang 0.75 – 1.5 µm
Inframerah jarak menengah dengan panjang gelombang 1.50 – 10 µm
Inframerah jarak jauh dengan panjang gelombang 10 – 100 µm
Kegunaan Inframerah dalam kehidupan
1. Kesehatan Mengaktifkan molekul air dalam tubuh. Hal ini disebabkan karena
inframerah mempunyai getaran yang sama dengan molekul air.
Sehingga, ketika molekul tersebut pecah maka akan terbentuk
molekul tunggal yang dapat meningkatkan cairan tubuh.
Meningkatkan sirkulasi mikro. Bergetarnya molekul air dan pengaruh
inframerah akan menghasilkan panas yang menyebabkan pembuluh
kapiler membesar, dan meningkatkan suhu kulit, memperbaiki
sirkulasi darah dan mengurani tekanan jantung.
Meningkatkan metabolisme tubuh. jika sirkulasi mikro dalam tubuh
meningkat, racun dapat dibuang dari tubuh kita melalui
metabolisme. Hal ini dapat mengurangi beban liver dan ginjal.
Mengembangkan Ph dalam tubuh. Sinar inframerah dapat
membersihkan darah, memperbaiki tekstur kulit dan mencegah
rematik karena asam urat yang tinggi.
Inframerah jarak jauh banyak digunakan pada alat-alat kesehatan.
Pancaran panas yang berupa pancaran sinar inframerah dari organ-
organ tubuh dapat dijadikan sebagai informasi kondisi kesehatan
organ tersebut. Hal ini sangat bermanfaat bagi dokter dalam
diagnosis kondisi pasien sehingga ia dapat membuat keputusan
tindakan yang sesuai dengan kondisi pasien tersebut. Selain itu,
pancaran panas dalam intensitas tertentu dipercaya dapat digunakan
untuk proses penyembuhan penyakit seperti cacar. Contoh
penggunaan inframerah yang menjadi trend saat ini adalah adanya
gelang kesehatan. Dengan memanfaatkan inframerah jarak jauh,
gelang tersebut dapat berperang dalam pembersihan dalam tubuh
dan pembasmian kuman atau bakteri.
2. Bidang komunikasi
Adanya sistem sensor inframerah. Sistem sensor ini pada dasarnya
menggunakan inframerah sebagai media komunikasi yang
menghubungkan antara dua perangkat. Penerapan sistem sensor
infra ini sangat bermanfaat sebagai pengendali jarak jauh, alarm
keamanan, dan otomatisasi pada sistem. Adapun pemancar pada
sistem ini terdiri atas sebuah LED inframerah yang telah dilengkapi
dengan rangkaian yang mampu membangkitkan data untuk
dikirimkan melalui sinar inframerah, sedangkan pada bagian
penerima biasanya terdapat foto transistor, fotodioda, atau modulasi
infra merah yang berfungsi untuk menerima sinar inframerah yang
dikirimkan oleh pemancar.
Adanya kamera tembus pandang yang memanfaatkan sinar
inframerah. Sinar inframerah memang tidak dapat ditangkap oleh
mata telanjang manusia, namun sinar inframerah tersebut dapat
ditangkap oleh kamera digital atau video handycam. Dengan adanya
suatu teknologi yang berupa filter iR PF yang berfungi sebagai
penerus cahaya infra merah, maka kemampuan kamera atau video
tersebut menjadi meningkat. Teknologi ini juga telah diaplikasikan ke
kamera handphone
Untuk pencitraan pandangan seperti nightscoop
Inframerah digunakan untuk komunikasi jarak dekat, seperti pada
remote TV. Gelombang inframerah itu mudah untuk dibuat,
harganya relatif murah, tidak dapat menembus tembok atau benda
gelap, serta memiliki fluktuasi daya tinggi dan dapat diinterfensi oleh
cahaya matahari.
Sebagai alat komunikasi pengontrol jarak jauh. Inframerah dapat
bekerja dengan jarak yang tidak terlalu jauh (kurang lebih 10 meter
dan tidak ada penghalang)
Sebagai salah satu standardisasi komunikasi tanpa kabel. Jadi,
inframerah dapat dikatakan sebagai salah satu konektivitas yang
berupa perangkat nirkabel yang digunakan untuk mengubungkan
atau transfer data dari suatu perangkat ke parangkat lain.
Penggunaan inframerah yang seperti ini dapat kita lihat pada telepon
genggam dan laptop yang memiliki aplikasi inframerah. Ketika kita
ingin mengirim berkas ke telepon genggam, maka bagian infra harus
dihadapkan dengan modul inframerah pada PC. Selama proses
pengiriman berlangsung, tidak boleh ada benda lain yang
menghalangi. Fungsi inframerah pada telepon genggam dan laptop
dijalankan melalui teknologi IrDA (Infra red Data Acquition). IrDA
dibentuk dengan tujuan untuk mengembangkan sistem komunikasi
via inframerah.
3. Kelebihan inframerah dalam pengiriman data
Pengiriman data dengan infra merah dapat dilakukan kapan saja,
karena pengiriman dengan inframerah tidak membutuhkan sinyal.
Pengiriman data dengan infra merah dapat dikatakan mudah karena
termasuk alat yang sederhana.
Pengiriman data dari ponsel tidak memakan biaya (gratis)
4. Kelemahan inframerah dalam pengiriman data
Pada pengiriman data dengan inframerah, kedua lubang inframerah
harus berhadapan satu sama lain. Hal ini agak menyulitkan kita
dalam mentransfer data karena caranya yang merepotkan.
Inframerah sangat berbahaya bagi mata, sehingga jangan sekalipun
sorotan inframerah mengenai mata
Pengiriman data dengan inframerah dapat dikatakan lebih lambat
dibandingkan dengan rekannya Bluetooth.
5. Bidang keruangan
Inframerah yang dipancarkan dalam bentuk sinar inframerah
terhadap suatu objek, dapat menghasilkan foto inframerah. Foto
inframerah yang bekerja berdasarkan pancaran panas suatu objek dapat
digunakan untuk membuat lukisan panas dari suatu daerah atau objek.
Hasil lukisan panas dapat menggambarkan daerah mana yang panas dan
tidak. Suatu lukisan panas dari suatu gedung dapat digunakan untuk
mengetahui dari zona bagian mana dari gedung itu yang menghasilkan
panas berlebihann sehingga dapat dilakukan perbaikan-perbaikan yang
diperlukan.
6. Bidang Industri
Lampu inframerah. Merupakan lampu pijar yang kawat pijarnya
bersuhu di atas ±2500°K. hal ini menyebabkan sinar inframerah yang
dipancarkannya menjadi lebih banyak daripada lampu pijar biasa.
Lampu infra merah ini biasanya digunakan untuk melakukan proses
pemanasan di bidang industri.
Pemanasan inframerah. Merupakan suatu kondisi ketika energi
inframerah menyerang sebuah objek dengan kekuatan energi
elektromagnetik yang dipancarkan di atas -273 °C (0°K dalam suhu
mutlak). Pemanasan inframerah banyak digunakan pada alat-alat
seperti, pemanggang dan bola lampu (90% panas – 10% cahaya).
3. Cahaya Tampak
Cahaya tampak sebagai radiasi elektromagnetik yanag paling dikenal
oleh kita dapat didefinisikan sebagai dari spectrum gelombang
elektromagnetik yang dapat dideteksi oleh mata manusia. Panjang
gelombang cahaya tampak bervariasi bergantung pada warnanya, mulai
dari panjang gelombang kira-kira 4×10−7m untuk cahaya ungu hingga
7×10−7m untuk cahaya merah. Salah satu penggunaanya dalam serat optic
pada bidang telekomunikasi dan kedokteran.
4. Sinar Ultraviolet
Sinar ultraviolet memiliki jangkauan frekuensi antara 1015−1016Hz atau
dalam daerah panjang gelombang 10−8−10−7m. Sinar ultraviolet dihasilkan
oleh atom dan molekul dalam nyala listrik. Energi sinar ultraviolet kira-kira
sama dengan energy yang diperlukan untuk reaksi kimia. Ultraviolet dapat
memendarkan barium platina sianida dan menghitamkan pelat foto yang
berlapis perak bromide. Sinar ultraviolet dari matahari juga merangsang
badan kita untuk menghasilkan vit D yang diperlukan untuk tulang.
Dibutuhkan juga untuk proses fotosintesis.
1. Sinar ultraviolet juga membunuh bakteri dan virus. Oleh karena itu
digunakan untuk mensterilkan ruangan operasi rumah sakit berikut
instrument-instrument untuk pembedahan.
2. Matahari merupakan sumber sinar ultraviolet. Sebelum cahaya dari
matahari mengenai permukaan bumi. Bumi,molekul ozon (O3) yang
terdapat di lapisan atmosfer berfungsi menyerap sinar ultraviolet
berlebih sehingga sinar ultraviolet yang mengenai permukaan bumi
tidak membahayakan kehidupan bumi. Walau demikan, jika anda terlalu
sering terkena sinar UV menyebabkan perubahan warna kulit menjadi
kehitaman dan menyebabkan katarak mata.
3. Bahan Kimia tertentu berpendar ketika sinar UV jatuh pada bahan
tersebut. Bahan itu menyerap UV dan memancarkan cahaya tampak
hingga bersinar.
5. Sinar-X
Sinar-X memiliki jangkauan frekuensi antara 1016−1020Hz. Panjang
gelombangnya sangat pendek, yaitu 10−10−10−6cm. Sinar-X memiliki daya
tembus yang kuat karena panjang gelombangnya sangat pendek. Daya
tembusnya bergantung pada frekuensi. Semakin tinggi frekuesi,semakin
kuat daya tembusnya. Daya tembus sinar-X juga bergantung pada jenis
bahan yang ditembusnya. Sinar-X dapat menembus buku tebal, kayu
setebal beberapa sentimeter, dan pelat aluminium setebal 1 cm. Akan
tetapi lapisan besi, tembaga, dan terutama timbel dengan ketebalan
beberapa millimeter tidak dapat ditembus sama sekali.
6. Sinar Gamma
Sinar gamma memiliki jangkauan frekuensi antara 1020−1025 Hz atau
panjang gelombang antara 10−15−10−10cm. daya tembusnya besar sekali
sehingga dapat menembus pelat timbel atau pelat besi yang tebalnya
beberapa sentimeter. Deya tembus yang sangat besar ini menyebabkan
efek yang serius jika diserap oleh jaringan hidup. Dengan pengontrolan,
sinar ini digunakan untuk membunuh sel – sel kanker dan mensterilkan
peralatan rumah sakit. Sinar gamma juga dapat digunakan untuk
memeriksa cacat – cacat pada logam.
Sinar gamma dihasilkan dari peristiwa peluruhan inti radioaktif, yaitu
keadaan saat inti atom unsur yang tidak stabil meluruh menjadi inti atom
yang stabil dengan memancarkan sinar radioaktif, yaitu sinar alfa, sinar
beta, dan sinar gamma. Sinar gamma tidak memiliki massa maupun muatan
listrik sehingga di golongkan sebagai gelombang elektromagnetik. Dua sinar
lainnya memiliki massa dan muatan listrik sehingga merupakan partikel.
Tingkat radiasinya dipantai oleh tabung geiger muller sbagai detektor sinar
gamma.