makalah askeb kehamilan

18
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Status kesehatan ibu hamil sangat berpengaruh terhadap masa depan kesejahteraan janin dan merupakan suatu cerminan dari keadaan janin yang aktual. Status kesehatan dipengaruhi oleh berbagai faktor yang tidak semua ibu mengetahuinya. Bukan hanya faktor fisik ibu yang dapat dinilai dengan status kesehatan, melainkan juga sehat dalam arti ibu tidak merasa terpaksa mempersiapkan segala sesuatu untuk kehamilannya (faktor sosial budaya dan ekonomi). Dengan begitu sangat perlu bagi para tenaga kesehatan untuk memahami seluruh kebutuhan ibu dalam masa antenatal, intranatal dan postnatal yang akan sangat menunjang proses persalinan nanti. 1.2 Tujuan Adapun tujuan disusunnya makalah ini adalah sebagai berikut: 1. Mengetahui faktor-faktor fisik apa saja yang memengaruhi kehamilan 1

Upload: mega-wati-bahar

Post on 02-Jan-2016

80 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

asuhan kebidanan 1 atau kehamilan

TRANSCRIPT

BAB  1

PENDAHULUAN

1.1    Latar Belakang

Status kesehatan ibu hamil sangat berpengaruh terhadap masa depan

kesejahteraan janin dan merupakan suatu cerminan dari keadaan janin yang aktual. 

Status kesehatan dipengaruhi oleh berbagai faktor yang tidak semua ibu

mengetahuinya.  Bukan hanya faktor fisik ibu yang dapat dinilai dengan status

kesehatan, melainkan juga sehat dalam arti ibu tidak merasa terpaksa mempersiapkan

segala sesuatu untuk kehamilannya (faktor sosial budaya dan ekonomi).  Dengan

begitu sangat perlu bagi para tenaga kesehatan untuk memahami seluruh kebutuhan

ibu dalam masa antenatal, intranatal dan postnatal yang akan sangat menunjang

proses persalinan nanti.  

1.2  Tujuan

Adapun tujuan disusunnya makalah ini adalah sebagai berikut:

1. Mengetahui faktor-faktor fisik apa saja yang memengaruhi kehamilan

2. Mengetahui seberapa besar pengaruh faktor-faktor fisik dalam menjaga kehamilan

3. Mengetahui apa saja yang memengaruhi status kesehatan ibu hamil

4. Mengetahui pengaruh faktor fisik terhadap kesehatan ibu hamil 

1

BAB  2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1  Gaya Hidup

Selain pola makan yang dihubungkan dengan gaya hidup masyarakat sekarang

ternyata ada beberapa gaya hidup lain yang cukup merugikan kesehatan seorang

wanita hamil, misalnya kebiasaan begadang, bepergian jauh dengan berkendara motor

dan lain-lain.

Gaya hidup ini akan mengganggu kesejahteraan bayi yang dikandungnya

karena kebutuhan istirahat mutlak harus dipenuhi.

       2.1.1 Subtance Abuse

Subtance abuse adalah perilaku yang merugikan atau membahayakan bagi ibu

hamil termasuk penyalahgunaan atau penggunaan obat atau zat-zat tertentu yang

membahayakan ibu hamil.

Beberapa jenis obat-obatan bisa menghambat terjadinya kehamilan atau

membahayakan bayi dalam kandungan. Jika ibu minum obat secara teratur, misalnya

untuk mengatasi epilepsy (penyakit ayan) atau diabetes, mintalah nasihat dokter saat

memutuskan untuk hamil. Aspirin (obat penenang atau stress) dan sulfanilamide (anti

biotik) cukup aman pada awal kehamilan, namun banyak yang belum diketahui

mengenai efek jangka panjang pada janin. Hindari obat-obatan yang diduga

membahayakan.

Partner abuse

Partner abuse merupakan kekerasan selama kehamilan oleh pasangan.

Kekerasan dapat terjadi baik secara fisik, psikis, ataupun seksual sehingga dapat

terjadi rasa nyeri dan trauma. Kekerasan yang terjadi sekitar 7-11% dari wanita yang

hamil. Efek kekerasan pada ibu hamil dapat berupa langsung maupun tidak langsung.

2

Bentuk langsung antara lain trauma dan kerusakan fisik pada ibu serta bayinya

misalnya solusio plasenta (terlepasnya plasenta sebelum waktunya dengan implantasi

normal pada kehamilan lebih dari 28 minggu), fraktur tulang , rupture uteri dan

perdarahan; sedangkan efek yang tidak langsung adalah reaksi emosional,

peningkatan kecemasan, depresi, rentan terhadap penyakit. Trauma pada kehamilan

juga dapat menyebabkan nafsu makan yang menurun dan peningkatan frekuensi

merokok, serta meminum alkohol.

Bullock dan Mc. Failane (1989) menemukan prevelansi yang meningkat untuk

bayi dengan BBLR pada ibu yang mengalami kekerasan selama hamil. Kebanyakan

wanita hamil yang mengalami kekerasan adalah karena pendidikan yang rendah umur

yang terhitung masih muda, dan hamil di luar nikah.

     2.1.2 Perokok

Ibu hamil yang merokok akan sangat merugikan diri sendiri dan

bayinya. Bayi akan kekurangan oksigen dan racun yang dihisap melalui rokok bisa

ditransfer melalui plasenta ke dalam tubuh bayi. Pada ibu hamil dengan perokok berat

kita harus waspada akan risiko keguguran, kelahiran premature (bayi belum cukup

bulan atau lahir sebelum waktunya), BBLR bahkan kematian janin.

     2.1.3 Hamil diluar Nikah

Jika kehamilan tidak diharapkan, secara otomatis ibu akan sangat membenci

kehamilannya, sehingga tidak ada keinginan untuk melakukan hal-hal positif yang

akan meningkatkan kesehatan bayinya. Pada kasus ini kita waspada akan adanya

keguguran (abortus), premature (bayi lahir belum cukup umur) dan kematian janin.

Pada kehamilan di luar nikah, hampir bisa dipastikan bahwa pasangan masih belum

siap dalam hal ekonomi. Selain itu kekurangsiapan ibu untuk merawat bayi juga perlu

diwaspadai agar tidak terjadi postpartum blues atau seorang wanita yang  tidak

menerima kehadiran anaknya karena depresi saat dalam masa nifas dan setelah

melahirkan .

    

3

2.1.4 Kehamilan tidak diharapkan

            Kehamilan dan kelahiran dapat dikatakan sebagai suatu anugerah. Seorang

wanita yang sedang hamil pasti sangat bahagia karena didalam tubuhnya ada sebuah

kehidupan yang sedang dinantikan kelahirannya. Makhluk kecil inilah yang nantinya

membuat pasangan suami istri berubah status menjadi orang tua dan mengalami

berbagai kejadian berarti dalam hidup ini. Akan tetapi ada beberapa orang khusus

yang terkadang menyesali kehamilannya.

            Kehamilan yang tidak diharapkan, tidak direncanakan atau tidak dikehendaki

dapat merupakan krisis yang berat bagi seorang wanita, terutama jika dukungan dari

keluarganya amat kecil dan struktur emosionalnya terganggu. Wanita tersebut dapat

merasakan putus asa karena kehamilannya mungkin mempengaruhi pendidikan,

rencana karir, atau situasi ekonominya. Ia juga dapat merasakan kecemasan, depresi,

marah, malu atau bersalah walaupun lingkungan sosial sekarang memandang

kehamilan tidak sebagai noda seperti masa lalu.

                 Berikut ini ada beberapa faktor fisik gaya hidup kehamilan yang

     tidak diharapkan :

a.)    Kalangan Remaja

           Remaja dapat mengatakan kalau seks bebas atau seks pra nikah itu aman untuk

dilakukan. Akan tetapi, bila remaja melihat, memahami ataupun merasakan akibat

dari perilaku itu, ternyata hasilnya lebih banyak merugikan. Salah satu resiko dari

perilaku seks pra nikah atau seks bebas adalah kehamilan dan kehamilan yang tidak

direncanakan sebelumnya bisa merampas “kenikmatan” masa remaja yang seharusnya

dinikmati oleh setiap remaja lelaki maupun perempuan. Walaupun kehamilan itu

sendiri dirasakan langsung oleh perempuan, tetapi remaja pria juga akan merasakan

dampaknya karena harus tanggung jawab. Dan dalam hal ini ada 2 hal yang bisa dan

biasa dilakukan remaja jika mengalami kehamilan tidak diharapkan :

(1)   Mempertahankan kehamilan

4

(2)   Mengakhiri kehamilan

Semua tindakan yang dilakukan remaja tersebut dapat membawa resiko baik fisik,

psikis, sosial. Bila kehamilan diakhiri (aborsi) dapat mengakibatkan dampak negatif,

antara lain :

(1) Resiko perdarahan karena mengambil jaringan yang tidak bersih dan tidak aman

menurut medis.

(2) Pengerokan yang terlalu dalam akan meninggalkan cerukan / bahkan lubang

didinding rahim.

(3) Gangguan haid bila pergerakan dilakukan sampai menyentuh selaput otot.

(4) Infeksi yang terjadi kaibat kelalaian / kurang terampilnya dokter yang menangani. 

b.)    Wanita Dewasa / Ibu yang Sudah Menikah

Banyak alasan yang menjadi penyebab mengapa seseorang ibu tidak

menghendaki kelahiran anak, yaitu :

1.  Ibu merasa akan mengganggu karirnya, karena akan membuatnya terikat atau

merasa anak dapat menghambat cita-citanya dalam berkarya karena waktu itu

biasanya hanya untuk mengurusi anak.

2.  Kekhawatiran mengenai masalah ekonomi, karena telah memiliki banyak anak

sedangkan keuangan rumah tangga sangat minim sehingga muncul kekhwatiran akan

penghidupan yang layak dan pendidikan anak berkelanjutan.

3.  Ibu muda biasanya merasa khawatir, mempunyai anak akan membuat tubuhnya

tidak sebagus dulu. Selain itu beberapa ibu beranggapan bahwa hidupnya tidak bebas

lagi jika mempunyai anak.

4.  Kegagalan alat kontrasepsi yang dipakai. Hal ini bisa terjadi dikarenakan

pemilihan alat kontrasepsi yang tidak teratur dalam mengkonsumsi obat pencegah

kehamilan seperti pil KB. Kehamilan resiko tinggi merupakan salah satu faktor

kehamilan tidak diharapkan. Kehamilan resiko tinggi adalah suatu kehamilan yang

5

memiliki resiko lebih besar dari biasanya (baik bagi ibu maupun bayinya ), akan

terjadi penyakit atau kematian sebelum maupun ssudah persalinan.

Faktor resiko sebelum kehamilan :

1.   Masalah pada kehamilan yang lalu, maka resikonya untuk mengalami hal yang sama

pada kehamilan yang akan datang adalah lebih besar. Contoh :

a.  Jika sesorang wanita pernah melahirkan bayi dengan berat badan lebih dari 5 kg,

mungkin dia menderita diabetes. Jika selama kehamilan seorang wanita menderita

diabetes, maka resiko keguguran atau resiko kematian ibu maupun bayi meningkat.

b. Jika seseorang wanita pernah melahirkan bayi  yang menderita penyakit hemolitik

(hemolytic desease of new born) adalah abnormal pecahnya sel darah merah pada

janin atau bayi yang baru lahir. Hal ini biasanya karena antibodi yang dibuat oleh ibu

ditujukan terhadap sel darah merah bayi. Hal ini biasanya disebabkan oleh

inkompatibilitas Rh atau terjadi ketika ada ketidakcocokan antara jenis darah ibu dan

bayi, yaitu perbedaan antara golongan darah Rh ibu dan bayi.Penyakit hemolitik dari

Bayi juga disebut eritroblastosis fetalis(Widness, 2008). maka bayi berikutnya

memiliki resiko menderita penyakit yang sama lebih besar karena tubuh ibu telah

membentuk antibody. )

2.   Karakteristik ibu

a. Usia wanita mempengaruhi resiko kehamilan

Anak perempuan berusia 15 tahun atau kurang, lebih rentan terhadap

terjadinya pre eklamsi (suatu keadaan yang ditandai dengan tekanan drah tinggi,

protein dalam kemih dan penimbunan cairan selama kehamilan) dan eklampsi (kejang

akibat pre eklampsi), mereka juga lebih mungkin melahirkan bayi dengan berat badan

rendah atau bayi kurang gizi.

Wanita yang berusia 35 tahun atau lebih, lebih rentang terhada tekanan darah

tinggi, diabetes di dalam rahim serta lebih rentan terhadap nggaguan persalinan dan

6

resiko memiliki bayi dengan kelainan kromosom (misalnya sindroma down) semakin

meningkat.

b. Seorang wanita yang pada saat tidak hamil memiliki berat badan kurang dari 50 kg,

lebih mungkin melahirkan bayi kecil dari usia kehamilan. Sebaliknya, seorang wanita

gemuk lebih mungkin melahirkan bayi besar. Obesitas juga memyebabkan

meingkatnya resiko terjadinya diabetes dan tekanan darah tinggi selama kehamilan.

c. Seorang wanita yang memiliki tinggi badan kurang dari 1,5 meter, lebih mungkin

memiliki panggul yang sempit. Selain itu, wanita tersebut juga memiliki resiko yang

lebih tinggi untuk mengalami persalinan premature (bayi lahir belum cukup umur)

dan melahirkan bayi yang sangat kecil.  

d. Pendarahan saat hamil

Penyebab pendarahan paling sering pada trimester III :

(1)   Kelainan letak plasenta

(2)   Pelepasan plasenta sebelum waktunya

(3)   Penyakit pada vagina atau leher rahim( misalnya infeksi )

Berdasarkan dari penyebabnya, perdarahan saat hamil yaitu : perdarahan pada

kehamilan muda(kehamilan kurang dari 22 minggu), perdarahan antepartum atau hamil

tua(kehamilan diatas 28 minggu atau lebih) yaitu seperti perdarahan yang berhubungan

dengan kehamilan(plasenta previa, solusio plasenta, perdarahan pada plasenta letak

rendah, pecahnya atau ruputra sinus marginalis, rupture vasa previa, insersio

velamentosa, plasenta sirkumvalata), perdarahan yang tidak berhubungan dengan

kehamilan(ruptura varises vagina, perdarahan polip servikalis, perdarahan pada perlukaan

serviks, perdarahan karena keganasan serviks, erosio, dan trauma.)

7

e.       Batuk-batuk lama pada malam hari, kemungkinan TBC

Penyakit TBC paru dapat menimbulkan masalah pada wanita itu sendiri, dan

masyarakat sekitarnya. Kehamilan tidak banyak memberikan pengaruh terhadap

cepatnya perjalanan penyakit ini. Banyak wanita tidak mengeluh sama sekali.

Keluhan yang sering di temukan adalah batuk-batuk yang lama, badan terasa lemah,

nafsu makan berkurang, hemoptisis,subfebris, berat badan menurun, kadang ada

batuk darah dan sakit dada.  

Kehamilan tidak mempengaruhi perjalanan penyakit ini. Namun, pada kehamilan

dengan infeksi TBC resiko prematuritas, IUGR, dan berat badan lahir rendah serta

resiko kematian perinatal. Infeksi TBC dapat menginfeksi plasenta, biasanya dalam

brntuk granuloma. Bentuk tuberkel jarang menginfeksi plasenta. Keadaan ini dapat

menyebabkan infeksi pada janin yang menyebabkan tuberkulosis kongenital.

Tuberkulosis kongenital juga termasuk bayi yang terinfeksi dari aspirasi sekret pada

proses persalinan.

f.       Kelainan pada cairan ketuban

Air ketuban yang terlalu banyak akan menyebabkan peregangan rahim dan

menekan diagfragma ibu. Hal ini bisa menyebabkan gangguan pernafasan yang berat

pada ibu dan terjadinya persalinan premature (bayi lahir belum cukup umur). Air

ketuban terlalu banyak cenderung terjadi pada :

(1) Ibu yang menderita diabetes yang tidak terkontrol.

(2) Kehamilan ganda

(3) Inkompatibilitas rh

(4)  Bayi dengan cacat bawaan (misalnya penyumbatan kerongkongan atau

kalainan sistem saraf) 

Air ketuban terlalu sedikit ditemukan pada :

(1)  Bayi yang memiliki hambatan pertumbuhan

(2)  Bayi yang meninggal dalam kandungan

8

Kelainan pada cairan ketuban, yaitu : oligo hidramnion(air ketuban kurang dari

normal), hidramnion(jumlah air ketuban jauh lebih banyak dari normal), ketuban

pecah dini(pecahnya ketuban sebelum in partu.)

2.1.5  Kebiasaan minum jamu

Ini merupakan salah satu kebiasaan yang berisiko bagi ibu hamil karena efek

minum jamu dapat membahayakan tubuh kembang janin seperti menimbulkan ke

cacatan, abortus, BBLR, partus prematurus, kelainan ginjal dan jantung janin. Hal ini

terjadi terutama apabila minum jamu pada trimester 1 selain efek pada janin juga pada

ibu hamil misalnya keracunan, syok, pendarahan. Efek tersebut dapat terjadi di

karenakan zat-zat tertentu pada jamu baik herbal maupun zat yang lain.

2.1.6  Mitos atau kepercayaan tertentu

Ada beberapa mitos yang membahayakan kehamilan dan ada yang

mendukung pemeliharaan kesehatan saat hamil. Hal ini sangat di pengaruhi oleh

lingkungan sosial budaya dan adat istiadat tertentu contoh tidak boleh makan-

makanan yang berbau amis, tidak boleh memotong rambut dan sebagainya. Mitos

yang mendukung di perbolehkan sedangkan yang membahayakan kita cegah dengan

memberikan konseling dan pendidikan kesehatan.

2.1.7  Pekerjaan atau aktivitas sehari-hari

Bagi ibu hamil bukan hanya pekerjaan di luar rumah tetapi juga pekerjaan

sebagai ibu rumah tangga termasuk pekerjaan sehari-hari di rumah dan mengasuh

anak. Sering ada rekomendasi mengurangi aktivitas ibu hamil dengan riwayat

melahirkan BBLR tetapi tidak efektif. Yang penting diperhatikan adalah

keseimbangan dan toleran dalam pekerjaan. Hal-hal yang perlu di perhatikan dalam

9

pekerjaan bagi ibu hamil adalah aktivitasnya berisiko pada kehamilan contoh berdiri

lama sepanjang hari, pekerjaan dengan paparan radiasi. nasehat yang penting di

sampaikan adalah bahwa ibu hamil tidak boleh melakukan aktivitas tetapi cermati

apakah pekerjaan yang dilakukan berisiko atau tidak. 

10

BAB  3

PENUTUP

3.1  Kesimpulan

Wanita hamil mengalami beberapa perubahan fisik selama kehamilan pada

sistem tubuhnya.  Perubahan ini terjadi karena adanya adaptasi terhadap pertumbuhan

janin dan dapat dipengaruhi oleh beberapa hal yang berhubungan dengan fisik pada

ibu hamil, diantaranya adalah gaya hidup. Yang terdiri dari:

1. Subtance Abuse

2. Perokok

3. Hamil di luar nikah

4. Kehamilan tidak di harapkan

5. Kebiasaan minum jamu

6. Mitos atau kepercayaan tertentu

7. Pekerjaan atau aktivitas sehari-hari

3.2  Saran

Sebagai seorang tenaga medis khususnya bidan harus mampu membentuk suatu

manajemen yang baik agar permasalahan – permasalahan kesehatan pada pasien yang

terkhusus pada ibu hamil dapat diatasi dengan baik. Sehingga menciptakan

kenyamanan dan memberikan kesejahteraan bagi pasien atau klien. Dengan

menerapkan tindakan-tindakan yang seharusnya dilakukan bagi klien khususnya ibu

hamil dengan melihat lebih luas arti dan maksud dari faktor-faktor yang

mempengaruhi kehamilan, seperti yang dibahas dalam makalah ini.

11

DAFTAR  PUSTAKA

1.  Varney, dkk. 2007. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Edisi 4,volume 1. Jakarta : EGC

2. Fatmala, Nourma. 2011. http://midwifemala.blogspot.com. Diakses pada tanggal 6

sepetember 2013

3. Farrah, Ulfah. 2011. http://acehmidwife.blogspot.com. Diakses pada tanggal 6

septemebr 2013

12