makalah 2009 pembesaran gingiva
DESCRIPTION
Kedokteran Gigi, Pembesaran Gingiva, PeriodonsiaTRANSCRIPT
7/16/2019 Makalah 2009 Pembesaran Gingiva
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-2009-pembesaran-gingiva 1/38
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmatdan karunia-Nya, sehingga laporan ini dapat diselesaikan dengan baik.
Laporan ini merupakan hasil diskusi kelompok 1 pada pemicu 2 blok 7 ini.
Penyusun telah berusaha semaksimal mungkin untuk melakukan yang
terbaik melalui laporan ini. Namun, sebagai manusia biasa yang tak luput
dari kesalahan, tentu masih banyak kesalahan yang terdapat dalam
laporan ini. Laporan ini tentu masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu,
penyusun mengharapkan kritik dan saran dari staf pengajar, teman-teman, dan siapapun yang membaca laporan ini.
Ucapan terima kasih kami ucapkan pada fasilitator kelompok 1, drg.
Hari Sunarto, Sp.Perio (K), seluruh staf pengajar blok 7, seluruh anggota
kelompok 1 yang telah berkontribusi secara maksimal dalam penyusunan
laporan ini, dan pihak-pihak lain yang telah turut membantu dalam
penyusunan laporan ini.
Akhir kata kami mengharapkan laporan ini dapat bermanfaat dan
digunakan sebagaimana mestinya.
Jakarta, Februari 2011
Penyusun
Kelompok 1
1
7/16/2019 Makalah 2009 Pembesaran Gingiva
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-2009-pembesaran-gingiva 2/38
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.................................................................................................. 1
Daftar Isi............................................................................................................ 2
BAB I, PENDAHULUAN
A. Latar Belakang........................................................................................ 4
B. Tujuan.................................................................................................... 4
C. Rumusan Masalah................................................................................... 5
BAB II, ISI
A. Pembesaran Gingiva (Gingiva Enlargement)
a. Inflamantory Enlargement............................................................... 6
b. Drug-Induced Gingival Enlargement.............................................. 8
c. Enlargement Associated with Systemic Deseases........................... 11
d. Neoplastic Enlargement (Tumor Gingiva )..................................... 18
e. False Enlargement............................................................................. 20
B. Infeksi Gingiva Akut
a. Necrotizing Ulcerative Gingivitis (NUG).......................................... 21
b. Gingivostomatitis Herpes Primer....................................................... 24
c. Pericoronitis....................................................................................... 27
2
7/16/2019 Makalah 2009 Pembesaran Gingiva
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-2009-pembesaran-gingiva 3/38
C. Penyakit Gingiva Pada Anak
a. Periodonsium Pada Gigi Sulung.....................................................
29
b. Etiologi...........................................................................................
30
c. Perubahan Fisiologis Yang Berkaitan Dengan Erupsi Gigi.............
30
d. Tipe Penyakit Gingiva Pada Anak................................................
31
BAB III, PENUTUP
Kesimpulan.............................................................................................. 33
Daftar Pustaka.......................................................................................... 34
3
7/16/2019 Makalah 2009 Pembesaran Gingiva
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-2009-pembesaran-gingiva 4/38
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penyusunan laporan ini berdasarkan pada kasus berikut:
Ny. Ambar 32 tahun datang berobat ke dokter di RSGM FKG UI
untuk mengatasi gusi rahang atas yang membesar sejak 3 tahun yang
lalu. Awalnya tidak mengganggu, tetapi sekarang mengganggu ketika
menggosok gigi. Hasil pemeriksaan klinis ditemukan pembesaran gusi
di gigi 22 dan 23, warna merah muda, konsistensi kenyal, bertangkai,
os tidak mengkonsumsi obat rutin. PBI=0,5 ; PI=12 ; KI=1,1
Lia (perempuan 11 tahun) datang ke klinik IKGA RSGM FKG UI
diantar ibunya. Menurut ibunya, seluruh gusi Lia mengalami
pembesaran dengan permukaan tidak merata atau benjol-benjol,
kadang-kadang berdarah tetapi tidak sakit. Keadaan tersebut
menyebabkan bau mulut dan Lia terganggu makannya. Riwayat medis
Lia didiagnosis epilepsi sejak usia 4 tahun, dan mendapatkan obat-
oabt penenang yang harus diminum secara teratur untuk menjaga
kondisinya.
B. Tujuan
4
7/16/2019 Makalah 2009 Pembesaran Gingiva
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-2009-pembesaran-gingiva 5/38
Tujuan penyusunan laporan ini adalah untuk mengetahui:
1. Etiologi dari pembesaran gingiva
2. Histopatologi dari pembesaran gingiva
3. Mekanisme perbesaran gingiva
4. Klasifikasi pembesaran gingiva
5. Perawatan dari pembesaran gingiva
6. Infeksi gingiva akut
7. Penyakit gingiva pada anak-anak
C. Rumusan Masalah
1. Mengapa gusi Ny. Ambar membesar hanya di gigi 22 dan 23?
2. Mengapa pembesaran gusi pada Ny. Ambar berwarna merah muda,
konsistensi kenyal, dan bertangkai?
3. Bagaimana mekanisme pembesaran gusi pada Ny. Ambar?
4. Apa perawatan yang tepat pada keluhan Ny. Ambar?
5. Mengapa pembesaran gusi pada Lia terjadi secara menyeluruh?6. Mengapa permukaan gusi Lia tidak merata atau benjol-benjol, kadang-
kadang berdarah tetapi tidak sakit?
7. Bagaimana mekanisme pembesaran gusi pada Lia?
8. Mengapa Lia mengalami bau mulut?
9. Apa perawatan yang tepat pada keluhan Lia?
5
7/16/2019 Makalah 2009 Pembesaran Gingiva
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-2009-pembesaran-gingiva 6/38
BAB II
ISI
A. PEMBESARAN GINGIVA (GINGIVAL ENLARGEMEN)
Pembesaran gingiva merupakan pertambahan ukuran gingiva sebagai tanda umum
penyakit kelainan gingiva yang digolongkan menjadi:
- Hypertrofi : Pertambahan ukuran sel
- Hyperplasia : Pertambahan jumlah sel
1. Klasifikasi Pembesaran Gingiva
- Berdasarkan Lokasi dan Penyebaran
a. Localized : Terbatas pada gingiva beberapa gigi
b. Generalized : Meliputi seluruh gingiva di dalam mulut
c. Papillary: Pada papilla Interdental
d. Diffuse : Menyerang marginal gingiva, attached gingival dan papilla
interdental
e. Discrete : Pembesaran seperti tumor
- Berdasarkan Faktor Etiologi dan Perubahan Patologis
a. Inflamantory Enlargement
Pembesaran gingiva dapat berasal dari inflamasi kronis atau akut. Inflamasi
kronik lebih biasa terjadi daripada akut. Selain itu, pembesaran inflamasi umumnya
6
7/16/2019 Makalah 2009 Pembesaran Gingiva
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-2009-pembesaran-gingiva 7/38
adalah komplikasi sekunder dari tipe enlargemant yang lainnya sehingga dapat
menciptakan pembesaran gabungan (combine gingival enlargement ). Dalam kasus
penting untuk memahami etiologi ganda.
1. Chronic Inflammatory Enlargement
- Gambaran klinis
Kronis inflamasi gingival terlihat seperti balon kecil pada interdental
papilla dan / atau marginal gingiva. Dalam tahap awal menghasilkan tonjolan
berbentuk baju pelampung di sekitar gigi yang terlibat. Ukuran tonjolan ini dapat
meningkat hingga menutupi bagian dari mahkota. Pembesaran ini bias saja
terlokalisasi atau menyeluruh dan berlangsung perlahan-lahan dan tanpa rasa
sakit, kecuali jika terinfeksi akut atau terkena trauma.
Kadang-kadang, peradangan kronis gingival terjadi sebagai massa sessile
atau pedunculated diskrit yang menyerupai tumor. Hal ini bisa interproksimal atau
marginal gingival atau attached gingival. Lesi ini perkembangannya lambat dan
biasanya tidak menimbulkan rasa sakit.
Mungkin saja terjadi pengurangan ukuran secara spontan, yang diikuti oleh
eksaserbasi dan pembesaran yang berlanjut. Nyeri ulserasi kadang terjadi pada
lipatan antara massa dan gingiva yang berdekatan.
- Histopatologi
Menunjukan adanya gambaran eksudatif & proliferatif kronis. Lesi tampak
merah / kebiruan, pemukaan halus, mengkilap & mudah berdarah. Banyak
terdapat sel-sel dan cairan nflamasi, dengan pembengkakan vascular,
pembentukan pembuluh kapiler baru dan perubahan generatif terkait. Lesi yang
relatif firm, resilient & pink memiliki komponen fibrotic yang banyak dengan
paling banyak adalah fibroblast & serat kolagen.
- Etiologi.
Chronic inflammatory gingival disebabkan oleh kontak yang terlalu lama
pada plak gigi. Faktor-faktor yang mendukung akumulasi plak dan retention,
termasuk kebersihan mulut yang buruk, serta iritasi karena kelainan anatomi dan
restoratif yang tidak tepat dan peralatan Orthodontic.
7
7/16/2019 Makalah 2009 Pembesaran Gingiva
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-2009-pembesaran-gingiva 8/38
- Gingival Changes Associated with Mouth Breathing
Gingivitis dan pembesaran gingiva sering terlihat pada orang yang bernapas
lewat mulut. Gingiva menjadi merah dan bengkak dan mengkilap pada permukaan
yang terekspose. Biasanya terjadi pada daerah anterior rahang atas. Dalam banyak
kasus gingiva yang berubah ini akan berbatas jelas dengan gingival normal yang
tidak terekspose. Efek yang merugikan umumnya disebabkan oleh iritasi
permukaan akibat dehidrasi.
2. Acute Inflammatory Enlargement
a) Gingival abscess
Abses gingiva ini terlokalisasi, terasa sakit, dan meluas secara cepat yang
biasanya terjadi secara tiba-tiba. Umumnya terbatas pada marginal gingival
atau papilla interdental. Pada tahap awal akan terlihat merah, bengkak ,dengan
permukaan halus mengkilat. Dalam waktu 24 hingga 48 jam, lesi biasanya
menjadi berfluktuasi dan menunjukan lubang pada permukaannya dimana
nanah/eksudat dapat terlihat. Gigi yang berdekatan biasanya sensitif terhadap
perkusi. Jika lesi terus berkembang, lesi biasanya pecah/ruptur secara spontan.
- Histology
Gingival abscess terdiri dari purulen pada jaringan ikat, dikelilingi oleh
infiltrasi leukosit PMN, jaringan edematous, & pembengkakan vascular.
Permukaan epitelnya memiliki variasi derajat intra/ekstra vaskuler edeme,
invasi leukosit dan terkadang ulcer.
- Etiologi
Pembesaran akut inflamasi gingival berasal bakteri yang terbawa jauh ke
dalam jaringan oleh zat asing seperti bulu sikat gigi, dll. Lesi terbatas hanya
pada gusi dan tidak harus dibingungkan dengan abses periodontal ataupun
abses lateral.
b) Periodontal (Lateral) abscess
8
7/16/2019 Makalah 2009 Pembesaran Gingiva
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-2009-pembesaran-gingiva 9/38
Periodontal abses umumnya menghasilkan pembesaran pada gingiva, tetapi
mereka juga melibatkan jaringan periodontal pendukung.
b. Drug Induced Enlargement
Gingival Enlargement biasanya diakibatkan karena konsumsi obat
anticonvulsants, immunosuppressant dan calcium channel blockers dan dapat
menyebabkan gangguan saat bicara, mengunyah, erupsi gigi, atau masalah estetik.
- Tampilan Klinis
Pertumbuhan dimulai dengan pembesaran seperti butiran pada interdental
papila yang tidak sakit dan memanjang ke fasial dan lingual margin gingiva.
Lalu, pembesaran di marginal dan papilla menyatu dan tumbuh menjadi lipatan
jaringan yang besar dan menutupi bagian yang luas dari mahkota, bahkan dapat
menggangu oklusi. Saat belum terjadi komplikasi dengan inflamasi, bentuknya
seperti mulberry, padat, pink pucat, dan lentur, dengan permukan berlobus-lobus
kecil dan tidak ada kecenderungan berdarah. Pembesaran tampak dimulai dari
bawah margin gingival yang dipisahkan linear groove. Tidak terjadi pada daerah
yang edentulous, dan hilang bila gigi diekstraksi. Oral hygiene mengurangi
inflamasi, tetapi tidak mengurangi atau mencegah overgrowth. Penyebab yang
paling dipercaya dari pembesaran adalah faktor genetis. Pembesaran karena
induksi obat biasanya kronis dan ukurannya meningkat perlahan. Bila
dihilangkan dengan bedah akan muncul kembali.pembesaran akan menghilang
dengan spontan bila pemberian obat dihentikan.
Pembesaran karena induksi obat dapat terjadi pada mulut dengan sedikit
atau tanpa plak dan dapat pula tidak muncul pada mulut dengan banyak deposit.
Tetapi pembesaran menyebabkan sulitnya plak kontrol, sehingga dapat memicu
peradangan sekunder. Peradangan sekunder tidak hanya memicu penambahan
ukuran, tetapi juga menyebabkan warna merah atu merah kebiruan, memperjelas
batas dari lobus-lobus dan meningkatkan kecenderungan perdarahan.
- Histopatologi
9
7/16/2019 Makalah 2009 Pembesaran Gingiva
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-2009-pembesaran-gingiva 10/38
Pembesaran biasanya terdiri dari hyperplasia dari connective tissue dan
epithelium. Terjadi pula acanthosis pada epithelium dan pemanjangan rete pegs
ke bagian dalam connective tissue sehingga terbentuklah collagen bundles
dengan penambahan jumlah fibroblast dan pembuluh darah baru. Pembesaran
diawali dengan hyperplasia dari connective tissue pada marginal gingival dan
peningkatan proliferasi dan expansion pada crest gingival margin.
- Anticonvulsant
Obat yang pertama kali ditemukan dapat menginduksi terjadinya gingival
enlargement adalah phenytoin (Dilantin) yang digunakan sebagai obat epilepsy.
Selain itu terdapat pula ethotoin (Paganone) dan Mephenytoin (Mesantoin).
gingival enlargement biasanya muncul pada 50% pasien yang mengkonsumsi
obat tersebut. Biasanya pula terjadi pada pasien yang masih muda. Dari hasil
penelitian mengindikasikan bahwa phenytoin menstimulasi proliferasi dari sel
fibroblast dan ephitelium.
Kesimpulannya, pathogenesis dari gingival enlargement yang diinduksi oleh
phenytoin tidak diketahui namun terdapat bukti yang menghubungkan secara
langsung specific genetically predetermined subpopulatioin dari fibroblast,
collagenase yang tidak aktif dan inflamasi yang diinduksi oleh plak.
- Imunosupresan
Cyclosporine adalah agen imunosupresif yang dugnakan untuk mencegah
penolakan organ transplant dan untuk merawat beberapa penyakit autoimun.
Mekanisme kerjanya belum diketahui, namun terlihat secara selektif dan
reversible menghalang kerja sel T, yang berperan dalan respon imun selular dan
humoral. Secara mikroskopik, terdapat benyak sel plasma dan keberadaan
subtansi ekstraselular yang sangat banyak yang disimpulkan pembesaran
merupakan respon hipersensitifitas terhadap cyclosporine.
Cyclosporin memiliki efek sampinglainnya: neprotoksik, hipertensi, dan
10
7/16/2019 Makalah 2009 Pembesaran Gingiva
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-2009-pembesaran-gingiva 11/38
hipertrikosis. Tacrolimus, obat imunosupresan lain, juga neprotoxik namun tidak
terlalu menimbulkan hipertensi, hipertrikosis dan pembesaran gingival
- Calcium Channel Blockers
Calcium Channel Blockers merupakan obat untuk penyakit kardiovaskula
seperti hipertensi, angina pectoris, arteri korona spasma, dan aritmia kardiak.
Obat ini mencegah influx ion kalsium ke membrane sel jantung dan oto,
memblok mobilisasi kalsium intrasel. Hal tersebut menginduksi dilatasi arteri
korona dan arteriol, meningkatkan supply oksigen ke otot jantung, juga
mengurangi hipertensi dengan dilatasi vascular perifer.
Obat ini merupakan derivate dihidropiridin : amlodipin [lotrel, Norvask]
felodipin [Plendil], nicardipin [Cardene], nifedipin [Aladat, procardia], dericat
benzotianin : diltiazem [Cadrizem, Dilacor XR], dan derivate penilakilamin :
verapamil [calan, Isoptin, Verelan]
Beberapa obat tersebut dapat menginduksi pembesaran gingival seperti
Nifedipin yang sering digunakan. Verapamil, nitrendipin, felodipin, diltiazem juga menginduksi pembesaran gingival. Derivate dihidropiridin isradipin dapat
mengantikan nifedipin yang tidak menginduksi pembesaran gingival dalam
beberapa kasus.
c. Enlargement Associated with Systemic Deseases
Penyakit sistemik mempengaruhi jaringan periodonsium dengan 2 mekanisme :
1. Memicu inflamasi yang diinisiasi dental plaque -> Conditioned Enlargement
2. Manifestasi penyakit sistemik berhubungan dengan status inflamasi gingiva ->
Penyakit sistemik penyebab Pembesaran Gingiva
1. Conditioned Enlargement
- Penyakit sistemik mengganggu respon gingiva terhadap dental plak
11
7/16/2019 Makalah 2009 Pembesaran Gingiva
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-2009-pembesaran-gingiva 12/38
- Bakteri plak diperlukan untuk inisiasi pembesaran gingiva
- 3 macam conditioned enlargement :
1. Hormonal (kehamilan & pubertas)
2. Nutrisional (defisiensi vitamin C)
3. Gingivitis sel plasma
4. Nonspesifik
a) Pembesaran gingiva pada kehamilan (Angiogranuloma)
- Dapat terjadi di marginal & generalized, massa tunggal/ganda seperti tumor.
- Selama kehamilan terjadi peningkatan level progesteron dan estrogen yang
menyebabkan perubahan permeabilitas vaskular, edema gingiva, peningkatan
respon inflamasi terhadap dental plak, dan peningkatan jumlah Prevotela
Intermedia.
- Gingival hormonal enlargement adalah suatu pembesaran gingiva terkait
denganketidakseimbangan hormon selama kehamilan atau masa puber.
Faktor penyebab timbulnya gingivitis pada masa kehamilan dapat dibagi 2
bagian, yaitu penyebab primer dan sekunder.
1. Penyebab primer
Iritasi lokal seperti plak merupakan penyebab primer gingivitis masa
kehamilan samahalnya seperti pada ibu yang tidak hamil, tetapi perubahan
hormonal yang menyertai kehamilan dapat memperberat reaksi peradangan pada gusi
oleh iritasi lokal. Iritasi lokal tersebut adalah kalkulus/plak yang telah mengalami
pengapuran, sisa-sisa makanan, tambalan kurang baik, gigi tiruan yang kurang
baik. Saat kehamilan terjadi perubahan dalam pemeliharaan kebersihan gigi dan
mulut yang bisa disebabkan oleh timbulnya perasaan mual, muntah, perasaan
takut ketika menggosok gigi karena timbul perdarahan gusi atau ibu terlalu lelah
dengan kehamilannya sehingga ibu malas menggosok gigi. Keadaan ini dengan
sendirinya akan menambah penumpukan plak sehingga memperburuk keadaan.
12
7/16/2019 Makalah 2009 Pembesaran Gingiva
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-2009-pembesaran-gingiva 13/38
2. Penyebab sekunder
Kehamilan merupakan keadan fisiologis yang menyebabkan perubahan
keseimbangan hormonal, terutama perubahan hormon estrogen dan progesteron.
Peningkatan konsentrasi hormon estrogen dan progesteron pada masa kehamilan
mempunyai efek bervariasi pada jaringan, di antaranya pelebaran pembuluh darah
yang mengakibatkan bertambahnya aliran darah sehingga gusi menjadi lebih
merah, bengkak dan mudah mengalami perdarahan Akan tetapi, jika
kebersihan mulut terpelihara dengan baik selama kehamilan, perubahan
mencolok pada jaringan gusi jarang terjadi.
Keadaan klinis jaringan gusi selama kehamilan tidak berbeda jauh dengan
jaringan gusi wanita yang tidak hamil, diantaranya:
a. Warna gusi, jaringan gusi yang mengalami peradangan berwarna merah terang
sampai kebiruan, kadang-kadang berwarna merah tua.
b. Kontur gusi, reaksi peradangan lebih banyak terlihat di daerah sela-sela gigi dan
pinggiran gusi terlihat membulat.
c. Konsistensi, daerah sela gigi dan pinggiran gusi terlihat bengkak, halus dan
mengkilat.Bagian gusi yang membengkak akan melekuk bila ditekan, lunak, dan
lentur.
d. Risiko perdarahan, warna merah tua menandakan bertambahnya aliran darah,
keadaan ini akan meningkatkan risiko perdarahan gusi.
e. Luas peradangan, radang gusi pada masa kehamilan dapat terjadi secara lokal
maupun menyeluruh. Proses peradangan dapat meluas sampai di bawah jaringan
periodontal dan menyebabkan kerusakan lebih lanjut pada struktur tersebut.
Tindakan penanggulangan/perawatan radang gusi pada ibu hamil:
1. Tahap jaringan lunak, iritasi lokal merupakan penyebab timbulnya gingivitis.
Oleh karena itu, tujuan dari penanggulangan gingivitis selama kehamilan adalah
13
7/16/2019 Makalah 2009 Pembesaran Gingiva
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-2009-pembesaran-gingiva 14/38
menghilangkan semua jenis iritasi lokal yang ada seperti plak, kalkulus, sisa
makanan,perbaikan tambalan, dan perbaikan gigi tiruan yang kurang baik.
2. Tahap fungsional, tahap ini melakukan perbaikan fungsi gigi dan mulut seperti
pembuatan tambalan pada gigi yang berlubang, pembuatan gigi tiruan, dll.
3. Tahap sistemik, tahap ini sangat diperhatikan sekali kesehatan ibu hamil secara
menyeluruh, melakukan perawatan dan pencegahan gingivitis selama
kehamilan.Keadaan ini penting diketahui karena sangat menentukan perawatan
yang akan dilakukan.
4. Tahap pemeliharaan, tahap ini dilakukan untuk mencegah kambuhnya penyakit
periodontal setelah perawatan. Tindakan yang dilakukan adalah pemeliharaan
kebersihan mulut di rumah dan pemeriksaan secara periodik kesehatan
jaringanperiodontal.Sebagai tindakan pencegahan agar gingivitis selama masa
kehamilan tidak terjadi,setiap ibu hamil harus memperhatikan kebersihan mulut
di rumah atau pemeriksaan secara berkala oleh dokter gigi sehingga semua iritasi lokal
selama kehamilan dapat terdeteksi lebih dini dan dapat dihilangkan secepat mungkin
Pembesaran marginal :
- akibat memperberat inflamasi yang sebelumnya terjadi (memerlukan bakteri
plak)
- gambaran klinis : generalized, terjadi pada interproksimal. Berwarna merah
cerah / magenta, lunak, permukaan licin & mengkilap, perdarahan spontan,
atau mudah dipicu dengan sedikit rangsangan.
Pembesaran seperti tumor :
- bukan neoplasma, akibat hasil respon inflamasi gingiva terhadap plak (dapat
diperparah dengan kondisi pasien)
- umumnya muncul setelah bulan ketiga kehamilan (lebih awal)
- dapat dicegah dengan pembuangan plak & kalkulus
14
7/16/2019 Makalah 2009 Pembesaran Gingiva
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-2009-pembesaran-gingiva 15/38
- gambaran klinis :
a. Diskret, seperti jamur, memanjang dari margin gingiva/dari ruang
interproksimal meluas secara lateral
b. Berwarna merah buram / magenta
c. Berupa lesi superfisial, tidak sampai menyerang jaringan tulang
d. Konsistensinya bervariasi (umumnya semifirm)
e. Tidak terasa sakit (kecuali ada penumpukan debris pada margin
gingiva/pembesaran sudah mengganggu oklusi/ada ulkus)
Histopatologi :
- mengandung massa sentral, jaringan ikat (banyak, tersebar, baru terbentuk
dengan kapiler-kapiler baru yang dilapisi sel endotel kuboid)
- ada fibrosa stroma dengan derajat berbeda-beda dari edema & infiltrat
inflamasi kronis
- epitel squamosa berlapis, menebal, infiltrasi leukosit
- tidak ada patognomonik
b) Pembesaran gingiva pada pubertas
Terjadi selama pubertas, baik laki-laki maupun perempuan, pada daerah
akumulasi plak.
Pubertas sering disertai dengan meningkatnya respon gingival terhadap iritasi
local. Gejala inflamasi yaitu warna merah kebiruan, odema, dan pembesarandihasilkan dari factor local yang merupakan respon ringan
gingival.
Meskipun prevalensi dan keparahan penyakit gingival meningkat seiring
dengan pubertas, gingivitis bukan merupakan kejadian yang universal selama
periode ini, dengan oral hygiene yang baik, maka hal tersebut dapat dicegah.
Sering pada permukaan fasial dan jarang pada permukaan lingual. Setelah
melewati pubertas enlargement berkurang dan hilang bila iritasi lokal
15
7/16/2019 Makalah 2009 Pembesaran Gingiva
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-2009-pembesaran-gingiva 16/38
dihilangkan.
Gambaran klinis :
- marginal & interdental
- bengkak pada papila interdental (gingiva facial bengkak, gingiva lingual baik)
karena mekanisme pembersihan dari lidah
- berhubungan dengan penyakit gingiva kronis, derajat pembesaran dan
kecenderungan untuk rekuren dipengaruhi keberadaan plak & kalkulus
- setelah lewat masa pubertas, pembesaran berkurang, tapi tidak akan
hilang sampai plak & kalkulus dibuang
Mikrobiologi :
- Capnocytophaga spà menginisiasi pubertas gingivitis
- perubahan hormonalà peningkatan jumlah Prevotella intermedia &
Prevotella nigrecens.
Histopatologi :
- inflamasi kronis dengan edema yang jelas dan perubahan degeneratif.
c) Pembesaran gingiva pada defisiensi vitamin C
Gambaran umum penyakit seurvy
Defisiensi vitamin C à hemoragia, degenerasi kolagen, edema pada jaringan
ikat gingiva à mengubah respon gingiva (respon pertahanan normal
terhambat, respon inflamasi meningkat) terhadap plak
Defisiensi vit C + inflamasià enlargement
Gambaran klinis :
- marginal, warna merah kebiruan, lunak, permukaan halus & mengkilap
16
7/16/2019 Makalah 2009 Pembesaran Gingiva
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-2009-pembesaran-gingiva 17/38
- hemoragia dapat terjadi secara spontan / dengan sedikit rangsang
- ada nekrosis permukaan dengan pembentukkan pseudomembran
Histopatologi :
- infiltrasi selular inflamasi kronis dengan respon akut superfisial
- area hemoragia tersebar dengan kapiler
- edema difus, degenerasi kolagen, kekurangan fibroblas
d) Gingivitis sel plasma/ gingivitis atipikal/ gingivostomatitis sel plasma
Pembesaran pada marginal gingiva (ringan) yang meluas ke attached gingiva /
localized lesion (granuloma sel plasma)
Gambaran klinis :
- gingiva merah, kadang-kadang granular, tidak menyebabkan hilang
perlekatan, mudah berdarah, lesi terlokalisasi di aspek oral pada attached
gingiva sehingga membedakannya dari gingivitis yang disebabkan plak
- ada hubungan dengan chelitis & glositis, dapat disebabkan alergi (permen
karet, bahan makanan, dentrifice). Proses revolusi dipicu dengan
menghilangkan alergen.
Histopatologi :
- spongiosis & infiltrasi sel inflamasi pada jaringan epitel, kerusakan pada
stratum spinosum & stratum basalis
- infiltrasi padat sel plasma pada jaringan ikat yang meluas ke jaringan epitel
e) Nonspesifik conditioned enlargement (Granuloma Pyogenicum)
17
7/16/2019 Makalah 2009 Pembesaran Gingiva
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-2009-pembesaran-gingiva 18/38
Pembesaran gingiva seperti tumor -> respon berlebihan terhadap trauma minor
Gambaran klinis :
- bermacam-macam -> sferis & diskret
- merah cerah / ungu, kaku
- ada ulkus pada permukaan & eksudat purulen
- lesi dapat berubah menjadi fibroepitelial papilloma/tidak berubah jadi apapun
Histopatologi :
- massa jaringan granulasi dengan infiltrasi selular kronis
- proliferasi endotel & pembentukkan banyak rongga vaskular
- permukaan epitelà atrofi di satu area, hyperplasia di daerah lain
- ada ulkus & eksudasi pada permukaan
Pengobatan dengan mengeliminasi faktor lokal yang mengiritasi
2. Penyakit Sistemik Penyebab Pembesaran Gingiva
1. Leukimia
- Penampakan klinis
Pembesaran gingival karena leukemia bisa difus atau marginal, localized atau
generalizaed . Pembesaran karena leukemia umumnya terjadi pada penderita
leukemia akut, tapi terkadang terlihat juga pada leukemia sub akut. Pembesaran
jarang terjadi pada leukemia kronis.
- Histopatologis
18
7/16/2019 Makalah 2009 Pembesaran Gingiva
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-2009-pembesaran-gingiva 19/38
Inflamasi kronis tanpa keterlibatan sel leukemik. infiltrasi leukosit imatur dan
sedang berproliferasi dengan massa padat pada jaringan ikat. Area permukaan
yang terisolasi dari inflamasi nekrosis akut dengan pseudomembran( fibrin,
PMN, dan bakteri)
2. Granulomatus diseases
Penyebab penyakit wegener’s granulomatosis adalah penyakit langka yang
memiliki ciri khas lesi granulomatus akut dari sistem pernapasan, meliputi
hidung dan mulut. belum diketahui penyebabnya. Penampakan klinis terlihat
pembesaran papilla interdental , berwarna ungu kemerah-merahan dan mudah
berdarah.
- Histopatologi
Inflamasi kronis dengan giant cell dan titik-titik inflamasi akut, mikroabses
yang tertutup lapisan tipis epitel achantolic. Tidak ada perubahan vascular
3. Sarcoidosis
Sarcoidosis adalah penyakit granulomatus dengan etiologi yang belum
diketahui. Terjadi pada individu berusia 20 atau 30 tahun. Penampakan klinis
terlihat gingival yang merah, halus dan pembesaran tanpa rasa sakit mungkin
bisa muncul.
- Histopatologi
Sarcoid granuloma yang mengandung sel epiteloid yang diskret, leukosit PMN.
d. Neoplastic Enlargement (Tumor Gingiva)
Tumor Benigna pada Gingiva
a. Fibroma
- Tumbuh lambat dari jaringan ikat gingival dan ligamen periodontal
- Berbentuk bulat , kaku dan nodular/lunak
- Banyak lesi yang didiagnosa sebagai fibroma, secara klinis ialah
19
7/16/2019 Makalah 2009 Pembesaran Gingiva
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-2009-pembesaran-gingiva 20/38
pembesaran karena inflamasi
Histopatologi
- Tersusun dari kumpulan serat kolagen dengan fibrosit yang tersebar dan
vaskularitas
- Giant cell fibroma mengandung fibroblast multinukleus
- Jaringan yang terkalsifikasi (tulang, material seperti sementum, kalsifikasi
distrofik)
b. Peripheral Giant Cell Granuloma
- Muncul dari ruang interdental atau dari marginal gingival, paling sering
terjadi pada bagian labial
- Kehalusan permukaan bervariasi, ukuran bervariasi, bentuk tidak
beraturan , multilobus, ulkus pada mergin sering ditrmukan berwarna
merah muda sampai merah tua atu biru keungguan dan kaku
- Awalnya lesi giant cell menunjukan peripheral (bukan berasal dari tulang
rahang) reparative giant cell tumors sebagai respon injury local, namun
tidak merupakan neoplasma
- Invasive secara okal, menyebabkan kerusakan pada tulang dibawahnya
- Perawatannya yaitu dengan menganngkat jaringan tumor
Histopatologis
- Giant cell granuloma memilii banyak titik-titik leukosit PMN dan pertikel
hemosiderin pada stroma jaringan ikat
- Area inflamasi kronis tersebar pada lesi dengan inflamasi akut pada
permukaan
- Jaringan epitel mengalami hypeperplasia dengan ulkus pada bagian
dasarnya
- Terjadi pembentukan tulang pada lesi
c. Giant central cell
- Muncul dari tulang rahang dan menghasilkan kavitas central
-Menghasilkan deformasi tulang rahang sehingga gingival tampak
20
7/16/2019 Makalah 2009 Pembesaran Gingiva
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-2009-pembesaran-gingiva 21/38
membesar
- Ada pula tumor tipe kelenjar saliva dan plasmasitoma
d. Leukoplakia
- Istilah klinis untuk corak-corak putih (plak) yang tidak bisa diangkat dan
tidak bias didiagnosa sebagai penyakit lain
- Penyebabnya sering terjadi karena merokok (tembakau) , candida
albicans, HPV-16, HPV-18, trauma
- Tampilan klinisnya berwarna putih keabuan, datar, tebal, plak keratinosa,
dengan bentuk yang tidak beraturan.
Histopatologi:
- Memiliki derajat perubahan epitel, yaitu: ringan, sedang, parah,
tergantung dari perluasan leukoplakia pada lapisan epitel.
- Akan menjadi karsinoma bila mencapai membran basalis, sehingga terjadi
perluasan displasia.
- Ada inflamasi pada jaringan ikat dibawahnya
e. Kista Gingiva
- Awalnya hanya terlihat secara mikroskopis, tapi dapat tampak secara
klinis
- Pembesarannya terlokalisasi, terjadi pada mergin gingival dan attached
gingival
- Biasanya terjadi pada caninus mandibular dan area premolar pada
permukaan lingual- Tidak sakit tapi bila meluas akan terjadi erosi pada tulang
- Berbeda dengan kista periodontal lateral
- Kista tumbuh dari epitel odontogenik/permukaan epitel sulkus gingival
Histopatoogi:
- Kavitas kista dilapisi epitel yang tipis dan pipih dengan/tanpa area yang
menebal
21
7/16/2019 Makalah 2009 Pembesaran Gingiva
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-2009-pembesaran-gingiva 22/38
Tumor Maligna pada Gingiva
a. Karsinoma
-
Carcinoma sel skuamosa paling sering terjadi pada gingival- Tumbuh secara tidak beraturan, ulcerative, pipih, dan erosive
- Tidak memiliki gejala, terasa sakit bila terjadi inflamasi
- Invasive secara local meliputi tulang dibawahnya dan ligament periodontal
pada gigi yang bersangkutan dan mukosa yang berdekatan.
b. Melanoma maligna
- Tumor pada rongga mulut (pada palatum durum dan gingival maxilla
- Terpigmentasi menjadi gelap, pipih/nodular, tumbuh dengan cepat dan
bermetastasis sejak awal
- Muncul dari melanoblast di gingival, pipi, dan palatum
- Sarcoma: menyerang rongga mulut pasien AIDS, terutama pada palatum
dan gingiva
e. False Enargement
False enlargement adalah pembesaran yang tidak tepat pada jaringan gingiva
tetapi dapat juga muncul sebagai hasil dari meningkatnya ukuran tulang bagian
bawah atau jaringan gingiva. Biasanya gingiva akan terlihat normal secara klinis,
kecuali ukurannya. Perbesaran gingival mungkin tidak ada hubungannya dengan
adanya inflamasi. False enlargement bisa terjadi pada saat masa erupsi, saat
masih munculnya setengah mahkota. Perbesaran gingival ini tidak masalah, tapi
umumnya pada marginal gingival terjadi inflamasi. Sehingga lebih baik
meredakan peradangan marginal daripada mengurangi pembesaran gingival yang
terjadi.
B. INFEKSI GINGIVA AKUT
1. Necrotizing Ulcerative Gingivitis(NUG)
Tampilan Klinis
22
7/16/2019 Makalah 2009 Pembesaran Gingiva
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-2009-pembesaran-gingiva 23/38
a. Clasification – NUG paling sering terjadi sebagai penyakit akut, tapi terkadang
merupakan penyakit subakut yang disertai gejala klinis yang tidak terlalu
terlihat(mild). NUG bisa menyebabkan kerusakan jaringan termasuk struktur
penyangga, jika kehilangan tulang terjadi maka kondisi tersebut disebut
necrotizing ulcerative periodontitis (NUP).
b. History – NUG dikarakteristikan sebagai sudden onset yang terkadang disertai
infeksi akut saluran pernapasan. Perubahan kebiasaan hidup, bekerja tanpa disertai
istirahat yang cukup, dan stress sering menjadi bagian dari riwayat pasien.
c. Oral sign – karaktristik lesi yaitu berupa cekungan, craterlike depressions pada
crest papila interdental, terkadang sampai ke marginal gingiva, dan jarang
mencapai attached gingiva serta oral mucosa. Permukaan dari gingival craters
ditutupi oleh pseudomembran yang berwarna abu-abu. Pendarahan spontan pada
gingiva ketika distimulasi ringan merupakan ciri-ciri tambahannya. NUG bisa
terjadi pada mulut tanpa disertai penyakit, ataupun berbarengan dengan chronic
gingivitis atau periodontal pocket.
d. Oral symptoms – Lesi sangat sensitif ketika disentuh dan pasien biasanya
mengeluh nyeri ketika memakan makanan pedas atau panas dan ketika
mengunyah.
e. Gejala dan tanda ekstraoral serta sistemik – Tanda yang biasanya terlihat pada mild
dan moderate stages yaitu kenaikkan suhu dan local lymphadenopaty. Sedangkan
jika sudah mencapai severe stages bisa ditandai oleh komplikasi sistemik seperti
demam tinggi, peningkatan denyut dan leukositosis. Reaksi sistemik akan lebih
parah terjadi pada anak-anak. Insomnia, konstipasi, gangguan gastrointestinal,
sakit kepala, dan depresi terkadang menyertai penyakit ini.
f. Clinical course
- Menurut pindborg and colleagues
1. Hanya ujung interdental papilla saja yang terkena
2. Lesi mencapai marginal gingiva dan menyebabkan cekungan papilla
3. Attached gingiva juga terkena
4. Tulang terekspos
- Menurut Horning and Cohen
Stage 1: Ujung interdental papilla mengalami nekrosis(93%) –NUG.
23
7/16/2019 Makalah 2009 Pembesaran Gingiva
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-2009-pembesaran-gingiva 24/38
Stage 2: Papilla nekrosis (19%)- NUG/NUP karena ada attachment loss.
Stage 3: Nekrosis mencapai margin gingival(21%)- NUP.
Stage 4: Nekrosis juga mencapai attached gingival(1%)-NUP.
Stage 5: Nekrosis mencapai bukkal dan labial mukosa(6%)-necrotizing
stomatitis.
Stage 6: Nekrosis mengekspos tulang alveolar(1%)-necrotizing stomatitis.
Stage 7: Nekrosis meluas hingga pipi(0%)-noma.
g. Hubungan bakteri dengan karakteristik lesi
- Eksudat pada permukaan lesi nekrotik mengandung mikroorganisme seperti
cocci, fusiform bacilli, dan spirochetes. Lapisan diantara bagian nekrotik dengan
jaringan hidup mengandung fusiform bacilli, sphirochetes, leukosit dan fibrin.
- Listgarten membaginya menjadi 4 zona(tidak selalu ada pada setiap kasus):
o Zone 1: Bacterial zone, paling superficial, terdiri dari berbagai variasi
bakteri termasuk sedikit sphirocetes dengan berbagai tipe(kecil, sedang,dan besar).
o Zone 2: Neutrophil-rich zone, mengandung banyak leukosit, neutrofil,
dengan bakteri dan sphirocetes dalam berbagai tipe diantara leukosit.
o Zone 3: Necrotic zone terdiri dari sel jaringan yang disintegrasi, material
fibrilar, kolagen, banyak sphirocetes dengan tipe medium dan large, dan
sedikit organisme lain.
o Zone 4: Zone of sphirocetal infiltration, Terdiri dari jaringan baik yang
terinfiltrasi medium dan large sphirocetes tanpa organisme lain
h. Bacterial flora
Smear pada lesi terdiri dai bakteri, sphirocetes, fusiform bacilli, desquamatives
ephitelial sel, dan terkadang PMNs. Sphirocetes yang ada dapat dibagi dalam 3
24
7/16/2019 Makalah 2009 Pembesaran Gingiva
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-2009-pembesaran-gingiva 25/38
grup yaitu, small(7-39%), medium(43.9-90%), dan large(0-20%).
i. Diagnosis
Diagnosis diambil berdasarkan temuan klinis seperti gingival pain, ulserasi, dan
perdarahan.
j. Differential diagnosis
- Streptococcal gingivostomatitis: kondisi yang jarang terjadi yang ditandai
dengan erythema yang menyebar. Nekrosis pada margin gingiva bukan
merupakan bagian dari penyakit ini.
- Agranulocytosis: ditandai dengan penurunan jumlah sirkulasi PMN, lesi pada
tenggorokan dan membran mucous lainnya, ulserasi dan necrosis gingiva.
Pebedaannya pada agranulocytosis tidak terjadi inflamasi hebat seperti NUG.
- Vincent’s angina: fusospirochetal infection pada orofaring dan tenggorokan.
Terdapat membran ulser pada tenggorokan dengan edema dan hiperemik patches
yang pecah dan membentuk ulser yang ditutupi pseudomembran material. Lesi
dapat meluas mencapai laring dan telinga tengah.
k. Etiologi
- Bakteri
- Local presdiposing factor: preexisting gingivitis, luka pada gusi, dan merokok.
- Systemic presdiposing factor: Kekurangan nutrisi, penyakit sistemik
- Psycosomatic factor: kecemasan, stress, depresi
l. Communicability
dapat menular pada kelompok orang yang menggunakan dapur yang sama.
Penyakit dapat menyebar melalui peralatan makan.
2. Gingivostomatitis Herpes Primer
Gingivostomatitis herpes primer adalah infeksi rongga mulut yang disebabkan
25
7/16/2019 Makalah 2009 Pembesaran Gingiva
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-2009-pembesaran-gingiva 26/38
oleh virus herpes tipe 1 (HSV-1). Hal ini paling sering terjadi pada bayi dan anak-
anak di bawah usia 6 tahun, tetapi juga terlihat pada remaja dan orang dewasa. Hal
ini terjadi pada frekuensi yang sama antara laki-laki dan perempuan. Pada
kebanyakan orang, infeksi ini bersifat asimptomatik.
- Gambaran klinis
Oral sign
Kondisi ini muncul sebagai diffuse, eritema, mengkilap dengan berbagai
tingkat edema dan perdarahan gingival. Pada awalnya, terlihat abu-abu vesikel
bulat pada mukosa, labial gingival, buccal gingival, palatum molle, faring,
mukosa sublingual dan lidah. Setelah 24 jam, vesikel pecah dan terasa sakit,
bisul kecil dengan merah kekuningan atau putih abu-abu pada bagian tengahnya.
Vesicles on the tongue in primary herpetic gingivostomatitis.
Terkadang gingivostomatitis herpes primer dapat terjadi tanpa vesikel.
Gambaran klinis berupa diffuse, eritema, mengkilap, perubahan warna dan
pembengkakan pembesaran gingival yang cenderung mengalami pendarahan.
Perjalanan penyakit ini terbatas pada 7-10 hari. Pada lesi yang telah sembuh,
gingival yang diffuse, eritema dan edema masih tetap bertahan selama beberapa
hari. Jaringan parut tidak terbentuk pada lesi yang telah sembuh.
26
7/16/2019 Makalah 2009 Pembesaran Gingiva
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-2009-pembesaran-gingiva 27/38
- Gejala
Penyakit ini ditandai sakit pada rongga mulut yang mengganggu saat makan
dan minum. Pecahnya vesikel akan sangat terasa sakit dan sangat sensitive ketika
tersentuh, perubahan termal, makanan berbumbu, makanan kasar dan jus buah.
Pada bayi ditandai dengan tidak mau makan.
- Tanda dan Gejala Ekstraoral dan Sistemik
Serviks adenitis, demam setinggi 38,3 oC- 40,6 oC dan malaise.
Gingivostomatitis herpes primer ini juga cenderung terjadi selama periode
kecemasan, ketegangan atau kelelahan serta selama menstruasi.
- Diagnosa
Diagnosa biasanya dari gambaran klinis dan sejarah pasien pasien. Lesi
diserahkan ke laboratorium untuk tes imunologis dan perkembangbiakan virus
menggunakan antibodi monoclonal dan teknik hibridisasi DNA.
- Differential Diagnosis
Primery herpetic gingivostomatitis dapat dibedakan dengan penyakit gingival
lain. Berikut yang menjadi differential diagnosisnya:
a. Erythema multi forme.
Terdapat vesikel yang lebih panjang dan cenderung menuju kearah
pembentukan pseudomembran. Lidah juga terlihat adanya vesikel yang
meluas dalam tingkat ulcer yang berbeda. Durasi mirip dengan PHG tapi
biasanya tidak ada prolong.
b. Steves-johnson syndrome.
27
7/16/2019 Makalah 2009 Pembesaran Gingiva
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-2009-pembesaran-gingiva 28/38
Dilihatdari vesicular hemoragic lesi dalam mulut, hemoragik ocular lesi, dan
bullous skin lesion.
c. Bullous lichen planus
Sangat jarang dibandingkan dengan PHG dan muncul dengan rasa sakit.
Dapat diidentifikasi dengan ditemukannya blister (lepuh) yang besar dan
menyebar pada lidah dan pipi, serta terdapat ulcer yang memanjang. Lichen
planus saling bertumpukan.
d. Desquamative gingivitis
Bentuknya menyebar pada gingival denganderajat peeling/ pengelupasan
epitel permukaan yang berbeda dan jaringan dibawahnya terbuka pada
keadaan kronis.
e. Recurrent aphthous stomatitis
Ukuran d= 0.5-1 cm, mudah terlihat, berupa rentetan atau ovoid, ulcer
dangkal abu kekuningan pada bagian tengah dan erythema (merah) pada
bagian pinggir, akan mengalami penyembuhan 7-10 hari tanpa meninggalkan
bekas. Jika ulcer terlaluluas (1-3 cm) akan bertahan hingga berminggu-
minggu dan saat sembuh meninggalkan bekas. Penyebab tidak diketahui.
RAS sangat berbedadengan PHG, dilihat dari penyebaran warna merah
(erythema) pada gingival dan toxic systemic symptoms (gejala keracunan
secara sistemik) tidak ada pada RAS.
Perbedaan NUG dan PHG:
Necrotizing Ulcerative
Gingivitis
Primary Herpetic
Gingivostomatitis
28
7/16/2019 Makalah 2009 Pembesaran Gingiva
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-2009-pembesaran-gingiva 29/38
Etiology: Interaction
between host and bacteria,
most probably
fusospirochetes
Specific viral etiology
Necrotizing condition Diffuse erythema and
vesicular eruption
Punched out gingival
margin; pseudomembrane
that peels off, leaving raw
areas. Marginal gingiva
affected; other oral tissuesrarely affected
Vesicles rupture and leave
slightly depressed oval or
spherical ulcer
Uncommon in children Diffuse involvement of
gingiva, may include
buccal mucosa and lips
No definite duration Occurs more frequently in
children
No demonstrated immunity Duration of 7 to 10 days
Contagion not demonstrated An acute episode results
in some degree of
immunity Contagious
3. Pericoronitis
Pericoronitis adalah gangguan dimana jaringan gingival di sekitar gigi Molar
yang erupsi sebagian mengalami inflamasi dan infeksi.
Etiologi
Biasanya, pada gigi Molar yang baru erupsi sebagian, terdapat celah antara gigi
dan gingival di sekitarnya. Celah ini memungkinkan masuknya bakteri, debris, dan
29
7/16/2019 Makalah 2009 Pembesaran Gingiva
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-2009-pembesaran-gingiva 30/38
plak, yang dapat menyebabkan infeksi.
Sumber: 3bp.blogspot.com
Gambaran Klinis
- Eritema
- Pembengkakan
- Gingival lunak
- Kadang terdapat ulcer
- Pus dapat keluar dari jaringan
- Dapat terasa bau busuk
- Sakit mungkin ringan, namun cukup intens, dan dapat menyebar ke leher,
tenggorokan, telinga, atau dasar mulut.
30
7/16/2019 Makalah 2009 Pembesaran Gingiva
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-2009-pembesaran-gingiva 31/38
- Pasien kadang tidak dapat membuka mulut karena sakit yang ekstrem
31
7/16/2019 Makalah 2009 Pembesaran Gingiva
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-2009-pembesaran-gingiva 32/38
Perawatan
- Bila rasa sakit dan inflamasi belum menyebar, maka pasien dapat berkumur air garam hangat.
- Tindakan bedah(gingivektomi) dapat dilakukan, bila sudah cukup parah, namun
posisi gigi masih dapat memungkinkan erupsi lanjutan.
- Ekstraksi dilakukan apabila tidak memungkinkan bagi gigi tersebut untuk erupsi
dengan baik.
C. PENYAKIT GINGIVA PADA ANAK
Penyakit gingiva dapat juga terjadi pada anak. Penyakit gingival yang terjadi pada
anak, dapat berkembang dan membahayakan jaringan perioonsuim ketika dewasa. Oleh
karena itu, betapa pentingnya menjaga kesahatan gigi dan mulut sejak masa anak-anak.
- Periodonsium pada Gigi Sulung
Gingival pada gigi sulung berwarna pink pucat dan keras dan mungkin halus atau
berbintik (berbintik ditemukan pada 35% anak-anak antara umur 5 dan 13 tahun).
Pada gingivainterdental cenderung relative sempit mesiodital dan melebar
fasiolingual, disesuaikan dengan kontur permukaan gigi approximal.
Rata-rata kedalaman sulkus gingiva untuk gigi sulung adalah 2,1mm ± 0,2 mm.
Lebar gingival attachment lebih besar di area insisiv, menurun sekitar caninus, dan
meningkat lagi sekitar premolar ( primary molar ) dan permanen molar. Attached
gingival meningkat lebarnya sesuai bertambahnya usia.
Secara mikroskopis, pada gingiva terlihat stratified squamous epithelium dengan
rete pegs dan permukaan keratin. Jaringan ikatnya didominasi dengan fibrillar.
Epithelium yang melapisi col adalah beberapa sel tebal dan tidak terkeratinisasi.
Ligamen periodontal dari gigi sulung lebih luas dari gigi permanen.
32
7/16/2019 Makalah 2009 Pembesaran Gingiva
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-2009-pembesaran-gingiva 33/38
Secara radiograf, relasi tulang alveolar dengan gigi sulung memperlihatkan
lamina dura yang menonjol, baik dalam tahap masih didalam (belum erupsi) dan
ketika erupsi. Trabekula tulang alveolar lebih sedikit tapi lebih lebar dari orang
dewasa dan ruang sumsum cenderung lebih lebar serta puncak dari septa interdental
datar.
- Etiologi
Pada anak anak, seperti pada orang dewasa, sebab dari gingivitis adalah plak,
kondisi lokal seperti material alba dan kebersihan rongga mulut yang buruk. Pada
anak-anak yang belum bersekolah, respons gingival terhadap bacteria plak telah
ditemukan namun lebih sedikit daripada yang terdapat di orang dewasa. Dental plak
muncul lebih sering pada anak-anak usia 8-12 tahun.
Kalkulus tidak biasa ditemukan pada bayi, muncul 9% pada anak-anak umur 4-6
tahun, 18% pada usia 7-9 tahun, dan 33%-43% pada usia 10-15 tahun. Erupsi gigi
tidak menyebabkan gingivitis. Inflamasi terjadi dari akumulasi plak di sekitar gigi
yang erupsi. Gingivitis lebih disebabkan oleh akumulasi plak daripada remodeling
yang terdapat pada gingival saat gigi erupsi. Retensi plak di sekitar gigi sulung
memfasilitasi formasi plak di sekitar gigi permanen. Gingivitis meningkat pada anak-
anak dengan excessive overbite dan overjet, nasal obstruction, dan kebiasaan
bernapas lewat mulut. Prevalensi gingivitis lebih tinggi pada periode pubertas yang
disebut pubertal gingivitis. Manifestasi paling sering adalah adaya pendarahan di
daerah interdental. Lesi inflamasi ini dapat termasuk gingival enlargement sebagai
hasil dari perubahan hormonal dan terjadi pada wanita maupun pria.
- Perubahan Fisiologi yang Berhubungan dengan Erupsi Gigi
a. Tonjolan preerupsi
Terdapat tonjolan pada gingiva yang keras, pucat, dan berbentuk mahkota yang
ada di bawahnya.
b. Formasi margin gingiva
33
7/16/2019 Makalah 2009 Pembesaran Gingiva
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-2009-pembesaran-gingiva 34/38
Terdapat sulcus dan margin gingiva yang biasanya mengalami edema, membulat,
dan sedikit memerah.
c. Penonjolan normal dari margin gingiva
Terdapat penonjolan normal pada gigi permanen yang sedang erupsi, terutama
pada anterior maksila.
- Tipe Penyakit Gingiva Pada Anak
a. Gingivitis marginal kronis
Merupakan perubahan gingiva yang sering terjadi pada anak-anak dengan
perubahan pada warna, ukuran, konsistensi, karakteristik tekstur permukaan
inflamasi kronis. Perubahan warna gingiva dan pembengkakan lebih sering terjadi
pada gingivitis anak-anak daripada berdarah dan bertambahnya kedalaman poket.
b. Resesi gingival lokal
Resesi gingival yang hanya di sekitar satu gigi atau kelompok gigi harus
diperhatikan. Gingival dapat bisa meradang atau bebas dari penyakit, bergantung
kepada keberadaan atau ketidak beradaan iritan lokal. Ada banyak penyebab dari
resesi gingival, namun pada anak-anak posisi dari gigi pada lengkung rahang adalah
yang paling penting. Resesi gingival muncul pada bagian labial dari gigi. Anterior
open bite meningkatkan prevalensi dari resesi gingival. Resesi dapat menjadi fase
transisional pada erupsi gigi dan dapat membenarkan diri mereka sendiri pada saat
telah di tempat yang benar, atau dengan menggunakan orthodontic.
c. Acute Gingival Infections
- Primary Herpetic Gingivostomatitis
34
7/16/2019 Makalah 2009 Pembesaran Gingiva
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-2009-pembesaran-gingiva 35/38
Penyakit ini adalah tipe yang paling sering menginfeksi pada anak-anak dan sering
muncul pada infeksi saluran pernapasan atas.
- Candidiasis
Penyakit ini adalah infeksi mitosis pada rongga mulut yang disebabkan oleh jamur
candida albicans
- Necrotizing ulcerative gingivitis
Insidens dari NUG pada kanak-kanak adalah rendah. Pada anak-anak yang
tinggal di area yang banyak terjadi malnutrisi kronis dan anak-anak dengan down
syndrome, insidens dan keparahan dari NUG ini semakin tinggi. Primary herpetic
gingivostomatitis yang lebih sering muncul pada anak-anak sering didiagnosis
sebagai NUG.
- Perubahan Trauma pada Periodonsium
Perubahan trauma dapat muncul pada jaringan periodontal di gigi sulung
dibawah beberapa kondisi. Pada proses lepasnya gigi sulung, resorpsi dari gigi dan
tulang dapat melemahkan periodonsium sehingga gaya fungsional yang tersisa
dapat melukai sisa dari jaringan periodonsiumnya. Gigi yang terkena trauma dapat
menetap atau hilang. Perbaikan dapat terjadi dengan adanya ankylosis pada gigi
dan tulang, yang memfixir gigi di tempat.
- Membrane mukosa oral di penyakit anak-anak
Beberapa penyakit anak memiliki alterasi spesifik pada mukosa oral, termasuk
35
7/16/2019 Makalah 2009 Pembesaran Gingiva
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-2009-pembesaran-gingiva 36/38
jaringan gingival. Penyakit-penyakit ini berkaitan dengan penyakit mukosa oral
yaitu seperti varicella, rubeola,scarlatina, dan diphteri.
BAB III
PENUTUP
36
7/16/2019 Makalah 2009 Pembesaran Gingiva
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-2009-pembesaran-gingiva 37/38
Kesimpulan
• Ny. Ambar mengalami pembesaran gingiva lokal karena pengaruh hormonal.
Perawatannya awalnya dapat berupa scaling. Apabila pembesarannya tidak
kunjung hilang maka dapat dilakukan gingivektomi.
• Lia mengalami pembesaran gingiva menyeluruh karena induksi dari obat-obatan
penenang yang dikonsumsinya karena Lia mengalami epilepsi. Perawatan
awalnya dapat berupa scaling, lalu dirujuk ke dokter pribadinya agar obat
penenang tersebut dikurangi dosisnya atau diberikan obat alternatif lain
DAFTAR PUSTAKA
37
7/16/2019 Makalah 2009 Pembesaran Gingiva
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-2009-pembesaran-gingiva 38/38
Newman, M.G., Takei, H.H., Carranza, F. A. Carranza’s Clinical Periodontology.
9th Ed. Philadelphia : W.B. Saunders Company. 2002.
Newman, M.G., Takei, H.H., Carranza, F. A. Carranza’s Clinical Periodontology.
10th Ed. Philadelphia : W.B. Saunders Company. 2006.