recrec.or.id/emagz/e-magz-edisi-21-agustus-2016.pdfe magz khotbah minggu | #teaching orang yang suci...

37

Upload: lebao

Post on 13-Apr-2019

228 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: RECrec.or.id/emagz/E-magz-Edisi-21-Agustus-2016.pdfe MAGZ Khotbah Minggu | #TEACHING Orang yang suci hatinya (ayat 8) Y ang dimaksud “hati” di sini bu-kanlah organ dalam tubuh
Page 2: RECrec.or.id/emagz/E-magz-Edisi-21-Agustus-2016.pdfe MAGZ Khotbah Minggu | #TEACHING Orang yang suci hatinya (ayat 8) Y ang dimaksud “hati” di sini bu-kanlah organ dalam tubuh

RECA CHURCH WHERE CARE, TEACHING, AND MISSION MEET TOGETHER

Panggilan beribadah Pengkhotbah

Votum Pengkhotbah

Bacaan Bertanggapan Liturgos & JemaatPujian Pengakuan Dosa Liturgos & JemaatDoa Pengakuan Dosa Secara Pribadi JemaatDoa Pengakuan Dosa LiturgosBerita Anugerah LiturgosPetunjuk Hidup baru Liturgos & JemaatPujian “Salam Damai” / “Shalom shalom” Liturgos & JemaatPujian Syukur 1 Liturgos & JemaatPujian Syukur 2 Liturgos & JemaatPengakuan Iman Liturgos & JemaatPujian Liturgos & JemaatDoa Firman Tuhan PengkhotbahKhotbah Pengkhotbah

Persembahan Liturgos & Jemaat

Doa Persembahan & Doa Syafaat Petugas DoaPengumuman & Seri Pembinaan PengkhotbahDoxology / “Kami memuji Kebesaran-Mu” Pengkhotbah

Doa berkat PengkhotbahAmin / “Thank You Lord” PengkhotbahTheme Song “Jesus At The Center“ Pengkhotbah

Susunan Liturgi Ibadah Minggu

Hamba Tuhan RECGEMBALA SIDANG SENIOR

Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.MTelp : 0815 5055 985Email: [email protected]

GEMBALA BAVARIAN

Pdt. Reyco Wattimury, S.Th. Telp.081-331515954 Email: [email protected]

2

GEMBALA LOKAL NGINDEN

Ev. Yohanes Dodik Iswanto, M.ATelp : 0812 3378 0070Email: [email protected]

Page 3: RECrec.or.id/emagz/E-magz-Edisi-21-Agustus-2016.pdfe MAGZ Khotbah Minggu | #TEACHING Orang yang suci hatinya (ayat 8) Y ang dimaksud “hati” di sini bu-kanlah organ dalam tubuh

eMAGZ

Khotbah Minggu | #TEACHING

Orang yang suci hatinya (ayat 8)

Yang dimaksud “hati” di sini bu-kanlah organ dalam tubuh kita.

Bukan pula sekadar perasaan. Hati berdiri sebagai pusat kehidupan. Ini mencakup pikiran dan perasaan. Ini tentang aspek batiniah manusia. Hati merujuk pada kondisi moral dan relijius manusia.

Ucapan tentang kesucian hati ini sebaiknya dipahami dalam konteks relijius pada waktu itu. Orang-orang

Yahudi cenderung terpaku pada berbagai macam aturan. Relasi mer-eka dengan Allah bersifat legalistik. Ketaatan dibatasi pada ritual dan tr-adisi.

Tuhan Yesus beberapa kali menegur kesalahan ini. Dia menegur golon-gan Farisi yang menjadikan tradisi manusia sebagai pengganti firman Allah (Mat 15:1-6). Mereka lebih menekankan ritual yang eksternal daripada kesucian internal (Mat 15:7-9). Hal ini adalah kesalahan fa-

UCAPAN BAHAGIA BAGIAN 3(Matius 5:8-9) Mimbar REC | Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.M

3

Page 4: RECrec.or.id/emagz/E-magz-Edisi-21-Agustus-2016.pdfe MAGZ Khotbah Minggu | #TEACHING Orang yang suci hatinya (ayat 8) Y ang dimaksud “hati” di sini bu-kanlah organ dalam tubuh

tal, karena segala macam kejahatan justru bermula

dari hati (Mat 15:18-19). Di kesem-patan yang lain, Tuhan Yesus mene-gur mereka: “Hai kamu keturunan ular beludak, bagaimanakah kamu dapat mengucapkan hal-hal yang baik, sedangkan kamu sendiri ja-hat? Karena yang diucapkan mulut meluap dari hati” (Mat 12:34).

Teguran yang sama diberikan di pasal 23:25-28. Golongan Farisi mementingkan reputasi daripada karakter. Mereka lebih memusing-kan penampilan luar. Apa yang ada dalam hati mereka justru kekotoran dan kebusukan. Ini sebuah kesalah-an besar. Allah tidak pernah terke-san dengan penampilan. Ia melihat ke dalam hati manusia.

Sebagai kontras dengan mayoritas bangsa Yahudi yang hatinya telah menebal (13:15), warga kerajaan Allah dituntut untuk mempunyai kesucian hati (5:8). Hal ini tidak be-rarti bahwa kesalehan di luar tidak penting. Sama seperti tindakan be-nar dimulai dari hasrat yang kuat terhadap kebenaran (lapar dan haus kebenaran), demikian pula kesucian

ritual dan tindakan harus dimulai dari kesucian hati. Jadi, poin yang hendak ditekankan adalah sumber-nya. Penampilan luar yang baik teta-pi tidak disertai dengan kebaikan dari dalam adalah kemunafikan. Kebaikan di dalam yang tidak ter-pancar keluar adalah pembohongan diri sendiri. Yang di dalam pasti kel-uar. Yang di luar belum tentu beras-al dari dalam.

Konsekuensi yang diterima oleh orang-orang yang suci hatinya ada-lah “melihat Allah” (5:8b). Sama seperti konsekuensi dalam ucapan bahagia yang lain, melihat Allah sebaiknya dipahami dari sisi keki-nian dan futuristik. Dalam kaitan dengan yang kekinian, Mazmur 24 mengajarkan bahwa melihat Allah berarti menikmati semua kebaikan Allah. Yang boleh menumpang di rumah Allah adalah yang memiliki kesucian hati (24:4). Mereka akan menerima berkat dan keadilan (lit. “kebenaran”) dari TUHAN, karena mereka mencari wajah Allah (24:5-6). Hal yang sama diungkapkan oleh Asaf dalam mazmurnya. TUHAN baik kepada mereka yang tulus dan bersih hatinya (Mzm 73:1).

eMAGZ

Khotbah Minggu | #TEACHING

4

Page 5: RECrec.or.id/emagz/E-magz-Edisi-21-Agustus-2016.pdfe MAGZ Khotbah Minggu | #TEACHING Orang yang suci hatinya (ayat 8) Y ang dimaksud “hati” di sini bu-kanlah organ dalam tubuh

Dalam kaitan dengan yang futuristik, melihat Allah

hanya terjadi pada Yerusalem Baru. Di surga kelak kita akan melihat wa-jah Allah (Why 22:4; 1 Kor 13:12; 1 Yoh 3:2). Ini akan menjadi pengala-man yang menakjubkan bagi kita. Di dunia ini tidak ada seorang pun yang dapat melihat wajah Allah da-lam kemuliaan-Nya yang sempurna (Yoh 1:18; 1 Tim 1:17; 6:16). Siapa saja yang berjumpa dengan Dia pas-ti akan mati. Tidak demikian haln-ya dengan di surga kelak. Kita akan melihat Dia muka dengan muka tanpa mengalami ketakutan dan ke-matian.

Orang yang membawa damai (ayat 9)

LAI:TB menerjemahkan hoi eirēno-poioi dengan “orang-orang yang membawa damai,” padahal kata ini lebih tepat diterjemahkan “pem-buat damai” (versi Inggris “peace-makers”; dari kata eirēnē + poieō). Tuntutan untuk membuat damai ti-dak boleh disamakan dengan men-jaga perdamaian atau menghindari pertengkaran. Kita memang tidak boleh memulai suatu konflik, na-

mun yang dibicarakan di sini lebih dari itu. Kita diminta untuk mengh-adirkan kedamaian di tengah konf-lik.

Dalam bagian selanjutnya, Tuhan Yesus memberikan beberapa contoh konkrit tentang hal ini. Kita diper-intahkan untuk membereskan per-tengkaran dengan orang lain (5:23). Langkah ini dipandang lebih pent-ing daripada memberikan kurban kepada Allah. Yang perlu dicatat, perasaan tidak enak ini bukan ada pada kita, tetapi pada orang lain (ayat 23b “engkau teringat akan se-suatu yang ada dalam hati saudara-mu terhadap engkau”). Jikalau pada orang lain saja kita dituntut untuk segera menyelesaikan, apalagi jika perasaan itu ada pada kita.

eMAGZ

Khotbah Minggu | #TEACHING

5

Page 6: RECrec.or.id/emagz/E-magz-Edisi-21-Agustus-2016.pdfe MAGZ Khotbah Minggu | #TEACHING Orang yang suci hatinya (ayat 8) Y ang dimaksud “hati” di sini bu-kanlah organ dalam tubuh

Tuhan Yesus juga mela-rang pembalasan dendam

(5:39-42). Ini merupakan salah satu langkah membuat kedamaian. Bu-kan hanya tidak membalas, tetapi kita juga dinasihati untuk member-ikan lebih banyak daripada yang se-harusnya. Jika kita mampu mem-berikan lebih banyak dan lebih baik kepada orang yang berbuat jahat ke-pada kita, mengapa kita tidak mau melakukannya?

Dasar dari dua tuntutan di atas ada-lah kasih (5:43-44). Jika kita hanya mengasihi orang yang dekat atau baik terhadap kita, menghadirkan kedamaian untuk musuh akan men-jadi tugas yang sukar untuk dilaku-kan. Sebaliknya, jika kita mengasi-hi semua orang, kita akan mampu membawa kedamaian bagi mereka semua.

Allah tentu saja tidak berharap bah-wa kedamaian akan selalu ada. Se-baik apapun tindakan kita kepada orang lain, konflik kadangkala tidak terhindarkan. Sebagai contoh, se-bagai para pengikut Yesus, kita pas-ti akan mengalami penganiayaan dari mereka yang menolak Dia

(10:34; bdk. ayat 21-22). Nasihat bi-jak Paulus sangat relevan dalam hal ini: “Sedapat-dapatnya, kalau hal itu bergantung padamu, hiduplah dalam perdamaian dengan semua orang!” (12:18).

Konsekuensi bagi para pembuat kedamaian adalah “disebut anak-anak Allah” (5:9b). Bentuk pasif yang digunakan menyiratkan Allah sebagai subjek. Allah akan menye-but para pembuat kedamaian se-bagai anak-anak-Nya.

Kalimat di atas tidak berarti bahwa membawa damai merupakan syarat menjadi anak-anak Allah. Kata ker-ja yang digunakan bukan “akan di-jadikan,” melainkan “akan disebut.” Kita sebaiknya melihat ini dalam terang 5:43-48. Sebagai anak-anak Allah, kita dituntut untuk mene-ladani Dia. Salah satunya adalah da-lam hal kasih (perdamaian). Itulah bukti bahwa kita adalah anak-anak Allah.

Bukan hanya bukti, tetapi juga pen-gakuan dari Allah (“disebut anak-anak Allah”). Pengakuan ini seharus-nya menjadi berkat yang luar biasa

6

eMAGZ

Khotbah Minggu | #TEACHING

Page 7: RECrec.or.id/emagz/E-magz-Edisi-21-Agustus-2016.pdfe MAGZ Khotbah Minggu | #TEACHING Orang yang suci hatinya (ayat 8) Y ang dimaksud “hati” di sini bu-kanlah organ dalam tubuh

bagi kita. Ini adalah kebanggaan kita. Allah tidak malu menye-but kita anak-anak-Nya. Allah bahkan mengakui hal tersebut.

Jika dikaitkan dengan aspek futuris dari konsekuensi ini, “disebut anak-anak Allah” merujuk pada kemuliaan sebagai anak-anak Allah (8:19, 21, 23). Kelak kita akan diproklamasikan sebagai anak-anak-Nya di dalam kemuliaan. Kita akan dibedakan dari orang-orang lain.

Hal ini sepatutnya menjadi penghiburan yang besar. Tatkala kita membuat damai di dunia ini, kita seringkali merasa dirugikan. Kebebasan kita ter-ampas. Perasaan kita tersakiti. Kita bahkan direndahkan di depan orang. Namun, situasi ini akan terbalik pada saat penghakiman terakhir. Para pembuat kedamaian akan dimuliakan. Soli Deo Gloria.

7

eMAGZ

Khotbah Minggu | #TEACHING

Page 8: RECrec.or.id/emagz/E-magz-Edisi-21-Agustus-2016.pdfe MAGZ Khotbah Minggu | #TEACHING Orang yang suci hatinya (ayat 8) Y ang dimaksud “hati” di sini bu-kanlah organ dalam tubuh

POKOK DOA SYAFAAT

8

eMAGZ

Pokok Doa Syafaat & Katekismus Heidelberg | #TEACHING

•Berdoalah bagi orang percaya di manapun yang berada dalam  ke-miskinan. Kiranya mereka mengalami pengalaman rohani yang indah bersama Tuhan.

•Berdoalah bagi gereja-gereja yang ditutup/ dibongkar gedungnya, agar jemaat tetap beribadah dengan cara Tuhan.

•Berdoalah untuk misionaris di desa-desa terpencil yang men-jalankan usaha kecil di rumah pribadi mereka sebagai alat untuk penginjilan.

KATEKISMUS HEIDELBERGPertanyaan 77: Dari mana timbul ketidaksempurnaan pengudusan dalam diri orang- orang percaya?

JawabanKetidaksempurnaan pengudusan dalam diri orang-orang percaya timbul dari sisa-sisa dosa yang tetap ada dalam semua bagian mereka, dan dari keinginan daging melawan roh, sehingga acap kali mereka mengalami kegagalan disebabkan godaan, dan terjerumus ke dalam berbagai dosa; pelayanan rohani mereka dihalang-halangi, dan perbuatan mereka yang paling baik pun tidak sempurna dan cemar dalam pandangan Allah.

a. Rom 7:18, 23; Mar 14:66-72; Gal 2:11-12. b. Ibr 12:1. c. Yes 64:6; Kel 28:38.

Page 9: RECrec.or.id/emagz/E-magz-Edisi-21-Agustus-2016.pdfe MAGZ Khotbah Minggu | #TEACHING Orang yang suci hatinya (ayat 8) Y ang dimaksud “hati” di sini bu-kanlah organ dalam tubuh

9

eMAGZ

All About Marriage | #CARE

Apa yang anda harapkan?Menebus Realitas Pernikahan | Menanam Benih

Karakter dari pernikahan diben-tuk dalam ribuan momen kecil

dari mengatakan ya pada satu hal dan tidak pada hal lain. Karakter yang dibangun di momen-momen kecil inilah membawa Anda kepada keputusan dari momen-momen be-sar.

Jika saya kembali ke metafora ke-bun, tanah yang sudah dibersih-kan tidak akan bersih untuk waktu yang panjang. Dalam beberapa hari Anda akan melihat rumput-rum-put liar muncul, dan Anda akan

merasa jengkel karena rumput liar telah menguasai petak tanah yang telah Anda bersihkan dengan kerja keras! Yang harus cepat Anda ker-jakan setelah mencabut rumput liar, adalah menanam benih sebagai gantinya. Rumput liar tidak hilang begitu saja, dan benih tidak segera tumbuh. Dalam pernikahan, tidak cukup hanya mengenali rumput liar yang perlu dibuang dalam pernika-han Anda; Anda harus juga berpikir tentang apa yang Allah kehendaki untuk mengganti rumput liar itu.

Page 10: RECrec.or.id/emagz/E-magz-Edisi-21-Agustus-2016.pdfe MAGZ Khotbah Minggu | #TEACHING Orang yang suci hatinya (ayat 8) Y ang dimaksud “hati” di sini bu-kanlah organ dalam tubuh

10

eMAGZ

All About Marriage | #CARE

RUMPUT LIAR DAN BENIH

Galatia 5:13-26 memberikan kita pengertian dasar untuk melihat cara mencabut dan menanam benih yang harus menjadi bagian dari se-tiap pernikahan.

Saudara-saudara, … jangan-lah kamu mempergunakan ke-merdekaan itu sebagai kesempatan untuk kehidupan dalam dosa, me-lainkan layanilah seorang akan yang lain oleh kasih…”Kasihilah sesama-mu manusia seperti dirimu sendi-ri!” Tetapi jika kamu saling meng-gigit dan saling menelan, awaslah, supaya jangan kamu saling mem-binasakan… Maksudku ialah: Hi-duplah oleh Roh, maka kamu tidak akan menuruti keinginan daging… – karena keduanya bertentangan… Perbuatan daging telah nyata… Tetapi buah Roh ialah…

DNA dari dosa adalah keegoisan (2Kor 5:15). Keegoisan merupakan salah satu rumput liar besar yang menghimpit kehidupan pernikahan kita. Pikirkan bagaimana keegoisan dapat membentuk sebuah pernika-

han. Saya tahu hal ini sulit diterima, tetapi Anda dan saya harus meneri-manya. Segala tindakan, reaksi, dan respon kita kepada yang lain pada dasarnya merupakan manipulasi. Ketika secara tidak sadar Anda be-rusaha membuat pasangan Anda mengikuti apa yang Anda inginkan dan mengikuti apa yang Anda ra-sakan, Anda telah memanipulasi. Tiga sarana yang memanipulasi per-nikahan adalah ancaman, ganjaran, dan rasa bersalah. Manipulasi di-dorong oleh kasih akan diri, bukan kasih kepada orang lain.

BENANG MERAH

Ada satu benang merah yang men-yatukan semua tindakan ini: Kee-

Page 11: RECrec.or.id/emagz/E-magz-Edisi-21-Agustus-2016.pdfe MAGZ Khotbah Minggu | #TEACHING Orang yang suci hatinya (ayat 8) Y ang dimaksud “hati” di sini bu-kanlah organ dalam tubuh

11

eMAGZ

All About Marriage | #CARE

goisan. Masalah terbesar Anda bukanlah ketidak-

sempurnaan pasangan Anda. Per-gumulan Anda yang terbesar adalah keegoisan. Kita semua harus men-cabut rumput ini terus-menerus, juga semua rumput liar dari kata-ka-ta dan tindakan yang menghancur-kan yang tumbuh bersamanya.

MENANAM BENIH

Kita harus berkomitmen menanam benih-benih yang baik dari hubun-gan yang sehat ke dalam tanah per-nikahan kita. Hal ini akan memerlu-kan pengertian, komitmen, disiplin, dan ketekunan.Masalah dalam pernikahan kita per-tama-tama bukan karena kita tidak cukup saling mengasihi; masalahn-ya adalah kita tidak cukup mengasi-hi Allah, sehingga, kita tidak dapat saling mengasihi seperti yang seha-rusnya.

Artinya, pertama-tama perbaikilah pernikahan secara vertikal. Hanya setelah kita mengakui kekurangan kita akan kasih kepada Allah – ren-cana, maksud, dan panggilan-Nya – dan hanya setelah kita menga-

kui bahwa kita telah menggantikan agenda-Nya dengan agenda kita yang egois, maka kita dapat dengan bebas mulai saling mengasihi den-gan cara yang dimungkinkan oleh anugerah-Nya. Di sinilah manipu-lasi digantikan dengan pelayanan. Ketimbang berusaha menarik pas-angan Anda ke dalam pelayanan Anda, Anda bersukacita dan puas dalam menemukan cara-cara untuk melayani dia. Anda ingin mengerja-kan hal-hal yang membuat pasangan Anda bersukacita. Anda ingin berb-agi duka dan membawakan beban istri Anda. Ketika keinginan-keingi-nan ini bekerja timbal balik, per-nikahan Anda tidak menjadi sem-purna, tetapi menjadi sebuah tempat di mana kesatuan, pengertian, dan kasih yang nyata menjadi hidup, bernafas, dan bertumbuh.

PERHATIAN: PERTOLON-GAN DIBUTUHKAN

Perubahan dalam pernikahan Anda dimulai dengan mengakui kebutu-han Anda. “Allah, ada saatnya saya melakukan yang benar, tetapi ser-ingkali saya salah melakukannya. Saya meyakinkan diri saya bahwa

Page 12: RECrec.or.id/emagz/E-magz-Edisi-21-Agustus-2016.pdfe MAGZ Khotbah Minggu | #TEACHING Orang yang suci hatinya (ayat 8) Y ang dimaksud “hati” di sini bu-kanlah organ dalam tubuh

saya akan melakukannya dengan lebih baik, teta-

pi saya jatuh lagi, akankah Engkau menguatkan saya dengan anuger-ah-Mu sehingga saya dapat men-gasihi seperti panggilan yang Eng-kau berikan kepada saya?”

Jika Anda ingin mencabut rum-put liar keegoisan dari pernikahan Anda dan membuat agenda untuk mengasihi, maka pertimbangkan kata-kata ini: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlem-butan, dan penguasaan diri (Gal 5:22-23).

Berkomitmenlah mencari cara-cara yang nyata untuk mengasihi suami atau istri Anda. Di mana dia cend-erung menjadi kecewa atau terbe-bani? Bagaimana Anda dapat men-yatakan kasih sayang yang khusus untuk dia? Masalahnya adalah apa-kah kita melihatnya dan apakah kita berkomitmen menanggapinya ketika kita melihatnya. Apakah pas-angan Anda menyebut Anda sebagai orang yang mengasihi?Melayani dengan kasih berarti ber-komitmen terhadap sukacita. Itu

berarti mencari alasan untuk ber-syukur. Melayani dengan kasih membutuh-kan komitmen kepada damai se-jahtera. Itu berarti kita akan dengan senang hati mengabaikan pelang-garan kecil. Kita akan dengan cepat rela mengampuni.

Melayani dengan kasih berarti juga berkomitmen untuk merespon pas-angan dengan cara baik hati dan memperlakukan pasangan hanya dengan apa yang baik.Melayani dengan kasih juga berarti bahwa Anda setia kepada janji-jan-ji yang Anda buat ketika Anda me-nikah.

Melayani dengan kasih berarti ber-komitmen kepada kelemahlembu-tan. Itu berarti sesuatu tidak menjadi rusak dalam proses penanganannya.Melayani dengan kasih berarti berkomitmen kepada latihan se-hari-hari dari pengendalian diri.

eMAGZ

All About Marriage | #CARE

12

Page 13: RECrec.or.id/emagz/E-magz-Edisi-21-Agustus-2016.pdfe MAGZ Khotbah Minggu | #TEACHING Orang yang suci hatinya (ayat 8) Y ang dimaksud “hati” di sini bu-kanlah organ dalam tubuh

MENANAM BENIH YANG BAIK MEMBU-

TUHKAN PERTOLONGAN

Jika Anda hendak mencabut rum-put liar yang sudah berakar yang su-dah berakar dalam di hati yang ego-is dan menanam benih kasih yang mengorbankan diri ke dalam tanah pernikahan Anda, Anda membu-tuhkan pertolongan. Sebab pertem-puran besar di pernikahan bukanlah dengan pasangan Anda, pertempu-ran besarnya adalah pertempuran di dalam hati Anda.

Jika Anda ingin memiliki pernika-han yang berisikan persatuan, pen-gertian, dan kasih, Anda harus rela bertarung setiap hari melawan diri Anda sendiri. Ada pemikiran-pe-mikiran, sikap-sikap, keingi-nan-keinginan, motivasi-motivasi, pilihan-pilihan, tujuan-tujuan yang berpusat pada diri yang harus dicab-ut dari tanah hati Anda, dan benih baru harus ditanam menggantikan-nya. Dan Anda perlu mengingat bahwa mencabut dan menanam bu-kan hal yang dilakukan hanya satu kali, tetapi harus menjadi gaya hid-up sehari-hari dari persatuan Anda.

Jika Anda berkomitmen mencabut dan menanam dalam perjuangan batiniah sehari-hari, Anda tidak sendirian! Allah beserta kita. Allah tahu betapa besar perjuangan kita. Dia tahu betapa dalamnya peperan-gan yang terjadi di dalam diri kita. Sehingga, untuk menolong pernika-han kita, Dia tidak hanya member-ikan rangkaian prinsip; Dia mem-berikan diri-Nya.

Imanuel sudah memasuki pernika-han kita. Dia tidak sedang berdiri di luar pernikahan Anda, Dia masuk ke dalam hati Anda, sehingga Dia dapat berperang bagi Anda di hati Anda. Hal ini berarti bahwa Dia berjuang melawan insting gelap dari dosa yang masih tinggal di dalam Anda, walau Anda tidak melaku-kannya!

Jikalau Anda adalah anak-anak Al-lah, maka pernikahan Anda bukan sekadar persatuan dari dua orang; lebih tepatnya persatuan dari tiga pribadi. Harapan bagi pernikahan Anda tidak ditemukan pada pas-angan Anda, melainkan pada Prib-adi Ketiga yang tidak terlihat, yang telah membuat diri-Nya menjadi

eMAGZ

All About Marriage | #CARE

13

Page 14: RECrec.or.id/emagz/E-magz-Edisi-21-Agustus-2016.pdfe MAGZ Khotbah Minggu | #TEACHING Orang yang suci hatinya (ayat 8) Y ang dimaksud “hati” di sini bu-kanlah organ dalam tubuh

bagian dari persatuan Anda. Dia telah datang kepada Anda se-hingga Anda memiliki segala sesuatu yang Anda perlukan un-

tuk mencabut apa yang perlu Anda cabut dan menanam apa yang perlu Anda tanam sehingga pernikahan Anda dapat menjadi apa yang telah Allah rancangkan.

Ringkasan Bagian Komitmen 2, Bab 8, dari buku:What Did You Expect? Redeeming the Realities of Marriage – Paul David Tripp

~ bersambung ~

eMAGZ

All About Marriage | #CARE

14

Page 15: RECrec.or.id/emagz/E-magz-Edisi-21-Agustus-2016.pdfe MAGZ Khotbah Minggu | #TEACHING Orang yang suci hatinya (ayat 8) Y ang dimaksud “hati” di sini bu-kanlah organ dalam tubuh

eMAGZ

Apakah orang Kristen boleh merayakan ulang tahun? | #QandA

(Lanjutan tgl 14 Agustus 2016)

Bagi sebagian besar orang, pertanyaan ini terkesan konyol. Kita sudah terbiasa mengadakan dan menghadiri pesta ulang tahun. Apa yang

salah dengan itu?

Tidak demikian dengan para pengikut Saksi Yehuwah. Menurut mereka, perayaan ulang tahun adalah dosa. Orang yang menaati Alkitab tidak se-harusnya melangsungkan pesta ulang tahun.

Beberapa argumen telah dirumuskan untuk mendukung pandangan ini. Mereka meyakini bahwa perayaan ulang tahun berasal dari tradisi kafir. Mereka juga berpendapat bahwa gereja mula-mula tidak pernah meraya-

Apakah orang Kristen boleh merayakan ulang tahun?

Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.M

15

Page 16: RECrec.or.id/emagz/E-magz-Edisi-21-Agustus-2016.pdfe MAGZ Khotbah Minggu | #TEACHING Orang yang suci hatinya (ayat 8) Y ang dimaksud “hati” di sini bu-kanlah organ dalam tubuh

16

eMAGZ

Apakah orang Kristen boleh merayakan ulang tahun? | #QandA

kan ulang tahun. Satu-sat-unya yang perlu diperinga-

ti adalah kematian, bukan kelahiran (bdk. Pkt 7:1). Itu pun hanya berlaku untuk kematian Yesus Kristus. Di samping itu, Alkitab mencatat dua perayaan ulang tahun saja (Firaun dan Herodes). Keduanya dikisah-kan dengan cara yang sangat negatif (Kej 40:20-22; Mrk 6:21-29).

Bagaimana kita sebaiknya menyika-pi ajaran di atas? Pertama-tama, kita perlu menunjukkan bahwa kelahi-ran juga sesuatu yang penting. Pal-ing tidak, hal ini berlaku pada ke-lahiran Yesus Kristus. Para malaikat menyanyikan pujian sukacita di de-pan para gembala untuk menyam-but kelahiran Yesus Kristus (Luk 2:13-14). Para gembala pun berge-gas untuk melihat bayi itu (Luk 2:15-19). Orang-orang majus datang dari negeri yang jauh hanya untuk mer-ayakan kelahiran Yesus Kristus dan memberikan hadiah kepada-Nya (Mat 2:1-14). Para rasul beberapa kali menyinggung tentang kelahiran Yesus sebagai bagian penting dari injil (Gal 4:4). Pengakuan Iman Ra-suli yang sudah berusia ratusan ta-

hun juga menyatakan dengan tegas tentang kelahiran Yesus dari anak dara Maria.

Berikutnya kita perlu mengkaji ulang keabsahan argumen historis yang dipaparkan. Apa yang disebut “kafir” dalam perayaan ulang tahun ternyata lebih banyak berhubun-gan dengan roh-roh jahat dan hara-pan-harapan palsu berdasarkan as-trologi, dsb. Tidak semua perayaan ulang sekarang ini layak diletakkan pada kategori yang sama.

Keyakinan bahwa gereja mula-mula tidak pernah merayakan ulang ta-hun juga sedikit problematis. Alkitab tidak mencatat segala sesuatu yang ingin kita ketahui. Sesuatu yang ti-dak pernah disinggung belum tentu tidak ada. Mungkin hal itu dianggap tidak terlalu penting atau relevan dengan penulisan suatu kitab dalam Alkitab. Melarang sesuatu hanya ga-ra-gara tidak ada catatan tentang hal itu merupakan sebuah kesalahan umum yang disebut argumen dari ketidakadaan (argument from si-lence). Ketidakadaan seringkali me-mang benar-benar tidak ada! Kita

Page 17: RECrec.or.id/emagz/E-magz-Edisi-21-Agustus-2016.pdfe MAGZ Khotbah Minggu | #TEACHING Orang yang suci hatinya (ayat 8) Y ang dimaksud “hati” di sini bu-kanlah organ dalam tubuh

17

eMAGZ

Apakah orang Kristen boleh merayakan ulang tahun? | #QandA

baru boleh melarang sesuatu jika ada larangan eksplisit maupun implisit terhadap hal itu.

Sehubungan dengan kisah perayaan ulang tahun Firaun dan Herodes, kita perlu memahami pesan dari cerita tersebut. Tidak ada petunjuk apapun di dalam teks yang menyatakan secara eksplisit maupun implisit bahwa perayaan ulang tahun adalah dosa. Yang negatif bukanlah perayaan itu sendiri, melainkan cara merayakannya. Lagipula, Saksi Yehuwah telah menafsirkan kisah ini secara tidak konsisten. Jikalau perayaan ulang tahun Firaun dipandang negatif karena menyebabkan kematian juru roti, men-gapa mereka tidak menganggap perayaan itu sebagai hal yang positif dari sisi juru minuman yang dibebaskan? Dalam kasus Herodes, bukankah yang salah adalah permintaan isteri dan anak Herodes (Mrk 6:24-28)? Kesalahan Herodes bukan terletak pada keputusannya untuk mengada-kan perayaan, tetapi kecerobohannya dalam memberikan hadiah untuk anaknya. Kesalahannya yang lain adalah tidak mau menolak atau berusa-ha mengubah permintaan anaknya. Ia lebih mementingkan wibawa uca-pannya di depan banyak orang daripada melakukan yang benar.

Jadi, perayaan ulang tahun bersifat netral. Orang Kristen tidak dilarang maupun diharuskan untuk merayakannya. Selama motivasi dan cara per-ayaan tidak bertentangan dengan firman Allah, hal itu sah-sah saja untuk dilakukan. Jika kita ingin bersyukur atas kasih setia Tuhan, hal itu justru memuliakan Dia. Sebaliknya, jika kita hanya menginginkan memeriah-annya belaka, mungkin ada cara lain yang lebih memuliakan Tuhan dar-ipada sekadar menggelar pesta yang meriah. Pada akhirnya, apapun juga yang kita lakukan, lakukanlah itu untuk kemuliaan Allah (1 Kor 10:31). Soli Deo Gloria.

Page 18: RECrec.or.id/emagz/E-magz-Edisi-21-Agustus-2016.pdfe MAGZ Khotbah Minggu | #TEACHING Orang yang suci hatinya (ayat 8) Y ang dimaksud “hati” di sini bu-kanlah organ dalam tubuh

18

eMAGZ

Doctrine Does Matter | #TEACHING

(Lanjutan tgl 14 Agustus 2016)

Keberatan: Pernyataan-per-nyataan Alkitab yang tampak-

nya bersifat universal.

Argumentasi kami terhadap keber-atan ini adalah kenyataan bahwa ser-ingkali Alkitab menggunakan kata dunia atau semua dalam pengertian yang terbatas. Kata-kata ini harus selalu ditafsirkan dalam konteksnya dan dalam terang Alkitab secara ke-seluruhan. Kita juga melakukan hal yang sama pada saat kita membaca

mengenai peristiwa-peristiwa yang terjadi disekitar kita. Misalnya, bila surat kabar memberitakan ada se-buah kapal tenggelam tetapi semua orang dapat diselamatkan, maka kata “semua orang” berarti semua orang yang berada di dalam kapal itu, bukan semua orang didunia.

Demikian juga dengan Alkitab. Ke-tika Lukas menulis bahwa Kaisar Agustus menyuruh mendaftarkan “semua orang di seluruh dunia” dan “semua orang mendaftarkan diri” (Luk. 2:1-3), kita tahu bahwa kata

P E N E B U S A N T E R B ATA S

Page 19: RECrec.or.id/emagz/E-magz-Edisi-21-Agustus-2016.pdfe MAGZ Khotbah Minggu | #TEACHING Orang yang suci hatinya (ayat 8) Y ang dimaksud “hati” di sini bu-kanlah organ dalam tubuh

19

eMAGZ

Doctrine Does Matter | #TEACHING

semua di sini bukan be-rarti semua. Karena bang-

sa jepang, cina dan inggris tidak mendaftarkan diri.

Paulus dua kali menyatakan bahwa “segala sesuatu halal (diperboleh-kan)” baginya (1 Kor 6:12; 10:23), tapi kita mengetahui dari bagian-ba-gian lain dari surat-suratnya bah-wa tidak semua hal halal (diperbo-lehkan) baginya. Paulus jelas tidak memperbolehkan dirinya untuk berbuat dosa.

Ketika Yesus berkata: “dan Aku, apa-bila Aku ditinggikan dari bumi, Aku akan menarik semua orang datang kepada-Ku” (Yoh. 12:32), jelas bagi kita bahwa semua disini tidak be-rarti semua. Karena berjuta-juta orang kafir bahkan belum pernah mendengar tentang Yesus, apala-gi ditarik datang kepada-nya. Dan ada berjuta-juta orang lain yang sudah mendengar tentang Yesus, dan bukannya tertarik kepada-Nya, tetapi mereka membenci Dia. Kata “semua” dalam perkataan Tuhan Ye-sus inidapat berarti salah satu dari dua hal berikut ini: semua orang pi-

lihan akan datang kepada-Nya, atau orang-orang dari segala bangsa – orang-orang Yahudi dan non-Yahu-di, orang-orang Hottentot di Afrika Selatan, orang-orang Swedia di Ero-pa utara akan ditarik kepada-Nya. Tetapi satu hal jelas bagi kita: tidak semua orang didunia ini ditarik datang kepada-Nya. Semua disini tidak berarti semua.

Demikian juga di dalam 1 Korintus 15:22 Paulus menggunakan istilah yang kelihatan universal: “Karena sama seperti semua orang mati da-lam persekutuannya dengan Adam, demikian pula semua orang akan dihidupkan kembali dalam perse-kutuan dengan Kristus.” Disini kita melihat dengan jelas bahwa setiap orang didunia mati dalam perseku-tuan dengan Adam (bdk. Rm. 5:12), tetapi jelas juga bagi kita bahwa ti-dak setiap orang mati dalam perse-kutuan dengan Kristus. Ada banyak orang yang tidak disalibkan bersa-ma Kristus. Orang-orang itu mem-benci Dia.

Dengan melihat adanya begitu ban-yak ayat (yang masih dapat ditam-

Page 20: RECrec.or.id/emagz/E-magz-Edisi-21-Agustus-2016.pdfe MAGZ Khotbah Minggu | #TEACHING Orang yang suci hatinya (ayat 8) Y ang dimaksud “hati” di sini bu-kanlah organ dalam tubuh

20

eMAGZ

Doctrine Does Matter | #TEACHING

bahkan lagi) dimana semua bukanlah semua dalam arti semua orang didunia, maka tidak mungkin bagi kita untuk tanpa pere-

nungan yang mendalam menyatakan bahwa ayat-ayat ini membuktikan bahwa Kristus mati bagi setiap orang. Konteks dari ayat-ayat ini harus dipelajari dengan teliti. Bila kita meneliti konteks dari Roma 8:32 dan 2 Korintus 5:14-15, jelas kita lihat bahwa yang dimaksudkan oleh Paulus adalah bahwa Kristus mati bagi semua orang pilihan Allah.

Bersambung………Sumber: Lima Pokok Calvinisme oleh H. Palmer

Page 21: RECrec.or.id/emagz/E-magz-Edisi-21-Agustus-2016.pdfe MAGZ Khotbah Minggu | #TEACHING Orang yang suci hatinya (ayat 8) Y ang dimaksud “hati” di sini bu-kanlah organ dalam tubuh

21

eMAGZ

Jangan memberangus mulut lembu yg sg mengir ik|#DOYOUKNOW

Frase “jangan memberangus mu-lut lembu yang sedang mengirik”

muncul sebanyak 3 kali dalam Alki-tab, 1 kali di Perjanjian Lama (Ulan-gan 25:4) dan 2 kali dalam Perjanji-an Baru (1 Kor. 9:9; 1 Tim 5:18). Ulangan 25:4 Janganlah engkau memberangus mulut lembu yang sedang mengirik.

1 Kor 9:9 Sebab dalam hukum Musa ada tertulis: “Janganlah en-gkau memberangus mulut lembu yang sedang mengirik!” Lembukah yang Allah perhatikan?

1 Tim 5:18 Bukankah Kitab Suci berkata: “Janganlah engkau mem-berangus mulut lembu yang sedang mengirik,” dan lagi “seorang pekerja patut mendapat upahnya.

Banyak yang bertanya, Apa artinya memberangus? Apa artinya mengir-ik? Memberangus itu artinya menu-tup moncong/mulut (dalam hal ini moncong lembu). Sedangkan men-girik merupakan istilah persawa-han yang artinya adalah tindakan memisahkan biji-bijian dari tang-kai. Jika yang mengirik adalah bina-

JANGAN MEMBERANGUS MULUT LEMBU YANG SEDANG MENGIRIK

Page 22: RECrec.or.id/emagz/E-magz-Edisi-21-Agustus-2016.pdfe MAGZ Khotbah Minggu | #TEACHING Orang yang suci hatinya (ayat 8) Y ang dimaksud “hati” di sini bu-kanlah organ dalam tubuh

22

eMAGZ

Jangan memberangus mulut lembu yg sg mengir ik|#DOYOUKNOW

tang, maka biasanya ber-kas-berkas, entah gandum

atau padi, disusun menjadi sebuah tumpukan, nantinya lembu akan menginjak-injak berkas-berkas tersebut sampai lepas dari tangkai. Secara literal, frase “jangan mem-berangus mulut lembu yang sedang mengirik” berarti jangan menutup moncong lembu yang sedang beker-ja mengirik (gandum, padi, dll). Na-mun apakah frase ini hanya sekedar larangan perintah yang sifatnya lit-eral begitu?

Untuk memahami frase “jangan memberangus mulut lembu yang sedang mengirik” yang dipakai oleh Alkitab, setidaknya konteks tiga ayat di atas akan sangat memban-tu memberikan gambaran maksud frase tersebut.

Ulangan 25:4

Sepintas lalu keberadaan Ulangan 25:4 tidak ada hubungannya den-gan hukum-hukum lain yang ada di kitab Ulangan. Mulai dari Ulan-gan 24:10 hingga 25:3, hukum-hu-kum yang muncul bersifat berane-ka macam (Miscellaneous Laws).

Rangkaian aneka macam hukum dari Ulangaan 24:10-25:3 nampa-knya menekankan pada perlakuan yang adil serta manusiawi terhadap sesama manusia. Hukum-hukum tersebut mencakup perlakuan yang baik terhadap orang miskin, kaum yang terpinggirkan, para pendatang, anak-anak yatim dan para janda. Selanjutnya, Ulangan 25:5-19 ber-bicara tentang hukum levirate.

Jika memang Ulangan 24:10-25:3 bahkan dilanjutkan dengan 25:5-10 berbicara tentang hubungan antara sesama manusia, maka kemunculan Ulangan 25:4 akan terasa janggal. Ulangan 25:4 berbicara tentang per-lakukan terhadap lembu yang past-inya diitujukan kepada manusia se-bagai pemilik lembu. Jika memang ditujukan kepada pemilik lembu, mengapa dilarang memberangus lembu yang sedang mengirik? Apa-kah si pemilik ketakutan jika lem-bu yang sedang mengirik itu akan makan gandumnya, atau dengan kata lain si pemilik hanya memper-hitungkan faktor ekonomis?

Page 23: RECrec.or.id/emagz/E-magz-Edisi-21-Agustus-2016.pdfe MAGZ Khotbah Minggu | #TEACHING Orang yang suci hatinya (ayat 8) Y ang dimaksud “hati” di sini bu-kanlah organ dalam tubuh

23

eMAGZ

Jangan memberangus mulut lembu yg sg mengir ik|#DOYOUKNOW

1 Korintus 9:9 dan 1 Timotius 5:18

Di antara banyak penafsiran tentang bagaimana memahami frase “jangan memberangus mulut lembu yang sedang mengirik”, entah secara literal atau hanya sekedar metafora, ada dua ayat yang di satu sisi membantu memahami frase tersebut. Namun di sisi lain, kemunculan dua ayat yang mengutip frase tersebut justru memicu para penafsir untuk sekali lagi memahami ulang atau mengkonfirmasi arti frase “jangan memberangus mulut lembu yang sedang mengirik”. 2 ayat tersebut adalah 1 Korintus 9:9 dan 1 Timotius 5:18. Yang cukup menarik adalah konteks 2 ayat ini ham-pir sama.

1 Korintus 9:9 dan 1 Timotius 5:18 sama-sama berbicara tentang para pelayan di gereja yang berhak mendapat ‘upah’ dari apa yang mereka ker-jakan. Kedua ayat yang berbicara tentang ‘upah’ untuk para pelayan di gereja, sama-sama mengutip ayat yang berasal dari Ulangan 25:4. 1 Ko-rintus mengutip ayat tersebut dan menyebutnya sebagai ‘hukum Musa’, sedangkan 1 Timotius menyebutnya dengan ‘Kitab Suci’.

Kesimpulan

Penempatan frase “jangan memberangus mulut lembu yang sedang men-girik” baik di Ulangan 24:5, 1 Kor 9:9 dan 1 Tim 5:18 dipahami sebagai se-buah frase yang jika disebutkan orang pada waktu itu akan memahaminya sebagai berikut : setiap orang yang bekerja, berhak mendapat bagian dari apa yang telah dikerjakannya. Sebagaimana lembu yang sedang bekerja mengirik, ketika dia mau memakan dari hasil irikannya, maka pemilik tidak perlu menghukumnya dengan cara menutup moncong.

NK_P

Page 24: RECrec.or.id/emagz/E-magz-Edisi-21-Agustus-2016.pdfe MAGZ Khotbah Minggu | #TEACHING Orang yang suci hatinya (ayat 8) Y ang dimaksud “hati” di sini bu-kanlah organ dalam tubuh

24

eMAGZ

BAB V | #MISSION

(Lanjutan tgl 14 Agustus 2016)

KONVERSI DANPERTOBATAN

Pertama kita akan membahas kon-versi dan ketuhanan Kristus. Pada bab ke dua yang berbicara menge-nai penginjilan, kita melihat bahwa pertobatan dan iman adalah tuntut-an ganda dari Injil dan kita telah me-lihat dalam bab ini bahwa keduanya membentuk konversi. Sayangnya

unsur pertobatan inilah yang tidak hadir dalam sebagian besar kotbah penginjilan modern, meskipun per-tobatan sangat penting dalam pem-beritaan Tuhan kita (Mis. Mark 1:15; Luk 13:3,5) dan para rasul-Nya (mis Kis 2:38; 3:19; 17:30).

Hal yang paling dibutuhkan dalam mengkotbahkan pertobatan pada masa kini adalah integritas dan re-alisme. Dalam seluruh penginjilan harus memiliki integritas. Kekha-

K O N V E R S I

Page 25: RECrec.or.id/emagz/E-magz-Edisi-21-Agustus-2016.pdfe MAGZ Khotbah Minggu | #TEACHING Orang yang suci hatinya (ayat 8) Y ang dimaksud “hati” di sini bu-kanlah organ dalam tubuh

25

eMAGZ

BAB V | #MISSION

watiran kita untuk me-menangkan orang agar

bisa mengalami konversi, terkadang menyebabkan kita tidak mau bic-ara tentang panggilan untuk berto-bat. Namun kesengajaan unuk me-nutupi aspek ini dari pemberitaan kita, sama dengan ketidakjujuran dan tidak bijaksana. Yesus sendiri tidak pernah memperingan harga yang harus dibayar dalam menjadi seorang murid, tetapi memanggil semua yang ingin menjadi murid untuk “duduk dahulu membuat an-ggaran biayanya,” karena jika mer-eka ingin mengikuti Dia, maka Dia mengharuskan mereka untuk men-yangkal diri, memikul salib dan memberi nyawa mereka. Ingatlah segala jenis pengambilan keputu-san yang mengorbankan kejujuran di atas altar statistic pasti akan me-nimbulkan korban lain, korban dari kebodohan kita sendiri. Kita wajib mengajarkan bahwa hidup baru da-lam Kristus pasti akan membawa sikap, ambisi dan standar yang baru. Karena dalam konversi orang Kris-ten bukan hanya semua yang lama yang berlalu, tetapi akan digantikan oleh semua yang baru (2 Kor 5:17).

Selain memiliki integritas ketika berkotbah tentang pertobatan dan ketuhanan Kristus, kita juga harus memiliki realisme. Tidak cukup hanya dengan memanggil orang-orang untuk bertobat dalam pen-gertian yang kabur, seolah-olah konversi bisa terjadi dalam keadaan vakum secara mistis, yang dari sana semua kehidupan nyata terhisap ke dalamnya. Ketika Yohanes Pem-baptis menyerukan untuk berto-bat dan dibaptis, dia menekankan agar orang-orang yang merespon “menunjukkan buah yang sesuai dengan pertobatan itu.” Dan dia tidak hanya berhenti di situ. Dia melanjutkan dengan masalah-mas-alah yang spesifik. Orang kaya ha-rus berbagi kelebihan mereka den-gan orang yang membutuhkan. Para pemungut cukai harus mengem-balikan apa yang diambilnya. Dan para prajurit tidak boleh lagi meng-gunakan kekuasaan mereka untuk merampok orang, tetapi puas den-gan pendapatan mereka (Luk 3:8, 10-14). Yesus terlihat melakukan hal yang sama, karena Zakheus menjadi memahami, agar bisa menjadi mu-rid, dia perlu mengembalikan apa yang sudah dia ambil dengan tidak

Page 26: RECrec.or.id/emagz/E-magz-Edisi-21-Agustus-2016.pdfe MAGZ Khotbah Minggu | #TEACHING Orang yang suci hatinya (ayat 8) Y ang dimaksud “hati” di sini bu-kanlah organ dalam tubuh

26

eMAGZ

BAB V | #MISSION

benar. Sesudah itu dia memberikan setengah dari hartanya ke-pada orang miskin, mungkin karena dia sudah tidak bisa lagi

mengingat sebagian besar orang ang telah dirampoknya. Kita juga perlu memberi penjelasan yang realistis dan konkret tentang dampak-dampak masa kini dari pertobatan, konversi dan ketuhanan Yesus Kristus.

KONVERSI DAN GEREJA

Dampak kedua dari konversi adalah keanggotaan gereja. Ada beberapa orang penting yang berpendapat pada hari ini, bahwa orang-orang yang telah bertobat tidak diwajibkan untuk menjadi anggota suatu gereja. Dr. M.M. Thomas mengajukan apa yang dia sebut “persekutuan sekuler yang berpusat pada Kristus di luar gereja dan – dalam konteks India- komuni-tas agama Hindu.” Dia menjelaskan pandangannya ini dengan menam-bahkan, bahwa “konversi kepada Kristus,” tidak harus berarti “konversi kepada komunitas Kristen.” Sebaliknya para petobat perlu membangun “persekutuan iman yang berpusat pada Kristus di dalam masyarakat, bu-daya dan agama di tempat mereka hidup, mengubah struktur dan nilai yang ada di dalamnya.” dalam pandangannya ini, juga termasuk peno-lakan terhadap baptisan, karena baptisan telah menjadi bukan sekedar tanda persekutuan dengan Kristus, tetapi lebih kepada proselitisme ke dalam komunitas agama dan sosial politik.”

Bersambung.......

Page 27: RECrec.or.id/emagz/E-magz-Edisi-21-Agustus-2016.pdfe MAGZ Khotbah Minggu | #TEACHING Orang yang suci hatinya (ayat 8) Y ang dimaksud “hati” di sini bu-kanlah organ dalam tubuh

27

eMAGZ

Family Fel lowship | #CARE

RENUNGAN HARIAN

Senin, 22 Agustus 2016BERKENANKAH IA?

(Bacaan: Yesaya 1: 11-17)

Bagi Yesus kesucian itu tidak terjadi di dalam perilaku, tetapi di dalam hati. Orang Israel di dalam teks ini melakukan yang sebaliknya, mereka menekankan tentang puasa, tentang persembahan, tentang sunat namun mereka mengabaikan tentang hati yang mengasihi Allah dan sesama. Itu sebabnya Allah menegur mereka dengan keras,”Untuk apa itu korbanmu yang banyak-banyak? Jangan lagi membawa persembahanmu yang tidak sungguh, sebab baunya adalah kejijikan bagi-Ku.”

Mungkin kita bertanya bukankah persembahan adalah hal yang baik? mengapa Allah memandang persembahan orang israel sebagai kejijikan di dalam teks ini? Jawabannya adalah karena Allah menghendaki kesu-cian, dan kesucian tidak terjadi pada aktifitas yang terlihat, tetapi terjadi di dalam hati. Mungkin ada banyak aktifitas rohani yang kita lakukan saat ini, namun jika hati saudara tidak dipenuhi dengan kesucian ilahi, semuanya adalah kejijikan bagi Allah.

Tidak sedikit orang Kristen yang terlihat rohani karena melakukan semua aktifitas rohani, namun sudahkah kita melakukannya dengan hati yang suci? Seorang yang suci hatinya akan selalu peka terhadap pimpinan Roh Kudus. Kepekaan inilah yang akan menghasilkan berbagai hal yang berke-nan di hadapan Tuhan. Manusia terbatas dalam menilai hati yang suci karena tidak terlihat, namun Allah menjadikan hal itu sebagai penilaian utama. Ia berkenan ditemui hanya oleh orang yang suci hatinya (Mat 5:8).

Page 28: RECrec.or.id/emagz/E-magz-Edisi-21-Agustus-2016.pdfe MAGZ Khotbah Minggu | #TEACHING Orang yang suci hatinya (ayat 8) Y ang dimaksud “hati” di sini bu-kanlah organ dalam tubuh

28

eMAGZ

Family Fel lowship | #CARE

Selasa, 23 Agustus 2016DAMAI SEJATI

(Bacaan: Matius 5:9)

Damai bukanlah keadaan di mana dapat kumpul bersama, mengabaikan perbedaan, kesalahan dan juga dosa. Ini adalah kompromi dan bukan da-mai. Ketika Yesus lahir di dalam dunia, Ia hadir di tengah situasi yang penuh dengan pertentangan. Banyak orang menolak, menghina, melece-hkan, menganiaya dan menyalibkan Dia. Apakah Yesus bukan pembawa damai? namun sesungguhnya damai yang dibawa Yesus mengobati akar persoalan yang sesungguhnya. Tanpa itu, tidak ada damai sejati.

Menjadi pembawa damai berarti harus berkorban seperti Yesus. Ia harus berkorban nyawa untuk mendamaikan Allah dengan manusia. Jika sauda-ra ingin menjadi pembawa damai, saudara harus memiliki hati yang sama dengan Yesus yaitu mengasihi orang lain. Kasih itu yang menggerakkan kita untuk memberikan kebutuhan utama orang lain yaitu Injil. Hanya In-jil yang dapat memberikan kedamaian sejati bagi setiap manusia, karena ia akan didamaikan dengan Allah. Kedamaian apapun selain itu adalah kedamaian yang semu. Tidak ada kedamaian sejati melalui prestasi, ma-teri, keluarga dan lainnya, sebab semuanya dengan mudahnya berubah. Hanya perdamaian dengan Allah yang dapat memberikan damai yang se-sungguhnya. Itulah yang sudah Yesus kerjakan bagi kita. Ia pun ingin kita menjadi pemberita Injil, itu sebabnya sebelum naik ke surga Ia member-ikan amanat untuk menjadi saksiNya sampai ke ujung bumi, membaptis dan menjadikan semua bangsa muridNya.

Kiranya kita menjadi anak-anak Tuhan yang mau memberitakan Injil. Karena hanya Injil yang dapat memberikan damai sejati bagi manusia.

Page 29: RECrec.or.id/emagz/E-magz-Edisi-21-Agustus-2016.pdfe MAGZ Khotbah Minggu | #TEACHING Orang yang suci hatinya (ayat 8) Y ang dimaksud “hati” di sini bu-kanlah organ dalam tubuh

29

eMAGZ

Family Fel lowship | #CARE

Rabu, 24 Agustus 2016JAGALAH HATI

(Bacaan: Amsal 4:23)

Seorang Bapak dipercaya untuk pengadaan barang bagi kepentingan op-erasional perusahaan. Suatu saat ia membeli barang dengan jumlah yang sangat besar dan mendapatkan potongan harga sampai 25 %. Setelah pros-es pembelian dan pembayaran selesai, si pemasok barang berkata, apa-kah kwitansinya ditulis sesuai harga kesepakatan semula sehingga diskon tidak dicantumkan. Si Bapak menjawab, tulis saja sesuai dengan harga yang perusahaan harus bayar. Meskipun bapak tersebut bisa melakukan-nya tanpa diketahui orang lain, namun ia tetap menjaga hatinya murni.

Salomo di dalam bagian ini meminta kita menjaga hati dengan sega-la kewaspadaan, sebab hati manusia memancarkan kehidupan. Alkitab versi FAYH menerjemahkan dengan baik, yaitu “jagalah hatimu, karena hatimu memengaruhi segala sesuatu dalam hidupmu”. Setiap tindakan dan perilaku kita merupakan buah yang tampak dari apa yang ada dalam hati kita.

Salomo juga memberitahu cara menjaga hati yaitu dengan segala ke-waspadaan. Kewaspadaan menunjukan kualitas maksimal dari usaha kita di dalam menjaga hati, karena ketika sedikit saja kita membiarkan hati kita dikendalikan oleh dosa, maka semua tindakan yang serong lainnya akan muncul. Sudahkah kita menjaganya dengan kewaspadaan?

Page 30: RECrec.or.id/emagz/E-magz-Edisi-21-Agustus-2016.pdfe MAGZ Khotbah Minggu | #TEACHING Orang yang suci hatinya (ayat 8) Y ang dimaksud “hati” di sini bu-kanlah organ dalam tubuh

30

eMAGZ

Family Fel lowship | #CARE

Kamis, 25 Agustus 2016PASTI MENDERITA

(Bacaan: Matius 5:9-12)

Seorang bernama Wang Ming Tao pernah berkata, “Aku tidak layak untuk menderita demi nama Yesus. Namun jika Allah memberikan hak istime-wa itu padaku, aku akan menganggapnya sebagai suatu berkat yang besar.” “Berbahagialah orang yang menderita”, Wang Ming Tao sangat memaha-mi pelajaran ini dengan baik.

Di sinilah letaknya perbedaan antara orang yang berpikir secara rohani dan orang yang berpikir menurut daging. Orang yang berpikir menurut daging akan menganggap penderitaan demi kebenaran adalah hal yang bodoh, tetapi orang yang berpikir secara rohani akan menganggapnya se-bagai suatu hak istimewa untuk menderita demi nama Yesus, menderita oleh sebab kebenaran.

Paulus di dalam 2 Timotius 3:12 mengatakan bahwa orang yang hidupnya saleh di dalam Tuhan Yesus, pasti akan menderita penganiayaan. Jika saudara adalah orang saleh di dalam Yesus tidak mungkin luput dari pen-ganiayaan. Jika kita tidak rela menderita menganiayaan, Yesus memberi-tahu kita dengan terus-terang, “Janganlah menjadi orang Kristen. Bentuk penganiayaan yang kita alami hari ini tentunya berbeda dengan penderi-taan Yesus dan murid-muridnya di abad permulaan, tetapi hal yang sama adalah kita akan tetap menderita demi kebenaran.

Page 31: RECrec.or.id/emagz/E-magz-Edisi-21-Agustus-2016.pdfe MAGZ Khotbah Minggu | #TEACHING Orang yang suci hatinya (ayat 8) Y ang dimaksud “hati” di sini bu-kanlah organ dalam tubuh

31

eMAGZ

Family Fel lowship | #CARE

Jumat, 26 Agustus 2016HATI YANG PEKA

(Bacaan: Yeremia 4:14)

Yeremia menggunakan berbagai macam cara dan ungkapan perasaan serta emosi untuk menyampaikan bagaimana dahsyatnya penghukuman bagi bangsa Yehuda. Ia memberitahukan, mengabarkan, meniup sangka-kala, dan berseru keras-keras (5). Ia menangisi, meratapi (‘aduh, dada-ku, dadaku!’), dan menggeliat kesakitan hingga tidak dapat berdiam diri karena rentetan gelombang kehancuran dahsyat yang akan terjadi akibat dosa-dosa bangsa Yehuda (19-20). Yeremia adalah seorang hamba Al-lah yang merindukan adanya kedamaian di tanah Yehuda. Ia mendiagno-sa dengan tepat bahwa persoalan yang sedang terjadi di Yehuda terletak pada hati bangsa Yehuda yang tidak mau bertobat. Itu sebabnya Allah seolah-oleh membiarkan mereka diterpa gelombang masalah. Pukulan keras yang berupa “hukuman” adalah cara terakhir Allah agar umat-Nya bertobat. Ia harus menurunkan tangan keras-Nya untuk mencegah umat-Nya binasa. Apa yang telah dilakukan Yeremia memberi teladan bagi kita. Ia tidak menunjukkan sikap sok suci, sok benar lalu menghakimi sebuah bangsa yang memang sudah sarat dengan dosa-dosa yang menjijikkan. Se-baliknya Yeremia, menangisi dosa-dosa bangsanya, mengidentifikasikan dirinya dengan mereka yang akan menerima konsekuensi dosa dan tetap tinggal bersama bangsanya ketika mereka akan menghadapi segala ben-cana kehancuran.

Sejauh manakah kita terlibat dalam menggumuli keterpurukan bangsa kita? Apakah kita pun memiliki hati seperti Yeremia yang mau mengiden-tifikasikan dirinya dengan bangsanya? Tidak ada solusi konkrit tanpa ket-erlibatan nyata melalui kehadiran kita dalam hidup bangsa kita.

Page 32: RECrec.or.id/emagz/E-magz-Edisi-21-Agustus-2016.pdfe MAGZ Khotbah Minggu | #TEACHING Orang yang suci hatinya (ayat 8) Y ang dimaksud “hati” di sini bu-kanlah organ dalam tubuh

32

eMAGZ

Family Fel lowship | #CARE

Sabtu, 27 Agustus 2016MENGUSAHAKAN PERDAMAIAN

(Bacaan: Roma 12:18)

Pada umumnya manusia menginginkan kehidupan yang damai. Tidak ada peperangan, tidak ada kerusuhan, tidak ada kekerasan, kejahatan dan tidak ada perselisihan. Bayangkan betapa indahnya jika semua manusia hidup berdampingan secara harmonis. Sayangnya itu hanyalah utopia saja, karena ada banyak sekali orang yang berhenti hanya pada bermimpi dan berharap. Karena orang yang berharap demikianpun justru melaku-kan yang sebaliknya, Mereka terus fokus pada perbedaan dan akibatn-ya hidup dikuasai permusuhan. Mungkinkah kita mencapai dunia yang damai jika kita yang hidup di dalamnya tidak pernah bisa belajar untuk berdamai?

Paulus memberikan sebuah perintah penting dalam ayat ini. “Sedapat-dapa-tnya, kalau hal itu bergantung padamu, hiduplah dalam perdamaian den-gan semua orang!” Perintah ini menyadarkan kita bahwa di sekeliling kita ada banyak orang yang sulit di sekitar kita, dan kita harus tetap mengusa-hakan kedamaian dengan mereka.

Banyak orang mengharapkan hidup dalam perdamaian, tetapi  mereka mengharapkan orang lain yang melakukan langkah pertama, bukan di-rinya. Ada anggapan, orang yang diajak berdamai mungkin saja mera-sa besar kepala. Namun Paulus mengingatkan, ”Sedapat-dapatnya, kalau hal itu bergantung padamu, hiduplah dalam perdamaian dengan semua orang.”

Page 33: RECrec.or.id/emagz/E-magz-Edisi-21-Agustus-2016.pdfe MAGZ Khotbah Minggu | #TEACHING Orang yang suci hatinya (ayat 8) Y ang dimaksud “hati” di sini bu-kanlah organ dalam tubuh

33

eMAGZ

PENGUMUMAN

Hari / Tanggal Pukul Keterangan

Senin, 22 Agustus 2016 23.00Siaran rohani “Grace Alone” Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.M di Ra-dio Bahtera Yudha , 96,4 FMHUT: Bp. Hendro PrawiraHUT : Bp. Fatony Salim

Selasa, 23 Agustus 2016 18.30 STAR : EKSPOSISI ROMA 4Oleh: Yohanes Dodik Iswanto, M.A.

Rabu, 24 Agustus 2016 19.00 Latihan Musik KU 3HUT : Sdr. Harris WibisonoHUT : Sdri. Helen Puspa Ratna

Kamis, 25 Agustus 2016 06.00 Doa Pagi19.00 Latihan Musik KU 1 dan KU 2

HUT: Bp. Andreas KurniadiJumat, 26 Agustus 2016 18.30 KTB CPC Tema : Intentional living

Pembicara :Hendriyanto Tjong, M.B.A di Resto JenggalaHUT : Sdri. Nona Agustin

Sabtu, 27 Agustus 2016 06.00 Doa Pemuridan 18.30 Persekutuan Pemuda

22.00Siaran rohani “Grace Alone” Pdt. Yakub Tri Handoko, Th.M di Radio Mercury, 96 FM HUT: Bp. Tjandra Hari SusantoHUT : Ibu SulamitaHUT : Sdri. Handayani

Minggu, 28 Agustus 2016 HUT: Sdr. Budhi TrisnoHUT : Ibu Lie Tjai HaHUT : Sdri. Tirsana W.Koilola

AGENDA MINGGU INI

Page 34: RECrec.or.id/emagz/E-magz-Edisi-21-Agustus-2016.pdfe MAGZ Khotbah Minggu | #TEACHING Orang yang suci hatinya (ayat 8) Y ang dimaksud “hati” di sini bu-kanlah organ dalam tubuh

34

eMAGZ

JADWAL PENATALAYANAN

IBADAH UMUMMinggu, 21 Agustus 2016

Penata-layanan

Ibadah Remaja

(Pk. 09.30 WIB)

Ibadah Umum I(Pk. 07.00)

Ibadah Umum II(Pk. 09.30)

Ibadah Umum

III(Pk. 17.00)

Cab. Ba-varian(07.00)

Cab. Bavar-ian

(Pk. 09.30)

Tema Uc ap a n B e r b a h a g i a : b a g i a n 3( M at 5 : 9 - 1 2 )

Pengkhot-bah

Ev. Heri Kristanto Ev. Yohanes Dodik Iswanto, M.A Pdt. Novida Lassa, M.Th

Liturgos Ev. Heri Kristanto Ibu Debby Sdr. Andy

YSdri. Hen-

nySdri.

Debby Sdri. Lina

Pelayan Musik

Sdr. Mi-chael

Sdr. AurelSdr. ArkaSdr. An-

dreas

Bp. Willy

Sdr. IshakSdr. HizkiaSdr. YogaSdr. HarisSdr. Willy

Sdr. IshakBp. Hary-

adi

Sdr. IshakSdr. Haryadi

Sdr. AmirSdr. Toni

Sdr. Hizkia

Pelayan LCD

Sdri. Caro-line Sdr. Kevin Sdri. Ririt Sdri. Zizi Sdri. Marlin

Penyambut Jemaat

Sdri. Mi-chelle B

Sdri. Caro-line

Ibu SantiBp. Budijan-

toIbu Titik

Sdri. Krisna

Bp. Budio-no

Ibu EndangIbu Dewi

Ibu Eriana

Bp. DonnyBp. SuyonoSdr. IshakSdri. Nata-

lia

Sdri. LinaSdri. Elvi

Sdr. MitoSdri. Eka

Doa SyafaatSdr. Sebas-

tianBp. Budijan-

to Ibu Hariati Ev. Heri

Sdri. Debby Sdri. Lina

Doa Persemba-

hanSdri. Elvi Sdr. Mito

Petugas Minggu Ini Ev. Heri Bp. Budi

SG Ev. Heri

Singer Ibu VenaSdr. Joseph

Sdri,. Cin-tha

Sdr. Joseph

Sdri. LiaSdri. Risty

Sdr. An-drew

Sdr. Fredy

Sdr. DennisSdri. Clara

Page 35: RECrec.or.id/emagz/E-magz-Edisi-21-Agustus-2016.pdfe MAGZ Khotbah Minggu | #TEACHING Orang yang suci hatinya (ayat 8) Y ang dimaksud “hati” di sini bu-kanlah organ dalam tubuh

35

eMAGZ

JADWAL PENATALAYANAN

IBADAH UMUMMinggu, 28 Agustus 2016

Penata-layanan

Ibadah Remaja

(Pk. 09.30 WIB)

Ibadah Umum I(Pk. 07.00)

Ibadah Umum II(Pk. 09.30)

Ibadah Umum

III(Pk. 17.00)

Cab. Ba-varian(07.00)

Cab. Bavar-ian

(Pk. 09.30)

Tema Uc ap a n B e r b a h a g i a : b a g i a n 4Pengkhot-

bahEv. Heri

Kristanto Ev. Yohanes Dodik Iswanto, M.A Pdt. Reyco Wattimury, S.Th.

Liturgos Sdr. Sebas-tian Ibu Wilis Sdr. Andy Sdr. Su-

mito Bp. Yefta

Pelayan Musik Sdr. Calvin Bp. Eliazar

Sdr. IkhsanTEAM

Bp. Yakub Sdri. Jane

Sdr. IshakSdr. Haryadi

Sdr. AmirSdr. Willy

Sdr. HizkiaPelayan

LCD Sdr. Evan Sdr. Lutfi Sdri. Melis-sa Sdr. Kevin Sdri. Wella

Penyambut Jemaat

Sdr. IgoSdri. Dewi

Ibu SuaniIbu FenissaIbu Vena

Sdri. Dessy A

Bp. BobbyBp. Hendri

TIbu Melly

Bp. Santoso

Ibu IkeBp. DonnySdr. NobelSdr. Yono

Sdri. NiniSdri. Lina

Sdri. OlinSdri. Clara

Doa SyafaatSdri.

Eveelyn Ibu Vena Bp. BobbyIbu Carla

Sdr. Su-mito Bp. Yefta

Doa Persemba-

hanSdri. Nini Sdri. Clara

Petugas Minggu Ini Ev. Dodik Bp. Hendri

Singer Sdri. RistyBp. Stevi

Sdr. JosephSdri. Hen-

ny

Sdri. KeziaSdri. Laura

Sdr. EsauSdri. Risty

Sdr. EsauSdr. Oka

Page 36: RECrec.or.id/emagz/E-magz-Edisi-21-Agustus-2016.pdfe MAGZ Khotbah Minggu | #TEACHING Orang yang suci hatinya (ayat 8) Y ang dimaksud “hati” di sini bu-kanlah organ dalam tubuh

36

eMAGZ

JADWAL PENATALAYANAN

Penatalayanan 21 Agustus 2016(Pk. 09.30 WIB)

28 Agustus 2016(Pk. 09.30 WIB)

Liturgis Naomi dan Fefe Kak Debby

Pelayan Musik Kak Tika Kak Wie

Doa Pra/Pasca SM Kak Venna Kak Kezia

Tema Cornelius menjadi percaya Gereja Antiokhia

Sion Kak Budi Kak Budi

Getsemani Kak Suani Kak Suani

Yerusalem Kak Venna Kak Venna

Nazareth Kak Evelyn Kak Dessy

Betlehem Kak Debby Kak Santi

SEKOLAH MINGGU

KeteranganSabtu, 20 Agustus

2016(Pk. 18.30 WIB)

Sabtu, 27 Agustus 2016

(Pk. 18.30 WIB)

Tema Tunduk pada perintah Iman dan perbuatan

Pengkhotbah Pdt. Reyco W Pdt. Reyco W

Litrugos Sdri. Lia Sdri. Christine

Pelayan Musik TEAM TEAM

Pelayan LCD Sdr. Kevin Sdri. Marlin

Penyambut Jemaat Sdr. NelkiSdri. Diana

Sdri. PutriSdr. Anel

Petugas Doa Sdri. Risty Sdr. Fredi

Singer Sdri. OlinSdri. Clara

Sdr. EfraimSdri. Clara

IBADAH PEMUDA

Page 37: RECrec.or.id/emagz/E-magz-Edisi-21-Agustus-2016.pdfe MAGZ Khotbah Minggu | #TEACHING Orang yang suci hatinya (ayat 8) Y ang dimaksud “hati” di sini bu-kanlah organ dalam tubuh

37

eMAGZ

Data Kehadiran Jemaat

Ibadah Hari/Tanggal Jumlah Jemaat Keterangan

Umum 1 Minggu, 14 Agustus 2016 27 orang

Umum 2 Minggu, 14 Agustus 2016 75 orang SM: 34 orang

Umum 3 Minggu, 14 Agustus 2016 166 orang

Remaja Minggu, 14 Agustus 2016 14

Pemuda Minggu, 14 Agustus 2016 16

Cab. Bavarian KU 1 Minggu, 14 Agustus 2016 24 orang SM : - orang

Cab. Bavarian KU 2 Minggu, 14 Agustus 2016 54 orang SM : 2 orang

POS Batam Minggu, 14 Agustus 2016 18 orang SM: 72 orang

Remaja: 34 orang

DATA KEHADIRAN JEMAAT