FASHION

Conteen

PENANGGUNG JAWABFarid Rusdi

PEMIMPIN REDAKSISilviana Dharma

REDAKTUR PELAKSANAVania Levi Savitri

REDAKSIJesfrid AlfaMey Mutiari

FOTOGRAFERSeptyo Setiawan Junior

SALES & MARKETINGBonnie

DESAINER GRAFISVernia Sukeiri

PENERBITPT Fikom Untarian

ALAMAT REDAKSIJalan Letjen S. Parman No. 1, Kampus 1 Gedung Utama lantai 11, Universitas TarumanagaraTelp. (021) 56960586www.conteen.co.id

PERCETAKANPT Indesign ContentIsi di luar tanggung jawab percetakanTERBIT SETIAP DITUGASKAN

Communication for Teens

2 3

~TING TONG~ EMAIL

KORESPONDENSI

Silakan kirimkan kritik dan saranmu ke Redaksi ConteenJl. Letjen S. Parman No. 1, Ja-karta Barat 11410 atau melalui e-mail ke conteenmag@gmail.com dan boleh juga ke faks. no. (021) 56960586

Mau usul donx, Kak.Bisa ga majalah ini didistribusikan ke fakul-tas komunikasi XXXXY??? Aku uda liad versi pdf-nya, dan majalahnya bagus. Mau donx, biar bisa jadi referensi redaksional fakultas kami nie.Salam sukses selalu.

Carina (carina.imoet@gmail.com)

Dear Carina, Terima kasih atas tanggapan positif kamu. Soal distribusi, redaksi akan dengan senang hati mengirimkan majalah ini ke fakultas kamu. Ditunggu ya edisi berikutnya.

DISTRIBUSI KE FAKULTAS XXXXY

Hajimemashite, Conteen! Watashi wa Lhaem desu. Saya uda ngikutin majalah ini selama 2 tahun (looh koq bisa? Baru edisi pertama ya padahal?). Wkwkwk...

Saya punya permintaan sekaligus usul nie kak....dimuat dan dikabulin yaah.

1. Bikin kuis berhadiah donx, Conteen. Kan seru thu. Jadi bisa timbal balik sama pembaca juga.2. Rekomendasiin tempat kerja paruh waktu buat mahasiswa kaya saya ini donx. Anak kos pula. Kan lumayan, bisa buat nambah-nambah uang saku. Hehehe...

Sekian saja permintaan saya. Keep do the best, Conteen. Loph yaa!

Lhaem (Claramatara.fikom@yahoo.co.id)

Dear Lhaem,Arigatou Gozaimasu. Senang sekali redaksi mendapatkan surel dari kamu. Usul kamu menarik sekali, Lhaem. Conteen akan tampung dulu ya. Terima kasih sekali lagi, Lhaem. <3

KUIS BERHADIAH

EDITORIAL

Clothing Messenger

Hi, Fikomers......Selamat datang di majalah pertama Conteen (Communication for Teens). Sesuai dengan namanya, majalah ini ditujukan bagi kalangan remaja-remaji yang tertarik dengan dunia komunikasi, khususnya mahasiswa-mahasiswi Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Tarumanagara.

Tema yang kami angkat di edisi pertama ini adalah “Clothing Messenger”. Yakni tentang gaya berpakaian yang membawa pesan tertentu dari pemakainya.

Tau ga sich, FIKomers... disadari ataupun tidak, penampilan itu sama kaya hidup, adalah pilihan dan memiliki tujuan. Orang enggak asal pakai aja, tapi memilih gaya tampilan mereka dengan harapan orang yang melihat paham bahwa “ini loe gue”. (red)

4 5

10-11

FRONT MAGAZINE

Profil Redaksi ............................. 3Editorial ..................................... 4surat Pembaca ........................... 5

APA KATA MEREKA??????????????.............................................. 14-15

Liputan

Menolak Lupa ...................... 10-11FIKom in Style .......................... 12Role Model ............................... 13Foodies ................................. 18-19

6 7

Pakaian dipandang mempunyai fungsi komunikatif. Selain melalui kata-kata, pesan komunikasi ternyata juga bisa disampaikan melalui gaya

berpakaian loo. Pesan komunikasi non-verbal yang diinterpretasikan dari gaya berpakaian disebut komunikasi artifaktual. Menurut ahli komunikasi W. Jack Duncan, komunikasi artifaktual dapat didefinisikan sebagai komunikasi yang berlangsung melalui pakaian dan penataan artefak lainnya, seperti pakaian, dandanan, perhiasan, kancing baju, sepatu dan lain-lain.

Walau istilah komunikasi artifaktual ini kurang populer, namun tanpa disadari, beberapa teman komunikasi kita sudah mempraktikkan hal ini loo, Conteeners. Dan menariknya, gaya berpakaian yang dikomunikasikan teman-teman dari 3 jurusan di FIKom ternyata punya karakteristik yang berbeda loo. Mau tahu siapa mereka dan apa saja bedanya????? Yuukz...kita simak liputan selengkapnya berikut ini. Check it out! ^^

We DressTalk

8 9

JESS

E A

DA

M H

ALI

M MENOLAK LUPA

Dengan badan yang tinggi lagi besar, bewokan dan rambut ikal tipis seperti tak pernah kena sisir, perawakannya bisa digolongkan

sangar. Penampilannya terbilang biasa saja. Hanya mengenakan kaus hitam dan celana jeans yang kadang hitam kadang biru. Digendong ke mana-mana sebuah ransel di punggungnya.

Namun demikian, ada yang menarik dari jenis tampilan yang dikenakannya sehari-hari itu. Terutama jika kita lihat kaus-kaus yang dikenakannya. Ternyata bukan kaus sembarang kaus. Di kaus-kaus itu terpampang wajah-wajah aktivis kemanusiaan, tokoh sosial, musisi dan gerakan kiri. Di antara beberapa nama, sebut saja Munir, Pramoedya dan Karl Marx.

Sosok MarjinalJesse Adam Halim atau yang lebih akrab dipanggil Bung Jess kini tengah menjalani kuliah S1 Jurnalistik di FIKom Untar. Walau gaya berpakaiannya biasa saja, tetapi Bung Jess tidak asal pakai. Baginya setiap baju yang ia beli dan pakai haruslah mencerminkan pemikiran dan jati dirinya.

“Pasti ada (artinya). Minimal mereka adalah orang-orang yang tentunya gua kagumi dan biasanya termarjinalkan.”

Mengenai Karl Marx, Bung Jess mengaku kagum akan pemikiran-pemikirannya. Karl Heinrich Marx adalah seorang pemikir besar asal Jerman yang sangat keras mengkritik pemerintahan kapitalis pada masanya. Ia juga dikenal sebagai pencetus manifesto komunis

sosialis. Di kemudian hari, ajarannya dikenal sebagai Marxisme dan para pengagumnya disebut Marxis.

Siapa tidak kenal Pram? Sastrawan sekaligus aktivis kemanusiaan yang menyelami kehidupan penjara selama 3 periode (jaman Belanda, Orde Lama dan Orde Baru). Tokoh yang satu ini juga tidak boleh alpa dari koleksi baju Bung Jess.

“Pram sebagai seniman raksasa Indonesia yang diperkosa haknya karena posisinya sebagai seniman Lekra (onderbouw PKI di bidang seni),“ tutur Bung Jess mengenai alasannya memakai baju sang tokoh kenamaan.

Ada juga sosok alm. Munir, yang hingga kini belum jelas kasus pembunuhannya. Baju Munir dalam gambar di samping, misalnya dikenakan Bung Jess saat menghadiri Kamisan. Acara Kamisan itu digelar untuk mengenang Munir serta korban pelanggaran HAM lainnya di Indonesia. Dari mengikuti acara inilah Bung Jess mendapatkan kaus Munir tersebut.

“Munir dengan sikap terhadap penegakan HAM-nya. Dan mereka cenderung terlupakan,” jelas Bung Jess mengenai sosok-sosok yang muncul dalam baju-bajunya.

Mahasiswa yang senang berbagi cerita soal tokoh-tokoh perjuangan HAM dan ideologi kiri ini berharap melalui pakaiannya, bisa menumbuhkan kesadaran sosial bagi teman-teman sekampusnya. “Minimal menolak lupa (terhadap kaum-kaum marjinal).”

KAUSKU, JATI-DIRIKU, IDEOLOGIKU

11

Ini style ke kampus kamu dari mana? Apa dari dulu sudah mengikuti perkembangan model yang sedang trend?

Ini style banyak dapat referensi. Terkadang liat K-Pop yang sedang trend, terus juga liat dari Insta-gram, Tumblr, Pinterest. Ya, jatuhnya dari blogger atau dari majalah. Secara pribadi sih aku lebih suka model dulu, vintage .

Ada enggak orang-orang yang mengikuti style kamu di kampus, karena style kamu terbilang ‘kece’?

Kurang perhatiin juga sih, tapi kalo ada yang ikutin bagus dong berarti membawa pengaruh citra positif.

YessySamarinda, 29 september 1992

Periklanan 2011

Bosan enggak sih dengan style yang kamu punya, dari awal kuliah sampai se-karang mau lulus?

Enggak sih, malah semakin berkembang terus karena ikutin fashion update yang ada, jadi enggak berasa bosan.

Apa yang ingin kamu sampaikan den-gan gaya yang kamu kenakan ke kampus ?

Ingin memberikan kesan style yang nyaman dan gaul tanpa ketinggalan trend masa kini , supaya ter-lihat tetap kece dalam pergaulan.

Sehari-hari ia memakai kaca mata. Tidak banyak yang tahu bahwa ternyata kaca matanya yang bergaya itu selalu dipakai karena memang matanya minus 1.75. Inilah Yessi, salah satu role model komunikasi artifaktual yang menurut Conteen mewakili mahasiswi konsentrasi penjurusan advertising. Berikut wawancara Conteen dengan Yessi soal penampilannya yang terbilang unik.

JURNALISTIKKaus oblong dan jeans menjadi pilihan berpakaian

yang paling nyaman buat anak-anak jurnalistik. Terkesan cuek, tanpa riasan dan jauh dari modis. Gaya berpakaian yang super santai itu dipilih para mahasiswa jurnalistik agar memudahkan mereka dalam bergerak ketika mencari liputan.

ADVERTISINGTerkadang sulit membedakan style anak-anak

jurnalistik dan iklan. Bisa dikatakan anak periklanan ini memiliki style peralihan. Gaya berpakaian mereka santai dan sederhana. Tetapi biasanya lebih modis daripada anak jurnal. Kalau anak-anak jurnal penampilannya polos (tanpa pernak-pernik), anak adver masih menggunakan sedikit aksesoris. Biar lebih gaya gitu.

PUBLIC RELATIONNaah...konsentrasi yang satu ini butuh banget yang

namanya kerapian dan mengutamakan penampilan. Emank sich orang bilang lebih penting isi daripada penampilan. Tapi buat anak PR, penampilan luar juga penting sebagai bentuk penghargaan diri dan untuk memberi kesan yang baik pada setiap klien yang ditemuinya.

Catatan:Gaya berpakaian merupakan selera masing-masing orang. Yang tanpa disadari, memiliki kesesuaian dengan kepribadian pemakainya. Kesimpulan di atas merupakan generalisasi versi Conteen. Selebihnya kembali kepada individu. Selamat bergaya, FIKomers.

FIKom in Style

1. Niken Meiviana - Fikom 2011Anak komunikasi wajib berpakaian rapi dan menarik, karena itu merupakan modal untuk diterima oleh masyarakat.

APA KATA MEREKA TENTANG PENAMPILAN MAHASISWA/I KOMUNIKASI?????

2. Fiona adrizka - FSRD 2011Penampilan seseorang mencerminkan perilakunya. Hal ini yang wajib diketahui oleh anak Fikom.

3. Rieswin Rachwell - Teknik Sipil 2011Menurut gua ya, biasa anak-anak Fikom itu pada umumnya lebih modis dibandingkan anak fakultas lain. Kaos, jeans dan sandal jepit sudah jelas bukan ciri khas anak Fikom.

4. Andi Purwan - Fikom 2011Rapi itu wajib, karena hal tersebut menunjukkan bahwa kita adalah tipe orang yang berwibawa.

5. Andre Lukita - Fikom 2013Anak komunikasi harus rapi, karena komunikasi terkait pencitraan. Misalnya memakai baju yang berkerah atau semi formal.

6. Nirma Yunita - Fikom 2012Buat gue sih, yang penting berpenampilan nyaman aja. Kalau percaya diri, pesan yang ingin kita salurkan akan lebi tersampaikan.

14 15

F O D D I E

F O D D I E

1. HOMEY CAFE & RESTOJl. Tanjung Duren Utara IV no. 464, Jakarta Barat

Buka: 11.00 - 23.00

Merupakan sebuah tempat hang out anak muda yang memiliki suasana begitu nyaman dan asyik tentunya. Nah, untuk kalian yang menyukai makanan dari berbagai macam negara, kalian

harus mencoba makanan di Homey Cafe & Resto ini. Di sini tersedia beragam menu makanan, mulai dari Indonesian food, Chinese food, Italian food hingga Korean food loh guys. Kisaran harga Homey Cafe & Resto ini mulai dari IDR 10.000 s/d IDR 60.000. Sangat pas untuk kamu-kamu yang masih berada di bangku perkuliahan. Well, berikut kami paparkan beberapa rupa makanan yang disediakan oleh Homey Cafe & Resto ini.

Sausage Omelete IDR 28.000Spicy Mushroom IDR 23.000

Aglio Olio IDR 30.000

Patty Sandwich IDR 27.000 Nasi Goreng Ikan Asin IDR 30.000

2. KungFu Tea Shop

Adalah sebuah kedai minuman siap saji yang kini tengah digandrungi

berbagai kalangan, dari muda hingga lanjut usia. Jenis minuman yang tersedia, antara lain bubble dan milktea.

Jl. Tanjung Duren Raya No. 1, Jakarta BaratBuka: 11.00 - 21.00

Selain itu, di sini tersedia juga kudapan lezat untuk memenuhi rasa lapar Anda.

Kisaran harga KungFu Tea Shop mulai dari IDR 15.000 s/d IDR 30.000.

3. Es Pisang Ijo MudaJl. Tanjung Duren Utara IV no. 488C, Jakarta Barat

Buka: 10.00 - 23.00

Kedai rumahan dengan dekorasi yang sangat biasa, na-mun selalu ramai dikunjungi pembeli. Menjual berbagai bentuk varian minuman dan camilan kecil. Es Pisang Ijo Pemuda ini memiliki kisaran harga yang cukup terjang-kau, yakni mulai dari IDR 5.000 s/d IDR 30.000.

18 19