luka

9

Click here to load reader

Upload: hirsanhusairi

Post on 06-Nov-2015

9 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

cerpen

TRANSCRIPT

LUKA ITU

A. Keluarga kuRumah berukuran 19x10 dengan cat warna kuning, penuh dengan bunga-bunga cantik menghiasi taman rumah keluarga galih dan Zahra, mereka menikah sudah 4 tahun dan dikaruniai 2 orang putrii cantik bernama nadya berusia 2,5 tahun dan adiknya aisyah berusia 7 bulan. Galih sebagai kepala keluarga selalu berusaha menjadi imam yang amanah bagi keluarganya, yang faham akan hak dan kewajibannya kepada orang tuanya, anak dan istrinya, zahra begitupun juga akan selalu memanjatkan doa kepada sang maha tahu dan maha berkehendak agar selalu membimbing dia sebagai ibu rumah tangga yang amanah kepada suami, anak dan orangtunya.Galih dan zahra bekerja di tempat instansi yang sama, tepatnya di RS daerah di Lombok timur, galih yang sudah bersatus PNS sehari-hari di ruang VIP, dan zahra yang masih sebagai tenaga kontrak sehari-hari di ruang laboratorium.Sebelum mereka merencanakan menikah, mereka sudah menyepakati untuk tidak memakai jasa pembantu rumah tangga, jadi dengan konsekwensi meraka harus berbagi waktu untuk merawat anak mereka ketika salah satu dari mereka kembali menjalankan amanah di tempat mereka bekerja. Ketika nadya lahir semua berjalan lancar tanpa ada perselisihan dan tanpa menggangu konsentrasi mendidik anak dan konsentrasi bekerja. Wajah-wajah kelelahan dari mereka, hubungan ibadah lahiriah pun menjadi sangat sulit untuk ketemu waktunya, begitu juga waktu efektif mereka berdua untuk diskusi dan rekreasi pun sudah jarang terdengar dari mereka dikarenakan sejak lahirnya aisyah yang sekarang sudah berusia 7 bulan, ratna berangkat jaga pagi, maka tugas galih untuk menjaga anak termasuk sekolahnya nadya, zahra pulang kantor jam 13.30, maka tiba waktu untuk galih harus berangkat jaga sore, rutinitas ini berjalan awalnya tidak ada masalah, akan tetapi dengan berjalannya waktu dan akumulasi tingkat kejenuhan, galihpun sudah mulai marah-marah dan lebih senang keluar rumah untuk berolahraga, zahrapun merasa kelelahan harus mengurus anak sepulang bekerja.Berbagai solusi pernah mereka coba, dari menitip di ibu de, merenacanakan punya pembantu dan mencoba melakukan penitipan di salah satu tempat penitipan anak di kota selong tapi itu tidak memberikan kepuasan terhadap indicator mereka berdua.Galihpun berinisiatif mengajak zahra diskusi di sebuah rumah makan, galih memulai diskusi dengan beberapa masalah yg sedang mereka hadapi sekarang ini di rumah tangga mereka.Galih : dik, kita insya Alloh sudah punya segalanya secara materi, secara fisik dan secara psikologi (rumah tanpa harus numpang, penghasilan kk insya Alloh bisa membiayai kebutuhan sehari2 selama 1 bulan, nadya sudah punya tabungan asuransi, ketika nadya pun masuk SMU, nadya sudah punya tabungan sebesar 100 jt). Secara agama insya Alloh kita sama-sama faham, kk sebagai kepala keluarga berkewajiban menafkahi, dan kk ingin adik tidak perlu mencari nafkah lagi, akan lebih berharga tabungan dunia akhirat ketika seorang ibu menjadi mentor bagi anak2nya. Dengan pertimbangan itu apakah adik bersedia untuk berhenti bekerja??Zahra: hmm dengan wajah merunduk, waloupun dalam hati dan secara teori Zahra faham apa yang dipaparkan suaminya mas galih, zahra terdiam memikirkan apa kata orang tuanya nanti yang telah membiayai pendidikannya yang menghabiskan puluhan juta..zahra akhirnya berucap..hmm maaf sebelumnya kk, adik sangat setuju untuk berhenti bekerja dan total untuk mengabdi ke keluarga kita, tapiii apakah tidak bisa kita ijin dulu sama ortu yg di mataram dan di selong.Galih: insya Alloh kita akan diskusikan semua dengan orang tua, yang terpenting kita saling menguatkan. Terimasih sayang, adik adalah anugrah terindah dari Alloh untuk menemani kami di dunia dan di syurga kelak..aamiin.Zahra: aamiin dengan wajah tersipu malu Zahra berusaha merayu balik suaminya..kk juga adalah imam terbaik yang diturunkan Alloh untuk membimbing kami dan mengajak kami membangun istana termegah di syurga.

Sore yang cerah merekapun berangkat untuk menyampaikan niat baik mereka ke orang tua yang di selong, dengan segala argument yang telah mereka sampaikan, orang tua belum mengijinkan untuk berhenti bekerja, mendadak ibu dari galih berucap dengan tulus untuk menjadi pengasuh bagi anak galih dan Zahra, dengan wajah terkaget galih langsung merunduk dan meneteskan airmata sembari ngomong dalam hati akan sangat berdosa rasanya ketika ibuku yang sudah berusia 55 tahun akan aku bebani lagi sebagai pengasuh, seharusnya ibuku sudah selayaknya menikmati kesenangan masa tuanya, sudah saatnya ibu ku harus istrirahat setelah tanpa keluh kesah membesarkan aku, bukan waktunya aku repotkan dengan anak2 ku lgMerekapun keesokan harinya ke rumah orang tua di mataram, merekapun mendapatkan hasil yang sama. Dengan wajah agak kesal dan bingung maka merekapun sepakat untuk melanjutkan ikhtiar mereka untuk berbagi tugas merawat anak, hari demi hari mereka pun kembali ke keluhan awal, mereka menjadi jarang untuk saling memperhatikan. Terkadang merasa bersalah ketika galih membiarkan Zahra bekerja tanpa ridhonya, dalam hati galih berusaha menguatkan diri untuk menjadikan ini sebagai batu loncatan menjadi nilai lebih untuk naik kelas dihadapan Nya..aamiin.Dipagi yang cerah, hamparan pasir pantai indah labuhan haji terpampang luas memanjakan mata dan udara yang segar mengobati kejenuhan dan kelelahan selama sepekan bekerja, mereka pagi itu mendapatkan kesempatan yang sama untuk berlibur bersama nadya dan si kecil aisyah, disela-sela nadya berlarian di pasir pantai, galih mencoba bercanda ke Zahra tentang solusi jika Zahra tetap mau bekerja,Galih: diiiik, boleh gak jika suatu saat kk minta nikah lagi kalau kita tetap sama2 bekerja, artinya, kita bertiga bisa saling melengkapi di saat kesibukan yang agak padat..Zahra: tanpa terlihat rasa kaget dan terlihat terancam apakah pertanyaan itu menjadi alasan suaminya untuk melihat dirinya berhenti bekerja..zahra langsung menjawab singkat silahkan aja itu haknya kk, yg terpenting tujuan dan pembagian tugasnya nanti tidak saling mendzolimi knp???? Udh ketemu calonnya yaaaa?Galih: galih tersipu malu mendengar jawaban istrinya..hmm belum ada sih, klu suatu saat itu menjadi kebutuhan maka istrinya kk nnti harus atas restu adik, dan pilihan adik.Zahra: insya Alloh kk.Galih : hanya bergumam dalam hati, hmm ini perempuan apa siiih, kok tenang banget jawabnya. Lalu galih terkaget dari lamunannya ketika nadya berusaha menarik tangannya untuk mengajak ayahnya berlari lari dipinggir pantai.

B. Home careJam menunjukkan pukul 19.00 waktu jaga sore masih tersisa satu jam bagi galih, mendadak terdengar bunyi suara handphone galih, ternyata dari nomor baru, dengan suara yang galih kenal ternyata dari pak guru yang minta tolong untuk merawat luka gangren diabetes di deket rumah pak guru. Dengan perasaan yang gak enak untuk menolak maka galih membrikan jawaban iya untuk dilakukan control (homevisit) besok pagi.Rutinitas pagi dirumah galih tepatnya dimulai pukul 05.00, merekapun sudah tidak sempat berjamaah sholat subuh layaknya dulu, mereka sudah berbagi tugas, Zahra mempersiapkan nasi untuk makan ayam, menyiapkan dot steril dan air panas untuk susu dan mandinya aisyah, sementara galih membuka jendela dan membersihkan dan merapikan rumah dilanjutkan dengan mempersiapkan kandang ayam dan mempersiapkan motor yang akan dipakai oleh Zahra. Jam 06.30 aisyah mandi dan galih memberikan ayam makan. 07.00 zahra berangkat kerja sementara galih sudah mulai mengurus kedua putrinya, nadya siap2 berangkat sekolah, galih sambil menggendong dan membawa susu untuk aisyah sembari menemani nadya kesekolahnya.Alhamdulillah pagi itu ibu galih datang sepulang nadya sekolah, galihpun merasa senang karena ibunya bisa menjaga aisyah untuk sementara, karena galih harus menunaikan janjinya untuk melakukan home care ke rumah keluarga pak guru, sesampainya di rumah pasien dengan nadya, dengan melihat kondisi luka si pasien galih menarik napas panjang karena pesimis untuk bisa maksimal melakukan home care rutin, maka galih menyarankan untuk dilakukan rawat inap, akan tetapi istri dari pasien tidak punya keluarga untuk melakukan penjaga rutin ketika nanti di rawat di RS. Maka galihpun luluh untuk melakukan homecare rutin.Ketika itu dalam perjalanan jaga malam,handphone galih berbunyi lg dg nomor 083867769881, dengan nada salam yang tegas dan terkesan tidak suka main-main, galihpun tersenyum tipis mendengar salam dan cara bicara gadis yang belum dia kenal. Galih menjadi penasaran, percakapan merekapun berlajut seputar solusi terbaik untuk perawatan pasien.Rutinitas rawat luka berlanjut sampai galih dan si gadis cantik anak kedua dari pasien yang di rawat galih, gadis yang sederhana dengan cirri khas ketawanya yang terbata-bata, mereka mulai akrab sampai suatu saat ada komunikasi menarik dari mereka yang membuat galih terkesan dengan gadis yang nama lengkapnya ratna nuraini yang biasa di panggil ratna. Gadis lugu ini lulusan perguruan tinggi di Jogjakarta dengan mengambil jurusan psikologi anak. ratna gadis yang periang dan suka dengan anak-anak, dia juga sedang bekerja disebuah tempat penitipan anak di kota selong. Ada beberapa alasan juga kenapa galih merasa nyaman komunikasi dengan ratna, ratna yang sederhana tidak suka bersolek, tidak terkesan eksklusif waloupun dia sangat aktif di dunia dakwah. Galih: hmm mbk ratna kok senang dengan anak-anak?Ratna: senang aja, karena mereka sangat ikhlas bermain, menangis, mengeluh dsb, pesan kalimat ratna sebenarnya penuh makna, ratna mengajarkan kita sebaiknya dalam mengarungi hina nya dunia dengan penuh konsentrasi hanya untuk mencari ridho Alloh semata.Galih:.oooo gt, kenapa gak segera menikah aja, biar cepat punya anak?Ratna: lagi ikhtiar untuk menjadi wanita sholehah agar Alloh ridho mengirimkan laki-laki sholeh untuk menemani ku dunia dan akhirat..aamiin.Galih : oooo gt, klu suatu saat suami gak ngijinkan kerja gmn?Ratna: itu !! saya dengan tulus menerima dan memang cita-cita saya adalah menjadi ibu rumah tangga, akan tetapi suami saya harus siap menapkahi kami.Galih: oooo gt, baguslah. (sambil menghayal, hmm semoga dia menjadi istri kedua ku, semoga istriku ridho nantinya).Ratna: dari tadi nanya terus, sampai bengong gitu..gantian dooong, kasikan kisi2 untuk berkeluarga.Galih: oooo gt, hmmm lain kali aja yaa, karena harus melanjutkan pekerjaan di rumah.Ratna: ratna balik menggoda dengan kata2 oooo gt.Merekapun berpisah dengan perasaan senang terutama bagi galih, yang sepertinya terkena virus merah jambu dengan cita-cita ratna.Telah 1 minggu lamanya galih melakukan home care, percakapan merekapun sangat cair, terutama dengan adanya nadya yang selalu ikut dengan ayahnya, nadya menjadi alasan dan menjadi penengah sekaligus agar galih bisa berkomunikasi lama dengan ratna. Galih menjadi terkaget ketika dari kejauhan ibunya ratna memanggil, menanyakan tentang jadwal pengumuman tes PNS ratna yang dibali, seketika itu galihpun berdoa dalam hati mengatakan (ya Alloh, aku yakin jika suatu saat ratna manjadi jodohku, mudahkan ya alloh, waloupun dia akan bekerja jauh nantinya).Jam 17.30 galih dan ayahnya datang agak tergesa-gesa untuk home care, dengan suguhan teh hangat dan kacang rebus terkadang dengan menu special pergedel jagung buatan ratna menjadi menu rutin ketika galih datang home care, sementara itu nadya sibuk bermain dengan ratna, mereka berdua sudah mulai akrab, bagi galih keakraban itu membuat galih tambah berharap lebih untuk mempersunting ratna. Tanpa terasa adzan maghrib terdengar dari musholla yang hanya berjarak 30 meter dari rumah ratna, sementara luka yang galih rawat belum selesai, maka mereka sepakat untuk sholat berjamaah di rumah ratna, tentu imam yang ditunjuk malam itu adalah galih, sholat berjamaah pun selesai mereka tunaikan, setelah itu galih pun mengutarakan informasi ke ibu dan bapaknya ratna tentang rencana kepergian galih ke makasar selama 3 bulan untuk mengikuti pelatihan ICU, dengan kondisi luka yang belum sembuh maksimal maka kedua orang tua ratna pesimis dan sedih, siapa yang akan melanjutkan perawatn luka bapak. Maka galihpun memberikan solusi agar ratna mampu melakukan perawatan setelah galih pergi. Bagi ratna ini menjadi waktu-waktu pengabdian ke kedua orang tuanya. Seketika itupun ratna langsung masuk kamar dan mengingat bagimana orang tuanya berikhtiar maksimal sehingga dia bisa seperti sekarang ini, dia berusaha mengingat semunyaayah ku yg sehari2 sebagai penggembala kambing, pagi2 sudah harus pergi mencari rumput, siang pulang dalam kondisi panas, akan tetapi ayahku selalu pulang dengan senyumnya, walopun berusaha menyembunyikan lelahnya di depan anak2nya, ayahku tanpa kenal lelah untuk membahagiakan ku, sementara ibuku kesehariannya di pasar pagi2 harus kepasar untuk menabungkan cita2 ku nantinya, sepulang dari pasar ibu harus kembali mengurus kenakalan kami, tak jarang juga ibu sering mencubit kami, dan mungkin yang kami tidak pernah tahu, ibu terkadang sembunyi dikamar meneteskan airmata untuk menahan lelahnya karena kenakalan kami.. beranjak ku SMP tepatnya di MTs gelang, ayah dan ibuku melarangku untuk tidak bepergian kecuali dengan seijin beliau, beliau mengajarkan aku untuk sederhana dan mampu bersyukur dalam kondisi apapun, beranjak SMU tepatnya di SMU 2 selong, merekapun tak pernah lelah dan tambah semangat untuk menabungkan cita-cita ku. Ketika aku lulus SMU dengan diam-diam aku ingin melanjutkan cita2 ku di jogja mengambil jurusan kebidanan, mungkin sangat berat bagi kedua orang tuaku tapi karena beliau sangat menghargai keinginanku merekapun menurutinya, tapi ketika pihak kampus harus meminta mengeluarkan uang sebesar 17 juta dan harus lunas, orngtuaku hanya punya 10 juta pada saat itu, itupun sisa tabungan terakhir beliau, akupun mengalah karena aku tidak boleh egois ketika orang tuaku tidak mampu, seketika itu orang tuakupun menangis syukur karena aku tidak jadi mengambil kebidanan, akhirnya aku mengambil jurusan psikologi anak. Dalam masa2 kuliah ku akupun pernah sakit, ibu dan ayahku terkaget dan ingin meminjam uang di beberapa tetangga untuk segera berangkat ke jogja, derai airmata beliau tidak bernah berhenti karena aku yang tidak tahu bagaimana lelahnya beliau, ketika aku dinayatakan lulus dan segera wisuda, orang tuaku mengurai air mata karena syukur beliau, beliau pun segera menyisihkan tabungan untuk segera berangkat ke jogja, akan tetapi Alhamdulillah karena ada anak tetangga yang juga kuliah di jogja ingin berangkat ke jogja, ibuku bersyukur karena beliau bisa irit pengeluaran..dan sekarang apakah aku akan durhaka ketika mereka meminta aku untuk berbakti merawat luka beliau padahal ketika aku kecil beliau tidak tidak pernah jijik dengan kotoran, muntahan, dan segala pakaian kotorku, ya Alloh ampunkan dosa besarku ini ya Alloh, aku ingin mengabdi jiwa ragaku untuk merawat mereka berdua sampai aku halal bagi suamiku kelak. Tanpa terasa airmata ratna terus membasahi pipi dan jilbabnya sembari memandangi foto kedua orang tuanya.Sepergi galih dari rumah ratna, ratna menyempatkan untuk mengirim sms ke galih, pak, kami mengucapkan banyak terima kasih telah banyak membantu dan memberikan solusi buat kami, saya peribadi juga terkesan dan mendapatkan banyak tauladan dari bapak dalam hati ratna bergumam, jika bapak belum nikah saya pasti akan bersedia menjadi pendamping bapak..tapi saya yakin saya akan mendapatkan laki-laki seperti bapak pasti tercapai..aamiin. sms pun terkirim.Sesampai di rumah, galih membaca sms dari ratna, dg senyum sumringah, galih langsung membalas sms ratna sama2 dik, kami juga berterimkasih dan saya pribadi terkesan dengan konsep hidup ratna. oya dik, ketika nanti akan menikah jangan kabari saya yaaa terimaksih sebelumnya. Sms terkirim.Ratna terkejut membaca balasan sms dari galih, ratna bingung mengartikan maksud kalimat sms terakhir dari galih. Tanpa berfikir panjang ratna hanya membalas sms galih iya pakGalih membaca sms itu dengan menjawab jujur I love u dik ratna tapi hanya mampu terucap dalam hati.Tgl 9 november sehari sebelum keberangkatan galih ke makasar, galih menyempatkan untuk melakukan perawatan terakhir di rumahnya ratna sekaligus berpamitan, ketika berpamitan Nampak ibu ratna menguraikan airmata, begitupun ratna merasa sedih dan masih bingung dg sms galih yang tidak ingin dikabari jika ratna menikah kelak. Galih berpamitan dengan perasaan sedih dan agak berat karena dia harus berpisah dan tidak lagi melihat wajah cantik dan senyum khasnya ratna. Galih bergumam dalam hati kau pasti akan menjadi jodohku, jika tidak di dunia, maka kau akan kupinang di syurga.

Selama pelatihan galih selalu menyempatkan untuk berkomukasi dengan ratna walopun hanya dengan sms, mereka mendiskusikan kondisi luka bapak yang perawatannya dilanjutkan oleh ratna. 2 bulan telah berlalu, karena kesibukan galih maka galih tidak sempat menanyakan kondisi ayahnya ratna, seketika itupun galih langusng sms ratna..Galih : assalamualaikum. Ratna apa kabar?, maaf 1 bulan ini kami harus praktik full time dan teori ruangan.Ratna: Alhamdulillah baik.Galih: dalam hati bertanya-tanya, kenapa dengan ratna kok tiba2 menjadi tertutup dan menjawab sms tidak seperti biasanya. Galih lanjut bertanya, bagaimana kondisi bapak dan ibu?Ratna: Alhamdulillah bapak sudah mulai aktifitas, ibu tetap berjualan.Menjadi Tanda Tanya besar bagi galih kenapa dengan ratna sekarang ini, galih akhirnya mencari initiative untuk menyakan ke bibi nya ratna. Galih mengakhiri komunikasi dg Alhamdulillah.Setelah mengirim sms ke bibinya ratna, galih terkaget kaget dengan perasaan sedih membaca balasan sms dari bibinya ratna, ternyata ratna sudah menikah sejak 2 minggu yang lalu. Galih lalu langsung mengucapkan selamat kepada ratna melalui sms, ratna dengan berani membalas, maafkan ratna mas, ratna berusaha menjalankan amanah mas galih untuk tidak mengabari pernikahan ratna, ratna mohon maaf mas. Tanpa disadari ratna untuk pertama kalinya memanggil galih dengan kata-kata mas.Dalam tangisan ratna sejujurnya masih tersimpan rasa sayang ke mas galih, akan tetapi ratna langsung tersadar bahwa sekarang ratna harus mengabdi kepada imamnya.5 bulan setelah percakapan terakhir mereka, jam menunjukkan pukul 19.00 suasana RS sangat ramai, mendadak dari kejauhan galih melihat sosok ratna berjalan dengan laki-laki yang menggandengnya, galih yakin itu adalah suaminya. Galih berusaha cuek dan gak mau mengejar ratna walopun hanya sekedar Tanya kabar dan silaturrahim.Nadya sudah masuk sekolah dasar tepatnya kelas 2 SD, nadya anak yang penurut dan sangat berbakti kepada orang tuanya dan sangat baik kepada adiknya aisyah. Akan tetapi kondisi sangat berbeda dengan dulu karena Zahra ibunya nadya dalam kondisi kritis di RS sehingga nadya sepulang sekolah harus menemani ibunya sebagai tanda baktinya kepada kedua ornag tuanya, galih tetap dengan komitmen mereka berdua untuk tetap mengurus anak berdua tanpa membutuhkan pembantu. Ketika nadya ke RS tanpa disengaja nadya membawa laptop ayahnya dan ibunya melihat ada foto seorang gadis cantik di daftar album picture. Zahra langsung memanggil nadya dan menanyakan ke nadya siapa sosok wanita cantik di laptop itu.Zahra: kk nadya, ibu boleh nanya?Nadya: boleh buu, apa?Zahra: kk nadya kenal dengan kakak yang ada di laptop ayah ini?Nadya: oo itu, namanya bibi ratna, dulu ketika ayah merawat ayahnya bibi ratna mungkin ayah mengambil foto bibi ratna.Zahra: bagaimana bibi ratna itu kk nadya?Nadya: baik, sebaik ibunya nadya..hehe..insya Alloh bibi ratna amanah buu.Zahra: kk nadya mau punya ibu baru? Dan itu adalah bibi ratna?Nadya: kk nadya cukup punya 1 ibu aja dan itu adalah ibu Zahra.Zahra menangis mengingat sosok suaminya yang sangat menginginkannya untuk berhenti bekerja dulu, akan tetapi Zahra tetap bekerja sehingga ada rasa penyesalan waloupun tetap diijinkan