lubricating oil system(fix2)

Upload: erwin-paulian-sihombing

Post on 07-Apr-2018

237 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/6/2019 Lubricating Oil System(Fix2)

    1/27

  • 8/6/2019 Lubricating Oil System(Fix2)

    2/27

    1. Pengertian

    2. Fungsi3. Bagian Yang Harus Dilindungi Oleh Pelumas

    4. Klasifikasi Pelumas

    5. Karakteristik Minyak Pelumas

    6. Sifat Minyak Pelumas

    7. Sistem Pelumasan di kapal8. Properties Minyak Pelumas

    9. Cara Kerja Sistem Pelumasan di Kapal

    Contents

  • 8/6/2019 Lubricating Oil System(Fix2)

    3/27

    Pengertian Pelumas

    Pelumas dapat didefinisikan sebagai suatu zat yang berada

    diantara dua permukaan yang bergerak secara relatif agardapat mengurangi gesekan antar permukaan tersebut.

  • 8/6/2019 Lubricating Oil System(Fix2)

    4/27

    Fungsi Sistem Pelumasan

    Mengurangigesekan

    Sebagai

    media

    pendingin

    Sebagai bahan pembersih

    Mencegah karat

    Mencegah terjadinya kebocoran

    gas hasil pembakaran

  • 8/6/2019 Lubricating Oil System(Fix2)

    5/27

    Bagian Yang Harus Dilindungi

    Oleh Pelumas

    Bantalan gelinding

    Bantalan datar

    Rantai

    Penyegel

    Tali dan kabel

    Mur dan Baut Kompresor

    Piston

    Crank Shaft

    Kontak Listrik

    Pegas Katup dan Fitting

    Roda Gigi

    Sambungan Shaft/Hub

    Sistem Hidraulik Sistem Pneumatik

    Saklar Listrik

  • 8/6/2019 Lubricating Oil System(Fix2)

    6/27

    Klasifikasi Pelumas

    Berdasarkan Wujudnya

    Pelumas CairPelumas Kohesif Pelumas Padat

    Minyak Pelumas

    Zat AntikorosiGemuk Pelumas

    Pasta

    Lilin Pelumas

    Bahan Tribo-system

    Pelapis Lengket

  • 8/6/2019 Lubricating Oil System(Fix2)

    7/27

  • 8/6/2019 Lubricating Oil System(Fix2)

    8/27

    Berdasarkan Bahan

    Pelumas Itu Dibuat

    Pelumas mineral

    Pelumas nabatiPelumas sintetik

  • 8/6/2019 Lubricating Oil System(Fix2)

    9/27

    Berdasarkan Viskositasnya

    Kekentalan minyak pelumas dinyatakan dalam nomor

    nomor SAE (Society of Automotive Engineer ). Semakin

    besar nilai SAE maka minyak pelumas tersebut lebih kental.

    Oli monograde, yaitu oli yang indeks kekentalannya dinyata

    kan hanya satu angka.

    Oli multigrade, yaitu oli yang indeks kekentalannya dinyatak

    an dalam lebih dari satu angka.

  • 8/6/2019 Lubricating Oil System(Fix2)

    10/27

  • 8/6/2019 Lubricating Oil System(Fix2)

    11/27

    Klasifikasi Berdasarkan Penggunaan

    Minyak Pelumas

    Penggunaan minyak pelumas ini diatur dalam The American

    Petroleum Institutes Engine Service Classification.

    Penggunaan minyak pelumas untuk mesin bensin.

    Penggunaan minyak pelumas untuk mesin diesel.

  • 8/6/2019 Lubricating Oil System(Fix2)

    12/27

    Viscosity

    Karakteristik Minyak Pelumas

    Viscosity Index

    HVI (High Viscosity Index) di atas 80.

    MVI (Medium Viscosity Index) 40 80.

    LVI (Low Viscosity Index) di bawah 40

    Flash Point

    Pour PointTotal Base Number(TBN)

    Carbon Residue

    Density

    Emulsification danDemulsibility

  • 8/6/2019 Lubricating Oil System(Fix2)

    13/27

  • 8/6/2019 Lubricating Oil System(Fix2)

    14/27

    Sifat Minyak Pelumas

    Sifat kebasaan (alkalinity)

    Sifat detergency dan dispersancy

    Sifat tahan terhadap oksidasi

  • 8/6/2019 Lubricating Oil System(Fix2)

    15/27

    Additive

    Untuk memperbaiki kualitas dari minyak pelumas, maka dibutuhkan penambahan

    aditif.

    Deterjen

    DispersanAntioksidan

    Pelindung Korosi

  • 8/6/2019 Lubricating Oil System(Fix2)

    16/27

  • 8/6/2019 Lubricating Oil System(Fix2)

    17/27

    Sistem Pelumasan di kapal

    1. Sistem pelumasan pada engine harus dapat menyediakan suplai minyakpelumas untuk melumasi bagian yang bergerak pada engine.

    2. Suplai minyak pelumas nantinya akan digunakan untuk mereduksipanas dan gesekan antar bagian bagian yang bergerak (moving partsengine).

    3.Sistem pelumasan digunakan pula untuk membersihkan (sebagaicleaner) bagian bagian yang dilewati serta berfungsi untuk pendingin dari

    engine tersebut.

  • 8/6/2019 Lubricating Oil System(Fix2)

    18/27

    Beberapa Properties Minyak

    Pelumas

    Viskositas

    Total Base Numbermerupakan indikasi dari jumlah alkali,

    yaitu dasar, yang tersedia dalam minyak pelumas untuk menetralisir asam.

    Acidity

    Keasaman minyak harus dipantau untuk menghindari kerusakan mesin

    dan angka netralisasi digunakan sebagai unit pengukuran.

    Oxidation resistance

    Hambatan oksidasi pelumas juga dapat diukur dengan

    angka netralisasi. Bila terlalu lama dioksidasi maka minyak harus

    dibuang.

  • 8/6/2019 Lubricating Oil System(Fix2)

    19/27

    Carbon forming Tendency

    Kecenderungan pembentukan karbon pada minyak pelumas harus

    diketahui,terutama apabila minyak terkena panas. Sebuah tes residu karbon biasanya

    dilakukan untuk mendapatkan nilai persentasenya.

    Demulsibility

    Ukuran untuk sebuah minyak pelumas untuk mudah tidaknya bercampur

    dengan air

    Corrosion Inhibition

    Kemampuan minyak untuk melindungi permukaan komponen ketika minyak

    pelumas dapat tercampur dengan air.

  • 8/6/2019 Lubricating Oil System(Fix2)

    20/27

    Cara Kerja Sistem Pelumasan

    di Kapal

    Minyak pelumas yang akan digunakan untuk melumasi ditempatkan

    pada sebuah tempat yang bernama crankcase, atau biasa disebut

    sump atau bisa disebut drain tank yang biasa terletak dibawah engine.

    Minyak pelumas yang berada pada drain tank mulanya akan menuju

    sebuah strainer yang terpasang drain tank.

    Minyak pelumas tersebut dapat mengalir karena di pompa oleh

    sepasang pompa. Akan tetapi yang bekerja hanya 1 pompa saja,

    pompa lainya hanya digunakan apabila pompa 1 rusak.

    Setelah minyak pelumas akan dialirkan menuju suatu filter. Disini

    terdapat filter yang berfungsi untuk menyaring kotoran yang terbawa

    oleh oli pada saat melumasi komponen komponen engine.

  • 8/6/2019 Lubricating Oil System(Fix2)

    21/27

    Setelah proses filterisasi minyak pelumas selesai, maka minyak

    pelumas akan menuju suatu cooler yang menggunakan media berupa

    air laut untuk mendinginkan minyak pelumas, agar suhu minyakpelumas dapat diturunkan sebelum memasuki engine

    Setelah minyak pelumas didinginkan oleh cooler, maka miyak

    pelumas akan menuju distribution manifold yang terdiri atas pipa

    dengan banyak cabang dengan beragam tujuan. Salah satunya adalahmengarah ke main bearing, ke crank shaft dan ke connecting rod.

    Setelah minyak pelumas melumasi bagian engine, maka minyak

    pelumas akan tertampung pada sump/ drain tank for re - use.

  • 8/6/2019 Lubricating Oil System(Fix2)

    22/27

    Gambar Sistem Pelumasan Terpisah Pada Kapal.

  • 8/6/2019 Lubricating Oil System(Fix2)

    23/27

    TERIMAKASIH

  • 8/6/2019 Lubricating Oil System(Fix2)

    24/27

    Gemuk Pelumas

    Penambahan additive seperti sabun yang dicampur dengan pelumas mineral

    dapat menghasilkan gemuk lumas.

    Gemuk pelumas ini memiliki daya lekat yang baik pada permukaan logam,

  • 8/6/2019 Lubricating Oil System(Fix2)

    25/27

    Gemuk pelumas ini memiliki beberapa sifat-sifat khusus, antara lain:

    1.Menyekat kotoran-kotoran yang masuk atau keluar.

    2. Tidak terpengaruh oleh temperatur.

    3. Sukar mengalir dan menguap.

    4. Mencegah masuknya air, dan meskipun ada molekul-molekul air, daya lumas

    tidak berubah.

    5. Mempunyai sifat menahan benturan yang besar.

    6. Mempunyai sifat anti korosi dan oksidasi.

  • 8/6/2019 Lubricating Oil System(Fix2)

    26/27

    Berdasarkan sifat-sifat tersebut, gemuk pelumas ini dapat

    digunakan untuk melumasi bagian-bagian yang tidak dapa

    t dilumasi oleh pelumas cair (oli), seperti:

    Bagian yang mudah terkena debu dan air.

    Bagian yang tidak rapat. Bagian yang mempunyai tekanan tinggi.

    Bagian yang sukar dicapai.

    Back

  • 8/6/2019 Lubricating Oil System(Fix2)

    27/27