lp hemaptoe tb paru docx

Upload: fajarmustofa

Post on 02-Jun-2018

292 views

Category:

Documents


9 download

TRANSCRIPT

  • 8/10/2019 LP Hemaptoe TB Paru Docx

    1/15

    A. Definisi

    Tuberkulosis adalah penyakit yang ditularkan melalui udara, dimana

    bakteri basil yang infeksius terhirup (droplet) di udara (Jurdao& Otilia VV,

    2011) Tuberkulosis (T!) adalah penyakit infeksius, yang terutama

    menyerang parenkim paru Tuberkulosis dapat "uga ditularkan ke bagian

    tubuh lainnya, termasuk meninges, gin"al, tulang, dan nodus limfe (#melt$er

    & !renda, 2001)

    %emaptoe (batuk darah) adalah darah berdahak yang dibatukkan yang

    berasal dari saluran pernafasan bagian baah 'ikatakan batuk darah masif

    apabila "umlah darah yang keluar 00 ml dalam aktu 2 "am %emaptoe

    adalah ekspetorasi darah * mukus yang berdarah (+nonimous, 2012)

    %emaptoe (hemoptysis) adalah batuk dengan sputum yang mengandung darah

    yang berasal dari paru atau perabangan bronkus (-usmiati & .aksmi, 2011)

    %emaptoe diklasifikasikan men"adi (Tafti #/ dkk, 200)

    1 %emaptoe masif perdarahan lebih dari 200 per 2 "am

    2 %emaptoe moderat perdarahan kurang dari 200 per 2 "am

    %emaptoe ringan sputum dengan berak darah

    B. Penularan dan Faktor-faktor Risiko

    Tuberkulosis ditularkan dari orang ke orang oleh transmisi melalui

    udara 3ndi4idu terinfeksi , melalui berbiara, batuk, bersin, tertaa, atau

    bernyanyi, melepaskan droplet besar (lebih besar dari 1005) dan keil (165)

    'roplet yang besar menetap, sementara droplet yang keil tertahan di udara

    dan terhirup oleh indi4idu yang rentan 3ndi4idu yang berisiko tinggi untuk

    tertular tuberkulosis adalah (#melt$er & !renda, 2001)

    1 7ereka yang kontak dekat dengan seseorang yang mempunyai T! aktif

    2 3ndi4idu imunosupresif (termasuk lansia, pasien dengan kanker, mereka

    yang dalam terapi kortikosteroid, atau mereka yang terinfeksi %3V)

    8engguna obat6obat 3V dan alkoholik

  • 8/10/2019 LP Hemaptoe TB Paru Docx

    2/15

    2

    #etiap indi4idu dengan gangguan medis yang sudah ada sebelumnya (mis

    'iabetes, gagal gin"al kronis, silikosis, penyimpangan gi$i, bypass

    gastrektomi atau yeyunoileal)

    3migran dari negara dengan insiden T! yang tinggi (+sia Tenggara, +frika,

    +merika .atin, -aribia)

    #etiap indi4idu yang tinggal di institusi (mis, fasilitas peraatan "angka

    pan"ang, institusi psikiatrik, pen"ara)

    9 3ndi4idu yang tinggal di daerah perumahan substandar kumuh

    : 8etugas kesehatan

    C. Etiologi

    +gens infeksius utama, Mycobacterium tuberculosis, adalah bakteri

    batang aerobik tahan asam yang tumbuh lambat dan sensitif terhadap panas dansinar ultra4iolet Mycobacteriumtuberculosiskompleksterdiri daristrain

    limaspesies yaitu M. tuberkulosis, M.canettii, M.africanum, M. microti, dan

    M.bovisdan duasubspesies yaitu M. capraedan M.Pinnipedii 7ikobakteriini

    ditandai dengan;;,;< kesamaanpada tingkatnukleotidadanhampir identik

    dengan urutan 1#r=>+tetapiberbeda dalamhalinangtropisme,

    fenotipedanpatogenisitas(Jurdao & Otilia VV, 2011)M. Bovis danM. Avium

    pernah, pada ke"adian yang "arang, berkaita dengan ter"adinya infeksi

    tuberkulosis(#melt$er & !renda, 2001)

    %emaptoeadalah ge"alapernafasannon6spesifik dan memiliki hubungan

    yang signifikan denganT! paru (Tafti #/ et al,200) ?tiologi hemaptoe antara

    lain (/lores & #under, 200)

    1 3nfeksi penyakit paru inflamasi kronis (bronkhitis akut* kronis,

    bronhietasis (fibrosis ysti), abses paru, aspergilloma, tuberkulosis

    2 >eoplasma karsinoma bronhogenik, metastase pulmonal, adenoma

    bronkial, saroma

    !enda asing* trauma aspirasi benda asing, fistula trakeo4askular, trauma

    dada, bronholith

    8embuluh darah pulmonal* ardia gagal 4entrikel kiri, stenosis katup

    mitral, infark*emboli pulmonal, perforasi arteri pulmonal (komplikasi dari

    kateter arteri pulmonal)

  • 8/10/2019 LP Hemaptoe TB Paru Docx

    3/15

    Microbacterium tuberculosa Droplet infection Masuk lewat jalan napasMenempel pada paru

    Keluar dari tracheobionchial bersama secretDibersihkan oleh makrofag Menetap di jaringan paru

    Sembuh tanpa pengobatan Terjadi proses peradangan

    Pengeluaran zat pirogenTumbuh dan berkembang di sitoplasma makrofag

    Mempengaruhi hipotalamus

    Sarang primer/afek primer (focus ghon

    Mempengaruhi sel point!ipertermi

    Komplek primer "imfangitis "okal "imfadinitis regional

    Sembuh sendiri tanpa pengobatanran pencernaan$ tulang melalui media (bronchogen$ percontinuitum$ hematogen$ limfogenSembuh dengan bekas %brosis

    +l4eolar hemoragik sindrom @oodpasteur, 4asulitide sistemik* penyakit

    4askular kolagen, obat6obatan (nitrofurantoin, isoyanate, trimelliti

    anhydrid, '6peniillamine, kokain), koagulopati

    3atrogenik post biopsi paru, rupturnya arteri pulmonal dari kateter #an6

    @an$

    9 .ain6lain malformasi arteri4enous pulmonal, bronkial telangietasia,

    pneumooniosis

    D. Patofisiologi

  • 8/10/2019 LP Hemaptoe TB Paru Docx

    4/15

    !emaptoe

    &l'eolus

    Pertahanan primer tidak adekuat

    erkembang menghancurkan jaringan ikat sekitarPembentukan tuberkel

    agian tengah nekrosis

    Membentuk jaringan keju

    Pembentukan sputum berlebihan

    Kerusakan membran al'eolar

    Menurunn#a permukaan efek paru

    )adang tahunan bronkus

    Secret keluar saat batuk

    atuk produktif (batuk terus menerus

    Droplet infection

    Terhirup orang sehat

    atuk berat Distensi abdomen

    Mual$ muntah

    *ntake nutrisi kurang

    Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan

    &l'eolus mengalami konsolidasi dan eksudasi

    )esiko infeksi

    Terjadi robekan pembuluh darah pada paru+paru

    ,isik (batuk Psikologis

    Ketidakefektifan bersihan jalan napas

    Ansietas, takut

    Gangguan rasa nyaman

    Nyeri akut

    @ambar 1 8atofisiologi %ematoma 8aru (>urarif +% & %ardhi -, 201A

    +nonimous, 2012)

    PerdarahanPK

    infeks

    Kurangpengetah

  • 8/10/2019 LP Hemaptoe TB Paru Docx

    5/15

    E. Tanda dan Gejala

    1. 8adahemaptoe, darah adalahberbusakarenadiampur dengan udaradan lendir

    dan kadang6kadanglendiryangbernoda darah

    2. -uantitasmungkin berbeda dengan"umlah yangkeil karenairitasi

    tenggorokanatau "umlah yang besardalam kasuskanker

    3. 'arahmungkinberarna merah terangatau mungkinberarna kekuningan

    . Jikabatukdisertai dengandemam tinggi, sesak napas, pusing,nyeri dada

    dandarahdalam urin ataufeses, pasien harus mendapatkan perhatianmedis

    yang mendesaktanpa penundaan (+nonimous, 2012)

    F. Pe!eriksaan Penunjang(/lores & #under, 200)

    1. 8emeriksaaan laboratorium (%b, %t)

    2. !ronkoskopi

    3. BT san dada 7endeteksi adanya aneurysm dan malformasi arteri4enous

    atau bronhietasis yang terkadang tidak terlihat pada radiografi dada

    . C6=ay dada !ermanfaat untuk menentukan sumber lokasi perdarahan "ika

    terdapat masa, lesi atau al4eoli hemoragik

    ". #putum sitologi

    G. Penatalaksanaan #edis

    'alam kasustuberkulosis, yang merupakan masalahkesehatan nasional,

    re"imenyang tepat dariobat anti6T!B dapat diberikan (>akhoda >, 2012)ada

    umumnya hemoptoe ringan tidak diperlukan peraatan khusus dan biasanya

    berhenti sendiri Dang perlu mendapat perhatian yaitu hemoptisis yang masif

    Tu"uan pokok terapi ialah (+nonimous, 2011)

    1 7enegah tersumbatnya saluran napas oleh darah yang beku

    2 7enegah kemungkinan penyebaran infeksi

    7enghentikan perdarahan

    #asaran6sasaran terapi yang utama adalah memberikan suport

    kardiopulmaner dan mengendalikan perdarahan sambil menegah asfiksia yang

    merupakan penyebab utama kematian pada para pasien dengan hemoptisis

    masif (+nonimous, 2011)

    7asalah utama dalam hemoptoe adalah ter"adinya pembekuan dalam

    saluran napas yang menyebabkan asfiksi !ila ter"adi afsiksi, tingkat

    kegaatan hemoptoe paling tinggi dan menyebabkan kegagalan organ yang

  • 8/10/2019 LP Hemaptoe TB Paru Docx

    6/15

    multipel %emoptoe dalam "umlah keil dengan refleks batuk yang buruk dapat

    menyebabkan kematian 'alam "umlah banyak dapat menimbukan ren"atan

    hipo4olemik (+nonimous, 2011)

    8ada prinsipnya, terapi yang dapat dilakukan adalah (+nonimous,

    2011)

    1 Terapi konser4atif

    a 8asien harus dalam keadaan posisi istirahat, yakni posisi miring (lateral

    deubitus) -epala lebih rendah dan miring ke sisi yang sakit untuk

    menegah aspirasi darah ke paru yang sehat

    b 7elakukansuctiondengan kateter setiap ter"adi perdarahan

    !atuk seara perlahan E lahan untuk mengeluarkan darah di dalam saluran

    saluran napas untuk menegah bahaya sufokasi

    d 'ada dikompres dengan es E kap, hal ini biasanya menenangkan penderita

    e 8emberian obat E obat penghenti perdarahan (obat E obat hemostasis),

    misalnya 4it -, ion kalsium, trombin dan karba$okrom

    f +ntibiotika untuk menegah infeksi sekunder

    g 8emberian airan atau darah sesuai dengan banyaknya perdarahan yang

    ter"adi

    h 8emberian oksigen

    i Tindakan selan"utnya bila mungkin

    1) 7enentukan asal perdarahan dengan bronkoskopi

    2) 7enentukan penyebab dan mengobatinya, misal aspirasi darah dengan

    bronkoskopi dan pemberian adrenalin pada sumber perdarahan

    2 Terapi pembedahan

    =eseksi bedah segera pada tempat perdarahan merupakan pilihanTindakan operasi ini dilakukan atas pertimbangan

    a Ter"adinya hemoptisis masif yang menganam kehidupan pasien

    b 8engalaman berbagai penyelidik menun"ukkan baha angka kematian

    pada perdarahan yang masif menurun dari 90< men"adi 1:< dengan

    tindakan operasi

  • 8/10/2019 LP Hemaptoe TB Paru Docx

    7/15

    9

    ?tiologi dapat dihilangkan sehingga faktor penyebab ter"adinya hemoptoe

    yang berulang dapat diegah

    $. #asala% &e'era(atanPengkajian (+nonimous, 2011)

    1 Jumlah dan arnadarah

    2 .amanyaperdarahan

    !atuknyaproduktifatautidak

    !atukter"adisebelumatausesudahperdarahan

    #akit dada, substernalataupleuritik

    %ubungannyaperdarahandengan istirahat, gerakanfisik, posisibadan dan

    batuk

    9 Fhee$ing

    : =iayatpenyakitparuatau"antungterdahulu; 8erdarahan di tempat lain serempak dengan batuk darah

    10 8erokok berat dan telah berlangsung lama

    11 #akit pada tungkai atau adanya pembengkakan serta sakit dada

    12 %ematuria yang disertai dengan batuk darah

    1 Gntuk membedakan antara batuk darah dengan muntah darah dapat

    digunakan petun"uk sebagai berikut

    -eadaan %emoptoe %ematemesis

    1 8rodromal =asa tidak enak di

    tenggorokan, ingin batuk

    7ual, stomah distress

    2 Onset 'arah dibatukkan, dapat

    disertai batuk

    'arah dimuntahkan dapat

    disertai batuk

    8enampilan

    darah

    !erbuih Tidak berbuih

    Farna 7erah segar 7erah tua

    3si .ekosit, mikroorganisme,

    makrofag, hemosiderin

    #isa makanan

    =eaksi +lkalis (p% tinggi) +sam (p% rendah)

    9 =iayat8enyakit

    'ahulu

    7enderita kelainan paru @angguan lambung,kelainan hepar

    : 9 +nemi -adang6kadang #elalu

    ; : Tin"a Farna tin"a normal

    Guaiac test(6)

    Tin"a bisa berarna

    hitam, Guaiac test(6)

    1 8emeriksaan fisik

  • 8/10/2019 LP Hemaptoe TB Paru Docx

    8/15

    :

    8ada pemeriksaan fisik diari ge"ala*tanda lain di luar paru yang dapat

    mendasari ter"adinya batuk darah, antara lain "ari tabuh, bising sistolik dan

    opening snap, pembesaran kelen"ar limfe, ulserasi septum nasalis,

    teleangiektasi (+nonimous, 2011)

    ). Diagnosa &e'era(atan*>+>'+ 3nternational, 200;A Barpenito .J, 2009)

    1 -etidakefektifan bersihan "alan nafas bd obstruksi "alan nafas (sekresi

    dibronkus, mukus yang berlebihan)A fisiologis (infeksi)

    2 >yeri akut bd agen in"uri (fisik)

    -urang pengetahuan bd kurangnya paparan informasi

    -etidak seimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh bd faktor biologi

    (hemaptoe) @angguan rasa nyaman

    8- infeksi

    +. Ren,ana Tindakan *+kley & .adig, 2011A Barpenito .J, 2009A >urarif +%

    & %ardhi -, 201A 7oorhead#, et all 200:)

    1 'iagnosa 1 -etidakefektifan bersihan "alan nafas bd obstruksi "alan nafas

    (sekresi dibronkus, mukus yang berlebihan)A fisiologis (infeksi) ditandai

    dengan adanya batuk, suara nafas tambahan (hee$ing), perubahan pada

    pola dan respiratory rate, sputum berlebihan

    #etelah diberikan asuhan keperaatan 1 H 2 "am diharapkan bersihan

    "alan klien men"adi efektif

    C/ 8atensi "alan napas, status respirasi

    -riteria hasil

    a) #uaranafas yang bersih, tidak ada sianosis dan dipsneu (mampu

    mengeluarkan sputum, mampu bernafas dengan mudah)

    b) 7enun"ukkan "alan napas yang paten (irama nafas, frekuensi pernapasan

    dalam rentang normal, tidak ada suara napas abnormal)) 7ampu mengidentifikasi dan menegah faktor yang dapat menghambat

    "alan napas

    )C la0el/ 7ana"emen "alan napas

    1 +uskultasi suara napas 1 6 "amSuara napas normal jelas atau krakels

    tersebar dibagian dasar yang jelas dengan napas dalam. Adanya krakles

    kasar diakhir inspirasi mengindikasikan adanya cairan di jalan napas,

  • 8/10/2019 LP Hemaptoe TB Paru Docx

    9/15

    ;

    hee!ing mengindikasikan adanya sumbatan jalan napas "#auci et al,

    $%%&'

    2 8antau pola napas, meliputi rate, kedalaman dan upaya

    bernapas(espiratory rate normal untuk deasa tanpa dispneu adalah )$*

    )+ "Bickley S!ilagyi, $%%-'. engan adanya sekresi pada jalan napas

    respiratori rate akan meningkat.

    !erikan oksigen sesuai orderPemberian oksigen dapat memperbaiki

    hipoksemia "/ong 0lliot, $%%-'.

    Obser4asi sputum, arna, bau, dan 4olumeSputum normal adalah bening

    atau abu*abu dan minimal1 sputum abnormal adalah hijau, kuning atau

    terdapat bercak darah1 berbau1 dan biasanya dalam jumlah banyak.

    'orong pemberian airan lebih dari 200ml* hari keuali klien dengangangguan "antung atau gin"al2airan membantu meminimalisasi keringnya

    mukosa dan memaksimalkan kerja silia untuk mengeluarkan sekresi.

    !erikan pengobatan seperti obat koagulan, dan antitusif 3bat koagulan

    diberikan untuk menghentikan perdarahan dan obat golongan antitusif

    untuk mengurangi batuk pada klien melalui penekanan pusat saraf batuk.

    9 !erikan kompres dingin dibagian leher dan dada klien 4ompres dingin

    memberikan efek vasokontriksi pada pembuluh darah sehingga

    perdarahan dapat dikontrol.

    2 'iagnosa 2 >yeri akut bd agen in"uri (fisik) ditandai dengan perubahan

    nafsu makan, perubahan respiratory rate, melaporkan nyeri seara 4erbal

    #etelah diberikan asuhan keperaatan 1 H 2 "am diharapkan nyeri yang

    dirasakan klien berkurang

    C/ Tingkat nyeri, kontrol nyeri

    -riteria hasil

    a) 7ampu mengontrol nyeri (tahu penyebab nyeri, mampu menggunakan

    teknik nonfarmakologi untuk mengurangi nyeri, menari bantuan)b) 7elaporkan baha nyeri berkurang dengan menggunakan mana"emen

    nyeri

    ) 7ampu mengenali nyeri (skala, intensitas, frekuensi, dan tanda nyeri)

    d) 7enyatakan rasa nyaman setelah nyeri berkurang

    )C la0el/ 7ana"emen nyeri

    1 .akukan pengka"ian menyeluruh pada nyeri termasuk lokasi, karakteristik,

    durasi, frekuensiPengkajian menyeluruh pada nyeri termasuk lokasi,

  • 8/10/2019 LP Hemaptoe TB Paru Docx

    10/15

    0

    karakteristik, durasi, frekuensi penting untuk menentukan penyebab utama

    nyeri dan pengobatan yang efektif "Breivik et al, $%%&1 Ming /ah, $%%&'.

    $. -a"i adanya nyeri seara rutin, biasanya dilakukan pada pemeriksaan TTV

    dan selama akti4itas dan istirahatPengkajian nyeri merupakan tanda*tanda

    vital fisiologis yang penting dan nyeri termasuk dalam 5kelima tanda*tanda

    vital6 "APS, $%%&'.7yeri akut sebaiknya dikaji saat istirahat "penting untuk

    kenyamanan' dan selama bergerak "penting untuk fungsi dan menurunkan

    risiko terjadinya kardiopulmonari dan tromboembolitik pada klien'"Breivik

    et al, $%%&'.

    8. 7inta klien untuk men"elaskan pengalaman nyeri sebelumnya, keefektifan

    inter4ensi mana"emen nyeri, respon pengobatan analgetik termasuk efek

    samping, dan informasi yang dibutuhkan Memperoleh riayat nyeri

    individu membantu untuk mengidentifikasi faktor potensial yang mungkin

    mempengaruhi keinginan pasien untuk melaporkan nyeri, seperti intensitas

    nyeri, respon klien terhadap nyeri, cemas, farmakokinetik dari analgesik

    "4alkman et al, $%%81 eane Smith, $%%&1 unoody et al, $%%&'.

    (egimen manajemen nyeri harus secara individu kepada klien dan

    mempertimbangkan kondisi medis, psikologis dan fisiologis, usia, respon

    sebelumnya terhadap analgesik.

    9. 7ana"emen nyeri akut dengan pendekatan multimodal Multimodal

    analgesik mengkombinasikan dua atau lebih pengobatan, metode "Pasero,

    $%%8a, $%%-a'. Manfaat dari pendekatan ini adalah dosis efektif terendah

    dari setiap obat bisa diberikan, hasilnya efek samping dapat diminimalkan

    seperti terjadinya oversedasi dan depresi respirasi "Pasero, $%%8a1 Parvi!i

    et al, $%%:1 APS, $%%&'.

    ;. Jelaskan pada klien mengenai pendekatan mana"emen nyeri, termasuk

    inter4ensi farmakologi dan nonfarmakologi Salah satu langkah penting

    untuk meningkatkan kemampuan kontrol nyeri adalah klien memahami

    nyeri secara alami dengan baik, pengobatannya dan peran klien dalam

    mengontrol nyeri "APS, $%%&'.

    +. 7inta klien untuk men"elaskan nafsu makan, eliminasi, dan kemampuan

    untuk istirahat dan tidur +dministrasikan terapi dan pengobatan untuk

    meningkatkan* memperbaiki fungsi ini 3bat*obatan golongan opioid

  • 8/10/2019 LP Hemaptoe TB Paru Docx

    11/15

    1

    dapat menyebabkan konstipasi yang biasanya terjadi dan menjadi masalah

    yang signifikan dalam manajemen nyeri. 3pioid menyebabkan konstipasi

    dengan cara menurunkan motilitas usus danmengurangi sekresi mukosa

    "#riedman ello Buono, $%%)1 Panchal, Muller*Schefe, /ur!elmann,

    $%%:'.

    :. #ebagai tambahan administrasi obat analgesik, dukung klien untuk

    menggunakan metode nonfarmakologi untuk membantu mengontrol nyeri,

    seperti distraksi, imaginary, relaksasi dengan menarik napas dalam Strategi

    perilaku*kognitif dapat menjadi sumber kontrol diri klien, keberhasilan

    personal, dan berpartisipasi aktif dalam pengobatannya sendiri.

    'iagnosa -urang pengetahuan bd kurangnya paparan informasi ditandai

    dengan mem4erbalkan masalah yang dialami

    #etelah diberikan asuhan keperaatan 1 H 0 menit (1C pertemuan)

    diharapkan pengetahuan klien bertambah

    C/ 8engetahuan proses penyakit, pengobatan

    -riteria hasil

    a) -lien dan keluarga mampu menyatakan pemahaman tentang penyakit,

    kondisi, prognosis dan program pengobatan

    b) 8asien dan keluarga mampu men"elaskan kembali apa yang telah

    di"elaskan peraat* tim kesehatan lainnya

    )C la0el/ 7enga"arkan 8roses penyakit (+kley & @ail, 2010A >urarif &

    %ardhi, 201)

    1 8ertimbangkan kemampuan dan kesiapan klien untuk bela"ar (mis mental,

    kemampuan melihat dan mendengar, adanya nyeri, kesiapan emosional,

    moti4asi dan pengetahuan sebelumnya) ketika menga"arkan klien

    Mempermudah dalam memberikan penjelasan pada klien.

    2 @ambarkan proses penyakit dengan ara yang tepat Memudahkan klien

    dalam memahami proses penyakit. @ambarkan tanda dan ge"ala yang biasa munul pada penyakit 4lien

    mengetahui tanda dan gejala sehingga jika terjadi kegaatan, klien dapat

    melapor kepada petugas kesehatan< peraat dan mendapatkan penanganan

    yang tepat.

  • 8/10/2019 LP Hemaptoe TB Paru Docx

    12/15

    2

    'iagnosa -etidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh bd

    faktor biologi (hemaptoe) ditandai dengan berat badan turun dengan intake

    makanan yang tidak adekuat, nyeri dada, kesulitan menelan makanan

    #etelah diberikan asuhan keperaatan 1 H 2 "am diharapkan kebutuhan

    nutrisi klien terpenuhi

    C/ #tatus nutrisi, status nutrisi intake makanan dan minuman, status

    nutrisi intake nutrisi, kontrol berat badan

    -riteria hasil

    a) +danya peningkatan berat badan sesuai dengan tu"uan

    b) 7ampu mengidentifikasi kebutuhan nutrisi

    ) Tidak ter"adi penurunan berat badan yang berarti

    )C la0el/ 7ana"emen nutrisi (+kley & @ail, 2010A >urarif & %ardhi, 201)

    1. 8antau intake makanan Pencatatan intake makanan membantu klien dan

    peraat, mengakaji makanan yang biasa dimakan, pola makan " Shay,

    Sorbert Seibert, $%%-.

    2. Taarkan makanan yang biasa klien makan Setiap orang menyukai

    makanan yang biasa dimakan, terutama ketika mereka sakit "3=(egan,

    $%%-'.

    3. !erikan pengobatan antiemetik dan nyeri sesuai order dan keperluan

    Adanya mual< muntah atau nyeri menimbulkan penurunan nafsu makan.

    'iagnosa @angguan rasa nyaman ditandai dengan ansietas, takut, kurang

    istirahat, ketidakmampuan untuk rileks

    #etelah diberikan asuhan keperaatan 1 H 12 "am diharapkan klien

    merasa nyaman

    C/ +nsietas, rasa nyaman

    -riteria hasil

    a) 7ampu mengontrol keemasan

    b) -ualitas tidur dan istirahat adekuat

    )C la0el/ 3nspirasi harapan (+kley & @ail, 2010A >urarif & %ardhi, 201)

    1. -a"i tingkat kenyaman klien saat ini .angkah ini dapat digunakan untuk

    membantu meningkatkan rasa nyaman klien Sumber pengkajian data

    tingkat kenyamanan bisa berupa subjektif, objektif, primer, sekunder, fokus

    "4olcaba, $%%81 /ilkinson >an?euven, $%%:'.

    2. 3nstruksikan pasien untuk menggunakan teknik relaksasiMambantu klien

    untuk mendapatkan rasa nyaman tanpa teknik farmakologi.

    'iagnosa 8- 3nfeksi

  • 8/10/2019 LP Hemaptoe TB Paru Docx

    13/15

    #etelah diberikan asuhan keperaatan 1 H 2 "am diharapkan infeksi

    dapat diatasi

    C (Barpenito, 200)

    -riteria hasil

    a) -omplikasi dapat diegah

    b) Tidak ter"adi distres pernapasan, tidak ter"adi syok

    )C la0el/ -ontrol infeksi (+kley & @ail, 2010A >urarif & %ardhi, 201)

    1. -a"i tanda6tanda infeksiA suhu tubuh, nyeri, perdarahan, dan pemeriksaan

    labolatorium ,radiologiMengetahui keadaan pasien.

    2. -a"i tanda6tanda syok dan distress pernapasanMonitor komplikasi.

    3. -olaborasi pemberian antibiotik yangsesuaiMengatasi penyabab.

    Daftar Pustaka

    +kley !J, .adig @! 2011 >ursing 'iagnosis %andbook an ?4idene6!ased

    @uide to 8lanning Bare Gnited #tated of +meria ?lse4ier

    +nonimous 2011 %emaptoe

    'iakses pada tanggal 22 +pril 201

    http**u$anHsditoblogspotom*2011*09*hemaptoehtml

    +nonimous 2012 +suhan keperaatan pada pasien hemaptoe (batuk darah)

    'iakses pada 22 +pril 201http**mydoumentkublogspotom*2012*0*asuhan6keperaatan6pada6

    pasien6hemaptoehtml

    !iley .#, #$ilagy 8 200; @uide to 8hysial ?Hamination, ?d 10 8hiladelphia

    .ippinott, Filliams and Filkins

    !rei4ik %, !orhgre4ink 8B, +llen #7 et al 200: +ssesment of 8ain !r J

    +naesthA 101 (1) 1962

    http://uzanxwsdcito.blogspot.com/2011/07/hemaptoe.htmlhttp://mydocumentku.blogspot.com/2012/03/asuhan-keperawatan-pada-pasien-hemaptoe.htmlhttp://mydocumentku.blogspot.com/2012/03/asuhan-keperawatan-pada-pasien-hemaptoe.htmlhttp://mydocumentku.blogspot.com/2012/03/asuhan-keperawatan-pada-pasien-hemaptoe.htmlhttp://mydocumentku.blogspot.com/2012/03/asuhan-keperawatan-pada-pasien-hemaptoe.htmlhttp://uzanxwsdcito.blogspot.com/2011/07/hemaptoe.html
  • 8/10/2019 LP Hemaptoe TB Paru Docx

    14/15

    Barpenito, .J2009 'iagnosa -eperaatan +plikasi pada 8raktik -linis Jakarta

    ?@B

    'eane @, #mith %# 200: O4er4ie of 8ain 7anagement in Older 8ersons Blin

    @eriatr 7edA 2 1:620

    'unoody B/, - ren$ishek '+, 8asero B et al 200: +ssesment,

    8hysiologyal 7onitoring, and BonseIuenes of 3nadeIuately Treated

    8ain J 8erianesth >ursA 2 (1+) #29

    /aui +, !raunald ?, -asper '. et al 200: %arrisons priniples of internal

    mediine, ed 19 >e Dork 7@ra6%ill

    /lores =J, #under # 200 7assi4e %emoptysis %ospital 8hysiian 96

    Jurdao ., Otilia VV 2011 =e4ie +rtiel Tuberulosis >e +spet of +n Old'isease 3nternational Journal of Bell !iology 161

    -alkman BJ, Visser -, 7oen J et al 200 8reoperati4e 8rediation of #e4ere

    8ostoperati4e 8ain 8ainA 9 162

    -olaba - 200 Bomfort Theory and 8ratie + %olisti Vision for %ealth Bare

    >e Dork #pringer

    -usmiati T, .aksmi F 2011 Terapi !edah pada 8enderita dengan Persistent

    @emoptysis 7a"alah k-edokteran =espirasi, 2 (1)A 2

    7ing Fah 3J 200: 8ain 7anagement in The %ospitali$ed 8atient 7d Blin >

    +mA ;2 916:

    7oorhead, #ue, et all 200: >ursing Outomes Blassifiation (>OB) /ourth

    ?ditionG#+ 7osbie ?lse4ier

    >akhoda > 2012 %emoptysis m'hil

    'iakses pada tanggal 22 +pril

    http**mdhilom*hemoptysis*

    >+>'+ 3nternational 200; >ursing 'iagnosis 'efinition and Blassifiation

    200;62011 G#+ Filley !lakell 8ubliation

    >urarif +%, %ardhi - 201 +plikasi +suhan -eperaatan !erdasarkan

    'iagnosis 7edis dan >anda >i >o Jilid 2 Dogyakarta 7ediation

    O=egan 8 200; >utrition for 8atients in %ospital >urs #tandA 2 (2) 61

    http://www.mdhil.com/hemoptysis/http://www.mdhil.com/hemoptysis/
  • 8/10/2019 LP Hemaptoe TB Paru Docx

    15/15

    8ar4i$i J, =eines ', #teege J et al 2009 B#3 in4estigating +ute 8ostoperati4e

    8ain 3mpro4ing Outomes and Blinial %ori$ons

    8asero B 200a 7ultimodal !alaned +nalgesia in the 8+BG J 8erianesth >ursA

    1: () 262:

    66666666666 200;a Bhallenges in 8ain +ssesment J 8erianesth >ursA 2 (1) 06

    #hay .?, #hobert J., #eibert ' et al 200; +dult Feight 7anagement

    Translating =esoure and @uidelines 3nto 8ratie J +m +ad >urse

    8ratA 21 () 1;9620

    #melt$er #B, !renda @! 2001 !uku +"ar -eperaatan 7edikal6!edah ?disi :

    Jakarta ?@B

    Tafti #/, 7ehran 7, #eyed 77, 7ehdi -' 200 Outome and ?4aluation of%emoptysis in 8atients ith Old 8ulmonary T! TanaffosA (1) 6:

    The +merian 8ain #oiety (+8#) 200: 8riniple of +nalgesi Gse in +ute and

    Bhroni 8ain, ed @len4ie, 3. The #oiety

    Filkinson J, Van.eu4en - 2009 /undamental of >ursing 8hiladelphia ?+

    'a4is

    Fong 7, ?lliot 7 200; The Gse of 7edial Orders in +ute Bare OHygen

    Therapy !r J >ursA 1: (:) 26