lks non bank

34
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Islam sebagai agama wahyu merupakan sumber pedoman hidup bagi seluruh umat manusia. Oleh karena itu, seluruh aktivitas yang dilakukan dalam bidang ekonomi islam mengutamakan metode pendekatan sistem nilai sebagaimana yang tercantum dalam sumber-sumber hukum islam yang berupa Al-Qur’an, Sunnah,Ijma’, dan Ijtihad. Sistem nilai tersebut diharapkan dapat membentuk sistem ekonomi islam yang mampu mengentaskan kehidupan manusia dari ancaman timbulnya perpecahan akibat adanya persaingan ekonomi. Oleh karena itu, pembentukan reksa dana syariah sebagai lembaga investasi syariah juga memiliki keterkaitan yang erat dengan implementasi konsep ekonomi islam yang mengacu pada sistem nilai dan asas-asas pokok filsafat ekonomi islam, yang berpedoman pada sumber hukum Islam. Dengan adanya reksa dana syariah ini memudahkan masyarakat terutama umat Islam untuk membuka peluang usaha sebesar-besarnya tanpa ada halangan tidak tersedianya modal dengan tetap memperhatikan dan tidak melanggar aturan hukum Islam. Dalam makalah ini kami akan menjelaskan apa itu reksa dana hingga pembahasan yang rinci. 1

Upload: muhammad-f-fahrudin

Post on 27-Jan-2016

21 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

reksa dana

TRANSCRIPT

Page 1: Lks Non Bank

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Islam sebagai agama wahyu merupakan sumber pedoman hidup bagi seluruh

umat manusia. Oleh karena itu, seluruh aktivitas yang dilakukan dalam bidang ekonomi

islam mengutamakan metode pendekatan sistem nilai sebagaimana yang tercantum

dalam sumber-sumber hukum islam yang berupa Al-Qur’an, Sunnah,Ijma’, dan Ijtihad.

Sistem nilai tersebut diharapkan dapat membentuk sistem ekonomi islam yang

mampu mengentaskan kehidupan manusia dari ancaman timbulnya perpecahan akibat

adanya persaingan ekonomi. Oleh karena itu, pembentukan reksa dana syariah sebagai

lembaga investasi syariah juga memiliki keterkaitan yang erat dengan implementasi

konsep ekonomi islam yang mengacu pada sistem nilai dan asas-asas pokok filsafat

ekonomi islam, yang berpedoman pada sumber hukum Islam.

Dengan adanya reksa dana syariah ini memudahkan masyarakat terutama umat

Islam untuk membuka peluang usaha sebesar-besarnya tanpa ada halangan tidak

tersedianya modal dengan tetap memperhatikan dan tidak melanggar aturan hukum

Islam. Dalam makalah ini kami akan menjelaskan apa itu reksa dana hingga pembahasan

yang rinci.

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian dari reksa dana syariah dan apa dasar hukumnya ?

2. Apa sajakah prinsip yang digunakan dalam pengelolaan reksa dana syariah?

3. Bagaimana mekanisme operasional reksa dana syariah?

C. Tujuan

1. Mendeskripsikan pengertian dan menyebutkan dasar hukum reksa dana syariah.

2. Mendeskripsikan prinsip yang digunakan dalam pengelolaan reksa dana syariah.

3. Menjelaskan mekanisme operasional reksa dana syariah.

1

Page 2: Lks Non Bank

BAB II

PEMBAHASAN

A. Sejarah Reksa Dana Syariah

Reksa Dana pertama kali dikenal pada 1870 di Inggris. Ketika Robert Fleming

ditugaskan ke Amerika Serikat oleh pimpinan perusahaan tempat ia bekerja, ia melihat

ada investasi baru yang muncul setelah perang saudara. Ketika ia pulang ke Inggris, ia

bermaksud membuka investasi baru tersebut tetapi ia tidak punya modal yang cukup

untuk membuka usahanya. Masalah ini mendorongnya untuk mengumpulkan uang dari

teman-temannya dan kemudian membentuk The Scottish American Invesment Trust pada

1873. Perusahaan ini mirip dengan apa yang sekarang dikenal sebagai Reksa Dana

tertutup.

Setelah itu pada tahun 1955 Reksa Dana Islam diperkenalkan oleh national

commercial bank di Saudi Arabia dengan nama Global Trade Equity dengan

kapitalisasi sebesar U$ 150 juta. Adapun di Indonesia reksa dana Islam diperkenalkan

pertama kali pada 1998 oleh PT Danareksa Investment Management, dimana pada saat

itu PT Danareksa mengeluarkan produk reksa dana berdasarkan prinsip Islami berjenis

reksa dana campuran yang dinamakan Danareksa Islam Berimbang.1

B. Pengertian Reksa Dana Syariah

Menurut Undang-Undang No. 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal menyebutkan

bahwa Reksa dana adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari

masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio efek oleh

manajer investasi.2

Sedangkan Reksa Dana Syariah menurut fatwa DSN (Dewan Islam Nasional)

MUI no. 20/DSN-MUI/IX/2000 mendefinisikan reksa dana islam sebagai reksa dana

yang beroperasi menurut ketentuan dan prinsip islam, baik dalam bentuk akad antara

pemodal sebagai pemilik harta (shahib al-mal) dengan manajer investasi sebagai wakil

shahib al-mal, maupun antara manajer investasi sebagai shahib al-mal dengan

penggunaan investasi.

1 Ismail Nawawi, Ekonomi Kelembagaan Syariah: Dalam Pusaran Perekonomian Global Sebuah Tuntutan dan Realitas, Surabaya: CV.Putra Media Nusantara, 2009, hlm. 1692 Juhaya S. Praja, Pasar Modal Syariah dan Praktik Pasar modal Syariah, Bandung: Pustaka Setia, 2013, hlm. 141

2

Page 3: Lks Non Bank

Dengan ketentuan ini, maka batasan untuk produk-produk yang dapat dijadikan

portofolio bagi reksa dana syariah adalah produk-produk investasi sesuai dengan syariah;

seperti saham yang tergabung dalam JII (Jakarta Islamic Index), Obligasi syariah, dan

berbagai instrumen keuangan syariah lainnya.3

Reksa dana syariah merupakan sarana investasi campuran yang menggabungkan

saham dan obligasi syariah dalam satu produk yang dikelola oleh manajer investasi.

Manajer investasi menawarkan KIK (Kontrak Investasi Kolektif) reksa dana syariah

kepada para investor yang berminat, kemudian dana yang diperoleh dari investor dikelola

oleh manajer investasi untuk ditanamkan dalam satu saham atau obligasi syariah yang

dinilai mengguntungkan.

Keuntungan berinvestasi pada reksa dana syariah adalah dapat dilakukan secara

ritel sehingga investasi awal dapat disesuaikan dengan kesanggupan keuangan dan

nilainya kecil, bahkan ada yang hanya Rp 250.000. keuntungan lainnya antara lain

adalah hasilnya yang relatif lebih tinggi (dibanding deposito) serta bebas pajak, mudah

pelaksanaan transaksinya (ATM, phone banking atau intenet banking);

perkembangannya yang dapat dipantau secaraharian melalui media (termasuk beberapa

koran), serta adanya audit secara rutin dan pengawasan oleh Dewan Pengawas Syariah

(DPS).

Reksa dana di Inggris dikenal dengan sebutan unit trust yang berarti unit (saham)

kepercayaan dan di Amerika dikenal dengan sebutan mutual fund yang berarti dana

bersama dan di Jepang dikenal dengan sebutan investment fund yang berarti pengelolaan

dana untuk investasi berdasarkan kepercayaan.4

Berikut beberapa reksa dana syariah di Indonesia:

1. BNI Dana Syariah (sejak tahun 2004)

2. Dompet Dhuafa-BTS Syariah (2004)

3. PNM Amanah Syariah (2004)

4. Big Dana Syariah (2004)

5. I-Hajj Syariah Fund (2005)

6. Reksa dana PNM Syariah (sejak tahun 2000)

7. Danareksa Syariah Berimbang (2000)

8. Batasa Syariah (2003)

3Asri Sitompul, Reksa Dana: Pengantar dan Pengenalan Umum, Bandung: Citra Aditya Bakti, 2000, hlm.24 Dahlan Siamat, Manajemen Lembaga Keuangan, Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 2004, hlm 261

3

Page 4: Lks Non Bank

9. BNI Dana Plus Syariah (2004)

10. AAA Syariah Found (2004)

11. BSM Investa Berimbang (2004)5

C. Pembagian Reksa Dana

1. Pembagian reksa dana berdasarkan bentuk hukum

Di Indonesia, terdapat dua bentuk hukum reksa dana, yaitu reksa dana

berbentuk perseroan terbatas (PT reksa dana) dan reksa dana berbentuk kontrak

investasi kolektif   (reksa dana KIK). Dalam hal kepemilikan, PT reksa dana akan

menerbitkan saham yang dapat dibeli oleh investor. Sehingga dengan  memiliki

saham dari PT reksa dana, investor memiliki hak atas kepemilikan atas PT tersebut.

Sementara itu, reksa dana KIK menerbitkan unit penyertaan. Dengan memiliki unit

penyertaan reksa dan KIK, maka investor mempunyai kepemilikan atas kekayaan

aktiva bersih reksa dana tersebut.

Reksa dana berbentuk perseroan (PT reksa dana) merupakan suatu perusahaan

(dalam hal ini perseroan terbatas) yang bergerak pada pengelolaan portofolio investasi

pada surat-surat berharga yang tersedia di pasar investasi. Dari kegiatan tersebut PT

reksa dana akan memperoleh keuntungan dalam bentuk peningkatan nilai aset

perusahaan (sekaligus nilai sahamnya), yang kemudian juga akan dapat dinikmati

oleh para investor yang memiliki saham pada perusahaan tersebut.

Sementara itu, reksa dana kontrak investasi kolektif (KIK) adalah kontrak

yang dibuat antara manajer investasi dan bank kustodian yang  juga mengikat

pemegang unit penyertaan sebagai investor. Melalui kontrak ini manajer investasi di

beri wewenang untuk mengelolah portofolio kolektif dan bank kustodian diberikan

wewenang untuk melaksanakan investasi penitipan administrasi investasi kolektif.

Fungsi dari kontrak investasi kolektif sama halnya dengan anggaran dasar dan

anggaran rumah tangga dalam suatu perusahaan. Saat ini seluruh reksa dan yang adadi

Indonesia adalah reksa dana berbentuk KIK.6

2. Pembagian reksa dana berdasarkan sifat operasional

Berdasarkan sifat operasionalnya, reksa dana dapat dibedakan menjadi reksa

dana terbuka (open-end) dan reksa dana tertutup (closed-end). Beberapa perbedaan

5 Ibid hlm. 2656 Ismail Nawawi, Ekonomi Kelembagaan Syariah: Dalam Pusaran Perekonomian Global Sebuah Tuntutan dan Realitas, Surabaya: CV.Putra Media Nusantara, 2009, hlm. 170

4

Page 5: Lks Non Bank

keduannya dapat dijelaskan sebagai berikut. Reksa dana terbuka menjual sahamnya

melalui penawaran umum untuk seterusnya dicatatkan pada bursa efek. Investor tidak

dapat menjual kembali saham yang dimilikinya kepada reksa dana melainkan kepada

investor lain melaluli pasar bursa dimana harga jual belinya ditentukan oleh

mekanisme bursa.

Semantara itu, reksa dan tertutup menjual saham atau unit penyertaannya

secara terus-menerus sepanjang ada investor yang membeli. Saham ini tidak perlu

dicatatkan di bursa efek dan hargannya ditentukan didasarkan atas nilai aktiva bersih

(NAB)/  net asset value(NAV) per saham yang dihitung oleh bank kustodion.

Pada dasarnya reksa dana berbentuk perseroan dapat beroperasi secara terbuka

maupun tertutup, sedangkan reksa dana berbentuk KIK hanya dapat beroperasi secara

terbuka.7

3. Pembagian reksa dana berdasarkan jenis investasi

Berdasarkan investasinya, reksa dana terbagi menjadi empat kategori, yaitu:

a. Reksa dana pasar uang (money market funds / MMF)

Reksa dana pasar uang adalah yaitu efek-efek utang yang berjangka

kurang dari satu tahun. Umumnya, instrument atau efek yang masuk dalam

kategori ini meliputi deposito, SBL, obligasi, serta efek utang lainnya dengan

jatuh tempo kurang dari satu tahun. Reksa dana pasar uang merupakan reksa

dana dengan tingkat risiko paling rendah dan cocok untuk investor yang ingin

menginvestasikan dananya dalam jangka pendek (kurang dari satu tahun).

b. Reksa Dana pendapatan tetap (fixed income funds /FIF)

Reksa Dana pendapatan tetap merupakan reksa dana yang melakukan

investasi sekurang-kurangnya 80% dari portofolio yang dikelolanyaa kedalam

efek bersifat hutang, seperti obligasi dan surat utang lainnya dan 20% dari dana

yang dikelola dapat diinvestasikan pada instrument lainnya. Reksa dana jenis ini

memiliki risiko yang relatif lebih besar dari reksa dana pasar uang dengan

tujuan investasi untuk menghasilkan return yang stabil. Efek bersifat utang

umunya memberikan penghasilan dalam bentuk bunga, seperti deposito, SBI,

obligasi, instrumen lainya. FIF yang terdapat di Indonesia lebih banyak

memanfatkan instrumen obligasi sebagai bagian terbesar investasinya.

c. Reksa Dana saham (Equity Funds / EF)

7 Ibid, hlm. 171

5

Page 6: Lks Non Bank

Reksa dana saham adalah reksa dana yang melakukan investasi

sekurang-kurangnya 80% dari portofolio yang dikelolanya ke dalam efek

bersifat ekuitas (saham) dan 20% dari dana yang dikelola diinvestasikan pada

instrument lainya. Reksa dana jenis ini memiliki tingkat resiko yang paling

tinggi dibandingkan dengan jenis reksa dana lain, tentunya juga

memiliki return yang lebih tinggi.  Berbeda dengan efek pendapatan tetap

seperti deposito dan obligasi, di mana investor lebih berorientasi pada

pendapatan bunga, efek saham umumnya memberikan potensi hasil yang lebih

tinggi berupa capital gain, efek saham juga memberikan hasil lainya berupa

deviden.

d. Reksa Dana Campuran (Balance fund / BF )

Tidak seperti MMF, FIF, dan EF yang memiliki batasan alokasi investasi

yang boleh dilakukan, reksa dana campuran dapat melakukan investasinya baik

pada efek utang maupunequitas dan proporsi alokasi yang lebih fleksibel. Reksa

dana campuran dapat di artikan reksa dana yag melakukan investasi dalam

efek equitas dan efek utang yang perbandinganya (alokasi) tidak termasuk

dalam  kategori FIF.

Saat ini sebagian besar reksa dana di Indonesia merupakan kontrak

Investasi Kolektif  (KIK) dan bersifat terbuka. “ Artinya, investor bisa kapan

saja membeli dan menjual kembali unit penyertaan reksa dananya kepada pihak

pengelola (manajer investasi). Yang bersifat tertutup hanya reksa dana

terproteksi. Reksa dana ini punya masa penawaran terbatas, dan jika investor

telah membeli unit penyertaan reksa dana untuk, katakanlah, satu tahun, maka

selama satu tahun itu ia tak dapat menjual kembali penyertaanya, kecuali jika

manu dikenakan biaya penjualan yang cukup tinggi.8

Perkembangan terakhir (suara pembaharuan, oktober 2006) BAPEPAM

mengeluarkan aturan baru berkaitan dengan jenis-jenis reksa dana yang sedikit

berbeda dari reksa dana yang selama ini beredar. Reksa dana tersebut, seperti reksa

dana terproteksi, reksa dana indeks, dan reksa dana dengan penjaminan. Sekilas

mengenai ketiga reksa dana tersebut sebagai berikut.9

1. Reksa dana terproteksi (capital protected fund)

8 Ibid, hlm 1729 Veithzal Rivai, Islamic Financial Management, Bogor: Gahlia Indonesia, 2010, hlm 46

6

Page 7: Lks Non Bank

Jenis reksa dana pendapatan tetap, namun manajer investasi memberikan

perlindungan terhadap investasi awal investor sehingga nilainya tidak berkurang

saat jatuh tempo. Sebagian besar dana yang dikelola akan dimasukkan pada efek

bersifat utang yang pada saat jatuh tempo sekurangnya dapat menutup nilai yang

diproteksi. Sisanya diinvestasikan kepada efek lain, sehingga investor masih

punya peluang memperoleh peningkatan NAB (Nilai Aktiva Bersih).

2. Reksa dana penjamin (guarnted fund)

Reksa dana ini menjamin bahwa investor sekurangnya akan menerima

sebesar nilai investasi awal pada saat jatuh tempo, sepanjang persyaratannya

dipenuhi. Jaminan ini diberikan lembaga penjamin berdasarkan kontrak lembaga

itu dengan manajer investasi dan bank kustodian (bank yang mewakili

kepentingan investor untuk mengawasi ketaatan manajer investasi). Manajer

investasi wajib menginvestasikan sekurang-kurangnya 80% daripada efek bersifat

utang yang masuk kategori layak investasi.

3. Reksa dana indeks

Portofolio reksa dana terdiri atas efek-efek yang menjadi bagian dari

indeks acuan. Manajer investasi waib menginvestasikan minimal 80% persen dari

NAB pada sekurangnya 80% efek yang menjadi bagian indeks acuan.10

D. Prinsip-Prinsip Hukum Ekonomi Islam dalam pengelolaan Reksa Dana Syariah

Secara historis, eksistensi reksa dana syariah tidak dikenal dalam sejarah

kelahiran dan penyebaran agama islam. Sekalipun demikian, hal tersebut bukan berarti

bahwa Islam tidak memiliki konsep-konsep yang dijadikan sebagai dasar pembentukan

dan operasionalisasi reksa dana syariah. Dalah hukum ekonomi islam terdapat beberapa

prinsip muamalah mubah dan jaiz, yang menjelaskan bahwa segala sesuatu

diperbolehkan selama tidak dilarang oleh Al-Qur’an dan Sunnah.

Dasar transaksi yang mendasari pembentukan reksa dana syariah pertama kali

adalah kontrak. Apabila reksa dana syariah tersebut berbentuk perseroan, terdapat

kontrak antara pihak direksi dan manajer investasi sebagai pihak pengelola dan bank

kustodian sebagai pihak penyimpan kekayaan milik reksa dana syariah. Adapun reksa

dana syariah yang berbentuk kontrak investasi kolektif (KIK), pembentukannya

didasarkan pada adanya kontrak antara manajer investasi dan bank kustodian. Dalam

prespektif hukum ekonomi islam, eksistensi reksa dana syariah dalam kapasitasnya

10 Ibid, hal 457

7

Page 8: Lks Non Bank

sebagai lembaga dapat dipersamakan dengan prinsip mudharabah. Secara teknis,

mudharabah didefinisikan sebagai suatu perjanjian kerja sama antara dua pihak, yaitu

satu pihak menyediakan dana sebagai modal dan pihak lain melakukan pengelolaan atas

dana tersebut.

Reksa dana syariah bertindak sebagai pengelola (mudharib yang berkewajiban

untuk melakukan pengelolaan atas dana milik para investor. Pengelolaan tersebut

dilakukan dalam bentuk menempatkan kembali dana milik para investor dalam berbagai

instrumen investasi yang sesuai nilai-nilai syariat, yaitu yang tidak mengandung unsur

riba, unsur haram, perjudian, dan unsur spekulatif atau unsur resiko (gharar). Dengan

didasarkan pada pada pola hubungan tersebut, prinsip mudharabah yang di aplikasikan

dalam reksa dana syariah bukan merupakan mudharib murni, yang hanya melakukan

investasi kembali dana muilik para investor dalam sektor riil.

Prinsip reksa dana syariah antara lain:

• Investasi hanya pada perusahaan yang kegiatan usaha utamanya sesuai syariah; tidak

mengandung riba, tidak memproduksi makanan atau minuman haram dan sebagainya

• Uang tidak boleh menghasilkan uang

• Transaksi tunai harus segera diselesaikan dengan kontrak

• Pemilik modal memiliki hak untuk mengakhiri kepemilikannya bila ia menghendaki,

kecuali dinyatakan secara tegas dalam kontrak11

E. Dasar Hukum Reksa Dana Syariah

Pada prinsipnya, setiap sesuatu dalam muamalat adalah dibolehkan selama tidak

bertentangan dengan islam, mengikuti kaidah fikih yang dipegang oleh mazhab Hambali

dan para fuqaha lainnya yaitu;

“prinsip dasar dalam transaksi dan syarat-syarat yang berkenaan dengannya ialah

boleh dilakukan, selama tidak dilarang oleh Islam atau bertentangan dengan nash

syariah”.12

Allah SWT memerintahkan orang-orang yang beriman agar memenuhi akad-akad

yang mereka lakukan. Seperti disebut dalam Al-Qur’an surat Al-Maidah ayat 1:

11 M. Nur Rianto Al Arif, Lembaga Keuangan Syariah: Suatu Kajian Teoritis Praktis, Bandung: CV. Pustaka Setia, 2012, hlm. 34812 Kasmir, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, Jakarta: Raja Grafindo, 2008, hlm 208

8

Page 9: Lks Non Bank

Artinya: Hai orang-orang yang beriman, penuhilah akad-akad itu[388].di halalkan

bagimu binatang ternak, kecuali yang akan dibacakan kepadamu. (yang

demikian itu) dengan tidak menghalalkan berburu ketika kamu sedang

mengerjakan haji. Sesungguhnya Allah menetapkan hukum-hukum menurut

yang dikehendaki-Nya.13

[388] Akad (perjanjian) itu mencakup: janji prasetya hamba kepada Allah dan perjanjian

yang dibuat oleh manusia dalam pergaulan sesamanya

Syarat-syarat yang berlaku dalam sebuah akad, adalah syarat-syarat yang

ditentukan sendiri oleh kaum muslimin, selama tidak melanggar ajaran islam. Rosulullah

SAW memberi batasan tersebut dalam hadits:

“perdamaian itu boleh antara orang-orang Islam kecuali perdamaian yang

mengharamkan yang halal atau menghalalkan yang haram. Orang-orang Islam wajib

memenuhi syarat-syarat yang mereka sepakati kecuali syarat yang mengharamkan yang

halal atau menghalalkan yang haram.” (HR. Abu Daud, Ibnu Majah dan Tirmizy dari

Amru bin ‘Auf.)14

F. Mekanisme Operasional Reksa Dana syariah

Mekanisme operasional antara pemodal dengan manajer investasi dalam reksa

dana Islam menggunakan sistem wakalah. Pada akad wakalah tersebut, pemodal

memberikan mandat kepada manajer investasi untuk melaksanakan investasi bagi

kepentingan pemodal,sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam prospektus.

Investasi hanya dilakukan pada instrumen keuangan yang sesuai dengan Islam.

Instrumen tersebut meliputi saham sesuai Islam, penempatan dalam deposito pada Bank

Umum dan surat utang jangka panjang dan jangka pendek yang sesuai dengan prinsip

Islam.

13 Kementrian Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya Dilengkapi Dengan Asbabun Nuzulul dan Hadits Shahih, Bandung; PT Syigma Examedia Arkanleema, 201014 Ibid, hlm 211

9

Page 10: Lks Non Bank

Untuk menjamin reksa dana, Islam beroperasi tanpa menyalahi aturan keislaman

seperti yang diatur dalam Fatwa DSN, suatu reksa dana Islam wajib memiliki Dewan

Pengawas Islam (DPS). Fungsi utama DPS adalah sebagai penasihat pengelola investasi

mengenai hal-hal yang terkait dengan aspek Islam dan sebagai mediator antara reksa

dana dengan DSN.

Reksa dana islam berbeda dengan reksa dana konvesional dalam operasionalnya. Hal

yang paling tampak adalah proses screening dalam mengkontruksi portofolio. Filterisasi

menurut prinsip Islam akan mengeluarkan saham yang memiliki aktivitas haram, seperti

riba, minuman keras, judi,daging babi dan rokok.15

G. Keuntungan dan Resiko Investasi Melalui Reksa Dana Syariah

Pada dasarnya setiap kegiatan investasi mengandung dua unsur, yaitu return

(keuntungan) dan resiko. Berikut ini terdapat beberapa keuntungan berinvestasi

menggunakan Reksa Dana:

1. Tingkat likuiditas yang baik

Yang dimaksud dengan likuiditas disini adalah kemampuan untuk mengelola

keluar masuknya uang dari Reksa Dana, sehingga pemodal dapat mencairkan

kembali saham/unit penyertaan setiap saat sesuai ketetapan yang dibuat masing-

masing Reksa Dana sehingga memudahkan investor untuk mengelola kasnya

2. Kemudahan investasi

Reksa Dana mempermudah investor untuk melakukan investasi di pasar

modal. Kemudahan investasi tercermin dari kemudahan pelayanan administrasi

dalam pembelian maupun penjualan kembali unit penyertaan. Kemudahan juga

diperoleh investor dalam melakukan reinvestasi pendapatan yang diperoleh,

sehingga unit penyertaannya dapat bertambah.

3. Efisiensi biaya dan waktu

Reksa Dana merupakan kumpulan dana dari banyak investor, jadi biaya

investasi yang dikeluarkan akan lebih murah bila dibandingkan dengan melakukan

transaksi secara individual di bursa. Pengelolaan yang dilakukan oleh manajer

investasi secara profesional,sehingga investor tidak perlu memantau sendiri kinerja

investasinya tersebut.

4. Transparansi informasi

15 Munir Fuady, Pasar Modal Modern (Tinjauan Hukum), Bandung: Citra Aditya Bakti, 1996, hlm 117

10

Page 11: Lks Non Bank

Reksa Dana wajib memberikan informasi atas perkembangan portofoliodan

biayanya, secara berkala dan kontinyunya, sehingga pemegang unit penyertaan dapat

memantau keuntungan, biaya, dan resikonya.

5. Diverisifikasi

Diverisifikasi merupakan istilah investasi dimana kita tidak menempatkan

seluruh dana investasi dalam satu peluang investasi, dengan maksud memperkecil

resiko terjadinya kerugian. Manajer investasi akan memilih berbagai macam saham ,

sehingga kinerja satu saham tidak akan mempengaruhi keseluruhan kinerja reksa

dana. Tujuan dilakukan diverifikasi adalah untuk memberikan keseimbangan

investasi pada suatu jenis saham.

6. Manajemen Profesional

Pengelola reksa dana pada umumnya terdiri atas orang-orang yang memiliki

pengalaman dan keahlian di bidang pasar modal. Untuk menjadi pengelola (manajer

investasi) diwajibkan memiliki izin sebagai penasihat investasi sehingga hanya

orang tertentu saja yang dapat menjadi manajer atau penasihat investasi. Pengelolaan

portofolio dilakukan oleh manajer investasi yang memiliki keahlian khusus di

bidang pengelolaan dana yang didukung informasi dan akses informasi pasar modal

yang lengkap. Mengingat pemodal individu umumnya memiliki keterbatasan waktu

dan akses informasi, maka peranan manajer investasi menjadi sangat penting dalam

melakukan investasi di pasar modal.16

Reksa dana memiliki andil yang sangat besar dalam perkembangan ekonomi

nasional karena dapat memobilisasi dana untuk pertumbuhan dan pengembangan

nasional. Disisi lain, reksa dana memberikan keuntungan kepada masyarakat berupa

keamanan dan keuntungan materi yang meningkatkan kesejahteraan material.

Penghasilan investasi yang dapat diterima oleh reksa dana Syariah, antara lain :

1. Dari saham dapat berupa :

16 Veithzal Rivai, Islamic Financial Management, Bogor: Gahlia Indonesia, 2010, hlm 434

11

Page 12: Lks Non Bank

a. Dividen yang merupakan bagi hasil atas keuntungan yang dibagikan dari laba

yang dihasilkan emitmen, baik dibayarkan dalam bentuk tunai maupun dalam

bentuk saham.

b. Rights yang merupakan hak untuk memesan efek lebih dahulu yang diberikan

oleh emitmen.

c. Capital gain yang merupakan keuntungan yang diperoleh dari jaul-beli saham di

pasar modal.

2. Dari Obligasi yang sesuai dengan syariah dapat berupa bagi hasil yang diterima

secara periodik dari laba emitmen.

3. Dari Surat Berharga Pasar Uang yang sesuai dengan syariah dapat berupa bagi hasil

yang diterima dari issuer.

4. Dari Deposito dapat berupa bagi hasil yang diterima dari bank-bank syariah.17

Disamping keuntungan-keuntungan yang kita peroleh dari berinvestasi

menggunakan Reksa Dana, terdapat juga beberapa resiko dalam melakukan investasi

melalui reksa dana antara lain;

1. Resiko berkurangnya unit penyertaan

Resiko ini dipengaruhi oleh turunnya harga dari efek (saham,obligasi, dan surat

berharga lainnya) yang masuk dalam portofolia reksa dana tersebut.

2. Resiko likuditas

Penjualan kembali (pelunasan() tergantung kepada likuiditas dari portofolio atau

kemampuan dari Manajer Investasi untuk membeli kembali (melunasi) dengan

menyediakan uang tunai.

3. Resiko politik dan ekonomi

Perubahan kebijaka ekonomi politik dapat mempengaruhi kinerja bursa dan

perusahaan sekaligus. Dengan demikian, harga sekuritas akan terpengaruh yang

kemudian mempengaruhi portofolio yang dimiliki reksa dana

4. Resiko pasar

Hal ini terjadi karena nilai sekuritas di pasar efek memang berfluktuasi sesuai

dengan kondisi ekonomi secara umum. Terjadinya fluktuasi di asar efek akan

berpengaruh langsung pada nilai bersih portofolio, terutama jika terjadi koreksi

atau pergerakan negatif.

5. Resiko inflasi

17 Ibid, hlm. 435

12

Page 13: Lks Non Bank

Terjadinya inflasi akan menyebabkan menurunnya investasi. Pendapatan yang

diterima dari investasi dalam reksa dana bisa jadi tidak dapat menutup

kehilangan karena menurunnya daya beli.

6. Resiko nilai tukar

Resiko ini dapat terjadi jika terdaat sekuritas luar negeri dalam portofolio yang

dimiliki. Pergerakan nilai tukar akan mempengaruhi nilai sekuritas yang

termasuk foreign invesment setelah dilakukan konversi dalam mata uang

domestik.

7. Resiko spesifik

Resiko ini merupakan resiko dari sekuritas yang dimiliki. Disamping dipengaruhi

pasar secara keseluruhan, setiap sekuritas mempunyai resiko sendiri-sendiri.

Setiap sekuritas dapat menurun nilainya jika kinerja perusahaannya sedang tidak

bagus atau juga adanya default, tidak dapat membayar keawajibannya.18

H. Lembaga-Lembaga Fasilitator Reksa Dana

1. Bapepam-LK

Bapepam-LK berada dibawah Departemen Keuangan Republik Indonesia

yang bertugas membina, mengatur, dan mengawasi sehari-hari kegiatan pasar modal

serta merumuskan dan melaksanakan kebijakan dan standarisasi teknis di bidang

lembaga keuangan.

2. Pengelola Investasi(manajer investasi)

Pengelolaan reksa dana dilakukan oleh perusahaan yang telah mendapat izin

dari Bapepam-LK sebgai manajer investasi. Perusahaan pengelolaan reksa dana

dapat berbentuk :

a. Perusahaan efek yang secara umum berbentuk divisi tersendiri atau PT yang

khusus menangani reksa dana, selain dua divisi yang lain yakni perantara

perdagangan efek dan penjaminan emisi.

b. Perusahaan secara khusus yang bergerak sebagai Perusahaan Manajemen

Investasi (PMI) atau Manajer Investasi (MI)

3. Bank Kustodian

Bank Kustodian berwenang dan bertanggung jawab dalam menyimpan,

menjaga, dan mengadministrasikan kekayaan, baik dalam pencatatan serta

18 Tjipto Darmadji, dkk., Pasar Modal di Indonesia, Jakarta: Salemba Empat, 2000, hlm 34

13

Page 14: Lks Non Bank

pembayaran/penjualan kembali suatu reksa dana berdasarkan kontrak yang telah

dibuat dengan manajer investasi.

4. Notaris

Notaris berwenang mengeluarkan akta badan hukum pengelola investasi baik

pendirian atau pembubaran, ,menyaksikan pengesahan dokumen kontrak investasi

pada tahap persiapan dan perikatan lainnya.

5. Konsultan Hukum

Konsultan Hukum bertugas meneliti aspek-aspek hukum emiten dan

memberikan pendapat segi hukum (legal opinion) tentang keadaan dan keabsahan

usaha emitmen.

6. Akuntan Publik

Akuntan Publik yang disahkan oleh BPKP, bertugas antara lain melakukan

pemeriksaan atas laporan keuangan perusahaan dan memberikan pendapatnya,

memeriksa pembukuan, apakah sudah sesuai dengan prinsip akuntansi Indonesia dan

ketentuan Bapepam-LK serta memberi petunjuk pelaksanaan cara-cara pembukuan

yang baik (apabila diperlukan).

7. Agen Penjual

Agen penjual adalah pihak yang menjualkan produk-produk yang dikelola

oleh manajer investasi kepada nasabah baik perorangan maupun badan hukum.19

I. Tata Cara Berivestasi di Reksa Dana Syariah

Berinvestasi pada reksa dana tidaklah sulit, investor cukup menghubungi manajer

investasi reksa dana yang dipilih, kemudian isis formulir penyertaan modal/pembeliaan

unit penyertaan dan transfer uang ke Bank Kustodian. Setelah itu investor mengirimkan

bukti setor dan formulir yang telah diisi ke manajer investasi. Investor akan mendapatkan

tanda bukti penyertaan modal di reksa dana yang dikirimkan langsung ke alamat

investor.

Besarnya uang investasi minimal ditentukan oleh manajer investasi dan telah

tercantum resmi dalam prospektus reksa dana. Prospektus adalah buku atau keterangan

lain yang memberikan gambaran lengkap mengenai suatu reksa dana sehingga dapat

digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam memilih reksa dana mana yang akan

dijadikan tempat investasi. Investor dapat memperolehnya dimanajer investasi.

19 Andri Sumitra, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah Edisi pertama, Jakarta: Kencana, 2009, hlm 173

14

Page 15: Lks Non Bank

Umumnya mekanisme berinvestasi di reksa dana syariah calon nasabah harus

memenuhi persyaratan pembelian di manajer investasi dan agen penjual yang ditunjuk.

Pembayaran dilakukan pada bank penerima pembayaran yang ditunjuk.

Cara pembeliaan unit penyertaan reksa dana syariah:

a. Setelah membaca prospektus penawaran reksa dana syariah, mengisi formulir

pembelian reksa dana secara lengkap dan benar

b. Mengisi profil investasi nasabah

c. Membayar pembelian unit penyertaan di bank yang sudah ditunjuk. Pembayaran

dapat dilakukan dengan cek atau giro, transfer tunai atau pemindah bukuan

d. Menyerahkan formulir pembelian yang telah diisi lengkap dan kopian bukti transfer

bank kepada petugas di manajer investasi, agen penjual atau perwakilan manajer

investasi di bank penerima pembayaran dan juga menyerahkan kopian kartu identitas

yang masih berlaku bagi calon pemodal perorangan dan kopian anggaran dasar dan

kartu pejabat yang masih berlaku bagi calon pemodal berbadan hukum

e. Calon nasabah memenuhi persyaratan batasan minimum dan maksimum pembelian

unit penyertaan. Misalnya, batas minimum pembelian awal unit penyertaan adalah

sebesar Rp 2.500.000 dan pembelian selanjutnya adalah Rp 250.000. untuk

memberikan kepastian pemerataan unit penyertaan, maka setiap pemodal baik

perorangan maupun badan hukum ahnya boleh membeli unit penyertaan maksimum

2 % dari total yang ditawarkam kepada masyarakat pemodal.

f. Investor berhak atas bagi hasil investsai sampai dengan ditariknya kembali unit

penyertaan tersebut pada periode yang telah ditentukan.20

Sedangkan cara penjualan unit penyertaan reksa dana syariah sebagai berikut :

a. Bagi pemodal perorangan mengisi formulir penjualan kembali reksa dana syariah

yang mencakup nomor registrasi UP yang akan dijual, nomor surat tanda

pengenal diri, menandatangani formulir penjualan. Sedangkan bagi pemodal

berbadan hukum mengisi formulir penjualan yang mencakup nomor registrasi UP

yang akan dijual, nomor anggaran dasar, dan nomor surat tanda pengenal diri

pejabat yang berwenang, menandatangani foormulir penjualan.

b. Memenuhi batasan minimum dan maksimum UP. Misalnya minimum Rp

200.000 apabila jumlah kepemilikan UP yang tersisa kurang dari saldo minimum

kepemilikan UP sesuai dengan syarat pada hari penjualan kembali, maka manajer

20 Ibid, hlm.192

15

Page 16: Lks Non Bank

investasi berhak menutu rekening emegang UP dan mencairkan seluruh UP yang

tersisa milik pemegang UP tersebut. Manajer investasi juga berhak membatasi

jumlah penjualan kembali UP sampai dengan misalnya 20% dari NAB reksa dana

syariah pada hari penjualan kembali.

c. Pembayaran dana hasil penjualan kembali UP akan dilakukan dalam bentuk

pemindahan bukuan atau transfer ke rekening yang ditunjuk oleh pemegang UP

yang dilakukan sesegera mungkin tidak lebih dari 7 hari bursa sejak permohonan

penjualan kembali.

J. Perkembangan Reksa Dana di Indonesia

Seiring dengan diberlakukannya Undang-Undang No.8 Tahun 1995 tentang Pasar

Modal, Reksa Dana mulai dikenal di Indonesia sejak diterbitkannya Reksa dana

berbentuk perseroan, yaitu PT BDNI Reksa Dana pada tahun 1995.

Pada awal tahun 1996, Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) RI

mengeluarkan peraturan pelaksaan tentang Reksa Dana berbentuk kontrak Investasi

Kolektif (KIK). Peraturan-peraturan tersebut membuka peluang lahirnya Reksa Dana

berbentuk KIK untuk tumbuh dan berkembang. Salah satunya adalah munculnya reksa

dana syariah pertama di Indonesia pada tahun 1998 yang dikelola PT Danareksa

investment management.

Nilai investasi Reksa Dana di Indonesia mengalami perkembangan yang cukup

signifkan apabila dibandingkan dengan tingkat nilai pertumbuhan jenis investasi lainnya.

Sampai Februari 2005, total dana kelolaan industri ini ditunjang oleh regulasi pasar

modal yang kondusif, jumlah manajer investasi meningkat, munculnya produk

unit link yang berbasiskan investasi dan asuransi, dan keluarnya surat utang Negara dan

obligasi korporasi.

Perkembangan reksa dana syariah di Indonesia juga mengalami perkembangan

yang cukup pesat. Sampai agustus 2005 total dana kelolaan syariah mencapai Rp 1,5

triliun dan hingga akhir tahun 2005 telah terdapat 17 reksa dana syariah telah dinyatakan

efektif oleh BAPEPAM.21

Perkembangan ini terhambat dengan terjadinya yang menimpa reksa dana

Indonesia sehingga total dana kelolaan tinggal hanya 28 triliun per Desember 2005.

Kejadian ini dipicu oleh peningkatan harga minyak dunia, depresiasi rupiah, dan

kenaikan tingkat suku bunga yang membuat investor reksa dana memindahkan dana

21 Munir Fuady, Pasar Modal Modern (Tinjauan Hukum), Bandung: Citra Aditya Bakti, 1996, hlm 124

16

Page 17: Lks Non Bank

mereka ke instrumen investasi lain. Krisis ini juga menimpa reksa dana syariah. Total

dana kelolaanya turun menjadi hanya 415 miliyar rupiah.

Meskipun dipengaruhi oleh faktor eksternal di atas salah satu hal yang justru

memiliki pengaruh besar terhadap krisis reksa dana pada medio ke dua 2005 adalah

terjadinya redemption besar-besaran yang dilakukan para investornya. Pemahaman

sebagian investor yang salah terhadap investasi pada reksa dana dan perilaku terhadap

resiko yang irasional telah membuat mereka juga menarik dana mereka secara bersamaan

dalam jumlah besar sehingga menyebabkan turunya nilai unit penyertaan.

Namum ada hal yang menarik terjadi selama krisis. Meskipun akhirnya juga

tertimpa krisis, reksa dana syariah tdak mengalami krisis secepat reksa dana

konvensional. Reksa dana syariah baru mengalami bulan September 2006. Salah satu hal

yang memungkinkan adalah adanya perbedaan pengetahuan dan perilaku investor reksa

dana syariah dengan konvensional. Untuk lebih jelasnya dapat kita lihat perkembangan

reksa dana syariah di Indonesia.22

Beberapa reksa dana syariah yang diluncurkan pada tahun 2004 sebagai berikut :

a.  Pada januari 2004, PT permodalan nasional madani investment management

(PNM- IM) melakukan kerja sama dengan bank internasional Indonesia (BII)

syariah platinum acces untuk memasarkan reksa dana syariah. BII syariah platinum

acces, dalam hal ini berperan sebagai agen penjual sekaligus bank penerimaan

pembayaran reksa dana (PNM) syariah yang dikelolah PNM-IM.

b.  Agustus 2004, manajer investasi. PT Andalan Artha Advisindo (AAA) sekuritas

bekerja sama dengan unit usaha syariah Bank Danamon meluncurkan produk reksa

dana syariah. Produk reksa dana yang diberi nama AAA syariah fund tersebut

dimaksudkan untuk melayani nasabah yang membutuhkan layanan pengelolaan

investasi berprinsip syariah.

c. September 2004, PT Permodalan Nasional Madani investment management (PNM-

IM) meluncurkan dua produk reksa dana terbarunya, yaitu reksa dana PNM

Amanah Syariah dan reksa dana PNM PUAS (Pasar Uang Andalam Saya). Kedua

jenis reksa dana ini melengkapi produk reksa dana PNM-IM yang sudah lebih dulu

dipasarkan.

d.  November 2004, bank syariah mandiri meluncurkan produk reksa dana syariah.

Bekerjasama dengan mandiri sekuritas selaku manajer investasi dan Deutche bank

22 Ibid, hlm. 126

17

Page 18: Lks Non Bank

sebagai bank kustodian, produk reksa dana syariah ini menawarkan pilihan

investasi dengan return yang lebih menarik kepada nasabah BSM.

e. Desember 2004, manajemen PT Bhakti Asset Management (BAM) mengeluarkan

produk reksa dana baru yang diberi nama BIG Dana Syariah. Reksa dana ini

merupakan reksa dana terbuka berbentuk kontrak investasi kolektif (KIK) dengan

hasil investasi yang  bersih dari unsur riba dan gharar.

Dari segi return reksa dana syariah masih lebih kecil dari reksa dana

konvensional. Hal ini disebabkan portofolio reksa dana syariah masih sangat terbatas.

Hasil penelitian Karim Business Consulting (KBC) rata-rata reksa dana syariah untuk

kategori pendapatan tetap (fix income) memberikan return 11,60. Sedangkan, reksa dana

konvensional memberikan return rata-rata 13,89. Untuk kategori campuran pun, reksa

dana syariah memberikan return di bawah reksa dana syariah. Reksa dana syariah

memberikan return rata-rata 23,62 dan reksa dana campuran konvensional

memberikan return 64,31. Dari hasil ini jelas reksa dana dengan fix income masih

kompetitif jika dibandingkan dengan reksa dana konvensional.

Jika dibandingkan return untuk masing-masing produk yang ada pada portofolio

reksa dana misalnya deposito maka return syariah lebih tinggi dibandingkan dengan

return konvesional ataupun untuk produk obligasi. Jadi, return konvensional besar karena

portofolio reksa dananya lebih banyak pada produk-produk yang bersifat spekulatif.23

Namun reksa dana syariah juga memiliki kelebihan. Salah satunya adalah adanya

Peraturan Bank Indonesia tentang Kualitas Aktiva Produktif bagi Bnak Syariah yang

dikeluarkan pada 2003. Aturan itu menyebutkan, “Reksa Dana berdasarkan prinsip

syariah dikategorikan sebgai aktiva Produktif Lancar, dengan tiga syarat, yaitu :

memiliki Nilai Aktiva Bersih/ NAB lebih besar daripada nilai investasi awal,memiliki

likuiditas tinggi sehingga dapat dicairkan dalam waktu tujuh hari, dan memiliki tingkat

resiko yang rendah ”. peraturan ini jelas sangat membantu, karena dengan peraturan baru

ini bisa disimpulkan,bila perbankan syariah melakukan investasidi reksa dana syariah,

bank itu hanya memerlukan pencadangan aktiva produktif lancar, yakni sebesar 1 persen,

untuk memenuhi peraturan Bank Indonesia.

23 Dahlan Siamat, Manajemen Lembaga Keuangan, Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 2004, hlm 261

18

Page 19: Lks Non Bank

Regulasi lain yang tidak kalah menariknya adalah Peraturan Bank Indonesia

tentang Fasilitas Pembiayaan Jangka Pendek Syariah(FPJPS) bagi Bank Syariah. Dalam

aturan itu disebutkan bahwa “Reksa Dana syariah merupakan salah satu surat berharga

yang bisa digunakan bank syariah sebagai agunan mendaatkan FJPS dari Bank

Indonesia”.

Perkembangan investasi reksa dana sangat dipengaruhi oleh pengetahuan investor

dan perilaku investor terhadap resiko. Investor seharusnya memiliki pengetahuan dalam

membedakan akan sarana-srana/ instrumen ynvestasi yang hendak mereka pakai dan

menyesuaikannya dengan profil yang bisa mereka terima. Pada dasarnya investor terbagi

menjadi tiga golongan,yaitu :

a. Investor Konservatif

Golongan investor ini termasuk yang berhati-hati memilih sarana investasi. Mereka

memiliki kecenderungan-kecenderungan untuk menanamkan investasi dengan

keuntungan yang layak. Dan tidak memiliki resiko besar, karena filosofi investasi

mereka adalah menghindari resiko.

b. Investor Moderat

Investor jenis ini merupakan golongan investor yang berani dalam mengambil

resiko lebih tinggi daripada investor konservatif. Namun mereka berpegang teguh

pada prinsip banyak prudential atau dengan kata lain berhati-hati dan memiliki

banyak pertimbangan dalam memelihara sarana investasi, serta membatasi jumlah

dana investasinya yang akan dialokasikan ke dalam instrumen yang beresiko.

c. Investor Agresif

Golongan investor ini dapat dikategorikan sebagai “Risk taker”. Mereka sangat

teliti dalam menganalisis portofolio yang dimiliki. Investor dengan tipe ini

umumnya berinvestasi dengan rentang waktu relatif pendek karena mengharap

adanya keuntungan yang besar dalam waktu singkat.24

Dalam melakukan investasi seorang investor juga perlu melakukan diversifikasi,

seperti tanah, real estate, dan emas yang mempunyai sifat unik. Media investasi tersebut

merupakan investasi jangka panjang yang nilai investasinya cenderung meningkat seiring

dengan perkembangan waktu. Meskipun begitu apabila dalam keadaan mendesak dan

posisi portofolio jangan terlalu besar guna menjaga keseimbangan resiko penghasilan

24 Ibid, hlm. 267

19

Page 20: Lks Non Bank

usaha. Demikian pula penasehat investasi bisa melebarkan kegiatan usahanya dengan

mengalokasikan sebagian asetnya dalam bentuk penyertaan modal pada perusahaan yang

sedang berkembang.

BAB III

KESIMPULAN

1. Menurut Undang-Undang No. 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal menyebutkan bahwa

Reksa dana adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat

pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio efek oleh manajer investasi.

20

Page 21: Lks Non Bank

Sedangkan Reksa Dana Syariah menurut fatwa DSN (Dewan Islam Nasional) MUI no.

20/DSN-MUI/IX/2000 mendefinisikan reksa dana islam sebagai reksa dana yang

beroperasi menurut ketentuan dan prinsip islam, baik dalam bentuk akad antara pemodal

sebagai pemilik harta (shahib al-mal) dengan manajer investasi sebagai wakil shahib al-

mal, maupun antara manajer investasi sebagai shahib al-mal dengan penggunaan

investasi.

2. “prinsip dasar dalam transaksi dan syarat-syarat yang berkenaan dengannya ialah

boleh dilakukan, selama tidak dilarang oleh Islam atau bertentangan dengan nash

syariah”. Dasar hukum untuk reksa dana syariah terdapat dalam Al-Qur’an surat Al-

Maidah ayat 1.

3. Reksa dana syariah bertindak sebagai pengelola (mudharib yang berkewajiban untuk

melakukan pengelolaan atas dana milik para investor. Pengelolaan tersebut dilakukan

dalam bentuk menempatkan kembali dana milik para investor dalam berbagai instrumen

investasi yang sesuai nilai-nilai syariat, yaitu yang tidak mengandung unsur riba, unsur

haram, perjudian, dan unsur spekulatif atau unsur resiko (gharar). Dengan didasarkan

pada pada pola hubungan tersebut, prinsip mudharabah yang di aplikasikan dalam reksa

dana syariah bukan merupakan mudharib murni, yang hanya melakukan investasi

kembali dana muilik para investor dalam sektor riil.

4. Reksa dana islam berbeda dengan reksa dana konvesional dalam operasionalnya. Hal

yang paling tampak adalah proses screening dalam mengkontruksi portofolio. Filterisasi

menurut prinsip Islam akan mengeluarkan saham yang memiliki aktivitas haram.

DAFTAR PUSTAKA

Nawawi, Ismail. Ekonomi Kelembagaan Syariah: Dalam Pusaran Perekonomian

Global Sebuah Tuntutan dan Realitas. Surabaya: CV.Putra Media Nusantara. 2009.

21

Page 22: Lks Non Bank

Praja, Juhaya S. Pasar Modal Syariah dan Praktik Pasar modal Syariah. Bandung:

Pustaka Setia. 2013

Sitompul, Asri. Reksa Dana: Pengantar dan Pengenalan Umum. Bandung: Citra

Aditya Bakti. 2000

Siamat, Dahlan. Manajemen Lembaga Keuangan. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas

Ekonomi Universitas Indonesia. 2004

Rivai,Veithzal. Islamic Financial Management. Bogor: Gahlia Indonesia. 2010

Al Arif, M. Nur Rianto. Lembaga Keuangan Syariah: Suatu Kajian Teoritis Praktis.

Bandung: CV. Pustaka Setia. 2012

Kasmir. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta: Raja Grafindo. 2008

Kementrian Agama RI. Al-Qur’an dan Terjemahnya Dilengkapi Dengan Asbabun

Nuzulul dan Hadits Shahih. Bandung: PT Syigma Examedia Arkanleema. 2010

Fuady, Munir. Pasar Modal Modern (Tinjauan Hukum). Bandung: Citra Aditya Bakti.

1996

Sumitra, Andri. Bank dan Lembaga Keuangan Syariah Edisi pertama. Jakarta:

Kencana. 2009

Darmadji, Tjipto. Pasar Modal di Indonesia. Jakarta: Salemba Empat. 2000

22