lks non bank
DESCRIPTION
reksa danaTRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Islam sebagai agama wahyu merupakan sumber pedoman hidup bagi seluruh
umat manusia. Oleh karena itu, seluruh aktivitas yang dilakukan dalam bidang ekonomi
islam mengutamakan metode pendekatan sistem nilai sebagaimana yang tercantum
dalam sumber-sumber hukum islam yang berupa Al-Qur’an, Sunnah,Ijma’, dan Ijtihad.
Sistem nilai tersebut diharapkan dapat membentuk sistem ekonomi islam yang
mampu mengentaskan kehidupan manusia dari ancaman timbulnya perpecahan akibat
adanya persaingan ekonomi. Oleh karena itu, pembentukan reksa dana syariah sebagai
lembaga investasi syariah juga memiliki keterkaitan yang erat dengan implementasi
konsep ekonomi islam yang mengacu pada sistem nilai dan asas-asas pokok filsafat
ekonomi islam, yang berpedoman pada sumber hukum Islam.
Dengan adanya reksa dana syariah ini memudahkan masyarakat terutama umat
Islam untuk membuka peluang usaha sebesar-besarnya tanpa ada halangan tidak
tersedianya modal dengan tetap memperhatikan dan tidak melanggar aturan hukum
Islam. Dalam makalah ini kami akan menjelaskan apa itu reksa dana hingga pembahasan
yang rinci.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari reksa dana syariah dan apa dasar hukumnya ?
2. Apa sajakah prinsip yang digunakan dalam pengelolaan reksa dana syariah?
3. Bagaimana mekanisme operasional reksa dana syariah?
C. Tujuan
1. Mendeskripsikan pengertian dan menyebutkan dasar hukum reksa dana syariah.
2. Mendeskripsikan prinsip yang digunakan dalam pengelolaan reksa dana syariah.
3. Menjelaskan mekanisme operasional reksa dana syariah.
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sejarah Reksa Dana Syariah
Reksa Dana pertama kali dikenal pada 1870 di Inggris. Ketika Robert Fleming
ditugaskan ke Amerika Serikat oleh pimpinan perusahaan tempat ia bekerja, ia melihat
ada investasi baru yang muncul setelah perang saudara. Ketika ia pulang ke Inggris, ia
bermaksud membuka investasi baru tersebut tetapi ia tidak punya modal yang cukup
untuk membuka usahanya. Masalah ini mendorongnya untuk mengumpulkan uang dari
teman-temannya dan kemudian membentuk The Scottish American Invesment Trust pada
1873. Perusahaan ini mirip dengan apa yang sekarang dikenal sebagai Reksa Dana
tertutup.
Setelah itu pada tahun 1955 Reksa Dana Islam diperkenalkan oleh national
commercial bank di Saudi Arabia dengan nama Global Trade Equity dengan
kapitalisasi sebesar U$ 150 juta. Adapun di Indonesia reksa dana Islam diperkenalkan
pertama kali pada 1998 oleh PT Danareksa Investment Management, dimana pada saat
itu PT Danareksa mengeluarkan produk reksa dana berdasarkan prinsip Islami berjenis
reksa dana campuran yang dinamakan Danareksa Islam Berimbang.1
B. Pengertian Reksa Dana Syariah
Menurut Undang-Undang No. 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal menyebutkan
bahwa Reksa dana adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari
masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio efek oleh
manajer investasi.2
Sedangkan Reksa Dana Syariah menurut fatwa DSN (Dewan Islam Nasional)
MUI no. 20/DSN-MUI/IX/2000 mendefinisikan reksa dana islam sebagai reksa dana
yang beroperasi menurut ketentuan dan prinsip islam, baik dalam bentuk akad antara
pemodal sebagai pemilik harta (shahib al-mal) dengan manajer investasi sebagai wakil
shahib al-mal, maupun antara manajer investasi sebagai shahib al-mal dengan
penggunaan investasi.
1 Ismail Nawawi, Ekonomi Kelembagaan Syariah: Dalam Pusaran Perekonomian Global Sebuah Tuntutan dan Realitas, Surabaya: CV.Putra Media Nusantara, 2009, hlm. 1692 Juhaya S. Praja, Pasar Modal Syariah dan Praktik Pasar modal Syariah, Bandung: Pustaka Setia, 2013, hlm. 141
2
Dengan ketentuan ini, maka batasan untuk produk-produk yang dapat dijadikan
portofolio bagi reksa dana syariah adalah produk-produk investasi sesuai dengan syariah;
seperti saham yang tergabung dalam JII (Jakarta Islamic Index), Obligasi syariah, dan
berbagai instrumen keuangan syariah lainnya.3
Reksa dana syariah merupakan sarana investasi campuran yang menggabungkan
saham dan obligasi syariah dalam satu produk yang dikelola oleh manajer investasi.
Manajer investasi menawarkan KIK (Kontrak Investasi Kolektif) reksa dana syariah
kepada para investor yang berminat, kemudian dana yang diperoleh dari investor dikelola
oleh manajer investasi untuk ditanamkan dalam satu saham atau obligasi syariah yang
dinilai mengguntungkan.
Keuntungan berinvestasi pada reksa dana syariah adalah dapat dilakukan secara
ritel sehingga investasi awal dapat disesuaikan dengan kesanggupan keuangan dan
nilainya kecil, bahkan ada yang hanya Rp 250.000. keuntungan lainnya antara lain
adalah hasilnya yang relatif lebih tinggi (dibanding deposito) serta bebas pajak, mudah
pelaksanaan transaksinya (ATM, phone banking atau intenet banking);
perkembangannya yang dapat dipantau secaraharian melalui media (termasuk beberapa
koran), serta adanya audit secara rutin dan pengawasan oleh Dewan Pengawas Syariah
(DPS).
Reksa dana di Inggris dikenal dengan sebutan unit trust yang berarti unit (saham)
kepercayaan dan di Amerika dikenal dengan sebutan mutual fund yang berarti dana
bersama dan di Jepang dikenal dengan sebutan investment fund yang berarti pengelolaan
dana untuk investasi berdasarkan kepercayaan.4
Berikut beberapa reksa dana syariah di Indonesia:
1. BNI Dana Syariah (sejak tahun 2004)
2. Dompet Dhuafa-BTS Syariah (2004)
3. PNM Amanah Syariah (2004)
4. Big Dana Syariah (2004)
5. I-Hajj Syariah Fund (2005)
6. Reksa dana PNM Syariah (sejak tahun 2000)
7. Danareksa Syariah Berimbang (2000)
8. Batasa Syariah (2003)
3Asri Sitompul, Reksa Dana: Pengantar dan Pengenalan Umum, Bandung: Citra Aditya Bakti, 2000, hlm.24 Dahlan Siamat, Manajemen Lembaga Keuangan, Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 2004, hlm 261
3
9. BNI Dana Plus Syariah (2004)
10. AAA Syariah Found (2004)
11. BSM Investa Berimbang (2004)5
C. Pembagian Reksa Dana
1. Pembagian reksa dana berdasarkan bentuk hukum
Di Indonesia, terdapat dua bentuk hukum reksa dana, yaitu reksa dana
berbentuk perseroan terbatas (PT reksa dana) dan reksa dana berbentuk kontrak
investasi kolektif (reksa dana KIK). Dalam hal kepemilikan, PT reksa dana akan
menerbitkan saham yang dapat dibeli oleh investor. Sehingga dengan memiliki
saham dari PT reksa dana, investor memiliki hak atas kepemilikan atas PT tersebut.
Sementara itu, reksa dana KIK menerbitkan unit penyertaan. Dengan memiliki unit
penyertaan reksa dan KIK, maka investor mempunyai kepemilikan atas kekayaan
aktiva bersih reksa dana tersebut.
Reksa dana berbentuk perseroan (PT reksa dana) merupakan suatu perusahaan
(dalam hal ini perseroan terbatas) yang bergerak pada pengelolaan portofolio investasi
pada surat-surat berharga yang tersedia di pasar investasi. Dari kegiatan tersebut PT
reksa dana akan memperoleh keuntungan dalam bentuk peningkatan nilai aset
perusahaan (sekaligus nilai sahamnya), yang kemudian juga akan dapat dinikmati
oleh para investor yang memiliki saham pada perusahaan tersebut.
Sementara itu, reksa dana kontrak investasi kolektif (KIK) adalah kontrak
yang dibuat antara manajer investasi dan bank kustodian yang juga mengikat
pemegang unit penyertaan sebagai investor. Melalui kontrak ini manajer investasi di
beri wewenang untuk mengelolah portofolio kolektif dan bank kustodian diberikan
wewenang untuk melaksanakan investasi penitipan administrasi investasi kolektif.
Fungsi dari kontrak investasi kolektif sama halnya dengan anggaran dasar dan
anggaran rumah tangga dalam suatu perusahaan. Saat ini seluruh reksa dan yang adadi
Indonesia adalah reksa dana berbentuk KIK.6
2. Pembagian reksa dana berdasarkan sifat operasional
Berdasarkan sifat operasionalnya, reksa dana dapat dibedakan menjadi reksa
dana terbuka (open-end) dan reksa dana tertutup (closed-end). Beberapa perbedaan
5 Ibid hlm. 2656 Ismail Nawawi, Ekonomi Kelembagaan Syariah: Dalam Pusaran Perekonomian Global Sebuah Tuntutan dan Realitas, Surabaya: CV.Putra Media Nusantara, 2009, hlm. 170
4
keduannya dapat dijelaskan sebagai berikut. Reksa dana terbuka menjual sahamnya
melalui penawaran umum untuk seterusnya dicatatkan pada bursa efek. Investor tidak
dapat menjual kembali saham yang dimilikinya kepada reksa dana melainkan kepada
investor lain melaluli pasar bursa dimana harga jual belinya ditentukan oleh
mekanisme bursa.
Semantara itu, reksa dan tertutup menjual saham atau unit penyertaannya
secara terus-menerus sepanjang ada investor yang membeli. Saham ini tidak perlu
dicatatkan di bursa efek dan hargannya ditentukan didasarkan atas nilai aktiva bersih
(NAB)/ net asset value(NAV) per saham yang dihitung oleh bank kustodion.
Pada dasarnya reksa dana berbentuk perseroan dapat beroperasi secara terbuka
maupun tertutup, sedangkan reksa dana berbentuk KIK hanya dapat beroperasi secara
terbuka.7
3. Pembagian reksa dana berdasarkan jenis investasi
Berdasarkan investasinya, reksa dana terbagi menjadi empat kategori, yaitu:
a. Reksa dana pasar uang (money market funds / MMF)
Reksa dana pasar uang adalah yaitu efek-efek utang yang berjangka
kurang dari satu tahun. Umumnya, instrument atau efek yang masuk dalam
kategori ini meliputi deposito, SBL, obligasi, serta efek utang lainnya dengan
jatuh tempo kurang dari satu tahun. Reksa dana pasar uang merupakan reksa
dana dengan tingkat risiko paling rendah dan cocok untuk investor yang ingin
menginvestasikan dananya dalam jangka pendek (kurang dari satu tahun).
b. Reksa Dana pendapatan tetap (fixed income funds /FIF)
Reksa Dana pendapatan tetap merupakan reksa dana yang melakukan
investasi sekurang-kurangnya 80% dari portofolio yang dikelolanyaa kedalam
efek bersifat hutang, seperti obligasi dan surat utang lainnya dan 20% dari dana
yang dikelola dapat diinvestasikan pada instrument lainnya. Reksa dana jenis ini
memiliki risiko yang relatif lebih besar dari reksa dana pasar uang dengan
tujuan investasi untuk menghasilkan return yang stabil. Efek bersifat utang
umunya memberikan penghasilan dalam bentuk bunga, seperti deposito, SBI,
obligasi, instrumen lainya. FIF yang terdapat di Indonesia lebih banyak
memanfatkan instrumen obligasi sebagai bagian terbesar investasinya.
c. Reksa Dana saham (Equity Funds / EF)
7 Ibid, hlm. 171
5
Reksa dana saham adalah reksa dana yang melakukan investasi
sekurang-kurangnya 80% dari portofolio yang dikelolanya ke dalam efek
bersifat ekuitas (saham) dan 20% dari dana yang dikelola diinvestasikan pada
instrument lainya. Reksa dana jenis ini memiliki tingkat resiko yang paling
tinggi dibandingkan dengan jenis reksa dana lain, tentunya juga
memiliki return yang lebih tinggi. Berbeda dengan efek pendapatan tetap
seperti deposito dan obligasi, di mana investor lebih berorientasi pada
pendapatan bunga, efek saham umumnya memberikan potensi hasil yang lebih
tinggi berupa capital gain, efek saham juga memberikan hasil lainya berupa
deviden.
d. Reksa Dana Campuran (Balance fund / BF )
Tidak seperti MMF, FIF, dan EF yang memiliki batasan alokasi investasi
yang boleh dilakukan, reksa dana campuran dapat melakukan investasinya baik
pada efek utang maupunequitas dan proporsi alokasi yang lebih fleksibel. Reksa
dana campuran dapat di artikan reksa dana yag melakukan investasi dalam
efek equitas dan efek utang yang perbandinganya (alokasi) tidak termasuk
dalam kategori FIF.
Saat ini sebagian besar reksa dana di Indonesia merupakan kontrak
Investasi Kolektif (KIK) dan bersifat terbuka. “ Artinya, investor bisa kapan
saja membeli dan menjual kembali unit penyertaan reksa dananya kepada pihak
pengelola (manajer investasi). Yang bersifat tertutup hanya reksa dana
terproteksi. Reksa dana ini punya masa penawaran terbatas, dan jika investor
telah membeli unit penyertaan reksa dana untuk, katakanlah, satu tahun, maka
selama satu tahun itu ia tak dapat menjual kembali penyertaanya, kecuali jika
manu dikenakan biaya penjualan yang cukup tinggi.8
Perkembangan terakhir (suara pembaharuan, oktober 2006) BAPEPAM
mengeluarkan aturan baru berkaitan dengan jenis-jenis reksa dana yang sedikit
berbeda dari reksa dana yang selama ini beredar. Reksa dana tersebut, seperti reksa
dana terproteksi, reksa dana indeks, dan reksa dana dengan penjaminan. Sekilas
mengenai ketiga reksa dana tersebut sebagai berikut.9
1. Reksa dana terproteksi (capital protected fund)
8 Ibid, hlm 1729 Veithzal Rivai, Islamic Financial Management, Bogor: Gahlia Indonesia, 2010, hlm 46
6
Jenis reksa dana pendapatan tetap, namun manajer investasi memberikan
perlindungan terhadap investasi awal investor sehingga nilainya tidak berkurang
saat jatuh tempo. Sebagian besar dana yang dikelola akan dimasukkan pada efek
bersifat utang yang pada saat jatuh tempo sekurangnya dapat menutup nilai yang
diproteksi. Sisanya diinvestasikan kepada efek lain, sehingga investor masih
punya peluang memperoleh peningkatan NAB (Nilai Aktiva Bersih).
2. Reksa dana penjamin (guarnted fund)
Reksa dana ini menjamin bahwa investor sekurangnya akan menerima
sebesar nilai investasi awal pada saat jatuh tempo, sepanjang persyaratannya
dipenuhi. Jaminan ini diberikan lembaga penjamin berdasarkan kontrak lembaga
itu dengan manajer investasi dan bank kustodian (bank yang mewakili
kepentingan investor untuk mengawasi ketaatan manajer investasi). Manajer
investasi wajib menginvestasikan sekurang-kurangnya 80% daripada efek bersifat
utang yang masuk kategori layak investasi.
3. Reksa dana indeks
Portofolio reksa dana terdiri atas efek-efek yang menjadi bagian dari
indeks acuan. Manajer investasi waib menginvestasikan minimal 80% persen dari
NAB pada sekurangnya 80% efek yang menjadi bagian indeks acuan.10
D. Prinsip-Prinsip Hukum Ekonomi Islam dalam pengelolaan Reksa Dana Syariah
Secara historis, eksistensi reksa dana syariah tidak dikenal dalam sejarah
kelahiran dan penyebaran agama islam. Sekalipun demikian, hal tersebut bukan berarti
bahwa Islam tidak memiliki konsep-konsep yang dijadikan sebagai dasar pembentukan
dan operasionalisasi reksa dana syariah. Dalah hukum ekonomi islam terdapat beberapa
prinsip muamalah mubah dan jaiz, yang menjelaskan bahwa segala sesuatu
diperbolehkan selama tidak dilarang oleh Al-Qur’an dan Sunnah.
Dasar transaksi yang mendasari pembentukan reksa dana syariah pertama kali
adalah kontrak. Apabila reksa dana syariah tersebut berbentuk perseroan, terdapat
kontrak antara pihak direksi dan manajer investasi sebagai pihak pengelola dan bank
kustodian sebagai pihak penyimpan kekayaan milik reksa dana syariah. Adapun reksa
dana syariah yang berbentuk kontrak investasi kolektif (KIK), pembentukannya
didasarkan pada adanya kontrak antara manajer investasi dan bank kustodian. Dalam
prespektif hukum ekonomi islam, eksistensi reksa dana syariah dalam kapasitasnya
10 Ibid, hal 457
7
sebagai lembaga dapat dipersamakan dengan prinsip mudharabah. Secara teknis,
mudharabah didefinisikan sebagai suatu perjanjian kerja sama antara dua pihak, yaitu
satu pihak menyediakan dana sebagai modal dan pihak lain melakukan pengelolaan atas
dana tersebut.
Reksa dana syariah bertindak sebagai pengelola (mudharib yang berkewajiban
untuk melakukan pengelolaan atas dana milik para investor. Pengelolaan tersebut
dilakukan dalam bentuk menempatkan kembali dana milik para investor dalam berbagai
instrumen investasi yang sesuai nilai-nilai syariat, yaitu yang tidak mengandung unsur
riba, unsur haram, perjudian, dan unsur spekulatif atau unsur resiko (gharar). Dengan
didasarkan pada pada pola hubungan tersebut, prinsip mudharabah yang di aplikasikan
dalam reksa dana syariah bukan merupakan mudharib murni, yang hanya melakukan
investasi kembali dana muilik para investor dalam sektor riil.
Prinsip reksa dana syariah antara lain:
• Investasi hanya pada perusahaan yang kegiatan usaha utamanya sesuai syariah; tidak
mengandung riba, tidak memproduksi makanan atau minuman haram dan sebagainya
• Uang tidak boleh menghasilkan uang
• Transaksi tunai harus segera diselesaikan dengan kontrak
• Pemilik modal memiliki hak untuk mengakhiri kepemilikannya bila ia menghendaki,
kecuali dinyatakan secara tegas dalam kontrak11
E. Dasar Hukum Reksa Dana Syariah
Pada prinsipnya, setiap sesuatu dalam muamalat adalah dibolehkan selama tidak
bertentangan dengan islam, mengikuti kaidah fikih yang dipegang oleh mazhab Hambali
dan para fuqaha lainnya yaitu;
“prinsip dasar dalam transaksi dan syarat-syarat yang berkenaan dengannya ialah
boleh dilakukan, selama tidak dilarang oleh Islam atau bertentangan dengan nash
syariah”.12
Allah SWT memerintahkan orang-orang yang beriman agar memenuhi akad-akad
yang mereka lakukan. Seperti disebut dalam Al-Qur’an surat Al-Maidah ayat 1:
11 M. Nur Rianto Al Arif, Lembaga Keuangan Syariah: Suatu Kajian Teoritis Praktis, Bandung: CV. Pustaka Setia, 2012, hlm. 34812 Kasmir, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, Jakarta: Raja Grafindo, 2008, hlm 208
8
Artinya: Hai orang-orang yang beriman, penuhilah akad-akad itu[388].di halalkan
bagimu binatang ternak, kecuali yang akan dibacakan kepadamu. (yang
demikian itu) dengan tidak menghalalkan berburu ketika kamu sedang
mengerjakan haji. Sesungguhnya Allah menetapkan hukum-hukum menurut
yang dikehendaki-Nya.13
[388] Akad (perjanjian) itu mencakup: janji prasetya hamba kepada Allah dan perjanjian
yang dibuat oleh manusia dalam pergaulan sesamanya
Syarat-syarat yang berlaku dalam sebuah akad, adalah syarat-syarat yang
ditentukan sendiri oleh kaum muslimin, selama tidak melanggar ajaran islam. Rosulullah
SAW memberi batasan tersebut dalam hadits:
“perdamaian itu boleh antara orang-orang Islam kecuali perdamaian yang
mengharamkan yang halal atau menghalalkan yang haram. Orang-orang Islam wajib
memenuhi syarat-syarat yang mereka sepakati kecuali syarat yang mengharamkan yang
halal atau menghalalkan yang haram.” (HR. Abu Daud, Ibnu Majah dan Tirmizy dari
Amru bin ‘Auf.)14
F. Mekanisme Operasional Reksa Dana syariah
Mekanisme operasional antara pemodal dengan manajer investasi dalam reksa
dana Islam menggunakan sistem wakalah. Pada akad wakalah tersebut, pemodal
memberikan mandat kepada manajer investasi untuk melaksanakan investasi bagi
kepentingan pemodal,sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam prospektus.
Investasi hanya dilakukan pada instrumen keuangan yang sesuai dengan Islam.
Instrumen tersebut meliputi saham sesuai Islam, penempatan dalam deposito pada Bank
Umum dan surat utang jangka panjang dan jangka pendek yang sesuai dengan prinsip
Islam.
13 Kementrian Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahnya Dilengkapi Dengan Asbabun Nuzulul dan Hadits Shahih, Bandung; PT Syigma Examedia Arkanleema, 201014 Ibid, hlm 211
9
Untuk menjamin reksa dana, Islam beroperasi tanpa menyalahi aturan keislaman
seperti yang diatur dalam Fatwa DSN, suatu reksa dana Islam wajib memiliki Dewan
Pengawas Islam (DPS). Fungsi utama DPS adalah sebagai penasihat pengelola investasi
mengenai hal-hal yang terkait dengan aspek Islam dan sebagai mediator antara reksa
dana dengan DSN.
Reksa dana islam berbeda dengan reksa dana konvesional dalam operasionalnya. Hal
yang paling tampak adalah proses screening dalam mengkontruksi portofolio. Filterisasi
menurut prinsip Islam akan mengeluarkan saham yang memiliki aktivitas haram, seperti
riba, minuman keras, judi,daging babi dan rokok.15
G. Keuntungan dan Resiko Investasi Melalui Reksa Dana Syariah
Pada dasarnya setiap kegiatan investasi mengandung dua unsur, yaitu return
(keuntungan) dan resiko. Berikut ini terdapat beberapa keuntungan berinvestasi
menggunakan Reksa Dana:
1. Tingkat likuiditas yang baik
Yang dimaksud dengan likuiditas disini adalah kemampuan untuk mengelola
keluar masuknya uang dari Reksa Dana, sehingga pemodal dapat mencairkan
kembali saham/unit penyertaan setiap saat sesuai ketetapan yang dibuat masing-
masing Reksa Dana sehingga memudahkan investor untuk mengelola kasnya
2. Kemudahan investasi
Reksa Dana mempermudah investor untuk melakukan investasi di pasar
modal. Kemudahan investasi tercermin dari kemudahan pelayanan administrasi
dalam pembelian maupun penjualan kembali unit penyertaan. Kemudahan juga
diperoleh investor dalam melakukan reinvestasi pendapatan yang diperoleh,
sehingga unit penyertaannya dapat bertambah.
3. Efisiensi biaya dan waktu
Reksa Dana merupakan kumpulan dana dari banyak investor, jadi biaya
investasi yang dikeluarkan akan lebih murah bila dibandingkan dengan melakukan
transaksi secara individual di bursa. Pengelolaan yang dilakukan oleh manajer
investasi secara profesional,sehingga investor tidak perlu memantau sendiri kinerja
investasinya tersebut.
4. Transparansi informasi
15 Munir Fuady, Pasar Modal Modern (Tinjauan Hukum), Bandung: Citra Aditya Bakti, 1996, hlm 117
10
Reksa Dana wajib memberikan informasi atas perkembangan portofoliodan
biayanya, secara berkala dan kontinyunya, sehingga pemegang unit penyertaan dapat
memantau keuntungan, biaya, dan resikonya.
5. Diverisifikasi
Diverisifikasi merupakan istilah investasi dimana kita tidak menempatkan
seluruh dana investasi dalam satu peluang investasi, dengan maksud memperkecil
resiko terjadinya kerugian. Manajer investasi akan memilih berbagai macam saham ,
sehingga kinerja satu saham tidak akan mempengaruhi keseluruhan kinerja reksa
dana. Tujuan dilakukan diverifikasi adalah untuk memberikan keseimbangan
investasi pada suatu jenis saham.
6. Manajemen Profesional
Pengelola reksa dana pada umumnya terdiri atas orang-orang yang memiliki
pengalaman dan keahlian di bidang pasar modal. Untuk menjadi pengelola (manajer
investasi) diwajibkan memiliki izin sebagai penasihat investasi sehingga hanya
orang tertentu saja yang dapat menjadi manajer atau penasihat investasi. Pengelolaan
portofolio dilakukan oleh manajer investasi yang memiliki keahlian khusus di
bidang pengelolaan dana yang didukung informasi dan akses informasi pasar modal
yang lengkap. Mengingat pemodal individu umumnya memiliki keterbatasan waktu
dan akses informasi, maka peranan manajer investasi menjadi sangat penting dalam
melakukan investasi di pasar modal.16
Reksa dana memiliki andil yang sangat besar dalam perkembangan ekonomi
nasional karena dapat memobilisasi dana untuk pertumbuhan dan pengembangan
nasional. Disisi lain, reksa dana memberikan keuntungan kepada masyarakat berupa
keamanan dan keuntungan materi yang meningkatkan kesejahteraan material.
Penghasilan investasi yang dapat diterima oleh reksa dana Syariah, antara lain :
1. Dari saham dapat berupa :
16 Veithzal Rivai, Islamic Financial Management, Bogor: Gahlia Indonesia, 2010, hlm 434
11
a. Dividen yang merupakan bagi hasil atas keuntungan yang dibagikan dari laba
yang dihasilkan emitmen, baik dibayarkan dalam bentuk tunai maupun dalam
bentuk saham.
b. Rights yang merupakan hak untuk memesan efek lebih dahulu yang diberikan
oleh emitmen.
c. Capital gain yang merupakan keuntungan yang diperoleh dari jaul-beli saham di
pasar modal.
2. Dari Obligasi yang sesuai dengan syariah dapat berupa bagi hasil yang diterima
secara periodik dari laba emitmen.
3. Dari Surat Berharga Pasar Uang yang sesuai dengan syariah dapat berupa bagi hasil
yang diterima dari issuer.
4. Dari Deposito dapat berupa bagi hasil yang diterima dari bank-bank syariah.17
Disamping keuntungan-keuntungan yang kita peroleh dari berinvestasi
menggunakan Reksa Dana, terdapat juga beberapa resiko dalam melakukan investasi
melalui reksa dana antara lain;
1. Resiko berkurangnya unit penyertaan
Resiko ini dipengaruhi oleh turunnya harga dari efek (saham,obligasi, dan surat
berharga lainnya) yang masuk dalam portofolia reksa dana tersebut.
2. Resiko likuditas
Penjualan kembali (pelunasan() tergantung kepada likuiditas dari portofolio atau
kemampuan dari Manajer Investasi untuk membeli kembali (melunasi) dengan
menyediakan uang tunai.
3. Resiko politik dan ekonomi
Perubahan kebijaka ekonomi politik dapat mempengaruhi kinerja bursa dan
perusahaan sekaligus. Dengan demikian, harga sekuritas akan terpengaruh yang
kemudian mempengaruhi portofolio yang dimiliki reksa dana
4. Resiko pasar
Hal ini terjadi karena nilai sekuritas di pasar efek memang berfluktuasi sesuai
dengan kondisi ekonomi secara umum. Terjadinya fluktuasi di asar efek akan
berpengaruh langsung pada nilai bersih portofolio, terutama jika terjadi koreksi
atau pergerakan negatif.
5. Resiko inflasi
17 Ibid, hlm. 435
12
Terjadinya inflasi akan menyebabkan menurunnya investasi. Pendapatan yang
diterima dari investasi dalam reksa dana bisa jadi tidak dapat menutup
kehilangan karena menurunnya daya beli.
6. Resiko nilai tukar
Resiko ini dapat terjadi jika terdaat sekuritas luar negeri dalam portofolio yang
dimiliki. Pergerakan nilai tukar akan mempengaruhi nilai sekuritas yang
termasuk foreign invesment setelah dilakukan konversi dalam mata uang
domestik.
7. Resiko spesifik
Resiko ini merupakan resiko dari sekuritas yang dimiliki. Disamping dipengaruhi
pasar secara keseluruhan, setiap sekuritas mempunyai resiko sendiri-sendiri.
Setiap sekuritas dapat menurun nilainya jika kinerja perusahaannya sedang tidak
bagus atau juga adanya default, tidak dapat membayar keawajibannya.18
H. Lembaga-Lembaga Fasilitator Reksa Dana
1. Bapepam-LK
Bapepam-LK berada dibawah Departemen Keuangan Republik Indonesia
yang bertugas membina, mengatur, dan mengawasi sehari-hari kegiatan pasar modal
serta merumuskan dan melaksanakan kebijakan dan standarisasi teknis di bidang
lembaga keuangan.
2. Pengelola Investasi(manajer investasi)
Pengelolaan reksa dana dilakukan oleh perusahaan yang telah mendapat izin
dari Bapepam-LK sebgai manajer investasi. Perusahaan pengelolaan reksa dana
dapat berbentuk :
a. Perusahaan efek yang secara umum berbentuk divisi tersendiri atau PT yang
khusus menangani reksa dana, selain dua divisi yang lain yakni perantara
perdagangan efek dan penjaminan emisi.
b. Perusahaan secara khusus yang bergerak sebagai Perusahaan Manajemen
Investasi (PMI) atau Manajer Investasi (MI)
3. Bank Kustodian
Bank Kustodian berwenang dan bertanggung jawab dalam menyimpan,
menjaga, dan mengadministrasikan kekayaan, baik dalam pencatatan serta
18 Tjipto Darmadji, dkk., Pasar Modal di Indonesia, Jakarta: Salemba Empat, 2000, hlm 34
13
pembayaran/penjualan kembali suatu reksa dana berdasarkan kontrak yang telah
dibuat dengan manajer investasi.
4. Notaris
Notaris berwenang mengeluarkan akta badan hukum pengelola investasi baik
pendirian atau pembubaran, ,menyaksikan pengesahan dokumen kontrak investasi
pada tahap persiapan dan perikatan lainnya.
5. Konsultan Hukum
Konsultan Hukum bertugas meneliti aspek-aspek hukum emiten dan
memberikan pendapat segi hukum (legal opinion) tentang keadaan dan keabsahan
usaha emitmen.
6. Akuntan Publik
Akuntan Publik yang disahkan oleh BPKP, bertugas antara lain melakukan
pemeriksaan atas laporan keuangan perusahaan dan memberikan pendapatnya,
memeriksa pembukuan, apakah sudah sesuai dengan prinsip akuntansi Indonesia dan
ketentuan Bapepam-LK serta memberi petunjuk pelaksanaan cara-cara pembukuan
yang baik (apabila diperlukan).
7. Agen Penjual
Agen penjual adalah pihak yang menjualkan produk-produk yang dikelola
oleh manajer investasi kepada nasabah baik perorangan maupun badan hukum.19
I. Tata Cara Berivestasi di Reksa Dana Syariah
Berinvestasi pada reksa dana tidaklah sulit, investor cukup menghubungi manajer
investasi reksa dana yang dipilih, kemudian isis formulir penyertaan modal/pembeliaan
unit penyertaan dan transfer uang ke Bank Kustodian. Setelah itu investor mengirimkan
bukti setor dan formulir yang telah diisi ke manajer investasi. Investor akan mendapatkan
tanda bukti penyertaan modal di reksa dana yang dikirimkan langsung ke alamat
investor.
Besarnya uang investasi minimal ditentukan oleh manajer investasi dan telah
tercantum resmi dalam prospektus reksa dana. Prospektus adalah buku atau keterangan
lain yang memberikan gambaran lengkap mengenai suatu reksa dana sehingga dapat
digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam memilih reksa dana mana yang akan
dijadikan tempat investasi. Investor dapat memperolehnya dimanajer investasi.
19 Andri Sumitra, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah Edisi pertama, Jakarta: Kencana, 2009, hlm 173
14
Umumnya mekanisme berinvestasi di reksa dana syariah calon nasabah harus
memenuhi persyaratan pembelian di manajer investasi dan agen penjual yang ditunjuk.
Pembayaran dilakukan pada bank penerima pembayaran yang ditunjuk.
Cara pembeliaan unit penyertaan reksa dana syariah:
a. Setelah membaca prospektus penawaran reksa dana syariah, mengisi formulir
pembelian reksa dana secara lengkap dan benar
b. Mengisi profil investasi nasabah
c. Membayar pembelian unit penyertaan di bank yang sudah ditunjuk. Pembayaran
dapat dilakukan dengan cek atau giro, transfer tunai atau pemindah bukuan
d. Menyerahkan formulir pembelian yang telah diisi lengkap dan kopian bukti transfer
bank kepada petugas di manajer investasi, agen penjual atau perwakilan manajer
investasi di bank penerima pembayaran dan juga menyerahkan kopian kartu identitas
yang masih berlaku bagi calon pemodal perorangan dan kopian anggaran dasar dan
kartu pejabat yang masih berlaku bagi calon pemodal berbadan hukum
e. Calon nasabah memenuhi persyaratan batasan minimum dan maksimum pembelian
unit penyertaan. Misalnya, batas minimum pembelian awal unit penyertaan adalah
sebesar Rp 2.500.000 dan pembelian selanjutnya adalah Rp 250.000. untuk
memberikan kepastian pemerataan unit penyertaan, maka setiap pemodal baik
perorangan maupun badan hukum ahnya boleh membeli unit penyertaan maksimum
2 % dari total yang ditawarkam kepada masyarakat pemodal.
f. Investor berhak atas bagi hasil investsai sampai dengan ditariknya kembali unit
penyertaan tersebut pada periode yang telah ditentukan.20
Sedangkan cara penjualan unit penyertaan reksa dana syariah sebagai berikut :
a. Bagi pemodal perorangan mengisi formulir penjualan kembali reksa dana syariah
yang mencakup nomor registrasi UP yang akan dijual, nomor surat tanda
pengenal diri, menandatangani formulir penjualan. Sedangkan bagi pemodal
berbadan hukum mengisi formulir penjualan yang mencakup nomor registrasi UP
yang akan dijual, nomor anggaran dasar, dan nomor surat tanda pengenal diri
pejabat yang berwenang, menandatangani foormulir penjualan.
b. Memenuhi batasan minimum dan maksimum UP. Misalnya minimum Rp
200.000 apabila jumlah kepemilikan UP yang tersisa kurang dari saldo minimum
kepemilikan UP sesuai dengan syarat pada hari penjualan kembali, maka manajer
20 Ibid, hlm.192
15
investasi berhak menutu rekening emegang UP dan mencairkan seluruh UP yang
tersisa milik pemegang UP tersebut. Manajer investasi juga berhak membatasi
jumlah penjualan kembali UP sampai dengan misalnya 20% dari NAB reksa dana
syariah pada hari penjualan kembali.
c. Pembayaran dana hasil penjualan kembali UP akan dilakukan dalam bentuk
pemindahan bukuan atau transfer ke rekening yang ditunjuk oleh pemegang UP
yang dilakukan sesegera mungkin tidak lebih dari 7 hari bursa sejak permohonan
penjualan kembali.
J. Perkembangan Reksa Dana di Indonesia
Seiring dengan diberlakukannya Undang-Undang No.8 Tahun 1995 tentang Pasar
Modal, Reksa Dana mulai dikenal di Indonesia sejak diterbitkannya Reksa dana
berbentuk perseroan, yaitu PT BDNI Reksa Dana pada tahun 1995.
Pada awal tahun 1996, Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) RI
mengeluarkan peraturan pelaksaan tentang Reksa Dana berbentuk kontrak Investasi
Kolektif (KIK). Peraturan-peraturan tersebut membuka peluang lahirnya Reksa Dana
berbentuk KIK untuk tumbuh dan berkembang. Salah satunya adalah munculnya reksa
dana syariah pertama di Indonesia pada tahun 1998 yang dikelola PT Danareksa
investment management.
Nilai investasi Reksa Dana di Indonesia mengalami perkembangan yang cukup
signifkan apabila dibandingkan dengan tingkat nilai pertumbuhan jenis investasi lainnya.
Sampai Februari 2005, total dana kelolaan industri ini ditunjang oleh regulasi pasar
modal yang kondusif, jumlah manajer investasi meningkat, munculnya produk
unit link yang berbasiskan investasi dan asuransi, dan keluarnya surat utang Negara dan
obligasi korporasi.
Perkembangan reksa dana syariah di Indonesia juga mengalami perkembangan
yang cukup pesat. Sampai agustus 2005 total dana kelolaan syariah mencapai Rp 1,5
triliun dan hingga akhir tahun 2005 telah terdapat 17 reksa dana syariah telah dinyatakan
efektif oleh BAPEPAM.21
Perkembangan ini terhambat dengan terjadinya yang menimpa reksa dana
Indonesia sehingga total dana kelolaan tinggal hanya 28 triliun per Desember 2005.
Kejadian ini dipicu oleh peningkatan harga minyak dunia, depresiasi rupiah, dan
kenaikan tingkat suku bunga yang membuat investor reksa dana memindahkan dana
21 Munir Fuady, Pasar Modal Modern (Tinjauan Hukum), Bandung: Citra Aditya Bakti, 1996, hlm 124
16
mereka ke instrumen investasi lain. Krisis ini juga menimpa reksa dana syariah. Total
dana kelolaanya turun menjadi hanya 415 miliyar rupiah.
Meskipun dipengaruhi oleh faktor eksternal di atas salah satu hal yang justru
memiliki pengaruh besar terhadap krisis reksa dana pada medio ke dua 2005 adalah
terjadinya redemption besar-besaran yang dilakukan para investornya. Pemahaman
sebagian investor yang salah terhadap investasi pada reksa dana dan perilaku terhadap
resiko yang irasional telah membuat mereka juga menarik dana mereka secara bersamaan
dalam jumlah besar sehingga menyebabkan turunya nilai unit penyertaan.
Namum ada hal yang menarik terjadi selama krisis. Meskipun akhirnya juga
tertimpa krisis, reksa dana syariah tdak mengalami krisis secepat reksa dana
konvensional. Reksa dana syariah baru mengalami bulan September 2006. Salah satu hal
yang memungkinkan adalah adanya perbedaan pengetahuan dan perilaku investor reksa
dana syariah dengan konvensional. Untuk lebih jelasnya dapat kita lihat perkembangan
reksa dana syariah di Indonesia.22
Beberapa reksa dana syariah yang diluncurkan pada tahun 2004 sebagai berikut :
a. Pada januari 2004, PT permodalan nasional madani investment management
(PNM- IM) melakukan kerja sama dengan bank internasional Indonesia (BII)
syariah platinum acces untuk memasarkan reksa dana syariah. BII syariah platinum
acces, dalam hal ini berperan sebagai agen penjual sekaligus bank penerimaan
pembayaran reksa dana (PNM) syariah yang dikelolah PNM-IM.
b. Agustus 2004, manajer investasi. PT Andalan Artha Advisindo (AAA) sekuritas
bekerja sama dengan unit usaha syariah Bank Danamon meluncurkan produk reksa
dana syariah. Produk reksa dana yang diberi nama AAA syariah fund tersebut
dimaksudkan untuk melayani nasabah yang membutuhkan layanan pengelolaan
investasi berprinsip syariah.
c. September 2004, PT Permodalan Nasional Madani investment management (PNM-
IM) meluncurkan dua produk reksa dana terbarunya, yaitu reksa dana PNM
Amanah Syariah dan reksa dana PNM PUAS (Pasar Uang Andalam Saya). Kedua
jenis reksa dana ini melengkapi produk reksa dana PNM-IM yang sudah lebih dulu
dipasarkan.
d. November 2004, bank syariah mandiri meluncurkan produk reksa dana syariah.
Bekerjasama dengan mandiri sekuritas selaku manajer investasi dan Deutche bank
22 Ibid, hlm. 126
17
sebagai bank kustodian, produk reksa dana syariah ini menawarkan pilihan
investasi dengan return yang lebih menarik kepada nasabah BSM.
e. Desember 2004, manajemen PT Bhakti Asset Management (BAM) mengeluarkan
produk reksa dana baru yang diberi nama BIG Dana Syariah. Reksa dana ini
merupakan reksa dana terbuka berbentuk kontrak investasi kolektif (KIK) dengan
hasil investasi yang bersih dari unsur riba dan gharar.
Dari segi return reksa dana syariah masih lebih kecil dari reksa dana
konvensional. Hal ini disebabkan portofolio reksa dana syariah masih sangat terbatas.
Hasil penelitian Karim Business Consulting (KBC) rata-rata reksa dana syariah untuk
kategori pendapatan tetap (fix income) memberikan return 11,60. Sedangkan, reksa dana
konvensional memberikan return rata-rata 13,89. Untuk kategori campuran pun, reksa
dana syariah memberikan return di bawah reksa dana syariah. Reksa dana syariah
memberikan return rata-rata 23,62 dan reksa dana campuran konvensional
memberikan return 64,31. Dari hasil ini jelas reksa dana dengan fix income masih
kompetitif jika dibandingkan dengan reksa dana konvensional.
Jika dibandingkan return untuk masing-masing produk yang ada pada portofolio
reksa dana misalnya deposito maka return syariah lebih tinggi dibandingkan dengan
return konvesional ataupun untuk produk obligasi. Jadi, return konvensional besar karena
portofolio reksa dananya lebih banyak pada produk-produk yang bersifat spekulatif.23
Namun reksa dana syariah juga memiliki kelebihan. Salah satunya adalah adanya
Peraturan Bank Indonesia tentang Kualitas Aktiva Produktif bagi Bnak Syariah yang
dikeluarkan pada 2003. Aturan itu menyebutkan, “Reksa Dana berdasarkan prinsip
syariah dikategorikan sebgai aktiva Produktif Lancar, dengan tiga syarat, yaitu :
memiliki Nilai Aktiva Bersih/ NAB lebih besar daripada nilai investasi awal,memiliki
likuiditas tinggi sehingga dapat dicairkan dalam waktu tujuh hari, dan memiliki tingkat
resiko yang rendah ”. peraturan ini jelas sangat membantu, karena dengan peraturan baru
ini bisa disimpulkan,bila perbankan syariah melakukan investasidi reksa dana syariah,
bank itu hanya memerlukan pencadangan aktiva produktif lancar, yakni sebesar 1 persen,
untuk memenuhi peraturan Bank Indonesia.
23 Dahlan Siamat, Manajemen Lembaga Keuangan, Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 2004, hlm 261
18
Regulasi lain yang tidak kalah menariknya adalah Peraturan Bank Indonesia
tentang Fasilitas Pembiayaan Jangka Pendek Syariah(FPJPS) bagi Bank Syariah. Dalam
aturan itu disebutkan bahwa “Reksa Dana syariah merupakan salah satu surat berharga
yang bisa digunakan bank syariah sebagai agunan mendaatkan FJPS dari Bank
Indonesia”.
Perkembangan investasi reksa dana sangat dipengaruhi oleh pengetahuan investor
dan perilaku investor terhadap resiko. Investor seharusnya memiliki pengetahuan dalam
membedakan akan sarana-srana/ instrumen ynvestasi yang hendak mereka pakai dan
menyesuaikannya dengan profil yang bisa mereka terima. Pada dasarnya investor terbagi
menjadi tiga golongan,yaitu :
a. Investor Konservatif
Golongan investor ini termasuk yang berhati-hati memilih sarana investasi. Mereka
memiliki kecenderungan-kecenderungan untuk menanamkan investasi dengan
keuntungan yang layak. Dan tidak memiliki resiko besar, karena filosofi investasi
mereka adalah menghindari resiko.
b. Investor Moderat
Investor jenis ini merupakan golongan investor yang berani dalam mengambil
resiko lebih tinggi daripada investor konservatif. Namun mereka berpegang teguh
pada prinsip banyak prudential atau dengan kata lain berhati-hati dan memiliki
banyak pertimbangan dalam memelihara sarana investasi, serta membatasi jumlah
dana investasinya yang akan dialokasikan ke dalam instrumen yang beresiko.
c. Investor Agresif
Golongan investor ini dapat dikategorikan sebagai “Risk taker”. Mereka sangat
teliti dalam menganalisis portofolio yang dimiliki. Investor dengan tipe ini
umumnya berinvestasi dengan rentang waktu relatif pendek karena mengharap
adanya keuntungan yang besar dalam waktu singkat.24
Dalam melakukan investasi seorang investor juga perlu melakukan diversifikasi,
seperti tanah, real estate, dan emas yang mempunyai sifat unik. Media investasi tersebut
merupakan investasi jangka panjang yang nilai investasinya cenderung meningkat seiring
dengan perkembangan waktu. Meskipun begitu apabila dalam keadaan mendesak dan
posisi portofolio jangan terlalu besar guna menjaga keseimbangan resiko penghasilan
24 Ibid, hlm. 267
19
usaha. Demikian pula penasehat investasi bisa melebarkan kegiatan usahanya dengan
mengalokasikan sebagian asetnya dalam bentuk penyertaan modal pada perusahaan yang
sedang berkembang.
BAB III
KESIMPULAN
1. Menurut Undang-Undang No. 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal menyebutkan bahwa
Reksa dana adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat
pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio efek oleh manajer investasi.
20
Sedangkan Reksa Dana Syariah menurut fatwa DSN (Dewan Islam Nasional) MUI no.
20/DSN-MUI/IX/2000 mendefinisikan reksa dana islam sebagai reksa dana yang
beroperasi menurut ketentuan dan prinsip islam, baik dalam bentuk akad antara pemodal
sebagai pemilik harta (shahib al-mal) dengan manajer investasi sebagai wakil shahib al-
mal, maupun antara manajer investasi sebagai shahib al-mal dengan penggunaan
investasi.
2. “prinsip dasar dalam transaksi dan syarat-syarat yang berkenaan dengannya ialah
boleh dilakukan, selama tidak dilarang oleh Islam atau bertentangan dengan nash
syariah”. Dasar hukum untuk reksa dana syariah terdapat dalam Al-Qur’an surat Al-
Maidah ayat 1.
3. Reksa dana syariah bertindak sebagai pengelola (mudharib yang berkewajiban untuk
melakukan pengelolaan atas dana milik para investor. Pengelolaan tersebut dilakukan
dalam bentuk menempatkan kembali dana milik para investor dalam berbagai instrumen
investasi yang sesuai nilai-nilai syariat, yaitu yang tidak mengandung unsur riba, unsur
haram, perjudian, dan unsur spekulatif atau unsur resiko (gharar). Dengan didasarkan
pada pada pola hubungan tersebut, prinsip mudharabah yang di aplikasikan dalam reksa
dana syariah bukan merupakan mudharib murni, yang hanya melakukan investasi
kembali dana muilik para investor dalam sektor riil.
4. Reksa dana islam berbeda dengan reksa dana konvesional dalam operasionalnya. Hal
yang paling tampak adalah proses screening dalam mengkontruksi portofolio. Filterisasi
menurut prinsip Islam akan mengeluarkan saham yang memiliki aktivitas haram.
DAFTAR PUSTAKA
Nawawi, Ismail. Ekonomi Kelembagaan Syariah: Dalam Pusaran Perekonomian
Global Sebuah Tuntutan dan Realitas. Surabaya: CV.Putra Media Nusantara. 2009.
21
Praja, Juhaya S. Pasar Modal Syariah dan Praktik Pasar modal Syariah. Bandung:
Pustaka Setia. 2013
Sitompul, Asri. Reksa Dana: Pengantar dan Pengenalan Umum. Bandung: Citra
Aditya Bakti. 2000
Siamat, Dahlan. Manajemen Lembaga Keuangan. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas
Ekonomi Universitas Indonesia. 2004
Rivai,Veithzal. Islamic Financial Management. Bogor: Gahlia Indonesia. 2010
Al Arif, M. Nur Rianto. Lembaga Keuangan Syariah: Suatu Kajian Teoritis Praktis.
Bandung: CV. Pustaka Setia. 2012
Kasmir. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta: Raja Grafindo. 2008
Kementrian Agama RI. Al-Qur’an dan Terjemahnya Dilengkapi Dengan Asbabun
Nuzulul dan Hadits Shahih. Bandung: PT Syigma Examedia Arkanleema. 2010
Fuady, Munir. Pasar Modal Modern (Tinjauan Hukum). Bandung: Citra Aditya Bakti.
1996
Sumitra, Andri. Bank dan Lembaga Keuangan Syariah Edisi pertama. Jakarta:
Kencana. 2009
Darmadji, Tjipto. Pasar Modal di Indonesia. Jakarta: Salemba Empat. 2000
22