leaflet acs chf.docx

12
ACUTE CORONARY SYNDROMES (Penyakit Jantung Koroner ) Pendahuluan Acute Coronary Syndromes adalah penyakit mengancam nyawa dengan 1,4 juta penderita tercatat masuk rumah sakit per tahun di Amerika Serikat.Kira- kira 38 % dari penderita tersebut mengalamai kematian. Pengertian Kumpulan gejala akibat gangguan aliran darah akibat sumbatan akut di arteri koroner yang mensupply darah utama ke otot jantung menyebabkan kurangnya pasokan oksigen dan belanjut menjadi kerusakan bahkan kematian otot jantung. Arteri koroner adalah pembuluh darah utama yang memberi aliran darah dan oksigen pada jantung. Keberadaannya mementukan kinerja jantung dalam melakukan fungsinya sebagai pemompa darah ke seluruh tubuh. Lebih dari 90% ACS diakibatkan dari gangguan atau luruhnya atherosclerotic plak pada arteri koroner yang mengakibatkan terbentuknya aggregasi atau berkumpulnya trombosit dan membentuk gumpalan / trombus yang dapat menyumbat arteri koroner dan mengakibatkan berkurangnya pasokan darah dan oksigen pada jantung. Atherosclerotik plak sendiri merupakan proses pengerasan jaringan lemak pada tepi permukaan arteri koroner.Saat terjadi gangguan stabilitas plak sehingga luruh dan disertai gangguan sel permukaan pembuluh darah (endotel), akan mengakibatkan penyempitan (vasokonstriksi), gangguan proses pembekuan darah dan terbentuknya gumpalan yang semuanya berujung pada hambatan aliran darah koroner. Besarnya hambatan baik parsial atau total menentukan manifestasi klinik penyakit jantung koroner,sekaligus membedakan tata laksana pengobatan yang mengikutinya. Jika hambatannya parsial terjadi kondisi yang dinamakan Unstable Angina (angina tak stabil). Saat otot jantung kekurangan pasokan oksigen akan mengakibatkan munculnya nyeri dada yang khas. Keluhan terutama muncul saat tubuh membutuhkan oksigen ekstra saat metabolisme tinggi misalnya latihan fisik keras,emosi yang direspon oleh jantung dengan bekerja lebih keras dan lebih banyak membutuhkan oksigen. Jika keluhan

Upload: kiki-rizky

Post on 29-Nov-2015

253 views

Category:

Documents


14 download

TRANSCRIPT

Page 1: leaflet acs  chf.docx

ACUTE CORONARY SYNDROMES (Penyakit Jantung Koroner )

Pendahuluan

Acute Coronary Syndromes adalah penyakit mengancam nyawa dengan 1,4 juta penderita tercatat masuk rumah sakit per tahun di Amerika Serikat.Kira-kira 38 % dari penderita tersebut mengalamai kematian.

Pengertian

Kumpulan gejala akibat gangguan aliran darah akibat sumbatan akut di arteri koroner yang mensupply darah utama ke otot jantung menyebabkan kurangnya pasokan oksigen dan belanjut menjadi kerusakan bahkan kematian otot jantung.

Arteri koroner adalah pembuluh darah utama yang memberi aliran darah dan oksigen

pada jantung. Keberadaannya mementukan kinerja jantung dalam melakukan fungsinya sebagai pemompa darah ke seluruh tubuh. Lebih dari 90% ACS diakibatkan dari gangguan

atau luruhnya atherosclerotic plak pada arteri koroner yang mengakibatkan terbentuknya aggregasi atau berkumpulnya trombosit dan

membentuk gumpalan / trombus yang dapat menyumbat arteri koroner dan mengakibatkan berkurangnya pasokan darah dan oksigen pada jantung.

Atherosclerotik plak sendiri merupakan proses pengerasan jaringan lemak pada tepi permukaan arteri koroner.Saat terjadi gangguan stabilitas plak sehingga luruh dan disertai gangguan sel permukaan pembuluh darah (endotel), akan mengakibatkan penyempitan (vasokonstriksi), gangguan proses pembekuan darah dan terbentuknya gumpalan yang semuanya berujung pada hambatan aliran darah koroner. Besarnya hambatan baik parsial atau total menentukan manifestasi klinik penyakit jantung koroner,sekaligus membedakan tata laksana pengobatan yang mengikutinya.

Jika hambatannya parsial terjadi kondisi yang dinamakan Unstable Angina (angina tak stabil). Saat otot jantung kekurangan pasokan oksigen akan mengakibatkan munculnya nyeri dada yang khas.

Keluhan terutama muncul saat tubuh membutuhkan oksigen ekstra saat metabolisme tinggi misalnya latihan fisik keras,emosi yang direspon oleh jantung dengan bekerja lebih keras dan lebih banyak membutuhkan oksigen. Jika keluhan bertambah berat, durasi lebih lama dan frekuensi meningkat. Berarti mulai

terjadi penyumbatan total yang berujun pada kematian otot jantung dengan memunculkan manifestasi klinis khas yang dinamakan Acute Coronary Syndrome.

Pembagian ACS

1. Angina Tak stabil2. NSTEMI3. STEMI

Tanda dan Gejala

Diagnosa ACS terdiri dari 3 tanda utama:

1. Nyeri dada khas2. Gambaran perubahan EKG acute yang

khas 3. Deteksi serum biomarker spesifik yang

menggambarkan kematian otot jantung

gambaran Angina tak stabil

NSTEMI STEMI

Gejala khas

Saat istirahat,crescendo (meningkat),onset angina baru

Nyeri tekan semakin lama dan berat,penjalaran lebih luas dibanding angina biasa

Serum biomarker

tidak ya Ya

EKG ST depresi dan/atau gel T inversi

ST depresi dan/atau gel T inversi

ST elevasi (dan gel Q setelahnya)

Nyeri dada: dirasakan sebagai rasa berat seperti ditindih, nyeri ulu hati,ditekan

Page 2: leaflet acs  chf.docx

dan terbakar di seluruh dada terutama dibelakang tulang dada menyebar ke leher, rahang, lengan, punggung dan dagu. Keluhan biasa terjadi saat latihan

fisik,udara dingin, makan, stress atau emosi atau aktivitas berat yang membutuhkan konsumsi oksigen darah

Nyeri yang dirasakan berlangsung selama maksimal 15 menit pada kasus angina stabil dan lebih lama lagi pada kasus angina tak stabil dan Acute Coronary Syndromes. Pada ACS nyeri yang dirasakan lebih hebat, lebih lama >20 menit dan bisa menjalar lebih luas. Selain itu terdapat keluhan gejala simpatis dan parasimpatis seperti kelelahan, keringat dingin, berdebar-debar,kulit pucat dan terasa dingin,mual dan muntah.

Pemeriksaan Penunjang

Dalam menegakkan diagnosa ACS yang wajib diperiksa antara lain rekam jantung/EKG dan biomarker jantung (troponin/creatin kinase). Gambaran khas ST depresi dan atau T inversi (angina tak stabil

dan NSTEMI) serta ST elevasi (STEMI) serta Jantung)

Selain pemeriksaan utama dilakukan juga pemeriksaaan tambahan untuk laboratorium gula darah, kolesterol,fungsi ginjal dan fungsi hati. Pemeriksaan rontgen dada untuk mengetahui gambaran jantung dan paru, serta echocardiography untuk mengetahui fungsi dan struktur morfologi jantung.Pemeriksaan EKG serial juga perlu dilakukan untuk monitoring kasus ACS.

Tatalaksana

Tatalaksana ACS membutuhkan inisiasi secepat mungkin untuk membatasi kerusakan otot jantung dan mengembalikan aliran darah secepat mungkin.Maka sesegera mungkin dibutuhkan perawatan di RS secara intensif.

Terapi:Bed rest (istirahat total), pemberian oksigen, aspirin, nitrat, anti nyeri kuat untuk kurangi nyeri,gelisah dan kebutuhan oksigen.

Pengobatan ACS secara umum sama untuk tiap jenis ACS yang mengarah pada trombus /sumbatan intrakoroner, namun ada perbedaan mendasar pada ACS jenis STEMI dan NSTEMI. Pasien STEMI mengalami sumbatan total koroner membutuhkan reperfusi segera baik secara farmakologis maupun mekanik dengan Primary PCI (kateterisasi jantung) jika gejala <90 menit dan terapi

fibrinolytics jika < 6 jam.Sedangkan untuk NSTEMI diperlukan pemeriksaan faktor resiko TIMI score) jika rendah dengan terapi konservatif (awasi angina berulang atau dengan stress test/ treadmill) jika resiko tinggi dilakukan tindakan invasive ( kateterisasi jantung yang mengarah ke PCI atau CABG)

Komplikasi

Iskemia(kerusakan otot jantung) berulang,gangguan irama jantung, Gagal jantung, syok kardiogenik, kematian otot jantung kanan, rusaknya katup jantung, pericarditis (radang selaput jantung)

Pencegahan

1. Stop merokok2. Turunkan kolesterol dan jaga berat

badan3. Kontrol Tekanan darah tinggi, gula

darah4. Gaya hidup sehat/olahraga

Referensi

1 Braunwald’s Heart Disease a Textbook of Cardiovascular

Medicine 9th edition Stephan Achenbach, MD et al, Saunders

An imprint of Elsevier, 2012

2 Pathophysiology of heart disease Lepnard S. Lily , MD 5th

edition Lippincot williams & wilkins 2011

3 Penyakit Kardiovaskular (PKV) 5 rahasia Lily l. Riantono

Badan Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia 2012

Page 3: leaflet acs  chf.docx

HEART FAILURE ( Gagal Jantung)

Pendahuluan

Gagal jantung adalah tahap akhir dan paling parah dari hampir semua penyakit jantung : ACS (Acute coronary Syndrome),

penyakit katub jantung, hipertensi, penyakit jantung bawaan dan

kardiomiopati.Di AS sekitar 5 juta kasus tercatat dengan penambahan per tahun lebih dari 500 ribu kasus.

Pengertian

Gagal jantung merupakan suatu keadaan yang terjadi saat jantung gagal memompakan darah dalam jumlah yang memadai untuk mencukupi kebutuhan metabolisme. Bisa diakibatkan penyumbatan

arteri koroner, kelainan katup jantung maupun kelainan bawaan.

Gagal jantung secara umum bisa dibagi menjadi:

1. Gagal jantung kanan:Ruang jantung kanan

berfungsi menerima darah dari tubuh dan mengalirkan ke paru-paru untuk mendapat oksigen untuk disalurkan ke jantung kiri. saat ruang jantung kanan bermasalah,aliran darah ke paru-paru terhambat.

Saat ruang jantung kanan payah dalam memompa yang terjadi adalah aliran darah berbalik dan membendung mengakibatkan bengkak pada perut, kaki dan pergelangan kaki.

2. Gagal jantung kiriRuang jantung kiri berfungsi

dalam memompa darah ke seluruh tubuh.Ada dua tipe gagal jantung kiri: tipe sistolik dan diastolik.

Gagal jantung tipe sistolik muncul saat otot jantung tidak bisa memompa darah ke seluruh tubuh.bisa karena serangan jantung koroner,infeksi,kehamilan atau masalah dengan katup jantung.Sedangkan tipe diastolik muncul saat jantung tidak mampu melakukan jeda pengisian diantara denyutan.hal ini mengakibatkan pengisian darah jantung terhambat dan

jumlah darah yang dipompakan akhirnya berkurang.

Sesuai The New York Heart Association diklasifikasikan :

NYHA kelas l : Keluhan tidak timbul dengan aktivitas sehari-hari melainkan saat aktivitas berat

NYHA kelas ll : keluhan timbul saat aktivitas sehari-hari, terdapat pembatasan dalam aktivitas

NYHA kelas lll : keluhan timbul saat aktivitas yang lebih ringan dari aktivitas sehari hari

NYHA kelas lV : keluhan timbul saat istirahat dan aktivitas apapun

Tanda dan Gejala

Gagal jantung kanan Gagal jantung kiri-Edema perifer bengkak bisa muncul pada kaki, perut karena penimbunan cairan.-Ketidaknyamanan perut kanan atas (pembesaran hati)-Penurunan nafsu makan (anoreksia)-Mual karena bengkak pada saluran cerna

Gejala -Sesak saat beraktivitas (dyspneu d effort)-Orthopnea (nyeri saat berbaring)-Paroxysmal nocturnal dyspnea: terbangun di malam hari karena sesak (2-4 jam setelah tidur)Batuk pada malam hari-Kelelahan-Berkeringat

Page 4: leaflet acs  chf.docx

- Jantung berdebar-debar

Selain tanda yang umum terjadi di atas juga dapat terjadi bendungan paru akut yang merupakan kelainan gagal jantung kiri akut sekaligus tanda kegawatan pada gagal jantung. Terjadi saat darah yang gagal dipompakan terbendung di paru-paru dan membatasi ruang paru untuk melakukan fungsi pernapasan.Hingga terjadi sesak yang memberat dibanding kondisi normal,kulit dan ujung anggota badan dingin,pucat,nafas cepat, batuk dengan riak berbusa,bisa muncul bengkak pada badan. Pada pemeriksaan paru didapatkan rales/ronkhi atau wheezing/mengi.

Pencetus serangan gagal jantung akut:

1) Peningkatan kebutuhan metabolik : demam, infeksi, anemia, takikardi/berdebar-debar, hipertiroid, kehamilan

2) Peningkatan cairan tubuh : konsumsi garam dan air berlebih, gagal ginjal

3) Hipertensi yang tidak terkontrol4) Gangguan fungsi pompa jantung :

penyakit jantung koroner, konsumsi alkohol berlebih

Pemeriksaan Penunjang

Selain pemeriksaan fisik jantung dan rekam jantung .Rekam jantung untuk mengetahui penyakit jantung

koroner.Pemeriksaan tambahan seperti BNP ( Brain Natriuretic Peptide), kolesterol, gula darah, fungsi ginjal dan fungsi hati.rontgen dada untuk mengetahui tanda bendungan paru dan echocardiography untuk mengetahui struktur dan fungsi jantung.

Tatalaksana

Saat merasakan keluhan seperti tersebut diatas harus sesegera mungkin memeriksakan diri ke RS untuk mendapat pemeriksaan lanjut.

1. Penting untuk mengetahui dan mengoreksi penyebab utama gagal jantung sangat mungkin dilakukan terapi bedah seperti penggantian katup jantung, revascularisasi (pembukaan arteri) koroner dan terapi agresive untuk hipertensi berdasar penyakit dasar masing-masing.

2. Mengatasi faktor pencetus serangan3. Mengatasi gejala gagal jantung dari

manipulasi tekanan sistemik darah dan tekanan paru serta mempertahankan aliran darah ke organ penting

4. Modifikasi hormon renin-angiotensin tubuh untuk hindari perburukan fungsi jantung.

5.Untuk kasus gagal jantung akut bisa dengan terapi:

1.Oksigen

2.Diuretik untuk menurunkan bendungan paru

3.Morfin untuk untuk mengurangi nyeri,gelisah dan menurunkan konsumsi oksigen

Komplikasi

Keterlambatan penanganan kegawatan gagal jantung bisa menyebabkan: bendungan paru akut, syok kardiogenik, gangguan irama jantung juga henti jantung mendadak

Pencegahan

1. Menghindari pencetus serangan dan mengobati penyakit dasar terkena nya gagal jantung

2. Stop merokok3. Turunkan kolesterol dan jaga berat

badan4. Kontrol Tekanan darah tinggi, gula

darah5. Gaya hidup sehat/olahraga, kurangi

asupan garam dan lemak

Prognosis:

Dengan pengobatan teratur dan gaya hidup sehat dapat mengembalikan kualitas hidup penderita, mengurangi awitan sesak yg tercetus saat aktivitas ringan sampai berat dan diharapkan bisa melakukan aktivitas sehari hari dengan pengawasan.Namun pertolongan gagal jantung yang tidak tepat dan

Page 5: leaflet acs  chf.docx

keterlambatan pengobatan bisa mengakibatkan tinggi nya angka kematian.

Referensi

1 Braunwald’s Heart Disease a Textbook of Cardiovascular Medicine 9th edition Stephan Achenbach, MD et al, Saunders An imprint of Elsevier, 2012

2 Pathophysiology of heart disease Lepnard S. Lily , MD 5th edition Lippincot williams & wilkins 2011

3 Penyakit Kardiovaskular (PKV) 5 rahasia Lily l. Riantono Badan Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia 2012

Serangan jantung adalah kejadian medis yang serius & memerlukan tindakan darurat. Serangan jantung terjadi apabila aliran darah yang ke jantung secara tiba-tiba terhalang, biasanya akibat adanya bekuan darah ataupun plak didalam pembuluh darah.

Kurangnya pembuluh darah yang menuju ke jantung tersebut dapat menyebabkan terjadinya kerusakan pada jaringan otot jantung, yang apabila tidak cepat ditangani dapat membuat jaringan otot jantung tersebut rusak & mati. Terminologi medis untuk serangan jantung adalah myocardial infarction.

Pembuluh darah yang menyalurkan darah & oksigen ke jantung disebut dengan pembuluh darah koroner. Oleh sebab itu, penyakit yang menyebabkan terjadinya penyempitan & pengerasan pada pembuluh darah koroner disebut juga dengan penyakit jantung koroner (PJK). Sebagian besar serangan jantung terjadi pada orang yang mempunyai penyakit jantung koroner (PJK).

Gejala serangan jantung

Tidak semua serangan jantung diawali dengan sakit pada dada secara mendadak seperti yang terlihat di film atau televisi . Pada sebuah penelitian misalnya, 1/3 dari pasien yang pernah mengalami serangan jantung tidak merasakan sakit pada dadanya, pasien-pasien tersebut biasanya adalah pasien lanjut usia, wanita atau yang menderita diabetes.

Tanda & gejala terjadinya serangan jantung juga dapat berbeda pada setiap orang. Banyak serangan jantung yang diawali dengan rasa tidak nyaman atau rasa sakit yang ringan, bahkan ada orang yang tidak menunjukkan gejala sama sekali.

Berikut adalah gejala yang umum dirasakan saat terjadi serangan jantung, yang medicastore ambil dari www.nhlbi.nih.gov :

1. Rasa sakit di dada

Gejala yang paling umum dirasakan saat terjadi serangan jantung adalah rasa sakit didada. Hal ini termasuk rasa sakit yang baru dirasakan ataupun rasa sakit yang sering dirasakan tapi dengan pola yang berbeda.

Sebagian besar saat serangan jantung terjadi, timbul rasa sakit di bagian tengah dada atau di bagian kiri dada yang berlangsung selama beberapa menit atau hilang & muncul kembali. Rasa sakit tersebut dapat terasa seperti adanya tekanan, remasan atau nyeri didada, baik ringan ataupun berat.

Gejala dari angina dapat serupa dengan gejala serangan jantung. Angina adalah rasa sakit didada yang terjadi pada orang

Page 6: leaflet acs  chf.docx

yang mempunyai penyakit jantung koroner, biasanya terjadi ketika mereka aktif beraktifitas. Rasa sakit karena angina, dapat terjadi selama beberapa menit & akan menghilang ketika mereka beristirahat.

Rasa sakit di dada yang tidak kunjung hilang bahkan setelah beristirahat, dapat menjadi pertanda adanya serangan jantung. Sebaiknya setiap serangan jantung yang dirasakan diperiksakan ke dokter.

2. Gejala lain yang sering dirasakan pada saat sebelum ataupun saat terjadi serangan jantung adalah :

o Rasa tidak nyaman di tubuh bagian atas, baik di lengan (bisa salah satu atau keduanya), punggung, leher, dagu, atau perut bagian atas.Nafas pendek, dapat muncul sebelum ataupun saat timbul rasa sakit didada.Mual, muntah, pusing mendadak & timbul keringat dingin.

o Susah tidur, rasa lelah yang sangat atau kurang tenaga.

Tidak semua orang yang mengalami serangan jantung akan merasakan gejala yang sama. Tetapi semakin banyak gejala tersebut diatas yang dirasakan, maka

semakin besar pula kemungkinan mengalami serangan jantung.

Hidup setelah mengalami serangan jantung

Jika sebelumnya telah mengalami serangan jantung, maka maka bisa dibilang jantung tersebut sudah mengalami kerusakan. Hal ini dapat mempengaruhi ritme jantung serta kekuatan untuk memompa & mengalirkan darah.

Orang yang telah mengalami serangan jantung juga beresiko untuk mengalami serangan jantung lagi ataupun kondisi lain seperti stroke, masalah ginjal & penyakit pembuluh darah perifer.

Tetapi ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mengurangi resiko mengalami masalah kesehatan tersebut. Misalnya dengan rehabilitasi jantung, yaitu program pemeliharan kesehatan dengan cara melakukan perubahan gaya hidup untuk meningkatkan kesehatan jantung & kualitas hidup.

Perubahan yang dilakukan termasuk penggunaan obat-obatan, perubahan pola makan, meningkatkan aktifitas fisik, berhenti merokok & pengelolaan stres. Dokter juga akan memberikan saran mengenai aktifitas sehari-hari yang dilakukan, termasuk pengaturan aktifitas kerja, bepergian, aktifitas seksual ataupun olahraga.

Supaya tidak mengalami serangan jantung

Ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan resiko untuk mengalami serangan jantung. Faktor resiko tersebut ada yang dapat kita kendalikan tetapi ada juga yang tidak dapat dikendalikan.

Faktor resiko yang tidak dapat dikendalikan adalah :

• Usia

Resiko untuk mempunyai penyakit jantung akan meningkat pada pria setelah usia 45 tahun & pada wanita setelah usia 55 tahun (setelah menopause).

• Riwayat keluarga

Page 7: leaflet acs  chf.docx

Resiko untuk mempunyai penyakit jantung juga akan meningkat bila mempunyai riwayat ayah atau saudara laki-laki yang didiagnosa punya penyakit jantung sebelum usia 55 tahun ataupun ibu atau saudara perempuan yang didiagnosa punya penyakit jantung sebelum usia 65 tahun.

• Pre-eklampsia

Mengalami pre-eklampsia juga meningkatkan resiko untuk mempunyai penyakit jantung. Pre-eklampsia adalah kondisi yang terjadi pada saat hamil, ditandai dengan kenaikan tekanan darah & adanya protein berlebih pada urin. Pre-eklampsia sering dikaitkan dengan resiko terjadinya berbagai penyakit pada jantung, seperti penyakit jantung koroner, serangan jantung, kegagalan pada jantung & tekanan darah yang tinggi.

Sedangkan faktor resiko yang dapat dikendalikan adalah : Sedangkan faktor resiko yang dapat dikendalikan adalah :

• Merokok

• Tekanan darah yang tinggi

• Kadar kolesterol yang tinggi

• Kegemukan & obesitas

• Pola makan yang tidak sehat (misalnya mengkonsumsi makanan yang tinggi kandungan garam, lemak & kolesterol)Kurang melakukan aktifitas fisik

• Kadar gula yang tinggi dalam darah akibat diabetes

Jadi jelas, bahwa satu-satunya cara untuk mencegah mengalami penyakit jantung & serangan jantung adalah dengan mengendalikan faktor-faktor resiko diatas. Seperti berikut ini yang medicastore ambil dari www.nhs.uk :

• Berhenti merokok

Merokok merupakan penyebab utama berbagai penyakit seperti misalnya penyakit jantung & kanker paru-paru. Jadi jika saat ini termasuk salah satu orang yang merokok, berhenti merokok merupakan cara terbaik untuk menghindari terjadinya serangan jantung.

• Melakukan olahraga secara rutin

Jika ingin menjaga kesehatan jantung, maka melakukan olahraga secara rutin sangat penting untuk dilakukan. Olahraga

akan memperbaiki aliran darah & membantu menjaga jantung untuk bekerja dengan efektif.

Untuk orang yang tidak mempunyai riwayat penyakit jantung, olahraga sedang secara rutin selama 30 menit sehari setidaknya 5 kali seminggu sangat dianjurkan. Contoh olahraga tersebut adalah berjalan cepat ataupun mendaki bukit.

• Mengatur pola makan

Supaya jantung sehat, makanan yang rendah lemak & kaya serat sangat dianjurkan, misalnya gandum utuh ataupun beragam jenis sayur & buah. Batasi juga konsumsi garam hingga tidak lebih dari 6 gram (1 sendok teh) sehari. Terlalu banyak mengkonsumsi garam akan meningkatkan tekanan darah.

Hindari juga mengkonsumsi makanan yang tinggi kandungan lemak jenuhnya, karena dapat meningkatkan kadar kolesterol dalam darah. Makanan yang termasuk tinggi kandungan lemak jenuhnya adalah : daging, sosis, jerohan, mentega, krim, keju,

Page 8: leaflet acs  chf.docx

kue & biskuit serta makanan yang mengandung minyak kelapa/kelapa sawit.

Untuk menurunkan kadar kolesterol, sebaiknya mengkonsumsi makanan yang mengandung lemak tak jenuh, seperti : minyak ikan, alpukat, kacang-kacangan, minyak dari bunga matahari atau dari buah zaitun.

• Batasi konsumsi alkohol

Mengkonsumsi alkohol dalam jumlah banyak dapat menyebabkan tekanan darah naik, demikian juga dengan kadar kolesterol. Oleh karena itu, dengan tidak mengkonsumsi alkohol atau membatasi konsumsi alkohol sesuai yang dianjurkan merupakan cara yang tepat untuk mengurangi resiko mengalami tekanan darah yang tinggi ataupun serangan jantung.

Jumlah batas konsumsi alkohol yang direkomendasikan adalah : pada pria 3-4 unit/hari, sedangkan pada wanita 2-3 unit/hari. 1 unit alkohol setara dengan 1 gelas kecil wine/anggur.

• Mengurangi berat badan

Ada banyak keuntungan yang dikaitkan dengan penurunan berat badan. Jika dapat mencapai berat badan yang ideal sesuai dengan tinggi badannya, maka dapat membantu menurunkan kadar kolesterol & tekanan darah. Dengan menurunkan berat badan, maka resiko untuk terkena penyakit jantung juga akan menurun serta angka harapan hidup juga akan meningkat.

Salah satu cara yang cukup sukses untuk menurunkan berat badan adalah dengan melakukan olahraga setidaknya 30 menit setiap hari, makan dalam jumlah yang lebih kecil & mengkonsumsi makanan ringan yang menyehatkan diantara waktu makan. Penurunan berat badan secara bertahap sebanyak 0,5 kg /minggu sangat direkomendasikan.

Kondisi lain

Beberapa kondisi lain yang dapat meningkatkan resiko untuk terkena serangan jantung adalah hipertensi & diabetes. Artinya dengan menjaga supaya kondisi-kondisi tersebut selalu terkontrol juga dapat membantu mengurangi resiko untuk terkena serangan jantung.

Hal ini termasuk, mengkonsumsi obat yang diberikan dokter secara rutin, melakukan diet yang sehat & kontrol ke dokter secara berkala.