latar belakang masalahdaniel_rivai.staff.gunadarma.ac.id/downloads/files/10039/... · web...

157
EVALUASI DIRI Evaluasi Diri Institusi-Universitas Gunadarma 111 BAB I PENDAHULUAN Peradaban manusia senantiasa berkembang dengan cepat dan dinamis. Di dunia komputer perkembangan ini bahkan mempunyai prediksi yang dikenal sebagai hukum Moore. Hukum Moore mengatakan bahwa setiap 18 bulan terjadi peningkatan kinerja komputer dua kali lipat. Perkiraan Moore ini tentu saja tidak berlaku seragam untuk segala hal yang terkait dengan komputer, artinya terdapat komponen komputer tertentu yang berkembang lebih cepat daripada perkiraan Moore dan ada juga yang lebih lambat. Sejarah mencatat bahwa hard disk komputer pertama dibuat oleh IBM pada tahun 1956 dan diberi nama RAMAC memiliki densitas 2000 bit/inci 2 saja, sementara itu pada tahun 2005 densitas hard disk umumnya sudah berada pada kisaran 100 - 150 Gbit/inci 2 , artinya terjadi peningkatan sebesar 75 juta kali lipat dalam kurun waktu sekitar 50 tahun. Jika mengacu kepada Hukum Moore, kelipatan ini bahkan seharusnya jauh lebih besar lagi, 6.8 milyar kali. Di pihak lain, waktu siklus prosesor yang menunjukkan kinerja komputer sesungguhnya, bernilai 100 mili detik untuk prosesor pertama yang diciptakan pada tahun 1946, ini berarti dalam 1 detik prosesor hanya dapat melakukan 10 komputasi. Pada tahun 1980 nilai waktu siklus ini menjadi 2000 piko detik atau 2000 × 10 -12 detik, yang artinya prosesor dapat melakukan 500 juta komputasi dalam 1 detik. Nampak terjadi peningkatan kinerja prosesor sebanyak 50 juta kali lipat dalam waktu 34 tahun. Terkait dengan peningkatan kinerja prosesor ini, ramalan Moore hanya seharusnya 6.7 juta kali lipat saja dalam 34 tahun. Saat ini semakin banyak sektor peradaban manusia yang menggunakan komputer, mulai dari dunia perbankan, bursa efek, perdagangan eceran, bahkan pertanian (terutama di negara-negara maju). Melihat fakta ini adalah wajar jika komputer kemudian dijadikan acuan terhadap kecepatan dan dinamika perubahan peradaban. Jika kemudian prediksi Moore di atas juga menjadi ukuran, jelas sekali kecepatan perubahan tersebut begitu dahsyat sehingga ia akan menggilas dengan begitu saja siapapun yang tidak pandai mengantisipasi perubahan ini. Evaluasi diri adalah langkah pertama dan utama untuk menciptakan antisipasi yang tepat terhadap dinamika peradaan manusia. Adalah penting jika evaluasi semacam itu diformalkan dengan penyusunan Laporan Evaluasi Diri yang komprehensif sebagai sumber informasi Portfolio 1

Upload: others

Post on 25-Oct-2020

1 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Latar Belakang Masalahdaniel_rivai.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/10039/... · Web viewDengan kesadaran ini pula Universitas Gunadarma mengerahkan segala daya upayanya agar

EVALUASI DIRI

Evaluasi Diri Institusi-Universitas Gunadarma 111

BAB IPENDAHULUAN

Peradaban manusia senantiasa berkembang dengan cepat dan dinamis. Di dunia komputer perkembangan ini bahkan mempunyai prediksi yang dikenal sebagai hukum Moore. Hukum Moore mengatakan bahwa setiap 18 bulan terjadi peningkatan kinerja komputer dua kali lipat. Perkiraan Moore ini tentu saja tidak berlaku seragam untuk segala hal yang terkait dengan komputer, artinya terdapat komponen komputer tertentu yang berkembang lebih cepat daripada perkiraan Moore dan ada juga yang lebih lambat. Sejarah mencatat bahwa hard disk komputer pertama dibuat oleh IBM pada tahun 1956 dan diberi nama RAMAC memiliki densitas 2000 bit/inci2 saja, sementara itu pada tahun 2005 densitas hard disk umumnya sudah berada pada kisaran 100 - 150 Gbit/inci2, artinya terjadi peningkatan sebesar 75 juta kali lipat dalam kurun waktu sekitar 50 tahun. Jika mengacu kepada Hukum Moore, kelipatan ini bahkan seharusnya jauh lebih besar lagi, 6.8 milyar kali. Di pihak lain, waktu siklus prosesor yang menunjukkan kinerja komputer sesungguhnya, bernilai 100 mili detik untuk prosesor pertama yang diciptakan pada tahun 1946, ini berarti dalam 1 detik prosesor hanya dapat melakukan 10 komputasi. Pada tahun 1980 nilai waktu siklus ini menjadi 2000 piko detik atau 2000 × 10-12 detik, yang artinya prosesor dapat melakukan 500 juta komputasi dalam 1 detik. Nampak terjadi peningkatan kinerja prosesor sebanyak 50 juta kali lipat dalam waktu 34 tahun. Terkait dengan peningkatan kinerja prosesor ini, ramalan Moore hanya seharusnya 6.7 juta kali lipat saja dalam 34 tahun.

Saat ini semakin banyak sektor peradaban manusia yang menggunakan komputer, mulai dari dunia perbankan, bursa efek, perdagangan eceran, bahkan pertanian (terutama di negara-negara maju). Melihat fakta ini adalah wajar jika komputer kemudian dijadikan acuan terhadap kecepatan dan dinamika perubahan peradaban. Jika kemudian prediksi Moore di atas juga menjadi ukuran, jelas sekali kecepatan perubahan tersebut begitu dahsyat sehingga ia akan menggilas dengan begitu saja siapapun yang tidak pandai mengantisipasi perubahan ini. Evaluasi diri adalah langkah pertama dan utama untuk menciptakan antisipasi yang tepat terhadap dinamika peradaan manusia. Adalah penting jika evaluasi semacam itu diformalkan dengan penyusunan Laporan Evaluasi Diri yang komprehensif sebagai sumber informasi objektif dan terukur tentang organisasi tersebut dalam merumuskan strategi pengembangan.

Sebagai perguruan tinggi swasta terbesar di tanah air, dan juga sebagai institusi dengan ciri khas teknologi informasi, Universitas Gunadarma sadar sebagai kawah candradimuka insan-insan yang kelak akan menjadi ujung tombak peradaban teknologi informasi. Kesadaran ini tertuang dalam bentuk kesadaran untuk senantiasa tanggap mengantisipasi dinamika peradaban, terutama yang berbasis teknologi informasi. Antisipasi tersebut di antaranya diimplementasikan dengan melakukan berbagai langkah strategis ke arah peningkatan kualitas akademik manajemen pembelajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat, serta berbagai inovasi dalam upaya menghasilkan sumberdaya manusia yang berkualitas, memiliki integritas, dan berdaya saing tinggi, baik di tingkat nasional, regional, maupun internasional.

Bagi Universitas Gunadarma, Evaluasi Diri adalah upaya institusi universitas untuk mengetahui gambaran mengenai kinerja dan keadaan dirinya melalui pengkajian dan analisis yang dilakukan oleh Universitas Gunadarma berkenaan dengan SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, dan Threat). Dengan pemikiran tersebut proses evaluasi diri yang dilaksanakan di Universitas Gunadarma menerapkan 4 prinsip

Portfolio 1

Page 2: Latar Belakang Masalahdaniel_rivai.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/10039/... · Web viewDengan kesadaran ini pula Universitas Gunadarma mengerahkan segala daya upayanya agar

EVALUASI DIRI

112 Evaluasi Diri Institusi-Universitas Gunadarma

berikut: (a) kolaboratif dan partisipatif, (b) sinergis dan konsistensi, (c) akuntabilitas dan pertanggungjawaban, serta (d) integritas dan reliabilitas.

Prinsip kolaboratif dan partisipatif menyelaraskan pendekatan top down yang berbentuk arahan dari tingkat manajemen yang lebih tinggi ke manajemen yang lebih rendah yang ada dalam lingkup kerja yang sama, bottom up, yang terutama berbentuk dukungan data dan informasi dari manajemen yang lebih rendah ke manajemen yang lebih tinggi, serta koordinasi horizontal antar unit terkait yang terutama berbentuk gabungan data sehingga membentuk sebuah informasi yang dibutuhkan manajemen yang lebih tinggi. Seperti akan terihat pada bab-bab berikutnya, Universitas Gunadarma mempunyai bergitu banyak unit kerja. Di samping unit kerja utama seperti fakultas, jurusan, program studi, perpustakaan, sampai laboratorium reguler penunjang mata kuliah, Universitas Gunadarma juga memiliki beberapa unit kerja pendukung yang tidak kalah pentingnya dibandingkan dengan unit kerja utama; unit kerja dimaksud di antaranya adalah: Lembaga Pengembangan1) yang berafiliasi dengan setiap fakultas, BAPSI yang bertanggung jawab atas sistem informasi secara keseluruhan, Bank Soal yang perannya makin nyata dalam era e-learning, Carreer Center yang mempertemukan dunia usaha dan pencari kerja terutama alumni Universitas Gunadarma. Prinsip sinergis dan konsistensi merupakan persyaratan yang ditetapkan kepada unit-unit kerja beserta program kerja dalam rangka membentuk rencana strategis yang masuk akal dan dapat dipertanggungjawabkan. Prinsip akuntabilitas dan pertanggungjawaban diterapkan kepada setiap individu, unit kerja, dan institusi dalam kegiatan monitoring dan evaluasi untuk memastikan bahwa arah pelaksanaan kegiatan sesuai dengan rencana strategis yang telah ditetapkan. Prinsip integritas dan reliabilitas diterapkan kepada data dan informasi baik sebagai pendukung maupun dalam proses evaluasi. Mekanisme proses penyusunan evaluasi diri selengkapnya dapat dilihat pada Gambar 1.1.

Gambar 1.1. Mekanisme Penyusunan Laporan Evaluasi Diri Universitas Gunadarma

Laporan Lengkap Hasil Evaluasi Diri Universitas Gunadarma ini merupakan pemutakhiran atas laporan yang sama yang terakhir disusun pada tahun 2007 oleh tim

1) Selengkapnya tentang Lembaga Pengembangan ini, lihat Bab VI.

2

Page 3: Latar Belakang Masalahdaniel_rivai.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/10039/... · Web viewDengan kesadaran ini pula Universitas Gunadarma mengerahkan segala daya upayanya agar

EVALUASI DIRI

Evaluasi Diri Institusi-Universitas Gunadarma 111

penyusun seperti terlihat dapat dilihat pada Tabel 1.1. Jika data terbaru pada Laporan Evaluasi Diri 2007 adalah Semester II 2005/2006, maka data terbaru pada Laporan Evaluasi Diri 2008 ini adalah Semester II 2006/2007.

Tabel 1.1. Tim Penyusun (Task Force) Laporan Evaluasi Diri Universitas Gunadarma

JABATAN DALAM TIM NAMA

JABATAN STRUKTURAL

DI UNIVERSITAS GUNADARMA

Ketua Toto Sugiharto S., PhD Sekretaris Program Studi S-3 Ilmu Ekonomi

Sekretaris Murniyati, SKom, MMSI Staff Sekreatariat Rektor

Anggota

Dr. Asep Juarna Kepala Pusat Studi Terapan Kombinatorial

Dr-Ing. Adang Suhendra Ketua Jurusan Teknik Informatika

Dr. Ery Prasetyo Kepala Pusat Studi Mikroelektronika

Dr. rer pol Sudaryanto Ketua Jurusan Teknik Industri

Dr. Imam Subaweh Kepala Pusat Studi Asuransi Syariah

Dr. Hotniar Siringoringo Kepala Lembaga Penelitian Fakultas Teknologi Industri

Raden Supriyanto, Ssi., MSc Kepala Laboratorium Lanjut Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi

Bambang Wahyudi, SKom, MMSI Dekan Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi

Bambang Gunawan, SKom, MMSI Kepala Bagian Bank Soal

Masodah, SE, MM Pembantu Dekan II Fakultas Ekonomi

Sri Murtiasih, SE, MM Kepala Bagian Transkrip Akademik

Lily Wulandari, SKom, MMSI Kepala Lembaga Pengembangan Komputerisasi

Missa Lamsani, SKom, MT Staf Pusat Operasional Jaringan

Karmilasari, SKom, MMSI Wakil Kepala Lembaga Pengembangan Komputerisasi

Aviarini Indarti, SKom, MMSI Kepala Pusat Pembelajaran Elektronik (e-Learning Center)

BAB II

Portfolio 3

Page 4: Latar Belakang Masalahdaniel_rivai.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/10039/... · Web viewDengan kesadaran ini pula Universitas Gunadarma mengerahkan segala daya upayanya agar

EVALUASI DIRI

112 Evaluasi Diri Institusi-Universitas Gunadarma

ANALISIS LINGKUNGAN EKSTERNAL

Globalisasi adalah runtuhnya sekat-sekat negara dalam kaitannya dengan berbagai kegiatan internasional yang diantaranya, dan terutama, adalah bisnis dan ketenagakerjaan. Dengan globalisasi krisis kredit perumahan di Amerika Serikat, misalnya, pada akhirnya memicu peningkatan harga minyak dunia di seluruh dunia termasuk Indonesia seperti yang terjadi baru-baru ini. Dengan globalisasi pula adalah mungkin seorang master lulusan MIT-USA, misalnya, bersaing dengan seorang master lulusan Universitas Gunadarma untuk mendapatkan satu posisi di sebuah perusahaan di Indonesia, atau di USA, atau bahkan di manapun di dunia ini. Dengan gambaran ini jelaslah bahwa, bagi lembaga pendidikan tinggi di Indonesia, globalisasi pada akhirnya menyajikan tantangan yang besar dan nyata bagi semua lulusannya, tidak peduli pendidikan tinggi negeri ataupun swasta, tanpa kecuali jurusan atau program studi apapun. Bagi lembaga pendidikan tinggi yang melihat lembaga ini hanya sebagai lahan bisnis semata tentu saja ini akan menjadi sebuah ancaman yang dapat membuatnya gulung tikar dengan segera.

Bagi Universitas Gunadarma, tidak ada cara lain selain menghadapi keadaan ini dengan meningkatkan mutu lulusannya di semua program studi sedemikian rupa sehingga mereka siap bersaing dengan lulusan dari program studi sejenis dari berbagai perguruan tinggi, baik di tingkat lokal, nasional, regional maupun internasional. Universitas Gunadarma menyadarai bahwa persaingan semakin tajam mengingat rasio lapangan pekerjaan tersedia terhadap lulusan relatif sangat kecil. Apalagi, fakta menunjukkan bahwa presentase lulusan yang sekaligus menjadi job creator adalah sangat kecil. Dengan kesadaran ini pula Universitas Gunadarma mengerahkan segala daya upayanya agar tetap mampu menghadapi globalisasi ini, tentu saja dengan cara-cara elegan.

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, terutama teknologi informasi yang perkembangannya sangat cepat dan semakin menjadi ruh berbagi teknologi lainnya, tidak pelak lagi ikut mewarnai globalisasi sekaligus persaingan. Perguruan tinggi yang tidak akrab dengan teknologi informasi melihat kaitan antara perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dengan globalisasi sebagai sebuah ancaman yang dapat membuatnya cepat atau lambat gulung tikar jika tidak ada tindakan nyata yang dapat menghindarinya. Sebaliknya, bagi perguruan tinggi yang sudah akrab dengan teknologi informasi, kaitan ini merupakan sebuah tantangan yang menggairahkan, walaupun tetap saja harus dihadapi dengan menggunakan berbagai bentuk sumber daya. Perguruan tinggi yang akhirnya survive dalam menghadapi tantangan ini akan mempunyai kesempatan besar dalam mendorong lahirnya masyarakat baru yang berbasis pengetahuan (knowledge based society) yang akan menjadi penggerak utama terbentuknya masyarakat madani (civil society).

Analisis lingkungan eksternal perguruan tinggi menempatkan delapan faktor eksternal strategis (strategic external factors) yang perlu mendapatkan perhatian yang serius dan perlu dielaborasi lebih lanjut secara komprehensif. Kedelapan faktor eksternal strategis tersebut adalah: (a) paradigma baru pengelolaan perguruan tinggi, (b) pasar kerja yang dinamis, (c) kondisi ekonomi nasional, (d) perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, (e) globalisasi ekonomi, (f) kebutuhan pemangku kepentingan (stakeholders), (g) kerjasama dengan pihak eksternal, dan (h) kompetisi antar program studi sejenis.

2.1. Paradigma Baru Pengelolaan Perguruan Tinggi

4

Page 5: Latar Belakang Masalahdaniel_rivai.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/10039/... · Web viewDengan kesadaran ini pula Universitas Gunadarma mengerahkan segala daya upayanya agar

EVALUASI DIRI

Evaluasi Diri Institusi-Universitas Gunadarma 111

Seiring dengan perkembangan peradaban, pendidikan tinggi di Indonesia telah mengalami banyak perubahan. Perubahan tersebut tercermin dalam Kerangka Pembangunan Pendidikan Tinggi Jangka Panjang (KPPT-JP) yang ditetapkan oleh pemerintah setiap sepuluh tahun sekali sejak 1975. Pada setiap periode sepuluh tahunan ini terdapat penekanan yang diberikan dalam kebijaksanaan pembinaan perguruan tinggi. Pada KPPT-JP III (1996-2005) telah dirintis reformasi kebijakan perguruan tinggi yang memunculkan lima pilar perguruan tinggi, yaitu: kualitas, otonomi, akuntabilitas, akreditasi, dan evaluasi. Kelima pilar tersebut membentuk slogan yang dikenal sebagai paradigma baru pendidikan tinggi Indonesia. Konsep paradigma baru ini merupakan penerjemahan dari kebijakan global UNESCO yang lahir pada World Declaration on Higher Education for the Twenty-First Century: Vision and Action di Paris tahun 1998. Deklarasi dunia ini menjelaskan bahwa dalam dunia yang tengah berubah sangat cepat, terdapat kebutuhan mendesak bagi adanya visi dan paradigma baru Perguruan Tinggi. Deklarasi penting inilah yang menjadi sumber utama bagi konsep paradigma baru Perguruan Tinggi di Indonesia. Dengan mengadopsi konsep UNESCO ini, pemerintah menyelaraskan pembinaan pendidikan tinggi di Indonesia dengan pola pembinaan pendidikan tinggi di seluruh dunia. Unuversitas Gunadarma terntu saja menyambut positip dan mendukung sepenuhnya paradigma baru ini. Bagi Universitas Gunadarma lima pilar paradigma baru ini merupakan sesuatu yang terukur dan mempunyai metoda pengukuran yang masuk akal sehingga predikat dan peringkat setiap program studi atau institusi perguruan tinggi secara keseluruhan menjadi jelas dan dapat dipertanggungjawabkan.

2.2. Pasar Kerja yang Dinamis

Jumlah angkatan kerja di Indonesia pada tahun 2007 tercatat sebesar 108.131.058 orang2), di antaranya terdapat angkatan kerja dengan latar belakang pendidikan perguruan tinggi (diploma, akademi dan universitas) sebanyak 6.649.065 orang. Setahun sebelumnya, kedua angka ini berturut-turut adalah 106.281.795 dan 3.531.015. Dengan demikian telah terjadi kenaikan jumlah angkatan kerja sebesar 1,74% dan kenaikan jumlah angkatan kerja lulusan perguruan tinggi sebesar 88%. Terlihat bahwa terjadi sebuah lonjakan angka kenaikan yang sangat besar dari angkatan kerja lulusan perguruan tinggi.

Sumber: Dr. Ir. Ari Santoso, DEA (ITS - ICT Services)

Gambar 2.1. Peringkat HDI Beberapa Negara dan Sejumlah Indikator Penentu HDI

Sementara itu, Human Development Index (HDI) Indonesia pada tahun yang sama, tepatnya per tanggal 27 November 2007, berada di posisi ke 107 dari 177 negara, lebih rendah dari Malaysia, Thailand, dan Filipina yang berturut-turut berada pada

2) http://www.nakertrans.go.id/pusdatin.html,3,42,pnaker

Portfolio 5

Page 6: Latar Belakang Masalahdaniel_rivai.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/10039/... · Web viewDengan kesadaran ini pula Universitas Gunadarma mengerahkan segala daya upayanya agar

EVALUASI DIRI

112 Evaluasi Diri Institusi-Universitas Gunadarma

posisi ke 63, 78, dan 90. Dengan peringkat HDI seperti itu, indeks pendidikan yang merupakan salah satu indikator HDI memberikan angka 30% lowongan kerja yang dapat diisi oleh angkatan kerja Indonesia3), dengan kata lain tahun 2007 memberikan lebih dari 4,5 juta penganggur baru.

Peringkat dan angka HDI Indonesia memang relatif tidak jauh beranjak. Kedua angka ini adalah 112 dan 31,8% pada tahun 2003, dan di Asia Tenggara hanya lebih baik dari Kamboja (130), Myanmar (131), dan Laos (135). Vietnam bahkan secara pasti telah jauh meninggalkan kita. Gambar 2.1. menunjukkan perkembangan peringkat HDI beberapa negara serta beberapa indikator atau indeks penentu HDI.

Faktor utama kecilnya daya serap perusahaan atas tenaga kerja adalah tidak adanya keterpaduan (link and match) antara latar belakang angkatan kerja dan keahlian yang dibutuhkan oleh perusahaan, sebuah konsep yang digalakan pada era Mendikbud Dr. Wardiman Djojonegoro. Di samping masalah link and match, ditengarai pula bahwa kecilnya daya serap perusahaan terhadap angkatan kerja adalah adanya tuntutan tambahan berupa softskills yang terkait dengan kemampuan-kemampuan angkatan kerja dalam hal kepemimpinan, kewirausahaan, kreativitas, kemandirian, kemampuan kerjasama, dan kemampuan berkomunikasi bagi lulusan perguruan tinggi yang akan memasuki dunia kerja.

Ketiadaan keterpaduan ataupun perlunya tambahan persyaratan bagi lulusan perguruan tinggi untuk memasuki dunia kerja mengindikasikan perlunya penyesuaian bagi pengelola pendidikan tinggi dalam memenuhi kebutuhan masyarakat, baik dalam skala lokal, nasional, maupun international. Beberapa sektor kekurangan tenaga ahli/terampil karena adanya kesenjangan waktu (gap) antara kebutuhan masyarakat dengan kemampuan perguruan tinggi untuk menyediakannya. Proses pembelajaran sampai menghasilkan lulusan dengan kompetensi yang diharapkan membutuhkan waktu yang relatif lama. Dalam kaitan ini pendidikan tinggi harus memiliki kemampuan untuk menyesuaikan diri dan mengarahkan pengembangan sesuai dengan visi dan misi yang diembannya secara berkelanjutan. Dengan demikian, lulusan perguruan tinggi memiliki daya saing yang tinggi di dunia kerja. Di dalam era globalisasi sekarang ini, hanya lembaga pendidikan tinggi yang mampu memenuhi kebutuhan stakeholder yang akan dapat bersaing dan bertahan di masa yang akan datang.

Universitas Gunadarma sadar akan masalah link and match dan softskills ini. Berbagai program telah dilaksanakan dan digalakan di antaranya dengan semakin memberdayakan lembaga-lembaga pengembangan yang setiapnya berafiliasi dengan setiap fakultas yang ada di Universitas Gunadarma. Setiap lembaga pengembangan yang menanungi sejumlah laboratorium pengembangan ini menyerap situasi pasar kerja, terutama informasi hardskill yang dibutuhkan dunia usaha, kemudian membawanya ke laboratorium, menyiapkan modul-modulnya yang terkait dengan kebutuhan pengembangan hardskill itu dan mendiseminasikan-nya kepada mahasiswa tingkat akhir sebagai sebuah beban akademik. Di bidang softskills, adalah lembaga Pembantu Rektor III yang giat menyelenggarakan berbagai seminar dan pelatihan tentang hal ini. Terkait perhatiannya terhadap topik softskill ini pula, maka Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma melepas Program Diploma III Bisnis Kewirausahaan menjadi sebuah payung pembinaan program-program studi D3 bidang ini. Pelepasan ini dimaksudkan agar gerak Program Diploma III Bisnis Kewirausahaan lebih leluasa dalam pembinaan program-program studi yang diasuhnya.

2.3. Kondisi Ekonomi Masyarakat

3) els.bappenas.go.id/upload/kliping/70%20persen%20angkatan%20sk.pdf

6

Page 7: Latar Belakang Masalahdaniel_rivai.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/10039/... · Web viewDengan kesadaran ini pula Universitas Gunadarma mengerahkan segala daya upayanya agar

EVALUASI DIRI

Evaluasi Diri Institusi-Universitas Gunadarma 111

Krisis ekonomi 1997 - 1998 masih menyelimuti negeri ini; krisis ini tak terelakkan berujung pada krisis kemanusiaan. Jika pada tahun 1993 Indonesia memiliki sekitar 22,5 juta orang miskin dan hampir miskin maka pada 1998, akibat krisis ini jumlah itu meningkat menjadi 40 juta dan pada 2008 melonjak menjadi 110 juta jiwa atau nyaris separuh warga negeri ini masih tergolong miskin atau hampir miskin. Akibat kemiskinan ini, sekitar 10 anak negeri ini meninggal dunia hari demi hari akibat kekurangan gizi atau penyakitan, sementara itu lebih dari 36 juta penduduk amat miskin harus bergulat mencari nafkah guna menyambung hidup.

Sejak krisis 1997, Indonesia terancam masuk perangkap utang permanen (permanent debt trap). Hal ini diungkapkan Morgan Stanley Dean Witter (MSDW), sebuah bank investasi yang bermarkas di London. Sebelum krisis, yaitu pada Maret 1996, utang Indonesia adalah 30% dari GDP. Awal 1999, jumlahnya naik menjadi 128 persen dari GDP. Kini, meski menurun, jumlahnya masih di atas ambang batas kewajaran. Saat ini kewajiban membayar utang kita masih menyerap lebih dari 40 persen pendapatan negara.

Proses pemulihan ekonomi Indonesia pasca krisis berlangsung relatif lamban. Kondisi ekonomi Indonesia yang belum sepenuhnya pulih dari krisis menyebabkan terbatasnya kemampuan sebagian besar masyarakat untuk meneruskan pendidikan putra-putri mereka ke jenjang pendidikan tinggi. Hal ini diperburuk dengan meningkatnya inflasi dan pengangguran serta terbatasnya kesempatan kerja baru yang tercipta. Peningkatan biaya penyelenggaraan studi di perguruan tinggi terjadi karena berbagai faktor yang berada di luar kemampuan institusi perguruan tinggi untuk mengendalikannya.

Laporan Millenium Development Goals (MDG) untuk wilayah Asia Pasifik pada tahun 2006 menunjukkan bahwa Indonesia, secara umum, tergolong ke dalam negara yang belum memuaskan dalam upaya pencapaian tujuan MDG. Hal tersebut tampak jelas jika dilihat dari pencapaian target 31 indikator yang telah disepakati oleh 189 negara yang menghadiri KTT Milenium PBB pada bulan September 2000. Indonesia dalam laporan tersebut secara tersurat disebutkan sebagai negara yang tergolong falling further behind, bersama dengan Bangladesh, Laos, Mongolia, Myanmar, Pakistan, Papua Nugini, dan Filipina. Sebuah pencapaian yang kurang enak didengar dan terasa pahit untuk sebuah bangsa dan negara yang telah memasuki usianya yang ke 61 tahun.

Masalah kemiskinan dan kependudukan memang menjadi salah satu masalah utama di Indonesia. Teori Maltus tentang berlakunya deret ukur untuk pertambahan jumlah penduduk tetapi deret hitung untuk penyediaan pangan di sini menjadi relevan. Apakah dunia pada masa yang akan datang masih bisa menyediakan standar hidup yang layak untuk penduduk dunia, yang sampai saat ini sudah mencapai 6,5 milyar. Para ahli demografi PBB memperkirakan jumlah penduduk dunia pada tahun 2025 berkisar antara 7,5 dan 8,3 milyar (Population Action International, 2006). Lembaga Demografi Universitas Indonesia memperkirakan jumlah penduduk Indonesia akan mencapai 273 juta pada tahun 2025 dengan laju pertumbuhan penduduk (population growth rate) di bawah 1,5 persen. Indonesia sendiri tergolong ke dalam negara berpenduduk terbesar ke-5 di dunia yaitu sebesar 200 juta lebih, dan menurut BPS jumlah penduduk miskin (penduduk yang standar hidupnya berada di bawah Garis Kemiskinan) di Indonesia pada bulan Maret 2006 sebesar 39,05 juta (17,75 persen).

Masalah kependudukan tersebut tentunya juga harus menjadi perhatian para penyelenggara pendidikan tinggi di Indonesia. Jumlah penduduk yang besar menjadi

Portfolio 7

Page 8: Latar Belakang Masalahdaniel_rivai.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/10039/... · Web viewDengan kesadaran ini pula Universitas Gunadarma mengerahkan segala daya upayanya agar

EVALUASI DIRI

112 Evaluasi Diri Institusi-Universitas Gunadarma

tantangan tersendiri dalam pengembangan sumberdaya manusia berkualitas. Membicarakan masalah kualitas SDM, salah satu pokok pembicaraannya adalah mengenai pendidikan dan keterampilan. Di sinilah salah satu fungsi dan peranan perguruan tinggi di Indonesia, termasuk Universitas Gunadarma. Salah satu kontribusinya adalah dengan memberikan akses pendidikan yang relatif murah kepada calon mahasiswa berprestasi yang masih menghadapi kendala keuangan, atau pemberian beasiswa untuk mahasiswa berprestasi. Selain itu, sistem penerimaan mahasiswa baru dirancang sedemikian rupa sehingga calon mahasiswa dikenakan biaya pendidikan yang semakin murah seiring dengan hasil saringan mahasiswa barunya menunjukkan skor semakin tinggi. Tantangan atau peluang di masa datang yang masih harus dihadapi oleh Universitas Gunadarma adalah bagaimana akses pendidikan tersebut semakin merata, baik secara geografis maupun demografis, khususnya dari aspek pembiayaannya.

2.4. Perkembangan Teknologi Informasi

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah mengubah hampir semua kegiatan yang selama ini dilakukan di perguruan tinggi, termasuk kegiatan pembelajaran. Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi telah membuka peluang baru sehingga memungkinkan pendidikan tinggi beroperasi menembus batas wilayah (bahkan ruang dan waktu) dan menerapkan metode pembelajaran non-konvensional, yakni dengan meninggalkan metode pembelajaran tatap muka di kelas dan interaksi fisik dengan mahasiswa, atau paling tidak mengurangi metoda konvensional ini dengan memperkenalkan metoda non-konvensional. Hal tersebut akan mempunyai implikasi langsung terhadap penyelenggaraan pendidikan tinggi melalui format baru yang lebih efisien dalam proses pembelajaran dalam arti daya jangkau yang lebih luas dan tidak terikat dengan waktu. Kegiatan non-konvensional tersebut di antaranya adalah pembelajaran secara elektronik (e-learning) dan pembelajaran jarak jauh (distance learning) yang saat ini sudah menjadi bagian integral dari proses pembelajaran di perguruan tinggi. Dengan menggunakan teknologi internet telah dimungkinkan semua institusi pendidikan dan organisasi bisnis menjadi pemain di tingkat global. Di sisi lain hal ini sekaligus menyebabkan tingkat kompetisi menjadi semakin ketat.

Perkembangan statistic TIK Indonesia Perbandingan dengan negara lain tahun 2005

Sumber: International Telecommunication Union (diolah)

Gambar 2.2. Kondisi dan Posisi Indonesia dalam Penerapan TIK

World Bank (2002) melaporkan profil pamanfaatan information and communication technology (ICT/TIK) di Indonesia, yaitu rasio jumlah komputer 9.9 per 1000 penduduk, sambungan telpon 91 per 1000 penduduk, jumlah internet host 0.8 per 10.000

8

Page 9: Latar Belakang Masalahdaniel_rivai.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/10039/... · Web viewDengan kesadaran ini pula Universitas Gunadarma mengerahkan segala daya upayanya agar

EVALUASI DIRI

Evaluasi Diri Institusi-Universitas Gunadarma 111

penduduk dengan pengguna Internet sebanyak 2 juta orang. Investasi di bidang TIK tercatat sebesar US$3,54 milyar atau 2,2 persen dari PDB dengan investasi TIK per kapita sebesar US$16,6. Bagaimana kondisi dan posisi Indonesia dalam penerapan TIK dibandingkan dengan negara-negara di Asia dapat dilihat pada Gambar 2.2.

Lembaga lain, yaitu The Economist Intelegent Unit mengeluarkan E-readiness ranking untuk tahun 2006. Indonesia memperoleh nilai keseluruhan sebesar 3,39 atau menempati peringkat ke-62 dari 68 negara yang disurvei. Peringkat Indonesia tersebut lebih rendah dibandingkan Singapura yang menempati urutan ke-13, Malaysia ke-37, Thailand ke-47, Filipina ke-56; dan hanya 4 tingkat lebih tinggi dibandingkan dengan negara yang belum lama reda dari pertikaian politik internal, yakni Vietnam yang menempati urutan ke- 66.

World Economic Forum menggunakan Networked Readiness Index (NRI) untuk mengukur tingkat kesiapan setiap negara atau komunitas dalam berpartisipasi atau memperoleh manfaat dari pengembangan teknologi informasi dan komunikasi. Indeks tersebut dihitung berdasarkan tiga komponen, yaitu (i) lingkungan untuk TIK yang ditawarkan setiap negara atau komunitas, (ii) Kesiapan individu, perusahaan, dan pemerintah, dan (iii) penggunaan TIK oleh setiap pelaku tersebut. Nilai NRI Indonesia pada tahun 2005 adalah -0,36 dan menempati urutan ke-68 dari 115 negara yang disurvei. Posisi tersebut tertinggal jauh dari Singapura yang berada pada posisi 2, Malaysia urutan 24, dan Thailand urutan 34, tetapi lebih tinggi dibandingkan Filipina dan Vietnam yang berada pada urutan 70 dan 75.

Posisi Indonesia dalam pemanfaatan TIK tersebut menjadi salah satu faktor eksternal yang perlu mendapat perhatian dan kepedulian Universitas Gunadarma. Sesuai dengan visinya, yakni menjadi universitas berbasis TIK terkemuka di era globalisasi dan informasi, Universitas Gunadarma harus bisa membuat program-program inovatif agar bisa bertindak sebagai ujung tombak dalam mensosialisasikan TIK ke masyarakat melalui proses pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Selama ini, Universitas Gunadarma sudah dinilai sebagai perguruan tinggi yang mempunyai komitmen yang tinggi terhadap pemanfaatan TIK. Hal ini dapat dilihat dari keberhasilan Universitas Gunadarma pada tahun 2006 masuk ke dalam peringkat 100 besar perguruan tinggi se-ASEAN menurut Webomatrics. Peringkat Universitas Gunadarma selengkapnya adalah urutan ke-85 untuk ASEAN dan urutan ke-4459 untuk dunia. Sebagai perbandingan, untuk lingkup ASEAN, hanya 14 perguruan tinggi di Indonesia yang masuk 100 besar, 6 di antaranya adalah perguruan tinggi swasta termasuk Universitas Gunadarma. Pada tahun 2007 peringkat dunia Gunadarma naik menjadi 4216 dan menjadi 3738 per Juli 2008 ini seperti terlihat pada Gambar 2.3. Perlu diketahui bahwa Webometrics ranking ini dilakukan 2 kali dalam setahun, yaitu pada bulan Januari dan Juli. Pada tabel di atas terlihat kalau Gunadarma memiliki visibility terbaik diantara 17 perguruan tinggi lainnya. Visibility adalah jumlah total inlinks suatu situs yang hanya bisa didapat dari Yahoo Search, Live Search dan Exalead.

Posisi tersebut di satu sisi merupakan salah satu keberhasilan Universitas Gunadarma. Di sisi lain, posisi tersebut menunjukkan bahwa perguruan tinggi di Indonesia masih kalah bersaing di tingkat regional dan international. Kondisi ini harus dijadikan tantangan oleh semua perguruan tinggi di Indonesia termasuk Universitas Gunadarma, agar bekerja lebih keras sehingga bisa lebih bersaing di era globalisasi saat ini. Dengan memfokuskan pada penguasaan dan penerapan teknologi informasi dan komunikasi yang merupakan stimulus utama era globalisasi, maka Universitas Gunadarma bisa memberikan kontribusi yang lebih besar dalam mempersiapkan masyarakat dalam menghadapi era informasi.

Portfolio 9

Page 10: Latar Belakang Masalahdaniel_rivai.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/10039/... · Web viewDengan kesadaran ini pula Universitas Gunadarma mengerahkan segala daya upayanya agar

EVALUASI DIRI

112 Evaluasi Diri Institusi-Universitas Gunadarma

Mengacu pada pencapaian tersebut, Universitas Gunadarma akan selalu berusaha meningkatkan posisi tersebut melalui penyusunan program-program pengembangan yang inovatif dan berdaya saing tinggi.

Tabel 2.1. Peringkat Webometrics dunia tertinggi 17 PTN/PTS Indonesia per Juli 2008

2.5. Globalisasi Ekonomi

Globalisasi ekonomi memberikan peluang sekaligus ancaman, terutama menyangkut kesempatan bagi lulusan perguruan tinggi Indonesia untuk meraih pasar kerja, baik di tingkat lokal, nasional dan internasional. Implikasi yang mungkin terjadi adalah masuknya tenaga kerja terdidik dari luar negeri ke Indonesia sebagaimana diilustrasikan di awal bab ini, sehingga meningkatkan kompetisi untuk mendapatkan pekerjaan. Keadaan ini menuntut lulusan perguruan tinggi untuk mampu bersaing dengan para lulusan asing di pasar kerja lokal, tetapi pada sisi lain juga terbuka kesempatan yang luas untuk dapat bersaing dan memperoleh kerja di luar negeri.

Mengikuti globalisasi berarti mengikuti arus pergerakan pemikiran, sumber daya manusia, barang, jasa, dan modal yang telah mendorong terintegrasinya perekonomian dan masyarakat dunia. Pertanyaannya adalah sudah siapkah perekonomian dan masyarakat Indonesia untuk mengikuti dan memanfaatkan arus tersebut? Posisi Indonesia saat ini mempunyai daya saing di era globalisasi yang tergolong rendah. Berdasarkan laporan World Economic Forum pada tahun 2006, posisi daya saing Indonesia berada pada urutan 50 di antara 125 negara. Posisi

10

Page 11: Latar Belakang Masalahdaniel_rivai.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/10039/... · Web viewDengan kesadaran ini pula Universitas Gunadarma mengerahkan segala daya upayanya agar

EVALUASI DIRI

Evaluasi Diri Institusi-Universitas Gunadarma 111

tersebut memang meningkat dibandingkan tahun sebelumnya yang berada pada posisi ke-69 dari 116 negara.

Selanjutnya Human Development Report untuk tahun 2005 menunjukkan bahwa Indonesia untuk tahun 2003 tergolong pada medium human development, yaitu pada posisi 110 dari 177 negara. Dengan nilai indeks sebesar 0,697, posisi Indonesia relatif tidak jauh dari rata-rata HDI untuk negara berkembang yang indeksnya tercatat sebesar 0,694, tetapi masih lebih rendah dari rata-rata dunia yang indeksnya tercatat sebesar 0,741. Dilihat dari angka melek huruf (literacy) dan persentase penduduk yang menyelesaikan pendidikan menengah, Indonesia juga masih tergolong rendah yaitu, berturut-turut, sebesar 87,9% dan 66%. Khusus indeks pendidikan, Indonesia mempunyai nilai sebesar 0,81, masih lebih tinggi daripada rata-rata negara berkembang dan dunia yang indeksnya tercatat, berturut-turut, sebesar 0,72 dan 0,77 Statistik tersebut menjadi bahan justifikasi bagi perlu dan pentingnya kebijakan pendidikan di Indonesia yang lebih baik.

Terlepas dari apakah peningkatan daya saing tersebut nyata atau dirasakan oleh masyarakat Indonesia, peningkatan daya saing nasional merupakan isu strategis, yang tentunya harus menjadi perhatian perguruan tinggi di Indonesia, termasuk Universitas Gunadarma. Sebagai salah satu PTS terbesar di tanah air, Universitas Gunadarma harus ikut berpartisipasi dan berkontribusi dalam meningkatkan daya saing nasional, melalui pengembangan sumberdaya manusia.

2.6. Kebutuhan Stakeholder

Besarnya minat lulusan sekolah lanjutan atas untuk mengikuti pendidikan tinggi terus tumbuh seiring dengan meningkatnya persepsi masyarakat akan perlunya jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Peningkatan tersebut disertai juga dengan tuntutan dari stakeholder akan lulusan perguruan tinggi yang berkualitas. Selain memiliki kompetensi sesuai dengan bidang ilmu yang diinginkan pasar, terdapat beberapa kriteria tambahan, antara lain kemampuan berbahasa Inggris, literasi komputer (computer literacy) dan kewirausahaan. Berkaitan dengan hal tersebut, penyelenggara pendidikan tinggi dituntut untuk mampu menghasilkan sumberdaya manusia yang dibutuhkan dunia kerja dengan kualifikasi yang sesuai dengan kebutuhan stakeholder melalui penjaminan mutu akademik di tingkat perguruan tinggi. Hasil evaluasi eksternal dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) yang diumumkan secara terbuka untuk menjamin akuntabilitas publik, saat ini menjadi salah satu kriteria penting bagi kualitas perguruan tinggi.

Kebutuhan masyarakat mengenai pendidikan tinggi yang semakin meningkat dapat dilihat dari jumlah mahasiswa, baik negeri maupun swasta yang terus meningkat dari tahun ke tahun. Laporan Depdiknas menyebutkan bahwa jumlah pendaftar ke perguruan tinggi negeri dan swasta meningkat dalam kurun waktu tiga tahun. Pada tahun 1999 tercatat 878.919 orang mendaftar ke PTN dan 706.407 orang mendaftar ke PTS, dan angka tersebut meningkat menjadi 1.079.572 ke PTN dan 1.260.229 orang ke PTS pada tahun 2004. Dengan kebijaksanaan bahwa pemerintah tidak membedakan PTN dengan PTS, semakin banyak masyarakat yang memilih langsung PTS. Data tahun 2004 ini menjadi kecenderungan hingga sekarang.

Semua program studi jenjang D3 maupun S1 yang diasuh Universitas Gunadarma memperoleh akreditasi peringkat A dari BAN-PT kecuali S1 Teknik Sipil S1 yang mendapat akreditasi B dan D3 Kebidanan yang sedang dalam tahap pengajuan akreditasi. Selanjutnya, semua program studi jenjang S2 mendapat akreditasi B kecuali

Portfolio 11

Page 12: Latar Belakang Masalahdaniel_rivai.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/10039/... · Web viewDengan kesadaran ini pula Universitas Gunadarma mengerahkan segala daya upayanya agar

EVALUASI DIRI

112 Evaluasi Diri Institusi-Universitas Gunadarma

S2 Magister Manajemen yang mendapat akreditasi A. Sementara itu program doktor mendapat akreditasi B untuk Ilmu Ekonomi dan C untuk Teknologi Informasi.

Hasil akreditasi tersebut di satu sisi merupakan cermin dari kepercayaan dari pemerintah dalam hal penyelenggarakan proses pendidikan yang sesuai dengan peraturan dan regulasi. Tetapi di sisi lain, hasil akreditasi tersebut mendorong Universitas Gunadarma untuk terus mempertahankan kinerja tersebut, termasuk komitmen untuk memberikan kontribusi positif bagi dunia kerja atau masyarakat umum sebagai stakeholder yang utama. Ada dua tantangan yang harus dihadapi Universitas Gunadarma di masa yang akan datang, yaitu (i) bagaimana Universitas Gunadarma memenuhi kebutuhan dan menjaga kepercayaan masyarakat, dan (ii) bagaimana Universitas Gunadarma bisa memenuhi kebutuhan dunia industri atau pasar kerja. Muara akhir dari tantangan tersebut adalah bagaimana Universitas Gunadarma memberikan kontribusi yang positif dalam membangun masyarakat Indonesia yang lebih sejahtera melalui sektor pendidikan.

2.7. Kerjasama Dengan Pihak Eksternal

Potensi ketersediaan dana dari pihak luar universitas makin meningkat dari tahun-ke tahun. Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi melalui berbagai Program Hibah Kompetisi (PHK), membuka peluang bagi perguruan tinggi untuk memperoleh pembiayaan dalam rangka mendukung terlaksananya Tri Darma Perguruan Tinggi dan kerjasama antara perguruan tinggi dengan industri.

Universitas Gunadarma selama ini telah melakukan berbagai kerjasama dengan pihak luar, baik di bidang pendidikan, penelitian, maupun pengabdian kepada masyarakat. Khusus di bidang teknologi informasi dan komunikasi, kerjasama dengan pihak luar secara umum mencakup bidang pelatihan teknologi informasi dan komunikasi, pengembangan atau instalasi sistem, atau jasa konsultasi. Beberapa jenis kerjasama di bidang TIK dengan pihak luar untuk 5 tahun terakhir dapat dilihat pada Tabel 2.2.

Tabel 2.2 Kerjasama Universitas Gunadarma dengan pihak eksternal di bidang TIK

NO. NAMA KEGIATAN INSTITUSI / PERUSAHAAN TAHUN

1. Global Development Learning Network for Content Development (GDLN)

Depdiknas dan World Bank 2007

2. Workshop dan pelatihan perangkat lunak “Academic Score Card”

Asosiasi Peguruan Tinggi Swasta 2007

3. Program Transfer Teknologi “E-bussiness for Small Business”

Depdiknas dan Himpunan Pengusaha Kecil Indonesia

2007

4. Program Hibah Kompetensi Depdiknas 20075. Pengembangan sistem ujian sertifikasi

profesi berbasis ICTAsosiasi Ahli Manajemen Asuransi Indonesia

2007

Tabel 2.2. Kerjasama Universitas Gunadarma dengan pihak eksternal di bidang TIK (Lanjutan)

12

Page 13: Latar Belakang Masalahdaniel_rivai.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/10039/... · Web viewDengan kesadaran ini pula Universitas Gunadarma mengerahkan segala daya upayanya agar

EVALUASI DIRI

Evaluasi Diri Institusi-Universitas Gunadarma 111

NO. NAMA KEGIATAN INSTITUSI / PERUSAHAAN TAHUN

6. Pengembangan sistem host to host, sistem administrasi akademik terpadu, pengembangan SDM bidang teknologi informasi, dan Smart Card

Bank DKI 2007

7. Indonesian Higher Education Network (INHERENT) project

Depdiknas 2006

8. Proyek Pengembangan Mutu Pendidikan

Depdiknas 2006

9. Pelatihan Internet dalam pengelolaan Usaha Kecil

PT Angkasa Pura 2006

10. Pembangunan Sistem Informasi Layanan Online Protokol, 26 Juni – Agustus

Bank Indonesia 2006

11. Road Show Smart Campus di BATAM, kerjasama dengan PT TELKOM, 20-23 juni 2006

PT Telkom 2006

12. Sosialisasi Peningkatan Pemahaman Teknologi Informasi di Direktorat Teknologi Informasi Bank Indonesia pada tanggal 17 – 19 Mei 2006

Bank Indonesia 2006

13. Indonesia .Net Curriculum Workshop 2006, Kerjasama Universitas Gunadarma dan PT. Microsoft Indonesia, 28 – 29 Maret 2006.

Microsoft 2006

14. Pelatihan Audit Teknologi Informasi Tingkat Dasar Bank Indonesia, Kerjasama Universitas Gunadarma dan Bank Indonesia, 16 – 20 Januari 2006

Bank Indonesia 2006

15. Instalasi gateway server, September Mulia Keramik 200516. Pelatihan Pembinaan Wirausaha,

kerjasama Universitas Gunadarma dan Departemen Perindustrian, 14 – 18 November 2005.

Departemen Perindustrian 2005

17. Workshop Linux di IKIP Singaraja Bali, kerjasama Universitas Universitas Gunadarma dan IKIP Singaraja Bali 24 – 25 November 2005.

IKIP Singaraja 2005

18. Pelatihan Pembekalan Kemampuan Teknologi Informasi dan Komunikasi serta Presentasi Mahasiswa pada Sub Dinas Pendidikan Tinggi Dinas Dikmenti. 29 – 30 Agustus 2005.

Depdiknas 2005

19. Implementasi Program Indonesia Goes Open Source (IGOS). Kerjasama Universitas Gunadarma dengan Kementrian Riset dan Teknologi pada tanggal 4 – 7 Juli 2005

Kementrian Riset dan Teknologi 2005

Tabel 2.2. Kerjasama Universitas Gunadarma dengan pihak eksternal di bidang TIK (Lanjutan)

Portfolio 13

Page 14: Latar Belakang Masalahdaniel_rivai.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/10039/... · Web viewDengan kesadaran ini pula Universitas Gunadarma mengerahkan segala daya upayanya agar

EVALUASI DIRI

112 Evaluasi Diri Institusi-Universitas Gunadarma

NO. NAMA KEGIATAN INSTITUSI / PERUSAHAAN TAHUN

20. Inventarisasi Peralatan Teknologi Informasi-Bank Indonesia, 21 Februari 2005 sampai 04 Maret 2005

Bank Indonesia 2005

21. Inventarisasi Peralatan Teknologi Informasi-Bank Indonesia, 2004

Bank Indonesia 2004

22. Penyusunan Master Plan Sistem Informasi Kesehatan Terpadu

Dinas Kedehatan DKI-Jakarta 2003

23. Survey Inventarisasi Peralatan Teknologi Informasi di Kantor Pusat

Bank Indonesia 2003

24. Studi Pengembangan standar Kompetensi Teknologi Informasi

Depnakertrans, ELMIC, dan IPKIN

2003

25. Pelatihan Pemeriksaan Teknologi Informasi Tingkat Dasar

Bank Indonesia 2003

26. Audit Jaringan Komputer dan Komunikasi Data RTGS

Bank Indonesia 2002

27. Pengembangan Digital Career Center ADB dan depdiknas 200228. Pengembangan Digital Central Library ADB dan Depdiknas 200229. Pengembangan Incubator Business

Industri SoftwareDirjen ILMEA-Deperindag 2002

30. Pelatihan Pemeriksaan Teknologi Informasi Tingkat Lanjut

Bank Indonesia 2002

2.8. Persaingan Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta

Kompetisi antar-perguruan tinggi dalam merekrut calon mahasiswa menjadi lebih ketat, terlebih lagi setelah beberapa perguruan tinggi negeri berubah status menjadi Badan Hukum Milik Negara (BHMN) dengan tingkat otonomi yang tinggi. Kompetisi dengan program studi sejenis, baik di perguruan tinggi negeri maupun swasta terus meningkat dari waktu ke waktu. Perubahan bentuk menjadi BHMN pada beberapa perguruan tinggi negeri telah menyebabkan perguruana tinggi tersebut menjadi lebih progresif dan independen dari pemerintah sehingga dapat menikmati tingkat otonomi yang tinggi dalam operasinya.

Selain bersaing dengan perguruan tinggi dalam negeri, persaingan juga datang akibat penetrasi dari perguruan tinggi luar negeri dengan tawaran beasiswa, sehingga akan mengurangi pangsa pasar dari perguruan tinggi dalam negeri. Melalui kerjasama dengan peruruan tinggi lokal, perguruan tinggi luar negeri akan semakin mudah menyelenggarakan pendidikan di Indonesia, sehingga calon mahasiswa memunyai peluang yang lebih besar untuk memilih perguruan tinggi yang berkualitas persaingan antar perguruan tinggi untuk menarik mahasiswa akan semakin ketat.

Dalam kurun waktu hampir satu dasa warsa, jumlah mahasiswa dan perguruan tinggi tersebut meningkat pesat. Pada tahun 2005 jumlah perguruan tinggi negeri tercatat sebanyak 81 buah sedangkan jumlah PTS tercatat sebanyak 2347 buah. Terlihat bahwa jumlah PTS meningkat sebesar 50,74% dibandingkan jumlah PTS pada tahun 1999 yang tercatat sebanyak 1557. Pertumbuhan jumlah PTS tersebut mengakibatkan tingkat persaingan yang semakin tinggi. Selain itu, daya tampung atau kapasitas beberapa PTN yang berstatus BHMN yang cenderung naik menjadi salah satu faktor pendorong tingkat persaingan yang semakin tinggi. Kondisi dan situasi tersebut

14

Page 15: Latar Belakang Masalahdaniel_rivai.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/10039/... · Web viewDengan kesadaran ini pula Universitas Gunadarma mengerahkan segala daya upayanya agar

EVALUASI DIRI

Evaluasi Diri Institusi-Universitas Gunadarma 111

tentunya sudah disadari oleh Universitas Gunadarma. Hal yang terpenting yang harus dilakukan adalah bagaimana tingkat persaingan tersebut disikapi secara positif, yaitu dengan meningkatkan dayasaing melalui peningkatan mutu dan aksebilitas pendidikan yang diselenggarakan oleh Universitas Gunadarma.

BAB III

Portfolio 15

Page 16: Latar Belakang Masalahdaniel_rivai.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/10039/... · Web viewDengan kesadaran ini pula Universitas Gunadarma mengerahkan segala daya upayanya agar

EVALUASI DIRI

112 Evaluasi Diri Institusi-Universitas Gunadarma

UNIVERSITAS GUNADARMA DANPROGRAM HIBAH KOMPETISI

Pengalaman Universitas Gunadarma dalam memperoleh dan melaksanakan proyek yang bersifat kompetitif yang dibiayai atau dikelola oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan Nasional, dimulai dengan Technological and Professional Skill Development Project (TPSDP) pada tiga unit pelaksana. Ketiga unit tersebut adalah Program Studi S1 Sistem Komputer dan dua unit Institutional Support System (ISS), yaitu Central Library (Perpustakaan Pusat) dan Job Placement and Career Development Center (Pusat Penempatan Kerja dan Pengembangan Karir). Pelaksanaan hibah TPSDP sudah selesai pada bulan April 2006.

Program Hibah Kompetisi (PHK) lain yang diperoleh Universitas Gunadarma, baik yang sudah selesai dilaksanakan ataupun yang sedabg berjalan adalah sebagai berikut: (i) Program Hibah Kompetisi Peningkatan Mutu Pendidikan (PHK-PMP), (ii) Beberapa Program Hibah Kompetisi Teknologi Informasi dan Komunikasi Indonesian Higher Education Network (PHK TIK INHERENT), (iii) PHK Penguatan Lembaga Penelitian (PLP), (iv) Program Hibah Kompetisi A3 (PHK A-3) untuk dua Program Studi, Manajemen dan Teknik Arsitektur, dan (v) PHK Transfer Teknologi. Rincian daftar hibah atau proyek tersebut, selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 3.1. Tabel 3.1. PHK yang berhasil diraih Universitas Gunadarma Pelaksanaan dan

Manfaatnya

NO. NAMA DAN TAHUN HIBAH UNIT PELAKSANA GAMBARAN OUTPUT/TEMA

KEGIATAN STATUS

1. TPSDP(2001-2005)

Jurusan Sistem Komputer

Penguatan program studi Selesai

ISS Central LibraryDigital Library, Open System Management, dan website services

Selesai

ISS Job Placement & Career Developmen Center

Electronic database, job matching system, dan e-tracer study

Selesai

2. PHK TIK K3 (2006) Network Operation Center

Teleconference dan pembuatan content e-learning

Selesai

3. PHK-PMP (2006)

Institusi

Website Quality Assurance, E-learning center, dan Research Support Center for research group discussion

Selesai

4. Penguatan LP (2006) Lembaga Penelitian Electronic database Selesai

5. PHK-Transtek (2007-2009) Lembaga

Pengembangan Universitas

E-business Portal untuk usaha kecil dan Virtual Office untuk Himpunan Pengusaha Kecil Indonesia (HIPKI)

Berjalan

6. PHK-A3 (2007-2009)

PS Manajemen Peningkatan mutu proses pembelajaran dan lulusan

BerjalanPS Teknik Arsitektur Berjalan

Tabel 3.1. PHK yang berhasil diraih Universitas Gunadarma Pelaksanaan dan Manfaatnya (Lanjutan)

16

Page 17: Latar Belakang Masalahdaniel_rivai.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/10039/... · Web viewDengan kesadaran ini pula Universitas Gunadarma mengerahkan segala daya upayanya agar

EVALUASI DIRI

Evaluasi Diri Institusi-Universitas Gunadarma 111

NO. NAMA DAN TAHUN HIBAH UNIT PELAKSANA GAMBARAN OUTPUT/TEMA

KEGIATAN STATUS

7. PHK TIK K-1 INHERENT (2007)

E-Learning Center Produk e-learning BerjalanInstitusi (Penjaminan Mutu)

Sistem Virtual Academic Score Card

Selesai

Pusat Studi Basis Data Repositori publikasi ilmiah Selesai8. PHK TIK K-1

INHERENT (2008) E-Learning Center Credit earning with distance learning

Selesai

Pusat Studi Inf. Kedokteran

Sistem Informasi Kedokteran Berjalan

Pusat Studi Multimedia Robotik

Sistem Referensi dan Konten Robotika

Berjalan

9. PHK Institusi (2008 - 2011)

Institusi (PS T. Industri, Mesin, Psikologi, Sastra)

Peningkatan Mutu, Relevansi, dan Efisiensi Program Studi

Berjalan

Secara umum pelaksanaan hibah TPSDP untuk ketiga unit tersebut berjalan lancar, sesuai dengan rencana yang ditetapkan. Hasil evaluasi oleh Asian Development Bank (ADB), Central Project Management Unit (CPMU) Dikti-Depdiknas, dan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) menunjukkan bahwa pelaksanakan proyek tersebut dinilai baik, sesuai dengan aturan yang berlaku, demikian pula halnya dengan proyek-proyek lainnya. Penjelasan singkat tentang hasil dan dampak berbagai hibah tersebut adalah sebagai berikut.

3.1. Hibah TPSDP untuk Penguatan Program Studi Sistem Komputer Tahun 2001-2005

Proyek ini bernilai setara US$1.071.042,- untuk empat termin yang tertuang dalam Kontrak Nomor Add-2/113/2005, 9 Mei 2005. Hibah ini terdiri dari 7 aktivitas utama, yaitu (1) pengembangan kurikulum berbasis kompetensi, (2) peningkatan kemampuan berkomunikasi dalam bahasa Inggris, (3) peningkatan komunikasi antar-sivitas akademika berbantuan teknologi informasi dan komunikasi, (4) peningkatan penguasaan teknologi dan kewirausahaan, (5) penguatan proses pembelajaran berbantuan teknologi informasi dan komunikasi, (6) peningkatan budaya ilmiah dan penelitian, dan (7) peningkatan akses dan keadilan dalam memeroleh pendidikan.

Proyek tersebut sudah berakhir sesuai dengan prosedur dan target yang telah ditetapkan, baik secara internal maupun eksternal. Beberapa hasil dan dampak utama dari pelaksanaan hibah tersebut disajikan dalam Tabel 3.2.

Tabel 3.2. Hasil Utama dan Dampak Pelaksanaan TPSDP Universitas Gunadarma

NO. HASIL UTAMA DAMPAK

1. Kualitas research grant meningkat yang ditandai dengan keberhasilan sebagai penyaji terbaik di seminar nasional yang diselenggarakan CPMU-Dikti

Budaya ilmiah dan kebutuhan untuk melakukan penelitian mulai meningkat di kalangan dosen. Hal ini terbukti dengan semakin banyaknya proposal penelitian yang diajukan ke P2M-Dikti

Tabel 3.2. Hasil Utama dan Dampak Pelaksanaan TPSDP Universitas Gunadarma (Lanjutan)

Portfolio 17

Page 18: Latar Belakang Masalahdaniel_rivai.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/10039/... · Web viewDengan kesadaran ini pula Universitas Gunadarma mengerahkan segala daya upayanya agar

EVALUASI DIRI

112 Evaluasi Diri Institusi-Universitas Gunadarma

NO. HASIL UTAMA DAMPAK

2. Inovasi pembelajaran meningkat yang diarahkan pada penerapan teknologi informasi dan komunikasi. Beberapa produk teaching grant dalam bentuk e-larning dan virtual lab, memperoleh penghargaan terbaik pada seminar nasional teaching grant proyek TPSDP

Budaya penggunaan fasilitas pembelajaran berbantuan internet semakin meningkat di kalangan dosen dan mahasiswa. Hal ini tercermin dengan semakin meningkatnya jumlah kunjungan ke situs pembelajaran atau media komunikasi online. Pemanfaatan fasilitas tersebut oleh dosen dan mahasiswa program studi sistem komputer merupakan yang tertinggi saat ini dibandingkan program studi lain di Universitas Gunadarma

3. Kualifikasi dosen meningkat dengan dihasilkannya dua orang master dan 5 orang doktor lulusan luar negeri, serta melalui pelatihan tak bergelar baik di dalam negeri maupun di luar negeri

Proses transfer pengetahuan dan teknologi dari peserta staff development ke dosen lain semakin intensif. Beberapa dosen lulusan luar negeri membentuk pusat-pusat kajian atau research group baru yang sangat bermanfaat dalam meningkatkan kegiatan penelitian di tingkat universitas

4. Kerja sama dengan perusahaan atau industri semakin meningkat, terutama untuk bidang komunikasi data dan teknologi komunikasi, yang merupakan konsentrasi utama program studi sistem komputer

Kontribusi pendapatan di luar mahasiswa relatif meningkat serta semakin terbentuknya jejaring dengan dunia industri. Jumlah permintaan magang dari industri untuk bidang telekomunikasi semakin meningkat.

3.2. Hibah TPSDP untuk Perpustakaan Pusat (ISS Central Library) Tahun 2002-2005

Sebagaimana tertuang dalam Kontrak Nomor Add-2/221/2005, 9 Mei 2005, nilai proyek ini adalah sebesar US$88.993, untuk tiga tahun. Kegiatan utamanya adalah (1) perancangan-ulang sistem manajemen perpustakaan pusat, (2) peningkatan kualitas layanan dan isi perpustakaan elektronik (e-library content); (3) membangun jaringan antar perpustakaan (interlibrary network); dan (4) peningkatan manajemen isi (content management) dan sistem penyerahan (delivery system).

Tabel 3.3. Hasil Utama dan Dampak Pelaksanaan ISS Central Library Universitas Gunadarma

NO. HASIL UTAMA DAMPAK

1. Jumlah transaksi layanan perpustakaan meningkat dari rata-rata 150 per hari pada tahun 2002 menjadi 350 per hari pada tahun 2005, atau meningkat sebesar lebih-kurang 133%

Budaya membaca- walaupun relatif sulit, mulai meningkat dengan tersedianya kemudahan akses terhadap layanan perpustakaan.

2. Perubahan dari sistem layanan tertutup (closed system) menjadi layanan terbuka (open system)

Jumlah kunjungan dan kepuasan pelanggan meningkat dengan sistem baru tersebut.

Tabel 3.3. Hasil Utama dan Dampak Pelaksanaan ISS Central Library Universitas Gunadarma (Lanjutan)

18

Page 19: Latar Belakang Masalahdaniel_rivai.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/10039/... · Web viewDengan kesadaran ini pula Universitas Gunadarma mengerahkan segala daya upayanya agar

EVALUASI DIRI

Evaluasi Diri Institusi-Universitas Gunadarma 111

NO. HASIL UTAMA DAMPAK

3. Jumlah e-book atau CD interaktif meningkat sebagai hasil dari kegiatan program development, yaitu dari 2 pada tahun 2002 menjadi 6 pada tahun 2005

Kemampuan dosen dalam pembuatan e-book atau CD interaktif meningkat yang difasilitasi oleh perpustakaan audio-visual dalam aspek produksinya

4. Penambahan fitur layanan perpustakaan berbasis web, termasuk penyediaan e-journal dan terhubungnya perpustakaan Universitas Gunadarma dengan Indonesian Digital Library Network (IDLN). Situs perpustakaan tersebut bisa diakses pada alamat http://library.gunadarma.ac.id

Pemanfaatan layanan berbasis web semakin meningkat yang bisa dilihat dari webstatistik atau logfile dari situs perpustakaan. Hal ini bisa meningkatkan kapasitas layanan perpustakaan, terutama dalam electronic kataloguing dan penelusuran tulisan ilmiah melalui internet. Tingkat utilisasi layanan berbasis intenet tersebut semakin meingkat, yang sampai bulan April 2007 tercatat sebesar 7.988 visits dan 1.012.537 hits.

5. Implementasi komputerisasi layanan perpustakaan, mulai dari akses ruangan, identifikasi pengguna dengan kartu elektronik, sistem barcode untuk proses peminjaman, dan security strip untuk koleksi buku.

Sistem layanan paperless ini meningkatkan kecepatan layanan perpustakaan dan sistem penelusuran transaksi, termasuk integrasi sistem perpustakaan ke dalam sistem informasi secara keseluruhan di Universitas Gunadarma

3.3. Hibah TPSDP untuk Pusat Pengembangan Karir dan Penempatan Kerja (ISS JPCDC (Job Placement and Career Development Center)) Tahun 2002- 2005

Nilai proyek ini adalah sebesar US$93.518 yang tertuang dalam Kontrak Nomor Add-2/221/2005, 9 Mei 2005. Kegiatan utamanya adalah (1) pengembangan basis data elektronik untuk alumni, (2) pengembangan electronic job matching, (3) pengembangan pembelajaran alumni melalui e-magazine, dan (4) pengembangan electronic job matching. Layanan career center tersebut bisa bersifat on campus atau berbasis web, yang bisa diakses di http://career.gunadarma.ac.id. Gambaran singkat hasil dan dampak pelaksanaan dari kegiatan utama tersebut tersebut disajikan pada Tabel 3.4.

Tabel 3.4. Hasil Utama dan Dampak Pelaksanaan ISS JPCDC Universitas Gunadarma

NO. HASIL UTAMA DAMPAK

1. Jumlah alumni yang sudah terekam dalam basis data elektronik adalah sebanyak 21.905 orang, atau meningkat sebesar lebih dari 90 persen dibandingkan sebelum proyek

Kemutakhiran data alumni bisa ditingkatkan karena alumni disediakan account masing-masing dan bisa di-update datanya melalui internet. Tingkat pemanfaatan career center semakin meningkat, yang sampai bulan Mei 2007 tercatat sebanyak 26.210 visits dan 1.314.985 hits, atau situs internal terpopuler kedua setelah homepage resmi dosen (staffsite).

Tabel 3.4. Hasil Utama dan Dampak Pelaksanaan ISS JPCDC Universitas Gunadarma (Lanjutan)

Portfolio 19

Page 20: Latar Belakang Masalahdaniel_rivai.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/10039/... · Web viewDengan kesadaran ini pula Universitas Gunadarma mengerahkan segala daya upayanya agar

EVALUASI DIRI

112 Evaluasi Diri Institusi-Universitas Gunadarma

NO. HASIL UTAMA DAMPAK

2. Jumlah perusahaan yang sudah terdaftar dalam career center adalah sebanyak 926 perusahaan. Setiap perusahaan tersebut diberi akses gratis ke basis data elektronik dan pemasangan informasi rekruitmen

Peningkatan jumlah perusahaan dan informasi lowongan kerja tersebut memudahkan para alumni untuk merespon secara cepat setiap lowongan kerja, termasuk penyaluran mahasiswa dan lulusan dalam program magang yang ditawarkan pihak perusahaan.

3. Penyediaan media pembelajaran online mengenai persiapan memasuki dunia kerja. Fitur e-magazine tersebut meliputi tips memasuki dunia kerja, perkembangan teknologi, konsultasi, dan cerita alumni sukses

Konsep life-long learning bisa diterapkan terhadap alumni, termasuk keberlanjutan komunikasi antara alumni dengan almamaternya.

4. Sistem penelusuran alumni dan survei perusahaan terkait dengan pengembangan kurikulum bisa dilaksanakan dengan pengisian kuisoner melalui situs career center (e-tracer study). E-tracer study tersebut dilaksanakan setiap akhir semester, yang hasilnya diberikan ke masing-masing program studi

Pelaksanaan e-tracer study secara periodik mendorong setiap program studi untuk melakukan evaluasi atau meng-update muatan ajar yang sesuai dengan kebutuhan dunia industri dan profil alumni. Memang response rate terhadap e-tracer study ini masih relatif rendah.

3.4. PHK-INHERENT K-3

Universitas Gunadarma termasuk ke dalam 24 Perguruan Tinggi Swasta yang memeroleh PHK-INHERENT K-3. Nilai proyek ini adalah sebesar Rp900.000.000,- belum termasuk dana pendamping (DRK) sebesar 10%, sesuai dengan Kontrak Nomor K.10.55/KPMPT/TIK/2006, 4 Oktober 2006. Hibah ini terdiri dari empat kegiatan utama, yaitu (1) pengembangan muatan ajar berbasis e-learning, (2) penguatan sistem jaringan komputer dan komunikasi data berbasis intranet dan internet, (3) penyebaran pengetahuan dan teknologi antar-perguruan tinggi, antara pergurua tinggi dengan dunia industri, dan antara pergurua tinggi dengan masyarakat. Hasil dan dampak hibah tersebut dapat dilihat pada Tabel 3.5.

Tabel 3.5. Hasil Utama dan Dampak Pelaksanaan PHK INHERENT K-3 Universitas Gunadarma

NO. HASIL UTAMA DAMPAK

1. Pengembangan e-learning untuk 11 mata kuliah keahlian yang dikompetisikan pada masing-masing program studi

Peningkatan kemampuan dosen dalam pembuatan e-learning, termasuk penguasan beberapa perangkat lunak aplikasi e-learning untuk program studi non-komputer. Beberapa modul e-learning tersebut sudah diintegrasikan ke e-learning center yang merupakan unit kerja baru di Universitas Gunadarma.

Tabel 3.5. Hasil Utama dan Dampak Pelaksanaan PHK INHERENT K-3 Universitas Gunadarma (Lanjutan)

20

Page 21: Latar Belakang Masalahdaniel_rivai.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/10039/... · Web viewDengan kesadaran ini pula Universitas Gunadarma mengerahkan segala daya upayanya agar

EVALUASI DIRI

Evaluasi Diri Institusi-Universitas Gunadarma 111

NO. HASIL UTAMA DAMPAK

2. Jaringan komputer dan komunikasi data Universitas Gunadarma sudah terkoneksi dengan jaringan INHERENT, dengan kapasitas 2 MB dan terhubung dengan 75 titik di seluruh Indonesia. Selain itu, akses ke jaringan komunikasi data diperluas dengan penyediaan UG-Hot Zone dan Fixed Wireless

Fasilitas INHERENT yang bersifat intranet tersebut mempercepat akses informasi atau komunikasi data antara peguruan tinggi yang tergabung dalam jaringan tersebut. Trafik komunikasi data dari Universitas Gunadarma ke perguruan tinggi lain melalui internet saat ini semakin meningkat, yaitu sekitar 5.520 kbps per hari (down load) 328 kbps per hari (up load). Selain itu, penguatan jaringan komunikasi data sudah menghubungkan semua lokasi kampus.

3. Pelaksanaan video-conference (Vicon) dengan perguruan tinggi lain dan dunia industri. Sampai saat ini Universitas Gunadarma- yang bertindak sebagai host atau event organizer, sudah menyelenggarakan vicon sebanyak 7 kali, diantaranya dengan Institut Teknologi Bandung, Universitas Gadjah Mada, Institut Teknologi Surabaya, Universitas Brawijaya, Universitas Padjadjaran, Universitas Negeri Malang, Universitas Bina Darma, dan Trans TV

Penggunaan fasilitas vicon sudah menjadi standar untuk seminar nasional yang diselenggarakan di Universitas Gunadarma. Pemanfaatan vicon tersebut meningkatkan proses transfer pengetahuan dan teknologi antara perguruan tinggi, baik negeri maupun swasta.

4. Pengembangan digital locker untuk mahasiswa atau studentsite yang bisa diakses di http://studentsite.gunadarma.ac.id. Sampai bulan Mei 2007 jumlah mahasiswa yang sudah mengaktivasi fasilitas baru tersebut adalah sebanyak 7.755 orang

Fasilitas baru tersebut memungkinkan penerapan one-stop services yang bersifat paperless untuk layanan informasi akademik untuk mahasiswa. Tingkat utilisasi studentsite semakin meningkat, yang sampai bulan April 2007 tercatat sebanyak 25.308 visits dan 1.694.179 hits. Angka tersebut menunjukkan bahwa mahasiswa semakin aktif memanfaatkan layanan informasi akademik melalui studentsite. Angka tersebut menempatkan studentsite sebagai situs terpopuler ketiga dalam kurun waktu lima bulan setelah di-launching pertama kali pada bulan Desember 2006.

3.5. PHK-PMP (Peningkatan Mutu Pendidikan) tahun 2006

Nilai Hibah adalah Rp388.410.110,- yang tertuang dalam Kontrak Nomor 209/Kontrak/PK-SDM PT/VIII/2006, 1 Agustus 2006. Proyek ini terdiri dari empat aktivitas utama, yaitu (1) peningkatan mutu proses pembelajaran berbantuan TIK, (2) peningkatan mutu dan budaya penelitian dosen dan mahasiswa, (3) peningkatan kualitas layanan informasi akademik bagi pihak eksternal melalui pengimplementasian Sistem Penjaminan Mutu Akademik dan Pusat Layanan Informasi Berbasis Internet, dan (4) peningkatan peran program studi sebagai ujung tombak dalam peningkatan mutu akademik. Hasil dan dampak dari kegiatan-kegiatan tersebut dipaparkan dalam Tabel 3.6.

Portfolio 21

Page 22: Latar Belakang Masalahdaniel_rivai.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/10039/... · Web viewDengan kesadaran ini pula Universitas Gunadarma mengerahkan segala daya upayanya agar

EVALUASI DIRI

112 Evaluasi Diri Institusi-Universitas Gunadarma

Tabel 3.6. Hasil Utama dan Dampak Pelaksanaan PHK PMP Universitas Gunadarma

NO. HASIL UTAMA DAMPAK

1. Output utama dari kegiatan 1 adalah terbangunnya UG e-learning center yang berhasil mengembangkan 13 bahan ajar terbaru yang dapat diakses melalui alamat http://v-class.gunadarma.ac.id/elearning.

Pembangunan e-learning center menjadi pemacu atau pengakselerasian bagi peningkatan cakupan koneksi dan aksesibilitas jaringan intranet dan Internet oleh civitas akademika terutama dalam menunjang proses belajar mengajar. Selain itu Website e-learning center juga menjadi media yang efektif untuk meningkatkan sosialisasi kepada civitas academica dalam meningkatkan intensitas pemberdayaan fungsi internet untuk mendukung dalam proses belajar-mengajar

2. Hasil utama kegiatan kedua adalah tersedianya prasarana pendukung kegiatan penelitian antara lain terbentuknya research group dan tersedianya research information center. Dari kegiatan workshop yang melibatkan dosen dan mahasiswa dihasilkan 24 proposal yang kemudian diikutsertakan dalam program hibah kompetisi Program Kreativitas Mahasiswa (PKM).

Meningkatnya kemampuan dalam penguasaan metodologi penelitian bagi dosen dan mahasiswa merupakan dampak langsung dari aktivitas ini, sehingga di masa yang akan datang akan dihasilkan lebih banyak penelitian dengan kualitas yang lebih meningkat. Dampak tidak langsung adalah meningkatnya rasa kebersamaan dan teamwork dari dosen dan mahasiswa yang tergabung dalam research group sehingga mampu mendorong terciptanya suasana akademik yang kondusif.

3. Hasil kegiatan ini adalah terbangunnya Website Badan Penjaminan Mutu Universitas (BPMA) Gunadarma yang akan menjadi sumber informasi dan sarana sosialisasi keberadaan dan fungsi BPMA, yang dapat diakses dari alamat http: www.gunadarma.ac.id/upma. Website BPMA berfungsi mendorong kepedulian terhadap budaya mutu, pengembangan SOP dan perangkat kerja dan integrasi sistem basis data. Selain itu juga berhasil dibangun Website Customer Information Center (CIC) yang akan menjadi pusat layanan informasi terkait dengan Universitas Gunadarma, khususnya pada pihak eksternal dengan alamat www.gunadarma.ac.id/cic.

Dampak langsung dari program ini adalah meningkatnya pemahaman civitas academica tentang keberadaan dan fungsi Unit Penjaminan Mutu Akademik, terutama menyangkut fungsi dan peranannya dalam implementasi penjaminan mutu pendidikan di Universitas Gunadarma. Selain itu dengan dibangunnya Customer Information Center akan memberikan kemudahan terutama pada pihak eksternal, terutama orang tua mahasiswa untuk memperoleh informasi tentang kemajuan belajar putra –putrinya di Universitas Gunadarma.

Tabel 3.6. Hasil Utama dan Dampak Pelaksanaan PHK PMP Universitas Gunadarma (Lanjutan)

22

Page 23: Latar Belakang Masalahdaniel_rivai.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/10039/... · Web viewDengan kesadaran ini pula Universitas Gunadarma mengerahkan segala daya upayanya agar

EVALUASI DIRI

Evaluasi Diri Institusi-Universitas Gunadarma 111

NO. HASIL UTAMA DAMPAK

4. Kegiatan terakhir menghasilkan rancangan Renstra Universitas Gunadarma 2007 – 2011, yang akhirnya ditetapkan secara resmi oleh pimpinan Universitas Gunadarma. Kegiatan Standarisasi SOP pelayanan Universitas Gunadarma berhasil menyusun 67 SOP dari berbagai unit layanan, termasuk pengembangan sistem SOP online yang bisa diakses melalui situs Badan Penjaminan Mutu Akademik.

Dengan adanya Renstra Universitas Gunadarma terbaru, maka penyusunan renstra di tingkat program studi akan semakin terarah karena adanya acuan yang jelas. Dengan adanya SOP yang baku untuk bagian pelayanan, maka akan memberikan kepastian tentang penyelenggara pelayanan terutama bagi pihak yang membutuhkan layanan

3.6. Hibah Penguatan Lembaga Penelitian

Nilai hibah yang telah berakhir pada bulan Desember 2007 ini adalah sebesar Rp75.000,- sebagaimana tertuang dalam Kontrak Nomor 807/022/D3/U/X/2006, 18 Oktober 2006. Aktivitas utamanya adalah (1) peningkatan kemampuan pembuatan proposal penelitian, (2) peningkatan kemampuan menulis artikel untuk publikasi ilmiah, dan (3) pengembangan Sistem Informasi Penelitian berbasis web. Hasil dan dampak dari hibah ini selengkapnya disajikan pada Tabel 3.7.

Tabel 3.7. Hasil Utama dan Dampak Pelaksanaan Penguatan Lembaga Penelitian Universitas Gunadarma

NO. HASIL UTAMA DAMPAK

1. Dihasilkannya 45 proposal penelitian yang akan diusulkan ke P2M Dikti, baik untuk Hibah Bersaing, Studi Kajian Wanita, Penelitian Dosen Muda, dll. Proposal tersebut dihasilkan dalam kegiatan lokakarya selama 3 hari

Kepedulian dan budaya penelitian mulai meningkat, walaupun distribusi proposal yang dihasilkan masih belum merata untuk semua program studi dan belum mencakup ke seluruh dosen di lingkungan Universitas Gunadarma

2. Dihasilkannya 17 draft artikel ilmiah yang siap dipublikasikan, baik di media publikasi internal maupun eksternal. Artikel tersebut dihasilkan dalam kegiatan lokakarya selama 3 hari

Keberlangsungan pasokan tulisan ilmiah untuk enam buah jurnal terakreditasi yang dikelola Universitas Gunadarma lebih terjamin. Selain itu, jumlah dosen yang menyajikan makalahnya dalam seminar nasional dan internasional mulai meningkat.

Tabel 3.7. Hasil Utama dan Dampak Pelaksanaan Penguatan Lembaga Penelitian Universitas Gunadarma (Lanjutan)

Portfolio 23

Page 24: Latar Belakang Masalahdaniel_rivai.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/10039/... · Web viewDengan kesadaran ini pula Universitas Gunadarma mengerahkan segala daya upayanya agar

EVALUASI DIRI

112 Evaluasi Diri Institusi-Universitas Gunadarma

NO. HASIL UTAMA DAMPAK

3. Tersedianya Basis data online di Lembaga Penelitian yang bisa diakses oleh public melalui internet. Sistem ini juga dilengkapi dengan proses submission dan review tulisan ilmiah secara online

Dampak langsungnya adalah ketersediaan dokomentasi hasil penelitian yang mutakhir dan mempermudah proses penyebaran informasi penelitian dengan jangkan yang lebih luas. Selain itu, sistem peng-updatean secara online dapat membentuk budaya penelitian di kalangan dosen. Proses pengajuan dan review artikel secara on line akan mempercepat proses otomatisasi administrasi penyeleksian artikel ilmiah yang akan diterbitkan di jurnal atau seminar nasional yang diselenggarakan di Universitas Gunadarma.

4. Terbentuknya sistem informasi pelayanan pusat studi Mikroelektronika dan Pengolahan Citra dalam bentuk situs internet yang bisa diakses di http://pusatstudi.gunadarma.ac.id/pscitra/

Dampak langsung dari sistem ini adalah terbentuknya research group discussion yang difasilitasi secara elektronik, proses umpan balik terhadap hasil penelitian orang lain, serta pengembangan ide atau bahan rujukan penelitian yang bisa di-share di antara para pengguna sistem informasi pusat studi.

3.7. Hibah Transfer Teknologi (Transtek)

Tahun 2007, Universitas Gunadarma termasuk dalam 9 perguruan tinggi yang memeroleh Hibah Transfer Teknologi dari Depdiknas, dengan nilai proyek sebesar Rp124.960.000,- (Dikti-Depdiknas), Rp12.540.000,- (Universitas Gunadarma—DRK), dan Rp19.250.000,- (Mitra), yang tertuang dalam Kontrak Nomor 407A/D5.5/PKIPT/2007. Judul programnya adalah “Penerapan Sistem Keuangan dan Sistem Pembelajaran Berbasis Internet untuk Peningkatan Kemampuan Pengelolaan Usaha Para Pelaku Usaha Kecil yang Tergabung dalam Himpunan Pengusaha Kecil Indonesia (HIPKI)”. Aktivitas utamanya adalah (1) pengembangan dan penerapan Sistem Pencatatan dan Pelaporan Keuangan Usaha Kecil Berbasis Internet, (2) peningkatan akses pasar produk usaha kecil melalui media promosi berbasis multimedia dan pengembangan fitur e-learning dan interactive group discussion forum pada portal e-bussiness, dan (3) peningkatan kemampuan pengelolaan administrasi dan efektivitas organisasi HIPKI melalui pengembangan virtual office.

Hibah ini baru dalam tahap awal implementasi, yaitu berupa pengembangan sistem e-bussiness for small business, bekerja sama dengan Himpunan Pengusaha Kecil Indonesia (HIPKI). Salah satu output utamanya adalah portal e-business yang dikembangkan oleh Universitas Gunadarma. Portal yang bisa diakses di http://hipki.or.id tersebut akan dikembangkan lebih lanjut dengan menambahkan fitur yang meliputi aplikasi keuangan berbasis web dan fasilitas e-larning mengenai aspek-aspek pengelolaan usaha kecil berbasis teknologi. Dampak keberadaan portal tersebut dapat dilihat dari peningkatan jumlah pengusaha kecil yang sudah teregistrasi dan jumlah kunjungan (visits) per bulannya, yakni sebanyak 341 kunjungan pada bulan Juni 2007, atau meningkat relatif pesat dibandingkan pebruari 2007, yang tercatat

24

Page 25: Latar Belakang Masalahdaniel_rivai.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/10039/... · Web viewDengan kesadaran ini pula Universitas Gunadarma mengerahkan segala daya upayanya agar

EVALUASI DIRI

Evaluasi Diri Institusi-Universitas Gunadarma 111

sebesar 190. Peningkatan kunjungan tersebut merupakan salah satu indikator yang mengukur peningkatan jumlah pengusaha kecil yang memanfaatkan portal e-business.

3.8. PHK-A3 untuk Program Studi Manajemen

Nilai Proyek adalah sebesar Rp2.396.231.388,- dengan rincian Rp2.132645.935,- (89%) dari Dikti-Depdiknas dan Rp263.585.453,- (11%) berasal dari Institusi (DRK) untuk tiga tahun, yang tertuang dalam Kontrak Nomor 555/KPIPT/PHK/IV/2007. PHK-A3 ini terdiri dari tiga aktivitas utama, yaitu (1) peningkatan kompetensi dan dayasaing lulusan melalui pemerkayaan (enrichment) keterampilan utama (hardskills) dan keterampilan penunjang (softskills) berbasis teknologi informasi dan komunikasi, (2) peningkatan kuantitas dan kualitas penelitian, publikasi ilmiah, dan pengabdian kepada masyarakat melalui penyegaran dan penerapan metodologi penelitian, penulisan ilmiah, dan aplikasinya, dan (3) peningkatan skala (scope) dan intensitas (intensity) keterkaitan dan kesesuaian (link and match) dengan pemerintah, masyarakat pelaku bisnis, dan kalangan industri.

Mengingat Hibah ini baru dalam tahap awal, maka hasil dan dampaknya belum terlihat. Beberapa kegiatan yang sedang dalam proses implementasi adalah (1) proses lelang terbuka untuk buku dan peralatan teknologi yang sudah sampai tahap penentuan pemenang lelang, (2) pelaksanaan studi kebijakan sebagai titik awal penyempurnaan kurikulum, termasuk satuan acara perkuliahan (SAP), garis besar program pembelajaran (GBPP), dan pemutakhiran muatan ajarnya. Selain itu, kompetisi hibah penelitian dan pengajaran sudah dimulai, yakni pada tahap penerimaan proposal dari peserta (dosen di lingkungan Program Studi Manajemen).

3.9. PHK-A3 untuk Program Studi Teknik Arsitektur

Nilai proyek adalah sebesar Rp2.262.200.575,- dengan rincian Rp1.999.400.695,- (88,04%) dari Dikti-Depdiknas dan Rp262.799.880,- (11,96%) berasal dari Institusi (DRK) untuk tiga tahun, yang tertuang dalam Kontrak Nomor 554/KPIPT/PHK/IV/2007. Aktivitas utamanya adalah (1) peningkatan kompetensi lulusan melalui penguatan basis teknologi informasi dan komunikasi dan kewirausahaan, (2) peningkatan mutu penelitian dan pengabdian lepada masyarakat untuk bidang kajian Dokumentasi Karya-Karya Arsitektur Berbasis Multimedia, dan (3) peningkatan mutu layanan jasa kepada masyarakat melalui penguatan Pusat Kajian Arsitektur.

Kegiatan yang dilakukan masih pada tahap awal, di antaranya adalah penyelenggaran seminar nasional sebanyak dua kali dengan dilengkapi Video Conference bersama Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Gadjah Mada (UGM, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya (ITS), Universitas Brawijaya (Unibraw), dan Universitas Negeri Malang (UM). Proses lelang buku dan komputer juga telah dilaksanakan bersamaan dengan PHK-A3 Program Studi Manajemen. Salah satu dampak yang mulai terlihat adalah peningkatan kemampuan dosen-dosen teknik arsitektur dalam pengembangan e-learning, yang merupakan tema sentral dari lokakarya dan seminar nasional di atas. Selain itu, budaya persaingan ilmiah mulai meningkat dengan telah dimulainya kompetisi hibah penelitian dan hibah pengajaran yang didanai PHK-A3.

3.10. PHK TIK K-1 2007, Inventarisasi dan Pengembangan Produk E-Learning: V-Class dan V-Lab

Portfolio 25

Page 26: Latar Belakang Masalahdaniel_rivai.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/10039/... · Web viewDengan kesadaran ini pula Universitas Gunadarma mengerahkan segala daya upayanya agar

EVALUASI DIRI

112 Evaluasi Diri Institusi-Universitas Gunadarma

Program Hibah Kompetisi (PHK) TIK (INHERENT) K-1 2007 "Inventarisasi dan Pengembangan Produk e-Learning: v-Class dan v-Lab" ini terdiri dari dua progam, yaitu: (1) Inventarisasi dan delivery produk pembelajaran elektronis koleksi Pusat Pembelajaran Elektronis Universitas Gunadarma, dan (2) Pengembangan sistem aplikasi vitual laboratory yang dilengakapi dengan video on demand. Program pertama terdiri dari dua aktivitas, yaitu: (1.1) Inventarisasi produk pembelajaran elektronis koleksi Pusat Pembelajaran Elektronis Universitas Gunadarma, dan (1.2) Pengembangan dan delivery produk pembelajaran elektronis koleksi Pusat Pembelajaran Elektronis Universitas Gunadarma. Program kedua terdiri dari tiga aktivitas, yaitu: (2.1) Feasibility study pengembangan aplikasi v-lab, (2.2) Pengembangan aplikasi v-lab, dan (2.3) Testing dan delivery.

Implementasi kedua program dalam PHK ini menghasilkan data 15 v-class dan 15 v-lab yang masing-masing dibutuhkan 5 perguruan tinggi mitra dalam INHERENT, membuat bakuan format v-class dan v-lab,, menetapkan 7 dari 34 koleksi konten pembelajaran elektronik Pusat Pembelajaran Elektronik Universitas Gunadarma yang dikembangkan menjadi produk v-class, menyelenggarakan lomba pengembangan v-lab dan menetapkan 5 dari 20 proposal v-lab sebagai proposal yang mendapat dana pengembangan untuk implementasi v-lab, membuat bakuan SOP (standard operational procedure) 4 kegiatan yang terkait dengan penyelengaraan kegiatan v-class dan v-lab, serta delivery ketujuh produk v-class dan kelima c-lab tersebut ke jaringan INHERENT. Dengan implementasi di atas kemajuan fisik mencapai 100% dan angka target ketujuh indikator keberhasilan yang diturunkan dari kedua program berhasil dipenuhi.

Tujuan pengadaan peralatan dan software terutama untuk pengembangan dan delivery ketujuh produk v-class dan kelima v-lab tersebut ke jaringan INHERENT. Proses pengadaan dilaksanakan secara kolektif bersama 2 PHK TIK K-1 2007 Universitas Gunadarma lainnya melalui sebuah kepanitiaan bersama. Total nilai tender adalah Rp.1.428.679.419 yang dimenangkan oleh PT Metrocom Global Solusi dengan nilai penawaran Rp. 1.400.233.002 sehingga ada penghematan sebesar Rp. 28.446.417 setara dengan 1.99%. Nilai tender PHK TIK K-1 2007 "Inventarisasi dan Pengembangan Produk e-Learning: v-Class dan v-Lab" sendiri adalah Rp. 313.901.900 dengan nilai penawaran PT Metrocom Global Solusi sebesar Rp. 313.530.000, dengan demikian terdapat penghemat pada kegiatan pengadaan peralatan dan software PHK TIK K-1 2007 sebesar Rp. 371.900 yang setara dengan 0.12%. Kemajuan fisik pengadaan ini mencapai angka 95% di mana angka 5% tersisa adalah tahap pemeliharaan (maintenance). Realisasi pengeluaran dana total pada kedua program PHK inimemeberikan efisiensi anggaran total sebesar 0.12% untuk dana PHK dan sebesar 0.42% untuk dana DRK atau 0.15% untuk keseluruhan dana. Pencapaian fisik dengan pembobotan realisasi anggaran seperti di atas mencapai angka 97.31%.

3.11. PHK TIK K-1 2007, Pengembangan Sistem Virtual Academic Score Card

Perguruan Tinggi (PT) di Indonesia dituntut untuk memiliki kualitas pendidikan dan pengajaran yang dapat menghasilkan tingkat kompetensi keahlian yang tinggi dan memberikan nilai tambah bagi para mahasiswa, lulusan dan stake holder-nya, sehingga akuntabilitas dan transparansi berbagai indikator kinerja setiap institusi PT diharapkan menjadi pedoman yang dapat dipertanggungjawabkan validitas dan reliabilitasnya. Akuntabilitas dan transparansi penilaian kinerja memerlukan dukungan

26

Page 27: Latar Belakang Masalahdaniel_rivai.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/10039/... · Web viewDengan kesadaran ini pula Universitas Gunadarma mengerahkan segala daya upayanya agar

EVALUASI DIRI

Evaluasi Diri Institusi-Universitas Gunadarma 111

pengembangan metode dan indikator yang memberikan gambaran riil yang terjadi, dengan didukung ketersediaan data yang valid dan reliable. Selain itu, PT sebagai institusi pendidikan memerlukan suatu metode pendekatan untuk menilai keberhasilan tugas dan tanggung jawabnya sebagai lembaga inovasi dan pengembangan norma ilmiah yang bermanfaat kepada masyarakat.

Unit kerja yang berperan untuk menjaga akuntabilitas dan transparansi di Perguruan Tinggi adalah Badan Penjaminan Mutu. Unit kerja Badan Penjaminan Mutu (BAJAMTU) dalam Struktur Organisasi Universitas Gunadarma merupakan suatu lembaga yang bertanggung jawab secara langsung terhadap Rektor. Peran yang strategis tersebut terkait dengan tugas dan tanggung jawabnya dalam menjaga kelangsungan dan kualitas kegiatan pembelajaran dan pendidikan secara internal yang berada di Universitas Gunadarma.

Universitas Gunadarma semenjak bulan Desember 2006, sudah tergabung dalam jaringan backbone antar peguruan tinggi yang dikenal INHERENT. Jaringan tersebut menghubungkan 74 Perguruan Tinggi di Indonesia. Jaringan tersebut memungkinkan dilakukannya sharing IPTEK antar Peguruan Tinggi, yaitu melalui content and application sharing serta penyelenggaraan video conference.

Dalam rangka ikut berperan serta memberikan kontribusi nyata pengembangan dan peningkatan peran Perguruan Tinggi di Indonesia, maka Badan Penjaminan Mutu Universitas Gunadarma telah melaksanakan program untuk mengoptimalkan fasilitas INHERENT. Program pengembangan tersebut adalah pengembangan Virtual Academic Score Card yang berbasis Teknologi Informasi. Ruang lingkup program yang telah dilaksanakan meliputi dua aktivitas utama, yakni (1) pengembangan sistem aplikasi virtual academic score card, yang merupakan implementasi organizational and development perspective serta internal business perspective; dan (2) peningkatan layanan insitusi terhadap stake holder-nya.

Prestasi fisik seluruh kegiatan yang berkaitan dalam ruang lingkup pengembangan sistem yang diusulkan dalam Program Hibah Kompetisi TIK K-1 Universitas Gunadarma rata-rata telah mencapai 100%, hal ini berarti bahwa seluruh kegiatan telah selesai dilaksanakan, disosialisasikan dan didesiminasikan kepada beberapa Perguruan Tinggi lain yang tergabung dalam jaringan INHERENT. Adapun pencapaian prestasi fisik kegiatan pengadaan peralatan dan software masih sebesar 95%, hal ini menunjukkan bahwa kegiatan tersebut belum memenuhi tahapan serah terima tahap kedua. Tahapan serah terima kedua tersebut merupakan tahapan akhir setelah masa pemeliharaan barang (selama 90 hari kerja).

Kedua program tersebut telah direalisasikan dalam jangka waktu 3 bulan, dengan total anggaran dari dana Program Hibah Kompetensi TIK K-1 sebesar Rp. 719.347.500,00 (tujuh ratus sembilan belas juta tiga ratus empat puluh tujuh ribu lima ratus rupiah) dan dari Universitas Gunadarma sebagai dana pendamping sebesar Rp. 74.614.000,00 (tujuh puluh empat juta, enam ratus empat belas ribu rupiah).

3.12. PHK TIK K-1 2007, Repositori Publikasi Ilmiah dan Teknologi

Portfolio 27

Page 28: Latar Belakang Masalahdaniel_rivai.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/10039/... · Web viewDengan kesadaran ini pula Universitas Gunadarma mengerahkan segala daya upayanya agar

EVALUASI DIRI

112 Evaluasi Diri Institusi-Universitas Gunadarma

Penyelenggaraan kegiatan seminar lokal, nasional maupun internasional di Indonesia telah banyak dilakukan pada beberapa tahun terakhir. Hal ini juga diikuti dengan terbitnya beberapa jurnal nasional yang dihasilkan oleh beberapa perguruan tinggi. Belum lagi penulisan skripsi, tesis dan disertasi yang semakin lama jumlahnya semakin meningkat. Namun, pertukaran hasil seminar antar perguruan tinggi maupun individu civitas akademika belum berjalan dengan baik. Beberapa masalah mendasar dalam hal ini di Indonesia adalah (1) belum tersedianya tempat yang digunakan untuk menyimpan hasil seminar, prosiding, unpublished paper, (2) andaikan tersedia tempat penyimpanan, akses ke tempat tersebut relatif sulit, serta sistem pencariannya belum memadai, (3) kebiasaan dalam melakukan pengarsipan hasil publikasi ilmiah belum menjadi budaya, dan (4) budaya untuk saling bertukar (sharing) hasil kegiatan ilmiah belum berkembang dengan baik.

Berdasarkan permasalahan tersebut diatas, maka diperlukan suatu media penyimpanan dokumen yang dikenal dengan istilah repository. Sebuah repository institusi adalah sebuah tempat online untuk mengumpulkan, mengatur dan menyebarkan data atau dokumen dalam bentuk digital yang mana merupakan output dari institusi, khususnya yang menyangkut publikasi hasil penelitian. Repository sangat diperlukan mengingat sudah begitu banyaknya jumlah publikasi yang dihasilkan oleh para peneliti di Indonesia, baik yang masuk ke dalam prosiding maupun yang berupa skripsi/tesis/disertasi, namun belum ada media penyimpanan yang memang dirancang secara khusus untuk mengakomodasikan kebutuhan tersebut.

Program Hibah Kompetisi Teknologi Informasi dan Komunikasi INHERENT K-1 2007 Universitas Gunadarma Pengembangan Sistem Repository Publikasi Ilmiah dan Teknologi terdiri dari tiga aktivitas utama yang meliputi (1) penyiapan infrastruktur sistem, (2) penyiapan konten repository dan (3) implementasi sistem repository.

Secara umum, program telah berjalan dengan baik sesuai dengan harapan dan ketersediaan waktu dalam pelaksanaan terhadap proposal. Keberhasilan program diukur dengan menggunakan 6 indikator utama. Berdasarkan status terakhir per 31 Desember 2007, dimana pada indikator ke-1 telah melampaui target kegiatan program. Indikator ke-2 telah memenuhi target dari program. Sementara indikator ke-3 sampai dengan ke-6 belum dapat diukur secara penuh karena masih pada tahap prototipe. Hal ini disebabkan yang tertera pada proposal untuk pengukuran indikator ke-3 sampai dengan ke-6 memerlukan waktu minimum 3 bulan pelaksanaan, sementara per 31 Desember 2007 baru berjalan selama 1 bulan 1 minggu pelaksanaan dikarenakan keterlambatan penandatanganan kontrak dan surat perintah kerja.

Prestasi fisik yang telah dicapai per 31 Desember 2007 adalah sebesar 96,34%, sedangkan alokasi anggaran yang disediakan untuk pelaksanaan kegiatan tersebut adalah sebesar Rp 822.862.274, sesuai dengan surat perjanjian antara Kegiatan Pengembangan Infrastrukutr Perguruan Tinggi (KPIPT-DIKTI) dan Pemenang PHK TIK K1 2007, Repositori Publikasi Ilmiah dan Teknologi No 2766/KPIPT/ICT/XI/2007 tanggal 26 November 2007 tentang Pelaksanaan Pekerjaan Program Hibah Kompetisi TIK K-1 2007. Rincian dana tersebut adalah Rp 748.012.274,- dari KPIPT-DIKTI dan Rp 74.850.000,- berasal dari Universitas Gunadarma sebagai dana pendamping yang digunakan untuk pengelolaan program. Anggaran tersebut digunakan untuk komponen biaya yang meliputi (1) Pengadaan peralatan, software, bahan pustaka, (2) pengembangan aplikasi, (3) biaya komunikasi, (4) Seminar, (5) bahan habis pakai, (6) honorarium tim pelaksana, (7) honorarium tender, (8) operasional tender, (9) publikasi, (10) operasional program, (11) pembuatan website, dan (12) instalasi jaringan. Realisasi pengeluaran pada program ini per 31 Desember 2007 adalah sebesar 99,92%.

28

Page 29: Latar Belakang Masalahdaniel_rivai.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/10039/... · Web viewDengan kesadaran ini pula Universitas Gunadarma mengerahkan segala daya upayanya agar

EVALUASI DIRI

Evaluasi Diri Institusi-Universitas Gunadarma 111

Dampak langsung dari implementasi program PHK TIK K-1 Pengembangan Repository Publikasi Ilmiah dan Teknologi adalah :

1. Produk publikasi ilmiah dari Universitas Gunadarma yang dapat digunakan oleh lingkungan Gunadarma ataupun masyarakat luas dapat didokumentasikan dan dikelola dengan baik.

2. Terjalinnya kerjasama dengan beberapa pelaksana atau organisasi seminar nasional atupun internasional untuk mendapatkan ijin peletakkan prosiding mereka di sistem Repository Gunadarma.

3. Mendorong semangat berbagi atau sharing di lingkungan perguruan tinggi dan peneliti dalam kegiatan penelitian, publikasi dan pengembangan.

Dampak tidak langsung dari kegiatan ini adalah mendorong para peneliti, dosen untuk meletakkan hasil pemikirannya baik yang telah berhasil terpublikasi atau tidak kedalam repository. Sehingga pemikiran ini akan semakin berkembang karena diperkaya oleh banyak pihak sesuai dengan semangat open source dan open content.

3.13. PHK Institusi 2007

Program pengembangan yang diusulkan melalui PHK-I akan diintegrasikan dalam program strategis yang tercantum di dalam Renstra Universitas Gunadarma 2007-2011. Tema dari program yang diusulkan adalah Tema B yaitu ”Peningkatan Mutu, Relevansi, dan Efisiensi Program Studi”. Tema tersebut dipilih berdasarkan hasil evaluasi diri yang laporan selengkapnya disajikan pada buku terpisah, serta diintegrasikan dalam rencana pengembangan institusi yang dituangkan dalam dokumen Renstra Universitas Gunadarma 2007-2011. Empat program pengembangan yang diusulkan untuk Tema B tersebut tersebut adalah sebagai berikut:

1. Program pertama adalah ”Penguatan mutu dan kompetensi lulusan dalam penguasaan teknologi berorientasi kebutuhan pasar”, yang terdiri dari dua aktivitas utama, yaitu (i) Pengembangan Kurikulum Beroritentasi terhadap kebutuhan Pasar dan Perkembangan Teknologi dan (ii) Peningkatan relevansi lulusan melalui penguasaan teknologi dan manajemen industri. Aktivitas utama (i) terdiri dari tujuh sub aktivitas, sedangkan aktivitas utama (ii) terdiri dari tujuh sub aktivitas.

2. Program kedua adalah ”Penguatan kualitas proses belajar-mengajar berbantuan Teknologi Informasi dan Komunikasi ”. Program ini terdiri dari dua aktivitas utama yaitu (i) Penguatan Implementasi e-Learning dan V-Laboratory dan Pengembangan Remote-Laboratory dan (ii) Peningkatan intensitas penggunaan fasilitas pembelajaran berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) melalui koordinasi dengan unit kerja dan User education. Masing-masing kegiatan utama tersebut dirinci lagi ke dalam sub aktivitas yaitu tiga sub aktivitas untuk aktivitas (i) dan dua sub aktivitas untuk aktivitas (ii).

3. Program ketiga adalah ”Peningkatan penguasaan Soft Skill yang relevan dengan era globalisasi dan informasi”, yang terdiri dari dua aktivitas utama yaitu (i) Peningkatan kemampuan learning skills dan communication skill dan (ii) Peningkatan kreativitas dan kewirausahaan. Jumlah sub aktivitas nya adalah tiga untuk aktivitas utama (i) dan dua sub aktivitas untuk aktivitas utama (ii).

Portfolio 29

Page 30: Latar Belakang Masalahdaniel_rivai.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/10039/... · Web viewDengan kesadaran ini pula Universitas Gunadarma mengerahkan segala daya upayanya agar

EVALUASI DIRI

112 Evaluasi Diri Institusi-Universitas Gunadarma

4. Program keempat adalah ”Peningkatan kontribusi institusi dalam pengembangan masyarakat dan industri melalui pemberdayaan hasil penelitian dan pengabdian masyarakat”, yang terdiri dari dua aktivitas utama yaitu (i) Peningkatan mutu penelitian berbasis kebutuhan industri dan (ii) Peningkatan pendanaan institusi melalui kerjasama penelitian antar Universitas dan Industri. Masing-masing kegiatan utama tersebut terdiri dari lima sub aktivitas untuk aktivitas utama (i) dan tiga sub aktivitas untuk aktivitas utama (ii).

Program strategis yang tertuang dalam Renstra 2007-2011 terdiri dari 13 program untuk bidang pendidikan, 7 program untuk bidang penelitian, dan 6 program untuk pengabdian masyarakat. Posisi program dan aktivitas yang diusulkan melalui PHK-I 2008 tersebut dalam konteks pengembangan Universitas Gunadarma selengkapnya dapat dilihat pada Gambar 3.1.

Keterangan: Nama lengkap program strategis yang tertuang dalam Renstra 2007-2011 dapat dilihat pada Gambar 1.1

Gambar 3.1. Posisi Program Pengembangan PHK-I dalam Konteks Renstra Universitas Gunadarma

3.14. Best Practises dari Hibah Sebelumnya

Lesson Learnt atau best practises yang diperoleh dari pelaksanaan berbagai hibah tersebut adalah sebagai berikut.1. Kemampuan penyusunan evaluasi diri dan/atau penyusunan proposal berbasis

kompetisi relatif meningkat, baik di kalangan dosen maupun pengelola program. Keberhasilan PHK-A3 sebelumnya diawali dengan proses seleksi program studi pengusul, yang dipersyaratkan untuk membuat evaluasi diri terlebih dahulu. Tantangan ke depannya adalah bagaimana proses penyusunan laporan evaluasi

30

Page 31: Latar Belakang Masalahdaniel_rivai.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/10039/... · Web viewDengan kesadaran ini pula Universitas Gunadarma mengerahkan segala daya upayanya agar

EVALUASI DIRI

Evaluasi Diri Institusi-Universitas Gunadarma 111

diri tersebut dibuat secara periodik dan menjadi kebutuhan masing-masing program studi, dalam hal ini bukan hanya dibuat atau disempurnakan dalam konteks mengusulkan PHK atau hibah eksternal lainnya.

2. Kemampuan pelaksanaan lelang, baik dalam bentuk international competitive bidding (ICB) sesuai prosedur baku ADB maupun lelang terbuka sesuai peraturan pemerintah (Kepres Nomor 80), mulai meningkat. Sampai saat ini Universitas Gunadarma sudah melakukan proses pengadaan barang dan jasa sebanyak 10 kali, yaitu satu kali ICB, satu kali International Shopping, dan 3 kali Direct Purchase sesuai dengan standar ADB, serta 5 lelang terbuka untuk pengadaan buku, mebel, dan peralatan komputer untuk PHK-A3, PHK-INHERENT, dan PHK-PMP. Saat ini sudah ada tiga orang staf yang sudah mengikuti workshop pengadaan barang dan jasa, dua di antaranya sudah mengambil ujian sertifikasi ahli pengadaan barang dan jasa di BAPENAS.

3. Prinsip resource sharing semakin menguat dengan pemberdayaan hasil research grant atau teaching grant oleh program studi lain. Salah satu contohnya adalah pemanfaatan virtual class engine untuk pelengkap proses pembelajaran untuk mata kuliah Ilmu Sosial Dasar (ISD) dan Ilmu Budaya Dasar (IBD) untuk semua program studi. Sistem tersebut juga bisa dimanfaatkan oleh seluruh dosen untuk menambah muatan bahan ajar dan berkomunikasi dengan mahasiswa di luar kelas.

4. Visi dan misi Universitas Gunadarma semakin tersosialisasikan dengan baik, termasuk kesadaran untuk merevisi atau menyempurnakan rencara strategis (renstra) di masing-masing unit pelaksana secara berkelanjutan.

Salah satu masalah yang perlu diatasi adalah prestasi hibah dan dampaknya yang belum merata bagi semua unit pelaksana, dalam hal ini program studi. Kondisi tersebut menjadi salah satu argumentasi masih terbukanya beberapa unit pelaksana atau program studi untuk PHK berikutnya.

BAB IVEVALUASI ORGANISASI DAN TATAKELOLA

Portfolio 31

Page 32: Latar Belakang Masalahdaniel_rivai.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/10039/... · Web viewDengan kesadaran ini pula Universitas Gunadarma mengerahkan segala daya upayanya agar

EVALUASI DIRI

112 Evaluasi Diri Institusi-Universitas Gunadarma

4.1. Visi, Misi, dan Tujuan

Setelah melalui perjuangan panjang dalam menghadapi berbagai tantangan, Universitas Gunadama telah menjelma menjadi salah satu perguruan tinggi swasta yang berbasis teknologi informasi dan komunikasi terkemuka di Indonesia. Pengalaman selama 25 tahun yang diiringi pengabdian dan dedikasi tenaga pengajar; komitmen yayasan dan pimpinan; pengadaan fasilitas pembelajaran serta kepercayaan masyarakat, Universitas Gunadarma akan terus berupaya menghasilkan lulusan yang berguna dan bisa mendarmabaktikan kompetensinya demi membangun masa depan bangsa yang lebih baik.

Komitmen jangka panjang Universitas Gunadarma adalah ikut berperan aktif dalam meningkatkan dayasaing bangsa melalui proses pendidikan tinggi yang bertujuan untuk menjadikan mahasiswa dan lulusan sebagai aset bangsa yang berkarakter cerdas, mandiri, kompetitif, dan profesional. Dengan program pendidikan yang terdiri dari 6 program D3, 12 program sarjana, 6 program magister, dan 2 program doktor, Universitas Gunadarma mempunyai komitmen untuk menggapai visi dan misi untuk lima tahun ke depan, yaitu:

Mengacu ke visi dan misi tersebut di atas dan sesuai dengan Rencana Induk Pengembangan (RIP) atau Rencana Strategis 2007-2011, Universitas Gunadarma telah menetapkan tujuan dan strategi pengembangan untuk periode lima tahun ke depan.

Tujuan dan strategi tersebut secara umum mencakup implementasi dan aktualisasi Tri Darma Perguruan Tinggi, yaitu sebagai berikut.

32

Visi: Pada tahun 2012 Universitas Gunadarma menjadi universitas berbasis teknologi informasi dan komunikasi terkemuka di Indonesia, yang kontribusinya dalam bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat diakui (recognized), baik di tingkat regional maupun internasional.

Misi:Menyelenggarakan pendidikan tinggi berbasis teknologi informasi dan komunikasi yang berkualitas dalam rangka meningkatkan daya saing bangsa.Menciptakan suasana akademik yang mendukung terselenggaranya kegiatan penelitian yang bertaraf internasional dan bermanfaat bagi kesejahteraan umat manusia.Menyelenggarakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat sebagai pengejawantahan tanggung jawab sosial institusi. Menyelenggarakan kerjasama dengan pelbagai institusi, baik di dalam maupun di luar negeri.Mengembangkan organisasi institusi dalam rangka merespon pelbagai perubahan yang terjadi.

Page 33: Latar Belakang Masalahdaniel_rivai.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/10039/... · Web viewDengan kesadaran ini pula Universitas Gunadarma mengerahkan segala daya upayanya agar

EVALUASI DIRI

Evaluasi Diri Institusi-Universitas Gunadarma 111

1. Meningkatkan proses pendidikan berkualitas untuk setiap bidang keilmuan melalui strategi yang mengedepankan penerapan teknologi informasi dalam proses belajar mengajar dan layanan informasi akademik kepada pengguna jasa.

2. Memperkuat program penelitian inovatif yang bernilai guna dan berhasil guna sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta kebutuhan masyarakat dan dunia industri.

3. Meningkatkan kegiatan pengabdian pada masyarakat yang dilandasi semangat kepedulian dan komitmen terhadap pencarian alternatif solusi untuk berbagai permasalahan dan kebutuhan masyarakat.

Secara operasional, Universitas Gunadarma berada di bawah Yayasan Pendidikan Gunadarma yang didirikan pada tanggal 7 Agustus 1981. Universitas Gunadarma telah menetapkan kebijakan bahwa setiap bentuk kerjasama dengan pihak luar akan dilakukan secara formal dan legal melalui perjanjian atau kontrak yang ditandatangani oleh Rektor Universitas Gunadarma atau pimpinan yang ditunjuk oleh Rektor.

4.2. Perkembangan dan Struktur Organisasi

Strategi dan prioritas pengembangan untuk setiap program studi pada berbagai strata pendidikan di Universitas Gunadarma salah satunya didasarkan pada pemetaan hasil akreditasi dan pengalaman yang tercermin dari kilas balik perjalanan beserta prestasi-prestasinya. Beberapa tonggak historis Universitas Gunadarma dalam kurun waktu seperempat abad disajikan dalam Tabel 4.1.

Tabel 4.1. Tonggak Sejarah Universitas Gunadarma dalam Kurun Waktu 25 Tahun

1981 Program Pendidikan Ilmu Komputer (PPIK) didirikan pada tanggal 7 Agustus 1981 di Jakarta

1984 Pada tanggal 14 Agustus 1984, Kopertis III akhirnya mengukuhkan nama Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Gunadarma (STMIK Gunadarma)

1985 Tanggal 5 Oktober 1985 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan memberikan status terdaftar kepada STMIK Gunadarma melalui SK Mendikbud No.0424/0/1985 untuk program D3 dan S1

1989 STMIK Gunadarma memperoleh status disamakan, melalui SK Mendikbud No.0490/0/1989, pada bulan Agustus 1989.

1990 Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Gunadarma (STIE Gunadarma) didirikan pada 13 Januari 1990. Bidang studi utama adalah Ilmu Ekonomi bidang manajemen dan Akuntansi dengan penguasaan aplikasi komputer.

1993 STIE Gunadarma membuka program magister manajemen untuk bidang konsentrasi perbankan dan asuransi

1993 STMIK Gunadarma membuka program magister manajemen sistem informasi1996 Melalui Sk Dirjen DIKTI No.92/Kep/Dikti/1996, tanggal 3 April 1996, dua sekolah

tinggi yang berjalan beriringan di dalam mengembangkan sumbangsihnya pada dunia teknologi informasi dan komputerisasi di Indonesia, akhirnya melebur dalam sebuah wahana pendidikan, dengan nama UNIVERSITAS GUNADARMA

2000 Universitas Gunadarma membuka program doktor ilmu ekonomi berdasarkan izin no. 55/DIKTI/2000

2002 Universitas Gunadarma membuka program doktor teknologi informasi berdasarkan izin nomor 3716/P/T/2002

Struktur organisasi Universitas Gunadarma, sebagaimana tampak dalam Gambar 4.1, secara umum lebih ke arah struktur matriks. Struktur tersebut memungkinkan berlangsungnya koordinasi lintas sektoral dan penerapan prinsip berbagi sumberdaya

Portfolio 33

Page 34: Latar Belakang Masalahdaniel_rivai.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/10039/... · Web viewDengan kesadaran ini pula Universitas Gunadarma mengerahkan segala daya upayanya agar

EVALUASI DIRI

112 Evaluasi Diri Institusi-Universitas Gunadarma

(resource sharing) secara optimal. Sistem pertanggungjawaban masing-masing posisi dalam struktur tersebut salah satunya diimplementasikan dalam pembuatan laporan evaluasi dan rencana kerja yang secara berkala dilakukan setiap tahun dalam bentuk rapat kerja pimpinan.

Rektor

Pembantu Rektor I

FakultasIlkom

&Tek.Inf

FakultasEkonomi

FakultasTeknik Sipil &Perenc.

FakultasPsikologi

FakultasSastra

Program Pascasarjana

SEKTOR BAUBAPSIBAAK LembagaPenelitian LPPM

Dekan

S1-1 S1-2 S1- 3 S1- 4 S1- 5 S1- 6 S1-7 S1- 8 S1- 9 S1-10 S1-11

ProgramDoktor

ProgramMagister

S3 K S3 E M1 M2 M3 M4 M5 M6

Sektor : Sekretariat RektorBAU : Biro Administrasi UmumBAPSI : Biro Administrasi Perencanaan

dan Sistem InformasiBAAK : Biro Administratsi Akademik dan

KemahasiswaanLPPM : Lembaga Pengabdian MasyarakatUPT : Unit Pelayanan TeknisPSMA : Pengembangan Sistem Manajemen

Akademik

S1-3 : Program Studi ManajemenS1-4 : Program Studi AkuntansiS1-5 : Program Studi Teknik InformatikaS1-6 : Program Studi Teknik MesinS1-7 : Program Studi Teknik ElektroS1-8 : Program Studi Teknik IndustriS1-9 : Program Studi Teknik SipilS1-10 : Program Studi ArsitekturS1-11 : Program studi PsikologiS1-12 : Program Studi Sastra Inggris

S3 K : Doktor Ilmu KomputerS3 E : Doktor Ilmu EkonomiM 1 : Magister ManajemenM 2 : Magister Sistem InformasiM 3 : Magister ElektroM 4 : Magister SastraM 5 : Magister PsikologiM 6 : Magister Sipil

UPT Komputer(PSMA Online)

Program SarjanaProgram Diploma

Dekan Dekan Dekan Dekan Dekan

Koordinator

Direktur

PD 1 PD 2 PD 1 PD 2 PD 3 PD 2 PD 1 PD 2 PD 3

Prog.D3Tek.Inf.

KPS KPS KPS KPS KPS KPS KPS KPS KPS KPS KPS KPS KPS KPS KPS KPS

PD : Pembantu DekanKPS : Ketua Program StudiD3-1 : D3 Manajemen InformatikaD3-2 : D3 Teknik KomputerD3-4 : D3 Akuntansi KomputerD3-5 : D3 Manajemen PemasaranD3-5 : D3 Manajemen KeuanganD3-6 : D3 KebidananS1-1 : Program Studi Sistem KomputerS1-2 : Program Studi Sistem Informasi

Keterangan

S1-12

Senat Perguruan Tinggi

CareerCenterPerpustakaan

Pembantu Rektor IIIPembantu Rektor II Pembantu Rektor IV

Prog.D3Bisnis

Kewrsh.

Prog.D3Kese-hatan

BPMA

UPMA

AD2AD1

D3-2D3-1

KPSKPS

AD2AD1

Direktur Direktur Direktur

AD1 AD2

D3-3 D3-4 D3-5 D3-6

KPS KPS KPS KPS KPS KPS

PD 1 PD 3

KPS

PD 3

FakultasTeknologi Industri

PD 3PD 2PD 1

KPS

LembagaPengembangan

PD 1 PD 2 PD 3

Gambar 4.1. Struktur Organisasi Universitas Gunadarma

4.3. Prinsip-Prinsip Manajemen dalam Tatakelola Universitas

Mengingat struktur organisasi yang rentang kendali-relatifnya lebar, baik secara vertikal maupun horizontal, Universitas Gunadarma perlu mengadopsi berbagai prinsip manajemen yang sesuai dengan kebutuhan. Selain itu, mengingat jumlah sumberdaya yang dikelola, baik sumberdaya manusia, sarana dan prasarana, dan fasilitas teknologi informasi dan komunikasi, yang relatif banyak, Universitas Gunadarma perlu menyeimbangkan antara pendekatan sentralisasi (top-down approach) dengan pendekatan desentralisasi (bottom-up approach).

Beberapa implementasi prinsip tata-kelola atau manajemen yang diterapkan adalah sebagai berikut.1. Sentralisasi Human Resource Information System (HRIS) yang dikombinasikan

dengan desentralisasi individual content up-dating. Prinsip ini terlihat dalam pengembangan sistem digital locker khusus untuk dosen

34

Page 35: Latar Belakang Masalahdaniel_rivai.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/10039/... · Web viewDengan kesadaran ini pula Universitas Gunadarma mengerahkan segala daya upayanya agar

EVALUASI DIRI

Evaluasi Diri Institusi-Universitas Gunadarma 111

(https://nustaffsite.gunadarma.ac.id) yang sekaligus bisa dimanfaatkan untuk komunikasi internal dan eksternal yang mendukung pelaksanaan proses pembelajaran.

2. Sentralisasi manajemen asset (asset management) yang diimbangi dengan penerapan prinsip berbagi sumberdaya (resource sharing). Konsep ini diterapkan dalam penjadwalan penggunaan ruang kelas, laboratorium, dan fasilitas fisik lainnya; penyediaan sarana perkantoran; dan pemenuhan kebutuhan alat tulis kantor (ATK). Alokasi jumlah sumberdaya yang dibutuhkan disesuaikan dengan kebutuhan yang diajukan oleh masing-masing unit pelaksana—yang tertuang dalam rencana kerja atau rencana anggaran. Rencana kerja atau anggaran tersebut bisa bersifat rutin/operasional maupun non-rutin atau ad-hoc (seperti kepanitian atau proyek).

3. Sentralisasi sistem informasi, termasuk pengembangan sistemnya, tetapi dibarengi oleh desentralisasi content up-dating untuk informasi akademik dari masing-masing unit pelaksana, sesuai dengan tugas dan kewenangannya masing-masing unit pelaksana.

4. Sentralisasi sistem administrasi umum dan administrasi kepegawaian yang dikombinasikan dengan desentralisasi akademik oleh masing-masing program studi. Konsep ini memungkinkan setiap program studi untuk mengembangkan aspek akademik sesuai dengan hasil evaluasi diri dan rencana kerja masing-masing program studi, tetapi tetap berpijak pada rencana strategis dan kebijakan Universitas dan/atau Yayasan Pendidikan Gunadarma.

5. Prinsip akuntabilitas pelaksanaan program dilakukan melalui rapat evaluasi berkala untuk setiap unit kerja, dan rapat kerja pimpinan untuk tingkat pimpinan universitas, yang dilaksanakan secara berkala setiap tahun. Masing-masing unit kerja diharuskan membuat laporan evaluasi kegiatan yang sudah dilaksanakan dan rencana kerja tahunan. Laporan tersebut dipresentasikan dalam rapat kerja tersebut untuk memperoleh umpan balik dan persetujuan kegiatan dari pimpinan universitas dan/atau yayasan.

6. Sistem evaluasi dan monitoring kinerja program atau dosen juga sudah diterapkan, yang pembahasannya selengkapnya disajikan pada bagian tentang sistem penjaminan mutu akademik.

4.4. Peta Akreditasi Program Studi

Salah satu tolok ukur keberhasilan pengelolaan organisasi dan tata kelola institusi pendidikan tinggi adalah hasil akreditasi dari Badan Akreditasi Nasional-Perguruan Tinggi (BAN-PT). Universitas Gunadarma mengelola 6 program diploma (D3), 12 program sarjana (S1), 6 program magister (S2), dan 2 program doktor (S3). Semua program studi jenjang D3 dan S1 telah memeroleh peringkat akreditasi ”A”, kecuali Program Studi Teknik Sipil (B) dan Program Studi Kebidanan (dalam proses pengajuan akreditas). Peta akreditasi selengkapnya disajikan dapat dilihat pada Tabel 4.2.

Tabel 4.2. Peta Akreditasi dan Ijin Operasional Program Studi di Lingkungan Universitas Gunadarma

Portfolio 35

Page 36: Latar Belakang Masalahdaniel_rivai.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/10039/... · Web viewDengan kesadaran ini pula Universitas Gunadarma mengerahkan segala daya upayanya agar

EVALUASI DIRI

112 Evaluasi Diri Institusi-Universitas Gunadarma

No. Program Studi Akreditasi No. SK Akreditasi No. SK Operasional

1. Manajemen Informatika (D3) A 014/BAN-PT/Ak-IV/Dpl-III/XII/2004,

21 Des. 2004735/D/T/2003 11 April 2003

2. Teknik Komputer (D3) A 003/BAN-PT/Ak-IV/Dpl-III/VI/2006,

01 Juni 20064026/D/T/2004

21 Oktober 2004

3. Manajemen Keuangan (D3) A 002/BAN-PT/Ak-VI/Dpl-III/V/2006,

11 Mei 2006900/D/T/20059 Maret 2005

4. Manajemen Pemasaran (D3) A 017/BAN-PT/AK-VI/Dpl-III/XII/2006,

30 Desember 2006902/D/T/20059 Maret 2005

5. Kebidanan (D3) Dalam proses pengajuan akreditasi4794/D/T/2006

12 Juli 2006

6. Akuntansi (D3) A 017/BAN-PT/AK-VI/Dpl-III/XII/2006, 30 Desember 2006

901/D/T/2005 9 Maret 2005

7. Sistem Informasi (S1) A 017/BAN-PT/Ak-VII/S1/V/2004, 07 Mei 2004

2648/D/T/200323 September 2003

8. Sistem Komputer (S1) A 007/BAN-PT/Ak-VII/S1/III/2004, 12

Maret 200431/D/T/2005

12 Januari 2005

9. Akuntansi (S1) A 017/BAN-PT/Ak-VII/S1/V/2004, 07 Mei 2004

2650/D/T/200323 September 2003

10. Manajemen (S1) A 019/BAN-PT/Ak-VII/S1/V/2004, 26 Mei 2004

2649/D/T/200323 September 2003

11. Teknik Informatika (S1) A 017/BAN-PT/Ak-VII/S1/V/2004, 07 Mei 2004

2647/D/T/200323 September 2003

12. Teknik Elektro (S1) A 010/BAN-PT/Ak-IX/S1/VII/2005, 07 Juli 2005

247/D/T/200430 Januari 2004

13. Teknik Mesin (S1) A 010/BAN-PT/Ak-IX/S1/VII/2005, 07 Juli 2005

266/D/T/200430 Januari 2004

14. Teknik Industri (S1) A 010/BAN-PT/Ak-X/S1/VIII/2006, 03 Agusutus 2006

263/D/T/200430 Januari 2004

15. Tekik Sipil (S1) B 013/BAN-PT/Ak-IX/S1/VII/2005, 21 Juli 2005

265/D/T/200430 Januari 2004

16. Teknik Arsitektur (S1) A 012/BAN-PT/Ak-IX/S1/VII/2005, 21 Juli 2005

264/D/T/200430 Januari 2004

17. Psikologi (S1) A 002/BAN-PT/Ak-VIII/S1/II/2005, 18 Februari 2005

262/D/T/200430 Januari 2004

18. Sastra Inggris (S1) A 008/BAN-PT/Ak-IX/S1/VI/2005, 23 Juni 2005

261/D/T/200430 Januari 2004

19. Magister Manajemen Sistem Informasi (S2) B 079/BAN-PT/Ak-III/S2/VII/2004, 23

Juli 2004249/D/T/2004

30 Januari 2004

20. Magister Manajemen (S2) A 001/BAN-PT/Ak-V/S2/I/2007, 13

Januari 2007248/D/T/2004

30 Januari 2004

21. Magister Sastra (S2) B 008/BAN-PT/Ak-IV/S2/VII/2005, 07 Juli 2005

627/D/T/20052 Maret 2005

22. Magister Psikologi (S2) B 006/BAN-PT/Ak-IV/S2/VI/2005, 08

Juni 2005626/D/T/20052 Maret 2005

Tabel 4.2. Peta Akreditasi dan Ijin Operasional Program Studi di Lingkungan Universitas Gunadarma (Lanjutan)

36

Page 37: Latar Belakang Masalahdaniel_rivai.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/10039/... · Web viewDengan kesadaran ini pula Universitas Gunadarma mengerahkan segala daya upayanya agar

EVALUASI DIRI

Evaluasi Diri Institusi-Universitas Gunadarma 111

No. Program Studi Akreditasi No. SK Akreditasi No. SK Operasional

23. Magister Teknik Elektro (S2) B 003/BAN-PT/Ak-V/S2/VI/2006, 15

Juni 20064726/D/T/2006

11 Desember 2006

24. Magister Teknik Sipil (S2) B

008/BAN-PT/Ak-V/S2/VIII/2006, 24 Agustus 2006 625/D/T/2005

2 Maret 2005

25. Teknologi Informasi (S3) C 007/BAB-PT/AK-V/S3/VII/2006

3716/D/T/2002 27 Desember 2002

(dalam proses perpanjangan)

26. Ilmu Ekonomi (S3) B 006/BAB-PT/AK-V/S3/VII/2006

55/DIKTI/Kep/2000 10 Maret 2000(dalam proses perpanjangan)

Sebagaimana tampak pada Tabel 4.2., Universitas Gunadarma berdasarkan peringkat akreditasi yang diperoleh dari BAN-PT, dapat dikategorikan sebagai perguruan tinggi swasta yang mendapat kepercayaan tinggi, baik dari masyarakat maupun pemerintah. Di samping itu, Universitas Gunadarma termasuk ke dalam sedikit perguruan tinggi swasta yang secara berkala mengisi dan/atau melaporkan perkembangan pelbagai aspek manajemen dari semua program studinya melalui format Evaluasi Program Studi Berbasis Evaluasi Diri (EPSBED).

Dengan demikian, Universitas Gunadarma dapat dikategorikan sebagai perguruan tinggi swasta yang secara konsisten menerapkan prinsip TAAT ASAS, yakni (i) tidak menyelenggarakan program pembelajaran jarak jauh, (ii) tidak menyelenggarakan program studi tanpa ijin operasional dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, dan (iii) tidak menyelenggarakan proses pembelajaran (program) Sabtu-Mingu, dan (iv) secara akurat dan berkala mengisi format EPSBED.

BAB VKINERJA DAN PENGELOLAAN PROGRAM AKADEMIK

Portfolio 37

Page 38: Latar Belakang Masalahdaniel_rivai.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/10039/... · Web viewDengan kesadaran ini pula Universitas Gunadarma mengerahkan segala daya upayanya agar

EVALUASI DIRI

112 Evaluasi Diri Institusi-Universitas Gunadarma

5.1. Pendidikan

5.1.1. Lulusan

Dalam dua periode lima tahunan, masing-masing sampai akhir tahun akademik 2005/2006 dan 2006/2007, angka lulusan Universitas Gunadarma stabil, bahkan terlihat ada kenaikan tipis. Untuk total lulusan, lulusan program studi D3, S1, S2, dan S3, angka tersebut untuk kedua periode lima tahunan adalah: 23.222 (24.762), 7.322 (8.216), 14.993 (15.619), 893 (903), dan 14 (25). Jumlah lulusan selengkapnya dalam 5 tahun terakhir sampai dengan akhir tahun akademik 2006/2007 dapat dilihat pada Tabel 5.1, sedangkan Tabel 5.2 menampilkan beberapa 38ndicator lulusan Tahun 2006/2007.

Tabel 5.1. Lulusan Universitas Gunadarma Berdasarkan Jenjang Pendidikan

No. Program Studi

Jenjang Pendidikan

2002/2003 2003/2004

2004/2005

2005/2006

2006/2007

TotalLulus

1.Teknik Komputer D3 194 57 94 59 123 527

2.Manajemen Informatika D3 2262 510 1303 662 1641 6378

3. Akuntansi D3 371 77 89 39 204 780

4.Manajemen Keuangan D3 119 13 47 15 76 270

5.Manajemen Pemasaran D3 117 27 22 11 63 240

6. Kebidanan D3 0 0 0 0 21 21

Jumlah 3063 684 1555 786 2128 8216

7.Sistem Komputer S1 221 106 169 153 297 946

8.Sistem Informasi S1 1520 289 859 843 869 4380

9. Manajemen S1 781 201 451 386 681 2500

10. Akuntansi S1 1065 187 534 534 763 3083

11.Teknik Informatika S1 749 115 604 626 869 2963

12.Teknik Industri S1 16 23 31 21 64 155

13.Teknik Elektro S1 18 18 33 66 125 260

14.Teknik Mesin S1 13 7 21 24 56 121

15. Teknik Sipil S1 14 13 11 12 19 69

16. Arsitektur S1 10 13 17 22 27 89

17. Psikologi S1 61 53 147 130 205 596

18.Sastra Inggris S1 58 36 74 113 176 457

Jumlah 4526 1061 2951 2930 4151 15619Tabel 5.1. Lulusan Universitas Gunadarma Berdasarkan Jenjang Pendidikan

(Lanjutan)

38

Page 39: Latar Belakang Masalahdaniel_rivai.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/10039/... · Web viewDengan kesadaran ini pula Universitas Gunadarma mengerahkan segala daya upayanya agar

EVALUASI DIRI

Evaluasi Diri Institusi-Universitas Gunadarma 111

No. Program Studi

Jenjang

Pendidikan2002/2003 2003/200

42004/200

52005/200

62006/200

7Total

Lulus

19. Manajemen S2 38 29 21 37 44 169

20.Mnj Sistem Informasi S2 142 176 120 115 66 619

21. Teknik Sipil S2 0 0 7 7 1 15

22.Teknik Elektro S2 0 2 13 18 5 38

23. Psikologi S2 0 1 7 5 10 23

24.Sastra Inggris S2 0 0 16 11 12 39

Jumlah 180 208 184 193 138 903

25.Ilmu ekonomi S3 0 0 8 4 7 19

26.Teknologi Informasi S3 0 0 0 2 4 6

Jumlah 0 0 8 6 11 25Total Lulusan Universitas Gunadarma 7769 1953 4698 3915 6428 24763

Tabel 5.2. Peta Indikator Kinerja Lulusan Program D3, S1, S2, dan S3 Tahun 2006/2007

No. Program Studi

% T

kt.

Pers

aing

an S

elek

si%

Ang

ka D

O

IPK

Lam

a St

udi (

tahu

n)

Tuga

s A

khir

(bul

an)

Wkt

Tun

ggu

first

job

(bul

an)

% Gaji pertama (juta) per

bulan% TOEFL Score

% J

ob C

reat

or<1.5 ≥1.5 < 450 450-

500 >500

1. D3 Teknik Komputer

73,77

0 2,57 3,53 14,12

14,37

84,32

15,68

93,32 6,27 0,41 14,48

2. D3 Manajemen Informatika

83,69

0 2,51 3,40 10,58

19,16

80,62

19,38

92,49 7,17 0,34 19,83

3. D3 Akuntansi 90,66

0 2,65 3,66 14,15

8,32 85,78

14,22

87,83 11,75 0,42 9,28

4. D3 Manajemen Keuangan

82,09

0 2,66 3,45 13,20

9,00 60,98

39,02

98,11 0,20 1,69 9,24

5. D3 Manajemen Pemasaran

88 0 2,46 3,56 11,24

17,38

61,19

38,81

83,64 14,9 1,46 15,86

6. D3 Kebidanan 72,88

0 2,82 - - - - - - - - -

Tabel 5.2. Peta Indikator Kinerja Lulusan Program D3, S1, S2, dan S3 Tahun 2006/2007 (Lanjutan)

Portfolio 39

Page 40: Latar Belakang Masalahdaniel_rivai.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/10039/... · Web viewDengan kesadaran ini pula Universitas Gunadarma mengerahkan segala daya upayanya agar

EVALUASI DIRI

112 Evaluasi Diri Institusi-Universitas Gunadarma

No. Program Studi

% T

kt.

Pers

aing

an S

elek

si%

Ang

ka D

O

IPK

Lam

a St

udi (

tahu

n)

Tuga

s A

khir

(bul

an)

Wkt

Tun

ggu

first

job

(bul

an)

% Gaji pertama (juta) per

bulan% TOEFL Score

% J

ob C

reat

or

<1.5 ≥1.5 < 450 450-500 >500

7. S1 Sistem Komputer

89,37

0 2,45 4,74 9,18 11,32

68,39

31,61

81,67 9,48 8,85 14,79

8. S1 Sistem Informasi

87,80

0 2,73 4,69 9,96 4,88 76,37

25,63

76,62 20,57 2,81 8,48

9. S1 Manajemen 93,74

0 2,55 4,95 15,86

3,87 35,42

64,58

94,32 0,65 5,03 9,40

10. S1 Akuntansi 97,33

0 2,67 5,20 15,41

11,01

60,77

39,23

72,76 22,07 5,17 8,09

11. S1 Teknik Informatika

98,29

0 2,69 4,82 10,79

6,56 41,29

58,71

91,31 2,53 6,16 14,23

12. S1 Teknik Industri 94,29

0 2,61 5,44 10,33

4,69 61,61

38,39

75,78 16,00 8,22 8,27

13. S1 Teknik Elektro 81,33

0 2,69 5,06 14,90

13,55

43,18

56,82

80,59 15,19 4,22 10,55

14. S1 Teknik Mesin 95,56

0 2,50 5,41 12,68

10,43

41,59

58,41

93,58 4,90 1,52 6,79

15. S1 Teknik Sipil 22,35

0 2,74 4,95 9,70 11,35

71,58

28,42

73,43 12,65 13,92 4,73

16. S1 Arsitektur 82,05

0 2,69 4,96 9,88 4,00 87,65

12,35

77,51 17,22 5,27 5,07

17. S1 Psikologi 94,26

0 2,72 4,68 14,95

9,17 26,22

73,78

74,58 13,58 11,48 9,97

18. S1 Sastra Inggris 77,93

0 2,76 4,91 15,79

2,58 64,33

35,67

83,52 7,00 9,48 10,55

19. S2 Manajemen 70,83

0 3,46 3,13 13,09

1,40 20,28

79,72

73,99 6,67 19,34 8,52

20. S2 Mnjmn Sistem Informasi

86,67

0 3,46 3,46 12,89

1,34 17,15

82,85

81,91 12,67 5,42 9,89

21. S2 Teknik Sipil 60 0 3,50 2,66 16,07

1,41 13,07

86,93

70,40 11,58 18,02 7,94

22. S2 Teknik Elektro 66,67

0 3,33 2,74 15,58

1,09 21,88

78,12

87,54 9,39 3,07 6,83

23. S2 Psikologi 85,71

0 3,32 2,78 14,49

1,30 10,55

89,45

74,09 11,23 14,68 8,51

24. S2 Sastra Inggris 66,67

0 3,33 3,06 16,35

1,47 14,14

85,86

63,63 16,44 19,93 7,43

25. S3 Ilmu ekonomi 100 0 3,79 3,68 15,19

1,28 4,29 95,71

67,37 31,67 0,96 2,71

26. S3 Teknologi Informasi

77,78

0 3,46 3,39 17,90 1,10 0,59 99,41 72,05 10,92 17,03 0,82

Rata-rata 78,51 0 2,78 4,05 13,37 6,88 46,13 53,95 80,88 11,71 7,40 9,29

1. Kesiapan Lulusan Memasuki Dunia Kerja

Di Universitas Gunadarma mahasiswa diperkenalkan kepada pasar kerja melalui berbagai bentuk kegiatan, antara lain dengan mengundang praktisi dari industri, temu alumni, kunjungan ke perusahaan, bazar dan pameran, kerja praktek dan magang. Setiap fakultas dilengkapi dengan kehadiran lembaga pengembangan yang membawahi sejumlah laboratorium pengembangan. Sesuai dengan namanya,

40

Page 41: Latar Belakang Masalahdaniel_rivai.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/10039/... · Web viewDengan kesadaran ini pula Universitas Gunadarma mengerahkan segala daya upayanya agar

EVALUASI DIRI

Evaluasi Diri Institusi-Universitas Gunadarma 111

lembaga pengembangan berfungsi sebagai mediator antara dunia kerja dan Universitas Gunadarma dalam rangka konsep link and match. Dalam fungsinya ini, lembaga pengembangan fakultas, melalui laboratorium pengembangan di bawah koordinasinya, mengembangkan modul-modul kursus dan workshop yang sesuai dengan dunia kerja. Para mahasiswa tingkat akhir jenjang D3 dan S1 diwajibkan untuk mengikuti satu materi workshop dan salah satu materi kursus, tetapi tidak menutup kemungkinan mereka bisa mengambil lebih dari dua materi itu. Career Center Universitas Gunadarma yang didirikan pada tahun 2002 secara periodik mengadakan kegiatan untuk membantu calon lulusan mempersiapkan diri memasuki dunia kerja. Pelatihan kepada calon lulusan antara lain dalam bentuk pembuatan surat lamaran, penulisan riwayat hidup dan teknik wawancara. Semua kegiatan tersebut diatas ditujukan untuk mempersiapkan lulusan dengan pengetahuan yang dibutuhkan untuk memasuki pasar kerja, sehingga akan memberikan kepercayaan diri dan memudahkan lulusan menyesuaikan diri dengan lingkungan kerjanya.

2. Kemudahan Lulusan untuk Mendapatkan Pekerjaan

Persaingan untuk mendapatkan pekerjaan bagi lulusan perguruan tinggi terus mengalami peningkatan dari waktu ke waktu. Selain dipengaruhi oleh kondisi eksternal yang kurang menguntungkan, kemudahan lulusan untuk mendapatkan pekerjaan juga dipengaruhi oleh kemampuan bersaing yang dimiliki oleh lulusan. Hasil dari tracer study terhadap lulusan dari berbagai program studi di Universitas Gunadarma menunjukkan bahwa para lulusan membutuhkan waktu untuk mendapatkan pekerjaan pertama. Kemudahan untuk mendapatkan pekerjaan selain karena sesuai dengan bidang ilmunya, juga disebabkan karena lulusan Universitas Gunadarma juga memiliki kelebihan dibandingkan dengan lulusan perguruan tinggi lainnya, terutama dalam hal computer literacy yang lebih tinggi. Hal tersebut mengindikasikan bahwa kompetensi yang dimiliki lulusan sudah sesuai dengan kebutuhan pengguna. Sebagian besar lulusan bekerja dalam bidang yang sesuai dengan bidang ilmunya sehingga mereka tidak mengalami kesulitan dalam melaksanakan perkerjaan. Bidang pekerjaan yang dijalani lulusan cukup beragam, namun mayoritas bidang pekerjaan masih dalam ruang lingkup kompetensinya.

3. Kemampuan Lulusan untuk Menciptakan Pasar Kerja secara Mandiri

Berdasarkan data jejak studi (tracer study) dari semua program studi dapat disimpulkan bahwa jumlah lulusan sebagian besar program studi yang mampu membangun usaha sendiri masih relatif sedikit, rata-rata 9,29%. Program studi yang lulusannya mampu membangun usaha sendiri di atas angka 10% D3 Komputer, D3 Manajemen Informatika, D3 Manajemen Pemasaran, S1 Sistem Komputer, S1 Teknik Informatika, S1 Teknik Elektro, dan S1 Sastra Inggris. Dibandingkan dengan data tahun sebelumnya yang hanya menempatkan 3 program studi yang berada di atas rata-rata, yaitu S1 Akuntansi, S1 Teknik Mesin, dan S1 Sastra. Tetapi, terdapat penurunan rata-rata presentase lulusan yang mampu menjadi job career, yaitu dari 15% menjadi 9,29%. Penurunan ini tidak terlalu mengejutkan mengingat pada tahun lalu tracing belum memasukkan program S2 dan S3 yang sekitar 90% lulusan S2 dan lulusan S3 adalah staf Universitas Gunadarma yang tentu saja mereka tidak berkualifikasi sebagai job career.

Menyadari bahwa sebagian besar alumni adalah job seeker, pihak institusi melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan soft-skill lulusan yang erat kaitannya dengan kewirausahaan. Dalam rangka meningkatkan jumlah lulusan yang memiliki

Portfolio 41

Page 42: Latar Belakang Masalahdaniel_rivai.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/10039/... · Web viewDengan kesadaran ini pula Universitas Gunadarma mengerahkan segala daya upayanya agar

EVALUASI DIRI

112 Evaluasi Diri Institusi-Universitas Gunadarma

kemampuan menciptakan pasar kerja sendiri, beberapa program studi juga telah memasukkan kewirausaahan (enterpreunership) sebagai mata kuliah dalam kurikulum. Selain itu pada tingkat institusi terdapat Business Incubator Center (BIC) yang merupakan hasil kerjasama dengan Departemen Perindustrian sejak tahun 2002. BIC memberikan pelatihan kepada lulusan perguruan tinggi untuk menjadi wirausaha melalui pendirian usaha sendiri khususnya dibidang telematika. Sampai tahun 2007, kegiatan ini ini telah diikuti oleh lebih 25 kelompok perusahaan baru (start up company) yang didirikan oleh para lulusan, dengan jumlah personel 4- 5 orang untuk tiap perusahaan.

4. Waktu Tunggu yang Dibutuhkan oleh Lulusan untuk Memperoleh Pekerjaan

Tracer study yang dilakukan oleh Career Center Universitas Gunadarma memberikan informasi tentang employability lulusan Universitas Gunadarma. Pada beberapa program studi terdapat sejumlah mahasiswa tingkat akhir yang sudah bekerja sebelum yang bersangkutan lulus, namun jumlahnya masih relatif kecil. Hal ini terutama ditemukan pada mahasiswa dari program studi keteknikan yang melakukan kerja praktek. Secara umum, rata-rata waktu tunggu yang dibutuhkan oleh lulusan untuk memperoleh pekerjaan pertama adalah 6,88 bulan, dengan ktu tunggu terpendek dipegang oleh program studi S2 Teknik Elektro dengan angka 1,09 bulan dan terpanjang dipegang D3 Manajemen Informatika. Angka waktu tunggu S2 Teknik Elektro muncul sebagai yang terpendek menunjukkan bahwa memang lulusan ini yang paling banyak sesuai dengan pasar. Selanjutnya, angka waktu tunggu terpanjang yang dipegang D3 Manajemen Informatika masih perlu didalami lagi mengingat jumlah mahasiswa dan lulusan yang besar sehingga tracer studi tidak menghasilkan data yang cukup elegan..

Dari hasil tracer study diketahui bahwa waktu tunggu yang relatif lama tersebut antara lain disebabkan oleh beberapa faktor, dua hal yang terpenting adalah (i) kemampuan soft-skill lulusan yang kurang memadai dan (ii) meningkatnya tingkat persaingan antar pencari kerja yang memiliki kompetensi keahlian/ bidang ilmu yang sama. Informasi yang sangat berharga dari tracer study adalah perlunya peningkatan softskill lulusan, yang mencakup interpersonal and communication skill (kepemimpinan, kemampuan untuk bekerjasama dalam team, kemampuan berbahasa asing (Inggris), kemampuan berkomunikasi), enterpreunership skill (kewirausahaan), creativity and innovation skill (kreativitas dan inovasi) dan kemampuan untuk cepat belajar dan menyesuaikan diri. Sedangkan terkait dengan attitude, secara umum dapat dipenuhi oleh para lulusan. Oleh karena itu untuk meningkatkan employability, perlu dilakukan pengembangan softskill mahasiswa selama proses pembelajaran melalui berbagai kegiatan baik di kelas maupun di luar kelas.

Kemampuan yang terkait dengan softskill, seperti misalnya kemampuan untuk berkomunikasi dengan baik, kepemimpinan, bekerjasama dalam tim, kreativitas disadari mulai menjadi faktor yang penting dalam perkembangan karir. Untuk memberikan kemampuan softskill telah dilakukan perubahan paradigma mulai dari lecturer centered learning kepada student centered learning yang lebih melibatkan

Sebagian besar lulusan berorientasi mencari pekerjaan (job seeker) sehingga hanya sebagian kecil lulusan yang mampu membangun usaha sendiri atau berprofesi sebagai wirausaha. Rata-rata persentasenya adalah kurang dari 15 persen.

42

Page 43: Latar Belakang Masalahdaniel_rivai.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/10039/... · Web viewDengan kesadaran ini pula Universitas Gunadarma mengerahkan segala daya upayanya agar

EVALUASI DIRI

Evaluasi Diri Institusi-Universitas Gunadarma 111

partisipasi aktif dari mahasiswa. Penerapan kurikulum berbasis kompetensi ditujukan untuk mampu menciptakan hardskill dan softskill yang dibutuhkan oleh mahasiswa dalam pengembangan karirnya setelah lulus.

5. Lama Studi dan IPK Lulusan

Rata-rata waktu yang dibutuhkan untuk penyelesaian studi sangat bervariasi, yakni 3.40 tahun untuk program D3 Manajemen Informatika dan 3,66 tahun untuk program studi D3 Akuntansi. Secara umum waktu studi yang dibutuhkan untuk menyelesaikan studi pada program D3 adalah 3,52 tahun. Ini menunjukkan ada peningkatan dibandingkan tahun lalu yang 3,8 tahun. Untuk program sarjana (S1), lama studi berkisar antara 4.69 tahun untuk S1 Sistem Informasi dan 5.44 tahun untuk S1 Teknik Industri. Program studi S1 Sistem Informasi masih memegang peringkat terbaik walaupun waktu tunggunya bertambah panjang dari semula 4,40 tahun pada tahun sebelumnya, sementara rekor terpanjang waktu studi yang semula dipegang program studi S1 Psikologi dengan angka 5,22 tahun pada tahun sebelumnya kini oleh S1 Teknik Industri dengan 5,44 tahun. Bertambah panjangnya waktu studi tidak lepas dari peningkatan kualitas tugas akhir, terutama keseuaiannya dengan dunia kerja, baik berupa Penulisan Ilmiah bagi D3 dan S1 maupun Skripsi bagi S1. Selain itu, beryambahnya waktu studi disebabkan peningkatan IPK lulusan, terutama IPK mata kuliah ujian utama. Universitas Gunadarma menetapkan beberapa mata kuliah pada setiap program studi sebagai mata kuliah ujian utama yang harus bernilai minimal B. Untuk untuk program studi magister (S2) rata-rata ditempuh dalam waktu 2,9 tahun, naik dari rata-rata 2,5 tahun pada tahun sebelumnya, dan 3,54 tahun untuk program doktor (S3), turun dari semula 4,00 tahun.

Selain keijaksanaan peningkatan kualitas tugas akhir dan nilai mata kuliah ujian utama, waktu studi yang panjang pada beberapa program studi keteknikan juga disebabkan oleh kesulitan untuk mendapatkan tempat kerja praktek tepat waktu atau waktu penyelesaian tugas akhir yang lebih dari 6 bulan, berupa pembuatan alat (instrumen). Pada program studi D3 hal tersebut lebih disebabkan oleh kinerja mahasiswa yang masih rendah dan perlu ditingkatkan melalui pengontrolan. Hal yang perlu dicatat adalah bahwa waktu penyelesaian studi yang relatif lama tidak mencerminkan rendahnya kualitas dan kapasitas lulusan, melainkan lebih berkaitan dengan beban dan kompleksitas kerja penyelesaian tugas akhir.Dalam lima tahun terakhir terlihat adanya kemajuan yang signifikan pada kinerja lulusan sebagaimana ditunjukkan oleh nilai IPK yang dicapai oleh lulusan untuk semua program studi. Kinerja lulusan dapat dilihat dari rata-rata IPK lulusan program studi D3 adalah 2,61 dan 2,65 untuk S1. Disadari, secara umum bahwa waktu penyelesaian studi dan IPK merupakan persoalan yang berarti pada beberapa program studi, oleh karena itu perlu dirancang suatu program yang ditujukan untuk percepatan penyelesaian waktu studi dan sekaligus peningkatan kinerja lulusan.

6. Gaji Pertama yang Diperoleh Lulusan

Portfolio

Hasil dari tracer study menunjukkan bahwa waktu tunggu yang lama antara lain disebabkan kurangnya penguasaan softskill yang mencakup hubungan interpersonal dan komunikasi, kewirausahaan dan kreativitas

43

Page 44: Latar Belakang Masalahdaniel_rivai.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/10039/... · Web viewDengan kesadaran ini pula Universitas Gunadarma mengerahkan segala daya upayanya agar

EVALUASI DIRI

112 Evaluasi Diri Institusi-Universitas Gunadarma

Besarnya gaji pertama yang diterima oleh para lulusan Universitas Gunadarma secara umum pada kisaran normal. Studi pelacakan terhadap alumni menunjukkan bahwa gaji pertama berbanding lurus dengan jenjang studi, artinya lulusan D3 lebih rendah dari lulusan S1, lulusan S1 lebih rendah dari lulusan S2, dan lulusan S2 lebih rendah dari lulusan S3. Prosentase lulusan yang mendapat gaji kurang dari Rp. 1,5 juta untuk jenjang studi D3, S1, S2, dan S3, berturut-turut adalah 74,58%, 56,53%, 16,18%, dan 2,44%, dan secara keseluruhan terdapat 46,13% lulusan Universitas Gunadarma yang mendapat gaji pertama kurang dari Rp. 1,5 juta. Besarnya gaji pertama yang diterima oleh lulusan antara lain disebabkan oleh posisi nilai tawar, salah satu diantaranya akibat kurangnya pengalaman kerja yang dimiliki lulusan. Informasi ini menekankan perlu adanya program pembekalan pengenalan dunia kerja, antara lain melalui magang atau kerja praktek di perusahaan. Upaya lain untuk meningkatkan daya tawar lulusan adalah dengan membekali dengan kemampuan softskill yang memungkinkan lulusan memiliki daya saing yang lebih tinggi serta melengkapi website career center dengan berbagai pelatihan on-line yang diharapkan dapat menaikkan posisi tawar lulusan. Website ini memang salah satu tujuannya adalah pembekalan seperti ini bagi lulusan Universitas Gunadarma di samping sebagai sarana pertemuan pencari kerja lulusan Universitas Gunadarma dan perusahaan.

7. Kemampuan Lulusan untuk Bersaing dengan Lulusan Bidang Ilmu yang sama dari Institusi Lain

Seorang lulusan perguruan tinggi pada saat memasuki dunia kerja harus memiliki kemampuan bersaing dengan lulusan bidang ilmu yang sama, baik dari institusi yang sama maupun dari institusi pendidikan tinggi yang lain. Selain memiliki penguasaan pada bidang ilmu yang bersangkutan, secara umum lulusan Universitas Gunadarma memiliki keunggulan dibandingkan dengan lulusan perguruan tinggi yang lain dalam hal penguasaan penggunaan komputer (computer literacy) yang diperlukan untuk menunjang pelaksanaan pekerjaan. Kemampuan ini diyakini merupakan salah satu faktor yang akan meningkatkan nilai tawar lulusan. Namun disadari bahwa terdapat kekurangan dari lulusan, yaitu kemampuan berbahasa Inggris yang perlu ditingkatkan lagi. Tingkat penguasaan bahasa Inggris lulusan (yang diukur dengan skor TOEFL) masih belum memuaskan. Sebagian besar lulusan dari berbagai program studi masih memiliki kemampuan bahasa Inggris yang kurang memadai. Jumlah mahasiswa tingkat akhir yang masih memiliki nilai TOFL dibawah 450 masih berkisar antara 83,64% untuk program studi D3 Manajemen Pemasaran dan 98,11% pada program studi D3 Manajemen Keuangan. Untuk jenjang S1, nilai ini berkisar antara 72,76% untuk S1 Akuntansi dan 94,32 untuk S1 Manajemen. Untuk jenjang S2 nilai ini berkisar antara 63,63% untuk S2 Sastra Inggris dan 87,54 untuk S2 Teknik Elektro. Melihat masih banyaknya calon lulusan program D3 dan S1 yang memiliki nilai TOEFL di bawah 450, adalah dipandang perlu mendapatkan perhatian dari institusi dan program studi agar mengupayakan peningkatan soft-skill yang berkaitan dengan kemampuan bahasa Inggris. Upaya yang sudah dilakukan antara lain mendorong dosen untuk memberikan materi kuliah (catatan kuliah, handout, buku referensi) dalam bahasa Inggris. Mulai semester Genap 2006/2007, penyampaian beberapa mata kuliah bidang ilmu pada tingkat akhir sepenuhnya dilakukan dengan menggunakan Bahasa Inggris. Sedangkan dalam jangka panjang kemampuan bahasa Inggris lulusan dapat ditingkatkan melalui kegiatan rutin bekerjasama dengan Lembaga Pengembangan Sastra dan Bahasa Inggris Universitas Gunadarma.

44

Page 45: Latar Belakang Masalahdaniel_rivai.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/10039/... · Web viewDengan kesadaran ini pula Universitas Gunadarma mengerahkan segala daya upayanya agar

EVALUASI DIRI

Evaluasi Diri Institusi-Universitas Gunadarma 111

5.1.2. Proses Pembelajaran

Proses pembelajaran merupakan salah satu dari kegiatan utama suatu perguruan tinggi. Proses pembelajaran telah mengalami perubahan dari waktu ke waktu sesuai dengan perubahan kebutuhan, perkembangan teknologi dan budaya masyarakat di sekitarnya. Dengan digunakannya Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK), peran dosen lebih sebagai fasilitator, motivator dan pengarah pembelajaran, yang berfungsi untuk memfasilitasi, memotivasi mahasiswa untuk mampu mengakuisisi pengetahuan dan pengalaman bagi dirinya sendiri sebagai bekal dalam menghadapi masa depannya. Dosen selain berperan sebagai pengajar, juga berperan memberi arahan tentang apa saja materi yang perlu dikuasai dan bagaimana cara menguasainya.

Proses pembelajaran konvensional, yaitu proses pembelajaran yang dilakukan dengan cara tatap muka antara dosen dan mahasiswa tetap dipertahankan. Interaksi secara langsung antara dosen dengan mahasiswa akan melibatkan efek-efek psikologis yang berperan dalam penguasaan soft skill berupa kemampuan untuk berkomunikasi, berpikir kritis, kreatif, memecahkan masalah, kompetisi, dan sebagainya.

Universitas Gunadarma yang telah mencanangkan seluruh program studinya berbasis teknologi informasi, yang dicirikan dengan penggunaan komputer/ teknologi informasi dalam proses pembelajaran. Proses pembelajaran yang memanfaatkan kemajuan teknologi informasi harus diterapkan kepada mahasiswa, mulai dari bentuk yang sederhana hingga yang kompleks. Bentuk sederhananya seperti mengunduh (download) catatan atau tugas dari dosen, mencari referensi atau bahan kuliah pada alamat tertentu di internet, mengumpulkan tugas melalui email dan semacamnya. Sedangkan yang kompleks adalah melaksanakan virtual class dan virtual laboratory.

Virtual class adalah suatu kegiatan yang penyampaian materi pembelajaran, namun semua mahasiswa dan dosen bisa berada di tempat yang berbeda. Pada saat yang sama, semua pihak yang terlibat melakukan koneksi ke alamat virtual class yang sama, melakukan absensi (verifikasi), mengerjakan tugas dan melakukan pembelajaran sebagaimana di kelas nyata. Begitu juga dengan virtual laboratory, mahasiswa melakukan praktikum sebagaimana yang mereka lakukan di laboratorium, ada tugas, dan ada laporan yang harus disampaikan kepada penanggungjawab prakatikum. Program virtual class ini makin semarak setelah pelaksanaan PHK TIK K-1 terutama untuk program bertajuk Inventarisasi dan Pengembangan Produk E-Learning: V-Class dan V-Lab. Hampir semua program studi telah menyisipkan kegiatan virtual class untuk beberapa mata kuliahnya.

1. Keaktifan Mahasiswa

Sesuai dengan kurikulum yang berlaku di Universitas Gunadarma, pelaksanaan proses pembelajaran setiap semester untuk program Diploma dan Sarjana diselenggarakan dalam waktu 16 minggu. Dari 16 minggu yang dialokasikan, dalam satu semester dilakukan 14 kali tatap muka di kelas, 1 kali ujian tengah semester dan 1 kali ujian akhir. Sepuluh kali tatap muka dilakukan sebelum dilaksanakan ujian tengah semester

Portfolio

Kemampuan penguasaan bahasa inggris lulusan masih relatif rendah. Proporsi lulusan yang memiliki nilai TOFL diatas 450 masih kurang dari 30 %

45

Page 46: Latar Belakang Masalahdaniel_rivai.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/10039/... · Web viewDengan kesadaran ini pula Universitas Gunadarma mengerahkan segala daya upayanya agar

EVALUASI DIRI

112 Evaluasi Diri Institusi-Universitas Gunadarma

(UTS) dan empat kali dilakukan setelah UTS hingga menjelang ujian akhir semester (UAS). Pencapaian hasil dari proses pembelajaran memerlukan partisipasi aktif dari semua komponen yang terkait, antara lain antara mahasiswa dan dosen yang didukung dengan prasarana yang memadai. Untuk jumlah kehadiran mahasiswa, ada dua pihak yang turut memantau, yaitu dari dosen yang bersangkutan yang biasanya digunakan sebagai salah satu elemen penilaian, dari bagian Monitoring Kehadiran Mahasiswa yang melakukan perhitungan jumlah kehadiran mahasiswa sebagai pra syarat mengikuti ujian. Hampir sama dengan di kelas, di laboratorium, kehadiran mahasiswa dipantau oleh asisten laboratorium yang setiap harinya dilaporkan ke setiap koordinator asisten laboratorium untuk direkapitulasi yang pada akhir semester digunakan sebagai prasyarat diperkenankannya seorang mahasiswa mengikuti ujian praktikum atau tidak.

Menyadari pentingnya partisipasi aktif mahasiswa dalam menentukan keberhasilan proses pembelajaran, Universitas Gunadarma mensyaratkan kehadiran minimal 70% dalam setiap kegiatan tatap muka di kelas untuk setiap mata kuliah. Kehadiran yang kurang dari batas tersebut menyebabkan seorang mahasiswa tidak dapat menempuh ujian mata kuliah yang bersangkutan. Setiap tatap muka di kelas, dilakukan presensi kehadiran mahasiswa dan kegiatan monitoring terhadap kehadiran mahasiswa dilakukan setiap saat setelah pelaksanaan kegiatan tatap muka di kelas. Hasil monitoring terhadap kehadiran mahasiswa dalam 5 tahun terakhir, yaitu sampai akhir tahun akademik 2006/2007, menunjukkan tingkat kehadiran yang mencukupi persyaratan, berkisar antara 71% sampai dengan 100%. Kehadiran mahasiswa 100% dapat ditemui pada program pasca sarjana. Namun demikian, faktor kehadiran saja tidak cukup untuk seorang mahasiswa mendapatkan nilai yang cukup agar perkuliahannya diselesaikan dengan tepat waktu. Tabel 5.3 menunjukkan tingkat kehadiran mahasiswa universitas Gunadarma pada periode ini.

Tabel 5.3. Tingkat kehadiran mahasiswa Universitas Gunadarma 5 tahun terakhir

No. Program Studi Jenjang Pendidikan

2002/2003 2003/2004 2004/2005 2005/2006 2006/2007

1 Teknik Komputer D3 71% 86% 77% 80% 81%2 Manajemen Informatika D3 85% 83% 70% 86% 82%3 Akuntansi Komputer D3 85% 83% 70% 80% 79%4 Manajemen Keuangan D3 85% 81% 70% 77% 77%5 Manajemen Pemasaran D3 86% 80% 77% 79% 72%6 Kebidanan D3 0 0 94% 97% 97%

Rata-rata 68.69% 68.88% 76.38% 83.12% 81.36%7 Sistem Komputer S1 80% 74% 70% 77% 76%8 Sistem Informasi S1 80% 86% 80% 70% 71%9 Manajemen S1 94% 89% 70% 77% 81%

10 Akuntansi S1 80% 74% 80% 70% 75%11 Teknik Informatika S1 83% 97% 70% 94% 91%12 Teknik Industri S1 80% 77% 86% 77% 79%13 Teknik Elektro S1 86% 74% 79% 80% 80%14 Teknik Mesin S1 80% 74% 83% 77% 72%15 Teknik Sipil S1 80% 74% 83% 80% 85%16 Teknik Arsitektur S1 46% 74% 74% 77% 79%17 Psikologi S1 77% 77% 80% 70% 74%18 Sastra Inggris S1 80% 77% 74% 83% 86%

Rata-rata 78.83% 79.02% 77.36% 77.73% 79.08%19 Manajemen S2 100% 100% 100% 100% 100%

20Manajemen Sistem Informasi S2 100% 100% 100% 100% 100%

21 Teknik Sipil S2 100% 100% 100% 100% 100%22 Teknik Elektro S2 100% 100% 100% 100% 100%

46

Page 47: Latar Belakang Masalahdaniel_rivai.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/10039/... · Web viewDengan kesadaran ini pula Universitas Gunadarma mengerahkan segala daya upayanya agar

EVALUASI DIRI

Evaluasi Diri Institusi-Universitas Gunadarma 111

23 Psikologi S2 100% 100% 100% 100% 100%24 Sastra Inggris S2 100% 100% 100% 100% 100%

Rata-rata 100.00% 100.00% 100.00% 100.00% 100.00%25 Ilmu ekonomi S3 100% 100% 100% 100% 100%26 Teknologi Informasi S3 - 100% 100% 100% 100%

Rata-rata 100.00% 100.00% 100.00% 100.00% 100.00%Jumlah Kehadiran Mahasiswa Universitas

Gunadarma 86.88% 86.98% 88.43% 90.21% 90.11%

Untuk kegiatan praktikum, umumnya dilaksanakan mulai minggu ke empat tatap muka di kelas. Praktikum umumnya dilaksanakan antara 8 hingga 10 kali per semesternya untuk satu materi, termasuk untuk evaluasi. Setiap kelas bisa saja menjalankan praktikum lebih dari satu materi, sesuai dengan kurikulumnya. Ada dua jenis praktikum yang harus dijalani setiap mahasiswa, yaitu praktikum ber-SKS, yaitu praktikum yang memiliki nilai, dan praktikum penunjang, yaitu praktikum yang dilaksanakan untuk menunjang kegiatan perkuliahan yang sedang berlangsung. Meskipun praktikum penunjang tidak memiliki nilai sendiri, namun ketidaklulusan atau kegagalan dalam praktikum akan menyebabkan tidak lulus untuk mata kuliah yang bersangkutan.

Hal lain yang perlu diperhatikan mahasiswa adalah efektivitas proses pembelajaran di kelas. Proses belajar akan efektif bila perhatian mahasiswa dapat diberikan secara penuh pada materi kuliah yang sedang dibahas, berani mengemukakan pendapat atau menyampaikan pertanyaan, aktif dalam diskusi atau memecahkan masalah, dan mampu memperbaiki kesalahan-kesalahan yang dilakukan orang lain maupun dirinya. Berdasarkan pengamatan dari tim monitoring penjaminan mutu dan wawancara dengan banyak dosen, diperoleh beberapa hal yang perlu diperbaiki, khususnya untuk jenjang pendidikan Diploma Tiga dan Strata Satu adalah terkait dengan softskill yang mencakup kekurangmampuan mahasiswa dalam menyampaikan pendapat, diskusi, dan kesadaran akan arti pentingnya ilmu yang sedang diajarkan.

Sedang dari sisi mahasiswa, alasan yang banyak dikemukakan adalah, kurang menariknya cara penyampaian dosen, bidang ilmu yang diajarkan tidak langsung bersentuhan dengan core ilmu yang sedang digelutinya, terutama untuk materi-materi berbau matematika di banyak program studi. Hal ini merupakan salah satu kendala yang menyebabkan masa studinya bisa menjadi lebih lama karena harus memperbaiki nilai untuk mata kuliah yang justru tidak disukainya.

Usaha-usaha yang dilakukan oleh pihak Jurusan dan Program Studi untuk mengatasi hal tersebut adalah memberi pembekalan kepada dosen tentang metode pengajaran yang tepat dari pakar pendidikan dan dosen yang berpengalaman. Juga dilakukan kembali pengkajian tentang materi yang diajar, apakah perlu diganti, atau dicarikan cara untuk mendekatkan ilmu itu dengan kehidupan sehari-hari atau dengan core ilmu yang sedang digeluti mahasiswa.Upaya lain yang dilakukan adalah menggunakan proses pembelajaran berbantuan teknologi informasi, misalnya untuk presentasi, pencarian sumber pustaka, termasuk pengembangan e-learning untuk mata kuliah yang bersangkutan.

Kendala lain yang lebih umum yang terjadi di seluruh jenjang dan program studi adalah pada penulisan ilmiah dan/atau penulisan tugas akhir. Banyak mahasiswa yang kesulitan dalam menetapkan pokok bahasan (penelitian) dalam sebuah penulisan ilmiah. Sedangkan untuk program studi Sistem Komputer S1, dan Teknik Komputer D3, hal tersebut masih ditambah lagi dengan pembuatan alat (instrumen), dan untuk program studi Teknik Industri S1, ditambah dengan kerja praktek. Jadwal pembuatan tugas akhir tersebut bersamaan (paralel) dengan studi mereka di semester akhir,

Portfolio 47

Page 48: Latar Belakang Masalahdaniel_rivai.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/10039/... · Web viewDengan kesadaran ini pula Universitas Gunadarma mengerahkan segala daya upayanya agar

EVALUASI DIRI

112 Evaluasi Diri Institusi-Universitas Gunadarma

sehingga konsentrasi mereka terpecah dan terkadang mereka harus mementingkan belajar untuk menghadapi ujian ketimbang harus menulis tugas akhir.

Kendala bagi peserta didik di program pascasarjana yang umumnya mereka telah bekerja adalah harus berpacu dengan tugas-tugas dari kantornya, Tak jarang mereka sering ditugaskan ke luar kota atau bersamaan dengan load tugas yang begitu besar dan harus segera ditangani. Penggunaan teknologi informasi dan komunikasi diharapkan mampu mengurangi hambatan yang dihadapi

Khusus untuk mahasiswa D3 dan S1, pihak kampus menetapkan jadwal delapan kali (setara dengan dua bulan) pertemuan antara dosen pembimbing dan mahasiswa bimbingannya di dalam kelas. Hal ini dilakukan untuk memacu para mahasiswa agar segera menyelesaikan penulisan ilmiahnya dalam kurun waktu tiga bulan.

Usaha lain yang dilakukan oleh pihak Jurusan dan Program Studi untuk mengatasi hal tersebut adalah dengan membuat buku acuan tentang tugas akhir, pemberian materi kuliah Metode Penelitian, memberi pokok-pokok bahasan yang bisa ditulis (diteliti), dan akan dicoba dengan pembuatan template yang tinggal diisi oleh mahasiswa dari hasil penelitiannya. Pembimbing atau Promotor yang ditugaskan untuk membimbing mahasiswa dipilih dari dosen yang memiliki waktu pertemuan atau waktu konsultasi yang fleksibel. Kegiatan pertemuan atau konsultasi tidak hanya dilakukan secara tatap muka langsung, tetap bisa melalui berbagai alat komunikasi, seperti telepon dan internet.

2. Kinerja Dosen

Monitoring terhadap kehadiran dosen dapat dilakukan dengan mudah karena setiap dosen yang akan mengajar harus mengambil dokumen daftar kehadiran mahasiswa di ruang Sekretariat Dosen (Sekdos), di sinilah dicatat waktu kehadiran dosen. Bagian monitoring kehadiran dosen bertanggungjawab melakukan pengecekan ke kelas-kelas, apakah dosen yang bersangkutan masuk ke dalam kelas segera setelah mengambil daftar kehadiran mahasiswa. Mahasiswa juga melakukan kontrol terhadap kehadiran dosen, Ketua Kelas akan menanyakan kehadiran dosen ke Sekdos bila waktu kuliah telah berlalu maksimal setengah jam sedangkan dosen yang bersangkutan belum masuk ke dalam kelas. Hasil dari monitoring kehadiran dosen menunjukkan bahwa tingkat kehadiran dosen berkisar dari 85.62% sampai dengan 100% dengan rata-rata kehadiran 96,38%, naik dari prosentase kehadiran sebelumnya yang sebesar 95.78%. Tingkat kehadiran dosen berdasarkan bidang studi dalam 5 tahun terakhir sampai akhir tahun akademik 2006/2007 sebagaimana disajikan pada Tabel 5.4 ini dianggap sudah memuaskan.

Tabel 5.4. Tingkat Kehadiran Dosen Universitas Gunadarma 5 Tahun TerakhirNo. Program Studi Jenjang Pendidikan Persen Kehadiran1 Teknik Komputer D3 97,22%2 Manajemen Informatika D3 89,98%3 Akuntansi D3 91,36%4 Manajemen Keuangan D3 98,93%5 Manajemen Pemasaran D3 97,82%6 Kebidanan D3 98,52%

Rata-rata 95,64%7 Sistem Komputer S1 89,67%8 Sistem Informasi S1 89,69%9 Manajemen S1 88,17%10 Akuntansi S1 91,31%

48

Page 49: Latar Belakang Masalahdaniel_rivai.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/10039/... · Web viewDengan kesadaran ini pula Universitas Gunadarma mengerahkan segala daya upayanya agar

EVALUASI DIRI

Evaluasi Diri Institusi-Universitas Gunadarma 111

11 Teknik Informatika S1 89,33%12 Teknik Industri S1 90,18%13 Teknik Elektro S1 89,38%14 Teknik Mesin S1 86,42%15 Teknik Sipil S1 92,77%16 Arsitektur S1 91,42%17 Psikologi S1 89,34%18 Sastra Inggris S1 91,12%

Rata-rata 89,90%

Tabel 5.4. Tingkat Kehadiran Dosen Universitas Gunadarma 5 Tahun Terakhir (Lanjutan)

No. Program Studi Jenjang Pendidikan Persen Kehadiran19 Manajemen S2 100%

20 Manajemen Sistem Informasi S2 100%

21 Teknik Sipil S2 100%

22 Teknik Elektro S2 100%

23 Psikologi S2 100%

24 Sastra Inggris S2 100%

Rata-rata 100%

25 Ilmu ekonomi S3 100%

26 Teknologi Informasi S3 100%

Rata-rata 100%Jumlah Kehadiran Dosen Universitas Gunadarma 96,38%

Terkait dengan evaluasi kinerja dosen, pada akhir semester dilakukan penilaian kinerja dosen yang dilakukan oleh seluruh mahasiswa yang diajarnya. Penilaian tersebut diproses di bagian Unit Pelaksana Teknis (UPT) yang hasilnya diserahkan ke Jurusan atau Program Studi yang bersangkutan. Unsur-unsur utama yang dinilai dari seorang dosen adalah kedisiplinan (utamanya kehadiran), kemampuan penguasaan materi (berikut cara penyampaiannya), dan penampilan (kesopanan). Bila ada hasil penilaian yang buruk, maka Jurusan atau Program Studi akan memanggil dosen yang bersangkutan, meminta komitmen untuk meningkatkan kinerja berikutnya. Bila seorang dosen sudah tidak dapat diharapkan untuk meningkatkan kinerjanya, maka Jurusan atau Program Studi melaporkan dosen tersebut ke Biro Administrasi Umum (BAU) untuk diproses lebih lanjut.

Di Universitas Gunadarma ada bagian yang bertugas untuk meng-upload Satuan Acara Perkuliahan (SAP) yang merupakan rincian dari silabus setiap mata kuliah ke internet, yaitu bagian Koordinator Umum dari koordinator mata kuliah yang ada di setiap program studi. Setiap mahasiswa bisa membaca atau men-download SAP tersebut sebagai kontrol tentang materi ajar yang dosen sampaikan di kelas. Pengaduan atas segala keluhan mahasiswa dari dosen yang bersangkutan dapat diadukan melalui dosen wali, bagian monitoring dosen, ketua program studi, ketua jurusan, dan berbagai pihak lainnya. Setiap dosen wajib memiliki dan mengisi konten staffsite, yaitu suatu sarana di internet yang bertujuan untuk mempublikasikan dirinya berikut hasil-hasil karyanya. Dari sana, setiap pembaca dapat mengetahui jati diri dosen tersebut secara umum dan dapat melayangkan surat elektronik (email), men-download catatan, tugas, dan sejenisnya.

Peraturan terhadap kehadiran dosen di kelas telah dijalankan sejak lama di Universitas Gunadarma. Jumlah pertemuan tatap muka dengan para mahasiswa di kelas diluar waktu ujian dalam setiap semesternya adalah 14 kali. Dosen yang tidak hadir selama

Portfolio 49

Page 50: Latar Belakang Masalahdaniel_rivai.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/10039/... · Web viewDengan kesadaran ini pula Universitas Gunadarma mengerahkan segala daya upayanya agar

EVALUASI DIRI

112 Evaluasi Diri Institusi-Universitas Gunadarma

dua kali berturut-turut tanpa alasan yang kuat akan mendapat teguran keras dari bagian monitoring kehadiran dosen, dan bila terjadi hingga ketiga kalinya, maka dosen tersebut akan diganti, dan akan dipertimbangan kembali untuk mengajar di semester-semester berikutnya. Pemberian nilai hasil proses pembelajaran oleh dosen memiliki bobot 70%, dimana dosen diberi hak penuh untuk menentukan kriteria penilaian bagi mahasiswanya, misalkan adanya unsur kehadiran mahasiswa, kerajinan mengerjakan tugas, keaktifan mendapatkan bahan pembelajaran, hasil UTS, dan sebagainya. Unsur-unsur nilai tersebut setelah diramu akan menghasilkan sebuah angka yang dimasukkan sendiri oleh dosen yang bersangkutan ke dalam komputer yang disediakan di satu bagian yang disebut dengan PSMA-Online di penghujung semester. Sedangkan 30% nilai sisanya diberikan dari hasil ujian akhir semester, yang merupakan soal untuk kelas paralel yang sebagian besar diolah secara komputerisasi. Untuk mata kuliah yang belum bisa dilakukan secara komputerisasi dalam penilaiannya, seperti pada mata kuliah membuat desain bangunan untuk program studi Teknik Arsitektur, kemampuan berkomunikasi secara lisan untuk program studi Sastra Inggris, kemampuan mendiagnosis tingkat inteligensi seseorang bagi program studi Psikologi, dan sebagainya, yang pada intinya nilai tersebut diperoleh dengan memasukkan unsur human art, human interest, dan yang lainnya yang tidak dapat tergantikan dengan sebuah jawaban yang bersifat pilihan ganda atau kemutlakan benar/ salah.

Evaluasi kinerja dosen dilakukan setiap akhir semester dengan membagikan kuosioner kepada seluruh mahasiswa yang berisi berbagai pertanyaan terkait dengan proses pembelajaran. Hasil akhir evaluasi berupa rating 1(sangat buruk) sampai 5 (sangat baik) yang kemudian akan disampaikan kepada yang bersangkutan dan menjadi bahan untuk evaluasi kinerja dosen oleh pimpinan. Sampai saat secara umum kinerja dosen di Universitas Gunadarma dapat dikategorikan baik dengan rating lebih dari 3. Dalam jangka panjang, hasil evaluasi dari mahasiswa ini akan menjadi salah satu komponen dari Indeks Kinerja Dosen yang akan menjadi dasar untuk pemberian reward and punishment.

Setiap dosen Universitas Gunadarma juga diberi kewajiban untuk bersedia meningkatkan diri melalui studi lanjut ke jenjang yang lebih tinggi, baik di dalam maupun di luar negeri. Meski demikian, agar tidak mengganggu proses pembelajaran, waktu penugasan untuk tugas lanjut diatur oleh pihak Universitas. Dengan meningkatkan diri ke jenjang formal berikutnya, seorang dosen akan lebih banyak belajar dan memahami bidang ilmu yang pada akhirnya akan meningkatkan kualitas dan kinerja dosen.

3. Mahasiswa Drop Out

Sesuai dengan peraturan yang berlaku di Universitas Gunadarma, seorang mahasiswa dapat dinyatakan drop out (DO) bilamana yang bersangkutan meninggalkan kuliah selama 2 semester berturut-turut atau 4 semester secara tidak berturut-turut. Selain itu DO juga bisa terjadi bilamana mahasiswa memiliki kinerja akademik sangat buruk dengan nilai IPK dibawah 2,0. Jangka waktu yang disediakan untuk penyelesaian program Diploma Tiga adalah 10 semester sedangkan untuk program Sarjana selama 14 semester. Dari data kemahasiswaan, sampai saat ini tidak ditemukan adanya mahasiswa yang putus kuliah (drop out) karena masalah akademik. Pengurangan jumlah mahasiswa aktif terjadi karena adanya pengunduran diri mahasiswa, yang sebagian besar dengan alasan pindah tempat/ kuliah.

50

Page 51: Latar Belakang Masalahdaniel_rivai.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/10039/... · Web viewDengan kesadaran ini pula Universitas Gunadarma mengerahkan segala daya upayanya agar

EVALUASI DIRI

Evaluasi Diri Institusi-Universitas Gunadarma 111

Kesulitan untuk bisa menyelesaikan pendidikan yang mungkin berakhir dengan DO bisa terjadi bilamana tak sanggup lagi mengejar ketertinggalan kuliahnya, terutama terkait dengan syarat jumlah SKS maupun IPK yang harus dimilikinya (D3 dan S1). Sedangkan untuk pascasarjana S2, DO bisa terjadi karena mereka mahasiswa umumnya telah bekerja dan sering tugas ke luar kota sehingga tidak sempat menyelesaikan penulisan thesis atau dissertasinya.

Kinerja akademik mahasiswa sebagaimana tercantum dalam Daftar Nilai Semester/ (DNS) akan menjadi indikator keberlanjutan studi. DNS dibagikan kepada mahasiswa melalui Dosen Wali, sehingga dosen wali akan dapat mengetahui perkembangan akademik setiap mahasiswanya. Ketika Dosen wali mendistribusikan DNS tersebut ke setiap mahasiswanya, terjadilah dialog dan konsultasi. Hasil dialog dan konsultasi tersebut kemudian dirangkum dan menjadi data bagi Program Studi dan Jurusan untuk penetapan kebijakan dan pengambilan keputusan berikutnya. DO juga dapat dihindari karena di setiap penghujung akhir masa perkuliahannya (semester 6 untuk D3, semester 8 untuk S1) selalu dilakukan kegiatan pertemuan dari seluruh pimpinan program studi dengan seluruh mahasiswa tersebut. Di pertemuan tersebut dilakukan pembinaan dan pengarahan kepada seluruh mahasiswa, jika tidak ada kendala, maka mahasiswa diharap segera menyiapkan fisik maupun mentalnya untuk menghadapi ujian sidang akhir, sedangkan bila masih ada kendala, diharap melakukan konsultasi untuk memecahkan kendala tersebut.

4. Evaluasi Proses Pembelajaran

Sejak awal bergabung menjadi anggota civitas akademika Universitas Gunadarma melalui kegiatan Pengenalan Program Studi dan Program Pendidikan Tinggi (PPSPPT) PPSPPT, mahasiswa baru diperkenalkan dengan tata cara, prosedur, tata tertib, termasuk di dalamnya tata cara pemberian nilai dan tata kehidupan kampus yang berlaku di Universitas Gunadarma.

Evaluasi terhadap proses pembelajaran dilakukan secara formal melalui Ujian Tengah Semester (UTS) dan Ujian Akhir Semester (UAS), yang secara umum memiliki bobot 70% dan 30%. Selain melalui ujian terjadwal tersebut, evaluasi proses pembelajaran dapat juga dilakukan dalam bentuk pemberian kuis, tugas, proyek semester, diskusi kelompok dan praktek. Dosen memiliki kewenangan untuk menentukan bobot masing-masing komponen penilaian dengan mengacu pada peraturan yang berlaku.

Input nilai Ujian Tengah Semester (UTS) mahasiswa dilakukan dengan cara mengisi sendiri nilai tersebut ke komputer yang ada di ruang Pengembangan Sistem Manajemen Akademik (PSMA) Online. Nilai tersebut akan diramu dengan nilai dari sistem (Ujian Akhir Semester/ UAS dan Ujian Utama) yang diikuti oleh seluruh mahasiswa yang mengambil mata kuliah yang sama dari seluruh dosen. Bila ada kejanggalan dalam pemberian nilai oleh dosen, maka pihak Jurusan atau Program Studi akan meminta klarifikasi dosen yang bersangkutan.

Program Studi melakukan evaluasi/peninjauan terhadap setiap mata kuliah secara periodik, minimal setahun sekali, untuk mengetahui apakah mata kuliah tersebut masih relevan dengan kebutuhan dan perkembangan jaman. Evaluasi dilakukan di penghujung semester genap di mana di saat itu dimiliki banyak waktu luang untuk melakukan penyusunan kembali kurikulum, silabus, dan SAP, serta memilih dosen yang cocok untuk mengajar mata kuliah tersebut. Perubahan terhadap isi mata kuliah didasarkan atas umpan balik (feed back) dari stakeholder yang mencakup mahasiswa, para ahli, praktisi dan pengguna lulusan. Informasi mengenai tren atau kekinian mudah

Portfolio 51

Page 52: Latar Belakang Masalahdaniel_rivai.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/10039/... · Web viewDengan kesadaran ini pula Universitas Gunadarma mengerahkan segala daya upayanya agar

EVALUASI DIRI

112 Evaluasi Diri Institusi-Universitas Gunadarma

diperoleh dari masukan melalui internet, stakeholder maupun dari para alumni. Mereka yang terlibat dalam penyusunan kembali tersebut adalah dosen pengajar mata kuliah yang bersangkutan, koordinator mata kuliah, pimpinan program studi dan pihak lain yang dianggap menguasai materi tersebut, baik dari dalam maupun dari luar kampus.

Evaluasi umum yang selalu dilakukan oleh Universitas Gunadarma adalah dengan melaksanakan Rapat Kerja Pimpinan (Rapim) yang selalu dilaksanakan pada Agustus di setiap tahunnya. Di sana, berbagai permasalahan yang muncul akan dibahas dan dicarikan solusinya. Di tingkat universitas, permasalahan tersebut mencakup kerja sama antarbagian, fasilitas pembelajaran, sinkronisasi kegiatan antarbagian, dan sebagainya. Diperoleh gambaran umum bahwa kendala dalam pembelajaran adalah kesulitan dosen untuk menyampaikan bahan ajar atau kesulitan mahasiswa untuk menerima pembelajaran ketika materi pelajarannya bersifat imajinatif. Diperlukan sarana pembelajaran untuk menjembatani itu. Salah satunya adalah dengan pengembangan semacam e-learning untuk memperkaya pengetahuan dan virtual laboratory, yang menggambarkan secara animasi bagaimana suatu proses terjadi.

5. Kemampuan Berbahasa Inggris

Kemampuan berbahasa Inggris yang baik merupakan kebutuhan yang mendukung keberhasilan proses pembelajaran. Kehadiran era globalisasi yang ditandai dengan membanjirnya informasi dan materi pembelajaran baik berupa buku, majalah, dan jurnal ilmu pengetahuan ditulis dengan bahasa Inggris. Penguasaan Bahasa Inggris yang baik, lisan maupun tulisan juga menjadi salah satu kualifikasi yang dipersyaratkan untuk mendapatkan pekerjaan. Menyadari pentingnya kemampuan bahasa Inggris, maka Bahasa Inggris menjadi salah satu materi tes masuk calon mahasiswa Universitas Gunadarma.

Meski disadari akan pentingnya bahasa Inggris, namun tingkat penguasaan bahasa Inggris mahasiswa dan lulusan masih perlu ditingkatkan. Beberapa upaya telah dilakukan secara bertahap oleh Program Studi, yaitu penyampaian materi pembelajaran menggunakan pengantar bahasa Inggris, memberi tugas yang harus diselesaikan dengan menggunakan referensi berbahasa Inggris, mengerjakan tugas dengan bahasa Inggris. Selain itu melalui Lembaga Pengembangan Sastra dan Bahasa diselenggarakan kursus dan latihan tes TOEFL, dengan tujuan tercapainya nilai TOEFL lulusan minimal 450.

Dari beberapa sampel yang diambil dari Program Studi Teknik Komputer D3 dan Sistem Komputer S1 yang setiap tahunnya diberi kewajiban untuk mengikuti kursus TOEFL bekerja sama dengan Lembaga Pengembangan Sastra dan Bahasa Fakultas Sastra, nilai TOEFL yang diperoleh setiap mahasiswa naik secara signifikan ketika dilaksanakan tes sebelum mengikuti kursus dan setelah selesai mengikuti kursus TOEFL.

6. Ketersediaan Sarana Pembelajaran

Kondisi sarana pembelajaran di Universitas Gunadarma terus mengalami peningkatan secara berkesinambungan dari waktu ke waktu, baik secara kuantitas dan kualitas. Ruang kuliah dibuat menjadi lebih nyaman dengan pemasangan AC dan ukuran kelas yang lebih kecil, sehingga memungkinkan interaksi antara dosen dan mahasiswa lebih intensif. Fasilitas pendukung kegiatan pembelajaran lainnya juga tersedia dalam jumlah yang memadai dengan kondisi yang baik, antara lain mencakup ruang kelas,

52

Page 53: Latar Belakang Masalahdaniel_rivai.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/10039/... · Web viewDengan kesadaran ini pula Universitas Gunadarma mengerahkan segala daya upayanya agar

EVALUASI DIRI

Evaluasi Diri Institusi-Universitas Gunadarma 111

papan tulis, pengeras suara, overhead projector (OHP), viewer, saluran internet (untuk kelas pascasarjana). Untuk memacu penggunaan teknologi informasi khususnya internet di kalangan mahasiswa, terdapat Internet Cafe (10 unit) dari kegiatan TPSDP dan baru-baru ini dibuka Internet lounge di kampus Pondok Cina, kampus Kelapa Dua, dan Kampus Kalimalang. Seluruh kampus Universitas Gunadarma yang tersebar di berbagai lokasi sudah terhubung secara virtual. Selain terhubung dengan kabel, di setiap lokasi kampus tersedia fasilitas hot spot. Fasilitas tersebut dapat digunakan secara Cuma-Cuma oleh seluruh mahasiswa Universitas Gunadarma. Fasilitas lainnya adalah diijinkannya penggunaan ruang auditorium untuk melaksanakan kegiatan seperti kuliah umum, kegiatan ekstra kurikuler yang berkaitan dengan pembelajaran, seperti merakit komputer, pelatihan pasar modal, lomba robot, dan sebagainya untuk mahasiswa. Sedangkan untuk dosen, selain penggunaan ruang auditorium, diijinkan pula menggunakan ruang rapat dan ruang teleconference yang dapat difungsikan untuk menambah pengetahuan melalui kegiatan diskusi, seminar, dan sebagainya.

Pada setiap awal semester, buku pegangan yang ditulis oleh dosen Universitas Gunadarma dan diterbitkan oleh Penerbit Gunadarma dibagikan kepada mahasiswa secara gratis sesuai dengan mata kuliah yang diambilnya. Buku-buku tersebut terus dilengkapi sesuai dengan perubahan mata kuliah yang mengikuti perkembangan jaman, dan terus dilakukan editing untuk buku-buku yang sudah ada. Selain buku pegangan tersebut, mahasiswa bisa membaca buku di perpustakaan yang koleksi buku yang sangat memadai. Selain itu juga terdapat koleksi video pembelajaran, digital library, electronic journal. Perpustakaan Universitas Gunadarma juga tergabung dalam jaringan perpustakaan digital nasional (Indonesian Digital Libary Network) yang sangat membantu dalam penelusuran informasi yang dibutuhkan mahasiswa.

7. Usaha Meningkatkan Keahlian Lulusan

Ada banyak kegiatan yang dilakukan khususnya oleh Jurusan atau Program Studi untuk meningkatkan keahlian lulusan dalam bentuk workshop dan seminar. Di setiap fakultas, ada lembaga yang dinamakan Lembaga Pengembangan, seperti Lembaga Pengembangan Komputerisasi (LepKom) pada Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi, Lembaga Pengembangan Manajemen dan Akuntansi (LepMA) untuk Fakultas Ekonomi, Lembaga Pengembanganan Teknologi (LepTek) pada Fakultas Teknologi Industri dan sebagainya, yang tugasnya adalah menyediakan kegiatan ekstra kurikuler yang berkaitan dengan ilmu yang sedang tren dan banyak dicari oleh dunia kerja. Dengan bekal tersebut, mahasiswa tentu memiliki nilai tambah dalam upayanya bersaing dengan para pencari kerja lainnya.

Program Studi juga menaungi himpunan-himpunan mahasiswa jurusan yang kegiatan utamanya adalah mengadakan praktik kerja, seperti melakukan perakitan komputer (untuk himpunan mahasiswa sistem komputer) yang pesertanya bisa saja lintas fakultas, pembelajaran sistem operasi open source (untuk himpunan mahasiswa teknik informatika), lomba bidang keilmuan dan sebagainya.

Di setiap semester Program Studi juga mengundang alumni yang telah berhasil di dunia kerja untuk memberi arahan kepada mahasiswa tentang bidang-bidang yang dapat dimasukinya dan persiapan-persiapan apa saja yang harus dilakukan dalam acara temu alumni. Program Studi juga bekerjasama dengan berbagai pihak lain yang akan menerima outcome dari Universitas Gunadarma, sebagai contoh, di program-program studi yang berbasis ilmu komputer, juga mengadakan kerja sama dengan berbagai pihak, seperti dengan Departemen Perindustrian untuk mengembangkan jiwa kewirausahaan dalam bidang komputer dan teknologi informasi dengan mendirikan

Portfolio 53

Page 54: Latar Belakang Masalahdaniel_rivai.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/10039/... · Web viewDengan kesadaran ini pula Universitas Gunadarma mengerahkan segala daya upayanya agar

EVALUASI DIRI

112 Evaluasi Diri Institusi-Universitas Gunadarma

BIC (Business Incubator Center) yang berfungsi untuk mendidik calon-calon wirausahawan bidang komputer dan teknologi informasi.

Universitas Gunadarma juga bekerja sama dengan lembaga-lembaga lain untuk menerbitkan sertifikat bidang keahlian. Sertifikasi tingkat internasional yang sudah dapat diselenggarakan pelaksanaan ujian sertifikasinya di Universitas Gunadarma adalah CISCO, Oracle, dan IBT. Sedangkan untuk tingkat nasional ada sertifikasi bidang asuransi jiwa bekerjasama dengan AAMAI.

8. Suasana Akademik

Suasana akademik yang kondusif menjadi salah satu persyaratan keberhasilan proses pembelajaran yang dilakukan. Berbagai upaya dilakukan untuk menciptakan suasana akademik yang memadai antara lain melalui pengelolaan lingkungan kampus yang baik, indah dan nyaman, pembangunan gazebo untuk meningkatkan interaksi antara mahasiswa. Interaksi akademis antara civitas akademika di Universitas Gunadarma terjadi sejak penerimaan mahasiswa baru, perwalian, kegiatan tatap muka di kelas, maupun melalui berbagai kegiatan di luar kelas. Suasana akademik yang baik juga dibangun melalui pengembangan perilaku ilmuwan melalui diskusi, seminar hasil penelitian maupun keikutsertaan mahasiswa dalam berbagi kegiatan penelitian dan pengabdian masyarakat. Secara umum suasana akademik di Universitas Gunadarma kondusif untuk menjamin kelangsungan dan keberhasilan proses pembelajaran.

5.1.3. Mahasiswa

Jumlah student body di Universitas Gunadarma sampai dengan tahun ATA 2006/2007 adalah 21.820. Dalam beberapa tahun terakhir terjadi kecenderungan turunnya jumlah mahasiswa antara lain disebabkan oleh 54able54 eksternal, yaitu situasi perekonomian pasca krisis yang belum sepenuhnya pulih. Selain itu banyaknya perguruan tinggi negeri yang meningkatkan kapasitas penerimaan mahasiswa baru melalui berbagai program 54able54t dan non 54able54t juga menjadi 54able54 yang berpengaruh sebagaimana tercermin dalam analisis 54able54 eksternal.

Kualitas mahasiswa merupakan salah satu 54able54 yang penting dan menentukan keberhasilan suatu proses pendidikan di perguruan tinggi. Dengan 54able54t tersebut, Universitas Gunadarma melakukan rekrutmen dan seleksi calon mahasiswa baru untuk menjamin bahwa mahasiswa baru memiliki kualitas yang diperlukan untuk keberhasilan proses belajar mengajar. Sampai saat ini 54able54 rekrutmen dan seleksi calon mahasiswa Universitas Gunadarma dilakukan secara terpusat di Tingkat Universitas melalui dua jalur yaitu: (1) pemberian beasiswa melalui seleksi penelusuran minat dan bakat; dan (2) melalui ujian saringan masuk yang dilakukan dengan mendaftar langsung di lokasi pendaftaran, atau online melalui Internet. Penerimaan calon mahasiswa melalui jalur beasiswa antara lain dengan mempertimbangkan prestasi dan latar belakang ekonomi. Hal ini merupakan salah satu komitmen dari Universitas Gunadarma untuk memberikan akses yang sebesar-besarnya bagi calon mahasiswa berprestasi namun kurang mampu secara ekonomi.

Tahapan seleksi calon mahasiswa baru yang dijaring melalui ujian saringan masuk terdiri dari: (a) pendaftaran; (b) seleksi kelengkapan administrasi; (c) computer based entrance test; dan (d) tes kesehatan/bebas narkoba. Ujian saringan dilakukan dengan menggunakan komputer meliputi materi Bahasa Inggris, Matematika, dan Potensi Akademik. Ujian berbasiskan komputer ini sudah teruji dan sangat efisien, dimana hasil ujian segera dapat diketahui setelah ujian selesai dilaksanakan. Disamping nilai tes

54

Page 55: Latar Belakang Masalahdaniel_rivai.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/10039/... · Web viewDengan kesadaran ini pula Universitas Gunadarma mengerahkan segala daya upayanya agar

EVALUASI DIRI

Evaluasi Diri Institusi-Universitas Gunadarma 111

masuk, kriteria seleksi juga mempertimbangkan nilai rapor dan nilai UAN calon mahasiswa untuk mendapatkan hasil yang lebih komprehensif. Tahap terakhir, calon mahasiswa dapat diterima apabila terbukti sehat jasmani dan bebas dari penggunaan narkoba yang dibuktikan dengan surat kesehatan dan surat keterangan bebas narkotika. Untuk memudahkan calon mahasiswa dan menjamin obyektivitas hasil, calon mahasiswa harus melakukan tes kesehatan dan bebas narkoba di poliklinik Universitas Gunadarma.

Berdasarkan data profil calon mahasiswa secara geografis sebagian besar calon mahasiswa berasal dari Jakarta dan Jawa Barat (lebih-kurang 90%). Sebagian besar dari mereka tinggal di wilayah kotamadya (80-90%). Berdasarkan kedua hal tersebut, kiranya perlu dilakukan upaya peningkatan melalui kegiatan promosi yang berskala nasional agar jumlah mahasiswa yang berasal dari luar Jakarta dan Jawa Barat, bahkan dari luar Jawa, makin meningkat. Dengan memanfaatkan kekuatan program studi dalam hal pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam publikasi dan promosi, peningkatan akses dan ekuitas ini akan menjadi prioritas dalam perencanaan dan pengembangan program studi di masa depan.

Tingkat keketatan yang menunjukkan tingkat persaingan antara jumlah pendaftar dengan yang diterima untuk kuliah di Universitas Gunadarma dalam 5 tahun terakhir bervariasi antara 1: 1.5 untuk program studi manajemen informatika hingga 1 : 3 untuk program studi psikologi. Sebagian besar program studi memiliki tingkat keketatan rata- rata 1: 2. Pada PS S1 Teknik Sipil terjadi penurunan tingkat selektivitas mahasiswa baru, yang terjadi akibat faktor eksternal, antara lain adalah bertambahnya jumlah perguruan tinggi baru dan makin banyaknya program studi baru yang ditawarkan sejumlah PTN dan lesunya pasar tenaga kerja terutama di sektor property. Meskipun tingkat keketatan rendah, mahasiswa yang diterima harus memenuhi standar passing grade yang ditetapkan.

Calon mahasiswa untuk program pascasarjana sebagian besar berasal dari alumni Universitas Gunadarma. Untuk program magister, komposisi mahasiswa baru terdiri dari lulusan Universitas Gunadarma (80%) dan sebanyak 20% berasal dari berbagai universitas lain, baik negeri maupun swasta. Sedangkan untuk program doktor Ekonomi, sebanyak 90% dari mahasiswa adalah alumni Universitas Gunadarma dan 5% alumni Universitas di luar negeri dan 5% dari universitas lain di dalam negeri. Sebanyak 85% mahasiswa program doktor Teknologi Informasi berasal dari Universitas Gunadarma dan 15% dari Universitas lain termasuk lulusan perguruan tinggi luar negeri. Secara umum terlihat bahwa komposisi mahasiswa magister didominasi oleh lulusan Universitas Gunadarma. Pada satu sisi tingkat retensi yang tinggi ini menjadi indikator kepuasan lulusan terhadap proses pembelajaran instutusi Universitas Gunadarma, namun disisi lain perlu juga diupayakan agar program magister yang ditawarkan dapat lebih menarik bagi lulusan perguruan tinggi lainnya.

Berdasarkan umur mahasiswa, sebagian besar calon mahasiswa program diploma dan sarjana adalah lulusan sekolah menengah atas (SMA/ SMK) yang baru lulus. Sebagian besar calon mahasiswa berusia antara 18-20 tahun. Hal tersebut menunjukkan bahwa calon mahasiswa segera melanjutkan studi setelah lulus dari sekolah menengah atas atau yang sederajat. Profil mahasiswa baru berdasarkan jenis kelamin sangat bervariasi tergantung dari program studi. Pada program studi bidang keteknikan proporsi mahasiswa cenderung merupakan bagian terbesar, bahkan untuk Program Studi teknik mesin hampir seluruhnya adalah laki-laki. Untuk Program Studi Psikologi, Program Studi Sastra, Program Studi Manajemen, dan Program Studi Akuntasi, terdapat kecenderungan jumlah mahasiswi merupakan proporsi terbesar.

Portfolio 55

Page 56: Latar Belakang Masalahdaniel_rivai.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/10039/... · Web viewDengan kesadaran ini pula Universitas Gunadarma mengerahkan segala daya upayanya agar

EVALUASI DIRI

112 Evaluasi Diri Institusi-Universitas Gunadarma

Kualitas masukan calon mahasiswa baru memiliki tingkat prestasi yang mencukupi, dengan nilai rata-rata ujian akhir (nasional) berkisar antara 6,5-7. Hal ini menunjukkan bahwa calon mahasiswa memiliki potensi yang baik. Terkait dengan hal tersebut Universitas Gunadarma meyakini bahwa melalui proses pembelajaran di masing-masing di Program Studi yang dilakukan secara terencana, terarah dan komprehensif, dapat dihasilkan lulusan yang memiliki kompetensi handal dan daya saing yang tinggi.

Berdasarkan daerah asalnya, lebih dari 80% mahasiswa baru berasal dari perkotaan (kotamadya), kecuali untuk program studi kebidanan kurang lebih 40% bersalah dari kabupaten.

1. Layanan untuk MahasiswaLayanan 56able56tic56tive untuk mahasiswa telah dilakukan secara terpadu, baik di tingkat program studi maupun di tingkat universitas yang oleh Badan Administrasi Akademik Kemahasiswaan (BAAK), antara lain berupa aktivitas pengisian Kartu Rencana Studi (KRS) yang dilaksanakan secara online pada waktu yang sudah dijadwalkan, daftar ulang, administrasi keuangan. Selain itu juga pengumuman yang terkait dengan pembagian kelas, pembuatan surat keterangan dan layanan akademik lainnya. Setiap mahasiswa mempunyai dosen wali atau pembimbing akademik yang akan memberikan layanan terutama konsultasi hal-hal yang bersifat akademik seperti perencanaan studi, pemilihan mata kuliah dan konsultasi terkait dengan masalah akademik yang dihadapi oleh mahasiswa.

Selain itu dalam bidang non akademik, pihak Universitas melalui Pembantu Dekan untuk urusan kemahaiswaan (PD III) juga memfasilitasi mahsiswa yang berprestasi atau kurang mampu untuk mendapatkan beasiswa. Beasiswa bersumber dari Universitas (Beasiswa Prestasi), Pemerintah (Diknas, Kopertis, BBM, PPA) dan dari Yayasan 56able56 serta perusahaan Swasta. Sampai saat ini tercatat sebanyak 834 mahasiswa `sebagai penerima beasiswa. PD III juga memberikan layanan bimbingan terhadap berbagai kegiatan organisasi kemahasiswaan di kampus (BEM, BEF, Himpunan profesi) maupun berbagai.

Pihak institusi melakukan berbagai berbagai kegiatan untuk memperkenalkan calon lulusan kepada dunia kerja, memperoleh umpan balik dari alumni dan pengguna lulusan. Bentuk kegiatannya antara lain melakukan pengumpulan informasi tertulis dari masyarakat penggunan dan meneruskannya kepada calon lulusan. Selain itu juga mengundang masyarakat pengguna lulusan dan juga alumni untuk memberikan orientasi kepada calon lulusan.

Bagi lulusan yang akan memasuki dunia kerja, Universitas Gunadarma melalui career center (www.career.gunadarma.ac.id) memberikan layanan terutama dalam mempersiapkan diri memasuki dunia kerja. Melalui kerjasama dengan berbagai perusahaan pengguna lulusan, career center memberikan pelayanan dalam bentuk penyampaian informasi lowongan pekerjaan, dan melakukan proses seleksi. Selain itu juga memberikan bimbingan dalam pembuatan surat lamaran pekerjaan, pembuatan riwayat hidup dan tips untuk mendapatkan pekerjaan dan pengembangan karir. Sampai saat ini telah sebanyak tergabung sebanyak 1128 perusahaan dan sebanyak 10.143 alumni yang menggunakan jasa Career Center.

Untuk menunjang proses pembelajaran dan meningkatkan intensitas komunikasi diantara civitas academica universitas Gunadarma, kepada setiap mahasiswa

56

Page 57: Latar Belakang Masalahdaniel_rivai.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/10039/... · Web viewDengan kesadaran ini pula Universitas Gunadarma mengerahkan segala daya upayanya agar

EVALUASI DIRI

Evaluasi Diri Institusi-Universitas Gunadarma 111

diberikan fasilitas student site (www.studentsite.gunadarma.ac.id) yang memiliki berbagai fitur layanan, antara lain webmail, locker, kalender, forum dan blog.

2. KurikulumSemua program studi di Universitas Gunadarma saat ini menggunakan kurikulum 2004 -2009 yang dikenal pula sebagai Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK), yang merupakan penyempurnaan dari kurikulum sebelumnya. Kurikulum 2004 – 2009 disusun dengan mengacu pada visi, misi, sasaran dan tujuan masing-masing program studi dan selaras dengan visi, misi, sasaran dan tujuan universitas. Perubahan yang paling mendasar yang dapat ditemui dari kurikulum KBK adalah kurikulum tersebut disusun berdasarkan kompetensi lulusan yang akan diwujudkan melalui proses pembelajaran dengan mengacu pada Kepmendiknas No. 045/2002. Kompetensi lulusan yang dihasilkan antara lain berupa kompetensi utama, kompetensi pendukung dan kompetensi lainnya. Kompetensi utama, yaitu kemampuan seseorang untuk menampilkan kinerja yang memadai pada suatu kondisi kerja yang memuaskan bersama-sama dengan kompetensi pendukung dan kompetensi lain membentuk kompetensi utuh lulusan perguruan tinggi.

Struktur dan isi kurikulum disusun sesuai dengan acuan yang tercantum dalam Kepmendiknas No. 232/ 2000 tentang kualifikasi lulusan perguruan tinggi dan Kepmendiknas No.045/ 2002 tentang Kurikulum Berbasis Kompentensi. Kurikulum berbasis kompetensi yang berlaku saat ini disusun dengan mempertimbangan masukan dari stakeholder, antara lain calon mahasiswa, orangtua, alumni, industri pengguna lulusan dan masyarakat umum. Masukan dari stakeholder diperoleh melalui berbagai kegiatan antara lain seminar, lokakarya, temu alumni, kuliah tamu dan juga melalui tracer study yang dilakukan oleh pihak career center. Masukan yang sangat berharga adalah perlunya para lulusan memiliki penguasaan softkill seperti kepemimpinan, kerjasama tim, kewirausahaan dan kreativitas. Kebutuhan ini kemudian dijabarkan di dalam kurikulum yang disusun untuk program studi. Perubahan kebutuhan stakeholder yang cepat memerlukan respon yang lebih cepat dibandingkan kemampuan kurikulum lima tahunan sehingga dapat menyebabkan keusangan kurikulum. Tuntutan pemakai lulusan yang terus berkembang perlu diantisipasi melalui perubahan kurikulum yang sesuai. Meskipun kurikulum saat ini berlaku selama 5 tahun, dalam perjalanannya memungkinkan adanya perubahan pada isi (content) pembelajaran yang dapat dilakukan dalam bentuk revisi SAP yang mungkin untuk dilakukan setiap semester. Secara umum kurikulum yang disusun bersifat dinamis dan adaptif terhadap perubahan kebutuhan pengguna.

Kurikulum KBK telah memenuhi persyaratan 57able57tic, yaitu mencakup aspek kognitif, afektif dan psikomotorik. Selain itu juga telah memenuhi unsur pembelajaran menurut UNESCO yang mencakup learn to know, learn to do, learn to be and learn to live together. Sesuai dengan filosofi KBK, mata kuliah dalam kurikulum dikelompokkan menjadi kedalam Mata Kuliah Keahlian dan Ketrampilan (MKK), Mata Kuliah Keahlian Berkarya (MKB), Mata Kuliah Perilaku Berkarya (MPB), Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK) dan Mata Kuliah Berkehidupan Bermasyarakat (MBB). Unsur-unsur tersebut dicerminkan dalam bentuk penyampaian materi melalui tatap muka, diskusi, pemberian tugas, studi kasus dan praktikum. Materi pembelajaran dikembangkan dengan memperhatikan unsur keterkaitan dan urutan antar mata kuliah pada program studi yang bersangkutan. Dengan demikian diharapkan seluruh kempetensi lulusan pada setiap program studi dapat diwujudkan melalui proses pembelajaran yang dilkaksanakan.

Portfolio 57

Page 58: Latar Belakang Masalahdaniel_rivai.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/10039/... · Web viewDengan kesadaran ini pula Universitas Gunadarma mengerahkan segala daya upayanya agar

EVALUASI DIRI

112 Evaluasi Diri Institusi-Universitas Gunadarma

Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) terdiri dari kurikulum inti dan kurikulum institusional. Kurikulum inti untuk setiap program studi biasanya bersifat nasional yang merupakan hasil kesepakatan antara penyelenggara pendidikan tinggi untuk bidang studi yang sejenis, seperti dengan BKSTI (Teknik Industri), Forkom Elektro (Teknik Elektro). Sedangkan kurikulum institusi ditujukan untuk memberikan warna tersendiri dalam proses pembelajaran dan lulusan yang dihasilkan. Dalam kaitan ini, sesuai dengan visi Universitas Gunadarma untuk menjadi Perguruan Tinggi terkemuka berbasis teknologi informasi terkemuka di Indonesia, kurikulum institusional terdiri dari berbagain mata kuliah dengan muatan berbasiskan teknologi informasi. Selain terdiri dari dari mata kuliah wajib, tiap program studi juga memberikan kebebasan kepada para mahasiswa untuk mengambil mata kuliah pilihan yang sesuai dengan bidang studinya. Hal ini ditujukan agar mahasiswa yang bersangkutan memiliki keleluasaan untuk menfokuskan dan mengembangkan diri pada bidang yang sesuai dengan minat masing-masing. Untuk program pascasarjana magister, mata kuliah disusun sedemikian rupa sehingga mampu menghasilkan lulusan yang unggul di bidangnya. Dari semua program magister yang diselenggarakan oleh Universitas Gunadarma, semuanya memiliki ciri institusional berbasis teknologi informasi.

Secara umum untuk program studi Diploma tiga beban satuan kredit semester (SKS) yang harus diselesaikan sebanyak 114 SKS yang dirancang dapat diselesaikan dalam waktu 6 semester. Untuk program sarjana kurikulum KBK terdiri dari 152 SKS dengan waktu penyelesaian selama 8 semester. Program magister (S2) dapat diselesaikan bilamana mahasiswa telah menyelesaikan 50 SKS yang terdiri dari 44 SKS mata kuliah dan 6 SKS thesis dengan masa studi 4 semester. Seorang mahasiswa program doktor harus menyelesaikan 18 SKS mata kuliah dalam waktu 2 semester dan untuk selanjutnya menyelesaikan disertasi yang memiliki bobot sebesar 22 SKS.

Masing –masing Program Studi memiliki keunikan sesuai dengan bidang ilmunya. Meskipun demikian, beberapa program studi juga memberikan layanan pembelajaran untuk mahasiswa jurusan lain, terutama dalam penggunaan fasilitas laboratorium. Laboratorium teknik Informatika juga memberikan layanan untuk praktikum yang terkait dengan pengenalan komputer dan pemrograman. Laboratorium teknologi proses pada program studi mesin juga melayani praktikum mata kuliah yang sama untuk program studi teknik industri. Layanan yang diberikan menggunakan prinsip resource sharing, dimana akan menghasilkan tingkat utilisasi sumberdaya yang ada.

5.2. Program Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat

5.2.1. Kegiatan Penelitian

Penelitian merupakan kompetensi yang mutlak harus dimiliki oleh seorang dosen. Namun demikian, pada kenyataannya kegiatan penelitian yang dilakukan oleh dosen di lingkungan Universitas Gunadarma, secara statistik, masih jauh dari yang seharusnya. Penelitian, sebagaimana dialami oleh sebagian besar dosen perguruan tinggi di Indonesia, masih belum menjadi tujuan yang harus dicapai di kalangan para dosen.

Banyak faktor yang melatarbelakangi kondisi tersebut. Empat di antaranya adalah kemampuan, motivasi, ketersediaan dana penelitian, kesadaran akan pentingnya penelitian yang masih rendah. Kemampuan untuk merencanakan, melaksanakan, dan menulis laporan hasil penelitian yang realtif rendah dapat dikategorikan sebagai faktor pertama dan mungkin yang utama dari rendahnya produktivitas penelitian dosen.

58

Page 59: Latar Belakang Masalahdaniel_rivai.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/10039/... · Web viewDengan kesadaran ini pula Universitas Gunadarma mengerahkan segala daya upayanya agar

EVALUASI DIRI

Evaluasi Diri Institusi-Universitas Gunadarma 111

Faktor kedua adalah motivasi dosen yang masih tergolong rendah dalam melakukan penelitian. Perlu dicatat bahwa kemampuan dan motivasi untuk meneliti yang rendah ini terjadi pada semua tingkatan pendidikan. Faktor ketiga adalah sumber dana dan pendanaan penelitian yang relatif terbatas.

Sudah menjadi pengetahuan umum bahwa dosen di Indonesia memunyai pendapatan yang rendah. Gaji dosen yang sudah memangku jabatan gurubesar atau profesor (golongan IVe) hanya Rp2,6 juta per bulan (Sutjipto, 2005). Pendapatan yang kecil tersebut sudah tentu sangat kecil kemungkinannya untuk dialokasikan untuk mendanai penelitian. Jumlah tersebut lebih diprioritaskan untuk memenuhi keperluan sehari-hari rumah tangga yang bisa dikatakan pas-pasan bahkan sangat kurang. Gaji yang jumlahnya kecil tersebut tidak mungkin bisa dialokasikan untuk dana penelitian. Sebagai konsekuensi dari kondisi tersebut, sebagaian besar waktu yang dimiliki oleh dosen cenderung digunakan untuk menyelesaikan pekerjaan rutin di luar penelitian. Waktu untuk penelitian, dengan demikian, menjadi sangat terbatas.

Sementara itu, dana dari lembaga lain, seperti dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan Nasional; Bappenas dan lembaga lainnya sangat terbatas. Tingkat kompetisi untuk memeroleh dana tersebut, dengan sendirinya, sangat ketat. Dari sejumlah proposal yang diajukan setiap tahunnya, hanya sedikit sekali yang dapat lolos seleksi.

Faktor keempat adalah rendah kesadaran dosen akan pentingnya penelitian, baik bagi dirinya maupun bagi pembangunan bangsa. Tidak sedikit dosen yang merasa bahwa penelitian bukan merupakan tugas yang harus dilakukannya. Oleh karena itu, diperlukan kegiatan untuk menanamkan kesadaran bagi setiap dosen akan pentingnya penelitian. Sementara itu, uraian tentang kegiatan penelitian di masing-masing program studi disajikan dalam bagian berikut.

1. Program Studi Sistem Informasi

Penelitian di kalangan dosen Program Studi Sistem Informasi dilihat dari jumlah proposal yang diajukan ke hibah eksternal masih jauh dari harapan. Walaupun demikian, secara tidak langsung mereka telah melakukan penelitian yaitu melalui proses membimbing mahasiswa dalam menyelesaikan tugas akhir. Jumlah proposal penelitian yang diajukan ke hibah kompetisi Dikti dan kopertis dalam lima (5) tahun terakhir terjadi peningkatan. Data tentang kegiatan penelitian, dalam hal ini proposal yang dibuat dan diajukan untuk memeroleh dana dan proposal yang berhasil memeroleh dana, di lingkungan program studi ini dapat dilihat pada Tabel 5.5.

Tabel 5.5. Profil Kegiatan Penelitian Program Studi Sistem Informasi 2003-2007

No. Kategori Penelitian

Jumlah Judul Penelitan Yang

Diajukan Tahun Anggaran

Jumlah Judul Penelitian yang

Didanai Tahun Anggaran

2003 2004 2005 2006 2007 2003 2004 2005 2006 2007

1. TPSDP 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

2. Kopertis 0 0 0 0 2 0 0 0 0 2

3. PDM/SKW - - 2 1 4 0 0 1 0 4

4. Pekerti - - 0 0 0 0 0 0 0 0

5. Fundamen tal

- - 0 0 0 0 0 0 0 0

Portfolio 59

Page 60: Latar Belakang Masalahdaniel_rivai.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/10039/... · Web viewDengan kesadaran ini pula Universitas Gunadarma mengerahkan segala daya upayanya agar

EVALUASI DIRI

112 Evaluasi Diri Institusi-Universitas Gunadarma

6. Hibah Bersaing

- - 0 0 0 0 0 0 0 0

Jumlah 0 0 2 1 6 0 0 1 0 6

Seperti tampak pada tabel di atas, sampai saat ini, dosen dari Program Studi Sistem Informasi baru berani bersaing dalam kategori penelitian yang diselenggarakan Kopertis dan kelompok Dosen Muda, itu pun jumlahnya sangat sedikit. Dari data yang tersedia di lembaga penelitian, dalam lima tahun terakhir hanya 9 judul penelitian yang diajukan, yakni 2 diajukan ke Kopertis dan 7 ke PDM/SKW. Enam dari 9 judul yang diajukan dinyatakan lulus seleksi.

Dilihat dari angka di atas, dibandingkan jumlah dosen sebanyak 143 di Program Studi Sistem Informasi, statistik ini tentunya masih jauh dari yang seharusnya. Terlebih lagi jika dibandingkan dengan pengalaman mengajar kebanyakan dosen yang sudah dapat dianggap senior, seharusnya mereka sudah mampu bersaing dalam kompetisi yang lebih tinggi, seperti Fundamental, Hibah Bersaing, Riset Unggulan Terpadu, Riset Unggulan Kemitraan, dan lain-lain. Meskipun jumlah penelitian yang diajukan ke hibah eksternal sangat minim, pemberdayaan hasil penelitian dari Program Studi ini sudah dapat dinyatakan cukup baik. Data tentang hal dimaksud dapat dilihat pada Tabel 5.6.

Tabel 5.6. Kerjasama Program Studi Sisten Informasi dengan Pihak Luar 2003-2007

No.Institusi/Perusahaan Mitra

KerjasamaTahun

2003 2004 2005 2006 2007

1. Kowani (Kongres Wanita Indonesia)

2. Microsoft

3. Kejaksaan Agung RI

4. Bank Indonesia

5. PT. Indosat

6. Departemen Perindustrian

Jumlah 3 2 1 3 1

Kerjasama yang dijalin Program Studi ini dalam memberdayakan penelitian yang dihasilkan selama lima (5) tahun terakhir dengan industri, menduduki peringkat kedua di antara Program Studi yang ada di Universitas Gunadarma. Selama lima (5) tahun terakhir, Program Studi ini sudah melakukan kerja sama dengan 6 industri atau organisasi, baik dalam jasa pelatihan, pendidikan, dan pengembangan, maupun dalam jasa pengembangan perangkat lunak yang dibutuhkan pengguna.

2. Program Studi Sistem Komputer

Penelitian oleh dosen dari Program Studi Sistem Komputer masih tergolong sedikit dibandingkan dengan jumlah dosen tetapnya (41 orang) bila ditinjau dari keikutsertaan dalam hibah eksternal, seperti pelbagai Program Hibah Penelitian dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. Tetapi Program Studi ini selama lima (5) tahun terakhir, yaitu tahun 2002-2006, mendapatkan hibah yang didanai melalui Asian Development Bank (ADB) yang dinamai Technological and Professional Skills Development Project (TPSDP). Melalui proyek ini, produktivitas penelitian mengalami peningkatan, yakni

60

Page 61: Latar Belakang Masalahdaniel_rivai.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/10039/... · Web viewDengan kesadaran ini pula Universitas Gunadarma mengerahkan segala daya upayanya agar

EVALUASI DIRI

Evaluasi Diri Institusi-Universitas Gunadarma 111

rata-rata 20 judul per tahun. Kemampuan dosen dalam meneliti sebenarnya tidak perlu diragukan lagi pada Program Studi ini, karena hasil penelitian yang didanai tersebut setelah diseminarkan di tingkat nasional selalu mendapatkan nilai yang sangat baik.

Tabel 5.7. Profil Kegiatan Penelitian Program Studi Sistem Komputer 2003-2007

No. Kategori Penelitian

Jumlah Judul Penelitan Yang

Diajukan Tahun Anggaran

Jumlah Judul Penelitian yang

Didanai Tahun Anggaran

2003 2004 2005 2006 2007 2003 2004 2005 2006 2007

1. TPSDP 48 66 66 0 0 16 22 22 0 0

2. Kopertis 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

3. PDM/SKW - - 0 1 1 0 0 0 1 1

4. Pekerti - - 0 0 0 0 0 0 0 0

5. Fundamental - - 0 0 0 0 0 0 0 0

6. Hibah Bersaing - - 0 0 0 0 0 0 0 0

Jumlah 48 66 66 1 1 16 22 22 1 1

Pada setiap periode seminar hasil penelitian research grant dan teaching grant, peneliti dari Program Studi Sistem Komputer Universitas Gunadarma selalu menempati posisi 1, bahkan sering posisi 2 dan 3 pun diraih. Tetapi di luar pendanaan program TPSDP, proposal penelitian yang dihasilkan oleh dosen dari Program Studi Sistem Komputer sangat sedikit dibandingkan dengan jumlah dosen tetap. Di luar pendanaan TPSDP, dosen dari Program Studi ini baru berani bersaing dalam level Penelitian Dosen Muda (PDM). Hingga saat ini, baru satu judul penelitian yang secara berturut-turut memeroleh pendanaan dari luar, yakni untuk tahun anggaran 2006 dan 2007.

Meskipun hibah kompetisi yang diikuti cukup sedikit, namun pemberdayaan dalam wujud kerjasama sudah baik dengan menjalin 4 kerjasama untuk meningkatan mutu hasil penelitian, sebagaimana tampak dalam tabel di bawah ini. Kerjasama yang terbaru adalah dengan kedutaan besar perancis diantaranya tahun 2007 ini mengirim 2 staf pengajar untuk melakukan riset bersama di LE2I Université de Bourgogne, Prancis selama 1 bulan dengan difasilitasi oleh pusat studi “Mikroelektronika dan Pengolahan Citra”.

Tabel 5.8. Kerjasama Program Studi Sisten Komputer dengan Pihak Luar 2003-2007

No. Institusi/Perusahaan Mitra Kerjasama Tahun2003 2004 2005 2006 2007

1. Departemen Perindustrian

2. Mentor Graphics

3. Austria Microsystems (AMS)

4. Kedutaan Besar Prancis

JUMLAH 1 1 1 3 4

Program Studi Sistem Komputer meruapakan salah satu Program Studi tertua di Universitas Gunadarma. Sebagian besar dosen sudah termasuk kategori senior, yang

Portfolio 61

Page 62: Latar Belakang Masalahdaniel_rivai.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/10039/... · Web viewDengan kesadaran ini pula Universitas Gunadarma mengerahkan segala daya upayanya agar

EVALUASI DIRI

112 Evaluasi Diri Institusi-Universitas Gunadarma

seharusnya sudah mampu bersaing di kancah hibah kompetisi penelitian eksternal level Fundamental, Hibah Bersaing, dan lain-lain. Permasalahannya mungkin terletak pada minat dan motivasi yang kurang, karena dianggap tidak akan memberikan tambahan pendapatan yang signifikan. Budaya meneliti dengan demikian harus ditumbuhkan melalui pengadaan workshop metodologi penelitian dan proposal penelitian, serta mengaktifkan kelompok-kelompok penelitian (research group).

3. Program Studi Manajemen

Dilihat dari jumlah proposal penelitian yang diajukan ke hibah kompetisi eksternal oleh dosen dari Program Studi Manajemen, Program Studi ini sudah lebih baik dibandingkan dengan dua Program Studi sebelumnya. Meskipun jumlah judul dan dosen yang terlibat masih sedikit, tapi hibah kompetisi Kopertis, Penelitian Dosen Muda (PDM), Studi Kajian Wanita (SKW), dan Hibah Bersaing (HB) sudah diperoleh beberapa kali. Tahun 2006, dua judul dari Program Studi ini mendapatkan dana penelitian dari kopertis, sebanyak 3 dan 4 judul secara berturut-turut tahun 2006 dan 2007 mendapatkan dana PDM, dan sebanyak 3 judul didanai HB Dikti tahun anggaran 2007. Bahkan untuk pengajuan tahun anggaran 2008, PDM dari Program Studi ini sebanyak 14 judul, tetapi HB untuk pengajuan yang baru menjadi hanya 1. Rincian tentang hal tersebut disajikan dalam Tabel 5.9.

Tabel 5.9. Profil Kegiatan Penelitian Program Studi Manajemen 2003-2007

No. Kategori Penelitian Jumlah Judul Penelitan Yang

Diajukan Tahun Anggaran

Jumlah Judul Penelitian yang

Didanai Tahun Anggaran

2003 2004 2005 2006 2007 2003 2004 2005 2006 2007

1. TPSDP 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

2. Kopertis 0 0 0 3 0 0 0 0 2 0

3. PDM/SKW - - 0 4 4 0 0 0 3 4

4. Pekerti - - 0 0 0 0 0 0 0 0

5. Fundamental - - 0 0 0 0 0 0 0 0

6. Hibah Bersaing - - 0 1 3 0 0 0 0 3

Jumlah 0 0 0 8 7 0 0 0 5 7

Meskipun dilihat dari jumlah dosen yang sebanyak 99 orang, jumlah penelitian yang harus dilakukan dan dihasilkan tentunya masih perlu ditingkatkan. Tetapi dalam beberapa tahun terakhir ini, motivasi dosen Program Studi Manajemen dalam hal penelitian mengalami peningkatan yang cukup pesat. Berkat upaya yang tidak kenal lelah, Program Studi ini mendapatkan PHK-A3 untuk tahun anggaran 2007-2009.

Di samping itu, meskipun jumlah penelitian yang diajukan ke hibah eksternal masih relatif sedikit, pemberdayaan hasil penelitian dari Program Studi ini sudah dapat dinyatakan cukup baik. Selama lima (5) tahun terakhir, Program Studi ini sudah melakukan kerja sama dengan 4 industri atau organisasi khususnya dalam jasa pelatihan, pendidikan, dan pengembangan, seperti tampak pada Tabel 5.10.

Tabel 5.10. Kerjasama Program Studi Manajemen dengan Pihak Luar 2003-2007

No. Institusi/Perusahaan Mitra Kerjasama Tahun2003 2004 2005 2006 2007

1. Asosiasi Ahli Manajemen Asuransi

62

Page 63: Latar Belakang Masalahdaniel_rivai.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/10039/... · Web viewDengan kesadaran ini pula Universitas Gunadarma mengerahkan segala daya upayanya agar

EVALUASI DIRI

Evaluasi Diri Institusi-Universitas Gunadarma 111

Indonesia2. Microsoft

3. Bank Indonesia

4. Departemen Perindustrian

Jumlah 2 1 1 3 1

4. Program Studi Akuntansi

Kompetisi eksternal dosen Program Studi Akuntansi masih hampir sama dengan Program Studi Sistem Informasi dan Sistem Komputer. Untuk hibah kompetisi Hibah Bersaing (HB), satu judul dari Program Studi ini memang sudah berhasil memenangkan kompetisi untuk tahun anggaran 2006 dan 2007, sebagaimana tampak dalam tabel di bawah ini. Pengajuan proposal penelitian untuk tahun anggaran 2008 sudah mulai terlihat keikutsertaan dosen dari program studi ini. Tiga (3) judul sudah diajukan untuk PDM anggaran 2008

Tabel 5.11. Profil Kegiatan Penelitian Program Studi Akuntansi 2003-2007

No. Kategori Penelitian

Jumlah Judul Penelitan Yang

Diajukan Tahun Anggaran

Jumlah Judul Penelitian yang

Didanai Tahun Anggaran

2003 2004 2005 2006 2007 2003 2004 2005 2006 2007

1. TPSDP 0 0 0 0 0 0 0 0 0 02. Kopertis 0 0 0 0 0 0 0 0 0 03. PDM/SKW - - 0 0 0 0 0 0 0 04. Pekerti - - 0 0 0 0 0 0 0 05. Fundamental - - 0 0 0 0 0 0 0 06. Hibah Bersaing - - 0 1 1 0 0 0 1 1

Jumlah 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1

Statistik penelitian dosen Program Studi ini dengan demikian masih jauh dari yang seharusnya. Jumlah penelitian eksternal yang mampu diraih masih sangat sedikit dibandingkan dengan jumlah dosen 107. Berbagai upaya masih harus dilakukan untuk mengembangkan kemampuan meneliti dan membentuk budaya meneliti.Tetapi di sisi lain, meskipun jumlah penelitian yang diajukan ke hibah eksternal sangat minim, pemberdayaan hasil penelitian dari Program Studi ini sudah dapat dinyatakan cukup baik. Sama halnya dengan Program Studi Manajemen, selama lima (5) tahun terakhir, Program Studi ini sudah melakukan kerja sama dengan 4 industri atau organisasi dalam jasa pelatihan, pendidikan, dan pengembangan.

Tabel 5.12. Profil Kerjasama Program Studi Akuntansi dengan Pihak Luar 2003-2007

No.Institusi/Perusahaan Mitra

KerjasamaTahun

2003 2004 2005 2006 2007

1. Microsoft

2. MYOB

Portfolio 63

Page 64: Latar Belakang Masalahdaniel_rivai.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/10039/... · Web viewDengan kesadaran ini pula Universitas Gunadarma mengerahkan segala daya upayanya agar

EVALUASI DIRI

112 Evaluasi Diri Institusi-Universitas Gunadarma

3. Bank Indonesia

4. Departemen Perindustrian

Jumlah 3 3 2 2 1

5. Program Studi Teknik Informatika

Program Studi Teknik Informatika termasuk salah satu Program Studi jenjang S1 dari 12 Program Studi S1 di lingkungan Universitas Gunadarma yang belum pernah mendapatkan hibah kompetisi eksternal dalam lima (5) tahun terakhir. Untuk pengajuan tahun anggaran 2008, dosen dari Program Studi ini sudah terlihat partisipasinya. Ada satu (1) judul PDM dan satu (1) judul HB yang diajukan. Dilihat dari senioritas dosen pada Program Studi ini, dan jumlah dosen tetap sebanyak 135 orang, seharusnya jumlah proposal dan hibah yang didapatkan bisa lebih banyak dan lebih meningkat. Berbagai upaya dengan demikian masih harus dilakukan untuk mengembangkan kemampuan meneliti dan membentuk budaya meneliti pada Program Studi ini.

Tabel 5.13. Profil Kegiatan Penelitian Program Studi Teknik Informatika2003-2007

No. Kategori Penelitian

Jumlah Judul Penelitan Yang

Diajukan Tahun Anggaran

Jumlah Judul Penelitian yang

Didanai Tahun Anggaran

2003 2004 2005 2006 2007 2003 2004 2005 2006 2007

1. TPSDP 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

2. Kopertis 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

3. PDM/SKW - - 0 0 0 0 0 0 0 0

4. Pekerti - - 0 0 0 0 0 0 0 0

5. Fundamental - - 0 0 0 0 0 0 0 0

6. Hibah Bersaing - - 0 0 0 0 0 0 0 0

Jumlah 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Tetapi dilihat dari pemberdayaan hasil penelitian, Program Studi ini menempati peringkat pertama dari antara Program Studi yang ada di Universitas Gunadarma. Penelitian yang dihasilkan selama ini menggunakan dana internal sudah banyak diterapkan di masyarakat. Selama lima (5) tahun terakhir, Program Studi ini sudah melakukan kerja sama dengan 8 industri atau organisasi baik dalam jasa pelatihan, pendidikan, dan pengembangan, maupun dalam jasa pengembangan sistem dan perangkat lunak yang dibutuhkan pengguna. Tahun 2007 melalui kerjasama dengan Kedutaan Besar Prancis akan mengirim 2 staf untuk melakukan penelitian selama 1 bulan di LE2I Université de Bourgogne, Prancis dengan difasilitasi oleh pusat studi “Mikroelektronika dan Pengolahan Citra”.

Tabel 5.14. Profil Kerjasama Program Studi Teknik Informatika dengan Pihak Luar 2003-2007

No. Institusi/Perusahaan Mitra Kerjasama

Tahun

2003 2004 2005 2006 2007

64

Page 65: Latar Belakang Masalahdaniel_rivai.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/10039/... · Web viewDengan kesadaran ini pula Universitas Gunadarma mengerahkan segala daya upayanya agar

EVALUASI DIRI

Evaluasi Diri Institusi-Universitas Gunadarma 111

1. PT. Elnusa Komputer

2. Asosiasi Ahli Manajemen Asuransi Indonesia

3. Microsoft

4. Menteri Negara Riset & Teknologi

Tabel 5.14. Profil Kerjasama Program Studi Teknik Informatika dengan Pihak Luar 2003-2007 (lanjutan)

No. Institusi/Perusahaan Mitra Kerjasama Tahun

2003 2004 2005 2006 2007

5. Cisco Networking

6. Austriamicrosystem

7. Bank Indonesia

8. Departemen Perindustrian

9. Kedutaan Besar Prancis

Jumlah 4 4 2 4 2

6. Program Studi Teknik Elektro

Program Studi Teknik Elektro merupakan Program Studi yang relatif baru di Universitas Gunadarma. Kemampuan meneliti dosen di Program Studi ini jika dilihat dari kuantitas juga masih sangat jauh. Dalam lima (5) tahun terakhir, hanya satu (1) judul penelitian yang diajukan ke sponsor eksternal, yaitu ke Kopertis, yakni pada tahun 2006. Judul yang hanya satu ini pun tidak lulus seleksi. Untuk tahun anggaran 2008, sudah ada satu (1) judul HB yang diajukan dari Program Studi ini, meskipun demikian angka ini masih sangat kecil dibandingkan jumlah dosen tetap sebanyak 20 orang. Penelitian pada Program Studi Teknik Elektro dengan demikian bukan hanya sangat jauh dari kuantitas, tapi juga masih jauh dari segi kualitas. Berbagai upaya masih harus dilakukan untuk mengembangkan kemampuan meneliti oleh dosen pada Program Studi ini.

Tabel 5.15. Profil Kegiatan Penelitian Program Studi Teknik Elektro 2003-2007

No. Kategori Penelitian

Jumlah Judul Penelitan Yang

Diajukan Tahun Anggaran

Jumlah Judul Penelitian yang

Didanai Tahun Anggaran

2003 2004 2005 2006 2007 2003 2004 2005 2006 2007

1. TPSDP 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

2. Kopertis 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0

3. PDM/SKW - - 0 0 0 0 0 0 0 0

4. Pekerti - - 0 0 0 0 0 0 0 0

5. Fundamental - - 0 0 0 0 0 0 0 0

6. Hibah Bersaing - - 0 0 0 0 0 0 0 0

Jumlah 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0

Portfolio 65

Page 66: Latar Belakang Masalahdaniel_rivai.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/10039/... · Web viewDengan kesadaran ini pula Universitas Gunadarma mengerahkan segala daya upayanya agar

EVALUASI DIRI

112 Evaluasi Diri Institusi-Universitas Gunadarma

Meskipun jumlah penelitian yang diajukan ke hibah eksternal sangat minim, pemberdayaan hasil penelitian dari Program Studi ini sudah dapat dinyatakan lumayan bagus. Kerja sama yang dijalin Program Studi ini dalam memberdayakan penelitian yang dihasilkan selama lima (5) tahun terakhir dengan industri, menduduki peringkat ketiga dari antara Program Studi yang ada di Universitas Gunadarma. Selama lima (5) tahun terakhir, Program Studi ini sudah melakukan kerja sama dengan 4 industri atau organisasi, baik dalam jasa pelatihan, pendidikan, dan pengembangan, maupun dalam jasa pengembangan perangkat lunak yang dibutuhkan pengguna. Tahun 2007 ini melalui kerjasama dengan Kedutaan Besar Prancis, akan mengirimkan 1 staf untuk melakukan riset di LE2I Université de Bourgogne, Prancis selama 3 tahun yang difasilitasi oleh pusat studi “Mikroelektronika dan Pengolahan Citra”.

Tabel 5.16. Kerjasama Program Studi Teknik Elektro dengan Pihak Luar 2003-2007

No. Institusi/Perusahaan Mitra Kerjasama

Tahun

2003 2004 2005 2006 2007

1. PT. Radio Serang Banten Raya

2. PT. Cipta Megaswara Televisi

3. PT. Radio Cahaya Station

4. PT. Swara Kota Indah

5. Kedutaan Besar Prancis

Jumlah 0 0 4 0 1

7. Program Studi Teknik Mesin

Hibah penelitian eksternal yang diperoleh dosen Program Studi Teknik Mesin masih sangat kecil persentasenya dibandingkan dengan jumlah dosen tetapnya (sebanyak 22 orang). Dilihat dari proposal penelitian yang diajukan ke hibah kompetisi Dikti, setiap tahun dalam lima (5) tahun terakhir selalu ada proposal ke kopertis, Penelitian Dosen Muda (PDM), dan Hibah Bersaing (HB) yang diajukan, tapi baru tahun 2006 ada satu (1) judul proposal Kopertis dan HB yang dapat memenangkan kompetisi. Untuk pengajuan proposal penelitian tahun anggaran 2008 ke Dikti juga belum terlihat ada peningkatan. Ada dua proposal HB yang diajukan, tapi angka ini masih sama dengan tahun-tahun sebelumnya, dan masih diajukan oleh dosen yang sama. Dilihat dari data historisnya, dosen yang mengajukan proposal penelitian dalam lima (5) itu adalah orang yang sama.

Tabel 5.17. Profil Kegiatan Penelitian Program Studi Teknik Mesin 2003-2007

No. Kategori Penelitian

Jumlah Judul Penelitan Yang Diajukan Tahun Anggaran

Jumlah Judul Penelitian yang Didanai Tahun Anggaran

2003 2004 2005 2006 2007 2003 2004 2005 2006 2007

1. TPSDP 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

2. Kopertis 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0

3. PDM/SKW - - 2 1 0 0 0 0 0 0

4. Pekerti - - 0 0 0 0 0 0 0 0

5. Fundamental - - 0 0 0 0 0 0 0 0

6. Hibah Bersaing - - 2 1 1 0 0 0 0 1

Jumlah 0 0 4 2 1 0 0 0 0 1

66

Page 67: Latar Belakang Masalahdaniel_rivai.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/10039/... · Web viewDengan kesadaran ini pula Universitas Gunadarma mengerahkan segala daya upayanya agar

EVALUASI DIRI

Evaluasi Diri Institusi-Universitas Gunadarma 111

Hal ini mengindikasikan bahwa baik kuantitas maupun kualitas penelitian dosen di Program Studi Teknik Mesin masih harus ditingkatkan. Berbagai upaya masih harus dilakukan untuk mengembangkan kemampuan meneliti oleh dosen, di antaranya pembekalan metodologi penelitian dan pembuatan proposal, membentuk kelompok-kelompok penelitian supaya iklim penelitian semakin terasa, dan diseminasi hasil penelitian.

Menggunakan dana internal, dosen dan mahasiswa sudah menghasilkan beberapa produk yang berdaya guna bagi pengembangan perekonomian rakyat. Hasil penelitian dari kalangan dosen maupun mahasiswa Program Studi Teknik Mesin tentunya harus diberdayakan untuk kesejahteraan masyarakat. Dana dari hibah ini diharapkan selain untuk semakin meningkatkan kemampuan penelitian dosen, juga dapat digunakan untuk memberdayakan hasil penelitian, baik yang sudah ada maupun yang akan dihasilkan, bagi kesejahteraan masyarakat, khususnya Usaha Kecil, Menengah, dan Koperasi (UKMK).

8. Program Studi Teknik Industri

Dilihat dari kuantitas dan kualitas proposal penelitian yang diajukan oleh dosen ke sponsor eksternal, Program Studi Teknik Industri masih di bawahnya Program Studi Teknik Mesin. Dalam lima (5) tahun terakhir, dosen Program Studi Teknik Industri hanya menghasilkan dua (2) proposal yang diajukan ke PDM Dikti, dan baru satu (1) yang lulus seleksi. Bahkan untuk tahun anggaran 2008, hanya dua (2) proposal penelitian yang dihasilkan dan diajukan ke PDM Dikti.

Tabel 5.18. Profil Kegiatan Penelitian Program Studi Teknik Industri 2003-2007

No. Kategori Penelitian

Jumlah Judul Penelitan Yang

Diajukan Tahun Anggaran

Jumlah Judul Penelitian yang

Didanai Tahun Anggaran

2003 2004 2005 2006 2007 2003 2004 2005 2006 2007

1. TPSDP 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

2. Kopertis 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

3. PDM/SKW - - 1 1 0 0 0 0 1 0

4. Pekerti - - 0 0 0 0 0 0 0 0

5. Fundamental - - 0 0 0 0 0 0 0 0

6. Hibah Bersaing

- - 0 0 0 0 0 0 0 0

Jumlah 0 0 1 1 0 0 0 0 1 0

Berdasarkan angka ini, dibandingkan dengan jumlah dosen tetap 18 orang, dapat dinyatakan bahwa kemampuan meneliti oleh dosen dan budaya penelitian masih harus dikembangkan. Jumlah dosen pada Program Studi ini memang paling sedikit dibandingkan pada Program Studi lain di lingkungan Universitas Gunandarma, tetapi masih ada beberapa dosen yang belum pernah ikut berpartisipasi dalam memperebutkan hibah kompetisi eksternal.

Sama halnya dengan Program Studi Teknik Mesin, produk penelitian dari Program Studi Teknik Industri yang dihasilkan dosen bersama dengan mahasiswa sudah cukup banyak menggunakan dana internal. Hasil penelitian ini tentunya dapat diberdayakan secara langsung bagi kesejahteraan masyarakat, khususnya dalam membantu

Portfolio 67

Page 68: Latar Belakang Masalahdaniel_rivai.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/10039/... · Web viewDengan kesadaran ini pula Universitas Gunadarma mengerahkan segala daya upayanya agar

EVALUASI DIRI

112 Evaluasi Diri Institusi-Universitas Gunadarma

pengembangan Usaha Kecil, Menengah, dan Koperasi (UKMK), sesuai dengan pemberdayaan perekonomian rakyat kecil oleh pemerintah. Permasalahannya adalah produk yang dihasilkan belum dapat diberdayakan pihak UKMK karena kurangnya dana dalam hal link and match. Diperlukan sponsor, seperti PHK institusi ini, untuk mensponsori link and match produk-produk penelitian dari Program Studi Teknik Mesin dan Teknik Industri dengan pihak industri, khususnya UKMK.

9. Program Studi Teknik Sipil

Penelitian yang dilakukan dosen Program Studi Teknik Sipil, yang disponsori eksternal, masih tergolong rendah. Dalam lima (5) tahun pertama, pernah dalam satu tahun, dosen di Program Studi ini cukup produktif dengan menghasilkan 6 proposal PDM dan satu (1) penelitian fundamental. Tapi sayangnya, hanya satu (1) proposal PDM yang lulus seleksi. Hasil ini membuat dosen di Program Studi Teknik Sipil tidak termotivasi untuk ikut bersaing mendapatkan pendanaan penelitian eksternal. Meskipun tahun terakhir ada proposal HB yang diajukan dan lulus seleksi dari Program Studi ini, tapi dilihat dari pelaksana penelitiannya, orangnya masih yang sama. Memotivasi dosen untuk ikut bersaing mendapatkan hibah penelitian eksternal perlu dilakukan di Program Studi ini.

Tabel 5.19. Profil Kegiatan Penelitian Program Studi Teknik Sipil dan Perencanaan 2003-2007

No. Kategori Penelitian

Jumlah Judul Penelitan Yang

Diajukan Tahun Anggaran

Jumlah Judul Penelitian yang

Didanai Tahun Anggaran

2003 2004 2005 2006 2007 2003 2004 2005 2006 2007

1. TPSDP 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

2. Kopertis 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

3. PDM/SKW - - 6 1 0 0 0 1 1 0

4. Pekerti - - 0 0 0 0 0 0 0 0

5. Fundamental - - 1 0 0 0 0 0 0 0

6. Hibah Bersaing

- - 0 0 1 0 0 0 0 1

Jumlah 0 0 7 1 1 0 0 1 1 1

10. Program Studi Teknik Arsitektur

Budaya meneliti oleh dosen di Program Studi Teknik Arsitektur termasuk kategori baik antara Program Studi yang ada di lingkungan Universitas Gunadarma. Hal ini ditunjukkan jumlah proposal penelitian yang diajukan ke hibah kompetisi eksternal. Dalam lima (5) tahun terakhir, dosen dari Program Studi Teknik Arsitektur memenangkan beberapa PDM dan satu (1) HB. Meskipun pada tahun anggaran 2007 hanya satu proposal HB yang diajukan dosen Program Studi ini, pada tahun anggaran 2008 jumlah proposal penelitian dosen muda yang diajukan meningkat menjadi 7 judul dan HB bersaing satu (1) judul. Relatif terhadap jumlah dosen tetap (sebanyak 13 orang), jumlah proposal yang dihasilkan ini sudah cukup baik

68

Page 69: Latar Belakang Masalahdaniel_rivai.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/10039/... · Web viewDengan kesadaran ini pula Universitas Gunadarma mengerahkan segala daya upayanya agar

EVALUASI DIRI

Evaluasi Diri Institusi-Universitas Gunadarma 111

Tabel 5.20. Profil Kegiatan Penelitian Program Studi Teknik Sipil dan Perencanaan 2003-2007

No. Kategori Penelitian

Jumlah Judul Penelitan Yang

Diajukan Tahun Anggaran

Jumlah Judul Penelitian yang

Didanai Tahun Anggaran

2003 2004 2005 2006 2007 2003 2004 2005 2006 2007

1. TPSDP 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

2. Kopertis 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

3. PDM/SKW - - 5 4 0 0 0 1 4 0

4. Pekerti - - 0 0 0 0 0 0 0 0

5. Fundamental - - 0 0 0 0 0 0 0 0

6. Hibah Bersaing

- - 0 1 1 0 0 0 0 1

Jumlah 0 0 5 5 1 0 0 1 4 1

Program Studi ini dipercaya untuk mendapatkan PHK A3 untuk tahun anggaran 2007-2009. Perolehan hibah PHK A3 ini diharapkan akan dapat meningkatkan kuantitas dan kualitas penelitian, karena merupakan salah satu program dalam hibah tersebut.

11. Program Studi Sastra

Budaya meneliti di kalangan dosen Program Studi Sastra juga masih kurang. Dibandingkan dengan jumlah dosen, jumlah proposal penelitian yang diajukan ke pihak eksternal masih sangat minim. Dalam beberapa tahun terakhir ini, proposal penelitian yang diajukan dosen dari Program Studi Sastra hanya 3 PDM, dan hanya satu (1) di antaranya yang lulus seleksi. Untuk tahun anggaran 2008, mulai terlihat adanya peningkatan, satu proposal sudah diajukan untuk didanai PHB, dan beberapa dosen sudah berintegrasi dengan dosen dari Program Studi lainnya dalam PHB. Tetapi dibandingkan dengan jumlah dan level pendidikan dosen yang ada di Program Studi Sastra, proposal tersebut masih sangat kurang dari segi kuantitas dan kualitas.

Tabel 5.21. Profil Kegiatan Penelitian Program Studi Sastra 2003-2007

No. Kategori Penelitian

Jumlah Judul Penelitan Yang

Diajukan Tahun Anggaran

Jumlah Judul Penelitian yang

Didanai Tahun Anggaran

2003 2004 2005 2006 2007 2003 2004 2005 2006 2007

1. TPSDP 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

2. Kopertis 0 0 0 2 0 0 0 0 0 0

3. PDM/SKW - - 2 0 1 0 0 0 0 1

4. Pekerti - - 0 0 0 0 0 0 0 0

Portfolio 69

Page 70: Latar Belakang Masalahdaniel_rivai.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/10039/... · Web viewDengan kesadaran ini pula Universitas Gunadarma mengerahkan segala daya upayanya agar

EVALUASI DIRI

112 Evaluasi Diri Institusi-Universitas Gunadarma

5. Fundamen tal

- - 0 0 0 0 0 0 0 0

6. Hibah Bersaing

- - 0 0 0 0 0 0 0 0

Jumlah 0 0 2 2 1 0 0 0 0 1

12. Program Studi Psikologi

Dosen pada Program Studi Psikologi termasuk kelompok yang banyak mengajukan proposal penelitian ke pihak eksternal di antara Program Studi yang ada di lingkungan Universitas Gunadarma selama ini, tetapi dalam dua (2) terakhir budaya ini menurun drastis. Dalam dua (2) tahun terakhir, tidak ada dosen yang memperoleh PDM, karena memang tidak ada yang mengajukannya. Dalam dua tahun terakhir memang ada dua (2) proposal kategori Pekerti (Penelitian antar-perguruan tinggi) yang diajukan, tapi hanya satu judul yang dinyatakan lulus.

Tabel 5.22. Profil Kegiatan Penelitian Program Studi Psikologi 2003-2007

No. Kategori Penelitian

Jumlah Judul Penelitan Yang Diajukan Tahun Anggaran

Jumlah Judul Penelitian yang Didanai Tahun Anggaran

2003 2004 2005 2006 2007 2003 2004 2005 2006 2007

1. TPSDP 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

2. Kopertis 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

3. PDM/SKW - - 8 0 0 2 1 3 0 0

4. Pekerti - - 1 2 1 0 0 0 1 1

5. Fundamental - - 0 0 0 0 0 0 0 0

6. Hibah Bersaing - - 0 0 0 0 0 0 0 0

Jumlah 0 0 9 2 1 2 1 3 1 1

Statistik jumlah proposal yang diajukan ke sponsor eksternal, seperti terlihat dalam tabel di atas, makin menurun tahun demi tahun. Di samping itu, kualitas proposal penelitian yang diajukan juga masih rendah. Kategori PDM termasuk kategori paling rendah yang didanai oleh Dikti. Demikian juga Pekerti, karena dosen dari Program Studi Psikologi Universitas Gunadarma menginduk melakukan penelitian ke dosen dari Program Studi Psikologi yang dinilai sudah lebih tinggi kemampuan penelitiannya. Berbagai upaya dengan demikian masih harus dilakukan untuk mengembangkan kemampuan meneliti dan membentuk budaya meneliti di kalangan dosen Program Studi psikologi.

13. Program Studi Kebidanan

Kebidanan merupakan program studi baru di lingkungan Universitas Gunadarma. Program studi ini baru didirikan tahun 2006. Dalam 1 tahun sejak berdirinya, belum pernah ada dosen dari Program Studi ini yang mengajukan proposal penelitian ke pihak eksternal. Baru pada tahun anggaran 2008, ada satu (1) proposal dari akademi ini yang diajukan ke PDM Dikti.

5.2.2. Publikasi ilmiah

70

Page 71: Latar Belakang Masalahdaniel_rivai.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/10039/... · Web viewDengan kesadaran ini pula Universitas Gunadarma mengerahkan segala daya upayanya agar

EVALUASI DIRI

Evaluasi Diri Institusi-Universitas Gunadarma 111

Kemampuan menuangkan hasil penelitian itupun dalam suatu tulisan ilmiah yang dapat dipublikasikan di jurnal nasional maupun internasional cukup baik, dari data tahun 2006-2007, artikel yang diterima untuk seminar atau jurnal nasional sebanyak 71 judul dan yang diterima di seminar atau jurnal internasional sebanyak 30 judul. Untuk ukuran universitas di Indonesia apalagi kalau dibandingkan dengan universitas swasta di Indonesia, hal ini sangat menggembirakan.

Tabel 5.23. Publikasi Dosen Dalam Seminar Ilmiah Nasional/Internasional Selama 2006-2007

Partisipasi DosenSeminar atau

Jurnal NasionalSeminar atau

Jurnal Internasional

1. Sistem Informasi 10 32. Sistem Komputer 7 43. Manajemen 6 34. Akuntansi 1 35. Teknik Informatika 13 66. Teknik Mesin 2 07. Teknik Elektro 3 28. Teknik Industri 9 19. Teknik Sipil 2 1

10. Teknik Arsitektur 5 311. Sastra 5 112. Psikologi 8 3

Total 71 30

Seperti tampak pada tabel di atas, Dosen Teknik Informatika, termasuk di dalamnya yang berstatus mahasiswa program Doktor Teknik Informatika, mengirimkan sebanyak 13 untuk seminar atau jurnal nasional dan 6 untuk seminar atau jurnal internasional. Untuk dosen Sistem Informasi angka ini berturut-turut adalah 10 dan 3, Manajemen serta Akuntansi masing-masing 6 dan 3 serta 1 dan 3.

Prosentase dosen yang mengikuti seminar atau mengirimkan jurnal baik nasional maupun internasional telah mencapai 9,56% (101 tulisan /1056 dosen), yang berarti terdapat peningkatan cukup tajam dari angka sebelumnya yang hanya 7,26%; namun demikian angka 9,56% ini masih terlalu kecil. Dengan demikian perlu ditingkatkan lagi langkah strategis untuk meningkatkan keikutsertaan dosen dalam kegiatan ilmiah ini.

5.2.3. Upaya Lembaga Penelitian

Berbagai upaya memang sudah dilakukan Lembaga Penelitian memotivasi dosen untuk ikut berpartisipasi dalam kompetisi dana penelitian eksternal. Di antara upaya itu adalah dengan mengadakan workshop metodologi penelitian dan pembuatan proposal, untuk meningkatkan kemampuan dosen dalam memahami metodologi penelitian dan membuat proposal penelitian. Upaya ini tidak dapat dilakukan hanya sekali saja. Setelah melihat hasil workshop sebelumnya, workshop yang sama masih perlu dilakukan secara kontinu sampai lebih dari 50% dosen tetap sudah mampu bersaing mendapatkan hibah penelitian eksternal. Jumlah yang 50% diharapkan selanjutnya

Portfolio 71

Page 72: Latar Belakang Masalahdaniel_rivai.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/10039/... · Web viewDengan kesadaran ini pula Universitas Gunadarma mengerahkan segala daya upayanya agar

EVALUASI DIRI

112 Evaluasi Diri Institusi-Universitas Gunadarma

akan menularkan kemampuannya kepada dosen lainnya, dengan membentuk kelompok-kelompok penelitian.

Di samping itu juga perlu diadakan kompetisi dana penelitian internal, selain dari dana tetap yang sudah dikeluarkan oleh yayasan. Kompetisi ini diharapkan akan membentuk perilaku kompetisi penelitian yang nantinya akan dapat dimanfaatkan dalam berkompetisi dengan pihak eksternal.Untuk membangkitkan motivasi dosen dalam penelitian, perlu kiranya dimulai dengan kompetesi internal. Beberapa orang (meskipun jumlahnya tidak banyak) pernah mencoba PDM beberapa kali, ada yang sampai tiga kali. Tapi karena selalu gagal, tahun-tahun terakhir ini mereka tidak termotivasi lagi untuk mencoba. Mereka yang telah mencoba beberapa kali bersaing memperebutkan dana penelitian eksternal perlu dimotivasi dengan mengadakan kompetesi internal. Dengan demikian diharapkan budaya meneliti tidak hanya menjadi milik orang-orang tertentu, tapi milik semua dosen di lingkungan Universitas Gunadarma.

Rendahnya jumlah dan mutu penelitian disebabkan oleh penguasan metodologi penelitian yang masih belum memadai. Hal ini memerlukan peningkatan kemampuan metodologi penelitian, terutama untuk dosen yang belum memperoleh pengalaman hibah penelitian kompetitif. Berbagai peluang hibah kompetitif dan kerjasama dengan pihak eksternal bisa dimanfaatkan oleh dosen jika kemampuan penelitiannya lebih meningkat. Peningkatan mutu dan jumlah penelitian ini akan didukung oleh berbagai pusat kajian yang baru dibentuk oleh Universitas Gunadarma.

Kedua kegiatan tersebut tentunya membutuhkan dana yang tidak sedikit. Mengandalkan dana 100% dari yayasan tentunya bukan suatu hal yang bijak, karena akan mengurangi dana operasional penting lainnya. Pendanaan dari luar yayasan harus dicari dan didapatkan.

72

Page 73: Latar Belakang Masalahdaniel_rivai.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/10039/... · Web viewDengan kesadaran ini pula Universitas Gunadarma mengerahkan segala daya upayanya agar

EVALUASI DIRI

Evaluasi Diri Institusi-Universitas Gunadarma 111

BAB VIKETERSEDIAAN DAN PENGELOLAAN SUMBERDAYA

6.1. Sarana dan Prasarana

Kampus. Saat ini Universitas Gunadarma mengasuh 26 program studi. Kegiatan pendidikan di semua unit kerja program studi ini dilaksanakan dan didukung oleh unit-unit kerja lain seperti sekretariat kampus, laboratorium, perpustakaan, fakultas, dan lain-lain. Kampus Universitas Gunadarma mempunyai luas bangunan 198.914 m2 yang tersebar di sembilan lokasi, yaitu: Kampus Kenari (A), Kampus Salemba (B dan C), Kampus Depok (D), Kampus Kelapa Dua (E, G, dan H), Kampus Graha Simatupang, dan Kampus Kalimalang (J). Secara keseluruhan terdapat 305 ruang kuliah, 2 ruang auditorium, 4 ruang perpustakaan, ruang laboratorium, ruang layanan akademik, ruang rapat, ruang kerja pimpinan unit kerja, ruang kerja staf unit kerja, sekretariat kampus dan ruang tunggu dosen, masjid, layanan perbankan, fasilitas olahraga, dan halaman serta gedung parkir.

Sebanyak 91.80% luas kampus adalah ruang kuliah, 96.75% di antaranya adalah ruang-ruang kuliah di Kampus E, G, dan H (Lihat Tabel 6.1. tentang Profil Fasilitas Bangunan dan Ruangan). Keseluruhan prasarana tersebut dikelola secara profesional, terpusat, dan dengan prinsip resource sharing oleh Badan Pengelola Lingkungan Kampus (BPLK), sebuah badan otonom yang merupakan perangkat Yayasan Universitas Gunadarma. Pengelolaan prasarana kampus meliput: (i) perencanaan, (ii) pengadaan, (iii) pemanfaatan, (iv) pemeliharaan, dan (v) perbaikan.

Tabel 6.1. Profil Fasilitas Bangunan dan Ruangan

Nama Gedung

Luas (m2)Ratio

Ruang Adm/Aca

d

Luas

m2/Mhs

Ruang Kuliah

Labora-torium

Perpus-

takaan

Ruang

Dosen

Ruang Admin.

Ruang Lain Total

Kampus A 448 112 96 30 24 560 1,270 1:24 4.23Kampus B-C 1,152 384 36 96 130 208 2,006 1:12 1.67

Kampus D 2,918 933 389 518 432 2,449 7,640 1:11 3.18Kampus E-G-H 176,671 3,110 156 726 363 1,069 182,094 (1:497) 22.2

1Kampus J 1,280 448 - 144 432 3,600 5,904 1:04 5.90Graha Simatupang

132 204 12 8 8 35 397 1:28 10.18

Total : 182,601 4,988 676 1,514 1,380 7,887 198,914Keterangan :-          Yang termasuk Ruang lain (kolom 7) adalah : Koridor, WC, Lobby, Lift, Tangga,

Portfolio 73

Page 74: Latar Belakang Masalahdaniel_rivai.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/10039/... · Web viewDengan kesadaran ini pula Universitas Gunadarma mengerahkan segala daya upayanya agar

EVALUASI DIRI

112 Evaluasi Diri Institusi-Universitas Gunadarma

dll.-          Aula yang digunakan dapat dan sering digunakan sebagai ruang kuliah, dimasukkan dalam katagori ruang kuliah

Berdasarkan prinsip resource sharing, semua ruang kuliah pada umumnya dapat digunakan oleh semua program studi, dengan sedikit kekecualian. Ruang-ruang kuliah di Kampus D, E, dan G digunakan oleh semua mahasiswa D3 dan S1 termasuk mahasiswa D3 Kebidanan yang sebagian besar kuliahnya dilaksanakan di Kampus C, ruang-ruang kuliah di Kampus J digunakan oleh mahasiswa D3 dan S1 yang memilih dan terdaftar di kampus tersebut. Ruang-ruang kuliah di Kampus A, B, C, dan Graha Simatupang digunakan oleh semua program pascasarjana (Magister dan Doktor).

Jumlah mahasiswa aktif Universitas Gunadarma saat ini adalah 21.820 orang (lihat Tabel 6.2) yang kurang lebih setara dengan 480 kelas paralel. Setiap mahasiswa mempunyai beban studi normal 20 sks, yang setara dengan 20 jam kuliah, sehingga terdapat kegiatan perkuliahan 9600 kelas-jam/minggu. Untuk kelas pagi, Universitas Gunadarma menyelenggarakan kuliah selama 10 jam per hari dan 6 hari per minggu di 305 ruang kelas sehingga tersedia 18.300 ruang-kelas-jam/minggu. Dengan asumsi bahwa semua mahasiswa ini adalah kelas pagi saja serta dengan memperhatikan prinsip resource sharing ruang kuliah, jelaslah bahwa ketersediaan ruang kuliah masih mencukupi, bahkan ”tingkat hunian” baru mencapai 52,46%.

Tabel 6.2. Jumlah Mahasiswa Aktif Universitas Gunadarma Angkatan ATA 2006/2007

NO. PROGRAM STUDI JUMLAH MAHASISWA

Program Doktor1. Teknologi Informatika 372. Ilmu Ekonomi 58

Program Magister1. Teknik Elektro 332. Teknik Sipil 183. Manajemen Sistem Informasi 2804. Manajemen 2395. Psikologi 536. Sastra Inggris 27

Program Sarjana1. S1- Sistem Informasi 33062. S1- Sistem Komputer 9513. S1- Manajemen 22734. S1- Akuntansi 2633

Dengan ”tingkat hunian” sebesar 52.4% ini, cukup leluasa bagi civitas akademika untuk menyelenggarakan berbagai kegiatan ekstra kurikuler, atau bagi Universitas Gunadarma, untuk meningkatkan jumlah mahasiswanya.

74

Page 75: Latar Belakang Masalahdaniel_rivai.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/10039/... · Web viewDengan kesadaran ini pula Universitas Gunadarma mengerahkan segala daya upayanya agar

EVALUASI DIRI

Evaluasi Diri Institusi-Universitas Gunadarma 111

5. S1- Teknik Informatika 30896. S1- Teknik Mesin 4127. S1- Teknik Elektro 3108. S1- Teknik Industri 3469. S1- Teknik Sipil 109

10. S1- Teknik Arsitek 226

Tabel 6.2. Jumlah Mahasiswa Aktif Universitas Gunadarma Angkatan ATA 2006/2007 (Lanjutan)

NO. PROGRAM STUDI JUMLAH MAHASISWA

11. S1- Sastra Inggris 2712. S1- Psikologi 1323

Program Diploma 31. D3 Manajemen Informatika 43482. D3- Teknik Komputer 2023. D3- Manajemen Keuangan 1744. D3- Manajemen Pemasaran 1355. D3- Akuntasi 5766. D3- Kebidanan 90

Jumlah 21.820

Laboratorium. Sebagai Universitas berbasis teknologi informasi dan komunikasi, sebagian besar mata kuliah yang diberikan di seluruh program studi Universitas Gunadarma ditunjang oleh praktikum-praktikum berbasis teknologi informasi dan komunikasi. Tidak terkecuali program-program studi yang ”jauh” dari teknologi informasi, seperti Program Studi Sastra Inggris dan Program Studi Psikologi. Universitas Gunadarma memiliki 90 laboratorium. Dari 198.914 m2 luas kampus, 2,51% di antaranya, yaitu hampir lima ribu m2, adalah laboratorium di mana 62,35% di antaranya adalah laboratorium-laboratorium di Kampus E, G, dan H (Lihat Tabel 6.1. tentang Profil Fasilitas Bangunan dan Ruangan).

Setiap laboratorium Universitas Gunadarma merupakan perangkat dari salah satu dari dua: jurusan atau lembaga pengembangan fakultas. Setiap satu dari 12 jurusan yang ada di Universitas Gunadarma memiliki paling tidak 3 laboratorium reguler: laboratorium dasar, menengah, dan lanjut. Laboratorium-laboratorium ini menyelenggarakan praktikum penunjang teori yang materinya terkait erat dengan mata kuliah yang disampaikan di kelas. Selanjutnya, setiap satu dari enam lembaga fakultas di Universitas Gunadarma, sesuai dengan jumlah fakultas yang ada, mempunyai satu buah sampai enam laboratorium, sesuai dengan usia lembaga pengembangan itu.

Lembaga Pengembangan Komputer dan Lembaga Pengembangan Manajemen dan Akuntansi, keduanya sebagai lembaga pengembangan tertua di Universitas Gunadarma, adalah dua lembaga pengembangan dengan jumlah laboratorium terbanyak (lihat Tabel 6.3). Laboratorium-laboratorium di lembaga pengembangan menyelenggarakan kursus dan workshop, terutama dalam bentuk praktikum, di fakultas terkait. Berbagai kursus dan workshop diambil dan dikembangkan dari tema-tema terkini dari disiplin ilmu yang berada pada ruang lingkup fakultas terkait.

Portfolio 75

Page 76: Latar Belakang Masalahdaniel_rivai.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/10039/... · Web viewDengan kesadaran ini pula Universitas Gunadarma mengerahkan segala daya upayanya agar

EVALUASI DIRI

112 Evaluasi Diri Institusi-Universitas Gunadarma

Setiap mahasiswa diwajibkan untuk mengambil hanya satu tema workshop dan satu tema kursus yang diminati. Walaupun begitu, mereka diperkenankan untuk mengambil lebih dari satu tema workshop dan kursus jika ada tema lain yang diminati. Dengan berjalannya waktu, beberapa workshop dan kursus boleh jadi sudah tidak up to date lagi; dalam kasus seperti ini kursus dan workshop ini tidak diadakan lagi tetapi, jika relevan, ”diturunkan” menjadi praktikum reguler setelah dilakukan penyesuaian sesuai kebutuhan laboratorium reguler. Keberadaan lembaga pengembangan ini tidak ditujukan untuk menghasilkan temuan baru, walaupun demikian lembaga ini terbuka untuk kegiatan penelitian para dosen baik secara individu maupun atas kerjasama dengan masing-masing lembaga penelitian yang ada di setiap fakultas.

Lembaga pengembangan juga menyelenggarakan berbagai pelatihan untuk peserta dari instansi lain di luar Universitas Gunadarma atas kerjasama Universitas Gunadarma dengan instansi tersebut. Materi pelatihan seperti ini tidak jarang lintas fakultas sehingga penyelenggaraannya melibatkan beberapa lembaga pengembangan fakultas. Berbagai instansi yang telah melakukan pelatihan tersebut di antaranya adalah: Bank Indonesia, Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Departemen Perindustrian, PT Jasa Marga, dan Bank DKI (lihat Tabel 6.4. tentang Pemetaan Kegiatan Pengabdian Masyarakat).

Laboratorium-laboratorium reguler yang berlokasi di Kampus D dan E digunakan oleh semua mahasiswa D3 dan S1, kecuali mahasiswa Kampus J yang melakukan praktikum penunjang teori di Kampus J. Beberapa laboratorium ini, khususnya yang menjadi perangkat Program Studi S1 Sistem Komputer bersama dengan hasil lainnya seperti pengadaan berbagai bahan ajar dan studi lanjut sejumlah dosen adalah hasil utama pelaksanaan hibah TPSDP untuk Strenghtening Program (SP) untuk Program Studi S1 Sistem Komputer yang selesai pada tahun 2006 dan kini dalam tahap sustainability programs.

Sampai saat ini penyelenggaraan workshop dan kursus oleh semua laboratorium pengembangan baru bisa dilakukan di Kampus-Kampus D, E, G, dan H. Untuk tujuan sertifikasi profesi, khususnya di bidang teknologi informasi, saat ini Lembaga Pengembangan telah bekerja sama dengan berbagai provider terkenal sehingga telah terbentuk tiga laboratorium baru, yaitu laboratorium Sun Java, laboratorium Oracle, dan laboratorium Cisco Systems. Walaupun pelaksanaan sertifikasi telah berjalan dengan baik tetapi pengelolaan ketiga laboratorium ini masih ditangani oleh unit kerja laboratorium yang ada di Lembaga Pengembangan Komputer. Untuk kepentingan penelitian dan riset mahasiswa program magister dan doktoral saat ini diset beberapa laboratorium lanjutan di Kampus Graha Simatupang. Selain itu, Universitas Gunadarma kini juga memiliki 2 laboratorium maya (v-lab) yang diakses melalui internet, masing-masing untuk bidang Akuntansi dan Teknik Sipil.

Tabel 6.3. Lembaga Pengembangan dan Laboratorium Pengembangan

No. Lembaga Pengembangan No. Laboratorium Pengembangan

1. Lembaga Pengembangan Komputer 1.1 Laboratorium Pengembangan Perakitan

Komputer1.2 Laboratorium Pengembangan Internet1.3 Laboratorium Pengembangan Jaringan

Komputer

76

Page 77: Latar Belakang Masalahdaniel_rivai.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/10039/... · Web viewDengan kesadaran ini pula Universitas Gunadarma mengerahkan segala daya upayanya agar

EVALUASI DIRI

Evaluasi Diri Institusi-Universitas Gunadarma 111

1.4 Laboratorium Pengembangan e-commerce

1.5 Laboratorium Pengembangan Aplikasi Database

1.6Laboratorium Pengembangan Aplikasi dan Pemrograman Komputer

Tabel 6.3. Lembaga Pengembangan dan Laboratorium Pengembangan (Lanjutan)

No. Lembaga Pengembangan No. Laboratorium Pengembangan

2. Lembaga Pengembangan Manajemen dan Akuntansi

2.1 Laboratorium Pengembangan Perbankan2.2 Laboratorium Pengembangan Akuntansi

2.3 Laboratorium Pengembangan Bisnis Perdagangan

2.4 Laboratorium Pengembangan Pasar Modal

2.5Laboratorium Pengembangan Wirausaha

3. Lembaga Pengembangan Teknologi Industri 3.1 Laboratorium Pengembangan Pengolahan

Citra3.2 Laboratorium Pengembangan Multimedia

4. Lembaga Pengembangan Teknik Sipil dan Perencanaan

4.1 Laboratorium Pengembangan Sistem Informasi Geografis

5. Lembaga Pengembangan Psikologi 5.1 Laboratorium Pengembangan Psikologi

6. Lembaga Pengembangan Fakultas Sastra 6.1 Laboratorium Pengembangan Keterampilan

Bahasa

6.2 Laboratorium Pengembangan Linguistik Terapan

Prinsip resource sharing memungkinkan sebuah ruangan laboratorium dijadikan base camp lebih dari unit kerja laboratorium. Sebagai contoh, Unit Kerja Laboratorium Pengembangan Pasar Modal dan Unit Kerja Laboratorium Pengembangan Akuntansi, keduanya adalah perangkat Lembaga Pengembangan Manajemen dan Akuntansi, menempati ruangan laboratorium yang sama. Penggunaan bersama laboratorium seperti ini bukan merupakan masalah; kedua unit kerja hanya cukup melakukan sinkronisasi jadwal pelaksanaan workshop atau kursus mereka, serta setting komputer dan perangkat laboratorium lainnya pada saat pelaksanaannya.

Portfolio 77

Page 78: Latar Belakang Masalahdaniel_rivai.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/10039/... · Web viewDengan kesadaran ini pula Universitas Gunadarma mengerahkan segala daya upayanya agar

EVALUASI DIRI

112 Evaluasi Diri Institusi-Universitas Gunadarma

Tabel 6.4. Pemetaan Sebagian Kegiatan Pengabdian Masyarakat

Lanjutan Tabel 6.4. Pemetaan Sebagian Kegiatan Pengabdian Masyarakat

78

Page 79: Latar Belakang Masalahdaniel_rivai.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/10039/... · Web viewDengan kesadaran ini pula Universitas Gunadarma mengerahkan segala daya upayanya agar

EVALUASI DIRI

Evaluasi Diri Institusi-Universitas Gunadarma 111

Untuk kondisi saat ini, kapasitas laboratorium reguler sudah cukup memadai dengan rata-rata jumlah percobaan per semester untuk seluruh program studi sebanyak 18 buah. Untuk jenis laboratorium pengembangan masih dirasakan adanya kekurangan dalam jumlah dan ragam laboratorium pengembangan, khususnya untuk Fakultas Teknologi Industri, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Fakultas Sastra, Fakultas Psikologi, dan Kebidanan.

Perpustakaan. Perpustakaan di Universitas Gunadarma terdiri enam perpustakaan fakultas, satu perpustakaan audio visual (audio visual library), satu perpustakaan pascasarjana, satu perpustakaan digital (digital library), dan satu Perpustakaan Kampus J. Perpustakaan Fakultas Ilmu Komputer, Fakultas Teknologi Industri, serta Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan berlokasi di Kampus D Depok Gedung III Lantai 1. Perpustakaan Fakultas Ekonomi, Fakultas Psikologi, Fakultas Sastra, serta Perpustakaan Audio Visual berlokasi di Kampus E Kelapa Dua Gedung V Lantai 1. Perpustakaan Pasca Sarjana berlokasi di Kampus A Menara Kenari Lantai 2. Saat ini sedang diset sebuah perpustakaan untuk Kampus I Graha Simatupang.

Koleksi perpustakaan non digital terdiri dari buku teks, diktat atau lecture notes, jurnal ilmiah, skripsi, tesis, disertasi, majalah, buku referensi, laporan penelitian, laporan kerja praktek, laporan penulisan ilmiah, CD-ROM. Perpustakaan audio visual memiliki koleksi bahan ajar dan informasi interaktif yang dilengkapi dengan video, compact disc player, layar monitor, dan headphone. Ruang utama dari perpustakan tersebut juga dilengkapi proyektor digital layar lebar. Perpustakaan digital, bersama dengan sistem otomasi peminjaman dan pengembalian buku yang menggunakan barcode dan safety gate, adalah hasil utama pelaksanaan hibah TPSDP untuk Institutional Supprort System (ISS) Central Library yang selesai pada tahun 2006 dan kini dalam tahap sustainability programs.

Ragam koleksi Perpustakaan Digital sama dengan ragam koleksi perpustakaan non digital tetapi dalam bentuk digital. Tentu saja ini tidak berarti bahwa perpustakaan digital adalah versi digital dari perpustakaan non digital atau sebaliknya. Namun demikian terdapat versi digital untuk beberapa koleksi lecture notes, Penulisan Ilmiah, Skripsi, Tesis, dan Disertasi. Sebagian besar diktat atau lecture notes ditulis oleh para staf Universitas Gunadarma, walaupun terdapat juga beberapa di antaranya yang diterbitkan universitas lain baik dalam maupun luar negeri. Jurnal ilmiah terdiri dari jurnal-jurnal nasional dan internasional, termasuk yang diterbitkan oleh lembaga-lembaga penelitian di Universitas Gunadarma.

Tabel 6.5. Perolehan Hibah Penelitian Kompetitif Tahun 2005 – 2006

Portfolio 79

Page 80: Latar Belakang Masalahdaniel_rivai.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/10039/... · Web viewDengan kesadaran ini pula Universitas Gunadarma mengerahkan segala daya upayanya agar

EVALUASI DIRI

112 Evaluasi Diri Institusi-Universitas Gunadarma

Hampir semua koleksi Skripsi, Tesis, dan Disertasi adalah tulisan para mahasiswa Universitas Gunadarma dalam rangka penyelesaian studinya. Laporan penelitian ditulis oleh dosen-dosen Universitas Gunadarma, beberapa di antaranya melibatkan mahasiswa, di mana kegiatan penelitiannya didanai oleh berbagai sumber dana penelitian seperti Penelitian Hibah Bersaing (PHB), Penelitian Dosen Muda (PDM), Studi Kajian Wanita, Pekerti, Kopertis Wilayah III, dan Universitas Gunadarma sendiri (lihat Tabel 6.5. tentang Perolehan Hibah Penelitian Kompetitif Tahun 2005 - 2006). Laporan kerja praktek dan laporan penelitian ilmiah ditulis oleh mahasiswa program studi D3 atau mahasiswa tingkat III program S1 sebagai sebuah kewajiban yang ditetapkan Universitas Gunadarma. Audio visual berisi kajian mendalam tentang suatu materi yang tidak dapat disampaikan di kelas. Hampir semua koleksi audio visual ini merupakan karya para dosen Universitas Gunadarma. Beberapa audio visual di antaranya telah mendapat sertifikat HAKI (lihat Tabel 6.6. tentang Daftar Hak Kekayaan Intelektual).

Tabel 6.6. Daftar Sebagian Kecil Hak Kekayaan Intelektual Dosen Universitas Gunadarma

80

Page 81: Latar Belakang Masalahdaniel_rivai.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/10039/... · Web viewDengan kesadaran ini pula Universitas Gunadarma mengerahkan segala daya upayanya agar

EVALUASI DIRI

Evaluasi Diri Institusi-Universitas Gunadarma 111

Makin banyak koleksi dan copy perpustakaan sebuah program studi, makin potensial program studi tersebut. Tabel 6.7. tentang Koleksi Pustaka dan Nisbahnya Terhadap Jumlah Mahasiswa menunjukkan terdapat 9 dari 18 program studi D3 dan S1 dengan nisbah copy koleksi pustaka terhadap jumlah mahasiswa lebih dari 10; kesepuluh program studi tersebut adalah: D3 Manajemen Keuangan, D3 Manajemen Pemasaran, D3 Teknik Komputer, S1 Sastra Inggris, S1 Teknik Arsitektur, S1 Teknik Industri, S1 Sipil, S1 Mesin, dan D3 Akuntansi.

Tabel 6.7. Koleksi Pustaka dan Nisbahnya Terhadap Jumlah Mahasiswa

Ragam Koleksi

D3 MI D3 TK D3 MKeu D3 MPsr D3 Ak D3 Bidan

Jdl Cp Jdl Cp Jdl Cp Jdl Cp Jdl Cp Jdl Cp

Buku Teks 3402 8032 1725 3210 1326 2958 1326 2958 5928 13697 376 598

Diktat 24 278 24 43 9 77 9 77 67 709

Jurnal 6 18 15 43 6 11 6 11 25 52

Skripsi 497 497

Thesis 428 428

Majalah

Buku Referensi

640 1405 640 1405 2979 6543

Laporan Penelitian

62 62 10 10 7 7 7 7 17 17

CD-ROM 62 62 10 10 4 4 4 4 497 497

Lain-lain

TOTAL 3556 8452 1784 3316 1992 4462 1992 4462 10438 22012 376 598JumlahMahasiswa

3855 218 166 117 495 73

NCKTJM 2.19 15.21 26.88 38.14 44.47 8.19

Buku Teks 7401 16902 1725 3210 5928 13697 2690 583

9 529 1218 631 1274

Diktat 49 582 49 582 67 709 18 154 11 130

Portfolio 81

Page 82: Latar Belakang Masalahdaniel_rivai.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/10039/... · Web viewDengan kesadaran ini pula Universitas Gunadarma mengerahkan segala daya upayanya agar

EVALUASI DIRI

112 Evaluasi Diri Institusi-Universitas Gunadarma

Jurnal 6 18 15 43 25 52 6 11 19 70 24 62

Skripsi 351 351 146 146 497 497 311 311 162 162 130 130

Thesis 70 0 428 - 244 - 0 0 - -

Majalah - - - - 0 0

Buku Referensi

2979 6543 1344 2850 776 4447

Laporan Penelitian

127 127 20 20 17 17 13 13 132 132 232 232

CD-ROM 351 351 146 146 497 497 311 311 162 162

Lain-lain - - - - 0 0

TOTAL 8285 18331 2171 4147 10438

22012 4937 948

9 2892 14559 1017 169

8JumlahMahasiswa

3129 906 2407 2036 196 331

NCKTJM 5.86 4.58 9.15 4.66 72.28 5.13

Tabel 6.7. Koleksi Pustaka dan Nisbahnya Terhadap Jumlah Mahasiswa S1 (Lanjutan)

Ragam

Koleksi

S1 TInd S1 TInf S1 Mesin S1 Sipil S1 Sas S1 Psi

Jdl Cp Jdl Cp Jdl Cp Jdl Cp Jdl Cp Jdl Cp

Buku Teks1672 3305 932 1797 438 963 1488 3500 2462 3541 2566 256

6

Diktat 11 130 13 130 17 120

Jurnal 10 39 11 20 12 30 8 22 14 25 15 48

Skripsi 145 145 378 378 121 121 162 162 101 101 197 197

Thesis - - - - - - 0 0 - - - -

Majalah 0 0 - - - -

Buku Referensi

776 44471111 1775 785 785

Laporan Penelitian

298 298 4159 4159 317 317 132 132430 430 - -

CD-ROM 162 162 101 101 197 197

Lain-lain 0 0 - - - -

TOTAL 2125 3787 5480 6354 888 1431 2892 14559 4232 6103 3777 391

3JumlahMahasiswa

336 2793 367 120 492 1202

NCKTJM 11.27 2.27 39.67 121.32 12.40 3.25

Tabel 6.7. Koleksi Pustaka dan Nisbahnya Terhadap Jumlah Mahasiswa Pascasarjana (Lanjutan)

82

Page 83: Latar Belakang Masalahdaniel_rivai.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/10039/... · Web viewDengan kesadaran ini pula Universitas Gunadarma mengerahkan segala daya upayanya agar

EVALUASI DIRI

Evaluasi Diri Institusi-Universitas Gunadarma 111

Tabel 6.7. Koleksi Pustaka dan Nisbahnya Terhadap Jumlah Mahasiswa Pascasarjana (Lanjutan)

Keterangan :Jdl  : Judul koleksiCp  : Copy koleksiNCKTJM : Nisbah Copy Koleksi Terhadap Jumlah Mahasiswa

6.2. Ketenagaan

Umum. Setiap dosen Universitas Gunadarma memunyai jabatan (atau pangkat) fungsional dan juga jabatan struktural. Dalam jabatan fungsionalnya seorang dosen dapat menduduki posisi guru besar, lektor kepala, lektor, asisten ahli, yang mengajar di salah satu program studi yang ada di Universitas Gunadarma. Walaupun demikian,

Portfolio

Ragam

Koleksi

S2 MM S2 MMSI S2 Psi S2 Sas

Jdl Cp Jdl Cp Jdl Cp Jdl Cp

Buku Teks 4032 4553 2422 2702 225 255 105 124Diktat 0 0 0 0 0 0 0 0Jurnal 44 178 31 273 0 0 19 85Skripsi 0 0 0 0 0 0 0 0Thesis 496 559 556 600 19 19 20 20Majalah 4 552 1 126 0 0 0 0Buku ReferensiLaporan Penelitian 0 0 0 0 0 0 0 0

CD-ROM 39 39 52 80 5 5 1 2Lain-lain 1 3069 0 0 0 0 0 0TOTAL 4612 8950 3062 3781 249 249 145 231JumlahMahasiswa

NCKTJM

Ragam

Koleksi

S2 El S2 SI S3 Ek S3 TI

Jdl Cp Jdl Cp Jdl Cp Jdl Cp

Buku Teks 309 352 179 321 4032 4553 2422 2702Diktat 0 0 0 0 0 0 0 0Jurnal 14 26 0 0 44 178 31 273Skripsi 0 0 0 0 0 0 0 0Thesis 31 31 9 9 3 3 0 0Majalah 0 0 0 0 4 552 1 126Buku ReferensiLaporan Penelitian 0 0 0 0 0 0 0 0

CD-ROM 3 3 5 5 39 39 52 80Lain-lain 0 0 0 0 1 3069 0 0TOTAL 357 412 193 335 4123 8391 2506 3181JumlahMahasiswa

NCKTJM

83

Page 84: Latar Belakang Masalahdaniel_rivai.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/10039/... · Web viewDengan kesadaran ini pula Universitas Gunadarma mengerahkan segala daya upayanya agar

EVALUASI DIRI

112 Evaluasi Diri Institusi-Universitas Gunadarma

mengingat kualifikasi yang dimilikinya dan kebutuhan program studi lain, Universitas Gunadarma dapat menugaskan seorang dosen yang tercatat sebagai dosen di sebuah program studi untuk memberi kuliah di program studi lain.

Dalam jabatan strukturalnya, seorang dosen adalah pimpinan atau staf di sebuah unit kerja, misalnya: dekan, sekretaris jurusan, staf Biro Administrasi dan Akademik Kemahasiwaan (BAAK), wakil kepala lembaga pengembangan, kepala perpustakaan, atau yang lainnya. Walaupun demikian, tentu saja tidak semua pegawai di lingkungan Universitas Gunadarma adalah dosen. Tenaga front office perpustakaan, asisten laboratorium, dan programmer di lembaga pengembangan, sekedar beberapa contoh, adalah para mahasiswa yang diangkat menjadi tenaga paruh waktu mengacu kepada kebutuhan dan berdasarkan persyaratan tertentu. Para mahasiswa ini diangkat melalui seleksi dan uji kemampuan; mereka dapat tetap menempati posisinya walaupun sudah lulus selama dia menginginkan, memenuhi syarat, serta belum mendapat kerja baik di luar Universitas Gunadarma atau sebagai staf tetap di Universitas Gunadarma.

Sistem Penerimaan dan Pengangkatan Staf. Kegiatan penerimaan dan pengangkatan staf Universitas Gunadarma diselenggarakan dengan mengacu kepada hasil identifikasi dan proyeksi kebutuhan yang dilakukan oleh unit kerja yang membutuhkan. Selanjutnya unit kerja tersebut mengusulkan kepada Biro Administrasi Umum (BAU) untuk menyelenggarakan kegiatan penerimaan dan pengangkatan sejumlah staf dengan kualifikasi (atau kualifikasi-kualifikasi) tertentu.

Terdapat dua mekanisme berbeda pada sistem penerimaan dan pengangkatan ini, masing-masing untuk kualifikasi sarjana (atau lebih tinggi) dan kualifikasi bukan sarjana. Calon staf berkualifikasi sarjana (atau lebih tinggi) diproyeksikan menjadi dosen di program studi tertentu, baik sebagai dosen tetap maupun sebagai dosen tidak tetap. Untuk posisi dosen tetap, calon dijaring melalui penayangan iklan di media massa, atau melalui penawaran terbuka kepada para staf tidak tetap atau kepada para tenaga paruh waktu Universitas Gunadarma yang memenuhi kualifikasi.

Sebagai dosen tetap, jabatan struktural yang disiapkan untuknya adalah staf di unit kerja tertentu (atau sebagai jajaran pimpinan pada kasus yang sangat khusus). Karena pengangkatan seorang dosen tetap di sebuah program studi disertai dengan pengangkatan dosen tersebut sebagai staf, baik di program studi maupun di unit kerja lain, diperlukan sinkronisasi kebutuhan dan kualifikasi calon; sinkronisasi ini dilakukan oleh BAU. Calon dosen tidak tetap dijaring dengan menggunakan ketiga cara penjaringan dosen tetap seperti di atas, ditambah dengan cara pendekatan kepada universitas atau instansi lain. Seleksi administratif calon dosen tetap dan tidak tetap dilaksanakan oleh BAU yang dilanjutkan dengan, jika dipandang perlu, penyelenggaraan serangkaian uji kemampuan.

Calon staf dengan kualifikasi bukan sarjana adalah mahasiswa Universitas Gunadarma yang diproyeksikan untuk menjadi tenaga paruh waktu terutama di unit-unit kerja perpustakaan, laboratorium, dan lembaga pengembangan. Setelah usulan penerimaan dan pengangkatan staf disetujui oleh BAU, unit kerja yang bersangkutan mengeluarkan pengumuman penerimaan tenaga paruh waktu ini melalui sejumlah mading di lingkungan kamus Universitas Gunadarma, milist mahasiswa, tabloid UGNews, serta UGRadio. Seleksi administrasi dan test kemampuan dilakukan sepenuhnya oleh unit kerja yang bersangkutan, hasilnya dilaporkan kepada BAU.

Pembinaan staf dilakukan secara berjenjang, artinya staf yang lebih tinggi membina staf yang lebih rendah, dimulai dari lingkungan unit kerja terkecil sampai tingkat universitas. Pembinaan juga diberikan dalam bentuk kesempatan mendapatkan

84

Page 85: Latar Belakang Masalahdaniel_rivai.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/10039/... · Web viewDengan kesadaran ini pula Universitas Gunadarma mengerahkan segala daya upayanya agar

EVALUASI DIRI

Evaluasi Diri Institusi-Universitas Gunadarma 111

pendidikan jenjang yang lebih tinggi baik di Universitas Gunadarma maupun di kampus lainnya di dalam negeri atau di luar negeri. Selain itu, beberapa staf diberi kesempatan untuk mengikuti pendidikan non gelar, sesuai dengan posisinya di suatu unit kerja, baik di dalam negeri maupun di luar negeri. Pendidikan lanjutan dan non gelar diberikan kepada staf yang memenuhi kualifikasi tertentu. Biaya pendidikan berasal dari Universitas Gunadarma sendiri atau dari berbagai program hibah kompetisi yang dialokasikan untuk pendidikan. Mengacu kepada sistem manajemen terpusat dan resource sharing, dalam konteks jabatan struktural, pimpinan universitas menerapkan tour of duty kepada staf-stafnya baik secara berkala maupun insidentil. Dalam konteks jabatan fungsional, Universitas Gunadarma, melalui BAU.

Profil Dosen. Saat ini Universitas Gunadarma memiliki 1056 dosen, 87,22 persen di antaranya adalah dosen tetap, 62,38 persen berusia di bawah 41 tahun, 15,17 persen berpendidikan terakhir S3, 11,21 persen sedang menjalankan studi lanjut. Empat program studi keteknikan, yaitu S1 Teknik Mesin, S1 Sistem Komputer, S1 Teknik Elektro, dan S1 Teknik Industri, mempunyai kombinasi terbaik untuk parameter-parameter berikut: prosentase staf tetap, dosen studi lanjut, dosen berijazah S3, dan dosen usia produktif. Program Studi S1 Teknik Komputer, pemenang TPSDP, saat ini sedang melaksanakan sustainability program-program TPSDP. Untuk program studi non keteknikan, empat program studi mempunyai kombinasi terbaik parameter yang sama; keempatnya adalah S1 Akuntansi, S1 Sastra Inggris, S1 Manajemen, dan S1 Psikologi. Program studi S1 Manajemen kini sedang melaksanakan program-program PHK A3.

Profil Pustakawan. Saat ini Universitas Gunadarma memiliki 56 orang pustakawan. Mereka terdiri dari 5 orang dengan pendidikan setinggi-tingginya D3, 39 orang berpendidikan S1, dan 12 orang berpendidikan di atas S1. Mereka ditempatkan di 4 lokasi perpustakaan: Kampus D Depok, Kampus E Kelapa Dua, Kampus J Kalimalang, dan Kampus A Menara Kenari. Mereka bertanggung jawab kepada pengelola unit kerja perpustakaan. Mereka adalah: seorang Kepala Perpustakaan Universtitas, enam orang Penanggung Jawab Perpustakaan Fakultas, seorang Penanggung Jawab Perpustakaan Kampus J, seorang Penanggung Jawab Perpustakaan Program Pasca Sarjana, dan seorang Penanggung Jawab Perpustakaan Audio Visual. Kepala Perpustakaan Universitas adalah seorang sarjana Perpustakaan yang juga Master di bidang Manajemen, sementara itu Penanggung Jawab Perpustakaan Audiovisual adalah Doktor Pendidikan dengan spesialisasi audiovisual

Delapan penanggungjawab lainnya adalah para magister yang berlatar belakang pendidikan non perpustakaan dan non kependidikan tetapi telah cukup lama bergelut di bidang perpustakaan ditambah dengan beberapa pelatihan yang dilakukan di dalam dan di luar negeri, termasuk melalui Proyek TPSDP untuk Institutional Support System (ISS), yaitu Perpustakaan Pusat yang kini sudah selesai dan sedang menjalankan program sustainability.

Profil Laboran. Saat ini Universitas Gunadarma memiliki 313 orang laboran. Mereka terdiri dari 41 orang dengan pendidikan setinggi-tingginya D3, 230 orang berpendidikan S1, dan 42 orang berpendidikan di atas S1. Mereka ditempatkan di 90 laboratorium di lingkungan Universitas Gunadarma, baik di laboratorium reguler, laboratorium pengembangan, maupun laboratorium pascasarjana. Mereka membantu dan mendapat pendampingan dan pembinaan para dosen yang secara struktural menjadi penanggung jawab di laboratorium-laboratorium tersebut.

Profil Teknisi. Saat ini Universitas Gunadarma memiliki 56 orang teknisi. Mereka terdiri dari 12 orang dengan pendidikan setinggi-tingginya D3 dan 44 orang

Portfolio 85

Page 86: Latar Belakang Masalahdaniel_rivai.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/10039/... · Web viewDengan kesadaran ini pula Universitas Gunadarma mengerahkan segala daya upayanya agar

EVALUASI DIRI

112 Evaluasi Diri Institusi-Universitas Gunadarma

berpendidikan S1. Para teknisi ini bertanggungjawab atas perbaikan seluruh peralatan yang merupakan perangkat pendukung proses pendidikan Universitas Gunadarma, termasuk di dalamnya komputer, air conditioning, viewer, dan berbagai mesin/server. Secara berkala mereka memeriksa seluruh peralatan laboratorium, ruang kelas, atau peralatan-peralatan yang ada di unit-unit kerja lainnya. Setiap unit kerja juga bisa memberikan laporan kerusakan dan permintaan perbaikan atau penggantian peralatan.

Profil Tenaga Administrasi. Saat ini Universitas Gunadarma memiliki 112 orang tenaga administrasi. Mereka terdiri dari 4 orang berpendidikan SLTA, 6 orang dengan pendidikan setinggi-tingginya D3, dan 102 orang berpendidikan di atas D3. Mereka ditempatkan terutama di Sekretariat-Sekretariat Kampus di semua lokasi Kampus Universitas Gunadarma. Berbeda dengan yang lainnya, sebagian staf tetap tenaga administrasi ini tidak mempunyai jabatan fungsional sebagai seorang dosen.

6.3. Keuangan

Sumber dan Alokasi Dana. Dengan memiliki 9 lokasi kampus yang tersebar di Depok – Jakarta – Bekasi, 198.914 m2 luas bangunan, 19.239 mahasiswa, 1005 orang dosen, dan sekitar 500 staf lainnya, Universitas Gunadarma jelas membutuhkan dana yang sangat besar dan pengelolaan keuangan yang profesional dan baku. Sumber dana untuk penyelenggaraan seluruh program studi di Universitas Gunadarma berasal dari biaya pendidikan mahasiswa, penerimaan mahasiswa baru, hibah, dan pendapatan lain yang tidak mengikat. Termasuk ke dalam komponen pendapatan lain adalah fee atas kerjasama dengan berbagai instansi (terutama dalam bentuk pelatihan dan jasa audit teknologi informasi atau IT Audit), sertifikasi profesional, dan beberapa hibah kompetisi. Beberapa kerjasama besar yang telah dilakukan antara lain dengan PT Jasa Marga dan Bank Indonesia sedangkan beberapa sertifikasi yang sudah diselenggarakan Universitas Gunadarma adalah sertifikasi CISCO, Oracle, Sun Java (ketiganya dalam bidang IT) serta sertifikasi PROMETRIC untuk TOEFL (lihat Tabel 6.4. tentang Pemetaan Kegiatan Pengabdian Masyarakat). Sementara itu hibah (kompetisi) yang telah dimenangkan Universitas Gunadarma adalah: (1) TPSDP untuk penguatan Program Studi S1 Sistem Komputer, ISS Perpustakaan Pusat, dan ISS Job Placement and Career Development Center, selesai pada April 2006, (2) PMP (Peningkatan Mutu Pendidikan), selesai pada Desember 2006, (3) TIK K3, selesai pada Desember 2006, (4) A3 untuk Program Studi S1 Manajemen dan Teknik Arsitektur yang baru dimulai pada Januari 2007.

Untuk tahun anggaran 2006/2007, jumlah penerimaan adalah sebesar Rp.179,65 milyar, 67,12% di antaranya berasal dari komponen SPP, 23.47% dari penerimaan mahasisa baru, dan 9,41% dari pendapatan lain. Sementara itu, jumlah pengeluaran adalah sebesar Rp.159,32 milyar, 37,29% di antaranya untuk belanja pegawai (termasuk gaji pegawai), 28,29% untuk biaya operasional (termasuk rekening listrik dan telefon), 16,76% untuk investasi, dan 6,13% untuk lain-lain. Pada tahun anggaran ini Universitas Gunadarma mengalami surplus sebesar Rp. 9,58 milyar atau 5.33% dari total pemasukan.

Untuk komponen hibah dan pendapatan lain ini, Program Studi D3 Kebidanan yang dibuka pada tahun 2004 berdasarkan ijin Badan PPSDM Dep Kes RI No. HK.03.2.4.1.01683 dan ijin Dikti No. 2102/D/T/2004, bahkan masih nihil.

86

Page 87: Latar Belakang Masalahdaniel_rivai.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/10039/... · Web viewDengan kesadaran ini pula Universitas Gunadarma mengerahkan segala daya upayanya agar

EVALUASI DIRI

Evaluasi Diri Institusi-Universitas Gunadarma 111

Mekanisme Pengusulan Anggaran. Anggaran diusulkan oleh program studi melalui mekanisme berikut: Pada akhir tahun akademik berjalan program studi dan unit kerja lainnya mengajukan program kerja untuk tahun akdemik berikutnya dengan berpedoman pada Rencana Induk Pengembangan (RIP) Universitas Gunadarma yang ditindaklanjuti dengan pembuatan rencana kerja program studi dan anggaran yang diperlukan selama satu tahun. Rencana kerja dan anggaran program selanjutnya diajukan ke Pembantu Rektor II bidang Administrasi Umum melalui Pembantu Dekan II bidang Administrasi Umum. Selanjutnya Pembantu Rektor II mengajukan ke Yayasan Pendidikan Gunadarma, sebagai badan hukum pengelola Universitas Gunadarma, untuk memperoleh persetujuan. Persetujuan yayasan akan menjadi Daftar Rencana Kerja (DRK) program studi. Pelaksanaan DRK ini akan dipertanggungjawabkan oleh Ketua Program Studi kepada Yayasan melalui pimpinan Universitas Gunadarma.

BAB VIIPENJAMINAN MUTU

7.1. Kebijakan Mutu Akademik

Kebijakan mutu akademik Universitas Gunadarma secara umum terbagi ke dalam dua kelompok, yakni kebijakan umum dan kebijakan penjaminan mutu akademik.

7.1.1. Kebijakan Umum

Ada enam butir kebijakan yang dianut Universitas Gunadarma dalam menjalankan visi, misi dan tujuannya. Keenam butir kebijakan tersebut adalah sebagai berikut.

1. Pendidikan di Universitas Gunadarma, sebagai IT-based university, diarahkan untuk menghasilkan lulusan yang bermoral, memiliki kompetensi akademik dan profesional, serta memiliki sikap sebagai pembelajar sepanjang hayat, memiliki kemampuan adaptasi yang baik dengan prinsip berwawasan global dan bertindak secara lokal.

2. Universitas Gunadarma menerapkankan pengelolaan pendidikan yang berorientasi pada peningkatan mutu secara berkesinambungan danbertanggungjawab.

3. Pengembangan program pendidikan mengacu Renstra Universitas Gunadarma.

4. Pengembangan program pendidikan senantiasa disertai dengan inovasi baik yang berkaitan dengan metode maupun substansi pembelajaran, peningkatan sarana dan prasarana termasuk infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi yang diperlukan untuk menjadi program pendidikan yang diakui (recognized) baik tingkat nasional, regional maupun internasional.

5. Student centered learning (SCL) merupakan metode dasar yang digunakan dalam merancang pelaksanaan pendidikan di lingkungan Universitas Gunadarma.

Portfolio 87

Page 88: Latar Belakang Masalahdaniel_rivai.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/10039/... · Web viewDengan kesadaran ini pula Universitas Gunadarma mengerahkan segala daya upayanya agar

EVALUASI DIRI

112 Evaluasi Diri Institusi-Universitas Gunadarma

6. Evaluasi program pendidikan senantiasa dilakukan secara berkala, sistematis,

terstruktur, dan berkesinambungan dengan menggunakan alat ukur yang diterima masyarakat, baik nasional, regional maupun internasional.

7.1.2. Penjaminan Mutu Akademik

1. Penjaminan mutu akademik internal di tingkat universitas, fakultas/pascasarjana, jurusan/program studi, dan unit-unit pelaksana lainnya dilakukan untuk menjamin:

a. Kepatuhan terhadap kebijakan akademik, standar akademik, peraturan akademik, dan manual mutu akademik;

b. Kepastian bahwa lulusan memiliki kompetensi sesuai dengan yang ditetapkan oleh setiap program studi;

c. Kepastian bahwa setiap mahasiswa memiliki pengalaman belajar sesuai dengan spesifikasi program studi; dan

d. Relevansi antara sasaran program pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat dengan aspirasi pemangku kepentingan (stakeholders) dan kebutuhan masyarakat, industri, dan pembangunan nasional.

2. Penjaminan mutu akademik internal merupakan bagian dari tanggungjawab pimpinan universitas, fakultas, pascasarjana, pengelola dan pelaksana jurusan/program studi dan dosen.

3. Sasaran penerapan sistem penjaminan mutu akademik harus ditetapkan dan dituangkan dalam Rencana Strategis Universitas Gunadarma.

7.2. Sistem Penjaminan Mutu Akademik

7.2.1. Konsep

1. Pengertian mutu secara umum adalah kesesuaian dengan standar (baku), kesesuaian dengan janji, dan pemenuhan janji yang telah diberikan. Mutu pendidikan di Universitas Gunadarma dipahami sebagai pencapaian tujuan pendidikan dan kompetensi lulusan yang telah ditetapkan sesuai Kebijakan Akademik dan Standar Akademik Universitas Gunadarma. Pencapaian tujuan ini menyangkut aspek masukan (input), proses (process) dan keluaran (output) serta nilai tingkat kesesuaian, keutamaan dan keunggulan.

2. Mutu pendidikan di Universitas Gunadarma diarahkan untuk meningkatkan mutu secara berkelanjutan (kaizen), dengan tujuan agar lulusan Universitas Gunadarma secara konsisten mampu menyesuaikan diri terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni dalam mendarma dan membaktikan karya dalam menjalani kehidupan bermasyarakat.

3. Mutu pendidikan Universitas Gunadarma mencakup aspek layanan administrasi, sarana dan prasarana, organisasi, dan manajemen berbasis teknologi informasi dan komunikasi yang dapat memenuhi harapan seluruh pemangku kepentingan (stakeholders).

4. Sistem penjaminan mutu akademik di Universitas Gunadarma dirancang dan dilaksanakan untuk menjamin kompetensi lulusan sesuai dengan spesifikasi yang

88

Page 89: Latar Belakang Masalahdaniel_rivai.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/10039/... · Web viewDengan kesadaran ini pula Universitas Gunadarma mengerahkan segala daya upayanya agar

EVALUASI DIRI

Evaluasi Diri Institusi-Universitas Gunadarma 111

ditetapkan oleh program studi. Universitas Gunadarma, dengan demikian, turut menjamin bahwa mahasiswa akan memperoleh pengalaman belajar sebagaimana dijanjikan dalam spesifikasi program studi.

7.2.2. Penerapan

1. Universitas Gunadarma menerapkan sistem penjaminan mutu akademik yang berjenjang.

2. Pada tingkat universitas dirumuskan Kebijakan Akademik Universitas Gunadarma, Standar Akademik Universitas Gunadarma, Manual Mutu Universitas Gunadarma, Manual Prosedur Universitas Gunadarma. Universitas melakukan audit mutu akademik internal fakultas.

3. Pada tingkat fakultas dirumuskan Kebijakan Akademik Fakultas, Standar Akademik Fakultas, Manual Mutu Akademik Fakultas, dan Manual Prosedur Fakultas. Fakultas melakukan audit mutu akademik internal jurusan atau program studi.

4. Pada tingkat jurusan/program studi dirumuskan Kompetensi Lulusan dan Spesifikasi Program Studi serta dilakukan evaluasi diri.

7.3. Kinerja dan Efektivitas Sistem Penjaminan Mutu Akademik

7.3.1. Struktur Organisasi Penjaminan Mutu

Pelaksanaan penjaminan mutu telah berjalan secara menyeluruh di lingkungan Universitas Gunadarma berdasarkan struktur organisasi Sistem Penjaminan Mutu Akademik. Organisasi jaminan mutu di Universitas Gunadarma merupakan bagian tak terpisahkan atau bagian integral dari struktur organisasi Universitas Gunadarma. Fungsi dari organisasi ini melekat pada semua tingkat organisasi di lingkungan Universitas Gunadarma, dari mulai universitas, fakultas hingga program studi dan bagian penunjang lainnya. Penanggungjawab utama dari organisasi jaminan mutu di lingkungan Universitas Gunadarma adalah Rektor. Sementara pelaksananya adalah Badan Penjaminan Mutu Universitas Gunadarma. Untuk tingkat fakultas, jurusan, dan program studi pelaksanaan fungsi jaminan mutu berada di bawah tanggung jawab Unit Penjaminan Mutu Akademik. Mengacu pada Pedoman Jaminan Mutu Pendidikan Tinggi, penanggungjawab pelaksana jaminan mutu di tiap tingkat didampingi oleh perwakilan manajemen atau Management Representative dari masing-masing unit.

Pembagian fungsi masing-masing tingkat adalah sebagai berikut:

1. Badan Penjaminan Mutu Akademik (BPMA) tingkat universitas, yang melaksanakan fungsi manajemen mutu terpadu. Secara struktural manajemen badan ini terdiri dari: Ketua Sekretaris Anggota

Anggota BPMA menjalankan penjaminan mutu pada bagian-bagian yang menjalankan fungsinya secara sentralisasi, yang terdiri atas: Monitoring Dosen Dosen Wali Ujian

Portfolio 89

Page 90: Latar Belakang Masalahdaniel_rivai.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/10039/... · Web viewDengan kesadaran ini pula Universitas Gunadarma mengerahkan segala daya upayanya agar

EVALUASI DIRI

112 Evaluasi Diri Institusi-Universitas Gunadarma

Sidang Audit TI

2. Unit Penjaminan Mutu Akademik (UPMA) tingkat fakultas dan program studi, yang melaksanakan fungsi jaminan mutu pada bagian-bagian yang ada pada fakultas dan program studi, yang secara struktural terdiri atas: Koordinator AnggotaAnggota UPMA melaksanakan tugas penjaminan mutu pada 6 fakultas dan 26 program studi

Struktur SPMA Universitas Gunadarma dikaitkan dengan struktur organisasi universitas selengkapnya dapat dilihat pada Gambar 7.1.

Rektor

Pembantu Rektor I

FakultasIlkom

&Tek.Inf

FakultasEkonomi

FakultasTeknik Sipil &Perenc.

FakultasPsikologi

FakultasSastra

Program Pascasarjana

SEKTOR BAUBAPSIBAAK LembagaPenelitian LPPM

Dekan

S1-1 S1-2 S1- 3 S1- 4 S1- 5 S1- 6 S1-7 S1- 8 S1- 9 S1-10 S1-11

ProgramDoktor

ProgramMagister

S3 K S3 E M1 M2 M3 M4 M5 M6

Sektor : Sekretariat RektorBAU : Biro Administrasi UmumBAPSI : Biro Administrasi Perencanaan

dan Sistem InformasiBAAK : Biro Administratsi Akademik dan

KemahasiswaanLPPM : Lembaga Pengabdian MasyarakatUPT : Unit Pelayanan TeknisPSMA : Pengembangan Sistem Manajemen

Akademik

S1-3 : Program Studi ManajemenS1-4 : Program Studi AkuntansiS1-5 : Program Studi Teknik InformatikaS1-6 : Program Studi Teknik MesinS1-7 : Program Studi Teknik ElektroS1-8 : Program Studi Teknik IndustriS1-9 : Program Studi Teknik SipilS1-10 : Program Studi ArsitekturS1-11 : Program studi PsikologiS1-12 : Program Studi Sastra Inggris

S3 K : Doktor Ilmu KomputerS3 E : Doktor Ilmu EkonomiM 1 : Magister ManajemenM 2 : Magister Sistem InformasiM 3 : Magister ElektroM 4 : Magister SastraM 5 : Magister PsikologiM 6 : Magister Sipil

UPT Komputer(PSMA Online)

Program SarjanaProgram Diploma

Dekan Dekan Dekan Dekan Dekan

Koordinator

Direktur

PD 1 PD 2 PD 1 PD 2 PD 3 PD 2 PD 1 PD 2 PD 3

Prog.D3Tek.Inf.

KPS KPS KPS KPS KPS KPS KPS KPS KPS KPS KPS KPS KPS KPS KPS KPS

PD : Pembantu DekanKPS : Ketua Program StudiD3-1 : D3 Manajemen InformatikaD3-2 : D3 Teknik KomputerD3-4 : D3 Akuntansi KomputerD3-5 : D3 Manajemen PemasaranD3-5 : D3 Manajemen KeuanganD3-6 : D3 KebidananS1-1 : Program Studi Sistem KomputerS1-2 : Program Studi Sistem Informasi

Keterangan

S1-12

Senat Perguruan Tinggi

CareerCenterPerpustakaan

Pembantu Rektor IIIPembantu Rektor II Pembantu Rektor IV

Prog.D3Bisnis

Kewrsh.

Prog.D3Kese-hatan

BPMA

UPMA

AD2AD1

D3-2D3-1

KPSKPS

AD2AD1

Direktur Direktur Direktur

AD1 AD2

D3-3 D3-4 D3-5 D3-6

KPS KPS KPS KPS KPS KPS

PD 1 PD 3

KPS

PD 3

FakultasTeknologi Industri

PD 3PD 2PD 1

KPS

LembagaPengembangan

PD 1 PD 2 PD 3

Gambar 7.1. Struktur Organisasi Penjaminan Mutu Universitas Gunadarma

Rincian tugas dan tanggung jawab masing-masing tingkat organisasi dapat dilihat pada Tabel 7.1.

Tabel 7.1. Rincian Tugas dan Tanggung Jawab Masing-masing Tingkat Organisasi Di Lingkungan Universitas Gunadarma

Tingkat SPMA Pertelaan Tugas

Universitas BPMA Mengkoordinasikan pengembangan SPMA di lingkungan Universitas Gunadarma.

90

Page 91: Latar Belakang Masalahdaniel_rivai.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/10039/... · Web viewDengan kesadaran ini pula Universitas Gunadarma mengerahkan segala daya upayanya agar

EVALUASI DIRI

Evaluasi Diri Institusi-Universitas Gunadarma 111

Mengarahkan pengembangan SPMA di lingkungan Universitas Gunadarma.Menentukan kebijakan mutu proses pembelajaran di lingkungan Universitas Gunadarma.Memantau pelaksanaan jaminan mutu proses pembelajaran di lingkungan Universitas Gunadarma.Melaksanakan pelatihan auditor akademik.Melaksanakan audit akademit internal di lingkungan Universitas Gunadarma.

Fakultas UPMAMengkoordinasikan pengembangan SPMA di lingkungan fakultas.

Mengarahkan pengembangan SPMA di lingkungan fakultas.Tabel 7.1. Rincian Tugas dan Tanggung Jawab Masing-masing Tingkat

Organisasi Di Lingkungan Universitas Gunadarma (Lanjutan)

Tingkat SPMA Pertelaan Tugas

Menentukan kebijakan mutu proses pembelajaran di lingkungan fakultas.Menelaah pelaksanaan proses pembelajaran di jurusan atau program di lingkungan fakultas.

Mengarahkan tindakan peningkatan mutu proses pembelajaran di lingkungan fakultas.

Program Studi AUPMA

Menentukan sasaran mutu proses pembelajaran di lingkungan program studi.

Melaksanakan dan mengendalikan mutu proses pembelajaran.

Merancang dan mengimplementasikan kegiatan peningkatan mutu proses pembelajaran.

Perlu dijelaskan di sini bahwa Universitas dalam melaksanakan fungsi manajemen terpadu, sebagaimana tampak pada struktur organisasi Universitas Gunadarma dibantu oleh berbagai biro, bagian, dan sub bagian.

7.3.2. Ruang Lingkup

Sesuai dengan Pedoman Jaminan Mutu Pendidikan Tinggi yang diterbitkan dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan Nasional, ruang lingkup SPMA Universitas Gunadarma didasarkan pada visi dan misi Universitas yang meliputi hal-hal berikut.1. Baku mutu akademik: kesesuaian antara tingkat mutu matakuliah dan

tujuan dan kemutakhiran kurikulum; dan tingkat pencapaian tujuan kurikulum.2. Mutu proses pembelajaran: kualifikasi, kompetensi, mutu, dan motivasi

dosen; daya tarik dan kesesuaian matakuliah; efektivitas metode pembelajaran; pengelolaan perkuliahan; respon mahasiswa; kemampuan matakuliah dalam meningkatkan dan mengembangkan pengetahuan mahasiswa; kompetensi sesuai dengan tingkat yang diperlukan.

3. Kinerja mahasiswa: hasil evaluasi formal; kepuasan mahasiswa atas kemajuan studi; dan pencapaian lulusan dalam memperoleh pekerjaan dan penghargaan-(finansial)-nya.

Portfolio 91

Page 92: Latar Belakang Masalahdaniel_rivai.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/10039/... · Web viewDengan kesadaran ini pula Universitas Gunadarma mengerahkan segala daya upayanya agar

EVALUASI DIRI

112 Evaluasi Diri Institusi-Universitas Gunadarma

4. Mutu penelitian dan pengabdian kepada masyarakat: relevansi kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dengan matakuliah yang disajikan.

5. Kepuasan stakeholders: mahasiswa, lulusan, dan pengguna lulusan memperoleh kepuasan atas hasil proses pembelajaran.

Lebih lanjut, ruang lingkup jaminan mutu sebagaimana tersebut di atas dijabarkan ke dalam pelbagai aspek jaminan mutu. Masing-masing jaminan mutu ditetapkan baku mutunya atau, untuk mutu proses pembelajaran, disebut baku mutu proses pembela-jaran.

7.3.3. Mekanisme Jaminan Mutu Proses Pembelajaran

Siklus PDCA (Plan—Do—Check—Action) diterapkan dalam pelaksanaan jaminan mutu proses pembelajaran di lingkungan Universitas Gunadarma, dalam hal ini Badan Penjaminan Mutu Akademik Universitas Gunadarma. Gambaran umum mekanisme jaminan mutu proses pembelajaran di Universitas Gunadarma dapat dilihat pada Gambar 7.2.

Gambar 7.2. Mekanisme jaminan mutu proses pembelajaran diUniversitas Gunadarma

1. Perencanaan mutu (Plan)Kegiatan perencanaan mutu (quality plan) meliputi aspek berikut: (a) penentuan atau penyusunan kebijakan mutu; (b) penentuan tujuan mutu dan indikator kinerjanya (performance indicator); (c) dan penentuan tata kerja (procedure) pencapaian mutu yang telah ditetapkan. Rincian dari ketiga aspek perencanaan mutu di atas adalah sebagai berikut.

Kebijakan mutu Universitas Gunadarma adalah menghasilkan lulusan yang memiliki kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan dunia kerja dan stakeholder melalui proses pembelajaran yang bermutu dan efisien. Kebijakan mutu fakultas di lingkungan Universitas Gunadarma disusun atau dirumuskan dengan cara menjabarkan kebijakan mutu tersebut di atas.

92

Page 93: Latar Belakang Masalahdaniel_rivai.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/10039/... · Web viewDengan kesadaran ini pula Universitas Gunadarma mengerahkan segala daya upayanya agar

EVALUASI DIRI

Evaluasi Diri Institusi-Universitas Gunadarma 111

Mengacu kepada kebijakan mutu Universitas Gunadarma, tujuan mutu dan sasaran akademik dirumuskan, yaitu sebagai berikut:

a. Mahasiswa bisa menyelesaikan studi dan memperoleh kualifikasi yang sesuai dengan kebutuhan dunia kerja atau stakeholder dalam waktu relatif cepat (8 sampai 9 semester).

b. Lulusan bisa bekerja, baik mandiri (wirausaha) maupun berafiliasi dengan institusi pemerintah atau swasta, tidak lama setelah berhasil menyelesaikan studinya.

Indikator kinerja (performance indicator) ditetapkan dan digunakan untuk mengukur keberhasilan penerapan proses pembelajaran dalam mencapai tujuan mutu proses pembelajaran di lingkungan Universitas Gunadarma. Indikator kinerja tersebut dikelompokkan berdasarkan kategori: input—process—output—outcome—impact (masukan—proses—luaran—hasil—dampak). Keadaan saat ini dari setiap kategori dari indikator kinerja diukur untuk kemudian dijadikan sebagai titik awal (base line) pelaksanaan jaminan mutu proses pembelajaran.

Tata kerja atau prosedur untuk mengukur dan atau mengevaluasi keberhasilan dalam mencapai sasaran dan tujuan mutu proses pembelajaran disusun ke dalam bentuk Standard Operating Procedure (SOP). Di lingkungan Universitas Gunadarma, SOP dimaksud disajikan dalam bentuk berbagai Buku Pedoman.

2. Pelaksanaan mutu (Do)

Dalam rangka menjamin mutu proses pembelajaran, seluruh proses pembelajaran dilaksanakan sesuai dengan Buku Pedoman yang telah ditentukan. Untuk memastikan bahwa pelaksanaan mutu proses pembelajaran, Ketua Program Studi diserahi tanggung jawab dalam mengendalikan seluruh proses pembelajaran dilaksanakan berdasarkan Buku Pedoman tersebut. Di samping itu, Ketua Program Studi berkewajiban untuk (i) mendorong, memotivasi, dan memberdayakan dosen, tenaga penunjang dan mahasiswa agar menjalankan fungsi dan peran masing-masing dalam pelaksanaan mutu proses pembelajaran sesuai dengan Buku Pedoman, (ii) memantau pelaksanaan proses pembelajaran dan menyediakan dan menyampaikan umpan balik kepada pihak terkait (yakni dosen, tenaga penunjang dan mahasiswa); dan (iii) memastikan bahwa pemberian penghargaan (reward) dan hukuman (penalty) sesuai dengan ketentuan yang berlaku di lingkungan Universitas Gunadarma.

Untuk menunjang keberhasilan pelaksanaan mutu proses pembelajaran berbagai borang (formulir), instrumen pemantauan dan daftar periksa (check list) disiapkan dan disusun sesuai dengan Buku Pedoman yang ditentukan. Perangkat penunjang tersebut harus diisi oleh setiap komponen yang terlibat sesuai dengan fungsi dan perannya dalam pelaksanaan mutu proses pembelajaran. Komitmen yang kuat dari semua pihak yang terlibat yang meliputi mahasiswa, dosen, tenaga penunjang dan unsur manajemen pada tugas dan fungsinya masing-masing merupakan prasyarat penting dalam merealisasikan kegiatan tesebut. Di samping itu, ketersediaan sarana dan prasarana yang diperlukan juga merupakan prasyarat yang harus dipenuhi.

3. Audit/Asessment/evaluasi mutu (Check)Evaluasi pelaksanaan mutu dan jaminan mutu proses pembelajaran dilaksanakan melalui 3 (tiga) cara, yaitu: (i) evaluasi diri oleh setiap Program Studi; (ii) audit internal

Portfolio 93

Page 94: Latar Belakang Masalahdaniel_rivai.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/10039/... · Web viewDengan kesadaran ini pula Universitas Gunadarma mengerahkan segala daya upayanya agar

EVALUASI DIRI

112 Evaluasi Diri Institusi-Universitas Gunadarma

atas pelaksanaan proses pembelajaran dan hasilnya di masing-masing Pogram Studi baik oleh pihak Fakultas maupun Universitas; dan (iii) auidit eksternal, dalam hal ini oleh Badan Akrediasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT).

Kegiatan evaluasi diri (self evaluation) dilakukan oleh Program Studi secara berkala, yakni pada setiap akhir tahun akademik. Kegiatan dimaksud meliputi pengukuran pencapaian indikator kinerja (performance indicator), penyusunan rencana perbaikan, dan penyusunan laporan pelaksanaan proses pembelajaran kepada Dekan Fakultas. Laporan pelacakan alumni (tracer study) diupayakan dilakukan dalam periode lima tahun sekali. Laporan hasil studi tersebut dilampirkan untuk melengkapi laporan evaluasi diri. Basis data yang biasanya diperlukan untuk proses akreditasi ditelaah dan diperbaharui oleh Program Studi.

Pelaksanaan Audit Internal atas Proses Pembelajaran pada masing-masing Program Studi dilakukan oleh Anggota UPMA. Dalam pelaksanaan audit proses pembelajaran perlu dilakukan dokumentasi atas semua akivitasnya. Untuk itu diperlukan berbagai instrumen pemantauan yang harus diisi oleh setiap komponen yang terlibat sesuai dengan fungsi dan perannya dalam pelaksanaan proses pembelajaran. Instrumen tersebut terdiri atas tujuh aspek berikut.

a. Formulir Monitoring Dosen, yang digunakan oleh Sekretariat Dosen untuk mencatat jam masuk dan jam keluar dosen mengajar. Dari formulir ini dihasilkan jumlah jam mengajar secara rinci baik untuk setiap mata kuliah maupun seluruh mata kuliah yang menjadi tanggung jawab setiap dosen.

b. Formulir Daftar Hadir Mengajar, yang digunakan oleh dosen untuk mencatat matakuliah, waktu, pokok materi, klas, jumlah siswa yang hadir setiap kali mengajar, dan tanda tangan sebagai bukti telah mengajar. Formulir ini juga digunakan oleh Sekretariat Dosen untuk cross check data dalam Formulir Jumlah Jam Mengajar Dosen.

c. Formulir Kuesioner, yang digunakan oleh Pendamping Dosen untuk menilai kualitas proses pembelajaran dosen menurut mahasiswa. Kualitas proses pembelajaran ditinjau dari kualifikasi, kompetensi, mutu, dan motivasi dosen, daya tarik dan kesesuaian matakuliah, efektivitas metode pembelajaran, pengelolaan perkuliahan, respon mahasiswa, kemampuan matakuliah dalam meningkatkan dan mengembangkan pengetahuan mahasiswa sesuai dengan tingkat yang diperlukan. Hasil dari kuesioner ini terutama digunakan untuk memutuskan apakah dosen tersebut kompeten atau tidak dalam mengajar matakuliah yang telah diberikan.

d. Formulir Waktu Penyerahan Soal Ujian, yang digunakan oleh Bagain Ujian untuk mencatat tanggal penyerahan soal dan jenis soal matakuliah yang diujikan. Dari formulir ini dapat diketahui apakah dosen tepat waktu atau tidak dalam menyerahkan soal yang menjadi tanggungjawabnya.

e. Formulir Daftar Kehadiran Mengawas Ujian, yang digunakan oleh Bagian Ujian untuk mencatat kehadiran, ijin, dan absen setiap dosen dalam menjalankan tugas mengawas ujian. Dari formulir ini dapat diketahui apakah dosen telah menjalankan tugas mengawasnya secara baik.

f. Formulir Bimbingan Penulisan Ilmiah, yang digunakan oleh dosen untuk mencatat aktivitas bimbingan kepada setiap mahasiswa yang menjadi bimbingannya. Dari formulir ini dapat diketahui kemajuan yang telah dicapai oleh setiap bimbingannya.

94

Page 95: Latar Belakang Masalahdaniel_rivai.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/10039/... · Web viewDengan kesadaran ini pula Universitas Gunadarma mengerahkan segala daya upayanya agar

EVALUASI DIRI

Evaluasi Diri Institusi-Universitas Gunadarma 111

g. Formulir Perwalian Kelas, yang digunakan oleh dosen wali untuk mencatat permasalahan, keluhan, kritikan, dan usulan mahasiswa dalam proses pengajaran. Dari formulir ini dapat diketahui apa yang menjadi hambatan, dorongan, dan keinginan mahasiswa selama menjalani proses pengajaran.

Proses setelah dilakukan dokumentasi dalam proses pengajaran adalah pembuatan laporan oleh bagian-bagian yang terkait. Laporan-laporan tersebut adalah sebagai berikut.

a. Laporan Jam Mengajar Dosen, yang dibuat oleh Sekretariat Dosen berdasarkan Formulir Monitoring Dosen.

b. Laporan Kualitas Dosen dalam Pengajaran, yang dibuat oleh Bagian Pendamping Dosen berdasarkan Formulir Kuesioner.

c. Laporan Ketepatan Penyerahan Soal, yang dibuat oleh Bagian Ujian berdasarkan Formulir Waktu Penyerahan Soal Ujian.

d. Laporan Pelaksanaan Tugas Dosen sebagai Pengawas Ujian, yang dibuat oleh Bagian Ujian berdasarkan Formulir Daftar Hadir Mengawas Ujian.

e. Laporan Pelaksanaan Tugas Dosen sebagai Pembimbing Penulisan Ilmiah, yang dibuat oleh Bagian Penulisan Ilmiah berdasarkan Formulir Bimbingan Penulisan Ilmiah.

f. Laporan Pelaksanaan Tugas Dosen sebagai Dosen Wali, yang dibuat oleh Bagian Pendamping Dosen berdasarkan Formulir Perwalian.

4. Tindak Lanjut Mutu (Action)

Semua laporan di atas diserahkan kepada Unit Pengendalalian Mutu Akademik (UPMA) pada setiap Program Studi, yaitu Program Diploma, Program Sarjana, dan Program Pasca Sarjana. Berdasarkan laporan tersebut UPMA di masing-masing program studi melakukan evaluasi Kinerja Dosen. Selanjutnya, bersama-sama dengan UPMA di tingkat Fakultas dan Badan Pengendalalian Mutu Akademik di tingkat Universitas, diputuskan umpan balik apa yang diberikan kepada dosen yang bersangkutan.

Jenis-jenis umpan balik yang dapat diberikan kepada dosen yang berkinerja baik diantaranya adalah sebagai berikut.

a. Mendapatkan penghargaan tertentub. Dipertahankan/ditambah jumlah SKS dalam mengajarc. Dipertahankan jenis mata kuliah yang diajard. Dipertahankan/ditambah jumlah jam mengawas ujiane. Dipertahankan/ditambah jumlah bimbinganf. Dipertahankan sebagai dosen wali

Jenis-jenis umpan balik yang dapat diberikan kepada dosen yang berkinerja kurang/tidak baik diantaranya adalah:

a. Mendapatkan peringatan secara tertulisb. Dikurangi jumlah SKS dalam mengajarc. Diganti jenis mata kuliah yang diajard. Dikurangi jumlah jam mengawas ujiane. Dikurangi jumlah bimbingan atau tidak diperbolehkan menjadi dosen

pembimbingf. Tidak menjadi dosen wali

Portfolio 95

Page 96: Latar Belakang Masalahdaniel_rivai.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/10039/... · Web viewDengan kesadaran ini pula Universitas Gunadarma mengerahkan segala daya upayanya agar

EVALUASI DIRI

112 Evaluasi Diri Institusi-Universitas Gunadarma

7.3.4. Strategi Pelaksanaan Mutu Proses Pembelajaran

SPMA Universitas Gunadarma dikembangkan dan dilaksanakan secara bertahap, dimulai dari pengidenfikasian berbagai kegiatan yang berkaitan dengan proses pembelajaran sampai dengan kegiatan-kegiatan yang merupakan proses kunci dalam penyelenggaraan proses pembelajaran. Seiring dengan berjalannya waktu dan terlaksananya dengan lebih baik proses identifikasi kegiatan dalam proses pembelajaran, secara bertahap jumlah Buku Pedoman akan terus ditambah, dilengkapi isinya, dan disempurnakan hingga, pada gilirannya, seluruh kegiatan siap dengan Buku Pedomannya.

Pelaksanaan audit sebagaimana dijelaskan di atas belum dilakukan secara terintegrasi dalam suatu Sistem Audit berbasis TI. Kondisi demikian mendorong perlunya dibangun IT Based Audit yang terintegrasi dari seluruh Program Studi sampai dengan tingkat universitas, sehingga proses penjaminan mutu dapat berjalan secara efektif dan efisien.

7.3.5. Upaya Universitas

Kesungguhan, kesepakatan, dan komitmen seluruh komponen, baik secara langsung maupun tidak langsung, yang terkait dalam proses pembelajaran di lingkungan Universitas Gunadarma merupakan prasyarat mutlak bagi terbentuk dan terlaksanakannya SPMA di lingkungan Universitas Gunadarma. Untuk mencapai semua prasyarat tersebut (kesungguhan, kesepakatan, dan komitmen seluruh sivitas akademika) diperlukan suatu forum untuk berdialog dan berdiskusi yang intensif dan berkelanjutan.

SOP yang telah selesai disusun dan digunakan sebagai pedoman dalam pelaksanaan kegiatan oleh bagian terkait di lingkungan Universitas Gunadarma dapat dilihat pada Tabel 7.2. SOP tersebut selalu dilakukan penyempurnaan dan penambahan sesuai dengan perkembangan Universitas Gunadarma.

Tabel 7.2. Daftar Dokumentasi Standard Operating Procedure (SOP)

No. Judul

1. SOP BAAK1. Prosedur Aktif 2. Prosedur Pengecekan Daftar Nilai Semester (DNS) 3. Prosedur Cuti4. Prosedur Ujian Susulan5. Prosedur Cuti Akademik6. Prosedur Pindah Waktu/Lokasi Kuliah7. Prosedur Ujian Bentrok (Khusus) 8. Prosedur Aktif Akademik

2. SOP UJIAN SEMESTER & BANK SOAL

96

Page 97: Latar Belakang Masalahdaniel_rivai.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/10039/... · Web viewDengan kesadaran ini pula Universitas Gunadarma mengerahkan segala daya upayanya agar

EVALUASI DIRI

Evaluasi Diri Institusi-Universitas Gunadarma 111

No. Judul

1. Prosedur Penyelenggaraan Ujian Semester

3. SOP JURUSAN1. Prosedur Konsultasi Akademik 2. Prosedur Konsultasi Pengisian KRS Mahasiswa Non Kelas 3. Prosedur Pengajuan Usulan Penawaran Matakuliah Per Semester4. Prosedur Pemanggilan Mahasiswa dan Pengajuan Perpanjangan Masa Studi

Mahasiswa 5. Prosedur Pembuatan Rangkuman Nilai

Tabel 7.2. Daftar Dokumentasi Standard Operating Procedure (SOP) (Lanjutan)

No. Judul

4. SOP LABORATORIUM1. Prosedur Pengurusan Pindah Jadwal Praktikum 2. Prosedur Pengurusan Pendaftaran Praktikum 3. Prosedur Pengurusan Kartu Praktikum Pengganti4. Prosedur Pengurusan Pengganti Pertemuan Praktikum

5. SOP PERPUSTAKAANA. Layanan Penggunaan 1. Layanan Pembaca 2. Peminjaman Buku Mahasiswa 3. Pengembalian Buku Mahasiswa 4. Peminjaman Buku Staff Pengajar/Karyawan 5. Pengembalian Buku Staf Pengajar/Karyawan 6. Peminjaman Buku On-Line/Booking BukuB. Pengolahan Bahan Pustaka 1. Pengadaan Buku 2. Pengatalogan Buku 3. Pengatalogan Jurnal 4. Pengatalogan Penulisan Ilmiah dan Skripsi 5. Pengolahan Digital Collection 6. Troubleshooting Perangkat Komputer 7. Pemesanan AVI Bahan Kuliah, Film dan Dokumenter 8. Pemeliharaan AVI Bahan Kuliah, Film dan Dokumenter 9. Pembuatan Video Instruksional 10. Pembuatan Video Dokumentasi 11. Pembuatan Foto Dokumentasi

Portfolio 97

Page 98: Latar Belakang Masalahdaniel_rivai.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/10039/... · Web viewDengan kesadaran ini pula Universitas Gunadarma mengerahkan segala daya upayanya agar

EVALUASI DIRI

112 Evaluasi Diri Institusi-Universitas Gunadarma

No. Judul

12. Pembuatan Computer Assited Instruction 13. Pembelian AVI Bahan Kuliah, Film dan DokumenterC. Layanan Administrasi Perpustakaan 1. Surat Bebas Perpustakaan Secara On Line 2. Dokumentasi Denda 3. Sumbangan Penulisan Ilmiah dan Skripsi 4. Surat TeguranD. Lampiran 1. Lampiran Peraturan Perpustakaan

6. SOP PENELITIAN 1. SOP Pengajuan Proposal Penelitian 2. SOP Pengajuan Publikasi Ilmiah

Tabel 7.2. Daftar Dokumentasi Standard Operating Procedure (SOP) (Lanjutan)

No. Judul

7. SOP KEMAHASISWAAN 1. Pengajuan Kegiatan Inisiatif Lembaga Kemahasiswaan 2. Pengajuan Kegiatan Partisipatif Lembaga Kemahasiswaan 3. Prosedur Pembuatan laporan Pertanggungjawaban Kegiatan Inisiatif/Partisipatif

Lembaga Kemahasiswaan 4. Prosedur Pendaftaran Beasiswa dari Instansi Luar

8. SOP SEKRETARIAT DOSEN 1. Prosedur Monitoring Dosen 2. Prosedur Surat Keterangan

9. SOP SIDANG D3/S1/S2/S3 1. Pendaftaran Sidang Sarjana (S1) 2. Pendaftaran Sidang Diploma Tiga (D3)

10. TRANSKRIP & IJAZAH 1. Pembuatan Sertifikat SSM 2. Pembuatan STLS 3. Pembuatan Ijazah 4. Pembuatan Transkrip

11. SOP PASCA SARJANA 1. Pendaftaran Mahasiswa S2

98

Page 99: Latar Belakang Masalahdaniel_rivai.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/10039/... · Web viewDengan kesadaran ini pula Universitas Gunadarma mengerahkan segala daya upayanya agar

EVALUASI DIRI

Evaluasi Diri Institusi-Universitas Gunadarma 111

No. Judul

2. Perkuliahan Mahasiswa S2 3. Ujian 4. Penilaian Mahasiswa 5. Sidang Tesis 6. Pembayaran Kuliah 7. Cuti Akademik 8. Pembuatan Surat Keterangan Mahasiswa

12. SOP BAU 1. Prosedur Rekrutmen Tenaga Edukatif 2. Prosedur Pembuatan & Penyerahan Surat Tugas Penempatan 3. Prosedur Usulan Jabatan Fungsional & Penghitungan Angka Kredit Dosen 4. Prosedur Usulan Studi Lanjut

Portfolio 99

Page 100: Latar Belakang Masalahdaniel_rivai.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/10039/... · Web viewDengan kesadaran ini pula Universitas Gunadarma mengerahkan segala daya upayanya agar

EVALUASI DIRI

112 Evaluasi Diri Institusi-Universitas Gunadarma

BAB VIIIFASILITAS TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI

Teknologi Informasi dewasa ini merupakan salah satu kebutuhan institusi dalam menjalankan kegiatan operasional bisnis, karena Informasi merupakan salah satu sumber pengetahuan untuk meningkatkan daya saing. Beberapa produk teknologi informasi yang ada sudah berkembang sangat pesat dengan mengarah pada konsep cybernetics, dimana fasilitas dapat diakses ataupun dikendalikan secara jarak jauh.

Konsep cybernetics ini menginspirasikan kepada suatu konsep cyber campus (university), di mana tersedia berbagai fasilitas elektronik yang dapat diakses secara jarak jauh. Fasilitas tersebut disediakan untuk meningkatkan kegiatan akademik yang mencakup:

1. koleksi sumber pembelajaran (materi kuliah, latihan soal, content laboratory);2. komunikasi dan interaksi efektif melalui sarana telekomunikasi; dan3. virtual laboratory dan virtual class.

Kesempatan yang dapat diambil dari konsep cybernetics tersebut adalah sharing knowledge yang terdistribusi melalui konsep knowledge management, yang dewasa ini berkembang dalam suatu konsep semantic content. Melalui mekanisme ini, materi kuliah dapat dikembangkan secara bersama-sama sehingga kualitas isi materi yang baik dapat dikembangkan secara simultan untuk efisiensi pengembangan. Sebaliknya ancaman yang dapat ditimbulkan dari model cybernetics adalah apabila pengguna belum siap untuk mengimplementasikan.

Universitas Gunadarma dengan visinya ”menjadi universitas berbasis teknologi informasi dan komunikasi terkemuka di Indonesia, yang kontribusinya dalam bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat diakui (reconized) baik di tingkat regional maupun internasional,” telah menyadari akan berbagai ancaman, kendala, dan kesempatan sebagai dampak dari upaya pencapaian visi tersebut. Oleh sebab itu, berbagai program pengembangan teknologi informasi dan komunikasi telah dilakukan. Upaya tersebut meliputi pengembangan infrastruktur, yaitu pembangunan sistem jaringan komputer dengan model hybrid (menggunakan beragam teknologi seperti fibre optic, wireless, wireline); peningkatan koneksi Internet dari 2Mbps menjadi total 18 Mbps; dan mengembangkan sistem informasi akademik dan fasilitas aplikasi berbasis web lainnya. Hal ini ditujukan agar visi yang telah ditetapkan menjadi lebih cepat terealisasikan.

Pada pelaksanaannya, pengembangan infrastruktur tersebut harus diikuti oleh pengembangan sumber bahan ajar sebagai salah satu usaha menuju keberlanjutan pengembangan institusi. Pengembangan sumber bahan ajar membutuhkan suatu pendekatan yang komprehensif agar produk bahan ajar yang dihasilkan dapat digunakan secara efektif dan efisien guna pencapaian tingkat penguasaan ilmu pengetahuan civitas academica yang komprehensif.

Evaluasi implementasi di bidang teknologi informasi dan komunikasi (TIK), didasarkan pada kondisi TIK Universitas Gunadarma saat ini dan tingkat penggunaan TIK untuk proses pembelajaran yang baik.

100

Page 101: Latar Belakang Masalahdaniel_rivai.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/10039/... · Web viewDengan kesadaran ini pula Universitas Gunadarma mengerahkan segala daya upayanya agar

EVALUASI DIRI

Evaluasi Diri Institusi-Universitas Gunadarma 111

8.1. Infrastruktur Teknologi Informasi dan Komunikasi di Universitas Gunadarma

Infrastruktur Teknologi Informasi dan Komunikasi yang ada di Universitas Gunadarma mencakup perangkat lunak, perangkat keras dan sistem jaringan komputer. Perangkat lunak merupakan aplikasi yang ada dalam sistem pengelolaan akademik, aplikasi penunjang pembelajaran seperti e-learning; serta aplikasi untuk situs Universitas. Perangkat keras mencakup sarana komputer untuk laboratorium, staf dan server serta sistem jaringan komputer yang menghubungkan perangkat komputer untuk ke local area network (LAN) maupun ke Internet. Infrastruktur tersebut dapat diakses oleh mahasiswa maupun staf sebagai penunjang operasional akademik, pembelajaran, penelitan maupun kerjasama.

8.1.1. Infrastruktur Perangkat Lunak

Infrastruktur perangkat lunak yang ada merupakan aplikasi dalam kesatuan sistem informasi Universitas Gunadarma. Sistem tersebut terbagi dalam tiga golongan,yaitu:

1. Sistem Korporasi: Otomasi Perkantoran (Staffsite atau mailstaff), sistem kepegawaian, sistem keuangan.

2. Sistem Akademik: Sistem penerimaan mahasiswa baru, sistem administrasi akademik (registrasi mata kuliah, nilai, absensi kuliah), e-Learning, perangkat lunak laboratorium, digital library, career center dan e-journal.

3. Sistem Komunitas: Forum, student site maupun jaringan penelitian.

Sistem Informasi dikembangkan dengan model sistem terpusat (seperti tampak pada Gambar 8.1). Sistem tersebut dapat dijalankan maupun diperbaharui informasinya secara terdistribusi dari berbagai lokasi, sehingga meningkatkan usabilitas (ketergunaan) sistem dan mempercepat pembaruan Informasi yang disediakan. Pembentukan sistem informasi terpusat ditujukan untuk memudahkan dalam perawatan dan kendali sistem informasi, sehingga jaminan keamanan dan integritas Informasi tercapai.

Dalam gambar tersebut, seluruh sumber data aplikasi sistem ditempatkan secara terpusat dan dapat diperbaharui dari beberapa lokasi pada setiap saat. Aplikasi sistem yang disediakan bersifat terpusat terdiri dari sistem administrasi akademik, sumber ajar elektronik dalam bentuk aplikasi virtual class (http://v-class.gunadarma.ac.id), virtual laboratory (http://uglab.gunadarma.ac.id), sistem informasi manajemen keuangan yang terkoneksi dengan perbankan, sistem kolaborasi sebagai otomasi perkantoran (staffsite: https://nustaffsite.gunadarma.ac.id) termasuk elektronik mail, career center (http://career.gunadarma.ac.id), studentsite (http://studentsite.gunadarma.ac.id), situs universitas, digital library (http://library.gunadarma.ac.id), electronic journal (http://e-journal.gunadarma.ac.id), dan situs resmi Universitas Gunadarma (http://www.gunadarma.ac.id).

Selain fasilitas dalam bentuk aplikasi berbasis web, Universitas Gunadarma juga telah memiliki stasiun TV(UG-TV) dan stasiun radio (UG-RADIO) untuk komunitas dan tabloid (UG-NEWS) sebagai media penyebaran Informasi Kampus.

Sebagai penunjang kompetensi mahasiswa dan dosen, Univeristas Gunadarma juga menjadi tempat pelatihan bersertifikasi, yaitu Oracle, CCNA (Cisco), dan Sun Microsystem. Selain itu fasilitas uji sertifikasi tingkat nasional dan internasional seperti

Portfolio 101

Page 102: Latar Belakang Masalahdaniel_rivai.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/10039/... · Web viewDengan kesadaran ini pula Universitas Gunadarma mengerahkan segala daya upayanya agar

EVALUASI DIRI

112 Evaluasi Diri Institusi-Universitas Gunadarma

Internet Based Test TOEFL (IBT) dan uji ahli manajemen asuransi (bekerjasama dengan Asosiasi Ahli Manajemen Asuransi Indonesia—AAMAI) juga telah tersedia

Gambar 8.1. Sistem Informasi Penunjang Kegiatan Akademik

8.1.2. Infrastruktur Sistem Jaringan Komputer

Sistem jaringan komputer di Universitas Gunadarma digunakan untuk menghubungkan seluruh kampus Universitas Gunadarma yang tersebar di beberapa lokasi dengan Virtual Private Network (VPN) dan menghubungkan ke Internet. Gambar berikut mengilustrasikan keterhubungan antarkampus.

Gambar 8.2. Infrastruktur Sistem Jaringan Komputer

102

Page 103: Latar Belakang Masalahdaniel_rivai.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/10039/... · Web viewDengan kesadaran ini pula Universitas Gunadarma mengerahkan segala daya upayanya agar

EVALUASI DIRI

Evaluasi Diri Institusi-Universitas Gunadarma 111

Dalam gambar di atas, keterhubungan masing-masing lokasi terhubung dengan beberapa teknologi, yaitu MPLS (dengan kecepatan 128Kbps – 768 Kbps) dan Wireless (dengan kecepatan 10-20 Mbps). Kecepatan koneksi jaringan komputer untuk Internet adalah 16 Mbps. Kecepatan koneksi tersebut hingga saat ini masih sangat menunjang kebutuhan pengiriman dan penerimaan data.

Infrastruktur jaringan komputer dikembangkan untuk menghubungkan seluruh kampus sebagai satu sistem yang terintegrasi sehingga mempermudah dan mempercepat operasional akademik maupun maupun pengaksesan sumber bahan ajar.

8.2. Evaluasi Kondisi Pemanfaatan TIK untuk Mendukung Proses Pembelajaran

Universitas Gunadarma telah menyediakan sistem informasi melalui sistem jaringan komputer yang memadai sebagai fasilitas untuk mengembangkan konten pembelajaran serta media pertukaran dan pencarian Informasi secara online. Pengharapan dari tersedianya fasilitas interkoneksi ini adalah agar tingkat utilisasi yang lebih efektif khususnya untuk mencari Informasi dari berbagai negara melalui jaringan Internet. Jalur koneksi jaringan komputer terdiri dari jalur Internet (melalui ASTI-Net) dan jalur Inherent. Jalur komunikasi jaringan ini dimanfaatkan sepenuhnya untuk civitas akademi, baik kegiatan perkuliahan maupun kegiatan lainnya seperti kursus dan sertifikasi yang menggunakan fasilitas Internet.

Gambar 8.3. Grafik Trafik Jaringan Internet sebesar 16Mbps

Gambar 8.4. Grafik Trafik Jaringan Inherent sebesar 1Mbps

Gambar 8.3 dan 8.4 menunjukkan trafik Jaringan Internet dan Inherent. Rata-rata tingkat utilisasi sebagian besar digunakan untuk men-download data, yaitu sekitar 5520.3 kbps melalui Internet dan 21.6 kbps menggunakan Inherent, sedangkan untuk upload rata-rata sekitar 327.4 kbps melalui Internet dan 11.1 kbps melalui Inherent. Hal ini menunjukkan bahwa pemanfaatan internet masih bersifat mencari sumber dari luar sehingga perlu ditingkatkan kembali konten informasi, khususnya materi ajar yang

Portfolio 103

Page 104: Latar Belakang Masalahdaniel_rivai.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/10039/... · Web viewDengan kesadaran ini pula Universitas Gunadarma mengerahkan segala daya upayanya agar

EVALUASI DIRI

112 Evaluasi Diri Institusi-Universitas Gunadarma

dimanfaatkan oleh mahasiswa dari luar, sehingga arus aliran informasi dari dalam dan ke luar menjadi lebih meningkat. Tingkat utilisasi jalur Inherent masih di bawah 20%, sehingga perlu peningkatan yang lebih signifikan.

Selain fasilitas sistem jaringan komputer, pemanfaatan sistem informasi maupun ketersediaan bahan ajar elektronik oleh program studi belum merata. Beberapa parameter ukur yang digunakan dengan nilai persentase capaian pemanfaatan sistem informasi, yaitu: (i) pengguna mail dosen/mahasiswa; (ii) situs dosen (staffsite) dan situs mahasiswa (studentsite); (iii) materi e-learning; (iv) keahlian pengoperasian komputer dasar; (v) pemanfaatan TIK untuk proses pembelajaran; (vi) lulusan yang terdaftar di career center.

8.2.1. Pengguna Mail Mahasiswa/Dosen

Menunjukkan pemanfaatan elektronik mail sebagai salah satu media komunikasi antara dosen dan mahasiswa untuk meningkatkan kemampuan dalam memperoleh pengetahuan maupun sumber pembelajaran. Melalui email ini, mahasiswa dapat menanyakan beberapa hal yang terkait dengan materi ajar maupun penelitian secara efisien/efektif.

Tabel 8.1. Penggunaan e-mail Oleh Mahasiswa dan Dosen

No. PROGRAM STUDI PENGGUNA MAIL MAHASISWA

PENGGUNA MAIL DOSEN

Program D31. D3- Manajemen Informatika 64.84% 65.76%

2. D3- Teknik Komputer 67.68% 75.71%

3. D3- Manajemen Keuangan 71.49% 62.50%

4. D3- Manajemen Pemasaran 74.25% 62.86%

5. D3- Akuntansi Komputer 75.81% 78.46%

6. D3- Kebidanan 20.00% 26.67%

Program S17. S1- Sistem Informasi 72.12% 77.37%

8. S1- Sistem Komputer 75.37% 57.14%

9. S1- Manajemen 65.34% 63.24%

10. S1- Akuntansi 64.60% 60.00%

11. S1- Teknik Informatika 72.46% 76.86%

12. S1- Teknik Mesin 64.90% 60.00%

13. S1- Teknik Elektro 65.24% 64.00%

14. S1- Teknik Industri 53.73% 59.52%15. S1- Teknik Sipil 63.89% 53.33%

16. S1- Teknik Arsitektur 64.12% 56.84%

17. S1- Sastra Inggris 34.90% 33.33%18. S1- Psikologi 29.50% 44.29%

Dalam Tabel 8.1 dapat dilihat rata-rata sebesar 60,90% mahasiswa dan 59,54% dosen telah memiliki account mail. Sedangkan program studi S1-Sastra Inggris dan S1-Psikologi masih kurang dari 50% dari total mahasiswa maupun dosen yang memiliki

104

Page 105: Latar Belakang Masalahdaniel_rivai.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/10039/... · Web viewDengan kesadaran ini pula Universitas Gunadarma mengerahkan segala daya upayanya agar

EVALUASI DIRI

Evaluasi Diri Institusi-Universitas Gunadarma 111

mail account. Hal ini dapat disebabkan oleh beberapa hal, yaitu kurangnya inovasi baik mahasiswa dan dosen untuk dapat berkomunikasi lebih efektif melalui elektronik mail, seperti mengumpulkan tugas kuliah mengajukan pertanyaan melalui email.

8.2.2. Situs Dosen (Staffsite) dan Mahasiswa (Studentsite)

Situs dosen dapat digunakan sebagai fasilitas diseminasi sumber ajar kepada mahasiswa, di mana dosen dapat menyediakan sumber ajar maupun sumber ilmu pengetahuan lainnya yang dapat diakses oleh mahasiswa. Hal ini akan mempermudah dan mempercepat pemberian materi ajar sehingga mahasiswa dimungkinkan dapat memahami materi kuliah sebelum kuliah diberikan. Begitu pula dengan situs mahasiswa (studentsite) yang disediakan untuk memperoleh informasi langsung dari dosen maupun program studi dapat secara langsung diketahui melalui situs mahasiswa tersebut. Dalam Tabel 8.2 tampak bahwa rata-rata 55,59% mahasiswa dan 54,55% dosen telah memiliki situs pribadi di studentsite dan staffsite. Prosentase kepemilikan situs pribadi mahasiswa maupun dosen program studi S1-Sastra dan S1-Psikologi masih kurang dari 30%. Sebenarnya salah satu fasilitas yang disediakan dalam sitem studentsite maupun staffsite adalah mahasiswa dapat mengetahui berbagai Informasi terkait dengan kegiatan akademik perkuliahan yang diberikan oleh dosen, sehingga melalui informasi tersebut akan tercipta suatu sistem komunikasi yang efektif dalam peningkatan kualitas pembelajaran, selain itu pada situs staffsite terdapat blog staff, dimana dosen dapat mendiseminasi materi ajar maupun hasil penelitian sehingga dapat dimanfaatkan oleh mahasiswa.

Tabel 8.2. Pemilikan Website Oleh Mahasiswa dan Dosen

No. PROGRAM STUDI WEBSITE MAHASISWA

(studentsite)

WEBSITE DOSEN

(staffsite)

Program D31. D3- Manajemen Informatika 74.84% 70.30%

2. D3- Teknik Komputer 67.68% 74.29%

3. D3- Manajemen Keuangan 51.49% 60.00%

4. D3- Manajemen Pemasaran 54.25% 58.57%

5. D3- Akuntansi Komputer 65.81% 67.69%

6. D3- Kebidanan 22.00% 23%

Program S17. S1- Sistem Informasi 72.12% 63.31%

8. S1- Sistem Komputer 65.37% 61.43%

9. S1- Manajemen 55.34% 59.82%

10. S1- Akuntansi 64.60% 54.07%

11. S1- Teknik Informatika 72.46% 68.79%

12. S1- Teknik Mesin 74.90% 60.00%

13. S1- Teknik Elektro 65.24% 68.00%

14. S1- Teknik Industri 53.73% 59.52%

15. S1- Teknik Sipil 53.89% 51.11%

16. S1- Teknik Arsitektur 64.12% 55.79%

17. S1- Sastra Inggris 22.60% 27.78%

18. S1- Psikologi 19.50% 14.29%

Portfolio 105

Page 106: Latar Belakang Masalahdaniel_rivai.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/10039/... · Web viewDengan kesadaran ini pula Universitas Gunadarma mengerahkan segala daya upayanya agar

EVALUASI DIRI

112 Evaluasi Diri Institusi-Universitas Gunadarma

8.2.3. Ketersediaan Materi e-learning

E-learning (electronic learning) adalah fasilitas pembelajaran elektronik yang digunakan untuk membantu mahasiswa memahami suatu materi ajar. E-learning menyediakan materi pembelajaran yang dilengkapi dengan audio visual yang dapat memberikan gambaran suatu konsep lebih jelas (dilengkapi dengan contoh visual yang lebih komunikatif).

Pemanfaatan e-learning akan memberikan manfaat pada peningkatan daya kognitif mahasiswa dalam memahami konsep materi ajar. Semakin banyak fasilitas e-learning yang disediakan maka semakin besar kemungkinan mahasiswa dapat memahami konsep materi ajar yang lebih cepat dan efektif. Materi e-learning terdiri dari CD Interaktif, maupun virtual class (yaitu pembelajaran secara online melalui Internet) serta electronic journal.

Rata-rata tingkat ketersediaan e-learning, seperti dapat dilihat dalam Tabel 8.3 di atas, adalah baru mencapai 48% dari seluruh total mata kuliah. Program studi S1-Sastra dan S1-Psikologi memiliki fasilitas e-learning masih dibawah 30%. Hal ini menunjukkan bahwa masih diperlukan usaha untuk pengembangan e-learning untuk materi perkuliahan.

Tabel 8.3. Ketersediaan Materi e-learning

No. PROGRA STUDIKETERSEDIAAN MATERI

e-learning

Program D31. D3- Manajemen Informatika 51.94%

2. D3- Teknik Komputer 53.33%

3. D3- Manajemen Keuangan 52.24%

4. D3- Manajemen Pemasaran 52.24%

5. D3- Akuntansi Komputer 55.52%

6. D3- Kebidanan 7.27%

Program S17. S1- Sistem Informasi 54.36%

8. S1- Sistem Komputer 53.58%

9. S1- Manajemen 52.24%

10. S1- Akuntansi 54.46%

11. S1- Teknik Informatika 58.52%

12. S1- Teknik Mesin 48.60%

13. S1- Teknik Elektro 47.62%

14. S1- Teknik Industri 59.68%

15. S1- Teknik Sipil 55.81%

16. S1- Teknik Arsitektur 57.79%

17. S1- Sastra Inggris 25.56%

18. S1- Psikologi 28.75%

106

Page 107: Latar Belakang Masalahdaniel_rivai.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/10039/... · Web viewDengan kesadaran ini pula Universitas Gunadarma mengerahkan segala daya upayanya agar

EVALUASI DIRI

Evaluasi Diri Institusi-Universitas Gunadarma 111

8.2.4. Penguasaan Keahlian Pengoperaasian Komputer Dasar

Dewasa ini teknologi informasi bukan saja menjadi keharusan bagi program studi yang terkait langsung dengan teknologi informasi, tetapi juga program studi lain dituntut untuk mampu melakukan operasi dasar peralatan teknologi informasi. Hal ini terkait bahwa teknologi informasi dapat memberikan nilai tambah bagi seseorang. Selain itu penguasaan Teknologi Informasi dan Komunikasi dapat meningkatkan kemampuan belajar mandiri sebagai bekal keberlanjutan peningkatan kompetensi.

Tabel 8.4. Penguasaan Keahlian Pengoperaasian Komputer Dasar

No. PROGRAM STUDIKEAHLIAN PENGOPERASIAN

KOMPUTER DASAR

Program D31. D3- Manajemen Informatika 84.20%

2. D3- Teknik Komputer 57.54%

3. D3- Manajemen Keuangan 78.71%

4. D3- Manajemen Pemasaran 78.71%

5. D3- Akuntansi 81.44%

6. D3- Kebidanan 78.50%

Program S17. S1- Sistem Informasi 90.22%

8. S1- Sistem Komputer 78.94%

9. S1- Manajemen 81.97%

10. S1- Akuntansi 89.50%

11. S1- Teknik Informatika 88.47%

12. S1- Teknik Mesin 80.00%

13. S1- Teknik Elektro 80.64%

14. S1- Teknik Industri 88.02%

15. S1- Teknik Sipil 75.00%

16. S1- Teknik Arsitektur 80.86%

17. S1- Sastra Inggris 80.47%

18. S1- Psikologi 77.33%

Penguasaaan kemampuan pengoperasian komputer dasar terdiri dari penguasaan penggunaan peralatan komputer dasar, sistem operasi dan aplikasi pengolah kata maupun pengolah angka. Pada dasarnya tingkat pengauasaan komputer dasar sudah mencapai 80,37% seperti dapat dilihat dalam Tabel 8.4. Hal ini menunjukkan bahwa capaian tingkat penguasaan komputer dasar sudah lebih dari 70% sehingga tingkat penguasaan pengoperasian komputer sudah memadai.

8.2.5. Pemanfaatan TIK Untuk Proses Pembelajaran (Laboratorium)

Kegiatan laboratoratorium ditujukan untuk meningkatkan keahlian (skill) mahasiswa melalui pelatihan penggunaan peralatan pendukung ataupun implementasi dari suatu teori dasar. Laboratorium terdiri dari fasilitas ruang, peralatan fisik, perangkat lunak (software) pendukung serta sistem pengelolaan kegiatan laboratorium. Tingkat

Portfolio 107

Page 108: Latar Belakang Masalahdaniel_rivai.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/10039/... · Web viewDengan kesadaran ini pula Universitas Gunadarma mengerahkan segala daya upayanya agar

EVALUASI DIRI

112 Evaluasi Diri Institusi-Universitas Gunadarma

pemanfaatan TIK untuk proses pembelajaran (laboratorium) diukur berdasarkan jumlah mata kuliah yang ada mata praktikum berbanding jumlah mata kuliah yang seharusnya ada mata praktikum. Dalam Tabel 8.5. terlihat bahwa rata-rata 68,73% dari seluruh mata kuliah yang seharusnya ada mata praktikum sudah dilaksanakan praktikumnya, hanya untuk Program Studi S1-Sastra Inggris dan S1-Psikologi masih di bawah 30%.

Tabel 8.5. Pemanfaatan TIK Untuk Proses Pembelajaran

No. PROGRAM STUDI PEMANFAATAN TIK UNTUK PROSEN PEMBELAJARAN

Program D31. D3- Manajemen Informatika 82.61%

2. D3- Teknik Komputer 83.33%

3. D3- Manajemen Keuangan 80.00%

4. D3- Manajemen Pemasaran 82.35%

5. D3- Akuntansi 85.00%

6. D3- Kebidanan 66.67%

Program S17. S1- Sistem Informasi 80.77%

8. S1- Sistem Komputer 84.21%

9. S1- Manajemen 80.95%

10. S1- Akuntansi 85.71%

11. S1- Teknik Informatika 82.14%

12. S1- Teknik Mesin 50.00%

13. S1- Teknik Elektro 60.00%

14. S1- Teknik Industri 50.00%

15. S1- Teknik Sipil 60.00%

16. S1- Teknik Arsitektur 84.44%

17. S1- Sastra Inggris 30.00%

18. S1- Psikologi 22.86%

8.2.6. Lulusan Yang Terdaftar Di Career Center

Sebagai hasil proses pembelajaran dari sebuah lembaga pendidikan tinggi yang “dilepas” ke tengah masyarakat, lulusan merupakan sumber terbaik untuk memeroleh informasi tentang perkembangan pasar kerja. Informasi dimaksud meliputi, antara lain, keahlian (skill) yang diperlukan oleh pemangku kepentingan (stakeholders) baik keahlian utama (hardskill) maupun keahlian penunjang (softskill). Oleh karena itu, keberadaan dan perkembangan karir mereka harus benar-benar dipantau dengan seksama.

Universitas Gunadarma sejak tahun 2002 telah memiliki Career Center yang salah satu fungsinya adalah merekam data lulusan secara elektronik. Hingga saat ini tidak kurang dari 20 ribu lulusan dan 900 perusahaan telah berhasil direkam datanya di pusat pengembangan karir tersebut.

Rata-rata sudah 55,48% lulusan telah mendaftar sebagai pencari kerja di career center, sedangkan Lulusan program studi S1-Sastra Inggris dan S1-Psikologi masih di

108

Page 109: Latar Belakang Masalahdaniel_rivai.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/10039/... · Web viewDengan kesadaran ini pula Universitas Gunadarma mengerahkan segala daya upayanya agar

EVALUASI DIRI

Evaluasi Diri Institusi-Universitas Gunadarma 111

bawah 40% yang telah mendaftar. Hal ini menunjukkan bahwa kemungkinan mahasiswa program studi tersebut belum faham dalam menggunakan sistem tersebut.

Tabel 8.6. Lulusan Yang Terdaftar di Career Center

8.3. Kesimpulan

Dari uraian dan data yang tergambarkan di atas, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Sudah tersedianya fasilitas teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dalam bentuk sistem informasi akademik, sarana diseminasi informasi dalam bentuk aplikasi berbasis web dan sistem jaringan komputer yang sudah sangat memadai sebagai sarana pengembangan kemampuan akademik mahasiswa melalui pengembangan media pembelajaran online maupun pertukaran informasi.

2. Sudah memiliki beberapa pusat pelatihan dan sertifikasi profesi bidang Teknologi Informasi, sehingga pengembangan untuk bidang keilmuan dan keahlian lainnya akan lebih efektif karena sudah memiliki contoh.

3. Tingkat utilisasi penggunaan jaringan Internet maupun Inherent lebih cendurung pada mengunduh materi dari luar institusi (bersifat downlink).

4. Penguasaan pengoperasian komputer dasar sudah baik, sehingga peningkatan pada kemampuan pemanfaatan komputer lanjut seperti aplikasi Internet dapat dilakukan dengan lebih mudah.

Portfolio

No. PROGRAM STUDILULUSAN YANG TERDAFTAR DI

CAREER CENTER

Program D31. D3- Manajemen Informatika 66.01%

2. D3- Teknik Komputer 63.34%

3. D3- Manajemen Keuangan 65.61%

4. D3- Manajemen Pemasaran 54.23%

5. D3- Akuntansi 53.69%

6. D3- Kebidanan Belum ada lulusan

Program S17. S1- Sistem Informasi 56.62%

8. S1- Sistem Komputer 64.55%

9. S1- Manajemen 54.88%

10. S1- Akuntansi 60.84%

11. S1- Teknik Informatika 64.67%

12. S1- Teknik Mesin 59.26%

13. S1- Teknik Elektro 69.47%

14. S1- Teknik Industri 67.65%

15. S1- Teknik Sipil 58.79%16. S1- Teknik Arsitektur 51.25%

17. S1- Sastra Inggris 33.17%

18. S1- Psikologi 19.62%

109

Page 110: Latar Belakang Masalahdaniel_rivai.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/10039/... · Web viewDengan kesadaran ini pula Universitas Gunadarma mengerahkan segala daya upayanya agar

EVALUASI DIRI

112 Evaluasi Diri Institusi-Universitas Gunadarma

5. Program Studi S1-Psikologi dan S1-Sastra Inggris memiliki tingkat pemanfaatan TIK yang masih rendah khususnya pada:a. penggunaan electronic mail sebagai alat komunikasi;b. jumlah sarana elektronik learning yang mencakup virtual class, CD-Interactive,

maupun virtual lab;c. pemanfaatan TIK untuk proses pembelajaran di laboratorium; dand. lulusan yang terdaftar di situs career center.

8.4. Usulan Program Pengembangan

Kesimpulan menunjukkan bahwa program studi S1- Sastra Inggris dan S1-Psikologi masih sangat rendah dalam pemanfaatan TIK sebagai penunjang proses pembelajaran, sehingga beberapa kegiatan program pengembangan perlu dilaksanakan pada program studi tersebut. Program pengembangan perlu dirancang secara komprehensif dan terstruktur agar tingkat pemanfaatan TIK sebagai bahan pembelajaran menjadi lebih baik. Adapun kegiatan pengembangan pemanfaatan TIK untuk proses pembelajaran pada Program Studi Sastra Inggris dan Program Studi Psikologi adalah sebagai berikut.

Tabel 8.7. Rancang Program Pengembangan Pemanfaatan TIK

No. KEGIATAN PROGRAM PENGEMBANGAN

CAPAIAN 3 TAHUN IMPLEMENTASI

OUTCOME YANG DHARAPKAN

1. Sosialisasi pemanfaatan TIK melalui pelatihan maupun workshop penggunaan aplikasi sistem informasi akademik yang berbasis web melalui koneksi internet;

Tingkat pemanfaatan sarana aplikasi berbasis web melalui internet mencapai 70%

Tingkat Komunikasi melalui media Internet menjadi lebih efektif;

2. Peningkatan metodologi pengembangan e-learning melalui proses: penilaian kualitas sistem, penelaahan problem mendasar pada mekanisme pembelajaran e-learning dan perancangan implementasi e-learning.

Telah terbentuknya metodologi untuk implementasi e-learning dengan cakupan 70% mata kuliah

Peningkatan rata-rata Indeks Prestasi Kumulatif mahasiswa menjadi 3.0

3. Peningkatan peran dosen sebagai Content Provider pada program studi Sastra Inggris dan Psikologi.

Telah dikembangkan content e-learning untuk rata-rata 70% mata kuliah yang diajarkan di program studi S1-Sastra dan S1-Psikologi.

Peningkatan rata-rata Indeks Prestasi Kumulatif mahasiswa menjadi 3.0

4. Pengembangan dan Revitalisasi Lembaga Pengembangan Sastra dan bahasa sebagai pusat pengembangan Learning Skill dan Communication Skills berbasis TI.

Meningkatnya peran Lembaga Pengembangan sebagai pusat pelatihan dan sertifikasi keahlian khusus sebagai kompetensi tambahan lulusan.

Peningkatan kompetensi keahlian mahasiswa melalui pelatihan dan sertifikasi.

110

Page 111: Latar Belakang Masalahdaniel_rivai.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/10039/... · Web viewDengan kesadaran ini pula Universitas Gunadarma mengerahkan segala daya upayanya agar

EVALUASI DIRI

Evaluasi Diri Institusi-Universitas Gunadarma 111

Tabel 8.7. Rancang Program Pengembangan Pemanfaatan TIK (Lanjutan)

No. KEGIATAN PROGRAM PENGEMBANGAN

CAPAIAN 3 TAHUN IMPLEMENTASI

OUTCOME YANG DHARAPKAN

5. Pengembangan laboratorium bahasa terpadu untuk program studi S1-Sastra Inggris untuk menyelenggarakan matakuliah praktikum sastra;

Terbentuknya laboratorium bahasa terpadu program studi S1-Sastra Inggris yang menyelenggarakan materi praktikum untuk 70% mata kuliah yang seharusnya berpraktikum

Peningkatan kompetensi keahlian mahasiswa melalui pelatih-an/praktikum di laboratorium

6. Pengembangan laboratorium cognition dan perception terpadu untuk program studi S1-Psikologi.

Terbentuknya laboratorium cognition dan perception terpadu untuk program studi S1-Psikologi yang menyelenggarakan materi praktikum untuk 70% mata kuliah yang seharusnya berpraktikum

Peningkatan kompetensi keahlian mahasiswa melalui pelatih-an/praktikum di laboratorium

Portfolio 111

Page 112: Latar Belakang Masalahdaniel_rivai.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/10039/... · Web viewDengan kesadaran ini pula Universitas Gunadarma mengerahkan segala daya upayanya agar

EVALUASI DIRI

112 Evaluasi Diri Institusi-Universitas Gunadarma

BAB IXKESIMPULAN: RINGKASAN HASIL EVALUASI

9.1. Risalah Hasil Evaluasi

9.1.1. Pendidikan

Di era globalisasi yang dicirikan dengan ketatnya persaingan dalam pelbagai aspek kehidupan menuntut semua lembaga pendidikan tinggi untuk meningkatkan dayasaing lulusannya. Seiring dengan kondisi tersebut, dayasaing lulusan yang relatif rendah merupakan aspek yang memerlukan perhatian yang lebih memadai dari pihak Universitas Gunadarma. Indikatornya, diantaranya adalah relatif panjangnya waktu tunggu lulusan sebelum memperoleh pekerjaan dan sedikitnya jumlah lulusan yang berwirausaha. Bekal berupa softskills (learning skill, communication skill, dan kewirausahaan) merupakan salah satu penyebab utama dari fenomena tersebut. Sudah tentu hal tersebut berkaitan dengan aspek lainnya, utamanya proses pembelajaran yang melibatkan dosen dan mahasiswa.

9.1.2. Penelitian

Karakteristik umum dosen perguruan tinggi, baik negeri maupun swasta, di Indonesia adalah rendahnya produktivitas penelitian. Rendah tidak hanya dilihat dari aspek kuantitas melainkan juga jika dilihat dari aspek kualitas. Alasan klasik dari fenomena yang kurang menggembirakan ini adalah kemampuan melakukan penelitian, motivasi untuk melakukan penelitian, dan kesadaran akan pentingnya penelitian yang rendah serta keterbatasan dana penelitian. Kondisi yang sama dialami juga di lingkungan Universitas Gunadarma. Relatif masih sedikitnya karya penelitian dosen dibandingkan dengan jumlah dosen yang ada dan relatif sedikitnya jumlah proposal penelitian yang lolos seleksi pendanaan dari pihak eksternal merupakan dua indikator dari adanya fenomena klasik di atas.

9.1.3. Pengabdian kepada Masyarakat

Dalam sebuah lembaga pendidikan tinggi, tidak dapat dipungkiri, bahwa kegiatan pendidikan merupakan yang memperoleh prioritas utama. Pemanfaatan sebagian besar sumberdaya yang ada dialokasikan untuk menunjang kegiatan ini. Kegiatan penelitian, sebagaimana telah dikemukakan di atas, intensitasnya ada di urutan kedua meski “jaraknya” sangat jauh dari kegiatan pendidikan. Sementara itu, kegiatan pengabdian kepada masyarakat masih memerlukan perhatian lebih memadai lagi. Bentuk pengabdian dalam konteks ini adalah bagaimana hasil penelitian, baik yang dilakukan oleh dosen maupun mahasiswa, dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat sebagai pemangku kepentingan (stakeholders) utama perguruan tinggi dan lembaga lainnya baik langsung maupun tidak langsung. Kondisi ini sangat disadari dan dirasakan oleh Universitas Gunadarma. Oleh karena itu, strategi khusus tentang pengabdian kepada masyarakat telah dirumuskan.

Berdasarkan rísalah hasil evaluasi diri di atas, disusun ringkasan analisis SWOT yang dikaitkan dengan pilihan strategi pengembangan institusi untuk periode 2007-2011 dapat dilihat pada Gambar 9.1.

112

Page 113: Latar Belakang Masalahdaniel_rivai.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/10039/... · Web viewDengan kesadaran ini pula Universitas Gunadarma mengerahkan segala daya upayanya agar

EVALUASI DIRI

Evaluasi Diri Institusi-Universitas Gunadarma 111

Gambar 9.1. Ringkasan analisis SWOT dan Kaitannya Dengan Strategi Pengembangan Institusi

Gambar tersebut menunjukkan bahwa posisi atau kinerja setiap program studi relatif berbeda-beda berdasarkan hasil pemetaan dengan menggunakan kerangka analisis SWOT. Perbedaan posisi tersebut berimplikasi pada perbedaan strategi dan prioritas pengembangannya. Jika mengacu pada kerangka waktu Rencana Strategis 2007-2011, program pengembangannya terdiri dari 5 kelompok, yaitu sebagai berikut:

1. Program studi yang memulai program PHK-A3 yang dimulai tahun 2007 ini dan berakhir tahun 2009.

2. Program studi yang diusulkan terkait dengan implementasi PHK Institusi 2008, yakni Teknik Mesin, Teknik Industri, Psikologi, dan Sastra.

3. Program studi yang diproyeksikan sebagai unit pelaksana untuk PHK Institusi tema B pada periode berikutnya.

4. Program studi yang diproyeksikan mengikuti PHK Institusi untuk Tema C pada periode berikutnya.

5. Program studi yang pengembangannya masih menggunakan sumberdaya internal, yakni program D3 Kebidanan. Program pengembangan tersebut dikaitkan dengan Rencana Strategis Universitas Gunadarma yang pada akhir periode rencana strategis pada tahun 2012 yang lebih berorientasi pada kemampuan bersaing di era informasi dan globalisasi.

Portfolio 113

Page 114: Latar Belakang Masalahdaniel_rivai.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/10039/... · Web viewDengan kesadaran ini pula Universitas Gunadarma mengerahkan segala daya upayanya agar

EVALUASI DIRI

112 Evaluasi Diri Institusi-Universitas Gunadarma

9.2. Matriks Strategi

Berdasarkan hasil evaluasi yang secara ringkas dijelaskan pada bagian sebelumnya, disusun matriks strategi untuk pengelolaan dan pengembangan program akademik sebagaimana dapat dilihat dalam tabel di bawah ini.

Tabel 9.1. Matrik Strategi Pengembangan Program Akademik Universitas Gunadarma

TUJUAN SASARAN STRATEGI

Meningkatkan mutu lulusan.

Lulusan lebih siap dalam memasuki dunia kerja.

Lulusan lebih mudah mendapatkan pekerjaan.

Lulusan mampu menciptakan pasar kerja secara mandiri.

Lulusan lebih cepat memperoleh pekerjaan.

Lama studi lebih pendek dengan IPK lebih baik.

Gaji pertama lulusan lebih tinggi.

Lulusan berdayasaing tinggi.

Meningkatkan mutu akademik agar sesuai dengan standar mutu akademik nasional; dalam rangka memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk mengembangkan softskill mereka dalam hal ini human skill.

Meningkatkan kompetensi sumberdaya manusia, baik dosen maupun tenaga penunjang.

Menciptakan suasana akademik yang kondusif bagi berlangsungnya proses pembelajaran.

Meningkatkan kualitas sarana dan prasarana pendukung proses pembelajaran—termasuk fasilitas teknologi informasi dan komunikasi

Menciptakan sistem manajemen lembaga secara bertanggung-jawab dan berkesinambungan. Meningkatkan sarana dan prasarana pendukung kegiatan kemahasiswaan dalam proses belajar

Meningkatkan kuantitas dan kualitas penelitian.

Dosen memiliki kemampuan memadai dalam merencanakan dan melaksanakan penelitian.

Dosen memiliki motivasi tinggi untuk melakukan penelitian.

Dosen makin menyadari akan pentingnya penelitian.

Memberdayakan peran lembaga penelitian dan pusat kajian yang ada. Meningkatkan kerjasama dengan lembaga penelitian di berbagai institusi, baik lembaga penelitian maupun lembaga non-penelitian dan tidak terbatas apakah lembaga swasta atau lembaga pemerintah.

Menyelenggarakan kegiatan yang bermuara pada dihasilkan penelitian yang inovatif dan produktif sehingga lebih memiliki nilai “jual”.

Meningkatkan kuantitas dan kualitas publikasi ilmiah, baik di tingkat nasional maupun internasional.

114

Page 115: Latar Belakang Masalahdaniel_rivai.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/10039/... · Web viewDengan kesadaran ini pula Universitas Gunadarma mengerahkan segala daya upayanya agar

EVALUASI DIRI

Evaluasi Diri Institusi-Universitas Gunadarma 111

Tabel 9.1. Matrik Strategi Pengembangan Program Akademik Universitas Gunadarma (Lanjutan)

TUJUAN SASARAN STRATEGI

Meningkatkan kuantitas dan kualitas kegiatan pengabdian kepada masyarakat.

Dosen memiliki motivasi tinggi untuk mendiseminasikan hasil penelitian dan atau bentuk kajian lainnya kepada masyarakat.

Memberdayakan kalangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) dan koperasi melalui pelbagai kegiatan yang didasarkan atas hasil penelitian dan/atau bentuk kajian lainnya.

Meningkatkan intensitas keterkaitan dan kesesuaian (link and match) antara lembaga perguruan tinggi (Universitas Gunadarma) dengan pihak bisnis dan/atau industri.

Meningkatkan kegiatan yang bermuara pada terjadi transfer teknologi untuk kepentingan dan kesejahteraan masyarakat.

Memberikan dorongan secara aktif dan partisipatif pengimplementasian kebijakan otonomi daerah dalam rangka lebih menghidupkan ekonomi daerah dan, pada gilirannya, meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Strategi tersebut akan menjadi acuan bagi strategi yang dikembangkan oleh masing-masing fakultas/pogram pascasarjana, dan jurusan/program studi di lingkungan Universitas Gunadarma. Strategi di tingkat unit pelaksana tersebut akan lebih beragam dan lebih spesifik sesuai dengan kondisi masing-masing unit kerja/pelaksana.

Portfolio 115