LARUTAN ELEKTROLIT

ELEKTROLIT ADALAH SUATU SENYAWA YANG BILA DILARUTKAN DALAM PELARUT AKAN

MENGHASILKAN LARUTAN YANG DAPAT MENGHANTARKAN ARUS LISTRIK.

KLASIFIKASI ELEKTROLIT :

Elektrolit kuat : Garam (NaCl), Asam (HCl), Basa (NaOH)

Elektrolit lemah : Asam organik (CH3COOH)

Yang menghantarkan arus listrik adalah ion.

1. KONDUKTIVITAS

Adalah besaran yang bisa dinilai apakah kelarutan dapat menghantarkan arus listrik atau tidak.

Aliran listrik dalam suatu elekrolit akan memenuhi hukum ohm.

HUKUM OHM :

I = V/R .(1)

Dengan : I = arus listrik (ampere)

V = beda potensial (volt)

R = tahanan (ohm)

Tahanan suatu larutan tergantung pada dimensi suatu konduktor berdasarkan

Dengan : = tahanan spesifik/resistivitas (ohm.cm)

l = panjang (cm)

A = luas penampang (cm2)

KEBALIKAN DARI TAHANAN DINAMAKAN : KONDUKTANSI, -1 ATAU C = 1/R

SEDANGKAN KEBALIKAN DARI RESISTIVITAS DISEBUT KONDUKTANSI SPESIFIK atau KONDUKTIVITAS DAN

DIBERI SIMBOL K, -1 CM-1 , DIRUMUSKAN : K = 1/

SEHINGGA :

A/l DISEBUT SEBAGAI KONSTANTE SEL (nilainya tertentu untuk jenis sel tertentu).

A

lR

l

AKC

Sel Konduktansi

A/l diukur dengan menempatkan suatu larutan yang sudah

diketahui konduktansi spesifiknya (biasanya larutan-larutan

KCl karena dapat terionisasi sempurna) ke dalam sel

konduktansi diukur A/l dapat ditentukan dengan persamaan

: C = k.A/l

Jembatan Whitestone untuk menentukan berapa tahanan

suatu logam.

2. KONDUKTANSI EKUIVALENT

MOLEKUL TERLARUT 1 MOL (GRAM) 1 GRAM EKUIVALEN

( GRAM)

H3O+ 19 19

Al3+ 27 9

HCl 36 36

AlCl3 133 44,4

Satu mol ion Al memiliki muatan positif sebesar tiga kali muatan positif ion H+ sehingga untuk

mendapatkan ion Al dengan jumlah muatan positif sama dengan jumlah muatan positif satu mol ion H+,

harus dibagi tiga (disebut gram ekivalen, jumlah muatan (+) = (-)).

JADI GRAM EKUIVALEN ZAT TERLARUT ADALAH BOBOT MOLEKULNYA DIBAGI DENGAN JUMLAH

MUATAN KATIONNYA/ ANIONNYA

2. KONDUKTIVITAS MOLAR / Konduktivitas ekivalen

(Lamda) = k / c

Dengan : = konduktivitas molar, ohm-1.ekv-1.cm2

c = ekv per 1000 cm3 (konsentrasi larutan elektrolit)

k = konduktivitas, ohm-1.ekv-1

HUBUNGAN ANTARA DENGAN KONSENTRASI DINYATAKAN OLEH KOHLRAUSCH SEBAGAI :

= O - B C1/2 .. (7)

Dengan : O = konduktivitas molar pada pengenceran tak hingga (c-> 0) [agar asam2 elektrolit lemah

terdisosiasi sempurna, dapat mewakili konduktivitas asli ion-ion tsb. (konduktivitas naik)]

B = konstante

KOHLRAUCH JUGA MENYATAKAN BAHWA :

(HUKUM MIGRASI BEBAS KOHLRAUCH)

0 = 0+ + 0- (8)

Dengan : O+ = konduktivitas ekivalen kation

O- = konduktivitas ekivalen anion

Sehingga dengan hukum ini dimungkinkan untuk menghitung konduktivitas molar pada pengenceran

tak hingga.

CONTOH :

DARI DATA DIBAWAH INI, HITUNG NILAI O CH3 COOH PADA SUHU 25 C :

O HCl = 426,1 -1 EKV-1 CM2 (a)

O CH3COOK = 114,5 -1 EKV-1 CM2 (b)

O KCl = 149,9 -1 EKV-1 CM2 (c)

JAWAB :

O CH3COOH = a + b c

SIFAT KOLIGATIF LARUTAN NON ELEKTROLIT

Hanya bergantung pada molalitas, molaritas larutan dan tidak bergantung pada jenis zat terlarut.

SIFAT KOLIGATIF ZAT TERLARUT

, TEKANAN OSMOTIK

KONSENTRASI 0,01 MOLAR

NON ELEKTROLIT ELEKTROLIT

C12H22O11 KCl BaCl2

TEORITIS ( 0C)

HASIL PENGUKURAN (0 C)

0,224 ATM

0,224 ATM

0,224 ATM

0,435 ATM

0,224 ATM

0,610 ATM

BESARNYA PENYIMPANGAN SIFAT-SIFAT IDEAL , DIGUNAKAN FAKTOR vant HOFF, i

___________________________________________________________________________

FAKTOR vant HOFF , i , UNTUK LARUTAN ELEKTROLIT KUAT SAMA DENGAN JUMLAH ION YANG

TERBENTUK (DIANGGAP TERDISOSIASI SEMPURNA)

Contoh : KCl dan NaCl (nilai i = 2) ; BaCl2 (nilai i = 3)

LARUTAN ELEKTROLIT LEMAH :

MISAL SENYAWA AB ATAU JIKA TERDISOSIASI :

IDEAL LARUTAN KOLIGATIF SIFAT NILAI

TERAMATIYANG KOLIGATIF SIFAT NILAI i

DISOSIASI SEBELUM PARTIKEL JUMLAH

DISOSIASI SETELAH PARTIKEL JUMLAH i

Z

V

Z

V BA

ZZZ

V

Z

V BAvBA ) - v( ) (

Tergantung jumlah

ion

Jika v = vo + v maka persamaan i menjadi

JIKA PERSAMAAN (12) DISUSUN KEMBALI AKAN DIPEROLEH : = (i-1)/(v-1)

Sedangkan menurut Arrhenius () dapat dinyatakan dengan = /o

SOAL :

vin

nvnni

1 ATAU

LARUTAN KOLLOID

DEFINISI KOLLOID

SISTEM DISPERS YANG MEMPUNYAI ZAT TERDISPERS DENGAN DIAMETER ANTARA 1 NM SAMPAI 1000 NM

ATAU

SISTEM DISPERS YANG TERDIRI DARI DUA FASE, YAITU FASE PENDISPERS YANG KONTINYU DAN FASE

TERDISPERS YANG DISKONTINYU

BERDASARKAN UKURAN YANG TERDISPERS KOLOID ADALAH LARUTAN ANTARA LARUTAN SEJATI DENGAN

SUSPENSI :

BEBERAPA TIPE DARI SISTEM KOLLOID

FASE MEDIUM NAMA CONTOH

DISPERS DISPERS

PADAT PADAT SOL PADAT emas dalam kaca

PADAT CAIR SOL PASTA GIGI, CAT

PADAT GAS AEROSOL ASAP, DEBU

CAIR PADAT EMULSI PADAT KEJU (LEMAK DLM KASEIN)

CAIR CAIR EMULSI SUSU

CAIR GAS AEROEMULSI KABUT

GAS PADAT BUSA PADAT BATU APUNG

GAS CAIR BUSA BUSA SABUN

MAKROMOLEKUL SOLVENT GEL LEM

MISEL SOLVENT MISEL AIR SABUN (KOLLOID ASSOSIASI)

SOL

MENURUT PERRIN SOL DIBEDAKAN ANTARA LIOFOB DAN LIOFIL

LIOFOB LIOFIL

1.SOL BUTIRAN TERDIS- SOL BUTIRAN TERDISPERS

PERNYA TDK DIKELILINGI DIKELILINGI OLEH LAPISAN

LAPISAN ZAT PELARUT PELARUT

2.KEKENTALAN HAMPIR KEKENTALAN > MEDIUM

SAMA DGN MEDIUM DISPERS

DISPERS

3. MUDAH DIENDAPKAN DIPERLUKAN BANYAK

DGN SEDIKIT ELEKTROLIT ELEKTROLIT

4. DGN MIKROSKOP TIDAK TAMPAK JELAS

ULTRA BATAS JELAS

5. UMUMNYA BAHAN BAHAN ORGANIK

TERDISPERS BAHAN ANORGANIK

6. BILA DIENDAPKAN DGN MUDAH DILARUTKAN KEMBALI

ELEKTROLIT ENDAPAN SUKAR DGN PENAM BAHAN PELARUT

DILARUTKAN KEMBALI

EMULSI

SISTEM DISPERS YANG FASE TERDISPERS DAN MEDIUM DISPERS BERUPA CAIRAN

CONTOH EMULSI :

KOLLOID ASSOSIASI

SISTEM TERDIRI DARI MOLEKUL-MOLEKUL YANG BERAT MOLEKULNYA RENDAH BERGABUNG MEMBENTUK

PARTIKEL BERUKURAN KOLLOID

SIFAT-SIFAT LARUTAN KOLLOID

1. SIFAT KINETIK

2. SIFAT OPTIS

3. SIFAT ELEKTRIS

A. IONISASI :

B. ADSORPSI ION

KESTABILAN KOLLOID

DIPENGARUHI OLEH 2 GAYA :

1.

2.

PEMBUATAN KOLLOID

CARA DISPERSI :

CARA KONDENSASI :

MISAL DENGAN CARA OKSIDASI :

2 H2S + O2 2 H2O + 2 S

INDUSTRI KOLOID

SEGI INDUSTRI APLIKASI DLM INDUSTRI

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------

-PEMBUATAN KOLOID INDUSTRI CAT, KOSMETIK

-MENGGUNAKAN DISPERSI KERAMIK, KATALIS

KOLOID DLM PROSES PEMBUATAN

-PENANGANAN KOLOID PEMOMPAAN (BERHUBUNGAN DGN KEKENTALAN)

-PERUSAKAN KOLOID PENJERNIHAN AIR

INDUSTRI CAT

INDUSTRI PEMBUATAN COATING ATAU LAPISAN FILM KURANG LEBIH SETEBAL 1/1000 INCH

Persyaratan :

BEBERAPA KOMPONEN DARI INDUSTRI CAT

KOMPONEN OIL BASED WATER BASED