lap.resmi gc (analisis farmasi)

Upload: astiaprillia

Post on 07-Aug-2018

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/20/2019 Lap.resmi GC (Analisis Farmasi)

    1/33

    A. TUJUAN

    1. Dapat memahami prinsip kerja destilasi uap

    2. Dapat menentukan kadar eugenol yang terkandung dalam bunga kering dengan

    menggunakan kromatografi gas

    B. PRINSIP

    1. Destilasi Uap

    Destilasi adalah teknik untuk memisahkan larutan ke dalam masing – masing

    komponennya. Prinsip destilasi uap didasarkan pada perbedaan titik didih komponen zatnya.

    Destilasi uap dapat digunakan untuk memurnikan senyawa – senyawa yang memiliki titik 

    didih berbeda sehingga dapat dihasilkan senyawa yang memiliki kemurnian yang tinggi.

    2. Partisi

    Tujuan melakukan partisi adalah untuk melihat distribusi dari eugenol pada dua fase

    yang berbeda kepolarannya. Prinsipnya dengan pemisahan oleh beberapa lapisan.

    . Pemekatan

    Prinsip pada tahap pemekatan ini adalah ekstrak yang diperoleh didestilasi kembali.

    Tujuannya untuk memperoleh kandungan eugenol murni dari tahap!tahap preparasi sampel

    sebelumnya.

    ". Determinasi

    Determinasi merupakan tahap pengukuran menggunakan alat kromatografi gas#$%.

    Prinsip dari alat $% adalah mendeteksi senyawa!senyawa yang berupa gas& dengan ruang

    lingkup yaitu sampel yang mudah menguap dan tidak rusak karena panas.

    C. LATAR BELAKANG TEORITIK 'romatografi gas merupakan teknik pemisahan dimana solut – solut yang mudah

    menguap (dan stabil terhadap panas) bermigrasi melalui kolom yang mengandung fase diam

    dengan suatu ke*epatan yang tergantung pada distribusinya. Pada umumnya solute akan

    terelusi pada peningkatan titik didihnya& ke*uali jika ada interaksi khusus antara solute dengan

    fase diam. Pemisahan pada kromatografi gas didasarkan pada titik didih suatu senyawa

    dikurangi dengan semua interaksi yang mungkin terjadi antara solute dengan fase diam. +ase

    gerak yang berupa gas akan mengelusi solute dari ujung kolom lalu menghantarkannya ke

    dete*tor. Penggunaan suhu yang meningkat bertujuan untuk menjamin solute akan menguap

    dan karenanya akan *epat terelusi (,ohman-$andjar& 2/).

  • 8/20/2019 Lap.resmi GC (Analisis Farmasi)

    2/33

    0ptimasi pada kromatografi gas diantaranya optimasi waktu retensi dimana langkah!

    langkahnya yaitu suhu oen di set pada suhu tertentu lalu di injek sejumlah standard ditunggu

    sampai pun*ak larutan baku keluar dan di*atat waktu retensinya. Dilakukan hal yang sama

    dengan menggunakan sampel& serta di*atat pula waktu retensinya. 'emudian dibandingkan

     pun*ak kromatogram sampel dengan standar.

    0ptimasi uhu Terprogram dimana dengan menaikkan suhu dari suhu tertentu ke suhu

    tertentu yang lain dengan laju yang diketahui dan terkendali dalam waktu tertentu& dan

    optimasi ini mampu meningkatkan resolusi komponen!komponen dalam suatu *ampuran yang

    mempunyai titik didih pada kisaran yang luas (,ohman& 212).

    3alidasi metode kromatografi gas dilakukan dengan metode pendekatan dengan analisis

     bahan rujukan terstandar (,4) dan dapat dibandingkan antara sampel dengan kura baku

    dimana dibuat larutan baku standar dengan jumlah konsentrasi tertentu (,ohman& 212)

    ifat fisika dan kimia bahan!bahan yang digunakan 5

    a. Dikloromethan

    TAMPILAN: 6ernih& *airan tak berwarna

    BENTUK FISIK: %airan

    BERAT

    MOLEKUL:

    7".8"

    STRUKTUR 

    KIMIA:

    %92%l2

    BAU: ,ingan&4anis (sama seperti %hloroform)

    BERAT JENIS

    (water = 1.0):

    1.

    KELARUTAN

    ALAM AIR  

    (!"!"t #):

    1.2 gm# 1gm : //;+ (2

  • 8/20/2019 Lap.resmi GC (Analisis Farmasi)

    3/33

    Ta$*+a, 'a, !e,t&- */*-: %@ir.

    Ba&: Tidak tersedia.

    Ra/a: Tidak tersedia.

    Berat M"+e-&+: 1=".2 g#mol

    ar,a: Tak berwarna.

    $% (1# $a'ata,a*r): Tidak Tersedia.

    T*t*- *'*2: 2

  • 8/20/2019 Lap.resmi GC (Analisis Farmasi)

    4/33

    Ba&: edikit.

    Ra/a: aline.

    Berat M"+e-&+:

  • 8/20/2019 Lap.resmi GC (Analisis Farmasi)

    5/33

    'eterangan 'omponen pada alat kromatografi gas 5

    a) Ta,3-* $e!awa 3a/

      +ungsi gas pembawa adalah mengangkut injeksi dalam kolom ke

    detektor.Ferma*am!ma*am gas telah digunakan dalam '$%& misalnya& hydrogen&

    helium& helium&memungkinkan difusi yang lebih longitudinal dari solute& yang

    *enderung menurunkan efisiensi kolom& terutama pada laju arus yang lebih rendah.

    4aka nitrogen mungkin merupakan suatu pilihan yang lebih baik untuk gas!pembawa

    agar dapat dilakukan suatu pemisahan yang benar!benar sukar.

    Kara-ter*/t*- 3a/ $e!awa 2*'r"3e,4 2e+*&4'a, ,*tr"3e,

    'riteria gas pembawa antara lain 5

    ! Fersifat inert dan kemurniannya tinggi

    ! Tekanan berkisar antara 1 –

  • 8/20/2019 Lap.resmi GC (Analisis Farmasi)

    6/33

    ! Disesuaikan dengan dete*tor 

    !) Pe,3at&r A+*ra, 'a, Pe,3at&r Te-a,a,

     pengatur atau pengurang Drager. Drager bekerja baik pada 2&<

    atm& dan mengalirkan massa al iran dengan tetap. Tekanan lebih pada

    tempat masuk dari kolomdiperlukan untuk mengalirkan injeksi masuk ke

    d alam k olom. Eni d iseb ab kan& k en ya taan lu bang akh ir d ar i k olom

     biasanya mempunya i tekanan atmosfir biasa. 6uga oleh kenya taan

     bahwa suhu

    kolom adalah tetap& yang diatur oleh thermostat& maka aliran gas tetap yang masuk 

    kolom akan tetap juga.

    5) Te$at *,6e-/*

    ejumlah ke*il sampel yang akan dianalisis diinjeksikan pada mesin

    menggunakansemprit ke*il. 6arum semprit menembus lempengan karet tebal

    (Bempengan karet ini disebut septum) yang mana akan mengubah bentuknya kembali

    se*ara otomatis ketika semprit ditarik keluar dari lempengan karet tersebut.Enjektor 

     berada dalam oen yang mana temperaturnya dapat dikontrol. 0en tersebut *ukup

     panas sehingga sampel dapat mendidih dan diangkut ke kolom oleh gas pembawa

    misalnya helium atau gas lainnya. 6umlah injeksi yang disuntikan ke dalam aliran fase

    gerak sekitar < GB Untuk kolom analitik memerlukan antara &1!1 GB injeksi *air 

    sedangkan kolom analitik preparatif memerlukan antara 2!1GB. Enjeksi

     berbentuk gas dapat dimasukan dengan bantuan alat suntik gas (gas!tight syringe)

    $ambar . Enjektor ports

  • 8/20/2019 Lap.resmi GC (Analisis Farmasi)

    7/33

    ') K"+"

    'olom merupakan tempat terjadinya proses pemisahan. Untuk kromatografi gas

    dikenal dua jenis kolom yaitu jenis pak ( pa*ked *olumn) dan jenis terbuka(open

    tubular *olumn)

    K"+" $a- ($a5-e' 5"+&,)

     'olom pak terbuat dari stainless steel atau gelas dengan garis tengah !=mm

    dan panjang 1!< m. 'olom diisi dengan serbuk zat padat halus atau zat padat sebagai zat pendukung

    yang dilapisi zat *air kental yang sukar menguapsebagai fasa diam. 6enis kolom pak ini lebih

    disukai untuk tujuan preparatif karena dapat menampung jumlah injeksi yang banyak.

    'olom pak 

    K"+" ter!&-a ("$e, t&!&+ar 5"+&,)

     'olom terbuka (kolom kapiler) lebih ke*il dan lebih panjang daripadakolom

     pak. Diameter kolom terbuka berkisar antara &1!&/ mm dan panjangnyaberkisar 

    antara 1

     penyimpanan& biasanya kolom terbuka dibentuk spiral dengangaris tengah 17 *m

    'olom terbuka

    Tiga faktor yang mempengaruhi resolusi 5 efisiensi& selektifitas danretensi.

    Dengan kolom terbuka& faktor!faktor tesebut akan bertambah. 6adi penggunaan kolom

    terbuka memberikan resolusi yang lebih tinggi daripadapenggunaan kolom pak.

    'euntungan lain penggunaan kolom terbuka adalahwaktu analisis lebih pendek daripada

     penggunaa kolom pak karena fasa gerak tidak mengalami hambatan ketika melewati kolom.

  • 8/20/2019 Lap.resmi GC (Analisis Farmasi)

    8/33

    e) O7e, K"+"

    'olom terletak didalam sebuah oen dalam instrumen. uhu oen harus diatur 

    dan sedikit dibawah titik didih sampel. 6ika suhu diset terlalu tinggi& *airan fase diam

     bisa teruapkan& juga sedikit sampel akan larut pada suhu tinggi dan bisa mengalir 

    terlalu *epat dalam kolom sehingga menjadi terpisah

    ) ete-t"r

    Detektor berfungsi sebagai pendeteksi komponen!komponen yang telah

    dipisahkan dari kolom se*ara terus!menerus& *epat& akurat& dan dapat melakukan pada

    suhu yang lebih tinggi. +ungsi umumnya mengubah sifat!sifat molekul dari senyawa

    organik menjadi arus listrik kemudian arus listrik tersebut diteruskan ke rekorder 

    untuk menghasilkan kromatogram

    . ALAT AN BA%AN

    • @lat5

    o Babu alas bulat

    o Faskom

    o $elas beker 

    o >rlenmeyer 

    o %orong pisah

    o Pendingin liebigh

    o 9eating mantel

    o @dapter *laisen

    • Fahan5

    o Funga # daun *engkeh

    o >ugenol

    o @kuades

    o Fatu didih

    o  Aa%l

    o Diklormetan

    o  Aatrium sulfat eHi**

    o $%

  • 8/20/2019 Lap.resmi GC (Analisis Farmasi)

    9/33

    o

  • 8/20/2019 Lap.resmi GC (Analisis Farmasi)

    10/33

    Diketahui fase gerak yang digunakan gas A2& t, satandar >ugenol 1

  • 8/20/2019 Lap.resmi GC (Analisis Farmasi)

    11/33

    a. Penimbangan *engkeh

    ampel F (g) ampel D (g) ampel > (g)

    Ferat wadah =1. (g)

    Ferat kertas .2/ &2/ &2=

    Ferat kertas J Aa%l

  • 8/20/2019 Lap.resmi GC (Analisis Farmasi)

    12/33

    e. eri <

    1 ml H 1. ? 1 ml H %2

    %2 ? 1 ppm

    'onsentrasi(ppm) ,espon(@U%)

    2 .211

    " ."/=

    = .=81

    7 .7

    1 1.1

  • 8/20/2019 Lap.resmi GC (Analisis Farmasi)

    13/33

    ? .

  • 8/20/2019 Lap.resmi GC (Analisis Farmasi)

    14/33

    D &88 8"// 178 &" "7/ 7/1/< ".7/

    I ,e*oery @ ? (bobot @!bobot>)#bobot eugenol adisi @ H 1I

    ? (.7/mg!".7/mg)#1mg H 1I

    ? !" I

    I ,e*oery F ? (bobot F!bobot>)#bobot eugenol adisi F H 1I

    ? (/./mg!".7/mg)#1mg H 1I

    ? 2.< I

    I ,e*oery % ? (bobot %!bobot>)#bobot eugenol adisi % H 1I

    ? (88.)#bobot eugenol adisi D H 1I

    ? (8".//mg!".7/mg)#1mg H 1I

    ?

  • 8/20/2019 Lap.resmi GC (Analisis Farmasi)

    15/33

    I kesalahan determinasi ? 1 I ! I re*oery D) – (1 I ! I re*oery >)

      ? (1 I !

  • 8/20/2019 Lap.resmi GC (Analisis Farmasi)

    16/33

    dimana adanya proses penguapan *airanoleh adanya panas& kemudian dikondensasikan

    dengan adanya bantuan dari kondensor.

    Dalam praktikum ini& minyak *engkeh didapatkan dari butiran *engkeh dengandestilasi uap. enyawa eugenol diisolasi dari minyak *engkeh. Dengan menggunakan  gas

    chromatography maka dapat ditunjukkan keefektifan metode ekstraksi yang digunakan dalam

    mengisolasi senyawa eugenol.

    'romatografi $as merupakan suatu teknik spektroskopi yang menggunakan prinsip

     pemisahan *ampuran berdasarkan perbedaan ke*epatan migrasi komponen!komponen

     penyusunnya.'romatografi gas biasa digunakan untuk mengidentifikasi suatu senyawa yang

    terdapat pada *ampuran gas dan juga menetukan konsentrasi suatu senyawa dalam fase

    gas.Penggunaan kromatografi gas dapat dipadukan dengan menggunakan spektroskopi

    massa.Paduan keduanya dapat menghasilkan data yang lebih akurat dalam pengidentifikasian

    senyawa yang dilengkapi dengan struktur molekulnya.'romatografi gas pada dasarnya mirip

    dengan destilasi fraksional karena kedua proses memisahkan komponen dari *ampuran

    terutama berdasarkan pada perbedaan titik didih.Aamun& destilasi fraksional biasanya

    digunakan untuk memisahkan komponen!komponen dari *ampuran pada skala besar&

    sedangkan $% digunakan pada skala yang lebih ke*il(dalam mikro).

    $% menggunakan gas sebagai gas pembawa#fase geraknya. @da 2 jenis kromatografi

    gas& yaitu 5

    1. 'romatografi gas–*air ('$%) yang fase diamnya berupa *airan yang diikatkan pada suatu

     pendukung sehingga solut akan terlarut dalam fase diam.

    2. 'romatografi gas!padat ('$P)& yang fase diamnya berupa padatan dan kadang!kadang

     berupa polimerik.

    +ase Diam Dan +ase $erak Pada 'romatografi $as

    1) +ase Diam

    Pemilihan fasa diam juga harus disesuaikan dengan sampel yang akan dipisahkan.

    Untuk sampel yang bersifat polar sebaiknya digunakan fasa diam yang polar. Fegitupun untuk 

    sampel yang nonpolar& digunakan fasa diam yang nonpolar agar pemisahan dapat berlangsung

    lebih sempurna.

    +ase diam pada 'romatografi $as biasanya berupa *airan yang disaputkan pada bahan

     penyangga padat yang lembab& bukan senyawa padat yang berfungsi sebagai permukaan yang

  • 8/20/2019 Lap.resmi GC (Analisis Farmasi)

    17/33

    menyerap (kromatografi gas!padat). istem gas!padat telah dipakai se*ara luas dalam

     pemurnian gas dan penghilangan asap& tetapi kurang kegunaannya dalam kromatografi.

    Pemakaian fase *air memungkinkan kita memilih dari sejumlah fase diam yang sangat

     beragam yang akan memisahkan hampir segala ma*am *ampuran.+ase diam yang digunakan

     pada praktikum kali ini adalah

    2) +ase $erak 

    Disebut juga sebagai gas pembawa. +ungsi utamanya adalah untuk membawa uap

    analit melalui system kromatografi tanpa berinteraksi dengan komponen!komponen sampel.

    @dapun syarat!syarat fase gerak pada kromatografi gas yaitu sebagai berikut5

      ! Tidak reaktif 

      ! 4urni (agar tidak mempengaruhi dete*tor)

      ! Dapat disimpan dalam tangki tekanan tinggi. Fiasanya mengandung gas helium& nitrogen&

    hydrogen& atau *ampuran argon dan metana

      ! Pemilihan gas pembawa yang digunakan tergantung dari detektor apa yang digunakan

    +ase gerak yang digunakan pada praktikum kali ini adalah gas nitrogen.

    'omponen alat 5

    1. Tabung gas pembawa

    Ferfungsi menampung gas pembawa yang akan digunakan saat mengaliri kolom dan

    membawa sampel yang akan dideteksi dengan gas kromatografi. Ferma*am!ma*amgas telah digunakan dalam '$%& misalnya& hydrogen& helium& helium&memungkinkan

  • 8/20/2019 Lap.resmi GC (Analisis Farmasi)

    18/33

    difusi yang lebih longitudinal dari solute& yang *enderung menurunkan efisiensi

    kolom& terutama pada laju arus yang lebih rendah. 4aka nitrogen mungkin merupakan

    suatu pilihan yang lebih baik untuk gas!pembawa agar dapat dilakukan

    suatu pemisahan yang benar!benar sukar.

    Kara-ter*/t*- 3a/ $e!awa 2*'r"3e,4 2e+*&4'a, ,*tr"3e,

    'riteria gas pembawa yang baik 5

    • Tidak inert dengan sampel ataupun fase diam pada kolom

    • 4urah

    • 4udah didapatkan• esuai dengan dete*tor yang digunakan

    (Fassett&188").

    2. +low *ontroller 

    4engatur aliran dan tekanan gas pembawa yang digunakan pada alat. elain itu flow

    *ontroller berfungi menjaga efisiensi pemakaian gas pembawa yang digunakan.

    . Tempat injeksi

    Dalam pemisahan dengan $B% *uplikan harus dalam bentuk fase uap. $as dan uap

    dapat dimasukkan se*ara langsung. Tetapi kebanyakan senyawa organik berbentuk 

    *airan dan padatan. 9ingga dengan demikian senyawa yang berbentuk *airan dan

     padatan pertama!tama harus diuapkan. Eni membutuhkan pemanasan sebelum masuk 

    dalam kolom. uhu pada inje*tor akan lebih tinggi dari suhu kolom& hal ini

    dilakukan agar sampel yang digunakan benar benar berbentuk uap dan di perhatikan

    suhunya agar tidak terdegradasi akibat suhu yang berlebihan.

    ". 'olom

    'olom merupakan tempat terjadinya proses pemisahan karena di dalamnya terdapat

    fase diam. @da jenis kolom pada $% yaitu kolom kemas (pa*king *olumn) dan

    kolom kapiler (*apillary *olumn) dan kolom preparatie (preparatie *olumn).

    ! 'olom pak (pa*ked *olumn)

  • 8/20/2019 Lap.resmi GC (Analisis Farmasi)

    19/33

     'olom pak terbuat dari stainless steel atau gelas dengan garis tengah !=mm

    dan panjang 1!< m. 'olom diisi dengan serbuk zat padat halus atau zat padat sebagai zat pendukung

    yang dilapisi zat *air kental yang sukar menguapsebagai fasa diam. 6enis kolom pak ini lebih

    disukai untuk tujuan preparatif karena dapat menampung jumlah injeksi yang banyak.

    K"+" $a- 

    ! 'olom terbuka (open tubular *olumn)

     'olom terbuka (kolom kapiler) lebih ke*il dan lebih panjang daripadakolom

     pak. Diameter kolom terbuka berkisar antara &1!&/ mm dan panjangnyaberkisar 

    antara 1

     penyimpanan& biasanya kolom terbuka dibentuk spiral dengangaris tengah 17 *m

    K"+" ter!&-a

    Tiga faktor yang mempengaruhi resolusi 5 efisiensi& selektifitas danretensi.

    Dengan kolom terbuka& faktor!faktor tesebut akan bertambah. 6adi penggunaan kolom

    terbuka memberikan resolusi yang lebih tinggi daripadapenggunaan kolom pak.

    'euntungan lain penggunaan kolom terbuka adalahwaktu analisis lebih pendek daripada

     penggunaa kolom pak karena fasa gerak tidak mengalami hambatan ketika melewati kolom.

  • 8/20/2019 Lap.resmi GC (Analisis Farmasi)

    20/33

    kromatografi adalah suatu sensor elektronik yang berfungsi mengubah sinyal gas

     pembawa dan komponen!komponen di dalamnya menjadi sinyal elektronik. inyal

    elektronik detektor akan sangat berguna untuk analisis kualitatif maupun kuantitatif 

    terhadap komponen!komponen yang terpisah di antara fase diam dan fase gerak.

    ! Feberapa sifat detektor yang digunakan dalam kromatografi gas adalah sebagai

     berikut 5

    6enis

    Detektor 

    6enis ampel Fatas

    Deteksi

    'e*epatan @lir (ml#menit)

    $as

    Pembawa

    92 Udara

    9antaran

     panas

    enyawa umum

    Eonisasi

    nyawa

    9idrokarbon 1!1 pg 2!= != 2! Aitrogen!

    fosfor 

    enyawa

    nitrogen organik 

    dan fospat

    organi*

    &1!1 g 2!" 1!< /!1

    +otometri

    nyala (8

    nm)

    enyawa!

    senyawa sulfur 

    1!1 pg 2!"

  • 8/20/2019 Lap.resmi GC (Analisis Farmasi)

    21/33

    >misi atom esuai untuk  

    elemen apapun

    &1!2 pg =!/ !

    /. ,e*order 

    ,e*order berfungsi untuk mengartikan signal dari detektor menjadi kromatogram

    sesuai dengan hasil deteksi alat.

    (Qatson&28).

    ESTILASI UAP

    Bangkah pertama yang dilakukan adalah menimbang sampel berupa serbuk bunga

    *engkeh kering yang sudah halus seberat 2gram sebanyak ).kemudian

    sampel dimasukkan ke dalam labu alas bulat dan ditambahkan aRuadest.@Ruadest

    ditambahkan ke B@F&aRuadest sebagai pembawa eugenol karena tekanannya lebih tinggi dari

    eugenol sehingga eugenol akan terbawa bersama dengan aRuadest ke dalam erlenmayer pada

    saat proses destilasi dan juga apabila eugenol langsung dipanaskan tanpa ditambah dengan

    aRuadest maka eugenol akan rusak.kemudian ditambahkan pula batu didih ke dalam B@F

    dengan tujuan agar proses pemanasan saat destilasi merata.

    Prinsip dari destilasi uap adalah memisahkan jenis senyawa tertentu dari suatu sampel

    atau *ampuran senyawa berdasarkan titik didihnya.proses destilasi terjadi dengan

    memanaskan suatu larutan sehingga menguap dan uap ini kemudian didinginkan kembali agar 

    menjadi *airan.suatu larutan memiliki komponen masing!masing yang akan menguap

     berdasarkan titik didihnya masing!masing.

    B@F yang sudah disiapkan kemudian di letakkan ke dalam pemanas dan

    disambungkan dengan rangkaian alat destilasi.pemanasan dilakukan dengan menaikkan

    temperatur se*ara perlahan dengan tujuan menghindari terbentuknya busa yang akan

    mengkontaminasi destilat.kemudian dipasang pula *orong pisah di klem *in*in bagian

    atas.*orong pisah berisi aRuadest dan menyambung dengan adapter *laesin.tujuan dipasang

    *orong pisah berisi aRuadest adalah untuk menyamakan sistem antara B@F dan erlenmeyer 

    yaitu dengan mengimbangi jumlah tetesan yang keluar dari B@F yaitu dengan meneteskan

    aRuadest dari *orong pisah tersebut.kemudian diletakkan pula baskom berisi es batu untuk 

    mendinginkan erlenmyer tujuannya adalah agar hasil destilasi eugenol yang dihasilkan tidak 

    menguap.setelah semua alat disiapkan kemudian air dialirkan ke pendingin liebig.pada

     pratikum ini digunakan 2 pendingin liebig.tujuan penggunaan pendingin liebig adalah untuk 

  • 8/20/2019 Lap.resmi GC (Analisis Farmasi)

    22/33

    mendinginkan hasil uap dari pemanasan sampel.Digunakan 2 pendingin liebig dengan tujuan

    agar proses pendinginan berlangsung lebih lama sehingga hasil destilasi yang dihasilkan lebih

     banyak.proses destilasi ini dilakukan selama uap yang masuk ke dalam pendingin liebig dan

    kemudian didinginkan menghasilkan destilat berwarna keruh.Proses destilasi dihentikan

    ketika eugenol sudah tidak ada di B@F&hal ini ditandai dengan hasil destilat yang berwarna

     bening dan juga dapat dilakukan membau *elah pada pendingin liebig apakah masih ter*ium

    aroma *engkeh atau tidak.pada pratikum ini pratikan menunggu selama kurang lebih "< menit

    dan menghentikan destilasi karena telah dilakukan pembauan pada pendingin liebig kalau

    sudah tidak ada aroma *engkeh lagi dan juga hasil destilat yang dihasilkan sudah

     bening.'emudian pratikan menjadikan waktu menunggu "< menit tersebut untuk melakukan

    replikasi destilasi karena kondisi proses destilasi sama.

    9asil dari destilasi tadi kemudian dipindah ke *orong pisah dan ditambah

  • 8/20/2019 Lap.resmi GC (Analisis Farmasi)

    23/33

    dilakukan penggojogan kemudian *orong pisah diletakkan pada penjepit dan akan terbentuk 2

    lapisan yang terpisah sempurna. proses ekstraksi akan efektif apabila dilakukan berulang kali.

    Pada metode ekstraksi menggunakan *orong pisah maka zat yang akan diekstraksi telah

    terdistribusi pada 2 larutan berdasarkan koefisien partisinya.

    Barutan diklormetan @& F& %& D& > dipindahkan ke dalam *orong pisah 12< ml.

    Tambahkan 1 mg eugenol pada F& kemudian kepada setiap *orong pisah ditambahkan

    ml larutan

  • 8/20/2019 Lap.resmi GC (Analisis Farmasi)

    24/33

    air.pengeringan natrium sulfat anhidrat dilakukan dengan *ara memasukkan natrium sulfat ke

    dalam oen menggunakan *awan petri.*awan petri dalam keadaan terbuka sehingga dapat

    kandungan air dalam natrium sulfat dapat menguap.tujuan digunakan natrium sulfat anhidrat

    adalah untuk mengikat tapak!tapak air yang masih ada dalam larutan diklormetan sehingga

    eugenol yang terkandung lebih murni.6ika natrium sulfat terlarut atau terbentuk *ake&

    mungkin larutan yang dikerjakan adalah fase airnya.

    PEMEKATAN

    etelah melalui proses partisi oleh kelima sampel& yaitu sampel @& F& %& D& dan >

    (blanko)& lalu dilanjutkan proses pemekatan dimana tujuan dari proses pemekatan ini adalah

    untuk menghilangkan pelarut yang digunakan yaitu diklorometan. ampel @& F& %& D& dan >

    (blanko) masing!masing dimasukkan ke dalam labu alas bulat 1). De*anter ini

    dilakukan dengan *ara menuangkan sampel ke labu alas bulat tidak seluruhnya (endapan tidak 

    ikut dituang) untuk mendapatkan hasil yang murni pada saat dieaporasi. Pada proses

     pemekatan ini dilakukan penambahan 1 mg eugenol adalah pada labu sampel %.

    @lat yang digunakan adalah rotary vacuum evaporator . ,otary a*uum eaporator 

    adalah instrument yang menggunakan prinsip destilasi atau pemisahan. Prinsip utama alat ini

    yaitu terletak pada penurunan tekanan sehingga pelarut dapat menguap pada suhu dibawah

    titik didihnya. @lat ini memiliki suatu teknik yang berbeda dengan teknik pemisahan yang

    lainnya. Dan teknik yang dimaksud bukan hanya terletak pada pemanasannya tapi dengan

    menurunkan tekanan pada labu alas bulat yang sesuai dan memutar labu alas bulat dengan

    ke*epatan yang disesuaikan. Tekanan yang disesuaikan bertujuan agar pelarut dapat menguap

    lebih dahulu sehingga meninggalkan senyawa yang diinginkan& jika tekanan yang terlalu

    rendah dapat mengakibatkan suhu yang terlalu tinggi dan dapat menguapkan pelarut serta

    senyawa yang di*ari. Putaran labu alas bulat bertujuan agar larutan sampel yang sedang

    dieaporasi dalam labu alas bulat di alat tersebut dapat bersentuhan dengan dinding labu alas

     bulat sehingga tidak hanya sebagian permukaan dari sampel yang dieaporasi& namun

    keseluruhan permukaan sampel dapat tereaporasi sehingga didapatkan senyawa yang

    diinginkan yang lebih baik. ehingga pada praktikum ini dari kelima sampel F& %& D& tersisa

    minyak kuning pu*at yang berbau tajam dank has dari *engkeh dan mengandung sekitar 87I

    eugenol& sedangkan dari sampel @ tidak didapatkan senyawa minyak tersebut. 9al ini

  • 8/20/2019 Lap.resmi GC (Analisis Farmasi)

    25/33

    dikarenakan eaporasi yang terlalu lama sehingga pelarut dan senyawa eugenol menguap

    seluruhnya sehingga tidak ada yang tersisa. edangkan dari sampel > sendiri adalah blanko

    tanpa penambahan eugenol& sehingga tidak didapatkan senyawa minyak itu.

    ETERMINASI

    etelah mendapatkan analit hasil eaporasi senyawa @& F& %& D& > dengan rotary

    a*uum eaporator& selanjutnya melalui proses determinasi. Pada proses determinasi ini

    dilakukan penambahan 1 mg eugenol adalah pada labu D.

    'olom yang digunakan adalah kolom kapiler yang berisi fase padat berupa P>$.

    edangkan gas pembawa yang dipakai yaitu gas nitrogen. Digunakan pula gas hidrogen. $as

    92  memiliki ke*epatan alir untuk memperloleh hasil optimum 2

  • 8/20/2019 Lap.resmi GC (Analisis Farmasi)

    26/33

    etelah menginjeksikan larutan baku& maka selanjutnya diinjeksikan sampel. ampel

    tidak langsung diinjeksikan ke $% namun harus dien*erkan dahulu dengan heksan. Tiap

    sampel F& %& D& > dimasukkan kedalam labu ukur 1 mB masing!masing dengan pengambilan

    analit berturut!turut 1 GB& 2 GB& dan diperoleh hasil yaitu & .=

  • 8/20/2019 Lap.resmi GC (Analisis Farmasi)

    27/33

    didapat tersebut maka bobot eugenol dapat diketahui dengan *ara mengalikan kadar dengan

    faktor pengen*erannya sehingga diperoleh bobot sampel @ ? .7/ mg& F ? /./ mg& % ?

    88.

  • 8/20/2019 Lap.resmi GC (Analisis Farmasi)

    28/33

    4etode ini digunakan untuk analisis senyawa organik yang mudah menguap seperti

    hidrokarbon dan ester selain itu juga untuk analisis minyak mentah dan minyak atsiri dalam

     buah. 4isalnya untuk analisis kafein dalam urin dan plasma dapat dianalisis dengan

    kromatografi gas dalam kondisi sebagai berikut5

    'olom 5 03!1/

    uhu kolom 5 2"0%

    $as pembawa 5 9elium& flow rate &< ml#se*

    Detektor 5 Aitrogen!fosfor  

    uhu detektor 5 2/0%

    uhu injektor 5 2=0%

    3olume injeksi 5 1 Gl (tanpa peme*ahan)

    'isaran linier 5 – 1 Gg#ml (plasma)

    5 – " Gg#ml (urin)

    tandar internal 5 A!metilfenotiazin (dalam etanol)

    Penyiapan ampel

    Untuk plasma& sebanyak &2 ml plasma dimasukan dalam tabung sentrifuge& ditambah

  • 8/20/2019 Lap.resmi GC (Analisis Farmasi)

    29/33

    1. Destilasi adalah teknik untuk memisahkan larutan ke dalam masing – masing

    komponennya. Prinsip destilasi uap didasarkan pada perbedaan titik didih komponen

    zatnya. Destilasi uap dapat digunakan untuk memurnikan senyawa – senyawa yang

    memiliki titik didih berbeda sehingga dapat dihasilkan senyawa yang memiliki

    kemurnian yang tinggi.

    2. 'adar eugonol yang terdapat dalam sampel @&F&%&D&> berturut!turut adalah 7/

    µ g#mB& //  µ g#mB& "8/7

  • 8/20/2019 Lap.resmi GC (Analisis Farmasi)

    30/33

    I. JAABAN PERTANAAN

    1. Ferdasarkan kromatogram 1 mB > yang disisihkan& tahap clean up  tidak perlu

    dilakukan karena pada kromatogram yang terbentuk sudah memberikan pun*ak yang

    terpisah (tidak terjadi oerlapping).

    2. 'onsentrsi larutan stok eugenol adalah 10.000 $$

    Pembuatan seri larutan baku eugenol

    a. eri 1

    31 H %1 ? 32 H %2

    2 ml H 1. ? 1 ml H %2

    %2 ? 8000 $$ 

     b. eri 2

    " ml H 1. ? 1 ml H %2

    %2 ? 000 $$

    *. eri

    = ml H 1. ? 1 ml H %2

    %2 ? @000 $$

    d. eri "

    7 ml H 1. ? 1 ml H %2

    %2 ? 000 $$

    e. eri <

    1 ml H 1. ? 1 ml H%2

    %2 ? 10000 $$

    Konsentrasi(pp

    m)

    Respon(AUC)

    2000 0.2114000 0.476

    6000 0.691

    8000 0.833

  • 8/20/2019 Lap.resmi GC (Analisis Farmasi)

    31/33

    10000 1.151

    Dari kura baku& diperoleh persamaan regresi @U% s 'onsentrasi adalah

    Persamaan 'ura Faku 5

    @ ? !&7/

    F ? &1

    , 2 ? &88="

    , ? &887

    y ? FH J @

    y ? &1H – &7/

    . Perhitungan B0D - B0N

    (*?>)8

    2 .211 .181 .77H1!

    " ."/= .81 /.1/"H1!

    = .=81 .

  • 8/20/2019 Lap.resmi GC (Analisis Farmasi)

    32/33

    ". 'onsentrasi eugenol pada > sebesar "7/ ppm yang berarti dibawah nilai B0N. Ailai

    konsentrasi eugenol yang lebih rendah dari nilai B0N membuat sampel > tidak bisa

    dilakukan perlakuan analisis kuantitatif. Ailai B0N sendiri merupakan batas

    konsentrasi terendah sampel yang dapat diterima& apabila konsentrasi sampel yang

    diperoleh berada dibawah B0N& makan sampel tersebut perlu ditingkatkan kadarnya

    agar bisa masuk dalam batas B0N.

    )#bobot eugenol adisi @ H 1I

    ? (.7/mg!".7/mg)#1mg H 1I

    ? !" I

    I ,e*oery F ? (bobot F!bobot>)#bobot eugenol adisi F H 1I

    ? (/./mg!".7/mg)#1mg H 1I

    ? 2.< I

    I ,e*oery % ? (bobot %!bobot>)#bobot eugenol adisi % H 1I

    ? (88.)#bobot eugenol adisi D H 1I

    ? (8".//mg!".7/mg)#1mg H 1I

    ?

  • 8/20/2019 Lap.resmi GC (Analisis Farmasi)

    33/33

      ? (1 I ! ="./ I) – (1 I ! $%& 6akarta& pp. 2/8!27".