lap.resmi gc (analisis farmasi)
TRANSCRIPT
-
8/20/2019 Lap.resmi GC (Analisis Farmasi)
1/33
A. TUJUAN
1. Dapat memahami prinsip kerja destilasi uap
2. Dapat menentukan kadar eugenol yang terkandung dalam bunga kering dengan
menggunakan kromatografi gas
B. PRINSIP
1. Destilasi Uap
Destilasi adalah teknik untuk memisahkan larutan ke dalam masing – masing
komponennya. Prinsip destilasi uap didasarkan pada perbedaan titik didih komponen zatnya.
Destilasi uap dapat digunakan untuk memurnikan senyawa – senyawa yang memiliki titik
didih berbeda sehingga dapat dihasilkan senyawa yang memiliki kemurnian yang tinggi.
2. Partisi
Tujuan melakukan partisi adalah untuk melihat distribusi dari eugenol pada dua fase
yang berbeda kepolarannya. Prinsipnya dengan pemisahan oleh beberapa lapisan.
. Pemekatan
Prinsip pada tahap pemekatan ini adalah ekstrak yang diperoleh didestilasi kembali.
Tujuannya untuk memperoleh kandungan eugenol murni dari tahap!tahap preparasi sampel
sebelumnya.
". Determinasi
Determinasi merupakan tahap pengukuran menggunakan alat kromatografi gas#$%.
Prinsip dari alat $% adalah mendeteksi senyawa!senyawa yang berupa gas& dengan ruang
lingkup yaitu sampel yang mudah menguap dan tidak rusak karena panas.
C. LATAR BELAKANG TEORITIK 'romatografi gas merupakan teknik pemisahan dimana solut – solut yang mudah
menguap (dan stabil terhadap panas) bermigrasi melalui kolom yang mengandung fase diam
dengan suatu ke*epatan yang tergantung pada distribusinya. Pada umumnya solute akan
terelusi pada peningkatan titik didihnya& ke*uali jika ada interaksi khusus antara solute dengan
fase diam. Pemisahan pada kromatografi gas didasarkan pada titik didih suatu senyawa
dikurangi dengan semua interaksi yang mungkin terjadi antara solute dengan fase diam. +ase
gerak yang berupa gas akan mengelusi solute dari ujung kolom lalu menghantarkannya ke
dete*tor. Penggunaan suhu yang meningkat bertujuan untuk menjamin solute akan menguap
dan karenanya akan *epat terelusi (,ohman-$andjar& 2/).
-
8/20/2019 Lap.resmi GC (Analisis Farmasi)
2/33
0ptimasi pada kromatografi gas diantaranya optimasi waktu retensi dimana langkah!
langkahnya yaitu suhu oen di set pada suhu tertentu lalu di injek sejumlah standard ditunggu
sampai pun*ak larutan baku keluar dan di*atat waktu retensinya. Dilakukan hal yang sama
dengan menggunakan sampel& serta di*atat pula waktu retensinya. 'emudian dibandingkan
pun*ak kromatogram sampel dengan standar.
0ptimasi uhu Terprogram dimana dengan menaikkan suhu dari suhu tertentu ke suhu
tertentu yang lain dengan laju yang diketahui dan terkendali dalam waktu tertentu& dan
optimasi ini mampu meningkatkan resolusi komponen!komponen dalam suatu *ampuran yang
mempunyai titik didih pada kisaran yang luas (,ohman& 212).
3alidasi metode kromatografi gas dilakukan dengan metode pendekatan dengan analisis
bahan rujukan terstandar (,4) dan dapat dibandingkan antara sampel dengan kura baku
dimana dibuat larutan baku standar dengan jumlah konsentrasi tertentu (,ohman& 212)
ifat fisika dan kimia bahan!bahan yang digunakan 5
a. Dikloromethan
TAMPILAN: 6ernih& *airan tak berwarna
BENTUK FISIK: %airan
BERAT
MOLEKUL:
7".8"
STRUKTUR
KIMIA:
%92%l2
BAU: ,ingan&4anis (sama seperti %hloroform)
BERAT JENIS
(water = 1.0):
1.
KELARUTAN
ALAM AIR
(!"!"t #):
1.2 gm# 1gm : //;+ (2
-
8/20/2019 Lap.resmi GC (Analisis Farmasi)
3/33
Ta$*+a, 'a, !e,t&- */*-: %@ir.
Ba&: Tidak tersedia.
Ra/a: Tidak tersedia.
Berat M"+e-&+: 1=".2 g#mol
ar,a: Tak berwarna.
$% (1# $a'ata,a*r): Tidak Tersedia.
T*t*- *'*2: 2
-
8/20/2019 Lap.resmi GC (Analisis Farmasi)
4/33
Ba&: edikit.
Ra/a: aline.
Berat M"+e-&+:
-
8/20/2019 Lap.resmi GC (Analisis Farmasi)
5/33
'eterangan 'omponen pada alat kromatografi gas 5
a) Ta,3-* $e!awa 3a/
+ungsi gas pembawa adalah mengangkut injeksi dalam kolom ke
detektor.Ferma*am!ma*am gas telah digunakan dalam '$%& misalnya& hydrogen&
helium& helium&memungkinkan difusi yang lebih longitudinal dari solute& yang
*enderung menurunkan efisiensi kolom& terutama pada laju arus yang lebih rendah.
4aka nitrogen mungkin merupakan suatu pilihan yang lebih baik untuk gas!pembawa
agar dapat dilakukan suatu pemisahan yang benar!benar sukar.
Kara-ter*/t*- 3a/ $e!awa 2*'r"3e,4 2e+*&4'a, ,*tr"3e,
'riteria gas pembawa antara lain 5
! Fersifat inert dan kemurniannya tinggi
! Tekanan berkisar antara 1 –
-
8/20/2019 Lap.resmi GC (Analisis Farmasi)
6/33
! Disesuaikan dengan dete*tor
!) Pe,3at&r A+*ra, 'a, Pe,3at&r Te-a,a,
pengatur atau pengurang Drager. Drager bekerja baik pada 2&<
atm& dan mengalirkan massa al iran dengan tetap. Tekanan lebih pada
tempat masuk dari kolomdiperlukan untuk mengalirkan injeksi masuk ke
d alam k olom. Eni d iseb ab kan& k en ya taan lu bang akh ir d ar i k olom
biasanya mempunya i tekanan atmosfir biasa. 6uga oleh kenya taan
bahwa suhu
kolom adalah tetap& yang diatur oleh thermostat& maka aliran gas tetap yang masuk
kolom akan tetap juga.
5) Te$at *,6e-/*
ejumlah ke*il sampel yang akan dianalisis diinjeksikan pada mesin
menggunakansemprit ke*il. 6arum semprit menembus lempengan karet tebal
(Bempengan karet ini disebut septum) yang mana akan mengubah bentuknya kembali
se*ara otomatis ketika semprit ditarik keluar dari lempengan karet tersebut.Enjektor
berada dalam oen yang mana temperaturnya dapat dikontrol. 0en tersebut *ukup
panas sehingga sampel dapat mendidih dan diangkut ke kolom oleh gas pembawa
misalnya helium atau gas lainnya. 6umlah injeksi yang disuntikan ke dalam aliran fase
gerak sekitar < GB Untuk kolom analitik memerlukan antara &1!1 GB injeksi *air
sedangkan kolom analitik preparatif memerlukan antara 2!1GB. Enjeksi
berbentuk gas dapat dimasukan dengan bantuan alat suntik gas (gas!tight syringe)
$ambar . Enjektor ports
-
8/20/2019 Lap.resmi GC (Analisis Farmasi)
7/33
') K"+"
'olom merupakan tempat terjadinya proses pemisahan. Untuk kromatografi gas
dikenal dua jenis kolom yaitu jenis pak ( pa*ked *olumn) dan jenis terbuka(open
tubular *olumn)
K"+" $a- ($a5-e' 5"+&,)
'olom pak terbuat dari stainless steel atau gelas dengan garis tengah !=mm
dan panjang 1!< m. 'olom diisi dengan serbuk zat padat halus atau zat padat sebagai zat pendukung
yang dilapisi zat *air kental yang sukar menguapsebagai fasa diam. 6enis kolom pak ini lebih
disukai untuk tujuan preparatif karena dapat menampung jumlah injeksi yang banyak.
'olom pak
K"+" ter!&-a ("$e, t&!&+ar 5"+&,)
'olom terbuka (kolom kapiler) lebih ke*il dan lebih panjang daripadakolom
pak. Diameter kolom terbuka berkisar antara &1!&/ mm dan panjangnyaberkisar
antara 1
penyimpanan& biasanya kolom terbuka dibentuk spiral dengangaris tengah 17 *m
'olom terbuka
Tiga faktor yang mempengaruhi resolusi 5 efisiensi& selektifitas danretensi.
Dengan kolom terbuka& faktor!faktor tesebut akan bertambah. 6adi penggunaan kolom
terbuka memberikan resolusi yang lebih tinggi daripadapenggunaan kolom pak.
'euntungan lain penggunaan kolom terbuka adalahwaktu analisis lebih pendek daripada
penggunaa kolom pak karena fasa gerak tidak mengalami hambatan ketika melewati kolom.
-
8/20/2019 Lap.resmi GC (Analisis Farmasi)
8/33
e) O7e, K"+"
'olom terletak didalam sebuah oen dalam instrumen. uhu oen harus diatur
dan sedikit dibawah titik didih sampel. 6ika suhu diset terlalu tinggi& *airan fase diam
bisa teruapkan& juga sedikit sampel akan larut pada suhu tinggi dan bisa mengalir
terlalu *epat dalam kolom sehingga menjadi terpisah
) ete-t"r
Detektor berfungsi sebagai pendeteksi komponen!komponen yang telah
dipisahkan dari kolom se*ara terus!menerus& *epat& akurat& dan dapat melakukan pada
suhu yang lebih tinggi. +ungsi umumnya mengubah sifat!sifat molekul dari senyawa
organik menjadi arus listrik kemudian arus listrik tersebut diteruskan ke rekorder
untuk menghasilkan kromatogram
. ALAT AN BA%AN
• @lat5
o Babu alas bulat
o Faskom
o $elas beker
o >rlenmeyer
o %orong pisah
o Pendingin liebigh
o 9eating mantel
o @dapter *laisen
• Fahan5
o Funga # daun *engkeh
o >ugenol
o @kuades
o Fatu didih
o Aa%l
o Diklormetan
o Aatrium sulfat eHi**
o $%
-
8/20/2019 Lap.resmi GC (Analisis Farmasi)
9/33
o
-
8/20/2019 Lap.resmi GC (Analisis Farmasi)
10/33
Diketahui fase gerak yang digunakan gas A2& t, satandar >ugenol 1
-
8/20/2019 Lap.resmi GC (Analisis Farmasi)
11/33
a. Penimbangan *engkeh
ampel F (g) ampel D (g) ampel > (g)
Ferat wadah =1. (g)
Ferat kertas .2/ &2/ &2=
Ferat kertas J Aa%l
-
8/20/2019 Lap.resmi GC (Analisis Farmasi)
12/33
e. eri <
1 ml H 1. ? 1 ml H %2
%2 ? 1 ppm
'onsentrasi(ppm) ,espon(@U%)
2 .211
" ."/=
= .=81
7 .7
1 1.1
-
8/20/2019 Lap.resmi GC (Analisis Farmasi)
13/33
? .
-
8/20/2019 Lap.resmi GC (Analisis Farmasi)
14/33
D &88 8"// 178 &" "7/ 7/1/< ".7/
I ,e*oery @ ? (bobot @!bobot>)#bobot eugenol adisi @ H 1I
? (.7/mg!".7/mg)#1mg H 1I
? !" I
I ,e*oery F ? (bobot F!bobot>)#bobot eugenol adisi F H 1I
? (/./mg!".7/mg)#1mg H 1I
? 2.< I
I ,e*oery % ? (bobot %!bobot>)#bobot eugenol adisi % H 1I
? (88.)#bobot eugenol adisi D H 1I
? (8".//mg!".7/mg)#1mg H 1I
?
-
8/20/2019 Lap.resmi GC (Analisis Farmasi)
15/33
I kesalahan determinasi ? 1 I ! I re*oery D) – (1 I ! I re*oery >)
? (1 I !
-
8/20/2019 Lap.resmi GC (Analisis Farmasi)
16/33
dimana adanya proses penguapan *airanoleh adanya panas& kemudian dikondensasikan
dengan adanya bantuan dari kondensor.
Dalam praktikum ini& minyak *engkeh didapatkan dari butiran *engkeh dengandestilasi uap. enyawa eugenol diisolasi dari minyak *engkeh. Dengan menggunakan gas
chromatography maka dapat ditunjukkan keefektifan metode ekstraksi yang digunakan dalam
mengisolasi senyawa eugenol.
'romatografi $as merupakan suatu teknik spektroskopi yang menggunakan prinsip
pemisahan *ampuran berdasarkan perbedaan ke*epatan migrasi komponen!komponen
penyusunnya.'romatografi gas biasa digunakan untuk mengidentifikasi suatu senyawa yang
terdapat pada *ampuran gas dan juga menetukan konsentrasi suatu senyawa dalam fase
gas.Penggunaan kromatografi gas dapat dipadukan dengan menggunakan spektroskopi
massa.Paduan keduanya dapat menghasilkan data yang lebih akurat dalam pengidentifikasian
senyawa yang dilengkapi dengan struktur molekulnya.'romatografi gas pada dasarnya mirip
dengan destilasi fraksional karena kedua proses memisahkan komponen dari *ampuran
terutama berdasarkan pada perbedaan titik didih.Aamun& destilasi fraksional biasanya
digunakan untuk memisahkan komponen!komponen dari *ampuran pada skala besar&
sedangkan $% digunakan pada skala yang lebih ke*il(dalam mikro).
$% menggunakan gas sebagai gas pembawa#fase geraknya. @da 2 jenis kromatografi
gas& yaitu 5
1. 'romatografi gas–*air ('$%) yang fase diamnya berupa *airan yang diikatkan pada suatu
pendukung sehingga solut akan terlarut dalam fase diam.
2. 'romatografi gas!padat ('$P)& yang fase diamnya berupa padatan dan kadang!kadang
berupa polimerik.
+ase Diam Dan +ase $erak Pada 'romatografi $as
1) +ase Diam
Pemilihan fasa diam juga harus disesuaikan dengan sampel yang akan dipisahkan.
Untuk sampel yang bersifat polar sebaiknya digunakan fasa diam yang polar. Fegitupun untuk
sampel yang nonpolar& digunakan fasa diam yang nonpolar agar pemisahan dapat berlangsung
lebih sempurna.
+ase diam pada 'romatografi $as biasanya berupa *airan yang disaputkan pada bahan
penyangga padat yang lembab& bukan senyawa padat yang berfungsi sebagai permukaan yang
-
8/20/2019 Lap.resmi GC (Analisis Farmasi)
17/33
menyerap (kromatografi gas!padat). istem gas!padat telah dipakai se*ara luas dalam
pemurnian gas dan penghilangan asap& tetapi kurang kegunaannya dalam kromatografi.
Pemakaian fase *air memungkinkan kita memilih dari sejumlah fase diam yang sangat
beragam yang akan memisahkan hampir segala ma*am *ampuran.+ase diam yang digunakan
pada praktikum kali ini adalah
2) +ase $erak
Disebut juga sebagai gas pembawa. +ungsi utamanya adalah untuk membawa uap
analit melalui system kromatografi tanpa berinteraksi dengan komponen!komponen sampel.
@dapun syarat!syarat fase gerak pada kromatografi gas yaitu sebagai berikut5
! Tidak reaktif
! 4urni (agar tidak mempengaruhi dete*tor)
! Dapat disimpan dalam tangki tekanan tinggi. Fiasanya mengandung gas helium& nitrogen&
hydrogen& atau *ampuran argon dan metana
! Pemilihan gas pembawa yang digunakan tergantung dari detektor apa yang digunakan
+ase gerak yang digunakan pada praktikum kali ini adalah gas nitrogen.
'omponen alat 5
1. Tabung gas pembawa
Ferfungsi menampung gas pembawa yang akan digunakan saat mengaliri kolom dan
membawa sampel yang akan dideteksi dengan gas kromatografi. Ferma*am!ma*amgas telah digunakan dalam '$%& misalnya& hydrogen& helium& helium&memungkinkan
-
8/20/2019 Lap.resmi GC (Analisis Farmasi)
18/33
difusi yang lebih longitudinal dari solute& yang *enderung menurunkan efisiensi
kolom& terutama pada laju arus yang lebih rendah. 4aka nitrogen mungkin merupakan
suatu pilihan yang lebih baik untuk gas!pembawa agar dapat dilakukan
suatu pemisahan yang benar!benar sukar.
Kara-ter*/t*- 3a/ $e!awa 2*'r"3e,4 2e+*&4'a, ,*tr"3e,
'riteria gas pembawa yang baik 5
• Tidak inert dengan sampel ataupun fase diam pada kolom
• 4urah
• 4udah didapatkan• esuai dengan dete*tor yang digunakan
(Fassett&188").
2. +low *ontroller
4engatur aliran dan tekanan gas pembawa yang digunakan pada alat. elain itu flow
*ontroller berfungi menjaga efisiensi pemakaian gas pembawa yang digunakan.
. Tempat injeksi
Dalam pemisahan dengan $B% *uplikan harus dalam bentuk fase uap. $as dan uap
dapat dimasukkan se*ara langsung. Tetapi kebanyakan senyawa organik berbentuk
*airan dan padatan. 9ingga dengan demikian senyawa yang berbentuk *airan dan
padatan pertama!tama harus diuapkan. Eni membutuhkan pemanasan sebelum masuk
dalam kolom. uhu pada inje*tor akan lebih tinggi dari suhu kolom& hal ini
dilakukan agar sampel yang digunakan benar benar berbentuk uap dan di perhatikan
suhunya agar tidak terdegradasi akibat suhu yang berlebihan.
". 'olom
'olom merupakan tempat terjadinya proses pemisahan karena di dalamnya terdapat
fase diam. @da jenis kolom pada $% yaitu kolom kemas (pa*king *olumn) dan
kolom kapiler (*apillary *olumn) dan kolom preparatie (preparatie *olumn).
! 'olom pak (pa*ked *olumn)
-
8/20/2019 Lap.resmi GC (Analisis Farmasi)
19/33
'olom pak terbuat dari stainless steel atau gelas dengan garis tengah !=mm
dan panjang 1!< m. 'olom diisi dengan serbuk zat padat halus atau zat padat sebagai zat pendukung
yang dilapisi zat *air kental yang sukar menguapsebagai fasa diam. 6enis kolom pak ini lebih
disukai untuk tujuan preparatif karena dapat menampung jumlah injeksi yang banyak.
K"+" $a-
! 'olom terbuka (open tubular *olumn)
'olom terbuka (kolom kapiler) lebih ke*il dan lebih panjang daripadakolom
pak. Diameter kolom terbuka berkisar antara &1!&/ mm dan panjangnyaberkisar
antara 1
penyimpanan& biasanya kolom terbuka dibentuk spiral dengangaris tengah 17 *m
K"+" ter!&-a
Tiga faktor yang mempengaruhi resolusi 5 efisiensi& selektifitas danretensi.
Dengan kolom terbuka& faktor!faktor tesebut akan bertambah. 6adi penggunaan kolom
terbuka memberikan resolusi yang lebih tinggi daripadapenggunaan kolom pak.
'euntungan lain penggunaan kolom terbuka adalahwaktu analisis lebih pendek daripada
penggunaa kolom pak karena fasa gerak tidak mengalami hambatan ketika melewati kolom.
-
8/20/2019 Lap.resmi GC (Analisis Farmasi)
20/33
kromatografi adalah suatu sensor elektronik yang berfungsi mengubah sinyal gas
pembawa dan komponen!komponen di dalamnya menjadi sinyal elektronik. inyal
elektronik detektor akan sangat berguna untuk analisis kualitatif maupun kuantitatif
terhadap komponen!komponen yang terpisah di antara fase diam dan fase gerak.
! Feberapa sifat detektor yang digunakan dalam kromatografi gas adalah sebagai
berikut 5
6enis
Detektor
6enis ampel Fatas
Deteksi
'e*epatan @lir (ml#menit)
$as
Pembawa
92 Udara
9antaran
panas
enyawa umum
Eonisasi
nyawa
9idrokarbon 1!1 pg 2!= != 2! Aitrogen!
fosfor
enyawa
nitrogen organik
dan fospat
organi*
&1!1 g 2!" 1!< /!1
+otometri
nyala (8
nm)
enyawa!
senyawa sulfur
1!1 pg 2!"
-
8/20/2019 Lap.resmi GC (Analisis Farmasi)
21/33
>misi atom esuai untuk
elemen apapun
&1!2 pg =!/ !
/. ,e*order
,e*order berfungsi untuk mengartikan signal dari detektor menjadi kromatogram
sesuai dengan hasil deteksi alat.
(Qatson&28).
ESTILASI UAP
Bangkah pertama yang dilakukan adalah menimbang sampel berupa serbuk bunga
*engkeh kering yang sudah halus seberat 2gram sebanyak ).kemudian
sampel dimasukkan ke dalam labu alas bulat dan ditambahkan aRuadest.@Ruadest
ditambahkan ke B@F&aRuadest sebagai pembawa eugenol karena tekanannya lebih tinggi dari
eugenol sehingga eugenol akan terbawa bersama dengan aRuadest ke dalam erlenmayer pada
saat proses destilasi dan juga apabila eugenol langsung dipanaskan tanpa ditambah dengan
aRuadest maka eugenol akan rusak.kemudian ditambahkan pula batu didih ke dalam B@F
dengan tujuan agar proses pemanasan saat destilasi merata.
Prinsip dari destilasi uap adalah memisahkan jenis senyawa tertentu dari suatu sampel
atau *ampuran senyawa berdasarkan titik didihnya.proses destilasi terjadi dengan
memanaskan suatu larutan sehingga menguap dan uap ini kemudian didinginkan kembali agar
menjadi *airan.suatu larutan memiliki komponen masing!masing yang akan menguap
berdasarkan titik didihnya masing!masing.
B@F yang sudah disiapkan kemudian di letakkan ke dalam pemanas dan
disambungkan dengan rangkaian alat destilasi.pemanasan dilakukan dengan menaikkan
temperatur se*ara perlahan dengan tujuan menghindari terbentuknya busa yang akan
mengkontaminasi destilat.kemudian dipasang pula *orong pisah di klem *in*in bagian
atas.*orong pisah berisi aRuadest dan menyambung dengan adapter *laesin.tujuan dipasang
*orong pisah berisi aRuadest adalah untuk menyamakan sistem antara B@F dan erlenmeyer
yaitu dengan mengimbangi jumlah tetesan yang keluar dari B@F yaitu dengan meneteskan
aRuadest dari *orong pisah tersebut.kemudian diletakkan pula baskom berisi es batu untuk
mendinginkan erlenmyer tujuannya adalah agar hasil destilasi eugenol yang dihasilkan tidak
menguap.setelah semua alat disiapkan kemudian air dialirkan ke pendingin liebig.pada
pratikum ini digunakan 2 pendingin liebig.tujuan penggunaan pendingin liebig adalah untuk
-
8/20/2019 Lap.resmi GC (Analisis Farmasi)
22/33
mendinginkan hasil uap dari pemanasan sampel.Digunakan 2 pendingin liebig dengan tujuan
agar proses pendinginan berlangsung lebih lama sehingga hasil destilasi yang dihasilkan lebih
banyak.proses destilasi ini dilakukan selama uap yang masuk ke dalam pendingin liebig dan
kemudian didinginkan menghasilkan destilat berwarna keruh.Proses destilasi dihentikan
ketika eugenol sudah tidak ada di B@F&hal ini ditandai dengan hasil destilat yang berwarna
bening dan juga dapat dilakukan membau *elah pada pendingin liebig apakah masih ter*ium
aroma *engkeh atau tidak.pada pratikum ini pratikan menunggu selama kurang lebih "< menit
dan menghentikan destilasi karena telah dilakukan pembauan pada pendingin liebig kalau
sudah tidak ada aroma *engkeh lagi dan juga hasil destilat yang dihasilkan sudah
bening.'emudian pratikan menjadikan waktu menunggu "< menit tersebut untuk melakukan
replikasi destilasi karena kondisi proses destilasi sama.
9asil dari destilasi tadi kemudian dipindah ke *orong pisah dan ditambah
-
8/20/2019 Lap.resmi GC (Analisis Farmasi)
23/33
dilakukan penggojogan kemudian *orong pisah diletakkan pada penjepit dan akan terbentuk 2
lapisan yang terpisah sempurna. proses ekstraksi akan efektif apabila dilakukan berulang kali.
Pada metode ekstraksi menggunakan *orong pisah maka zat yang akan diekstraksi telah
terdistribusi pada 2 larutan berdasarkan koefisien partisinya.
Barutan diklormetan @& F& %& D& > dipindahkan ke dalam *orong pisah 12< ml.
Tambahkan 1 mg eugenol pada F& kemudian kepada setiap *orong pisah ditambahkan
ml larutan
-
8/20/2019 Lap.resmi GC (Analisis Farmasi)
24/33
air.pengeringan natrium sulfat anhidrat dilakukan dengan *ara memasukkan natrium sulfat ke
dalam oen menggunakan *awan petri.*awan petri dalam keadaan terbuka sehingga dapat
kandungan air dalam natrium sulfat dapat menguap.tujuan digunakan natrium sulfat anhidrat
adalah untuk mengikat tapak!tapak air yang masih ada dalam larutan diklormetan sehingga
eugenol yang terkandung lebih murni.6ika natrium sulfat terlarut atau terbentuk *ake&
mungkin larutan yang dikerjakan adalah fase airnya.
PEMEKATAN
etelah melalui proses partisi oleh kelima sampel& yaitu sampel @& F& %& D& dan >
(blanko)& lalu dilanjutkan proses pemekatan dimana tujuan dari proses pemekatan ini adalah
untuk menghilangkan pelarut yang digunakan yaitu diklorometan. ampel @& F& %& D& dan >
(blanko) masing!masing dimasukkan ke dalam labu alas bulat 1). De*anter ini
dilakukan dengan *ara menuangkan sampel ke labu alas bulat tidak seluruhnya (endapan tidak
ikut dituang) untuk mendapatkan hasil yang murni pada saat dieaporasi. Pada proses
pemekatan ini dilakukan penambahan 1 mg eugenol adalah pada labu sampel %.
@lat yang digunakan adalah rotary vacuum evaporator . ,otary a*uum eaporator
adalah instrument yang menggunakan prinsip destilasi atau pemisahan. Prinsip utama alat ini
yaitu terletak pada penurunan tekanan sehingga pelarut dapat menguap pada suhu dibawah
titik didihnya. @lat ini memiliki suatu teknik yang berbeda dengan teknik pemisahan yang
lainnya. Dan teknik yang dimaksud bukan hanya terletak pada pemanasannya tapi dengan
menurunkan tekanan pada labu alas bulat yang sesuai dan memutar labu alas bulat dengan
ke*epatan yang disesuaikan. Tekanan yang disesuaikan bertujuan agar pelarut dapat menguap
lebih dahulu sehingga meninggalkan senyawa yang diinginkan& jika tekanan yang terlalu
rendah dapat mengakibatkan suhu yang terlalu tinggi dan dapat menguapkan pelarut serta
senyawa yang di*ari. Putaran labu alas bulat bertujuan agar larutan sampel yang sedang
dieaporasi dalam labu alas bulat di alat tersebut dapat bersentuhan dengan dinding labu alas
bulat sehingga tidak hanya sebagian permukaan dari sampel yang dieaporasi& namun
keseluruhan permukaan sampel dapat tereaporasi sehingga didapatkan senyawa yang
diinginkan yang lebih baik. ehingga pada praktikum ini dari kelima sampel F& %& D& tersisa
minyak kuning pu*at yang berbau tajam dank has dari *engkeh dan mengandung sekitar 87I
eugenol& sedangkan dari sampel @ tidak didapatkan senyawa minyak tersebut. 9al ini
-
8/20/2019 Lap.resmi GC (Analisis Farmasi)
25/33
dikarenakan eaporasi yang terlalu lama sehingga pelarut dan senyawa eugenol menguap
seluruhnya sehingga tidak ada yang tersisa. edangkan dari sampel > sendiri adalah blanko
tanpa penambahan eugenol& sehingga tidak didapatkan senyawa minyak itu.
ETERMINASI
etelah mendapatkan analit hasil eaporasi senyawa @& F& %& D& > dengan rotary
a*uum eaporator& selanjutnya melalui proses determinasi. Pada proses determinasi ini
dilakukan penambahan 1 mg eugenol adalah pada labu D.
'olom yang digunakan adalah kolom kapiler yang berisi fase padat berupa P>$.
edangkan gas pembawa yang dipakai yaitu gas nitrogen. Digunakan pula gas hidrogen. $as
92 memiliki ke*epatan alir untuk memperloleh hasil optimum 2
-
8/20/2019 Lap.resmi GC (Analisis Farmasi)
26/33
etelah menginjeksikan larutan baku& maka selanjutnya diinjeksikan sampel. ampel
tidak langsung diinjeksikan ke $% namun harus dien*erkan dahulu dengan heksan. Tiap
sampel F& %& D& > dimasukkan kedalam labu ukur 1 mB masing!masing dengan pengambilan
analit berturut!turut 1 GB& 2 GB& dan diperoleh hasil yaitu & .=
-
8/20/2019 Lap.resmi GC (Analisis Farmasi)
27/33
didapat tersebut maka bobot eugenol dapat diketahui dengan *ara mengalikan kadar dengan
faktor pengen*erannya sehingga diperoleh bobot sampel @ ? .7/ mg& F ? /./ mg& % ?
88.
-
8/20/2019 Lap.resmi GC (Analisis Farmasi)
28/33
4etode ini digunakan untuk analisis senyawa organik yang mudah menguap seperti
hidrokarbon dan ester selain itu juga untuk analisis minyak mentah dan minyak atsiri dalam
buah. 4isalnya untuk analisis kafein dalam urin dan plasma dapat dianalisis dengan
kromatografi gas dalam kondisi sebagai berikut5
'olom 5 03!1/
uhu kolom 5 2"0%
$as pembawa 5 9elium& flow rate &< ml#se*
Detektor 5 Aitrogen!fosfor
uhu detektor 5 2/0%
uhu injektor 5 2=0%
3olume injeksi 5 1 Gl (tanpa peme*ahan)
'isaran linier 5 – 1 Gg#ml (plasma)
5 – " Gg#ml (urin)
tandar internal 5 A!metilfenotiazin (dalam etanol)
Penyiapan ampel
Untuk plasma& sebanyak &2 ml plasma dimasukan dalam tabung sentrifuge& ditambah
-
8/20/2019 Lap.resmi GC (Analisis Farmasi)
29/33
1. Destilasi adalah teknik untuk memisahkan larutan ke dalam masing – masing
komponennya. Prinsip destilasi uap didasarkan pada perbedaan titik didih komponen
zatnya. Destilasi uap dapat digunakan untuk memurnikan senyawa – senyawa yang
memiliki titik didih berbeda sehingga dapat dihasilkan senyawa yang memiliki
kemurnian yang tinggi.
2. 'adar eugonol yang terdapat dalam sampel @&F&%&D&> berturut!turut adalah 7/
µ g#mB& // µ g#mB& "8/7
-
8/20/2019 Lap.resmi GC (Analisis Farmasi)
30/33
I. JAABAN PERTANAAN
1. Ferdasarkan kromatogram 1 mB > yang disisihkan& tahap clean up tidak perlu
dilakukan karena pada kromatogram yang terbentuk sudah memberikan pun*ak yang
terpisah (tidak terjadi oerlapping).
2. 'onsentrsi larutan stok eugenol adalah 10.000 $$
Pembuatan seri larutan baku eugenol
a. eri 1
31 H %1 ? 32 H %2
2 ml H 1. ? 1 ml H %2
%2 ? 8000 $$
b. eri 2
" ml H 1. ? 1 ml H %2
%2 ? 000 $$
*. eri
= ml H 1. ? 1 ml H %2
%2 ? @000 $$
d. eri "
7 ml H 1. ? 1 ml H %2
%2 ? 000 $$
e. eri <
1 ml H 1. ? 1 ml H%2
%2 ? 10000 $$
Konsentrasi(pp
m)
Respon(AUC)
2000 0.2114000 0.476
6000 0.691
8000 0.833
-
8/20/2019 Lap.resmi GC (Analisis Farmasi)
31/33
10000 1.151
Dari kura baku& diperoleh persamaan regresi @U% s 'onsentrasi adalah
Persamaan 'ura Faku 5
@ ? !&7/
F ? &1
, 2 ? &88="
, ? &887
y ? FH J @
y ? &1H – &7/
. Perhitungan B0D - B0N
(*?>)8
2 .211 .181 .77H1!
" ."/= .81 /.1/"H1!
= .=81 .
-
8/20/2019 Lap.resmi GC (Analisis Farmasi)
32/33
". 'onsentrasi eugenol pada > sebesar "7/ ppm yang berarti dibawah nilai B0N. Ailai
konsentrasi eugenol yang lebih rendah dari nilai B0N membuat sampel > tidak bisa
dilakukan perlakuan analisis kuantitatif. Ailai B0N sendiri merupakan batas
konsentrasi terendah sampel yang dapat diterima& apabila konsentrasi sampel yang
diperoleh berada dibawah B0N& makan sampel tersebut perlu ditingkatkan kadarnya
agar bisa masuk dalam batas B0N.
)#bobot eugenol adisi @ H 1I
? (.7/mg!".7/mg)#1mg H 1I
? !" I
I ,e*oery F ? (bobot F!bobot>)#bobot eugenol adisi F H 1I
? (/./mg!".7/mg)#1mg H 1I
? 2.< I
I ,e*oery % ? (bobot %!bobot>)#bobot eugenol adisi % H 1I
? (88.)#bobot eugenol adisi D H 1I
? (8".//mg!".7/mg)#1mg H 1I
?
-
8/20/2019 Lap.resmi GC (Analisis Farmasi)
33/33
? (1 I ! ="./ I) – (1 I ! $%& 6akarta& pp. 2/8!27".