laporan rencana praktek drg
TRANSCRIPT
A. Praktek Dokter Gigi
Praktek swasta dokter gigi dapat dikatakan sebagai small busines yang
memerlukan keseriusan dalam menggelolanya, baik tahap perencanaan,
pelaksanaan, serta evaluasi. Untuk tahap perencanaan, mengidentifikasi
permasalahan dan menemukan jalan keluarnya perlu dilakukan untuk menilai
kondisi masa depan dokter gigi. Pasar dokter gigi sangat dipengaruhi oleh
pergeseran tingkat sosial ekonomi dan perubahan kebutuhan masyarakat terhadap
kesehatan gigi. Kegagalan dalam perencanaan dapat diartikan merencanakan
kegagalan.
Untuk membuka sebuah praktek perseorangan, seorang Dokter Gigi
membutuhkan tenaga chairside, dental unit, peralatan kedokteran gigi, ruang
praktek dan ruang tunggu yang representatif, air conditioner, meubeler, televisi,
atau sarana lainnya yang bila dihitung saat ini minimal membutuhkan modal Rp
100.000.000 (Seratus Juta Rupiah) dan angka ini bukan jumlah yang sedikit.
Dalam menjalankan bisnis pelayanan kesehatan (praktek perseorangan), seorang
Dokter Gigi mempunyai peran ganda. Peran pertama adalah sebagai tenaga
profesional yang tugas dan fungsinya adalah memberikan pelayanan medis
kedokteran gigi secara holistik kepada para pelanggan (pasien) sesuai standar
profesi yang berlaku. Peran kedua adalah sebagai Investor atau Pemodal Usaha
yang tugas dan fungsinya mengupayakan roda bisnis pelayanan dapat terus
berjalan sesuai tatanan manajemen, baik manajemen pelayanan, manajemen
keuangan, manajemen logistik atau bentuk manajemen lainnya.
Pelayanan kesehatan saat ini memiliki paradigma baru yaitu
menempatkan pasien sebagai pelanggan dan menjadi fokus pelayanan, yang
berarti kepuasan, keselamatan dan kenyamanan merupakan hal utama bagi pasien.
Harapan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan mencakup pelayanan yang
indikatif dan bermutu, diberikan oleh dokter dan dokter gigi dengan sikap dan
perilaku yang profesional dan bertanggung jawab. Pola hubungan dokter-pasien
juga mengalami perubahan. Dokter sebagai pemberi pelayanan kesehatan harus
menghargai hak-hak pasien, transparan, akuntabel dan memperhatikan aspek
hukum.
1
Klinik gigi berdasarkan peraturan menteri kesehatan RI nomor
920/Menkes/Per/XII/1986 adalah sarana layanan kesehatan gigi dan mulut yang
diberikan kepada masyarakat. Penyelenggaraan klinik gigi dilaksanakan oleh
pemerintah dan swasta, dimana klinik swasta dapat berupa praktek berkelompok
maupun perorangan.
Oleh karena itu, perencanaan dalam pembahasan di bawah ini adalah
bagaimana penerapan manajemen praktek dokter gigi dalam menghadapi era
globalisasi. Adapun tujuan dari penulisan laporan ini adalah untuk mengetahui
serta mempelajari cara menyusun konsep praktek dokter gigi pribadi serta
penerapan manajemen praktek dokter gigi agar tetap dapat bertahan dalam
menghadapi persaingan jasa pada era globalisasi melalui orientasi kepada
konsumen (pasien) tanpa meninggalkan etika dari kedokteran gigi itu sendiri.
1. Rencana Praktek Dokter Gigi di Kotamadya Balikpapan, Kalimantan Timur
Seorang dokter gigi baru ingin praktek dengan memanfaatkan ruangan
kosong di rumah toko (ruko) milik sendiri di Jl. Tulip Blok E3 No. 5, Balikpapan
Baru, Balikpapan yang dekat dengan kompleks perumahan warga. Area ini
terletak di dalam sebuah komplek perumahan (namun letaknya di pinggir jalan
besar), posisinya dekat dengan pasar, apotek, Bank, Supermarket, Ruko, dan
pusat perbelanjaaan. Pertimbangannya karena mahasiswa berasal dari daerah
tersebut sehingga lebih mudah beradaptasi dengan keadaaan disana dan didukung
oleh kedua orang tua dan keluarga, selain itu yang paling penting praktek dokter
gigi lainnya berjarak ± 1km dari rencana lokasi praktek. Setting tempat dibuat
untuk praktek ke depan, baik dari tempat praktek maupun alat dan bahan yang
dimiliki. Klinik dilengkapi dengan unit manajerial, unit pelayanan (fungsional,
front office, promotif medik, sterilisasi). Prinsip pelaksanaan praktek adalah
holistic and safe care dan juga good managerial. Sebagai awal, mahasiswa ingin
memiliki 1 perawat gigi yang bertugas membantu dalam perawatan gigi kepada
pasien dan 1 bagian administrasi yang bertugas mengurusi pendaftaran pasien,
mengurus bagian keuangan (kasir), dan pengaturan rekam medis serta 1 Pembantu
umum yang berfungsi sebagai CS dan Juru Parkir. Rencana praktek adalah sebagai
berikut :
Sebelum menentukan tempat praktek, terdapat beberapa yang harus
dipertimbangkan dan dipersiapkan, antara lain:
1) Permodalan
Menginventarisasi alat yang sudah ada dan yang belum ada.
Bangunan dan tanah milik pribadi dengan lokasi yang cukup strategis
dengan luas ruang praktek 4x5 m2 dan terdapat ruang tunggu yang cukup
nyaman.
Dana
2) Skill
Kemampuan yang memadai untuk melakukan perawatan dengan baik, bersifat
evidence based serta mengikuti perkembangan alat dan bahan.
3) Pelayanan
Memberikan pelayanan sesuai dengan indikasi medis dan profesional serta rasa
aman dan nyaman.
4) Manajemen
Memperhitungkan feasibility cost
5) Ability to pay (daya beli masyarakat)
Indikator yang dapat digunakan adalah pendapatan perkapita Kotamadya
Balikpapan adalah Rp 1.752.073 per bulan. Daya beli masyarakat di daerah
tempat yang saya rencanakan cukup baik, dengan pertimbangan dekat
pertokoan (ruko), dan mall.
6) Willingness to pay (kemauan membayar)
Indikator yang dipakai adalah selalu ramainya pembeli di toko-toko yang
menyediakan kebutuhan tersier. Dapat dilihat dari kunjungan masyarakat ke
praktek dokter gigi.
7) Need & demand (kebutuhan dan permintaan)
Berdasarkan pengamatan pada satu praktek dokter gigi diketahui jumlah pasien
per hari sekitar 7-15 pasien (17.00 – selesai). Disisi lain, belum terdapat
banyak pelayanan kesehatan gigi yang ada disekitar, hanya beberapa tempat
3
praktek dokter gigi di tengah kota yang berjarak ± 1 km dan RSUD Balikpapan
yang berjarak ±2 km dari tempat praktek. Sehingga jika dilihat dari jumlah
pasien kunjungan per hari memiliki tingkat kebutuhan yang tinggi terhadap
perawatan dokter gigi, namun belum diimbangi juga dengan ada pelayanan
kesehatan gigi. Hal ini dapat menjadi peluang yang besar dalam melakukan
pelayanan kesehatan gigi.
8) Daerah yang Potensial Komunitasnya
Indikator tempat yang berkembang dengan baik dapat dilihat dari pertambahan
perumahan serta ekonomi tempat praktek. Kotamadya Balikpapan merupakan
salah satu kotamadya dengan aset pertambangan dan perdagangan dan
dijadikan tempat baru bagi para pendatang, baik dari kotamadya lain di
Kalimantan Timur atau dari provinsi/pulau lain.
9) Rasio Dokter Gigi dengan Jumlah Populasi
Jumlah penduduk di Balikpapan tahun 2011 berdasarkan data dari Dinas
Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Balikpapan, adalah 639.031 jiwa,
dengan tingkat pertumbuhan penduduk tahun 2010-2011 sebesar 3,96% dan
jumlah tempat praktek dokter gigi yang ada sekitar 121. Berdasarkan jumlah
tersebut, diperkirakan rasio dokter gigi dan jumlah penduduk (di ibukota
Kabupaten) adalah 1: 5282. Jumlah tersebut belum termasuk jumlah penduduk
yang tinggal di luar Kotamadya Balikpapan yang sangat mungkin
membutuhkan pelayanan gigi dan mulut.
10) Daya Dukung Fasilitas yang Ada
Di Balikpapan memiliki 11 Rumah Sakit yang terdiri 3 rumah sakit pemerintah
(daerah) dan 8 rumah sakit swasta. Lokasi rencana praktek jaraknya adalah 5
km dari pusat kota. Terdapat 1 rumah sakit tipe C milik daerah Kotamadya
Balikpapan, yaitu RSUD Kanudjoso Djatiwibowo yang berjarak 2 km dari
tempat praktek dan 4 klinik praktek umum yang memberi pelayanan kesehatan
umum (dokter dan dokter spesialis) yang berjarak sekitar 1,5 km dari tempat
praktek.
Desain rancangan tempat praktek dibuat agar pasien tidak merasa takut
datang ke dokter gigi, waktu tunggu menjadi nyaman, dan merasa seperti rumah
sendiri dengan cara :
a. Menggunakan panduan warna cat dinding yang lembut dan baik.
b. Membuat sirkulasi udara tidak terjebak pada satu ruangan dan menambahkan
serta mengatur pendingin udara pada ruang pelayanan dokter gigi.
c. Menambahkan tanaman penghias pada sudut ruangan.
d. Pemasangan televisi berukuran sedang pada ruang tunggu.
e. Penyediaan tempat duduk yang nyaman.
Pengelolaan limbah medik dan non medik dilakukan secara terpisah. Limbah
cair dari klinik akan dialirkan ke septik tank pembuangan rumah melalui
saluran pipa tertutup kedap air dan terpisah dengan air bersih, sedangkan
limbah medis dibedakan dengan limbah domestik yang nantinya akan dibawa
ke RSUD Balikpapan untuk dimusnahkan.
Penyediaan air bersih berasal dari air sumur dan penampungan air yang berada
di tower, sisi belakang rumah yang disalurkan ke ruang praktek melalui pipa
bersih.
Rencana Fisik Bangunan
1) Luas Bangunan ± 10 x 10 m2
2) Luas ruang praktek 4 x 5 m2
3) Ergonomisitas tata ruangan
4) Luas dan suasana ruang tunggu yang nyaman dan disesuaikan dengan alur
pasien
5) Pembangunan dikonsultasikan dengan ahlinya, meliputi :
a) Fondasi, listrikm saluran air masuk dan keluar
b) Saluran udara/ac dan saluran angin untuk dental unit
c) Interior (washable), SPAL (Sarana Pembuangan Akhir Limbah)
d) Parkir
5
Berbagai peralatan kedokteran gigi yang dijual pada saat ini telah
mmeperhatikan aspek ergonomis ketika didesain oleh pabrik pembuatnya. Hal ini
harus didukung dengan tata letak yang benar. Desain tata letak memegang
peranan penting dalam efektifitas dan efisiensi operasional tempat praktek dokter
gigi, oleh karena itu perlu direncanakan secara matang sebelum pembangunan dan
tidak tertutup kemungkinan akan dilakukan pembenahan di kemudian hari.
Efektifitas dan efisiensi desain tata letak dihitung dari jumlah jarak pergerakan
yang terjadi dengan asumsi setiap pergerakan yang terjadi akan menimbulkan
biaya. Meminimalisasi pergerakan adalah tujuan dari desain tata letak.
Prinsip utama desain tata letak adalah prinsip ergonomis, yaitu
menyerasikan dan menyeimbangkan antara segala fasilitas yang digunakan baik
dalam beraktivitas maupun istirahat dengan kemampuan dan keterbatasan
manusia, baik fisik maupun psikologis sehingga kualitas hidup secara keseluruhan
akan menjadi baik. di dalam ruang praktek, jarak antar peralatan dengan dinding
bangunan perlu diperhitungkan untuk member ruang bagi pergerakan dokter gigi
dan pasien.
a) Layout Praktek Dokter Gigi
Gambar 1. Desain ruang praktek
2 m 4 m
m
7
16
9a
9a
bb13
2323
8
aa
b
11 14
15555555555
10 b10 a
1717
3 b
16
16
12
19
20
3c
2424
5
3 e
4 b
baa
1
27
18
cc
21
22 6
3 a
2 b2 b
77
2a
2a
3 d
2525
26
26
No.
Ketera
ngan
Gamba
r
No. Kete
rang
an
Gam
bar
1. Tempat Parkir 11. Sterilisator
2 a. Ruang tunggu luar 12. AC
b. Ruang tunggu dalam 13. Jendela
3 a. Pintu utama pasien 14. Wastafel
b. Pintu masuk ke Ruang periksa 15. Tong Sampah medis
c. Pintu masuk drg dan perawat 16. Speaker
d. Pintu Khusus drg dan pegawai 17. Ruang kompresor
e. Pintu Belakang 18. Lab sederhana
4 a. Meja dan computer 19. Toilet
b. Rekam medis 20. Mushalla
5. Kulkas dan sofdrink 21. Tempat bermain anak
6. Dispenser 22. Taman bacaan
7. Televisi 23. Aquarium
8. Meja dan kursi drg-pasien 24. Sumur
9 a. Dental chair dan posisi pasien 25. Limbah medis dan wastafel
b. Dokter gigi 26. Pembuangan limbah
c. Perawat gigi 27. Kolam ikan
10 a. Lemari Alat dan Bahan
b. Lemari study model
Denah ruang praktek diatas menggunakan four handed, yaitu seorang dokter gigi dalam
memberikan perawatan kepada pasien dibantu oleh seorang perawat gigi. Dalam konsep Four
Handed Dentistry dikenal konsep pembagian zona kerja disekitar Dental Unit yang disebut Clock
Concept. Bila kepala pasien dijadikan pusat dan jam 12 terletak tepat di belakang kepala pasien,
maka arah jam 11 sampai jam 2 disebut Static Zone, arah jam 2 sampai jam 4 disebut Assisten’s
Zone, arah jam 4 sampai jam 8 disebut TransferZone, kemudian dari arah jam 8 sampai jam 11
disebut Operator’s Zone sebagai tempat pergerakan Dokter Gigi. Assistant’s Zone adalah zona
tempat pergerakan Perawat Gigi, pada Dental Unit di sisi ini dilengkapi dengan Semprotan
Air/Angin dan Penghisap Ludah (Suction), serta Light Cure Unit pada Dental Unit yang lengkap.
Transfer Zone adalah daerah tempat alat dan bahan dipertukarkan antara tangan dokter gigi dan
tangan Perawat Gigi. Sedangkan Operator’s Zone sebagai tempat pergerakan Dokter Gigi. Jumlah
SDM yang di butuhkan antara lain untuk periode awal, sebagai berikut :
1) Dokter gigi : 1 orang, bertugas memberikan perawatan kepada pasien
2) Perawat gigi : 1 orang, bertugas membantu dokter gigi dalam menangani pasien
3) Petugas Administrasi : 1 orang, bertugas mengurusi pendaftaran pasien atau mendata pasien,
serta mengurusi bagian keuangan atau pembiayaan dan Rekam Medis
4) Petugas pembantu umum (PCS) : 1 orang, bertugas sebagai CS dan juru parkir
Persiapan mendirikan klinik
1) Modal
Rencana modal awal yang akan digunakan untuk mendirikan tempat praktek dan menyiapkan
inventarisasi alat.
2) Lokasi
Terletak di kawasan perumahan dekat dengan pusat pertokoan dan perbelanjaan, di tepi jalan
raya, dekat dengan mall, ruko, apotek, perkantoran, dan Bank Danamon.
3) Pembuatan surat izin
Surat izin terdiri dari surat izin mendirikan bangunan, surat izin limbah. Surat izin ini dibuat
melalui tahap yaitu: mulai dari ACC para tetangga, RT/RW, kelurahan, kecamatan kemudian
ke balai kota. Selain itu juga yang sangat penting harus melaporkan ke Dinas Kesehatan Kota
dan melampirkan surat keterangan dari Puskesmas setempat yang telah melakukan pengujian
terhadap air, aliran / penampungan limbah serta surat izin praktek dari dinas setempat dengan
ketentuan sbb:
Syarat-Syarat :
a) Surat tanda Registrasi (STR) asli
b) Fotocopy ijazah dokter
c) Surat rekomendasi dan organisasi profesi
d) Photo 4x6 sebanyak 2 lembar 3x4 sebanyak 1 lembar
e) Materai Rp 6000 sebanyak 1 lembar
9
Sebelum mengajukan SIP harus ada STR terlebih dahulu dimana ketentuannya adalah sbb :
Fotocopy ijazah dr/drg, dr sp/ drg sp
Surat pernyatan telah mengucapkan sumpah/janji (melalui FK/FKG masing-masing)
Surat keterangan sehat fisik dan mental dari dr yang memiliki sip ( cantumkan sip nya)
yaitu dari pemerintah
Sertifikat kompetensi/ surat keterangan kompetensi dari kolegium. Uji kompetensi
untuk lulusan baru setelah april 2007
Surat pernyataan akan mematuhi dan melaksanakan ketentuan etika profesi
Pas foto terbaru ukuran 4x6 (4 lembar) dan 2x3 (2 lembar).
4) Persiapan untuk papan nama
Melalui izin Dinas Kesehatan Kota dan Pengurus PDGI wilayah Kotamadya Balikpapan.
5) Persiapan untuk design bangunan dan design ruangan
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya design ruangan harus memperhatikan prinsip
ergonomis. Tata letak hanyalah salah satu faktor dalam ergonomis, banyak faktor lain yang
merupakan unsur ergonomis seperti desain warna, pencahayaan, suhu, kebisingan, dan
kualitas udara ruangan, serta desain peralatan yang digunakan.
6) Persiapan alat (dental unit) dan bahan.
Bagan 1. Alur distribusi pasien
PASIEN
RUANG TUNGGU
FRONT OFFICE
VIA PHONE
RUANG PERAWATAN
FRONT OFFICE
PULANG
- Pendataan
- Konfirmasi Perawatan
- Administrasi
- Janjian
Alur distribusi pasien diatas sudah sesuai dengan denah ruang praktek
2. Analisa eksternal-internal
Berdasarkan analisis SWOT didapatkan data sebagai berikut:
a. Lingkungan Internal
1. Kekuatan / Strength
Skill dan kemampuan baik.
Up to date dengan perkembangan ilmu kedokteran gigi.
Lokasi strategis karena 25 meter dari tepi jalan raya, dekat dengan pasar,
apotek, sekolah, dan Bank.
Pelayanan yang ramah, serta komprehensif.
2. Kelemahan / Weaknesses
Manajemen belum teruji
Citra dokter gigi baru
Sulitnya dental supply
Modal masih terbatas
b. Lingkungan Eksternal
1. Peluang / Opportunities
Masih sedikit praktek dokter gigi
Daya beli masyarakat tinggi
Banyak keluhan penyakit gigi dan mulut
Dikenal warga sekitar / Putra Daerah
2. Ancaman / Threats
Daya saing dengan tukang gigi
Fasilitas pendukung klinik yang kurang
Drg. Senior baik citranya
11
Masyarakat kurang peduli akan kesehatan gigi
Kategori rating pada analisa SWOT yang digunakan adalah :
Mayor : 3
Moderate : 2
Minor : 1
Perhitungan bobot yaitu masing-masing peringkat dilaksanakan secara saling ketergantungan.
Artinya, penilaian terhadap satu peringkat adalah dengan membandingkan tingkat kepentingannya
dengan peringkat lainnya. Sehingga formulasi perhitungannya adalah nilai yang telah didapat
(rentang nilainya sama dengan banyaknya peringkat) dibagi dengan banyaknya jumlah peringkat).
Perhitungan Analisa SWOT
a. Analisa SWOT kekuatan
No. Indikator Peringkat Bobot Rating Rating
x bobot
1. Skill dan kemampuan
baik.
3 0,3 3 0,9
2. Up to date ilmu dan
bahan kedokteran gigi
2 0,2 2 0,2
3. Pelayanan ramah serta
komprehensif
4 0,4 3 1,2
4. Lokasi strategis 1 0,1 3 0,3
TOTAL 10 1 12 2,6
Keterangan peringkat :
1 : Tidak kuat
2 : Kuat
3 : Sangat kuat
b. Analisa SWOT kelemahan
No. Indikator Peringkat Bobot Rating Rating
x bobot
1. Manajemen belum teruji 3 0,3 3 0,9
2. Citra dokter gigi baru 4 0,4 2 0,8
3. Sulitnya dental suplai dan
laboratorium
2 0,2 3 0,6
4. Modal masih terbatas 1 0,1 3 0,3
TOTAL 10 1 2,6
Keterangan peringkat:
1 : Sangat lemah
2 : Lemah
3 : Tidak lemah
c. Analisa SWOT peluang
No. Indikator Peringkat Bobot Rating Rating x bobot
1. Masih sedikit praktek
dokter gigi
4 0,4 3 1,2
2. Daya beli masyarakat
tinggi
3 0,3 2 0,6
3. Banyak keluhan
penyakit gigi dan mulut
1 0,1 2 0,2
4. Dikenal warga sekitar/
Putra Daerah
2 0,2 2 0,4
TOTAL 10 1 2,4
Keterangan peringkat :
1 : Tidak berpeluang
2 : Berpeluang
3 : Sangat berpeluang
13
d. Analisa SWOT ancaman
No. Indikator Peringkat Bobot Rating Rating x bobot
1. Daya saing dengan
tukang gigi
1 0,1 3 0,3
2. Fasilitas pendukung
klinik yang kurang
3 0,3 2 0,6
3. Drg senior baik citranya. 2 0,2 3 0,6
4. Masyarakat kurang
peduli akan kesehatan
gigi
4 0,4 2 0,8
TOTAL 10 1 2,3
Keterangan peringkat:
1 : Sangat mengancam
2 : Mengancam
3 : Tidak mengancam
Hasil
1. Analisa SWOT kekuatan didapat 2,8
2. Analisa SWOT kelemahan didapat 2,6
3. Analisa SWOT peluang didapat 2,4
4. Analisa SWOT ancaman didapat 2,3
Diagram
Sumbu X = hasil pengurangan antara KEKUATAN dan KELEMAHAN
= 2,6 – 2,4
= 0,2
Sumbu Y = hasil pengurangan PELUANG dan ANCAMAN
= 2,4 – 2,3
= 0,1
ANALISIS SWOT
Mendukung strategi turn around
III
Kelemahan 0,2
Mendukung strategi agresif
I
Kekuatan
IV
Mendukung strategi defensive
0,1
II
Mendukung strategi diversifikasi
Ancaman Peluang
KESIMPULAN :
Analisis SWOT, terletak di kwadran I, yaitu : Mendukung Strategi agresif, artinya situasi
yang sangat menguntungkan, karena memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat
memanfaatkan peluang yang ada. Strategi yang akan digunakan dalam kondisi ini adalah strategi
yang berorientasi pertumbuhan untuk mengeksploitasi perpaduan yang menguntungkan (Growth
oriented strategy), pertumbuhan ekspansif/agresif. Memperbesar pertumbuhan dan meraih
kemajuan secara maksimal. Strategi ekspansif/agresif (Growth oriented strategy) yang dapat
dilakukan antara lain:
1. Melakukan penetrasi pasar.
2. Menjaga kualitas dan mutu pelayanan.
15
3. Inovasi produk yang disesuaikan dengan target konsumer.
4. Meningkatkan kemitraan dengan perusahaan sebagai pelanggan.
5. Menjalankan costumer service dengan lebih baik.
ANALISIS TOWS
Analisis TOWS digunakan untuk melengkapi analisis SWOT. Analisis TOWS dapat
memetakan peluang dan ancaman eksternal dengan kekuatan dan kelemahan internal suatu
organisasi kedalam 4 alternatif strategi.
MATRIKS TOWS
Faktor
Internal
Faktor
Eksternal
STRENGTH WEAKNESSES
1. Tarif terjangkau
2. Up to date ilmu dan bahan
KG
3. Pelayanan ramah serta
komprehensif
4. Lokasi strategis5. Dukungan keluarga
1. Manajemen belum teruji
2. Citra dokter gigi baru
3. Sulitnya dental supply
dan Labarotorium.
4. Modal terbatas
OPPORTUNITIES SO WO
1. Masih sedikit praktek
dokter gigi
2. Daya beli masyarakat
tinggi
3. Banyak keluhan
penyakit gigi dan
mulut
4. Dikenal warga
sekitar/ Putra Daerah
1. Menjaga kualitas mutu dan
pelayanan dengan baik.
2. Menggunakan produk yang
up to date dan sesuai
indikasi dengan kebutuhan
pasien.
3. Mengadakan kerja sama
dengan perusahaan sebagai
pelanggan.
1. Meningkatkan
pengetahuan tentang
manajemen mutu dan
keuangan.
2. Bekerjasama dengan
dental supply untuk
pengiriman alat dan
bahan.
3. Meningkatkan skill untuk
laboratorim mandiri
TREATS ST WT
1. Daya saing dengan
tukang gigi
2. Fasilitas pendukung
klinik yang kurang
1. Mengadakan penyuluhan
kepada masyarakat
2. Mendekati tukang gigi
untuk melakukan kerjasama.
1. Meningkatkan kualitas
SDM dan Skill
2. Melaksanakan program
promotif-preventif.
3. Drg senior citranya
baik.
4. Masyarakat kurang
peduli akan kesehatan
gigi
3. Menggunakan pelayanan
yang berbeda harus lebih
baik.
4. Aktif dalam melakukan
kegiatan sosial.
3. Mempersiapkan program
strategi pemasaran.
4. Mewujudkan pelayanan
terintegrasi.
Strategi ekspansif/agresif (Growth oriented strategi) merupakan situasi yang sangat
menguntungkan, karena memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan seluruh
kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan peluang yang ada sebesar-besarnya. Dapat dilihat
pada tabel SO (Strength-Opportunity).
1. Daftar kebutuhan Logistik praktek dokter gigi
Perencanaan Bangunan praktek 10x 10 m2
Rencana awal (modal awal)
Kebutuhan peralatan alat dan bahan serta peralatan yang mendukung.
a. Kebutuhan peralatan
1) Instalasi listrik: 900 watt Rp. 1.500.000,-
2) Instalasi telepon 1 Rp. 1.000.000,-
3) Instalasi air + limbah Rp. 1.750.000,-
4) Lampu ruangan 10 buah @50.000 Rp. 500.000,-
5) AC 2 buah @1.500.000 Rp. 3.000.000,-
6) Meja dan kursi front office Rp. 1.000.000,-
7) Meja dan kursi dokter Rp. 600.000,-
8) Kursi tunggu panjang pasien: 2 buah Rp. 1.000.000,-
9) Kompresor Rp. 3.000.000,-
10) Emergency set Rp. 2.000.000,-
11) Emergency lamp 2 buah @ 100.000 Rp. 200.000,-
12) Arena bermain Rp. 1.000.000,-
13) Hiasan Interior Rp. 500.000,-
14) Laptop 14” 1 unit Rp. 4.000.000,-
17
15) Televisi dan audio Rp. 1.500.000,-
16) Alat ukur TB dan TB Rp. 200.000,-
17) Lemari: 5 buah @300.000 Rp. 1.500.000,-+
Jumlah Rp. 24.250.000,-
b. Alat dan bahan kedokteran gigi
1) Dental unit Rp. 35.000.000,-
2) Intra Oral Kamera Rp. 5.000.000,-
3) Set ekstraksi Rp. 5.000.000,-
4) Set konservasi Rp. 4.000.000,-
5) Set endodontic Rp. 2.500.000,-
6) Set periodontal Rp. 2.750.000,-
7) Set orthodontic Rp. 2.000.000,-
8) Set cetak Rp. 500.000,-
9) Alat diagnostik 6 set @100.000 Rp. 600.000,-
10) Bahan Sterilisasi Rp. 250.000,-
11) Bahan Pengobatan sederhana Rp. 150.000,-
Jumlah Rp. 57.750.000,-
C. Peralatan pendukung
1) Set laboratorium gigi sederhana Rp. 3.000.000,-
2) Alat sterilisasi Rp. 2.000.000,-
Jumlah Rp. 5.000.000,-
Total Modal Awal Rp. 97.000.000,-
Jumlah modal yang harus saya siapakan adalah Rp. 97.000.000,- dan saya harapkan bisa
balik modal 5 tahun kemudian dengan perhitungan sebagai berikut:
5 tahun 12 bulan 10%
Rp. 97.000.000,- Rp. 1.616.000/bulanRp. 19.400.000/tahun
. 120 pasien
.
Jadi, total biaya yang dibebankan kepada pasien adalah Rp. 134.700,- Maka target
pasien adalah pasien dengan pendapatan 4-5 juta/bulan yaitu pasien kalangan menengah
keatas.
2. Pricing dan Marketing
a) Pricing
Perhitungan biaya praktek dengan simple methode.
Misalkan :
1 Hari terdapat rata-rata 5 pasien dengan 6 hari kerja (senin-sabtu)
1 Minggu 5 x 6 hari = 30 pasien
1 Bulan 30 x 4 minggu = 120 pasien
1 Tahun 120 x 12 bulan = 1440 pasien.
Jenis Biaya:
1) Fixed Cost (Biaya Tetap) : Biaya yang bersifat tetap, tidak dipengaruhi oleh
biaya volume atau produksi. Misal : Biaya sewa tempat.
2) Variable Cost (Biaya Variabel/Tidak Tetap) : Biaya yang sifatnya variabel atau
berubah menurut jumlah produksi. Misal : Biaya material (bahan), jasa medis,
dll.
3) Semivariabel Cost : Tidak mencakup keduanya. Biaya yang berubah berdasarkan
volume tetapi tidak terkait langsung secara proporsional dengan volume
produksi. Misal : Biaya telepon, biaya perawatan dan perbaikan.
19
Rp. 135.000/pasien Rp. 16.160.000,-
Contoh :
Penentuan biaya untuk tumpatan kelas 1 Resin Komposit besar.
a. Fixed Cost
No Keterangan Tahun JumlahJumlah pasien
Satuan
1 Ruko dan renovasi 5 15000000 7200 2083
2 Instalasi listrik 5 2000000 7200 278
3 Instalasi telepon dan internet 5 1000000 7200 139
4 Pompa/mesin air 5 300000 7200 42
5 Meja dan kursi dokter dan FO 4 2500000 5760 434
6 Meja dan kursi ruang tunggu 4 1500000 5760 260
7 Emergency set 5 1000000 7200 139
8 Televisi 5 1500000 7200 208
9 Lampu 3 300000 4320 69
10 Rak/Lemari 5 1500000 7200 208
11 AC 5 2000000 7200 278
12 Kompresor 4 2500000 5760 434
13 Komputer 4 3000000 5760 521
14 Ruang edukasi pasien 1 1000000 1440 694
15 Dispenser 3 300000 4320 69
16Lain-lain (keperluan di mushola, kamar mandi, lab)
2 2000000 2880 694
17 Hiasan interior 2 500000 2880 174
18 Selang Kompresor 4 100000 5760 17
19 Dental Chair dan IOC 5 40000000 7200 5556
20 Perbaikan Alat 5 2000000 7200 278
21 Continuing Education 5 5000000 7200 694
22 Sterilisasi 5 4000000 7200 556
Total 13826.39
b. Variabel cost
NoNama Barang
Jumlah Pasien
Harga (Rp) @Pasien
11 Sarung Tangan 50 23000 460
22 Masker 100 25000 250
33 Kapas 300 30000 100
44 Alkohol 100 15000 150
55 Alat Diagnosa 1000 300000 300
66 Bengkok 2000 100000 50
77 Cotton Roll 100 40000 400
88 Alat Tambal 1000 300000 300
99 Bur preparasi 100 200000 2000
1010 Resin komposit flowable dan packable 70 700000 10000
1111 Artikulating Paper 250 100000 400
1212 Bonding 100 500000 5000
1313 Cavity Cleanser 400 280000 700
1414 Etsa 100 200000 2000
1515 Finishing bur 100 150000 1500
1616 Microbrush 100100 5000050000 500
1717 Tissu 100 10000 100
1818 Prisma gloss 200 200000 1000
1919 Selang suction 100 80000 800
2020 Light curingLight curing 15001500 35000003500000 2333
Total 28343
21
c. Semi variable Cost
No. Keterangan Bulan Pasien Jumlah Satuan
1 ATK 1 120 150000 1250.0
2 Listrik 1 120 300000 2500.0
3 Air 1 120 200000 1666.7
4 Telepon 1 120 200000 1666.7
6Gaji Bagian Administrasi
1 120 800000 6666.7
7 Gaji perawat gigi 1 120 900000 7500.0
Jumlah 21250.0
Perkiraan harga tumpatan resin komposit kavitas sedang, dengan besar jasa medis
dokter gigi 40% dari jumlah biaya yang harus dibayar oleh pasien adalah:
Total biaya = Fixed Cost + Variabel Cost + Semivariabel Cost + Jasa Medik
Total biaya = Rp 13826.39 + Rp 28343 + Rp 21250.0+ 40 % total biaya
Total biaya = Rp 63.419,39 + 0,4 total biaya
0,6 total biaya =Rp 63.419,39
Total biaya = Rp 105.698, 98
Jasa medis pada tumpatan resin komposit kavitas sedang adalah:
Jasa medis = Total biaya – Unit cost
= Rp 105.698, 98– Rp 63.419,39
= Rp 42.279, 59
Jasa medis tersebut di atas adalah jasa medis kotor yang belum dikurangi zakat dan
Pajak Penghasilan (PPh). Perhitungan yang dilakukan adalah sebagai berikut:
JM bersih = JM kotor – zakat (2,5% jasa medis kotor) – PPh (7,5% JM kotor)
JM bersih = Rp 42.279, 59 – (10% x 42.279, 59)
JM bersih = Rp 42.279, 59 – Rp 4227,96
JM bersih = Rp 38.051, 63
Perhitungan di atas dapat dijabarkan melalui tabel di bawah ini:
Tabel. Perhitungan Unit Cost dan Jasa Medis Setiap Item Perawatan
No. Jenis Perawatan Unit Cost Zakat PPh Jasa
Medis
Total
1.Tumpatan RK
kavitas sedang
Rp
63.419,39
Rp
1057
Rp
3170,97
Rp
38.051, 63
Rp 105.698, 99 ≈ Rp
106.000
Sehingga total biaya yang dibayarkan pasien pada tumpatan resin komposit kavitas
sedang adalah Rp 106.000 dan jasa medis untuk dokter gigi adalah Rp 38.051,63.
Tarif tersebut diatas sudah sesuai dengan strategi agresif/ekspansif (Growth Oriented
Strategy) dan sesuai dengan komunitas di tempat praktek. Tarif adalah nilai suatu jasa pelayanan
yang ditetapkan dengan ukuran sejumlah uang berdasarkan pertimbangan bahwa dengan nilai
uang tersebut sebuah pemberi pelayanan kesehatan bersedia memberikan jasa kepada pasien.
Marketing praktek dokter gigi dan manajemen pemasaran merupakan salah satu cara
untuk mencapai keberhasilan program pelayanan kesehatan. Dengan diterapkannya manajemen
pemasaran dalam praktek dokter gigi yang dilatar belakangi oleh berbagai perubahan yang terjadi
dewasa ini yaitu iklim hukum dan etika yang berubah, suplai profesional yang berlebihan,
meningkatnya ketidakpuasan terhadap tenaga profesional dan teknologi berkembang dengan
cepat. Pelayanan kesehatan gigi juga memiliki sifat yang sangat unik dan khusus, dikarenakan
pelanggan utama dari pelayanan kesehatan adalah manusia. Ada 3 kelompok manusia yang harus
ditangani dalam proses manajemen pelayanan kesehatan yaitu, health operator/ provider (dokter,
dokter gigi, perawat, perawat gigi, dan sebagainya), penerima jasa (pasien dan keluarga pasien),
serta tenaga administrator kesehatan.
Praktek pribadi dokter gigi atau sekarang popular dengan istilah praktek sore pada
saatnya nanti bukan mustahil akan menjadi andalan penghidupan dokter gigi dan bukan lagi hanya
sebagai pekerjaan sambilan seperti sekarang. Bila ini terjadi tentu diperlukan keseriusan dalam
23
menggelolanya,salah satu faktor yang akan mendukung keberhasilan praktek dokter gigi adalah
diterapkannya konsep pemasaran dengan tepat. Untuk dapat mengidentifikasi permasalahan yang
berkaitan dengan daya saing, perlu diketahui terlebih dahulu kondisi masa depan dokter gigi.
Pasar dokter gigi sangat dipengaruhi oleh pergeseran tingkat sosial ekonomi dan perubahan
kebutuhan masyarakat terhadap kesehatan.
Marketing
Ada 2 strategi marketing untuk praktek dokter gigi :
1. External Marketing
Yang perlu dipertimbangkan
1) Sistem marketing klasik yaitu sistem DOMINO yang promosinya dilakukan dari orang ke
orang atau dari mouth to mouth
2) Mengisi artikel di Koran & majalah tentang kesehatan gigi.
3) Mengadakan baksos & seminar-seminar
4) Mengadakan penyuluhan di TK, SD
5) Memasang papan nama yang sesuai dengan ketentuan
6) Segmentasi pasar, berhubungan dengan biaya
7) Menarik perhatian, tempat praktek harus terlihat jelas, terang, orang sering lewat, ramai,
mengadakan aksos, provider asuransi
8) Menjadikan dentist figure, menjadi dokter gigi sekolah, narasumber talk show radio, drg
asuransi, ethnic group, mubaligh, khatib jum’at dan lain lain.
9) Memberikan discount kepada tetangga-tetangga tempat praktek serta keluarga dekat pada
saat awal buka praktek.
10) Berperan aktif dalam kegiatan masyarakat, seperti perkumpulan dan kerja bakti
dilingkungan sekitar
2. Internal Marketing
Merupakan hal yang meliputi kemampuan dokter gigi
1) Memberikan perawatan yang halus tanpa rasa sakit (misal : suntikan yang tidak sakit).
2) Confidence, Membuat pasien merasa nyaman ketika berada di klinik
3) Waktu kerja dokter gigi yang tepat waktu (misal : pasien tidak menunggu terlalu lama)
4) Bersikap ramah terhadap pasien
5) Memberikan penjelasan yang menyeluruh tentang rencana terapi
6) Perawatan yang terintegrasi, jadi pasien mengetahui semua permasalah pada rongga
mulutnya.
7) Fasilitas / lingkungan praktek yang “up to date”
8) Sterilisasi aman dan terjamin
9) Pasien yang emergency segera di tangani, dan harus menguasai Basic Life Support.
10) Menarik biaya perawatan yang sesuai dengan manfaat yang didapat pasien
11) Keterampilan yang baik, diagnosis & perawatan yang tepat, halus tanpa rasa sakit.
12) Komunikasi yang baik interaktif dan memahami karakter pasien.
Dari strategi marketing diatas ada strategi yang paling efektif yaitu peneterasi pasar,
seorang dokter gigi yang baru saja membuka praktek sebaiknya masuk ke dalam komunitas-
komunitas tertentu seperti : teman, tetangga & keluarga, dengan cara mengadakan
syukuran/baksos di tempat praktek dengan mengundang komunitas-komunitas tersebut diatas.
Promosi Marketing
Perlu ide ide kreatif untuk melakukan promosi misalnya :
a) Melakukan kegiatan penyuluhan KesGilut, Screening, dan Bakti Sosial.
b) Membuat pernik gigi seperti gantungan kunci, atau sticker gigi.
c) Membentuk karakter dokter gigi yang menyenangkan bagi pasien
d) Berikan program diskon untuk tetangga, teman-temen, serta keluarga dan memberikan sikat
dan pasta gigi sewaktu pasien mendaftar untuk dilakukan perawatan.
Sembilan elemen Pemasaran
1. Segmentasi
Segmentasi yang dituju adalah masyarakat yang tinggal di sekitar tempat praktek yaitu
kalangan menengah keatas dengan gaji rata-rata 4-5 juta/bulan, kira-kira 60% dari
kalangan wiraswata, karyawan perkebunan, dan pemilik toko besar.. Dengan mengadakan
relasi ke beberapa perusahaan terdekat. Masyarakat yang memiliki ability to pay (daya
beli masyarakat) dan willingness to pay (kemampuan membayar masyarakat) yang baik.
Ada 3 pokok dasar segemen dokter gigi :
1) Pasien berorientasi harga
Murah tetapi sembuh
2) Pasien berorientasi nilai
Sembuh dan layanan baik
25
Masih memperhatikan harga
Berapa yang dikeluarkan apa yang diterima
3) Pasien berorientasi kualitas
Best of the best
Pelayanan dan penyembuhan nomor satu
Harga tidak dilihat
2. Targeting
Lokasi strategis dan mudah terjangkau. Dekat dengan area perbelanjaan (pasar, pertokoan,)
dan perumahan. Bentuk bangunan yang ergonomis dan menarik, diikuti skill dan pengetahuan
yang baik dengan bentuk pelayanan yang ramah dan terintegrasi. Targeting yang dituju adalah
pengusaha-pengusaha dan kalangan menengah keatas.
3. Positioning
Dimaksudkan bagaimana cara kita untuk menanamkan personal image di benak pasien. Untuk
mengetahui positioning sudah terbangun perlu ditanyakan kepada pasien mengapa berobat
ditempat kita. Dalam hal ini mahasiswa ingin memberikan konsep pelayanan dengan “ ke
dokter gigi itu menyenangkan”, yakni mengatasi keluhan pasien dan pulang ke rumah dengan
senyum indah.
4. Differensiasi
Diferensiasi praktek pribadi drg :
Konten (isi) Memberikan pelayanan kesehatan gigi secara halus dengan penuh edukasi
dan komprehensif, sehingga pasien mengetahui semua masalah yang ada pada rongga
mulutnya. (Misal : suntikan yang tidak sakit, tambalan sewarna gigi dan tidak mudah
lepas).
Konteks (kemasan) Didalam klinik adanya ruang bermain yang didalamnya terdapat
poster, boneka gigi agar menarik perhatian adanya sistem booking by phone sehingga
mahasiswa akan mengerti jumlah pasien, dan tidak mengantri lama.
5. Marketing mix 7P
(product, price, place, promotion, people, process, dan physical evidence)
Product/ Service Outcome (Produk) : Segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar oleh
organisasi atau individu untuk memenuhi kebutuhan atau keinginan. Physical, kemasan,
jaminan, lini produk yang ditawarkan, merk.
Price (Harga) : Harga merupakan alat pemasaran kunci yang digunakan organisasi untuk
mencapai tujuan pemasarannya. Kebijakan harga tidak hanya berkaitan dengan
pembayaran produk, program atau jasa, tetapi juga menggambarkan disinsentif moneter
seperti tiket dan denda, serta insentif moneter seperti kupon/diskon. Tingkat harga,
fleksibilitas harga, persyaratan/ terms, differensiasi harga, discount, tunjangan. Harga
praktek jangan terlalu mahal, dengan mengikuti PERDA dan dengan kendali mutu dan
biaya yang baik.
Place (Distribusi) : Place/tempat/saluran distribusi, berarti cara yang anda gunakan untuk
mengirimkan tawaran anda dan cara bagaimana masyarakat dapat mengaksesnya.
Ketersediaan, keterjangkauan (aksesibilitas), jaringan distribusi/network, exposure,
perantara, lokasi pelayanan jasa/kantor/ outlet, transportasi, penyimpanan, manajemen
jaringan distribusi yang dimiliki.
Promotion (Promosi) : Promosi/komunikasi pemasaran bertujuan memberikan informasi,
mendidik, dan membujuk pasar sasaran mengenai tingkah laku yang diinginkan. Bauran
promosi (iklan, sales promo, personal selling, PR), sales people (jumlah, seleksi, training,
incentive), iklan (target, media yang digunakan, tipe iklan), publisitas. Unyuk tahap awal
dapat dilakukan dengan memberikan kartu nama pada saat bakti sosial atau ketemu
dengan teman-teman.
People (orang-orang yang terlibat) : Karyawan/ staff (recruitment, training, motivasi,
rewards, team work), Konsumen (education, training), Budaya dan nilai-nilai yang dianut
perusahaan dikomunikasikan, Citra (image) perusahaan, Riset karyawan. Dalam hal ini
perlu membuat kenyamanan bagi staff yang bekerja diklinik.
Physical Evidence (kenampakan secara fisik) : desain fasilitas (segi estetikanya,
fungsinya), peralatan/ equipment, signage, seragam/pakaian yang dikenakan
karyawan/staff, beberapa faktor tangibles yang lain seperti laporan-laporan, kartu nama,
statemennt dan print out garansi.
Process : flow aktivitas (standard/ customized), langkah-langkah/prosedur (sederhana,
rumit), tingkat keterlibatan konsumen (rendah/tinggi)
6. Selling
Fungsi dokter gigi dalam proses penjualan :
27
Sebagai technical advisor, yaitu pengobatan pasien berdasarkan pengetahuan medis,
semakin luas pengetahuan, semakin baik, karena pasien akan lebih yakin
Sebagai reartionship manager, yaitu membangun relasi, pasien lebih tertarik kepraktek
apabila ada refernsi dari keluarga, tetangga, teman atau orang lain.
Mengetahui keiniginan dan kebutuhan pasien, kemudian meresponnya dengan solusi yang
tepat.
7. Brand
Merupakan value indicator. Tidak dapat dibangun dengan sekejap, namun dapat
dipercepat. Personal brand setiap dokter gigi berbeda-beda
Menjaga reputasi dengan pengetahuan medis, apabila tidak di jaga dengan baik maka akan
hilang dengan sekejap.
Brand awal yaitu seorang dokter gigi pertama asli putra daerah dengan kemampuan
komunikasi dan skill yang baik, komunikatif, empati dan bersahabat.
8. Service
Berdasarkan service quality:
Reliability : dapat dipercaya/diandalkan
Assurance : terjamin
Tangibles : nyata/bisa dirasakan-skill, gedung
Empathy : dapat mrskn apa yg dirasakan orang
Responsiveness : tanggap dengan perkembangan
Service praktek pribadi drg : Memberikan solusi atas permasalahan yang
dihadapi secara keseluruhan, kenyamanan dan kondisi setelah berobat, dan cara
pembiayaan. Memberikan service melebihi ekspektasi pasien
9. Proses : Pemberian layanan pada pasien secara efektif dan efisien
5. Administrasi dan Financial
Proses administrasi dan financial diatur dalam suatu sistem manajemen. Dalam memanajemen
mutu pelayanan maka harus merencanakan administrasi dan financial yang baik dan dibuat
output laporan dalam bentuk tabel dan bentuk grafik agar mudah dalam membaca. Untuk
administrasi semua data dicatat per hari dan bulanan dalam buku pencatatan dan pelaporan
yang meliputi :
1. Jumlah kunjungan pasien yang datang ke klinik meliputi pasien baru dan pasien lama.
2. Nama pasien, umur dan jenis kelamin
3. Diagnosa penyakit
4. Perawatan yang dilakukan dan harga perawatan
Output yang dapat diperoleh dari laporan administrasi adalah dapat menganalisa
tentang jumlah kunjungan, 10 besar perawatan, 10 besar penyakit, dan evaluasi perawatan.
Tabel 1. Format administrasi
No Nama Pasien Umur Jenis Kelamin Diagnosa Perawatan
Untuk manajemen keuangan (cash flow) harian dan bulanan perlu dicatat dalam
buku pencatatan dan pelaporan keuangan yang meliputi, yaitu :
1. Total harga perawatan
2. Biaya fix cost
3. Biaya semi variabel cost
4. Biaya variabel cost
5. Pajak
6. Jasa medik
Kunci dari manajemen keuangan adalah disiplin dalam pencatatan dan
pengelolaan keuangan sehingga dapat digunakan untuk kebutuhan bulanan rutin kedepan.
Output dari laporan keuangan tersebut dapat menganalisa rugi/laba keuangan.
Laporan Arus Kas (Cash Flow)
Laporan Arus Kas merupakan suatu laporan keuangan yang menunjukkan atau
menggambarkan arus masuk kas dan arus keluar kas, dan perubahan bersih dalam kas
yang berasal dari kegiatan operasi, kegiatan investasi dan kegiatan pembiayaan dari suatu
entitas selama periode akuntansi tertentu. Dan laporan ini juga merupakan suatu media
yang dapat menelusuri atau mencocokkan saldo awal kas dengan saldo kas pada akhir
29
tahun anggaran.
Laporan arus kas dimaksudkan untuk memberikan informasi historis mengenai
perubahan kas dan setara kas dari suatu perusahaan melalui laporan arus kas yang
mengklasifikasikan arus kas berdasarkan kegiatan operasional, investasi, maupun kegiatan
pendanaan (financing) selama satu periode akuntansi.
Bagan 2. Alur aliran uang (Cash Flow)
Jasa Medik
Kepentingan klinik
Alur keuangan
Resiko keuangan harus diperhitungkan untuk menghindari kerugian atau kehilangan
kapital.
1. Dokter gigi harus memahami cash flow, strategi tarif, keseimbangan income dan
expenditure yang berhubungan dengan keuangan.
2. Dokter gigi harus memiliki pengetahuan yang cukup tentang resiko keuangan supaya
bisa mempertahankan atau bahkan meningkatkan pelayanan yang diberikan kepada
pasien.
Modul administrasi alat dan bahan
Pendapatan praktek drg./hari
Pencatatan (dipisahkan menurut: kepentingan klinik & jasa medik
Penyimpanan di brankas/hari
Penyimpanan di Bank/minggu
Pelaporan keuangan
Gaji perawat & FO/bulan
Jasa medik/bulan
Pembayaran Telepon, listrik, air, pajak
Pembelian alat & bahan/3 bulan
Modul ini berisi laporan alat dan bahan yang digunakan:
1. Daftar kebutuhan alat dan bahan
2. Alat dan bahan yang telah digunakan
3. Alat dan bahan yang rusak atau kedaluarsa
4. Alat dan bahan yang tersisa
Managemen Alat dan Bahan
Sistem stok barang dan inventarisasi dengan perhitungan yang
matang
Harus ada pencatatan laporan permintaan dan laporan
penggunaan barang, yang berisi
a. Tanggal pembelian,Jumlah pembelian
b. Tanggal pemakaian,Jumlah pemakaian
c. Sisa stok, pemakaian rata2 per-bulan
d. Usulan kebutuhan
e. Harga satuan
6. SIM Praktek Dokter Gigi
SIM sebagai suatu sistem penghasil informasi yang mendukung sekelompok
manager yang mewakili suatu unit organisasi. Praktek dokter gigi merupakan small
bussines, terdapat subsistem yang diperlukan agar lebih detail karena medical record
merupakan kebutuhan pokok. Fungsi SIM praktek dokter gigi antara lain :
1. Sarana evaluasi kinerja
2. Sarana perhitungan cash flow, rugi laba
Perencanaan SIM dokter gigi berisi tentang pasien yang diisikan setelah pasien selesai
oleh dokter atau petugas :
1. Identitas pasien
2. Alamat
3. Pemeriksaan dan diagnosa
31
4. Jenis perawatan dan obat
5. Daftar harga.
Untuk tahap awal SIM hanya berpusat disatu tempat yaitu Bagian Pendaftaran, jadi setelah
pasien dilakukan perawatan drg menuliskan diagnose di RM dan di kertas Pengantar
perawat menyerahkan ke bagian administrasi pasien membayar pulang.