laporan praktikum properti material

Upload: andriani-andin-karunia-prameiswari

Post on 30-Oct-2015

93 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

LAPORAN PRAKTIKUM PROPERTI MATERIAL

PEMERIKSAAN BAHAN LEWAT SARINGAN NO.200

Benny Effendy

:1006705735Eriz Ageng Wicaksono

:1006705571

Haryadi Wirawan

:1006705773Muhammad Fikri Makarim

:1006705716Reisyah Agam Kamil

:1006705760Tanggal Praktikum : 9 Oktober 2011Asisten Praktikum: Nilai

:

Paraf

:

LABORATORIUM BAHAN

DEPARTEMEN TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS INDONESIA

DEPOK 2011A. TUJUAN PERCOBAAN

Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk menentukan jumlah bahan yang terdapat dalam agregat lewat saringan no. 200 dengan cara pencucian

B. PERALATAN

1. Saringan no. 16 dan no .200

2. Wadah pencucian benda uji berkapasitas cukup besar sehingga pada waktu diguncang-guncangkan, benda uji dan atau air pencuci tidak tumpah

3. Oven yang dilengkapi dengan pengatur suhu untuk memanaskan hingga [110+-5]oC

4. Timbangan dengan ketelitian 0,1% berat contoh

5. Talam berkapasitas cukup besar untuk mengeringkan contoh agregat

C. BAHAN

1. Berat contoh agregat kering minimum tergantung pada ukuran agregat maksimum sesuai tabel 12. Persiapan benda uji

a. Masukkan contoh agregat lebih kurang 1,25 kali berat benda uji kedalam talam, keringkan dalam oven dengan suhu [110+-5]oC sampai berat tetapb. Siapkan benda uji dengan berat [W1] sesuai tabel 1Ukuran Agregat MaksimumBerat Contoh Agregat Kering Minimum

(mm)(inches)(gram)

2.36No.8100

1.18No. 4500

9.52000

19.12500

38.11 5000

Tabel 1 Berat Contoh Agregat Kering MinimumD. PROSEDUR

1. Memasukkan benda uji kedalam wadah, dan diberi air pencuci secukupnya sehingga benda uji terendam

2. Mengguncang-guncangkan wadah dan menuangkan air cucian kedalam susunan saringan no. 16 dan no. 200. Pada waktu menuangkan air cucian, usahakan agar bahan-bahan yang kasar tidak ikut tertuang

3. Memasukkan air pencuci baru, dan mengulangi pekerjaan [2] sampai air cucian menjadi jernih.

4. Mengembalikkan semua bahan yang tertahan saringan no. 16 dan no.200 ke dalam wadah; kemudian memasukkan seluruh bahan tersebut kedalam talam yang telah diketahui beratnya [W2] dan mengeringkan dalam oven dengan suhu [110+-5]oC sampai berat tetap

5. Menimbang dan Mencatat beratnya setelah kering [W3]

6. Menghitung berat bahan kering tersebut [W4-=W3 W2]

E. PERHITUNGAN

W1=Berat benda uji awal = 500 gramW2=Berat talam atau wadah (501 gram)

W3=Berat benda uji dan talam setelah di oven (967 gram)

W4=Berat benda uji akhir

Berat bahan kering :

W4 = W3 - W2

= 967 gram 501 gram

= 466 gram

Jumlah bahan lewat saringan no. 200 = = = 6.8 %

F. ANALISISAnalisa Percobaan

Pertama praktikan mengambil agregat halus seberat 500 gram dan ditempatkan pada talam. Agregat halus beserta talamnya kemudian dipanaskan di dalam oven dengan suhu [110+-5]oC selama satu hari penuh atau 24 jam hingga berat benda uji tetap. Setelah itu, praktikan menyiapkan saringan no. 16 dan saringan no. 200 , kemudian menuangkan seluruh benda uji dengan hati- hati kedalam saringan tersebut. Langkah berikutnya praktikan menuangkan air bersih atau pada praktikum kali ini air kran ke dalam susunan saringan tersebut sembari menguncangkan dan membilas benda uji dengan tangan agar debu dan kotoran pada benda uji larut dalam air. Ulangi pembilasan hingga air bekas cucian terlihat jernih dan bersih yang menandakan bahwa tidak ada sediment tersisa pada benda uji yang dapat larut lagi. Setelah itu seluruh saringan yang tertahan pada saringan no. 16 dan no. 200 dikembalikan pada talam dan dipanaskan dalam oven dengan suhu [110+-5]oC selama satu hari penuh atau 24 jam. Setelah 24 jam, benda uji dan talam dikeluarkan dari oven dan ditimbang kembali.Analisa Hasil

Berat benda uji pada keadaan semula tanpa wadah adalah 500 gram. Setelah benda uji disaring, dicuci, dan dipanaskan kedalam oven, berat benda uji (W4) menjadi 466 gram. Berat benda uji ini dihitung dengan rumus W4 = W3 - W2 (berat benda uji dan talam setelah di oven- berat talam). Pada praktikum kali ini, perbedaan antara berat benda uji pada keadaan semula dan berat benda uji setelah dilaksanakan praktikum adalah 34 gram, ini berarti 34 gram lolos disaring saat penyaringan dan pembilasan menggunakan saringan no.16 dan no. 200

Passing Percentage atau presentase jumlah bahan yang lewat dari saringan no. 16 dan no. 200 dapat dihitung dengan cara dan ditemukan bahwa presentase yang lolos adalah 6.8%. Presentase ini menunjukkan jumlah kadar lumpur yang terdapat pada bahan uji yang terlarut setelah disaring dengan saringan no. 16 dan no. 200. Kadar lumpur yang baik adalah 3% dari jumlah total bahan uji. Sehingga dengan presentase sebesar 6.8 %, dapat dikatakan bahan uji memiliki kadar lumpur yang cukup tinggi dan bahan tersebut akan kurang baik jika digunakan untuk pembangunan.Analisa Kesalahan

Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan kesalahan dalam praktikum ini. Kemungkinan penyebab terjadi kesalahan tersebut adalah :

1. Kemungkinan adanya beberapa bahan uji yang keluar dari saringan saat bahan uji di guncangkan terlalu kencang

2. Kemungkinan adanya beberapa benda uji yang tertinggal pada susunan saringan ketika benda uji yang tertinggal pada saringan akan dipindahkan ke talam

3. Kemungkinan bahan uji tertinggal pada tangan dan lupa dimasukkan kembali ke susunan saringanG. KESIMPULANTujuan dari percobaan ini adalah untuk mengetahui jumlah kadar lumpur pada bahan uji atau agregat halus. Didapat dari percobaan ini presentase kadar lumpur adalah 6.8 % dan berat bahan uji berkurang sebanyak 34 gram setelah dilakukan percobaan. +- 34 gram tersebut adalah jumlah yang dapat larut dalam air menjadi lumpur dan tidak dapat tersaring oleh saringan no. 16 dan no. 200. Walaupun terdapat beberapa kemungkinan terjadinya kesalahan pada praktikum ini, seperti yang telah disebutkan pada bagian analisa kesalahan, berdasarkan analisa praktikan nilai 6.8 % dianggap cukup mewakili jumlah kadar lumpur pada bahan uji ini .H. REFERENSI

American Society for Testing and Materials. Standards Test Method for Materials finer than 75-m (No.200) Sieve in Mineral Aggregates by Washing. No. ASTM C 117-04. Annual Book of ASTM Standards, Vol.04.02

Badan Standarisasi Nasional.Metode Pengujian Jumlah Bahan Dalam Agregat yang Lolos Dalam Saringan nomor 200 (0.075mm), SNI 03-4142-1996LAMPIRAN

Gambar 1.1 Penimbangan Bahan uji sebelum dioven

Gambar 1.2 Pembilasan batu uji

Gambar 1.3 Menyaring batu uji dan menggoyangkan susunan saringan

Gambar 1.4 Pengambilan bahan uji setelah disaring dan dioven

QUOTE