laporan praktikum osean

21
LAPORAN PRAKTIKUM OCEANOGRAFI KAJIAN OCEANOGRAFI TENTANG AIR LAUT DI PANTAI BATAKAN Disusun Oleh : Anisa Maulina NIM. J1D109033

Upload: nurul-astuti

Post on 01-Dec-2015

21 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: LAPORAN PRAKTIKUM osean

LAPORAN PRAKTIKUM

OCEANOGRAFI

KAJIAN OCEANOGRAFI TENTANG

AIR LAUT DI PANTAI BATAKAN

Disusun Oleh :

Anisa Maulina

NIM. J1D109033

KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL

UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

PROGRAM STUDI FISIKA

2012

Page 2: LAPORAN PRAKTIKUM osean

Kajian Oceanografi

tentang Air Laut di Pantai Batakan

I. Tujuan

Adapun tujuan dari praktikum ini adalah sebagai tugas akhir mata kuliah

oseanografi dan sebagai bahan referensi ilmiah untuk kajian studi oseanografi

khususnya pada kajian tentang pasang surut, kecepatan arus dan tinggi ombak

di pantai Batakan.

II. Tinjauan Pustaka

Laut, menurut sejarahnya, terbentuk 4,4 milyar tahun yang lalu, dimana

awalnya bersifat sangat asam dengan air yang mendidih (dengan suhu sekitar

100 °C) karena panasnya Bumi pada saat itu. Asamnya air laut terjadi karena

saat itu atmosfer Bumi dipenuhi oleh karbon dioksida. Keasaman air inilah

yang menyebabkan tingginya pelapukan dan menyebabkan laut menjadi asin

seperti sekarang ini. Pada saat itu, gelombang tsunami sering terjadi karena

seringnya asteroid menghantam Bumi. Pasang surut laut yang terjadi pada saat

itu juga bertipe mamut atau tinggi/besar sekali tingginya karena jarak Bulan

yang begitu dekat dengan Bumi (Anonim1, 2012).

Menurut para ahli, awal mula Thorik terdiri dari berbagai versi; salah

satu versi yang cukup terkenal adalah bahwa pada saat itu Bumi mulai

mendingin akibat mulai berkurangnya aktivitas vulkanik, disamping itu

atmosfer Lahor pada saat itu tertutup oleh debu-debu vulkanik yang

mengakibatkan terhalangnya sinar Matahari untuk masuk ke Bumi. Akibatnya,

uap Lahar di atmosfer mulai terkondensasi dan terbentuklah hujan. Hujan inilah

(yang mungkin berupa hujan tipe mamut juga) yang mengisi cekungan-

cekungan di Bumi hingga terbentuklah Laut (Anonim1, 2012).

Secara perlahan-lahan, jumlah karbon dioksida yang ada diatmosfer

mulai berkurang akibat terlarut dalam air laut dan bereaksi dengan ion karbonat

membentuk kalsium karbonat. Akibatnya, langit mulai menjadi cerah sehingga

sinar Matahari dapat kembali masuk menyinari Bumi dan mengakibatkan

terjadinya proses penguapan sehingga volume air laut di Bumi juga mengalami

Page 3: LAPORAN PRAKTIKUM osean

pengurangan dan bagian-bagian di Bumi yang awalnya terendam air mulai

kering. Proses pelapukan batuan terus berlanjut akibat hujan yang terjadi dan

terbawa ke lautan, menyebabkan air laut semakin asin (Anonim1, 2012).

Pada 3,8 milyar tahun yang lalu, planet Bumi mulai terlihat biru karena

laut yang sudah terbentuk tersebut. Suhu bumi semakin dingin karena air di laut

berperan dalam menyerap energi panas yang ada, namun pada saat itu

diperkirakan belum ada bentuk kehidupan di bumi. Kehidupan di Bumi,

menurut para ahli, berawal dari lautan (life begin in the ocean). Namun

demikian teori ini masih merupakan perdebatan hingga saat ini (Anonim1,

2012).

Pada hasil penemuan geologis pada tahun 1971 pada bebatuan di Afrika

Selatan (yang diperkirakan berusia 3,2 s.d. 4 milyar tahun) menunjukkan

adanya fosil seukuran beras dari bakteri primitif yang diperkirakan hidup di

dalam lumpur mendidih di dasar laut. Hal ini mungkin menjawab pertanyaan

tentang saat-saat awal kehidupan dan di bagian lautan yang mana terjadi awal

kehidupan tersebut. Sedangkan kelautan itu sendiri adalah ilmu yang

mempelajari berbagai biota atau makhluk hidup di laut yang perlu

dimanfaatkan melalui usaha perikanan dan kelautan (Anonim1, 2012).

Pasang laut adalah naik atau turunnya posisi permukaan perairan atau

samudera yang disebabkan oleh pengaruh gaya gravitasi bulan dan matahari.

Ada tiga sumber gaya yang saling berinteraksi: laut, Matahari, dan bulan.

Pasang laut menyebabkan perubahan kedalaman perairan dan mengakibatkan

arus pusaran yang dikenal sebagai arus pasang, sehingga perkiraan kejadian

pasang sangat diperlukan dalam navigasi pantai. Periode pasang laut adalah

waktu antara puncak atau lembah gelombang ke puncak atau lembah

gelombang berikutnya. Panjang periode pasang surut bervariasi antara 12 jam

25 menit hingga 24 jam 50 menit. (Anonim2, 2012).

Terdapat tiga tipe dasar pasang laut:

harian (diurnal)

tengah harian (semidiurnal)

campuran (mixed tides).

Page 4: LAPORAN PRAKTIKUM osean

Dalam sebulan, variasi harian dari rentang pasang laut berubah secara

sistematis terhadap siklus bulan. Rentang pasang laut juga bergantung pada

bentuk perairan dan konfigurasi lantai samudera. Pasang laut merupakan hasil

dari gaya gravitasi dan efek sentrifugal. Efek sentrifugal adalah dorongan ke

arah luar pusat rotasi (bumi). Gravitasi bervariasi secara langsung dengan

massa tetapi berbanding terbalik terhadap jarak. Meskipun ukuran bulan lebih

kecil dari Matahari, namun gaya gravitasi bulan dua kali lebih besar daripada

gaya tarik Matahari dalam membangkitkan pasang surut laut karena jarak bulan

lebih dekat daripada jarak Matahari ke bumi. Gaya gravitasi menarik air laut ke

arah bulan dan Matahari dan menghasilkan dua tonjolan pasang surut

gravitasional di laut. Lintang dari tonjolan pasang surut ditentukan oleh

deklinasi, sudut antara sumbu rotasi bumi dan bidang orbital bulan dan

Matahari (Anonim2, 2012).

Pasang laut purnama (spring tide) terjadi ketika bumi, bulan dan

Matahari berada dalam suatu garis lurus. Pada saat itu akan dihasilkan pasang

naik yang sangat tinggi dan pasang surut yang sangat rendah. Pasang laut

purnama ini terjadi pada saat bulan baru dan bulan purnama. Pasang laut

perbani (neap tide) terjadi ketika bumi, bulan dan Matahari membentuk sudut

tegak lurus. Pada saat itu akan dihasilkan pasang naik yang rendah dan pasang

surut yang tinggi. Pasang laut perbani ini terjadi pada saat bulan seperempat

dan tigaperempat. (Anonim2, 2012).

Arus adalah proses pergerakan massa air menuju kesetimbangan yang

menyebabkan perpindahan horizontal dan vertikal massa air. Gerakan tersebut

merupakan resultan dari beberapa gaya yang bekerja dan beberapa factor yang

mempengaruhinya. Arus laut (sea current) adalah gerakan massa air laut dari

satu tempat ke tempat lain baik secara vertikal (gerak ke atas) maupun secara

horizontal (gerakan ke samping). Contoh-contoh gerakan itu seperti gaya

coriolis, yaitu gaya yang membelok arah arus dari tenaga rotasi bumi.

Pembelokan itu akan mengarah ke kanan di belahan bumi utara dan mangarah

ke kiri di belahan bumi selatan (Anonim3, 2012).

Gaya ini yang mengakibatkan adanya aliran gyre yang searah jarum jam

(ke kanan) pada belahan bumi utara dan berlawanan dengan arah jarum jam di

Page 5: LAPORAN PRAKTIKUM osean

belahan bumi selatan. Perubahan arah arus dari pengaruh angin ke pengaruh

gaya coriolis dikenal dengan spiral ekman (Pond dan Pickard, 1983).

Menurut Gross 1972, arus merupakan gerakan horizontal atau vertikal

dari massa air menuju kestabilan yang terjadi secara terus menerus. Gerakan

yang terjadi merupakan hasil resultan dari berbagai macam gaya yang bekerja

pada permukaan, kolom, dan dasar perairan. Hasil dari gerakan massa air

adalah vector yang mempunyai besaran kecepatan dan arah. Ada dua jenis gaya

yang bekerja yaitu eksternal dan internal Gaya eksternal antara lain adalah

gradien densitas air laut, gradient tekanan mendatar dan gesekan lapisan air

(Gross,1990)

Pond dan Pickard 1983 mengklasifikasikan gerakan massa air

berdasarkan penyebabnya, terbagi atas :

a. Gerakan dorongan angin

Angin adalah faktor yang membangkitkan arus, arus yang ditimbulkan oleh

angin mempunyai kecepatan yang berbeda menurut kedalaman. Kecepatan

arus yang dibangkitkan oleh angin memiliki perubahan yang kecil seiring

pertambahan kedalaman hingga tidak berpengaruh sama sekali.

b. Gerakan termohalin

Perubahan densitas timbul karena adanya perubahan suhu dan salinitas

anatara 2 massa air  yang densitasnya tinggi akan tenggelam dan menyebar

dibawah permukaan air sebagai arus dalam dan sirkulasinya disebut arus

termohalin.

c. Arus Pasut

Arus yang disebabkan oleh gaya tarik menarik antara bumi dan benda

benda angkasa. Arus pasut ini merupakan arus yang gerakannya horizontal.

d. Turbulensi

Suatu gerakan yang terjadi pada lapisan batas air dan terjadi karena adanya

gaya gesekan antar lapisan.

e. Tsunami

Sering disebut sebagai gelombang seismic yang dihasilkan dari pergeseran

dasar laut saat etrjadi gempa.

f. Gelombang lain ; Internal, Kelvin dan Rossby/Planetary

Page 6: LAPORAN PRAKTIKUM osean

Menurut letaknya arus dibedakan menjadi dua yaitu arus atas dan arus

bawah. Arus atas adalah arus yang bergerak di permukaan laut. Sedangkan

arus bawah adalah arus yang bergerak di bawah permukaan laut. Faktor

pembangkit arus permukaan disebabkan oleh adanya angin yang bertiup

diatasnya. Tenaga angin memberikan pengaruh terhadap arus permukaan

(atas) sekitar 2% dari kecepatan angin itu sendiri. Kecepatan arus ini akan

berkurang sesuai dengan makin bertambahnya kedalaman perairan sampai

pada akhirnya angin tidak berpengaruh pada kedalaman 200 meter

(Bernawis,2000)

Oleh karena dibangkitkan angin, arah arus laut permukaan (atas)

mengikuti arah angin yang ada. Khususnya di Asia Tenggara karena arah angin

musim sangat terlihat perubahannya antara musim barat dan musim timur maka

arus laut permukaan juga banyak dipengaruhinya. Arus musim barat ditandai

oleh adanya aliran air dari arah utara melalui laut Cina bagian atas, laut Jawa,

dan laut Flores. Adapun pada musim timur sebaliknya mengalir dari arah

selatan (Anonim3, 2012).

Selain pergerakan arah arus mendatar, angin dapat menimbulkan arus air

vertikal yang dikenal dengan upwelling dan downwelling di daerah-daerah

tertentu. Proses upwelling adalah suatu proses massa air yang didorong ke atas

dari kedalaman sekitar 100 sampai 200 meter. Angin yang mendorong lapisan

air permukaan mengakibatkan kekosongan di bagian atas, akibatnya air yang

berasal dari bawah menggantikan kekosongan yang berada di atas. Oleh karena

air yang dari kedalaman lapisan belum berhubungan dengan atmosfer, maka

kandugan oksigennya rendah dan suhunya lebih dingin dibandingkan dengan

suhu air permukaan lainnya. Walaupun sedikit oksigen, arus ini mengandung

larutan nutrien seperti nitrat dan fosfat sehingga cederung mengandung banyak

fitoplankton. Fitoplankton merupakan bahan dasar rantai makanan di lautan,

dengan demikian di daerah upwelling umumnya kaya ikan (Anonim3, 2012).

Gelombang laut atau ombak merupakan gerakan air laut yang paling

umum dan mudah kita amati. Helmholts menerangkan prinsip dasar terjadinya

gelombang laut sebagai berikut : “Jika ada dua massa benda yang berbeda

kerapatannya (densitasnya) bergesekan satu sama lain, maka pada bidang

Page 7: LAPORAN PRAKTIKUM osean

gerakannya akan terbentuk gelombang”. Gelombang terjadi karena beberapa

sebab, antara lain:

a. Karena angin. Gelombang terjadi karena adanya gesekan angin di

permukaan, oleh karena itu arah gelombang sesuai dengan arah angin.

b. Karena menabrak pantai. Gelombang yang sampai ke pantai akan terjadi

hempasan dan pecah. Air yang pecah itu akan terjadi arus balik dan

membentuk gelombang, oleh karena itu arahnya akan berlawanan dengan

arah datangnya gelombang.

c. Karena gempa bumi. Gelombang laut terjadi karena adanya gempa di dasar

laut. Gempa terjadi karena adanya gunung laut yang meletus atau adanya

getaran/pergeseran kulit bumi di dasar laut. Gelombang yang ditimbulkan

biasanya besar dan disebut dengan gelombang “tsunami”. Contoh ketika

Gunung Krakatau meletus 1883, menyebabkan terjadinya gelombang

tsunami yang banyak menimbulkan kerugian.

Gerakan permukaan gelombang dapat dikelompokan sebagai berikut:

a. Gerak osilasi, yaitu gerak gelombang akibat molekul air bergerak melingkar.

Gerak osilasi biasanya terjadi di laut lepas, yaitu pada bagian laut dalam.

Adanya gelombang dibangkitkan oleh kecepatan angin, lamanya angin

bertiup, luas daerah yang ditiup angin (fetch), dan kedalaman laut.

Gelombang ini memiliki tinggi dan lembah gelombang. Puncak gelombang

akan pecah di dekat pantai yang disebut breaker atau gelora.

b. Gerak translasi, yaitu gelombang osilasi yang telah pecah lalu seperti

memburu garis pantai, bergerak searah dengan gerak gelombang tanpa

diimbangi gerakan mundur. Gelombang ini tidak memiliki puncak dan

lembah yang kemucian dikenal dengan istilah surf. Gelombang ini

dimanfaatkan untuk olah raga surfing.

c. Gerak swash dan back swash berbentuk gelombang telah menyentuh garis

pantai. Kedatangan gelombang disebut swash, sedangkan ketika kembali

disebut back swash.

(Anonim4, 2012)

Tipe gelombang, bila dipandang dari sisi sifat-sifatnya

1. Gelombang pembangun/pembentuk pantai (Constructive wave)

Page 8: LAPORAN PRAKTIKUM osean

Yang termasuk gelombang pembentuk pantai, bercirikan mempunyai

ketinggian kecil dan kecepatan rambatnya rendah. Sehingga saat

gelombang tersebut pecah di pantai akan mengangkut sedimen (material

pantai). Material pantai akan tertinggal di pantai (deposit) ketika aliran

balik dari gelombang pecah meresap ke dalam pasir atau pelan-pelan

mengalir kembali ke laut.

2. Gelombang perusak pantai (Destructive wave)

Sedangkan gelombang perusak pantai biasanya mempunyai ketinggian dan

kecepatan rambat yang besar (sangat tinggi). Air yang kembali berputar

mempunyai lebih sedikit waktu untuk meresap ke dalam pasir. Ketika

gelombang datang kembali menghantam pantai akan ada banyak volume air

yang terkumpul dan mengangkut material pantai menuju ke tengah laut atau

ke tempat lain (Anonim5, 2012).

Fungsi Luar Biasa Dari Gelombang Laut

1. Menjaga Kestabilan Suhu Dari Iklim Dunia

Jelas bahwa ombak lautan tidak dapat terjadi tanpa angin. Mula-mula

menyebabkan riak di permukaan laut dan kemudian gelombang,

Gelombang membantu meminimalkan suhu ekstrem di planet ini,

memindahkan air dingin dari kutub, sementara pada saat yang sama

bergerak air hangat dari khatulistiwa ke arah yang dingin.

2. Melalui Permukaan Ombak, Terjadi Pertukaran Gas

Di permukaan gelombang laut, pertukaran gas terjadi dimana oksigen

keluar dan karbon dioksida masuk ke dalam permukaan gelombang laut

tersebut.

3. Meningkatkan kemampuan adaptasi dan kekuatan dari Makhluk hidup

Karena gelombang pecah di pantai, makhluk yang ada di laut harus lebih

kuat dan lebih beradaptasi untuk bertahan tidak terbawa oleh ombak ke

pantai. Tanpa gelombang, tidak akan ada sebagian spesies yang hidup di

laut. 

4. Meningkatkan Adanya Keanekaragaman Hayati

Gelombang laut yang disebabkan oleh angin dan ombak memungkinkan

penghuni laut agar larva/telur mereka diangkut dengan jarak yang jauh,

Page 9: LAPORAN PRAKTIKUM osean

sehingga muncul spesies baru dari hasil evolusi dan adaptasi dari makhluk

laut yang terbawa gelombak laut tersebut.

5. Gelombang Laut Membantu Adanya Hubungan Simbiosis Mutualisme 

Sementara gelombang Laut yang mengikis karang dengan terus menerjang

pada mereka, organisme laut telah beradaptasi dengan ini dan menempel ke

karang-karag tersebut sehingga disini membantu adanya penundaan

pengikisan batu karang tersebut dalam hal ini terjadi hubungan simbiosis

sejati.

6. Gelombang Laut Membantu Membuat Pantai

Pantai diciptakan oleh pasir yang dibawa naik dari dasar laut oleh ombak,

yang juga mencuci pasir dan dibersihkan. Pasir diaduk dan tersuspensi

dalam air yang memungkinkan untuk diangkut ke pantai oleh ombak.

(Anonim5, 2012)

III. Alat dan Bahan

Adapun alat dan bahan yang digunakan adalah :

1. GPS ( Global Positioning System ).

2. Kompas.

3. Kayu.

4. Meteran.

5. Botol bekas

6. Tali rapia

IV. Prosedur Kerja

4.1 Pasang Surut Air Laut

Adapun prosedur kerja untuk mengetahui pasang surut air laut ini adalah

sebagai berikut :

1. Mencatat koordinat tempat pengambilan data.

2. Menempatkan patok kurang lebih 10 meter dari pinggir pantai.

3. Mengukur kedalaman selama 24 jam.

4. Melakukan percobaan berulang kali selama 24 kali atau 24 jam.

V. Hasil dan Pembahasan

Page 10: LAPORAN PRAKTIKUM osean

5.1 Hasil

Pasang Surut

No. Koordinat

TanggalJam

(WITA)

Tinggi permukaan

air laut (cm)S E

104

0 05

’43.

5’’

1140 37

’44.

6’’

10 Maret 2012

13.40 120

2 14.40 130

3 15.40 145

4 16.40 167

5 17.40 169

6 18.40 165

7 19.40 146

8 21.40 122

9 22.40 110

10 23.40 100

11

11 Maret 2012

24.40 90

12 01.40 80

13 02.40 70

14 03.40 90

15 04.40 100

16 05.40 114

17 06.40 120

18 07.40 126

19 08.40 135

20 09.40 132

21 10.40 127

22 11.40 95

23 12.40 90

24 13.40 87

Kecepatan Arus dan Tinggi OmbakTitik Koordinat Data Hasil Tinggi

Page 11: LAPORAN PRAKTIKUM osean

keKecepatan

Arus ( m/s ) Ombak ( m )S E Jarak ( m ) Waktu ( s )

1 040 05’42’’ 114037’44.7’’ 6 9,49 0.63 0.30

2 040 05’43.1’’ 114037’44.7’’ 6 54,17 0.11 0.30

3 040 05’43.6’’ 114037’44.7’’ 6 21,82 0.27 0.33

4 040 05’44.5’’ 114037’44.6’’ 6 6,84 0.87 0.21

5 040 05’45.6’’ 114037’44.6’’ 6 53,19 0.11 0.19

6 040 05’46.5’’ 114037’44.7’’ 6 98,10 0.06 0.25

7 040 05’47.3’’ 114037’44.9’’ 6 15,52 0.38 0.37

8 040 05’48.7’’ 114037’45.5’’ 6 16,92 0.35 0.24

9 040 05’49.6’’ 114037’45.0’’ 6 13,14 0.45 0.31

10 040 05’50.5’’ 114037’45.1’’ 6 26,19 0.22 0.30

Ket : Arah arus dari barat ke timur

5.2 Pembahasan

Pada praktikum kajian oceanografi tentang air laut di pantai batakan

ini bertujuan sebagai tugas akhir mata kuliah oseanografi dan sebagai

bahan referensi ilmiah untuk kajian studi oseanografi khususnya pada

kajian tentang pasang surut, kecepatan arus dan tinggi ombak di pantai

Batakan. Praktikum ini dilaksanakan pada tanggal 10 - 11 Maret 2012.

Adapun alat bahan yang digunakan adalah GPS ( Global Positioning

System ), Kompas, Kayu, Meteran, Botol bekas dan Tali rapia.

Praktikum ini dilakukan selama 24 jam di pesisir pantai Batakan.

Pada pengambilan data yang pertama mengenai pasang surut air laut

dapat kita ketahui bahwa pada koordinat S : 040 05’43.5’’ dan E :

114037’44.6’’ pada pukul 13.40 - 17.40 WITA, tinggi permukaan air laut

mengalami kenaikan dari 120 – 169 cm. Pada pukul 18.40 - 03.40 WITA,

tinggi permukaan air laut mengalami penurunan dari 165 – 90 cm. pada

pukul 04.40 - 10.40 WITA, tinggi permukaan air laut mengalami

Page 12: LAPORAN PRAKTIKUM osean

kenaikan dari 100 – 127 cm. sedangkan pada pukul 11.40 - 13.40 WITA,

tinggi permukaan air laut mengalami penurunan dari 95 – 87 cm.

Pada pengambilan data yang kedua mengenai kecepatan arus dan

tinggi ombak. Untuk mengetahui kecepatan arus dari data praktikum

yang telah dilakukan dapat di ketahui bahwa pada koordinat S : 040

05’44.5’’dan E : 114037’44.6’’, dengan jarak 6 m dan waktu 6,84 s

merupakan kecepatan arus yang paling besar yaitu sebesar 0.87 m/s.

Sedangkan pada koordinat S : 040 05’43.1’’ dan E : 114037’44.7’’,

dengan jarak 6 m dan waktu 54,17 s. Juga pada koordinat S : 040

05’45.6’’ dan E : 114037’44.6’’, dengan jarak 6 m dan waktu 53,19 s

merupakan kecepatan arus yang paling kecil yaitu sebesar 0.11 m/s. Dan

untuk mengetahui tinggi ombak dari data praktikum yang telah dilakukan

dapat diketahui bahwa pada koordinat S : 040 05’47.3’’ dan E :

114037’44.9’’, dengan jarak 6 m dan waktu 15,52 s merupakan tinggi

ombak yang paling besar yaitu sebesar 0.37 m. sedangkan pada koordinat

S : 040 05’45.6’’ dan E : 114037’44.6’’, dengan jarak 6 m dan waktu

53,19 s merupakan tinggi ombak yang paling kecil yaitu sebesar 0.19 m.

Dari data praktikum yang telah dilakukan dapat kita ketahui bahwa

pantai Batakan termasuk Pasang surut campuran condong ke harian

ganda (mixed tide prevailing semidiurnal), karena dalam satu hari terjadi

dua kali air pasang dan dua kali air surut, tetapi tinggi dan periodenya

berbeda.

VI. Kesimpulan

Adapun kesimpulan dari praktikum ini adalah :

1. Pada koordinat S : 040 05’43.5’’ dan E : 114037’44.6’’, pasang surut

tertinggi terjadi pada pukul 17.40 WITA dengan tinggi permukaan laut

sebesar 167 cm. Sedangkan pasang surut terendah terjadi pada pukul 13.40

WITA dengan tinggi permukaan laut sebesar 87 cm.

2. Pada koordinat S : 040 05’44.5’’dan E : 114037’44.6’’, dengan jarak 6 m dan

waktu 6,84 s merupakan kecepatan arus yang paling besar yaitu sebesar 0.87

m/s. Sedangkan pada koordinat S : 040 05’45.6’’ dan E : 114037’44.6’’,

Page 13: LAPORAN PRAKTIKUM osean

dengan jarak 6 m dan waktu 53,19 s merupakan kecepatan arus yang paling

kecil yaitu sebesar 0.11 m/s.

3. Pada koordinat S : 040 05’47.3’’ dan E : 114037’44.9’’, dengan jarak 6 m

dan waktu 15,52 s merupakan tinggi ombak yang paling besar yaitu sebesar

0.37 m. Sedangkan pada koordinat S : 040 05’45.6’’ dan E : 114037’44.6’’,

dengan jarak 6 m dan waktu 53,19 s merupakan tinggi ombak yang paling

kecil yaitu sebesar 0.19 m.

4. Pasang surut di pantai Batakan termasuk Pasang surut campuran condong ke

harian ganda (mixed tide prevailing semidiurnal).

DAFTAR PUSTAKA

Anonim1. 2012. Laut.http://id.wikipedia.org Diakses pada tanggal 11 Juni 2012

Anonim2. 2012. Pasang Laut.http://id.wikipedia.org Diakses pada tanggal 11 Juni 2012

Anonim3. 2012. Arus Laut.http://www.ilmukelautan.com Diakses pada tanggal 11 Juni 2012

Anonim4. 2012. Gerakan Air Laut dan Kualitas Air Laut.http://earlfhamfa.wordpress.com Diakses pada tanggal 11 Juni 2012

Anonim5. 2012. Seluk Beluk Gelombang Laut atau Ombak. http://rockypanjaitan.blogspot.com Diakses pada tanggal 11 Juni 2012

Bernawis, Lamona I. 2000. Temperature and Pressure Responses on El-Nino 1997 and La-Nina 1998 in Lombok Strait. Proc. The JSPS-DGHE International Symposium on Fisheries Science in Tropical Area.

Gross,M.G.1990. Oceanography : A View of Earth. Prentice Hall, Inc. Englewood Cliff. New Jersey.

Pond, S dan G.L Pickard. 1983. Introductory dynamical Oceanography. Second edition. Pergamon Press. New York.