osean acidification

13
OSEAN ACIDIFICATION OSEAN ACIDIFICATION Oleh: Conny Dewita Utami Apsari Puspita Aini

Upload: yulia-nurul-marifah

Post on 13-Dec-2014

128 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Osean Acidification

OSEAN ACIDIFICATIONOSEAN ACIDIFICATION

Oleh:Conny Dewita UtamiApsari Puspita Aini

Page 2: Osean Acidification

Pengertian Osean AcidificationPengertian Osean Acidification

Pengasaman laut atau Ocean acidificationPengasaman laut atau Ocean acidificationadalah istilah yang diberikan untuk prosesadalah istilah yang diberikan untuk prosesturunnya kadar pH air laut yang kini tengahturunnya kadar pH air laut yang kini tengahterjadi akibat penyerapan karbon dioksida diterjadi akibat penyerapan karbon dioksida diatmosfer yang dihasilkan dari kegiatan manusiaatmosfer yang dihasilkan dari kegiatan manusia(seperti penggunaan bahan bakar fosil). (seperti penggunaan bahan bakar fosil).

Page 3: Osean Acidification

Perubahan Iklim di Dunia

Naiknya Kadar CO2

di atmosfer

CO2 sebagian diserap

Oleh tumbuhan

CO2 sebagian

lagi diserap

Oleh lautan

Penurunan pH Lautan

Menimbulkan berbagai

dampak buruk

Ekosistem Laut

Page 4: Osean Acidification

Sejak tahun 1800, seperempat emisi CO2 dari kegiatan antropogenik telah diserap oleh lautan, Penyerapan besar-besaran ini merupakan sebagian penyebab perubahan iklim dan menyebabkan perubahan struktur kimia air laut. Penyerapan CO2 ini menyebabkan peningkatan keasaman laut . Pada tingkat emisi saat ini derajat keasaman air laut akan turun 0,4 poin sampai dengan tahun 2100. Diperkirakan bahwa pada tahun 2050, keasaman laut dapat meningkat sebesar 150%.

Page 5: Osean Acidification

Menurut Orr et al. (2005), sejak dimulainya revolusi industri, pH lautan telah turun sebesar lebih kurang 0,1 satuan, dan diperkirakan akan terus turun hingga 0,3 – 0,4 satuan pada tahun 2100 akibat makin banyaknya gas CO2

akibat aktivitas manusia yang diserap

Page 6: Osean Acidification

• Terhitung 11 November 2009 ini, jumlah emisi Terhitung 11 November 2009 ini, jumlah emisi karbon dioksida di atmosfir Kita sekitar 385 karbon dioksida di atmosfir Kita sekitar 385 ppm**. Angka ‘bencana’ bagi manusia dan ppm**. Angka ‘bencana’ bagi manusia dan ekosistem bumi adalah 450 ppm, namun bagi ekosistem bumi adalah 450 ppm, namun bagi terumbu karang, ternyata ini masih terlalu terumbu karang, ternyata ini masih terlalu tinggi.tinggi.

Analisa terkini Charlie Veron dan rekan (2009) Analisa terkini Charlie Veron dan rekan (2009) menyatakan bahwa, dibutuhkan kadar emisi menyatakan bahwa, dibutuhkan kadar emisi CO2 atmosfir dibawah 360 ppm untuk menjamin CO2 atmosfir dibawah 360 ppm untuk menjamin kelangsungan ekologi terumbu karang kelangsungan ekologi terumbu karang kedepannya.kedepannya.

Page 7: Osean Acidification

SIKLUS KARBONSIKLUS KARBON

Pada siklus karbon alami, konsentrasi COPada siklus karbon alami, konsentrasi CO22 di diatmosfer menggambarkan sebuah keseimbanganatmosfer menggambarkan sebuah keseimbanganfluks antara lautan, daratan dan atmosfer.fluks antara lautan, daratan dan atmosfer.Perubahan fungsi lahan (land use change),Perubahan fungsi lahan (land use change),penggunaan bahan bakar fosil, dan produksi semenpenggunaan bahan bakar fosil, dan produksi semenmengakibatkan adanya sumber COmengakibatkan adanya sumber CO22 tambahan ke dalam tambahan ke dalamatmosfer bumi. Sebagian COatmosfer bumi. Sebagian CO22 tersebut diserap oleh tersebut diserap olehtumbuhan di darat dan sebagian lainnya diserap oleh lautan. tumbuhan di darat dan sebagian lainnya diserap oleh lautan.

Page 8: Osean Acidification

Reaksi CO2 Di Lautan

Ketika CO2 terlarut, dia akan bereaksi dengan air Ketika CO2 terlarut, dia akan bereaksi dengan air membentuk suatu kesetimbangan jenis ionik dan membentuk suatu kesetimbangan jenis ionik dan non-ionik yaitu: karbon dioksida yang terlarut bebas non-ionik yaitu: karbon dioksida yang terlarut bebas (CO(CO22 (aq)(aq)), asam karbonat (H), asam karbonat (H22COCO33), bikarbonat (HCO), bikarbonat (HCO33

--), ), dan karbonat (COdan karbonat (CO33

2-2-). Perbandingan (rasio) dari jenis-). Perbandingan (rasio) dari jenis-jenis ini bergantung pada temperatur air laut dan jenis ini bergantung pada temperatur air laut dan alkalinitas (kapasitas penetralan asam dari sebuah alkalinitas (kapasitas penetralan asam dari sebuah larutan).larutan).Terlarutnya COTerlarutnya CO22 juga akan menyebabkan naiknya juga akan menyebabkan naiknya konsentrasi ion hidrogen (Hkonsentrasi ion hidrogen (H++) di lautan, sehingga akan ) di lautan, sehingga akan mengurangi pH lautan (ingat semakin rendah nilai pH, mengurangi pH lautan (ingat semakin rendah nilai pH, semakin asam sebuah larutan).semakin asam sebuah larutan).

Page 9: Osean Acidification

Dampak Negatif terhadap Osean Dampak Negatif terhadap Osean AcidificationAcidification

• Hasil penelitian menunjukkan bahwa karang-karangan (Gattuso Hasil penelitian menunjukkan bahwa karang-karangan (Gattuso et al.et al., , 1998), alga 1998), alga coccolithophorecoccolithophore (Riebesell (Riebesell et al.et al., 2000) dan , 2000) dan pteropodspteropods (Orr (Orr et et al.al., 2005) akan mengalami pengurangan kalsifikasi atau peningkatan , 2005) akan mengalami pengurangan kalsifikasi atau peningkatan pemutusan (maksudnya pemutusan (maksudnya dissolutiondissolution) ketika terpapar oleh naiknya kadar ) ketika terpapar oleh naiknya kadar COCO22..

• Pengasaman air laut merusak pendengaran mamalia Pengasaman air laut merusak pendengaran mamalia • Penurunan pertumbuhan karang akibat pengasaman karang ini akan Penurunan pertumbuhan karang akibat pengasaman karang ini akan

mengancam struktur biologis tersebut.mengancam struktur biologis tersebut.• Frekuensi pemutihan karang masal terjadi setiap tahunya, dan serentak Frekuensi pemutihan karang masal terjadi setiap tahunya, dan serentak

dengan kerusakan pengasaman laut dan serta dari gejala alam lainnya dengan kerusakan pengasaman laut dan serta dari gejala alam lainnya (badai pesisir yang semakin sering).(badai pesisir yang semakin sering).

Page 10: Osean Acidification

• Menggunakan prediksi lepasan karbondioksida dan model lautan dunia, para peneliti menemukan bahwa penyerapan suara bisa menurun hingga 60 persen di perairan lintang atas dan dalam dalam tiga abad kedepan. Ditambah dengan kebisingan berfrekuensi rendah dari aktifitas manusia, seperti konstruksi, pelayaran dan sonar, maka telinga penghuni laut disajikan kegaduhan yang terus bertambah.

• Pemimpin riset tersebut, Tatiana Ilyina dari the School of Ocean Pemimpin riset tersebut, Tatiana Ilyina dari the School of Ocean and Earth Science and Technology di the University of Hawaii, and Earth Science and Technology di the University of Hawaii, Honolulu; memprediksikan bahwa setelah abad ke-21 ini, Honolulu; memprediksikan bahwa setelah abad ke-21 ini, kemampuan penyerapan suara oleh zat kimia laut untuk kisaran kemampuan penyerapan suara oleh zat kimia laut untuk kisaran frekuensi 100 hingga 10 Hertz akan menurun hingga separuh di frekuensi 100 hingga 10 Hertz akan menurun hingga separuh di kawasan yang mendapat terpaan suara dari aktifitas industri.kawasan yang mendapat terpaan suara dari aktifitas industri.

Page 11: Osean Acidification

'Dengungan' frekuensi-rendah secara alami terjadi karena gelombang dan hujan di permukaan laut - begitupula dari hewan itu sendiri. Namun, Ilyina dan rekan menegaskan bahwa, terlalu banyaknya suara berfrekuensi rendah memberikan sejumlah pengaruh pada kehidupan laut dalam tingkah laku dan biologis, termasuk kerusakan jaringan tubuh, terdamparnya Cetacean (pe-paus-an) dan hilang pendengaran sementara pada lumba-lumba.

Page 12: Osean Acidification

• Kita harus tahu bahwa kadar tingginya keasamaan laut itu sendiri berbanding lurus dengan volume air laut. Jika dibandingkan dengan volume daratan, maka laut mempunyai 70 % dari isi bumi ini sendiri. Ini berarti, secara kuantitifikasi bahwa keasaaman laut memegang peranan yang sangat penting dalam pembunuhan biota laut, terutama biota bercangkang.

Page 13: Osean Acidification

MARILAH KITA BERSAMA-SAMA MENJAGA BUMI KITA.KALAU BUKAN KITA, SIAPA LAGI??

TERIMA KASIH..