laporan praktikum motor bakar

7/23/2019 Laporan Praktikum Motor Bakar

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-praktikum-motor-bakar 1/31

Laporan Praktikum Motor Bakar

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 TUJUAN PERCOBAAN

Dalam proses percobaan pengujian motor bakar adalah : untuk

membandingkan, mempelajari, menganalisa dan mengevaluasi dari teori

dengan praktis tentang performance dan karakteristik yang dapat

digambarkan dalam grafik sebagai petunjuk yang lebih mudah dipahami

untuk setiap gejala perubahan dan akibat yang terlihat daklam sistem motor

bakar.

1.2 METODOLOGI PELAKSANAAN PERCOBAAN

Percobaan pengujian motor bakar yang dilaksanakan ada dua macam:

1. Pengujian pada kecepatan berubah.

2. Pengujian pada kecepatan tetap.

1.2.1 Penu!ian Pa"a Ke#epatan Beru$a%

Pengujian pada kecepatan berubah dimaksudkan untuk

memperoleh tenaga maksimum dari mesin pada tiap tingkat

kecepatannya. ( batas disesuaikan pada tabel

1.2.2 Penu!ian Pa"a Ke#epatan Tetap

Pengujian ini dilakukan dengan mengatur beban yang diberikan,

dimana dalam pengujian diharapkan putaran mesin dijaga tetap.

!urusan "eknik #esin$niversitas 1% &gustus 1')

1




BAB II

DASAR TEORI

2.1 TENAGA DAN TORSI

$ntuk

mengukur putaran dari mesin digunakan peralatan yang disebut "achometer.

Poros dari rotor dihubungkan dengan poros dari mesin yang akan

diuji, dimana rotor tersebut dikopel dengan strator secara mekanis

(gesekan.

!adi kerja dalam satu revolusi poros mesin :

*erja + 2 . ? . P .

$ntuk mesin berputar dalam n rpm, maka :

*erja per unit + 2 . . P . . n

"enaga adalah kerja persatuan -aktu, bila dinyatakan dalam D*, maka:

*eterangan :

e + Daya efektif ( D*

P + /eban ( *g

+ !arak titik pusat poros ke P

n + Putaran ( rpm

"orsi adalah ukuran kemampuan mesin untuk menghasilkan kerja, maka :


Tors

i ()

= P .

R =

7

5

.

6

0

.

2

.

.

R

.

x

R

=

7

5

.

6

0

2

.

(

K

g

.

2 .

.

P .

R .

n

7

5

x

6

0

(

D

K

)

N

e

=

2




2.2 TEKANAN E&EKTI& RATA ' RATA

"ekanan efektif rata 0 rata poros ( Pe , didefinisikan sebagai tekanan

tetap efektif yang bisa dianggap bekerja selama langkah kerja dari mesin

untuk menghasilkan tenaga efektif poros.

#aka :

*eterangan :

e + "enaga kuda poros ( D*

& + uas penampang ( cm2

+ Panjang langkah torak ( cm

i + !umlah silinder

n + Putaran mesin ( rpm

+ 3ndeks silinder #otor 2 langkah, + 1

#otor langkah, + 2

2.3 PEMAKAIAN BAHAN BAKAR SPESI&IK ( )*# +

Pemakaian bahan bakar spesifik adalah sejumlah bahan bakar yang

dikonsumsikan mesin untuk menghasilkan tenaga 1 daya kuda ( D*

selama 1 jam.

*etarangan :

4fc + 4pesifik 5uel 6onsumtion ( *g7D*. !am

8p + /erat /ahan /akar ( *g

t + 9aktu ( detik

2.4 E&ISIENSI THERMIS


Gp x

360

0

N

e

x

t

( Kg/D

K . jm

)

s!

"

=

P

e

=

Ne .

# .

$50000

% .

& .

n .

i

( K

g/

"m

2 )

N

e

=

Pe .

% . &

. n .

i

75 .

60 .

# .

'00

(

D

K

)

eN

e

n




;fisiensi thermis didefinisikan sebagai efisiensi pemanfaatan panas

dari bahan bakar untuk dirubah menjadi tenaga mekanis ( poros .

*eterangan :

4fc + 4pesifik fuel 6onsumtion ( *g7D*. !am

<=+ ilai *alor /a-ah /ahan /akar ( *kal7*g. //

Dimana :

<= dihitung dengan rumus :

$ntuk solar

<= + 1>?@ A ( >@ . &P3 @ ( /tu7lb

$ntuk bensin

<= + 1>>1@ A ( >@ . &P3 @ ( /tu7lb

Dan &P3 @ dihitung :

dimana :

+ bahan bakar spesific gravity


&P

0

=

'

$

'

5

*

'

3

'

5

t

+

=

Ten

g

,!e

-ti!

Pns

ngieri-n

+n

-r

x

'

0

0

1

!

"

x

%

4

6

32

x

'

0

0

1

t

+

=




BAB III

PERCOBAAN MOTOR BENSIN KENDARAAN

BERMOTOR

3.1 DATA MESIN

#erk : "oyota ( !apan

!umlah angkah :

!umlah 4ilinder : buah

8aris "engah 4ilinder : %> mm

Panjang angkah "orak : % mm

"otal =olume Displacement : ),) cm

*ompresi atio : ',% : 1

3.2 TUJUAN PERCOBAAN

"ujuan percobaan untuk menentukan :

Daya mesin efektif

"ekanan efektif rata 0 rata

Pemakaian bahan bakar spesifik

;fisiensi thermis

#oment puntir

#embuat grafik hasil percobaan hubungan antara :

e + f (n B Pe + f (n B sfc + f (n B #t + f (n dan th + f (n

3.3 PERALATAN ,ANG DIGUNAKAN

a. 4top 9atch

Digunakan untuk mengukur -aktu yang diperlukan untuk menghabiskan

bahan bakar sebanyak 2@ cc.

b. "achometer

Digunakan untuk mengukur putaran mesin.

c. "abung 8elas $kur

Digunakan untuk mengukur jumlah bahan bakar yang digunakan

sebanyak 2@ cc.

d. "hermometer


)




Digunakan untuk mengukur temperatur air pendingin mesin selama

percobaan, agar dapat dijaga temperatur air pendingin yang tetap.

3.4 PROSEDUR PERCOBAAN

3.4.1 Per)iapan

angkah 0 langkah yang perlu diperhatikan dan diperiksa :

#inyak pelumas mesin

&ir pendingin mesin

/ahan bakar

/atterai 7 &ki untuk start

dan semua peralatan percobaan.

3.4.2 Penu!ian Pa"a Ke#epatan Beru$a%

"ahapan 0 tahapan yang dilaksanakan pada pengujian ini adalah :

1. <idupkan mesin pada putaran idealnya %@@ rpm selama ) menit

supaya mesin mencapai kondisi kerja.

2. "ingkatkan kecepatan mesin sampai dengan 2@@@ rpm dengan tanpa

beban.

. /erikan beban dengan memberikan tekan pada sistem pengereman

( dengan memutar

. akukan pengamatan dengan mencatat, dimulai dari beban nol pada

putaran 2@@@ rpm, kemudian ditambah beban, maka akan terjadi

penurunan putaran mesin

). 4ebelum memberikan tambahan beban, sebaiknya selalu dimulai dari

putaran 2@@@ rpm

<al 0 hal yang perlu dicatat :

9aktu yang diperlukan untuk pemakaian bahan bakar sebanyak

2@ cc.

!umlah pembebanan ntuk mendapatkan putaran mesin sesuai

dengan ketentuan.

>. 4etelah pengujian selesai, bebaskan beban dan turunkan putaran mesin

sampai putaran idealnya %@@ rpm selama ) menit sebelum dimulai

percobaan berikutnya.

3.4.3 Penu!ian Pa"a Ke#epatan Tetap


>




1. "ingkatkan putaran mesin sampai 1@@ rpm dengan tanpa beban.

2. 4elanjutnya pengujian dengan menaikkan beban dan pengamatan

dilaksanakan pada beban ( lihat tabel , dengan menjaga putaran

mesin tetap 1@@ rpm, dilakukan dengan mengatur bukaan gas.

. 4etelah pengujian selesai bebaskan beban dan turunkan putaran

mesin dengan mengatur gas sampai pada putaran idealnya selama

menit sebelum melakukan pengujian berikutnya.

. akukan pengujian berikutnya pada putaran tetap 2@@@ rpm dengan

prosedur yang sama.


%




BAB I-

PERCOBAAN MOTOR DIESEL STATIONAR,

(HOME LIGHT+

./0 DATA MESIN DAN GENERATOR

./0/0 Data Me)in

#erk : 4<$&83&C D3;4; ;83;

"ype : .1%)

!umlah angkah :

!umlah 4ilinder : 1

"otal =olume Displacement : 1,2 cm

Daya #esin : ,1 *- 7 2>@@ rpm

./0/1 Data Generator

#erk : &.6. 46<CC$4 8;;&"C

"ype : 4"E2E"<

6os : 1

5rekuensi : )@ 7 >@ <

*apasitas : &6 2 *9 7 2@ 7 112 = ?,% 7 1%, &

oading 4ystem : ;lektrik esistance (11 bulp lamp

;lectric control : E =oltmeter (@E@@ = 2 buah

E &mpermeter (@E1@ & 1 buah

E 4-itch on7off

./1 TUJUAN PERCOBAAN

$ntuk menentukan pemakaian pemakaian bahan bakar spesifik

$ntuk menentukan efsiensi thermis dan membuat grafikhubungan

antara :

Pe + f (eB sfc + f (eB #t + f (eB th + f (e

./2 PERALATAN ,ANG DIGUNAKAN

a. 4top 9atch


?




Digunakan untuk mengukur -aktu yang diperlukan untuk menghasilkan

bahan bakar sebanyak 1@ cc.

b. "achometer

Digunakan untuk mengukur putaran mesin.

c. "abung 8elas $kur

Digunakan untuk mengukur jumlah bahan bakar yang digunakan

sebanyak 1@ cc.

d. &mperemeter

Digunakan untuk mengatur kuat arus yang ditimbulkan oleh generator.

e. =oltmeter

Digunakan untuk mengukur tegangan listrik yang ditimbulkan oleh

generator.

./. PROSEDUR PERCOBAAN

4.4.1 Per)iapan

#emeriksa langkahElangkah yang perlu diperhatikan dan diperiksa,

antara lain :

E #inyak pelumas mesin

E /ahan bakar

E *eadaan dan tegangan belt

E *abel dan system kelistrikan

4.4.2 Penu!ian

4etelah pekerjaan persiapan selesai, pengujian dilakukan dengan

langkahElangkah sebagai berikut :

1. #enghidupkan mesin dengan cara memutar engkol stater

2. #enyetel throttle pengatur bahan bakar pada kedudukan tertentu

dan mengatur pula putaran mesin mencapai putaran idle 1@@@ rpm

selama menit supaya mesin mencapai kondisi kerjanya.

. mengFonFkan sakelar pada generator.

. menaikkan putaran mesin mencapai putaran 1?@@ rpm dan menjaga

supaya tetap konstan.

). menghidupkan sakelar yang menuju lampu.


'




>. melakukan pengujian dengan pembebanan dari nol, kemudian

menaikkannya (dengan menghidupkan lampu satu persatu.

%. melakukan pengamatan dan pencatatan pada :

"egangan (&mpere

*uat &rus (volt

9aktu untuk menghasilkan bahan bakar sebanyak 1@ cc setiap

pengukuran

?. mematikan lampuElampu (beban dan menurunkan putaran mesin

pada putaran idlenya selama menit setelah percobaan selesai,

kemudian mematikan semua sakelar dan mematikan mesin

./3 RUMUS ,ANG DIGUNAKAN

4.5.1 Da4a Me)in E*ekti* (Ne+

dimana :

keterangan :

3r + &rus rataErata (&mper

=r + tegangan rataErata (=olt

6os + 5aktor kerja 1,?

b + ;fisiensi /elt @,?)g + ;fisiensi 8enerator @,'@

4.5.2 Pemakaian Ba%an Bakar Spe)i*ik ()*#+

dimana :


1

@




8f + Pemakaian bahan bakar tiap jam (gr7jam

8b + /erat bahan bakar (standar

1@ cc G /d

/d bensin : @,%) kg7dm

/d solar : @,?) kg7dm

t + 9aktu untuk menghabiskan bahan bakar standar (det

e + Daya mesin efektif (pk

4.5.3 E*i)ien)i T%ermi) (th+

keterangan :

sfc + Pemakaian bahan bakar spesifik (kg7pk.jam

<= + ilai kalor ba-ah bahan bakar (*cal7kg

+1>@ A (>@.&P3o (/tu7lb (bahan bakar 4olar

&P3o +

+ /erat !enis 8asoline (solar

4.5.4 Tekanan E*ekti* Rata5Rata

maka :

4.5.5 Moment puntir (Mt+


1

1




BAB -

HASIL DAN PENGOLAHAN DATA

5.1 Motor Ben)in

5.1.1 Untuk Ke#epatan Me)in Ber6aria)i

o (pm /eban

(*g

9aktu untuk bahan bakar

(detik

1

2

2@@@

1?@@

1>@@

@

>

2,'

1

?

Daya efektif mesin (Ne)

Dimana + @,1 meter , P + @

1 $ntuk putaran 2@@@ pm

2 $ntuk putaran 1?@@ pm

$ntuk putaran 1>@@ pm

Tekanan efektif rata-rata

Dimana : H + 2 B + %, cm B i + B & + ),1> cm2




P

e

=

'2 .

2 .

$500

00

(7$).

($53$'6).

('00).($)

=

0$

5

Kg/

cm

P

e

=

0 .2

.

$500

00

(7$).

($53$

'6).

(2000).

($)

=

0

K g/

c

m

2

)

P

e

=

Ne .

# .

$50

000

% .

& .

n .

i

( K

g/

c

m

2

)

2 .

3'$ .6

.0'$ .

'600

7

5

x

60

=

'

D

K

N

e

=

2 .

3'$ .3

.0'$ .

'00

7

5

x

6

0

=

'

2

D

K

N

e

=

2 . 3'$

.0 .

0'$ .

2000

7

5

x

6

0

=

0

DK

N

e

=

2 .

.

P .

R .

n

7

5

x

6

0

(

D

K

)

N

e

=

1

2





Pemakaian bahan bakar spesifik (Sfc)

Dimana :8p + = I berat jenis bensin

+ 2@ cm G @,@@@%) *g7cm

+ @,@1) *g

1 $ntuk putaran 2@@@ pm : t + 2,' detik

2 $ntuk putaran 1%@@ pm , t + 1 detik

$ntuk putaran 1>@@ pm : t + ? detik

Efisiensi thermis ( th )

Dimana : <= + 1>>1@ A (>@ I&P3J

&P3J + (11,) 7@,%) E11,) + )%,1%

K <= + 2@@@



x

200

$0

63

2

x '001 =

0

t

+

=

!

" x

%

4

6

3

2

x

'

0

0

1

t

+

=

00'

5 x

3600

'

x

3

= 075

Kg/DK .

jm

s

!

"

=

00'

5 x

3600

'2

x

$'

= ''

Kg/DK .

jm

s

!

"

=

00'

5 x

3600

0 x

$2

3

= Kg/DK

. jm

s

!

"

=

Gp x

360

0

N

e

x

t

( Kg/D

K . jm

)

s!

"

=

P

e

=

' .

2 .

$500

00

(7$).

($53$'6)

.('600).($)

=

0

Kg /c

m2

)

1






5.1.2 Ke#epatan me)in tetap N 7 1888 Rpm

o /eban

*g


(detik

12

)?

1@

?>

1


Dimana +@,? meter

1 /eban ) kg

2 /eban ? kg

/eban 1@ kg

Pemakaian bahan bakar spesifik ( Sfc )

4fc +

Dimana : 8p + = I berat jenis bensin

+ @ cm G @,@@@%) *g7cm

+ @,@1) *g

1 /eban + ) kg B t + ? detik


''2 x

200$0

63

2x '001 = 2t+

=

002

25 x

3600

05

3x

$

= 32

Kg/DK .

jm

s

!

"

=

2 . 3'$

.5 .

03.

2000

7

5

x

6

0

=

0

5

3

D

K

N

e

=2 .

3'$ .

. 03.

2000

7

5

x

6

0

=

0

$

DK

N

e

=2 .3'$ .

'0 .

03.

2000

7

5

x

6

0

='

3

5

D

K

Ne

=

'65 x

200$0

63

2x '001 = '1t+

=

2 .

.

P .

R .

n

7

5

x

6

0

(

D

K

)

N

e

=

1




2 /eban + ? kg B t + > detik

/eban + 1@ kg B t + 1 detik


Dimana : =< + 1>>1@ A (>@I&P3J&P3J + ( 11,) 7 @,%) 0 11,)+ )%,1>>

=< + 1>>1@ A (>@ I )%,11> + 2@@@

1 /eban + ) kg

2 /eban + ? kg

/eban + 1@ kg

5.1.3 Ke#epatan me)in tetap N 7 0.88 Rpm

o /eban

(*g


(detik

1

2

)

?

1@

1@'

?2

%@


Dimana +@,@? meter

1 /eban ) kg

2 /eban ? kg


2 .

3'$ .

.

003.

7

5

=

0

5

N

e

2 . 3'$

.5 .003.

'$00

75

x

6

0

=

0

3

7

D

K

N

e

=

'5 x

200$

0

6

3

2

x '001

= 2' 1

t

+

=

2'x200$

0

6

3

2

x '001= '5 1t+

=

32 x

200$

0

6

3

2

x '001

= 0 1

t

+

=

002

25 x

3600

0

$ x$6

= 2'

Kg/DK . jm

s

! "

=002

25 x

3600

'3

5 x

$'

= '5

Kg/DK .

jm

s

!

"

=

!

" x

%

4

6

3

2

x

'

0

0

1

t

+

=

2 .

.

P .

R .

n

7

5

x

6

0

(

D

K

)

N

e

=

1

)




/eban 11 kg

Pemakaian bahan bakar spesifik ( Sfc )

4fc +

Dimana : 8p + = I berat jenis bensin

+ @ cm G @,@@@%) *g7cm

+ @,@1) *g

1 /eban + ) kg B t + 1@' detik

2 /eban + ? kg B t + ?2 detik

/eban + 1@ kg B t + %@ detik


Dimana : =< + 1>>1@ A (>@I&P3J

&P3J + ( 11,) 7 @,%) 0 11,)

+ )%,1>>

=< + 1>>1@ A (>@ I )%,11>

+ 2@@@

1 /eban + ) kg

2 /eban + ? kg

!urusan "eknik #esin$niversitas 1% &gustus 1')'7 x

200$

0

6

3

2

x '001

= '6 1

t

+

=

2 x

200$

0

6

32

x '001

= '6 1

t

+

=

!

" x

%

4

6

3

2

x

'

00

1

t

+

=

002

25 x

3600

0

2 x

70

= '$

Kg/DK .

jm

s

!

"

=

002

25 x3600

05 x

2

= '7

Kg/DK . jm

s

!

"

=

2 .

3'$ .

'' .

003.

'$00

75

x

6

0

=

0

2

D

K

N

e

=

0 K =

002

25 x

3600

03

7x

'0

= 2

Kg/DK .

jm

s

!

"

=

1

>




/eban + 1@ kg

).1. "abel hasil perhitungan

a. *ecepatan mesin bervariasi

o

(rpm

/eban

(kg

9aktu //

(detik

e

(D*

Pe (kg7cm2 4fc

(kg7D* . jam

Lth

(M

1 2@@@ @ 2,' @ @ N @

2 1?@@ 1 1,2 @,) 1,1 1,'

1>@@ > ? 1,' @,? @,%) 2,?

b. *ecepatan mesin 2@@rpm

o /eban

(kg

9aktu //

(detik

e

(D*

4fc

(kg7D* . jam

Lth

(M

1 ) ? @,) ,2 @,'?

2 ? > @,? 2,1 1,)

1@ 1 1,) 1,) 2,1

c. *ecepatan mesin 1@@rpm

o /eban

(kg

9aktu //

(detik

e

(D*

4fc

(kg7D* . jam

Lth

(M

1 ) 1@' @,% 2 1,>

2 ? ?2 @,)' 1,% 1,?>

1@ %@ @,?2 1, 2,

3/1 Motor Die)e9

).2.1 Percobaan pada kecepatan konstan

pm 8enerator + 1@@@

pm #esin + 1?@@

o /eban

(-att

"egangan

(volt

&rus

(&mpere

9aktu untuk

bahan bakar

habis

(detik


'$ x200$

0

6

3

2

x '001

= 23 1

t

+

=

1

%




1 1@@ 1@) @, '@

2 2@@ 11) 1 %1

@@ 12@ 2,2 >'

@@ 11) 2,>) >@

) %)@ 1@) ,%) )?

> 1@)@ '@ >,%@ )>

% 1)@ %) ?,2) )

Daya mesin efektif (Ne)

P 1,>

e + G (P*

b G g 1@@@

dimana :

P + beban (-att+ =.&76os

6os+ fakor kerja+ 1,?

b + efisiensi belt @,?)

g + efisiensi generator @,'@

1 $ntuk beban + 1@@

2, 1,>

e + G + @,@ (P*

@,?) G @,' 1@@@2 $ntuk beban + 2@@ -att

>,' 1,>

e + G + @,11 (P*

@,?) G @,' 1@@@

$ntuk beban + @@ -att

1>,% 1,>

e + G + @,2> (P*

@,?) G @,' 1@@@

$ntuk beban + )@ -att

1>', 1,>

e + G + @, (P*

@,?) G @,' 1@@@

) $ntuk beban + %)@ -att

2%%,1 1,>

e + G + @,' (P*

@,?) G @,' 1@@@

> $ntuk beban + 1@)@ -att


1

?




) 1,>

e + G + @,)' (P*

@,?) G @,' 1@@@

% $ntuk beban + 1)@ -att

,? 1,>

e + G + @,>1 (P*

@,?) G @,' 1@@@

Pemakaian bahan bakar spesifik (sfc)

8f

sfc + (*g7P*.jam e

8b G >@@

8f + (*g7jam

t

dimana :

8f + pemakaian bahan bakar tiap jam (*g7jam

8b + berat bahan bakar (standar

+ 2@ cm G berat jenis solar

+ 2@ cm G @,@@@?) *g7cm

+ @,@1% *g

t + -aktu untuk menghabiskan bahan bakar standar (detik

e + daya mesin efektif (P*

1 /eban + 1@@ B t + '@ detik

@,@1% G >@@8f + + @,>? *g7jam

'@

@,>?

sfc + + 1% *g7P*.jam

@,@

2 /eban + 2@@ B t + %1 detik

@,@1% G >@@

8f + + @,?> *g7jam %1


1

'




@,?'

sfc + + %,?2 *g7P*.jam

@,11

/eban + @@ B t + >' detik

@,@1% G >@@

8f + + @,?' *g7jam

>'

@,?'

sfc + + ,2 *g7P*.jam

@,2>

/eban + )@ B t + >@ detik

@,@1% G >@@

8f + + 1,2 *g7jam >@

1,2

sfc + + *g7P*.jam

@,

) /eban + %)@ B t + )? detik

@,@1% G >@@

8f + + 1,2*g7jam

)?

1,2sfc + + 2,) *g7P*.jam

@,'

> /eban + 1@)@ B t + )> detik

@,@1% G >@@

8f + + 1, *g7jam

)>

1,

sfc + + 2,2 *g7P*.jam

@,)'

% /eban + 1)@ B t + ) detik

@,@1% G >@@

8f + + 1, *g7jam

)

1,

sfc + + 2,1 *g7P*.jam

@,>1



!

" x

%

4

6

3

2

x

'

0

0

1

t

+

=

2

@




Dimana : <= + 1>?@ A (>@I&P3J

&P3J + ( 11,) 7 @,?) 0 11,)

+ )%,1>>

<= + 1>?@ A (>@ I )%,11>

+ 1'?@%

1 /eban + 1@@

2 /eban + 2@@ -att

/eban + @@ -att

/eban + )@ -att

) /eban + %)@ -att

> /eban + 1@)@ -att

% /eban + 1)@ -att

5.2.1 Ta$e9 %a)i9 per%itunan

o

/eban

(-att

e

(P*

sfc

(*g7P*.jamth

M

1

2

)

1@@

2@@

@@

)@

%)@

@,@

@,11

@,2>

@,

@,'

1%

%,?2

,2

2,)

@,1'

@,

@,'

@,%'

1,


'7

x

'0

7

6

3

2

x '001

= 0'

t

+

=

72x

'0

7

6

32

x '001

= 0$ 1

t

+

=

3.$2

x

'0

7

6

3

2

x '001

= 03 1

t

+

=

$ x

'0

7

6

3

2

x '001

= 07 1

t

+

=

25 x

'0

7

6

3

2

x '001

= '3 1

t

+

=

2' x

'0

7

6

3

2

x '001

= '52 1

t

+

=

22 x

'0

7

6

3

2

x '001

= '$5 1

t

+

=

2

1




>

%

1@)@

1)@

@,)'

@,>1

2,2

2,1

1,)

1,)2


2

2




BAB -I

GRA&IK HASIL PERHITUNGAN

:/0 Motor $en)in

$ 5 6 7 '0 ''

0

20

$0

60

0

'00

'20

'$00rpm

2000rpm

Beban ( kg )

waktu bahan bakar (detik)

8rafik beban terhadap -aktu bahan bakar diatas tergambar berdasarkan data

sebagai berikut:

#aka dapat disimpulkan bah-a semakin besar beban yang diterima oleh mesin,

maka semakin cepat -aktu yang diperlukan bahan bakar untuk habis.


2




$ 5 6 7 '0 ''

0

0.2

0.$

0.6

0.

'

'.2

'.$

'.6

'$00rpm

2000rpm

Beban (kg)

Ne (DK)

8rafik beban terhadap daya efektif diatas tergambar berdasarkan data sebagai

berikut:

#aka dapat disimpulkan bah-a semakin besar daya efektif (e maka semakin

besar beban yang dapat diterima mesin.


2




$ 5 6 7 '0 ''

0

0.5

'

'.5

2

2.5

3

3.5

'$00rpm

2000rpm

Beban (kg)

Sfc (kg/DK.jam)

8rafik beban terhadap pemakaian bahan bakar diatas tergambar berdasarkan data

sebagai berikut:

#aka dapat disimpulkan bah-a semakin besar pemakaian bahan bakar spesifik,

semakin kecil beban yang dapat diterima mesin.


2

)




$ 5 6 7 '0 ''

0

0.5

'

'.5

2

2.5

'$00rpm

2000rpm

Beban (kg)

efisiensi thermis (%)

8rafik beban terhadap efisiensi thermis diatas tergambar berdasarkan data sebagai

berikut:

#aka dapat disimpulkan bah-a semakin besar beban yang dapat diterima oleh

mesin, semakin besar efisiensi thermis yang dihasilkan.


2

>




6.2 Motor diesel

0 200 $00 600 00 '000 '200 '$00 '6000

0.'

0.2

0.3

0.$

0.5

0.6

0.7

Beban ( watt )

Daya mesin efektif ( PK )

Grafik hubungan antara beban terhadap daya mesin efektif diatas tergambar dari data sebagai

berikut :

Beban = 100 watt ; Ne = 0,04 PK

Beban = 00 watt ; Ne = 0,11 PK

Beban = !00 watt ; Ne = 0," PK

Beban = 4#0 watt ; Ne = 0,! PK

Beban = $#0 watt ; Ne = 0,4% PK

Beban = 10#0 watt ; Ne = 0,#% PK

Beban = 1!#0 watt ; Ne = 0,"1 PK

&aka dapat disimpu'kan bahwa semakin besar beban yang diberikan, maka semakin

besar pu'a daya efektif yang ter(adi)


2

%




0 200 $00 600 00 '000 '200 '$00 '600

0

2

$

6

'0

'2

'$

'6

'

Beban (watt)

Sfc ( Kg/PK . jam )

Grafik hubungan antara beban terhadap pemakaian bahan bakar spesifik diatas, tergambar

berdasarkan data sebagai berikut:

Beban = 100 watt ; *f+ = 1$ KgPK ) (am

Beban = 00 watt ; *f+ = $,- KgPK ) (am

Beban = !00 watt ; *f+ = !,4 KgPK ) (am

Beban = 4#0 watt ; *f+ = 4 KgPK ) (am

Beban = $#0 watt ; *f+ = ,# KgPK ) (am

Beban = 10#0 watt ; *f+ = , KgPK ) (am

Beban = 1!#0 watt ; *f+ = ,1 KgPK ) .am

&aka dapat disimpu'kan bahwa semakin ke+i' pemakaian bahan bakar spesifik, maka

semakin besar kemampuan menerima beban)


2

?




0 200 $00 600 00 '000 '200 '$00 '600

0

0.2

0.$

0.6

0.

'

'.2

'.$

'.6

Beban ( watt )

fisiensi thermis ( % )

Grafik hubungan antara beban dengan efisiensi thermis diatas, tergambar berdasarkan

data sebagai berikut:

Beban = 100 watt ; /th = 0,1%

Beban = 00 watt ; /th = 0,4

Beban = !00 watt ; /th = 0,%!

Beban = 4#0 watt ; /th = 0,$%

Beban = $#0 watt ; /th = 1,!

Beban = 10#0 watt ; /th = 1,4#

Beban = 1!#0 watt ; /th = 1,#

Maka dapat disimpulkan bahwa semakin besar kemampuan

menerima beban, maka semakin besar efisiensi thermis yang dihasilkan.


2

'




BAB -II

ANALISA DATA

Dari grafik yang diperoleh dari hasil perhitungan pada motor bensin dan

motor diesel, pada grafik e 0 P terlihat bah-a terjadi peningkatan daya efektif

mesin pada pembebanan yang semakin meningkat. <al ini terjadi karena pada

pembebanan yang semakin meningkat maka akan dibutuhkan energi yang

semakin besar pula untuk tiap satuan -aktunya.

$ntuk grafik sfc 0 P terlihat bah-a terjadi penurunan pada pemakaian bahan

bakar spesifik (sfc untuk pembebanan yang semakin meningkat. <al ini terjadi

karena untuk pembenan yang berbeda jumlah bahan bakar yang digunakan

ditetapkan sama sehingga -aktu yang digunakan untuk menghabiskan bahan

bakar akan berbeda. <al ini menyebabkan sulit untuk melihat karakteristik

sebenarnya dari mesin untuk pemakaian bahan bakar spesifik (sfc. $ntuk melihat

karakteristik sebenarnya dari pemakaian bahan bakar spesifik mesin seharusnya

ditetapkan -aktu yang sama untuk pembebanan yang berbeda sehingga jumlah

bahan bakar yang digunakan akan berbeda 0 beda.

4edangkan untuk grafik hubungan th 0 P terlihat terjadi peningkatan

efisiensi thermis pada pembeban yang semakin meningkat. <al ini terjadi karena

pada pembebanan yang semakin meningkat, dari percobaan yang telah dilakukan

terjadi penurunan pada pemakaian bahan bakar spesifik sehingga akan

meningkatkan efisiensi thermisnya.


@




BAB -III

KESIMPULAN

*esimpulan yang didapat dari hasil praktikum:

1. Dari hasil pengujian baik pada motor bensin maupun motor diesel, pada

putaran dan beban yang semakin meningkat menunjukkan bah-a terjadi

peningkatan pada daya efektif dan efisiensi thermis. "etapi hal ini tidak

terdapat dalam pengujian motor bensin putaran 2@@@ rpm dikarenakan di

dalam pengujian ini terjadi kesalahan. Di dalam melihat pengukuran pada

tabung bahan bakar. 4eharusnya melihat dengan sudut '@O (tepat tegak lurus

dari garis ukur

2. "erjadinya penurunan pada pemakaian bahan bakar spesifik pada putaran dan

pembebanan yang semakin meningkat, baik pada motor bensin maupun pada

motor diesel.

laporan praktikum motor bakar

Documents