laporan praktikum mod 1 hydraulic bench

Upload: gedeadi-arjana

Post on 09-Oct-2015

1.190 views

Category:

Documents


112 download

DESCRIPTION

laporan untuk referensi

TRANSCRIPT

  • 5/22/2018 Laporan Praktikum Mod 1 Hydraulic Bench

    1/11

    1

    LAPORAN PRAKTIKUM

    TL 2101 MEKANIKA FLUIDA 1

    MODUL 01

    HYDRAULIC BENCH

    Nama Praktikan : 1. I Wayan Gede Adi Arjana (15313002)

    2. Siti Karin Thalia Mirza (15313012)

    3. I Made Arya Mahendra (15313026)

    4. Ulya Nadhira (15313053)

    5. Palupi I. N (15313080)

    Kelompok : Y Shift 11.00-12.00

    Tanggal Praktikum : Kamis, 25 September 2014

    PJ Modul : Hilfi Amri, S.T

    Asisten yang bertugas : Hapsari Damayanti

    PROGRAM STUDI TEKNIK LINGKUNGAN

    FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN LINGKUNGAN

    INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

    2014

  • 5/22/2018 Laporan Praktikum Mod 1 Hydraulic Bench

    2/11

    2

    I. TUJUAN

    1.

    Menentukan debit aktual (Q aktual)

    2.

    Menentukan faktor-faktor yang memengaruhi debit aktual (Q aktual)

    3. Menentukan pengaruh suhu terhadap debit aktual (Q aktual)

    II. PRINSIP DASAR

    Alat hydraulic bench memiliki prinsip kerja yaitu menggunakan beban

    untuk menghitung debit aktual yang dihasilkan dari perhitungan waktu debit dari

    awal aliran hingga waktu saat tuas akan terangkat. Mekanisme yang digunakan

    adalah kesetimbangan tuas. Massa debit air sama dengan tiga kali massa beban

    dan debit fluida berbanding terbalik. Perbandingan ini berasal daari perbandigan

    antara lengan pada hydraulic bench yang diletakkan beban dengan lengan

    keseluruhan. Percobaan ini dilakukan triplo yaitu diulang 3x lalu waktu yang

    digunakan sebagai data ialah waktu rata-rata. Pada percobaan ini dilakukan 4

    variasi.

    III. TEORI DASAR

    a. Hydraul ic bench

    Hydraulic bench merupakan alat untuk menghitung debit aktual. Cara

    kerjanya adalah dengan mengalirkan air dalam suatu debit tertentu kedalam pipa

    terbuka alat ini. Setelah air dalam pipa berada pada debit yang stabil, air akan

    terus melaju menuju bak penampungan air. Bak penampungan air saat kosong

    beratnya sama dengan beban penahan yang ada di sebelahnya. Air akan masuk

    kedalam bak penampungan air tersebut. Setelah bak terisi air melebihi beban

    penahan, beban akan terangkat. Saat itu perhitungan waktu dimulai.

    Setelah beban penahan terangkat, tambahkan beban agar tuas beban

    penahan kembali turun. Setelah air dalam bak penahan kembali terisi, tuas akan

    mulai terangkat. Saat tuas mulai terangkat lagi, waktu perhitungan dihentikan.

  • 5/22/2018 Laporan Praktikum Mod 1 Hydraulic Bench

    3/11

    3

    Saat tuas terangkat kembali, massa air dalam bak penampung sama dengan tiga

    kali massa beban yang ditambahkan saat percobaan.

    Untuk tiap debit air yang sama, dilakukan tiga kali pengambilan waktu,

    hal itu untuk memperbanyak data, sehingga mengurangi kemungkinan kesalahan

    pengambilan data. Suhu air dihitung dalam percobann, karena suhu berpengaruh

    kepada perbandingan debit aktual dan debit teoritis.

    Fluida yang digunakan dalam Hydraulic Bench adalah sama dimana

    memenuhi persamaan kontinuitas dan persamaan aliran fluida (debit) sebagai

    berikut :

    Q1 = Q2 A1.v1= A2.v2

    Massa air = air x Volume air

    Volume air = Qaktualx trata-rata

    Q = debit aliran (m3/s) v = kecepatan fluida mengalir (m/s)

    V = Volume fluida yang masuk (m3) A = luas penampang pipa (m2)

    t = waktu yang diperlukan untuk mencapai kondisi tertentu (s)

    Gambar 1.Hydraulic bench

  • 5/22/2018 Laporan Praktikum Mod 1 Hydraulic Bench

    4/11

    4

    Keterangan bagian bagian hydraulic bench:

    Pompa : untuk mengalirkan air ke dalam pipa

    Kran pengatur debit : kran ini digunakan untuk mengatur debit air yang

    diinginkan dalam percobaan, tetapi kran ini tidak memiliki skala.

    Pipe : Pipa untuk menyalurkan air menuju bak penimbangan. Pipa

    berwarna bening untuk mengetahui apakah debit sudah stabil saat waktu

    mulai dihitung

    Drain pipe:Drain pipedigunakan untuk mengalirkan air dari pipa menuju

    bak penimbangan air.

    Measuring tank : digunakan untuk menimbang banyaknya air yang

    dihasilkan oleh debit tersebut

    Lower tank : menampung air yang dibuang dari bak penimbangan melalui

    drain valve, untuk kemudian di gunakan kembali dalam proses pengaliran

    air melaluui pipa

    Drain valve: untuk membuang air dari bak penimbangan

    Power cut of switch : untuk menyalakan dan mematikan hydraulic bench

    Bench supply valve: untuk membuka dan menutup drain valve

    Weight beam: untuk meletakan beban penahan bak penimbangan ai

    b. Viskositas

    Pengertian viskositas fluida (zat cair) adalah gesekan yang

    ditimbulkan oleh fluida bergerak, atau benda padat yang bergerak didalam

    fluida. Besarnya gesekan ini biasa juga disebut sebagai derajat kekentalan

    zat cair. Jadi semakin besar viskositas zat cair, maka semakin susah benda

    padat bergerak didalam zat cair tersebut. Viskositas dalam zat cair, yang

    berperan adalah gaya kohesi antar partikel zat cair. Viskositas dapat

    dinyatakan sebagai tahanan aliran fluida yang merupakan gesekan antara

    molekul-molekul cairan satu dengan yang lain. Suatu jenis cairan yang

    mudah mengalir, dapat dikatakan memiliki viskositas yang rendah dan

    sebaliknya bahan-bahan yang sulit mengalir dikatakan memiliki viskositas

  • 5/22/2018 Laporan Praktikum Mod 1 Hydraulic Bench

    5/11

    5

    P1+ v21+ gh1= P2+ v

    22+ gh2

    tinggi. Sebagai contoh, air memiliki viskositas rendah, sedangkan minyak

    sayur memiliki viskositas yang lebih tinggi.

    Viskositas fluida dipengaruhi oleh gaya kohesi antar molekul,

    sedangkan gaya kohesi tersebut dipengaruhi oleh suhu. Oleh karena itu

    viskositas dipengaruhi oleh suhu.

    c. Hukum Bernoulli

    Prinsip Bernoulli adalah sebuah istilah di dalam mekanika fluida

    yang menyatakan bahwa pada suatu aliran fluida, peningkatan pada

    kecepatan fluida akan menimbulkan penurunan tekanan pada aliran

    tersebut. Prinsip ini sebenarnya merupakan penyederhanaan dari

    Persamaan Bernoulli yang menyatakan bahwa jumlah energi pada suatu

    titik di dalam suatu aliran tertutup sama besarnya dengan jumlah energi di

    titik lain pada jalur aliran yang sama. Persamaan Bernoulli yang didapat

    sebagai berikut :

    keterangan:

    h = ketinggian permukaan air dari dalam pipa pengukuruan

    v = kecepatan aliran pada titik terteentu

    P = tekanan pada zat cair

    = massa jenis zat cair

    IV. DATA AWAL

    Temperatur awal : 27oC

    Temperatur akhir : 27oC

    Di data awal, di plot sebuah grafik antara massa jenis fluida terhadap

    temperatur. Berdasarkan tabel di buku Fluids Mechanic with Engineering

    Applications

  • 5/22/2018 Laporan Praktikum Mod 1 Hydraulic Bench

    6/11

    6

    Temperatur

    (

    o

    C)

    Massa Jenis

    (kg/m

    3

    )

    Temperatur

    (

    o

    C)

    Massa Jenis

    (kg/m

    3

    )0 999,8 40 992,2

    5 1000 50 988

    15 999,7 60 983,2

    20 999,1 70 977,8

    25 998,2 80 971,8

    30 997 90 965,3

    35 995,7 100 958,4Tabel 1. Hubungan Temperatur dan Massa Jenis Air

    Grafik 1. Hubungan antara Temperatur dan Massa Jenis Air

    Dari grafik yang dibuat dengan memplotkan massa jenis dan temperatur

    air didapat persamaan:

    y = -0,431x + 1006

    y = -0.4312x + 1006.7950

    960

    970

    980

    990

    1000

    1010

    0 20 40 60 80 100 120

    Massajen

    iskg/m3

    Temperatur oC

    Massa Jenis

    Linear (Massa Jenis)

  • 5/22/2018 Laporan Praktikum Mod 1 Hydraulic Bench

    7/11

    7

    dengan x adalah temperatur dan y adalah massa jenis air. Data yang

    didapatkan dari grafik tersebut yaitu massa jenis air pada temperatur 27 oC

    adalah 994,363 kg/m3.

    Variasi

    Suhu

    Air

    (oC)

    Massa

    Jenis

    Air

    (kg/m3)

    Massa

    Beban

    (kg)

    Waktu (s)

    t1 t2 t3

    1 27 994,363 2,5 06.81 06.18 06.12

    2 27 994,363 2,5 04.10 04.17 04.36

    3 27 994,363 2,5 21.74 21.69 21.93

    4 27 994,363 2,5 18.12 18.19 18.18

    Tabel 2. Pengambilan Data

    V. PERHITUNGAN DAN PENGOLAHAN DATA

    Data data awal yang sudah di dapatkan, lalu diolah untuk mendapatkan

    debit aktual.

    Variasi mair(Kg) trata-rata Qaktual(m3/s)

    1 7.5 6.37 0.001184069

    2 7.5 4.21 0.001791572

    3 7.5 21.78666667 0.000346199

    4 7.5 18.16333333 0.000415261

    Tabel 2. Pengolahan Data

    Vair = mair / air

    = 7.5 / 994.363

    =0.007542517 m

    3

  • 5/22/2018 Laporan Praktikum Mod 1 Hydraulic Bench

    8/11

    8

    Qaktual1 = Vair1 / trata-rata1

    = 0.007542517 / 6.37

    = 0.001184069 m3/s

    Qaktual2 = Vair2 / trata-rata2

    = 0.007542517 / 4.21

    = 0.001791572 m3/s

    Qaktual3 = Vair3 / trata-rata3

    = 0.007542517 / 21.78666667

    = 0.000346199 m3/s

    Qaktual4 = Vair4 / trata-rata4

    = 0.007542517 / 18.16333333

    = 0.000415261 m3/s

    VI. ANALISIS

    Prinsip yang digunakan oleh alat hydraulic bench bekerja dengan

    prinsip bahwa massa air sama dengan 3 kali massa beban. Perbandingan ini

    didapatkan dari perbandingan lengan beban yang ada dengan lengan

    keseluruhann di hydraulic bench tersebut.

    Pada praktikum ini diketahui bahwa LB: LA= 1 : 3, sehingga:

    Dari table dan grafik kerapatan terhadap suhu, dapat disimpulkan

    bahwa temperature memiliki hubungan dengan kerapatan, dimana semakin

  • 5/22/2018 Laporan Praktikum Mod 1 Hydraulic Bench

    9/11

    9

    tinggi temperatur air maka kerapatannya pun semakin kecil. Hal ini

    disebabkan karena adanya penambahan volume air yang digunakan sehingga

    membuat kerapatan air semakin kecil. Maka, semakin tinggi temperature juga

    menyebabkan nilai debit juga meningkat.

    Nilai Qaktual lebih kecil dari nilai Qteoritis. Perbedaan nilai ini dipengaruhi

    oleh faktor faktor yang bejera pada fluida itu sendiri. Faktor tersebut adalah

    headoss dan juga gaya friksi yang ditunjukan oleh koefisien debut, koefisien

    kecepatan dan koefisien kontraksi. Sehingga dapat ditemukan bahwa terjadi

    ketidaksamaan perhitugan antara Qteoritis. Dari analisis ini pula diketahui bahwa

    faktor faktor ini menunjukan bahwa dalam keadaan nyata, kondisi perhitungan

    debit tidaklah ideal. Dari beberapa poin tersebut, dapat dikatakan hubungan

    antara Qaktual dan Qteoritis adalah energi pada Qaktual hilang akibat beberapa

    faktor- faktor eksternal tersebut.

    Percobaan ini dilakukan diulang 3x dan juga dilakukan 4 variasi. Tujuan

    pengulangan saat pengkuruan ini adalah mengeliminasi faktor faktor yang

    membuat hasil menjadi tidak presisi dan akurat.

    Meskipun demikian, pada praktikum ini ada kemungkinan terjadi

    kesalahan yang dilakukan ialah sebagai berikut:

    1. Kesalahan dalam pengukuran suhu baik suhu awal maupun akhir sehingga

    menyebabkan kesalahan pada perhitungan yang lain (perhitungan

    kerapatan) karena kesalahan pada kerapatan juga menyebabkan kesalahan

    pada perhitungan lainnya (perhitungan volume dan debit).

    2.

    Kesalahan dalam perletakan beban baik terlalu cepat atau terlalu lambat

    sehingga menyebabkan kesalahan pada perhitungan yang lain

    (perhitungan waktu) karena kesalahan pada waktu juga menyebabkan

    kesalahan pada perhitungan lainnya (perhitungan debit).

  • 5/22/2018 Laporan Praktikum Mod 1 Hydraulic Bench

    10/11

    10

    VII. APLIKASI H YDRAUL I C BENCH PADA BIDANG TEKNIK

    LINGKUNGAN

    Hydraulic bench adalah alat yang digunakan sebagai pengukur

    debit sederhana. Secara nyata alat ini juga dapat diaplikasikan langsung di

    bidang keilmuan teknik lingkungan, seperti dalam pengolahan limbah.

    Hydraulic bench digunakan sebagai pembanding seberapa telitinya debit

    limbah yang dialirkan dari suatu aliran secara aktual jika dibandingkan

    dengan hasil perhitungan secara teoritis. Selain itu, hydraulic bench

    digunakan pada reservoir instalasi pengolahan air PDAM, untukmengetahui debit pada sistem distribusi air khususnya untuk mengetahui

    debit maksimum dan minimunnya.

    VII. KESIMPULAN

    1. Debit aktual (Q aktual) yang di dapat dari praktikum adalah sebagai berikut:

    a. Variasi 1, Debit aktual 0.001184069 m3/s

    b. Variasi 2, Debit aktual 0.001791572 m3/s

    c. Variasi 3, Debit aktual 0.000346199 m3/s

    d. Variasi 4, Debit aktual 0.000415261 m3/s

    2. Faktor- faktor yang mempenagruhi besarnya debit aktual (Q aktual) secara

    tidak langsung adalah temperatur (T) yang berbanding terbalik dengan

    debit aliran fluida. Selain itu faktor yang secara langsung berpengaruh

    antara lain, vikositas, gaya-gaya friksi, head loss, volume air yang

    diperoleh dari massa beban dikali 3, berbanding lurus dengan debit air.

    Serta, waktu rata-rata dan massa jenis air juga berpengaruh dengan

    berbanding terbalik dengan besarnya debit air.

    3. Semakin tinggi suhu menyebabkan nilai debit aktual (Q aktual) juga

    meningkat

  • 5/22/2018 Laporan Praktikum Mod 1 Hydraulic Bench

    11/11

    11

    VIII. DAFTAR PUSTAKA

    Giles, Ronald V. 1990. Seri Buku Schaum Teori dan Soal-Soal Mekanika

    Fluida dan Hidraulika Edisi Kedua. Jakarta: Penerbit Erlangga

    Finnemore, E. John. 2002. Fluid Mechanics with Engineering

    Applications. McGraw Hill: North America.

    www.academia.edu/5136379/HUKUMBERNOULLI diakses tanggal 29

    September 2014

    www.academia.edu/6427305/Vikositas diakses tanggal 29 September

    2014

    http://www.academia.edu/5136379/HUKUMBERNOULLIhttp://www.academia.edu/6427305/Vikositashttp://www.academia.edu/6427305/Vikositashttp://www.academia.edu/6427305/Vikositashttp://www.academia.edu/5136379/HUKUMBERNOULLI