laporan pkl aretha may kiki
DESCRIPTION
laporamnTRANSCRIPT
-
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. DASAR PEMIKIRAN
Dalam menempuh dunia kerja, pendidikan merupakan hal penting untuk membentuk
personal skill dan menggali pengetahuan. Perguruan tinggi atau universitas merupakan
sarana untuk mendapatkan pendidikan jenjang akhir dimana seseorang bisa
mengaktualisasikan dirinya melalui berbagai kegiatan kampus, baik akademik maupun
non-akademik.
Praktek Kerja Lapangan (PKL) adalah kegiatan akademik mahasiswa dengan
melaksanakan kerja secara langsung pada suatu perusahaan atau lembaga yang relevan
dengan pendidikan yang ditekuninya dalam perkuliahan.
PKL merupakan suatu usaha untuk menciptakan dan memberikan pengalaman diluar
kampus, juga ajang aktualisasi diri dengan skala yang lebih luas. Dalam PKL ini mahasiswa
dituntut untuk mengaplikasikan teori-teori yang telah dipelajari diperkuliahan dan atau
mengkomparasinya dengan realita dunia kerja.
Pelaksanaan PKL juga merupakan salah satu model untuk mendekatkan keterkaitan
dan kesepadanan (link and match) antara pengetahuan di perkuliahan dengan kebutuhan
lapangan pekerjaan dimana ia menjadi alternative penerapan kurikulum nasional guna
menghasilkan lulusan yang profesional dalam bidangnya.
AL-AZHAR PEDULI UMMAT sebagai salah satu lembaga pengelola zakat dipandang
sebagai tempat praktek yang relevan bagi mahasiswa jurusan Manajemen Dakwah dengan
konsentrasi manajemen ZISWAF. Mahasiswa diharapkan dapat mengaktualisasikan
dirinya dan mengembangkan personal skill serta bermanfaat bagi Lembaga AL-AZHAR
PEDULI UMMAT berdasarkan ilmu yang telah dipelajari.
B. BENTUK DAN PROGRAM KEGIATAN
Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini merupakan kegiatan intrakulikuler yang diadakan
oleh Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dalam
bentuk pengabdian yang dilakukan mahasiswa pada suatu lembaga atau perusahaan.
Program ini menjadi bagian dari kurikulum Jurusan Manajemen Dakwah Fakultas Ilmu
dengan bobot 3 SKS. Penilaian diberikan oleh pihak lembaga atau perusahaan, dosen
pamong, dan dosen mata kuliah terkait.
-
2
Penyelenggaraan PKL ini diperuntukkan bagi mahasiswa yang telah mengenyam
perkuliahan minimal 7 semester serta memenuhi kualifikasi lainnya. Peserta praktikum
(mahasiswa) membentuk kelompok sesuai masing-masing peminatan atau konsentrasi
bidang studi pada Jurusan Manajemen Dakwah, yakni konsentrasi Manajemen Lembaga
Keuangan Syariah, Manajemen ZISWAF, dan Manajemen Haji dan Umroh.
C. TUJUAN DAN SASARAN KEGIATAN
a) Tujuan
1. Memberikan pengalaman kerja kepada mahasiswa dalam rangka
mengaplikasikan, mengkomparasi, serta menganalisis teori dan pengetahuan
yang didapat selama perkuliahan dengan realita kondisi dilapangan.
2. Memperoleh keterampilan dan pengalaman kerja praktis sehingga secara
langsung dapat memecahkan permasalahan yang ada dalam kegiatan di
bidangnya.
3. Meningkatkan hubungan kerja sama yang baik antara perguruan tinggi,
pemerintah, dan perusahaan.
b) Sasaran
Sasaran dalam melakusanakan PKL ini adalah staff bagian pemberdayaan atau
pendayagunaan dana zakat infaq dan sedekah. (empowerrment staff).
D. TEMPAT DAN WAKTU PELAKSANAAN
Praktik Kerja Lapangan (PKL) dilakukan di Al-Azhar Peduli Ummat, Kantor Bagian
Program: Rumah Gemilang Indonesia yang beralamat di Jl. Pengasinan Raya RT 01/06
Sawangan Depok, 16518.
Adapun waktu pelaksanaan, mahasiswa melakukan PKL selama dua bulan terhitung
sejak tanggal 8 Oktober 2014 s/d 5 Desember 2014.
-
3
BAB II
TUJUAN UMUM LOKASI PRAKTIKUM
A. DESKRIPSI LOKASI PRAKTIKUM
1. Letak Geografis
Sumber: Google Maps diakses pada tanggal 29 Oktober 2014, Pukul 11.16 WIB
2. Susunan dan Struktur Organisasi
Susunan organisasi yang terdapat di Al-Azhar Peduli Ummat sebagai berikut :
Dewan Pertimbangan Syariah
Ketua : H. Sobirin HS
Anggota :
H. Adiwarman A Karim
H. Zahrudin Sulthani
H. Hartono
Pengurus
Ketua : Drs. H. Amliwazir Saidi
Sekretaris : H. Zainul Arifin
Bendahara : H. Suhaji Lestiadi
Badan Pelaksana
Executive Director : H. Harry Rachmad
Deputi Executive Director : Sigit Iko Sugondo
General Manager Fundraishing : Nanda Putera
General Manager Program : Agus Nafi
General Manager General Affairs : Sigit Iko Sugondo
General Manager Communication : Bambang Dwi Cahyono
General Manager Finance : Farid Rasyidi
Direktur RGI : Dwi Kartika Ningsih
-
4
General Manager
Manager Development
Head program Indonesia Gemilang
mitra pendamping
Head program Zakat Pride
Koordinator program 3G
Koordinator Program MM
Koordinator LJG
Head Program MyHeart For
Yatim
mitra
Manager Empowering
Head Program infralink
head program sejuta berdaya
koordinator program
head program formula
Keuangan
General Affair
Manager RGI : Ahmad Ahidin
Branch Manager Al Azhar Peduli Ummat Jawa Tengah : Sumirin (Plt)
Branch Manager Al Azhar Peduli Ummat Jawa Timur : Aditya
Branch Manager APU Prima : Saripudin
Manager Communication : Sigit Tripuruca
Manager Fundraishing : Anggriansyah Munggaran
Manager Empowerment : Farid Rasyidi
Manager Empowerment Program : Iwan Rachmat
Manager Development Program : Rahmatullah Sidik Manager Keuangan : Lusianah
General Affair : Sigit Nugroho Human Resources : Rohadi Kohar
Dalam pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan, kami berada di bawah divisi program
untuk mengetahui manajemen program dan terlibat langsung pada proses
pemberdayaan zakat. Adapun struktur organisasi divisi program sebagai berikut :
-
5
B. URGENSI PEMILIHAN LOKASI PRAKTIKUM
Pemilihan lokasi praktikum dipilih berdasarkan musyawarah kelompok dengan
beberapa alasan, antara lain:
1. Al-Azhar peduli Ummat merupakan lembaga rekomendasi yang telah
mengaplikasikan management aspect, sehingga termasuk lembaga ZISWAF
professional.
2. Program-program yang digagas oleh APU cukup kreatif dan representatif bagi
kami yang tengah mempelajari teori-teori Manajemen ZISWAF.
3. APU merupakan lembaga amil zakat unik karena diakui sebagai LAZ berbasis
masjid yang profesional, sehingga kami tertarik untuk meneliti lebih jauh
mengenai program-programnya.
-
6
BAB III
IDENTIFIKASI LOKASI PRAKTIKUM
A. PROFIL LAZ Al-Azhar Peduli Ummat
Lembaga amil zakat (LAZ) Al-Azhar Peduli Ummat adalah lembaga nirlaba yang
dibentuk Yayasan Pesantren Islam Al-Azhar yang bertujuan untuk memberdayakan
masyarakat dhuafa, berbasis pendidikan dan dakwah dengan mendayagunakan sumber
daya dan partisipasi publik, dan bukan berorientasi pada pengumpulan profit bagi
pengurus organisasi. Lembaga ini berlokasi di komplek masjid agung al- Azhar Jl.
Sisingamangaraja Kebayoran Baru Jakarta Selatan. LAZ ini berdiri dibawah Yayasan
Pendidikan Islam (YPI) Al-Azhar melalui SK Nomor 079/XII/KEP/BP-YPIA/1425.2004 yang
ditandatangani oleh Ketua Badan Pengurus YPI Al-Azhar H. Rusydi Hamka dan Sekretaris
H. Nasroul Hamzah.
Dalam upaya mengimplementasikan misi sosial, YPI Al-Azhar mendirikan Lembaga
Amil Zakat. Maka, pada 1 Desember 2004 lahirlah LAZ Al-Azhar Peduli Ummat. Lembaga
nirlaba berbasis masjid ini telah mendapat penghargaan dari Indonesia Magnificence of Zakat
(IMZ) sebagai The Best Empowering Organization 2009. LAZ ini dikenal sebagai salah
satu LAZ yang kreatif dan produktif dalam mengelola dan mengembangkan program.
Lembaga Amil Zakat (LAZ) Al- Azhar Peduli Ummat memiliki visi yaitu Menjadi
lembaga nirlaba yang amanah dan profesional dalam mengembangkan ummat berbasis
pendidikan dan dakwah.
Adapun misi LAZ Al-Azhar tertuang dalam beberapa poin berikut ini :
a. Menginspirasi gerakan zakat Indonesia berbasis masjid.
b. Mengembangkan program inspiratif yang mendorong kemandirian msyarakat
berbasis sumber daya lokal.
c. Mewujudkan lembaga nirlaba yang terpercaya berskala global didukung sistem dan
manajemen yang profesional.
d. Membangun kegemilangan masyarakat melalui sinergi dengan institusi pendidikan
dan dakwah.
Selain itu, sebagai lembaga zakat profesional, LAZ Al- Azhar memiliki moto dan jati
diri kelembagaan tersendiri.
Adapun moto LAZ Al- Azhar adalah Mitra Muzaki Sahabat Mustahik. Sedangkan jati
diri lembaga ini tertuang kedalam beberapa poin berikut ini :
1. Lembaga nirlaba yang mengelola dana zakat, infak, Shadaqah (ZIS) berbasis
masjid.
-
7
2. Bergerak dalam dunia dakwah, pendidikan, kemanusiaan, pengembangan dan
pemberdayaan masyarakat melalui sumber dana ZIS, dana sosial dan Corporate
Social Responsibility (CSR) yang tidak mengikat.
3. Nilai-nilai yang dijadikan panduan lembaga dalam menjalankan programnya adalah
nilai-nilai islam.
4. Badan hukum lembaga yaitu Yayasan Pesantren Islam (YPI) Al-Azhar.
Seperti halnya lembaga-lembaga atau perusahaan profesional lainnya, Al-Azhar
mempunyai budaya kerja lembaga, diantaranya ;
1. Amil yang amanah dan profesional.
2. Menanamkan nilai-nilai kepedulian terhadap amil sebelum meminta kepada
masyarakat.
3. Berprinsip tegas dan egaliter dalam membangun hubungan..
4. Independen dan tidak berpihak kepada politik tertentu.
Selanjutnya, terdapat nilai lembaga yang diterapkan oleh Al-Azhar Peduli Ummat,
yaitu ;
a. Inspiring
b. Peduli
c. Kreatif dan produktif, dan
d. Kemitraan
Adapun tujuan dan strategi lembaga sebagai berikut ini :
1. Menjadi lembaga yang menginspirasi masyarakat dan Indonesia dalam bidang
pengelolaan dana zakat berbasis masjid.
2. Menjadi lembaga yang berkomitmen dalam dunia kepedulian, dakwah dan
pengembangan ummat.
3. Mengembangkan kepedulian masyarakat melalui volunterism.
4. Menjadikan masjid selain sebagai rumah ibadah juga sebagai rumah perubahan
kemandirian masyarakat yang dapat berperan sebagai fungsi sosial.
5. Mengembangkan pesantren mandiri yang dapat mendukung akses dakwah lebih
luas.
6. Membangun komunitas mandiri melalui pengembangan masyarakat berbasis
pendidikan dan dakwah.
B. ANALISIS SWOT AL-AZHAR PEDULI UMMAT
a. Strength (Kekuatan)
-
8
1. Al-Azhar Peduli Ummat merupakan lembaga rekomendasi yang telah
mengaplikasikan management aspect sehingga termasuk kedalam lembaga
ZISWAF professional. Hal tersebut dapat terlihat dari visi, misi, program
dan struktur organisasi yang dimiliki APU.
2. Program-program yang digagas oleh APU cukup kreatif dan representatif
untuk mewujudkan visi misi lembaga.
3. APU merupakan lembaga amil zakat berbasis masjid yang sudah diakui
sebagai lembaga profesional.
4. Berada dalam naungan yayasan YPI Al-Azhar yang branch nya sudah diakui
oleh kalangan kelas atas.
5. Pelayanan yang professional seperti :
Kepuasan pelanggan : Pemberian informasi-informasi terbaru kepada para
donatur dan pelayanan terbaik kepada donatur melalui program pelayanan,
diantaranya Zakat Gesek (Debet Kartu Atm), Zakat Kolektif Internet &
Phone Banking, Bayar Tunai, Zakat Otomat, Zis Bersama.
Produk : pemberian produk baru setiap tahunnya , adanya plot-plot pada
tahun 2013
Komitmen karyawan : pemberian training dan pelatihan ketika memang
dibutuhkan
Komitmen lembaga : bekerja secara maksimal mulai pukul 09.00 17.00
WIB.
b. Weakness (Kelemahan)
Sumber daya manusia yang terbatas menyebabkan multi job sehingga
terbaginya focus dalam menjalankan program.
Manajemen yang masih lemah, khususnya divisi kelembagaan, karena staff
tidak memiliki basic personalia untuk menjalankan pekerjaan sesuai sistem
kerja.
Adanya tiga kantor yang terpisah (kantor pusat/fundraishing, kantor
kelembagaan, kantor divisi program/pemberdayaan) memungkinkan adanya
miss communication.
Dari segi eksternal : banyaknya persaingan dari lembaga-lembaga zakat itu
sendiri
-
9
c. Opportunity (peluang)
Al-azhar Peduli Ummat sudah memiliki struktur organisasi yang cukup
baik sehingga organisasi ini bisa eksis.
Program yang dibuat cukup representative untuk menarik para donatur.
Memiliki donatur tetap dan tidak tetap yang mendukung keberlangsungan
program.
pelayanan donatur/mustahik yang maksimal sehingga memudahkan
donatur untuk membayar zakat.
Memiliki jejaring yang cukup kuat untuk membantu organisasi baik secara
materi maupun non materi.
d. Thread (Ancaman)
Banyaknya organisasi serupa menyebabkan donatur berdonasi kelembaga
lain.
Inovasi program yang stagnan menyebabkan hilangnya donatur
Intervensi dari pihak luar yang menghambat berjalannya program dengan
baik.
Resignnya Pegawai (SDM) dari lembaga APU.
Rendahnya loyalitas mitra terhadap lembaga APU.
C. URAIAN PROGRAM AL-AZHAR PEDULI UMMAT
Lembaga Amil Zakat (LAZ) Al-Azhar Peduli Ummat memiliki beberapa program
untuk mewujudkan visi, misi dan tujuan lembaga sesuai dengan rancangan kegiatan yang
telah disepakati oleh pihak-pihak terkait.
Program program tersebut dibagi menjadi dua tinjauan, yaitu program pemberdayaan
dan program pembangunan. Hal ini terbukti dengan terdapatnya dua manajer dalam
struktur, yakni manager development (pembangunan) dan manager empowerment.
(pemberdayaan ). Adapun programprogram tersebut antara lain :
1. Indonesia Gemilang
Program permberdayaan masyarakat desa untuk mewujudkan kesejahteraan
masyarakat pedesaan yang bertumpu pada potensi lokal diiringi dengan tumbuhnya norma
agama, sosial, dan budaya lokal secara terintegrasi. Tujuannya antara lain :
a. Meningkatkan taraf hidup dan kesehatan masyarakat
b. Meningkatkan tingkat pendidikan dan keterampilan masyarakat
c. Meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan masyarakat
-
10
d. Meningkatkan kualitas keberagamaan masyarakat desa
Program Indonesia Gemilang adalah program besar yang pencapaiannya diukur dari
kesuksesan pembentukan Desa Gemilang. Dalam pelaksanaannya, program ini memiliki
prinsip kerja yaitu prinsip partisipatory dan gotong serta prinsip kepemilikan bersama.
2. My Heart For Yatim
Program terobosan baru yang dilakukan oleh LAZ Al-Azhar Peduli Ummat untuk
membantu anak yatim dalam menyelesaikan pendidikannya setidaknya tidak putus
sekolah, sekaligus mendorong mereka dalam merencanakan masa depan yang lebih jelas
sesuai dengan kemampuan atau potensi yatim dan keluarganya. Program ini merupakan
bentuk layanan sepenuh hati kepada yatim untuk kehidupan lebih baik. Adapun filosofi
MYHEART FOR YATIM sebagai berikut :
- M Y = Melayani & Menyayangi
- H = Health (Kesehatan)
- E = Education (Pendidikan)
- A = Appreciation (Penghargaan)
- R = Religion (Bimbingan Keagamaan)
- T = Talent Support ( Minat dan Bakat)
- FOR YATIM = untuk yatim dhuafa
Selanjutnya, Tujuan Umum Program My Heart For Yatim antara lain :
a. Memberikan perhatian dan kepedulian khusus yg konkrit kepada Yatim dengan
beragam kegiatan program bidang pendidikan, kesehatan, keagamaan, kepedulian
sosial dan lingkungan secara komprehensif dan terintegrasi.
b. Memfasilitasi dan memudahkan akses kepada Yatim untuk belajar,
mengembangkan diri, dan menyiapkan generasi yang cerdas, kuat dan bertaqwa
dengan pola pendampingan partisipatif masyarakat
c. Membentuk tata kelola kelembagaan dalam kepedulian terhadap yatim yang baik
berbasiskan masjid, musholla, pesantren atau kelompok swadaya masyarakat.
3. Zakat Pride
Program yang terintegrasi dalam memformulasikan zakat menjadi program
penanggulangan kemiskinan secara strategis melalui pemberdayaan komunitas binaan yang
berkesinambungan, progresif, lebih tepat sasaran, dan mampu mengangkat harkat dan
martabat kehidupan penerima manfaatnya. Program ini terfokus pada 3 sektor, yakni:
-
11
a. Sektor Pendidikan (Beasiswa 3G, Rumah Gemilang, Indonesia, RGI Mobile
Treaning, & Saung Ilmu),
b. Sektor Kesehatan (Bidan Gemilang, Layanan Mobil Jenazah Gratis, Pesantren Sehat,
Balai Pengobatan & Gigi, Dai Sehat Indonesia),
c. Sektor Kesejahteraan (Layanan Menuju Mandiri, Sejuta Berdaya, Pesantren Mandiri,
Dai Sahabat Masyarakat).
4. Beasiswa 3G
3G merupakan salah satu program pendayagunaan zakat yang didesain Al Azhar Peduli
Ummat (APU) ini merupakan program khusus beasiswa dan bimbingan untuk siswa kelas
3 SMA, SMK dan MA se-Indonesia. Bentuk programnya meliputi bantuan SPP selama
setahun, bantuan perlengkapan sekolah, bantuan biaya Ujian Nasional, pembinaan dan
bimbingan belajar dan motivasi serta pendampingan manajemen sekolah terhadap sekolah-
sekolah mitra penerima manfaat program.
Peserta 3G-Indonesia adalah siswa-siswi kelas 3 SMA sederajat dari keluarga kurang
mampu dan tidak memiliki prestasi akademis baik di sekolah. Jadi, APU melalui program
ini berikhtiar memberikan kesempatan beasiswa dan pendampingan agar mereka yang
kurang berprestasi menjadi berprestasi melalui pendampingan yang maksimal.
3G-Indonesia yang sudah berjalan 5 angkatan, pada tahun ajaran 2013-2014 ini untuk
kali pertamanya APU memberikan apresiasi khusus kepada 10 peserta terbaik yang dinilai
dari berbagai aspek, yaitu nilai akademis, attitude, komitmen dan hafalan Al Qurannya.
Tujuan Program 3 G Indonesia :
d. Menigkatnya prestasi akademik siswa penerima program
e. Meningkatnya orientasi masa depan yang kuat bagi siswa penerima program
f. Meningkatnya rasa kepedulian kepada lingkungan sebagai agen perubahan di
masyarakat
5. INFRALINK
Program pengadaan infrastruktur sebagai pendukung upaya keberdayaan masyarakat
dan usaha konservasi lingkungan yang dilakukan bersama masyarakat. Adapun fokus
program ini yaitu :
- Sarana Ibadah : Musholla for sale, benah musholla
- Sarana Kesehatan : Balai pengobatan umum dan gigi, posyandu, dan puskesmas
- Sarana pendidikan : madrasah, pesantren, sekolah umum dan TPA
-
12
6. FORMULA
Program ini merupakan bentuk aksi lengkap untuk korban bencana bagi
mereka yang masih hidup atau mengungsi, cara cepat menangani bencana nasional
yang meliputi formulasi penting mulai dari tahap tanggap darurat, penanganan
pengungsi, program kebersihan pasca bencana, upaya pencarian dan penyelamatan
korban bencana dilanjutkan pemenuhan kebutuhan dasar mereka hingga
pengembalian kondisi mereka pasca bencana seperti kondisi semula, bahkan
menjadi lebih baik. Yang dilakukan dengan 4 tahap yakni :
1. Food (Suplai Makanan) pengadaan dapur umum, pengadaan kebutuhan
dasar dan kedaruratan bahan makanan siap saji, instan ataupun bahan baku
untuk korban bencana khususnya para pengungsi dan terisolasi.
2. Religion (Spritual) memfasilitasi dan menyerukan semangat beribadah
untuk menguatkan kesabaran dan menumbuhkan rasa kehambaan para
korban bencana kepada sang kreator bencana,
3. Medic (Obat-obatan) memberikan layanan pengobatan dan kesehatan bagi
para korban khususnya bagi yang lemah yakni lansia, bayi dan ibu hamil.
Dsb.
4. Livelihood Aid (Pemulihan) pemulihan kembali kondisi kehidupan korban
terdampak bencana dan lingkungannya.
7. Rumah Gemilang Indonesia
Rumah Gemilang Indonesia (RGI), berdiri di lahan wakaf seorang donatur seluas 1600
meter persegi di Kampung Kebon Kopi, Kelurahan Pengasinan, Kecamatan Sawangan, Kota
Depok. RGI sebuah unit ptogram pemberdayaan dan pusat pelatihan (Empowering and
Training Center) di bawah direktorat Program Al-Azhar Peduli Ummat. Secara resmi, RGI
mulai beroperasi sejak 1 Juni 2009 dengan melakukan sosialisasi kepada masyarakat di
wilayah Kec. Sawangan Kota Depok.
Sebagai bagian dari program pemberdayaan Al-Azhar Peduli Ummat, RGI mengadopsi
platform pesantren, tetapi fokus pada penyelenggaraan pendidikan non formal dalam
kemasan short course (kursus singkat). Perpaduan ini bertujuan agar para peserta pelatihan
RGI tidak hanya menyerap pengetahuan dan keterampilan unggul yang menjadi pondasi
masa depan mereka, tetapi juga memiliki pengentahuan dasar akidah iman yang baik.
Dalam peran empowering, RGI disiapkan sebagai pusat pemberdayaan dan entrepreneur.
Seluruh produk yang dihasilkan RGI, disiapkan sebagai produk bisnis yang akan
-
13
menopang operasional RGI dan menjadi wahana bagi para peserta RGI memasarkan hasil
karyanya. Tujuannya meningkatkan taraf ekonomi alumni RGI untuk mendapatkan
kehidupan lebih baik, mandiri, berjiwa sosial, dan memiliki nilai-nilai agama dengan baik.
Terdapat 2 kelas pada Program ini yaitu Kelas Reguler dan Kelas Non Reguler. Adapun
kelas reguler terdiri dari :
- Design Grafis
- Fotorgrafi dan videografi
- Teknik komputer dan jaringan
- Tata busana dan menjahit
- Aplikasi perkantoran
- Otomotif.
Sedangkan, kelas non reguler terdiri dari :
- Ibu Kreatif
- Dai melek teknologi
- Santri melek teknologi
- Mobile Training
- Handicrafts
RGI merupakan salah satu program APU yang bersifat otonom, sehingga
pengelolaan dan manjemennya sudah dilakukan secara mandiri dan professional.
8. Recovery Indonesia
Adalah Program yang berfokus pada pemulihan pada pasca bencana alam
terhadap sarana-sarana ibadah, sarana-sarana pendidikan, dan mengembalikan
kesejahteraan masyarakat yang terkena dampak oleh bencana, termasuk
melanjutkan program pemulihan psikis, infrastruktur dan ekonomi.
9. Sejuta Berdaya
Adalah program pemberdayaan ekonomi masyarakat memanfaatkan dana
kebajikan (qardhul hasan) & dana dana sosial lainnya (Zakat CSR) dari
lembaga keuangan syariah (Perbankan Asuransi Multifinance Pasar Modal
dll). Melalui program ini menjadikan mereka yang semula tidak memiliki akses terhadap
sistem keuangan dan unbankable menjadi bankable, seiring dengan program financial inclusion.
Dengan target Sejuta Keluarga Berdaya, penguatan pelatihan serta
pendampingan penerima manfaat program ini bersinergi dengan kelompok lembaga
-
14
zakat yang terpilih dan sudah memiliki model model pemberdayaan ekonomi
masyarakat yang komprehensif & terintegrasi.
Program Sejuta Berdaya sinergi bersama : perbankan, asuransi, industri pasar
modal, industri keuangan non-bank lainnya, perguruan tinggi, lembaga amil zakat,
dan lembaga pemberdayaan masyarakat lainnya.
10. Qurban Mubarak 1435 H
Program ini merupakan program rutin yang diselenggarakan Al-Azhar Peduli Ummat
(APU) yakni menjual (home delivery) dan menyalurkan sekaligus melaksanakan prosesi
penyembelihan hewan qurban ke sejumlah desa binaan APU. Keuntungan dari penjualan
hewan tersebut disalurkan untuk pemberdayaan desa binaan.
11. Student Charity Club
Student Charity Club (SCC) merupakan wadah kegiatan sosial bagi para siswa-
siswi SDI, SMPI, & SMAI Al-Azhar, program ini merupakan bagian dari edukasi
kepedulian (Edu - Care) untuk menumbuhkan kesalihan sosialnya, yang dikemas
dengan program yang menarik berdasarkan kebutuhan masyarakat dilingkungan
sekolah masing-masing.
12. Prima
Prima adalah program APU berupa perkumpulan orang-orang kelas atas untuk
sekaligus menunaikan zakat, infaq, dan shadaqoh yang dipandu dengan kemudahan
mendapatkan konsultasi bisnis, waris, perencanaan keuangan, serta bimbingan
rohani islam.
-
15
BAB IV
PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL)
A. DESKRIPSI PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
Program kerja dilaksanakan di Kantor Bagian Program yang berada di bawah
bimbingan General Manager Program yaitu Bapak Agus Nafi. Mengenai pelaksanaan PKL,
kami mengacu pada program-program yang telah dibuat oleh Al-Azhar Peduli Ummat.
Program-program tersebut, antara lain:
1. Qurban Mubarak 1435
Program ini merupakan program rutin yang diselenggarakan Al-Azhar Peduli
Ummat (APU) yakni menjual (home delivery) dan menyalurkan sekaligus
melaksanakan prosesi penyembelihan hewan qurban ke sejumlah desa binaan APU.
Keuntungan dari penjualan hewan tersebut disalurkan untuk pemberdayaan desa
binaan.
Bapak Suryamin selaku Penanggung jawab program ini melibatkan kami
dalam penyusunan dokumentasi dan berkas-berkas laporan kegiatan untuk
diserahkan pada donatur.
2. My Heart For Yatim (MHFY)
Program ini merupakan program untuk anak yatim dhuafa dalam rangka
meningkatkan derajat hidup dengan layanan HEART (Health, Education, Apreciation,
Religion, and Talent Support). Dalam program MHFY terdapat sub program bernama
Rumah Kahyangan (RK) yaitu rumah yang disediakan untuk para yatim dhuafa
dan berbasis panti asuhan.
Bapak Lias Matalih selaku Head of Program melibatkan kami dalam sosialisasi
program melalui media sosial Facebook dan Twitter, pengarsipan dokumen, dan
ikut serta dalam kegiatan monitoring dan evaluasi (monev) di Rumah Kahyangan
selama hampir 2 minggu sekali, dan juga melibatkan kami dalam event Seminar
Parenting.
3. Indonesia Gemilang
Program ini merupakan salah satu program pemberdayaan masyarakat yang
bertujuan meningkatkan kualitas sumber daya manusia masyarakat pedesaan
sekaligus meningkatkan kesejahteraan yang bertumpu pada potensi lokal. Desa-
desa yang terpilih sejumlah 28 desa dan tersebar di seluruh nusantara, diantaranya
Pulau Riau, Sumatera Selatan, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Kalimantan
Tengah, dan Kalimantan Selatan.
-
16
Bapak Faridun Nidzhom selaku Head of Program melibatkan kami dalam
kegiatan monitoring dan evaluasi ke beberapa desa binaan di daerah Jawa Barat,
diantaranya Desa Candali, Bogor.
Saat melakukan monev, kami melihat bagaimana pola pemberdayaan yang
dilakukan APU di desa tersebut. APU bersama masyarakat setempat bergotong
royong merenovasi sebuah mushola kurang layak menjadi mushola yang bersih dan
rapih serta perlengkapan lain. Selain itu APU memberdayakan halaman mushola
menjadi PAUD. Sehingga mushola dijadikan pusat kegiatan masyarakat.
4. Zakat PRIDE
Zakat PRIDE adalah singkatan dari Poverty Reduction with Integrated Development
& Empowerment (Penanggulangan Kemiskinan dengan Pengembangan &
Pemberdayaan Terpadu). Program ini merupakan salah satu pendayagunaan dana
zakat melalui pemberdayaan komunitas secara kontinyu dan progresif dalam
rangka meningkatkan taraf hidup penerima manfaatnya.
Program ini terbagi dalam 3 sektor, sector pendidikan, sector kesehatan, dan
sector kesejahteraan. Bapak Deden Nurdin Salim selaku Head of Program
melibatkan kami dalam sub program Zakat Pride dalam sector kesejahteraan,
antara lain: menginput data penerima manfaat Layanan Jenazah Gratis.
Bapak Deden kurang banyak melibatkan kami dalam program ini disebabkan
kantor Zakat Pride tidak berada di Rumah Gemilang Indonesia. Sehingga kami
jarang berinteraksi dengan beliau. Meskipun begitu, kami telah menggali informasi
Zakat Pride dari staff program lain.
5. Sejuta berdaya
Sejuta berdaya merupakan program binaan APU yang bekerjasama dengan
Pusat Komunikasi Ekonomi Syariah (PKES) yang mencanangkan program GRES
(Gerakan Ekonomi Syariah). Program tersebut terwujud melalui program
pemberdayaan masyarakat yang dibentuk pada tahun 2013 dengan memanfaatkan
dana Qardhul Hasan dan dana sosial lainnya dari lembaga keuangan syariah
(perbankan syariah, asuransi syariah) di Indonesia. Bentuk program ini berupa
kelompok-kelompok swadaya masyarakat (KSM) di berbagai daerah.
Bapak Iwan Rachmat selaku Manager Program dan Bapak Suryamin selaku
Head of Program melibatkan kami dalam sub program Sejuta berdaya, antara lain :
menghadiri peresmian rumah jamur di Ciseeng, Bogor; menghadiri perkumpulan
mingguan KSM pengasinan.
-
17
6. INFRALINK
Infralink merupakan singkatan dari Infrastruktur dan Konservasi Lingkungan.
Program ini berupa pengadaan infrastruktur sebagai pendukung upaya
keberdayaan masyarakat dan usaha konservasi lingkungan yang dilakukan bersama
masyarakat. Program ini mencakup pembenahan sarana ibadah (benah mushola
dan mushola for sale), sarana kesehatan (balai pengobatan umum dan gigi,
puskesmas, dan posyandu), sarana pendidikan (madrasah, pesantren, sekolah
umum, TPA), sarana kesejahteraan (pembangkit listrik tenaga micro hydro, rumah
sehat bagi korban bencana, pengadaan air bersih, sanitasi, irigasi, dan jalan poros
desa), dan konservasi lingkungan (pertanian berkelanjutan dan pemanfaatan lahan
pekarangan, pengelolaan lahan kritis dan pinggir jalan desa untuk hutan rakyat).
Dalam program ini kami terlibat dalam pembuatan Rencana Anggaran Belanja
untuk tempat wudhu Ruhama.
Selain terlibat langsung dalam pelaksanaan program APU, kami juga turut membantu
Ibu Nurli Laelasari sebagai Supervisor dan Keuangan dalam menginput data keuangan.
Adapun laporan tugas harian individu peserta praktikum dan laporan mingguan terlampir.
B. FAKTOR PENDORONG PELAKSANAAN PKL
Kegiatan PKL ini dapat kami laksanakan dengan bantuan dan dukungan dari berbagai
pihak, khususnya pihak Al-Azhar Peduli Ummat. Adapun faktor-faktor pendukung dalm
kegian praktikum yang berpengaruh terhadap program yang kami laksanakan adalah :
1. Pihak HRD dan Manager program menerima dan memfasilitasi kegiatan praktikum
yang kami lakukan.
2. Adanya dukungan moral seluruh staff program Al-Azhar Peduli Ummat terhadap
kegiatan praktikum yang kami lakukan.
3. Potensi dan keterampilan yang dimiliki anggota praktikum.
4. Tersedianya sarana prasarana yang mendukung kegiatan praktikum.
5. Kondisi ruangan yang nyaman dan memadai sehingga program dapat dilaksanakan
dengan lancar.
C. FAKTOR PENGHAMBAT PELAKSANAAN PKL
Dalam menjalani PKL, kami tidak merasakan kendala atau hambatan yang begitu
signifikan terhadap pelaksanaan PKL. Adapun hambatan tersebut, antara lain:
-
18
1. Jarak antara kantor Bagian Program yang berada di Rumah Gemilang Indonesia
dengan tempat tinggal kami (peserta praktikum) cukup jauh dan memakan waktu
perjalanan.
2. Staff Bagian Program yang mayoritas laki-laki menyebabkan cara komunikasi kami
cukup terbatas.
-
19
BAB V
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. KESIMPULAN
Melihat dari kondisi dan potensi lembaga Al-azhar Peduli Ummat, maka kami dapat
menarik kesimpulan, diantaranya ;
Al-azhar Peduli Ummat merupakan lembaga social yang bergerak dibidang
pemberdayaan masyarakat dengan menggunakan dana zakat, infaq dan shadaqah.
Lembaga ini dipilih menjadi tempat pelaksanaan PKL karena telah menerapkan management
aspect. Sebagai sebuah lembaga profesional, strukur organisasi yang dimiliki pada lembaga
ini sudah cukup terorganisir dengan baik.
Adapun dalam menjalankan praktikum kerja lapangan selama +- 2 bulan, kami telah
melakukan berbagai kegiatan yang sesuai dengan kebutuhan lembaga Al-Azhar Peduli
Ummat. Kami berada dibawah divisi program dan terlibat dalam berbagai program, antara
lain program My Heart For Yatim, Zakat Pride, Indonesia Gemilang, Sejuta Berdaya,
Formula dan Qurban Mubarak 1435. Selain itu kami juga terlibat dalam pelaporan
keuangan divisi program. Proses yang kami lalui tentunya mengalami fluktuasi;
Kemudahan dan hambatan selalu datang silih berganti. Namun kami terus mencari solusi
yang terbaik untuk merealisasikan PKL ini dengan baik.
Dari segi program, Al-azhar Peduli Ummat mampu membuat program-program
kreatif dan inovatif seperti penamaan program melalui singkatan-singkatan unik sehingga
program tersebut mudah diingat dan memiliki filosofi mendalam, serta sesuai dengan
kebutuhan masyarakat. Setelah dianalisis, program-program yang terdapat dilembaga ini
saling bersinergi antara satu dengan yang lainnya, sehingga dari program yang terintegrasi
tersebut membentuk sebuah tujuan yakni Indonesia Gemilang.
B. REKOMENDASI
Pasca menjalankan Praktik Kerja Lapangan di Al-Azhar Peduli Ummat, kami
merekomendasikan beberapa hal untuk beberapa pihak, diantaranya:
a. Pihak Jurusan Manajemen Dakwah :
1) Mempersiapkan dosen pembimbing PKL sejak awal dimulainya PKL agar proses
pembimbingan terhadap mahasiswa PKL lebih maksimal.
2) Memperhatikan dan meningkatkan pengawasan terhadap mahasiswa PKL.
-
20
3) Menyediakan list lembaga tempat PKL untuk mahasiswa agar memudahkan dalam
mencari lokasi PKL.
4) Meninjau kembali birokrasi dan panduan pembuatan laporan PKL.
5) Memberikan pengarahan pra-PKL untuk mahasiswa calon peserta PKL.
6) Dosen pembimbing melakukan pendampingan sebaik-baiknya kepada mahasiswa
PKL agar pelaksanaan PKL dapat berjalan maksimal.
b. Pihak Al-Azhar Peduli Ummat :
1) Mengadakan pelatihan manajemen organisasi untuk amil khusus pada divisi
program karena sering mengadakan event.
2) Mengadakan pelatihan manajemen personalia untuk divisi kelembagaan agar
kegiatan-kegiatan personalia dapat berjalan lebih maksimal.
3) Menambah sumber daya manusia pada divisi program untuk meminimalisir multi-
job sehingga terhindar dari overlapping works.
4) Melakukan fungsi controlling secara intens dari atasan ke bawahan agar terhindar
dari miss-communication.
5) Memudahkan peserta PKL selanjutnya dalam menggali informasi dan data yang
diperlukan.