laporan perancangan

25
LAPORAN PERANCANGAN RUANGAN MICROTEACHING DAFTAR ISI A. DAFTAR ISI I. PENDAHULUAN II. TUJUAN DAN SASARAN III. DATA FISIK PROYEK a. DESKRIPSI PROYEK b. RENCANA BANGUNAN c. DATA SPESIFIKASI BAHAN BANGUNAN IV. PENDEKATAN PEMODELAN AKUSTIKA a. PENDEKATAN SIMULASI PERFORMA AKUSTIK b. VISUAL MODEL RUANGAN c. BATAS – BATAS PENCAPAIAN PERFORMA AKUSTIK V. HASIL SIMULASI DAN PEMBAHASAN KAJIAN AKUSTIKA LAPORAN PERANCANGAN B. PENDAHULUAN Micro Teaching adalah suatu metode pembelajaran pengajaran / penerapan ilmu secara informatife dan lebih komunikatif, Micro Teaching sendiri difungsikan untuk melatih skill individual Mahasiswa dalam memberikan materi didalam kelas. Micro Teaching dalam penerapannya membutuhkan 3 Ruang yang berfungsi sebagai : 1. Siswa / Ruang Ruang Demonstrasi Praktikum Pembelajaran di Kelas. Ruang Demonstrasi Adalah suatu ruangan yang dipergunakan oleh siswa dalam mempraktikan keilmuannya. Sifat dan besar ruangan ini bergantung pada kebutuhan masing-masing Lembaga Pendidikan. 2. Ruang Operator / Ruang Pengolah data Interaktif praktikum siswa.

Upload: firefly3s

Post on 25-Jun-2015

244 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: LAPORAN PERANCANGAN

LAPORAN PERANCANGAN

RUANGAN MICROTEACHING

DAFTAR ISI

A. DAFTAR ISI

I. PENDAHULUAN

II. TUJUAN DAN SASARAN

III. DATA FISIK PROYEK

a. DESKRIPSI PROYEK

b. RENCANA BANGUNAN

c. DATA SPESIFIKASI BAHAN BANGUNAN

IV. PENDEKATAN PEMODELAN AKUSTIKA

a. PENDEKATAN SIMULASI PERFORMA AKUSTIK

b. VISUAL MODEL RUANGAN

c. BATAS – BATAS PENCAPAIAN PERFORMA AKUSTIK

V. HASIL SIMULASI DAN PEMBAHASAN KAJIAN AKUSTIKA

LAPORAN PERANCANGAN

B. PENDAHULUAN

Micro Teaching adalah suatu metode pembelajaran pengajaran / penerapan ilmu secara

informatife dan lebih komunikatif, Micro Teaching sendiri difungsikan untuk melatih skill individual

Mahasiswa dalam memberikan materi didalam kelas.

Micro Teaching dalam penerapannya membutuhkan 3 Ruang yang berfungsi sebagai :

1. Siswa / Ruang Ruang Demonstrasi Praktikum Pembelajaran di Kelas.

Ruang Demonstrasi Adalah suatu ruangan yang dipergunakan oleh siswa dalam

mempraktikan keilmuannya. Sifat dan besar ruangan ini bergantung pada kebutuhan

masing-masing Lembaga Pendidikan.

2. Ruang Operator / Ruang Pengolah data Interaktif praktikum siswa.

Page 2: LAPORAN PERANCANGAN

Ruang Operator / Ruang Pengendali Adalah suatu ruangan yang didesain khusus sebagai

pusat tekhnologi dalam pengendalian / pengolahan secara tekhnis, data hasil studi

pembelajaran yang dilakukan oleh siswa di ruang demontrasi. Segala kebutuhan

tekhnologi dalam pengolahan data dapat di UpGrade.

3. Ruang Observasi / Ruang Penelaah hasil praktikum siswa.

Ruang Observasi Adalah suatu ruang yang murni sebagai ruang kelas dimana yang

menjadi sumber perkuliahan adalah siswa yang melakukan proses pembelajaran itu tadi.

Observasi bisa dilakukan secara langsung ataupun setelah menunggu hasil recording

praktikan selesai dikerjakan

CONTOH RANCANGAN RUANG MICRO TEACHING :

Ruangan: Ruangan Utama, dengan dimensi minimal: 8mx8m. Ruang Kontrol (Monitor), dengan dimensi minimal: 2,5mx2,5 m.

Kelengkapan:

Kamera Video Standar Depan Kelas: 1 buah Kamera Video Standar Belakang Kelas: 1 buah Kamera Video Kecil di Langit-langit: 1 buah Komputer Monitor: 2 – 3 buah (Komputer LCD) Video Player (VHS/8/Hi8/DVD/HDD) Komputer untuk Editing Video : 1 buah Kursi (dengan tempat menulis) Siswa untuk Simulasi : 15 buah Kursi Guru : 1 buah Meja Guru : 1 buah Kalender Dinding : 1 buah Foto Presiden/Wakil Presiden : masing-masing 1 buah Pot bunga : 1 buah

Perkiraan Harga Peralatan:

Kamera Video Standar Depan: Rp. 15.000.000,- Kamera Video Standar Belakang Kelas: Rp. 45.000.000,- Kamera Video Kecil di Langit-langit: 20.000.000,- Komputer Monitor: 2 – 3 buah (Komputer LCD) : @ Rp. 75.000.000,- Video Player (VHS/8/Hi8/DVD/HDD): Rp. 2.000.000,- Komputer untuk Editing Video : Rp. 35.000.000,- Kursi (dengan tempat menulis) Siswa untuk Simulasi : @ Rp. 175.000,- Kursi Guru : Rp. 175.000,- Meja Guru : Rp. 375.000,-

Page 3: LAPORAN PERANCANGAN

C. TUJUAN DAN SASARAN

Merancang ruang microteaching dengan pertimbangan fungsi, akses, dan akustika ruangan

yang optimal.

Pembentukan estetika ruang dengan konfigurasi ruang dan sirkulasi yang mendukung proses

kegiatan pelatihan mengajar bagi para mahasiswa.

D. DATA PROYEK

i. DESKRIPSI PROYEK

Perancangan ruang microteaching dilakukan berdasarkan permintaan klien untuk

menggabungkan fungsi pelatihan calon pengajar yang dilengkapi dengan ruang

microteaching, operator, dan prototype ruang kelas sesungguhnya.

Ruang awal yang disediakan oleh klien adalah ruangan berukuran 8 x 16 meter,

sedangkan perkiraan tinggi ruang adalah 3.5 meter.

ii. RENCANA RUANGAN

a. DENAH RUANG

Denah secara umum dibagi dalam empat ruangan, yaitu ruangan foyer yang

berfungsi sebagai barrier akustik untuk mencegah kebisingan luar masuk kedalam

ruang dalam (ruang micro, ruang kelas, dan operator), ruang microteaching, ruang

kelas, dan ruang operator.

Perancangan dilakukan dengan menyediakan dua alternative pilihan, alternative A

disediakan sebagai konfigurasi ruang yang simple, compact, instalasi peralatan

mudah dan memiliki fleksibilatas tinggi. Alternatif B merupakan varian dengan

bentuk ruang dinamis dan tidak kaku. Peletakan furniture dan bangku masing-

masing model kelas diatur berdasarkan kebutuhan dan kegiatan dalam ruang.

Berikut ini adalah variasi denahnya.

Page 4: LAPORAN PERANCANGAN

Rancangan Denah Alternatif A

Ruang Operator Ruang

McTeaching Ruang Kelas

Ruang Operator Ruang

McTeaching Ruang Kelas

Page 5: LAPORAN PERANCANGAN

Rancangan Denah Alternatif B

Ruang Operator Ruang

McTeaching Ruang Kelas

Ruang Operator

Ruang McTeaching

Ruang Kelas

Page 6: LAPORAN PERANCANGAN

Ruang Operator

Ruang McTeaching

Ruang Kelas

Ruang Operator Ruang

McTeaching Ruang Kelas

Page 7: LAPORAN PERANCANGAN

b. PERSPEKTIF RUANG

Rancangan Perspektif Alternatif A

Page 8: LAPORAN PERANCANGAN

Rancangan Denah Alternatif B

Page 9: LAPORAN PERANCANGAN
Page 10: LAPORAN PERANCANGAN
Page 11: LAPORAN PERANCANGAN

iii. DATA SPESIFIKASI BAHAN BANGUNAN

a. Material Bangunan

• Lantai

Kode Nama & Profil Potongan Atribut Koefisien Serapan Bunyi

CC

OUT SID E

IN SID E

ConcSlab_Carpeted

a

0.1

0.2

0.3

0.4

0.5

0.6

0.7

0.8

0.9

100H z 1k H z 10k Hz

Sound Absorption Conc Slab_ Carpete d_OnGround

CO

O U TS ID E

IN S ID E

ConcSlab_OnGround

a

0.1

0.2

0.3

0.4

0.5

0.6

0.7

0.8

0.9

100H z 1k H z 10k H z

Sound Absorp tion Conc Slab_OnGround

• Plafond

Kode Nama & Profil Potongan Atribut Koefisien Serapan Bunyi

PJ

IN SID E

OU T SID E

Plaster_Joists_Suspended

a

0.1

0.2

0.3

0.4

0.5

0.6

0.7

0.8

0.9

100H z 1k H z 10k H z

Sound Absorp tion Plaste r_Joists_Suspended

PI

IN SID E

OUT SID E

Plaster_Insulation_Susp

a

0.1

0.2

0.3

0.4

0.5

0.6

0.7

0.8

0.9

100H z 1k H z 10k Hz

Sound Absorption Plaste r_ Insula tion_Susp ended

• Dinding dan Partisi

Kode Nama & Profil Potongan Atribut Koefisien Serapan Bunyi

Page 12: LAPORAN PERANCANGAN

BV

OU

TS

IDE

INS

IDE

BrickVeneer_R25

a

0.1

0.2

0.3

0.4

0.5

0.6

0.7

0.8

0.9

100H z 1k H z 10k Hz

Sound Absorption Bric k Veneer_R 25

C3

OU

TS

IDE

INS

IDE

Carpet_3mm

a

0.1

0.2

0.3

0.4

0.5

0.6

0.7

0.8

0.9

100H z 1k H z 10k Hz

Sound Absorption Carpet3mm

FP

OU

TS

IDE

INS

IDE

FramedPlasterboard

a

0.1

0 .2

0 .3

0 .4

0 .5

0 .6

0 .7

0 .8

0 .9

100Hz 1k H z 10k H z

Sound A bsorption FramedPlaste rboard

BT

OU

TS

IDE

INS

IDE

BrickTimberFrame

a

0.1

0 .2

0 .3

0 .4

0 .5

0 .6

0 .7

0 .8

0 .9

100Hz 1k H z 10k H z

Sound A bsorption Bric k T imberFrame

C7

OU

TS

IDE

INS

IDE

Carpet_7mm

a

0.1

0 .2

0 .3

0 .4

0 .5

0 .6

0 .7

0 .8

0 .9

100Hz 1k H z 10k H z

Sound A bsorption Carpet7mm

• Jendela

Kode Nama & Profil Potongan Atribut Koefisien Serapan Bunyi

Page 13: LAPORAN PERANCANGAN

DG

OU

TS

IDE

INS

IDE

DoubleGlazed_TimberF

a

0.1

0.2

0 .3

0 .4

0 .5

0 .6

0 .7

0 .8

0 .9

100H z 1k H z 10k H z

Sound A bsorption D oubleGlazed_T imberFrame

SG

OU

TS

IDE

INS

IDE

SingleGlazed_TimberF

a

0 .1

0 .2

0 .3

0 .4

0 .5

0 .6

0 .7

0 .8

0 .9

100H z 1k Hz 10k H z

Sound A bsorption S in g leGla zed_T imberFrame

• Pintu

Kode Nama & Profil Potongan Atribut Koefisien Serapan Bunyi

GS

OU

TS

IDE

INS

IDE

GlassSlidingDoor

a

0 .1

0 .2

0 .3

0 .4

0 .5

0 .6

0 .7

0 .8

0 .9

100H z 1kH z 10k H z

Sound Absorpt ion Gla ssSlidin gD oor

FP

OU

TS

IDE

INS

IDE

FoamCore_Plywood

a

0 .1

0 .2

0 .3

0 .4

0 .5

0 .6

0 .7

0 .8

0 .9

100H z 1k H z 10k H z

Sound Absorp tion FoamCore_P lyw ood

b. Data Model Akustika

• Ecotect

Rancangan Akustika Alternatif A

Page 14: LAPORAN PERANCANGAN

Rancangan Akustika Alternatif B

Page 15: LAPORAN PERANCANGAN

E. PENDEKATAN PEMODELAN AKUSTIKA

i. PENDEKATAN SIMULASI PERFORMA AKUSTIK

Syarat ruang kelas / pidato menuntut suara yang jelas terdengar (intelligible) tanpa

kehilangan kekuatannya dan mengembalikan keaslian karakter suaranya.

Faktor yang dipertimbangkan dalam rancangan adalah :

a. Optimum reverberation time (<1.2 detik)

b. Menghindari cacat akustik ruang (echoes)

c. Memaksimalkan loudness dalam ruang audien

d. Meminimalkan bising yang masuk dalam ruang

ii. VISUAL MODEL RUANGAN

Page 16: LAPORAN PERANCANGAN

Rancangan Visual Akustika Alternatif A

Page 17: LAPORAN PERANCANGAN
Page 18: LAPORAN PERANCANGAN

Rancangan Visual Akustika Alternatif B

Page 19: LAPORAN PERANCANGAN
Page 20: LAPORAN PERANCANGAN

iii. BATAS – BATAS PENCAPAIAN PERFORMA AKUSTIK

Pengukuran performa akustik dilakukan dengan memperhatikan sifat-sifat suara yang

keluar dari speaker agar tidak menimbulkan gaung (echoes), memperkuat bunyi

dengan reflector pada plafon, meneliti perjalanan suara dalam ruang, reverberation

time yang sesuai (<1.2 detik), dan decay suara difus yang terjadi (<50ms).

F. HASIL SIMULASI DAN PEMBAHASAN KAJIAN AKUSTIKA

i. LINKED ACOUSTIC RAYS

Simulasi ini dilakukan untuk mengetahui tingkat efektifitas reflector langit-langit

dalam ruang, meskipun sebenarnya untuk ruangan kasus tidak perlu diberikan

reflector karena ruang bervolume kurang dari 100 m3 jarang terjadi gema. Sifat

reflector disini hanyalah berusaha memperkuat bunyi.

Perjalanan Suara pada Reflektor Ruang Microteaching Alternatif A

Perjalanan Suara pada Reflektor Ruang Kelas Alternatif A

Page 21: LAPORAN PERANCANGAN

Perjalanan Suara pada Reflektor Ruang Microteaching Alternatif B

Perjalanan Suara pada Reflektor Ruang Kelas Alternatif B

Page 22: LAPORAN PERANCANGAN

Reflektor-reflektor yang terpasang terbukti mampu meng-cover area terjauh

ruangan dengan baik. Diharapkan adanya reflector tersebut akan memperkuat

loudness yang terjadi dalam ruang dari sumber bunyi sehingga dapat memperjelas

lafal bicara.

ii. SURFACE INCIDENCE

Metode ini dapat mendeteksi adanya potensi gema yang mungkin terjadi pada

permukaan-permukaan ruangan.

Potensi Kualitas Suara pada Permukaan Ruang Microteaching Alternatif B

Potensi Kualitas Suara pada Permukaan Ruang Kelas Alternatif A

Page 23: LAPORAN PERANCANGAN

Potensi Kualitas Suara pada Permukaan Ruang Microteaching Alternatif B

Potensi Kualitas Suara pada Permukaan Ruang Kelas Alternatif B

Page 24: LAPORAN PERANCANGAN

Hasil simulasi surface incidence menunjukkan bahwa tidak terdapat potensi gema

yang mungkin terjadi dalam seluruh ruangan kajian. Terbukti dengan tidak

munculnya titik-titik merah yang mewakili echo (gema). Kebanyakan dari jenis suara

adalah suara langsung karena kecilnya volume ruangan.

iii. REVERBERATION TIME

Kalkulasi waktu dengung (reverberation time) akan menentukan kejelasan lafal

bicara pada kegiatan mengajar (pidato) di dalam ruangan (<1.2 detik).

Statistical Reverberation Time dan Decay di Ruang Microteaching Alternatif A

Speech

Music

ms

100

200

300

400

500

600

700

800

900

100Hz 1kHz 10kHz

Sabine Norris-Eyring Millington-Sette

STATISTICAL REVERBERATION TIME micro

dB

-100

-90

-80

-70

-60

-50

-40

-30

-20

-10

0ms 40ms 80ms 120ms 160ms 200ms 240ms 280ms 320ms 360ms 400ms

Early Decay Time (10dB) Reverberation Time (60dB)

EXISTING SOUND RAYS - Relative Levels Rays: 1000 (16 Reflections)

Statistical Reverberation Time dan Decay di Ruang Kelas Alternatif A

Speech

Music ms

110

220

330

440

550

660

770

880

990

100Hz 1kHz 10kHz

Sabine Norris-Eyring Millington-Sette

STATISTICAL REVERBERATION TIME classroom

dB

-120

-110

-100

-90

-80

-70

-60

-50

-40

-30

-20

-10

0ms 40ms 80ms 120ms 160ms 200ms 240ms 280ms 320ms 360ms 400ms

Early Decay Time (10dB) Reverberation Time (60dB)

EXISTING SOUND RAYS - Relative Levels Rays: 1000 (16 Reflections)

Statistical Reverberation Time dan Decay di Ruang Microteaching Alternatif B

Page 25: LAPORAN PERANCANGAN

Speech

Music

ms

200

400

600

800

1000

1200

1400

1600

1800

100Hz 1kHz 10kHz

Sabine Norris-Eyring Millington-Sette

STATISTICAL REVERBERATION TIME micro

dB

-80

-74

-68

-62

-56

-50

-44

-38

-32

-26

-20

-14

-8

-2

0ms 20ms 40ms 60ms 80ms 100ms 120ms 140ms 160ms 180ms 200ms

Early Decay Time (10dB) Reverberation Time (60dB)

EXISTING SOUND RAYS - Relative Levels Rays: 1000 (8 Reflections)

Statistical Reverberation Time dan Decay di Ruang Kelas Alternatif B

Speech

Music

ms

200

400

600

800

1000

1200

1400

1600

1800

100Hz 1kHz 10kHz

Sabine Norris-Eyring Millington-Sette

STATISTICAL REVERBERATION TIME classroom

dB

-80

-74

-68

-62

-56

-50

-44

-38

-32

-26

-20

-14

-8

-2

0ms 30ms 60ms 90ms 120ms 150ms 180ms 210ms 240ms 270ms 300ms

Early Decay Time (10dB) Reverberation Time (60dB)

EXISTING SOUND RAYS - Relative Levels Rays: 1000 (8 Reflections)

Hasil kalkulasi decay time dan reverberation time menunjukkan hasil yang baik.

Grafik reverberation time sebagian besar berada pada area biru yang menandakan

kualitas baik untuk berpidato. Grafik decay juga menunjukkan hasil mendekati garis

reverberation yang artinya cukup kuat kejelasannya dan tidak cepat menghilang

sehingga menyebabkan bunyi terputus-putus.