laporan partisipatif persebaran wisata kuliner sepanjang jalan mulyosari

30
i PEMETAAN PARTISIPATIF WISATA KULINER (STUDI KASUS: KELURAHAN KALISARI KECAMATAN MULYOREJO, SURABAYA TIMUR) Disusun Oleh: Muhammad Irsyadi Firdaus 3512100015 Kelas: Pemetaan Partisipatif - A Dosen: Hepi Hapsari Handayani, ST., MSc. JURUSAN TEKNIK GEOMATIKA FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER SURABAYA 2015

Upload: muhammad-irsyadi-firdaus

Post on 16-Apr-2017

453 views

Category:

Engineering


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Partisipatif Persebaran Wisata Kuliner Sepanjang Jalan Mulyosari

i

PEMETAAN PARTISIPATIF

WISATA KULINER (STUDI KASUS: KELURAHAN KALISARI

KECAMATAN MULYOREJO, SURABAYA TIMUR)

Disusun Oleh:

Muhammad Irsyadi Firdaus 3512100015

Kelas:

Pemetaan Partisipatif - A

Dosen:

Hepi Hapsari Handayani, ST., MSc.

JURUSAN TEKNIK GEOMATIKA

FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN

INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

SURABAYA

2015

Page 2: Laporan Partisipatif Persebaran Wisata Kuliner Sepanjang Jalan Mulyosari

ii

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala

limpahan Rahmat, Hidayah dan Karunia-Nya, sehingga penulisa dapat

menyelesaikan laporan pemetaan partisipatif dengan judul “Pemetaan Partisipatif

Wisata Kuliner” ini dengan baik.(Study Kasus: Kelurahan Kalisari, Kecamatan

Mulyorejo, Surabaya)” ini dengan baik.

Selama pelaksanaan kerja praktik, banyak pihak yang telah membantu

penulis sehingga kerja praktik ini dapat berjalan dengan baik. Penulis mengucapkan

terima kasih sebesar-besarnya kepada:

1. Orang tua atas doa dan restu serta atas semua dukungan selama pembuatan

laporan.

2. Bapak Dr. Ir. Muhammad Taufik selaku Ketua Jurusan Teknik Geomatika

FTSP ITS.

3. Ibu Hepi Hapsari Handayani, ST., MSc. selaku dosen pengajar mata kuliah

pemetaan partisipatif.

4. Sahabat-sahabat Teknik Geomatika – ITS Angkatan 2012 atas dukungan

dan semangat yang telah diberikan.

Penulis menyadari masih terdapat kekurangan dalam penulisan laporan ini.

Oleh karena itu, kritik dan saran sangat kami harapkan untuk perbaikan laporan ini.

Surabaya, November 2015

Penulis

Page 3: Laporan Partisipatif Persebaran Wisata Kuliner Sepanjang Jalan Mulyosari

iii

DAFTAR ISI

Halaman Judul ............................................................................................... i

Kata Pengantar .............................................................................................. ii

Daftar Isi........................................................................................................ iii

Daftar Gambar ............................................................................................... iv

Daftar Tabel .................................................................................................. v

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1

1.1. Latar Belakang ................................................................................. 1

1.2. Rumusan Masalah ............................................................................ 2

1.3. Tujuan .............................................................................................. 2

1.4. Manfaat ............................................................................................ 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA .................................................................... 3

2.1. Pemetaan Partisipatif ....................................................................... 3

2.2. Pengertian Restoran, Café dan Warung ........................................... 5

2.3. Sistem Koordinat ............................................................................. 6

2.4. Unsur-unsur Peta .............................................................................. 7

BAB III METODOLOGI .............................................................................. 11

3.1. Lokasi Penelitian ........................................................................... 11

3.2. Data dan Peralatan ......................................................................... 11

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .................................................... 14

3.1. Hasil .............................................................................................. 11

3.2. Analisa ........................................................................................... 18

BAB V PENUTUP ...................................................................................... 21

5.1. Kesimpulan .................................................................................... 21

5.2. Saran .............................................................................................. 22

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 23

LAMPIRAN ................................................................................................ 24

Page 4: Laporan Partisipatif Persebaran Wisata Kuliner Sepanjang Jalan Mulyosari

iv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Arti simbol – symbol garis. .......................................................... 8

Gambar 2 Arti simbol.................................................................................... 9

Gambar 3 Skala garis. ................................................................................... 9

Gambar 4 Skala garis. ................................................................................... 10

Gambar 5 Lokasi penelitian. ......................................................................... 11

Gambar 6 Flowchart pengolahan data........................................................... 12

Gambar 7 Peta dasar Jalan. ........................................................................... 16

Gambar 8 Peta dasar bangunan. .................................................................... 16

Gambar 9 Peta dasar vegetasi. ...................................................................... 17

Gambar 10 Peta dasar water body. ................................................................ 17

Gambar 11 Peta dasar sepanjang jalan mulyosari ........................................ 17

Gambar 12 Peta overlay kelurahan kalisari dengan data koordinat kuliner. . 18

Gambar 13 Melakukan wawancara dengan perangkat kelurahan

kalisari surabaya. ........................................................................ 24

Gambar 14 Pizza Hut. ................................................................................... 24

Gambar 15 Kedai mas bro............................................................................. 24

Gambar 16 Coffee Grande. ........................................................................... 25

Gambar 17 Tampilan Website Coffee Grande. ............................................. 25

Gambar 18 Tampilan Website Pizza Hut. ..................................................... 25

Page 5: Laporan Partisipatif Persebaran Wisata Kuliner Sepanjang Jalan Mulyosari

v

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Daftar Zone Proyeksi UTM dan TM 30 untuk Wilayah Indonesia. . 7

Tabel 2 Daftar Koordinat UTM Kuliner Sepanjang Jalan Mulyosari. .......... 14

Tabel 3 Daftar Koordinat TM 30 Kuliner Sepanjang Jalan Mulyosari. ........ 15

Tabel 4 Selisih Koordinat GPS dengan Koordinat di Lapangan. ................. 19

Tabel 5 Daftar Koordinat TM 30 Kuliner Sepanjang Jalan Mulyosari. ........ 21

Page 6: Laporan Partisipatif Persebaran Wisata Kuliner Sepanjang Jalan Mulyosari

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Konsep dasar dari pada Pemetaan Partisipatif adalah informasi yang

dituangkan kedalam pemetaan yang didasari oleh penguatan masyarakat

dalam spatial dan pengambilan keputusan ditingkat masyarakat/desa.

Informasi merupakan salah satu unsur penting yang sangat diperlukan dalam

memecahkan berbagai permasalahan. Informasi yang benar dan akurat akan

turut menentukan berhasil tidaknya suatu tindakan atau keputusan, terutama

dalam memecahkan suatu persoalan. Selain itu informasi juga merupakan

satu hal yang sangat berpengaruh dalam menentukan pandangan dan

pemikiran terhadap suatu hal, yang pada akhirnya menentukan juga

tindakan yang akan diambil.

Dalam memecahkan berbagai permasalahan yang dihadapi dalam

pengelolaan sumber daya , pariwisata atau fasilitas yang berbasis

masyarakat khususnya Wisata Kuliner, juga sangat diperlukan informasi

yang akurat mengenai persebaran dan informasi wisata kuliner itu sendiri.

Baik secara fisik maupun dari segi ekomoninya. Pola-pola hubungan yang

terjadi antara unsur fisik dan ekonomi dalam pengelolaan wisata kuliner

merupakan informasi yang sangat penting untuk dipertimbangkan dalam

memecahkan berbagai permasalahan seperti misalnya konflik yang terjadi

atau dalam pembuatan perencanaan dan perbaikan lahan.

Dalam hal ini informasi yang benar dan akurat akan turut menentukan

sejauh mana permasalahan bisa diidentifikasi, dikaji, atau bahkan

diramalkan. Kemudian hal-hal tersebut akan menjadi dasar dalam

menentukan cara-cara atau pertimbangan-pertimbangan yang dilakukan

dalam memecahkan permasalahan tadi. Di sini cara mendapatkan dan

mengambil informasi sangat menentukan informasi yang didapat. Pemetaan

merupakan salah satu cara atau metode pengambilan informasi langsung

dari lapangan, khususnya yang berhubungan dengan hal-hal yang bersifat

fisik, sejalan dengan itu pemetaan juga bisa mencakup aspek-aspek sosial,

budaya, dan ekonomi. Peta-peta yang menggambarkan kondisi-kondisi

tersebut secara benar akan turut mempengaruhi pengambilan keputusan

yang berhubungan dengan pengelolaan sumber daya yang menyeluruh.

Pengambilan keputusan (yang didasarkan pertimbangan-pertimbangan)

secara menyeluruh dalam pengelolaan sumber daya berbasis masyarakat

sangatlah penting.

Dalam melakukan pengambilan data dan pembuatan peta dalam

pengelolaan sumber daya berbasis masyarakat, juga mutlak diperlukan

keterlibatan yang menyeluruh dari berbagai pihak seperti masyarakat yang

langsung berhubungan dengan sumber daya, pemerintah di berbagai

tingkatan, organisasi-organisasi atau individu-individu di luar keduanya

seperti misalnya LSM, pihak swasta, tokoh masyarakat, dsb. Karena selain

dari fakta fisik di lapangan, pihak-pihak tersebut juga merupakan sumber

informasi penting yang sebetulnya juga bisa “dipetakan”. Metode pemetaan

Page 7: Laporan Partisipatif Persebaran Wisata Kuliner Sepanjang Jalan Mulyosari

2

partisipatif bisa dijadikan satu cara yang dilakukan dalam proses tersebut,

karena didalamnya berusaha untuk meningkatkan peran semua pihak-pihak

tadi dalam pengumpulan informasi dan pengambilan keputusan.

Pengolahan informasi juga sangat berperan penting dalam mendukung

terciptanya pengambilan keputusan yang menyeluruh tadi. Karena pada

proses inilah data dikumpukan, diproses (diseleksi dan “dimanipulasi”)

sesuai maksud dan tujuan pengambilan data, serta pada akhirnya

ditampilkan. Kemampuan pihak-pihak yang terlibat dalam mengolah data

dan informasi tersebut tentu saja sangat berpengaruh, bisa jadi informasi

atau fakta penting pada akhirnya bisa terlihat jadi tidak penting jika

pengolahan data dan informasinya juga kurang baik, begitu juga sebaliknya.

Dalam mewujudkan hal tersebut maka diperlukan sebuah pemetaan

partisipatif tentang wisata kuliner di kelurahan kalisari, kecamatan

mulyorejo Surabaya sebagai upaya untuk memberikan informasi kepada

masyarakat tentang wisata kuliner tersebut sehingga dapat digunakan dalam

pengambilan keputusan atau pembuatan kebijakan yang lebih efektif dan

efisien.

1.2. Rumusan Masalah

1. Bagaimana pengambilan data pemetaan partisipatif wisata kuliner?

2. Bagaimana mengelolah data hasil pemetaan partisipatif wisata kuliner?

3. Bagaimana menampilkan informasi peta partisipatif wisata kuliner di

kelurahan kalisari kecamatan mulyorejo Surabaya?

1.3. Tujuan

Adapun tujuan dari Pemetaan Partisipatif ini adalah menggambarkan

peta kuliner kelurahan kalisari, dimaksudkan agar masyarakat desa secara

partisipatif dapat menggambarkan tata letak wisata kuliner yang terdapat

pada kelurahan yang ditempati dan digarapnya di atas media kertas agar

secara transparan dapat diketahui oleh masyarakat luas tentang kondisi dan

situasi aktual kuliner di kelurahan tersebut, lebih lanjut peta tersebut dapat

dipergunakan sebagai alat bantu dalam perencanaan tata ruang dan

pengembangan wisata kuliner di kelurahan kalisari.

1.4. Manfaat

1. Meningkatkan peran pihak lokal dalam melakukan kegiatan yang

berhubungan dengan pengambilan dan pengolahan data dan informasi

(secara khusus dengan pemetaan) di wilayahnya masing-masing.

2. Meningkatkan kemampuan masyarakat dalam melakukan pemetaan dan

pengukuran lahan mereka.

3. Peta Partisipatif Kuliner di Kelurahan Kalisari Kecamatan Mulyosari,

Surabaya.

Page 8: Laporan Partisipatif Persebaran Wisata Kuliner Sepanjang Jalan Mulyosari

3

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pemetaan Partisipatif

Peta merupakan penyajian grafis bentuk ruang dan hubungan

keruangan antara berbagai perwujudan dan yang diwakili. Peta merupakan

bidang datar dan objek yang digambarkan pada peta-peta pada umumnya

terletak pada permukaan bumi, sehingga digunakan skala dan sistem

proyeksi untuk menggambarkan yang sebenarnya.

Menurut Prihandito (1998), peta merupakan gambar permukaan

bumi pada bidang datar dalam ukuran yang lebih kecil. Dalam hal ini posisi

titik-titik pada peta ditentukan terhadap sistem siku-siku x dan y, sedangkan

posisi titik-

menunjukkan atau memberikan informasi tentang letak-letak benda di bumi

dalam ukuran yang lebih kecil. Selain itu ada pula pendapat lain

menyatakan peta merupakan penyajian grafis bentuk ruang dan hubungan

keruangan antar berbagai perwujudan yang diwakili, Kals (1983).

Pengambilan data dan informasi di lapangan yang melibatkan

partisipatif aktif dari masyarakat desa sebagai perencanaan dan pemberi

informasi disebut sebagai pemetaan secara partisipatif. Pemetaan partisipatif

menurut Hidayat dkk (2005) yaitu suatu metode pemetaan yang

menempatkan masyarakat sebagai pelaku pemetaan di wilayahnya,

sekaligus juga akan menjadi penentu perencanaan pengembangan wilayah

mereka sendiri. Sedangkan menurut Anonim (2003) pemetaan partisipatif

adalah cara yang dapat digunakan oleh masyarakat desa atau dengan

mendapat asistensi dari pihak lain, untuk mengenali kembali kondisi ruang

yang sebenarnya dari suatu wilayah adat atau desa, mendokumentasikan

berbagai hal yang berhubungan dengan ruang yang dibangun oleh

mayarakat sendiri, menjadi alat bukti tentang klaim suatu wilayah dan bisa

dibaca dengan mudah oleh pihak-pihak laindi luar desa (pemerintah, orang

desa lain, perguruan tinggi dan masyarakat luas). Lebih lanjut Anonim

(2003) menyebutkan bahwa pemetaan partisipatif adalah suatu cara yang

digunakan untuk mengenali kembali kondisi ruang yang sebenarnya dari

suatu wilayah dan mendokumentasikan potensi sumber dayanya (hal-hal

yang berkaitan dengan wilayah tersebut), yang dibuat secara bersama-sama

dengan masyarakat.

Peta bagi masyarakat sangat penting artinya sebab dapat digunakan

sebagai advokasi untuk memagari wilayahnya dari ancaman pihak luar dan

media negoisasi dengan pihak luar yang berkeinginan untuk investasi dalam

wilayah kelolanya, juga untuk kepentingan penyusunan kawasan

(intensifikasi pertanian dan lahan) dan perubahan kebijakan pemerintah

daerah.

Menurut Hidayat dkk (2005) ciri-ciri pemetaan partisipatif adalah:

1. Melibatkan seluruh anggota masyarakat.

2. Masyarakat menentukan sendiri proses yang berlansung.

Page 9: Laporan Partisipatif Persebaran Wisata Kuliner Sepanjang Jalan Mulyosari

4

3. Proses pemetaan dan peta yang dihasilkan bertujuan untuk kepentingan

masyarakat.

4. Sebagian besar informasi yang terdapat dalam peta berasal dari

pengetahuan masyarakat setempat.

5. Masyarakat menetukan sendiri penggunaan peta yang dihasilkan.

Anonim (2003) mengatakan bahwa pemetaan partisipatif dibagi

menjadi tiga kelompok besar yaitu:

1. Manfaat utuk komunitas itu sendiri yaitu:

a. Untuk menyatukan, mencatat dan mengesahkan pengetahuan

tradisional yang memang sudah tumbuh dalam masyarakat.

b. Untuk pengorganisasian masyarakat dan meningkatkan kesadaran

mengenai masalah-masalah tanah dan lingkungan.

c. Untuk perencanaan, pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya alam

komunitas.

d. Untuk meningkatkan kapasitas komunitas dalam komunikasi dan

menjalin kerjasama dengan pihak luar.

e. Untuk menegaskan dan menegoisasi klaim wilayah adat.

f. Manfaat untuk pihak-pihak yang menjadi fasilator pemetaan

komunitas.

g. Meningkatkan pemahaman terhadap seluk beluk dan tata cara

kehidupan komunitas.

h. Meningkatkan pemahaman tentang bentang alam dan klaim

komunitas.

i. Meningkatkan kemampuan bekerja menggunakan metode-metode

partisipatif.

j. Menumbuhkan kesadaran tentang peliknya permasalahan yang

dialami komunitas dan keberpihakan.

2. Manfaat untuk pemerintah atau pengambilan kebijakan

a. Adanya informasi tentang wilayah-wilayah institusi lokal dan

klaimnya yang akan sangat bermanfaat dalam administrasi

pemerintahan

b. Adanya informasi ruang detail yang bisa dimanfaatkan untuk dasar

pengambilan keputusan

c. Biaya yang murah.

Selanjutnya Anonim (20003), menekankan bahwa pemetaan

partisipatif lebih diarahkan sebagai suatu media untuk memunculkan

inisiatif masyarakat memberikan peluang seluas-luasnya kepada masyarakat

tentang apa yang perlu dicatat, memberikan kesempatan bagi masyarakat

untuk mempelajari lebih banyak tentang ruang kelola mereka, merupakan

sebuah kesempatan untuk membuat peta menjadi lebih baik, serat

merupakan media saling belajar satu sama lain.

Monberg, dkk (1996) dan Arianto (2001), menyatakan bahwa

pemetaan mayarakat biasanya digunakan untuk berbagai alasan dan tujuan

seperti:

Page 10: Laporan Partisipatif Persebaran Wisata Kuliner Sepanjang Jalan Mulyosari

5

a. Mendokumentasikan sistem tata guna lahan pada saat pemetaan dam

membahas rencana pengelolaan sumber daya yang ada di waktu yang

akan datang.

b. Mendokumentasikan kepemilikan tanah untuk mendapat pengakuan

dari pemerintah, mendokumentasikan situs kultural (tempat-tempat

sakral, perkuburan, desa yang telah ditinggalkan dan sejarah lokal)

untuk memperkuat identitas adat.

c. Menyelesaikan berbagai masalah menyangkut konflik kepemilikan

sumber daya oleh berbagai pihak pemanfaatan lahan.

d. Penetapan batas-batas secara partisipatif (misalnya daerah-daerah

konservasi).

e. Menumbuhkan partisipatif di dalam perencanaan tata guna lahan

regional.

2.2. Pengertian Restoran, Café dan Warung

Dilihat dari arti kata, restoran berasal dari kata “re-store” yang berarti

mengembalikan atau memperbaiki kondisi setelah orang bekerja. Dengan

kegiatan tersebut orang akan mengalami kehilangan energi atau kalori untuk

itu diperlukan upaya pemulihan dengan mengkonsumsi makanan atau

minuman di suatu tempat. Tempat dimana seseorang dapat mengembalikan

tenaga atau kalori dalam tubuh dinamakan “restoration”. Restoration

kemudian berubah menjadi “Restaurant” (bahasa Inggris) dan restoran

(bahasa Indonesia).

Restoran sama halnya dengan rumah di lingkungan keluarga. Rumah

yang menyenangkan dan mengesankan akan mempunya watak dan ciri khas

tersendiri. Tamu yang datang ke rumah kita akan merasa senang dan

terkesan dengan penerimaan kita yang ramah, hangat, dekorasi yang sesuai

dan serasi, perabotan bersih serta udara yang segar di dalam ruangan. Di

Restoran tamu diharapkan akan merasa senang dan terkesan dengan

makanan karena hidangan yang beraneka ragam.

Cafe adalah kedai kopi yang informal restoran yang menawarkan

berbagai macam makanan panas dan dibuat untuk memesan sandwich. Ini

berbeda dari sebuah kedai kopi yang terbatas-menu pendirian yang berfokus

pada penjualan kopi. Tergantung pada yurisdiksi, cafe mungkin lisensi

untuk melayani alkohol. Istilah juga dapat merujuk ke rumah makan atau

restoran dengan fasilitas hotel. Di banyak negara, bagaimanapun, istilah

"cafe" menandakan apa kira-kira "kedai kopi" menandakan di negara-negara

berbahasa Inggris (lihat di bawah). Di Amerika yang melayani di warung

kopi yang kebetulan ke penyajian makanan, dan mereka mungkin atau tidak

menyediakan minuman beralkohol.

Cafe kebanyakan untuk anak-anak muda duduk-duduk dan ngobrol

dengan suasana yang santai dan bebas. Serta makanan yang ditawarkan

biasanya makanan yang ringan dan harganya terjangkau oleh anak-anak

muda.

Warung adalah usaha kecil milik keluarga yang berbentuk kedai, kios,

toko kecil, atau restoran sederhana — istilah "warung" dapat ditemukan di

Page 11: Laporan Partisipatif Persebaran Wisata Kuliner Sepanjang Jalan Mulyosari

6

Indonesia dan Malaysia. Warung adalah salah satu bagian penting dalam

kehidupan keseharian rakyat Indonesia.

Terdapat banyak jenis warung, umumnya berbentuk toko kecil seperti

gerobak dorong beratap yang menjual minuman dingin dalam kemasan

botol (seperti teh botol), kudapan, permen, rokok, krupuk, dan berbagai

macam barang-barang keperluan sehari-hari. Bahkan terdapat warung

terapung, yakni perahu yang difungsikan sebagai warung. Sementara

warung yang menjual makanan umumnya dapat menjual penganan

sederhana gorengan seperti pisang goreng dan kopi. Selain menjual

masakan Indonesia, beberapa warung menjual makanan asia dan barat,

makanan seperti nasi goreng dan mi goreng lazim ditemukan di warung.

Beberapa warung yang menjual makanan barat bahkan menjual roti,

panekuk, sup, ikan bakar, steak dan pizza.

Istilah "warung" juga merujuk kepada toko atau kedai, dan menjadi

dasar istilah lain, termasuk wartel (kependekan dari warung telepon) dan

warnet (kependekan dari warung internet).

2.3. Sistem Koordinat

Sistem koordinat TM 3 biasa disebut juga sistem koordinat BPN

(Badan Pertanahan Nasional), karena yang menggunakan sistem koordinat

ini adalah BPN. Biasanya menggunakannya dalam peta – peta kadastral atau

perkebunan. BPN telah menggunakan sistem koordinat TM 3 ini sejak tahun

1997. Sistem koordinat UTM dan TM 3 sama-sama menggunakan

Transverse mercator, berikut perbedaan antara sistem koordinat UTM dan

TM 3 :

a.i.1. TM 3 memiliki lebar zona 3 derajat, sedangkan UTM

memiliki lebar zona 6 derajat.

2 Satu zona UTM dibagi dua menjadi zona TM3, sebagai contoh :

zona 49, terdapat dua zona TM 3 yaitu zona 49.1 dan 49.2.

3 False easting tiap zona TM 3 adalah 200.000, sedangkan untuk

UTM adalah 500.000.

4 False northing untuk tiap zona TM 3 adalah 1.500.000, sedangkan

untuk UTM adalah 10.000.000.

5 Meridian Central di TM3 berbeda dengan UTM. Tetapi prinsipnya

sama. Zona-zona UTM dibagia dua, meridian di setiap zona yang

dibagi dua tersebut otomatis menjadi meridian central.

6 Faktor skala untuk TM 3 adalah 0,9999 , sedangkan UTM adalah

0,9996

Page 12: Laporan Partisipatif Persebaran Wisata Kuliner Sepanjang Jalan Mulyosari

7

Tabel 1 Daftar Zone Proyeksi UTM dan TM-3° untuk Wilayah

Indonesia

2.4. Unsur-Unsur Peta

Peta yang baik memberikan informasi yang benar. Peta yang baik

memberikan informasi keadaan suatu daerah. Peta yang baik menunjukkan

letak dan jarak suatu tempat secara jelas dan pasti. Peta yang baik memuat

sejumlah unsur.

Ada enam unsur dalam sebuah peta yang baik. Keenam unsur itu

adalah judul peta, garis tepi peta, legenda, skala, penunjuk arah (mata

angin), dan garis astronomi.

1. Judul peta

Judul peta menunjukkan nama peta. Judul peta ditulis di bagian atas

dengan huruf yang menonjol. Misalnya, Peta Jawa Barat, Peta Kalimantan,

Peta Indonesia, dan sebagainya.

2. Garis tepi peta

Garis tepi peta adalah batas-batas pinggir gambar peta. Fungsi garis

tepi untuk menulis angka-angka derajat astronomis.

3. Legenda

Page 13: Laporan Partisipatif Persebaran Wisata Kuliner Sepanjang Jalan Mulyosari

8

Legenda adalah keterangan-keterangan yang menjelaskan simbol-

simbol pada peta. Biasanya legenda terletak di bagian bawah sebelah kiri

ataupun kanan. Sedangkan simbol ialah gambar yang digunakan untuk

mewakili objek-objek dalam peta. Misalnya simbol untuk danau, sungai,

jalan, rel kereta, ibukota provinsi, batas kabupaten, dan sebagainya.

Pemakai peta bisa melihat keadaan suatu wilayah. Simbol-simbol peta

berbentuk warna, garis, dan gambar.

a. Warna

Arti warna-warna dalam peta sebagai berikut.

Warna hijau menunjukkan dataran rendah.

Warna kuning menunjukkan dataran tinggi.

Warna cokelat menunjukkan daerah pegunungan.

Warna putih menunjukkan puncak pegunungan yang tertutup salju.

Warna biru menunjukkan daerah perairan (laut, sungai, danau).

Warna biru untuk laut, dibedakan ketajamannya. Gunanya untuk

menunjukkan kedalaman laut. Warna biru tua untuk laut dalam dan

biru muda untuk laut dangkal.

b. Garis

Arti simbol-simbol garis pada peta sebagai berikut.

Gambar 1. Arti simbol-simbol garis

c. Gambar

Ada banyak gambar simbol dalam peta. Arti gambar-gambar

simbol dalam peta sebagai berikut.

Page 14: Laporan Partisipatif Persebaran Wisata Kuliner Sepanjang Jalan Mulyosari

9

Gambar 2. Arti simbol

4. Skala

Skala adalah perbandingan jarak pada peta dengan jarak yang

sesungguhnya. Sebuah peta selalu dibuat jauh lebih kecil dari keadaan

yang sebenarnya. Akan tetapi, letak, jarak, dan arahnya seperti keadaan

yang sebenarnya.

Ada dua macam jenis skala, yaitu skala angka dan skala garis. Mari

kita bahas keduanya.

a. Skala angka (skala numerik)

Skala angka disebut juga skala perbandingan. Skala biasanya ditulis

di bagian bawah. Misalnya dalam sebuah peta kita menemukan Skala

1:10.000 (dibaca 1 berbanding 10.000). Ini berarti bahwa jarak 1 cm pada

peta sama dengan 10.000 cm di permukaan bumi. Atau 1 cm pada peta

sama dengan 100 m atau 0,1 km jarak yang sebenarnya.

Misalnya, jarak antara kota A ke kota B di peta adalah 5 cm. Ini

berarti jarak yang sebenarnya dari kota A ke kota B adalah 5 cm X

10.000 cm = 50.000 cm. Kalau dinyatakan dalam meter berarti 500

meter. Kalau dinyatakan dalam kilometer berarti 0,5 km.

b. Skala garis

Skala ini ditunjukkan oleh garis lurus yang dibagi dalam

bagianbagian yang sama. Panjang masing-masing ruas = 1 cm. Mari kita

pelajari contoh skala garis berikut ini.

Gambar 3. Skala Garis

Page 15: Laporan Partisipatif Persebaran Wisata Kuliner Sepanjang Jalan Mulyosari

10

Skala garis di atas berarti bahwa 1 cm di peta sama dengan 1 km di

tempat sebenarnya. Bagaimana mengubah skala angka menjadi skala

garis? Mari kita belajar dari contoh berikut. Misalnya dalam sebuah peta

tertulis skala angka 1 : 5.000.000. Kamu tahu ini berarti 1 cm pada peta

sama dengan 5.000.000 cm pada jarak yang sebenarnya (di muka bumi).

Atau, 1 cm pada peta sama dengan 50 km pada jarak sesungguhnya. Jika

skala angka tersebut diubah ke skala garis, gambarnya sebagai berikut.

Gambar 4. Skala Garis

Page 16: Laporan Partisipatif Persebaran Wisata Kuliner Sepanjang Jalan Mulyosari

11

BAB III

METODOLOGI

3.1 Lokasi Penelitian

Lokasi dilakukan di kelurahan kalisari, kota surabaya, yang berada

di sepanjang jalan mulyosari

Gambar 5. Lokasi Penelitian

3.2 Data Dan Peralatan

1. Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: Peta Kelurahan

Kalisari, Kecamatan Mulyorejo, Surabaya dan

2. Peralatan

Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa

perangkat keras yaitu GPS Navigasi dan Perangkat Lunak yaitu Global

Mapper v. 14.0, AutoCAD Land Desktop 2009, Microsoft Word.

Page 17: Laporan Partisipatif Persebaran Wisata Kuliner Sepanjang Jalan Mulyosari

12

Gambar 6. Flowchart pengolahan data

Keterangan:

1. Studi Literatur

Sebelum melakukan penelitian harus terlebih dahulu melakukan studi literatur

mengenai pemetaan partisipatif, transformasi koordinat, overlay peta dll.

2. Pengumpulan Data

Adapun data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data gps navigasi, data

kuliner di sepanjang jalan mulyosari, data peta dasar kelurahan. Semua data

tersebut nantinya akan di overlaykan sehingga membentuk sebuah peta partisipatif

3. Transformasi Koordinat

Sistem koordinat pada gps navigasi adalah koordinat UTM sedangkan sistem

koordinat pada peta dasar kelurahan adalah TM 30 sehingga dibutuhkan

transformasi koordinat dari UTM ke TM 30. Untuk mentransformasikan dapat

secara manual/perhitungan dapat juga secara online di alamat berikut:

http://www.hariep.com/transformasi/. Zona TM 30 untuk daerah sepanjang

mulyosari berada pada zona 49.2.

4. Overlay

Hasil yang diperoleh pada gpv navigasi yang sudah di transformasikan ke

koordinat TM 30 dan menjadi point maka langkah selanjutnya adalah

Page 18: Laporan Partisipatif Persebaran Wisata Kuliner Sepanjang Jalan Mulyosari

13

mengoverlaykan data point gps navigasi tersebut dengan peta dasar kelurahan

tersebut jika tidak bisa di overlaykan maka prosesnya harus kembali mengukur

koordinat di lapangan tetapi jika sudah sesuai dengan peta dasar maka di

overlaykan dengan data kuliner sebagai atributnya.

5. Analisa

Menganalisa hasil dari overlay peta tersebut, menganalisa hasil transformasi

koordinat dan menganalisa hasil dari pengukuran di lapangan dengan

menggunakan gps navigasi. Setelah hasil di analisa maka dapat disimpulkan apa

yang menjadi tujuan dari penelitian tersebut.

6. Pelaporan

Selanjutnya melakukan pelaporan hasil penelitian, adapun bentuk pelaporannya

yaitu laporan pemetaan partisipatif wisata kuliner sepanjang jalan mulyosari dan

peta partisipatif wisata kuliner sepanjang jalan mulyosari.

Page 19: Laporan Partisipatif Persebaran Wisata Kuliner Sepanjang Jalan Mulyosari

14

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1.Hasil

1. Hasil Koordinat Lapangan

Adapun hasil koordinat lapangan wisata kuliner di sepanjang jalan

mulyosari dengan menggunakan gps navigasi adalah sebagai berikut:

Tabel 2. Daftar Koordinat UTM Kuliner Sepanjang Jalan Mulyosari

Nama Kuliner Koordinat

Restaurant

McD 112.7961050000 E ; -7.2664690000 S

Pizza Hut 112.7960650000 E ; -7.2659640000 S

KFC 112.7961130000 E ; -7.2664630000 S

Sederhana 112.7962410000 E ; -7.2681400000 S

Restu Nature 112.7960630000 E ; -7.2659660000 S

Cafe

Dilon 112.7955940000 E ; -7.2616470000 S

Coffe Grande 112.7962550000 E ; -7.2685530000 S

Lunya 112.7964370000 E ; -7.2681710000 S

Kafetien 88 112.7961260000 E ; -7.2663560000 S

Jungle 112.7957920000 E ; -7.2651540000 S

Warung

Kedai Mas Bro 112.7955190000 E ; -7.2599000000 S

Ampera Padang 112.7956650000 E ; -7.2635440000 S

Depot Lezat 112.7955600000 E ; -7.2614800000 S

Belut Goreng 112.7966490000 E ; -7.2693510000 S

Page 20: Laporan Partisipatif Persebaran Wisata Kuliner Sepanjang Jalan Mulyosari

15

Bakso Sapi 112.7966480000 E ; -7.2693430000 S

Padang Siantar 112.7958140000 E ; -7.2654730000 S

Depot Anugrah 112.7955790000 E ; -7.2622680000 S

2. Transformasi Koordinat UTM ke TM 30

Hasil transformasi kordinat UTM ke TM 30 adalah sebagai berikut:

Tabel 3. Daftar Koordinat TM 30 Kuliner Sepanjang Jalan Mulyosari

Nama Kuliner Koordinat

Restaurant

McD 232696.14884667683, 696541.9971475673

Pizza Hut 232691.76847446154, 696597.8441566579

KFC 232697.03265440668, 696542.6600646484

Sederhana 232711.04534708298, 696357.2040933819

Restu Nature 232691.54748617488, 696597.6231361511

Cafe

Dilon 232640.0711758675, 697075.2623563056

Coffe Grande 232712.56136933228, 696311.5325376696

Lunya 232732.68568684903, 696353.7618762881

Kafetien 88 232698.4758721848, 696554.4914453609

Jungle 232661.68178509513, 696687.4356041839

Warung

Kedai Mas Bro 232631.91539064137, 697268.4551885807

Ampera Padang 232647.77435485876, 696865.4824330832

Depot Lezat 232636.3288378094, 697093.7320640092

Belut Goreng 232756.00953081326, 696223.2592711276

Bakso Sapi 232755.89968933188, 696224.1440029952

Page 21: Laporan Partisipatif Persebaran Wisata Kuliner Sepanjang Jalan Mulyosari

16

Padang Siantar 232664.08803795252, 696652.1582283293

Depot Anugrah 232638.37005037468, 697006.5917693697

3. Peta Dasar Jalan

Gambar 7. Peta Dasar Jalan

4. Peta Dasar Bangunan

Gambar 8. Peta Dasar Bangunan

Page 22: Laporan Partisipatif Persebaran Wisata Kuliner Sepanjang Jalan Mulyosari

17

5. Peta Dasar Vegetasi

Gambar 9. Peta Dasar Vegetasi

6. Peta Dasar Water Body

Gambar 10. Peta Dasar Water Body

7. Peta Dasar Sepanjang Jalan Mulyosari

Gambar 11. Peta Dasar Sepanjang Jalan Mulyosari

Page 23: Laporan Partisipatif Persebaran Wisata Kuliner Sepanjang Jalan Mulyosari

18

8. Hasil Overlay Peta Dasar Kelurahan Kalisari dengan Data

Koordinat Kuliner

Gambar 12. Peta Overlay Kelurahan Kalisari dengan Data Koordinat Kuliner

4.2.Analisa

1. Analisa Koordinat Lapangan

Hasil dari survey lapangan dengan menentukan koordinat-

koordinat tempat kuliner di sepanjang jalan mulyosari di dapatkan 17

tempat kuliner yang dibagi kedalam 5 kelas.

Kelas pertama adalah kelas restoran yang terdiri dari McD, Pizza

Hut, KFC, Sederhana, Resto Nature. Sedangkan kelas kedua adalah

café yang terdiri dari Coffee Grande, Lunya Café, Dilon Café, Kafetien

88, Jungle Café. Kemudian, kelas ketiga adalah warung yang terdiri

dari warung bakso sapi, warung belut goring, warung mas bro, ampere

padang, warung lezat, padang siantar, depot anugrah.

Koordinat yang didapat dari survey lapangan dengan menggunakan

GPS Navigasi dengan merek Garmin adalah koordinat geografis dan

koordinat UTM. Hal ini berbeda dengan sistem koordinat pada peta

dasar kelurahan kalisari yang menggunakan sistem koordinat TM 30.

Sehingga diperlukan transformasi koordinat dari sistem koordinat UTM

yang didapat dari gps navigasi ke sistem koordinat TM 30.

2. Analisa Transformasi Koordinat UTM ke TM 30

Hasil transformasi koordinat tempat kuliner dari UTM ke TM 30 di

tampilan pada Tabel 3. Untuk metransformasikan koordinat UTM ke

TM 30 secara online di alamat http://www.hariep.com/transformasi/.

Pada daerah penelitian, berada pada zona 49.2 hal ini dikarena TM

30 merupakan pembagian bujur setiap 30 dari sistem koordinat UTM

jadi untuk setiap zona dibagi menjadi dua, misalnya zona 49 pada UTM

maka pada TM 30 terdapat zona 49.1 dan zona 49.2

Page 24: Laporan Partisipatif Persebaran Wisata Kuliner Sepanjang Jalan Mulyosari

19

Untuk zona 49.2 memiliki batas zona 1110 – 1140 BT sedangkan

meridian tengah 1120 30’ 00” BT. Jika di lihat dari hasil pengukuran di

lapangan pada tempat kuliner untuk semua koordinat pada table 2

berada pada zona 49.2 dengan batas tersebut.

3. Analisa Overlay Peta

Pada proses overlay peta, dari peta dasar kelurahan kalisari dengan

koordinat kuliner yang bersistem koordinat TM 30 didapatkan perbedaan

dari koordinat dilapangan. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor

antara lain:

a. Spesifikasi alat yaitu gps navigasi yang memiliki ketelitian sebesar

3 meter.

b. Waktu pengambilan koordinat, dalam penelitian ini waktu

pengambilan koordinat dilapangan pada jam 11.00 sampai jam

12.00 WIB yang mempengaruhi ketelitian. Waktu yang paling baik

adalah pagi hari dan sore hari.

c. Transformasi koordinat, dalam transformasi koordinat ada

beberapa selisih dari koordinat sebelumnya.

Adapun selisih koordinat dengan kondisi di lapangan adalah

sebagai berikut:

Tabel 4 Selisih Koordinat GPS dengan Koordinat di Lapangan

Nama Kuliner Selisih

Restaurant

McD 11.7 meter

Pizza Hut 7.1 meter

KFC 10.8 meter

Sederhana 2.2 meter

Restu Nature 6.7 meter

Cafe

Dilon 1.3 meter

Coffe Grande 1.2 meter

Lunya 0.3 meter

Kafetien 88 9.7 meter

Jungle 2.1 meter

Page 25: Laporan Partisipatif Persebaran Wisata Kuliner Sepanjang Jalan Mulyosari

20

Warung

Kedai Mas Bro 4,1 meter

Ampera Padang 3.1 meter

Depot Lezat 2.6 meter

Belut Goreng 2.1 meter

Bakso Sapi 1.9 meter

Padang Siantar 0.7 meter

Depot Anugrah 2.2 meter

Page 26: Laporan Partisipatif Persebaran Wisata Kuliner Sepanjang Jalan Mulyosari

21

BAB V

PENUTUP

5.1.Kesimpulan

Adapun kesimpulan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Koordinat tempat kuliner di sepanjang jalan mulyosari kecamatan

mulyorejo Surabaya adalaha sebagai berikut:

Tabel 3. Daftar Koordinat TM 30 Kuliner Sepanjang Jalan Mulyosari

Nama Kuliner Koordinat

Restaurant

McD 232696.14884667683, 696541.9971475673

Pizza Hut 232691.76847446154, 696597.8441566579

KFC 232697.03265440668, 696542.6600646484

Sederhana 232711.04534708298, 696357.2040933819

Restu Nature 232691.54748617488, 696597.6231361511

Cafe

Dilon 232640.0711758675, 697075.2623563056

Coffe Grande 232712.56136933228, 696311.5325376696

Lunya 232732.68568684903, 696353.7618762881

Kafetien 88 232698.4758721848, 696554.4914453609

Jungle 232661.68178509513, 696687.4356041839

Warung

Kedai Mas Bro 232631.91539064137, 697268.4551885807

Ampera Padang 232647.77435485876, 696865.4824330832

Depot Lezat 232636.3288378094, 697093.7320640092

Belut Goreng 232756.00953081326, 696223.2592711276

Bakso Sapi 232755.89968933188, 696224.1440029952

Page 27: Laporan Partisipatif Persebaran Wisata Kuliner Sepanjang Jalan Mulyosari

22

Padang Siantar 232664.08803795252, 696652.1582283293

Depot Anugrah 232638.37005037468, 697006.5917693697

2. Daerah penelitian pada sistem koordinat TM 30 berada di zona 49.2

3. Terdiri dari 5 kelas, diantaranya kelas pertama adalah kelas restoran

yang terdiri dari McD, Pizza Hut, KFC, Sederhana, Resto Nature.

Sedangkan kelas kedua adalah café yang terdiri dari Coffee Grande,

Lunya Café, Dilon Café, Kafetien 88, Jungle Café. Kemudian, kelas

ketiga adalah warung yang terdiri dari warung bakso sapi, warung belut

goring, warung mas bro, ampere padang, warung lezat, padang siantar,

depot anugrah.

4. Selisih koordinat gps navigasi dengan koordinat di lapangan yang

paling besar adalah McD, KFC sedangkan selisih yang paling kecil

adalah Lunya Café dan Warung Padang Siantar.

5.2.Saran

Adapun saran dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Dalam pengambilan koordinat seharusnya pada waktu pagi hari atau

sore hari.

2. Dalam pengambilan data menggunakan alat dengan ketelitian yang

tinggi seperti menggunakan gps geodetik.

Page 28: Laporan Partisipatif Persebaran Wisata Kuliner Sepanjang Jalan Mulyosari

23

DAFTAR PUSTAKA

Badan Informasi Geospasial. 2014. SOP Penyelenggaraan Pemetaan Partisipatif

dan Pengendalian Kualitas Peta Partisipatif. JKPP: Bogor

Environmental Services Program. 2006. Pelatihan Pemetaan Partisipatif di

Sekitar Kawasan Daerah Aliran Sungai Deli Desa Bakum, Kecamatan

Sibolangit, Kabupaten Deli Serdang. USAID: Jakarta

Environmental Services Program. 2007. Buku Panduan Pemetaan Partisipatif

Dengan Peta Kulihat Desaku. USAID: Jakarta

Hapsari, Hepi. dkk. 2014. Pemetaan Partisipatif Potensi Desa (Studi Kasus: Desa

Selopatak, Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto). Jurusan Teknik

Geomatika FTSP ITS: Surabaya

Iwan, Ramses. dkk. 2001. Pemetaan Partisipatif dan Penyelesaian Konflik Batas.

Center For International Forestry Research: Jakarta.

Johana, Feri. Dkk. 2013. Perencanaan Tata Ruang Secara Partisipatif. World

Agroforestry Centre (ICRAF): Bogor.

Page 29: Laporan Partisipatif Persebaran Wisata Kuliner Sepanjang Jalan Mulyosari

24

LAMPIRAN

Lampiran 1. Data Primer

Gambar 13. Melakukan wawancara dengan perangkat kelurahan kalisari, Surabaya.

Lampiran 2. Dokumentasi

Gambar 14. Pizza Hut

Gambar 15. Kedai Mas Bro

Page 30: Laporan Partisipatif Persebaran Wisata Kuliner Sepanjang Jalan Mulyosari

25

Gambar 16. Coffee Grande

Lampiran 3. Data Sekunder

Gambar 17. Tampilan Website Coffee Grande

Gambar 18. Tampilan Website Pizza Hut