laporan penyelidikan tanah gi kalisari mulyosari surabaya

30

Click here to load reader

Upload: imamzuhri

Post on 20-Oct-2015

834 views

Category:

Documents


233 download

TRANSCRIPT

Laporan Penyelidikan Tanah GI Kalisari Mulyosari Surabaya.docx

SR.LDK-01 / JP.DM.04-27 I 2012LAPORAN PENYELIDIKAN TAN AHProyek : Gl. Kalisari. Lokasi : Jl. MulyosariNo.185, Surabaya. Re/asi : Lumintu Dinar Konsorsium, Tangerang.'\o sfl-{ f-GrND ++ &noBC,TESTANA ENGINEERING, INC. Soil Testings & Research Administration

SR.LDK-01 / JP.DM.04-27 t 2012LAPORAN PENYELI DIKAN TAN AHProyek : Gl. Kalisari. Lokasi: Jl. Mulyosari No.185, Surabaya. Re/asi : Lumintu Dinar Konsorsium, Tangerang.DAFTAR ISIl. lNFORL,lASl PROYEKII. TANAH BAWAH III. KAJIAN TEKNISLAMPIRANA.1. Location of Testing Points. A.2. DutchCone Penetrometer Test. A.3. Soil Frofile in Cross Section 1. A.4. Bearing Capacity of Pile Foundation113Surabaya, 26 April 2012. Testana Engineering,,r.(Dimas Anggraito, S.T., M.T.Geotechnical EngineerJl. opak 66, surabaya. Telp-/fax. (031) s6TB329 (Hunting) Etnait. [email protected]

/ ..ta':,i tI. INFORMASI PROYEKNarna proyekLo.kasiRelasiTujuan penyelidikanPekeryaan dilapangan:Level muka tanahPosisititik-titik ujiGl. Kalisari; Penyelidikan tanah. Jl. Mulyosari No.185, Surabaya.Lumintu Dinar Konsorsium, Tangerang. Untuk mengungkapkan kekuatan dan kondisi, serta struktur lapisanz tanah bawah lokasi setempat guna menunjang pererrcanaan pondasi gardu induk. sehingga dapat direrrcanakan pilihan pondasi yang aman, efisien, serta dimungkinkan daiam pelaksanaannya sedapat rnungkin dengan jasalokal yang tersedia (tujuan ekonornis). 5 titik sondir (CPT, Cone penetration lesf), dengan menggunakan penetrometer mekanis model GfuiF, Holland, kapasitas alat 2.S ton sesuai ASTM D-3441 Elevasi muka tanah titik - titik uji sondir tebih tinggir0.8 m terhadap permukaan jalan ybs.(t0.00 m). Lihat Lampiran A1.II. TANAIi BAWAHHasil-hasil pengujian sondir diberikan dalam LampiranA.2- Untuk memperkirakan stratifikasi tanah dasar, dapat digunakan sistem klasifikasi tanah yang diusuikan oleh SchmertmannOyTS) berikut ini.1l i r{roc.g Er C o o,'- Ie -Ero -a,ffb &iat(-kdes E. trq. ki *k k.nr. h,n ,ddL HrRreio Gesekm.qo Gambar7. Sisfem klasffikasitanah yang diusutkan oleh schmeftmann, lg7g.

ffi_"4r..*f--?tr-Sistem klasifikasi yang diusulkan oleh Schmertmann yang telah disajikan pada Gambar1 diatas, relatif mudah diterapkan, dan diperkirakan merupakan sistem klasifikasi tanah yang diyakini lebih mendekati dengan kondisi dilapangan, terutama pada jenis-jenis pengujian sondir. Untuk mendapatkan stratifikasi tanah diperlukan dua parameter, yakni perlawanan ujung sondir, yang menggambarkan pola perlawanan lapisanJapisan tanah dasar (q.), dan rasio gesekkannya (Fn). Selanjutnya pada Tahel/berikut ini menyajikan kedalaman akhir pengujian sondir termasuk nilai q" dikedalaman akhir penetrasi sondir.ffo. Titik sondir@okg/cm?)''r1.2.3.4.5.Kedal.aman akhir penetrasi sondirn!i (m)P erl awa n an uj11ng s;oS-'24.21fi s-218.Cua s-321.O180 s-425.O75 s-517.821A i,.+Pengujian titik-titik sondir terhenti yang tersaji pada Tabel /menginformasikan bahwa penetrasi sondir terhenti pada kedalaman yang bervariasi dari+17 hingga 25 m dengan nilai:e' t-::perlawanan ujung konus dikedalaman akhir bervariasi mulai dari 75 hingga 210 kg/cm2. Lebih lanjut.!-..3 ?iipola perlawanan ujung sondir (q", kg/cmz ), dan rasio gesekkannya (Fn, %) yang disajikan vs kedalaman, diberikan berikut ini.q" ftglcm2)F*(9/o)0 5{, 100 t50 m0 800246810 I fs-1 - -s4t-s-I D-s3a:--s-2 -s3Eo Jt15r (,-s6 ht-- -3fr. -d!7 a ED i Ft--s4 -s6.Tt t( t -i gE 1l..,:F bF=>i a>Gambar 2. Profil perlawanan ujung sondir dan rasio geseknya.

lI:::il1::,:i:.TL Il;lI"Hasil-hasil pengujian sondir, berupa kompilasi data bacaan manometer di lapangan tersaji berupa grafik'? sondir, diberikan dalam Lampiran A.2. Berdasarkan hubungan antara q" (kglcm?1 dan rasio gesekkannya (%), mulai dari permukaan (dalam hal ini dibawah urugan sirtu) hingga kedalaman maks. +17 m, stratifikasi lapisan tanah dasar tersusun oleh lanau berlempung, berkonsistensi sanga_t lunak hingga lunak, dengan dijumpai lensa kepasiran dengan ketebalan maks.t2 m. Lapisan tanah selanjutnya diperkirakan tersusun oleh pasir berlanau dengan variasi tingkat kepadatan mulai dari agak padat hingga padat, sehingga bikonus menjumpai kesulitan didalam menembus lapisaninr, seperti yang ditunjukkan pada pengujian sondir S-2, S-3, dan S-5. Namun untuk lokasi pengujian sondir dititik lain, lapisan pasir ini masih dapat ditembus oleh bikonus. Lapisan tanah selanjutnyadiperkirakan ter$.:sun oleh lanau berlernpung yang memiliki konsistensi kaku hingga sangat kaku.Pengujian titik2 sondir terutama pada titik S-2, S-3, dan S-5 terhenti setelah kapasitas alat uji tercapai (2.50 ton) akibattertahan oleh lapisan kepasiran (lihat Lampiran A.3), sedangkan pengujian sondir S-1 dan S4, terhenti aki.bat kegagalan sistem pengangkuran lapisan tanah dipermukaar;:. Disarankan untuk di lakukan pemboran dalam, minimal disertai denoan SPT (Standard Penefratlon IesU karena tanoa penqujian laniutan vanq menunianq. nilai konus tsb. sevogvanya tidak serta-merta diinterpretasikan sebagai kekuatan tanah vano sebenarnva. ketebalan laoisan keras dan kestabilan tidak diketahui. sehinqoa dikhawatirkan adanva oertemahan kembali oada kedalaman-kedalaman dibawahnva.Profil potongan1 dari Lampiran A.? yang menyajikan perkiraan potongan tanah dasar lokasi setempat diberkan dalam Lampiran 4.3.iii. KAJIATI TEKNISDalam perencanaan pondasi setidaknya harus dipenuhi 2 kriteria penting, yaitu kapasitas dukunq iiin pondasi teroasanq> beban keria, dibawah setiap kemungkinan beban yang dipikulnya, dan kestabllannva (a.1. terhadap pengaruh pengembangan, penurunan konsolidasi, geser, guling, dll) harus aman dan terjamin, deformasinya masih dalam batas-batas yang dapatditerima.Penggunan pondasi dangkal untuk mendukung struktur utama kurang disarankan, mengingat kondisi lapisan tanah dasar yang tersusun oleh lanau berlempung berkonsistensi sangat lunak hingga lunak mencapai kedalamant17 m, menyimpan potensi untuk mengalami pemampatan akibat isobar tegangan yang berasal dari sistem pembebanan gardu induk. Oleh karenanya diberikan alternatif pondasi tiang yang tertancap pada lapisan tanah pendukung@earinglayer) yang stabil dan kokoh jauh dari permukaan untuk mengeliminir pemampatan tanah dasar.

Kapasitas dukung pondasi tiang dihitung berdasarkan pendekatan yang disampaikan oleh Schmeftmaan-Nottingham (1978) menggunakan data sondir S-1. Mempertimbangkan terbatasnya data{ata penyelidikan tanah, dalam melakukan kajian kapasitas dukung pondasitiang menggunakan batasan2 sebagai input di dalam perhitungan, a.l. nilai perlawanan bikonus (q") maks.+ 6MPa dan perlawanan selimut konus (f,) maksimum sebesar 0.1 MPa (Hasil-hasilselengkapnya dapat dilihat pada lampiran A.3):Dab,Sondir.Kedalamgn:(m),,s-1a25x2518 20 20 27 Pracetak18 25 o 30x3C20 34Bor44018 20 27 35aso18 20 38 49Catahn:Kedalaman tiang dihitung dari elevasi muka tanah titik{itik sondir saatpengujian di lapangan, danharus dikoreksi bilamana ditakukan oekeriaan cut/fitt vanq merubah level muka tanahKaoasitas dukunq vano disaiikan. meruoakan kaoasitas dukuno tiqr:lq tunqoal. Perilaku tiang dalam susunan kelompok belum diperhitungkan (diperlukan perencanaan lebih lanjut dan lebih menCetil). Adapun hal-hallain yang perlu diperhatikan pada pelaksanaan tiang adalah sbb.:Tianq Pracetak: -Perlu mempertimbanqkan mobilitas peralatan berat yanq akan dioakai/ _disesuaikan clenoan kondisi mauoun ketentuan oeiizinan pernakaian alat beratpadalokasiprgyekvbs., -Untuk lokasi koiom2 berdekatan denoan dindinq2 bangunan tetanqoa disarankan menggunakan tiang bor untuk menlantisipasi pecah/ retaknya dindingi lantai bangunan yang berimpitan, -Penyambunoan elemeq+lemen tiano dan cara penqelasannya harus dilakukan sebaik mungkin agar tiang tidak menyimpan potensi retak dan patah yang mengundang iegagalan pondasi, -Disarankan untuk dilakukan trial pile. ouna memastikan tiang oracetak teroenetrasi sesuaidenqankedalaman vano direncanakan,.Tianq Bor bor di temoatl : -Diameter dan panjang tiang bor dapat divariasikan sesuai beban kerja maupun kedalaman lapisan-lapisan tanah keras (Tiang bor iniluga ditunjang dengan kemungkinan instalasi tiang yang

/'lr::ljti :::j:ffr,r3,)"lebih mampu menembus lapisan' tanah berbutir padat ataupun tanah kohesif tersementasrr;.= dibandingkan dengan tiang pracetak yang dipancang/ ditekan), -Pelaksanaannya yang minim getaran (cocok untuk lokasiyang padat bangunan), -Untuk meningkatkan hasil pengecoran dapat menggunakan plasticizei', - 'Penggunaantremmie amat disarankan untuk menghindariterjadinya keropos/retak pada tiang.( ----Akhir laporan"-")@ Ct*a*a^,rno?,\W lrlu wMil,wt W%LLAT.ff:Wo U*+a*a-J"ry^*-U^'^y\tb; \-r^UA^{A; iao,l"Pel,aWavtru