laporan narasi ulan agustus 2018 ssr redline … filessr redline indonesia periode pelaporan tanggal...
TRANSCRIPT
LAPORAN NARASI BULAN AGUSTUS 2018
SSR REDLINE INDONESIA
PERIODE PELAPORAN
TANGGAL LAPORAN LAPORAN SEMESTER DISIAPKAN OLEH
31/Agustus/2018 1 Hanjar Makhmucik
RINGKASAN EKSEKUTIF
[Ceritakan secara ringkas aktivitas kegiatan program yang dijalankan oleh SSR selama bulan ini, tuliskan perbandingan
antara apa yang direncanakan dengan implementasi. Berikan alasan/faktor yang mendukung pencapaian target/
pelaksanaan kegiatan]
Pada bulan kedua quartal ini, pelaksanaan program Indonesia HIV Response: Eliminating the AIDS
Epidemic in Indonesia 2030, SSR Redline Indonesia baru memulai kerjasama dengan SR LKNU per
tanggal 13 Juli 2018. Laporan bulan Agustus ini merupakan laporan penjangkauan dan rujukan oleh
rekan-rekan Petugas Lapangan yang bergabung di SSR Redline Indonesia. Wilayah intervensi
program ini meliputi 4 wilayah, yaitu Kota Kediri, Kabupaten Kediri, Kabupaten Tulungagung dan
Kabupaten Madiun. Untuk Kabupaten Madiun Tim SSR mulai melakukan koordinasi untuk
melaksanakan program bagi MSM dan TG yang akan dilakukan oleh Redline Indonesia melanjutkan
SSR yang sebelumnya. Secara program berjalan, Redline baru efektif memulai pelaksanaan program
sesuai dengan workplan. Pelaksanaan program secara managemen lebih banyak melakukan
komunikasi dan kemitraan di semua tatanan stakeholder (Dinkes dan KPA) untuk melihat sejauh
mana dukungan pemerintah terhadap pelaksanaan program GF NFM ini. Dalam kunjungan ke
stakeholder juga memastikan ketersediaan logistik Reagen, KIE dan Kondom sebagai salah satu
kebutuhan dalam penjangkauan dan pemeriksaan VCT di daerah masing-masing.
Penjangkauan dan VCT:
Penjangkauan dan rujukan VCT populasi kunci MSM dan TG sudah aktif dilakukan yaitu di Kota
Kediri, Kabupaten Kediri, Kabupaten Tulungagung dan Kab Madiun.
Kegiatan:
1. FGD dan mobile VCT TG Kab Kediri
2. FGD dan Mobile VCT MSM Kota Kediri
3. FGD dan Mobile VCT MSM dan TG Madiun
4. Mentoring, monitoring dan evaluasi Madiun
5. Advokasi stakeholder Madiun (Dinkes, KPAD, PKM Mejayan dan PKM Bangun sari)
NO INDIKATOR CAPAIAN PER KABUPATEN/ KOTA
KOTA KEDIRI % KEDIRI % TULUNGAGUNG % MADIUN %
1
Jumlah dan Persentase
LSL yang dijangkau
dalam satu semester,
s.d. bulan ini
105 108% 68 142% 96 99% 10 50%
1a
Jumlah Media KIE yang
diberikan dalam satu
semester, s.d. bulan ini
114 73 97 10
1b
Jumlah kondom yang
diberikan dalam satu
semester, s.d. bulan ini
342 219 291 30
1c
Jumlah pelicin yang
diberikan dalam satu
semester, s.d. bulan ini
342 219 291 30
1d
Jumlah sasaran yang
dikontak melalui Virtual
Outreach
0 0 0 0
1e
Jumlah sasaran yang
dikontak melalui Virtual
Outreach dan dikontak
tatap muka
0 0 0 0
2
Jumlah dan Persentase
WARIA yang dijangkau
dalam satu semester,
s.d. bulan ini
4 25% 27 100% 21 84% 9 113%
2a
Jumlah Media KIE yang
diberikan dalam satu
semester, s.d. bulan ini
4 28 28 9
2b
Jumlah kondom yang
diberikan dalam satu
semester, s.d. bulan ini
8 56 56 18
2c
Jumlah pelicin yang
diberikan dalam satu
semester, s.d. bulan ini
8 56 56 18
3
Jumlah dan Persentase
Penasun yang dijangkau
melalui paket layanan
program pencegahan
HIV
N/A N/A N/A N/A
3a
Jumlah Media KIE yang
diberikan dalam satu
semester, s.d. bulan ini
N/A N/A N/A N/A
3b
Jumlah kondom yang
diberikan dalam satu
semester, s.d. bulan ini
N/A N/A N/A N/A
3c
Jumlah pelicin yang
diberikan dalam satu
semester, s.d. bulan ini
N/A N/A N/A N/A
3d
Jumlah alat suntik steril
yang diberikan dalam
satu semester, s.d.
bulan ini
N/A N/A N/A N/A
3e
Jumlah Alkohol Swab
yang diberikan dalam
satu semester, s.d.
bulan ini
N/A N/A N/A N/A
3f
Jumlah sasaran yang
menerima Layanan
PTRM dalam satu
semester, s.d. bulan ini
N/A N/A N/A N/A
4
Jumlah dan Persentase
LSL yang melakukan tes
HIV dan mengetahui
hasilnya
45 85% 24 92% 56 106% 0 0%
5
Jumlah dan Persentase
Waria yang melakukan
tes HIV dan mengetahui
hasilnya
2 22% 18 120% 16 114% 1 25%
6
Jumlah dan Persentase
Penasun yang
melakukan tes HIV dan
mengetahui hasilnya
N/A N/A N/A N/A
7
Jumlah dan Persentase
Penasun yang
menerima layanan
Opioid Substitution
Therapy selama
minimal 6 bulan
berturut-turut
N/A N/A N/A N/A
8 Temuan Kasus baru HIV
(+) LSL 3 1 2 0
9 Temuan Kasus baru HIV
(+) WARIA 0 0 0 0
10 Temuan Kasus baru HIV
(+) Penasun 0 0 0 0
CAPAIAN INDIKATOR (DIBUAT TABEL DAN GRAFIK)
A. Capaian Penjangkuan per Kab/Kota
No Kab/Kota Target Capaian
LSL TG PWID LSL % TG % PWID %
1 KOTA KEDIRI 97 16 0 105 108% 4 25% 0 0%
2 KEDIRI 48 27 0 77 160% 27 100% 0 0%
3 TULUNGAGUNG 97 25 0 96 99% 21 84% 0 0%
4 MADIUN 20 8 0 10 50% 9 113% 0 0%
TOTAL 262 76 0 288 110% 61 80% 0 0%
Pada bulan Agustus 2018 ini capaian penjangkauan LSL di Kota Kediri mencapai 108% yaitu 105 dari target 97
jangkauan, sedangkan untuk Kabupaten Kediri mencapai 160% yaitu menjangkau 77 orang dari target 48.
Kemudian untuk Tulungagung mencapai 99% yaitu menjangkau 96 orang dari target 97 jangkauan. Capaian
untuk kabupaten Madiun 50% yang menjangkau 10 orang dari target 20 orang.
97
48
97
20
[VALUE]
[VALUE]
(99%) 96
[VALUE]
0
20
40
60
80
100
120
Kota Kediri Kediri Tulungagung Madiun
CAPAIAN PENJANGKAUAN LSL
Target Capaian
Capaian penjangkauan populasi kunci Waria pada bulan Agustus ini tertinggi di Kabupaten Madiun, yaitu
mencapai 113%, berhasil menjangkau 9 klien dari target perbulan 8 klien. Capaian berikutnya di Kabupaten
Kediri mencapai 100% menjangkau 27 orang dari target 27 jangkauan. Berikutnya capaian untuk Kabupaten
Tulungagung sebanyak 84% yang berhasil menjangkau 21 orang dari target 25 orang per bulan. Untuk Kota
Kediri mencapai 25%, yang menjangkau 4 orang dari target 16 orang per bulan.
B. Capaian HCT per Kab/Kota
No Kab/Kota Target Capaian
LSL TG PWID LSL % TG % PWID %
1 KOTA KEDIRI 53 9 0 45 85% 2 22% 0 0%
2 KEDIRI 26 15 0 24 92% 18 120% 0 0%
3 TULUNGAGUNG 53 14 0 56 106% 16 114% 0 0%
4 MADIUN 11 4 0 0 0% 1 25% 0 0%
TOTAL 143 42 0 125 87% 37 88% 0 0%
16
27 25
8
[VALUE]
[VALUE]
[VALUE]
[VALUE]
0
5
10
15
20
25
30
Kota Kediri Kediri Tulungagung Madiun
CAPAIAN PENJANGKAUAN WARIA
Target Capaian
Berkaitan dengan Capaian VCT LSL pada bulan Agustus ini tertinggi ada di Tulungagung, yang mencapai
106% dengan 56 orang dari target 53 orang yang harus di VCT. Selanjutnya untuk Kabupaten Kediri
mencapai 92% dengan merujuk 24 orang dari target 26 orang per bulan. Kota Kediri mencapai 85% yang
mengajak VCT 45 orang dari target 53 orang. Sementara untuk Kabupaten Madiun belum ada capaian
VCT untuk LSL.
Capaian Rujukan untuk populasi kunci Waria pada bulan Agustus ini tertinggi Kabupaten Kediri mencapai
120% yang berhasil merujuk 18 klien dari target 15 klien per bulan. Kemudian untuk Kabupaten
Tulungagung berhasil mencapai 114% dengan merujuk 16 klien dari target 14 klien. Capaian untuk
53
26
53
11
[VALUE]
(92%) 24
[VALUE]
0 0
10
20
30
40
50
60
Kota Kediri Kediri Tulungagung Madiun
CAPAIAN VCT LSL
Target Capaian
9
15 14
4
[VALUE]
[VALUE]
[VALUE]
[VALUE]
0
2
4
6
8
10
12
14
16
18
20
Kota Kediri Kediri Tulungagung Madiun
CAPAIAN VCT WARIA
Target Capaian
Kabupaten Madiun 25% yang berhasil merujuk 1 orang dari target 4 orang per bulan. Untuk Kota Kediri
mencapai 22% yang merujuk 2 orang waria dari target 9 orang per bulan.
C. Temuan Kasus HIV (+) per Kab/Kota
No Kab/Kota
Temuan HIV (+)
LSL % TG % PWID %
1 Kota Kediri 3 7% 0 0% - -
2 Kediri 1 4% 0 0% - -
3 Tulungagung 2 4% 0 0% - -
4 Madiun 0 0% 0 0% - -
TOTAL 6 5% 0 0% - -
Data temuan kasus pada populasi kunci LSL pada bulan Agustus ini terdapat di Kota Kediri dengan
ditemukannya 3 klien yang reaktif dari 45 klien yang dirujuk VCT. Untuk di Kabupaten Kediri temuan
kasus klien reaktif 1 dari 24 klien yang dirujuk VCT. Sedangkan untuk Kabupaten Tulungagung terdapat 2
klien yang reaktif dari 56 klien yang dirujuk VCT. Kemudian untuk Kabupaten Madiun temuan kasus HIV
masih nol, karena memang belum melakukan rujukan, akan tetapi sudah menjangkau 10 orang.
105
77
96
10
45
24
56
0 3 1 2 0 0
20
40
60
80
100
120
Kota Kediri Kediri Tulungagung Madiun
CASECADE LSL
Dijangkau Ditest Reaktif
Data temuan kasus pada populasi kunci Waria pada bulan Agustus 2018 ini tidak ada, dari total 37 klien
yang dirujuk VCT, 2 dari Kota Kediri, 18 dari Kabupaten Kediri, 16 dari Kabupaten Tulungagung, dan 1 dari
Kabupaten Madiun hasilnya semua Non-Reaktif. Meskipun demikian edukasi tentang konsistensi
pemakaian kondom pada saat melakukan hubungan seksual beresiko tetap harus disampaikan dan juga
rutin untuk memeriksakan kesehatan, baik tes HIV maupun IMS.
D. Capaian Virtual Outreach (khusus penjangkau LSL)
No Kab/Kota Target Capaian
Virtual Outreach Virtual Outrach % Tatap Muka %
1 Kota Kediri 0 0 0% 0 0%
2 Kediri 0 0 0% 0 0%
3 Tulungagung 0 0 0% 0 0%
4 Madiun 0 0 0% 0 0%
Total 0 0 0% 0 0%
Data capaian Virtual Outreach khusus untuk LSL pada bulan Agustus 2018 hanya ada capaian di
Kabupaten Kediri, akan tetapi feedback data agregat dari SIS tidak memunculkan capaian Virtual
Outreach ini. Berdasarkan Raw Data, pada bulan Agustus ada 9 KD yang dijangkau melalui virtual
outreach oleh Petugas Lapangan LSL Kabupaten Kediri.
E. Pendistribusian Alat Pencegahan
No Alat Pencegahan LSL TG PWID
1 Media KIE 588 138 0
4
27
21
9
2
18
16
1 0 0 0 0
0
5
10
15
20
25
30
Kota Kediri Kediri Tulungagung Madiun
CASECADE WARIA
Dijangkau Ditest Reaktif
2 Kondom 1764 276 0
3 Pelicin 1764 276 0
4 Jarum Suntik - - -
5 Alkohol Swab - - -
Data pendistribusian alat pencegahan ini didapatkan oleh Petugas lapangan untuk diberikan
kepada klien ketika melakukan penjangkauan. Untuk stok logistik di SSR Redline Indonesia
sendiri masih kosong untuk saat ini, akan tetapi sudah dilakukan komunikasi dengan stakeholder
masing-masing wilayah intervensi terkait ketersediaan logistik pencegahan ini, dan tersedia
ttinggal berkomunikasi proses pengambilan logistik.
F. LOGISTIK ALAT PENCEGAHAN
JENIS BARANG TERSEDIA BULAN INI DISTRIBUSI BULAN INI SISA BULAN INI
KONDOM 0 0 0
PELICIN 0 0 0
KIE 0 0 0
ALAT SUNTIK STERIL 0 0 0
ALKOHOL SWAB 0 0 0
Stok logistik alat pencegahan yang tersedia saat ini di SSR Redline Indonesia masih belum ada.
G. Indikator Lainnya
- Tabel/Grafik Jumlah PWID yang menerima alat suntik steril dan Jumlah PWID yang akses LASS
- Tabel/Grafik Berdasarkan Usia
- Dll
ANALISA DATA
I. Penjangkauan
a. LSL
Analisa capaian penjangkauan, jika tercapai (>90%)kenapa?, jika tidak tercapai (< 89%)
kenapa? Bisa di analisa dari internal dan eksternal
NO. Kab/kota % Analisa capaian
1 Kota Kediri 108%
Ada kegiatan FGD atau mobilisasi komunitas LSL di Kota Kediri menjadi salah satu
faktor yang mendukung pencapaian target penjangkauan. Kegiatan mobile VCT bisa
dilakukan pada malam hari menyesuaikan kondisi popkun
2 Kediri 160%
PL LSL Kabupaten Kediri sangat aktif melakukan penjangkauan, dengan adanya
target baru yang lebih tinggi maka PL juga mencari strategi untuk mencapai target
tersebut, salah satunya dengan menghubungi KD lama yang sudah bisa dijangkau
lagi dan juga memanfaatkan virtual outreach dari social media komunitas LS seperti
FB, Hornet, Grinder dll..
3 Tulungagung 99% Kondisi lapangan (hostpot dan komunitas terbuka, sehingga mempermudah proses
penjangkauan. Dukungan mobile VCT dari PKM yang fleksibel.
4 Madiun 50%
Dikarenakan masih perlu melakukan pendekatan terkait kondisi lapangan serta
perlu pendekatan intensif dengan komunitas LSL. Hampir 8 tahun komunitas LSL di
madiun tidak ada intervensi program dari NGO atau funding. Sehingga memerlukan
pemetaan ulang terkait jumlah, hotspots dan tokoh kunci.
b. Waria
Analisa capaian penjangkauan, jika tercapai (>90%) kenapa?, jika tidak tercapai (< 89%)
kenapa? Bisa di analisa dari internal dan eksternal
NO. Kab/kota % Analisa capaian
1 Kota Kediri 25%
Capaian penjangkauan Waria untuk Kota Kediri 25% karena memang tidak ada
Petugas Lapangan yang dikhususkan untuk menjangkau di kota Kediri. Capaian ini
muncul karena feedback dari Data Agregat SIS masih menunjukkan bahwa KD
tersebut adalah KD Kota Kediri, Kenyataannya KD dijangkau diwilayah Kabupaten
Kediri.
2 Kediri 100% Adanya FGD untuk populasi kunci waria di Kabupaten Kediri menjadi salah satu
factor pendorong tercapaianya target penjangkauan pada bulan ini.
3 Tulungagung 84% Jumlah populasi kunci Waria sedikit, sehingga agak kesulitan mencapai target.
4 Madiun 113%
Adanya kegiatan FGD di Madiun menjadi salah satu pendorong tercapaianya target.
PL menjadi tokoh kunci yang di tuakan oleh komunitas, sehingga dengan adanya
undangan FGD mempermudah dalam melakukan penjangkauan dan VCT.
II. HCT
a. LSL
Analisa capaian melakukan tes HIV dan mengetahui hasilnya, jika tercapai (>90%) kenapa?,
jika tidak tercapai (< 89%) kenapa? Bisa di analisa dari internal dan eksternal
NO. Kab/kota % Analisa capaian
1 Kota Kediri 85%
Meskipun sudah diadakan mobile VCT untuk LSL di Kota Kediri,akan tetapi
komunitas masih enggan ikut tes, dan kadang ada yang ikut tes tapi ketika konseling
dengan layanan tidak terbuka bahwa mereka LSL.
2 Kediri 92%
PL aktif merujuk, bahkan jika KD tidak bisa diajak VCT karena masalah kendaraan, PL
bersedia untuk menjemput KD kemudian diajak ke Layanan, PL juga menjaga
hubungan baik dengan layanan sehingga mempermudah proses VCT
3 Tulungagung 106%
Petugas Lapangan melakukan penjangkauan dan juga rujukan ke layanan kesehatan
dengan baik dan teman-komunitas juga terbuka dengan PL sehingga bisa dirujuk
VCT. Selain itu juga sering diadakan mobile VCT untuk komunitas LSL.
4 Madiun 0% PL masih proses penyesuaian dalam melakukan penjangkauan dan rujukan VCT.
b. Waria
Analisa capaian melakukan tes HIV dan mengetahui hasilnya, jika tercapai (>90%) kenapa?,
jika tidak tercapai (< 89%) kenapa? Bisa di analisa dari internal dan eksternal
NO. Kab/kota % Analisa capaian
1 Kota Kediri 22%
Capaian HCT Waria untuk Kota Kediri sebenarnya NOL karena PL Waria yang ada
adalah untuk Kabupaten Kediri, dan rujukan yang dilaukan adalah ke PKM Gurah
yang merupakan Layanan Kabupaten Kediri. Capaian ini muncul karena feedback
dari data agregat SIS masih mencantumkan sebagian KD sebagai KD Kota Kediri,
bukan dimana KD tersebut dirujuk.
2 Kediri 120% Capaian yang melebihi target ini tercapai karena adanya mobile VCT yang dilakukan
pada bulan ini sehingga menjadi salah satu pendorong tercapainya target.
3 Tulungagung 114% Hubungan PL dengan komunitas sangat baik sehingga bisa merujuk VCT melebihi
target 14 KD PL berhasil merujuk 16 KD.
4 Madiun 25%
PL masih melakukan pendekatan dengan komunitas dan baru bisa merujuk 1 dari
target 4 KD namun sudah ada agenda mobile VCT dan FGD yang akan dilakukan
pada awal bulan september
III. Temuan Kasus HIV (+)
a. LSL
Analisa Temuan Kasus baru HIV (+), Jika Temuan Kasus baru HIV (+) rendah <3%, kenapa?,
jika Temuan Kasus baru HIV (+) > 3% kenapa?
NO. Kab/kota % Analisa capaian
1 Kota Kediri
7%
Temuan kasus baru ini menunjukan bahwa penjangkauan dan rujukan yang
dilakukan PL memang menyasar target yang sesuai. Akan tetapi disisi lain juga
menunjukkan bahwa tindakan pencegahan pada populasi LSL masih kurang.
2 Kediri 4%
Konsistensi pemakaian kondom dan juga edukasi tentang HIV masih perlu
ditingkatkan agar KD paham betul untuk melakukan tindakan pencegahan.
3 Tulungagung
4%
Temuan kasus baru ini menunjukan bahwa penjangkauan dan rujukan yang
dilakukan PL memang menyasar target yang sesuai. Akan tetapi disisi lain juga
menunjukkan bahwa tindakan pencegahan pada populasi LSL masih kurang.
4 Madiun 0%
Temuan kasus baru pada populasi kunci LSL masih NOL karena PL juga belum
berhasil merujuk KD.
b. Waria
Analisa Temuan Kasus baru HIV (+), Jika Temuan Kasus baru HIV (+) rendah <3%, kenapa?,
jika Temuan Kasus baru HIV (+) > 3% kenapa?
NO. Kab/kota % Analisa capaian
1 Kota Kediri 0%
Jangkauan dan rujukan VCT untuk Waria di Kota Kediri sesuai data agregat tidak ada,
akan tetapi berdasarkan data realnya ada 5 klien yang dirujuk di kota Kediri dan
hasilnya non-rektif
2 Kediri 0%
Data temuan kasus reaktif tidak ada, hal ini karena penekanan pentingnya konsistensi
penggunaan kondom saat melakukan hubungan seksual beresiko sangat ditekankan
oleh tokoh kunci waria.
3 Tulungagung 0% Untuk VCT bulan ini tidak ada kasus reaktif pada TG, akan tetapi sudah banyak juga
populasi kunci Waria yang memang sudah ODHA sehingga dikuatkan di pendampingan
4 Madiun 0%
Data temuan kasus reaktif tidak ada, hal ini karena penekanan pentingnya konsistensi
penggunaan kondom saat melakukan hubungan seksual beresiko sangat ditekankan
oleh tokoh kunci TG.
IV. Virtual Outreach
Analisa capaian Virtual Outreach jika capaianya tidak tercapai (< 89%) kenapa? Jika tercapai
(>90%) kenapa? Buat analisanya
NO. Kab/kota % Analisa capaian
1 Kota Kediri 0% PL masih belum memaksimalkan Virtual Outreach karena masih sulit untuk
verifikasinya, sehingga masih mengoptimalkan penjangkauan dan rujukan tatap muka.
2 Kediri 0% PL Kabupaten Kediri sudah melakukan Virtual Outreach, pada bulan agustus ini ada 9
KD yang dijangkau melalui VO.
3 Tulungagung 0% PL masih belum memaksimalkan Virtual Outreach karena masih sulit untuk
verifikasinya, sehingga masih mengoptimalkan penjangkauan dan rujukan tatap muka.
4 Madiun 0% PL masih belum memaksimalkan Virtual Outreach karena masih sulit untuk
verifikasinya, sehingga masih mengoptimalkan penjangkauan dan rujukan tatap muka.
Analisa Virtual Outreach yang dikontak dengan tatap muka jika capaianya tidak tercapai (<
89%) kenapa? Jika tercapai (>90%) kenapa? Buat analisanya
NO. Kab/kota % Analisa capaian
1 Kota Kediri 0% PL masih belum memaksimalkan Virtual Outreach karena masih sulit untuk
verifikasinya, sehingga masih mengoptimalkan penjangkauan dan rujukan tatap muka.
2 Kediri 0% PL masih belum memaksimalkan Virtual Outreach karena masih sulit untuk
verifikasinya, sehingga masih mengoptimalkan penjangkauan dan rujukan tatap muka.
3 Tulungagung 0% PL masih belum memaksimalkan Virtual Outreach karena masih sulit untuk
verifikasinya, sehingga masih mengoptimalkan penjangkauan dan rujukan tatap muka.
4 Madiun 0% PL masih belum memaksimalkan Virtual Outreach karena masih sulit untuk
verifikasinya, sehingga masih mengoptimalkan penjangkauan dan rujukan tatap muka.
V. Dan lain – lainnya
Mohon untuk melakukan analisa pada indikator lainnya
Secara general yang memerlukan peningkatan dan pendekatan intensif dalam hal penjangkauan dan
rujukan adalah wilayah kab madiun, dikarenakan secara efektif program dan PL baru berjalan bulan
agustus 2018. namun dukungan dan respon positif dari stakeholder yang sangat baik, hal ini
diharapkan bisa menjadi nilai positif untuk meningkatkan target penjangkauan dan rujukan MSM dan
TG .
KENDALA LAYANAN
A. Layanan Mobile VCT
Jika ada kendala di layanan Mobile VCT jelaskan secara spesifik kendalanya apa (5W 1H ; who, what,
where, when, why, how) . Jika tidak ada tuliskan tidak ada kendala
NO. Kab/kota Kendala
1 Kota Kediri Tidak ada Kendala
2 Kabupaten Kediri Tidak ada Kendala
3 Tulungagung Belum melakukan kunjungan ke yankes dan dinkes
4 Madiun Baru melakukan kunjungan ke yankes dan dinkes
B. Layanan VCT Statis
Jika ada kendala di layanan VCT Statis jelaskan secara spesifik kendalanya apa (5W 1H ; who, what,
where, when, why, how) . Jika tidak ada tuliskan tidak ada kendala
NO. Kab/kota Kendala
1 Kota Kediri Tidak ada Kendala
2 Kabupaten Kediri Tidak ada Kendala
3 Tulungagung Belum melakukan kunjungan ke yankes dan dinkes
4 Madiun Baru melakukan kunjungan ke yankes dan dinkes
C. Validasi SIHA dilayanan
Jika ada kendala di Validasi SIHA dilayanan jelaskan secara spesifik kendalanya apa (5W 1H ; who, what,
where, when, why, how) . Jika tidak ada tuliskan tidak ada kendala
NO. Kab/kota Kendala
1 Kota Kediri Tidak ada Kendala
2 Kab Kediri Tidak ada Kendala
3 Tulungagung Belum ada kendala
4 Madiun Belum ada kendala
D. Kedala layanan lainnya
Jika ada kendala layanan lainnya jelaskan secara spesifik kendalanya apa (5W 1H ; who, what, where,
when, why, how). Jika tidak ada tidak perlu diisi
NO. Kab/kota Kendala
1
2
3
TANTANGAN (PENJANGKAUAN DAN RUJUKAN)
A. LSL
INTERNAL (Jika tidak ada tuliskan tidak ada tantangan Internal)
No. KAB/Kota TANTANGAN SOLUSI
1
Kota Kediri
Menyusun dan menata Tim yang
kompeten dan solid untuk
peningkatan capaian outreach dan
tes HIV
Evaluasi dan peningkatan SDM KL - PL - PE
2
Kediri
Menyusun dan menata Tim yang
kompeten dan solid untuk
peningkatan capaian outreach dan
tes HIV
Evaluasi dan peningkatan SDM KL - PL - PE
Terutama untuk kinerja KL
3
Tulungagung
Menyusun dan menata Tim yang
kompeten dan solid untuk
peningkatan capaian outreach dan
tes HIV
Evaluasi dan peningkatan SDM KL - PL - PE
terutama untuk kinerja KL.
4
Madiun
Menyusun dan menata Tim yang
kompeten dan solid untuk
peningkatan capaian outreach dan
tes HIV
Evaluasi dan peningkatan SDM PL dan
merekrut PE untuk membantu kinerja PL,
karena rasio PL cuma satu.
EKSTERNAL (Jika tidak ada tuliskan tidak ada tantangan Eksternal)
No. KAB/Kota TANTANGAN SOLUSI
1
Kota Kediri
Sebaran komunitas perlu di lakukan
pemetaan ulang untuk melihat
fenomena banyaknya MSM muda di
kalangan pelajar dan mahasiswa.
Peningkatan layanan mobile VCT
terutama untuk malam hari.
1. Kunjungan ke stakeholder dan layanan
untuk membangun koordinasi dan
komunikasi dilakukan rutin 3 bulan sekali
oleh Koord SSR atau KL terutama untuk
ketersediaan mobile VCT malam hari.
2. Verifikasi data rujukan PL dilakukan
sebulan sekali oleh M&E.
2
Kediri
Komunitas MSM banyak ditemukan di
usia muda di kalangan pelajar dan
mahasiswa, dukungan mobile dan
logistik perlu di pastikan di dinas
kesehatan dan KPAD.
Kunjungan ke stakeholder untuk
membangun koordinasi dan komunikasi
dilakukan setiap 3 bulan sekali oleh Koord
SSR atau KL.
3
Tulungagung
Pemetaan ulang jumlah popkun dan
hotspots serta melakukan validasi
data di layanan.
Verifikasi data rujukan PL dilakukan rutin
sebulan sekali oleh M&E. terutama untuk
melakukan validasi data rujukan. Dan
melakukan evaluasi kinerja KL
4
Madiun
layanan mobile VCT tersedia dan bisa
diakses oleh PL, tinggal bagaimana PL
bisa mengkondisikan dan
memanfaatkan untuk peningkatan
capaian rujukan.
Kunjungan untuk membangun koordinasi
dan komunikasi dilakukan rutin setiap 3
bulan sekali oleh Koord SSR atau KL.
B. Waria
INTERNAL (Jika tidak ada tuliskan tidak ada tantangan Internal)
No. KAB/Kota TANTANGAN SOLUSI
1
Kota Kediri
Program sudah berjalan dengan baik,
namun perlu penguatan komunikasi
di tingkat layanan untuk validasi
data.
Kunjungan ke stakeholder untuk
membangun koordinasi dan komunikasi
dilakukan rutin setiap 3 bulan sekali oleh
Koord SSR atau KL.
Verifikasi data rujukan PL dilakukan rutin
sebulan sekali oleh M&E.
2
Kediri
Tingkat kesadaran untuk mengakses
layanan secara mandiri masih minim.
Dukungan stakeholder perlu di
manfaat dengan baik
Kunjungan ke stakeholder untuk
membangun koordinasi dan komunikasi
dilakukan rutin setiap 3 bulan sekali oleh
Koord SSR atau KL.
Verifikasi data rujukan PL dilakukan rutin
sebulan sekali oleh M&E.
3
Tulungagung
Program sudah berjalan secara
konsisten, namun dukungan
stakeholder perlu di tingkatkan agar
terus berjalan dengan baik, perlu
dilakukan verifikasi dan validasi data
untuk evaluasi kinerja PL KL PE.
Kunjungan ke stakeholder untuk
membangun koordinasi dan komunikasi
dilakukan rutin setiap 3 bulan sekali oleh
Koord SSR atau KL.
Verifikasi data rujukan PL dilakukan rutin
sebulan sekali oleh M&E.
4
Madiun
Program baru dilmulai dan masih
tahap awal berjalan. Pemetaan
hotspot dan tokoh kunci untuk
mempermudah penjangkauan dan
rujukan.
Kunjungan ke stakeholder untuk
membangun koordinasi dan komunikasi
dilakukan rutin setiap 3 bulan sekali oleh
Koord SSR atau KL.
Verifikasi data rujukan PL dilakukan rutin
sebulan sekali oleh M&E.
EKSTERNAL (Jika tidak ada tuliskan tidak ada tantangan Eksternal)
No. KAB/Kota TANTANGAN SOLUSI
1 Kota Kediri Tidak ada
2 Kediri Tidak ada
3 Tulungagung Tidak ada
4 Madiun
Perlu pemetaan ulang jumlah
populasi dan hotspot
Melakukan pemetaan terbaru popkun,
hotspot dan tokoh kunci.
C. Penasun
INTERNAL (Jika tidak ada tuliskan tidak ada tantangan Internal)
No. KAB/Kota TANTANGAN SOLUSI
- - - -
- - - -
- - - -
EKSTERNAL (Jika tidak ada tuliskan tidak ada tantangan Eksternal)
No. KAB/Kota TANTANGAN SOLUSI
- - - -
- - - -
- - - -
- - - -
PEMBELAJARAN
[Tuliskan pembelajaran yang di dapat pada selama bulan ini berjalan]
Pentingnya membangun komunikasi serta melakukan koordinasi yang intensis dan efektif dalam menjalankan
program terutama kemitraan dengan semua pihak. Kemampuan kapasitas SDM KL-PL dan PE sangat
berpengaruh dalam hasil capaian penjangkaun dan rujukan di lapangan.
CROSS CUTTING ISSUES
[Isu/permasalahan yang muncul terkait pelaksanan program dengan pihak Layanan/Dinkes, dan KPAK/KPAP]
Ketersediaan logitik KIE masih terbatas. Perlu memastikan terjalinya kolaborasi program antara pemerintah
dengan SSR
INFORMASI KEGIATAN – KEGIATAN SELAIN PENJANGKAUAN DAN RUJUKAN
Tuliskan informasi lainya Seperti
- Kegiatan – kegiatan yang dilakukan, (Tujuan kegiatan, output, pihak-pihak yang terlibat, hambatan pada
saat kegiatan, RTL)
Pada bulan Agustus ini kegiatan yang dilaksanakan adalah FGD TG di Kab Kediri. Kegiatan dilakukan
sekaligus dengan mobile VCT di salah satu rumah KD. Diskusi dilakukan menekankan pentingnya
pencegahan penularan IMS dan HIV serta pentingnya mengakses dan check up rutin layanan IMS dan
VCT dbaik di Puskesmas atau di RSUD. FGD juga dilakukan di pupokun LSL kota kediri. Kegiatan ini di
fokuskan untuk menjaring MSM muda yang masih di bawah usia 24 tahun. Peningkatan popkun MSM
banyak ditemukan pada usia muda terutama pelajar dan mahasiswa, sehingga perlu ada strategi khusus
untuk mengorganisir dan mendorong mereka untuk sadar dan mau mengakses informasi kesehatan dan
mengakses layanan kesehatan IMS dan VCT. Mobile VCT MSM dilakukan di malam hari bekerjsama
dengan Klinik Seroja dan di ikuti sebanyak 13 orang dari komunitas.
Kegiatan lain meliputi monitoring dan evaluasi kondisi lapangan di lakukan di kab madiun, keiatan
termasuk melakukan kunjungan ke beberapa hotspot TG dan LSL seperti: Bong pay, Alun-alun Madiun,
Taman Kota Caruban dan Area Stadion Madiun, kegiatan ini dilakukan bersama dengan PL sekaligus
melakukaan koordinasi lapangan terkait strategi penjangkauan untuk meningkatkan akses rujukan
popkun.
Kegiatan Monev ini sekaligus melakukan kunjungan ke Dinas kesehatan dan KPAD Kab Madiun yang
bertujuan untuk memperkenalkan SSR baru serta mensinergikan program yang bisa di kolaborasikan
dengan program dari pemerintah terkait layanan VCT dan Mobile VCT. Respon Dinas kesehatan dan
KPAD sangat baik selama ada komunikasi dalam setiapkegiatan yang akan dilakukan. Beberapa kegiatan
bisa dikolaborasikan untuk meningkatkan capaian rujukan VCT dengan Mobile VCT, harapanya
koordinasi bisa terus dilakukan secara intensif. Agenda kegiatan di madiun di akhiri dengan FGD dan
mobile VCT pada populasi TG dan MSM yang di lakukan pada malam hari di rumah PL. Kegiatan ini
bekerjasama dengan PKM bangun sari.
Kebutuhan logistik KIE dan Kondom di Kota kediri, Kab Tulungagung dan Kab Madiun tersedia di KPA
dan Dinkes serta bisa di akses untuk kegiatan penjangkauan dan rujukan. Sedangkan untuk kab kediri
masih belum dilakukan check ketersediaan logistik.
DOKUMENTASI
[masukan foto-foto kegiatan yang dilakukan selama Bulan ini]
Mobile VCT Waria di Kabupaten
Kediri
FGD MSM Kota Kediri Penguatan kapasitas SDM MSM
berkolaborasi dengan Dinas
Kesehatan Kota Kediri
MObile VCT MSM KOta Kediri FGD MSM Madiun FGD TG Kab Kediri
FGD TG Kolaborasi dengan Dinas
KEsehatan Kota Kediri
Koordinasi Bulanan FGD dan jejaring dengan Dinkes,
KPAD dan PKM bangunsari madiun
SERAPAN ANGGARAN
NO PERIODE ANGGARAN PENGELUARAN %
1 Juli
2 Agustus Rp. 55.795.983 Rp. 46.127.607 83%
3 September
TOTAL
Jelaskan secara tertulis analisa varianya
No Activity Description
Keterangan
1 Community Mobilization for TG Community to
Improve BCC (Medium Districts)
Dilaksanakan 1 kali kegiatan di wil kab
Kediri.
2 Community Mobilization for MSM Community to
Improve BCC (Medium Districts)
Dilaksanakan 2 kali kegiatan di wil kota
Kediri dan Madiun
3 Mentoring & Coaching to outreach worker and
coordinator at District Level
Dilaksanakan 1 kali kegiatan di wil Madiun