laporan mikro

28
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tubuh setiap makhluk hidup terdapat suatu sistem yang dinamakan sistem sirkulasi. Sistem sirkulasi merupakan suatu system organ yang berfungsi memindahkan zat ke dan dari sel. Dalam percobaan mikrosirkulasi ini sistem aliran darah yang melalui pembuluh darah dapat diamati dibawah mikroskp, dan terdiri dari, arteriol, kapiler, venula dan vena. Kapiler merupakan struktur yang sangat tipis dengan dinding berupoa satu lapis sel endotel yang sangat permeabel.Di kapiler terjadi pertukaran zat makanan dan hasil-hasil yang dikeluarkan oleh sel antara jaringan dan darah sirkulasi.Untuk melangsungkan fungsi ini di seluruh tubuh,jumlah kapiler yang tersedia kira-kira 10 milliar dengan total luas permukaan kira-kira 500 sampai 700 meter persegi.Tentu saja,jarang sekali ada sebuah sel tunggal fungsional pada tubuh yang letaknya lebih dari 20 sampai 30 mikron dari sebuah kapiler. Pada mikrosirkulasi, terjadi fungsi yang paling penting dari sirkulasi, yaitu transport zat makanan ke jaringan dan pembuangan ekstra selular. Arteriole kecil 1

Upload: andi-sitti-hajrah-yusuf

Post on 06-Aug-2015

161 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: LAPORAN MIKRO

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tubuh setiap makhluk hidup terdapat suatu sistem yang dinamakan sistem

sirkulasi. Sistem sirkulasi merupakan suatu system organ yang berfungsi

memindahkan zat ke dan dari sel. Dalam percobaan mikrosirkulasi ini sistem

aliran darah yang melalui pembuluh darah dapat diamati dibawah mikroskp, dan

terdiri dari, arteriol, kapiler, venula dan vena.

Kapiler merupakan struktur yang sangat tipis dengan dinding berupoa satu

lapis sel endotel yang sangat permeabel.Di kapiler terjadi pertukaran zat makanan

dan hasil-hasil yang dikeluarkan oleh sel antara jaringan dan darah

sirkulasi.Untuk melangsungkan fungsi ini di seluruh tubuh,jumlah kapiler yang

tersedia kira-kira 10 milliar dengan total luas permukaan kira-kira 500 sampai 700

meter persegi.Tentu saja,jarang sekali ada sebuah sel tunggal fungsional pada

tubuh yang letaknya lebih dari 20 sampai 30 mikron dari sebuah kapiler.

Pada mikrosirkulasi, terjadi fungsi yang paling penting dari sirkulasi, yaitu

transport zat makanan ke jaringan dan pembuangan ekstra selular. Arteriole kecil

akan mengendalikan aliran darah bagi setiap daerah jaringan, dan kondisi

setempat dalam jaringan itu sendiri kemudian mengatur diameter arteriole. Jadi

setiap jaringan ,pada sebagian besar keadaan, akan mengendalikan aliran darahnya

sendiri sesuai dengan kebutuhannya.

Adapun pada jaringan mikrosirkulasi ini, terdapat pembuluh yang terkecil,

yang disebut kapiler. Kapiler merupakan struktur yang sangat tipis dengan

dinding berupa satu lapis sel endotel yang permeabel. Di kapiler inilah terjadi

pertukaran zat makanan dan hasil-hasil yang dikeluarkan oleh sel antara jaringan

dan darah sirkulasi. Inilah yang akan kita bahas dalam laporan ini.

1.2 Tujuan percobaan

1

Page 2: LAPORAN MIKRO

1. Mempelajari susunan mikrosirkulasi (kapilaroskopi)

2. Melihat aliran darah melalui susunan ini

3. Melihat pengaruh beberapa faktor terhadap mikrosirkulasi

2

Page 3: LAPORAN MIKRO

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Sistem sirkulasi manusia, arteri berwarna merah dan vena berwarna biru.

Sistem kardiovaskular atau sistem sirkulasi adalah suatu sistem organ yang

berfungsi memindahkan zat ke dan dari sel. Sistem ini juga menolong stabilisasi

suhu dan pH tubuh (bagian dari homeostasis). Ada tiga jenis sistem sirkulasi :

tanpa sistem sirkulasi, sistem sirkulasi terbuka, dan sistem sirkulasi tertutup.

Adapun sistem sirkulasi terbuka adalah susunan transport dalam pada hewan

seperti molusca dan artropoda, yang mana cairan dalam rongga yang disebut

hemocoel yang membasahi organ dengan langsung dan tidak terdapat perbedaan

antara darah dan cairan intertitial, kombinasi ini disebut hemolimpa. Sedangkan

sistem sirkulasi tertutup komponen utamanya adalah hati, darah dan pembuluh-

pembuluh darah.

Fungsi yang paling utama dari sirkulasi adalah transport zat makanan ke

jaringan dan pembuangan ekstra selular. Arteriol kecil akan mengendalikan aliran

darah bagi setiap daerah jaringan dan kondisi setempat dalam jaringan itu sendiri

kemudian mengatur diameter arteriol. Jadi setiap jaringan pada sebagian besar

keadaan akan mengendalikan aliran darahnya sendiri sesuai dengan

kebutuhannya.

Mikrosirkulasi setiap organ disusun untuk memenuhi kebutuhan khusus

dari organ. Pada umumnya, setiap arteri pemberi makanan yang memasuki organ

akan bercabang sebanyak enam sampai delapan kali sebelum arteri itu menjadi

cukup kecil untuk disebut arteriol, yang pada umumnya mempunyai diameter

internal kurang dari 20 mikrometer. Selanjutnya arteriol itu sendiri akan

bercabang dua sampai lima kali, sampai diameternya kira-kira 5 sampai 9

mikrometer pada ujungnya di mana mereka mengalirkan darqah ke kapiler.

3

Page 4: LAPORAN MIKRO

Mikrosirkulasi terdiri dari arteriole, kapiler, venula, dan aliran limfe.

Arteriole merupakan pembuluh darah kecil yang ukurannya berkisar antara 10-50

µ. Arteriole terdiri dari sebuah lapisan endotelium yang dikelilingi oleh satu atau

lebih otot polos di sekitarnya.

Arteriole dipengaruhi oleh saraf symphatik dan sangat peka terhadap

rangsangan. Arteriol sangat berotot dan diameternya dapat berubah beberapa kali

lipat. Metarteriol ( arteriol terminalis) tidak mempunyai laipsan otot yang

bersambungan. Venula jauh lebih besar daripada arteriol dan mempunyai lapisan

otot yang lebih lemah. Jadi, hendaknya diingat bahwa tekanan di dalam venula

jauh lebih kecil ketimbang tekanan di dalam arteriol, sehingga venula tetap masih

dapat berkontraksi meskipun ototnya lemah.

Pembuluh darah adalah bagian dari sistem sirkulasi dan berfungsi

mengalirkan darah keseluruh tubuh. Jenis-jenis yang paling penting,arteri dan

vena,juga disebut demikian karena mereka membawa darah keluar atau masuk ke

jantung. Kerja pembuluh darah membantu jantung untuk mengedarkan sel darah

merah atau eritrosit keseluruh tubuh dan mengedarkan sari makanan, oksigen dan

membawa keluar karbondioksida.

Sistem sirkulasi

Struktur dan fungsi mikrosirkulasi, Mikrosirkulasi terdiri dari arteriol, kapiler,

venule, dan pembuluh darah limpatik.

a. Arteriol

Resisten pembuluh darah kecil (10-50 µ) tersusun dari endothelium yang

dikelilingi oleh satu atau lebih lapis sel otot polos. Fungsi utama dari

organ ini adalah sebagai aliran regulasi, mengantarkan oksigen dan juga

pengaliran hasil metabolisme.

4

Page 5: LAPORAN MIKRO

b. Kapiler

Pembuluh pertukaran yang kecil (6-10 µ) terdiri dari sel endothelial yang

sangat tipis yang dikelilingi ruangan membran dan tidak ada otot polos.

c. Venule

Pembuluh pertukaran yang kecil (10-50 µ) terdiri dari sel endotelial yang

dikelilingi oleh ruangan membran dan otot polos. Pertukaran cairan dan

makromolekul terjadi secara menonjol di persimpangan venula.

Gambaran anatomi

Arteri dan Arteriol

Karakteristik berbagai macam pembuluh darah diperlihatkan dalam tabel

30-1. Dinding smua arteri terbuat dari lapisan luar jaringan ikat, adventitia,

lapisan tengah daripada otot polos, media dan lapisan dalam, intima terbuat dari

endotelium dan didasari jaringan ikat.

Dinding aorta dan arteri yang berdiameter besar relatif mengandung banyak

jaringan elastik. Dinding ini diregang selama sistol dan mengalami rekoil pada

waktu diastol. Dinding arteriol mengandung lebih sedikit jaringan elastik tetapi

lebih banyak otot polos. Otot dipersarafi oleh serat saraf adrenergik, yang

merupakan vasokontriktor dalam fungsinya dan pada beberapa keadaan oleh serat

kolinergik yang mendalatasi pembuluh. Arteriol adalah tempat utama tahanan

terhadap aliran darah dan sedikit perubahan pada garis tengahnya membuat

perubahan besar dalam tahanan perifer total.

Kapiler

Arteriol dibagi menjadi pembuluh berdinding otot lebih kecil, kadang-

kadang disebuat metaarteriol dan ini selanjutnya memberikan ke kapiler. Dalam

beberapa lapisan vaskular yang telah dipelajari secara rinci, metarteriol

dihubungkan langsung dengan venula oleh suatu pembuluh ramai kapiler

(thoroughvare vessel) dan kapiler asli dalam jalinan anastomose pada sisi cabang

5

Page 6: LAPORAN MIKRO

pembuluh ramai ini. Lubang kapiler asli dikelilingi pada sisi hulu oleh sedikit otot

polos sfingter prekapiler. Tidak jelas apakah metarteriol dipersarafi, dan

tampaknya bahwa sfingter prekapiler tidak dipersarafi. Meskipun demikian, tentu

saja mereka berrespon terhadap bahan vasokontriktor lokal maupun yang beredar.

Diameter kapiler asli pada ujung arteri kira-kira 5 µ dan 9 µ pada ujung vena. Bila

sfingter berdilatasi, diameter kapiler cukup untuk dilalui sel darah merah untuk

diperas satu per satu. Ketika melalui kapiler, sel darah merah menjadi berbentuk

bidal atau parasut dengan aliran mendorong pusat sel darah merah lebih kedepan

dibanding penggirnya. Konfigurasi ini muncul secara sederhana karena tekanan

pada pusat pembuluh, terlepas dari apakah ada atau tidaknya ujung sel darah

merah berkontak dengan dinding kapiler.

6

Page 7: LAPORAN MIKRO

Berikut adalah diagram sirkulasi pada orang dewasa.

KEPALA,LENGAN

OTAK

PEMBULUH KORONER

JANTUNG KANAN PARU JANTUNG KIRI

ARTERI HEPATIKA

HATI LIMPA SALURAN CERNA

VENA PORTAL

GINJAL

BATANG TUBUH, TUNGAI

7

Page 8: LAPORAN MIKRO

Venula dan vena

Dinding venule hanya sedikit lebih tebal dibandungkan kapiler. Dinding

vena juga tipis dan mudah diregang. Mereka mengandung otot polos yang relative

sedikit, tetapi sangat kuat berkontraksi yang diakibatkan oleh kegiatan saraf-saraf

noradrenergic pada vena dan oleh bahan kimia seperti norepinefrin. Setiap orang

yang mengalami kesukaran membuat vena pungsi dapat melihat vaso spasme

local yang jelas pada vena superficial lengan bawah karena cedera. Variasi dalam

tonus penting dalam penyusuaian sirkulasi.

Intima pembuluh vena anggota gerak melipat pada jarak tertentu untuk

membentuk katup vena yang mencegah aliran balik. Cara kerja fungsi katub ini

pertama kali diperlihatkan oleh William Harvey. Tidak terdapat katub pada vena

yang sangat kecil,vena besar atau vena dari otak dan alat dalam.

8

Page 9: LAPORAN MIKRO

Syok anafilaktik

Langkah pertama untuk bisa menanggulangi syok adalah harus bisa

mengenal gejala syok. Tidak ada tes laboratorium yang bisa mendiagnosa syok

dengan segera. Diagnosa dibuat berdasarkan pemahaman klinik tidak adekuatnya

perfusi organ dan oksigenasi jaringan.

Langkah kedua dalam menanggulangi syok adalah berusaha mengetahui

kemungkinan penyebab syok. Pada pasien trauma,pengenalan syok berhubungan

langsung dengan mekanisme terjadinya trauma. Semua jenis syok dapat terjadi

pada pasien trauma dan yang tersering adalah syok hipovolemik karena

pendarahan. Syok kardiogenik juga bisa terjadi pada pasien-pasien yang

mengalami trauma diatas diafragma dan syok neurogenik dapat disebabkan oleh

trauma pada sistem saraf pusat serta medula spinalis. Syok septik juga harus

dipertimbangkan pada pasien-pasien trauma yang datang terlambat untuk

mendapatkan pertolongan.

Definisi Syok

Syok dapat didefenisikan sebagai gangguan sistem sirkulasi yang

menyebabkan tidak adekuatnya perfusi dan oksigenasi jaringan. Bahaya syok

adalah tidak adekuatnya perfusi ke jaringan atau tidak adekuatnya aliran darah ke

jaringan. Jaringan akan kekurangan oksigen dan bisa cedera.

Penyebab Syok

Tiga faktor yang dapat mempertahankan tekanan darah normal

a. Pompa jantung. Jantung harus berkontraksi secara efisien.

b. Volume sirkulasi darah. Darah akan dipompa oleh jantukng ke dalam arteri

dan kapiler-kapiler jaringan. Setelah oksigen dan zat nutrisi diambil oleh

jaringan, sistem vena akan mengumpulkan darah dari jaringan dan

9

Page 10: LAPORAN MIKRO

mengalirkan kembali ke jantung. Apabila volume sirkulasi berkurang maka

dapat terjadi syok.

c. Tahanan pembuluh darah perifer. Yang dimaksud adalah pembuluh darah

kecil,yaitu arteriole-arteriole dan kapiler-kapiler. Bila tahanan pembuluh

darah perifer meningkat,artinya terjadi vasokontriksi pembuluh darah kecil.

Bila tahanan pembuluh darah perifer rendah, berarti terjadi vasodilatasi.

Rendahnya tahanan pembuluh darah perifer dapat mengakibatkan penurunan

tekanan darah. Darah akan berkumpul pada pembuluh darah yang mengalami

dilatasi sehingga aliran darah balik ke jantung menjadi berkurang dan tekanan

darah akan turun.

Penanggulangan Syok Anafilaktik

Adapun cara penanggulangan syok anafilaktik memerlukan tindakan cepat

sebab penderita berada pada keadaan gawat. Sebenarnya, pengobatan syok

anafilaktik tidaklah sulit, asal tersedia obat-obat emerjensi dan alat bantu

resusitasi gawat darurat serta dilakukan secepat mungkin. Hal ini diperlukan

karena kita berpacu dengan waktu yang singkat agar tidak terjadi kematian atau

cacat organ tubuh menetap.

Kalau terjadi komplikasi syok anafilaktik setelah kemasukan obat atau zat

kimia, baik peroral maupun parenteral, maka tindakan yang perlu dilakukan,

adalah:

1. Segera baringkan penderita pada alas yang keras. Kaki diangkat lebih

tinggi dari kepala untuk meningkatkan aliran darah balik vena, dalam

usaha memperbaiki curah jantung dan menaikkan tekanan darah.

2. Penilaian A, B, C dari tahapan resusitasi jantung paru, yaitu:

A. Airway yaitu pemberian jalan napas.

B. Breathing yaitu dengan segera memberikan bantuan napas buatan

bila tidak ada tanda-tanda bernapas,

C. Circulation yaitu bila nadi tidak teraba pada arteri besar, yaitu pada

a. karotis, maka segera lakukan kompresi jantung luar.

10

Page 11: LAPORAN MIKRO

Penilaian A, B, C ini merupakan penilaian terhadap kebutuhan bantuan

hidup dasar yang penatalaksanaannya sesuai dengan protokol resusitasi

jantung paru.

3. Segera berikan adrenalin 0.3--0.5 mg larutan 1 : 1000 untuk penderita

dewasa atau 0.01 mk/kg untuk penderita anak-anak, intramuskular.

Pemberian ini dapat diulang tiap 15 menit sampai keadaan membaik.

4. Dalam hal terjadi spasme bronkus di mana pemberian adrenalin kurang

memberi respons, dapat ditambahkan aminofilin 5--6 mg/kgBB intravena

dosis awal yang diteruskan 0.4--0.9 mg/kgBB/menit dalam cairan infus.

5. Dapat diberikan kortikosteroid, misalnya hidrokortison 100 mg atau

deksametason 5--10 mg intravena sebagai terapi penunjang untuk

mengatasi efek lanjut dari syok anafilaktik atau syok yang membandel.

6. Bila tekanan darah tetap rendah, diperlukan pemasangan jalur intravena

untuk koreksi hipovolemia akibat kehilangan cairan ke ruang

ekstravaskular sebagai tujuan utama dalam mengatasi syok anafilaktik.

7. Dalam keadaan gawat, sangat tidak bijaksana bila penderita syok

anafilaktik dikirim ke rumah sakit, karena dapat meninggal dalam

perjalanan. Kalau terpaksa dilakukan, maka penanganan penderita di

tempat kejadian sudah harus semaksimal mungkin sesuai dengan fasilitas

yang tersedia dan transportasi penderita harus dikawal oleh dokter. Posisi

waktu dibawa harus tetap dalam posisi telentang dengan kaki lebih tinggi

dari jantung.

8. Kalau syok sudah teratasi, penderita jangan cepat-cepat dipulangkan,

tetapi harus diawasi/diobservasi dulu selama kurang lebih 4 jam.

Sedangkan penderita yang telah mendapat terapi adrenalin lebih dari 2--3

kali suntikan, harus dirawat di rumah sakit semalam untuk observasi.

11

Page 12: LAPORAN MIKRO

Pencegahan Syok Anafilaktik

Pencegahan syok anafilaktik merupakan langkah terpenting dalam setiap

pemberian obat, tetapi ternyata tidaklah mudah untuk dilaksanakan. Ada beberapa

hal yang dapat kita lakukan, antara lain:

1. Pemberian obat harus benar-benar atas indikasi yang kuat dan tepat.

2. Individu yang mempunyai riwayat penyakit asma dan orang yang

mempunyai riwayat alergi terhadap banyak obat, mempunyai risiko lebih

tinggi terhadap kemungkinan terjadinya syok anafilaktik.

3. Penting menyadari bahwa tes kulit negatif, pada umumnya penderita dapat

mentoleransi pemberian obat-obat tersebut, tetapi tidak berarti pasti

penderita tidak akan mengalami reaksi anafilaktik. Orang dengan tes kulit

negatif dan mempunyai riwayat alergi positif mempunyai kemungkinan

reaksi sebesar 1-3% dibandingkan dengan kemungkinan terjadinya reaksi

60%, bila tes kulit positif.

4. Yang paling utama adalah harus selalu tersedia obat penawar untuk

mengantisipasi kemungkinan terjadinya reaksi anafilaktik atau anafilaktoid

serta adanya alat-alat bantu resusitasi kegawatan.

12

Page 13: LAPORAN MIKRO

BAB III

METODOLOGI PERCOBAAN

1.1 Alat dan Bahan

- Mikroskop - Pinset

- Katak - Papan Lilin

- Air hangat - Jarum Pentul

- Epinefrin

1.2 Cara Kerja

Setelah katak didecerebrasi, pergunakanlah lidah atau mesenterium yang

transparan untuk melihat susunan kapiler. Letakkan katak diatas papan lilin

sehingga bagian yang transparan terletak di atas sebuah lubang pada papan lilin.

Setelah cahaya pada mikroskop diatur dengan baik, letakkan preparat ini dibawah

lensa. Bila transparansi preparat tersebut cukup baik maka akan dapat melihat

susunan pembuluh darah yang jelas.

13

Page 14: LAPORAN MIKRO

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Pengamatan

Berikut ini merupakan gambar susunan pembuluh darah mikrosirkulasi

Keterangan:

1. Arteri

2. Sfingter prekapiler

3. Preventral channel

4. Venule

5. Vena

6. Sfingter past kapiler

7. Kapiler sejati

8. Metaarteriole

9. Arteriole

14

Page 15: LAPORAN MIKRO

4.2 Pembahasan

Yang dimaksud dengan mikrosirkulasi adalah sistem peredaran darah yang

dimulai dari arteriole-kapiler-venule dimana susunannya hanya dapat dilihat

secara mikroskopik.

Airan darah pertama-tama darah memasuki kapiler melalui arteriol dan

meninggalkan kapiler melalui venula. Darah yang berasal dari arteriol akan

melewati serangkaian pembuluh metaarteriol yang juga disebut arteri terminalis.

Sesudah meninggalkan metarteriol, darah memasuki kapiler, beberapa pembuluh

ada yang besar dan disebut saluran istimewa dan yang lain berukuran kecil dan

disebut kapiler murni. Sesudah mengalir melalui kapiler, darah memasuki venula

dan kembali ke sirkulasi sistemik. Dalam keadaan normal, terlihat berjalan pada

kapiler sedikit namun cepat pada pergerakannya karena diameter kapiler lebih

kecil dari pada eritrosit.

Kecepatan darah vasokonstriktor dari 750/15 detik. Diameter dari kecil

menjadi lebih kecil. Kecepatan darah vasodilatasator dari 150/15 detik menjadi

100/15 detik. Diameter menjadi semakin besar.

1. Pemberian epinefrin

Berdasarkan hasil pengamatan pada pemberian tetesan larutan epinefrin,

diameter pembuluh darah kapiler mengecil, tekanan aliran darahnya membesar

dan volumenya mengecil. Hal ini disebabkan karena adrenalin merupakan salah

satu bahan vasokontriktor. Pengaruh adrenalin disini yaitu memperkuat kontriksi

arteri kecil.

2. Pemberian air hangat

Penetesan air hangat memacu laju metabolisme sel, akibatnya persediaan

oksign dalam sel berkurang dan selanjutnya sel membutuhkan lebih banyak

oksigen untuk metabolismenya. Untuk memenuhi kebutuhan oksigen yang

tinggi ini, maka pembuluh darah ini akan melebar, kecepatan aliran darah

menurun dan volume darah yang melewati pembuluh meningkat.

15

Page 16: LAPORAN MIKRO

Apabila suhu panas, maka akan terjadi vasodilatasi. Vasodilatasi ini

menyebabkan aliran darah dan aktivitasjantung menjadi lebih cepat dari pada

biasanya. Hal ini disebabkan karena pembuluh darah mengalami proses dilatasi

sehingga tekanan total perifer berkurang.

Pada mikrosirkulasi kecepatan aliran darah yang paling lambat adalah

kapiler karena kapiler memiliki luas penampang total yang terbesar bila dibanding

dengan pembuluh darah lainnya, sehingga aliran darah yang mengalir lebih lambat

ini sesuai dengan fungsi kapiler yaitu sebagai tempat pertukaran cairan,

memungkinkan oksigen dan zat makanan berpindah dari darah ke dalam jaringan

dan memungkinkan hasil metabolisme berpindah dari jaringan ke dalam darah.

Faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan aliran darah. Kecepatan aliran

yang mengalir sangat bergantung pada luas penampang total terbesar dan diameter

nya dimana semakin besar luas penampangnya maka semakin lambat pula aliran

darahnya.

Zat-zat penting yang erat kaitannya dengan mikrosirkulasi adalah zat yang

dapat membuat terjadinya proses vasodilatasi dan vasokonstriksi.

Bahan-bahan yang termasuk vasodilator adalah :

1 Asam asetat . 7. Histamin

2. Air hangat 8. Acolycolin

3. Asam laktat

4. Bradikinin

5. CO2

6. Ion H dan ion K

16

Page 17: LAPORAN MIKRO

Sedangkan yang termasuk bahan vasokonstriktor adalah :

1 Epinefrin.

2. Adrenalin

3. Air dingin

4. Norepinefrin

5. Vasopressin

6. Angiotensin

Cara untuk mengenali arteriole adalah:

- Aliran darah menuju kapiler

- Sangat berotot

- Diameternya dapat beberapa kali lipat

- Mempunyai sfingter prekapiler dan kecepatan aliran darah

Cara untuk mengenali arteri adalah:

- Aliran darahnhya cepat

- Serabut ototnya banyak

- Dindingnya lebih tebal

Cara untuk mengenali kapiler adalah:

- Merupakan lanjutan dari arteriole

- Dindingnya terdiri dari 1 lapisan uniseluler,sel endothelial

- Bagian luarnya dikelilingi oleh membran dasar

- Kecepatan aliran darahnya lambat

Cara untuk mengenali venule dan vena kecil adalah:

- Jauh lebih besar dari arteriole

- Lapisan otot lebih lemas dan bertekanan kecil

- Diameternya lebar

17

Page 18: LAPORAN MIKRO

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Dari percobaan yang telah dilakukan maka dapat diambil kesimpulan

bahwa :

1. Mikrosirkulasi adalah sistem peredaran darah yang melalui pembuluh-

pembuluh darah yang sistemnya terdiri dari arteriole, metarteriole,

kapiler, venule dan vena kecil yang susunannya dapat dilihat dengan

mikroskop.

2. Pada vasokonstriktor, diameter kapiler mengecil, kecepatan aliran

darah meningkat dan jumlah aliran darah sedikit seperti yang terlihat

pada pemberian epinefrin.

3. Kecepatan aliran darah pada arteriol dapat berubah-ubah karena

arteriol dapat berkonstriksi dan berdilatasi yang disebabkan adanya

otot pada arteriol.

4. Aliran darah pada pembuluh darah dapat berubah-ubah

kecepatan,volumenya dan tekanannya.

5. Pada Vasodilator, diameter kapiler membesar, kecepatan aliran darah

lambat dan jumlah aliran darah banyak, hal ini terlihat pada pemberian

air panas pada preparat kecepatan darah dalam pembuluh darah baik

arteriole, kapiler maupun venule mengalir lebih lambat di banding

pada saat keadaan normal.

6. Zat-zat vasodilator dan vasokontriktor mempengaruhi kecepatan aliran

darah mikrosirkulasi.

7. Epinefrin termasuk bahan-bahan vasokontriktor.

8. Air hangat termasuk bahan-bahan vasodilator.

9. Kecepatan aliran darah dipengaruhi oleh luas penampang dan diameter

pembuluh darah.

18

Page 19: LAPORAN MIKRO

5.2 Saran

- Sebaiknya asisten menjelaskan lebih pelan sedikit agar lebih mudah untuk

dipahami.

19

Page 20: LAPORAN MIKRO

Daftar pustaka

1. Guyton, Arthur C. dan Hall, John E., Fisiologi kedokteran, Edisi 9, Jakarta

: Penerbit buku kedokteran, Hal 231 – 234

2. Eric P.Winder,Hershel Raff,Kevin T.Strang., Human Physiology,Ninth

edition, Boston University,Page 411,413

3. William F.Ganong.,Medical Physiology,Twenty-first edition,University of

California,Page 579-583

4. Circulatory system. Available from: www.wikipedia.org. Accessed : 9

November 2008

5. Microcirculation. Available from: www.cvphysiology.com.Accessed: 9

November 2008

6. Pembuluh Darah. Available from: www.wikipedia.org. Accessed: 9

November 2008

7. Syok dan penaggulangannya.Available from: www.google.com.

Accessed: 9 November 2008

20