laporan metlab

Upload: krystal-beasley

Post on 02-Jun-2018

345 views

Category:

Documents


44 download

TRANSCRIPT

  • 8/10/2019 laporan metlab

    1/70

    1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1Latar Belakang

    Metode Eksperimen Laboratorium merupakan salah satu mata kuliah wajib yang

    diselenggarakan dalam Program Studi Teknik Kelautan Institut Teknologi Bandung.Mata

    kuliah ini bertujuan memberi pemahaman kepada mahasiswa mengenai pemodelan dan

    penskalaan struktur (dalam hal ini struktur pelindung pantai) serta uji fisik yang terkait dalam

    bidang teknik kelautan, seperti pengujian model fisik gelombang. Untuk mencapai tujuan

    perkuliahan tersebut diatas, maka diperlukan percobaan langsung yang diselenggarakan di

    laboratorium sehingga diharapkan mahasiswa dapat lebih memahami apa yang diajarkan

    dalam mata kuliah ini. Khusus untuk percobaan dalam modul ini, mahasiswa diharapkan

    dapat memahami perubahan karakteristik gelombang ketika menumbuk struktur pelindung

    pantai.

    1.2Tujuan Praktikum

    Tujuan dari praktikum ini adalah memberikan pemahaman kepada mahasiswa tentang teori

    gelombang linier dan arti fisik perubahan karakteristik gelombang ketika menumbuk struktur

    pemecah gelombang.Mahasiswa diharapkan dapat melakukan pengukuran dan

    pengolahanterhadap data parameter-parameter utama gelombang air,yang didapat dari

    pengamatan visual pada wave flume/wave tankdengan metode perhitungan manual, dan

    membandingkannya dengan data yang deperoleh dengan metode komputerisasi.

    1.3Ruang Lingkup Percobaan

    Kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam percobaan ini antara lain melakukan pengmatanvisual dan pengukuran terhadap beberapa gelombang air yaitu kedalaman air (h), tinggi

    gelombang yang dihasilkan pembangkit gelombang (H), perioda gelombang (T), serta

    panjang gelombang (L).

    Selain pengamatan visual, dilakukan pula pengambilan data menggunakan wave recorder

    yang tersambung dengan computer.

  • 8/10/2019 laporan metlab

    2/70

    2

    1.4Dasar Teori

    Gelombang adalah gerakan bolak-balik dalam satu periode gelombang (waktu yang diperoleh

    dan banyak getaran).Panjang gelombang adalah sebuah jarak antara satuan berulang dari

    sebuah polagelombang. Dalam sebuah gelombangsinus, panjang gelombang adalah jarak

    antara puncak: sedangkan tinggi gelombang adalah jarak antara puncak dan lembah. Periode

    gelombang adalah waktu yang diperlukan gelombang untuk mencapai titik awalnya.

    Transmisi Gelombang

    Gelombang yang menjalar menuju pantai dan melewati suatu struktur terendam, seperti

    submerged breakwater,akan sedikit dipantulkan dan sebagian besar ditransmisikan melewati

    struktur tersebut.

    Gambar 2.1.1 Gelombang Transmisi

    Struktursubmerged breakwater adalah struktur pemecah gelombang yang elevasi

    puncaknya berada di bawah permukaan air. Gelombang yang melewatisubmerged

    breakwater akan bertransformasi, mengalami perubahan bentuk, baik panjang gelombang

    (L), maupun tinggi gelombangnya (H), akibat gangguan dari struktur tersebut. Besar

    gelombang yang ditransmisikan perlu diketahui untuk keperluan profesi Teknik Kelautan.

    Koefisien transmisinya kemudian dapat dihitung menggunakan rumus :

    http://id.wikipedia.org/wiki/Gelombanghttp://id.wikipedia.org/wiki/Sinushttp://id.wikipedia.org/wiki/Sinushttp://id.wikipedia.org/wiki/Gelombang
  • 8/10/2019 laporan metlab

    3/70

    3

    Dimana

    Run-up dan Run-down Gelombang

    Pada saat gelombang menghantam lereng suatu struktur, gelombang tersebut akan mendaki

    permukaan lereng tersebut.

    Gambar 2.1.2Run-upgelombang pada suatu lereng struktur

    Besarnya run-up / run-downgelombang tergantung pada bentuk dan kekasaran permukaan

    lereng, kedalaman perairan di dasar lereng, kemiringan dasar laut di depan lereng,

    karakteristik gelombang dan permeabilitas bangunan. Oleh karena banyaknya variabel yang

    berpengaruh, maka besarnya run-up sangat sulit ditentukan secara analitis.Maka besarnya

    run-upditentukan secara empiris di laboratorium dengan persamaan berikut ini.

    Dimana

  • 8/10/2019 laporan metlab

    4/70

    4

    BAB II

    PROFIL GELOMBANG

    2.1Tujuan Percobaan

    Pengetahuan dasar mengenai sifat-sifat fluida dan aliran fluida serta hukum-hukum yang

    berlaku dalam mekanika gelombang air merupakan hal yang sangat penting dalam ilmu

    Teknik Kelautan.

    Pada percobaan ini akan diamati dan dihitung parameter-parameter penting yang

    menggambarkan gelombang air, yaitu panjang gelombang (L), tinggi gelombang (H), perioda

    gelombang (T), dan kedalaman perairan (h). Parameter lainnya seperti kecepatan gelombang

    (u), percepatan gelombang (du/dt) dapat dihitung dari besaran-besaran ini.

    Tujuan dari praktikum ini dalah untuk memberikan gambaran yang jelas pada praktikan

    mengenai teori gelombang linier.Praktikan diharapkan dapat membandingkan teori dengan

    keadaan actual yang terjadi pada praktikum ini.

    2.2Alat Percobaan

    2.2.1 Wave Flume 2D

    Wave Flume 2D merupakan suatu kolam seperti aquarium yang memiliki dimensi

    40m x 1,5m x 1,2m. Ujung pangkal dari kolam ini dilengkapi alat pembentuk

    gelombang, lalu ujung satunya terdapat suatu pantai yang bertujuan untuk

    meredam gaya gelombang. Sisi dari kolam ini menggunakan kaca transparan yang

    bertujuan untuk memudahkan pengamatan visual.Kedalaman maksimum untuk

    kolam ini adalah 70cm.

  • 8/10/2019 laporan metlab

    5/70

    5

    2.2.2 Wave Generator

    Pada kolam Wave Flume 2D dilengkapi alat untuk membangkitkan

    gelombang.Alat pembangkit gelombang yang dapat bekerja saat ini merupakan

    alat pembangkit gelombang dengan prinsip mekanik, menghasilkan gelombang

    regular. Dapat menghasilkan gelombang dengan ketinggian maksimum 0,32m dan

    perioda 1,2 detik ~ 1,4 detik. Variabel pengatur untuk menghasilakn profil

    gelombang dari wave generator adalah paddle, rpm, dan kedalaman. Paddle

    adalah panjang lengan dari tuas lengan wave generator, rpm adalah kecepatan

    putar yang dapat diatur pada panel.

    2.2.3 Wave Recorder

    Instrumen ini digunakan untuk mengetahui profil gelombang (tinggi dan perioda)

    yang dihasilkan oleh Wave Generator, menggunakan instrumen ini akan lebih

    akurat daripada pengamatan secara visual. Prinsip kerja dari instrumen ini adalah,

    sensor yang tercelup ke dalam air akan menghantarkan aliran listrik, perbedaan

    aliran listrik yang terjadi dapat menunjukkan perubahan muka air. Data perbedaan

    voltase dikirimkan menuju sebuah computer, dengan begitu data dapat diolah

    lebih lanjut.

  • 8/10/2019 laporan metlab

    6/70

  • 8/10/2019 laporan metlab

    7/70

    7

    2.3.3 Pengamatan Visual

    A. Tinggi Gelombang

    Catat tinggi gelombang ekstrim yang terjadi pada saat lembah dan puncak

    menggunakan suatu alat ukur panjang.

    Selisih antara kedua nilai tersebut merupakan tinggi gelombang.

    Ambil minimal 10 buah tinggi gelombang

    B. Periode Gelombang

    Tandai satu lokasi pada kolam 2D.

    Ukur dengan stopwatch waktu yang diperlukan antara puncak-puncak

    gelombang untuk melewati lokasi tersebut.

    Ambil minimal 10 buah perioda gelombang.

    C.

    Panjang Gelombang

    Dibutuhkan 2 buah alat ukur

    Alat ukur pertama ditempatkan pada posisi tertentu.

    Seorang praktikan bertugas menggerakkan alat pengukur gelombang

    kedua.

    Seorang praktikan lainnya mengamati muka gelombang pada alat pertama

    berada pada fasa gelombang yang sama.

    Alat ukur kedua dihentikan bila muka gelombang telah berada pada fasa

    yang sama.

    Panjang gelombang dihitung dari jarak alat ukur pertama dan kedua.

    2.4Pengolahan Data

    2.4.1 Percobaan 1 ( Kalibrasi Alat )

    Dengan menggunakan Wave Recorder, diperoleh data hasil olahan komputer

    (voltage) sebagai berikut :*sampel data

  • 8/10/2019 laporan metlab

    8/70

    8

    Ka +0.5

    Sample

    Number Date/Time Channel0 Channel1 Channel2 Channel3 Channel4 Channel5 Events

    1 19:59.9 -10 -10 -10 -10 -10 -0.4823 DAQ Start

    2 20:00.0 -10 -10 -10 -10 -10 -0.4729

    3 20:00.1 -10 -10 -10 -10 -10 -0.4796

    4 20:00.2 -10 -10 -10 -10 -10 -0.4741

    5 20:00.3 -10 -10 -10 -10 -10 -0.4787

    6 20:00.4 -10 -10 -10 -10 -10 -0.4738

    7 20:00.5 -10 -10 -10 -10 -10 -0.4823

    8 20:00.6 -10 -10 -10 -10 -10 -0.4729

    9 20:00.7 -10 -10 -10 -10 -10 -0.4768

    10 20:00.8 -10 -10 -10 -10 -10 -0.472

    Ka 0

    Sample

    Number Date/Time Channel 0 Channel 1 Channel2

    Channel

    3

    Channel

    4

    Channel

    5 Events

    1 17:51.0 -10 -10 -10 -10 -10 0.0233 DAQ Start

    2 17:51.1 -10 -10 -10 -10 -10 0.0316

    3 17:51.2 -10 -10 -10 -10 -10 0.0249

    4 17:51.3 -10 -10 -10 -10 -10 0.0328

    5 17:51.4 -10 -10 -10 -10 -10 0.0237

    6 17:51.5 -10 -10 -10 -10 -10 0.0322

    7 17:51.6 -10 -10 -10 -10 -10 0.0267

    8 17:51.7 -10 -10 -10 -10 -10 0.0322

    9 17:51.8 -10 -10 -10 -10 -10 0.0255

    10 17:51.9 -10 -10 -10 -10 -10 0.0304

    Ka -0.5

    Sample

    Number Date/Time

    Channel

    0

    Channel

    1 Channel2

    Channel

    3

    Channel

    4

    Channel

    5 Events

    1 21:10.5 -10 -10 -10 -10 -10 0.5296 DAQ Start

    2 21:10.6 -10 -10 -10 -10 -10 0.5397

  • 8/10/2019 laporan metlab

    9/70

    9

    3 21:10.7 -10 -10 -10 -10 -10 0.5324

    4 21:10.8 -10 -10 -10 -10 -10 0.5418

    5 21:10.9 -10 -10 -10 -10 -10 0.5312

    6 21:11.0 -10 -10 -10 -10 -10 0.5431

    7 21:11.1 -10 -10 -10 -10 -10 0.5324

    8 21:11.2 -10 -10 -10 -10 -10 0.5473

    9 21:11.3 -10 -10 -10 -10 -10 0.5281

    10 21:11.4 -10 -10 -10 -10 -10 0.5458

    Dari ke-tiga elevasi yang dicobakan, diperoleh nilau rata-rata dari tiap elevasi yaitu :

    Ka +0.5 : -0.478416

    Ka 0 : 0.028695

    Ka -0.5 : 0.533286

    Diperoleh grafik voltase sebagai berikut :

    Dari grafik diatas, diperoleh suatu persamaan linier , yang akan digunakan untuk

    menghitung elevasi muka air pada percobaan selanjutnya.

    Persamaan liniernya :

    y = -0.5059x + 1.0396

    R = 1

    -0.6

    -0.4

    -0.2

    0

    0.2

    0.4

    0.6

    Ka-0.5 Ka+0 Ka+0.5

  • 8/10/2019 laporan metlab

    10/70

    10

    2.4.2 Percobaan 2

    Percobaan 2A (pengamatan langsung)

    Kecepatan wave generator : 13.5 Rpm

    Paddle : 5

    Kedalaman Air : 77.7cm

    Data yang didapatkan dari percobaan :

    No. H (cm) T (detik) L (m)

    1 18.5 1.5 3.02

    2 21 1.63 3.04

    3 23.5 1.37 3.01

    4 24 1.57 3.02

    5 25 1.48 3.04

    6 23.5 1.49 2.98

    7 25.5 1.42 2.98

    8 23.5 1.44 2.99

    9 21.5 1.35 3.02

    10 25 1.38 3

    11 18.5 1.44 2.75

    12 15.5 1.4 2.75

    13 16 1.56 2.75

    14 16 1.49 2.75

    15 17 1.54 2.75

    16 18 1.57 2.75

    17 17 1.37 2.74

    18 16 1.42 2.73

    19 17 1.54 2.74

    20 17 1.4 2.73

    Diperoleh nilai rata-ratadari perhitungan secara visual, yaitu :

    H : 19.5 cm

    T : 1.468 detik

    L : 2.877 m

  • 8/10/2019 laporan metlab

    11/70

    11

    Dengan menggunakan persamaan dispersi diperoleh L :

    Ldisp : 3.09 m

    Percobaan 2A (Data Digital)

    Wave Recorder merekam data gelombang dalam bentuk voltage.

    Sample

    Number Date/Time

    Channel

    0

    Channel

    1

    Channel

    2

    Channel

    3

    Channel

    4 Channel5 Events

    1 35:18.5 -10 -10 -10 -10 -10 -0.103 DAQ Start

    2 35:18.6 -10 -10 -10 -10 -10 0.3008

    3 35:18.7 -10 -10 -10 -10 -10 0.6105

    4 35:18.8 -10 -10 -10 -10 -10 0.8086

    5 35:18.9 -10 -10 -10 -10 -10 0.6389

    6 35:19.0 -10 -10 -10 -10 -10 0.2684

    7 35:19.1 -10 -10 -10 -10 -10 -0.215

    8 35:19.2 -10 -10 -10 -10 -10 -0.6169

    9 35:19.3 -10 -10 -10 -10 -10 -0.8522

    10 35:19.4 -10 -10 -10 -10 -10 -1.0335

    *sampel data

    Time V 1

    1 -0.103

    2 0.3008

    3 0.6105

    4 0.8086

    5 0.6389

    6 0.2684

    7 -0.215

    8 -0.6169

    9 -0.8522

    10 -1.0335

  • 8/10/2019 laporan metlab

    12/70

    12

    Kemudian nilai voltase yang direkam dengan wave recorder, disubtitusikan ke dalam

    persamaan hasil kalibrasi pada percobaan satu yaitu :

    Dari pensubstitusian ke dalam persamaan di atas, diperoleh data elevasi muka air, sebagai

    berikut :

    Time Y13.5

    1 -1.01809

    2 2.973208

    3 6.034386

    4 7.992472

    5 6.315101

    6 2.652955

    7 -2.12513

    8 -6.09765

    9 -8.42343

    10 -10.2155

    *Sample data

    Diperoleh nilai rata-rata y =-2.16713

    Selanjutnya dilakukan normalisasi data elevasi muka air, sehingga data elevasi muka air

    terbaru adalah :

    *sample data

    Time y 1

    1 0.05881

    2 0.263093

    3 0.41977

    4 0.519989

    5 0.434137

    6 0.246701

    7 0.002149

    8 -0.20117

    9 -0.32021

    10 -0.41193

  • 8/10/2019 laporan metlab

    13/70

    13

    Metode Zero Up Crossing

    Dengan menggunakan metode zero up crossing, akan diperoleh elevasi muka air baru.

    Metode ini menggunakan bantuan software matlab.

    Persamaan yang dimasukan ke dalam software matlab :

    %ngebaca data time series dlm format .xls

    baca=xlsread('Book1.xlsx','Sheet1','O3:O3276');

    [a b]=size(baca);

    etabaru=baca(:,1);

    %zero up crossing

    dt=180/a;

    k=1;

    forh=1:a-1;

    if(etabaru(h+1)>=etabaru(h) & etabaru(h+1)*etabaru(h)

  • 8/10/2019 laporan metlab

    14/70

    14

    Dengan melakukan zero upcrossingdiperoleh elevasi muka air yang baru :

    Time Y13.5 eta new

    0.1 -1.01809 1.149041

    0.2 2.973208 5.140334

    0.3 6.034386 8.201513

    0.4 7.992472 10.1596

    0.5 6.315101 8.482228

    0.6 2.652955 4.820082

    0.7 -2.12513 0.041995

    0.8 -6.09765 -3.93052

    0.9 -8.42343 -6.2563

    1 -10.2155 -8.04833

    Kemudian elevasi muka air yang baru diplotkan dengan waktu, sehingga membentuk

    grafik e.m.a

    Metode Fast Fourier Transform

    Sebelumnya telah diperoleh data e.m.a hasil normalisasi. Data elevasi muka air

    normalisasi tersebut diolah menggunakan software matlab, dan akan menghasilkan

    nilai A gelombang dan B(imaginer)

    Persamaan yang di gunakan untuk perhitungan Matlab adalah :

    clearall;

    -0.6

    -0.4

    -0.2

    0

    0.2

    0.4

    0.6

    0.8

    0 5 10 15 20 25 30 35e.m.a

    (m)

    Waktu (s)

    Grafik e.m.a (Rpm13.5)

  • 8/10/2019 laporan metlab

    15/70

    15

    baca=xlsread('Pengolahan Data Praktikum 1 Metlab.xlsx','Hasil','J6:J305');

    [a b]=size(baca);

    eta=baca(:,1);

    f=(fft(baca))

    Diperoleh data sebagai berikut :

    NO an bn

    1 0.276991 -0.16855

    2 0.211031 -0.12381

    3 0.309496 -0.00476

    4 0.356721 -0.09456

    5 0.293344 0.012235

    6 0.287496 -0.01661

    7 0.34945 -0.0406

    8 0.324063 0.01922

    9 0.378137 0.012917

    10 0.385024 0.001047

    Perkaman data dilakukan selama 30 detik, sehingga nilai delta frequensi nya adalah 1/30

    Hz. Kemudian dicari nilai Amplitudo dengan menggunakan:

    Selanjutnya dilakukan perhitungan spektrum dengan persamaan :

    Diperoleh :

    No A B imaginer f C S

    1 0 0 0.033333 0 0

    2 0.4101 0.2615 0.066667 0.486379 3.548464

    3 0.3085 0.1988 0.1 0.367006 2.020405

    4 0.4629 0.0363 0.133333 0.464321 3.233912

  • 8/10/2019 laporan metlab

    16/70

    16

    5 0.5213 0.1861 0.166667 0.553522 4.595804

    6 0.4395 0.0278 0.2 0.440378 2.908996

    7 0.4247 0.0788 0.233333 0.431949 2.798693

    8 0.5097 0.1368 0.266667 0.527739 4.177625

    9 0.4841 0.0527 0.3 0.48696 3.55695210 0.5608 0.0873 0.333333 0.567554 4.831769

    Kemudian dilakukan plot grafik atara frequensi dan spektrum.

    Percobaan 2B

    Kecepatan wave generator : 9 Rpm

    Paddle : 5

    Kedalaman Air : 77.7cm

    Data yang didapatkan dari percobaan :

    No. H (cm) T (detik) L (m)

    1 12.87975 2.31 4.63

    2 14.49 2.21 4.54

    3 15.85542 2.33 4.56

    4 15.77143 2.22 4.57

    5 16.66667 2.27 4.6

    6 16.45 2.24 4.63

    7 16.93929 2.23 4.64

    8 15.77857 2.19 4.62

    9 14.33333 2.23 4.67

    -200

    0

    200

    400

    600

    800

    1000

    1200

    0 2 4 6 8 10 12

    Spektrum percobaan 2A(rpm13.5)

  • 8/10/2019 laporan metlab

    17/70

  • 8/10/2019 laporan metlab

    18/70

  • 8/10/2019 laporan metlab

    19/70

    19

    Diperoleh nilai rata-rata y = 1.144748

    Selanjutnya dilakukan normalisasi data elevasi muka air, sehingga data elevasi muka air

    terbaru adalah :

    NO Y9

    1 -1.63685

    2 -0.43293

    3 0.559453

    4 1.738654

    5 2.031231

    6 2.49876

    7 2.635163

    8 1.470789

    9 -0.3756

    10 -1.61213

    *sample data

    Metode Zero Up Crossing

    Dengan menggunakan metode zero up crossing, akan diperoleh elevasi muka air baru.

    Metode ini menggunakan bantuan software matlab.

    Persamaan yang dimasukan ke dalam software matlab :

    %ngebaca data time series dlm format .xls

    baca=xlsread('Book1.xlsx','Sheet2','O3:O3276');

    [a b]=size(baca);

    etabaru=baca(:,1);

    %zero up crossing

    dt=180/a;

    k=1;

    forh=1:a-1;

    if(etabaru(h+1)>=etabaru(h) & etabaru(h+1)*etabaru(h)

  • 8/10/2019 laporan metlab

    20/70

    20

    end

    fori=1:k-2;

    puncakup(i)=max(etabaru(indexup(i):indexup(i+1)));

    lembahup(i)=min(etabaru(indexup(i):indexup(i+1)));

    HUP(i)=puncakup(i)-lembahup(i);

    TUP(i)=(zeroup(i+1)-zeroup(i))*dt;

    end

    %menulis file data hasil zero up crossing

    HPT=transpose(HUP);

    TPT=transpose(TUP);

    zuc=[HPT,TPT];

    xlswrite('Book1.xlsx',zuc,'Sheet3','A3')

    Dengan melakukan zero upcrossingdiperoleh elevasi muka air yang baru :

    No time Y9 ema baru

    1 0.1 -1.63685 0.417544

    2 0.2 -0.43293 1.621456

    3 0.3 0.559453 2.613843

    4 0.4 1.738654 3.793044

    5 0.5 2.031231 4.08562

    6 0.6 2.49876 4.553149

    7 0.7 2.635163 4.689553

    8 0.8 1.470789 3.525178

    9 0.9 -0.3756 1.678785

    10 1 -1.61213 0.442255

    Kemudian elevasi muka air yang baru diplotkan dengan waktu, sehingga membentuk

    grafik e.m.a

  • 8/10/2019 laporan metlab

    21/70

    21

    Metode Fast Fourier Transform

    Data elevasi muka air yang sudah diihitung dan dinormalisasi diolah dengan matlab,

    dengan persamaan yang di input:

    clearall;

    baca=xlsread('Pengolahan Data Praktikum 1 Metlab.xlsx','Hasil','I6:I305');

    [a b]=size(baca);

    eta=baca(:,1);

    f=(fft(baca))

    Sama halnya dengan percobaan 2A, akan diperoleh nilai A, B, C dan Spektrum sebagai

    berikut :

    NO A B f C S

    1 -6.1632 0 0.033333 6.1632 569.7755

    2 0.0649 0.0461 0.066667 0.079607 0.095058

    3 0.0721 0.0447 0.1 0.084832 0.107948

    4 -0.0219 0.0436 0.133333 0.048791 0.035709

    5 0.0469 0.0031 0.166667 0.047002 0.033138

    6 0.0182 0.0723 0.2 0.074556 0.083378

    7 0.0484 0.1367 0.233333 0.145015 0.315442

    8 0.125 0.1373 0.266667 0.185678 0.517144

    9 0.0688 0.1279 0.3 0.14523 0.316378

    10 0.1057 0.1689 0.333333 0.199248 0.595496

    -0.4

    -0.2

    0

    0.2

    0.4

    0 5 10 15 20 25 30 35e.m.a

    Waktu (s)

    Grafik e.m.a (rpm 9)

  • 8/10/2019 laporan metlab

    22/70

  • 8/10/2019 laporan metlab

    23/70

    23

    Dari hasil pengolahan data pengamatan, visual dan digital, terlihat data hasil penggolahan

    tinggi gelombang dan perioda gelombang yang didapat tidak jauh berbeda.Perbedaan pada

    pengolahan data visual dan zero-upcrossing disebabkan oleh tingkat ketelitian pengamatan

    visual.Namun, hasil dari FFT yang memiliki perbedaan cukup jauh dibandingkan yang

    lainnya.Metode Fast Fourier Transform kami rasa lebih cocok digunakan untuk menganalisis

    gelombang dengan data yang acak. Metode ini memerlukan pembuatan spektrum yang

    menggambarkan data yang acak, sedangkan data yang dilakuakn di lab adalah data reguler

    dengan periode yang cenderung sama.

    Menurut kami, metoda yang paling cocok adalah pengamatan visual, karena kita dapat

    mengetahui dan melihat secara langsung peristiwa yang terjadi walaupun akan dibutuhkan

    ketelitian yang lebih saat pengamatan serta keterbatasan pengamnbilan data dan human error.

    Namun jika terjadi kesalahan, akan langsung diketahui di tempat pengamatan, dan jika

    terdapat anomali akan gterlihat langsung.

    2.6Simpulan

    Dari hasil pengolahan dan analisis data dapat kami simpulkan bahwa nilai tinggi, panjang,

    dan perioda gelombang yang didapat dari hasil pengamatan dan digital tidak berbeda jauh.

    Metoda yang paling cocok yang digunakan adalah pengamatan visual karena hasil yang

    dibutuhkan dapat langsung kita amati sehingga jika terjadi keanehan dapat langsung dicari

    titik salahnya.

  • 8/10/2019 laporan metlab

    24/70

    24

    BAB III

    KARAKTERISTIK GELOMBANG TERHADAP STRUKTUR

    3.1 Tujuan Percobaan

    Tujuan yang ingin dicapai dari percobaan ini adalah memberikan pemahaman kepada

    mahasiswa tentang arti fisik perubahan karakteristik gelombang ketika menumbuk struktur

    pemecah gelombang.

    3.2Alat Percobaan

    Adapun alat yang diperlukan dalam percobaan ini antara lain:

    3.2.1

    Saluran Gelombang/Tangki Gelombang (Wave Flume)

    Saluran gelombang ini berupa sebuah saluran (Flume Tank) sepanjang 40 meter

    dengan lebar 1.2 meter dan kedalaman air maksimum 1 meter. Saluran dibangun

    dengan struktur baja, sepanjang saluran digunakan dinding kaca yang memungkinkan

    pengamatan di semua tempat. Pada salah satu ujung saluran terdapat pembangkit

    gelombang tipe piston sedangkan pada ujung lainnya dibangun struktur pantai

    (beach) yang berfungsi sebagai peredam gelombang.Kedalaman air maksimum untuk

    kolam ini adalah 70 cm.

    3.2.2Pembangkit Gelombang (Wave Generator)

    Wave generator yang saat ini digunakan di laboratorium Teknik Kelautan ITB

    merupakan wave generator dengan konstruksi yang bersifat datachable (dapat

    dibongkar pasang). Prinsip operasi yang digunakan pada wave generator ini adalah

    prinsip jajaran genjang sederhana dimana gelombang yang dibangkitkan merupakan

    gelombang reguler. Wave generator ini digerakkan oleh motor listrik dengan

    kekuatan 0,75 HP yang tenaganya disalurkan melalui gear boxdengan rasio gigi 1 :

    10.Pembangkit gelombang ini dapat menghasilkan gelombang dengan ketinggian

    maksimum 0.32 meter dan perioda 1.214.4 detik.

    3.2.3Perekam Gelombang (Wave Recorder)

    Peralatan ukur yang tersedia pada laboratorium ini adalah alat pengukur gelombang.

    Prinsip kerja dari alat ukur/perekam gelombang ini adalah dengan mengirimkan

  • 8/10/2019 laporan metlab

    25/70

    25

    sinyal ke permukaan air dan menerima kembali pantulan sinyal ke permukaan air

    tersebut. Interval waktu antara pengiriman sinyal dan pengiriman sinyal

    dikonfersikan menjadi jarak vertikal dari posisi alat ke permukaan air. Tersedia 4

    (empat) buah alat perekam gelombang disertai dengan perangkat lunak yang masing-

    masing disambungkan dengan 1 (satu) unit komputer.

    3.2.4Current Meter (P-EMS)

    Current Meter merupakan alat untuk mengukur arus suatu fluida.Arus yang terukur

    dalam satuan m/s dan dalam arah x dan y. Faktor koreksi dari alat ini adalah 0.58823.

    3.2.5Alat Ukur

    Sebagai crosscheck data gelombang yang telah didapat dari wave recorder,

    diperlukan pengamatan visual secara langsung. Untuk itu diperlukan alat ukur satuan

    panjang dan waktu yang dapat berupa mistar/meteran danstopwatch.

    3.2.6Pemecah Gelombang (Breakwater)

    Dalam percobaan ini, pemecah gelombang yang digunakan adalah pemecah

    gelombang tipe rubblemound dengan armorbuatan.

    3.2.7Pantai Buatan

    3.3Prosedur Percobaan

    3.3.1

    Kalibrasi Wave Recordera) Memastikan nozzle dari transducer berada pada posisi 0

    b) Mengambil data muka air tenang pada saat posisi 0 selama 20 detik

    c) Menurunkan dan menaikkan posisi dari wave recorder sebesar 5cm lalu

    mengambil data voltase muka air tersebut selama 20 detik

    d) Mendapatkan 3 buah data muka air dalam satuan volt dengan simpangan

    sebesar 5cm. Dari ketiga data ini bisa didapatkan nilai datum dari muka air

    dan nilai koefisien alat dari instrumen (KProbe)

    3.3.2

    Pengukuran

    a) Mencatat tinggi muka air tenang

    b) Mengubah posisi paddle sesuai dengan yang diinginkan (disini digunakan

    paddle 5 dan paddle 7) lalu memastikan paddle terkunci dengan baik

  • 8/10/2019 laporan metlab

    26/70

    26

    c) Mengubah rpm sesuai dengan yang diinginkan (disini digunakan rpm 9 dan

    rpm 13,5)

    d) Menjalankan wave generator menggunakan panel inverter

    e) Mengukur muka air selama 1 menit lalu mematikan panel inverter

    f) Mengulangi langkah 1 untuk mendapatkan data yang diinginkan

    3.3.3 Pengamatan Visual

    A. Transmisi Gelombang

    Gelombang yang menjalar menuju pantai melewati struktur breakwater, maka

    gelombang tersebut akan sedikit dipantulkan dan sebagian besar

    ditransmisikan melewati struktur tersebut.

    a) Mengambil data H, T, dan L dengan prosedur yang sama seperti BAB II,

    profil gelombang, dengan 2 titik acuan yaitu sebelum breakwater dan

    setelah breakwater untuk beberapa paddle dan rpm yang berbeda-beda

    b) Menghitung koefisien transmisi (KT) dengan rumus:

    KT Dengan : Ht adalah tinggi gelombang transmisi (setelah breakwater)

    Hi adalah tinggi gelombang datang (sebelum breakwater)

    B.

    Run Up Gelombang

    Saat gelombang bekerja pada suatu struktur bangunan pelindung pantai seperti

    breakwater, gelombang tersebut akan naik (run up) pada permukaan bangunan

    tersebut.

    a) Memasang 1 buah meteran atau penggaris sejajar dengan kemiringan

    struktur yang akan diujikan

    b) Mencatat nilai pada meteran atau penggaris yang bersesuaian dengan

    elevasi muka air tenang

    c) Mencatat nilai pada meteran atau penggaris pada saat lidah air gelombang

    tinggi

    d) Run up diperoleh dari selisih lidah muka air tertinggi terhadap puncak

    tinggi gelombang sebelum mengenai struktur

    e) Mengulangi percobaan beberapa kali untuk memperoleh rata-rata yang

    lebih akurat

  • 8/10/2019 laporan metlab

    27/70

    27

    f) Mengulangi percobaan dengan paddle dan rpm yang berbeda-beda

    g) Membandingkan hasil run up pengamatan visual dengan rumus yang ada

    yaitu: dimana

    Dengan : = Surf Similirity = kemiringan strukturH = tinggi gelombang

    L = panjang gelombang

    Ru = run-up

    C. Transformasi Gelombang

    a) Mencatat profil gelombang di H1 (sebelum breakwater) menggunakan

    pengamatan visual dan wave recorder, lalu membandingkan hasilnya

    b) Mencatat gelombang H2 (setelah breakwater) menggunakan pengamatan

    visual

    3.4Pengolahan Data

    3.4.1 Transmisi Gelombang

    a. Sebelum Breakwater

    PADDLE 5 RPM 9

    HH T

    LL

    Bawah atas awal Akhir

    33 40 7 2.23

    9

    12.6 3.6

    33 40 7 2.19 12.6 3.6

    33 40 7 2.18 12.66 3.66

    33.5 41 7.5 2.16 12.7 3.7

    34 42 8 2.28 12.8 3.8

    34 41 7 2.06 12.56 3.56

    33 39 6 2.17 12.58 3.58

    33.5 41 7.5 2.18 12.62 3.62

    34 41 7 2.14 12.7 3.7

    33.7 41 7.3 2.2 12.7 3.7

    Rata-rata 7.13 2.179 3.652

    Pers. Dispersi 4.901

  • 8/10/2019 laporan metlab

    28/70

    28

    PADDLE 5 RPM 13.5

    HH T

    LL

    Bawah atas awal akhir

    4 24 20 1.59

    11

    13.4 2.4

    4 23 19 1.49 13.7 2.7

    4 23.5 19.5 1.36 13.2 2.2

    3 23 20 1.47 13.5 2.5

    3 23 20 1.46 13.6 2.6

    3 22 19 1.39 13.6 2.6

    3 22.5 19.5 1.4 13.8 2.8

    4 21.5 17.5 1.5 13.7 2.7

    4 21 17 1.64 13.6 2.6

    3 21 18 1.36 13.4 2.4

    Rata-rata 18.95 1.466 2.55

    Pers. Dispersi 2.92

    PADDLE 7 RPM 9

    H H T L L

    bawah atas awal akhir

    10 19 9 2.26 7 12.1 5.1

    9 18 9 2.06 12 5

    9 18.5 9.5 2.15 12.1 5.1

    8.5 18.5 10 2.1 12.1 5.1

    8 18.7 10.7 2.15 12.5 5.5

    8 19 11 2.09 12.1 5.1

    8 19 11 2.1 12.1 5.1

    7.5 18.7 11.2 2.33 11.8 4.8

    8 19 11 2.13 11.8 4.8

    8 19 11 2.09 11.8 4.8Rata-rata 10.34 2.146 5.04

    Pers. Dispersi 4.8125

    PADDLE 7 RPM 13.5

    HH T

    LL

    bawah atas awal akhir

    3 26.5 23.5 2.1

    9

    11.7 2.7

    3 27 24 1.6 11.73 2.73

    2 27.5 25.5 1.4 11.74 2.74

    2 27 25 1.5 11.74 2.743 27 24 1.6 11.75 2.75

    3 27.3 24.3 1.7 11.85 2.85

    3 27.5 24.5 1.38 11.78 2.78

    3 28 25 1.42 11.8 2.8

    3 28 25 1.56 11.82 2.82

    2 27.5 25.5 1.32 11.83 2.83

    Rata-rata 24.63 1.558 2.774

    Pers. Dispersi 3.185

  • 8/10/2019 laporan metlab

    29/70

    29

    b. Setelah Breakwater

    PADDLE 5 RPM 9

    H T L

    2.9 2.1

    4.6885

    2.9 2.1

    3 2.23 2

    3 2.2

    2.9 2.1

    3 2

    2.9 2.2

    2.9 2.1

    3 2

    Rata-rata 2.95 2.1

    PADDLE 7 RPM 9H T L

    3.4 2

    4.7155

    3.4 2.2

    3.5 2.1

    3.5 2.1

    3.5 2.2

    3.4 2

    3.4 2.2

    3.4 2.1

    3.5 2.13.4 2.1

    Rata-rata 3.44 2.11

    c. Menghitung Koefisien Transmisi

    PADDLE 5 RPM 9

    KT = 0.413745 KT = 0.126649

    PADDLE 7 RPM 9

    KT = 0.332689 KT = 0.135201

    PADDLE 5 RPM 13.5

    H T L

    2.3 1.5

    2.8153

    2.4 1.4

    2.4 1.42.5 1.5

    2.3 1.4

    2.6 1.4

    2.5 1.4

    2.3 1.3

    2.4 1.5

    2.3 1.5

    Rata-rata 2.4 1.43

    PADDLE 7 RPM 13.5

    H T L

    3.2 1.5

    2.786

    3.3 1.4

    3.3 1.4

    3.3 1.5

    3.4 1.3

    3.2 1.4

    3.3 1.6

    3.3 1.3

    3.4 1.43.6 1.4

    Rata-rata 3.33 1.42

    PADDLE 5 RPM 13.5

    PADDLE 7 RPM 13.5

  • 8/10/2019 laporan metlab

    30/70

    30

    Ru Rd Ru Rd Ru Rd

    Vertikal Vertikal Vertikal Vertikal Vertikal Vertikal Vertikal Vertikal

    1 8.233333 8.60 11.0 10.00 9.50 10.00 13.40 8.60

    2 8.528889 8.70 11.3 9.80 9.70 9.20 13.80 8.90

    3 8.697778 8.40 11.4 9.70 10.10 9.50 14.50 9.20

    4 8.951111 8.70 11.8 9.80 10.00 10.10 15.00 9.50

    5 9.288889 8.80 12.2 9.00 10.40 9.80 15.40 9.70

    6 9.711111 8.60 12.7 8.50 10.50 10.20 15.70 9.80

    7 9.922222 8.80 13.1 9.50 11.00 9.80 16.00 10.20

    8 10.13333 8.80 12.5 8.80 11.20 9.50 16.30 10.50

    9 10.51333 8.90 13.1 8.70 12.60 9.70 16.60 10.50

    10 10.80889 8.80 13.8 9.00 11.90 9.80 16.70 10.20

    11 11.18889 8.90 14.1 8.00 17.00 10.40

    12 11.4 14.4 9.80

    Tinggi Vertikal di ukur dari muka air tenang.

    No

    Lengan 5; Kecepatan 9,0 Lengan 5; Kecepatan 13,5 Lengan 7; Kecepatan 9,0 Lengan 7, Kecepatan 13,5

    Ru Rd

    Rata - Rata 9.8 8.727273 12.6 9.22 10.69 9.76 15.49 9.77

    3.4.2 Run Up Gelombang

    a.. Berdasarkan Pengamatan

    d.

    e.

    f.

    g.

    h.

    i.

    j.

    b

    .

    b. Menggunakan Rumus

    H L Tan a Surf Similarity Ru

    PADDLE 5 RPM 9 7.13 3.7

    0.5

    0.332792532 2.372810755

    PADDLE 5 RPM 13.5 18.95 11.5 0.36145238 6.849522607

    PADDLE 7 RPM 9 10.34 5.0 0.324644427 3.356823373

    PADDLE 7 RPM 13.5 24.63 2.8 0.156053666 3.843601792

    Ru pengamatan diperoleh dari selisih antara selisih lidah muka air tertinggi terhadap puncak

    tinggi gelombang sebelum mengenai struktur (disini diasumsukan H puncak =H). Lalu

    dibandingkan antara Ru yang didapat dari rumus dan Ru dari pengamatan visual

    Tabel Ru

    Ru Rumus Ru Pengamatan

    PADDLE 5 RPM 9 2.372810755 6.216481481

    PADDLE 5 RPM 13.5 6.849522607 3.145925926

    PADDLE 7 RPM 9 3.356823373 5.52

    PADDLE 7 RPM 13.5 3.843601792 3.175909091

    3.4.3 Kalibrasi

    Dari hasil kalibrasi, didapatkan 2 persamaan seperti pada tabel seperti dibawah

    ini.

    Ru pengamatan

    6.216481481

    3.145925926

    5.52

    3.175909091

  • 8/10/2019 laporan metlab

    31/70

    31

    3.4.4 Data Perhitungan EMA

    Berikut adalah sampel data yang didapat dari pengukuran wave recorder.Tabel

    Data merupakan tabel data yang diambil langsung dari hasil perhitungan wave

    recorderdi laboratorium. Tabel Hasil merupakan tabel Elevasi Muka Air, didapat

    nilai tersebut dengan cara memasukkan nilai-nilai yang ada di Tabel Data ke

    dalam persamaan y=-5x+10. Sedangkan Tabel Normalisasi (Zero Up Crossing)

    adalah tabel dimana hasil dari Tabel Hasil dibuat menjadiZero Mean.

    Channel 0 Channel 5

    K 5 -0.094099 0.987881667

    K 0 -0.094000333 0.019833667

    K -5 -0.093608 -1.005417333

    y = 0.0005x - 0.0946 y = -5x + 10Persamaan

  • 8/10/2019 laporan metlab

    32/70

    32

    C0 C5 C0 C5 C0 C5 C0 C5

    0.1 0.08184 3.917653 0.07273 -2.28453 0.861792 -4.57392 3.0339 3.8618

    0.2 -0.19016 3.646153 0.59773 -5.39753 0.951792 -4.33442 3.0109 1.7563

    0.3 -0.52266 3.217153 1.29223 -7.52603 1.005292 -3.60492 2.7529 -0.7967

    29.8 1.53284 -0.05585 -1.59327 -7.87253 -0.45921 4.203078 0.0904 4.7013

    29.9 1.61234 -0.19785 -0.79977 -4.97903 -0.68221 3.499578 -0.4711 -0.7022

    30 1.24434 -0.16585 -0.58777 -1.63903 -0.90371 2.295578 -1.9376 -5.0527

    Time

    NORMALISASI

    Percobaan 1 Percobaan 2 Percobaan 3 Percobaan 4P5, RPM 9 P5, RPM 13.5 P7, RPM 9 P7, RPM 13.5

    C0 C5 C0 C5 C0 C5 C0 C5

    0.1 10.0925 14.3955 9.5475 8.2215 10.6735 4.9685 12.3325 14.139

    0.2 9.8205 14.124 10.0725 5.1085 10.7635 5.208 12.3095 12.0335

    0.3 9.488 13.695 10.767 2.98 10.817 5.9375 12.0515 9.4805

    29.8 11.5435 10.422 7.8815 2.6335 9.3525 13.7455 9.389 14.9785

    29.9 11.623 10.28 8.675 5.527 9.1295 13.042 8.8275 9.575

    30 11.255 10.312 8.887 8.867 8.908 11.838 7.361 5.2245

    Time

    P5, RPM 9 P5, RPM 13.5 P7, RPM 9 P7, RPM 13.5

    HASIL

    Digunakan y = -5x +10

    Percobaan 1 Percobaan 2 Percobaan 3 Percobaan 4

    C0 C5 C0 C5 C0 C5 C0 C5

    0.1 -0.0185 -0.8791 0.0905 0.3557 -0.1347 1.0063 -0.4665 -0.8278

    0.2 0.0359 -0.8248 -0.0145 0.9783 -0.1527 0.9584 -0.4619 -0.4067

    0.3 0.1024 -0.739 -0.1534 1.404 -0.1634 0.8125 -0.4103 0.1039

    29.8 -0.3087 -0.0844 0.4237 1.4733 0.1295 -0.7491 0.1222 -0.9957

    29.9 -0.3246 -0.056 0.265 0.8946 0.1741 -0.6084 0.2345 0.085

    30 -0.251 -0.0624 0.2226 0.2266 0.2184 -0.3676 0.5278 0.9551

    Time

    DATA

    Percobaan 1 Percobaan 2 Percobaan 3 Percobaan 4

    P5, RPM 9 P5, RPM 13.5 P7, RPM 9 P7, RPM 13.5

  • 8/10/2019 laporan metlab

    33/70

    33

    Dibawah ini adalah grafik yang terbentuk jika Tabel Hasil di plot kan ke dalam bentuk grafik.

  • 8/10/2019 laporan metlab

    34/70

    34

    3.4.5 Tabel Zero Up Crossing

    a. Paddle 5, RPM 9

    b. Paddle 5, RPM 13.5

    H up T up H down T down3.549 2.009475 3.027 2.202896

    2.9555 2.193952 3.3705 2.096338

    3.546 2.202022 3.7275 2.199874

    2.574 2.10447 2.9815 2.006736

    3.601 2.198557 2.78 2.199416

    3.4625 2.194272 3.5495 2.195529

    2.7345 2.101575 3.1755 2.104435

    2.9495 2.201122 3.0075 2.198177

    3.0685 2.198539 2.768 2.194361

    3.4425 2.105073 3.4315 2.2001933.2775 2.292378 3 2.106571

    2.9725 2.103952 3.2335 2.100973

    3.1645 2.202533 3.1355 2.201155

    3.176731 2.162148 3.168269 2.154358

    AVERAGE

    C0

    H up T up H down T down6.827 2.204488 7.2755 2.199947

    6.815 2.099262 7.0345 2.195985

    7.2495 2.297118 6.618 2.200576

    6.546 2.004687 7.512 2.107919

    7.051 2.198037 6.4315 2.191005

    6.7265 2.201238 7.039 2.199688

    7.7305 2.199907 6.8485 2.103763

    8.1025 2.200726 8.1895 2.200282

    8.202 2.293812 8.1165 2.19739

    8.0585 2.106237 8.019 2.1080898.3225 2.200387 8.4125 2.198776

    8.278 2.199311 8.2535 2.198886

    8.1195 2.196769

    7.492417 2.183767 7.528423 2.176852

    AVERAGE

    C5

    H up T up H down T down

    3.63 1.792013 3.7565 1.798721

    3.682 1.601186 3.4885 1.69741

    2. 295 1. 306724 2. 8 1. 40877

    2.7695 1.493393 2.638 1.39273

    2.8215 1.402656 2.202 1.502311

    3.0285 1.405104 3.215 1.403629

    3.685 1.69091 3.5095 1.492399

    2.425 1.400471 3.003 1.405632

    2.9145 1.504685 2.5165 1.497733

    3.278 1.501289 3.087 1.498903

    3.052 1.30128 2.895 1.4030582.9465 1.595895 3.122 1.496739

    2.817 1.505558 2.913 1.501188

    2.765 1.496074 2.817 1.500306

    2.9635 1.497272 2.817 1.405714

    2.408 1.401331 2.463 1.496506

    2.974 1.402566 2.774 1.403313

    3.1085 1.495682 3.113 1.493687

    2.98 1.500629

    2.97575 1.48856 2.953158 1.489441

    AVERAGE

    C0

    H up T up H down T down

    15.314 1.400543 15.605 1.397747

    14.746 1.499047 16.466 1.407272

    17.272 1.497415 16.573 1.49834

    18.3095 1.40224 18.189 1.503356

    17.9185 1.502981 17.273 1.399861

    17.3375 1.400025 18.2895 1.591439

    18.7455 1.501818 18.337 1.406459

    17.1435 1.495277 16.3605 1.493406

    17.2045 1.40501 18.425 1.500272

    18.889 1.495961 18.7215 1.408443

    18.3705 1.501363 17.888 1.49516717.5035 1.497098 17.853 1.404698

    16.826 1.406003 16.8565 1.496685

    16.7055 1.495551 17.241 1.496343

    18.1075 1.496351 17.8085 1.407129

    18.634 1.404676 18.5685 1.498937

    18.0315 1.500024 17.891 1.49565

    17.743 1.496433 18.4925 1.496522

    19.086 1.407979 19.333 1.407711

    17.57303 1.463463 17.69324 1.463444

    AVERAGE

    C5

  • 8/10/2019 laporan metlab

    35/70

  • 8/10/2019 laporan metlab

    36/70

  • 8/10/2019 laporan metlab

    37/70

    37

    C0 A B Cn Frekuensi Spektrum m0 Hm0

    0.07273 7.13E-13 0 7.13E-13 0.033333 7.63E-24 348.7209 74.69629

    0.59773 10.44251 35.85858 37.34814 0.066667 20923.26 407.814 80.77762

    1.29223 -1.15726 15.33079 15.37441 0.1 3545.585 108.8188 41.7265

    . . . . . . . .

    . . . . . . . .

    -1.59327 3.321568 13.70657 14.1033 9.933333 2983.544 108.8188 41.7265

    -0.79977 -1.15726 15.33079 15.37441 9.966667 3545.585 407.814 80.77762

    -0.58777 10.44251 35.85858 37.34814 10 20923.26 348.7209 74.69629

    C5 A B Cn Frekuensi Spektrum m0 Hm0

    -2.28453 2.48E-12 0 2.48E-12 0.033333 9.22E-23 259.327 64.41454

    -5.39753 -30.2471 11.06435 32.20727 0.066667 15559.62 559.9823 94.65578

    -7.52603 -34.4048 4.350807 34.67883 0.1 18039.32 628.2752 100.2617. . . . . . . .

    . . . . . . . .

    -7.87253 -36.1798 1.224179 36.20055 9.933333 19657.2 628.2752 100.2617

    -4.97903 -34.4048 4.350807 34.67883 9.966667 18039.32 559.9823 94.65578

    -1.63903 -30.2471 11.06435 32.20727 10 15559.62 259.327 64.41454

    b. Paddle 5, RPM 13.5

  • 8/10/2019 laporan metlab

    38/70

    38

    C0 A B Cn Frekuensi Spektrum m0 Hm0

    0.861792 2.55E-12 0 2.55E-12 0.033333 9.76E-23 28.47908 21.34632

    0.951792 7.251462 7.831514 10.67316 0.066667 1708.745 71.99189 33.93921

    1.005292 12.46568 4.319496 13.19285 0.1 2610.769 99.97551 39.9951. . . . . . . .

    . . . . . . . .

    -0.45921 -1.19778 14.98052 15.02833 9.933333 3387.762 99.97551 39.9951

    -0.68221 12.46568 4.319496 13.19285 9.966667 2610.769 71.99189 33.93921

    -0.90371 7.251462 7.831514 10.67316 10 1708.745 28.47908 21.34632

    C5 A B Cn Frekuensi Spektrum m0 Hm0

    -4.57392 -1.4E-12 0 1.37E-12 0.033333 2.82E-23 122.2081 44.21911

    -4.33442 22.0757 1.223086 22.10955 0.066667 7332.486 265.5627 65.18438

    -3.60492 23.92088 1.099962 23.94616 0.1 8601.278 204.9948 57.27056

    . . . . . . . .

    . . . . . . . .

    4.203078 15.67518 0.921726 15.70225 9.933333 3698.411 204.9948 57.27056

    3.499578 23.92088 1.099962 23.94616 9.966667 8601.278 265.5627 65.18438

    2.295578 22.0757 1.223086 22.10955 10 7332.486 122.2081 44.21911

    c. Paddle 7, RPM 9

  • 8/10/2019 laporan metlab

    39/70

    39

    C0 A B Cn Frekuensi Spektrum m0 Hm0

    3.0339 -6.5E-13 0 6.54E-13 0.033333 6.41E-24 735.6624 108.4924

    3.0109 8.630384 53.55526 54.2462 0.066667 44139.75 825.4607 114.9233

    2.7529 4.434568 18.42628 18.9524 0.1 5387.899 113.2581 42.56912

    . . . . . . . .

    . . . . . . . .

    0.0904 6.176627 7.462465 9.687059 9.933333 1407.587 113.2581 42.56912

    -0.4711 4.434568 18.42628 18.9524 9.966667 5387.899 825.4607 114.9233

    -1.9376 8.630384 53.55526 54.2462 10 44139.75 735.6624 108.4924

    C5 A B Cn Frekuensi Spektrum m0 Hm0

    3.8618 -6.8E-13 0 6.77E-13 0.033333 6.87E-24 395.3072 79.52934

    1.7563 -19.5105 34.64925 39.76467 0.066667 23718.43 836.6669 115.7008-0.7967 -6.42255 41.52336 42.01713 0.1 26481.58 533.553 92.39507

    . . . . . . . .

    . . . . . . . .

    4.7013 5.884084 18.27979 19.20347 9.933333 5531.598 533.553 92.39507

    -0.7022 -6.42255 41.52336 42.01713 9.966667 26481.58 836.6669 115.7008

    -5.0527 -19.5105 34.64925 39.76467 10 23718.43 395.3072 79.52934

    d. Paddle 7, RPM 13.5

  • 8/10/2019 laporan metlab

    40/70

    40

    3.5 Analisis Data

    Berdasarkan pengamatan, dapat terlihat bahwa nilai H dipengaruhi oleh kedua factor,

    yaitu besar-kecilnya Paddle dan besar kecilnya kecepatan putar (rpm). Semakin Besar

    nilai paddle semakin besar pula nilai H yang tercatat. Begitu pula dengan Kecepatan

    putar (rpm), semakin tinggi rpm, semakin tinggi pula H yang tercatat.

    Nilai Perioda (T) hanya di pengaruhi oleh besar-kecilnya kecepatan putar (rpm). Semakin

    besar kecepatan putar (rpm), maka akan semakin kecil nilai perioda (berbanding

    terbalik). Hal ini sesuai dengan persamaan yang menyatakan bahwa semakinbesar kecepatan maka semakin kecil periode-nya. Sedangkan besar-kecilnya nilai paddle

    tidak mempengaruhi nilai perioda.

    Panjang gelombang (L) serupa dengan nilai Perioda (T), hanya nilai kecepatan putar

    (rpm) yang mempengaruhi besar atau kecilnya panjang gelombang.Semakin besar

    kecepatan putar, maka semakin kecil nilai panjang gelombang yang tercatat.Sedangkan

    jika dibandingkan antara L pengamatan dengan L perhitungan, ada perbedaan yang cukup

    besar, selisih diantaranya berkisar 4-25 %.Hal ini dapat terjadi karena adanya kesalahan

    pengamatan saat melakukan pengukuran dan adanya kelalaian pengukur terhadap titik nol

    (datum) pada saat pengukuran.

    Dari pengolahan data telah didapat Kt (koefisien transmisi) yang sebelumnya dihitung

    menggunakan rumus, hasil akhirnya adalah

    PADDLE 5 RPM 9

    KT = 0.413745 KT = 0.126649

    PADDLE 7 RPM 9

    KT = 0.332689 KT = 0.135201

    PADDLE 5 RPM 13.5

    PADDLE 7 RPM 13.5

  • 8/10/2019 laporan metlab

    41/70

    41

    Dari hasil ini dapat kita lihat adanya keterkaitan antar nilai Kt dengan perubahan paddle

    dan rpm. Paddle tidak berpengaruh pada besar kecilnya nilai Kt, sedangkan perubahan

    rpm berpengaruh terhadap nilai Kt, dibuktikan dari hasil, untuk paddle yang sama nilai

    Kt cenderung menurun jika rpm semakin besar, begitu juga sebaliknya jika rpm semakin

    kecil, maka nilai Kt semakin besar. Selain itu, dari percobaan pada modul ini juga

    didapatkan nilai run-up yang dipeoroleh dari perhitungan maupun dari pengamatan

    visual, dengan hasil akhir adalah

    Tabel Ru

    Ru Rumus Ru Pengamatan

    PADDLE 5 RPM 9 2.372810755 6.216481481

    PADDLE 5 RPM 13.5 6.849522607 3.145925926

    PADDLE 7 RPM 9 3.356823373 5.52

    PADDLE 7 RPM 13.5 3.843601792 3.175909091

    Jika dibandingkan pada hasil yang kami peroleh, kami tidak dapat menyimpulkan apapun

    mengenai run-up yang didapat dari perhitungan rumus atau yang didapat dari hasil

    pengamatan visual maupun keterkaitannya dengan perubahan paddle dan rpm. Dari hasil

    pengolahan data kami, pada paddle yang sama run-up dari rumus semakin besar nilainya

    seiring dengan kenaikan rpm, tapi pada pengamatan visual nilainya semakin menurun.

    Pada rpm yang sama dengan paddle semakin besar makan run-up dengan perhitungan

    rumus semakin besar, namun untuk rpm yang lebih besar dengan paddle yang berbeda

    nilainya semakin mengecil. Berbeda dengan run-up yang didapat melalui

    pengamatanyang nilainya semakin kecil untuk paddle yang berbeda dan nilai rpm yang

    lebih kecil, sedangakn run-up akan semakin besar untuk paddle yang berbeda dengan

    nilai rpm yang lebih besar.

    Perbedaan ini terjadi karena pada saat melakukan pengamatan kelompok kami lupa

    mencatat nilai air tenangnya sehingga dalam perhitungan kami asumsikan nilai Hrun-upmerupakan setengah dari nilai Hnya.Hasil lain yang dapat diperoleh adalah perbandingan

    antara tinggi gelombang sebelum struktur dan tinggi gelombang setelah struktur, hasilnya

    adalah sebagai berikut

  • 8/10/2019 laporan metlab

    42/70

    42

    Hsebelum Hsesudah

    Paddle 5 rpm 9 7.13 2.95

    Paddle 5 rpm 13.5 18.95 2.4

    Paddle 7 rpm 9 10.34 3.44

    Paddle 7 rpm 13.5 24.63 3.33

    Tinggi gelombang sebelum struktur jauh lebih besar dibanding tinggi gelombang setelah

    struktur.Hal ini terjadi karena struktur yang diletakkan didekat pantai berfungsi untuk

    memecah gelombang yang datang sehingga energi gelombang saat mencapai pantai dapat

    diperkecil, oleh karena itu gelombang yang datang ke pantai tingginya jauh lebih kecil.

    3.6 Simpulan

    Dari pengolahan data diatas, kita dapat menarik beberapa kesimpulan, antara lain:

    Nilai H dipengaruhi besar-kecilnya Paddle dan besar kecilnya kecepatan putar (rpm).

    Semakin Besar nilai paddle semakin besar pula nilai H yang tercatat. Begitu pula

    dengan Kecepatan putar (rpm), semakin tinggi rpm, semakin tinggi pula H yang

    tercatat.

    Nilai Perioda (T) hanya di pengaruhi oleh besar-kecilnya kecepatan putar (rpm).

    Semakin besar kecepatan putar (rpm), maka akan semakin kecil nilai perioda

    (berbanding terbalik). Panjang gelombang (L) hanya dipengaruhi nilai kecepatan putar (rpm). Semakin

    besar kecepatan putar, maka semakin kecil nilai panjang gelombang yang tercatat.

    Paddle tidak berpengaruh pada besar kecilnya nilai Kt, sedangkan perubahan rpm

    berpengaruh terhadap nilai Kt, untuk paddle yang sama nilai Kt cenderung menurun

    jika rpm semakin besar, begitu juga sebaliknya jika rpm semakin kecil, maka nilai Kt

    semakin besar.

    Tinggi gelombang sebelum struktur jauh lebih besar dibanding tinggi gelombang

    setelah struktur.

  • 8/10/2019 laporan metlab

    43/70

    43

    BAB IV

    KARAKTERISTIK GELOMBANGTERHADAP STRUKTUR

    BREAKWATER SUBMERGE

    4.1Tujuan Percobaan

    Tujuan yang ingin dicapai dari percobaan ini adalah memberikan pemahaman kepada

    mahasiswa tentang arti fisik perubahan karakteristik gelombang ketika menumbuk

    struktur pemecah gelombang yang tenggelam (sub merge breakwater) dan mengetahui

    apakah struktur tersebut layak atau tidak untuk dibangun.

    4.2Alat Percobaan

    Adapun alat yang diperlukan dalam percobaan ini antara lain:

    4.2.1 Saluran Gelombang/Tangki Gelombang (Wave Flume)

    Saluran gelombang ini berupa sebuah saluran (Flume Tank) sepanjang 40 meter

    dengan lebar 1.2 meter dan kedalaman air maksimum 1 meter. Saluran dibangun

    dengan struktur baja, sepanjang saluran digunakan dinding kaca yang memungkinkan

    pengamatan di semua tempat. Pada salah satu ujung saluran terdapat pembangkit

    gelombang tipe piston sedangkan pada ujung lainnya dibangun struktur pantai

    (beach) yang berfungsi sebagai peredam gelombang.Kedalaman air maksimum untuk

    kolam ini adalah 70 cm.

    4.2.2 Pembangkit Gelombang (Wave Generator)

    Wave generator yang saat ini digunakan di laboratorium Teknik Kelautan ITB

    merupakan wave generator dengan konstruksi yang bersifat datachable (dapat

    dibongkar pasang). Prinsip operasi yang digunakan pada wave generator ini adalah

    prinsip jajaran genjang sederhana dimana gelombang yang dibangkitkan merupakan

    gelombang reguler. Wave generator ini digerakkan oleh motor listrik dengan

    kekuatan 0,75 HP yang tenaganya disalurkan melalui gear boxdengan rasio gigi 1 :

    10.Pembangkit gelombang ini dapat menghasilkan gelombang dengan ketinggian

    maksimum 0.32 meter dan perioda 1.214.4 detik.

  • 8/10/2019 laporan metlab

    44/70

    44

    4.2.3 Perekam Gelombang (Wave Recorder)

    Peralatan ukur yang tersedia pada laboratorium ini adalah alat pengukur gelombang.

    Prinsip kerja dari alat ukur/perekam gelombang ini adalah dengan mengirimkan

    sinyal ke permukaan air dan menerima kembali pantulan sinyal ke permukaan air

    tersebut. Interval waktu antara pengiriman sinyal dan pengiriman sinyal

    dikonfersikan menjadi jarak vertikal dari posisi alat ke permukaan air. Tersedia 4

    (empat) buah alat perekam gelombang disertai dengan perangkat lunak yang masing-

    masing disambungkan dengan 1 (satu) unit komputer.

    4.2.4 Current Meter (P-EMS)

    Current Meter merupakan alat untuk mengukur arus suatu fluida.Arus yang terukur

    dalam satuan m/s dan dalam arah x dan y. Faktor koreksi dari alat ini adalah 0.58823.

    4.2.5 Alat Ukur

    Sebagai crosscheck data gelombang yang telah didapat dari wave recorder,

    diperlukan pengamatan visual secara langsung. Untuk itu diperlukan alat ukur satuan

    panjang dan waktu yang dapat berupa mistar/meteran danstopwatch.

    4.2.6 Pemecah Gelombang (Breakwater)

    Dalam percobaan ini, pemecah gelombang yang digunakan adalah pemecah

    gelombang tipe rubblemound dengan armorbuatan.

    4.2.7 Pantai Buatan

    4.3Prosedur Percobaan

    4.3.1 Kalibrasi Wave Recorder

    a) Memastikan nozzle dari transducer berada pada posisi 0

    b) Mengambil data muka air tenang pada saat posisi 0 selama 20 detik

    c) Menurunkan dan menaikkan posisi dari wave recorder sebesar 5cm lalu

    mengambil data voltase muka air tersebut selama 20 detik

    d) Mendapatkan 3 buah data muka air dalam satuan volt dengan simpangan

    sebesar 5cm. Dari ketiga data ini bisa didapatkan nilai datum dari muka air

    dan nilai koefisien alat dari instrumen (KProbe)

  • 8/10/2019 laporan metlab

    45/70

  • 8/10/2019 laporan metlab

    46/70

    46

    Panjang gelombang dispersi : 4.7 m

    Koefisien transmisi (KT) : 0.6145

    b. Percobaan dengan paddle 7 rpm 13.5

    Tinggi gelombang inisial rata-rata : 18.81 cm

    Perioda gelombang inisal rata-rata : 1.457 detik

    Tinggi gelombang transmisi rata-rata : 7.47 cm

    Perioda gelombang transmisi rata-rata : 1.486 detik

    Panjang gelombang : 2.69 m

    Panjang gelombang dispersi : 2.79 m

    Koefisien transmisi (KT) : 0.397

    c. Percobaan dengan paddle 5 rpm 9

    Tinggi gelombang inisial rata-rata : 9.63 cm

    Perioda gelombang inisal rata-rata : 2.203 detik

    Tinggi gelombang transmisi rata-rata : 5.86 cm

    Perioda gelombang transmisi rata-rata : 2.245 detik

    Panjang gelombang : 4.312 m

    Panjang gelombang dispersi : 4.276 m

    Koefisien transmisi (KT) : 0.6085

    d. Percobaan dengan paddle 5 rpm 13.5

    Tinggi gelombang inisial rata-rata : 14.06 cm

    Perioda gelombang inisal rata-rata : 1.44 detik

    Tinggi gelombang transmisi rata-rata : 8.65 cm

    Perioda gelombang transmisi rata-rata : 1.45 detik

    Panjang gelombang : 2.874 m

    Panjang gelombang dispersi : 2.75 m

    Koefisien transmisi (KT) : 0.615

  • 8/10/2019 laporan metlab

    47/70

    47

    4.4.2 Pengamatan wave recorder

    Hasil kalibrasi K+5

    Hasil kalibrasi K0

    Hasil kalibrasi K-5

    Hasil kalibrasi rata-rata dan persamaan garis

    Channel 0 Channel 5

    K 5 -0.137381 -1.033621333

    K 0 -0.140274667 -0.036900667

    K -5 -0.140212 0.885221

  • 8/10/2019 laporan metlab

    48/70

    48

    Hasil normalisasi

    4.4.3 Pengolahan data dengan zero up crossing

    Data elevasi dan waktu hasil dari pengolahan data kalibrasi dipakai untuk mengolah

    data elevasi muka air zero up crossing. Setelah data diolah, diperoleh grafik elevasi

    zero up crossing sebagai berikut.

    y = 0.0005x - 0.0946

    -10

    -5

    0

    5

    10

    -0.137381 -0.140274667 -0.140212

    Persamaan Channel 0

    y = -5x + 10

    -6

    -4

    -2

    0

    2

    4

    6

    -1.033621333 -0.036900667 0.885221

    Persamaan Channel 5

    C0 C5 C0 C5 C0 C5 C0 C5

    0.1 -4.51597 -2.41047 -6.38047 0.403528 -1.52047 0.599028 3.316528 -7.71897

    0.2 -4.59547 -3.33197 -3.75897 -2.10647 -2.08697 -0.68897 2.007028 -5.94597

    0.3 -4.33297 -3.51797 -0.93797 -3.88597 -2.52947 -1.76947 0.275528 -2.43947

    0.4 -3.75747 -2.99647 1.358528 -5.10347 -3.28747 -2.33097 -1.01547 1.294528

    0.5 -2.94147 -1.86547 2.848028 -5.42247 -3.56697 -2.42097 -1.24897 3.841528

    0.6 -2.22097 -0.68897 3.655028 -4.33597 -3.48297 -2.31897 -0.66147 5.669528

    0.7 -0.69647 0.222028 3.800028 -2.12647 -3.07247 -1.93397 0.130528 6.986028

    0.8 1.065528 0.838528 3.618528 0.829028 -2.32197 -1.38047 0.129028 7.489528

    0.9 2.527528 1.210528 2.886028 3.432528 -1.01397 -0.71797 -1.25997 7.271528

    1 3.434028 1.639528 1.322028 5.521528 -0.17047 -0.08197 -4.20147 6.357528

    Time

    NORMALISASI

    Percobaan 1

    P5, RPM 9 P5, RPM 13.5 P7, RPM 9 P7, RPM 13.5

    Percobaan 2 Percobaan 3 Percobaan 4

  • 8/10/2019 laporan metlab

    49/70

    49

    Paddle 5 rpm 9

    Tinggi gelombang inisial rata-rata (C5) : 7. 82 cm

    Perioda gelombang inisial rata-rata : 2.17 detik

    Tinggi gelombang transmisi rata-rata (C0) : 7. 88 cm

    Perioda gelombang transmisi rata-rata : 2.17 detik

    Paddle 5 rpm 13.5

    Tinggi gelombang inisial rata-rata (C5) : 13. 1 cm

    Perioda gelombang inisial rata-rata : 1.47 detik

    Tinggi gelombang transmisi rata-rata (C0) : 12.03 cm

    Perioda gelombang transmisi rata-rata : 1.36 detik

    -6

    -4

    -2

    0

    2

    4

    6

    0 5 10 15 20 25 30 35e.m.a

    (cm)

    waktu (detik)

    EMA ZUC C5

    -6

    -4

    -2

    0

    2

    4

    6

    0 5 10 15 20 25 30 35e.m.a

    (cm)

    waktu (detik)

    EMA ZUC C0

    -10

    -5

    0

    5

    10

    0 5 10 15 20 25 30 35e.m.a

    (cm

    )

    waktu (detik)

    EMA ZUC C5

  • 8/10/2019 laporan metlab

    50/70

  • 8/10/2019 laporan metlab

    51/70

    51

    Perioda gelombang transmisi rata-rata : 1.29 detik

    4.4.4 Pengolahan dengan Fast Fourier Transform

    Selain menggunakan zero up crossing, data hasil pengamatan wave recorder dapat

    dilolah menggunakan Fast Fourier Transform (FFT). Data waktu dan elevasi

    ditransformasikan menjadi spektrum.Pengolahan data ini menggunakan software

    Matlab.

    Dari spektrum tersebut, dicari nilai m0, yaitu momen ke-0 untuk memperoleh nilai

    Hm0 atau tinggi gelombang. Berikut ini adalah hasil perhitungan menggunakan FFT

    dari semua data dengan paddle dan rpm berbeda.

    Algoritma yang digunakan pada program Matlab sebagai berikut:

    clearall;

    baca=xlsread('Nama_file.xlsx','nama_sheet','letak_data_elevasinormalisasi');

    [a b]=size(baca);

    eta=baca(:,1);

    -15

    -10

    -5

    0

    5

    10

    0 5 10 15 20 25 30 35

    e.m.a

    (cm)

    waktu (detik)

    EMA ZUC C5

    -10

    -5

    0

    5

    10

    0 5 10 15 20 25 30 35e.m

    .a(cm)

    waktu (detik)

    EMA ZUC C0

  • 8/10/2019 laporan metlab

    52/70

    52

    f=(fft(baca))

    Kemudian akan dihasilkan nilai A gelombang dan B-imaginer sebagai berikut:

    Paddle 5 rpm 9

    Channel 0

    Channel 5

  • 8/10/2019 laporan metlab

    53/70

    53

    Paddle 5 rpm 13.5

    Channel 0

    Channel 5

  • 8/10/2019 laporan metlab

    54/70

    54

    Paddle 7 rpm 9

    Channel 0

    Channel 5

  • 8/10/2019 laporan metlab

    55/70

    55

    Paddle 7 rpm 13.5

    Channel 0

    Channel 5

    Perekaman data dilakukan selama 30 detik, sehingga nilai delta frequensi nya adalah

    1/30 Hz.

    Kemudian dicari nilai Amplitudo dengan menggunakan:

    Selanjutnya dilakukan perhitungan spektrum dengan persamaan :

  • 8/10/2019 laporan metlab

    56/70

    56

    Paddle 5 rpm 9

    Channel 0

    -2

    0

    2

    4

    6

    8

    10

    12

    14

    0 2 4 6 8 10 12

    S(f

    )

    Frekuensi (Hz)

    Spektrum

    Paddle 5, rpm 9 (transmisi)

  • 8/10/2019 laporan metlab

    57/70

    57

    Channel 5

    -2

    0

    2

    4

    6

    8

    10

    12

    14

    16

    0 2 4 6 8 10 12

    S(f)

    Frekuensi (Hz)

    Spektrum

    Paddle 5, rpm 9 (inisial)

  • 8/10/2019 laporan metlab

    58/70

    58

    Paddle 5 rpm 13.5

    Channel 0

    -5

    0

    5

    10

    15

    20

    25

    30

    0 2 4 6 8 10 12

    S(f)

    Frekuensi

    Spektrum

    Paddle 5, rpm 13.5 (transmisi)

  • 8/10/2019 laporan metlab

    59/70

    59

    Channel 5

    -5

    0

    5

    10

    15

    20

    25

    30

    35

    0 2 4 6 8 10 12

    S(f)

    Frekuensi

    Spektrum

    Paddle 5, rpm 13.5 (inisial)

  • 8/10/2019 laporan metlab

    60/70

    60

    Paddle 7 rpm 9

    Channel 0

    -2

    0

    2

    4

    6

    8

    10

    12

    14

    16

    0 2 4 6 8 10 12

    S(

    f)

    Frekuensi

    Spektrum

    Paddle 7, rpm 9 (transmisi)

  • 8/10/2019 laporan metlab

    61/70

  • 8/10/2019 laporan metlab

    62/70

  • 8/10/2019 laporan metlab

    63/70

    63

    Channel 5

    Selanjutnya, setelah mendapatkan spektrum dicari nilai Hm0dan Tm01yakni:

    Dimana: () ; k : orde spektrum ke-k= 0,1,2,....

    -10

    0

    10

    20

    30

    40

    50

    0 2 4 6 8 10 12

    S(f)

    Frekuensi (Hz)

    Spektrum

    paddle 7, rpm 13.5 (inisial)

  • 8/10/2019 laporan metlab

    64/70

    64

    4.5Analisis Data

    4.5.1 Perbandingan Nilai Profil Gelombang secara Visual dan Perhitungan Rumus

    Hasil akhir pengolahan data yang sudah dilakukan. Diperoleh nilai H dan T sebagai berikut:

    a.

    Paddle 5, rpm 9

    b.

    Paddle 5, rpm 13.5

    c.

    Paddle 7, rpm 9

    d.

    Paddle 7, rpm 13.5

    Berdasarkan hasil pengolahan data seperti ditunjukkan pada tabel-tabel di atas, dapat

    dilihat bahwa perbandingan nilai tinggi gelombang (H) dan perioda gelombang (T) yang

    didapat dari hasil pengamatan langsung dengan hasil perhitungan dari alat digital

  • 8/10/2019 laporan metlab

    65/70

  • 8/10/2019 laporan metlab

    66/70

    66

    Nilai Kt yang semakin kecil, menunjukkan bahwa energy gelombang yang sampai di

    pantai sudah ditransmisikan dengan baik sehingga nilai energy yang direpresentasikan

    dengan nilai tinggi gelombang di pantai juga kecil.Sebaliknya, nilai Kt yang cukup besar

    (lebih dari 50%) menunjukkan bahwa energy gelombang yang sampai ke pantai tidak

    ditransmisikan sempurna, sehingga tinggi gelombang di pantai masih cukup tinggi.

    4.5.3 Perbandingan perbedaan rpm dan paddle

    Sama seperti percobaan pada modul 2, pada percobaan 3 dilakukan pengamatan dengan

    paddle dan rpm yang berbeda. Dengan adanya perbedaan tersebut kan didapat hasil yang

    berbeda juga. Berikut ini perbandingannya.

    a. Paddle sama, rpm berbeda.

    Sebagai contoh, data pada Paddle 7 dengan rpm 9 dan 13.5.Pada percobaan

    menggunakan rpm 9, diperoleh hasil sebagai berikut.

    Tinggi gelombang inisial rata-rata : 10.56 cm

    Perioda gelombang inisal rata-rata : 2.193 detik

    Panjang gelombang : 4.425 m

    Sedangkan pada percobaan dengan rpm 13.5 diperoleh hasil sebagai berikut.

    Tinggi gelombang inisial rata-rata : 18.81 cm

    Perioda gelombang inisal rata-rata : 1.457 detik

    Panjang gelombang : 2.69 m

    Dapat dilhat bahwa perbedaan rpm atau kecepatan putar wavemaker akan

    mempengaruhi besarnya perioda gelombang, perioda gelombang, dan panjang

    gelombang secara signifikan. Hal ini berarti bahwa makin besar kecepatan putar

    wave maker, makin besar juga tinggi gelombang, namun perioda akan semakin kecil

    dan mempengaruhi panjang gelombang yang juga makin pendek.

    b.

    Paddle beda, rpm sama

    Sebagai contoh, data pada Paddle 5 rpm 13.5 dan data Paddle 7 rpm 13.5.kedua

    percobaan menghasilkan data sebagai berikut.

    Tinggi gelombang inisial rata-rata : 14.06 cm

    Perioda gelombang inisal rata-rata : 1.44 detik

  • 8/10/2019 laporan metlab

    67/70

  • 8/10/2019 laporan metlab

    68/70

    68

    Lagi pula breakwater submerge dapat membahayakan karena tidak dapat terlihat dari

    permukaan.

  • 8/10/2019 laporan metlab

    69/70

    69

    BAB V

    PENUTUP

    5.1

    Kesimpulan

    Kesimpulan yang dapat kami ambil dari semua percobaan dalam mata kuliah ini adalah

    profil gelombang (H, T, dan L) yang didapat nilainya sangat bergantung terhadap

    perubahan paddle, perubahan rpm, dan ada atau tidaknya struktur yang menghalangi,

    serta bentuk struktur yang menghalangi missal struktur yang tampak di permukaan air

    atau struktur submerged.

    5.2

    SaranSaran yang dapat kami berikan agar saat melakukan percobaan dengan baik dan

    mendapatkan hasil pengamatan yang akurat, antara lain:

    e. Kurangnya persiapan saat akan memulai praktikum, sebaiknya alat-alat yang akan

    digunakan dipersiapkan terlebih dahulu.

    f. Modul dipersiapkan lebih matang, karena pada saat praktikum ada percobaan tanpa

    modul.

    g. Untuk dapat melakukan praktikum dengan baik, seharusnya praktikum dimulai tepat

    waktu.

  • 8/10/2019 laporan metlab

    70/70

    DAFTAR PUSTAKA

    Ajiwibowo, Harman. 2012. Catatan Kuliah KL 3203 Metode Eksperimen Laboratorium.

    Bandung: Penerbit ITB.

    Dean, Robert G., dan Dalrymple, Robert A., (1991), Water Wave Mechanics For Engineers

    And Scientists, Wolrd Scientific Publishing Co. Pte. Ltd., Singapore

    Goda, Y, (2000), Random Seas and Design of Maritime Structures, World Scientific

    Publishing, Singapore

    Modul Praktikum Metode Eksperimen Laboratorium