laporan kinerja - surabaya.go.id · penyusunan laporan kinerja didasarkan pada perencanaan kinerja...
TRANSCRIPT
LAPORAN KINERJA PEMERINTAH KOTA SURABAYA TAHUN 2016
LAPORAN KINERJA 2016
PEMERINTAH KOTA SURABAYA ii
2 Daftar Isi
3
Kata Pengantar ........................................................................................... i
Daftar Isi ..................................................................................................... ii
Daftar Tabel ............................................................................................... iii
Daftar Grafik............................................................................................... iv
Daftar Bagan .............................................................................................. v
Daftar Gambar ........................................................................................... vi
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1
A. LATAR BELAKANG .................................................................... 1
B. GAMBARAN UMUM KOTA SURABAYA .................................... 2
C. PROFIL EKONOMI KOTA SURABAYA ...................................... 3
D. PERANGKAT DAERAH KOTA SURABAYA ............................... 5
E. PROFIL PEGAWAI PEMERINTAH KOTA SURABAYA ............ 12
F. ISU-ISU STRATEGIS ................................................................ 17
G. SISTEMATIKA PENULISAN ..................................................... 24
BAB II PERENCANAAN KINERJA .......................................................... 25
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA ......................................................... 34
A. CAPAIAN KINERJA PEMERINTAH KOTA SURABAYA ........... 34
B. EVALUASI DAN ANALISIS CAPAIAN KINERJA ...................... 36
C. AKUNTABILITAS KEUANGAN ................................................. 61
BAB IV PENUTUP ................................................................................... 71
A. SIMPULAN ................................................................................ 71
B. SARAN ...................................................................................... 71
LAMPIRAN
LAPORAN KINERJA 2016
PEMERINTAH KOTA SURABAYA iii
4 Daftar Tabel
Tabel 1.1 Pertumbuhan Ekonomi Surabaya, Jawa Timur, dan Nasional ...... 3
Tabel 1.2 Inflasi Kota Surabaya .................................................................... 4
Tabel 1.3 Perubahan Nomenklatur Organisasi Perangkat Daerah ............... 5
Tabel 1.4 Lembaga Daerah (Pelaksana dan Penunjang) Kota Surabaya ..... 6
Tabel 1.5 Komposisi Kelembagaan Tahun 2016 dan 2017 .......................... 8
Tabel 1.6 Jumlah PNS Menurut Jabatan Struktural dan Fungsional........... 12
Tabel 2.1 Tabel Keterkaitan Misi, Tujuan, dan Sasaran ............................. 27
Tabel 2.2 Indikator Kinerja Daerah Kota Surabaya ..................................... 31
Tabel 3.1 Target Tahun 2016 Indikator Kinerja Utama ............................... 34
Tabel 3.2 Capaian Indikator Kinerja Utama ................................................ 35
Tabel 3.3 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) ......................................... 37
Tabel 3.4 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) ........................................ 39
Tabel 3.5 Indeks Gini .................................................................................. 40
Tabel 3.6 Indeks Pembangunan Gender (IPG) ........................................... 42
Tabel 3.7 Indeks Kualitas Lingkungan Hidup dan Persampahan (IKLHS) .. 43
Tabel 3.8 Nilai SAKIP ................................................................................. 47
Tabel 3.9 Rata-Rata Nilai Kepuasan Masyarakat ....................................... 49
Tabel 3.10 Indeks Ketimpangan Wilayah .................................................... 52
Tabel 3.11 Pertumbuhan PDRB /LPE ......................................................... 57
Tabel 3.12 Ekspor Bersih Perdagangan Kota Surabaya ............................. 59
Tabel 3.13 Capaian Anggaran Per Indikator Kinerja Utama ....................... 61
Tabel 3.14 Capaian Kinerja dan Anggaran ................................................. 69
LAPORAN KINERJA 2016
PEMERINTAH KOTA SURABAYA iv
5 Daftar Grafik
Grafik 1.1 Pertumbuhan Ekonomi Surabaya, Jawa Timur, dan Nasional .. 3
Grafik 1.2 Inflasi Kota Surabaya, Jawa Timur, dan Nasional ..................... 4
Grafik 1.3 Jumlah PNS Menurut Jabatan Struktural dan Fungsional ....... 13
Grafik 1.4 PNS Struktural Menurut Golongan .......................................... 13
Grafik 1.5 PNS Fungsional Menurut Golongan ........................................ 14
Grafik 1.6 PNS Struktural Menurut Jenis Kelamin ................................... 14
Grafik 1.7 PNS Fungsional Menurut Jenis Kelamin ................................. 15
Grafik 1.8 Pegawai Struktural Menurut Pendidikan .................................. 15
Grafik 1.9 PNS Fungsional Menurut Tingkat Pendidikan ......................... 16
Grafik 1.10 PNS Struktural Menurut Usia ................................................ 16
Grafik 1.11 PNS Fungsional Menurut Usia .............................................. 17
LAPORAN KINERJA 2016
PEMERINTAH KOTA SURABAYA v
6 Daftar Bagan
Bagan 1.1 Reorganisasi Kelembagaan .......................................................... 7
Bagan 2.1 Keterkaitan Indikator Kinerja Utama sebagai Indikator Kinerja
Utama Kota Surabaya dengan Misi dan Tujuan ......................... 32
Bagan 2.2 Keterkaitan Indikator Kinerja Utama sebagai Indikator Kinerja
Utama Kota Surabaya dengan Misi dan Tujuan (Lanjutan) ........ 33
LAPORAN KINERJA 2016
PEMERINTAH KOTA SURABAYA vi
7 Daftar Gambar
Gambar 1.1 Peta Surabaya ....................................................................... 2
Gambar 2.1 Tampilan Aplikasi Urun Rembug .......................................... 25
BAB I PENDAHULUAN
LAPORAN KINERJA 2016
PEMERINTAH KOTA SURABAYA 1
1 BAB I PENDAHULUAN
Laporan kinerja merupakan wujud akuntabilitas instansi pemerintah
dalam menjalankan kinerja pemerintahan selama satu tahun.
Penyusunan laporan kinerja didasarkan pada perencanaan kinerja yang
telah disusun pada tahun sebelumnya dan dituangkan dalam perjanjian
kinerja.
Tujuan dan sasaran strategis yang telah dirumuskan dalam Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Surabaya dan diturunkan
dalam Rencana Kinerja Pemerintah Daerah dengan indikator kinerja
pada masing-masing sasaran merupakan sarana untuk mengukur
capaian kinerja pemerintah kota Surabaya.
Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota
Surabaya 2016-2021 mengadopsi penyusunan perencanaan yang
partisipatif yaitu melibatkan pihak-pihak terkait baik dalam forum-forum
diskusi publik sampai pada aplikasi “urun rembug” yang semua pihak baik
akademisi, para pemangku kepentingan, kalangan dunia usaha sampai
masyarakat umum dapat menyampaikan usulan dalam penyusunan
RPJMD Kota Surabaya 2016-2021 maupun Rencana Kerja Pemerintah
Daerah (RKPD) Kota Surabaya.
A. LATAR BELAKANG
LAPORAN KINERJA 2016
PEMERINTAH KOTA SURABAYA 2
Gambar 1.1 Peta Surabaya
Kota Surabaya memiliki luas 33.451,14 Ha yang membentang dari 7°9’ s.d.
7°21’ lintang selatan dan 12°36’ s.d. 12°54’ bujur timur. Secara topografi,
wilayah Surabaya terdiri atas 80,72% daratan rendah dengan ketinggian 3 - 6
meter diatas permukaan air laut; 12,77% perbukitan landai di wilayah barat; dan
6,52% wilayah berketinggian 25 - 50 meter diatas permukaan air laut.
Batas Geografis
Sebelah Utara : Laut Jawa dan Selat Madura
Sebelah Timur : Selat Madura
Sebelah Selatan : Kabupaten Sidoarjo
Sebelah Barat : Kabupaten Gresik
Pemerintahan Kecamatan : 31 Kecamatan
Kelurahan : 154 Kelurahan
Rukun Warga : 1.405 Rukun Warga
Rukun Tetangga : 9.271 Rukun Warga
Lembaga Ketahanan Masyarakat Kelurahan : 160 LKMK
Jumlah Penduduk : 3.307.300 jiwa
B. GAMBARAN UMUM KOTA SURABAYA
LAPORAN KINERJA 2016
PEMERINTAH KOTA SURABAYA 3
Pertumbuhan ekonomi kota Surabaya tahun 2012 ke 2013 naik secara konstan.
Namun, mengalami penurunan pada tahun 2014 dan 2015. Meskipun terdapat
penurunan, pertumbuhan ekonomi kota Surabaya masih berada diatas
pertumbuhan ekonomi provinsi Jawa Timur dan nasional, yang tersaji dalam
tabel dan grafik berikut:
Tabel 1.1 Pertumbuhan Ekonomi Surabaya, Jawa Timur, dan Nasional
Tahun Surabaya Jawa Timur Nasional
2012 7.35 6.64 6.23
2013 7.58 6.08 5.78
2014 6.73 5.86 5.02
2015 5.97 5.44 4.79
2016* 6.07 5.55 5.02
2017** 5.9-6.3 5.5-5.9 5.3 Sumber : Badan Pusat Statistik, 2016 *) Angka Sementara **) Data Proyeksi
Grafik 1.1 Pertumbuhan Ekonomi Surabaya, Jawa Timur, dan Nasional
Sumber : Badan Pusat Statistik, 2016
7.357.58
6.73
5.97 6.076.3
6.64
6.085.86
5.445.55
5.9
6.23
5.78
5.024.79
5.02
5.3
4.5
5
5.5
6
6.5
7
7.5
8
2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018
PER
TUM
BU
HAN
EK
ON
OM
I (%
)
TAHUN
Surabaya
Jawa Timur
Nasional
C. PROFIL EKONOMI KOTA SURABAYA
LAPORAN KINERJA 2016
PEMERINTAH KOTA SURABAYA 4
Sedangkan inflasi kota Surabaya, sejak tahun 2012 sampai 2016 mengalami
kenaikan dan penurunan secara fluktuatif yang tersaji pada tabel, sebagai
berikut :
Tabel 1.2 Inflasi Kota Surabaya
TAHUN INFLASI (%)
2012 4.39
2013 7.52
2014 7.9
2015 3.43
2016 3.22
2017* 4.0-5.0 Sumber : Badan Pusat Statistik, 2016 *) Data Proyeksi Dibanding dengan inflasi provinsi Jawa Timur dan inflasi nasional pada tahun
2012 dan 2013, inflasi kota Surabaya lebih baik karena nilainya lebih kecil.
Tahun 2014, walaupun inflasi kota Surabaya lebih besar daripada provinsi Jawa
Timur, namun masih di bawah inflasi. Data komparasi inflasi kota Surabaya,
provinsi Jawa Timur dan nasional, sebagai berikut :
Grafik 1.2 Inflasi Kota Surabaya, Jawa Timur, dan Nasional
Sumber : Badan Pusat Statistik, 2016 *) Data Proyeksi
4.5
7.59 7.77
3.082.74
4-54.39
7.527.9
3.43 3.22
4-54.3
8.38 8.36
3.353.02
4-5
2.53
3.54
4.55
5.56
6.57
7.58
8.59
2012 2013 2014 2015 2016 2017*
INFL
ASI (
%)
TAHUNJawa Timur Surabaya Nasional
LAPORAN KINERJA 2016
PEMERINTAH KOTA SURABAYA 5
Menindaklanjuti Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 18 Tahun
2016 tentang Perangkat Daerah, Pemerintah Kota Surabaya telah menyusun
Peraturan Daerah Nomor 14 Tahun 2016 tentang Pembentukan Susunan
Perangkat Daerah Kota Surabaya. Beberapa perangkat daerah mengalami
perubahan nomenklatur maupun tugas pokok dan fungsinya. Daftar
nomenklatur perangkat daerah kota Surabaya tersaji dalam tabel berikut :
Tabel 1.3 Perubahan Nomenklatur Organisasi Perangkat Daerah NO SEMULA MENJADI
1 Sekretariat Daerah Sekretariat Daerah *Staf Ahli *Staf Ahli - Staf Ahli Bidang Hukum, Politik dan
Pemerintahan - Staf Ahli Bidang Hukum, Politik dan
Pemerintahan - Staf Ahli Bidang Pembangunan,
Ekonomi dan Keuangan - Staf Ahli Bidang Pembangunan,
Ekonomi dan Keuangan - Stah Ahli Bidang Kemasyarakatan
dan Sumber Daya Manusia - Stah Ahli Bidang Kemasyarakatan dan
Sumber Daya Manusia Asisten Pemerintahan Asisten Pemerintahan - Bagian Pemerintahan dan Otoda - Bagian Administrasi Pemerintahan dan
Otoda - Bagian Hukum - Bagian Hukum - Bagian Organisasi dan Tata Laksana - Bagian Organisasi Asisten Perekonomian dan
Pembangunan Asisten Perekonomian dan Pembangunan
- Bagian Perekonomian dan Usaha Daerah
- Bagian Administrasi Perekonomian dan Usaha Daerah
- Bagian Bina Program - Bagian Administrasi Pembangunan - Bagian Kerjasama - Bagian Administrasi Kerjasama Asisten Administrasi Umum Asisten Administrasi Umum - Bagian Umum dan Protokol - Bagian Umum dan Protokol - Bagian Perlengkapan - Bagian Layanan Pengadaan dan
Pengelolaan Aset Asisten Kesejahteraan Rakyat - Bagian Hubungan Masyarakat - Bagian Hubungan Masyarakat - Bagian Kesejahteraan Rakyat - Bagian Administrasi Kesejahteraan
Rakyat 2 Sekretariat DPRD Sekretariat DPRD - Bagian Umum - Bagian Umum - Bagian Rapat dan Perundang-
undangan - Bagian Rapat dan Perundang-undangan
- Bagian Informasi dan Protokol - Bagian Informasi dan Protokol 3 Inspektorat Inspektorat
Sumber : Bagian Organisasi dan Tata Laksana, 2016
D. PERANGKAT DAERAH KOTA SURABAYA
LAPORAN KINERJA 2016
PEMERINTAH KOTA SURABAYA 6
Tabel 1.4 Lembaga Daerah (Pelaksana dan Penunjang) Kota Surabaya NO SEMULA MENJADI
1 Satuan Polisi Pamong Praja Satuan Polisi Pamong Praja 2 Dinas Pendidikan Dinas Pendidikan 3 Dinas Kesehatan Dinas Kesehatan 4 Dinas Sosial Dinas Sosial 5 Dinas Tenaga Kerja Dinas Tenaga Kerja 6 Dinas Perhubungan Dinas Perhubungan
7 Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil
8 Dinas Koperasi dan UMKM Dinas Koperasi dan Usaha Mikro 9 Dinas Pertanian
Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian 10 Kantor Ketahanan Pangan 11 Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Dinas Kebudayaan dan Pariwisata 12 Dinas Pemuda dan Olah Raga Dinas Kepemudaan dan Olah Raga
13 Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Pematusan
Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Pematusan
14 Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya dan Tata Ruang
Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman, Cipta Karya dan Tata Ruang
15 Dinas Pengelolaan Bangunan dan tanah Dinas Pengelolaan Bangunan dan tanah 16 Dinas Perdagangan dan Perindustrian Dinas Perdagangan 17 Dinas Komunikasi dan Informatika Dinas Komunikasi dan Informatika 18 Dinas Kebakaran Dinas Pemadam Kebakaran
19 Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan
Badan Pengelolaan Keuangan dan Pajak Daerah
20 Badan Kepegawaian dan Diklat Badan Kepegawaian dan Diklat 21 Badan Perencanaan Pembangunan Badan Perencanaan Pembangunan
22 Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana
Dinas Pengendalian Penduduk, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
23 Badan Arsip dan Perpustakaan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan
24 Badan Koordinasi Pelayanan dan Penanaman Modal
Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
25 Badan Kesatuan Bangsa, Politik, dan Perlindungan Masyarakat
Badan Kesatuan Bangsa,Politik dan Perlindungan Masyarakat Badan Penanggulangan Bencana dan Perlindungan Masyarakat
26 Badan Lingkungan Hidup Dinas Lingkungan Hidup
27 Dinas Kebersihan dan Pertamanan Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau
28 RSUD Bhakti Dharma Husada RSUD Bhakti Dharma Husada 29 RSUD dr. Mohammad Soewandhie RSUD dr. Mohammad Soewandhie
Sumber : Bagian Organisasi dan Tata Laksana, 2016
Karena perubahan nomenklatur tersebut, terdapat banyak dampak positif untuk
Pemerintah Kota Surabaya, antara lain sebagai berikut :
LAPORAN KINERJA 2016
PEMERINTAH KOTA SURABAYA 7
Bagan 1.1 Reorganisasi Kelembagaan
EFISIENSI BIROKRASI
Perampingan Kelembagaan
Pengurangan belanja pegawai untuk Kasie Kecamatan dan pejabat struktural di UPTD yang dimerger. Penghematan belanja operasional kantor UPTD dan
Kecamatan. Memotong rantai birokrasi serta memudahkan koordinasi
internal dan eksternal SKPD. Memudahkan pengawasan teknis tugas pokok dan fungsi
SKPD.
MANFAAT
SEMULA
Kasi Kelurahan berjumlah 4
Jumlah kecamatan 163
Jumlah UPTD/UPTB 107
Jumlah kecamatan 154
MENJADI
Kasi kelurahan berjumlah 3
Jumlah UPTD/UPTB 94
LAPORAN KINERJA 2016
PEMERINTAH KOTA SURABAYA 8
Berdasarkan reorganisasi kelembagaan tersebut, terdapat perbedaan jumlah
perangkat daerah di kota Surabaya. Komparasi komposisi kelembagaan kota
Surabaya pada tahun 2016 dengan 2017, sebagai berikut :
Tabel 1.5 Komposisi Kelembagaan Tahun 2016 dan 2017
KOMPOSISI KELEMBAGAAN TAHUN 2016 TAHUN 2017
SEKRETARIAT DAERAH 10 Bagian 10 Bagian
DINAS 18 Dinas 21 Dinas
BADAN 7 Badan 5 Badan
INSPEKTORAT 1 Inspektorat 1 Inspektorat
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) 2 RSUD 2 RSUD
SEKRETARIAT DPRD 1 Sekwan 1 Sekwan
KANTOR 1 Kantor -
SATUAN POLISI PAMONG PRAJA 1 Satpol PP 1 Satpol PP
KECAMATAN 31 Kecamatan 31 Kecamatan
KELURAHAN 154 Kelurahan 154 Kelurahan
UPTD PERHUBUNGAN 8 UPTD 4 UPTD
UPTD PENDIDIKAN 5 UPTD 5 UPTD
UPTD PEMADAM KEBAKARAN 5 UPTD 5 UPTD
UPTD KEPEMUDAAN DAN OLAH RAGA 1 UPTD -
UPTD KETAHANAN PANGAN DAN PERTANIAN 2 UPTD -
UPTD PERDAGANGAN 1 UPTD 1 UPTD
UPTD KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA 2 UPTD 2 UPTD
UPTD KEBERSIHAN DAN RUANG TERBUKA HIJAU
5 UPTD 4 UPTD
UPTD PENGELOLAAN BANGUNAN DAN TANAH
3 UPTD 1 UPTD
UPTD KESEHATAN 65 UPTD 63 UPTD
UPTD SOSIAL 5 UPTD 3 UPTD
UPTD PEKERJAAN UMUM BINA MARGA DAN PEMATUSAN
1 UPTD 1 UPTD
UPT BADAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAN PAJAK DAERAH
8 UPTB 5 UPTB
UPTD LINGKUNGAN HIDUP 1 UPTD - Sumber : Bagian Organisasi dan Tata Laksana, 2016
LAPORAN KINERJA 2016
PEMERINTAH KOTA SURABAYA 9
Perubahan nomenklatur tersebut, juga berdampak pada berubahnya tugas dan
fungsi perangkat daerah kota Surabaya. Tugas dan fungsi perangkat daerah
kota Surabaya berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor
18 Tahun 2016 dijabarkan, sebagai berikut :
1. Sekretariat Daerah
Dipertegas dalam Peraturan Walikota Nomor 44 Tahun 2016, Sekretariat
Daerah mempunyai tugas membantu walikota dalam penyusunan kebijakan
dan pengoordinasian administratif terhadap pelaksanaan tugas perangkat
daerah serta pelayanan administratif. Dalam pelaksanaan tugas tersebut,
Sekretariat Daerah menyelenggarakan fungsi :
a. pengoordinasian penyusunan kebijakan daerah;
b. pengoordinasian pelaksanaan tugas perangkat daerah;
c. pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kebijakan daerah;
d. pelayanan administratif dan pembinaan aparatur sipil negara pada
instansi daerah; dan
e. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh walikota terkait dengan
tugas dan fungsinya.
2. Sekretariat DPRD
Dipertegas dalam Peraturan Walikota Nomor 45 Tahun 2016, Sekretariat
DPRD mempunyai tugas menyelenggarakan administrasi kesekretariatan
dan keuangan, mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi DPRD, serta
menyediakan dan mengkoordinasikan tenaga ahli yang diperlukan oleh
DPRD dalam melaksanakan hak dan fungsinya sesuai dengan kebutuhan.
Dalam pelaksanaan tugas tersebut, Sekretariat DPRD menyelenggarakan
fungsi :
a. penyelenggaraan administrasi kesekretariatan DPRD;
b. penyelenggaraan administrasi keuangan DPRD;
c. fasilitasi penyelenggaraan rapat-rapat DPRD; dan
d. penyediaan dan pengoordinasian tenaga ahli yang diperlukan oleh
DPRD.
LAPORAN KINERJA 2016
PEMERINTAH KOTA SURABAYA 10
3. Inspektorat Daerah
Dipertegas dalam Peraturan Walikota Nomor 46 Tahun 2016, Inspektorat
memiliki tugas melaksanakan urusan pemerintahan yang menjadi
kewenangan daerah dan tugas pembantuan. Dalam pelaksanaan tugas
tersebut, Inspektorat menyelenggarakan fungsi :
a. perumusan kebijakan teknis bidang pengawasan dan fasilitasi
pengawasan;
b. pelaksanaan pengawasan internal terhadap kinerja dan keuangan
melalui audit, reviu, evaluasi, pemantauan, dan kegiatan pengawasan
lainnya;
c. pelaksanaan pengawasan untuk tujuan tertentu atas penugasan
walikota;
d. penyusunan laporan hasil pengawasan;
e. pelaksanaan administrasi Inspektorat kota; dan
f. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh walikota terkait dengan
tugas dan fungsinya.
4. Dinas Daerah
Dinas daerah memiliki tugas melaksanakan urusan pemerintahan yang
menjadi kewenangan daerah dan tugas pembantuan. Dalam pelaksanaan
tugas tersebut, dinas daerah menyelenggarakan fungsi :
a. perumusan kebijakan sesuai dengan lingkup tugasnya;
b. pelaksanaan kebijakan sesuai dengan lingkup tugasnya;
c. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan sesuai dengan lingkup tugasnya;
d. pelaksanaan administrasi dinas sesuai dengan lingkup tugasnya; dan
e. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh walikota terkait dengan
tugas dan fungsinya.
LAPORAN KINERJA 2016
PEMERINTAH KOTA SURABAYA 11
5. Badan Daerah
Badan Daerah mempunyai tugas membantu walikota dalam melaksanakan
fungsi penunjang urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah
kota. Dalam pelaksanaan tugas tersebut, badan daerah menyelenggarakan
fungsi :
a. penyusunan kebijakan teknis sesuai dengan lingkup tugasnya;
b. pelaksanaan tugas dukungan teknis sesuai dengan lingkup tugasnya;
c. pemantauan, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan tugas dukungan
teknis sesuai dengan lingkup tugasnya;
d. pembinaan teknis penyelenggaraan fungsi-fungsi penunjang urusan
pemerintahan daerah sesuai dengan lingkup tugasnya; dan
e. pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh walikota sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
6. Kecamatan
Dipertegas dalam Peraturan Walikota Nomor 73 Tahun 2016, kecamatan
dalam rangka meningkatkan koordinasi penyelenggaraan pemerintahan,
pelayanan publik, dan pemberdayaan masyarakat, dan Kelurahan
mempunyai tugas :
a. menyelenggarakan urusan pemerintahan umum;
b. mengkoordinasikan kegiatan pemberdayaan masyarakat;
c. mengkoordinasikan upaya penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban
umum;
d. mengkoordinasikan penerapan dan penegakan peraturan daerah dan
peraturan walikota;
e. mengkoordinasikan pemeliharaan prasarana dan sarana pelayanan
umum;
f. mengkoordinasikan penyelenggaraan kegiatan pemerintahan yang
dilakukan oleh perangkat daerah di tingkat kecamatan;
g. membina dan mengawasi kegiatan di kelurahan;
h. melaksanakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah
yang tidak dilaksanakan oleh unit kerja daerah yang ada di kecamatan;
LAPORAN KINERJA 2016
PEMERINTAH KOTA SURABAYA 12
i. melaksanakan tugas-tugas lain yang diperintahkan oleh peraturan
perundang-undangan;
j. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh walikota sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
Dalam pelaksanaan tugas tersebut, kecamatan menyelenggarakan fungsi :
a. penyusunan rencana program dan petunjuk teknis;
b. pelaksanaan rencana program dan petunjuk teknis;
c. pelaksanakan koordinasi dan kerjasama dengan lembaga dan instansi
lain;
d. pelaksanaan pengawasan dan pengendalian;
e. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas;
f. pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh walikota sesuai tugas
dan fungsinya.
Jumlah Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Pemerintah Kota Surabaya berdasarkan
data Badan Kepegawaian dan Diklat Kota Surabaya sampai dengan bulan
Maret 2017 adalah 14.849 orang, yang terdiri atas 6.290 pegawai struktural dan
8.559 pegawai fungsional. Masing-masing struktural dan fungsional dibagi
menurut golongan, jenis kelamin, pendidikan, dan usia dengan rincian, sebagai
berikut :
Tabel 1.6 Jumlah PNS Menurut Jabatan Struktural dan Fungsional
NO. JABATAN JUMLAH
1. STRUKTURAL 6.290 Orang
2. FUNGSIONAL 8.559 Orang
TOTAL 14.849 orang Sumber : Badan Kepegawaian dan Diklat, 2017
E. PROFIL PEGAWAI PEMERINTAH KOTA
LAPORAN KINERJA 2016
PEMERINTAH KOTA SURABAYA 13
Grafik 1.3 Jumlah PNS Menurut Jabatan Struktural dan Fungsional
Sumber : Badan Kepegawaian dan Diklat, 2017
Dari 6.290 orang, jumlah terbesar PNS struktural menurut golongan adalah
golongan II c sebanyak 1.399 orang, jumlah terkecil adalah golongan I a
sebanyak 21 orang. Data pegawai negeri struktural menurut golongan jabatan
secara rinci, sebagai berikut :
Grafik 1.4 PNS Struktural Menurut Golongan
Sumber : Badan Kepegawaian dan Diklat, 2017
6,290 orang8,559 orang
STRUKTURAL FUNGSIONAL
Gol. I a, 21 orang Gol. I b, 41 orang
Gol. I c, 231 orang
Gol. I d, 94 orang
Gol. II a,536 orang
Gol. II b,753 orang
Gol. II c,1399 orang
Gol. II d,303 orang
Gol. III a,332 orang
Gol. III b,683 orang
Gol. III c,738 orang
Gol. III d,925 orang
Gol. IV a,115 orang
Gol. IV b,95 orang
Gol. IV c, 24 orang
LAPORAN KINERJA 2016
PEMERINTAH KOTA SURABAYA 14
Dari 8.559 orang, jumlah terbesar PNS fungsional menurut golongan adalah
golongan IV b sebanyak 2.515 orang, jumlah terkecil adalah golongan I c
sebanyak 4 orang. Data pegawai negeri struktural menurut golongan jabatan
secara rinci, sebagai berikut :
Grafik 1.5 PNS Fungsional Menurut Golongan
Sumber : Badan Kepegawaian dan Diklat, 2017
Menurut jenis kelamin, pegawai struktural laki-laki lebih banyak daripada
perempuan. Jumlah pegawai struktural menurut jenis kelamin, sebagai berikut:
Grafik 1.6 PNS Struktural Menurut Jenis Kelamin
Sumber : Badan Kepegawaian dan Diklat, 2017
Gol. I c, 4 orang Gol. II a, 93 orang
Gol. II b, 82 orang
Gol. II c,765 orang Gol. II d,
606 orang
Gol. III a,1275 orang
Gol. III b,505 orang
Gol. III c,813 orang
Gol. III d,564 orang
Gol. IV a,1143 orang
Gol. IV b,2515 orang
Gol. IV c, 166 orang
Gol. IV d, 22 orang Gol. IV e, 6 orang
4031
2259
0 1000 2000 3000 4000 5000
Laki-laki
Perempuan
JUMLAH PNS
LAPORAN KINERJA 2016
PEMERINTAH KOTA SURABAYA 15
Menurut jenis kelamin, pegawai fungsional laki-laki lebih sedikit daripada
perempuan. Jumlah pegawai fungsional menurut jenis kelamin, sebagai berikut:
Grafik 1.7 PNS Fungsional Menurut Jenis Kelamin
Sumber : Badan Kepegawaian dan Diklat, 2017
Menurut tingkat pendidikan, mayoritas PNS struktural berpendidikan Sekolah
Lanjutan Menengah Atas (SLTA) sebanyak 2.888 orang dan minoritas
berpendidikan diploma II sebanyak 3 orang. Jumlah pegawai struktural
berdasarkan tingkat pendidikan, sebagai berikut :
Grafik 1.8 Pegawai Struktural Menurut Pendidikan
Sumber : Badan Kepegawaian dan Diklat, 2017
2199
6360
0 1000 2000 3000 4000 5000 6000 7000
LAKI-LAKI
PEREMPUAN
JUMLAH PNS
SD,310 orang SLTP,
441 orang
SLTA,2888 orang
DIPLOMA I,14 orang
DIPLOMA II,3 orang
DIPLOMA III,237 orang
DIPLOMA IV,42 orang
STRATA I,1812 orang
STRATA II,537 orang
STRATA III,6 orang
LAPORAN KINERJA 2016
PEMERINTAH KOTA SURABAYA 16
Menurut tingkat pendidikan, mayoritas PNS fungsional berpendidikan Strata I
sebanyak 5.553 orang dan minoritas berpendidikan Sekolah Lanjutan
Menengah Pertama (SLTP) sebanyak 5 orang. Jumlah pegawai fungsional
berdasarkan tingkat pendidikan, sebagai berikut :
Grafik 1.9 PNS Fungsional Menurut Tingkat Pendidikan
Sumber : Badan Kepegawaian dan Diklat, 2017
Berdasarkan usia, mayoritas PNS struktural berusia antara 40-50 tahun
sebanyak 2.735 orang dan minoritas berusia 20-30 tahun sebanyak 153 orang.
Jumlah pegawai struktural berdasarkan usia, sebagai berikut :
Grafik 1.10 PNS Struktural Menurut Usia
Sumber : Badan Kepegawaian dan Diklat, 2017
SLTP,5 orang
SLTA,1160 orang
DIPLOMA I,19 orang
DIPLOMA II,785 orang
DIPLOMA III,747 orang
DIPLOMA IV,41 orang
STRATA I,5553 orang
STRATA II,249 orang
Usia 20-30,153 orang
Usia 30-40,1253 orang
Usia 40-50,2735 orang
Usia 50-60,2149 orang
LAPORAN KINERJA 2016
PEMERINTAH KOTA SURABAYA 17
Berdasarkan usia, mayoritas PNS fungsional berusia antara 51-60 tahun
sebanyak 4.451 orang dan minoritas berusia diatas 60 tahun sebanyak 2 orang.
Jumlah pegawai fungsional berdasarkan usia, sebagai berikut :
Grafik 1.11 PNS Fungsional Menurut Usia
Sumber : Badan Kepegawaian dan Diklat, 2017
Isu strategis merupakan penelaahan terhadap permasalahan pembangunan
pada level lokal, regional, nasional maupun internasional. Rumusan isu
strategis yang perlu menjadi perhatian dalam pelaksanaan pembangunan.
Memperhatikan permasalahan yang dihadapi kota Surabaya seiring dengan
dinamika dan pengembangan kota serta menelaah isu-isu di lingkup Provinsi
Jawa Timur, nasional dan global, maka beberapa isu strategis kota, antara lain:
Usia 20-30 tahun,433 orang
Usia 31-40 tahun,1267 orang
Usia 41-50 tahun,2406 orang
Usia 51-60 tahun,4451 tahun
>60 tahun,2 orang
F. ISU-ISU STRATEGIS
LAPORAN KINERJA 2016
PEMERINTAH KOTA SURABAYA 18
1. Kebutuhan Sumber Daya Masyarakat Kota yang Mampu Menjawab
Tantangan Global
Isu strategis “Kebutuhan Sumber
Daya Masyarakat Kota yang
Mampu Menjawab Tantangan
Global“ menyangkut urusan
pendidikan dan kesehatan, pangan,
tenaga kerja, kepemudaan dan
olahraga, sosial, pemberdayaan
perempuan dan perlindungan anak
serta pemberdayaan masyarakat
dan desa.
Perumusan isu Kebutuhan Sumber
Daya Masyarakat Kota yang
Mampu Menjawab Tantangan
Global merupakan hasil penelaahan
terhadap beberapa permasalahan
pembangunan, yaitu: Kualitas
layanan pendidikan; Ketersedian
pendidik dan tenaga kependidikan;
Kerjasama penyelenggaraan
pendidikan; Kesehatan lingkungan;
Aksesibilitas dan kualitas layanan
kesehatan; Ketersediaan,
standarisasi dan kualitas sarana
prasarana serta tata kelola layanan
kesehatan; Ketersediaan dan
kualitas konsusmsi pangan
masyarakat; Peran pemuda sebagai
penggerak pembangunan dan
capaian prestasi olahraga; Kualitas
angkatan kerja yang berkarakter
dan berdaya saing global,
khususnya pada aspek peningkatan
daya saing angkatan kerja,
perluasan kesempatan kerja serta
penciptaan hubungan industrial
yang harmonis; Penanganan
PMKS, pemberdayaan masyarakat,
pengarusutamaan gender dan
perlindungan anak.
2. Surabaya sebagai Barometer Stabilitas Keamanan dan Ketertiban Umum
Isu strategis “Surabaya sebagai
barometer stabilitas keamanan dan
ketertiban umum“ menyangkut
urusan Ketenteraman dan
Ketertiban Umum serta
Perlindungan Masyarakat.
Perumusan isu Surabaya sebagai
barometer stabilitas keamanan dan
ketertiban umum merupakan hasil
penelaahan terhadap permasalahan
Pemeliharaan keamanan, ketertiban
dan ketenteraman sebagai sendi
pembangunan dan kesejahteraan
masyarakat, khususnya pada aspek
perwujudan kerjasama di lingkup
RT/RW untuk menjamin
ketenteraman dan ketertiban serta
membangkitkan karakter peduli,
toleransi, menghargai dan gotong
royong.
LAPORAN KINERJA 2016
PEMERINTAH KOTA SURABAYA 19
3. Keseimbangan Pembangunan dan Pelestarian Lingkungan dalam
Mendukung Keberlanjutan Ekologi
Isu strategis “Keseimbangan
pembangunan dan pelestarian
lingkungan dalam mendukung
keberlanjutan ekologi“ menyangkut
urusan pekerjaan umum dan
penataan ruang, pertanahan,
perumahan dan kawasan
permukiman, lingkungan hidup,
energi dan sumberdaya mineral.
Perumusan isu Keseimbangan
pembangunan dan pelestarian
lingkungan dalam mendukung
keberlanjutan ekologi merupakan
hasil penelaahan terhadap
beberapa permasalahan
pembangunan, yaitu : Kualitas
penataan ruang dan pertanahan,
khususnya pada aspek penyusunan
rencana tata ruang yang dapat
menjadi pedoman pembangunan
kota serta penyediaan lahan aset
bagi kepentingan umum; Sistem
penanggulangan bencana kawasan
perkotaan dan peningkatan kualitas
lingkungan hidup, yang mencakup
sistem penanggulangan bencana
kebakaran, sistem pengelolaan dan
pengolahan sampah baik skala kota
maupun regional, pengelolaan RTH,
pengendalian pencemaran
lingkungan; Perumahan dan
permukiman yang layak dan
berkualitas, khususnya pada aspek
layanan sarana dan prasarana pada
perumahan dan permukiman untuk
mendukung universal access
pemenuhan target 0% permukiman
kumuh dan 100 % sanitasi;
Pemanfaatan energi secara efektif
dan efisien, khususnya pada aspek
konservasi energi dan
pengembangan energi alternatif,
penyediaan infrastruktur berbasis
ekologi dan pengelolaan sumber
daya secara berkelanjutan.
4. Melestarikan Budaya Lokal untuk Mencegah Pengaruh Budaya yang Negatif
Isu strategis “Melestarikan budaya
lokal untuk mencegah pengaruh
budaya yang negatif” menyangkut
urusan perpustakaan dan
kebudayaan.
Perumusan isu Melestarikan budaya
lokal untuk mencegah pengaruh
budaya yang negatif merupakan
hasil penelaahan terhadap
permasalahan Penggalian dan
penguatan budaya dan tradisi lokal,
termasuk upaya peningkatan minat
dan budaya baca masyarakat.
LAPORAN KINERJA 2016
PEMERINTAH KOTA SURABAYA 20
5. Posisi Strategis Kota Surabaya yang Berpotensi sebagai Penghubung
Perekonomian dalam Skala Nasional dan Internasional
Isu strategis “Posisi strategis Kota
Surabaya yang berpotensi sebagai
penghubung perekonomian dalam
skala nasional dan internasional”
menyangkut urusan perdagangan,
koperasi, usaha kecil dan
menengah, kelautan dan perikanan;
pertanian, pariwisata, dan
penanaman modal.
Perumusan isu Posisi strategis Kota
Surabaya yang berpotensi sebagai
penghubung perekonomian dalam
skala nasional dan internasional
merupakan hasil penelaahan
terhadap beberapa permasalahan
pembangunan, yaitu:
Pengembangan Surabaya sebagai
penghubung perdagangan/jasa
antar pulau, nasional dan regional,
khususnya pada aspek penciptaan
hubungan strategis antara
pemangku kepentingan untuk
mendukung iklim dan aktivitas
investasi, perdagangan dan industri;
Pembangunan dan pengembangan
sistem transportasi, khususnya
pada aspek penciptaan sistem
manajemen transportasi yang
berkualitas; Peningkatan kinerja dan
daya saing aktivitas ekonomi lokal,
khususnya pada aspek peningkatan
volume usaha UMKM serta kualitas
kelembagaan koperasi,
Pengembangan pertanian bernilai
tambah tinggi (tanaman hortikultura)
dan pemanfaatan teknologi;
Pengembangkan pertanian sebagai
RTH untuk menggantikan nilai
ekologis yang hilang akibat alih
fungsi lahan pertanian; Perubahan
pola pencaharian nelayan menjadi
pelaku budidaya perikanan darat
karena penurunan hasil tangkapan
laut; Pemanfaatan teknologi untuk
menjaga hasil produksi perikanan;
Pengawasan peredaran barang dan
jasa; Peningkatan realisasi PMA,
PMDN dan investasi daerah;
Peningkatan kualitas infrastruktur
dan utilitas penunjang sektor
pariwisata.
LAPORAN KINERJA 2016
PEMERINTAH KOTA SURABAYA 21
6. Peningkatan Infrastruktur untuk Mendukung Peran dan Daya Saing Kota
Surabaya dalam Menghadapi Persaingan Global
Isu strategis “Peningkatan
Infrastruktur untuk Mendukung
Peran dan Daya Saing Kota
Surabaya dalam Menghadapi
Persaingan Global” menyangkut
urusan perhubungan, pekerjaan
umum dan penataan ruang,
teknologi Informasi dan Komunikasi.
Perumusan isu Peningkatan
Infrastruktur untuk Mendukung
Peran dan Daya Saing Kota
Surabaya dalam Menghadapi
Persaingan Global merupakan hasil
penelaahan terhadap beberapa
permasalahan pembangunan, yaitu:
Pembangunan dan pengembangan
sistem transportasi, khususnya
pada aspek Pengembangan sistem
angkutan masal cepat perkotaan
secara terpadu dan terintegrasi
antar moda serta penyediaan dan
penuntasan jaringan jalan yang
terpadu serta peningkatan kapasitas
jalan secara memadai;
Pembangunan sarana prasarana
pematusan; Peningkatan pelayanan
utilitas kota, khususnya pada aspek
Pelayanan air bersih melalui
pemenuhan kapasitas produksi
dengan optimalisasi idle capacity
dan penurunan kebocoran pada
pemanfaatan sumber air baku kali
surabaya, mata air umbulan dan
pandaan untuk mendukung
universal access pemenuhan target
100 % pelayanan air bersih,
Pengembangan utilitas penerangan
jalan umum dan utilitas kota lainnya.
7. Tuntutan Masyarakat terhadap Tata Kelola Pemerintahan yang Baik
Isu strategis “Tuntutan masyarakat
terhadap tata kelola pemerintahan
yang baik” menyangkut urusan
komunikasi dan informatika,
Administrasi Kependudukan dan
Pencatatan Sipil, Pengendalian
Penduduk dan Keluarga Berencana,
Statistik, Kearsipan, Kepegawaian
serta Pendidikan dan Pelatihan,
Pengawasan, Kebijakan dan
Koordinasi Perangkat Daerah,
Perencanaan serta Penelitian dan
Pengembangan.
Perumusan isu Tuntutan
masyarakat terhadap tata kelola
pemerintahan yang baik merupakan
hasil penelaahan terhadap
permasalahan peningkatan
pelayanan publik berbasis teknologi
informasi, khususnya pada aspek
penyediaan layanan publik berbasis
TIK yang dapat diakses dengan
LAPORAN KINERJA 2016
PEMERINTAH KOTA SURABAYA 22
mudah oleh seluruh lapisan
masyarakat, penyediaan
infrastruktur TIK penunjang
pelayanan publik, perwujudan tertib
administrasi pemerintahan
kecamatan dan kelurahan,serta
peningkatan sistem administrasi
kependudukan, Penyediaan data
statistik daerah (kota) yang dapat
dipertanggungjawabkan, aman, dan
update; Kompetensi SDM aparatur;
Pengembangan assessment centre;
Penanganan Disiplin Aparatur;
Penanganan Tata Kelola
Administrasi Keuangan; Kualitas
Standar Pelayanan yang tersusun;
Fungsi evaluasi terhadap Prosedur
Operasional Standar (POS) dan
Standar Pelayanan (SP) Perangkat
Daerah; Kerjasama antar daerah
dan luar negeri; Pemanfaatan kajian
di semua sektor sebagai dasar
kebijakan; Penyebarluasan dan
evaluasi produk hukum daerah;
Ketepatan Waktu Pelaksanaan
kegiatan; Kualitas Penyusunan
Perencanaan Strategis serta
Monitoring dan Evaluasi; Kualitas
dokumen perencanaan tahunan
SKPD.
Isu-isu strategis yang telah diuraikan di atas menurunkan tujuan, sasaran dan
program RPJMD. Program-program tersebut akan dinilai kelayakannya dengan
menggunakan isu-isu Kajian Lingkungan Hidup Strategis sebagai berikut:
1. Belum optimalnya penataan dan perbaikan kawasan permukiman kumuh
dan pinggiran kota serta penyediaan rumah tinggal yang terjangkau bagi
Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR);
2. Meningkatnya ancaman intrusi air laut ke daerah perkotaan;
3. Tingginya tingkat pencemaran air sungai yang dapat mengancam
penyediaan sumber air baku;
4. Meningkatnya ancaman penurunan kualitas kawasan pesisir;
5. Meningkatnya pencemaran udara yang berpotensi menyebabkan efek gas
rumah kaca dan perubahan iklim;
6. Belum terintegrasinya jaringan infrastruktur perkotaan dan pemenuhan
Prasarana, Sarana, dan Utilitas (PSU) terutama terhadap perkembangan
kawasan permukiman, perdagangan jasa dan industri;
7. Belum optimalnya kinerja sistem transportasi yang terkait jaringan jalan,
layanan angkutan publik, serta optimlaisasi jalur barang dan orang;
8. Belum optimalnya implementasi penataan ruang;
LAPORAN KINERJA 2016
PEMERINTAH KOTA SURABAYA 23
9. Perlu peningkatan upaya sistem mitigasi bencana dan penanggulangan
terhadap bencana banjir, kebakaran dan bencana sosial;
10. Kurangnya peningkatan upaya konservasi energi dan pemanfaatan potensi
energi alternatif dari berbagai sumber;
11. Belum optimalnya kontribusi dunia usaha didalam pembentukan pendapatan
daerah;
12. Rendahnya daya saing usaha pelaku UMK (Usaha Mikro Kecil) serta
membanjirnya produk substitusi impor dengan harga yang lebih kompetitif;
13. Belum optimalnya upaya pengembangan potensi pariwisata yang menjadi
ciri khas Kota Surabaya;
14. Belum optimalnya pendidikan karakter untuk mendukung terciptanya
Sumber Daya Manusia yang unggul dan memiliki daya tahan terhadap
pengaruh budaya asing;
15. Meningkatnya kasus/penyakit degeneratif yang disebabkan karena
rendahnya kesadaran masyarakat untuk berpola hidup sehat;
16. Makin banyaknya penduduk kota yang bermasalah secara sosial karena
tekanan hidup kawasan urban;
17. Adanya kasus kekerasan dan pelecehan terhadap perempuan dan anak.
LAPORAN KINERJA 2016
PEMERINTAH KOTA SURABAYA 24
Sistematika penyusunan Laporan Kinerja Pemerintah Kota Surabaya Tahun
2016 terdiri dari 4 bab yaitu:
BAB I PENDAHULUAN Menyampaikan secara ringkas latar belakang disusunnya Laporan Kinerja
Pemerintah Kota Surabaya, gambaran umum Kota Surabaya, profil ekonomi,
perangkat daerah, kepegawaian, serta isu-isu strategis yang dihadapi oleh
Pemerintah Kota Surabaya.
BAB II PERENCANAAN KINERJA Menyampaikan ringkasan perencanaan sesuai dengan Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah Kota Surabaya 2016-2021 dan Perjanjian Kinerja
Walikota Surabaya Tahun 2016 sebagai dasar Laporan Kinerja Pemerintah
Kota Surabaya Tahun 2016.
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Menyampaikan capaian kinerja berdasarkan realisasi yang telah dicapai dari
target yang telah ditetapkan dalam perjanjian kinerja 2016 dan penjelasan atas
capaian dimaksud dengan data-data pendukung serta membandingkan capaian
tersebut dengan data capaian tahun-tahun sebelumnya. Selain itu, juga
menyampaikan faktor-faktor yang mempengaruhi capaian indikator kinerja
tersebut dan rencana tindak lanjut dalam mengatasi tantangan dan hambatan
tersebut. Realisasi realisasi anggaran juga disajikan dalam bab ini.
BAB IV PENUTUP Menyampaikan kesimpulan secara umum atas capaian kinerja Pemerintah Kota
Surabaya serta harapan dan upaya yang akan dilaksanakan pada tahun-tahun
kedepan dalam rangka peningkatan kinerja.
G. SISTEMATIKA PENULISAN
BAB II PERENCANAAN KINERJA
LAPORAN KINERJA 2016
PEMERINTAH KOTA SURABAYA 25
2 BAB II PERENCANAAN KINERJA
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Surabaya Tahun 2016-2021 telah ditetapkan pada tanggal 18 Agustus 2016 melalui Peraturan Daerah Kota Surabaya Nomor 10 Tahun 2016. Sebagai dokumen perencanaan 5 tahun, penyusunan RPJMD tersebut telah mengalami penyempurnaan dibandingkan RPJMD periode sebelumnya. Penyempurnaan tersebut antara lain dengan memberikan indikator pada tujuan dan sasaran sesuai saran dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi.
Penyusunan Perencanaan 5 tahun dan perencanaan tahunan telah menyerap aspirasi dari pemangku kepentingan, masyarakat secara umum, serta warga kota Surabaya. Penghimpunan aspirasi ini, dilakukan melalui aplikasi urun rembug yang dapat di akses melalui website Badan Perencanaan Pembangunan Kota Surabaya di bappeko.surabaya.go.id/urunrembug. Diharapkan aspirasi dari pemangku kepentingan dan masyarakat tersebut dapat bermanfaat bagi perencanaan pembangunan Kota Surabaya.
Selain itu, seiring dengan perkembangan teknologi informasi, pelaksanaan birokrasi di Pemerintah Kota Surabaya sudah menerapkan beberapa aplikasi dalam perencanaan, pengukuran dan monitoring evaluasi pelaksanaan program. Penyusunan Rencanaan Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Surabaya Tahun 2016 – 2021 telah mengalami penyempurnaan dibanding periode sebelumnya Tahun 2010 – 2015 sesuai arahan dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi sehingga Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Program, Kegiatan dan Sub Kegiatan sudah disusun sesuai dengan deployment tahapan diatasnya. Kelemahan dan kekurangan dalam penyusunan RPJMD pada periode sebelumnya telah diperbaiki dan disempurnakan.
Gambar 2.1 Tampilan Aplikasi Urun Rembug
LAPORAN KINERJA 2016
PEMERINTAH KOTA SURABAYA 26
Sesuai dengan RPJMD 2016-2021 Kota Surabaya memiliki visi, yaitu:
Dari Visi tersebut diterjemahkan dalam 10 misi, yaitu:
Misi 1• Mewujudkan sumber daya masyarakat yang berkualitas;
Misi 2• Memberdayakan masyarakat dan menciptakan seluas-luasnya
kesempatan berusaha;
Misi 3• Memelihara keamanan dan ketertiban umum;
Misi 4• Mewujudkan penataan ruang yang terintegrasi dan
memperhatikan daya dukung kota;
Misi 5• Memantapkan sarana dan prasarana lingkungan dan
permukiman yang ramah lingkungan;
Misi 6• Memperkuat nilai-nilai budaya lokal dalam sendi-sendi
kehidupan masyarakat;
Misi 7• Mewujudkan Surabaya sebagai pusat penghubung perdagangan
dan jasa antar pulau internasional;
Misi 8• Memantapkan tata kelola pemerintahan yang baik;
Misi 9• Memantapkan daya saing usaha-usaha ekonomi lokal, inovasi
produk dan jasa, serta pengembangan industri kreatif;
Misi 10• Mewujudkan infrastruktur dan utilitas kota yang terpadu dan
efisien.
“SURABAYA KOTA SENTOSA YANG BERKARAKTER DAN BERDAYA SAING GLOBAL
BERBASIS EKOLOGI”
LAPORAN KINERJA 2016
PEMERINTAH KOTA SURABAYA 27
Misi-misi tersebut dijabarkan dalam tujuan dan sasaran, sebagai berikut :
Tabel 2.1 Tabel Keterkaitan Misi, Tujuan, dan Sasaran VISI : SURABAYA KOTA SENTOSA YANG BERKARAKTER DAN BERDAYA
SAING GLOBAL BERBASIS EKOLOGI No MISI TUJUAN SASARAN 1 Misi 1
Mewujudkan sumber daya masyarakat yang berkualitas
Meningkatkan kualitas pendidikan
Mewujudkan pemerataan aksesibilitas dan kualitas pendidikan formal
Mewujudkan pemerataan aksesibilitas dan kualitas pendidikan nonformal
Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
Meningkatkan aksesibilitas dan kualitas pelayanan kesehatan masyarakat bagi warga miskin
Meningkatnya kualitas layanan kesehatan ibu dan anak
Meningkatkan kualitas sarana, prasarana, serta tata kelola layanan kesehatan
Mewujudkan lingkungan sehat di masyarakat
Meningkatnya kualitas layanan KB dasar
Meningkatkan ketahanan pangan
Meningkatkan ketersediaan, kualitas konsumsi, dan keamanan pangan
Meningkatkan distribusi pangan
Meningkatkan kualitas dan prestasi generasi muda
Meningkatkan potensi pemuda dan organisasi pemuda dalam hal wawasan dan karakter kebangsaan agar mampu berpartisipasi dalam pelaksanaan pembangunan
Meningkatkan dan mempertahankan prestasi olahraga di tingkat regional, nasional dan internasional
Meningkatkan kompetensi angkatan kerja untuk mengurangi pengangguran
Meningkatkan pemenuhan kesempatan kerja bagi angkatan kerja
Menciptakan hubungan antar pemangku kepentingan dalam lingkup industrial yang harmonis
2 Misi 2 Memberdayakan masyarakat dan
Meningkatkan penanganan PMKS
Meningkatkan pelayanan pemenuhan kebutuhan dasar dan rehabilitasi PMKS
LAPORAN KINERJA 2016
PEMERINTAH KOTA SURABAYA 28
VISI : SURABAYA KOTA SENTOSA YANG BERKARAKTER DAN BERDAYA SAING GLOBAL BERBASIS EKOLOGI
No MISI TUJUAN SASARAN menciptakan seluas-luasnya kesempatan berusaha
Menurunkan PMKS melalui pemberdayaan PMKS usia produktif dalam kelompok-kelompok usaha
Meningkatkan keterampilan PMKS usia produktif
Meningkatkan pemberdayaan perempuan, serta perlindungan perempuan dan anak
Meningkatkan pemberdayaan perempuan
Meningkatkan perlindungan perempuan dan anak
3 Misi 3 Memelihara keamanan dan ketertiban umum
Meningkatkan ketentraman dan ketertiban umum untuk mendukung pelaksanaan pemerintahan daerah
Meningkatkan kualitas dan intensitas pengawasan dan pengendalian pelaksanaan peraturan daerah
4 Misi 4 Mewujudkan penataan ruang yang terintegrasi dan memperhatikan daya dukung kota
Mewujudkan sinkronisasi sistem penataan ruang dan sistem pertanahan
Meningkatkan sinkronisasi dan integrasi rencana rinci dan rencana induk sektoral dengan rencana tata ruang wilayah (RTRW)
Mewujudkan penyediaan lahan untuk pembangunan bagi kepentingan umum
Meningkatnya pengamanan dan pengelolaan aset tanah dan/atau bangunan
Meningkatkan kualitas lingkungan hidup kota yang bersih dan hijau
Meningkatkan manajemen pengelolaan dan kualitas Ruang Terbuka Hijau (RTH)
Optimalisasi sistem pengelolaan kebersihan dan persampahan secara terpadu yang berbasis masyarakat dengan penerapan teknologi tepat guna dan ramah lingkungan
Meningkatkan kualitas udara dan air
Mewujudkan sistem ketahanan yang handal terhadap bencana
Pengembangan sistem penanggulangan bencana yang antisipatif dan tanggap
LAPORAN KINERJA 2016
PEMERINTAH KOTA SURABAYA 29
VISI : SURABAYA KOTA SENTOSA YANG BERKARAKTER DAN BERDAYA SAING GLOBAL BERBASIS EKOLOGI
No MISI TUJUAN SASARAN 5 Misi 5
Memantapkan sarana dan prasarana lingkungan dan permukiman yang ramah lingkungan
Memantapkan sarana prasarana pada kawasan perumahan dan permukiman untuk mewujudkan lingkungan yang berkualitas
Meningkatkan penyediaan serta pengelolaan lingkungan perumahan dan kawasan permukiman layak huni
Meningkatkan upaya pengembangan dan pemanfaatan energi alternatif yang ramah lingkungan
Meningkatkan upaya penerapan teknologi dan peran serta masyarakat dalam pengembangan dan pemanfaatan energi alternatif
Meningkatkan upaya konservasi energi
Meningkatkan upaya penerapan konservasi energi
6 Misi 6 Memperkuat nilai-nilai budaya lokal dalam sendi-sendi kehidupan masyarakat
Melestarikan budaya lokal
Meningkatkan perlindungan, pengembangan dan pemanfaatan budaya lokal
Meningkatkan minat dan budaya baca masyarakat
Mewujudkan peningkatan minat dan budaya baca masyarakat melalui peningkatan akses baca
Memantapkan wawasan, karakter, dan nilai-nilai kebangsaan
Mewujudkan wawasan, karakter dan nilai-nilai kebangsaan
7 Misi 7 Mewujudkan Surabaya sebagai pusat penghubung perdagangan dan jasa antar pulau dan internasional
Meningkatkan arus perdagangan internasional dan antar pulau dari dan menuju Surabaya
Peningkatan sistem manajemen city logistik
Meningkatnya jaringan bisnis (G to G dan G to B) jasa dan perdagangan komoditi barang dalam skala internasional dan antar pulau yang ditunjang dengan pusat pelayanan informasi yang terintegrasi
8 Misi 8 Memantapkan tata kelola pemerintahan yang baik
Meningkatkan kinerja penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik
Meningkatkan kapasitas dan kompetensi aparatur pemerintahan
Meningkatkan tata kelola administrasi pemerintahan yang baik
Meningkatkan kualitas pelayanan publik
Memantapkan kemandirian keuangan daerah
Meningkatkan dan mengoptimalkan pengelolaan sumber penerimaan daerah secara efektif dan efisien
LAPORAN KINERJA 2016
PEMERINTAH KOTA SURABAYA 30
VISI : SURABAYA KOTA SENTOSA YANG BERKARAKTER DAN BERDAYA SAING GLOBAL BERBASIS EKOLOGI
No MISI TUJUAN SASARAN 9 Misi 9
Memantapkan daya saing usaha- usaha ekonomi lokal, inovasi produk dan jasa, serta pengembangan industri kreatif
Mendorong pemantapan daya saing UMKM pada sektor pertanian, barang dan jasa serta koperasi melalui peningkatan produktivitas dan pengembangan industri kreatif
Meningkatkan produktivitas UMKM sektor produksi barang dan jasa
Meningkatkan produktivitas koperasi
Meningkatkan produktivitas sektor pertanian
Meningkatkan produktivitas sektor kelautan dan perikanan
Meningkatkan pertumbuhan dan produktivitas pelaku sektor industri kreatif
Meningkatkan kinerja pariwisata dalam rangka mewujudkan daya saing global
Meningkatkan jumlah transaksi keuangan yang dilakukan wisatawan
Meningkatkan kinerja investasi dalam rangka mewujudkan daya saing global
Meningkatkan realisasi PMA dan PMDN (SPIPISE dan non SPIPISE)
10 Misi 10 Mewujudkan infrastruktur dan utilitas kota yang terpadu dan efisien
Mengembangkan dan mengoptimalkan kinerja sistem drainase kota
Penyediaan sistem drainase kota yang terpadu, efektif dan efisien
Meningkatkan jaringan dan pelayanan transportasi kota yang terpadu
Menyediakan dan meningkatkan kinerja jaringan jalan
Menyediakan sistem manajemen transportasi yang berkualitas
Penyediaan dan optimalisasi sistem angkutan umum massal yang berkualitas dan ramah lingkungan
Meningkatkan pembangunan dan pelayanan utilitas kota secara terpadu dan merata
Meningkatnya sistem jaringan dan kualitas layanan air bersih
Meningkatnya sistem jaringan dan kualitas PJU
Meningkatnya pelayanan utilitas kota lainnya
Keterangan : Seluruh indikator terkait dengan pendidikan menengah bersifat tentative
LAPORAN KINERJA 2016
PEMERINTAH KOTA SURABAYA 31
Adapun Indikator Kinerja Utama Pemerintah Kota Surabaya sesuai dengan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Surabaya Tahun
2016-2021 adalah Indikator Kinerja Daerah yang terbagi dalam 3 aspek yaitu
aspek kesejahteraan rakyat, aspek pelayanan umum dan aspek daya daya
saing daerah.
Sehingga Perjanjian Kinerja Walikota Surabaya pada tahun 2016 mengambil
dari Indikator Kinerja Daerah yang telah tertuang dalam dokumen Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Surabaya Tahun 2016-2021
sebagai berikut:
Tabel 2.2 Indikator Kinerja Daerah Kota Surabaya Aspek/Fokus/Bidang Urusan/Indikator Kinerja
Pembangunan Daerah Target 2016
A. Aspek Kesejahteraan Masyarakat
1 IPM (Indeks Pembangunan Manusia) 79-80
2 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) 6,87%
3 Indeks Ketertiban dan Ketentraman Kota 0,90
4 Indeks Gini 0,38-0,37
B. Aspek Pelayanan Umum
1 IPG (Indeks Pembangunan Gender) 93,66
2 IKLHS (Indeks Kualitas Lingkungan Hidup dan Persampahan) 60,25
3 Persentase Luas Kawasan Permukiman Kumuh 0,78%
4 Nilai SAKIP B
5 Rata-rata Nilai Kepuasan Masyarakat 73,00
6 Indeks Ketimpangan Wilayah 0,82-0,83
C. Aspek Daya Saing Daerah
1 Indeks Budaya Lokal 69,45
2 Pertumbuhan PDRB/LPE 5,8-6,2%
3 Tingkat pertumbuhan volume komoditi keluar-masuk Kota Surabaya 5%
LAPORAN KINERJA 2016
PEMERINTAH KOTA SURABAYA 32
Keterkaitan antara Indikator Kinerja Daerah sebagai Indikator Kinerja Utama
Kota Surabaya dengan Misi dan Tujuan ditampilkan pada bagan dibawah ini:
Bagan 2.1 Keterkaitan Indikator Kinerja Utama sebagai Indikator Kinerja Utama Kota Surabaya dengan Misi dan Tujuan
Tujuan 1.1Meningkatkan kualitas pendidikan
IPM (Indeks Pembangunan
Manusia)
Tujuan 1.2Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
Tujuan 5.1Memantapkan sarana prasarana pada kawasan
perumahan dan permukiman untuk mewujudkan lingkungan yang berkualitas
Tujuan 5.3Meningkatkan upaya konservasi energi
Tujuan 5.2Meningkatkan upaya pengembangan dan pemanfaatan
energi alternatif yang ramah lingkungan
Tujuan 4.3Mewujudkan sistem ketahanan yang handal terhadap
bencana
Tujuan 4.2Meningkatkan kualitas lingkungan hidup kota yang bersih
dan hijau
Tujuan 4.1Mewujudkan sinkronisasi sistem penataan ruang dan
sistem pertanahan
Tujuan 3.1Meningkatkan ketentraman dan ketertiban umum untuk
mendukung pelaksanaan pemerintahan daerah
Tujuan 2.2Menurunkan PMKS melalui pemberdayaan PMKS usia
produktif dalam kelompok-kelompok usaha
Tujuan 2.3Meningkatkan pemberdayaan perempuan, serta
perlindungan perempuan dan anak
Tujuan 2.1Meningkatkan penanganan PMKS
Tujuan 1.5Meningkatkan kompetensi angkatan kerja untuk
mengurangi pengangguran
Tujuan 1.3Meningkatkan ketahanan pangan
Tujuan 1.4Meningkatkan kualitas dan prestasi generasi muda
TPT (Tingkat Pengangguran Terbuka)
Persentase Luas Kawasan
Permukiman Kumuh
IKLHS (Indeks Kualitas Lingkungan
Hidup dan Persampahan)
IPG (Indeks Pembangunan Gender)
Indeks Gini
Indeks Ketertiban dan Ketentraman
Kota
Misi 1 : Mewujudkan sumber daya
masyarakat yang berkualitas
Misi 2 : Memberdayakan masyarakat dan
menciptakan seluas-luasnya
kesempatan berusaha
Misi 3 : Memelihara keamanan dan ketertiban umum
Misi 4 : Mewujudkan
penataan ruang yang terintegrasi
dan memperhatikan
daya dukung kota
Misi 5 : Memantapkan
sarana dan prasarana
lingkungan dan permukiman yang
ramah lingkungan
MISI TUJUANIKU
LAPORAN KINERJA 2016
PEMERINTAH KOTA SURABAYA 33
Bagan 2.2 Keterkaitan Indikator Kinerja Utama sebagai Indikator Kinerja Utama Kota Surabaya dengan Misi dan Tujuan (Lanjutan)
Tujuan 9.1Mendorong pemantapan daya saing UMKM pada sektor
pertanian, barang dan jasa serta koperasi melalui peningkatan produktivitas dan pengembangan industri kreatif
Tujuan 6.3Memantapkan wawasan, karakter, dan nilai-nilai
kebangsaan
Tujuan 6.2Meningkatkan minat dan budaya baca masyarakat
Tujuan 6.1Melestarikan budaya lokal
Tujuan 9.2Meningkatkan kinerja pariwisata dalam rangka
mewujudkan daya saing global
Tujuan 10.2Meningkatkan jaringan dan pelayanan transportasi kota
yang terpadu
Tujuan 9.3Meningkatkan kinerja investasi dalam rangka
mewujudkan daya saing global
Tujuan 8.2Memantapkan kemandirian keuangan daerah
Tujuan 10.1Mengembangkan dan mengoptimalkan kinerja sistem
drainase kota
Tujuan 8.1Meningkatkan kinerja penyelenggaraan pemerintahan
dan pelayanan publik
Tujuan 7.1Meningkatkan arus perdagangan internasional dan antar
pulau dari dan menuju Surabaya
Tujuan 10.3Meningkatkan pembangunan dan pelayanan utilitas kota
secara terpadu dan merata
Tingkat pertumbuhan
volume komoditi keluar-masuk Kota Surabaya
Pertumbuhan PDRB/LPE
Indeks Budaya Lokal
Indeks Ketimpangan
Wilayah
Rata-rata Nilai Kepuasan
Masyarakat
Nilai SAKIP
Misi 6 : Memperkuat nilai-nilai budaya lokal
dalam sendi-sendi kehidupan
masyarakat
Misi 7 : Mewujudkan
Surabaya sebagai pusat
penghubung perdagangan dan jasa antar pulau
dan internasional
Misi 8 : Memantapkan
tata kelola pemerintahan
yang baik
Misi 9 : Memantapkan
daya saing usaha- usaha ekonomi lokal, inovasi produk dan jasa, serta pengembangan industri kreatif
Misi 10 : Mewujudkan
infrastruktur dan utilitas kota yang
terpadu dan efisien
MISI TUJUANIKU
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
LAPORAN KINERJA 2016
PEMERINTAH KOTA SURABAYA 34
3 BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
Untuk melihat keberhasilan atau ketidak berhasilan kinerja pemerintah maka
dapat dilihat capaian atas target kinerja yang telah ditetapkan dalam perjanjian
kinerja kepala daerah. Kinerja Pemerintah Kota Surabaya sesuai dengan
RPJMD Kota Surabaya tahun 2016-2021 dapat diukur dengan melihat realisasi
dari target indikator kinerja utama yang telah dituangkan dalam perjanjian
kinerja tahun 2016.
Ada 13 indikator kinerja utama untuk menggambarkan kinerja pemerintah kota
Surabaya yang secara umum dibagi dalam 3 sasaran strategis utama yaitu:
Tabel 3.1 Target Tahun 2016 Indikator Kinerja Utama
NO. SASARAN
STRATEGIS INDIKATOR KINERJA TARGET 2016
1. Kesejahteraan Masyarakat
1. IPM (Indeks Pembangunan Manusia) 79-80
2. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) 6,87%
3. Indeks Ketertiban dan Ketentraman Kota 0,90
4. Indeks Gini 0,38 – 0,37 2. Pelayanan Umum 1. IPG (Indeks
Pembangunan Gender) 93,66
2. IKLHS (Indeks Kualitas Lingkungan Hidup dan Persampahan)
60,25
3. Persentase Luas Kawasan Permukiman Kumuh
0,78%
4. Nilai SAKIP B 5. Rata-rata nilai kepuasan
masyarakat 73,00
6. Indeks Ketimpangan Wilayah 0,82 – 0,83
3. Daya Saing Daerah 1. Indeks Budaya Lokal 69,45
2. Pertumbuhan PDRB/LPE 5,8 – 6,2% 3. Tingkat Pertumbuhan
Volume Komoditi Keluar-Masuk Kota Surabaya
5%
A. CAPAIAN KINERJA PEMERINTAH KOTA SURABAYA
LAPORAN KINERJA 2016
PEMERINTAH KOTA SURABAYA 35
Capaian dari indikator-indikator yang telah ditetapkan tersebut adalah sebagai
berikut:
Tabel 3.2 Capaian Indikator Kinerja Utama
NO. SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA TARGET REALISASI CAPAIAN
1. Kesejahteraan Masyarakat
1. IPM (Indeks Pembangunan Manusia)
79-80 80,07 100,09%
2. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT)
6,87% 7,01% 97,96%
3. Indeks Ketertiban dan Ketentraman Kota
0,90 1,26 140,00%
4. Indeks Gini 0,38 – 0,37 0,38 100,00%
2. Pelayanan Umum
1. IPG (Indeks Pembangunan Gender
93,66 93,66 100,00%
2. IKLHS (Indeks Kualitas Lingkungan Hidup dan Persampahan)
60,25 62,09 103,05%
3. Persentase Luas Kawasan Permukiman Kumuh
0,78% 0,78% 100,00%
4. Nilai SAKIP B B 100,00% 5. Rata-rata nilai
kepuasan masyarakat
73,00 82,67 113,24%
6. Indeks Ketimpangan Wilayah
0,82 – 0,83 0,67 118,29%
3. Daya Saing
Daerah 1. Indeks Budaya
Lokal 69,45 69,37 99,88%
2. Pertumbuhan PDRB/LPE 5,8 – 6,2% 6,07% 100,00%
3. Tingkat Pertumbuhan Volume Komoditi Keluar-Masuk Kota Surabaya
5,00% 7,89% 157,80%
LAPORAN KINERJA 2016
PEMERINTAH KOTA SURABAYA 36
Sesuai dengan visi dan misi RPJMD Kota Surabaya tahun 2016-2021, telah
ditetapkan 3 sasaran strategis yang akan dicapai dengan 13 indikator kinerja
utama. Adapun program, kendala/hambatan, upaya dan dukungan yang
dilaksanakan pada masing-masing indikator kinerja utama per sasaran strategis
diuraikan sebagai berikut:
Sasaran strategis 1 ‘kesejahteraan masyarakat’ memiliki 4 indikator kinerja
utama, yaitu IPM (Indeks Pembangunan Manusia), Tingkat Pengangguran
Terbuka (TPT), Indeks Ketertiban dan Ketentraman Kota, dan Indeks Gini.
Rinciannya, sebagai berikut :
1. IPM (Indeks Pembangunan Manusia)
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) atau Human Development Index (HDI)
merupakan indeks komposit yang meliputi aspek kesehatan melalui
pengukuran angka harapan hidup saat lahir, pendidikan melalui pengukuran
angka harapan sekolah dan rata-rata lama sekolah, serta aspek kesejahteraan
melalui pengukuran daya beli atau pengeluaran per kapita.
Indikator Kinerja Indeks Pembangunan Manusia ini didukung oleh program:
1. Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan;
2. Program Pendidikan Anak Usia Dini;
3. Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun;
4. Program Pendidikan Menengah;
5. Program Peningkatan Prestasi Non Akademik;
6. Program Pendidikan Non Formal;
7. Program Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin;
8. Program peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan anak;
9. Program Perbaikan Gizi Masyarakat;
10. Program Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan Prasarana
Puskesmas/ Puskesmas Pembantu (dan Jaringannya);
B. EVALUASI DAN ANALISIS CAPAIAN KINERJA
KESEJAHTERAAN MASYARAKAT SASARAN STRATEGIS 1
LAPORAN KINERJA 2016
PEMERINTAH KOTA SURABAYA 37
11. Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan;
12. Program Pengadaan, Peningkatan Sarana dan Prasarana Rumah
Sakit/Rumah Sakit Jiwa/Rumah Sakit Paru-Paru/Rumah Sakit Mata;
13. Program Obat dan Perbekalan Kesehatan;
14. Program Upaya Kesehatan Masyarakat;
15. Program Keluarga Berencana;
16. Program Bina Keluarga;
17. Program Peningkatan Ketahanan Pangan (Pertanian/ Perkebunan);
18. Program Peningkatan Peran serta Kepemudaan;
19. Program Pembinaan dan Pemasyarakatan Olah Raga.
Data Indeks Pembangunan Manusia 5 tahun terakhir adalah sebagai berikut:
Tabel 3.3 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) TAHUN 2012 2013 2014 2015 2016
NILAI IPM 78,05 78,51 78,87 79,47 80,07*) Sumber: BPS Kota Surabaya (Buku Saku Ekonomi Bappeko Surabaya) *) data sangat sementara per 31 Desember 2016 Bappeko Surabaya
Target Nilai Indikator Kinerja IPM Tahun 2016 adalah sebesar 79-80 dan
terealisasi sebesar 80,07 sehingga capaian kinerjanya adalah 100,09%. Angka
IPM tahun 2016 merupakan angka proyeksi yang diolah berdasarkan data
Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2015 dan jumlah penduduk tahun 2016.
Meskipun indikator Indeks Pembangunan Manusia tercapai 100,09% namun
beberapa permasalahan yang dihadapi diantaranya :
1. Kegiatan ujian sertifikasi kompetensi untuk siswa Sekolah Menengah
Kejuruan pada tahun 2016 tidak dapat dilaksanakan karena adanya proses
pelimpahan P2D (Personil, Peralatan dan Dokumen) ke Provinsi Jawa
Timur.
2. Beberapa tenaga kesehatan yang teregistrasi belum maksimal karena
adanya beberapa tenaga kesehatan yang habis masa berlaku Surat Tanda
Registrasi (STR) yang dimiliki dan masih menunggu proses perpanjangan
STR di PTSP Provinsi Jawa Timur.
LAPORAN KINERJA 2016
PEMERINTAH KOTA SURABAYA 38
Upaya tindak lanjut atas hambatan/permasalahan:
1. Kegiatan ujian sertifikasi kompetensi untuk siswa Sekolah Menengah
Kejuruan pada tahun berikutnya dihapus karena kewenangan
Penyelenggaran Pendidikan Menengah diserahkan ke Pemerintah Provinsi.
2. Solusi terhadap permasalahan pada Urusan Wajib Kesehatan adalah
terlepas dari waktu yang dibutuhkan untuk pengurusan STR, Dinas
Kesehatan dan RSUD secara aktif melakukan updating terhadap data
tenaga kesehatan, termasuk di dalamnya tenaga kesehatan yang masa
berlaku STR-nya akan habis serta melakukan sosialisasi pada tenaga
kesehatan terkait. Dengan demikian, Dinas Kesehatan dan RSUD telah
mengupayakan antisipasi terhadap tenaga kesehatan yang tidak memiliki
STR/masa berlaku STR-nya habis.
2. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT)
Dengan semakin bertambahnya penduduk maka tidak bisa dipungkiri bahwa
jumlah penduduk usia kerja (tenaga kerja) dari tahun ke tahun semakin
meningkat, namun hal ini belum diiringi dengan perkembangan lapangan
pekerjaan sehingga menimbulkan pengangguran. Perkembangan tingkat
pengangguran terbuka dalam kurun waktu tahun 2012-2016 cukup
fluktuatif.Beberapa faktor yang menyebabkan semakin tingginya tingkat
pengangguran di Kota Surabaya antara lain faktor kependudukan yang terdiri
dari jumlah penduduk usia produktif yang cukup tinggi namun tidak dibekali
dengan ketrampilan dan mental kerja, tingkat pendidikan rendah, tingkat
urbanisasi yang tinggi serta faktor jumlah lapangan kerja yang terbatas, faktor
tenaga kerja kontrak (outsourcing), dan faktor pemutusan hubungan kerja.
Indikator Kinerja Tingkat Pengangguran Terbuka ini didukung oleh program:
1. Program Peningkatan Kesempatan Kerja;
2. Program peningkatan kompetensi tenaga kerja dan produktivitas;
3. Program Pengembangan Hubungan Industrial dan Syarat Kerja;
4. Program Pengawasan dan Perlindungan Ketenagakerjaan.
LAPORAN KINERJA 2016
PEMERINTAH KOTA SURABAYA 39
Data Tingkat Pengangguran Terbuka 5 tahun terakhir adalah sebagai berikut:
Tabel 3.4 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) TAHUN 2012 2013 2014 2015 2016
NILAI TPT 5,07 5,28 5,82 7,01 7,01*) Sumber: BPS Kota Surabaya (Buku Saku Ekonomi Bappeko Surabaya) *) data per 31 Desember 2015 Bappeko Surabaya
Target Nilai Indikator Kinerja TPT Tahun 2016 adalah sebesar 6,87% dan
terealisasi sebesar 7,01% sehingga capaian kinerjanya adalah 97,96%.
Permasalahan yang dihadapi pada pelaksanaan indikator Tingkat
Pengangguran Terbuka ini adalah tidak seimbangnya pertumbuhan lapangan
pekerjaan dibanding pertumbuhan usia angkatan kerja sehingga beberapa
tenaga kerja usia angkatan kerja tidak terserap di lapangan kerja yang ada.
Beberapa program yang sudah dilaksanakan mungkin belum sepenuhnya
dapat meningkatkan serapan tenaga kerja di kota Surabaya. Kegiatan Job Fair
yang dilaksanakan melalui Dinas Tenaga Kerja sesungguhnya diharapkan
dapat mempertemukan para pencari kerja dengan perusahaan yang sedang
membutuhkan tenaga kerja.
3. Indeks Ketertiban dan Ketentraman Kota
Stabilitas keamanan daerah merupakan salah satu parameter yang digunakan
oleh seorang investor apabila hendak melakukan investasi di suatu wilayah.
Frekuensi terjadinya demonstrasi merupakan indikasi bahwa potensi terjadinya
masalah ketertiban yang berdampak pada masalah ketentraman masyarakat
kota cukup tinggi.
Indikator Kinerja Indeks Ketertiban dan Ketentraman Kota ini didukung oleh
program:
1. Program Pemeliharaan Kantrantibmas dan Pencegahan Tindak Kriminal;
2. Program Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan.
Indikator ini diukur dengan mengambil data dari kejadian anarkis per 10.000
penduduk dan pelanggaran peraturan daerah per 1.000 penduduk. Indikator ini
merupakan indikator makro yang baru digunakan sehingga data tahun-tahun
LAPORAN KINERJA 2016
PEMERINTAH KOTA SURABAYA 40
sebelumnya masih belum ada. Data yang tersedia baru ada pada tahun 2016
dan diperoleh angka indeks ketertiban dan ketentraman kota surabaya sebesar
1,26 (sumber : Bappeko Surabaya).
Target Nilai Indikator Kinerja Indeks Ketertiban dan Ketentraman Kota Tahun
2016 adalah sebesar 0,90 dan terealisasi sebesar 1,26 sehingga capaian
kinerjanya adalah 140,00%.
Penyelenggaraan ketertiban dan ketentraman umum telah diatur dalam
Peraturan Daerah Nomor 2 Tahun 2014 yang bertujuan agar masyarakat kota
Surabaya dapat melaksanakan kegiatan dengan tentram, tertib, dan teratur.
Namun, budaya masyarakat dan pemahaman terhadap peraturan daerah
tersebut berpengaruh terhadap realisasi indikator kinerja indeks ketertiban dan
ketentraman kota.
4. Indeks Gini
Tingkat pemerataan distribusi pendapatan sering diukur dengan koefisien gini.
Koefisien Gini bernilai nol, jika pendapatan secara nyata menyebar merata, dan
mendekati 1 jika secara nyata distribusi pendapatan menyebar tidak merata.
Berdasarkan nilai gini ratio, terdapat tiga kelompok ketimpangan yaitu
ketimpangan tinggi jika nilai koefisien gini ratio 0,5 atau lebih, sedang jika
nilainya antara 0,30 - 0,49 dan rendah jika kurang dari 0,30.
Indikator Kinerja Indeks Gini ini didukung oleh program:
1. Program pelayanan dan rehabilitasi kesejahteraan sosial;
2. Program pemberdayaan kelembagaan kesejahteraan sosial;
3. Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat.
Data Indeks Gini 5 tahun terakhir adalah sebagai berikut:
Tabel 3.5 Indeks Gini TAHUN 2012 2013 2014 2015 2016
NILAI INDEKS GINI 0,40 0,37 0,39 0,42 0,38*)
Sumber: BPS Kota Surabaya (Buku Saku Ekonomi Bappeko Surabaya) *) data sangat sementara per 31 Desember 2016 Bappeko Surabaya
LAPORAN KINERJA 2016
PEMERINTAH KOTA SURABAYA 41
Target Nilai Indikator Kinerja Indeks Gini Tahun 2016 adalah sebesar 0,38 – 0,37 dan terealisasi sebesar 0,38 sehingga capaian kinerjanya adalah
100,00%. Indeks Gini Ratio tahun 2016 merupakan angka proyeksi yang
dihitung berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2015 dan jumlah
penduduk tahun 2016.
Permasalahan yang dihadapi dalam pencapaian indikator ini antara lain
Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial usia produktif yang memiliki usaha
omzetnya ≥ 1 juta rupiah per bulan yang menjadi target dalam pelaksanaan
program peningkatan keberdayaan belum maksimal karena diantaranya:
a. Peserta banyak yang memilih tetap melanjutkan bekerja di pabrik/ di toko;
b. Peserta memilih bekerja sebagai baby sitter (pengasuh bayi);
c. Peserta kembali bekerja sebagai guru/bunda PAUD;
d. Peserta dilarang oleh suaminya;
e. Lebih memilih untuk mengasuh anak/cucu;
f. Peserta sakit/hamil;
g. Peserta tidak berminat lagi (orientasi pada bantuan modal).
Kelompok Usaha Ekonomi Masyarakat (UEM) yang berdaya melebihi target
yang telah ditentukan pada program peningkatan dan keberdayaan masyarakat
karena tingginya jumlah kelompok masyarakat yang melakukan kegiatan
ekonomi dikarenakan adanya fasilitasi pemasaran melalui Rukmaya (Rumah
Kreatif masyarakat Surabaya) dan pameran-pameran insidentil.
Upaya tindak lanjut atas hambatan/permasalahan adalah dengan melakukan
assessment untuk meningkatkan partisipasi dan kesiapan peserta pada
kegiatan-kegiatan yang disiapkan oleh Pemerintah Kota Surabaya.
Sasaran strategis 2 ‘pelayanan umum’ memiliki 6 indikator kinerja utama, yaitu
IPG (Indeks Pembangunan Gender), IKLHS (Indeks Kualitas Lingkungan Hidup
dan Persampahan), Persentase Luas Kawasan Permukiman Kumuh, Nilai
PELAYANAN UMUM SASARAN STRATEGIS 2
LAPORAN KINERJA 2016
PEMERINTAH KOTA SURABAYA 42
SAKIP, Rata-rata Nilai Kepuasan Masyarakat, dan Indeks Ketimpangan
Wilayah. Rinciannya, sebagai berikut :
1. IPG (Indeks Pembangunan Gender)
Indeks Pembangunan Gender (IPG) sebagai ukuran keterlibatan perempuan
dalam pengambilan keputusan dari waktu ke waktu menunjukkan
kecenderungan yang semakin meningkat, meski relatif lambat. IPG digunakan
untuk mengukur persamaan peranan antara perempuan dan laki-laki dalam
kehidupan ekonomi, politik dan pengambilan keputusan.
Indikator Kinerja Indeks Pembangunan Gender (IPG) ini didukung oleh Program
Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan Perempuan dan Anak dengan
beberapa kegiatan yaitu:
1. Pengembangan Sistem Pendataan Dinamika Gender;
2. Fasilitasi Pencapaian Indikator Kota Layak Anak;
3. Fasilitasi Penanganan Permasalahan Perempuan Dan Anak;
4. Penguatan dan Pengembangan Jaringan Pengarusutamaan Gender;
5. Penguatan dan Pengembangan Jaringan Pengarusutamaan Gender;
6. Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan Gender Dan Anak di 31
Kecamatan.
Data Indeks Pembangunan Gender (IPG) 5 tahun terakhir adalah sebagai
berikut:
Tabel 3.6 Indeks Pembangunan Gender (IPG) TAHUN 2012 2013 2014 2015 2016
NILAI IPG 93,49 93,64 93,65 N/A 93,66*) Sumber: BPS Kota Surabaya (Buku Saku Ekonomi Bappeko Surabaya) *) data sangat sementara per 31 Desember 2016 Bappeko Surabaya
Target Nilai Indikator Kinerja Indeks Pembangunan Gender (IPG) Tahun 2016
adalah sebesar 93,66 dan terealisasi sebesar 93,66 sehingga capaian
kinerjanya adalah 100,00%. Indeks Pemberdayaan Gender (IPG) merupakan
angka proyeksi yang dihitung berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS)
tahun 2014 dan jumlah penduduk tahun 2016.
LAPORAN KINERJA 2016
PEMERINTAH KOTA SURABAYA 43
2. IKLHS (Indeks Kualitas Lingkungan Hidup dan Persampahan)
Indeks Kualitas Lingkungan Hidup dan Persampahan (IKLHS) bertujuan
memberikan informasi tentang kondisi lingkungan hidup menggunakan kualitas
air sungai, kualitas udara, tutupan hutan dan persampahan sebagai indikator.
Indikator Kinerja Indeks Kualitas Lingkungan Hidup dan Persampahan (IKLHS)
ini didukung oleh program:
1. Program Penataan Ruang;
2. Program Pengadaan Tanah dan/atau Bangunan bagi Pembangunan untuk
Kepentingan Umum;
3. Program Sertifikasi Tanah Milik Pemerintah Kota;
4. Program Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH);
5. Program Pengelolaan Kebersihan Kota;
6. Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup;
7. Program Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran.
Data Indeks Kualitas Lingkungan Hidup dan Persampahan (IKLHS) 5 tahun
terakhir adalah sebagai berikut:
Tabel 3.7 Indeks Kualitas Lingkungan Hidup dan Persampahan (IKLHS) TAHUN 2012 2013 2014 2015 2016
NILAI IKLHS - 51,91 56,42 59,18 62,09*) Sumber: BPS Kota Surabaya (Buku Saku Ekonomi Bappeko Surabaya) *) data sangat sementara per 31 Desember 2016 Bappeko Surabaya
Target Nilai Indikator Kinerja Indeks Kualitas Lingkungan Hidup dan
Persampahan (IKLHS) Tahun 2016 adalah sebesar 60,25 dan terealisasi
sebesar 62,09 sehingga capaian kinerjanya adalah 103,05%. IKLHS dihitung
berdasarkan rata-rata tertimbang nilai Indeks Persampahan, Indeks
Pencemaran Air, Indeks Pencemaran Udara, dan Indeks Tutupan Hijau.
Meskipun target yang telah ditentukan tercapai namun ada beberapa
permasalahan pada Indikator Kinerja Indeks Kualitas Lingkungan Hidup dan
Persampahan (IKLHS), antara lain:
1. Realisasi indikator Proporsi luas area yang telah terlayani sistem informasi
rencana tata ruang kota jauh melebihi target karena SKPD terkait telah
membuat sistem informasi rencana tata ruang kota berupa c-map pada
LAPORAN KINERJA 2016
PEMERINTAH KOTA SURABAYA 44
tahun 2015 dan 2016. Saat ini c-map telah melayani rencana tata ruang di
seluruh kota Surabaya berdasarkan peta rincian RTRW Kota Surabaya.
Target tersebut merupakan persentase pentahapan luas area yang telah
terlayani pada tahun 2016 berdasarkan RDTRK sebesar 20%. Untuk
RDTRK sedang dalam proses penyelesaian Raperda yang nantinya akan
menggantikan peta rincian RTRW Kota Surabaya sebagai dasar perijinan.
2. Belum terpenuhinya luas tanah dan/atau bangunan yang disediakan bagi
pembangunan untuk kepentingan umum karena:
a. Waktu proses administrasi yang cukup panjang untuk penyediaan lahan;
b. Melibatkan beberapa instansi dan masyarakat sehingga sulit untuk
mendapat titik temu karena membutuhkan kesepakatan dan persetujuan
bersama;
c. Terbatasnya anggaran yang tersedia.
3. Belum terpenuhinya rasio aset pemkot yang tersertifikat dikarenakan
terkendalanya pemenuhan dokumen administrasi yang dibutuhkan untuk
kelengkapan permohonan sertifikasi (bukti perolehan pengadaan tanah,
bukti penguasaan atas tanah).
4. Selisih luasan RTH yang dibangun dan dipelihara belum sesuai karena
adanya kendala proses pembebasan lahan pada kegiatan pengadaan tanah
untuk Ruang Terbuka Hijau yang belum dapat direalisasikan
5. Belum semua RTH yang berfungsi optimal karena:
a. Status kepemilikan dan kewenangan pengelolaan lahan RTH yang
belum sepenuhnya dikuasai oleh Pemerintah Kota;
b. Adanya kendala pasang surut air laut terutama di kawasan pesisir.
6. Jumlah sampah yang dikelola di TPA belum maksimal karena tingginya
aktivitas perdagangan dan jasa mempengaruhi peningkatan volume sampah
hotel, apartemen, dan mall, demikian pula migrasi penduduk di sekitar
wilayah Surabaya juga mempengaruhi peningkatan volume sampah rumah
tangga.
Upaya tindak lanjut atas hambatan/permasalahan:
1. meningkatkan koordinasi antar pihak terkait guna percepatan proses
pengadaan tanah.
2. Solusi terhadap Rasio aset pemkot yang tersertifikat adalah
LAPORAN KINERJA 2016
PEMERINTAH KOTA SURABAYA 45
a. Pemenuhan dokumen persyaratan permohonan sertifikasi
b. Koordinasi dengan instansi terkait
3. Perlunya penyusunan strategi terhadap:
a. Prioritas jenis RTH yang perlu dibangun serta lokasi berdasarkan analisa
kebutuhan;
b. Berkoordinasi dengan DPBT dalam rangka upaya percepatan
pembebasan lahan, mengingat target penambahan RTH dibangun dan
dipelihara sebesar 2 Ha untuk DKRTH;
c. Prioritas jenis RTH yang perlu diptimalkan serta prioritas lokasi
berdasarkan analisa kebutuhan;
d. Melakukan analisa permasalahan secara rutin untuk target lokasi dan
luasan yang seharusnya dioptimalkan namun belum tercapai, sehingga
dapat diketahui akar permasalahan serta upaya yang perlu segera
dilakukan.
4. Dalam hal pengelolaan sampah yang dikelola di TPA perlu melakukan hal-
hal sebagai berikut:
a. Secara periodik melakukan evaluasi terhadap produksi volume sampah
dan sumber-sumber yang berkontribusi cukup dominan dalam
peningkatan produksi sampah kota, untuk mempermudah penentuan
intervensi terhadap objek-objek yang disasar
b. Peningkatan kegiatan:
1) Upaya pengurangan produksi sampah melalui 3R serta
pemberdayaan masyarakat untuk terlibat secara aktif dalam
penerapan 3R serta pemilahan sampah.
2) Peningkatan jumlah TPS dengan pengelolaan sampah mandiri/3R,
untuk mengurangi beban volume sampah yang dikelola TPA.
3. Persentase Luas Kawasan Permukiman Kumuh
Penanganan permukiman kumuh merupakan salah satu kebijakan prioritas
yang telah dilaksanakan secara berkelanjutan oleh Pemerintah Kota. Bentuk
implementasi dari kebijakan tersebut diwujudkan melalui beberapa kegiatan
yang juga ditujukan untuk mendukung program nasional 100-0-100, seperti
LAPORAN KINERJA 2016
PEMERINTAH KOTA SURABAYA 46
peningkatan sarana prasarana dasar permukiman antara lain jalan lingkungan,
sanitasi, drainase lingkungan dan perbaikan kualitas kawasan permukiman.
Indikator Kinerja Persentase Luas Kawasan Permukiman Kumuh ini didukung
oleh program:
1. Program Perumahan dan Permukiman;
2. Program Pengelolaan Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi.
Target Nilai Indikator Kinerja Persentase Luas Kawasan Permukiman Kumuh
Tahun 2016 adalah sebesar 0,78% dan terealisasi sebesar 0,78% sehingga
capaian kinerjanya adalah 100%. Angka persentase luas kawasan permukiman
kumuh tahun 2016 merupakan angka perbandingan antara luas kawasan
permukiman kumuh tahun 2016 dengan luas perumahan dan permukiman di
Surabaya.
Permasalahan pada Indikator Kinerja Persentase Luas Kawasan Permukiman
Kumuh adalah :
- Realisasi Program Perumahan dan Permukiman tidak mencapai target,
dikarenakan terdapat kendala terkait status lahan pada beberapa lokasi
yang akan diintervensi, terutama pada kawasan permukiman pengembang
untuk ditingkatkan layanan sarana prasarana permukimannya.
Upaya tindak lanjut atas hambatan/permasalahan:
- Melakukan percepatan proses serah terima fasum / fasos perumahan oleh
pengembang.
4. Nilai SAKIP
Salah satu indikator tata kelola pemerintahan yang baik adalah evaluasi Sistem
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP). Meski menunjukkan
peningkatan tingkat akuntabilitas kinerja selama kurun waktu empat tahun
terakhir, namun perwujudan level akuntabilitas kinerja sangat baik tetap
menjadi prioritas Pemerintah Kota untuk memenuhi tuntutan masyarakat
terhadap kualitas pelayanan Pemerintah Kota.
Indikator Kinerja Nilai SAKIP ini didukung oleh program:
1. Program Penataan Administrasi Kependudukan;
LAPORAN KINERJA 2016
PEMERINTAH KOTA SURABAYA 47
2. Program Peningkatan Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi;
3. Program Komunikasi dan Publikasi Masyarakat;
4. Program Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Media Massa;
5. Program Penataan Kelembagaan dan Ketatalaksanaan;
6. Program Perbaikan Sistem Administrasi Kearsipan;
7. Program Penyelamatan dan Pelestarian Dokumen/ Arsip Daerah;
8. Program Perencanaan Pembangunan Daerah;
9. Program Penataan Peraturan Perundang-Undangan;
10. Program Penataan Daerah Otonom;
11. Program Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan Kepala Daerah;
12. Program Peningkatan Kapasitas Lembaga Perwakilan Rakyat Daerah;
13. Program Peningkatan Pelayanan Kedinasan Kepala Daerah/Wakil Kepala
Daerah;
14. Program Peningkatan Kerjasama Antar Pemerintah Daerah;
15. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran;
16. Program Pengelolaan Sarana dan Prasarana Aparatur;
17. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur;
18. Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah.
Data Nilai SAKIP 5 tahun terakhir adalah sebagai berikut :
Tabel 3.8 Nilai SAKIP TAHUN 2012 2013 2014 2015 2016
NILAI SAKIP 47,71 (C)
52,34 (CC)
57,48 (CC)
60,20 (B)
63,08 (B)
Sumber : Bagian Organisasi, 2017
Target Nilai Indikator KinerjaNilai SAKIP Tahun 2016 adalah B dan terealisasi
dengan nilai B sehingga capaian kinerjanya adalah 100%.
Nilai SAKIP Kota Surabaya Tahun 2016 mengalami kenaikan dibanding nilai
SAKIP tahun 2015 dari 60,20 menjadi 63,08. Capaian indikator kinerja Nilai
SAKIP ini disebabkan Pemerintah Kota telah melakukan reviu atas
perencanaan kinerja yang berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah Kota Surabaya Tahun 2010-2015.
LAPORAN KINERJA 2016
PEMERINTAH KOTA SURABAYA 48
5. Rata-Rata Nilai Kepuasan Masyarakat
Hasil Survey Kepuasan Masyarakat (SKM) menjadi salah satu indikator untuk
mengukur keberhasilan Pemerintah Kota Surabaya dalam menyelenggarakan
pelayanan publik yang dilaksanakan setiap tahun. Meskipun trend angka SKM
untuk tiga periode terakhir menunjukkan peningkatan, namun upaya menjaga
atau meningkatan kualitas pelayanan publik tetap harus menjadi prioritas bagi
Pemerintah Kota.
Indikator Kinerja Rata-Rata Nilai Kepuasan Masyarakat ini didukung oleh
program:
1. Program Penataan Administrasi Kependudukan;
2. Program Peningkatan Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi;
3. Program Komunikasi dan Publikasi Masyarakat;
4. Program Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Media Massa;
5. Program Penataan Kelembagaan dan Ketatalaksanaan;
6. Program Perbaikan Sistem Administrasi Kearsipan;
7. Program Penyelamatan dan Pelestarian Dokumen/ Arsip Daerah;
8. Program Perencanaan Pembangunan Daerah;
9. Program Penataan Peraturan Perundang-Undangan;
10. Program Penataan Daerah Otonom;
11. Program Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan Kepala Daerah;
12. Program Peningkatan Kapasitas Lembaga Perwakilan Rakyat Daerah;
13. Program Peningkatan Pelayanan Kedinasan Kepala Daerah/Wakil Kepala
Daerah;
14. Program Peningkatan Kerjasama Antar Pemerintah Daerah;
15. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran;
16. Program Pengelolaan Sarana dan Prasarana Aparatur;
17. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur;
18. Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah.
Data Rata-Rata Nilai Kepuasan Masyarakat 5 tahun terakhir adalah sebagai
berikut :
LAPORAN KINERJA 2016
PEMERINTAH KOTA SURABAYA 49
Tabel 3.9 Rata-Rata Nilai Kepuasan Masyarakat TAHUN 2012 2013 2014 2015 2016
NILAI RATA-RATA SKM 77,53 77,60 77,13 78,29 82,67 Sumber : Bagian Organisasi, 2017
Target Nilai Indikator Kinerja Rata-Rata Nilai Kepuasan Masyarakat Tahun
2016 adalah sebesar 73 dan terealisasi sebesar 82,67 sehingga capaian
kinerjanya adalah 113,24%. Pengukuran nilai kepuasan masyarakat ini
diperoleh dari hasil survey kepuasan masyarakat terhadap pelayanan
Pemerintah Kota Surabaya.
Meskipun target pada indikator kinerja rata-rata Nilai Kepuasan Masyarakat
tercapai namun ada beberapa permasalahan antara lain:
1. Program Penataan Administrasi Kependudukan belum sepenuhnya berhasil
karena rendahnya kesadaran masyarakat untuk segera mengajukan
permohonan pembuatan akta kelahiran dan kematian. Terbukti sebanyak
54,77% atau 13.490 pemohon akta kematian terlambat, dan sebanyak
47,40% atau 27.965 pemohon akta kelahiran terlambat, di antaranya
sebanyak 277 pemohon terlambat melebihi tahun 2016.
2. Belum maksimalnya pencapaian sasaran Meningkatkan dan
mengoptimalkan pengelolaan sumber penerimaan daerah secara efektif dan
efisien karena:
a. Persentase kontribusi pajak terhadap PAD, disebabkan karena kenaikan
pendapatan asli daerah lebih tinggi daripada kenaikan pajak daerah.
b. Persentase kontribusi bagi hasil BUMD terhadap PAD, disebabkan
karena tidak tercapainya target pendapatan yang dibebankan untuk PD
Rumah Potong Hewan pada tahun 2016, yaitu sebesar Rp 65.840.580,-
Adapun permasalahan yang menyebabkan tidak tercapainya target
pendapatan PD Rumah Potong Hewan secara umum disebabkan oleh
beberapa faktor sebagai berikut:
1) Trend penurunan besaran ekuitas sejak tahun 2014
2) Tingkat utilisasi aset produksi yang belum optimal diikuti jumlah
beban tetap (fixedcost) atas penyusutan aset tidak lancar yang tinggi
3) Belum optimalnya penggalian sumber-sumber pendapatan baru oleh
perusahaan
LAPORAN KINERJA 2016
PEMERINTAH KOTA SURABAYA 50
4) Potensi piutang macet yang masih cukup tinggi dan belum dapat
dihapuskan dari pembukuan perusahaan
3. Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah
dengan indikator Persentase Dokumen keuangan yang selesai tepat waktu
belum tercapai maksimal disebabkan karena dalam proses penyusunan
dokumen keuangan melibatkan pihak eksternal Badan Pengelolaan
Keuangan dan Pajak Daerah (BPKPD) dan Pemerintah Kota Surabaya
sehingga terdapat potensi lamanya waktu yang diperlukan untuk hal
tersebut.
4. Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah
dengan indikator Rata-rata pertumbuhan dana perimbangan dan lain-lain
pendapatan yang sah belum maksimal disebabkan oleh beberapa faktor
sebagai berikut:
a. Adanya penyesuaian dana perimbangan berdasarkan Permenkeu
Nomor 249/PMK.07/2015 dan 162/PMK.07/2016;
b. Petunjuk teknis DAK yang belum jelas mempengaruhi penyerapan
belanja DAK;
c. Adanya penyesuaian lain-lain pendapatan yang sah berdasarkan SK
Gubernur Jawa Timur Nomor 188/790/KPTS/013/2016 dan
188/116/KPTS/013/2017;
d. Petunjuk teknis Bantuan Keuangan dari Provinsi untuk pelaksanaan
kegiatan belum lengkap sehingga terdapat SKPD yang tidak dapat
melaksanakan kegiatan maka bantuan keuangan tersebut belum dapat
direalisasikan.
Upaya tindak lanjut atas hambatan/permasalahan:
1. Solusi terhadap permasalahan pada Urusan Wajib Administrasi
Kependudukan dan Pencatatan Sipil adalah untuk meningkatkan ketepatan
waktu pengurusan akta, perlu diadakan publikasi dan sosialisasi yang
inovatif lewat berbagai media, selain tetap menerapkan denda bagi
pemohon yang terlambat.
2. Solusi dari indikator sasaran Meningkatkan dan mengoptimalkan
pengelolaan sumber penerimaan daerah secara efektif dan efisienyakni:
LAPORAN KINERJA 2016
PEMERINTAH KOTA SURABAYA 51
a. Persentase kontribusi pajak terhadap PAD terdapat solusi Penerapan
pajak online sebagai upaya intensifikasi pajak daerah.
b. Persentase kontribusi bagi hasil BUMD terhadap PAD terdapat solusi
Mendorong PD. Rumah Potong Hewan (RPH) untuk:
1) Mengoptimalkan utilisasi aset produksi dan menekan fixed cost atas
penyusutan aset tidak lancer;
2) Mengoptimalkan penggalian sumber-sumber pendapatan baru;
3) Menekan piutang macet.
3. Solusi indikator Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan
Keuangan Daerah yakni Persentase Dokumen keuangan yang selesai tepat
waktu adalah BPKPD memperbaiki koordinasi dengan pihak-pihak yang
terlibat, untuk menentukan metode yang efektif dalam proses penyusunan
dokumen keuangan, sehingga pihak-pihak eksternal dapat berkontribusi
terhadap percepatan penyusunan dokumen.
4. Solusi indikator Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan
Keuangan Daerah yakni Rata-rata pertumbuhan dana perimbangan dan
lain-lain pendapatan yang sah adalah Melakukan koordinasi secara intensif
dengan pemerintah pusat dan pemerintah provinsi terkait penerimaan dana
perimbangan dan sumber-sumber penerimaan dari sektor lain-lain
pendapatan daerah yang sah.
6. Indeks Ketimpangan Wilayah
Ketimpangan pembangunan antar wilayah merupakan aspek yang umum
terjadi dalam kegiatan ekonomi suatu daerah. Ketimpangan ini pada dasarnya
disebabkan oleh adanya perbedaan kandungan SDA dan perbedaan kondisi
geografi yang terdapat pada masing-masing wilayah.Ukuran ketimpangan
wilayah ini menggunakan metode Wiiliamson Index yang menganalisa PDRB
per kapita sebagai data dasar. Karena yang diperbandingkan adalah tingkat
pembangunan antar wilayah dan bukan tingkat distribusi pendapatan antar
kelompok masyarakat, dengan ukuran bila angka indeks mendekati 1 berarti
semakin timpang dan bila angka indeks mendekati nol berarti semakin merata.
LAPORAN KINERJA 2016
PEMERINTAH KOTA SURABAYA 52
Indikator Kinerja Indeks Ketimpangan Wilayah ini didukung oleh program:
1. Program Pengendalian Banjir;
2. Program Pengelolaan dan Pembangunan Jalan dan Jembatan;
3. Program Pengembangan Sistem Transportasi;
4. Program Pembangunan Jaringan Air Bersih Perkotaan;
5. Program Utilitas Perkotaan.
Data Indeks Ketimpangan Wilayah 5 tahun terakhir adalah sebagai berikut :
Tabel 3.10 Indeks Ketimpangan Wilayah TAHUN 2012 2013 2014 2015 2016
NILAI INDEKS KETIMPANGAN WILAYAH 0.81 0.83 - - 0,67*)
Sumber: Perda Kota Surabaya Nomor 10 Tahun 2016 *) data sementara Bappeko Surabaya
Target Nilai Indikator Kinerja Indeks Ketimpangan Wilayah Tahun 2016 adalah
sebesar 0,82 – 0,83 dan terealisasi sebesar 0,67 sehingga capaian kinerjanya
adalah 118,29%. Angka Indeks Ketimpangan Wilayah tahun 2016 merupakan
angka proyeksi yang diolah berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS)
tahun 2015 terhadap jumlah penduduk tahun 2016.
Permasalahan dalam pencapaian Indikator kinerja Indeks Ketimpangan
Wilayah antara lain:
1. Realisasi Sasaran Penyediaan sistem drainase kota yang terpadu, efektif
dan efisien dan Program Pengendalian Banjir tidak mencapai target
dikarenakan:
a. Curah hujan yang terjadi lebih tinggi dari tahun sebelumnya;
b. Pembangunan pompa masih berproses;
c. Saluran belum terintegrasi secara keseluruhan;
d. Kurangnya daerah resapan karena semakin banyaknya kawasan
terbangun.
2. Capaian Program Pengelolaan dan Pembangunan Jalan dan Jembatan jauh
melebihi target dikarenakan:
a. Meningkatnya kesadaran swasta untuk berpartisipasi dalam
pembangunan pedestrian;
b. Dukungan Pemerintah dalam terhadap program Pengelolaan dan
Pembangunan Jalan dan Jembatan cukup baik;
LAPORAN KINERJA 2016
PEMERINTAH KOTA SURABAYA 53
c. Pembangunan box culvert dapat berfungsi sebagai jalan (menambah
lebar jalan).
3. Realisasi sasaran Penyediaan dan optimalisasi sistem angkutan umum
massal yang berkualitas dan ramah lingkungan dan Program
Pengembangan Sistem Transportasi tidak mencapai target, dikarenakan
oleh:
a. Tingginya volume kendaraan yang melintas dan terbatasnya kapasitas
jalan pada jalan arteri menyebabkan kecepatan kendaraan menjadi
terbatas;
b. Menurunnya kualitas angkutan umum disebabkan oleh minimnya
perawatan pada armada angkutan umum, sehingga masyarakat memilih
untuk menggunakan kendaraan pribadi;
c. Terdapat pilihan moda angkutan lain yang lebih nyaman & terjangkau
(taxi online);
d. Implementasi untuk rencana sistem buy the service pilot project rute
MERR masih dalam proses pembahasan.
4. Tidak terealisasinya Program Pembangunan Jaringan Air Bersih Perkotaan,
dikarenakan pembangunan infrastruktur jaringan air bersih harus melalui
penyertaan modal ke PDAM terlebih dahulu, sehingga Pemerintah Kota
tidak dapat merealisasikan kegiatan tersebut menggunakan dana APBD.
Namun kebutuhan air bersih perkotaan dapat terpenuhi melalui
pembangunan jariangan air bersih oleh PDAM sebesar 125.066 m.
5. Realisasi Sasaran Meningkatnya sistem jaringan dan kualitas PJU jauh
melebihi target dikarenakan selain melakukan pemasangan PJU pada jalan
lingkungan eksisting, Dinas Kebersihan dan Pertamanan juga melakukan
pemasangan PJU untuk jalan baru dalam rangka memenuhi kinerja jalan
yang terpasang PJU dalam kondisi baik.
6. Realisasi Program Utilitas Perkotaan jauh melebihi target dikarenakan
Pemerintah Kota berupaya secara intensif dalam melakukan efisiensi
energi, salah satunya adalah dengan meningkatkan pemasangan PJU
dengan LED.
LAPORAN KINERJA 2016
PEMERINTAH KOTA SURABAYA 54
Upaya tindak lanjut atas hambatan/permasalahan:
1. Solusi untuk Sasaran Penyediaan sistem drainase kota yang terpadu, efektif
dan efisien dan Program Pengendalian Banjir yang tidak mencapai target
adalah Percepatan proses pembangunan pompa dan saluran secara
terintegrasi.
2. Solusi untuk sasaran Penyediaan dan optimalisasi sistem angkutan umum
massal yang berkualitas dan ramah lingkungan dan Program
Pengembangan Sistem Transportasi yang tidak mencapai target adalah:
a. Percepatan proses pembangunan Angkutan Massal dan pelaksanaan
traffic demand management
b. Dilakukan restrukturisasi angkutan umum
c. Percepatan proses realisasi sistem buy the service pilot project rute
MERR
3. Solusi untuk Program Pembangunan Jaringan Air Bersih Perkotaanadalah
dengan meningkatkan koordinasi dan mendorong PDAM dalam
pembangunan jaringan air bersih perkotaan guna melayani air bersih bagi
masyarakat.
4. Solusi dari Sasaran Meningkatnya sistem jaringan dan kualitas PJU yang
jauh melebihi target adalah monitoring terhadap jalan kewenangan kota
yang belum terpasang PJU secara riil dapat dilakukan dengan melakukan
pemetaan dalam rangka updating data pekerjaan pemasangan PJU yang
didukung dengan koordinasi bersama perangkat daerah terkait untuk
menunjang informasi dan peta panjang jalan seluruh Kota Surabaya.
Sasaran strategis 3 ‘daya saing daerah’ memiliki 3 indikator kinerja utama, yaitu
Indeks Budaya Lokal, Pertumbuhan PDRB/LPE, dan Tingkat Pertumbuhan
Volume Komoditi Keluar-Masuk Kota Surabaya. Rinciannya, sebagai berikut :
DAYA SAING DAERAH SASARAN STRATEGIS 3
LAPORAN KINERJA 2016
PEMERINTAH KOTA SURABAYA 55
1. Indeks Budaya Lokal
Indeks budaya lokal diukur melalui tingkat pemahaman masyarakat terhadap
budaya lokal, persentase pengguna layanan baca yang dapat melakukan
rewriting / retelling budaya lokal Kota Surabaya, dan tingkat kepedulian
masyarakat dalam kegiatan yang mendorong nilai-nilai kebangsaan.
Pengukuran indeks budaya lokal merupakan cerminan dari kinerja variabel-
variabel yang mempunyai korelasi dengan kearifan lokal kota, seperti:
pelestarian budaya lokal, peningkatan minat baca dan wawasan kebangsaan
warga kota.
Indikator Kinerja Indeks Budaya Lokal ini didukung oleh program:
1. Program Pengelolaan Kekayaan Budaya;
2. Program Pengelolaan Keragaman Budaya;
3. Program Pengembangan Budaya Baca dan Pembinaan Perpustakaan.
Target Nilai Indikator Kinerja Indeks Budaya Lokal Tahun 2016 adalah sebesar
69,45 dan terealisasi sebesar 69,37 sehingga capaian kinerjanya adalah
99,88%. Indeks budaya lokal yang mengukur pencapaian kualitas budaya lokal
yang dihitung berdasarkan rata-rata geometrik dari tingkat pemahaman
masyarakat terhadap budaya lokal, tingkat kemampuan rewriting dan retelling
masyarakat serta tingkat kepedulian masyarakat terhadap kegiatan-kegiatan
bernilai kebangsaan.
Permasalahan pada Indikator Kinerja Indeks Budaya Lokal adalah :
1. Tidak tercapainya indikator Sasaran Meningkatkan Perlindungan,
Pengembangan dan Pemanfaatan Budaya Lokal, yakni persentase budaya
yang dapat dilestarikan, disebabkan adanya budaya luar yang sangat
berpengaruh pada kelestarian budaya lokal, sebagai akibat dari adanya
kebijakan nasional terkait globalisasi.
2. Tidak tercapainya salah satu indikator sasaran Mewujudkan peningkatan
minat dan budaya baca masyarakat melalui peningkatan akses baca, yakni
persentase siswa yang mempunyai kemampuan membaca sesuai dengan
reading text levelling, disebabkan kurang optimalnya pendampingan di
perpustakaan sekolah karena jumlah petugas dan jumlah sekolah yang
harus didampingi tidak sesuai, terbukti sebanyak 822 siswa (27,03%) yang
LAPORAN KINERJA 2016
PEMERINTAH KOTA SURABAYA 56
tidak sesuai reading text levelling-nya berasal dari sekolah yang tidak
dilakukan pendampingan secara penuh (kurangnya waktu pendampingan).
Upaya tindak lanjut atas hambatan/permasalahan:
1. Pengoptimalan pelestarian budaya lokal melalui penyelenggaraan pentas
seni budaya lokal pada berbagai even dan pemeliharaan cagar budaya
secara konsisten;
2. Perlu pemetaan untuk pelaksanaan pendampingan di sekolah yang
khususnya hasil tes reading text levelling masih kurang.
2. Pertumbuhan PDRB/LPE
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan gambaran nilai tambah
barang dan jasa yang diproduksi oleh suatu wilayah dalam satu tahun. PDRB
umumnya digunakan sebagai indikator kinerja perekonomian suatu negara.
Berbeda dengan perhitungan PDRB sebelumnya, dasar perhitungan PDRB
saat ini tidak lagi menggunakan angka tahun dasar 2000 melainkan
menggunakan angka tahun dasar 2010. Perubahan tahun dasar PDRB
dilakukan seiring dengan mengadopsi rekomendasi Perserikatan Bangsa-
Bangsa (PBB) yang tertuang dalam 2008 Systemof National Accounts (SNA
2008) melalui penyusunan kerangka Supply and UseTables (SUT). Salah satu
implikasi perubahan ini adalah meningkatnya nominal PDRB dan perubahan
struktur ekonomi yang mulanya 9 sektor ekonomi menjadi 17 kategori lapangan
usaha.
Indikator Kinerja Pertumbuhan PDRB /LPE ini didukung oleh program:
1. Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi Usaha Mikro Kecil
Menengah;
2. Program Perlindungan Konsumen dan Pengamanan Perdagangan;
3. Program Peningkatan Kualitas Koperasi;
4. Program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir;
5. Program Pengembangan Perikanan Tangkap;
6. Program Pengembangan Perikanan Budidaya;
7. Program Pelayanan Pembibitan dan Penyuluhan pertanian/ Perkebunan,
Perikanan, dan Peternakan;
LAPORAN KINERJA 2016
PEMERINTAH KOTA SURABAYA 57
8. Program Peningkatan Produksi Pertanian/ Perkebunan;
9. Program pencegahan dan penanggulangan penyakit hewan ternak;
10. Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan;
11. Program Pengembangan Destinasi Pariwisata;
12. Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata;
13. Program Peningkatan Iklim dan Realisasi Investasi.
Data Pertumbuhan PDRB /LPE 5 tahun terakhir adalah sebagai berikut :
Tabel 3.11 Pertumbuhan PDRB /LPE TAHUN 2012 2013 2014 2015 2016
NILAI PERTUMBUHAN PDRB /LPE 7,35 7,58 6,73 5,97 6,07*) Sumber: Perda Kota Surabaya Nomor 10 Tahun 2016 *) data sementara Bappeko Surabaya
Target Nilai Indikator Kinerja Pertumbuhan PDRB /LPE Tahun 2016 adalah
sebesar 5,8 – 6,2% dan terealisasi sebesar 6,07% sehingga capaian kinerjanya
adalah 100,00%. Angka pertumbuhan PDRB/LPE tahun 2016 merupakan
angka sementara berdasarkan PDRB triwulanan tahun 2015 dan 2016.
Capaian pada Indikator Kinerja Pertumbuhan PDRB /LPE dipengaruhi oleh :
1. Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi Usaha Mikro Kecil
Menengah yang melampaui target karena :
a. Persentase Peningkatan volume Usaha Kecil Menengah yang
disebabkan oleh dilakukannya beberapa kegiatan yang bertujuan
mendorong peningkatan volume usaha UKM (pembinaan,
pendampingan, upaya promosi, perluasan pasar melalui kemitraan, dan
juga penyediaan sentra untuk UKM);
b. Persentase peningkatan volume usaha mikro binaan yang disebabkan
oleh Adanya fasilitas promosi/pameran serta pembinaan manajemen
wirausaha yang menyebabkan peningkatan produksi dan akses
pemasaran usaha binaan.
2. Program Peningkatan Kualitas Koperasi melampaui target karena:
a. Persentase peningkatan jumlah koperasi tidak aktif yang berhasil
direvitalisasi, yang disebabkan oleh kegiatan-kegiatan yang terkait
LAPORAN KINERJA 2016
PEMERINTAH KOTA SURABAYA 58
revitalisasi koperasi mampu memberikan peningkatan yang signifikan
terhadap koperasi yang berhasil direvitalisasi;
b. Tingkat pertumbuhan anggota koperasi, yang disebabkan oleh ada
beberapa kegiatan yang mendorong peningkatan jumlah anggota
koperasi antara lain pendirian koperasi baru (63 koperasi) dan program
GEMASKOP.
3. Program Perlindungan Konsumen dan Pengamanan Perdagangan
melampaui target disebabkan oleh:
a. Ada kenaikan terkait penambahan pelayanan Ukur Takar Timbang dan
Perlengkapannya (UTTP) dari jenis meter taksi;
b. Ada penambahan jadwal sidang pasar;
c. Adapenambahan ruang lingkup berdasar SKKPTTU
no.15/PKTN/KKPTTU/08/2016 tanggal 15 Agustus 2016;
d. Ada penambahan jenis cairan di UTTP PU BBM.
4. Tidak tercapainya salah satu indikator Program Pelayanan Pembibitan dan
Penyuluhan pertanian/ Perkebunan, Perikanan dan Peternakan, yakni
Persentase kemampuan penyuluh dalam melakukan pendampingan
terhadap kelompok tani, disebabkan Kelompok tani yang didampingi tidak
aktif lagi karena masalah internal, alih profesi, dan lain-lain.
5. Program Pengembangan Destinasi Pariwisata, yakni Rata-rata kunjungan
wisatawan mancanegara ke Objek dan Daya Tarik Wisata (ODTW) per
bulan, melampaui targe disebabkan oleh:
a. Adanya event besar berskala internasional seperti UN Habitat;
b. Adanya peningkatan kunjungan kapal pesiar masuk ke Surabaya.
6. Program Peningkatan Iklim dan Realisasi Investasi melampaui target
disebabkan antara lain:
a. Adanya kebijakan Pemerintah Pusat tentang penyederhanaan proses
perizinan investasi;
b. Kondisi keamanan kota yang kondusif;
c. Pelayanan perizinan yang semakin baik;
d. Ketersediaan informasi investasi bagi investor.
LAPORAN KINERJA 2016
PEMERINTAH KOTA SURABAYA 59
3. Tingkat Pertumbuhan Volume Komoditi Keluar-Masuk Kota Surabaya
Upaya peningkatan volume arus komoditas keluar masuk Kota Surabaya telah
dilakukan oleh Pemerintah Kota dalam bentuk mengintegrasikan fasilitas
pendukung perdagangan dan jasa (termasuk di dalamnya pelabuhan laut dan
udara, pergudangan, kawasan industri, kawasan perdagangan, terminal dan
stasiun) melalui implementasi manajemen logistik kota (city logistic), namun
demikian masih berfluktuasinya tren kinerja ekspor Kota Surabaya selama
kurun waktu 2011-2015, merupakan permasalahan dibidang perdagangan yang
harus dapat diantisipasi Pemerintah Kota Surabaya.
Tabel 3.12 Ekspor Bersih Perdagangan Kota Surabaya No. Uraian 2012 2013 2014 2015
1. Nilai Ekspor (US $) 15.448.541.322 14.898.848.075 18.022.413.011 16.452.486.419
2. Nilai Impor (US $)
16.852.596.453 17.303.578.574 17.056.615.375 14.888.180.928
3. Nilai Ekspor Bersih (US $)
(1.404.055.130) (2.404.730.499) 965.797.636 1.564.305.491
Sumber: Bank Indonesia, 2015 di Perda Kota Surabaya 10 Tahun 2016
Indikator KinerjaTingkat Pertumbuhan Volume Komoditi Keluar-Masuk Kota
pada tahun 2016 belum didukung oleh program dan kegiatan karena dalam
perencanaan kota Surabaya masih akan mulai dilaksanakan program-program
yang mendukung pencapaian indikator ini pada tahun 2017 yaitu :
1. program pengembangan hubungan dan simpul logistik untuk mendukung
distribusi komoditas potensial;
2. program perluasan jangkauan pemasaran;
3. program peningkatan akses dan distribusi pangan;
4. program peningkatan pemasaran hasil pertanian
Adapun pencapaian dari indikator kinerja Tingkat Pertumbuhan volume
Komoditi Keluar-Masuk Kota pada tahun 2016 karena didukung program-
program perdagangan di Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Surabaya
Tahun 2016.
LAPORAN KINERJA 2016
PEMERINTAH KOTA SURABAYA 60
Target Nilai Indikator KinerjaTingkat Pertumbuhan Volume Komoditi Keluar-
Masuk Kota Surabaya Tahun 2016 adalah sebesar 5,00% dan terealisasi
sebesar 7,89% sehingga capaian kinerjanya adalah 157,80%.
LAPORAN KINERJA 2016
PEMERINTAH KOTA SURABAYA 61
Dari 3 sasaran dan 13 indikator kinerja utama yang disampaikan sebelumnya, total anggaran yang teralokasikan adalah sebesar
Rp5.586.608.336.658,00 sedangkan realisasi penyerapan anggaran adalah sebesar Rp4.824.751.533.910,00 atau 83,36% dari total
anggaran yang telah teralokasikan.
Alokasi dan realisasi anggaran per sasaran dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3.13 Capaian Anggaran Per Indikator Kinerja Utama
No Tujuan Strategis
Indikator Kinerja
Anggaran
Program
Anggaran
Alokasi Anggaran
Realisasi Anggaran
% Capaian
Alokasi Anggaran
Realisasi Anggaran
% Capaian
I Kesejahteraan Masyarakat
IPM (Indeks Pembangunan Manusia)
1.783.516.025.005 1.563.313.275.686 87,65% Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan
97.571.124.121 90.166.941.580 92,41%
Program Pendidikan Anak Usia Dini 40.247.020.030 34.325.285.320 85,29%
Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun
586.596.743.820 527.665.213.788 89,95%
Program Pendidikan Menengah 212.787.758.260 179.677.494.632 84,44%
Program Peningkatan Prestasi Non Akademik 4.849.478.600 4.026.895.030 83,04%
Program Pendidikan Non Formal 38.847.596.190 38.200.120.680 98,33%
Program Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin
214.841.219.311 196.833.145.575 91,62%
Program peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan anak
38.811.897.132 34.870.219.217 89,84%
C. AKUNTABILITAS KEUANGAN
LAPORAN KINERJA 2016
PEMERINTAH KOTA SURABAYA 62
No Tujuan Strategis
Indikator Kinerja
Anggaran
Program
Anggaran
Alokasi Anggaran
Realisasi Anggaran
% Capaian
Alokasi Anggaran
Realisasi Anggaran
% Capaian
Program Perbaikan Gizi Masyarakat 8.719.420.280 6.602.109.595 75,72%
Program Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan Prasarana Puskesmas/ Puskesmas Pembantu (dan Jaringannya)
43.733.942.654 34.565.029.862 79,03%
Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan 73.111.075.305 55.639.931.638 76,10%
Program Pengadaan, Peningkatan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit/Rumah Sakit Jiwa/Rumah Sakit Paru-Paru/Rumah Sakit Mata
96.329.082.477 90.818.635.404 94,28%
Program Obat dan Perbekalan Kesehatan 139.597.756.969 110.821.757.782 79,39%
Program Upaya Kesehatan Masyarakat 69.921.684.457 51.248.940.969 73,29%
Program Keluarga Berencana 3.497.561.116 3.241.438.256 92,68%
Program Bina Keluarga 620.110.260 591.779.240 95,43%
Program Peningkatan Ketahanan Pangan (Pertanian/ Perkebunan)
1.954.277.218 1.787.952.890 91,49%
Program Peningkatan Peran serta Kepemudaan
10.351.415.648 9.595.567.449 92,70%
Program Pembinaan dan Pemasyarakatan Olah Raga
101.126.861.157 92.634.816.779 91,60%
LAPORAN KINERJA 2016
PEMERINTAH KOTA SURABAYA 63
No Tujuan Strategis
Indikator Kinerja
Anggaran
Program
Anggaran
Alokasi Anggaran
Realisasi Anggaran
% Capaian
Alokasi Anggaran
Realisasi Anggaran
% Capaian
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT)
17.273.434.749 16.425.854.693 95,09% Program Peningkatan Kesempatan Kerja 10.990.459.737 10.505.372.369 95,59%
Program peningkatan kompetensi tenaga kerja dan produktivitas
2.649.240.326 2.616.019.691 98,75%
Program Pengembangan Hubungan Industrial dan Syarat Kerja
2.078.390.136 1.895.592.945 91,20%
Program Pengawasan dan Perlindungan Ketenagakerjaan
1.555.344.550 1.408.869.688 90,58%
Indeks Ketertiban dan Ketentraman Kota
70.006.265.426 67.331.542.483 96,18% Program Pemeliharaan Kantrantibmas dan Pencegahan Tindak Kriminal
49.094.486.047 47.476.254.653 96,70%
Program Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan
20.911.779.379 19.855.287.830 94,95%
Indeks Gini 202.375.485.814 191.154.992.168 94,46% Program pelayanan dan rehabilitasi kesejahteraan sosial
174.277.572.810 166.295.666.982 95,42%
Program pemberdayaan kelembagaan kesejahteraan sosial
17.634.580.742 15.901.034.695 90,17%
Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat
10.463.332.262 8.958.290.491 85,62%
LAPORAN KINERJA 2016
PEMERINTAH KOTA SURABAYA 64
No Tujuan Strategis
Indikator Kinerja
Anggaran
Program
Anggaran
Alokasi Anggaran
Realisasi Anggaran
% Capaian
Alokasi Anggaran
Realisasi Anggaran
% Capaian
2 Pelayanan Umum
IPG (Indeks Pemberdayaan Gender)
8.912.015.174 8.061.190.565 90,45% Program Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan Perempuan dan Anak
8.912.015.174 8.061.190.565 90,45%
IKLHS (Indeks Kualitas Lingkungan Hidup dan Persampahan)
791.759.371.856 689.532.470.984 87,09% Program Penataan Ruang 32.040.391.015 31.006.495.026 96,77%
Program Pengadaan Tanah dan/atau Bangunan bagi Pembangunan untuk Kepentingan Umum
337.975.892.544 267.272.019.298 79,08%
Program Sertifikasi Tanah Milik Pemerintah Kota
7.928.297.032 6.359.776.296 80,22%
Program Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH)
66.715.304.351 58.198.120.685 87,23%
Program Pengelolaan Kebersihan Kota 295.119.429.748 279.725.665.646 94,78%
Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup
12.049.383.708 11.207.281.684 93,01%
Program Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran
39.930.673.458 35.763.112.349 89,56%
Persentase Luas Kawasan Permukiman Kumuh
305.183.321.220 171.921.147.207 56,33% Program Perumahan dan Permukiman 303.929.354.116 170.687.403.690 56,16%
Program Pengelolaan Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi
1.253.967.104 1.233.743.517 98,39%
LAPORAN KINERJA 2016
PEMERINTAH KOTA SURABAYA 65
No Tujuan Strategis
Indikator Kinerja
Anggaran
Program
Anggaran
Alokasi Anggaran
Realisasi Anggaran
% Capaian
Alokasi Anggaran
Realisasi Anggaran
% Capaian
Nilai SAKIP 1.134.654.858.328 995.403.351.182 87,73% Program Penataan Administrasi Kependudukan
16.364.960.571 14.275.956.248 87,23%
Program Peningkatan Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi
35.976.584.343 35.250.143.440 97,98%
Rata-rata Nilai Kepuasan Masyarakat
Program Komunikasi dan Publikasi Masyarakat
6.371.407.214 6.293.955.416 98,78%
Program Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Media Massa
11.680.838.282 9.584.917.769 82,06%
Program Penataan Kelembagaan dan Ketatalaksanaan
2.293.777.696 2.025.017.423 88,28%
Program Perbaikan Sistem Administrasi Kearsipan
461.444.633 433.223.095 93,88%
Program Penyelamatan dan Pelestarian Dokumen/ Arsip Daerah
1.714.477.212 1.544.022.762 90,06%
Program Perencanaan Pembangunan Daerah 17.319.542.290 15.030.723.242 86,78%
Program Penataan Peraturan Perundang-Undangan
4.007.358.172 3.833.356.537 95,66%
Program Penataan Daerah Otonom 115.551.827.293 109.515.027.694 94,78%
LAPORAN KINERJA 2016
PEMERINTAH KOTA SURABAYA 66
No Tujuan Strategis
Indikator Kinerja
Anggaran
Program
Anggaran
Alokasi Anggaran
Realisasi Anggaran
% Capaian
Alokasi Anggaran
Realisasi Anggaran
% Capaian
Program Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan Kepala Daerah
1.654.051.080 1.615.131.145 97,65%
Program Peningkatan Kapasitas Lembaga Perwakilan Rakyat Daerah
71.476.621.197 60.278.265.107 84,33%
Program Peningkatan Pelayanan Kedinasan Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah
5.896.304.854 5.675.942.242 96,26%
Program Peningkatan Kerjasama Antar Pemerintah Daerah
13.467.378.594 6.450.849.419 47,90%
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
420.259.892.828 371.423.583.109 88,38%
Program Pengelolaan Sarana dan Prasarana Aparatur
69.473.707.570 43.631.959.845 62,80%
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
256.833.190.306 231.114.585.853 89,99%
Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan KDH
3.956.875.405 3.722.150.753 94,07%
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
10.116.427.743 8.851.622.321 87,50%
LAPORAN KINERJA 2016
PEMERINTAH KOTA SURABAYA 67
No Tujuan Strategis
Indikator Kinerja
Anggaran
Program
Anggaran
Alokasi Anggaran
Realisasi Anggaran
% Capaian
Alokasi Anggaran
Realisasi Anggaran
% Capaian
Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah
69.778.191.045 64.852.917.762 92,94%
Indeks Ketimpangan Wilayah
1.157.293.022.621 1.016.887.167.296 87,87% Program Pengendalian Banjir 558.559.997.620 509.995.062.792 91,31%
Program Pengelolaan dan Pembangunan Jalan dan Jembatan
242.455.920.894 198.286.625.681 81,78%
Program Pengembangan Sistem Transportasi
153.034.505.731 143.149.843.190 93,54%
Program Pembangunan Jaringan Air Bersih Perkotaan
6.102.901.401 - 0,00%
Program Utilitas Perkotaan 197.139.696.975 165.455.635.633 83,93%
3 Daya Saing Daerah
Indeks Budaya Lokal
31.245.090.178 30.453.936.496 97,47% Program Pengelolaan Kekayaan Budaya 1.172.547.925 1.147.710.118 97,88%
Program Pengelolaan Keragaman Budaya 7.946.377.159 7.587.077.710 95,48%
Program Pengembangan Budaya Baca dan Pembinaan Perpustakaan
22.126.165.094 21.719.148.668 98,16%
Pertumbuhan PDRB/LPE
84.389.446.287 74.266.605.150 88,00% Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi Usaha Mikro Kecil Menengah
37.703.919.615 34.616.023.626 91,81%
LAPORAN KINERJA 2016
PEMERINTAH KOTA SURABAYA 68
No Tujuan Strategis
Indikator Kinerja
Anggaran
Program
Anggaran
Alokasi Anggaran
Realisasi Anggaran
% Capaian
Alokasi Anggaran
Realisasi Anggaran
% Capaian
Program Perlindungan Konsumen dan Pengamanan Perdagangan
3.162.256.041 2.353.390.719 74,42%
Program Peningkatan Kualitas Koperasi 4.497.790.310 3.753.649.752 83,46%
Program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir
2.293.752.847 2.028.295.128 88,43%
Program Pengembangan Perikanan Tangkap
1.244.429.745 318.647.203 25,61%
Program Pengembangan Perikanan Budidaya
1.165.616.846 630.504.650 54,09%
Program Pelayanan Pembibitan dan Penyuluhan pertanian/ Perkebunan, Perikanan dan Peternakan
2.907.354.606 2.669.142.074 91,81%
Program Peningkatan Produksi Pertanian/ Perkebunan
3.928.331.349 2.434.014.358 61,96%
Program pencegahan dan penanggulangan penyakit hewan ternak
747.707.619 591.833.193 79,15%
Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan
1.386.820.862 1.264.995.206 91,22%
Program Pengembangan Destinasi Pariwisata
9.576.657.497 9.121.698.243 95,25%
LAPORAN KINERJA 2016
PEMERINTAH KOTA SURABAYA 69
No Tujuan Strategis
Indikator Kinerja
Anggaran
Program
Anggaran
Alokasi Anggaran
Realisasi Anggaran
% Capaian
Alokasi Anggaran
Realisasi Anggaran
% Capaian
Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata
8.445.931.212 7.614.394.126 90,15%
Program Peningkatan Iklim dan Realisasi Investasi
7.328.877.738 6.870.016.872 93,74%
Tingkat pertumbuhan volume komoditi keluar-masuk Kota Surabaya
- -
Capaian kinerja dan anggaran tahun 2016 dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 3.14 Capaian Kinerja dan Anggaran
No Tujuan Strategis Indikator Kinerja
Kinerja Anggaran
Target Realisasi % Capaian Alokasi Realisasi %
Capaian 1 Kesejahteraan
Masyarakat IPM (Indeks Pembangunan Manusia) 79-80 80,07 100,09% 1.783.516.025.005 1.563.313.275.686 87,65%
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) 6,87% 7,01% 97,96% 17.273.434.749 16.425.854.693 95,09%
Indeks Ketertiban dan Ketentraman Kota 0,90 1,26 140,00% 70.006.265.426 67.331.542.483 96,18%
Indeks Gini 0,38 – 0,37 0,38 100,00% 202.375.485.814 191.154.992.168 94,46%
LAPORAN KINERJA 2016
PEMERINTAH KOTA SURABAYA 70
No Tujuan Strategis Indikator Kinerja
Kinerja Anggaran
Target Realisasi % Capaian Alokasi Realisasi %
Capaian 2 Pelayanan
Umum IPG (Indeks Pemberdayaan Gender) 93,66 93,66 100,00% 8.912.015.174 8.061.190.565 90,45%
IKLHS (Indeks Kualitas Lingkungan Hidup dan Persampahan)
60,25 62,09 103,05% 791.759.371.856 689.532.470.984 87,09%
Persentase Luas Kawasan Permukiman Kumuh 0,78% 0,78% 100,00% 305.183.321.220 171.921.147.207 56,33%
Nilai SAKIP B B 100,00% 1.134.654.858.328 995.403.351.182 87,73% Rata-rata Nilai Kepuasan
Masyarakat 73,00 82,67 113,24%
Indeks Ketimpangan Wilayah 0,82 – 0,83 0,67 118,29% 1.157.293.022.621 1.016.887.167.296 87,87%
3 Daya Saing
Daerah Indeks Budaya Lokal 69,45 69,37 99,88% 31.245.090.178 30.453.936.496 97,47%
Pertumbuhan PDRB/LPE 5,8 – 6,2% 6,07% 100,00% 84.389.446.287 74.266.605.150 88,00%
Tingkat pertumbuhan volume komoditi keluar-masuk Kota Surabaya
5,00% 7,89% 157,80% - - -
BAB IV PENUTUP
LAPORAN KINERJA 2016
PEMERINTAH KOTA SURABAYA 71
4 BAB IV PENUTUP
Berdasarkan hasil analisa kinerja pada Bab III Akuntabilitas Kinerja Pemerintah
Kota Surabaya pada tahun 2016, disimpulkan bahwa capaian indikator kinerja
daerah dan akuntabilitas keuangan, sebagai berikut :
Capaian Indikator Kinerja Daerah
Dari 13 Indikator Kinerja Daerah yang telah ditetapkan dalam perjanjian kinerja
Pemerintah Kota Surabaya, rata-rata nilai capaian masing-masing indikator
adalah 110,03%.
Adapun nilai tertinggi 157,80% yaitu pada indikator Tingkat Pertumbuhan
Volume Komoditi Keluar-Masuk Kota Surabaya sedangkan nilai terendah
97,96% yaitu pada indikator Tingkat Pengangguran Terbuka.
Akuntabilitas Keuangan
Dari 13 indikator kinerja daerah tersebut yang telah didukung oleh program
dengan anggaran masing-masing program diperoleh data rata-rata penyerapan
anggaran pada semua indikator kinerja daerah adalah 88,03%.
Sedangkan penyerapan tertinggi pada indikator kinerja Indeks Budaya Lokal
sebesar 97,47% sedangkan penyerapan terendah pada indikator kinerja
Persentase Luas Kawasan Permukiman Kumuh sebesar 56,33%.
Untuk mempertahankan dan memperbaiki keberhasilan pencapaian kinerja
daerah, diharapkan :
- Adanya dukungan baik dari perangkat daerah, masyarakat maupun para
pemangku kepentingan.
- Perlunya antisipasi terhadap kondisi eksternal yang mempengaruhi
pencapaian indikator kinerja daerah yang sifatnya makro karena intervensi
A. SIMPULAN
B. SARAN
LAPORAN KINERJA 2016
PEMERINTAH KOTA SURABAYA 72
program pemerintah kota Surabaya tidak bisa secara langsung
meningkatkan capaian indikator kinerja daerah.
- Perlunya peningkatan pengetahuan, kemampuan dan keahlian jajaran
Pemerintah Kota Surabaya dalam menjalankan seluruh tugas dan fungsi
masing-masing dengan sebaik-baiknya untuk mewujudkan reformasi
birokrasi lebih nyata perubahannya.
LAMPIRAN
PENGHARGAAN TAHUN 2016
Penghargaan Peduli Gizi Penghargaan yang diberikan oleh Dewan Perwakilan Daerah Persatuan
Ahli Gizi Indonesia (DPD Persagi) Jawa Timur tanggal 28 Februari
2017sebagai bentuk apresiasi kepada Kota Surabaya atas kepedulian
terhadap gizi warganya. Penghargaan ini juga telah diraih Kota
Surabaya di tahun-tahun sebelumnya.
Penghargaan Prestasi Pada Bidang Penanganan Kebakaran Penghargaan ini diberikan atas prestasi daerah dalam pencegahan dan
penanggulangan kebakaran rawan kebakaran permukiman, gedung
publik, dan pabrik atau industri dengan kriteria ibu kota provinsi.
Diberikan pada tanggal 1 Maret 2016 di Semarang oleh Menteri Dalam
Negeri, Tjahjo Kumolo, saat hari ulang tahun pemadam kebakaran ke-97.
Penghargaan K3 Penghargaan ini diberikan oleh Gubernur Jawa Timur tanggal 3 Maret
2016 di Gedung Grahadi karena walikota dinilai telah memberikan
perhatian yang besar dalam pelaksanaan K3 di perusahaan daerah
masing-masing, terutama dalam konsistensi pembinaan, inovasi, dan
motivasi untuk perusahaan-perusahaan baru agar lebih giat dalam
menerapkan K3.
LAPORAN KINERJA 2016
PEMERINTAH KOTA SURABAYA
Penghargaan Internasional "Ideal Mother"
Penghargaan inidiberikan kepada Walikota Surabaya, Tri
Rismaharini, di Kairo, Mesir olehIslamic Educational Scientific and
Cultural Organization (ISESCO) tanggal 21 Maret 2016 atas upaya
perlindungan terhadap anak-anak dari kejahatan perdagangan
manusia dengan cara penutupan sejumlah lokalisasi prostitusi yang
menjadikan anak-anak sebagai korban, pemberian fasilitas dan
pembinaan bagi anak-anak jalanan dan terlantar, serta pembinaan
dan fasilitas bagi anak-anak berkebutuhan khusus dan/atau
penyandang disabilitas.
SINDO Weekly Government Award 2016 Penghargaan tingkat nasional di bidang Usaha Mikro Kecil dan
Menengah (UMKM) dan koperasi dari SINDO Weekly Government Award
2016 yang diserahkan tanggal 12 April 2016 oleh Kepala Badan
Perencanaan Pembangunan Nasional, Sofyan Djalil, di Hotel Grand
Sahid Jaya, Jakarta Pusat.
LAPORAN KINERJA 2016
PEMERINTAH KOTA SURABAYA
Penghargaan EPPD
Penghargaan ini diberikan tanggal 25 April 2016 saat peringatan Hari
Otonomi Daerah di Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta. Pemerintah
Kota Surabaya menerima penghargaan Evaluasi Penyelenggaraan
Pemerintah Daerah dengan predikat sangat tinggi. Selain berturut-
turut meraih penghargaan EPPD dalam beberapa tahun terakhir,
Walikota Surabaya juga mendapatkan penghargaan Satya Lencana
Purna Karya Nugraha tahun lalu.
Penghargaan TOP PEMBINA BUMD 2016 Penghargaan ini diserahkan oleh Menteri Dalam Negeri, Tjahjo Kumolo, di
Jakarta tanggal 5 Mei 2016 kepada kepala daerah dengan BUMD yang
dinilai telah memiliki prestasi kinerja yang baik, serta kontribusi tinggi
dalam pembangunan terutama di daerah.
LAPORAN KINERJA 2016
PEMERINTAH KOTA SURABAYA
Adipura Paripurna
Adipura Paripurna ini diberikan kepada kota yang dinilai berhasil
dalam pengelolaan lingkungan sekaligus mengombinasikan dengan
keberhasilan inovasi di bidang ekonomi, tourism, kesehatan,
partisipasi masyarakat, serta pelayanan publik. Penghargaan ini
diserahkan oleh Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla, tanggal 22 Juli 2016
di Istana Sri Indrapura, Kabupaten Siak, dan diterima oleh Walikota
Surabaya, Tri Rismaharini.
Untuk Angeline Award 2016 Tanggal 23 Juli 2016 di Surabaya, Koalisi Anak Madani Indonesia (KAMI)
memberikan "Untuk Angeline Award 2016" kepada tokoh yang dianggap
sebagai sahabat anak. Penilaian dilihat dari kapasiatas tugas dan
wewenang menciptakan ruang imajinasi untuk anak-anak Indonesia.
LAPORAN KINERJA 2016
PEMERINTAH KOTA SURABAYA
Nirwasita Tantra Award (NTA)
Penghargaan yang diberikan Pemerintah Pusat melalui Kementerian
Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) kepada pemerintah
daerah (provinsi/kota/kabupaten) yang berhasil mengembangkan
kebijakan dan program-program pembangunan dengan prinsip
pembangunan berkelanjutan. Penghargaan ini diserahkan oleh Wakil
Presiden RI, Jusuf Kalla, tanggal 22 Juli 2016 di Istana Sri Indrapura,
Kabupaten Siak.
Penghargaan SINDO Walikota Inspiratif Penghargaan ini diberikan oleh SINDO tanggal 11 Agustus 2016 kepada
Tri Rismaharini yang merupakan kepala daerah inspiratif.
LAPORAN KINERJA 2016
PEMERINTAH KOTA SURABAYA
IHS Alumni International Urban Professional Awards
Penghargaan ini diberikan tanggal 17 Oktober 2016 di Quito,
Ekuador dan diterima oleh Walikota Surabaya, Tri Rismaharini.
Penghargaan ini diberikan karena Walikota Surabaya dinilai mampu
membawa perubahan positif di lingkungan tempat kerjanya.
Perubahan tersebut antara lain dengan mengenalkan e-procurement
atau sistem lelang berbasis elektronik untuk menghemat anggaran
dan merubah Surabaya yang gersang menjadi kota hijau dan
modern.
LAPORAN KINERJA 2016
PEMERINTAH KOTA SURABAYA
MATRIKS PERENCANAAN KINERJA
Matriks Perencanaan Kinerja Kota Surabaya
Surabaya Kota Sentosa Yang Berkarakter Dan Berdaya Saing Global Berbasis Ekologi
Misi 1 : Mewujudkan sumber daya masyarakat yang berkualitas
Indikator Formulasi Perhitungan Kondisi Awal Kondisi Akhir
1 Meningkatkan kualitas pendidikan 1. Persentase SD yang siswanya lulus 100%
(Jumlah SD yang siswanya lulus 100% : Jumlah
85.01 % 90.78 %
2. Persentase SMP yang siswanya lulus 100%
(Jumlah SMP yang siswanya lulus 100% : Jumlah SMP)*100%
80.00 % 90.45 %
3. Persentase SMA yang siswanya lulus 100%
(Jumlah SMA yang siswanya lulus 100% : Jumlah SMA)*100%
78.01 % 90.78 %
4. Persentase SMK yang siswanya lulus 100%
(Jumlah SMK yang siswanya lulus 100% : Jumlah SMK)*100%
76.70 % 88.35 %
5. Persentase sekolah pelaksana ujian akhir yang tidak ditemukan kecurangan jenjang SD
(Jumlah SD pelaksana ujian akhir yang tidak ditemukan kecurangan : Jumlah SD)*100%
69.60 % 72.35 %
6. Persentase sekolah pelaksana ujian akhir yang tidak ditemukan kecurangan jenjang SMP
(Jumlah SMP pelaksana ujian akhir yang tidak ditemukan kecurangan : Jumlah SMP)*100%
80.00 % 90.45 %
7. Persentase sekolah pelaksana ujian akhir yang tidak ditemukan kecurangan jenjang SMA
(Jumlah SMA pelaksana ujian akhir yang tidak ditemukan kecurangan : Jumlah SMA)*100%
78.01 % 88.65 %
8. Persentase sekolah pelaksana ujian akhir yang tidak ditemukan kecurangan jenjang SMK
(Jumlah SMK pelaksana ujian akhir yang tidak ditemukan kecurangan : Jumlah SMK)*100%
76.70 % 88.35 %
9. Persentase lulusan SMK yang bersertifikasi diterima di dunia kerja
Jumlah siswa SMK yang bersertifikasi tahun (t-1) diterima di dunia kerja : Jumlah siswa SMK yang bersertifikasi tahun (t-1)
38.00 % 48.00 %
10. Rata-rata lama sekolah (RLS - RLSmin) : (RLSmaks - RLSmin)
10,38 11,1
11. Angka Harapan Lama Sekolah
(HLS - HLSmin) : (HLSmaks - HLSmin)
13,58 13,91
2 Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
Prevalensi Balita gizi buruk dan kurang
(Jumlah balita gizi buruk dan kurang / Jumlah balita yang ditimbang) x 100%
≤ 17% ≤ 17%
Persentase rumah tangga berPHBS
Jumlah rumah tangga berPHBS / jumlah rumah tangga diperiksa x 100%
72.00 % 72.50 %
Persentase sarana kesehatan yang terakreditasi
(Jumlah sarana kesehatan yang terakreditasi sampai dengan tahun t : jumlah sarana kesehatan) x 100%
23.08 % 100.00 %
Tujuan
Uraian
Indikator Formulasi Perhitungan Kondisi Awal Kondisi Akhir
Tujuan
Uraian
Angka Harapan Hidup dihitung berdasarkan Angka KematianMenurut Umur (Age Specific Death Rate/ASDR) yang datanya diperoleh dari catatanregistrasi kematian secara bertahun-tahun sehingga dimungkinkan dibuat Tabel Kematian. Tetapi karena sistem registrasi penduduk di Indonesiabelum berjalan dengan baik maka untuk menghitung Angka Harapan Hidup digunakan cara tidak langsung dengan program Mortpak Lite
73,87 73,91
3 Meningkatkan ketahanan pangan Indeks Ketahanan Pangan [Indeks ketersediaan pangan perkapita dan penguatan cadangan pangan + Indeks kualitas konsumsi dan keamanan pangan + Indeks indikator ketersediaan informasi harga pasar dan indikator stabilisasi harga pangan] /3 x 100%
92.11 % 94.28 %
4 Meningkatkan kualitas dan prestasi generasi muda
1. Angka masalah kenakalan generasi muda per 10.000 pemuda
[masalah kenakalan generasi muda tahun (t) / (jumlah pemuda pada tahun dasar/10000)]
0,93 0,47
2. Persentase pertumbuhan atlit olahraga yang berprestasi
{[Jumlah atlit yang berprestasi tahun (n) - Jumlah atlit yg berprestasi tahun (n-1)] / Jumlah atlit yg berprestasi tahun (n-1)} x 100%
15.00 % 15.00 %
5 Meningkatkan kompetensi angkatan kerja
Tingkat Kesempatan Kerja (TKK)
(Jumlah penduduk yang bekerja/Jumlah angkatan Kerja ) x 100%
93.13 % 93.78 %
2016 2017 2018 2019 2020 2021
1 Mewujudkan pemerataan aksesibilitas dan kualitas pendidikan formal
1. Angka Partisipasi Kasar (APK) PAUD
Jumlah siswa PAUD : Jumlah penduduk usia 3-6 tahun
61.34 % 61.34 % 64.56 % 65.93 % 67.37 % 68.89 % 70.50 % 1 Menyediakan sarana prasarana pembelajaran dan pemanfaatan teknologi informasi dalam penyelenggaraan pendidikan
1 Program Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan Prasarana Pendidikan
2. Angka Partisipasi Kasar (APK) SD/MI
Jumlah siswa SD/MI : Jumlah penduduk usia 7-12 tahun
96.16 % 96.16 % 99.13 % 99.30 % 99.54 % 99.85 % 100.00 % 2 Meningkatkan kualitas pendidikan formal 2 Program Peningkatan Prestasi
3. Angka Partisipasi Kasar (APK) SMP/MTs
Jumlah siswa SMP/MTs : Jumlah penduduk usia 13-15 tahun
88.25 % 88.25 % 90.98 % 91.13 % 91.35 % 91.64 % 91.99 % 3 Meningkatkan kualifikasi dan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan
3 Program Peningkatan Manajemen Pengelolaan Pendidikan
4. Angka Partisipasi Kasar (APK) SMA/MA/SMK
Jumlah siswa SMA/MA/SMK : Jumlah penduduk usia 16-18 tahun
87.04 % 87.04 % 89.74 % 89.88 % 90.10 % 90.38 % 90.73 % 4 Meningkatkan manajemen pengelolaan pendidikan formal
4 Program Penerapan Kurikulum
5. Angka Partisipasi Murni (APM) SD/MI
Jumlah siswa SD/MI usia 7-12 tahun : Jumlah penduduk usia 7-12 tahun
92.67 % 92.67 % 95.54 % 95.69 % 95.93 % 96.23 % 96.59 % 5 Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan
ProgramStrategi
Cara mencapai Tujuan dan sasaran
Sasaran
Target TahunKondisi AwalFormulasi PerhitunganIndikatorUraian
2016 2017 2018 2019 2020 2021 ProgramStrategi
Cara mencapai Tujuan dan sasaran
Sasaran
Target TahunKondisi AwalFormulasi PerhitunganIndikatorUraian
6. Angka Partisipasi Murni (APM) SMP/MTs
Jumlah siswa SMP/MTs usia 1315 tahun : Jumlah penduduk usi13-15 tahun
81.07 % 81.07 % 83.58 % 83.72 % 83.92 % 84.18 % 84.50 %
7. Angka Partisipasi Murni (APM) SMA/MA/SMK
Jumlah siswa SMA/MA/SMK usia 16-18 tahun : Jumlah penduduk usia 16-18 tahun
81.35 % 81.35 % 83.86 % 84.00 % 84.20 % 84.47 % 84.79 %
8. Angka Putus Sekolah (APS) SD/MI
Jumlah siswa SD/MI yang putus sekolah : Jumlah siswa SD/MI
1.08 % 1.08 % 1.00 % 0.93 % 0.86 % 0.79 % 0.73 %
9. Angka Putus Sekolah (APS) SMP/MTs
Jumlah siswa SMP/MTs yang putus sekolah : Jumlah siswa SMP/MTs
1.08 % 1.08 % 1.00 % 0.93 % 0.86 % 0.79 % 0.73 %
10. Angka Putus Sekolah (APS) SMA/MA
Jumlah siswa SMA/MA yang putus sekolah : Jumlah siswa SMA/MA
1.04 % 1.04 % 1.00 % 0.93 % 0.87 % 0.80 % 0.75 %
11. Angka Putus Sekolah (APS) SMK
Jumlah siswa SMK yang putus sekolah : Jumlah siswa SMK
1.04 % 1.04 % 1.00 % 0.93 % 0.87 % 0.80 % 0.74 %
12. Angka Kelulusan (AL) SD/MI Jumlah siswa SD/MI yang lulus ujian : Jumlah siswa SD/MI yangmengikuti ujian
100.00 % 100.00 % 100.00 % 100.00 % 100.00 % 100.00 % 100.00 %
13. Angka Kelulusan (AL) SMP/MTs
Jumlah siswa SMP/MTs yang lulus ujian : Jumlah siswa SMP/MTs yang mengikuti ujian
98.90 % 98.90 % 99.00 % 99.10 % 99.15 % 99.20 % 99.25 %
14. Angka Kelulusan (AL) SMA/MA
Jumlah siswa SMA/MA yang lulus ujian : Jumlah siswa SMA/MA yang mengikuti ujian
97.80 % 97.80 % 98.00 % 98.20 % 98.30 % 98.40 % 98.50 %
15. Angka Kelulusan SMK Jumlah siswa SMK yang lulus ujian : Jumlah siswa SMK yang mengikuti ujian
97.80 % 97.80 % 98.00 % 98.20 % 98.30 % 98.40 % 98.50 %
16. Angka Melanjutkan (AM) SD/MI ke jenjang SMP/MTs
Jumlah siswa SD/MI yang melanjutkan ke jenjang SMP/MTs : Jumlah siswa SD/MI yang lulus ujian
99.00 % 99.00 % 99.10 % 99.20 % 99.30 % 99.40 % 99.50 %
17. Angka Melanjutkan (AM) SMP/MTs ke jenjang SMA/MA/SMK
Jumlah siswa SMP/MTs yang melanjutkan ke jenjang SMA/MA/SMK : Jumlah siswa SMP/MTs yang lulus ujian
97.80 % 97.80 % 98.00 % 98.20 % 98.30 % 98.40 % 98.50 %
18. Persentase lembaga pendidikan TK, SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA/SMK yang terakreditasi
(Jumlah lembaga pendidikan TK, SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA/SMK yang yang terakreditasi : Jumlah lembaga pendidikan TK, SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA/SMK) x 100%
21.66 % 21.66 % 23.90 % 26.14 % 28.38 % 30.62 % 32.86 %
2 Mewujudkan pemerataan aksesibilitas dan kualitas pendidikan nonformal
1. Persentase lembaga pendidikan non formal yang terakreditasi
(Jumlah lembaga pendidikan nonformal yang terakreditasi : Jumlah lembaga pendidikan nonformal) x 100%
9.49 % 9.49 % 15.22 % 20.95 % 26.88 % 33.00 % 39.33 % 1 Meningkatkan kualitas pendidikan nonformal
1 Program Pendidikan Kesetaraan
2 Program Pendidikan Masyarakat serta Lembaga Kursus dan Pelatihan
3 Meningkatkan aksesibilitas dan kualitas pelayanan kesehatan masyarakat bagi warga miskin
1. Persentase penduduk miskin yang terlayani di layanan kesehatan
Jumlah kunjungan penduduk miskin yang dilayani di fasilitas kesehatan pada tahun t / jumlah kunjungan penduduk miskin di fasilitas kesehatan pada tahun t x 100%
100.00 % 100.00 % 100.00 % 100.00 % 100.00 % 100.00 % 100.00 % 1 Meningkatkan akses pelayanan kesehatan bagi penduduk miskin
1 Program Pemberian Jaminan Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin
2016 2017 2018 2019 2020 2021 ProgramStrategi
Cara mencapai Tujuan dan sasaran
Sasaran
Target TahunKondisi AwalFormulasi PerhitunganIndikatorUraian
2. Indeks kepuasan pelayanan kesehatan bagi penduduk miskin
70 70 70 70 70 70 70
4 Meningkatnya kualitas layanan kesehatan ibu dan anak
1. Cakupan pelayanan ibu nifas Jumlah ibu nifas yang telah memperoleh 3 kali pelayanan nifas sesuai standar oleh tenagakesehatan / jumlah seluruh ibu nifas x 100%
93.80 % 93.80 % 94.04 % 94.28 % 94.52 % 94.76 % 95.00 % 1 Meningkatkan pelayanan kesehatan bagi ibu dan anak
1 Program peningkatan keselamatan ibu melahirkan dan anak
2. Angka Kematian Ibu (AKI) per 100.000 KH (kelahiran hidup)
(Jumlah Ibu hamil, bersalin, dan nifas yang meninggal karena hamil, bersalin, dan nifas / jumlah kelahiran hidup ) x 100.000 KH
≤ 85.72 per 100.000 KH
≤ 85.72 per 100.000 KH
≤ 84.07 per 100.000 KH
≤ 82.40 per 100.000 KH
≤ 80.67 per 100.000 KH
≤ 78.30 per 100.000 KH
≤ 75.93 per 100.000 KH
2 Meningkatkan cakupan pelayanan gizi ibu dan anak
2 Program Perbaikan Gizi Ibu dan Anak
3. Cakupan pelayanan kesehatan bayi
Jumlah bayi (usia 29 hari - 11 bulan) yang memperoleh layanan kesehatan sesuai standar minimum / jumlah seluruh bayi x 100%
93.69 % 93.69 % 94.15 % 94.62 % 95.08 % 95.54 % 96.00 %
4. Angka Kematian Bayi (AKB) per 1.000 KH (kelahiran hidup)
(Jumlah kematian bayi berumur <1 th / jumlah kelahiran hidup) x 1.000 KH
≤ 6.46 per 1.000 KH ≤ 6.46 per 1.000 KH
≤ 6.45 per 1.000 KH
≤ 6.43 per 1.000 KH
≤ 6.41 per 1.000 KH
≤ 6.34 per 1.000 KH
≤ 6.26 per 1.000 KH
5. Persentase balita gizi buruk yang mendapat perawatan
(Jumlah balita gizi buruk yang mendapat perawatan / Jumlah balita gizi buruk yang ditemukanx 100%
100.00 % 100.00 % 100.00 % 100.00 % 100.00 % 100.00 % 100.00 %
5 Meningkatkan kualitas sarana, prasarana, serta tata kelola layanan kesehatan
1. Persentase puskesmas yang terakreditasi
(Jumlah puskesmas yang terakreditasi sampai dengan tahun t / jumlah puskemas) x 100%
23.81 % 23.81 % 39.68 % 55.56 % 71.43 % 85.71 % 100.00 % 1 Mencukupi kebutuhan sarana dan prasarana RSUD dan Puskesmas sesuai standar sarana dan prasarana, tipe rumah sakit, dan perkembangan ilmu kesehatan
1 Program Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan Prasarana Puskesmas/Puskesmas Pembantu
2. Persentase Rumah sakit yang terakreditasi
Jumlah rumah sakit milik pemerintah kota surabaya yang terakreditasi sampai dengan tahun t / jumlah rumah sakit milik pemerintah kota surabaya sampai dengan tahun t x 100%
100.00 % 100.00 % 100.00 % 100.00 % 100.00 % 100.00 % 100.00 % 2 Meningkatkan kinerja pelayanan RSUD dan Puskesmas/Puskesmas Pembantu (Pustu) sesuai standar untuk keselamatan pasien
2 Program Obat dan Perbekalan Kesehatan Puskesmas/Puskesmas Pembantu
3. Indeks Kepuasan Layanan RSUD Bhakti Dharma Husada
survey 76 76 77 78 79 80 81 3 Menjamin ketersediaan dan pendistribusian obat dan perbekalan kesehatan di sarana kesehatan sesuai kebutuhan
3 Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan
4. Indeks Kepuasan Layanan RSUD dr. M Soewandie
survey 74 74 75 75 75 75 75 4 Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit
5 Program Obat dan Perbekalan Kesehatan Rumah Sakit
6 Mewujudkan lingkungan sehat di masyarakat
1. Persentase kelurahan siaga aktif
Jumlah kelurahan yang memenuhi kriteria kelurahan siaga aktif / jumlah kelurahan x 100%
100.00 % 100.00 % 100.00 % 100.00 % 100.00 % 100.00 % 100.00 % 1 Mendorong pola hidup bersih dan sehat di masyarakat melalui upaya promotif dan preventif
1 Program Upaya Kesehatan Masyarakat
2. Cakupan kelurahan mengalami KLB yang ditangani <20 jam
(Jumlah kelurahan yang mengalami KLB yang ditangani < 20 jam : Jumlah kelurahan yang mengalami KLB) x 100%
100.00 % 100.00 % 100.00 % 100.00 % 100.00 % 100.00 % 100.00 %
7 Meningkatnya kualitas layanan KB dasar
Total Fertility Rate (TFR) TFR = 5∑ ASFRi ASFRi = angka fertilitas menurut umur
1.80 -1.9 1.80 -1.9 1.80 -1.9 1.80 -1.9 1.80 -1.9 1.80 -1.9 1.80 -1.9 1 Meningkatkan cakupan peserta KB Aktif 1 Program Keluarga Berencana
2 Program Bina Keluarga
8 Meningkatkan ketersediaan, kualitas konsumsi, dan keamanan pangan
1. Tingkat kualitas konsumsi dan keamanan pangan
[skor PPH + (jumlah sample yang dinyatakan aman atau layak / jumlah sample) x 100%] / 2 x 100%
87.50 % 87.50 % 88.50 % 89.30 % 90.30 % 91.00 % 92.00 % 1 Meningkatkan pemahaman masyarakat tentang pola pangan harapan dan keamanan pangan
1 Program Peningkatan Ketersediaan, Keanekaragaman, dan Keamanan Pangan
2016 2017 2018 2019 2020 2021 ProgramStrategi
Cara mencapai Tujuan dan sasaran
Sasaran
Target TahunKondisi AwalFormulasi PerhitunganIndikatorUraian
9 Meningkatkan distribusi pangan Tingkat stabilitas harga komoditas pangan
[Jumlah tingkat fluktuasi atau koefisien keragaman komoditas(i) / target fluktuasi] / jumlah jenis komoditas
91.00 % 91.00 % 92.00 % 92.00 % 93.00 % 94.00 % 95.00 % 1 Mengendalikan kestabilan harga dan pasokan
1 Program Peningkatan Akses dan Distribusi Pangan
10 Meningkatkan potensi pemuda dan organisasi pemuda dalam hal wawasan dan karakter kebangsaan agar mampu berpartisipasi dalam pelaksanaan pembangunan
Angka pemuda kader anti kenakalan remaja per 10.000 pemuda
jumlah pemuda yang menjadi kader anti kenakalan remaja sampai tahun (t) / (jumlah pemuda pada tahun dasar/10000)
6,11 6,11 12,22 18,32 24,43 30,54 36,65 1 Meningkatkan partisipasi aktif pemuda dalam pembangunan berbasis komunitas
1 Program Peningkatan Peran serta Kepemudaan
11 Meningkatkan dan mempertahankan prestasi olahraga di tingkat regional, nasional dan internasional
Persentase atlit yang memiliki prestasi di tingkat Regional, Nasional dan internasional
[jumlah atlit olahraga yang berprestasi di tingkat regional, nasional, dan internasional sampai tahun (n) / jumlah atlit yang dibina sampai tahun (n)] x 100%
65.00 % 65.00 % 65.00 % 65.00 % 65.00 % 65.00 % 65.00 % 1 Meningkatkan prestasi pemuda di bidang olahraga
Program Pembinaan dan Pemasyarakatan Olah Raga
12 Meningkatkan pemenuhan kesempatan kerja bagi angkatan kerja
1. Persentase pencari kerja terserap pada pasar kerja Formal
[Jumlah pencari kerja yang ditempatkan pada tahun (t)]/ Jumlah pencari kerja yang terdaftar pada tahun (t)] x 100%
40.00 >% 40.00 >% 40.00 >% 40.00 >% 40.00 >% 40.00 >% 40.00 >% 1 Memperluas kesempatan kerja formal 1 Program Peningkatan Kesempatan Kerja
2. Persentase wirausaha muda yang berdaya
(jumlah wirausaha muda yang berdaya/jumlah pemuda yang mendapat pembinaan wirausahamandiri) x 100%
7.50 % 7.50 % 7.50 % 7.50 % 7.50 % 7.50 % 7.50 % 2 Menumbuhkan wirausaha muda baru yang produktif
2 Program Peningkatan Kompetensi Tenaga Kerja dan Produktivitas
3 Meningkatkan kompetensi dan produktivitas tenaga kerja
13 Menciptakan hubungan antar pemangku kepentingan dalam lingkup industrial yang harmonis
Persentase jumlah kasus ketenagakerjaan
jumlah kasus ketenagakerjaan tahun t / jumlah perusahaan terdaftar tahun t0
2.80 % 2.80 % 2.60 % 2.50 % 2.40 % 2.20 % 2.10 % 1 Menerapkan prinsip-prinsip hubungan industrial dalam pencegahan dan penyelesaian perselisihan hubungan industrial
Program Pengembangan Hubungan Industrial dan Syarat Kerja
2 Meningkatkan penerapan norma kerja (termasuk norma kerja perempuan dan anak) dan K3
Program Pengawasan dan Perlindungan Ketenagakerjaan
Matriks Perencanaan Kinerja Kota Surabaya
Surabaya Kota Sentosa Yang Berkarakter Dan Berdaya Saing Global Berbasis Ekologi
Misi 2 : Memberdayakan masyarakat dan menciptakan seluas-luasnya kesempatan berusaha
Indikator Formulasi Perhitungan Kondisi Awal Kondisi Akhir
1 Meningkatkan penanganan PMKS Persentase PMKS yang berhasil dientaskan
Jumlah PMKS yang berhasil dientaskan pada tahun t / jumlah PMKS pada tahun t-1 x 100%
0.40 % 0.90 %
2 Menurunkan PMKS melalui pemberdayaan PMKS usia produktif dalam kelompok-kelompok usaha
Persentase PMKS usia produktif yang berdaya
jumlah PMKS usia produktif yang berdaya sampai dengan tahun t / jumlah PMKS usia produktif yang omzetnya ≥ 1 juta rupiah per bulan sampai dengan tahun t x 100%
10.00 % 10.00 %
3 Meningkatkan pemberdayaan perempuan, serta perlindungan perempuan dan anak
Indeks Pembangunan Gender (IPG) komponen rata-rata pencapaian usia harapan hidup, tingkat pendidikan dan pendapatan disesuaikan dengan mengakomodasikan perbedaan pencapaian antara perempuan dan laki-laki
93,66 93,7
Persentase indikator Kota Layak Anak (KLA) yang terpenuhi
Jumlah indikator KLA yang terpenuhi / jumlah indikator KLA x 100%
100.00 % 100.00 %
2016 2017 2018 2019 2020 20211 Meningkatkan pelayanan
pemenuhan kebutuhan dasar dan rehabilitasi PMKS
Persentase PMKS yang ditangani yang berhasil direhabilitasi
Jumlah PMKS yang berhasil direhabilitasi pada tahun t / jumlah PMKS yang direhabilitasi dan berasal dari PMKS yang ditangani pada tahun t x 100%
11.00 % 11.00 % 12.00 % 13.00 % 14.00 % 15.00 % 16.00 % 1 Meningkatkan jangkauan layanan rehabilitasi kesejahteraan sosial dengan mendorong partisipasi aktif dari seluruh elemen untuk penanganan PMKS
1 Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial
2 Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial
2 Meningkatkan keterampilan PMKS usia produktif
Persentase PMKS usia produktif yang omzetnya ≥ 1 juta rupiah per bulan
jumlah PMKS usia produktif yang omzetnya ≥ 1 juta rupiah per bulan sampai dengan tahun t dibagi jumlah PMKS usia produktif dari hasil pelatihan atau pembinaan yang berproduksi sampai dengan tahun t x 100%
80.00 % 80.00 % 80.00 % 80.00 % 80.00 % 80.00 % 80.00 % 1 Membentuk kelompok Usaha Ekonomi Masyarakat dan memantau serta mengembangkannya secara berkelanjutan
1 Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat
3 Meningkatkan pemberdayaan perempuan
Persentase kecamatan yang responsif gender
Jumlah kecamatan yang responsif gender sampai dengan tahun t / jumlah kecamatan x 100%
35.48 % 35.48 % 48.39 % 61.29 % 74.19 % 87.10 % 100.00 % 1 Meningkatkan akses, kontrol, partisipasi masyarakat dalam pembangunan
1 Program Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan
4 Meningkatkan perlindungan perempuan dan anak
Persentase Kelurahan Ramah Anak Jumlah Kelurahan Ramah Anak sampai dengan tahun t / jumlah Kelurahan x 100%
19.48 % 19.48 % 35.71 % 51.95 % 68.18 % 84.42 % 100.00 % 1 Melindungi perempuan dan anak dari berbagai tindak kekerasan dan trafficking melalui pendampingan terhadap korban sekaligus mengembangkan upaya pencegahan tindak kekerasan dan trafficking
2 Program Perlindungan Perempuan dan Anak
Tujuan
Uraian Indikator Formulasi Perhitungan Kondisi Awal Target Tahun Cara mencapai Tujuan dan sasaranStrategi Program
Sasaran
Uraian
Matriks Perencanaan Kinerja Kota Surabaya
Surabaya Kota Sentosa Yang Berkarakter Dan Berdaya Saing Global Berbasis Ekologi
Misi 3 : Memelihara keamanan dan ketertiban umum
Indikator Formulasi Perhitungan Kondisi Awal Kondisi Akhir
1 Meningkatkan ketentraman dan ketertiban umum untuk mendukung pelaksanaan pemerintahan daerah
Indeks ketertiban dan ketenteraman kota
[{1 - {(nilai ketertiban - nilai maksimum ketertiban) : (nilai maksimum ketertiban - nilai minimum ketertiban)}} x 50%] + [{1 - {(nilai ketenteraman - nilai maksimum ketenteraman) : (nilai maksimum ketenteraman - nilai minimum ketenteraman)}} x 50%]
0,9 1,04
2016 2017 2018 2019 2020 20211 Meningkatkan kualitas
pelaksanaan norma masyarakat, toleransi dan kerukunan antar umat beragama
Angka kejadian anarkis per 100.000 penduduk
(Jumlah kejadian anarkis tahun (t) : jumlah penduduk) x 100000
1,05 1,05 1,02 0,99 0,95 0,92 0,88 2 Meningkatkan pengendalian keamanan dan kenyamanan lingkungan serta mewujudkan kerukunan hidup bermasyarakat
2 Program Peningkatan Ketenteraman, Ketertiban dan Kenyamanan Lingkungan
Kondisi Awal Target Tahun Cara mencapai Tujuan dan sasaranStrategi Program
TujuanUraian
Sasaran
Uraian Indikator Formulasi Perhitungan
Matriks Perencanaan Kinerja Kota Surabaya
Surabaya Kota Sentosa Yang Berkarakter Dan Berdaya Saing Global Berbasis Ekologi
Misi 4 :Mewujudkan penataan ruang yang terintegrasi dan memperhatikan daya dukung kota
Indikator Formulasi Perhitungan Kondisi Awal Kondisi Akhir
1 Mewujudkan sinkronisasi sistem penataan ruang dan sistem pertanahan
Persentase sinkronisasi sistem penataan ruang dalam kebijakan satu peta tata ruang kota
Rata-rata (dari rencana induk sektoral + rencana rinci yang terintegrasi dalam Single Map Policy pada tahun berjalan) x 100%
0 50.00 %
Persentase sinkronisasi sistem pertanahan dalam kebijakan satu peta pertanahan kota
Formulasi : Jumlah aset tanah dan bangunan berdasarkan asal perolehannya yang terintegrasi dalam sistem pertanahan : jumlah aset tanah dan bangunan total yang tercatat dalam aset PEMKOT x 100%
0 75.22 %
2 Meningkatkan kualitas lingkungan hidup kota yang bersih dan hijau
Indeks Kualitas Lingkungan Hidup dan Persampahan (IKLHS)
Rumus:IKLHS Kota Surabaya = (Indeks Persampahan * 40%) + (ITH * 30%) + ((IPA + IPU) * 30%)
60,25 65,1
3 Mewujudkan sistem ketahanan yang handal terhadap bencana
Tingkat risiko bencana 0.00 N/A 0.00 Sedang
2016 2017 2018 2019 2020 20211 Meningkatkan sinkronisasi dan
integrasi rencana rinci dan rencana induk sektoral dengan rencana tata ruang wilayah (RTRW)
Persentase rencana Induk sektoral dan rencana rinci yang disusun dan telah tersinkronisasi dengan Rencana Tata Ruang Wilayah
Formulasi perhitungan: (Jumlah rencana induk sektoral dan rencana rinci yang sinkron dengan rencana tata ruang wilayah (RTRW))/total rencana induk sektoral dan rencana rinci yang akan disusun x 100 %
6.90 % 6.90 % 13.79 % 20.69 % 27.59 % 34.48 % 41.38 % 1 Menyelesaikan penyusunan seluruh rencana induk sektoral
1 Program Perencanaan Ruang Kota
2 Menyelesaikan penyusunan seluruh rencana rinci tata ruang kota yang terintegrasi baik dalam skala lokal maupun regional
2 Program Pemanfaatan dan Pengendalian Tata Ruang Kota
3 Optimalisasi penataan ruang melalui pengendalian pemanfaatan ruang
2 Mewujudkan penyediaan lahan untuk pembangunan bagi kepentingan umum
Persentase lokasi lahan yang tersedia untuk pembangunan bagi kepentingan umum
Formulasi perhitungan :(LSP : LT) x 100% 100.00 % 100.00 % 100.00 % 100.00 % 100.00 % 100.00 % 100.00 % 1 Meningkatkan pemenuhan kebutuhan lahan bagi pembangunan untuk kepentingan umum
1 Program Pengadaan Tanah dan/atau Bangunan bagi Pembangunan untuk Kepentingan Umum
3 Meningkatnya pengamanan dan pengelolaan aset tanah dan/atau bangunan
Persentase aset tanah dan/atau bangunan yang terintegrasi dalam sistem pengamanan dan pengelolaan aset
Jumlah aset tanah dan/atau bangunan yang terverifikasi pada sistem pengamanan dan pengelolaan aset / jumlah total aset tanah dan/atau bangunan x 100 %
0.00 % 0.00 % 8.55 % 25.22 % 41.88 % 58.55 % 75.22 % 1 Mengoptimalkan sistem manajemen pengamanan dan pengelolaan aset tanah dan/atau bangunan milik Pemerintah Kota Surabaya
1 Program Pengamanan Aset
Program Pengelolaan Aset
4 Meningkatkan Manajemen Pengelolaan dan Kualitas Ruang Terbuka Hijau (RTH)
Persentase selisih luasan RTH yang dibangun dan dipelihara
[peningkatan RTH yang dibangun dan dipelihara pada tahun berjalan : luas RTH yang dibangun dan dipelihara pada tahun dasar (2016)]x100%
1.86 % 1.86 % 3.73 % 5.60 % 7.47 % 9.33 % 11.20 % 1 Mengoptimalkan pengelolaan RTH yang sudah dikuasai Pemerintah Kota Surabaya
Program Pengelolaan dan Peningkatan Ruang Terbuka Hijau
5 Optimalisasi sistem pengelolaan kebersihan dan persampahan secara terpadu yang berbasis masyarakat dengan penerapan teknologi tepat guna dan ramah lingkungan
Persentase selisih timbulan sampah ke TPA
Tr = (Tsumber-TTPA)/Tsumberx100% 13.80 % 13.80 % 15.60 % 17.20 % 18.90 % 20.40 % 21.90 % 1 Mengoptimalkan fungsi fasilitas pengelolaan sampah
1 Program Pengelolaan Kebersihan
2 Meningkatkan peran serta masyarakat dalam pengelolaan kebersihan
6 Meningkatkan kualitas udara dan air 1. Indeks Kualitas Udara Ambien IKU=100-(50/0.9 x(Index Annual Model EU-Ieu-0.1))
84 84 84,25 84,5 84,75 85 85,25 1 Pengendalian pencemaran air dan udara skala kota
1 Program Pengendalian dan Pengawasan Dampak Lingkungan
2. Indeks Kualitas Air Permukaan
[(∑data memenuhi)/(jumlah data) x70]+[(∑data cemar ringan)/(jumlah data) x50]+[(∑data cemar Sedang)/(jumlah data) x30]+[(∑data cemar Berat)/(jumlah data) x10]
51,48 51,48 51,88 52,28 52,68 53,08 53,48
7 Pengembangan sistem penanggulangan bencana yang antisipatif dan tanggap.
Indeks penanggulangan bencana
Indeks Penanggulangan bencana = (15% x X1) + (5% x X2) + (25% x WK) + (25% x WA) + (30% x L)
55.67 % 55.67 % 61.88 % 68.13 % 74.33 % 80.58 % 84.69 % 1 Memantau secara berkesinambungan dan memutakhirkan sistem mitigasi dan penanggulangan bencana skala kota
Program Penanggulangan Bencana
Kondisi Awal Target Tahun Cara mencapai Tujuan dan sasaranStrategi Program
TujuanUraian
Sasaran
Uraian Indikator Formulasi Perhitungan
Matriks Perencanaan Kinerja Kota Surabaya
Surabaya Kota Sentosa Yang Berkarakter Dan Berdaya Saing Global Berbasis Ekologi
Misi 5 : Memantapkan sarana dan prasarana lingkungan dan permukiman yang ramah lingkungan
Indikator Formulasi Perhitungan Kondisi Awal Kondisi Akhir
1 Memantapkan sarana prasarana pada kawasan perumahan dan permukiman untuk mewujudkan lingkungan yang berkualitas
Persentase luas kawasan permukiman kumuh
{[luas kawasan permukiman kumuh tahun (t-1)] - [Luas kawasan kumuh yang mendapatkan layanan peningkatan kualitas tahun ke-(t)] : (luas perumahan
0.78 % 0.00 %
2 Meningkatkan upaya pengembangan dan pemanfaatan energi alternatif yang ramah lingkungan
Rata-rata persentase upaya pengembangan dan pemanfaatan energi alternatif yang ramah lingkungan
(U+P)/2
DO: U = Persentase peningkatan upaya penerapan teknologi untuk pengembangan dan pemanfaatan energi alternatif. P = Persentase peningkatan
43.88 % 100.00 %
3 Meningkatkan upaya konservasi energi
Persentase penghematan akibat konservasi energi
Rata-rata penghematan akibat konservasi energi = (persentase penurunan penggunaan energi pada kantor pemerintahan + persentase penurunan penggunaan energi pada industri + persentase penurunan penggunaan energi pada hotel + persentase penurunan penggunaan energi pada puskesmas)/4. ; Persentase
0,00% 25,00%
2016 2017 2018 2019 2020 20211 Meningkatkan penyediaan serta
pengelolaan lingkungan perumahan dan kawasan permukiman layak huni
Kawasan permukiman yang telah ditingkatkan kualitas lingkungannya
luas permukiman yang telah ditingkatkan kualitasnya pada tahun (t-1) + luas permukiman yang telah ditingkatkan kualitasnya pada tahun (t)
3,569.99 Ha 3,569.99 Ha
5,124.52 Ha 6,717.51 Ha 8,295.65 Ha
9,853.57 Ha 11,437.03 Ha 1 Menyediakan rumah layak huni dan peningkatan kualitas lingkungan permukiman
1 Program Perumahan dan Kawasan Permukiman
2 Meningkatkan upaya penerapan teknologi dan peran serta masyarakat dalam pengembangan dan pemanfaatan energi alternatif
Persentase upaya penerapan teknologi untuk pengembangan dan pemanfaatan energi alternatif
U = (Ut/Utt) x 100 %
DO: U : Persentase upaya penerapan teknologi untuk pengembangan dan pemanfaatan energi alternatif. Ut : Akumulasi upaya penerapan teknologi untuk pengembangan dan pemanfaatan energi alternatif pada tahun berjalan. Utt : Target upaya penerapan teknologi untuk pengembangan dan pemanfaatan energi alternatif pada tahun 2021.
59.18 % 59.18 % 67.35 % 75.51 % 83.67 % 91.84 % 100.00 % 1 Meningkatkan upaya pengembangan dan pemanfaatan energi alternatif
1 Program Pengembangan dan Pemanfaatan Energi Alternatif
Persentase peran serta masyarakat dalam pengembangan dan pemanfaatan energi alternatif
P = (Pt/Ptt) x 100 %
DO:P : Persentase peran serta masyarakat dalam pengembangan dan pemanfaatan energi alternatif. Pt : Akumulasi peran serta masyarakat dalam pengembangan dan pemanfaatan energi alternatif pada tahun berjalan. Ptt : Target peran serta masyarakat dalam pengembangan dan pemanfaatan energi alternatif pada tahun 2021.
28.57 % 28.57 % 42.86 % 57.14 % 71.43 % 85.71 % 100.00 % 2 Memasyarakatkan penggunaan energi alternatif kepada seluruh lapisan masyarakat dan dunia usaha
Kondisi Awal Target Tahun Cara mencapai Tujuan dan sasaranStrategi Program
TujuanUraian
Sasaran
Uraian Indikator Formulasi Perhitungan
2016 2017 2018 2019 2020 2021Kondisi Awal Target Tahun Cara mencapai Tujuan dan sasaranStrategi Program
Sasaran
Uraian Indikator Formulasi Perhitungan
3 Meningkatkan upaya penerapan konservasi energi
Persentase selisih kegiatan dan/atau usaha yang telah menerapkan konservasi energi
K = ((Kt-Ktd)/Ktd) x 100 %
DO: K : Persentase peningkatan kegiatan dan/atau usaha yang diaudit yang telah menerapkan konservasi energi. Kt : kegiatan dan/atau usaha yang diaudit yang telah menerapkan konservasi energi pada tahun berjalan. Ktd : kegiatan dan/atau usaha yang diaudit yang telah menerapkan konservasi energi pada tahun dasar (2016)
0.00 % 0.00 % 8.85 % 17.70 % 26.55 % 35.40 % 44.25 % 1 Menumbuhkan kesadaran masyarakat dan dunia usaha untuk hemat energi
Program Upaya Konservasi Energi
Matriks Perencanaan Kinerja Kota Surabaya
Surabaya Kota Sentosa Yang Berkarakter Dan Berdaya Saing Global Berbasis Ekologi
Misi 6 : Memperkuat nilai-nilai budaya lokal dalam sendi-sendi kehidupan masyarakat
Indikator Formulasi Perhitungan Kondisi Awal Kondisi Akhir
1 Melestarikan budaya lokal Tingkat pemahaman masyarakat terhadap budaya lokal
hasil penilaian responden/sampel 65.00 % 75.00 %
2 Meningkatkan minat dan budaya baca masyarakat
Persentase pengguna layanan baca yang dapat melakukan rewriting dan/atau retelling
(Jumlah pengguna layanan baca yang dapat melakukan rewrite dan/atau retelling tahun (t) : target jumlah pengguna layanan baca yang dapat melakukan rewrite dan/atau retelling tahun 2021) x 100%
62.09 % 100.00 %
3 Mewujudkan wawasan, karakter, dan nilai-nilai kebangsaan generasi muda
Tingkat kepedulian masyarakat dalam kegiatan yang mendorong nilai-nilai kebangsaan
jumlah responden yang terlibat dalam kegiatan yang mendorong nilai- nilai kebangsaan / jumlah responden x 100%
83.00 % 88.00 %
2016 2017 2018 2019 2020 20211 Meningkatkan perlindungan,
pengembangan dan pemanfaatan budaya lokal
Persentase Budaya yang dapat dilestarikan
(Jumlah jenis kelompok seni yang dianggap lestari / jumlah jenis budaya yang ada x 0.01) + (Jumlah bangunan cagar budaya yang Terawat dengan baik / jumlah bangunan cagar budaya ditetapkan x 0.99) x 100%
91.19 % 91.19 % 91.39 % 91.39 % 91.39 % 91.59 % 91.59 % 1 Menggali potensi dan menetapkan budaya lokal
1 Program Perlindungan Budaya Lokal
2 Mengembangkan budaya lokal dengan cara mengenalkan dan menampilkan budaya lokal kepada masyarakat sehingga bisa dimanfaatkan sebagai tujuan pariwisata
2 Program Pengembangan dan Pemanfaatan Budaya Lokal
2 Mewujudkan peningkatan minat dan budaya baca masyarakat melalui peningkatan akses baca
1. Persentase koleksi buku yang termanfaatkan
(Jumlah koleksi buku yang termanfaatkan : Jumlah koleksi buku yang ada) x 100%
73.10 % 73.10 % 74.60 % 76.10 % 77.60 % 79.20 % 80.70 % 1 Meningkatkan akses baca melalui penambahan layanan baca dan koleksi buku serta peningkatan kualitas layanan baca
1 Program Pengembangan Budaya Baca dan Pembinaan Perpustakaan
2. Persentase pengunjung layanan baca yang meminjam buku
(Jumlah pengunjung layanan baca yang meminjam buku : jumlah pengunjung layanan baca keseluruhan) x 100%
65.20 % 65.20 % 68.50 % 71.90 % 75.50 % 79.30 % 83.20 % 2 Peningkatan minat dan budaya baca masyarakat
3. Persentase siswa yang mempunyai kemampuan membaca sesuai dengan reading text levelling
(Jumlah siswa yang kemampuan membacanya sesuai reading text levelling : Jumlah siswa yang mengikuti reading text leveling pada jenjang tsb) x 100%
0.00 N/A 0.00 N/A 100.00 % 100.00 % 100.00 % 100.00 % 100.00 %
3 Mewujudkan wawasan, karakter, dan nilai-nilai kebangsaan
Persentase pertumbuhan partisipasi lembaga/komunitas dalam kegiatan yang mendorong nilai-nilai kebangsaan
Formulasi : (Jumlah lembaga/komunitas yang terlibat di tahun t - Jumlah lembaga/komunitas yang terlibat di tahun t-1) : Jumlah lembaga/komunitas yang terlibat di tahun t-1) x 100%
4.00 % 4.00 % 4.00 % 4.00 % 4.00 % 4.00 % 4.00 % 1 Meningkatkan jumlah warga masyarakat yang memiliki wawasan dan karakter kebangsaan
1 Program Pengembangan Wawasan dan Karakter Kebangsaan dalam Konteks Budaya Lokal
Kondisi Awal Target Tahun Cara mencapai Tujuan dan sasaranStrategi Program
TujuanUraian
Sasaran
Uraian Indikator Formulasi Perhitungan
Matriks Perencanaan Kinerja Kota Surabaya
Surabaya Kota Sentosa Yang Berkarakter Dan Berdaya Saing Global Berbasis Ekologi
Misi 7 : Mewujudkan Surabaya sebagai pusat penghubung perdagangan dan jasa antar pulau dan internasional
Indikator Formulasi Perhitungan Kondisi Awal Kondisi Akhir1 Meningkatkan arus
perdagangan internasional dan antar pulau dari dan menuju Surabaya
Tingkat pertumbuhan volume komoditi keluar-masuk Kota Surabaya
[volume komoditi keluar masuk surabaya tahun (t) - volume komoditi keluar masuk surabaya tahun (t-1)] / volume komoditi keluar masuk surabaya tahun (t-1) x 100%))
5.00 % 5.00 %
2016 2017 2018 2019 2020 20211 Peningkatan sistem
manajemen city logistikTingkat pertumbuhan ekonomi kategori transportasi dan pergudangan
[nilai tambah sub kategori transportasi dan pergudangan serta jasa penunjang lainnya tahun (t) - nilai tambah sub kategori transportasi dan pergudangan serta jasa penunjang lainnya (t-1)]/ nilai tambah sub kategori transportasi dan pergudangan serta jasa penunjang lainnya (t-1) x 100%
5.59 % 5.59 % 5.59 % 5.59 % 5.59 % 5.59 % 5.59 % 1 Membangun dan mengembangkan simpul pusat kegiatan logistik kota baik dalam skala pelayanan lokal, regional dan nasional
1 Program Pengembangan Hub dan Simpul Logistik untuk Mendukung Distribusi Komoditas Potensial
2 Program Manajemen Lalu Lintas Angkutan Barang
3 Program Peningkatan Investasi fasilitas pendukung logistik
2 Meningkatnya jaringan bisnis (G to G dan G to B) jasa dan perdagangan komoditi barang dalam skala internasional dan antar pulau yang ditunjang dengan pusat pelayanan informasi yang terintegrasi
Persentase realisasi tindak lanjut MoU bidang Perdagangan (G to G dan G to B)
(Jumlah realisasi tindak lanjut MoU bidang perdagangan : jumlah keseluruhan MoU bidang perdagangan yang direncanakan dibina sampai dengan tahun 2021) x 100%
N/A N/A 28.57 % 42.86 % 57.14 % 71.43 % 85.71 % 1 Meningkatkan realisasi kerjasama bidang perdagangan atas MoU yang telah disepakati antara Pemerintah Kota Surabaya dengan pihak yang bekerjasama
1 Program Kerjasama Bidang Perdagangan
Kondisi Awal Target Tahun Cara mencapai Tujuan dan sasaranStrategi Program
TujuanUraian
Sasaran
Uraian Indikator Formulasi Perhitungan
Matriks Perencanaan Kinerja Kota Surabaya
Surabaya Kota Sentosa Yang Berkarakter Dan Berdaya Saing Global Berbasis Ekologi
Misi 8 : Memantapkan tata kelola pemerintahan yang baik
Indikator Formulasi Perhitungan Kondisi Awal Kondisi Akhir
1 Meningkatkan kinerja penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan publik
Indeks Tata Kelola Pemerintahan {60% x (rata-rata realisasi indikator sasaran 8.1.1 dan 8.1.2)} + {40% x (realisasi indikator sasaran 8.1.3)}
61.88 % 81.25 %
2 Memantapkan kemandirian keuangan daerah
Rasio kemandirian keuangan daerah
Formulasi : Pendapatan Asli Daerah / Bantuan Pemerintah Pusat atau provinsi dan pinjaman 140.70 % 161.40 %
2016 2017 2018 2019 2020 20211. Angka pelanggaran disiplin aparatur per 1.000 pegawai
(Jumlah pelanggaran disiplin aparatur tahun (t) : jumlah aparatur) x 1000 1,43 1,43 1,37 1,32 1,26 1,21 1,15 1 Meningkatkankedisiplinan aparatur
1 Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal
2. Persentase pelanggaran tata kelola administrasi keuangan pada kasus yang sama yang berhasil diturunkan
(Nilai maksimum pelanggaran tata kelola administrasi keuangan - jumlah pelanggaran tata kelola administrasi keuangan tahun (t) - nilai minimum pelanggaran tata kelola administrasi keuangan) : (nilai maksimum pelanggaran tata kelola administrasi keuangan - nilai minimum pelanggaran tata kelola administrasi keuangan) x 100%
3.00 % 3.00 % 6.10 % 9.10 % 11.70 % 14.20 % 16.80 % 2 Meningkatkan kualitasbelanja danakuntabilitaspengelolaan keuangandaerah
2 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
3. Persentase aparatur (struktural & non struktural) yang kompeten
(Jumlah aparatur struktural dan non struktural yang berkompeten : jumlah aparatur struktural dan non struktural) x 100%
53.98 % 53.98 % 61.83 % 69.69 % 77.55 % 85.41 % 93.28 % 3 Menempatkan aparatursesuai kapasitas dankompetensi, sertamelakukan evaluasiatas kompetensi secaraberkelanjutan
1. Persentase Prosedur Operasi Standar (POS) yang diimplementasikan dengan baik
(Jumlah POS yang terimplementasi dengan baik : Jumlah POS) x 100% 0.00 N/A 0.00 N/A 10.00 % 20.00 % 30.00 % 40.00 % 50.00 % 1 Program Penataan Kelembagaan dan Ketatalaksanaan
2 Program Pendukung Kedinasan Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah
3 Program Pembangunan dan Pengelolaan Sarana dan Prasarana Kedinasan
3. Persentase kecamatan dan kelurahan yang tertib administrasi
{(Kecamatan yang tertib administrasi + Kelurahan yang tertib administrasi) : (Kecamatan keseluruhan + Kelurahan keseluruhan)} x 100%
100.00 % 100.00 % 100.00 % 100.00 % 100.00 % 100.00 % 100.00 % 4 Program Penataan Daerah Otonom
4. Persentase kegiatan DPRD yang terfasilitasi
(Jumlah Kegiatan DPRD yang terfasilitasi : jumlah Kegiatan DPRD keseluruhan) x 100% 100.00 % 100.00 % 100.00 % 100.00 % 100.00 % 100.00 % 100.00 % 5 Program Peningkatan Kapasitas Lembaga Fasilitator Perwakilan Rakyat Daerah
5. Indeks kepuasan SKPD terhadap pemenuhan kebutuhan sarana dan prasarana perkantoran
survey 60.00 % 60.00 % 62.00 % 64.00 % 66.00 % 68.00 % 70.00 % 6 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
6. Persentase kerjasama non perdagangan yang ditindaklanjuti
(Jumlah MoU kerjasama (non perdagangan) antar pemerintah daerah, pihak ketiga, dan luar negeri yang ditindaklanjuti : Jumlah MoU kerjasama (non perdagangan) antar pemerintah daerah, pihak ketiga, dan luar negeri keseluruhan) x 100%
66.67 % 66.67 % 73.68 % 80.00 % 85.00 % 90.00 % 100.00 % 7 Program Peningkatan Kerjasama Antar Pemerintah Daerah
7. Tingkat capaian keberhasilan pelaksanaan program
(Jumlah program yang capaiannya lebih dari 76% : jumlah program) x 100% 90.55 % 90.55 % 90.84 % 91.53 % 91.96 % 92.56 % 93.05 % 8 Program Perencanaan Pembangunan Daerah
8. Persentase kegiatan yang penyerapan anggarannya ≥ 76%
(Jumlah kegiatan yang serapan anggarannya lebih dari atau sama dengan 76% : jumlah kegiatan keseluruhan) x 100%
88.48 % 88.48 % 90.78 % 93.09 % 95.39 % 97.70 % 100.00 % 9 Program Pengendalian Pembangunan Daerah
9. Persentase produk hukum daerah yang dihasilkan
(Jumlah capaian produk hukum yang dihasilkan + jumlah capaian produk hukum yang dievaluasi) / 2
100.00 % 100.00 % 100.00 % 100.00 % 100.00 % 100.00 % 100.00 % 10 Program Penataan Peraturan Perundang-Undangan
11 Program Pengembangan Data, Informasi dan Statistik
12 Program Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan Kepala Daerah
13 Program Penataan, Penyelamatan, dan Pelestarian Dokumen/Arsip Daerah
75.00 % 76.00 % 77.00 % 78.00 % 79.00 % 80.00 %
Program1 Meningkatkan kapasitas dan
kompetensi aparatur pemerintahan
2 Meningkatkan tata kelola administrasi pemerintahan yang baik
1 Meningkatkanefektivitas dan kinerjalembaga pemerintahanmelalui peningkatanpenatalaksanaan, tatakelola administrasi dankearsipan, kerjasama,penyediaan sarana danprasarana,perencanaan danpengendalianpembangunan, sertaregulasi untukmendukung pelayananpublik yang baik
2. Tingkat Kepuasan Pelayanan Kedinasan
Survey 75.00 %
TujuanUraian
Sasaran
Uraian Indikator Formulasi Perhitungan Kondisi Awal Target Tahun Cara mencapai Tujuan dan sasaranStrategi
2016 2017 2018 2019 2020 2021 Program
Sasaran
Uraian Indikator Formulasi Perhitungan Kondisi Awal Target Tahun Cara mencapai Tujuan dan sasaranStrategi
1. Nilai kepuasan masyarakat unit pelayanan administrasi kependudukan dan pencatatan sipil
Nilai kepuasan masyarakat berdasarkan hasil survey 69 69 70 71 72 73 74 1 Meningkatkan kualitasdata dan informasikependudukan skalakota sebagai basispelayanan dasar kepadamasyarakat dan sebagairekomendasi/bahanevaluasi implementasikebijakan
1 Program Penataan Administrasi Kependudukan
2. Nilai Kepuasan Masyarakat unit pelayanan perizinan dan non perizinan
76.00 % 76.00 % 76.00 % 76.00 % 76.00 % 76.00 % 76.00 % 1 Meningkatkan kualitaspelayanan perizinan dannon perizinan
1 Program Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan
Tingkat kepuasan penyelenggaraan TIK dalam pelayanan publik administratif
Didapat melalui survey dengan kuisioner pada aplikasi SSW dengan hasil akhir puas atau tidak puas target: 2016 cukup 2017 cukup 2018 cukup 2019 cukup 2020 Baik 2021 Baik <50% kurang 51%-75% Cukup 76% - 100% Baik
cukup cukup cukup cukup cukup baik baik 1 Menyediakan layananpublik berbasis teknologiinformasi
1 Program Pengembangan dan Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi
Menyediakan salurankomunikasi daninformasi yang memadaibagi masyarakat danpihak berkepentinganberkaitan denganimplementasi kebijakandan pembangunan skalakota
1 Program Komunikasi, Informasi, dan Publikasi Masyarakat
Memberikanperlindungan kepadakonsumen sertamenjamin keamananperdagangan
2 Program Perlindungan Konsumen dan Pengamanan Perdagangan
1. Persentase kontribusi pajak terhadap PAD
Pajak Daerah/ Pendapatan Asli Daerah x 100% 73.39 % 73.39 % 75.69 % 75.04 % 75.54 % 79.52 % 80.06 % 1 Program Peningkatan dan Pengembangan Pendapatan Daerah
2 Program Peningkatan Kinerja BUMD Pendukung Keuangan Daerah
3 Program Pengelolaan Keuangan Daerah
Mengoptimalkan potensipendapatan daerah,terutama dari pajak danretribusi daerah2. Persentase kontribusi bagi hasil
BUMD terhadap PADPendapatan Bagi Hasil BUMD / Total Pendapatan Asli Daerah x 100% 3.34 % 3.34 % 4.02 % 4.03 % 4.03 % 3.60 % 3.60 %
80.00 % 80.00 % 1
4 Meningkatkan dan mengoptimalkan pengelolaan sumber penerimaan daerah secara efektif dan efisien
1
3 Meningkatkan kualitas pelayanan publik
4. Tingkat persepsi masyarakat atas pelaksanaan pembangunan kota
survey 70.00 % 70.00 % 70.00 % 75.00 % 75.00 %
Matriks Perencanaan Kinerja Kota Surabaya
Surabaya Kota Sentosa Yang Berkarakter Dan Berdaya Saing Global Berbasis Ekologi
Misi 9 : Memantapkan daya saing usaha-usaha ekonomi lokal, inovasi produk dan jasa, serta pengembangan industri kreatif
Indikator Formulasi Perhitungan Kondisi Awal Kondisi Akhir
1 Mendorong pemantapan daya saing UMKM pada sektor pertanian, barang dan jasa serta koperasi melalui peningkatan produktivitas dan pengembangan industri kreatif
1. Laju Pertumbuhan ekonomi sektor pertanian, barang dan jasa serta koperasi
[PDRB kategori pertanian, kehutanan dan perikanan ; industri pengolahan ; informasi dan komunikasi ; perdagangan dan mamin serta jasa lainnya tahun (t) - PDRB kategori pertanian, kehutanan dan perikanan ; industri pengolahan ; informasi dan komunikasi ; perdagangan dan mamin serta jasa lainnya tahun (t-1)] / PDRB kategori pertanian, kehutanan dan perikanan ; industri pengolahan ; informasi dan komunikasi ; perdagangan dan mamin serta jasa lainnya tahun (t-1) x 100%
6.00 % 6.00 %
2 Meningkatkan kinerja pariwisata dalam rangka mewujudkan daya saing global
Laju pertumbuhan ekonomi pendukung sektor pariwisata
(PDRB sektor penyediaan akomodasi dan makan minum (t) - PDRB sektor penyediaan akomodasi dan makan minum (t-1) / PDRB sektor penyediaan akomodasi dan makan minum (t-1) x 100%
7.00 % 7.00 %
3 Meningkatkan kinerja investasi dalam rangka mewujudkan daya saing global
ICOR ( Incremental Capital-Output Ratio)
investasi/selisih PDRB 4 3,5
2016 2017 2018 2019 2020 20211 Program Perluasan
Jangkauan Pemasaran2 Program Perkuatan
Permodalan Usaha Mikro3 Program Standarisasi Produk
Usaha Mikro1 Program Penguatan
Kelembagaan Koperasi2 Program Peningkatan Kualitas
Usaha Koperasi1 Program Penyediaan Sarana
Prasarana Budidaya Tanaman Pangan dan Hortikultura
2 Program Pengaplikasian Teknologi Tepat Guna dalam Budidaya Tanaman Pangan dan Hortikultura
3 Program Peningkatan Pemasaran Hasil Pertanian
4 Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Hewan Ternak
5 Program Pengaplikasian Teknologi Tepat Guna dalam Budidaya Peternakan
3.88 ton/ha 3.92 ton/ha 1 Meningkatkan nilaitambah dan jangkauanpemasaran produkpertanian
Meningkatkan proporsijumlah koperasi sehatmelalui penataankelembagaan dan
3 Meningkatkan produktivitas sektor pertanian
Tingkat Produktivitas budidaya pertanian
total produksi/luas lahan 3.73 ton/ha 3.73 ton/ha 3.76 ton/ha 3.80 ton/ha 3.84 ton/ha
11.00 % 17.00 % 23.00 % 29.00 % 35.00 % 1
27.00 % 31.00 % 1 Meningkatkan nilaitambah dan jangkauanpemasaran produkusaha mikro
2 Meningkatkan produktivitas koperasi
Tingkat pertumbuhan produktivitas koperasi
[jumlah volume usaha koperasi tahun (t) - jumlah volume usaha koperasi tahun (t0)/ jumlah volume usaha koperasi tahun (t0)] x 100%
5.00 % 5.00 %
Program1 Meningkatkan produktivitas UMKM
sektor produksi barang dan jasaTingkat pertumbuhan produktivitas usaha mikro sektor produksi barang dan jasa
[Produktivitas usaha mikro tahun (t) - Produktivitas usaha mikro tahun (t0)] / Produktivitas usaha mikro tahun (t0) x 100%
11.00 % 11.00 % 15.00 % 19.00 % 23.00 %
TujuanUraian
Sasaran
Uraian Indikator Formulasi Perhitungan Kondisi Awal Target Tahun Cara mencapai Tujuan dan sasaranStrategi
2016 2017 2018 2019 2020 2021 Program
Sasaran
Uraian Indikator Formulasi Perhitungan Kondisi Awal Target Tahun Cara mencapai Tujuan dan sasaranStrategi
1 Program Penyediaan Sarana Prasarana Kelautan dan Perikanan
2 Program Pengaplikasian Teknologi Tepat Guna Budidaya Perikanan dan Kelautan
1 Program Pemanfaatan Rumah Kreatif dan Pengembangan Usaha Kreatif
2 Program Legalisasi Usaha Kreatif
3 Program Perkuatan Permodalan Usaha Kreatif
1 Program Pengembangan Destinasi Wisata
2 Program Pengembangan Kerjasama dengan Stakeholder Bidang Pariwisata
3 Program Pemasaran Pariwisata
7 Meningkatkan realisasi PMA dan PMDN (SPIPISE dan non SPIPISE)
Rata- rata pertumbuhan nilai realisasi investasi
(Nilai realisasi investasi tahun (t) - realisasi investasi tahun (t-1)) / realisasi investasi tahun (t-1) x 100%
5.00 % 5.00 % 5.00 % 5.00 % 5.00 % 5.00 % 5.00 % 1 Meningkatkan ikliminvestasi dan usahadengan memberikankepastian usaha danmengembangkan dayatarik investasi
1 Program Peningkatan Iklim dan Realisasi Investasi
Meningkatkan daya tarikwisata
14.47 % 21.59 % 29.16 % 37.21 % 45.76 % 1
7.00 % 8.00 % 1 Mengembangkan pusatpusatdesiminasiteknologi dan informasidan pendampinganuntuk pengembanganekonomi kreatif
6 Meningkatkan jumlah transaksi keuangan yang dilakukan wisatawan
Tingkat pertumbuhan penerimaan sektor penunjang pariwisata
[Jumlah penerimaan sektor penunjang pariwisata tahun (t) - jumlah penerimaan sektor penunjang pariwisata tahun (t0) / jumlah penerimaan sektor penunjang pariwisata tahun (t0)] x 100%
7.96 % 7.96 %
Meningkatkan nilaitambah dan jangkauanpemasaran produkkelautan dan perikanan
5 Meningkatkan pertumbuhan dan produktivitas pelaku sektor industri kreatif
Tingkat pertumbuhan pelaku usaha kreatif
[jumlah pelaku usaha kreatif tahun (t) - Jumlah Pelaku Usaha Kreatif tahun (t0) ] / Jumlah Pelaku Usaha Kreatif tahun (t0) x 100%
0.00 % 0.00 % 4.00 % 5.00 % 6.00 %
3.39 ton/orang
3.42 ton/orang
3.45 ton/orang
3.49 ton/orang
3.52 ton/orang
14 Meningkatkan produktivitas sektor kelautan dan perikanan
Tingkat Produktivitas sektor perikanan tangkap dan budidaya
Total hasil produksi budidaya dan tangkap perikanan laut/ jumlah pelaku pembudidaya dan nelayan tangkap
3.20 ton/orang 3.20 ton/orang
Matriks Perencanaan Kinerja Kota Surabaya
Surabaya Kota Sentosa Yang Berkarakter Dan Berdaya Saing Global Berbasis Ekologi
Misi 10 : Mewujudkan infrastruktur dan utilitas kota yang terpadu dan efisien
Indikator Formulasi Perhitungan Kondisi Awal Kondisi Akhir
1 Mengembangkan dan mengoptimalkan kinerja sistem drainase kota
Luas kawasan tergenang (luas kawasan yang masih tergenang / luas kawasan rawan genangan )* 100 %
2.00 % 4.00 %
2 Meningkatkan jaringan dan pelayanan transportasi kota yang terpadu
1. Lama jam sibuk [ ∑ rentang jam puncak rata-rata (menit) x panjang jalan (km) ] / ∑ panjang jalan (km)
6.20 jam menit 6.05 jam menit
2. Level of service (LOS) tingkat pelayanan jalan
penilaian kategorisasi terhadap kecepatan kendaraan dan vc ratio di tiap ruas jalan. A : V/C ratio < 0,60 Arus bebas, volume rendah dan kecepatan tinggi, pengemudi dapat memilih kecepatan yang dikehendaki. B : 0,60 < V/C < 0,70 Arus stabil, kecepatan sedikit terbatas oleh lalu lintas, pengemudi masih dapat bebas dalam memilih kecepatannya. C : 0,70 < V/C < 0,80 Arus stabil, kecepatan dapat dikontrol oleh lalu lintas D : 0,80 < V/C < 0,90 Arus mulai tidak stabil, kecepatan rendah dan berbeda-beda, volume mendekati kapasitas E: 0,90 < V/C <1 Arus tidak stabil, kecepatan rendah dan berbeda-beda, volume mendekati kapasitas F : V/C ratio >1 Arus yang terhambat, kecepatan rendah, volume diatas kapasitas, sering terjadi kemacetan pada waktu yang cukup lama.
3 Meningkatkan pembangunan dan pelayanan utilitas kota secara terpadu dan merata
Persentase cakupan penyebaran dan layanan jaringan utilitas kota
(bobot x Cakupan layanan teknis air bersih tahun (t)) + (bobot x Rasio panjang jalan yang sudah terpasang PJU dalam kondisi baik tahun (t))
94.00 % 100.00 %
2016 2017 2018 2019 2020 20211 Penyediaan sistem drainase kota
yang terpadu, efektif dan efisienIndeks genangan Indeks adalah skoring pembobotan dari:-
lama genangan (menit) (30%)- luas genangan (ha) (40%)- tinggi genangan (cm) (30%)
43,99 43,99 43,11 42,25 41,41 40,58 39,77 1 Meningkatkan kapasitassistem drainase kotauntuk mengurangidampak genangan airsaat musim hujan danlaut pasang
1 Program Pengembangan dan Pengelolaan Sistem Drainase Kota
2 Menyediakan dan meningkatkan kinerja jaringan jalan
Tingkat kehandalan jaringan jalan Ï“ = e/(3(v-2))e = jumlah link (jaringan jalan)v = jumlah node (simpul / persimpangan)posisi Kota Surabaya sekarang kategori spinal --> rawan terisolir bila salah satu ruas terputuscatatan jalan yg dibangun minimal lebar 7 m dianggap menambah link (jar jalan)
0,4 0,4 0,4 0,41 0,41 0,42 0,42 1 Mengembangkankapasitas dan kualitasjaringan jalan yangterkoneksi denganjaringan jalan regionaldan nasional
1 Program Pengelolaan dan Pembangunan Jalan dan Jembatan
3 Menyediakan sistem manajemen transportasi yang berkualitas
Persentase Jalan Kewenangan Kota dengan V/C ratio ≤ 0.95
[jumlah jalan kewenangan kota tertentu yang memiliki V/C ratio <= 0.95 tahun (t)/ jumlah jalan kewenangan kota tertentu tahun (t)] x 100%
30.00 % 30.00 % 32.00 % 34.00 % 36.00 % 38.00 % 40.00 % 1 Meningkatkankeselamatan dankenyamanan berlalulintas 1
Program Peningkatan Sistem Manajemen Transportasi
Program
TujuanUraian
Sasaran
Uraian Indikator Formulasi Perhitungan Kondisi Awal Target Tahun Cara mencapai Tujuan dan sasaranStrategi
2016 2017 2018 2019 2020 2021 Program
Sasaran
Uraian Indikator Formulasi Perhitungan Kondisi Awal Target Tahun Cara mencapai Tujuan dan sasaranStrategi
Load factor kendaraan umum (Angkot)
rumus : LF = (JP/C) x 100% Lf = load factor JP = jumlah penumpang per kendaraan umum C = kapasitas penumpang per kendaraan umum.Perhitungan:perhitungan load factor rata-rata semua angkutan dalam 1 hariCatatan:perlu dicek apakah LF dapat dihitung per moda atau dirata2 untuk satu kota?
22.00 % 22.00 % 23.00 % 24.00 % 26.00 % 28.00 % 30.00 %
Load factor kendaraan umum (Bis Kota)
rumus : LF = (JP/C) x 100% Lf = load factor JP = jumlah penumpang per kendaraan umum C = kapasitas penumpang per kendaraan umum.Perhitungan:perhitungan load factor rata-rata semua angkutan dalam 1 hariCatatan:perlu dicek apakah LF dapat dihitung per moda atau dirata2 untuk satu kota?
34.00 % 34.00 % 35.00 % 36.00 % 38.00 % 40.00 % 42.00 %
5 Meningkatnya sistem jaringan dan kualitas layanan air bersih
Cakupan layanan teknis air bersih [luas wilayah yang terlayani jaringan PDAM (t) / luas wilayah teknis pelayanan PDAM (t) ] x 100%
93.83 % 93.83 % 95.00 % 97.00 % 100.00 % 100.00 % 100.00 % 1 Menyediakan air bersihyang mudah diaksesmasyarakat
1 Program Pembangunan Jaringan Air Bersih Perkotaan
6 Meningkatnya sistem jaringan dan kualitas PJU
Persentase panjang jalan yang sudah terpasang PJU dalam kondisi baik
(panjang jalan yang sudah terpasang PJU dalam kondisi baik tahun (t) -panjang jalan yang sudah terpasang PJU dalam kondisi baik pada tahun dasar)/panjang jalan yang sudah terpasang PJU dalam kondisi baik pada tahun dasar)) x 100%
4.83 % 4.83 % 7.37 % 9.90 % 12.44 % 14.98 % 17.51 % 1 Meningkatkan kuantitas,efektivitas dan efisiensipenggunaan PJU yangterpasang
1 Program Pengelolaan dan Peningkatan Pelayanan PJU
7 Meningkatnya pelayanan utilitas kota lainnya
Persentase pelaksanaan rekomendasi utilitas
(jumlah rekomendasi utilitas yang dilaksanakan tahun (t) : jumlah rekomendasi utilitas yang dikeluarkan tahun (t)) x 100%
100.00 % 100.00 % 100.00 % 100.00 % 100.00 % 100.00 % 100.00 % 1 Menyediakan saranautilitas kota secaraterpadu untukmendukung kebutuhanperkembangan kota
1 Program Pengelolaan dan Peningkatan Utilitas Kota
4 Penyediaan dan optimalisasi sistem angkutan umum massal yang berkualitas dan ramah lingkungan
1 Meningkatkan jumlahpengguna angkutanumum massal danberkurangnyapenggunaan kendaraanpribadi
1 Program pengembangan sistem transportasi berkelanjutan