laporan kinerja instansi pemerintah (lkjip...
TRANSCRIPT
NYAR
DINAS KESEHATAN
LAPORAN KINERJA INSTANSI
PEMERINTAH (LKjIP)
TAHUN 2018
DINAS KESEHATAN KABUPATEN KARANGANYAR JL LAWU NO. 168 KARANGANYAR
Telp. (0271) 495059, 495226, Fax. 495102
Karanganyar 57714
PEMERINTAH KABUPATEN KARANGANYAR
LKJIP DINAS KESEHATAN 2018 i
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT akhirnya dokumen Laporan
Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Dinas Kesehatan Kabupaten Karanganyar Tahun
2018 dapat diterbitkan. Buku ini memberikan gambaran pencapaian kinerja instansi
pemerintah yang dapat digunakan sebagai alat komunikasi pertanggungjawaban dan
peningkatan kinerja instansi pemerintah. LKjIP juga berfungsi sebagai alat kendali, alat
pendorong dan alat penilai terwujudnya good governance yaitu pemerintah yang baik,
bersih dan bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme.
Besar harapan kami, buku ini dapat digunakan sebagai bahan untuk memberikan
umpan balik dan dasar dalam pengambilan keputusan, sehingga pelayanan kesehatan
yang paling mendasar dan esensial dapat dipenuhi pada tingkat yang paling minimal di
wilayah Kabupaten Karanganyar, sesuai indikator kinerja dalam pencapaian sasaran yang
telah dituangkan dalam perencanaan lima tahunan RENSTRA Dinas Kesehatan
Kabupaten Karanganyar Tahun 2014-2018.
Saran dan kritik yang membangun, serta partisipasi dari semua pihak diperlukan
dalam upaya mendapatkan data/informasi yang akurat, tepat waktu dan sesuai dengan
kebutuhan.
Kepada semua pihak yang telah terlibat dalam menyumbangkan pemikiran dan
tenaga demi penerbitan dokumen ini kami sampaikan terima kasih.
Karanganyar, Januari 2019 Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Karanganyar dr. Cucuk Heru Kusumo, M.Kes NIP. 19600105 198511 1 002
LKJIP DINAS KESEHATAN 2018 ii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ................................................................................................. i
Daftar Isi.............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................................................. 1
B. Kedudukan, Tugas dan Fungsi dan Struktur Organisasi ............................. 1
C. Aspek Stratejik............................................................................................. 3
BAB II PERENCANAAN KINERJA
II.2. Rencana Kinerja OPD Tahun 2018 ........................................................... 9
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA
III.1. Capaian Kinerja Organisasi ................................................................... 11
III.2. Realisasi Anggaran ................................................................................ 24
BAB IV PENUTUP.......................................................................................... 36
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Indikator Kinerja Utama (IKU)
Cascading IKU
Pengukuran Kinerja
Perjanjian Kinerja
Rencana Kinerja Tahunan (RKT)
LKJIP DINAS KESEHATAN 2018
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dengan meningkatnya pengetahuan masyarakat dalam memperoleh
pelayanan kesehatan yang optimal dan terjangkau oleh berbagai lapisan
masyarakat, maka sumber daya bidang kesehatan dituntut bekerja secara
profesional sebagaimana diamanatkan dalam Undang-undang no 23 Tahun
1992 tentang Kesehatan.
Selaras dengan semangat Undang-Undang No 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintah Daerah dan Undang-undang Nomor 33 tahun 2004 tentang
perimbangan keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah, terbentang
peluang dan tantangan bagi sektor kesehatan dan sumber daya manusia
kesehatan untuk mampu menyusun rencana serta menetapkan strategi yang
lebih sesuai dengan kondisi daerah dan dapat menjamin lebih efektifnya
upaya pelayanan kesehatan sehingga diharapkan lebih meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat.
LKjIP merupakan laporan yang berisi informasi capaian kinerja instansi
pemerintah yang dapat digunakan sebagai alat komunikasi
pertanggungjawaban dan peningkatan kinerja instansi pemerintah. LKjIP juga
berfungsi sebagai alat kendali, alat pendorong dan alat penilai terwujudnya
good governance yaitu pemerintah yang baik, bersih dan bebas dari korupsi,
kolusi dan nepotisme.
B. KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI, DAN STRUKTUR ORGANISASI
1. Kedudukan
Dinas Kesehatan Kabupaten adalah Perangkat Daerah sebagai unsur
pelaksana Pemerintah Daerah Kabupaten yang berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.
2. Tugas
Dinas Kesehatan mempunyai tugas membantu Bupati dalam melaksanakan
urusan pemerintahan Daerah di bidang kesehatan berdasarkan azas otonomi
dan tugas pembantuan.
LKJIP DINAS KESEHATAN 2018
2
3. Fungsi
Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud, Dinas Kesehatan
mempunyai fungsi :
a. Perumusan kebijakan teknis penyelenggaraan Pemerintahan Daerah di
bidang kesehatan yang meliputi promosi dan kesehatan institusi,
pelayanan kesehatan, bina kesehatan keluarga, pengendalian penyakit
dan penyehatan lingkungan serta kesekretariatan
b. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelaksanaan pelayanan
umum di bidang kesehatan yang meliputi promosi dan kesehatan
institusi, pelayanan kesehatan, bina kesehatan keluarga, pengendalian
penyakit dan penyehatan lingkungan serta kesekretariatan
c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang kesehatan yang meliputi
promosi dan kesehatan institusi, pelayanan kesehatan, bina kesehatan
keluarga, pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan serta
kesekretariatan
d. Pembinaan terhadap Unit Pelaksana Teknis dalam lingkup Dinas
Kesehatan
e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan
tugas dan fungsinya
4. Struktur Organisasi
Salah satu wujud implementasi dari desentralisasi di bidang kesehatan
adalah adanya Peraturan Daerah Kabupaten Karanganyar Nomor 2 Tahun
2009 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten
Karanganyar, yang ditindaklanjuti dengan Peraturan Bupati Karanganyar
nomor 78 Tahun 2009 tentang Uraian Tugas dan Fungsi jabatan Struktural
Pada Dinas Kesehatan Kabupaten Karanganyar.
Berikut susunan struktur organisasi, Dinas Kesehatan Kabupaten
Karanganyar terdiribidan dari 4 bidang yang masing-masing terdiri dari tiga
seksi, dengan susunan organisasi selengkapnya dapat dilihat sebagai berikut :
a. Kepala Dinas
b. Sekretariat terdiri dari :
1. Sub Bagian Perencanaan
2. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian
3. Sub Bagian Keuangan
LKJIP DINAS KESEHATAN 2018
3
c. Bidang Kesehatan Masyarakat terdiri dari :
1. Seksi esehatan Keluarga dan Gizi
2. Seksi Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Kerja dan Olahraga
3. Seksi Promosi dan Pemberdayaan Masyarakat
d. Bidang Pelayanan Kesehatan terdiri dari :
1. Seksi Kesehatan Primer
2. Seksi Kesehatan Rujukan
3. Seksi Kesehatan Tradisional
e. Bidang Sumber Daya Kesehatan terdiri dari :
1. Seksi Kefarmasian
2. Seksi Alat Kesehatan dan Perbekes Kesehatan Rumah Tangga
3. Seksi Sumber Daya Manusia Kesehatan
f. Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit terdiri dari :
1. Seksi Survailans dan Imunisasi
2. Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular.
3. Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular dan
Kesehatan Jiwa.
g. Unit Pelaksana Teknis Daerah
a. UPT Laboratorium Kesehatan
b. UPT Instalasi Perbekalan Farmasi
c. Rumah Sakit Umum Daerah
h. Kelompok Jabatan Fungsional
C. ISU STRATEGIS
Permasalahan yang dihadapi Dinas Kesehatan pada awal Tahun Anggaran
2018 adalah sebagai berikut (berdasarkan data akhir Tahun 2017) :
a. Masih terjadi angka Kematian Ibu 72,6 walaupun jumlahnya menurun
dari tahun sebelumnya
b. Angka Kematian Bayi (AKB) 12,66% (66,74% dari target yang
ditetapkan)
c. Angka Kematian Balita (AKABA) 1,84% (31,19% dari target yang
ditetapkan)
d. Masih terjadi Prevalensi Balita gizi buruk yang dapat menyebabkan loss
generation
LKJIP DINAS KESEHATAN 2018
4
e. Belum semua bangunan puskesmas sesuai dengan PMK 75 Tahun
2014
f. Peningkatan mutu pelayanan di fasilitas pelayanan kesehatan dasar dan
rujukan yang harus dipertahankan dan ditingkatkan
g. Penyediaan sarana dan prasarana (alkes dan obat) yang harus tetap
tersedia untuk menunjang pelayanan
h. Belum semua desa di Kabupaten Karanganyar melaksanakan sanitasi
total berbasis masyarakat (STBM) 5 pilar
LKJIP DINAS KESEHATAN 2018 5
BAB II
PERENCANAAN KINERJA
encana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Karanganyar
ditetapkan berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Karanganyar Nomor
2 tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan jangka Menengah daerah
Tahun 2014-2018 selanjutnya dijabarkan dalam Rencana Strategis
Organisasi Perangkat Daerah (Renstra OPD) sebagai dokumen teknis operasional.
Penyusunan Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Karanganyar sebagai
salah satu bentuk upaya implementasi visi Pembangunan Kabupaten Karanganyar
“Bersama Memajukan Karanganyar”.
Sebagai OPD teknis, Dinas Kesehatan mendukung 2 sasaran strategis, yaitu :
Sasaran 1.2.1 : Pemenuhan kebutuhan air bersih dan sanitasi, dan
Sasaran 3.2.1. : Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
II.i. RENCANA STRATEGIS OPD TAHUN 2018
Rencana Strategis OPD ditetapkan berdasarkan Keputusan Keputusan Kepala
Dinas Kesehatan Kabupaten Karanganyar Nomor 440/ Tahun 2018 tentang Rencana
Strategis Perubahan Dinas Kesehatan Kabupaten Karanganyar Tahun 2014-2018.
Dokumen tersebut juga merupakan alat perencanaan pembangunan jangka menengah
yang menjadi tolok ukur kinerja OPD dalam melaksanakan amanat yang telah diberikan
oleh masyarakat.
Penyelenggaraan pembangunan kesehatan di Kabupaten Karanganyar juga
mengacu pada Sistem Kesehatan Nasional yang telah ditetapkan dan Sistem
Kesehatan Kabupaten Karanganyar yang ditetapkan dengan Peraturan Daerah nomor
15 Tahun 2013. Adapun penyusunan penetapan rencana kinerja dalam Rencana
Strategis terutama didasarkan pada pemenuhan Standar Pelayanan Minimal (SPM).
A. VISI dan MISI
Visi : “Motor penggerak utama terwujudnya Karanganyar sehat yang
mandiri”.
Misi : 1. Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan melalui
kerjasama antar pemangku kepentingan dan pemberdayaan
masyarakat dalam mewujudkan budaya hidup sehat
2. Menjamin ketersediaan dan pemerataan sumberdaya kesehatan.
3. Mewujudkan manajemen kesehatan yang dinamis dan akuntabel.
R
LKJIP DINAS KESEHATAN 2018 6
4. Mengembangkan pelayanan kesehatan yang berkualitas dan
berkeadilan
4.1 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah OPD
Tujuan Pembangunan Kesehatan Kabupaten Karanganyar, adalah meningkatkan
status derajat kesehatan masyarakat, dengan indikator Usia Harapan Hidup
(UHH) menjadi 72,45 pada akhir periode Renstra
Sasaran Pembangunan Kesehatan adalah
1. Menurunnya angka kematian Ibu, Bayi, dan Balita dengan indikator :
a. Angka kematian Ibu (AKI)
Angka kematian ibu menurun dari 107 per 100.000 kelahiran hidup pada
tahun 2014 menjadi <105 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2018
b. Angka kematian bayi (AKB)
Angka kematian bayi menurun dari < 9,5 per 1000 kelahiran hidup pada
tahun 2014 menjadi < 9,4 per 1000 kelahiran hidup pada tahun 2018
c. Angka kematian balita (AKABA)
Angka kematian balita menurun dari < 1,13 per 1000 kelahiran hidup pada
tahun 2014 menjadi < 1,09 per 1000 kelahiran hidup pada tahun 2018
d. Prevalensi gizi buruk
Prevalensi gizi buruk menurun dari < 0,5 pada tahun 2014 menjadi < 0,1
pada tahun 2018
Pernyataan tujuan dan sasaran tahun 2018 Dinas Kesehatan Kabupaten
Karanganyar beserta indikatornya disajikan pada tabel 2.1 di bawah ini.
Tabel 2.1
Sasaran Strategis dan Indikator
Sasaran Indikator Kinerja
Tujuan : Pemenuhan Kebutuhan Air Bersih dan Sanitasi
Meningkatnya akses
air bersih dan sanitasi
1. Persentase cakupan rumah tangga akses air bersih
2. Persentase rumah tangga akses sanitasi
3.
Tujuan : meningkatkan status derajat kesehatan masyarakat
Menurunnya angka
kematian ibu, bayi dan
balita
1. AKI / 100.000 Kelahiran Hidup 2. AKB /1.000 Kelahiran Hidup 3. AKABA /1.000 Kelahiran Hidup 4. Prevalensi Gizi Buruk (%)
LKJIP DINAS KESEHATAN 2018 7
II.2 RENCANA KINERJA TAHUNAN OPD TAHUN 2018
Rencana Program dan Kegiatan adalah sebagai berikut :
1. DINAS KESEHATAN
a. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
1) Penyediaan jasa surat menyurat
2) Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik
3) Penyediaan jasa kebersihan kantor
4) Penyediaan alat tulis kantor
5) Penyediaan barang cetakan dan penggandaan
6) Penyediaan makanan dan minuman
7) Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah
8) Penyediaan jasa keamanan kantor
b. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
9) Pengadaan pelengkapan gedung kantor
10) Pengadaan mebeleur
11) Pemeliharaan rutin / berkala gedung kantor
12) Pemeliharaan rutin / berkala kendaraan dinas / operasional
13) Pemeliharaan rutin/berkala mebeleur
14) Pengadaan ambulance
15) Pengadaan komputer
c. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
16) Pendidikan dan Pelatihan Formal
17) Pembinaan dan Pengawasan Organisasi Farmasi
d. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian
Kinerja dan Keuangan
18) Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD
19) Penyusunan laporan pengelolaan keuangan SKPD
20) Pengelolaan Barang Milik Daerah
e. Program Obat dan Perbekalan Kesehatan
21) Pengadaan obat dan perbekalan kesehatan
22) Pengadaan obat, perbekalan pelengkap untuk pelayanan kesehatan
23) Pengadaan bahan habis pakai laboratorium
24) Pemusnahan obat
25) Pembinaan sarana produksi, distribusi dan pelayanan kefarmasian serta
perbekalan kesehatan
26) Manajemen pengelolaan obat dan perbekalan kesehatan
27) Distribusi obat dan e-logistik
LKJIP DINAS KESEHATAN 2018 8
f. Program Upaya Kesehatan Masyarakat
28) Operasional manajemen pengelolaan Jaminan Kesehatan Nasional
29) Pembiayaan Jaminan Kesehatan Nasional
30) Pembiayaan pelayanan kesehatan umum
31) Penunjang UPT
32) Penyempurnaan Gedung Balai Penyehatan Penyakit Akibat Dampak Rokok
33) Bantuan operasional kesehatan
34) Jaminan persalinan
35) Pembinaan dan pengawasan pelayanan kesehatan tradisional dan tenaga
kesehatan tradisional
g. Program Pengembangan Obat Asli Indonesia
36) Operasional untuk kegiatan pada Pusat Pengolahan Pasca Panen
Tanaman Obat (P4TO) Kabupaten Karanganyar
h. Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
37) Gerakan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
i. Program Perbaikan Gizi Masyarakat
38) Sistem Kewaspadaan pangan dan gizi
39) Pembinaan kader posyandu
j. Progam Pengembangan Lingkungan Sehat
40) Penyediaan sanitasi dasar
41) Pelayanan laboratorium kesehatan
42) Verifikasi data sanitasi menyeluruh
k. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular
43) Penanggulangan penyakit menular (fogging)
44) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung
45) Penanggulangan Penyakit Tidak Menular Untuk Gangguan Jiwa
46) Penanggulangan KLB menular
47) Pengamatan dan pencegahan penyakit
48) Peningkatan cakupan imunisasi dasar dan lanjutan
l. Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan
49) Operasional Public Safety Center
50) Pengembangan Sistem Informasi Kesehatan
51) Penyusunan Angka Kredit
52) Upaya peningkatan pelayanan kesehatan rujukan
53) Upaya peningkatan pelayanan kesehatan dasar
54) Akreditasi puskesmas (DAK)
55) Akreditasi Laboratorium Kesehatan (DAK)
LKJIP DINAS KESEHATAN 2018 9
m. Program Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin
56) Pembiayaan Jaminan Kesehatan Daerah
n. Program Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan Prasarana
Puskesmas / Puskesmas Pembantu dan Jaringannya
57) Pembangunan Puskesmas Colomadu II
58) Pembangunan Puskesmas Rawat Inap di Colomadu
59) Sewa tanah Puskesmas Colomadu II
60) Penyempurnaan Pembangunan Gedung Puskesmas Mojogedang I
61) Rehabilitasi Sedang/Berat Puskesmas Pembantu Jaten II
62) Pengadaan alat kesehatan
63) Penyempurnaan/ Pembangunan instalasi pengolahan air limbah
puskesmas
64) Pembangunan Puskesmas Tawangmangu Tahap II
65) Pembangunan Puskesmas Jatipuro Tahap II
66) Pembangunan Puskesmas Karanganyar
67) Rehabilitasi Puskesmas Kebakkramat II
68) Rehab Puskesmas Pembantu Karang Karangpandan
69) Rehab Puskesmas Pembantu Karangpandan
70) Rehab Puskesmas Pembantu Kadipiro Jumapolo
71) Rehab Puskesmas Pembantu Karangbangun Jumapolo
72) Rehab Puskesmas Pembantu Kalijirak Tasikmadu
73) Rehab Puskesmas Pembantu Gantiwarno Matesih
74) Rehab Puskesmas Pembantu Girilayu Matesih
75) Rehab Puskesmas Pembantu Kaliboto Mojogedang 1
76) Rehab Puskesmas Pembantu Pendem Mojogedang 1
77) Rehab Puskesmas Pembantu Gebyog Mojogedang II
78) Rehab Puskesmas Pembantu Kedung Jeruk Mojogedang II
79) Rehab Puskesmas Pembantu Banjarharjo Kebakkramat II
80) Rehab Puskesmas Pembantu Jaten
81) Rehab Puskesmas Pembantu Suruh Kalang Jaten
82) Rehab Puskesmas Pembantu Plosorejo Kerjo
83) Rehab Puskesmas Pembantu Ngepungsari Jatipuro
84) Rehab Puskesmas Pembantu Gemantar Jumantono
85) Rehab Puskesmas Pembantu Jatikuwung Gondangrejo
86) Pengawasan rehab Puskesmas pembantu paket I
87) Pengawasan rehab Puskesmas pembantu paket II
88) Pengawasan rehab Puskesmas pembantu paket III
89) Pembangunan Puskesmas Jaten II
LKJIP DINAS KESEHATAN 2018 10
90) Pengadaan alat kesehatan dan perbekalan kesehatan rumah tangga
91) Pembangunan/renovasi puskesmas Jumapolo tahap 2
92) Pembangunan/renovasi puskesmas Jenawi tahap 2
93) Fasilitasi Pengelola limbah medis
Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Anak Balita 94) Penanggulangan Balita Kurang Gizi
o. Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Lansia
95) Peningkatan manajemen kesehatan lansia
p. Program Pengawasan dan pengendalian Kesehatan Makanan
96) Pemeliharaan dan Pengawasan Kualitas Lingkungan Tempat Pengelolaan
Makanan dan Minuman
q. Program Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan dan Anak
97) Peningkatan Pelayanan Keluarga Berencana
98) Peningkatan Usaha Kesehatan Remaja
99) Peningkatan Pelayanan Kesehatan Reproduksi Remaja
100) Kesehatan ibu dan anak
2. RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
a. Program Pengadaan, Peningkatan sarana dan prasarana aparatur
Pengadaan Alat-alat Kesehatan Rumah Sakit
1) Pembangunan/Penataan Tempat Parkir
b. Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan
1) Akreditasi Rumah Sakit
c. Program Upaya Kesehatan Masyarakat
1) Pelayanan Kesehatan RSUD BLUD
d. Program Program Pengadaan, peningkatan sarana dan prasarana
rumah sakit/rumah sakit jiwa/rumah sakit paru-paru/rumah sakit mata
1) Pengadaan alat kesehatan RSUD Karanganyar
2) Pengadaan alat-alat kesehatan rumah sakit
3. PUSKESMAS
a. Program Upaya Kesehatan Masyarakat
1) Bantuan Operasional Kesehatan Puskesmas
2) Jaminan Kesehatan Nasional Puskesmas
LKJIP DINAS KESEHATAN 2018 11
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
A. PENCAPAIAN KINERJA
Pencapaian kinerja yang diukur melalui perbandingan realisasi pencapaian
indikator kinerja dengan target kinerja yang telah disusun dalam RENSTRA
Perubahan Dinas Kesehatan Kabupaten Karanganyar Tahun 2014-2018, yang
kemudian disusuli dengan Perjanjian Kinerja (PK) yang dibuat pada awal Tahun
2018.
Secara umum Dinas Kesehatan Kabupaten Karanganyar telah dapat
melaksanakan tugas dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran yang telah
ditetapkan dalam RENSTRA Perubahan Dinas Kesehatan Kabupaten Karanganyar
Tahun 2014 - 2018. RENSTRA Perubahan Dinas Kesehatan Kabupaten
Karanganyar Tahun 2014 - 2018 memiliki 2 sasaran dengan indikator sasaran
sebanyak 6 (enam).
Untuk mencapai sasaran tersebut, Dinas Kesehatan dibantu oleh 24 UPT
menjalankan 21 Program dan 108 kegiatan dengan rincian pelakasanaan program
dan kegiatan sebagai berikut :
1. Dinas Kesehatan : 17 program, 94 kegiatan.
2. Rumah Sakit Umum Daerah : 4 Program, 6 kegiatan
3. Puskesmas : 1 Program, 2 kegiatan
4. Labkesda : 3 Program, 3 kegiatan
5. IPF : 1 Program, 3 kegiatan
Skala pengukuran yang digunakan adalah skala likert, dengan interval sebagai
berikut :
> 91 % : sangat tinggi
76% s.d < 90 % : tinggi
66% s.d < 75% : sedang
51% s.d < 65 % : rendah
< 50% : sangat rendah
LKJIP DINAS KESEHATAN 2018 12
1. Pencapaian Indikator Tujuan
Adapun tujuan yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Kabupaten
Karanganyar yang tertuang dalam dokumen RPJMD Kabupaten Karanganyar 2013-
2018, adalah : Meningkatnya Derajat Kesehatan Masyarakat dengan indikator tujuan
Meningkatnya Usia Harapan Hidup.
Pencapaian tujuan tersebut dapat dilihat dari Gambar 3.1
Gambar 3.1 USIA HARAPAN HIDUP DI KABUPATEN KARANGANYAR
Dari tabel diatas, dapat disimpulkan bahwa Usia Harapan Hidup di Kabupaten
Karanganyar naik dari tahun ke tahun dan melebihi target yang telah ditetapkan di
RPJMD. Capaian kinerja menurun dari Tahun 2017, dikarenakan data yang disajikan
pada Tahun 2018 masih data tahun 2017.
Peningkatan usia harapan hidup sangat erat kaitannya dengan kesejahteraan
masyarakat Kabupaten Karanganyar yang semakin meningkat, dikarenakan UHH
sebagai salah satu penentu dari indikator IPM (Indeks Pembangunan Manusia).
2014 2015 2016 2017 2018
72.25 72.3 72.35 72.4 72.45
76.1 77.11 77.11 77.31 77.31
105.3 106.7 106.6 106.8 106.7
UHH
Target Realisasi Capaian kinerja
LKJIP DINAS KESEHATAN 2018 13
2. Pencapaian Indikator Sasaran
a) Sasaran Pertama, Menurunnya angka Kematian Ibu, Bayi dan Balita
Tabel 3.1.
Tabel 3.1 PENCAPAIAN INDIKATOR SASARAN KE SATU
No Indikator
Sasaran Satuan
Tahun 2017 Presentase
Pencapaian
sasaran (%)
Tahun 2018 Presentase
Pencapaian
Sasaran(%)
KET
Target Realisa
si Target
Realis
asi
1.
2.
3.
4.
AKI
AKB
AKABA
Prevalensi Gizi
buruk
per 100.000 KH
per 1.000 KH
per 1.000 KH
%
105
<9,5
<1,09
0,2
72,6
12,66
1,84
0,025
130,86
66,74
31,19
187,5
105
<9,4
<1,09
0,1
42,01
8,15
1
0,03
159,9
115,33
108,25
170
Tercapai
Tercapai
Tercapai
Tercapai
Total capaian 104,07 138,37
Menurut tabel 3.1 di atas, dari 4 indikator yang ditetapkan, semua indikator telah
memenuhi target yang ditetapkan.
Rata-rata pencapaian sasaran naik dari tahun 2017 sebesar 104,07% menjadi 138,37%
pada tahun 2018. Dari pencapaian indikator sasaran I, kinerja Dinas Kesehatan berada
dalam level sangat tinggi.
Trend capaian indikator sasaran 1 dari tahun 2014 – 2018 adalah sebagai berikut :
1. Angka kematian Ibu (AKI)
Trend Angka kematian Ibu dapat dilihat dari gambar 3.1.1 berikut :
Gambar 3.1.1 Gambaran Angka Kematian Ibu di Kabupaten Karanganyar
tahun 2014-2018
TargetRealisasi
Capaian kinerja
020406080
100120140160180
2014 2015 2016 2017 2018
Target 107.1 107 105 105 105
Realisasi 138.48 123.32 77.58 72.6 42.01
Capaian kinerja 77.8 91.7 131.1 135.9 165.0
AKI
LKJIP DINAS KESEHATAN 2018 14
Dari gambar diatas dapat dilihat bahwa angka kematian ibu menunjukkan
penurunan dari tahun ke tahun. Sehingga dalam pencapaian indikator
kinerja naik dari tahun ke tahun.
Grafik 3.1. Target - Realisasi dan Capaian Indikator Kinerja AKI
Tahun 2014-2018
Gambar 3.1.2 Gambaran Angka Kematian Ibu di Jawa Tengah
Tahun 2018
0
20
40
60
80
100
120
140
160
180
2014 2015 2016 2017 2018
AKI
Target Realisasi Capaian kinerja
0.00
20.00
40.00
60.00
80.00
100.00
120.00
140.00
160.00
180.00
KOTA
TEG
AL
SUK
OH
AR
JO
KA
B. M
AG
ELA
NG
KOTA
SU
RA
KA
RTA
KAR
AN
GA
NYA
R
TEG
AL
KEB
UM
EN
KAB
. SEM
AR
AN
G
BA
NJA
RN
EGA
RA
JEP
AR
A
WO
NO
GIR
I
KUD
US
PATI
PEM
ALA
NG
BA
NYU
MA
S
PEK
ALO
NG
AN
WO
NO
SOB
O
PUR
BA
LIN
GG
A
KOTA
SEM
AR
AN
G
CIL
AC
AP
PR
OV
INSI
PUR
WO
REJ
O
KLA
TEN
TEM
AN
GG
UN
G
BR
EBES
REM
BA
NG
BO
YOLA
LI
SRA
GEN
DEM
AK
BLO
RA
KEN
DA
L
KOTA
SA
LATI
GA
KO
TA P
EKA
LON
GA
N
KO
TA
MA
GE
LAN
G
GR
OB
OG
AN
BA
TAN
G
AKI
LKJIP DINAS KESEHATAN 2018 15
Dari tabel 3.1.2 diatas, dapat dilihat bahwa Angka Kematian Ibu (AKI) di
Kabupaten Karanganyar, pada urutan ke 5 di tingkat Provinsi lebih baik
dibanding urutan tahun sebelumnya di peringkat 9 tingkat Provinsi.
Analisis Capaian
Kematian ibu dari tahun 2014 sampai tahun 2018 mengalami penurunan, tetapi
diperlukan kewaspadaan dikarenakan kasus kematian ibu ada penyebab
langsung dan penyebab tidak langsung. Dari 5 kejadian kematian ibu, 3 (60%)
diantaranya disebabkan karena Pre Eklampsi Berat (PEB) sebagai penyebab
langsung.
Penyebab tidak langsung kejadian kematian Ibu adalah
1) 4 terlalu yaitu terlalu muda (<20 tahun), terlalu tua (>35 tahun), terlalu banyak
dan terlalu sering.
Di Kabupaten Karanganyar, 3 kasus kematian yang terjadi pada tahun 2017
dan 2018 adalah kematian pada usia usia 36 tahun,37 tahun, 39 tahun dan
41 tahun
2) mobilitas penduduk yaitu banyak ibu hamil yang tinggal di perantauan yang
mengakibatkan sulitnya pemantauan pada ibu hamil diluar wilayah
Karanganyar.
Upaya rencana tindak lanjut untuk menurunkan kematian ibu adalah dengan:
1) Peningkatan kualitas kesehatan ibu hamil yaitu peningkatan mutu pelayanan
ANC sesuai standar dan implementasi P4K dengan meningkatkan
kompetensi tenaga kesehatan, meningkatkan ketersediaan sarana dan
prasarana termasuk obat, vaksin, alat kesehatan serta peningkatan
pengetahuan dan peran keluarga , masyarakat melalui kelas ibu hamil, dan
pemanfaatan buku KIA
2) Peningkatan kualitas pelayanan ibu bersalin dan nifas yaitu mendorong
persalinan difasyankes dengan peningkatan kompetensi tenaga kesehatan,
memastikan ketersiadaan obat, sarana dan prasarana sesuai standar,
3) Pencegahan dan penaganan komplikasi obstetri yaitu peningkatan
kompetensi tenaga kesehatan, pemenuhan sarana prasarana alkes di PKD,
puskesmas dan RS, pengembangan sistem rujukan yang terpadu dan efektif
di kabupaten maupun lintas kabupaten, serta peningkatan pengetahuan dan
peran keluarga, masyarakat melalui implementasi P4K.
LKJIP DINAS KESEHATAN 2018 16
2. Angka Kematian Bayi (AKB)
Trend Angka kematian Bayi (AKB) dapat dilihat dari gambar 3.2.1 berikut:
Gambar 3.2.1 Gambaran Angka Kematian Bayi di Kabupaten Karanganyar
tahun 2014-2018
Dari gambar di atas dilihat bahwa angka kematian bayi masih fluktuatif di
Kabupaten karanganyar, dengan capaian indikator kinerja naik 3 tahun
terakhir.
Grafik 3.2 Target - Realisasi dan Capaian Indikator Kinerja AKB
Tahun 2014-2018
2014 2015 2016 2017 2018
9.5 9.6 9.5 9.5 9.4
10.5 12.8 13.96 12.41 8.15
89.5
66.753.1
69.4
113.3
AKB
Target Realisasi Capaian
89.5
66.7
53.1
69.4
113.3
0
20
40
60
80
100
120
2014 2015 2016 2017 2018
AKB
Target Realisasi Capaian
LKJIP DINAS KESEHATAN 2018 17
Gambar 3.2.2 Gambaran Angka Kematian Bayi (AKB) di Jawa Tengah
Tahun 2018
Dari Gambar 3.4 di atas, dapat dilihat bahwa dibanding capaian Provinsi Jawa
Tengah, AKB di Kabupaten Karanganyar masih di bawah AKB provinsi Jawa Tengah
dengan urutan 18 dari 36 Kabupaten/Kota di Jawa Tengah lebih baik dari tahun 2017,
dimana Karanganyar ada pada peringkat 29 dari 36 Kabupaten / Kota di Jawa
Tengah.
Analisis Capaian
Kejadian kematian bayi belum mencapai target sampai tahun 2017, tetapi ada
penurunan kematian bayi pada tahun 2018 yaitu 8.15 dari target 9/1000 Kelahiran
Hidup. Penyebab kematian terbanyak karena bayi lahir dengan berat badan sangat
rendah (BBSR) dan berat bayi lahir rendah (BBLR) dan juga kelainan bawaan.
Kematian neonatal ini sangat dipengaruhi kesehatan ibu masa hamil, proses
persalinan dan pelayanan masa neonatal serta upaya penanganan pada ibu dan bayi
yang mengalami komplikasi baik ditingkat fasilitas pelayanan kesehatan dasar yang
belum sesuai standar sampai ditingkat rujukan.
0.02.04.06.08.0
10.012.014.016.018.0
KOTA
SU
RA
KA
RTA
CIL
AC
AP
JEP
AR
A
SUK
OH
AR
JO
DEM
AK
KA
B. M
AG
ELA
NG
PEM
ALA
NG
KO
TA S
EMA
RA
NG
TEG
AL
KEB
UM
EN
KAB
. SEM
AR
AN
G
PEKA
LON
GA
N
PUR
BA
LIN
GG
A
KUD
US
KOTA
TEG
AL
KOTA
SA
LATI
GA
BA
NYU
MA
S
KAR
AN
GA
NYA
R
WO
NO
SOB
O
PRO
VIN
SI
BO
YOLA
LI
KEN
DA
L
PU
RW
OR
EJO
WO
NO
GIR
I
BR
EBES
PATI
SRA
GEN
KLA
TEN
KOTA
…
BA
TAN
G
TEM
AN
GG
UN
G
KOTA
MA
GEL
AN
G
BLO
RA
GR
OB
OG
AN
BA
NJA
RN
EGA
RA
REM
BA
NG
AKB
LKJIP DINAS KESEHATAN 2018 18
3. Angka Kematian Balita (AKABA)
Gambar 3.3.1 Gambaran Angka Kematian Balita (AKABA) di Kabupaten Karanganyar
tahun 2014-2018
Dari gambar di atas dilihat bahwa angka kematian balita masih fluktuatif di
Kabupaten Karanganyar, dengan pencapaian indikator kinerja cenderung
meningkat dalam 3 tahun terakhir. Perkembangan Target, realisasi dan capaian
indikator kinerja AKABA dalam 5 Tahun terakhir dapat dilihat dari grafik 3.3
dibawah.
Grafik 3.3 Target - Realisasi dan Capaian Indikator Kinerja AKABA
Tahun 2014-2018
0
20
40
60
80
100
120
1 2 3 4 5
Target 1.13 1.11 1.1 1.09 1.09
Relisasi 1.31 1.77 2.17 1.84 1
Capaian Kinerja 84.1 40.5 2.7 31.2 108.3
Axi
s Ti
tle
AKABA
84.1
40.5
2.7
31.2
108.3
0
20
40
60
80
100
120
1 2 3 4 5
AKABA
Target Relisasi Capaian Kinerja
LKJIP DINAS KESEHATAN 2018 19
Gambar 3.3.2 Gambaran Angka Kematian Balita (AKABA) di Jawa Tengah
Tahun 2018
Dari Gambar 3.3.2 di atas, dapat dilihat bahwa dibanding capaian Provinsi Jawa
Tengah, AKABA di Kabupaten Karanganyar masih di bawah AKABA provinsi Jawa
Tengah dengan urutan 17 dari 36 Kabupaten/Kota di Jawa Tengah lebih baik dari
tahun 2017, dimana Karanganyar ada pada peringkat 28 dari 36 Kabupaten / Kota di
Jawa Tengah.
Analisis Capaian
Kejadian kemtian balita mengalami penururan menjadi 1/1000 kelahiran hidup.
Adapun penyebab kematian pada balita terdiri dari kelainan bawaan, kanker, infeksi,
dan kecelakaan. Selain itu faktor lain yang menyebabkan kematian balita adalah
pelayanan yang belum sesuai standar.
0.002.004.006.008.00
10.0012.0014.0016.0018.00
KOTA
SU
RA
KA
RTA
CIL
AC
AP
JEP
AR
A
PEM
ALA
NG
DEM
AK
KAB
. MA
GEL
AN
G
TEG
AL
SUK
OH
AR
JO
KOTA
SEM
AR
AN
G
KEB
UM
EN
PEKA
LON
GA
N
KAB
. SEM
AR
AN
G
KUD
US
KOTA
TEG
AL
WO
NO
SOB
O
BA
NYU
MA
S
KAR
AN
GA
NYA
R
PUR
BA
LIN
GG
A
PRO
VIN
SI
KOTA
SA
LATI
GA
KEN
DA
L
BO
YOLA
LI
PUR
WO
REJ
O
WO
NO
GIR
I
PATI
BR
EBES
SRA
GEN
KLA
TEN
BA
TAN
G
KOTA
PEK
ALO
NG
AN
TEM
AN
GG
UN
G
BLO
RA
KOTA
MA
GEL
AN
G
GR
OB
OG
AN
BA
NJA
RN
EGA
RA
AKABA
LKJIP DINAS KESEHATAN 2018 20
4. Prevalensi Gizi Buruk
Gambar 3.1.4 Gambaran Prevalensi Gizi Buruk di Kabupaten Karanganyar
tahun 2014-2018
Dari gambar di atas dilihat bahwa kasus gizi buruk mengalami kenaikan dibanding tahun
sebelumnya walaupun itu masih di bawah batas minimal yang ditetapkan.
Dari data diatas, dapat disimpulkan bahwa Dinas Kesehatan telah berhasil mencapai
target sasaran yang telah ditetapkan sebagai Indikator Kinerja Utama (IKU), yang
merupakan perjanjian kinerja Kepala Dinas Kesehatan dan Bupati Karanganyar.
Analisi Capaian
Angka kejadian gizi buruk masih dibawah target yang telah ditetapkan. Akan tetapi
pencapaian target ini dibawah tahun 2017. Hal ini ditandai dengan keberhasilan dalam
surveilens gizi dalam penemuan kasus baru yang ditandai dengan deteksi dini pada
pertumbuhan balita. Secara jumlah terjadi peningkatan dibanding tahun lalu, pada tahun
2018 ada 21 kasus gizi buruk dengan pembagian 5 kasus adalah kasus lama dengan
penyakit penyerta pada tahun 2017 yang belum naik status gizinya, dan 16 adalah kasus
baru.
1 2 3 4 5
0.5 0.4 0.3 0.2 0.1
0.042 0.041 0.04 0.025 0.03
191.6 189.8 186.7 187.5170.0
PREVALENSI GIZI BURUK
Target Relisasi Capaian Kinerja
LKJIP DINAS KESEHATAN 2018 21
b) Sasaran Kedua : Meningkatnya Akses Air Bersih dan Sanitasi
Tabel 3.2 PENCAPAIAN INDIKATOR SASARAN KE DUA
No Indikator
Sasaran Satuan
Tahun 2017 Presentase
Pencapaian
sasaran (%)
Tahun 2018 Presentase
Pencapaian
Sasaran(%)
KET
Target Realisas
i Target Realisasi
1.
2.
Akses air bersih
Akses sanitasi
%
%
75
83
91,13
100
121,5
120,5
80
90
93,89
100
117,4
111,1
Tercapai
Tercapai
Total capaian 121 114,25
Menurut tabel 3.2 di atas, dari 2 indikator yang ditetapkan, semuanya telah
mencapai target yang ditetapkan, dengan kategori sangat tinggi. Penurunan persentase
pencapaian sasaran dikarenakan target yang meningkat tidak sebanding dengan
kenaikan realisasi indikator
Gambaran capaian penduduk yang akses air bersih di kabupaten Karanganyar,
dapat dilihat dari Gambar 3.2.1. dibawah
Gambar 3.2.1
AKSES AIR BERSIH DI KABUPATEN KARANGANYAR
TAHUN 2014-2018
Dari gambar 3.2.1 diatas, dapat dilihat bahwa persentase penduduk yang akses
air bersih dari tahun ke tahun meningkat.
Persentase penduduk yang mengakses air bersih meningkat dari tahun ke tahun. Air
bersih yang ada di Kabupaten Karanganyar, terbagi menjadi :
6070 75 75 80
87.76 84.7 90.33 91.13 93.89
146.3121.0 120.4 121.5 117.4
0.0
50.0
100.0
150.0
200.0
0
20
40
60
80
100
2014 2015 2016 2017 2018
AKSES AIR BERSIH
Target Realisasi Capaian
LKJIP DINAS KESEHATAN 2018 22
Tabel 3.3
DATA PENDUDUK AKSES AIR BERSIH DI KABUPATEN KARANGANYAR
TAHUN 2018
No Jenis Sumber Air Bersih Jumlah Pengguna % penggunaan
1 Sumur Gali Terlindung 167.555 18,4
2 Sumur Gali dengan Pompa 93. 075 10,22
3 Sumur Bor dengan Pompa 31.615 3,47
4 Sumur Artesis 148.758 16,3
5 Mata Air terlindung 124.631 13,69
6 PDAM 165.480 18,18
7 Perpipaan Non PDAM 367.396 40,36
Total 846.938 93,04
Sumber : Bidang Kesmas Dinkes Kab. Karanganyar 2018
Gambaran capaian penduduk yang akses air bersih di kabupaten Karanganyar,
dapat dilihat dari Gambar 3.2.2. dibawah
Gambar 3.2.2 AKSES SANITASI DI KABUPATEN KARANGANYAR
TAHUN 2014-2018
Dari gambar 3.5 diatas, dapat dilihat bahwa persentase penduduk yang akses
sanitasi meningkat dari tahun ke tahun. Pada tahun 2017, Kabupaten
Karanganyar telah menjadi Kabupaten ODF (Kabupaten yang semua
penduduknya telah dapat melaksanakan Stop Buang Air Besar Sembarangan)
6065
70
839088.8
94.8 97.66 100 100148.0 145.8139.5
120.5111.1
0.0
20.0
40.0
60.0
80.0
100.0
120.0
140.0
160.0
0
20
40
60
80
100
120
2014 2015 2016 2017 2018
Target Realisasi Capaian
LKJIP DINAS KESEHATAN 2018 23
Meskipun demikian, dalam rangka mengurangi penyakit berbasis lingkungan,
Pemerintah Daerah dalam hal ini Dinas Kesehatan melanjutkan program sanitasi
berkelanjutan (5 pilar), yaitu :
1. Stop Buang Air Bersih Sembarangan (2017)
2. Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS)
3. Pengelolaan Air Minum Rumah Tangga (PAM-RT)
4. Pengelolaan Sampah Rumah Tangga
5. Pengelolaan Air Limbah Rumah Tangga
6. Cakupan penduduk akses sanitasi sudah 100%, hal ini dimaknai bahwa cakupan
sanitasi khususnya pilar 1 (jamban sehat) sudah 100%. Dalam hal sanitasi, selain
jamban sehat, masih ada 4 pilar yang lain harus diwujudkan agar penyakit
berbasis lingkungan dapat diminimalkan. Berikut data capaian STBM s.d pilar ke
5 Kabupaten Karanganyar
Tabel 3.4 DATA CAPAIAN STBM 5 PILAR DI KABUPATEN KARANGANYAR
TAHUN 2018
KECAMATAN Jml
Dusun
Jml KK % KK CTPS
% KK Mengelola Air Minum
dengan aman
% KK mengelola Makanan dg aman
% KK mengelola
sampah
% KK mengelola
limbah dengan aman
COLOMADU 64 19172 43,57 90,04 79,91 68,98 46,42
GONDANGREJO 78 22335 57,75 80,88 69,68 66,87 51,02
JATEN 46 23416 55,27 71,65 71,63 66,33 63,04
JATIPURO 88 10863 46,06 53,22 70,4 43,15 40,5
JATIYOSO 88 11919 14,28 62,14 52,19 70,33 15,3
JENAWI 34 7748 48,22 57,86 57,86 63,41 95,56
JUMANTONO 67 14395 74,94 96,19 61,24 71,98 37,64
JUMAPOLO 102 13535 52,69 86,31 62,76 64,3 32,19
KARANGANYAR 54 24097 48,05 95,23 56,43 73,9 42,42
KARANGPANDAN 67 12951 64,77 94,12 57,75 81,77 52,94
KEBAKKRAMAT 61 18346 47,41 71,24 71,24 56,72 59,22
KERJO 68 11447 54,61 80,74 82,47 68,28 67,66
MATESIH 78 11197 97,28 74,56 74,56 82,83 48,75
MOJOGEDANG 83 19712 60,27 87,1 78,08 66,71 58,97
NGARGOYOSO 50 10465 67,66 85,04 50,64 63,82 51,34
TASIKMADU 59 18231 37,25 80,57 95,55 38,75 48,09
KABUPATEN 1126 264555 53,92 79,76 68,8 65,21 49,77
Sumber : Bidang Kesmas Dinkes Kab. Karanganyar 2018
LKJIP DINAS KESEHATAN 2018 24
B. REALISASI ANGGARAN
B.1. Program/Kegiatan Yang Menunjang Keberhasilan ataupun Kegagalan
Pencapaian Sasaran Strategis
Rincian program untuk membiayai Sasaran 1 dapat dilihat dari Tabel 3.5 di bawah.
Tabel 3.5
Program Kerja untuk Mencapai Sasaran I
No PROGRAM KEUANGAN % Fisik
ANGGARAN (Rp.)
REALISASI (Rp)
%
1 Program Obat dan
Perbekalan Kesehatan
4.337.620.000 4.280.185.984 98,7 100
2 Program Upaya
Kesehatan Masyarakat
21.200.513.000 20.378.453.982 96 100
3
Program Perbaikan Gizi
Masyarakat
5.138.240.000 5.138.240.000 100 100
4 Program Pencegahan
dan Penanggulangan
Penyakit Menular
650.000.000 613.271.800 94,3 100
5 Program Standarisasi
Pelayanan Kesehatan
2.024.000.000 1.905.007.141 94 100
6 Program Pelayanan
Kesehatan Penduduk
Miskin
9.000.000.000 8.752.685.805 97,3 100
7 Program Pengadaan,
Peningkatan dan
Perbaikan Sarana dan
Prasarana
Puskesmas/Puskesmas
Pembantu dan
Jaringannya
27.893.519.000 19.424.831.243 69,6 83
8 Program Peningkatan
Keselamatan Ibu
Melahirkan dan Anak
245.150.000 242.534.900 98,9 100
9 Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Anak Balita
50.000.000 46.400.800 92,8 100
JUMLAH 70.539.042.000 60.781.611.655 86,2 98,1
LKJIP DINAS KESEHATAN 2018 25
Dari anggaran yang dialokasikan untuk memenuhi sasaran yang telah ditetapkan, selisih
anggaran dan realisasi sebesar Rp. 9.757.430.345,- . Dari jumlah tersebut,
Rp.5.101.385.345,- (7,2%) sebagai efisiensi anggaran, dan sisanya sebesar
Rp.4.656.045.000,- (6,6%) merupakan anggaran Pembangunan Puskesmas Jaten II,
yang tidak bisa direalisasikan.
Kebijakan yang sudah dilakukan oleh Dinas Kesehatan adalah penguatan sistem
Monitoring dan Evaluasi yang terpadu yang diformulasikan dalam program GERDU-
SERA (Gerakan Terpadu Sehatkan Rakyat). Gerdu Sera merupakan aplikasi terpadu
yang berisi Pemantauan Wilayah Setempat (PWS) yang dimulai dari tingkat desa,
berjenjang melalui Puskesmas Sampai Dinas Kesehatan.
Aplikasi ini didukung pemberian sarana prasarana dari Pemerintah berupa 212 laptop
yang dibagi ke semua bidan wilayah desa. Hasil yang diharapkan dari program tersebut
adalah perbaikan UHH, AKI, AKB, AKB dan Prevalensi Gizi Buruk.
Implementasi dari program ini terurai dalam Program/Kegiatan
1) Program Obat dan Perbekalan Kesehatan
Dengan kegiatan yang dilakukan meliputi pengadaan obat; pembinaan sarana
produksi, distribusi dan pelayanan kefarmasian serta perbekalan kesehatan;
pemusnahan obat yang kadaluwarsa; operasional manajemen obat di Instalasi
Perbekalan Farmasi (IPF) dan distribusi obat ke 21 Puskesmas
2) Program Upaya Kesehatan Masyarakat
dengan kegiatan yang dilaksanakan adalah :
a) Pembiayaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)
dengan indikator kinerja Seluruh klaim atas tindakan peserta JKN terbayar selama
12 bulan
b) Operasional Manajemen JKN,
dengan indikator kinerja tersusunnya 21 dokumen Rencana Kegiatan bersumber
dana JKN dan kegiatan pendukung program jamkes terlaksana sebanyak 6
kegiatan
c) Pembiayaan Pelayanan Kesehatan Umum,
dengan indikator kinerja kegiatan terlayaninya pasien umum (tidak mempunyai
jaminan) selama 12 bulan
d) Penunjang UPT,
dengan indikator kinerja kegiatan tersedianya dana operasional kegiatan
Puskesmas untuk membayar tenaga honorer sebanyak 46 tenaga honorer, 8
orang tenaga cuci, 8 orang tenaga masak, dan 21 Tenaga Harian Lepas (THL).
e) Jaminan Persalinan,
LKJIP DINAS KESEHATAN 2018 26
Dengan indikator kinerja kegiatan tertanganinya ibu hamil dan ibu bersalin risiko
tinggi yang tidak memiliki jaminan di 21 puskesmas dan rumah sakit selama 12
bulan
f) Bantuan Operasional Kesehatan.
Tersedianya dana operasional untuk membiayai kegiatan promotive dan preventif
utamanya di 21 Puskesmas.
3) Program Perbaikan Gizi Masyarakat dilakukan melalui kegiatan
a) sistem kewaspadaan pangan dan gizi dengan melaksanakan surveilens gizi
masyarakat sehingga dapat mendeteksi kasus gizi kurang
b) pembinaan kader posyandu yang dilakukan dengan kegiatan peningkatan
kapasitas kader dan pemberian jasa tenaga kader
c) upaya perbaikan gizi masyarakat dengan gerakan pola makan gizi seimbang
untuk Masyarakat serta pelaksanaan kelas Calon pengantin dengan tema 1000
Hari Pertama Kehidupan (HPK) & pencegahan stunting
d) penanganan balita gizi kurang yaitu dengan kunjungan kasus gizi buruk,
pemberian PMT, monitoring dan pendampingan kasus, peningkatan kompetensi
tenaga kesehatan dan pemenuhan sarana untuk peningkatan mutu pelayanan.
4) Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular dengan kegiatan yang
dilakukan antara lain
a) Pemeriksaan ibu hamil untuk tes HIV, Hbs-Ag dan Sipilis yang dipadukan dengan
pemeriksaan antenatal pada tribulan pertama.
b) kegiatan peningkatan imunisasi dasar dan lanjutan.
5) Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan dengan Kegiatan Pembinaan ke fasilitas
pelayanan dasar dan rujukan serta akreditasi Puskesmas dalam rangka peningkatan
pelayanan mutu pelayanan kesehatan
6) Program Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin, dengan kegiatan yang
dilaksanakan adalah Jamkesda untuk membiayai masyarakat miskin
7) Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak dengan kegiatan
a) peningkatan kesehatan ibu dan anak,
Peningkatan pelayanan kesehatan pada ibu maternal mulai dari masa kehamilan
melalui peningkatan kualitas ANC terpadu, deteksi dini resiko pada ibu hamil,
sehingga menurunkan kejadian persalinan prematur, penanganan pada ibu hamil
beresiko dan pelayanan persalinan sesuai standar
Peningkatan pelayanan pada bayi khususnya pelayanan kesehatan pada neonatal
melalui kunjungan rumah neonatal, kunjungan bayi, pelayanan stimulasi deteksi
intervensi dini tumbuh kembang (SDIDTK) serta pelayanan neonatal komplikasi
yang sesuai standar.
LKJIP DINAS KESEHATAN 2018 27
b) Penguatan Keluarga Berencana yang salah satu fungsinya menurunkan kematian
karena 4T (4 terlalu)
Peningkatan pelayanan kesehatan usia reproduktif yaitu pencegahan kehamilan
tidak diinginkan dengan pendewasaan usia nikah, pelayanan terpadu kesehatan
reproduksi bagi calon pengantin serta penguatan KB pasca persalinan dan
pemakaian KB MKJP
c) penguatan kesehatan remaja.
Yang dilakukan melalui penyuluhan dan pencanangan gerakan minum PIL
SYANTIK (tablet tambah darah) setiap hari jumat bagi remaja putri dilingkungan
sekolah di SMP/MTs dan SMA / MA dalam kegiatan perbaikan gizi institusi
8) Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Balita sebagai upaya untuk
menanggulangi gizi buruk.
Pelayanan kesehatan pada balita dilakukan dengan pelayanan stimulasi deteksi
intervensi dini tumbuh kembang (SDIDTK) yang sesuai standar, perbaikan pola asah,
asih, asuh pada anak balita, pemantauan tumbuh kembang pada balita secara teratur
serta peningkatan 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) sehingga bayi yang dilahirkan
berasal dari ibu yang sehat, pendampingan pada kasus balita dengan resiko tinggi
atau penyakit baik oleh tenaga kesehatan juga oleh kader dan masyarakat
9) Program Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan Prasarana
Puskesmas/Puskesmas Pembantu dan Jaringannya
Untuk mendukung tercapainya sasaran ke 2, program kerja yang dilaksanakan adalah
Tabel 3.6 Program Kerja untuk Mencapai Sasaran II
No PROGRAM KEUANGAN % Fisik
ANGGARAN (Rp.)
REALISASI (Rp)
%
1 Program
Pengembangan
Lingkungan Sehat
650.000.000 582.690.000 89 100
2 Program Standarisasi
Pelayanan Kesehatan
156.885.000 147.916.821 94,3 100
3 Program Pengawasan
dan Pengendalian
Kesehatan Makanan
50.000.000 49.220.000 98,9 100
Total 856.885.000 779.826.821 91 100
Dari anggaran yang dialokasikan untuk memenuhi sasaran yang telah ditetapkan, selisih
anggaran dan realisasi sebesar Rp. 77.058.275 sebagai efisiensi anggaran.
LKJIP DINAS KESEHATAN 2018 28
Hal yang mendasari tercapainya pemenuhan kebutuhan air bersih dan sanitasi adalah
tersedia kebijakan daerah yang mengatur pelibatan peran dan fungsi dari segenap
elemen masyarakat termasuk sektor swasta dalam penguatan STBM.
Beberapa kegiatan yang dilakukan adalah :
1. Penguatan STBM pada sasaran strategis desa berupa pembinaan, monitoring,
evaluasi yang dilakukan secara periodik dan kontinyu.
2. Kegiatan lain yang dilakukan adalah updating data sanitasi di Kabupaten
Karanganyar yang telah akses sanitasi (jamban sehat) by name by address.
3. Selain itu dilakukan juga pelayanan Laboratorium Kesehatan Daerah (labkesda)
dalam rangka pemeriksaaan kualitas air di wilayah Kabupaten Karanganyar.
4. Untuk meningkatkan kualitas pelayanan, labkesda sebagai salah satu UPT Dinas
Kesehatan telah menganggarkan kegiatan Akreditasi Labkesda melalui Dana
Alokasi Khusus Non Fisik Bidang Kesehatan (Program Upaya Kesehatan
Masyarakat).
Beberapa aplikasi juga digunakan untuk menunjang validitas data kesehatan
lingkungan yaitu STBM smart dan melalui portal STBM yang langsung dapat diakses
Kemenkes melalui alamat monev.stbm.kemkes.go.id. Sedangkan untuk memantau
kinerja petugas, melalui smart STBM sanitarian.
Dalam hal pencatatan dan pelaporan STBM, Karanganyar mendapatkan
penghargaan dalam rangka Smart Sanitasi Award Akkopsi 2018 dengan kategori
Kelengkapan National Water Supply and Sanitation Informasion Services (NAWASIS)
Peringkat II
B.2 Program/Kegiatan Yang Dilaksanakan Dinas Kesehatan-Puskesmas dan RSUD
A. DINAS KESEHATAN
NO NAMA KEGIATAN ANGGARAN
(Rp.)
REALISASI
(Rp.) % Keu %Fisik
I Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
1 Penyediaan jasa surat menyurat 12.500.000 12.500.000 100,0 100
2 Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik
770.000.000 599.872.175 77,9 100
3 Penyediaan jasa kebersihan kantor
200.000.000 88.972.000 44,5 100
4 Penyediaan alat tulis kantor 20.000.000 19.974.500 99,9 100
LKJIP DINAS KESEHATAN 2018 29
5 Penyediaan barang cetakan dan penggandaan
37.500.000 37.459.500 99,9 100
6 Penyediaan makanan dan minuman
50.000.000 50.000.000 100,0 100
7 Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke luar daerah
70.000.000 69.090.612 98,7 100
8 Penyediaan jasa keamanan kantor
60.000.000 59.074.500 98,5 100
II Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
9 Pengadaan perlengkapan gedung kantor
16.000.000 16.000.000 100,0 100
10 Pengadaan mebeleur 105.500.000 104.422.500 99,0 100
11 Pemeliharaan rutin / berkala gedung kantor
50.000.000 50.000.000 100,0 100
12 Pemeliharaan rutin / berkala kendaraan dinas/operasional
75.000.000 73.059.100 97,4 100
13 Pemeliharaan rutin / berkala mebeleur
10.000.000 10.000.000 100,0 100
14 Pengadaan Ambulance 3.745.000.000 3.635.800.000 97,1 100
15 Pengadaan computer 1.500.000.000 1.463.246.400 97,5 100
III Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
16 Pendidikan dan pelatihan formal 15.000.000 14.320.000 95,5 100
17 Pembinaan dan Pengawasan Organisasi Profesi
25.000.000 25.000.000 100,0 100
IV Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan
18 Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja SKPD
45.000.000 40.182.000 89,3 100
19 Penyusunan laporan pengelolaan keuangan SKPD
291.600.000 289.875.000 99,4 100
20 Pengelolaan barang milik daerah
150.400.000 144.400.000 96,0 100
V Program Obat dan Perbekalan Kesehatan
21 Pengadaan obat dan perbekalan kesehatan
4.047.374.000 3.996.545.073 98,7 100
22 Pengadaan obat, perbekalan pelengkap untuk pelayanan kesehatan
100.000.000 98.059.500 98,1 100
23 Pengadaan bahan habis pakai laboratorium
50.000.000 47.980.000 96,0 100
24 Pemusnahan obat 5.000.000 5.000.000 100,0 100
25 Pembinaan sarana produksi, distribusi dan pelayanan
30.000.000 29.250.000 97,5 100
LKJIP DINAS KESEHATAN 2018 30
kefarmasian serta perbekalan kesehatan
26 Manajemen pengelolaan obat dan perbekalan kesehatan
50.000.000 50.000.000 100,0 100
27 Distribusi obat dan E-logistik 55.246.000 53.351.411 96,6 100
VI Program Upaya Kesehatan Masyarakat
28 Operasional manajemen pengelolaan Jaminan Kesehatan Nasional
162.500.000 161.330.000 99,3 100
29 Pembiayaan Jaminan Kesehatan Nasional
3.000.000.000 2.787.726.687 92,9 100
30 Pembiayaan pelayanan kesehatan umum
2.200.000.000 1.957.947.680 89,0 100
31 Penunjang UPT 1.084.150.000 1.056.700.000 97,5 100
32 Penyempurnaan gedung balai penyehatan penyakit akibat dampak rokok
180.000.000 175.842.000 97,7 100
33 Bantuan Operasional Kesehatan
783.138.000 766.969.015 97,9 100
34 Jaminan persalinan 2.556.702.000 2.240.297.600 87,6 100
35
Pembinaan dan pengawasan pelayanan kesehatan tradisional dan tenaga kesehatan tradisional
50.000.000 50.000.000 100,0 100
VII Program Pengembangan Obat Asli Indonesia
36
Operasional untuk kegiatan pada Pusat Pengolahan Pasca Panen Tanaman Obat (P4TO) Kabupaten Karanganyar
30.000.000 30.000.000 100,0 100
VIII Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat
37 Gerakan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
20.000.000 20.000.000 100,0 100
IX Program Perbaikan Gizi Masyarakat
100
38 Sistem kewaspadaan pangan dan gizi
15.000.000 15.000.000 100,0 100
39 Pembinaan kader posyandu 5.123.240.000 5.123.240.000 100,0 100
X Program Pengembangan Lingkungan Sehat
40 Penyediaan sanitasi dasar 500.000.000 433.710.000 86,7 100
41 Pelayanan laboratorium kesehatan
100.000.000 98.980.000 99,0 100
42 Verifikasi data sanitasi menyeluruh
50.000.000 50.000.000 100,0 100
LKJIP DINAS KESEHATAN 2018 31
XI Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular
43 Penanggulangan penyakit menular (Fogging)
50.000.000 41.914.600 83,8 100
44 Pencegahan dan pengendalian penyakit menular langsung
250.000.000 244.106.000 97,6 100
45 Penanggulangan penyakit tidak menular untuk gangguan jiwa
50.000.000 49.983.200 99,97 100
46 Penanggulangan KLB menular 50.000.000 34.970.000 69,9 100
47 Pengamatan dan pencegahan penyakit
100.000.000 95.743.000 95,7 100
48 Peningkatan cakupan imunisasi dasar dan lanjutan
150.000.000 146.555.000 97,7 100
XII Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan
49 Operasional Public Safety Center (PSC)
275.000.000 274.346.586 99,8 100
50 Pengembangan sistem informasi kesehatan
154.760.000 109.544.600 70,8 100
51 Penyusunan angka kredit 10.000.000 10.000.000 100,0 100
52 Upaya peningkatan pelayanan kesehatan rujukan
75.000.000 70.725.000 94,3 100
53 Upaya peningkatan pelayanan kesehatan dasar
50.000.000 47.622.000 95,2 100
54 Akreditasi puskesmas (DAK) 1.624.000.000 1.512.313.555 93,1 100
55 Akreditasi laboratorium kesehatan (DAK)
156.885.000 147.916.821 94,3 100
XIII Program Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin
56 Pembiayaan jaminan kesehatan daerah
9.000.000.000 8.752.685.805 97,3 100
XIV
Program Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan Prasarana Puskesmas/Puskesmas Pembantu dan Jaringannya
57 Pembangunan Puskesmas Colomadu II
399.906.000 399.905.825 99,99996 100
58 Pembangunan Puskesmas Rawat Inap di Colomadu
179.370.000 179.369.077 100,0 100
59 Sewa Tanah Puskesmas Colomadu II
30.000.000 27.600.000 92,0 100
60 Penyempurnaan Pembangunan Gedung Puskesmas Mojogedang I
200.000.000 192.810.000 96,4 100
61 Rehabilitasi Sedang/Berat Puskesmas Pembantu Jaten II
190.000.000 187.715.000 98,8 100
62 Pengadaan Alat Kesehatan 916.600.000 910.841.930 99,4 100
63 Penyempurnaan / pembangunan instalasi
2.107.000.000 2.026.437.000 96,2 100
LKJIP DINAS KESEHATAN 2018 32
pengolahan air limbah puskesmas
64 Pembangunan puskesmas Tawangmangu tahap II
1.200.000.000 913.496.000 76,1 100
65 Pembangunan puskesmas Jatipuro tahap II
1.500.000.000 1.208.981.000 80,6 100
66 Pembangunan puskesmas Karanganyar
4.663.627.000 2.499.186.200 53,6 100
67 Rehabilitasi Puskesmas Kebakkramat II
158.971.000 157.784.000 99,3 100
68 Rehab puskesmas pembantu Karang Karangpandan
1.000.000.000 861.308.000 86,1 100
69 Rehab puskesmas pembantu Karangpandan
1.000.000.000 791.060.819 79,1 100
70 Rehab puskesmas pembantu Kadipiro Jumapolo
965.000.000 850.243.000 88,1 100
71 Rehab puskesmas pembantu Karangbangun Jumapolo
200.000.000 198.238.000 99,1 100
72 Rehab puskesmas pembantu Kalijirak Tasikmadu
200.000.000 198.850.000 99,4 100
73 Rehab puskesmas pembantu Gantiwarno Matesih
200.000.000 198.343.000 99,2 100
74 Rehab puskesmas pembantu Girilayu Matesih
200.000.000 197.238.000 98,6 100
75 Rehab puskesmas pembantu Kaliboto Mojogedang I
200.000.000 198.900.000 99,5 100
76 Rehab puskesmas pembantu Pendem Mojogedang I
200.000.000 198.825.000 99,4 100
77 Rehab puskesmas pembantu Gebyog Mojogedang II
200.000.000 199.000.000 99,5 100
78 Rehab puskesmas pembantu Kedungjeruk Mojogedang II
200.000.000 199.400.000 99,7 100
79 Rehab puskesmas pembantu Banjarharjo Kebakkramat II
200.000.000 199.285.000 99,6 100
80 Rehab puskesmas pembantu Jaten
200.000.000 198.960.000 99,5 100
81 Rehab puskesmas pembantu Suruh Kalang Jaten
200.000.000 198.879.000 99,4 100
82 Rehab puskesmas pembantu Plosorejo Kerjo
200.000.000 199.500.000 99,8 100
83 Rehab puskesmas pembantu Ngepungsari Jatipuro
200.000.000 198.800.000 99,4 100
84 Rehab puskesmas pembantu Gemantar Jumantono
200.000.000 198.390.000 99,2 100
85 Rehab puskesmas pembantu Jatikuwung Gondangrejo
140.000.000 140.000.000 100,0 100
86 Pengawasan rehab puskesmas pembantu paket I
45.000.000 44.771.000 99,5 100
87 Pengawasan rehab puskesmas pembantu paket II
45.000.000 44.500.000 98,9 100
88 Pengawasan rehab puskesmas pembantu paket III
45.000.000 44.568.000 99,0 100
89 Pembangunan puskesmas Jaten II
4.656.045.000 - - 0
LKJIP DINAS KESEHATAN 2018 33
90 Pengadaan alat kesehatan dan perbekalan kesehatan rumah tangga
2.000.000.000 1.880.312.466 94,0 100
91 Pembangunan / renovasi puskesmas Jumapolo tahap 2
1.570.000.000 1.328.232.926 84,6 100
92 Pembangunan / renovasi puskesmas Jenawi tahap 2
2.067.000.000 1.938.101.000 93,8 100
93 Fasilitasi Pengelola Limbah medis
15.000.000 15.000.000 100,0 100
XV Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Anak Balita
-
94 Penanggulangan balita kurang gizi
50.000.000 46.400.800 92,8 100
XVI Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Lansia
95 Peningkatan manajemen kesehatan lansia
25.000.000 24.900.000 99,6 100
XVII Program Pengawasan dan Pengendalian Kesehatan Makanan
96
Pemeliharaan dan pengawasan kualitas lingkungan Tempat Pengelolaan Makanan dan Minuman (TPM)
50.000.000 49.220.000 98,4 100
XVII Program Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan dan Anak
97 Peningkatan pelayanan keluarga berencana
25.400.000 25.400.000 100,0 100
98 Peningkatan usaha kesehatan remaja
22.450.000 22.225.000 99,0 100
99 Peningkatan pelayanan kesehatan reproduksi remaja
50.300.000 50.300.000 100,0 100
100 Kesehatan ibu dan anak 147.000.000 144.609.900 98,4 100
Jumlah 67.700.164.000 57.377.490.363 84,8 99
B. RSUD Kab. Karanganyar
I Program Peningkatan Sarana
dan Prasarana Aparatur
1 Pembangunan/Penataan
Tempat Parkir
100.000.000 98.800.000 98,8 100
II Program standarisasi
Pelayanan Kesehatan
2 Akreditasi Rumah Sakit 560.000.000 0 0 100
III Program Upaya Kesehatan
Masyarakat
3 Pelayanan Kesehatan RSUD
BLUD
97.049.882.000 91.246.578.901 94,02 100
LKJIP DINAS KESEHATAN 2018 34
IV Program Pengadaan,
peningkatan sarana dan
prasarana rumah sakit/rumah
sakit jiwa/rumah sakit paru-
paru/rumah sakit mata
4 Pengadaan Alat Kesehatan
RSUD Karanganyar
6.459.237.000 6.047.064.645 93,62 100
5 Pengadaan Alat -alat Kesehatan
Rumah Sakit
4.333.000.000 4.210.136.000 97,16 100
6 Pembangunan Foodcourt
Gedung Rawat Inap RSUD
Karanganyar
200.000.000 198.000.000 99,4 100
Total 108.702.119.00
0
101.801.379.546 93,7 100
A. PUSKESMAS
III Program Upaya Kesehatan
Masyarakat ANGGARAN REALISASI %
%
fisik
1 BOK Puskesmas 11.414.023.000 11.407.483.000 99,9 100
2 JKN Puskesmas 42.049.329.000 31.069.675.878 73,9 100
Total 53.463.352.000 42.477.158.878 79 100
Dari semua program dan kegiatan yang dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan,
Puskesmas dan Rumah Sakit hampir semua dapat dilaksanakan dengan baik, dengan
realisasi keuangan dan fisik sebagai berikut :
Tabel 3.7 TOTAL ANGGARAN KESEHATAN
(DINAS KESEHATAN, RUMAH SAKIT, PUSKESMAS)
III INSTANSI ANGGARAN REALISASI % keu % fisik
1 Dinas Kesehatan 67.700.164.000 57.377.490.363 84,8 99
2 RSUD 108.702.119.000 101.801.379.546 93,7 100
3 Puskesmas 53.463.352.000 42.477.158.878 79 100
Total 229.865.635.000 201.656.028.787 87,7 100
Beberapa kendala yang dijumpai dalam
a) Penyediaan jasa kebersihan kantor (44,5%), karena ada keterlambatan persyaratan
yang harus dipenuhi pihak ketiga sehingga waktu pengajuan anggaran tidak
memungkinkan.
b) Kegagalan pelaksanaan Pembangunan Puskesmas Jaten II (0%), disebabkan
proses di pihak ketiga terlalu lama sehingga pelaksanaan tidak memungkinkan.
c) Akreditasi Rumah Sakit
Akreditasi Rumah Sakit Umum Daerah terserap (0%) dari dana DAK karena
akreditasi sudah dilaksanakan dengan dana BLUD pada akhir tahun 2017.
LKJIP DINAS KESEHATAN 2018 35
d) JKN Puskesmas hanya terserap 73%, dikarenakan pembelanjaan dana JKN
dibatasi sesuai Permenkes Nomor 21 Tahun 2016 tentang Penggunaan Dana
Kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional untuk Jasa Pelayanan Kesehatan dan
Dukungan Biaya Operasional pada Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama milik
Pemerintah Daerah
LKJIP DINAS KESEHATAN 2018
| 36
36
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Pelaksanaan program kerja di Dinas Kesehatan Kabupaten Karanganyar
dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dan
meningkatnya akses air bersih dan sanitasi, dengan pencapaian indikator
kinerja sangat tinggi
2. Dalam pelaksanaan sasaran RENSTRA, kendala yang masih dihadapi Dinas
Kesehatan antara lain :
a. Masih terjadinya Kematian Ibu, Bayi dan Balita dan prevalensi gizi buruk.
Meskipun telah memenuhi target yang diharapkan, indikator ini perlu
dipertahankan dan ditingkatkan pencapaiannya dikarenakan AKI-AKB-
AKABA dan Gizi buruk merupakan vital statistic yang dipengaruhi banyak
factor
b. Kualitas mutu pelayanan dalam pencapaian penurunan AKI-AKB-AKABA
dan gizi buruk perlu dimonitor dan dilakukan secara berkesinambungan
c. Masih ada bangunan Puskesmas yang belum sesuai dengan PMK 75
Tahun 2014
d. Beberapa sarana dan prasarana masih harus dilengkapi sesuai peraturan
yang berlaku
e. STBM berkelanjutan sebagai tindak lanjut dari Kabupaten ODF masih
perlu ditingkatkan
f. Pemantapan manajemen tata kelola BLUD yang diterapkan di Puskesmas
pada awal Tahun 2019
B. SARAN
Dari permasalahan yang diuraikan di atas, beberapa hal yang direncanakan oleh
Dinas Kesehatan pada Tahun 2019, antara lain :
1. Penguatan program kegiatan yang mendukung penurunan AKI-AKB-AKABA
dan gizi buruk, termasuk penguatan peran lintas sector
2. Pembangunan Gedung Puskesmas secara bertahap dan usulan anggaran
pembangunan Gedung Puskesmas dari dana APBD, APBD I dan DAK
3. Update data alat kesehatan dan pengadaan alat kesehatan sesuai standart
4. Advokasi dan penggerakan dalam rangka peningkatan pencapaian desa
STBM 5 pilar
LKJIP DINAS KESEHATAN 2018
| 36
37
5. Pemantapan tata kelola BLUD dan pendampingan secara komperhensif oleh
Tim Pembina Puskesmas
6. Peningkatan monitoring dan evaluasi baik kuantitas maupun kualitas pada
setiap jenjang administrasi.