laporan kinerja - · pdf filepr esiden republik indonesia nomor 29 tahun 2014 tentang sistem...

76
LAPORAN KINERJA BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TANAMAN OBAT DAN OBAT TRADISIONAL TAHUN 2016

Upload: hadung

Post on 01-Feb-2018

231 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: LAPORAN KINERJA - · PDF filePr esiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas ... diaman a tkan dalam Permenkes 003 Tahun 2010 tentang Saintifikasi Jamu

i

LAPORAN KINERJA

BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TANAMAN OBAT DAN

OBAT TRADISIONAL

TAHUN 2016

Page 2: LAPORAN KINERJA - · PDF filePr esiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas ... diaman a tkan dalam Permenkes 003 Tahun 2010 tentang Saintifikasi Jamu

Laporan Kinerja 2016

ii

KATA PENGANTAR

Laporan Kinerja (LKj) disusun sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada

pemangku kepentingan. Laporan ini merinci pertanggungjawaban organisasi dan

tanggung jawab pemakaian sumber daya untuk menjalankan misi organisasi. Hal ini

merujuk pada Undang Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan

Negara Yang Bersih Dan Bebas Dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme, Peraturan

Presiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas

Kinerja Instansi Pemerintah, dan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor

2416/Menkes/Per/XII/2011 tentang Petunjuk Pelaksanaan Penetapan Kinerja Dan

Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Kementerian Kesehatan.

Laporan Kinerja (LKj) Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan

Obat Tradisional (B2P2TOOT) menyajikan capaian kinerja dan penggunaan anggaran

tahun 2016. Capaian kinerja terdiri dari 4 indikator yaitu indikator penyusunan

rekomendasi kebijakan, hasil penelitian dan pengembangan, dan laporan status

kesehatan masyarakat dan publikasi hasil penelitian tidak tercapai dengan maksimal

dikarenakan tingginya target publikasi yang telah ditetapkan dan belum

terakreditasinya Jurnal Tumbuhan Obat Indonesia, upaya yang dilakukan adalah

merevisi target publikasi pada Tahun 2017 dan mengupayakan terakreditasinya

Jurnal Tumbuhan Obat Indonesia tersebut, dan jurnal lain terkait substansi Tanaman

Obat dan Obat Tradisional. Permasalahan lain berupa, masih terbatasnya tenaga

peneliti madya yang aktif.

Selama kurun waktu satu tahun, karena adanya ketidakpastian penerimaan negara,

maka anggaran mengalami beberapa kali revisi efisiensi. Satu sisi efisiensi membuat

beberapa kegiatan mengalami rasionalisasi tapi sisi yang lain membantu dalam

besaran capaian realisasi. Realisasi anggaran tercapai Rp.51.453.459.429,00 dari

pagu Rp. 58.679.324.000,00 atau sebesar 87,7%.

Akhir kata, semoga laporan ini dapat sebagai bentuk pertanggungjawaban kami,

B2P2TOOT kepada masyarakat atas amanah yang diberikan melalui Keputusan

Menteri Kesehatan tentang PembentukanB2P2TOOT, dan lebih utama sebagai bentuk

pertanggungjawaban dalam menggunakan anggaran negara.

Tawangmangu, 28 Februari 2017 Kepala

Lucie Widowati

Page 3: LAPORAN KINERJA - · PDF filePr esiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas ... diaman a tkan dalam Permenkes 003 Tahun 2010 tentang Saintifikasi Jamu

Laporan Kinerja 2016

iii

RINGKASAN EKSEKUTIF

Laporan kinerja merupakan bentuk pertanggungjawaban dalam melaksanakan tata pemerintahan yang baik. Prinsip keterbukaan, transparansi dan akuntabilitas menjadi dasar dalam pelaksanaan kegiatan. Semangat Litbang, yang selalu loyal, berintegritas, tanggungjawab, berbagi, amanah, diniatkan ibadah dan berorientasi pada tujuan –goal- untuk memajukan institusi sebagai lokomotif pembangunan kesehatan, merupakan nilai-nilai yang menjadi pedoman dalam pelaksanaan kegiatan yang sudah direncanakan.

Untuk mewujudkan visi masyarakat sehat dengan jamu yang aman, berkhasiat dan bermutu, B2P2TOOT telah melaksanakan saintifikasi jamu, sebagaimana diamanatkan dalam Permenkes 003 Tahun 2010 tentang Saintifikasi Jamu Dalam Penelitian Berbasis Pelayanan. Tiga pilar misi kami, berupa meningkatkan mutu litbang, mengembangkan hasil litbang, dan meningkatkan pemanfaatan litbang, dilakukan secara konsisten dari tahun ke tahun.

Pada Tahun 2016, 3 pilar kegiatan berupa peningkatan mutu, pengembangan hasil dan pemanfaatan hasil litbangkes tersebut, dituangkan dalam Perjanjian Kinerja B2P2TOOT Tahun 2016 dengan indikator sebagai berikut:

1. Tersusunnya naskah rekomendasi kebijakan yang dihasilkan dari penelitian dan pengembangan di bidang tanaman obat dan obat tradisional sebanyak 2 buah,

2. Terlaksananya publikasi karya tulis ilmiah di bidang tanaman obat dan obat tradisional yang dimuat di media cetak dan atau elektronik nasional dan internasional sebanyak 24 (dua puluh empat),

3. Terlaksananya hasil penelitian dan pengembangan di bidang tanaman obat dan obat tradisional sebanyak20 (dua puluh)

4. Tersusunnya laporan status kesehatan masyarakat Hasil Riset Kesehatan Nasional Wilayah IV sebanyak 2 buah.

Berbagai kegiatan sudah dilakukan untuk pencapaian indikator kinerja. Kegiatan penyusunan rekomendasi kebijakan, dengan capaian sebanyak 3 rekomendasi kebijakan dari 2 yang ditargetkan. Ini dikarenakan adanya upaya akselerasi dalam bentuk kegiatan workshop penyusunan rekomendasi kebijakan.

Sedangkan capaian publikasi karya tulis ilmiah tidak cukup mengembirakan, dari target 24 tercapai 3 publikasi. Berbagai kegiatan sudah dilakukan untuk meningkatkan capaian, meliputi; workshop penulisan ilmiah, wokshop penulisan jurnal online, workshop infografis. Salah satu kendala dalam pencapaian berupa masih belum terakreditasinya Jurnal Tumbuhan Obat Indonesia (TOI) yang dimiliki B2P2TOOT karena belum siapnya jurnal melalui Open Jurnal System, selain kendala berupa penetapan target yang terlalu tinggi pada awal penyusunan Rencana Strategi Kementerian Kesehatan. Upaya yang telah dilakukan berupa pengawalan Jurnal TOI menuju akreditasi, workshop penulisan jurnal onlinepun telah dilakukan dalam rangka

Page 4: LAPORAN KINERJA - · PDF filePr esiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas ... diaman a tkan dalam Permenkes 003 Tahun 2010 tentang Saintifikasi Jamu

Laporan Kinerja 2016

iv

upaya tersebut. Upaya lain berupa penurunan target yang tertuang dalam Rencana Strategi Kemenkes dalam Renstra Revisi Kemenkes. Pertimbangannya, peneliti yang aktif sebanyak 18 orang, kalaupun seluruh peneliti dapat menulis sebagai penulis pertama, maka sebanyak 18 artikel akan dapat dicapai pada tahun berjalan, namun jumlah tersebut masih belum memenuhi target 24 publikasi.

Kegiatan utama berupa penelitian dari target 20 tercapai 22, namun secara kualitas ada beberapa penelitian yang belum selesai, hanya sampai pada tahap pengumpulan data atau bahkan persiapan awal saja. Penyebab tidak selesainya kegiatan penelitian karena adanya efisiensi anggaran. Sedangkan penelitian nasional diprioritaskan untuk tidak diefisiensi, sehingga dari target 2 laporan status kesehatan masyarakat, keduanya dapat tercapai yakni Survei Indikator Kesehatan Masyarakat dan Riset Penyakit Tidak Menular.

Dari segi anggaran, B2P2TOOT menerima alokasi anggaran sebesar Rp. 106.311.080.000,00 (seratus enam milyar tiga ratus sebelas juta delapan puluh ribu rupiah) terdiri dari Rupiah Murni sebesar Rp.104.451.680.000,00 (seratus empat milyar empat ratus lima puluh satu juta ) dan Penerimaan Negara Bukan Pajak sebesar Rp. 1.859.400.000,00 (satu milyar delapan ratus lima puluh sembilan juta empat ratus ribu rupiah). Dalam perjalananya revisi dilakukan sampai 9 kali yakni 5 kali revisi di Direktorat Jenderal Anggaran terkait buka blokir, output cadangan untuk antisipasi efisiensi, dan pelaksanaan efisiensi, serta 4 kali Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan Jawa Tengah, terkait revisi perubahan pengelolaan keuangan, dan pengalihan gaji ke Balai Gangguan Akibat Kekurangan Iodium Magelang. Realisasi anggaran tercapai Rp.51.453.459.429,00 dari pagu Rp. 58.679.324.000,00 atau sebesar 87,7%.

Page 5: LAPORAN KINERJA - · PDF filePr esiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas ... diaman a tkan dalam Permenkes 003 Tahun 2010 tentang Saintifikasi Jamu

Laporan Kinerja 2016

v

DAFTAR ISI

Hal

HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i KATA PENGANTAR ........................................................................................ ii RINGKASAN EKSEKUTIF .............................................................................. iii DAFTAR ISI ..................................................................................................... v DAFTAR TABEL ............................................................................................. vi DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... vii DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... ix DAFTAR SINGKATAN .................................................................................. x BAB I. PENDAHULUAN.............................................................................. 1

A. Visi dan Misi ........................................................................................ 1

B. Latar Belakang ………………………………………………................... 2

C. Tujuan …………………………….......................................................... 3

D. Tugas Pokok dan FungsiOrganisasi .................................................. 4

E. Sistematika......................................................................................... 5

BAB II. PERENCANAAN KINERJA............................................................... 7

A. Perencanaan Kinerja........................................................................ 7

B. Perjanjian Kinerja............................................................................... 9

BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA ............................................................. 11

A. Capaian Kinerja...................................................................... 11

B. Realisasi Anggaran ........................................................................... 22

C. Sumber Daya Manusia ........................................................................ 24

D. Sumber Daya Sarana dan Prasarana ................................................. 25

E. Inovasi/Terobosan ............................................................................... 43

BAB IV. PENUTUP ......................................................................................... 52

Page 6: LAPORAN KINERJA - · PDF filePr esiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas ... diaman a tkan dalam Permenkes 003 Tahun 2010 tentang Saintifikasi Jamu

Laporan Kinerja 2016

vi

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Target Indikator Kinerja B2P2TOOT Sesuai Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015-2019 .................................. 7

Tabel 2.2 Target Indikator Kinerja dan Anggaran Sesuai Rencana Kinerja B2P2TOOT Tahun 2016 ............................................................... 8

Tabel 2.3. Target Indikator Kinerja dan Anggaran Sesuai Rencana Kerja dan Anggaran B2P2TOOT Tahun 2016 ......................................... 9

Tabel 2.4. Kegiatan Indikator Sesuai Perjanjian Kinerja B2P2TOOT Tahun 2016 ............................................................................................. 10

Tabel 3.1. Target dan Capaian Indikator Kinerja B2P2TOOT sesuai Renstra Kemenkes Tahun 2015-2019 ....................................................... 11

Tabel 3.2. Target dan Capaian Indikator Kinerja Sesuai Perjanjian Kerja B2P2TOOT Tahun 2016 ............................................................... 11

Tabel 3.3 Perbandingan Target dan Capaian Indikator Kinerja Sesuai Perjanjian Kinerja B2P2TOOT Tahun 2014-2016 .......................... 12

Tabel 3.4. Judul Rekomendasi Kebijakan B2P2TOOT Tahun 2016................ 12

Tabel 3.5. Judul Artikel Ilmiah Bidang TOOT yang dipublikasi dalam Jurnal Nasional Tahun 2016 .................................................................... 13

Tabel 3.6. Judul Artikel Ilmiah di Bidang TOOT yang dipublikasikan dalam Jurnal InternasionalTahun 2016 ................................................... 14

Tabel 3.7. Jurnal di lingkungan B2P2TOOT .................................................. 14

Tabel 3.8. Hasil Litbang Bidang TOOT Tahun 2016 ..................................... 15 Tabel 3.9 Judul Analisis Lanjut Ristoja B2P2TOOT Tahun 2016 .................. 18 Tabel 3.10 Judul Laporan Kegiatan Status Kesehatan Masyarakat ...............

22 Table 3.11. Kegiatan dan Jadwal Pelaksanaan Riskesnas .............................

22 Tabel 3.12 Realisasi Anggaran B2P2TOOT Tahun 2016 ................................

23 Tabel 3.13. Capaian Realisasi Anggaran Output RKAKL B2P2TOOT Tahun

2016 .............................................................................................. 23

Tabel 3.14. Revisi Anggaran B2P2TOOT Tahun 2016...................................... 24

Tabel 3.15. Komposisi ASN B2P2TOOT Berdasarkan Jenis Kelamin Tahun 2016 .............................................................................................. 24

Tabel 3.16. Komposisi ASN Berdasarkan Jenis Kelamin, Jenjang Pendidikan Terakhir, dan Jabatan Struktural Tahun 2016 .............................. 25

Page 7: LAPORAN KINERJA - · PDF filePr esiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas ... diaman a tkan dalam Permenkes 003 Tahun 2010 tentang Saintifikasi Jamu

Laporan Kinerja 2016

vii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1. Struktur Organisasi B2P2TOOT ................................................. 4

Gambar 3.1. Kegiatan Workshop Online Journal Systems ............................ 15

Gambar 3.2. Kebun Tanaman Obat Tlogodlingo ........................................... 26

Gambar 3.3. Kebun Tanaman Obat Kalisoro ................................................ 27

Gambar 3.4. Kebun Tanaman Obat Ngemplak ............................................. 27

Gambar 3.5. Kebun Tanaman Obat Toh Kuning ........................................... 28

Gambar 3.6. Kebun Tanaman Obat Doplang ................................................ 28

Gambar 3.7. Kebun Tanaman Obat Tegal Gede, Karanganyar .................... 29

Gambar 3.8. Kebun Tanaman Obat Citeureup, Bogor .................................. 29

Gambar 3.9. Benih Herbarium Kering di Laboratorium Benih dan Pembibitan ................................................................................ 30

Gambar 3.10. Proses Insentarium Hewan Kumbang di Laboratorium Hama Penyakit Tanaman ................................................................... 30

Gambar 3.11. Proses Skrining Kimia di Laboratorium Fitokimia ..................... 31

Gambar 3.12. Uji Kontrol Kualitas (Quality Control/QC) di Laboratorium Galenika .................................................................................... 31

Gambar 3.13. Laboratorium Formulasi ............................................................ 32

Gambar 3.14. Pengecekan Kadar Mikroba di Laboratorium Sistematika Tumbuhan ................................................................................. 32

Gambar 3.15. Pengujian Kadar Bahan Aktif di Laboratorium Instrumen.......... 33

Gambar 3.16. Uji Cemaran Mikroba dilaboratorium Mikrobiologi .................... 33

Gambar 3.17. Laboratorium Bioteknologi ......................................................... 34

Gambar. 3.18. Eksplan di Ruang Inkubasi ....................................................... 34

Gambar 3.19. Laboratorium Hewan Coba ....................................................... 35

Gambar 3.20. Laboratorium Pasca Panen ..................................................... 36

Gambar 3.21. Koleksi Herbarium Kering dan Herbarium Basah ..................... 37

Gambar 3.22. Selasar di depan Museum Jamu .............................................. 37

Gambar 3.23. Ruang Depan Museum Jamu ................................................... 38

Page 8: LAPORAN KINERJA - · PDF filePr esiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas ... diaman a tkan dalam Permenkes 003 Tahun 2010 tentang Saintifikasi Jamu

Laporan Kinerja 2016

viii

Gambar 3.24. Ruang Bahan Jamu Museum Jamu ......................................... 38

Gambar 3.25. Ruang Budaya Museum Jamu ................................................. 39

Gambar 3.26. Ruang Poduk Jamu Museum Jamu .......................................... 39

Gambar 3.27. Ruang Naskah Kuno Museum Jamu ........................................ 40

Gambar 3.28. Ruang Prestasi Musem Jamu ................................................... 40

Gambar 3.29. Pemutaran Video Profil dan Paparan Singkat B2P2TOOT ........ 41

Gambar 3.30. Tanaman Obat Dari Luar di Adaptasikan di Rumah Kaca ........ 41

Gambar 3.31. Kunjungan Menkes di Stand B2P2TOOT Pada Waktu Hari Kesehatan Nasional .................................................................. 43

Gambar 3.32. Buku Pohon Keilmuan Kesehatan Tardisional Indonesia ....... 44

Gambar 3.33. Klinik Saintifikasi Jamu ruma Riset Jamu Hortus Medicus ....... 45

Gambar 3.34. Griya Jamu .............................................................................. 45

Gambar 3.35. Jumlah Kunjungan Pasien Klinik Saintifikasi Jamu Rumah Riset Jamu Hortus Medicus ...................................................... 46

Gambar 3.36. Buku Tujuh Ramuan Saintifik ................................................... 47

Gambar 3.37. Kunjungan Wisata Kesehatan Jamu ......................................... 47

Gambar 3.38. Pendidikan dan Pelatihan Saintifikasi Jamu ............................. 48

Gambar 3.39. Pembinaan Petani .................................................................... 48

Gambar 3.40. Penanaman Pohon Dalam Rangka HKN .................................. 49

Gambar 3.41. Pemberian Bibit Tanaman Obat Oleh Ketua Komisi IX DPR RI ke Petani Binaan ...................................................................... 49

Gambar 3.42. Catatan Ketua Komisi IX DPR RI ............................................. 50

Gambar 3.43. Kunjungan Jarlitbangkes .......................................................... 50

Gambar 3.44 Penanaman Pohon Dalam Rangka Jarlitbangkes .................... 51

Gambar 3.45 Salah Satu Kegiatan Hari Kesehatan Nasional B2P2TOOT Tahun 2016 .............................................................................. 51

Page 9: LAPORAN KINERJA - · PDF filePr esiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas ... diaman a tkan dalam Permenkes 003 Tahun 2010 tentang Saintifikasi Jamu

Laporan Kinerja 2016

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Perjanjian Kinerja Kepala B2P2TOOT Tahun 2016

Lampiran 2. Rekomendasi Kebijakan Bidang Tanaman Obat dan Obat Tradisional

B2P2TOOT Tahun 2016

Lampiran 3. Daftar Usulan Paten B2P2TOOT Tahun 2016

Lampiran 4. Judul Makalah Yang Disampaikan Pada Seminar,B2P2TOOT Tahun

2016

Lampiran 5. Judul Makalah Yang DImuat Pada Prosiding, B2P2TOOT Tahun 2016

Lampiran 6. Daftar Pegawai Yang Mengikuti Pelatihan Manajemen, B2P2TOOT

Tahun 2016

Lampiran 7. Daftar Pegawai Yang Mengikuti Pelatihan Fungsional, B2P2TOOT

Tahun 2016

Lampiran 8. Daftar Pegawai Yang Mengikuti Workshop di Luar Negeri, B2P2TOOT

Tahun 2016

Page 10: LAPORAN KINERJA - · PDF filePr esiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas ... diaman a tkan dalam Permenkes 003 Tahun 2010 tentang Saintifikasi Jamu

Laporan Kinerja 2016

x

DAFTAR SINGKATAN

Apt : Apoteker

ASN : Aparatur Sipil Negara

BAP : Benzil Amino Purin

BPOM : Badan Pengawas Obat dan Makanan

BRCA : Breast Cancer Suspectibillity Gen

B2P2TOOT : Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional

CBE : Clinical Breast Examination

DEA : Diploma D’etundes Approfondies

Diklat : Pendidikan dan Pelatihan

Dinkes : Dinas Kesehatan

DMBA induksi : Dimetylbenz Antrasen

DPR RI : Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia

dr : Dokter

Dr : Doktor

Drh : Dokter Hewan

Drs : Dokterandes

FKG : Fakultas Kedokteran Gigi

Hattra : Penyehat Tradisional

HKN : Hari Kesehatan Nasional

HPT : Hama Penyakit Tanaman

HPV : Human Papiloma Virus

IKK : Indicator Kinerja Kegiatan

Ir : Insinyur

IVA : Inspeksi Visual Asam Asetat

Jarlitbangkes : Jaringan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan

Korwil : Koordinator Wilayah

KTO : Kebun Tanaman Obat

LIPI : Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia

LKj : Laporan Kinerja

MIP : Magister Ilmu Pemerintahan

MP : Magister Pertanian

M.Biotech : Magister Biotech

M.Farm : Magister Farmasi

M.Hum : Magister Humaniora

Page 11: LAPORAN KINERJA - · PDF filePr esiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas ... diaman a tkan dalam Permenkes 003 Tahun 2010 tentang Saintifikasi Jamu

Laporan Kinerja 2016

xi

M.Kes : Magister Kesehatan

M.Sc : Magister Science

M.Si : Magister Sains

PGE 2 : Prostalgandin E 2

Ph.D : Philosophy Doctor

PKK : Pembinaan Kesejahteraan Keluarga

PNS : Pegawai Negeri Sipil

PPPK : Pegawai Pemerintah Dengan Perjanjian Kerja

Prof : Professor

PTM : Penyakit Tidak Menular

Renja : Rencana Kerja

Ristoja : Riset Tumbuhan Obat dan Jamu

RKAKL : Rencana Kerja Anggaran Kementerian Lembaga

RRJ : Rumah Riset Jamu

RSGM : Rumah Sakit Gigi Mulut

SADANIS : Pemeriksaan Payudara Secara Klinis

SE : Sarjana Ekonomi

Sirkesnas : Survei Indikator Kesehatan Nasional

ST : Sarjana Teknik

S.Hut : Sarjana Kehutanan

S.Farm : Sarjana Farmasi

SP : Sarjana Pertanian

S.Si : Sarjana Sains

RKP : Rencana Kerja Pemerintah

TOI : Tumbuhan Obat Indonesia

TOOT : Tanaman Obat dan Obat Tradisional

USU : Universitas Sumatera Utara

WKJ : Wisata Kesehatan Jamu

Page 12: LAPORAN KINERJA - · PDF filePr esiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas ... diaman a tkan dalam Permenkes 003 Tahun 2010 tentang Saintifikasi Jamu

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Visi dan Misi

Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat

Tradisional (B2P2TOOT) mempunyai;

Visi ;

Masyarakat sehat dengan jamu yang aman, berkhasiat dan bermutu.

Misi;

1. Meningkatkan mutu litbang

2. Mengembangkan hasil litbang

3. Meningkatkan pemanfaatan hasil litbang

Nilai-nilai (LITBANG);

1. Loyal. Setiap warga Badan Litbang Kesehatan -B2P2TOOT- menjalankan tugas dan fungsinya dalam rangka loyalitas dan kecintaan terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia.

2. Integritas. Setiap warga Badan Litbang Kesehatan -B2P2TOOT- memiliki integritas yang tinggi, profesional dan jujur, dalam menjalankan tugas dan fungsinya, untuk mendukung penyelenggaraan litbangkes yang bermutu.

3. Tanggung Jawab. Setiap warga Badan Litbang Kesehatan -B2P2TOOT- memiliki kesadaran yang tinggi akan setiap tindakannya untuk menjunjung tinggi martabat diri dan organisasi.

4. Berbagi. Setiap warga Badan Litbang Kesehatan -B2P2TOOT- mampu saling memberi, saling menghargai, dan bekerja dalam tim, untuk menjalankan misi organisasi.

5. Amanah. Setiap warga Badan Litbang Kesehatan -B2P2TOOT- mampu menjalankan amanah yang dibebankan pada dirinya dengan penuh tanggung jawab dan keikhlasan, untuk keberhasilan misi organisasi.

6. Niatkan Ibadah. Setiap warga Badan Litbang Kesehatan -B2P2TOOT- dalam menjalankan tugas kelembagaan diniatkan dalam rangka menjalankan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.

7. Goal oriented. Setiap warga Badan Litbang Kesehatan -B2P2TOOT- mengarahkan semua pola pikir, pola sikap dan pola tindak untuk memajukan Badan Litbang Kesehatan, sebagai lokomotif pembangunan kesehatan.

Page 13: LAPORAN KINERJA - · PDF filePr esiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas ... diaman a tkan dalam Permenkes 003 Tahun 2010 tentang Saintifikasi Jamu

Laporan Kinerja 2016

2

B. Latar Belakang

Undang-undang Kesehatan Nomor 36 Tahun 2009, Pasal 47

menyebutkan bahwa upaya Kesehatan diselenggarakan dalam bentuk kegiatan

dengan pendekatan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif yang

dilaksanakan secara terpadu, menyeluruh dan berkesinambungan. Dan,

Pelayanan kesehatan tradisional merupakan bagian integral dari

penyelenggaraan upaya kesehatan (Pasal 48). Obat tradisional atau yang

popular disebut jamu, merupakan salah satu modalitas dalam upaya kesehatan.

Sumber obat tradisional yang sudah terbukti berkhasiat dan aman digunakan

dalam pencegahan, pengobatan, perawatan, dan atau pemeliharaan kesehatan,

tetap dijaga kelestariannya (Pasal 100).

Sebagai penjabaran dari Undang-undang Kesehatan terutama Pasal 53,

yang menyebutkan ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara dan jenis

pelayanan kesehatan tradisional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur

dengan Peraturan Pemerintah, maka telah lahir Peraturan Pemerintah tentang

Pelayanan Kesehatan Tradisional. Pada pasal 66 menyebutkan bahwa Litbang

(Pelayanan Kesehatan Tradisional) dilakukan berbasis/tidak berbasis

pelayanan, diarahkan untuk meningkatkan keamanan, manfaat dan kualitas

pelayanan, serta dilaksanakan tenaga kesehatan, lembaga penelitian, lembaga

pendidikan, fasilitas pelayanan kesehatan, fasilitas pelayanan kesehatan tradisional.

Sejalan dengan apa yang tertuang dalam Undang-Undang Kesehatan

dan Peraturan Pemerintah Tentang Pelayanan Kesehatan Tradisional, Balai

Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional yang

selanjutnya disebut B2P2TOOT, yang dibentuk berdasarkan Peraturan Menteri

Kesehatan RI Nomor 2346/Menkes/Per/XI/2011 tentang Perubahan Atas

Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 491/Menkes/Per/VII/2006 tentang

Organisasi dan Tata Kerja Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman

Obat dan Obat Tradisional telah melaksanakan penelitian dan pengembangan

dibidang tanaman obat dan obat tradisional. Kegiatan penelitian dan

pengembangan dilakukan dari sisi hulu sampai hilir, pembibitan tanaman obat,

budidaya tanaman obat, pasca panen, formulasi hingga penelitian pelayanan.

Pada bidang penelitian pelayanan sesuai dengan Peraturan Menteri

Kesehatan Nomor; 003 Tahun 2010 tentang Saintikasi Jamu dalam Penelitian

Berbasis Pelayanan, Klinik B2P2TOOT ditetapkan sebagai Klinik Penelitian

Berbasis Pelayanan Kesehatan atau Klinik Saintifikasi Jamu. Tujuan saintifikasi

Page 14: LAPORAN KINERJA - · PDF filePr esiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas ... diaman a tkan dalam Permenkes 003 Tahun 2010 tentang Saintifikasi Jamu

Laporan Kinerja 2016

3

jamu salah satunya untuk memberikan landasan ilmiah (evidence based)

penggunaan jamu secara empiris melalui penelitian berbasis pelayanan.

Dalam melaksanakan tugas tersebut azas-azas good governance dalam

tata kelola kepemerintahan seperti azas transparan, akuntabel, efektif, efisien

menjadi dasar dalam pelaksanaan program. Salah satu azas yang tertuang

dalam undang-undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara

yang bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme, adalah azas akuntabilitas, yang

menentukan bahwa setiap kegiatan dan hasil akhir dari kegiatan

penyelenggaraan negara harus dapat dipertanggungjawabkan kepada

masyarakat atau rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi negara sesuai

dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Peraturan perundangan

yang berlaku terkait akuntabilitas meliputi Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun

2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah, Peraturan

Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah, dan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan

Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian

Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi

Pemerintah. Bentuk akuntabilitas tersebut salah satunya diwujudkan dalam

Penyusunan Laporan Kinerja.

Laporan kinerja (LKj) disusun sebagai salah satu bentuk

pertanggungjawaban B2P2TOOT dalam melaksanakan tugas dan fungsi selama

Tahun 2016 dalam rangka mencapai visi dan misi yang telah ditetapkan, dan

sekaligus sebagai alat kendali pemacu peningkatan kinerja, serta sebagai

sarana untuk mendapatkan masukan dari para pemangku kepentingan (stake

holders).

C. Tujuan

Penyusunan LKj B2P2TOOT Tahun 2016 mempunyai tujuan umum untuk:

1. Memenuhi amanat Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006,

Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014, dan Peraturan Menteri

Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53

Tahun 2014,

2. Memberikan pertanggungjawaban dalam melaksanakan tugas dan fungsi

selama Tahun 2016 dan dalam rangka mencapai visi dan misi yang telah

ditetapkan,

3. Alat kendali pemacu peningkatan kinerja,

Page 15: LAPORAN KINERJA - · PDF filePr esiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas ... diaman a tkan dalam Permenkes 003 Tahun 2010 tentang Saintifikasi Jamu

Laporan Kinerja 2016

4

KEPALA

KEPALA BIDANG

PELAYANAN PENELITIAN

KEPALA SEKSI

PELAYANAN TEKNIS

KEPALA SEKSI SARANA

PENELITIAN

KELOMPOK JABATAN

FUNGSIONAL

KEPALA BIDANG PROGRAM,

KERJASAMA & INFORMASI

KEPALA SEKSI

PROGRAM DAN

EVALUASI

KEPALA SEKSI

KERJASAMA DAN

INFORMASI

KEPALA BAGIAN

TATA USAHA

KEPALA SUB

BAGIAN UMUM

KEPALA SUB

BAGIAN

KEUANGAN

INSTALASI

4. Sarana untuk mendapatkan masukan dari para pemangku kepentingan.

Sedangkan tujuan khusus untuk memberikan laporan pelaksanaan kegiatan dan

pertanggungjawaban anggaran tahun 2016.

D. Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi

Organisasi dan Tata Kerja Balai Besar Litbang Tanaman Obat dan Obat

Tradisional diatur dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor

2346/Menkes/Per/XI/2011 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri

Kesehatan Nomor 491/Menkes/Per/VII/2006 tentang Pembentukan Balai Besar

Litbang Tanaman Obat dan Obat Tradisional.

Gambar.1.1. Struktur Organisasi B2P2TOOT

Page 16: LAPORAN KINERJA - · PDF filePr esiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas ... diaman a tkan dalam Permenkes 003 Tahun 2010 tentang Saintifikasi Jamu

Laporan Kinerja 2016

5

Tugas yang diemban adalah melaksanakan penelitian dan pengembangan

tanaman obat dan obat tradisional. Untuk melaksanakan tugas tersebut

B2P2TOOT menyelenggarakan fungsi sebagai berikut :

a. Perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi penelitian dan/atau pengembangan

tanaman obat dan obat tradisional;

b. Pelaksanaan eksplorasi, inventarisasi, identifikasi, dan adaptasi plasma

nutfah tanaman obat;

c. Pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi konservasi dan pelestarian

plasma nutfah tanaman obat;

d. Pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi standarisasi tanaman obat

dan bahan baku obat tradisional;

e. Pelaksanaan pengembangan jejaring kerjasama dan kemitraan di bidang

tanaman obat dan obat tradisional;

f. Pelaksanaan kajian dan diseminasi informasi tanaman obat dan obat

tradisional;

g. Pelaksanaan pelatihan teknis di bidang pembibitan, budidaya, paska panen,

analisa, koleksi spesimen tanaman obat serta uji keamanan dan kemanfaatan

obat tradisional;

h. Pelaksanaan urusan tata usaha dan rumahtangga.

E. Sistematika Penyajian

Kata Pengantar

Ringkasan Eksekutif

Daftar Isi

Daftar Tabel

Daftar Gambar

Daftar Lampiran

BAB I

Pendahuluan; visi dan misi, latar belakang, tujuan, tugas pokok dan fungsi

organisasi

BAB II

Perencaaan Kinerja; perencanaan kinerja dan perjanjian kinerja

Page 17: LAPORAN KINERJA - · PDF filePr esiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas ... diaman a tkan dalam Permenkes 003 Tahun 2010 tentang Saintifikasi Jamu

Laporan Kinerja 2016

6

BAB III

Akuntabilitas Kinerja; capaian kinerja, realisasi anggaran, sumber daya manusia,

sumber daya sarana dan prasarana, inovasi/terobosan

BAB IV

Penutup; simpulan umum dan capaian organisasi dan arah perbaikan di masa

mendatang

Page 18: LAPORAN KINERJA - · PDF filePr esiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas ... diaman a tkan dalam Permenkes 003 Tahun 2010 tentang Saintifikasi Jamu

Laporan Kinerja 2016

7

BAB II

PERENCANAAN KINERJA

A. Perencanaan Kinerja

1. Rencana Strategis

Aturan yang berlaku di Kementerian Kesehatan, bahwa Rencana

Strategis disusun pada tingkatan tertinggi di Kemenerian Kesehatan. Pada

tataran Eselon I sebagai jabaran dari Rencana Strategis disusun Rencana Aksi

Program, sedangkan pada tataran Eselon II disusun Rencana Aksi Kegiatan.

Sesuai Rencana Strategi Kemenkes, kegiatan B2P2TOOT dilakukan untuk

meningkatkan penelitian dan pengembangan bidang tanaman obat dan obat

tradisional, dengan indikator seperti tertuang dalam tabulasi dibawah ini:

Tabel. 2.1. Target Indikator Kinerja B2P2TOOT Sesuai Rencana Strategi

Kementerian Kesehatan Tahun 2015-2019

Dalam dokumen Renstra, Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan

mempunyai indikator berupa Riset Kesehatan Nasional. Untuk pelaksanaannya

dilakukan oleh satuan kerja yang ada dijajaran Badan Litbangkes. Oleh

karenanya, B2P2TOOT selain melaksanakan penelitian dan pengembangan

bidang tanaman obat dan obat tradisional, juga melaksanakan Riset Kesehatan

Nasional. Strategi yang disusun untuk mencapai kedua indikator tersebut dan

melaksanakan Riset Kesehatan Nasional, meliputi:

Sasaran Indikator Target

2015 2016 2017 2018 2019

Meningkatnya penelitian dan pengembangan di bidang tanaman obat dan obat tradisional

Jumlah rekomendasi kebijakan yang dihasilkan dari penelitian dan pengembangan di bidang Tanaman Obat Dan Obat Tradisional

2 4 6 8 10

Jumlah publikasi karya tulis ilmiah di bidang tanaman obat dan obat tradisional yang dimuat di media cetak dan atau elektronik nasional dan internasional

24 48 72 97 120

Page 19: LAPORAN KINERJA - · PDF filePr esiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas ... diaman a tkan dalam Permenkes 003 Tahun 2010 tentang Saintifikasi Jamu

Laporan Kinerja 2016

8

a. Melaksanakan penyusunan rekomendasi kebijakan

b. Melaksanakan penelitian dan pengembangan

c. Melaksanakan penyusunan publikasi karya tulis ilmiah

d. Melaksanakan riset kesehatan nasional

e. Melaksanakan dukungan managemen

2. Rencana Kerja

Mengacu pada Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015-

2019 dan Rencana Kinerja Pemerintah (RKP) Tahun 2016, perencanaan kinerja

tahunan B2P2TOOT dituangkan pada dokumen Rencana Kerja K/L (Renja K/L)

Tahun 2016. Dalam dokumen tersebut telah dilaksanakan Indikator Kinerja

Kegiatan B2P2TOOT 2016 yang memuat target-target yang harus dicapai, seperti

tertuang pada tabulasi dibawah ini;

Tabel 2.2Target Indikator Kinerja dan Anggaran Sesuai Rencana Kinerja

B2P2TOOT Tahun 2016

No Output Target Biaya

1. Rekomendasi Kebijakan yang dihasilkan dari penelitian dan pengembangan di Bidang Tanaman Obat Dan Obat Tradisional

2 Rp. 300.000.000,00

2. Publikasi informasi di bidang tanaman obat dan obat tradisonal

24 Rp. 1.175.000.000,00

3. Hasil Penelitian dan pengembangan di bidang tanaman obat dan obat tradisional

20 Rp. 26.581.000.000,00

4. Laporan Riset Kesehatan Nasional (Riskesnas) Wilayah IV

2 Rp. 23.578.000.000,00

5. Dukungan Layanan Manajemen 10 Rp. 83.003.000.000,00

Jumlah Rp. 134.637.000.000,00

3. Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Lembaga

Setelah tersusun dokumen Rencana Kerja Kementerian Lembaga,

selanjutnya disusun Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Lembaga.

Besaran target dan alokasi anggaran pada setiap indikator kegiatan terlihat

dalam tabulasi dibawah ini:

Page 20: LAPORAN KINERJA - · PDF filePr esiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas ... diaman a tkan dalam Permenkes 003 Tahun 2010 tentang Saintifikasi Jamu

Laporan Kinerja 2016

9

Tabel 2.3Target Indikator Kinerja dan Anggaran Sesuai Rencana Kerja

dan Anggaran Kementerian Lembaga B2P2TOOT Tahun 2016

No Output Target Biaya

1. Rekomendasi kebijakan yang dihasilkan dari penelitian dan pengembangan di bidang tanaman obat dan obat tradisional

2 Rp. 288.200.000,00

2. Publikasi informasi di bidang tanaman obat dan obat tradisonal

24 Rp. 1.055.010.000,00

3. Hasil penelitian dan pengembangan di bidang tanaman obat dan obat tradisional

20 Rp. 26.301.185.000,00

4. Laporan Riset Kesehatan Nasional (Riskesnas) Wilayah IV

2 Rp. 22.496.522.000,00

5. Dukungan layanan manajemen 10 Rp. 41.779.689.000,00

6. Layanan perkantoran 12 Rp. 14.390.474.000,00

Jumlah Rp. 106.311.080.000,00

Pagu awal B2P2TOOT Tahun 2016 sebesar Rp. 106.311.080.000,00 yang terdiri

dari Rupiah Murni sebesar Rp. 104.451.880.000,00 dan PNBP sebesar Rp.

1.859.400.000,00. Rincian anggaran tersebut meliputi: Belanja Pegawai sebesar

Rp.6.864.109.000,00 Belanja Barang Rp. 84.007.115.000,00 dan Belanja Modal

sebesar Rp. 15.439.856.000,00.

B. Perjanjian Kinerja

Mengacu pada Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan

Reformasi Birokrasi RI Nomor 53 Tahun 2014 telah dilakukan perjanjian kinerja

oleh Kepala Balai Besar Litbang Tanaman Obat dan Obat Tradisional kepada

Kepala Badan Litbangkes. Perjanjian kinerja tersebut dilakukan dalam rangka

mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan, akuntabel serta

berorientasi hasil. Kinerja yang akan dicapai diukur dengan indikator dan target

sesuai dengan tabulasi berikut:

Page 21: LAPORAN KINERJA - · PDF filePr esiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas ... diaman a tkan dalam Permenkes 003 Tahun 2010 tentang Saintifikasi Jamu

Laporan Kinerja 2016

10

Tabel 2.4. Target Indikator sesuai dengan Perjanjian Kinerja B2P2TOOT Tahun 2016

Terdapat 3 dokumen Perjanjian kinerja B2P2TOOT Tahun 2016 yakni:

1. Perjanjian Kinerja periode Januari 2016 antara Plt Kepala Badan

Litbangkes dengan Kepala B2P2TOOT dengan anggaran sebesar

Rp.106.311.080.000,00

2. Perjanjian Kinerja periode Februari 2016 antara Kepala Badan Litbangkes

dengan Kepala B2P2TOOT dengan anggaran sebesar

Rp.106.311.080.000,00

3. Perjanjian Kinerja periode Oktober 2016 antara Kepala Badan Litbangkes

dengan Kepala B2P2TOOT dengan anggaran sebesar

Rp.95.109.741.000,00

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Kegiatan Target

Meningkatnya

Penelitian dan

Pengembangan di

Bidang TOOT

1. Jumlah rekomendasi kebijakan yang dihasilkan dari

penelitian dan pengembangan di bidang tanaman obat dan

obat tradisional

2

2. Jumlah publikasi karya tulis ilmiah di bidang tanaman obat

dan obat tradisional yang dimuat di media cetak dan atau

elektronik nasional dan internasional

24

3. Jumlah hasil penelitian dan pengembangan di bidang

tanaman obat dan obat tradisional

20

4. Jumlah laporan status kesehatan masyarakat hasil Riset

Kesehatan Nasional Wilayah IV

2

Page 22: LAPORAN KINERJA - · PDF filePr esiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas ... diaman a tkan dalam Permenkes 003 Tahun 2010 tentang Saintifikasi Jamu

Laporan Kinerja 2016

11

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

A. Capaian Kinerja

Pada Tahun 2016 B2P2TOOT dapat mewujudkan sasaran strategis

berupa meningkatnya Penelitian dan Pengembangan di Bidang Tanaman Obat

dan Obat Tradisional. Keberhasilan tersebut dapat diukur melalui capaian kinerja

yang tercantum dalam dokumen perjanjian kinerja dan indikator kinerja kegiatan

(IKK). Capaian kinerja tertuang dalam tabulasi sebagai berikut;

Tabel 3.1.Target dan CapaianIndikator KinerjaB2P2TOOT Tahun 2016

Sesuai Renstra Kemenkes Tahun 2015-2019

No Indikator Target Capaian Kinerja

1 Jumlah rekomendasi kebijakan yang dihasilkan dari penelitian dan pengembangan di bidang tanaman obat dan obat tradisional

2 3 150%

2 Jumlah publikasi karya tulis ilmiah di bidang tanaman obat dan obat tradisional yang dimuat di media cetak dan atau elektronik nasional dan internasional

24 3 12,5%

Sedangkan capaian kinerja sesuai dengan yang tertuang dalam Perjanjian

Kinerja, tertuang dalam tabulasi sebagai berikut:

Tabel 3.2.Target dan Capaian Indikator Kinerja Sesuai Perjanjian Kerja

B2P2TOOT Tahun 2016

No Indikator Kinerja Kegiatan Target Capaian Kinerja

1 Jumlah rekomendasi kebijakan yang dihasilkan dari penelitian dan pengembangan di bidang tanaman obat dan obat tradisional

2 3 150%

2 Jumlah publikasi karya tulis ilmiah di bidang tanaman obat dan obat tradisional yang dimuat di media cetak dan atau elektronik nasional dan internasional

24 3 12,5%

3 Jumlah hasil penelitian dan pengembangan di bidang tanaman obat dan obat tradisional

20 22 110%

4 Jumlah laporan status kesehatan masyarakat hasil Riset Kesehatan Nasional Wilayah IV

2 2 100%

Page 23: LAPORAN KINERJA - · PDF filePr esiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas ... diaman a tkan dalam Permenkes 003 Tahun 2010 tentang Saintifikasi Jamu

Laporan Kinerja 2016

12

Tabel 3.3.Perbandingan Target dan Capaian

Indikator Kinerja Sesuai Perjanjian Kinerja B2P2TOOT Tahun 2014- 2016

No Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) 2014 2015 2016

T C T C T C

1 Jumlah rekomendasi kebijakan yang dihasilkan dari penelitian dan pengembangan di bidang tanaman obat dan obat tradisional

- - 2 2 2 3

2 Jumlah publikasi karya tulis ilmiah di bidang tanaman obat dan obat tradisional yang dimuat di media cetak dan atau elektronik nasional dan internasional

20 42 24 2 24 3

3 Jumlah hasil penelitian dan pengembangan di bidang tanaman obat dan obat tradisional

- - - - 20 22

4 Jumlah Laporan status Kesehatan Masyarakat Hasil riset Kesehatan Nasional Wilayah IV

6 6 - - 2 2

T; Target, C; Capaian

Pada Tahun 2014 capaian publikasi karya tulis ilmiah > 100%, jauh lebih tinggi

dibandingkan dengan Tahun 2015 dan 2016. Hal ini karena definisi operasional

yang berbeda. Tahun 2014 definisi operasional publikasi meliputi jumlah

publikasi bidang tanaman obat dan obat tradisional yang dimuat pada media

cetak dan elektronik baik nasional maupun internasional, tidak terbatas pada

penulis pertama, termasuk publikasi pada seminar maupun prodising.

Sementara sejak Tahun 2015 dibatasi pada penulis pertama dan tidak termasuk

publikasi pada seminar maupun prosiding.

Jabaran dari capaian masing-masing indikator tertuang dalam penjelasan

dibawah ini.

1. Rekomendasi Kebijakan

Capaian rekomendasi kebijakan sebesar 3 judul dari target 2 rekomendasi kebijakan. Ketiga judul tersebut meliputi:

Tabel 3.4. Judul Rekomendasi KebijakanB2P2TOOT Tahun 2016

No Judul Rekomendasi Kebijakan

Nama Peneliti

1 Pembatasan penggunaan beberapa jenis tanaman berdampak negatif bagi kesehatan di masyarakat hasil Ristoja 2012 dan 2015.

Drs. Slamet Wahyono, M.Sc, Apt

2 Pembatasan penggunaan tanaman purik atau kratom Drs. Slamet Wahyono, M.Sc, Apt

3 Pemanfaatan jamu saintifik oleh masyarakat secara mandiri dr. Peristiwan Widhi Astana

Page 24: LAPORAN KINERJA - · PDF filePr esiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas ... diaman a tkan dalam Permenkes 003 Tahun 2010 tentang Saintifikasi Jamu

Laporan Kinerja 2016

13

Beberapa kegiatan telah dilakukan untuk mendapatkan rekomendasi

kebijakan, yakni;

1. Penyusunan prioritas topik naskah rekomendasi dilakukan untuk

mendapatkan topik yang paling sesuai dan dibutuhkan dalam

pengambilan kebijakan.

a. Topik riset tumbuhan obat dan jamu terkait dengan perlu/tidaknya

peningkatan kompetensi penyehat tradisional dan pelestarian

pengetahuan/keterampilan, pemanfaatan tanaman budidaya atau

liar, ramuan pendukung program Kemenkes

b. Topik terkait intervensi pemberdayaan masyarakat

2. Setelah pertemuan penyusunan topik, dilakukan pertemuan sosialisasi

format naskah rekomendasi tanggal 18 Oktober 2016

3. Pembahasan internal draft 1 tanggal 25-26 Oktober 2016

4. Pembahasan internal draft 2 tanggal 2 November 2016

5. Pembahasan final rekomendasi kebijakan 21-24 November 2016

2. Publikasi Karya Tulis Ilmiah di Bidang Tanaman obat dan Obat

Tradisional Yang dimuat di Media Cetak dan atau Elektronik Nasional

dan Internasional

Target publikasi yang tertuang dalam Penetapan Kinerja sebanyak 24 karya

tulis ilmiah yang dipublikasi pada media cetak atau elektronik, baik nasional

maupun internasional. Capaiannya tidak cukup mengembirakan, karena

tercapai 1 publikasi pada jurnal nasional dan 2 pada jurnal internasional.

Artikel yang dimuat pada jurnal nasional sebagai berikut:

Tabel 3.5. Judul Artikel Ilmiah di Bidang TOOT yang Dipublikasikan dalam

Jurnal Nasional Tahun 2016

No Judul Artikel Nama Penulis Media Publikasi

1 Skrining primer ISSR untuk autentikasi pegagan (Centella asiatica (L) Urb)

Dyah Subositi Buletin Plasma Nutfah

Sedangkan artikel yang dimuat dalam jurnal internasional meliputi;

Page 25: LAPORAN KINERJA - · PDF filePr esiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas ... diaman a tkan dalam Permenkes 003 Tahun 2010 tentang Saintifikasi Jamu

Laporan Kinerja 2016

14

Tabel 3.6. Judul Artikel Ilmiah di Bidang TOOT yang Dipublikasikan dalam

Jurnal InternasionalTahun 2016

No Judul Artikel Nama Penulis Media Publikasi

1 Clinical trial of osteoartritis jamu formula compare to piroxicam

dr. Danang Ardianto Health Science Journal of Indonesia Vol. 7 No. 2 December 2016

2 The effect of Benzil Amino Purin (BAP) and gibberellin with in vitro seedling growth of pulesari (Alyxia reinwardtii Bl)

Heru Sudrajat, SP, MP Health Science Journal of Indonesia Vol. 7 No. 2 December 2016

Beberapa kegiatan yang terkait dengan publikasi

1. Penyusunan artikel untuk jurnal terakreditasi tanggal 20 Mei 2016 di Gedung Diklat B2P2TOOT

2. Pertemuan pembahasan dan review drfat artikel ilmiah oleh pakar tanggal 23-24 Juni di Gedung Diklat B2P2TOOT. Hasil pertemuan artikel yang sudah direview dan siap dikirim.

Walaupun artikel yang dimuat pada pada media cetak maupun elektronik tidak cukup mengembirakan, namun ada beberapa makalah yang disampaikan pada seminar.

Rendahnya tingkat capaian publikasi yang dimuat pada media cetak nasional

dan internasional di B2P2TOOT salah satunya dikarenakan belum memiliki jurnal

yang terakreditasi.

Tabel 3.7 Jurnal di lingkungan B2P2TOOT

No Nama Jurnal Tahun akreditasi

1 Jurnal Tanaman Obat Indonesia -

Upaya sedang dan terus akan dilakukan agar Jurnal Tanaman Obat Indonesia mendapatkan akreditasi, sebagai berikut;

Workshop penulisan artikel ilmiah dengan mengundang reviewer Jurnal Tumbuhan Obat Indonesia tanggal 29-31 Maret 2016

Workshop penulisan publikasi ilmiah berbasis Online Journal Systems tanggal 11-12 Februari 2016, dengan narasumber dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia dan Sekretariat Badan Litban Kesehatan.

Mengoptimalkan system untuk Open Journal System Tumbuhan Obat Indonesia

Page 26: LAPORAN KINERJA - · PDF filePr esiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas ... diaman a tkan dalam Permenkes 003 Tahun 2010 tentang Saintifikasi Jamu

Laporan Kinerja 2016

15

Gambar 3.1. Kegiatan Workshop Online Journal Systems

3. Hasil Penelitiandan Pengembangan Yang Dihasilkan di Bidang

Tanaman Obat dan Obat Tradisional

Sebanyak 24 judul penelitian sudah dinyatakan layak untuk dibiayai pada

Tahun 2016, namun dikarenakan adanya ketidakpastian pembiayaan maka

beberapa penelitian terpaksa dihentikan. Dari target sebanyak 20 tercapai 22

penelitian. Namun tidak semua penelitian menghasilkan laporan akhir. Judul

dan capaian penelitian Tahun 2016 terlihat pada tabulasi dibawah ini;

Tabel 3.8. Hasil Litbang Bidang TOOT Tahun 2016

No Judul penelitian Ketua Penelitian Keterangan

1 Standarisasi Tanaman Obat Daun Ungu Dyah Subositi, M.Sc Laporan Lengkap

2 Standarisasi Tanaman Obat Adas Bakti Samsu Adi, M.Si Laporan Lengkap

3 Standarisasi Tanaman Obat Iler Heru Sudrajad, MP Laporan Lengkap

4 Uji Praklinik Formula Jamu Diabetus Hasil ristoja

Ika Yanti MS, M.Sc Laporan Lengkap

5 Studi Klinis Perbandingan Dua Sediaan Formula Jamu Hiperuresemia

dr. Agus Triyono Laporan Lengkap

6 Studi Klinis Ramuan Jamu Untuk Alergi

dr. Fajar Novianto Laporan Lengkap

7 Observasi Klinis Ramuan Jamu Untuk Hiperuresemia

dr. Ulfa Fitriani Laporan Lengkap

8 Observasi Klinis sediaan Jamu Penurun Berat Badan

dr. Zuraida Zulkarnain Laporan Lengkap

9 Studi Klinis Formula Jamu Hipertensi Ringan

dr. Ulfatun Nisa Laporan Lengkap

10 Uji Klinik Ramuan Jamu Obesitas dibandingkan dengan obat standar

dr. Danang ardiyanto Laporan Lengkap

Page 27: LAPORAN KINERJA - · PDF filePr esiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas ... diaman a tkan dalam Permenkes 003 Tahun 2010 tentang Saintifikasi Jamu

Laporan Kinerja 2016

16

No Judul penelitian Ketua Penelitian Keterangan

11 Uji Klinis Ramuan 2 Jamu

Hiperglikemia Dibanding Metformin

dr. Widhi Astana Laporan Lengkap

12 Studi Efektifitas Intervensi Pemberdayaan Masyarakat Dalam Pemanfaatan TO di Kab. Grobogan

Fanie Indramustofa, SE, M.Si

Laporan Lengkap

13 Analisis Lanjut Ristoja Drs. Slamet Wahyono, M.Sc, Apt

Laporan Lengkap

14 Standarisasi Tanaman Obat Kelembak Nurul Husniyati L, SP Sampai proses pengumpulan data

15 Standarisasi Tanaman Obat Bidara Upas

Wahyu Joko P, M.Sc Sampai proses pengumpulan data

16 Standarisasi Tanaman Obat Daun Duduk

Fauzi, MP Sampai proses pengumpulan data

17 Standarisasi Tanaman Obat Tapak Liman

Harto Widodo, M.Biotech Sampai proses pengumpulan data

18 Uji Praklinik Aktivitas dan Toksisitas Ramuan Jamu Selfalgia

Nuning Rahmawati, M.Sc, Apt

Sampai proses pengumpulan data

19 Studi Praklinik Potensi Relaksan Otot Drh. Galuh Ratnawati Sampai proses pengumpulan data

20 Riset Standarisasi Bahan Jamu Dari Brotowali

Rohmat Mujahid, M.Sc, Apt

Sampai proses persiapan

21 Uji Praklinik Formula Jamu Hipertensi Hasil ristoja

Saryanto, S.Farm, Apt Sampai proses persiapan

22 Pengembangan Sediaan Jamu Hiperkolesterolemia

Awal Kusumadewi, M.Si, Apt

Sampai proses persiapan

23 Riset Standarisasi Bahan Jamu Dari Herba Rumput Mutiara dan Kemuning

Nita Supriyati, M.Biotech Diefisiensi seluruh dana

24 Penelitian Formulasi Sediaan Jamu Hipertensi

Drs. Slamet Wahyono, Apt, M.Si

Diefisiensi seluruh dana

Dari 24 judul penelitian yang terlaksanakan, sebanyak 13 judul selesai sampai

laporan akhir, 6 judul sampai pada proses pengumpulan data, dan 3 judul sampai

pada proses persiapan. Penelitian yang tidak selesai hanya diperoleh laporan

kegiatan. Dua penelitian tidak dilaksanakan karena pada tahap efisiensi

dilakukan belum ada kegiatan sama sekali atau belum ada anggaran yang

direalisasikan.

Untuk mendukung terlaksananya penelitian, telah dilakukan kegiatan pendampingan sebagai berikut;

a. Penajaman topik penelitian bersama dengan program, dimaksudnya

untuk lebih melihat lagi proposal yang telah disusun dengan kebutuhan

program,

Page 28: LAPORAN KINERJA - · PDF filePr esiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas ... diaman a tkan dalam Permenkes 003 Tahun 2010 tentang Saintifikasi Jamu

Laporan Kinerja 2016

17

b. Pertemuan monitoring dan evaluasi kegiatan litbang dilakukan setiap 3

bulan sekali. Mekanismenya, setiap ketua pelaksana memaparkan

penelitian yang akan dilaksanakan, termasuk identifikasi masalah yang

ditemui dilapangan, dan upaya pemecahannya.

c. Sosialisasi protokol Penelitian Uji Klinik Multicenter Randomized Control

Trial, (no blinding) Ramuan Jamu Dibanding Obat Standar, kepada dokter

saintifikasi jamu, tanggal 2-4 Juni 2016 di Surakarta. Ini dilakukan khusus

untuk membahas penelitian Randomized Control Trial (uji acak

terkendali).

d. Evaluasi riset multicenter saintifikasi jamu tanggal 21-22 November 2016

di Surakarta dilakukan terhadap penelitian Randomized Control Trial (uji

acak terkendali).

e. Pembahasan penelitian terkait dengan efisiensi anggaran yang

menyebabkan beberapa penelitian tidak selesai sampai tahap akhir.

f. Pendampingan pelaksanaan penelitian terutama penelitian Randomized

Control Trial, dilaksanakan di center penelitian, oleh Komite Nasional

Saintifikasi Jamu dan peneliti B2P2TOOT,

Penelitian lain berupa analisis lanjut Riset Tumbuhan Obat dan Jamu telah

dilakukan. Kegiatannya meliputi:

a. Penyusunan panduan analisis lanjut

b. Sosialisasi analisis lanjut ke perguruan tinggi melalu mekanisme

pengiriman buku panduan dan email

c. Seleksi proposal internal

d. Seleksi proposal dengan mengundang pakar

e. Seleksi proposal dengan mengundang peneliti dan pakar, dengan output

protokol yang didanai sesuai masukan pakar, termasuk membahas

kesesuaian anggaran.

f. Dari sebanyak 104 proposal yang dikirimkan dari perguruan tinggi,

terseleksi sebanyak 53 proposal analisis lanjut.

g. Pendampingan dalam pelaksanaan analisis lanjut ke lapangan dalam

bentuk supervisi dan ketepatan dalam penggunaan dan

pertanggungjawaban anggaran

h. Pertemuan penyusunan laporan akhir dan diseminasi hasil analisis lanjut

dilaksanakan di Yogyakarta, 14-18 November 2016. Output sebanyak 53

laporan akhir dan draft publikasi

Page 29: LAPORAN KINERJA - · PDF filePr esiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas ... diaman a tkan dalam Permenkes 003 Tahun 2010 tentang Saintifikasi Jamu

Laporan Kinerja 2016

18

Tabel. 3.9 Judul Analisis Lanjut Ristoja B2P2TOOT Tahun 2016

No Judul Penelitian Ketua Pelaksana

I. Universitas Ahmad Dahlan

1. Uji In Vivo Efektifitas dan Mekanisme Aksi Ramuan Gagal Ginjal Akibat Komplikasi Diabetes dari Pengobat Tradisional (Batra) Asli Kaliputih, Batur, Banjarnegara, Jawa Tengah

Dr. Kintoko, M.Sc., Apt.

II. Universitas Andalas

2. Etiologi Penyakit dan Pengobatan dengan Menggunakan Tumbuhan dan Ramuan dalam Sistem Kosmologi Etnis Minangkabau

Dr. Syahrizal, M.Si

3. Tawa Nan Ampek dan Epat Ngarubeijat Laggek : Etnofarmakologi Minangkabau dan Mentawai dalam Kajian Strukturalisme

Dr. Zainal Arifin, M.Hum

4. Karakterisasi Morfologis dan Genetik Beberapa Varian Etlingera elatior (Jack.) R.M.Sm. (Zingiberaceae), Tumbuhan Obat Potensial Sumatera Barat

Prof. Dr. Syamsuardi, M.Sc.

5. Kajian Bioaktivitas Antimikroba dan Kandungan Kimia Tumbuhan Paku Kunyit (Sphaerostephanos polycarpus (Bl.) Copel)

Prof. Dr. Dayar Arbain, Apt.

III. Universitas Hasanuddin

6. Skrining Aktivitas Antikanker Beberapa Tumbuhan Obat yang digunakan dalam Ramuan Obat Antikanker Berbasis Kearifan Lokal Etnis di Sulawesi Selatan

Abdul Rahim, S.Si., M.Si., Apt

7. Tinjauan Farmakologi In Vitro dan In Vivo: Tanaman Obat dan Ramuan Antidiabetes Berbasis Kearifan Lokal Etnis Sulawesi Selatan

Prof. Dr. Elly Wahyudin, DEA, Apt.

8. Penelusuran Senyawa Anti Myobacterium tuberculosis dan TB-MDR pada Tanaman dalam Ramuan Obat Muntah Darah pada Etnis Masyarakat di Sulawesi Selatan

Dr. Herlina Rante, S.Si., M.Si., Apt.

9. Uji Aktivitas Beberapa Tanaman Obat yang Digunakan oleh Etnis di Sulawesi Selatan sebagai Antihiperglikemik

Dra. Rosany Tayeb, M.Si., Apt.

10. Uji Efektivitas Ramuan Tradisional Batra dari Kecamatan Sekko Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan sebagai Profertilitas secara in vitro

Aminullah, M.Farm, Sc., Apt

IV. Universitas Jember

11. Studi Bioaktivitas Imunomodulator Ramuan Ron-Ronan dari Madura Endah P, M.Sc., Apt

12. Pengembangan Metigi (Vaccinium varingiaefolium) sebagai Salah Satu Tumbuhan Suku Tengger yang Digunakan untuk Jamu Pegal Linu

Indah Yulia Ningsih, S.Farm, M.Farm, Apt.

13. Profil Metabolit dan DNA Tumbuhan Obat untuk Diabetes Mellitus pada Etnis di Jawa Timur

Lestyo W, S.Si., Apt., M.Farm

V. Universitas Khairun

14. Pengembangan Tanaman Obat Langka Etnis Sawai Melalui Kebun Obat Batra Di Pulau Halmahera, Maluku Utara

Buhari Umasugi, SP., M.Sc

15. Domestikasi Dan Analisis Komponen Fitokimia Tumbuhan Galuri (Laportea documana) Suku Togutil Sebagai Potensi Dalam Pengobatan Pasca Stroke

Dr. Ir. Sri Soernarsih, DAS., M.Si

16. Domestikasi Tumbuhan Obat Luja (Peristrophe bivalvis Merrill) Melalui Pendekatan Uji Respon Pertumbuhan Terhadap Intensitas Cahaya

Abdul Rahmat Mandea, SP., MP

Page 30: LAPORAN KINERJA - · PDF filePr esiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas ... diaman a tkan dalam Permenkes 003 Tahun 2010 tentang Saintifikasi Jamu

Laporan Kinerja 2016

19

No Judul Penelitian Ketua Pelaksana

17. Potensi Antimalaria dari Beberapa Tumbuhan Obat Asal Etnis Maluku Utara

Nurhasanah, S.Si, M.Si.

VI. Universitas Lambung Mangkurat

18. Riset Khusus Pengembangan Teknik Budidaya Tanaman Obat Berbasis Masyarakat Sekitar Hutan Pada Beberapa Etnis Di Wilayah HSS & Tapin Kalsel

Siti Hamidah, S. Hut., MP

VII. Universitas Mataram

19. Etiologi, Diagnosis, Pelabelan Penyakit dan Perawatan Kesehatan dengan Menggunakan Tumbuhan dan Jamu oleh Battra di Suku Sasak

Dr. Syafruddin, MS

20. Etnomedisin Ekofisiologi Konservasi dan Teknik Budidaya Tumbuhan (Caesalpinia bonduc L.) Sebagai Alternatif Obat Tradisional Etnis mBojo NTB

Prof. Dr. Ir. A. Farid Hemon, M.Sc

21. Potensi Ramuan Kencing Manis dari Lombok: Kajian Uji Toksisitas dan Aktivitas Antidiabetik In Vivo pada Tikus yang Diinduksi Nikotinamid dan Streptozotocin

dr. Nurhidayati, M.Kes.

VIII. Universitas Mulawarman

22. Formulasi Sediaan Emulgel Berbahan Aktif Ekstrak Daun Sepabang (Melastoma malabathricum L.) Asal Etnis Dayak Bahau dan Etnis Abai di Kalimantan untuk Pengobatan Stomatitis Pada Mukosa Mulut dan Impetigo pada Kulit

Nur Mita, S.Si, M.Si, Apt.

23. Uji Praklinik pada 10 Tumbuhan Obat yang Berkhasiat Antihipertensi secara Etnobotani untuk Pembuktian Secara Ilmiah Hasil Ristoja tahun 2012 dan 2015 di Kaltim dan Kaltara

Dr.dr. Sjarif Ismail., M.Kes

24. Uji Khasiat secara in vitro Beberapa Jenis Tanaman Obat Terseleksi sebagai Bahan Perawatan Kecantikan

Prof. Enos Tangke, Ph.D

25. Uji Aktivitas Antiinflamasi pada Lima Tumbuhan Obat Berdasarkan Data Etnobotani Hasil Riset Tumbuhan Obat dan Jamu (RISTOJA) 2015 di Kalimantan Utara

Dr. dr. Swandani Paramita, M.Kes

26. Uji Praklinik Spasmolitik dan Antispasmodik Saluran Nafas Secara in Vitro untuk Membuktikan secara ilmiah 5 jenis Tumbuhan untuk Asma

dr. Emil B. Moerad, Sp.P

27. Uji Praklinik dan Pengembangan Formulasi sediaaan Tablet Ekstrak Terstandard Umbi Bawang Tiwai (Eleutherine americana (Aubl) Merr) untuk Antidiabetes Oral

Aditya Fridayanti, S.Farm, M.Farm, Apt.

28. Aktivitas Antidiabetes dari Tumbuhan Obat Terseleksi Berbasis Informasi Etnofarmakologi Masyarakat Lokal di Kalimantan Timur

Irawan Wijaya Kusuma, PhD

29. Potensi Antimikroba, Spasmolitik dan Antispasmodik Tumbuhan Obat yang Berkhasiat Antidiare secara Etnobotani pada Suku Abai di Kalimantan Utara

Dr. dr. Nataniel Tandirogang, M.Si

30. Sediaan Nanoemulgel Daun Pidada Merah (Sonneratia caseolaris L.) sebagai Anti Jerawat

Hajrah, S. Farm., M.Si., Apt.

31. Aktivitas Antimikroba dan Analisis Bio Autobiografi Kromatografi Lapis Tipis Ekstrak Etanol Tumbuhan Etnomedisin Kalimantan Berdasarkan Data Ristoja

Dr. dr. Yadi, M.Si

IX. Universitas Negeri Makasar

32. Skrining Fitokimia Senyawa Aktif Tumbuhan Obat Antiluka Masyarakat Etnis di Sulawesi Barat

Dr. Alimuddin Ali, S.Si, M.Si.

Page 31: LAPORAN KINERJA - · PDF filePr esiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas ... diaman a tkan dalam Permenkes 003 Tahun 2010 tentang Saintifikasi Jamu

Laporan Kinerja 2016

20

No Judul Penelitian Ketua Pelaksana

X. Universitas Nusa Cendana

33. Budidaya Dan Konservasi Tanaman Obat Sulit Dari Etnis Bunaq, Manggarai-Kempo Dan Kambera Di Provinsi Nusa Tenggara Timur secara In Situ

Ir. Yosep Seran Mau, M.Sc. Ph.D

34. Penapisan Kandidat Bahan Aktif Anti Bakteri, Anti Oksidan dan Anti Kanker dari Tumbuhan Obat Beberapa Etnis di Pulau Timor.

Dr. Suwari, M.Si

XI. Universitas Palangkaraya

35. Aktivitas Anti Tumor Payudara Ekstrak Tumbuhan yang digunakan oleh Etnis Dayak Kalimantan Tengah pada Mencit yang diinduksi DMBA

Dr. Liswara Neneng, M.Si

XII. Universitas Riau

36. Bioprospeksi Ramuan Panjang Umur Warisan Leluhur Masyarakat Melayu Lingga Kepulauan Riau sebagai Imunomodulator dan Antioksidan

Dr. Fitmawati, M.Si

37. Isolasi Senyawa Metabolit Sekunder Dari Tanaman Plectranthus amboinicuslour Sebagai Inhibitor Sintesis PGE2

Dr Hilwan Yuda Teruna, M.Si, Apt.

XIII. Universitas Sriwijaya

38. Analisis Perubahan Ekspresi Gen Pada Saccharomyces cerevisiae Sebagai Efek Antiproliferasi Buah Mengkudu (Morinda citrifolia) Menggunakan DNA Microarray Analysis

Hermansyah, S.Si., M.Si., PhD

39. Eksplorasi Metabolit Sekunder Bersifat Bioaktif dari Fungi sebagai Upaya Pengembangan Obat Asal Tumbuhan dan Melestarikan Tumbuhan Obat Langka Lima Etnis Sumatera Selatan

Dr.Hary Widjajanti, M.Si

40. Pengembangan Obat Tradisional Etnis Ogan Sebagai Sumber Antibiotik Baru Untuk Penyakit Gastroenteritis

Dr. Elfita, M.Si

41. Skrining Fitokimia Aktivitas Antioksidan dan Antibanketri dari Ekstrak Tumbuhan Obat Etnis Musi di Kabupaten Musi Banyu Asin Sumatera Selatan

Dr. Muharni, M.Si

42. Eksplorasi Bahan Bioaktif dan senyawa anti bakteri dari tumbuhan obat untuk penyakit Infeksi Kulit dan Diare di Etnis Meranjat Sumatera Selatan

Dr. Salni, M.Si

XIV. Universitas Sumatera Utara

43. Mengeksplorasi Pengetahuan “Namalo” pada Masyarakat Batak Toba dalam Melakukan Pengobatan di Kabupaten Tobasamosir Propinsi Sumatera Utara

Dra. Ria Manurung, M. Si

44. Efektifitas Antioksidan Psidium guajava L. terhadap Stomatitis Aftosa Rekuner (SAR) Tipe Minor Pada Pasien RSGM FKG USU

Dr. Wilda HafniLubis, drg, M.Si

45. Potensi Sirompas Para (Mikania micrantha) sebagai salah satu Tumbuhan Obat Ramuan Pengobatan Malaria

Dr. Dra. Ir. Chairani H, MS

XV. Universitas Syiah Kuala

46. Kajian Fitokimia dan Pengembangan Obat Kanker Dari Tanaman Pala (Myristica fragrans Houtt) Provinsi Aceh

Dr. Binawati Ginting, M.S

47. Kajian Fitokimia dan Antimikrobial Tumbuhan Obat Berbasis Etnis di Provinsi Aceh

Risa Nursanty, M.Si

XVI. Universitas Tanjungpura

48. Konsep Sehat, Sakit, dan Obat Menurut Falsafah Pengobatan Orang Dayak Kebahan di Kabupaten Sintang Kalimantan Barat

Dr. Herlan, S.Sos, M.Si

Page 32: LAPORAN KINERJA - · PDF filePr esiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas ... diaman a tkan dalam Permenkes 003 Tahun 2010 tentang Saintifikasi Jamu

Laporan Kinerja 2016

21

No Judul Penelitian Ketua Pelaksana

49. Sistem Pengetahuan Battra Dayak Kantu’ Terhadap Tanaman Obat Kratom (Nyarugan). Studi di Desa Nanga Awin Kabupaten Kapuas Hulu

Dr. Fatmawati, M.Si

50. Model Pertumbuhan Akar Kuning Coscinium fenestratum (Gaertn.) Colebr di Habitat Alam Sebagai Dasar Pengembangan Teknik Budidaya Bagi Masyarakat

Dr. Ir. Iman Suswanto, MP

51. Potensi Tanaman Endemik Etnis Dayak Sekajang di Kalimantan Barat Sebagai Agen Analgesik Antiinflamasi

Pratiwi A, M.Sc., Apt

52. Elusidasi struktur senyawa metabolit sekunder dari genus Lygodium asal Kalimantan Barat yang berpotensi sebagai hepatoprotektor

Dr. Ari Widiyantoro

XVII. Universitas Udayana 53. Penatalaksanaan Pengobatan Penyakit Kronis oleh Balian Usada pada

Etnis Bali Prof. Dr. A.A. Ngr Anom Kumbara

4. Jumlah laporan Status Kesehatan Masyarakat hasil Riset Kesehatan

Nasional Wilayah IV

Dua penelitian Riset Kesehatan Nasional dilakukan pada Tahun 2016, yakni

Survei Indikator Kesehatan Nasional (Sirkesnas) dan Riset Penyakit Tidak

Menular (Riset PTM). Sirkesnas dimaksudkan:

a. Untuk memperoleh informasi terkini tentang pencapaian indikator

pembangunan kesehatan dalam Rencana Strategi Kementerian

Kesehatan 2015 – 2019 secara nasional,

b. Memperoleh informasi terkini tentang pencapaian indikator pembangunan

kesehatan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional

2015 – 2019 secara nasional.

Sedangkan Riset PTM dimaksudkan untuk;

a. Mendapatkan prevalensi tumor payudara (SADANIS/CBE positif).

b. Mendapatkan prevalensi lesi prakanker serviks (IVA positif).

c. Mendapatkan karakteristik demografi subyek penelitian dengan tumor

payudara dan lesi prakanker serviks

d. Mendapatkan proporsifaktor risiko bersama dan faktor risiko spesifik pada

subyek penelitian dengan tumor payudara dan lesi prakanker serviks.

e. Mendapatkan proporsi kasus baru kanker payudara dan serviks.

f. Mendapatkan proporsi kasus lama kanker payudara dan serviks.

g. Mendapatkan proporsi subjek dengan riwayat keluarga kanker payudara

dan ovarium dengan penanda BRCA positif.

h. Mendapatkan gambaran tipe HPV pada serviks

Kedua riset, di B2P2TOOT baik Sirkesnas maupun Riset PTM dilaksanakan

di 7 provinsi, yakni; Jambi, Kepulauan Riau, Kalimantan Tengah, Kalimantan

Page 33: LAPORAN KINERJA - · PDF filePr esiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas ... diaman a tkan dalam Permenkes 003 Tahun 2010 tentang Saintifikasi Jamu

Laporan Kinerja 2016

22

Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat. Representasi

kedua riset adalah nasional, laporan yang disusun adalah laporan tingkat

nasional bukan wilayah atau provinsi, jadi sebagai Koordinator Wilayah 4

laporan yang disampaikan bukan laporan penelitian namun berupa laporan

pelaksanaan kegiatan.

Table 3.10. Judul Laporan Kegiatan Status Kesehatan Masyarakat

No Judul Laporan

Nama Peneliti

1 Laporan Survei Indikator Kesehatan Nasional Akhmad Saikhu, SKM, M.ScPH

2 Laporan Riset Penyakit Tidak Menular Junediyono, SKM, MKM

Tahapan riset telah ditata, ada yang dilaksanakan sebelum dan setelah

bulan puasa tergantung karakteristik kegiatannya. Kegiatan pengumpulan

data Riset PTM misalnya, karena ada pengambilan darah maka

dilaksanakan setelah puasa. Jadwal pada setiap kegiatan terlihat pada tabel

berikut:

Tabel 3.11Kegiatan dan Jadwal Pelaksanaan Riskesnas

No Tahapan Kegiatan

Sirkesnas Riset PTM

1 Training Of Trainer 13 – 19 Maret 2016 19 – 24 Maret 2016

2 Rapat Koordinasi Teknis 5 - 27 April 2016 6 - 19 Mei 2016

3 Rekrutmen Enumerator 3 April – 13 Mei 2016 3 April – 27 Mei 2016

4 Training Centre 9-22 Mei 2016 21 – 31 Juli 2016

5 Pengumpulan Data Juni 2016 8 Agustus – 2 September 2016

6 Penyusunan laporan 23 – 26 November 2016

B. Realisasi Anggaran

Selama kurun waktu satu tahun, karena adanya ketidakpastian penerimaan

negara, maka anggaran mengalami beberapa kali revisi efisiensi. Satu sisi

efisiensi membuat beberapa kegiatan dirasionalisasi tapi sisi yang lain

membantu dalam besaran capaian realisasi. Realisasi anggaran tercapai

Rp.51.453.459.429,00 dari pagu Rp. 58.679.324.000,00 atau sebesar 87,7%.

Besaran capaian realisasi anggaran dikaitkan dengan target per Indikator Kinerja

Kegiatan dapat terlihat pada tabel berikut:

Page 34: LAPORAN KINERJA - · PDF filePr esiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas ... diaman a tkan dalam Permenkes 003 Tahun 2010 tentang Saintifikasi Jamu

Laporan Kinerja 2016

23

Tabel 3.12. Realisasi Anggaran B2P2TOOT Tahun 2016

Indikator

RKAKL Pasca Efisiensi Realisasi

Target Anggaran (ribuan)

Target Anggaran (ribuan)

Capaian Anggaran (ribuan)

Rekomendasi kebijakan bidang TOOT

2 288.200 2 56.190 2 52.860

Publikasi bidang TOOT yang dimuat dalam jurnal nasional dan internasional baik cetak maupun elektronik

24 1.055.010 24 231.660 3 193.181

Hasil penelitian bidang TOOT 20 26.301.185 22 15.361.751 24 12.675.608

Laporan Status Hasil Kesehatan Masyarakat

2 22.496.522 2 14.838.493 2 14.066.128

Sedangkan realisiasi berdasarkan output pada RKAKL seperti tertuang dalam

tabel dibawah ini:

Tabel 3.13. Capaian Realisasi Anggaran Per Output RKAKL B2P2TOOT

Tahun 2016

No Output Indkator

% Anggaran (dalam ribuan)

Target Capaian Semula Efisiensi Realisasi %

1 Rekomendasi kebijakan yang dihasilkan dari Litbang Bidang TOOT

2 3 150 288.200 56.190 52.860 94

2 Publikasi informasi bidang TOOT

24 3 1.055.010 231.660 193.181 83

3 Hasil Litbang Bidang TOOT

20 22 26.301.185 15.361.751 12.675.608 82

4 Laporan Status Kesehatan Masyarakat

2 2 100 22.496.522 14.838.493 14.066.128 94

5 Dukungan managemen 10 10 41.779.689 14.803.413 13.002.531 87

A Peralatan dan mesin 9.939.713 171.805 159.227

B Gedung dan bangunan 4.202.563 2.117.042 1.985.037

C Layanan internal organisasi

27.637.413 12.514.765 10.858.266

6 Layanan perkantoran 13.390.474 13.387.817 11.243.166 81

A Gaji 6.864.109 6.744.253 5.555.421

B Operasional 7.526.365 6.643.564 5.887.745

106.311.080 58.679.324 51.453.459 87

Page 35: LAPORAN KINERJA - · PDF filePr esiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas ... diaman a tkan dalam Permenkes 003 Tahun 2010 tentang Saintifikasi Jamu

Laporan Kinerja 2016

24

Dalam perjalanannya revisi dilakukan sampai 9 kali, seperti tertuang dalam tabulasi dibawah ini:

Tabel 3.14. Revisi AnggaranB2P2TOOT Tahun 2016

No Alasan Revisi Pagu Semua Pagu Menjadi Tanggal

1 Perubahan Pejabat Perbendaharaan

106.311.080.000 106.311.080.000 13 Januari 2016

2 Pengalihan sebagian Belanja bahan (52) menjadi belanja modal (53) pada output Riskesnas

106.311.080.000 106.311.080.000 03 Maret 2016

3 Revisi Buka Blokir 106.311.080.000 106.311.080.000 5 Apil 2016

4 Revisi Output Cadangan 106.311.080.000 106.311.080.000 02 Juni 2016

5 Pengurangan (Efisiensi) Pagu Anggaran Jilid I

106.311.080.000 97.109.741.000 22 Juli 2016

6 Pengurangan (Efisensi) Pagu Anggaran Jilid II

97.109.741.000 95.109.741.000 16 Agustus 2016

7 Perubahan Pejabat Penandatanganan SPM dan Pengalihan sebagian Belanja Tunjangan Fungsional PNS ke belanja pokok dan Tunjangan umum PNS

95.109.741.000 95.109.741.000 09 September 2016

8 Blokir Mandiri 95.109.741.000 95.109.741.000 18 Oktober 2016

9 Pergeseran anggaran antar satker dalam satu wilayah terkait dengan pemenuhan pagu minus Belanja pegawai GAKI Magelang

95.109.741.000 94.989.885.000 28 November 2016

C. Sumber Daya Manusia

1. Sumber Daya Manusia Aparatur Sipil Negara (ASN) yang dimiliki B2P2TOOT terdiri dari pegawai tetap (PNS) dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK). Pada Desember 2016, gambaran kepegawaian B2P2TOOT adalah sebagai berikut:

Tabel 3.15. Komposisi ASN B2P2TOOT Berdasarkan Jenis Kelamin Tahun 2016

Jenis Kelamin Jenis ASN (orang) Sub Total

PNS PPPK

Laki-laki 54 94 148

Perempuan 42 49 91

TOTAL 96 143 239

Page 36: LAPORAN KINERJA - · PDF filePr esiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas ... diaman a tkan dalam Permenkes 003 Tahun 2010 tentang Saintifikasi Jamu

Laporan Kinerja 2016

25

Pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) diadakan untuk mengakomodasi beban pekerjaan yang belum dapat ditangani oleh tenaga PNS. Riset Tumbuhan Obat dan Jamu (Ristoja) dan Saintifikasi Jamu sebagai terobosan Kemenkes yang bermula sejak 2012 dan 2010, membutuhkan dukungan penuh dari lingkup kesekretariatan/administrasi, laboratorium, Kebun Tanaman Obat dan Rumah Riset Jamu. Beban kerja yang tersedia ditengarai belum mengakomodir tuntutan dinamika dari ke 2 terobosan Kemenkes tersebut.PPPK pada Tahun 2016 sebanyak 143 orang yang dipekerjakan untuk membantu pengelolaan tugas dan fungsi organisasi yang terdistribusi di kebun tanaman obat, laboratorium terpadu, laboratorium pascapanen, laboratorium farmakologi dan toksikologi, laboratorium sediaan Jamu, Rumah Riset Jamu (RRJ), dan bidang kesekretariatan (administrasi, satpam, pengemudi).

Tabel 3.16. Komposisi ASN Berdasarkan Jenis Kelamin, Jenjang Pendidikan Terakhir, dan Jabatan Struktural Tahun 2016

Jabatan Struktural Esselon 4 Esselon 3 Esselon 2

Jenjang Pendidikan S1 S2 S3 S1 S2 S3 S1 S2 S3

Lelaki 1 3 –(2)*) 1

Perempuan 1 1*) 2*) 1*)

Ket: *) merangkap peneliti

Ada 6 peneliti yang merangkap sebagai pejabat struktural, yaitu:

a. Dra. Lucie Widowati, Apt, M.Si (Peneliti Utama Bidang Obat Tradisional) sebagai Kepala Balai Besar.

b. Nita Supriyati, S.Si, Apt, M. Biotech (Peneliti Pertama bidang Obat Tradisional) sebagai Kabid Pelayanan Penelitian

c. Awal Prichatin Kusumodewi (Peneliti Muda Bidang Obat Tradisional) sebagai Kepala Bagian Tata Usaha

d. Fauzi, MP (Peneliti Pertama bidang Tanaman Obat) sebagai Kasubag Umum

e. Tri Widayat, M.Sc (Peneliti Pertama bidang Tanaman Obat) sebagai Kasi Pelayanan Teknis

f. Amalia Damayanti, M.Si (Peneliti Pertama bidang Tanaman Obat) sebagai Kasi Kerjasama dan Informasi

Keenam tenaga tersebut, karena sebagai struktural maka dibebaskan sementara dari peneliti, tidak menjabat fungsional peneliti.

D. Sumber Daya Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana diperlukan untuk pencapaikan kinerja yang baik sesuai dengan target yang telah ditetapkan. Sarana prasarana yang dimiliki B2P2TOOT berupa:

Page 37: LAPORAN KINERJA - · PDF filePr esiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas ... diaman a tkan dalam Permenkes 003 Tahun 2010 tentang Saintifikasi Jamu

Laporan Kinerja 2016

26

1. Instalasi Kebun Tanaman Obat Kebun Tanaman Obat (KTO) dikelola untuk memfasilitasi aktivitas Litbang standarisasi TO, standarisasi bahan jamu, observasi klinik, dan uji acak terkendali dalam kerangka Saintifikasi Jamu. KTO dikelola untuk menyediakan sarana, fasilitas, dan spesimen untuk pengukuran, pemeriksaan, riset, pengembangan eksperimen, Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Iptek, dan pelayanan Iptek. KTO dikelola sebagai kebun, juga pusat pembelajaran Iptek untuk akademisi, pemerintah, dunia usaha, dan kelompok masyarakat. Instalasi KTO terdapat di beberapa tempat, yaitu:

a. KTO Tlogodlingo, 1.800 mdpl seluas 135.995 m2 di Kec. Tawangmangu Kab. Karanganyar Jawa Tengah, tanaman yang dapat tumbuh baik di KTO Tloglodlingo adalah timi, stevia, teh, menta, krangean, adas, purwoceng, sambang colok, kamilen dll

Gambar 3.2. Kebun Tanaman Obat Tlogodlingo

Page 38: LAPORAN KINERJA - · PDF filePr esiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas ... diaman a tkan dalam Permenkes 003 Tahun 2010 tentang Saintifikasi Jamu

Laporan Kinerja 2016

27

b. KTO Kalisoro, 1.200 mdpl seluas 2.644 m2 (produksi) dan 3.505 m2 di Kec. Tawangmangu Kab. Karanganyar Jawa Tengah, tanaman yang dapat tumbuh baik adalah taraksakum, tempuyung, echinase, daun duduk, daun ungu dll

Gambar 3.3. Kebun Tanaman Obat Kalisoro

c. KTO Ngemplak, 400-600 mdpl seluas 3.127 m2 di Kec.

Karangpandan Kab. Karanganyar Jawa Tengah, tanaman yang dapat tumbuh baik adalah tanaman yang berupa empon empon (kunyit, temulawak, temu manga, temu putih, temu ireng, kunyit putih), jati belanda, kumis kucing, sambiloto, daun ungu, rumput mutiara, keji beling, sambung nyawa, pegagan dll

Gambar 3.4. Kebun Tanaman Obat Ngemplak

Page 39: LAPORAN KINERJA - · PDF filePr esiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas ... diaman a tkan dalam Permenkes 003 Tahun 2010 tentang Saintifikasi Jamu

Laporan Kinerja 2016

28

d. KTO Toh Kuning, 400-600 mdpl seluas 7.972 m2 di Kec.

Karangpandan Kab. Karanganyar Jawa Tengah, tanaman yang dapat tumbuh baik adalah tanaman yang berupa empon empon (kunyit, temulawak, temu manga, temu putih, temu ireng, kunyit putih), jati belanda, kumis kucing, sambiloto, daun ungu, rumput mutiara, keji beling, sambung nyawa, pegagan dll

Gambar 3.5. Kebun Tanaman Obat Toh Kuning

e. KTO Doplang, 400-600 mdpl seluas 350 m2 di Kec. Matesih Kab.

Karanganyar Jawa Tengah, tanaman yang dapat tumbuh baik adalah tanaman yang berupa empon empon (kunyit, temulawak, temu manga, temu putih, temu ireng, kunyit putih), jati belanda, kumis kucing, sambiloto, daun ungu, rumput mutiara, keji beling, sambung nyawa, pegagan dll

Gambar 3.6. Kebun Tanaman Obat Doplang

Page 40: LAPORAN KINERJA - · PDF filePr esiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas ... diaman a tkan dalam Permenkes 003 Tahun 2010 tentang Saintifikasi Jamu

Laporan Kinerja 2016

29

f. KTO Tegalgede, 185-200 mdpl seluas 3.300 m2 Kec. Karanganyar Kab. Karanganyar Jawa Tengah, tanaman yang dapat tumbuh baik adalah daun ungu, meniran, pegagan, tempuyung dll

Gambar 3.7. Kebun Tanaman Obat Tegal Gede

g. KTO Citeureup, 100-200 mdpl seluas 30.000 m2 Kec. Citeureup Kab. Bogor Jawa Barat, tanaman yang dapat tumbuh baik adalah rumput mutiara. iller, kumis kucing, meniran, daun ungu, tempuyung, tapak liman dll

Gambar 3.8. Kebun Tanaman Obat Citeureup

Page 41: LAPORAN KINERJA - · PDF filePr esiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas ... diaman a tkan dalam Permenkes 003 Tahun 2010 tentang Saintifikasi Jamu

Laporan Kinerja 2016

30

2. Instalasi Laboratorium Terpadu Laboratorium Terpadu (Labdu) dikelola untuk memfasilitasi aktivitas iptek dalam kerangka Saintifikasi Jamu. Labdu dikelola sebagai pusat laboratorium Saintifikasi Jamu Kemenkes, juga pusat pembelajaran iptek untuk pihak akademisi/ilmuwan, pemerintah, dunia usaha dan kelompok masyarakat dalam kerangka Saintifikasi Jamu. Labdu terdiri dari:

a. Laboratorium Benih dan Pembibitan, digunakan untuk uji benih dan koleksi benih

Gambar 3.9. Benih Herbarium Kering di

Laboratorium Benih dan Pembibitan

b. Laboratorium Pengendalian Hama dan Penyakit Tanaman (HPT), digunakan untuk uji biopstisida, identifikasi HPT, dan koleksi hama

` Gambar 3.10. Proses Insentarium Hewan Kumbang di

Laboratorium Hama PenyakitTanaman

Page 42: LAPORAN KINERJA - · PDF filePr esiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas ... diaman a tkan dalam Permenkes 003 Tahun 2010 tentang Saintifikasi Jamu

Laporan Kinerja 2016

31

c. Laboratorium Fitokimia, digunakan untuk skrining kandungan senyawa kimia, standar mutu, kromatograpi lapis tipis ekstrak, dan minyak atsiri.

Gambar 3.11. Proses Skrining Kimia di Laboratorium Fitokimia

d. Laboratorium Galenika, digunakan untuk uji kadar sari, koleksi

minyak atsiri, koleksi ekstrak, Optimalisasi metode ekstraksi (Inisiasi Pusat Ekstrak Daerah)

Gambar 3.12. Uji Kontrol Kualitas (Quality Control/QC) di

Laboratorium Galenika

Page 43: LAPORAN KINERJA - · PDF filePr esiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas ... diaman a tkan dalam Permenkes 003 Tahun 2010 tentang Saintifikasi Jamu

Laporan Kinerja 2016

32

e. Laboratorium Formulasi, digunakan untuk formulasi bahan Jamu

Gambar 3.13. Laboratorium Formulasi

f. Laboratorium Sistematika Tumbuhan Obat dan Herbarium, digunakan untuk determinasi TO dan koleksi spesimen.

Gambar 3.14. Pengecekan Kadar Mikroba di Laboratorium

Sistematika Tumbuhan

Page 44: LAPORAN KINERJA - · PDF filePr esiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas ... diaman a tkan dalam Permenkes 003 Tahun 2010 tentang Saintifikasi Jamu

Laporan Kinerja 2016

33

g. Laboratorium Instrumen, digunakan untuk uji kadar bahan aktif dan quality control bahan Jamu

Gambar 3.15. Pengujian Kadar Bahan Aktif di Laboratorium

Instrumen.

h. Laboratorium Mikrobiologi, digunakan untuk uji angka cemaran mikroba dan uji aktivitas antibakteri

Gambar 3.16. Uji Cemaran Mikroba di Laboratorium

Mikrobiologi

Page 45: LAPORAN KINERJA - · PDF filePr esiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas ... diaman a tkan dalam Permenkes 003 Tahun 2010 tentang Saintifikasi Jamu

Laporan Kinerja 2016

34

i. Laboratorium Bioteknologi, digunakan untuk uji khasiat dan uji

keragaman genetik

Gambar 3.17. Laboratorium Bioteknologi

j. Laboratorium Kultur Jaringan, digunakan untuk perbanyakan TO

dan produksi metabolit sekunder

Gambar. 3.18. Eksplan di Ruang Inkubasi

Page 46: LAPORAN KINERJA - · PDF filePr esiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas ... diaman a tkan dalam Permenkes 003 Tahun 2010 tentang Saintifikasi Jamu

Laporan Kinerja 2016

35

3. Instalasi Rumah HewanCoba Rumah hewancoba dikelola sebagai pusat uji praklinik formula Jamu yang menyediakan sarana dan fasilitas untuk pengukuran, pemeriksaan, riset, pengembangan eksperimen, diklat iptek, pelayanan iptek dalam uji keamanan dan khasiat formula Jamu yang digunakan dalam kerangka Saintifikasi Jamu.

Gambar 3.19. Laboratorium Hewan Coba

4. Instalasi Rumah Riset Jamu Saat ini RRJ mempunyai sarana dan prasarana fisik berupa 6 ruang periksa, 1 ruang laboratorium, 6 tempat tidur, 1 ruang USG dan EKG, Griya Jamu, Rekam Medis. Selain itu ditunjang dengan Mushola, kebun koleksi tanaman obat, kantin, kebun sayuran organik, area footstone therapy, taman dan gazebo.

5. Laboratorium Pasca Panen

Laboratorium Pasca Panen dikelola sebagai laboratorium dan divisi simplisia Kemenkes untuk memfasilitasi aktivitas iptek pascapanen TO dan simplisia bahan Jamu dalam kerangka Saintifikasi Jamu. Terdiri dari empat lantai dengan peruntukan sebagai berikut:

a. Lantai 1 digunakan untuk penerimaan hasil panen, pencucian, penirisan dan perajangan

b. Lantai 2 digunakan untuk gudang siap edar, pembuatan kapsul serbuk, dan penimbangan

c. Lantai 3 digunakan untuk pengeringan simplisia dengan oven dan gudang penyimpanan simplisia kering

d. Lantai 4 digunakan untuk pengeringan simplisia melalui penjemuran dibawah sinar matahari langsung.

Page 47: LAPORAN KINERJA - · PDF filePr esiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas ... diaman a tkan dalam Permenkes 003 Tahun 2010 tentang Saintifikasi Jamu

Laporan Kinerja 2016

36

Gambar 3.20. Laboratorium Pasca Panen

6. Instalasi Sedian Bahan Jamu

Instalasi Sediaan Bahan Jamu dikelola untuk memfasilitasi aktivitas iptek sediaan Jamu dalam kerangka Saintifikasi Jamu. Instalasidikelola untuk menyediakan sarana, fasilitas dan bahan Jamunon simplisia.

7. Instalasi Produksi Jamu Instalasi Produksi Jamu dikelola sebagai pusat pengembangan formula Jamu Kemenkes untuk memfasilitasi aktivitas produksi Jamudalam kerangka Saintifikasi Jamu. Instalasi menyediakan produk Jamu dan hasil olahannya.

8. Instalasi Perpustakaan Perpustakaan dikelola untuk memfasilitasi dukungan referensi dan kepustakaan B2P2TOOT. Perpustakaan menyediakan sarana dan fasilitas terkait sumber data dan informasi iptek.

9. Instalasi Herbarium Instalasi Herbarium dikelola sebagai pusat herbarium Kemenkes untuk memfasilitasi aktivitas iptek koleksi spesimen TO yang diawetkan. Menyediakan sarana, fasilitas dan spesimen yang diawetkan untuk litbang botani. Tempat untuk instalasi selama ini masih menjadi satu dengan gedung Labdu dan ruang museum.

Page 48: LAPORAN KINERJA - · PDF filePr esiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas ... diaman a tkan dalam Permenkes 003 Tahun 2010 tentang Saintifikasi Jamu

Laporan Kinerja 2016

37

Gambar 3.21. Koleksi Herbarium Kering dan Herbarium Basah

10. Museum Jamu

Gambar 3.22. Selasar di depan Museum Jamu

Museum Jamu “Hortus Medicus” dibangun dengan tujuan untuk selalu mengingat asal usul Jamu dari kearifan lokal kekayaan nenek moyang Indonesia. Museum Jamu menyajikan koleksi alat-alat Jamu kuno, peta persebaran Jamu di nusantara, naskah kuno yang memuat ramuan Jamu, koleksi Jamu dari dalam maupun luar negeri,

Page 49: LAPORAN KINERJA - · PDF filePr esiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas ... diaman a tkan dalam Permenkes 003 Tahun 2010 tentang Saintifikasi Jamu

Laporan Kinerja 2016

38

dokumentasi ramuan hingga perkembangan B2P2TOOT dari masa ke masa. Total koleksi yang dimiliki, meliputi: a. Ruang Depan, berisi 44 koleksi terdapat wayang, peta jamu, alat

untuk membuat jamu, dan alur saintifikasi jamu

Gambar 3.23. Ruang Depan Museum Jamu

b. Ruang Bahan Jamu,berisi 34 koleksi yang berasal dari kayu

pohon seperti kayu manis, kayu tabat barito, dll

Gambar 3.24. Ruang Bahan Jamu Museum Jamu

Page 50: LAPORAN KINERJA - · PDF filePr esiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas ... diaman a tkan dalam Permenkes 003 Tahun 2010 tentang Saintifikasi Jamu

Laporan Kinerja 2016

39

c. Ruang Budaya,berisi 50 koleksi terdiri darikain budaya nusantara, yang menunjukkan budaya jamu diberbagai wilayah.

Gambar 3.25.Ruang Budaya Museum Jamu

d. Ruang Produk Jamu,berisi 215 koleksi produk jamu seluruh

Indonesia

Gambar 3.26. Ruang Produk Jamu Museum Jamu

Page 51: LAPORAN KINERJA - · PDF filePr esiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas ... diaman a tkan dalam Permenkes 003 Tahun 2010 tentang Saintifikasi Jamu

Laporan Kinerja 2016

40

e. Ruang Naskah Kuno, berisi 40 koleksi berisi Serta Centini, Ramuan Jawa, naskah kuno (ramuan dalam bentuk tulisan jawa)

Gambar 3.27.Ruang Naskah Kuno Museum Jamu

f. Ruang Prestasi, berisi 124 koleksi terdiri dari foto sejarah B2P2TOOT dari awal didirikan RM Santoso sampai sekarang.

Gambar 3.28.Ruang Prestasi Museum Jamu

Page 52: LAPORAN KINERJA - · PDF filePr esiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas ... diaman a tkan dalam Permenkes 003 Tahun 2010 tentang Saintifikasi Jamu

Laporan Kinerja 2016

41

11. Sinema Fitomedika Sinema Fitomedika merupakan prasarana edukasi dan penyebaran informasi mengenai profil B2P2TOOT dan materi Iptek Tanaman Obat dan Jamu dalam Wisata Kesehatan Jamu, pembinaan petani, pembekalan akademisi dalam Praktek Kerja Lapangan (PKL).

Gambar 3.29. Pemutaran Video Profil dan Paparan singkat Profil

B2P2TOOT

12. Rumah Kaca Rumah Kaca difungsikan untuk pembibitan, adaptasi dan pelestarian tanaman. Terdapat dua tempat rumah kaca, yakni; a. Satu unit berlokasi di Stasiun Research Tlogodlingo (1.800 mdpl) b. Dua Berlokasi di KTO Kalisoro (1.200 mdpl) 2 unit

Gambar 3.30. Tanaman obat dari luar di adaptasikan di rumah

kaca

Page 53: LAPORAN KINERJA - · PDF filePr esiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas ... diaman a tkan dalam Permenkes 003 Tahun 2010 tentang Saintifikasi Jamu

Laporan Kinerja 2016

42

13. Gedung Perkantoran a. Satu unit kantor Sekretariat, terdiri dari 3 lantai untuk ruang

Kepala, Bagian TU, Bidang PKSI dan Bidang Yanlit b. Satu unit Gedung Serbaguna “R.M. Santoso Soerjokoesoemo” c. Satu unit Rumah Negara Golongan I untuk Rumah Dinas Kepala d. Satu unit Gedung Diklat Iptek Tanaman Obat berkapasitas 28

kamar, 3 ruang rapat

14. Peralatan Laboratorium Utama: a. Gas Chromatography 1 unit b. TLCdensitometer 1 unit c. High Performance Liquid Chromatography (HPLC) 1 unit d. Vacum Rotapavor 2 unit e. Spektrofotometer 3 unit f. Blotting apparatus 2 unit g. Termocycler PCR 1 unit

h. Mesin pembuat tablet dan kapsul JAMU 1 unit i. Mesin penyerbuk 1 unit j. Pencuci bahan JAMU 1 unit k. Pengering bahan JAMU 1 unit l. Alat Ekstraktor 1 unit

15. Kendaraan Operasional

a. Satu bus operasional antar jemput pegawai b. Dua unit mobil angkutan bak terbuka operasional untuk KTO dan

pascapanen c. Satu unit mobil box operasional untuk pameran d. Satu unit mobil sedan operasional untuk dinas Kepala

B2P2TOOT e. Empat unit mobil minibus operasional untuk aktivitas

perkantoran f. Dua unit sepeda motor roda dua (2) operasional untuk KTO dan

pascapanen g. Tiga unit Sepeda motor roda tiga (3) operasional untuk KTO dan

pascapanen

Kendala yang dihadapi

Beberapa kendala yang dihadapi selama pelaksanaan kegiatan Tahun 2016

meliputi;

1. Adanya efisiensi anggaran membuat beberapa penelitian tidak terselesaikan sampai laporan akhir

2. Rendahnya minat untuk melaksanakan publikasi ilmiah

Page 54: LAPORAN KINERJA - · PDF filePr esiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas ... diaman a tkan dalam Permenkes 003 Tahun 2010 tentang Saintifikasi Jamu

Laporan Kinerja 2016

43

3. Jurnal Tanaman Obat Indonesia belum terakreditasi

Tindak lanjut mengatasi kendala

Kendala yang terjadi pada Tahun 2016 sudah ditindaklanjuti dengan;

1. Mengupayakan untuk melanjutkan penelitian pada tahun 2018.

2. Melakukan serangkaian kegiatan terkait publikasi

3. Mengupayakan terakreditasinya Jurnal Tumbuhan Obat Indonesia.

Penghargaan yang diperoleh tahun 2016

Juara Harapan II peserta pameran HKN ke 52 di Jakarta International EXPO, bersama dengan Badan Litbangkes (piagam)

Gambar 3.31.Kunjungan Menkes di Stand B2P2TOOT Pada Waktu Pameran Hari Kesehatan Nasional

E. Inovasi

1. Penyusunan Buku Pohon Keilmuan Tenaga Kesehatan Tradisional

Penyusunan Buku Body of Knowledge (Pohon Ilmu) Kesehatan

Tradisional Indonesia dilakukan sejak tahun 2011 oleh Komisi Saintifikasi

Jamu Nasional, Badan Litbangkes, dengan segala dinamikan diskusi dari

berbagai pakar, sehngga dilakukan beberapa kali revisi untuk kontent

buku. B2P2TOOT memfasilitasi finalisasi penyusunan buku Pohon

Keilmuan Kesehatan Tradisional Indonesia, di Solo tanggal 16-18 Juni

Page 55: LAPORAN KINERJA - · PDF filePr esiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas ... diaman a tkan dalam Permenkes 003 Tahun 2010 tentang Saintifikasi Jamu

Laporan Kinerja 2016

44

2016 dan di Gedung Diklat B2P2TOOT tanggal 13-14 Juli 2016, dan

dicetak masih dalam jumlah terbatas. Selanjutnya buku ini akan menjadi

dasar penyusunan kurikulum pendidikan tinggi profesi Kesehatan

Tradisional Indonesia, untuk melengkapi kebutuhan tenaga Kesehatan

Tradisional, yang akan bekerja pada Fasilitas Pelayanan Kesehatan

Komplementer. Secara lebih rinci kesehatan tradisional dikuatkan

dengan adanya Peraturan Pemerintah Nomor 103 Tahun 104 tentang

Pelayanan Kesehatan Tradisional. Dalam PP Pelayanan Kesehatan

Tradisional, terdapat 3 jenis pelayanan dengan fasilitas pelayanan

kesehatan, yang terdiri dari:

a. Jenis Pelayanan Kesehatan Tradisional Empiris yakni penerapan

kesehatan tradisional yang manfaat dan keamanannya terbukti

secara empiris

b. Pelayanan Kesehatan Tradisional Komplementer, yakni penerapan

kesehatan tradisional yang memanfaatkan ilmu biomedis dan

biokultural dalam penjelasannya serta manfaat dan keamanannya

terbukti secara ilmiah

c. Pelayanan Kesehatan Tradisional Integrasi yakni suatu bentuk

pelayanan kesehatan yang mengkombinasikan pelayanan kesehatan

konvensional dan pelayanan kesehatan tradisional komplementer

baik bersifat pelengkap atau pengganti.

Gambar 3.32.Buku Pohon Keilmuan Kesehatan Tradisional Indonesia

Page 56: LAPORAN KINERJA - · PDF filePr esiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas ... diaman a tkan dalam Permenkes 003 Tahun 2010 tentang Saintifikasi Jamu

Laporan Kinerja 2016

45

2. Klinik Saintifikasi Jamu Rumah Riset Jamu Hortus Medicus

Rumah Riset Jamu merupakan Klinik Saintifikasi Jamu yang ditetapkan pada Permenkes 003 Tahun 2010 tentang Penelitian Berbasis Pelayanan.

Gambar 3.33.Klinik Saintifikasi Jamu Rumah Riset Jamu Hortus Medicus

Gambar 3.34. Griya Jamu

Page 57: LAPORAN KINERJA - · PDF filePr esiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas ... diaman a tkan dalam Permenkes 003 Tahun 2010 tentang Saintifikasi Jamu

Laporan Kinerja 2016

46

Rata-rata kunjungan pasien pada RRJ Tahun 2016 dalam 1 bulan berjumlah antara 10 hingga 200 pasien, tidak hanya berasal dari wilayah Jawa Tengah, tetapi hingga pasien berasal dari luar Jawa. Pasien ditangani oleh 8 orang Dokter Saintifikasi Jamu dan 3 Apoteker Saintifikasi Jamu, serta tenaga pendukung lainnya.

Gambar 3.35 Jumlah Kunjungan Pasien Klinik Saintifikasi Jamu Rumah

Riset Jamu Hortus Medicus

3. Penyusunan buku 7 ramuan jamu saintifik. Pertemuan dengan mengundang Pusat Komunikasi Publik, Pusat Promosi Kesehatantanggal 13-15 Juni. Dan kegiatan berupa Focus Group Discussion tanggal 13-14 Juli 2016, mengundang Pusat Komunikasi Publik, Pusat Promosi Kesehatan, Direktorat Pelayanan Kesehatan Tradisional, Wartawan Solo Pos dan pengguna buku (Ibu-ibu PKK Kecamatan Tawangmangu). Buku 7 ramuan jamu saintifik, ditulis dengan bahasa popular, berisi cara budidaya, cara pasca panen, cara membuat hingga dosis penggunaan. Hal yang penting adalah ramuan jamu saintifik yang sudah teruji ilmiah, dapat digunakan untuk mengobati 7 keluhan (wasir, tekanan darah tinggi, kolesterol, nyeri sendi, asam urat, keluhan maag dan gangguan fungsi hati) pada kondisi ringan. Dengan demikian dapat mengobati keluhan ringan agar tidak sampai ke dokter atau Rumah Sakit, dapat mengurangi biaya kesehatan. Tentunya diingatkan pengguna bahwa keluhan lebih lanjut harus mendatangi dokter.

1990 20612231 2158 2152

18071650

21241968

2125 2160 2242

1217 12971488

1279 1244945 968

13241030

1296 1262 1301

32073358

37193437 3396

27522618

3448

2998

3421 3422 3543

0

500

1000

1500

2000

2500

3000

3500

4000

Jumlah Pasien : 37.182 Pasien Lama : 23.337 Pasien Baru :13.845

Page 58: LAPORAN KINERJA - · PDF filePr esiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas ... diaman a tkan dalam Permenkes 003 Tahun 2010 tentang Saintifikasi Jamu

Laporan Kinerja 2016

47

Gambar 3.36. Buku Tujuh Ramuan Jamu Saintifik

4. Workshop penulisan artikel ilmiah popular tanggal 11 Maret 2015,

dengan narasumber Solo Pos dan Radar Solo.

5. Workshop infografis tanggal 9-10 November 2016

6. Wisata Kesehatan Jamu

Wisata Kesehatan (health tourism) merupakan program global, yang

wajib dilaksanakan jika kita tidak mau disebut sebagai negara yang

tertinggal.Sesungguhnya, Indonesia dengan modal sosial dan budaya

mampu memiliki, mempromosikan dan mengelola wisata kesehatan

tradisional Indonesia, Jamu Health Tourism salah satunya, yang sangat

menjanjikan dan luar biasa. Ini adalah peluang Indonesia untuk unggul

dalam persaingan health tourism dunia, dengan mengusung dan

mempromosikan kearifan budaya lokal dalam pelayanan kesehatan

tradisional. B2P2TOOT, saat ini menjadi satu-satunya lokasi wisata

kesehatan jamu dari hulu hingga hilir.

Gambar 3.37. Kunjungan Wisata Kesehatan Jamu

285

3029

2977

947

Diagram Perbandingan Jumlah Kunjungan Wisata Kesehatan Jamu Tahun 2016

SMP

SMA

MAHASISWA

UMUM

Page 59: LAPORAN KINERJA - · PDF filePr esiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas ... diaman a tkan dalam Permenkes 003 Tahun 2010 tentang Saintifikasi Jamu

Laporan Kinerja 2016

48

7. Pendidikan dan Pelatihan Saintifikasi Jamu.

Gambar 3.38. Pendidikan dan Pelatihan Saintifikasi Jamu

8. Pembinaan Petani

Gambar 3.39. Pembinaan Petani

Page 60: LAPORAN KINERJA - · PDF filePr esiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas ... diaman a tkan dalam Permenkes 003 Tahun 2010 tentang Saintifikasi Jamu

Laporan Kinerja 2016

49

9. Kegiatan Hari Kesehatan Nasional(HKN)

Gambar 3.40. Penanaman Pohon Dalam Rangka HKN

10. Kunjungan Komisi IX DPR tanggal 30 November 2016. Komisi IX

diketuai oleh Dede Jusuf Macan Effendi, ST, MIP. Kunjungan

dimaksudkan dalam rangka kemandirian bahan baku obat. Selain

berkunjung ke fasilitas dan kebun tanaman obat, Komisi IX juga

melakukan diskusi dengan para petani, masyarakat serta instansi

pemerintah baik pusat maupun daerah yang hadir, antara lain;

Kemenkes, BPOM, Dinkes Prov Jawa Tengah, Dinkes Provinsi Jawa

Timur, dan pihak swasta.

Gambar 3.41. Pemberian Bibit Tanaman Obat Oleh Ketua Komisi IX DPR RI ke Petani Binaan

Page 61: LAPORAN KINERJA - · PDF filePr esiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas ... diaman a tkan dalam Permenkes 003 Tahun 2010 tentang Saintifikasi Jamu

Laporan Kinerja 2016

50

Kunjungan dimaksudkan untuk meningkatkan sinergisme Badan Litbangkes dengan ABGC. Pemerintah diharapkan dapat memberikan political will untuk mendukung kemandirian bahan baku obat, dalam bentuk memberikan insentif dan membuat kebijakan yang kondusif bagi industry untuk mengembangkan bahan baku obat serta mengembangkan skema pendanaan penelitian untuk mendorong kolaborasi riset antara peneliti dan industri.

Gambar 3.42.Catatan Ketua Komisi IX DPR RI

11. Kunjungan jaringan penelitian dan pengembangan kesehatan

(Jarlitbangkes) tanggal 8 Desember 2016

Gambar 3.43. Kunjungan Jarlitbangkes

Page 62: LAPORAN KINERJA - · PDF filePr esiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas ... diaman a tkan dalam Permenkes 003 Tahun 2010 tentang Saintifikasi Jamu

Laporan Kinerja 2016

51

Gambar 3.44. Penanaman Pohon Dalam Rangka Jarlitbangkes

Gambar 3.45. Salah Satu Kegiatan Hari Kesehatan Nasional B2P2TOOT Tahun 2016

Page 63: LAPORAN KINERJA - · PDF filePr esiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas ... diaman a tkan dalam Permenkes 003 Tahun 2010 tentang Saintifikasi Jamu

Laporan Kinerja 2016

52

BAB IV

PENUTUP

A. Simpulan

Walaupun realisasi anggaran hanya 87,7% jika dibandingkan dengan

anggaran yang bisa dibelanjakan, namun secara umum B2P2TOOT mampu

memberikan kinerja terbaik. Ini dibuktikan dari hasil pencapaian target 4

indikator kinerja kegiatan (IKK). Hanya saja pada capaian salah satu indikator

berupa publikasi penelitian yang tidak cukup memuaskan

B. Perbaikan

Belajar dari pencapaian kinerja tahun ini, perlu dilakukan langkah-langkah

sebagai berikut:

1. Meningkatkan kemampuan pegawai melalui pelatihan-pelatihan, termasuk

pelatihan penulisan jurnal ilmiah.

2. Mengawal terakreditasi Jurnal Tumbuhan Obat Indonesia.

Page 64: LAPORAN KINERJA - · PDF filePr esiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas ... diaman a tkan dalam Permenkes 003 Tahun 2010 tentang Saintifikasi Jamu

Laporan Kinerja 2016

53

KEMENTERIAN KESEHATAN RI BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KESEHATAN

BALAI BESAR PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN TANAMAN OBAT DAN OBAT TRADISIONAL

Jalan Raya Lawu No.11 Tawangmangu, Karanganyar, Jawa Tengah Telepon (0271) 697010, Fax. (0271) 697451 Website: www.b2p2toot.litbang.depkes.go.id

E-mail: [email protected] Facebook: http://www.facebook.com/SaintifikasiJamu

Page 65: LAPORAN KINERJA - · PDF filePr esiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas ... diaman a tkan dalam Permenkes 003 Tahun 2010 tentang Saintifikasi Jamu

Lampiran 1 Perjanjian Kinerja B2P2TOOT Tahun 2016

Page 66: LAPORAN KINERJA - · PDF filePr esiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas ... diaman a tkan dalam Permenkes 003 Tahun 2010 tentang Saintifikasi Jamu
Page 67: LAPORAN KINERJA - · PDF filePr esiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas ... diaman a tkan dalam Permenkes 003 Tahun 2010 tentang Saintifikasi Jamu

Lampiran 2 Rekomendasi Kebijakan Bidang Tanaman Obat dan Obat Tradisional B2P2TOOT Tahun 2016

Page 68: LAPORAN KINERJA - · PDF filePr esiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas ... diaman a tkan dalam Permenkes 003 Tahun 2010 tentang Saintifikasi Jamu
Page 69: LAPORAN KINERJA - · PDF filePr esiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas ... diaman a tkan dalam Permenkes 003 Tahun 2010 tentang Saintifikasi Jamu
Page 70: LAPORAN KINERJA - · PDF filePr esiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas ... diaman a tkan dalam Permenkes 003 Tahun 2010 tentang Saintifikasi Jamu

Lampiran 3 Daftar Usulan Paten B2P2TOOT Tahun 2016

No Nama Judul Usulan

1 dr. Ulfatun Nisa Ramuan jamu antihipertensi Paten

2 dr. Ulfa Fitriani Komposisi Herbal Jamu Antihiperurisemia Paten

Page 71: LAPORAN KINERJA - · PDF filePr esiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas ... diaman a tkan dalam Permenkes 003 Tahun 2010 tentang Saintifikasi Jamu

Lampiran 4 Judul Makalah Yang Disampaikan Pada Seminar B2P2TOOT Tahun 2016

No Nama Tanggal dan

Penyelenggara Judul Seminar Judul Makalah

1 Tofan Aries Mana, S.Farm,Apt

Tanggal 19-22 April 2016 Fakultas Farmasi Universitas Mulawarman

Bawang Dayak (Eleutherine palmifolia) dan Tabat Barito (Ficus deltoidea) Sumber Bahan Farmasi Potensial dari Bumi Barito

Kadar Testosteron Darah Pasien Setelah Pemberian Jamu Aprodisiaka di Rumah Riset Jamu Hortus Medicus

2 dr. Ulfa Fitriani

Tanggal 19-22 April 2016 Fakultas Farmasi Universitas Mulawarman

Bawang Dayak (Eleutherine palmifolia) dan Tabat Barito (Ficus deltoidea) Sumber Bahan Farmasi Potensial dari Bumi Barito

Intervensi Gizi dan Ramuan Jamu Untuk Diabetes Terhadap Kadar Gula Darah di Rumah Riset Jamu Hortus Medicus

3 Tofan Aries Mana, S.Farm,Apt

Tanggal 13-15 Oktober 2016 Sekolah Tinggi Farmasi Bandung

Tantangan Pengembangan Obat dari Bahan Alam sebagai Obat Preventif dan Lifestyle Penyakit Tidak Menular

Evaluasi Kerasionalan Penggunaan Tanaman Obat Untuk Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 di Rumah Riset Jamu Hortus Medicus Tawangmangu Tahun 2016

4 dr. P.R. Widhi Astana

Tanggal 13-15 Oktober 2016 Sekolah Tinggi Farmasi Bandung

Tantangan Pengembangan Obat dari Bahan Alam sebagai Obat Preventif dan Lifestyle Penyakit Tidak Menular

Gambaran Profil LIPID pada Pasien Hipertensi di Klinik Saintifikasi Jamu Hortus Medicus Tawangmangu

5 dr. David Abiyoso

Tanggal 13-15 Oktober 2017 Sekolah Tinggi Farmasi Bandung

Tantangan Pengembangan Obat dari Bahan Alam sebagai Obat Preventif dan Lifestyle Penyakit Tidak Menular

Observasi Klinis Efektifitas Ramuan Jamu Anti Hipertensi di Klinik Rumah Riset Jamu Hortus Medicus Tawangmangu

6 dr. Ulfatun Nisa

Tanggal 04 November 2016 Kelompok Studi Biodiversitas, Solo

Pengelolaan Keanekaragaman Hayati Melaluia Penerapan Bioteknologi

Efek Formula Rebusan Daun Salam (Zysygium poliatum), Pegagan (Centella asiatica), Alang – Alang (Imperata cylindrical L) dan Biji Pala (Myristica fragrans Houtt) sebagai Ramuan Antihipertensi terhadap Fungsi Ginjal dan Liver Tikus Putih Galur Sprague dawley

7 Heru Sudrajad, STP, MP

Tanggal 04 November 2016 Kelompok Studi Biodiversitas

Pengelolaan Keanekaragaman Hayati Melalui Penerapan Bioteknologi

Inisiasi Kalus Cendana (Santalum album L.) dalam Kultur Jaringan

Page 72: LAPORAN KINERJA - · PDF filePr esiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas ... diaman a tkan dalam Permenkes 003 Tahun 2010 tentang Saintifikasi Jamu

No Nama Tanggal dan

Penyelenggara Judul Seminar Judul Makalah

8 Tofan Aries Mana, S.Farm,Apt

Tanggal 04 November 2016 Kelompok Studi Biodiversitas

Pengelolaan Keanekaragaman Hayati Melalui Penerapan Bioteknologi

Pengaruh Jamu Saintifik Osteoartritis Pada Lingkup Gerak Sendi Pasien Osteoartritis di Rumah Riset Jamu Hortus Medicus Tawangmangu

9 dr. Zuraida Zulkarnain

Tanggal 04 November 2016 Kelompok Studi Biodiversitas

Pengelolaan Keanekaragaman Hayati Melalui Penerapan Bioteknologi

Pengaruh Pemberian Formula Jamu Hepatoprotektor terhadap Kualitas Hidup Pasien Dengan Gangguan Fungsi Hati Ringan

10 dr. Ulfa Fitriani

Tanggal 04 November 2016 Kelompok Studi Biodiversitas

Pengelolaan Keanekaragaman Hayati Melalui Penerapan Bioteknologi

Uji Toksisitas Akut Terhadap Formula Rebusan Cabe Jawa, Daun Sendok dan Seledri Pada Tikus Putih Rattus Norvegicus L

11 dr. Zuraida Zulkarnain

Tanggal 7-8 November 2016 Universitas Wahid Hasyim

Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Untuk Terapi Kanker Dengan Pendekatan Biologi dan Kimia

Jamu Sebagai Alternatif Terapi Untuk Peningkatan Kualitas Hidup Pasien Kanker payudara di Rumah Riset Jamu Hortus Medicus

Page 73: LAPORAN KINERJA - · PDF filePr esiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas ... diaman a tkan dalam Permenkes 003 Tahun 2010 tentang Saintifikasi Jamu

Lampiran 5 Judul Makalah Yang Dimuat Pada Prosiding B2P2TOOT Tahun 2016

No Nama Judul Acara

1 dr. Danang Ardiyanto Potensi tanaman obat Indonesia untuk antimikroba pada diare

Prosiding Seminar Nasional OHI 2016

2 Dyah Subositi, M.Si Hubungan fenetik bawa putih (Allium sativum L) yang digunakan dibeberapa etnis di Indonesia berdasarkan Inter Simple Sequence Repeats (ISSR)

Prosiding Seminar Nasional OHI 2016

3 Drh. Galuh Ratnawawati

Uji toksisitas akut dan subkronik ramuan temu ireng dan kamilen (Pengembangan sebagai ramuan untuk kesuburan wanita).

Prosiding Seminar Nasional OHI 2016

4 dr. Peristiwan R Widhi Astana

Efek ramuan jamu imunostimulan sebagai terapi kompelementer terhadap kadar CD4 penderita HIV/AIDS di Sragen

Prosiding Seminar Nasional OHI 2016

5 dr. Agus Triyono Eji klinik efek formula jamu hiperkolesterolemia terhadap fungsi ginjal

Prosiding Seminar Nasional OHI 2016

6 dr. Fajar Novianto Uji klinik fse I pengaruh ramuan jamu antihiperglikemia terdapa profil darah

Prosiding Seminar Nasional OHI 2016

Page 74: LAPORAN KINERJA - · PDF filePr esiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas ... diaman a tkan dalam Permenkes 003 Tahun 2010 tentang Saintifikasi Jamu

Lampiran 6 Daftar Pegawai Yang Mengikut Pelatihan Manajemen B2P2TOOT Tahun 2016

No Nama Tempat Acara

1 1. Kamino, 2. Dyah Perwitasari, SE

Tanggal 20 Januari 2016. Aula KPPN Sragen

Bimbingan teknis penyusunan laporan keuangan Kementerian/ Lembaga

2 Santoso, S.Farm. Tanggal 13-24 Maret 2016 Bapelkes Semarang

Pelatihan Training Officer Course (TOC)

3 M. Bakti Samsu Adi Tanggal 2-4 Juni 2016 Hotel Lor In Karanganyar Solo

Training of Trainer (TOT) Rikhus Vektora

4 1. Prasetyo Hermanto, 2. Pedro Harmoko, 3. Endang Brotojoyo

Tanggal 23-26 Agustus 2016 Hotel Amaris Solo

Bimtek Perpres No. 34 Tahun 2010 serta perubahan dan ujian nasional sertifikasi pengadaan barang/jasa

5 1. Awal P. Kusumadewi, Apt 2. Fauzi, SP, MP

Tanggal 26-27 Oktober 2016 Hotel Balairung, Jakarta

Workshop nasional pertanahan

6 Rochmiatun Tanggal 29-30 Oktober 2016 The Alana Solo Hotel

Training of trainer kredensial

7 1. Awal P. Kusumadewi, Apt 2. Nita Supriyati, Apt, M.SI 3. Junediyono, SKM, MKM 4. Indah Laksmiwati, S.Sos

Tanggal 2 -5 November 2016 Solo

Workshop pengadaan barang dan jasa

8 1. Rosda Cita Yuliani 2. Pedro Harmoko 3. Agus Effendi 4. Bagas Nur Adhi

Tanggal 14-16 November 2016 Yogyakarta

Pelatihan keprotokolan

9 Kristoforus Ivan P.W Tanggal 17-19 November 2016 Bandung, Jawa Barat

Pelatihan desain promosi

10 1. Pedro Harmoko 2. Endang Brotojoyo 3. Asri Wuryani

Tanggal 15-16 Desember 2016 Semarang

Diklat penyusunan harga perkiraan sementara

11 1. Fauzi, SP, MP 2. Fitri Handayani 3. Pedro Harmoko

Tanggal 23-25 Desember 2016 Yogyakarta

Pelatihan Kehumasan

Page 75: LAPORAN KINERJA - · PDF filePr esiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas ... diaman a tkan dalam Permenkes 003 Tahun 2010 tentang Saintifikasi Jamu

Lampiran 7 Daftar Pegawai Yang Mengikut Pelatihan Fungsional B2P2TOOT Tahun 2016

No Nama Tempat Acara

1 Dian Susanti, SP Tanggal 22 Februari - 5 Maret 2016 Laboratorium entomologi, Bidang Zoologi, Puslit Biologi-LIPI, Cibinong

Pelatihan pengawetan satu siklus hidup serangga kumbang dan kupu-kupu

2 Nur Rahmawati Wijayam S.Si Tanggal 3-4 September 2016 Fakultas Biologi Universitas Gadjah Mada

Pelatihan analisis sitogenetik dan karakterisasi kromosom tanaman

3 dr. David Abiyoso Tanggal 8-10 September 2016 Gedung Cimandiri One Jakarta Pusat

Kursus herbal klaim obat herbal terkait bukti manfaat dan keamanan dan kursus uji klinik herbal

4 1. Merry Budiarti Supardi, M.Sc 2. dr. Ulfa Fitriani 3. Devi Safrina, STP 4. Egggar Wijayanti, SGz 5. Tofan Aries Mana, Apt 6. Anshary Maruzi, Apt

Tanggal 8-28 September 2016 Pusbindiklat Peneliti LIPI, Cibinong

Diklat fungsional peneliti tingkat pertama LIPI

5 1. dr. Fajar Novianto, 2. Fanie Indrian Mustofa, SE,

MPH

Tanggal 1-3 November 2016 Hotel Four Point Makassar

Workshop penelitian implementasi

6 1. dr. Agus Triyono 2. Dyah Subositi, M.Si 3. Nuning Rahmawati, Apt,

M.Sc

Tanggal 16-22 Oktober 2016 Cibinong

Diklat fungsional peneliti

Page 76: LAPORAN KINERJA - · PDF filePr esiden Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas ... diaman a tkan dalam Permenkes 003 Tahun 2010 tentang Saintifikasi Jamu

Lampiran 8 Daftar Pegawai Yang Mengikut Workshop di Luar Negeri B2P2TOOT Tahun 2016

No Nama Tujuan Acara

1 1. dr. Fajar Novianto, 2. dr. Danang Ardiyanto

Tanggal 19-24 Juni 2016 China

ASEAN- China Traditional Medicine Training Program And Field Study on Disease Prevention and Treatment

2 Ir. Yuli Wiiyastuti, MP Tanggal 28-29 Juni 2016 Manila Philippines

APEC Workshop On The Development of Herbal Medicine Database in Asia Pacific Region