laporan kerja pratek di pt. kanisius - core.ac.uk · cuci plat 40 gambar 4.9. plat jadi 41 gambar...
TRANSCRIPT
i
LAPORAN KERJA PRATEK
DI PT. KANISIUS
Disusun oleh :
Zaniar Vysthia Rukmana Putri
NPM: 14 06 07654
PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA
2018
ii
iii
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yesus Kristus atas berkat dan anugerahNya sehingga
Laporan Kerja Pratek di PT. Kanisius ini dapat selesai tepat waktu.
Laporan Kerja Pratek ini bertujuan untuk memenuhi persyaratan dalam kelulusan
Mata Kuliah Kerja Pratek PSTI UAJY. Hasil dari laporan ini merupakan bukti bahwa
Mahasiswa yang bersangkutan telah melaporkan setiap kegiatan yang dilakukan
di PT. Kanisius dan sebagai bukti bagi perusahaan bahwa Mahasiswa yang
bersangkutan telah melaksanakan Kerja Pratek.
Oleh karena itu, penyusun mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang
telah membantu menyelesaikan Laporan Kerja Pratek ini:
1. Tuhan Yang Maha Esa yang selalu menjadi sumber kekuatan bagi
penyusun
2. Bapak Parama Kartika Dewa,S.T., M.T. selaku Dosen Pembimbing Kerja
Pratek
3. Bapak Y.Pria Sasongko selaku pembimbing lapangan di PT. Kanisius
4. Orang tua yang selalu memberi dukungan secara materil dan non materil
selama pelaksanaan Kerja Pratek dan penyusunan Laporan Kerja Pratek
5. Fani, Melia, Novia, dan Nindya selaku teman seperjuangan selama
pelaksanaan Kerja Pratek
6. Seluruh karyawan bagian PPIC-JSA yang telah membantu selama
pelaksanaan Kerja Pratek
7. Seluruh staff dan karyawan/i di PT. Kanisius yang telah membantu selama
pelaksanaan Kerja Pratek
Akhir kata penyusun berharap Laporan Kerja Pratek ini dapat bermanfaat bagi
pembaca.
Penyusun
Zaniar Vysthia Rukmana Putri
14 06 07654
v
DAFTAR ISI
BAB JUDUL HAL
Halaman Judul i
Halaman Pengesahan ii
Surat Keterangan Pelaksanaan Kerja Praktek iii
Kata Pengantar iv
Daftar Isi v
Daftar Gambar vii
Daftar Lampiran xi
1 Pendahuluan 1
Latar Belakang 1
Tujuan 1
Area Kompetensi Teknik Industri 2
Tempat dan Waktu Pelaksanaan Kerja Praktek 2
2 Tinjauan Umum Perusahaan
Sejarah Perusahaan 4
Sertifikasi 5
Struktur Organisasi 6
Bagan Keseluruhan Struktur Organisasi 6
Penjelasan Deskripsi Pekerjaan diseluruh Departemen 6
Struktur Organisasi pada PPIC JSA-Ekspedisi 7
Manajemen Perusahaan 11
Visi, Misi, dan Nilai Perusahaan 11
Ketenagakerjaan 11
vi
Fasilitas Perusahaan 13
Sistem Pemasaran 18
3 Tinjauan Sistem Perusahaan
Gambar Proses Bisnis 21
Deskripsi Proses Bisnis 21
Produk yang dihasilkan 22
Proses Produksi 24
Fasilitas Produksi 27
Offset 27
Digital 32
4 Tinjauan Pekerjaan Mahasiswa
Lingkup Pekerjaan 35
Tanggung Jawab dan Wewenang dalam Pekerjaan 36
Metodologi Pelaksanaan Pekerjaan 37
Hasil Pekerjaan 37
Pembimbing Lapangan 37
Dosen Pembimbing 54
5 Penutup
Kesimpulan 59
Saran 59
Daftar Pustaka 61
Lampiran 62
vii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. Logo PT. Kanisius 5
Gambar 2.2. Bagan Struktur Organisasi di bagian PPIC JSA-Ekspedisi 8
Gambar 2.3. Ruang Arsip Plat 14
Gambar 2.4. Kantin 15
Gambar 2.5. Lapangan basket dan Lapangan Bulutangkis 15
Gambar 2.6. Tempat Parkir Motor dan Mobil Karyawan 16
Gambar 2.7. Tempat Parkir Tamu/Pengunjung 16
Gambar 2.8. Kertas Potong Putih 17
Gambar 2.9. Kertas Potong Warna 17
Gambar 2.10. Tempat Penyimpanan Sementara Limbah B3 17
Gambar 2.11. Pengelolahan Limbah Cair 18
Gambar 2.12. Taman Komunikasi di Yogyakarta 19
Gambar 2.13. Showroom TAKOM Yogyakarta 19
Gambar 3.1. Hasil Produksi Jilid Perfect 23
Gambar 3.2. Hasil Produksi Jilid Kawat 23
Gambar 3.3. Hasil Produksi Jilid Benang 23
Gambar 3.4. Hasil Produksi Map 24
Gambar 3.5. Hasil Cetak Kartu Nama dan KTM (Kartu Tanda Mahasiswa) 24
Gambar 3.6. Packaging 24
Gambar 3.7. Contoh Hasil Hot Print 26
Gambar 3.8. Mesin Heidelberg Suprasetter 27
Gambar 3.9. Mesin Rolland 4 Warna Lama 29
Gambar 3.10. Mesin Rolland 4 Warna Baru 29
Gambar 3.11. Mesin Miller 29
Gambar 3.12. Mesin Rolland 2 Warna 29
Gambar 3.13. Mesin Lipat MBO 30
Gambar 3.14. Mesin Lipat Stahl 30
Gambar 3.17. Mesin Star Binder 31
Gambar 3.18. Mesin Perfect Binding Star Binder 31
Gambar 3.19. Mesin Muller Martini (Jahit Benang) 31
Gambar 3.20. Mesin Wrapping 32
Gambar 3.21. Hasil Wrapping 32
Gambar 3.22. Mesin Potong Kartu 33
viii
Gambar 3.23. Mesin Laminasi Thermal 33
Gambar 3.24. Mesin Jilid Benang 33
Gambar 3.25. Mesin Potong Kertas 33
Gambar 3.26. Mesin Jilid Kawat 33
Gambar 3.27. Mesin OCE 6250 33
Gambar 3.28. Mesin Konika Minolta C 8000 34
Gambar 3.29. Mesin Vario 110 Canon 34
Gambar 4.1. Proses Bagan Cetak Plat 37
Gambar 4.2. Proses Bagan Pendistribusian Job Ticket 37
Gambar 4.3. Proses Bagan Pengelolaan Data Tahunan 37
Gambar 4.4. Plat Kosong 38
Gambar 4.5. Meletakkan Plat Kosong ke Mesin 39
Gambar 4.6. Memulai Cetak Plat 39
Gambar 4.7. Visualisasi Proses Cetak pada Komputer 40
Gambar 4.8. Cuci Plat 40
Gambar 4.9. Plat Jadi 41
Gambar 4.10. Pengelompokkan Plat menurut Nomor Order (No.WO) 41
Gambar 4.11. Kantong Order 42
Gambar 4.12. Form Serah Terima 43
Gambar 4.13. Formula Analisa iv 45
Gambar 4.14. File Data Capaian Bulan Desember 46
Gambar 4.15. File Data Capaian Bulan Desember (editing) 47
Gambar 4.16. File Data Capaian Bulan November 48
Gambar 4.17. Nama Cell 49
Gambar 4.18. File Data Permintaan 50
Gambar 4.19. Data Keseluruhaan 51
Gambar 4.20. Hasil Pendataan Bulan Oktober 52
Gambar 4.21. Hasil Input Data Arsip Plat 53
Gambar 4.22. Gambar Hasil Analisis FMEA 55
ix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Struktur Organisasi PT. Kanisius 62
Lampiran 2. Proses Bisnis 67
Lampiran 3. Catatan Harian Pelaksanaan Kerja Praktek
Lampiran 4. Lembar Bimbingan Pelaksanaan dan Penyusunan Laporan
1
BAB 1
PENDAHULUAN
Pada bab 1 ini akan menjelaskan mengenai beberapa hal mengenai Kerja
Praktek yang dilakukan di PT. Kanisius, yaitu penjelasan latar belakang, tujuan,
serta tempat dan waktu pelaksanaan Kerja Praktek.
1.1 Latar Belakang
Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, Universitas Atma
Jaya Yogyakarta (PSTI UAJY) mewajibkan semua mahasiswanya untuk
melaksanakan kerja praktek sesuai dengan Kurikulum di PSTI UAJY. PSTI UAJY
memandang kerja praktek sebagai wahana atau sarana bagi mahasiswa untuk
mengenali suasana di industri serta menumbuhkan, meningkatkan, dan
mengembangkan etos kerja profesional sebagai calon sarjana Teknik Industri.
Kerja praktek dapat dikatakan sebagai ajang simulasi profesi mahasiswa Teknik
Industri. Paradigma yang harus ditanamkan adalah bahwa selama kerja praktek
mahasiswa bekerja di perusahaan yang dipilihnya. Bekerja, dalam hal ini
mencakup kegiatan perencanaan, perancangan, perbaikan, penerapan dan
pemecahanan masalah. Karenanya dalam kerja praktek kegiatan yang dilakukan
oleh mahasiswa adalah:
1. Mengenali ruang lingkup perusahaan
2. Mengikuti proses kerja di perusahaan secara kontinu
3. Melakukan dan mengerjakan tugas yang diberikan oleh atasan, supervisor
atau pembimbing lapangan
4. Mengamati perilaku sistem
5. Menyusun laporan dalam bentuk tertulis
6. Melaksanakan ujian kerja praktek
1.2 Tujuan
Hal-hal yang ingin dicapai melalui pelaksanaan Kerja Praktek ini adalah:
1. Melatih kedisiplinan.
2. Melatih kemampuan berinteraksi dengan bawahan, rekan kerja, dan atasan
dalam perusahaan.
3. Melatih kemampuan untuk beradaptasi dengan lingkungan kerja.
2
4. Mengamati secara langsung aktivitas perusahaan dalam berproduksi dan
menjalankan bisnis.
5. Melengkapi teori yang diperoleh di perkuliahan dengan praktek yang ada di
perusahaan.
6. Menambah wawasan mengenai sistem produksi dan sistem bisnis.
1.3 Area Kompetensi Teknik Industri
Teknik Industri adalah cabang ilmu teknik yang berkenaan dengan perencanaan,
perancangan, perbaikan, dan instalasi sistem terintegrasi yang terdiri dari
manusia, mesin, material, informasi, energi, metode kerja dan sumber daya
finansial atau secara singkat mengkaji sistem industri. Dari kurikulum di PSTI
UAJY, kompetensi yang dimiliki oleh mahasiswa dan lulusan Teknik Industri
antara lain:
1. Perancangan Sistem Kerja dan Ergonomi
2. Perencanaan dan Pengendalian Produksi
3. Manajemen Persediaan/Inventori
4. Sistem Pengendalian Kualitas
5. Sistem Penanganan Material
6. Logistik dan Supply Chain Management
7. Perancangan dan Pengembangan Produk
8. Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja
9. Perancangan Tata Letak Fasilitas Manufaktur
10. Manajemen Organisasi
11. Analisis Biaya
12. Analisis Kelayakan Industri
13. Perancangan Proses dan CAD/CAM, dan lain-lain.
Dalam pelaksanaan Kerja Praktek ini diharapkan perusahaan dapat
menempatkan dan memberikan tugas atau pekerjaan kepada mahasiswa sesuai
dengan kompetensi Teknik Industri.
1.4 Tempat dan Waktu Pelaksanaan Kerja Praktek
Dalam pelaksanaan Kerja Praktek ini, mahasiswa melakukan Kerja Praktek
bertempat didaerah Yogyakarta. Pemilihan tempat kerja praktek ini dikarenakan
berlokasi di daerah Yogayakarta. Untuk mengetahui lebih lengkap profil
perusahaan, dapat dilihat sebagai berikut:
3
Perusahaan : PT. Kanisius
Alamat : Jl. Cempaka 9, Deresan, Caturtunggal,
Depok, Sleman, Daerah Istimewa
Yogyakarta 55281, Indonesia
Tanggal : 8 Januari 2018 – 10 Febuari 2018
Departemen : PPIC
Divisi : Percetakan
Bagian : Production Planning and Inventory
Control Job Scheduler Analyzer (PPIC
JSA - Ekspedisi)
Pada pelaksanaan waktu kerja dilakukan enam hari kerja. Hari Senin – Jumat
dimulai pukul 07.30 hingga 15.00 WIB dengan waktu istirahat dimulai pukul 11.30
– 12.00 WIB. Khusus untuk hari Sabtu jam kerja dimulai dari pukul 07.30 hingga
12.30 WIB tanpa waktu istirahat. Dalam pelaksanaan Kerja Praktek ini
didampingi oleh Bapak Y. Pria Sasongko sebagai pembimbing lapangan selaku
kepala Bagian Production Planning and Inventory Control Job Scheduler
Analyzer - Ekspedisi.
4
BAB 2
TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN
Pada bab 2 ini akan membahas mengenai tempat pelaksanaan Kerja Praktek,
yaitu sejarah perusahaan, struktur organisasi, dan manajemen perusahaan.
Berikut adalah penjelasan perihal tinjauan umum perusahaan PT. Kanisius:
2.1. Sejarah Perusahaan
Sejak 96 tahun lalu sebuah percetakan bernama Canisius Drukker’j atau sering
dikenal dengan PT. Kanisius hadir ditengah-tengah masyarakat, tepatnya tanggal
26 Januari 1922 di Yogyakarta. Dahulu percetakan ini membantu dalam
menyediakan buku-buku pelajaran bagi sekolahan umum kaum pribumi serta
buku-buku doa bagi Gereja Katolik di Indonesia.
Pada tahun 1928, Canisius Drukker’j mencetak beberapa majalah pergerakan,
seperti Dalem dan Swaratama yang memberikan kontribusi penting dalam
perjuangan kaum muda di Indonesia untuk meraih kemerdekaan. Awal
kemerdekaan, Pemerintah Indonesia mempercayai Percetakan Kanisius untuk
mencetak Oeang Republik Indonesia (ORI). ORI dicetak pertaman kali dan
diedarkan sebagai alat perjuangan mempertahankan kemerdekaan setelah
proklamasi tanggal 17 Agustus 1945.
Pada tahun 1970-an penerbitan dan percetakan Kanisius dikelola dalam kerja
sama harmonis antara Pastor Jesuit dan Awam. Dalam periode ini, terjadi begitu
banyak langkah modernisasi, pengembangan sumber daya manusia, dan
kemandirian finansial. Pertengahan tahun 1990-an, penerbitan dan percetakan
Kanisius memperluas dalam bidang pelayanan hingga ke jenis produk majalah
dan multimedia.
Hingga saat ini, PT. Kanisius tetap berkomitmen untuk menghadirkan produk-
produk media yang diharapkan mampu memberikan pencerahan dan
memberdayakan manusia, membangkitkan sensitivitas manusia terhadap kondisi
disekitarnya.
Maraknya penerbitan dan percetakan di Indonesia, membuat PT. Kanisius selalu
memberikan warna tersendiri sebagai ciri dalam produk dan jasa yang
ditawarkan kepada konsumen.Produk buku Kanisius harus mampu memberikan
nilai tambah bagi pembacanya, praktis, dan mudah digunakan, terpercaya
kebenaran isinya, serta menjadikan pembaca mampu mengalami dinamika
5
imannya dalam kehidupan mereka sehari-hari. Sedangkan untuk pelayanan jasa
percetakan Kanisius haruslah terpercaya kualitasnya.Sebagai perusahaan yang
sudah lama hadir ditengah-tengah masyarakat PT. Kanisius memiliki pelayaran
baru, yaitu pelayaran menuju keterpercayaan yang hendak hadir sebagai
Penerbit dan Percetakan yang terpercaya bagi Gereja dan masyarakat.
Gambar 2.1. Logo PT. Kanisius
Gambar diatas merupakan logo dari PT. Kanisius. Logo perahu layar yang
mengarungi gelombang peziarahan zaman dengan segala dinamika dan
tantangannya, mengedepankan karakter idealis, tahan uji, bertanggung jawab
dan berspiritualitas tangguh.
2.1.1. Sertifikasi
PT. Kanisius merupakan percetakan yang memenuhi standar ISO. Sertifikasi ISO
yang dimiliki PT. Kanisius adalah sistem manajemen mutu tahun 2008 yaitu ISO
9001:2008. Dana yang didapatkan untuk mempunyai sertifikasi ini dari
Kementrian Perekonomian. Selain itu, percetakan Kanisius merupakan
perwakilan dari bidang percetakan yang ada di Yogyakarta.
Pada tahun 2018 ini, PT. Kanisius akan memperbarui versi ISO 9001:2008
menjadi ISO 9001:2015 dengan batas implementasi bulan Sepetember 2018.
Adapun tim pelaksana untuk penilaian sistem manajemen mutu ISO 9001:2015
oleh tim audit internal perusahaan dengan lembaga eksternal TUV Rheinland.
Lembaga eksternal itu bertugas untuk membantu perusahaan sebagai auditor
eksternal, training, dan melakukan pengkajian ISO.
6
2.2. Struktur Organisasi
Pada sub bab ini, akan menjelaskan mengenai struktur organisasi yang ada di
PT. Kanisius. Struktur organisasi ini berguna untuk mengetahui susunan
organisasi di PT. Kanisius.
2.2.1. Bagan Keseluruhan Struktur Organisasi
Sub bab ini menjelaskan mengenai struktur organisasi keseluruhan di PT.
Kanisius. Struktur organisasi yang ada di perusahaan memperlihatkan terdapat
banyak bagian yang mendukung dalam kemajuan perusahaan percetakan ini.
Untuk melihat lebih detail struktur organisasi di PT. Kanisius dapat dilihat lebih
jelas di lampiran 1.
2.2.2. Penjelasan Deskripsi Pekerjaan diseluruh Departemen
Pada sturtur organisasi di PT. Kanisius akan dijelaskan dalam beberapa bagian
yang ada. Berikut adalah penjelasan mengenai keseluruhan struktur organisasi di
PT. Kanisius:
a. Bagian Sistem Informasi Manajemen (SIM)
Memiliki tugas untuk menyediakan infrastruktur mengenai sistem informatika
dalam bentuk software dan hardware. Contoh dalam bentuk software seperti
program maupun jaringan internet yang dibutuhkan dalam proses pekerjaan dan
bentuk hardware seperti printer atau komputer.
b. Divisi Penerbitan
Pada divisi penerbitan ini membawahi tiga departemen, yaitu Gerejawi,
Kependidikan Umum, dan Penerbitan Eksklusif.Tugas divisi penerbitan adalah
menerbitkan buku dengan mencari pengarang dan membuat naskah buku.
Kemudian setelah itu melakukan penyutingan dan diolah, baru buku dapat
diterbitkan. Masing-masing tiga departemen yang dibawahi divisi penerbitan
memiliki bagian redaksi dan pemasaran. Departemen Gerejawi menerbitkan
buku-buku rohani atau buku-buku mengenai Gerejawi, departemen Kependidikan
Umum menerbitkan seperti buku-buku bacaan sekolah khususnya kependidikan,
dan departemen Penerbitan Eksklusif menerbitkan untuk pelanggan eksternal.
c. Divisi Penjualan
Divisi penjualan memiliki tugas untuk menjual produk yang ada di PT.
Kanisius.Produk yang berasal dari PT. Kanisius adalah produk-produk internal
perusahaan yang pengarang dan pencetakan buku berasal dari PT.
Kanisius.Terdapat dua departemen yang dibawahi divisi penjualan, yaitu
7
perdagangan dan penjualan. Pada departemen perdagangan PT. Kanisius
memiliki showroom dengan nama Taman Komunikasi yang digunakan sebagai
sarana perdagangan yang menjual seluruh produk yang diproduksi oleh PT.
Kanisius. Selain itu ada pula departemen penjualan yang dilakukan oleh
salesman.
d. Divisi SDM Sarana dan Prasarana (SarPras)
Pada divisi SDM ini memiliki tugas dalam perusahaan, seperti perekrutan sumber
daya manusia yang nantinya memberikan penempatan tenaga kerja, melakukan
pelatihan, dan mengurus sistem kompensasi seluruh karyawan di PT.
Kanisius.Divisi SDM ini memiliki satu departemen yaitu Kadep Pengembangan.
Selain itu ada divisi sarana dan prasarana yang memiliki tugas mengatur aset
perusahaan seperti, infrastrurtur bangunan perusahaan, ruang terbuka hijau,
satpam, dan kendaraan.
e. Divisi Keuangan
Ada dua departemen yang ada di divisi keuangan yaitu Kepala Departemen
Keuangan dan Kepala Departemen Akuntansi.Divisi keuangan ini memiliki tugas
untuk mengatur keluar masuknya keuangan atau kas perusahaan untuk
mendukung dan memfasilitasi kegiatan operasional yang ada di Perusahaan.
f. Divisi Percetakan
Divisi percetakan terdapat tiga departemen yaitu, Pemasaran Jasa Cetak, PPIC,
dan Produksi. Departemen pertama yaitu pemasaran jasa cetak yang memiliki
tugas untuk mencari order sebagai sumber adanya pemasaran melalui sales.
Kedua departemen PPIC yang bertugas untuk membuat penjadwalan mengenai
perencanaan produksi dan analisis pekerja atau mengatur pesanan yang perlu
dijadwalkan. Ketiga departemen produksi yang bertugas dalam proses produksi
yang sudah diberikan bagian PPIC.
2.2.3. Struktur Organisasi pada PPIC JSA – Ekspedisi
8
Manajer Percetakan
Budiastuti
PJS Kadep PPIC JSA
Budiastuti
Kepala Bagian PPIC
JSA-Ekspedisi
Prio Sasongko
Kepala Unit PPIC
JSA-Ekspedisi
Bambang Suprianto
Analizer
Yohanes Febru
Scheduler
Vino-Avid
Job Koordinator
Eko Hari-Sigit
PPIC Ekspedisi
Yuli.F, Hantori, &
Wawan
PPIC Digital
Agus Marjoko
Admin TC
Sugiharto, Suhendrasmo, &
Darwanto
Gambar 2.2. Bagan Struktur Organisasi di bagian PPIC JSA-Ekspedisi
9
Struktur organisasi yang ada diatas merupakan struktur organisasi bagian PPIC
JSA-EKspedisi. Ada beberapa bagian yang perlu diketahui dimasing-masing
jabatan tersebut. Adapun penjelasan untuk setiap bagian sesuai gambar 2.2.
Berikut adalah penjabaran masing-masing jabatan:
a. Manajer Percetakan dan PJS Kepala Departemen PPIC JSA
Divisi percetakan dipimpin oleh Ibu Budiastuti. Beliau merupakan manajer
percetakan sekaligus PJS Kepala Departemen JSA. Tugas beliau adalah
mengontrol seluruh bagian percetakan dan beliau yang memiliki kewenangan
dalam divisi percetakan.
b. Kepala Bagian Departemen PPIC JSA-Ekspedisi
Kepala bagian departemen PPIC JSA-Ekspedisi dipimpin oleh Bapak Prio
Sasongko. Sebagai kepala bagian, beliau bertugas untuk mengecek seluruh
bagian PPIC JSA-Ekspedisi dan memiliki kewenangan dalam seluruh pekerjaan
yang ada di departemen tersebut.
c. Kepala Unit PPIC JSA-Ekspedisi
Tidak hanya ada kepala bagian saja. Departemen PPIC JSA-Ekspedisi
mempunyai kepala unit, yaitu Bapak Bambang. Bertugas untuk mengontrol
pekerjaan yang ada di PPIC JSA-Ekspedisi. Apabila Pak Prio selaku kepala
bagian tidak ada di ruang atau berhalangan hadir. Bapak Bambang memiliki
kewenangan untuk menggantikan tugas kepala bagian sementara, seperti dalam
pengesahan job ticket yang diberikan dari bagain analyzer.
d. Analyzer
Pada bagian analyzer ini memiliki tugas sangat penting sebelum dilakukannya
proses produksi. Berikut adalah fungsi tugas dari seorang analyzer:
i. Menganalisis membuat perencanaan spesifikasi produk yang akan dikerjakan
sesuai dengan kemampuan produksi atau peralatan (ukuran, warna, dan
proses)
ii. Merekomendasikan mesin yang akan digunakan untuk disetiap proses
iii. Menentukan kebutuhan material (jenis dan jumalah)
iv. Komunikais intensif terkait materi order yang akan masuk dengan marketing
v. Arsip file untuk setiap perencanaan order yang dibuat hari per harinya
e. Scheduler
Seorang scheduler memiliki tugas dalam mengerjakan pekerjaannya, yaitu:
i. Menghitung waktu proses produksi berdasarkan perencanaan dari analyzer
ii. Menentukan mesin atas rekomendasi dari analyzer
10
iii. Menyusun ploting jadwal dalam tabel penjadwalan
iv. Insert comment untuk setiap masalah yang muncul dalam penjadwalan hari
per hari
v. Melakukan perubahan jadwal (re-schedule) yang diperlukan
f. Job Coordinator
Job coordinator pun memiliki sebuah tanggung jawab dalam pekerjaannya.
Berikut ini merupakan tugas atau pekerjaan yang dilakukan seorang job
coordinator:
i. Mendistribusikan kantong order kepada bagain terkait sesuai proses produksi
ii. Melakukan pemeriksaan kesesuaian pelaksanaan proses terhadap jadwal
iii. Memberikan feedback kepada scheduler bilamana re-schedule diperlukan
iv. Memastikan proses serah terima bahan setengah jadi antara divisi
v. Memantau proses outsource ke rekanan (cover, hotprint, embose, dll)
g. PPIC Ekspedisi
i. Membuat surat pengantar pengiriman barang baik internal atau eksternal
ii. Melakukan proses penutupan order baik internal atau eksternal
iii. Menerima dan mengirim outsource barang setengah jadi
iv. Melakukan proses packing produk jadi
v. Menyiapkan kelengkapan proses pengiriman (bon biaya, dll)
vi. Input data pengiriman dan melakukan pengarsipan file day by day
h. PPIC Digital
i. Menghitung waktu proses produksi berdasarkan urutan jadwal
ii. Menyusun jadwal dalam file penjadwalan order digital
iii. Melakukan perubahan jadwal (re-schedule) atas order yang mengalami
perubahan jadwal
iv. Membuat print out data order penjadwalan
v. Membuat Analisa order selesai
vi. Melakukan proses Analisa penyimpangan order
vii. Melakukan pengarsipan file untuk penjadwalan, Analisa order selesai dan
Analisa penyimpanan
i. Admin TC
i. Mengumpulkan dan mengolah data time card
ii. Melakukan kegiatan pengarsipan laporan time card
iii. Menarik atau mengumpulkan data time card dari program
iv. Berkoordinasi dengan bagian terkait untuk mengumpulkan data time card
11
v. Menyimpan arsip data time card pada tempat yang telah disediakan
2.3. Manajemen Perusahaan
Pada sub bab ini menjelaskan mengenai manaemen perusahaan. Manajemen
perusahaan yang akan dibahas adalah manajemen perusahaan di PT. Kanisius.
Ada emat bagian yang dijelaskan, yaitu visi, misi, dan nilai perusahaan,
ketenagakerjaan, fasilitas perusahaan, serta sistem pemasaran.
2.3.1. Visi, Misi, dan Nilai Perusahaan
a. Visi
Menjadi perusahaan professional pilihan utama pelanggan melalui produk
penerbitan, percetakan, dan perdagangan untuk mewujudkan masyarakat yang
nasionalis dan bermartabat.
b. Misi
i. Melibatkan diri dalam karya Gereja dan Pendidikan masyarakat
ii. Mengutamakan kepuasan pelanggan dengan menyediakan produk terbitan,
produk cetakan, peralatan gerejani dan Pendidikan yang lengkap dan
berkualitas
iii. Memperkuat dan meningkatkan jumlah pelanggan dengan membangun
Taman Komunikasi dan bersinergi dengan mitra-mitra strategis
iv. Mencapai pertumbuhan dan profitabilitas melalui peningkatan penjualan dna
pengendalian biaya
v. Meningkatkan produktivitas karyawan dengan sistem pengelolaan SDM yang
profesional
vi. Memanfaatkan teknologi yang tepat untuk mengoptimalkan operasi bisnis
dan menciptakan produk inovatif
c. Nilai Perusahaan
i. Jujur
ii. Disiplin
iii. Sigap
iv. Kompeten
v. Pembelajar
2.3.2. Ketenagakerjaan
Semua perusahaan pasti membutuhkan tenaga manusia sebagai tenaga kerja
diperusahaan tersebut. Untuk mendapatkan tenaga kerja yang tepat sesuai
12
dengan bagian yang dibutuhkan perusahaan. Maka perusahaan akan memiliki
langkah untuk mencari tenaga kerja yang sesuai dengan perusahaan. Sudah
dapat dilihat pada sub sub bab bagian bagan struktur organisasi. Bagian
manajemen sumber daya manusia atau MSDM merupakan peran penting dalam
perekrutan tenaga kerja. Ada tiga pembahasan yang akan dijelaskan, yaitu
pengadaan tenaga kerja, sistem pengupahan, dan jam kerja yang ada di PT.
Kanisius.
a. Pengadaan Tenaga Kerja
PT. Kanisius mempunyai cara dalam melakukan pengadaan tenaga kerja. Setiap
satu tahun sekali PT. Kanisius membuka lowongan kerja. Untuk membuka
lowongan kerja tersebut, divisi SDM akan menanyakan disetiap divisi
membutuhkan karyawan baru atau tidak. Bila memerlukan divisi SDM akan
melakukan pembukaan lowongan kerja dengan cara broadcast melalui media
sosial, penempelan pengumuman di papan pengumuman Gereja, surat kabar,
dan biasanya atas rekomendasi dari karyawan yang sudah bekerja di PT.
Kanisius. Adapun syarat untuk pelamar, yaitu melampirkan curriculumvitae (CV),
salinan ijazah, salinan kartu tanda penduduk (KTP), salinan transkrip nilai
terakhir, portofolio karya yang pernah dibuat, foto terbaru dan berkas pendukung
lainnya.
Adapun beberapa tahap yang akan dialami seorang pelamar di PT. Kanisius,
yaitu terdapat tahap administrasi, tes tertulis, dan tes wawancara. Proses yang
digunakan oleh divisi SDM adalah dengan proses seleksi. Pelamar yang sudah
mengirimkan berkasnya dan lolos dalam tahap pengumpulan berkas akan
melewati tahap administrasi. Selanjutnya apabila tahap administrasi lolos akan
melewati tahap tes tertulis. Tes tertulis terdiri dari tes bakat dan tes kepribadian.
Setelah itu tahap tes tertulis lolos, akan dilanjutkan tahap tes terakhir yaitu tes
wawancara. Jika pelamar berhasil dalam seluruh proses ujian tersebut akan
adanya tahap negoisasi perihal gaji. Saat perihal negoisasi ini disetujui kedua
belah pihak akan dilanjutkan dengan tanda tangan kontrak.
Karyawan baru yang sudah diterima akan diperkenalkan mengenai visi misi
perusahaan, struktur organisasi perusahaan, sertifikasi ISO yang digunakan
perusahaan, bisnis perusahaan, dan mengenai kesehatan dan keselamatan
kerja. Selama satu minggu karyawan baru akan didampingi oleh pembimbing
departemen. Namun setelah tiga bulan masa transisi tersebut, akan dilakukan
13
evaluasi kerja untuk karyawan baru tersebut. Apabila hasil kurang memuaskan
akan dilakukan pelatihan kembali untuk karyawna baru yang bersangkutan.
b. Sistem Pengupahan
Sistem pengupahan tenaga kerja di PT. Kanisius dibagi menjadi tiga prinsip
yaitu 3P. 3P adalah singkatan daripay for position,pay for performance, dan pay
for person. Karyawan PT. Kanisius tidak hanya mendapatkan gaji pokok saja,
melainkan mendapakan tunjangan untuk karyawan tetap dan gaji Yadapen.
Sebagai karyawan tetap, tunjangan yang diberikan adalah tunjangan jabatan,
tunjangan fungsional, tunjangan anak, tunjangan suami/istri, tunjangan keluarga
yadapen, dan tunjangan lainnya. Selain itu perusahaan memberikan subsidi
seperti beras, subsidi tabungan pendidikan anak, dan subsidi payroll. Walaupun
adanya tunjangan dan subsidi, karyawan yang hadir terlambat, pulang lebih awal,
dan tidak masuk kerja akan diberikan sanksi berupa pemotongan upah pekerja.
c. Jam Kerja
Pembagain jam kerja yang ada di PT. Kanisius dibedakan menjadi jam kerja
Kantor dan bagian Produksi dan Logistik.Bagian produksi dan logistik pun
dibedakan menjadi dua shift. Pada jam kerja bagian kantor beroperasi selama
enam hari jam kerja, yaitu hari Senin hingga hari Sabtu. Pada hari Senin hingga
Jumat karyawan bekerja selama 7 jam pada pukul 07.30 WIB hingga 15.00 WIB
dengan jam istirahat pukul 11.30 hingga pukul 12.00 WIB. Sedangkan hari Sabtu
karyawan bekerja selama 5 jam yang dimulai pukul 07.30 WIB hingga pukul
12.30 WIB tanpa istirahat. Sedangkan bagian produksi dan logistik dibagi
menjadi 2 shift, yaitu pada shift 1 dimulai pada pukul 06.30 WIB hingga pukul
14.00 WIB dengan waktu istirahat pukul 10.30 WIB hingga 11.00 WIB dan shift 2
karyawan masuk pada pukul 13.30 WIB hingga pukul 21.00 WIB dengan waktu
istirahat pukul 17.30 WIB hingga 18.00 WIB. Sama dengan bagian kantor, bagian
produksi dan logisitik bekerja selama enam hari. Hari Senin hingga hari Sabtu
bekerja selama 7 jam dan hari Sabtu bekerja selama 5 jam tanpa istirahat. Pada
hari sabtu dimulai pada shift 1 pada pukul 06.30 WIB hingga 11.30 WIB serta
shift 2 dilakukan pukul 11.00 WIB hingga 16.00 WIB.
2.3.3. Fasilitas Perusahaan
a. Ruang Arsip
Ruang arsip bertujuansebagai ruang penyimpan segala dokumen yang masih
digunakan. Adapun ruang arsip yang terdapat di PT. Kanisius seperti ruang arsip
14
plat dan ruang arsip administrasi. Dalam penjelasan ruang arsip ini lebih
menunjukan ruang arsip plat.
Gambar 2.3. Ruang Arsip Plat
Ruang arsip plat digunakan sebagai ruang penyimpanan plat yang sudah
digunakan pada tahap cetak. Selanjutnya plat yang sudah digunakan akan
disimpan dan didata oleh petugas arsip plat. Apabila terjadi order cetak ulang,
bagian PPIC JSA analyzer akan meminta plat dengan memberikan kantong
order.
b. Kantin
Salah satu sarana dan prasarana di PT. Kanisius adalah kantin. Kantin
merupakan tempat istirahat makan siang dan sore sesuai dengan shift kerja
masing-masing pekerja. Kantin dilengkapi dengan adanya meja, kursi, tempat
cuci tangan, dan lainnya. Sistem pembagian makan menggunakan kartu. Kartu
tersebut terdapat nama karyawan itu sendiri, jika ada mahasiswa kerja prakter
atau magang diberikan kartu makan dengan nama visitor. Kartu makan ini akan
ditaruh pada ranjang kartu, agar karyawan tertib dalam pembagian makan
dengan hanya mendapatkan satu kali jatah makan. Terdapat dua sisi antrian,
antrian pertama dan kedua memiliki menu yang berbeda dikarenakan
meminimalisir karyawan mempunyai dua pilihan. Jika tidak menyukai menu salah
satunya dapat memilih yang lainnya.
15
Gambar 2.4. Kantin
c. Lapangan badminton dan basket
PT. Kanisius juga menyediakan sarana olahraga untuk seluruh karyawan. Tujuan
adanya sarana ini untuk melepas rasa lelah dari kegiatan pekerjaan yang sudah
dilaksanakan seluruh karyawan. Lokasi lapangan basket dan badminton ini
terdapat di sebelah kantin.
Gambar 2.5. Lapangan Basket dan Lapangan Bulutangkis
d. Meja bola ping-pong
Olahraga satu ini sangat digemari beberapa karyawan di PT. Kanisius, yaitu
bermain ping-pong. Selesai bekerja, karyawan yang sudah memasuki jam pulang
menyempatkan untuk bermain bersama. Namun, untuk karyawan produksi
biasanya meluangkan waktu untuk bermain bola ping-pong disaat sela istirahat
makan siang. Lokasi meja bola ping-pong ini terdapat di Kantin.
e. Lapangan Parkir
Area lahan parkir yang terdapat di PT. Kanisius ada dua. Pertama terdapat di
belakang gedung merupakan lahan parkir yang biasanya digunakan oleh
karyawan dan karyawati di PT. Kanisius. Lahan parkir tersebut terdiri dari lahan
parkir motor dan mobil. Selain itu ada area lahan parkir untuk pengunjung taman
komunikasi (TAKOM). Area parkir untuk motor terdapat disebelah gudang,
sedangkan area parkir mobil terdapat disebelah halaman utama PT. Kanisius.
16
Gambar 2.6. Tempat Parkir Motor dan Mobil Karyawan
Gambar 2.7. Tempar Parkir Tamu/Pengunjung
f. Pegolahan limbah
PT. Kanisius memiliki bagian teknik yang mengurus bagian pengolahan limbah.
Limbah yang ada di PT. Kanisius dibagi menjadi dua, yaitu limbah organik dan
limbah Bahan Beracun dan Berbahaya (B3). Limbah organik merupakan limbah
sampah pada umumnya seperti sampah dari daun-daun ataupun makanan sisa,
dan sampah kertas pemotongan. Sampah sisa pemotongan kertas biasanya
dibeli oleh pihak luar. Kertas yang putih dihargai per kilogram sebesar Rp
4.500,00 dan kertas yang tidak seluruhnya putih dihargai sebesar Rp 2.200,00.
Sampah tersebut biasanya dibeli dengan cara pelelangan. Sekarang ini, sisa
pemotongan kertas dibeli oleh UD. Sregep.
17
Gambar 2.8. Kertas Potong Putih Gambar 2.9. Ketas Potong Warna
Untuk limbah B3 sendiri terdapat llimbah cair yang dapat diolah dan tidak dapat
dibuang. Limbar cair B3 yang dapat diolah di PT. Kanisius sendiri sedangkan
yang tidak dapat diolah akan disimpan ditempat penyimpanan sementara limbah
B3. Kemudian limbah tersebut akan diambil oleh Putra Madu Segara sebagai
perantara untuk pengantaran pembuangan yang akan diolah di tempat
pembuangan sementara (TPS). Selain limbah cair yang dibawa, limbah padat
seperti kaleng tinta yang rusak dibawa untuk dipindahkan ke TPS. Bila ada
kaleng tinta yang masih dalam keadaan bagus. Pihak pengelola limbah akan
mencuci kaleng dan mengembalikannya ke supplier dan dihargai satu kaleng
sebesar Rp 1.000,00.
Gambar 2.10. Tempat Penyimpanan Sementara Limbah B3
18
Gambar 2.11. Pengelolahan Limba Cair
Adapula manfaat pengelolahan limbah di PT. Kanisius, yaitu:
i. Pada proses cetak terdapat limbah minyak yang digunakan untuk proses
cleaning bleket. Cairan tersebut akan didistilasi atau penguapan yang
hasil tersebut dimanfaatkan untuk cleaning
ii. Hasil limbah cair yang diolah, airnya digunakan kembali unuk proses
cetak
iii. Lumpur dari reduce dijemur supaya ringan saat diangkat
2.3.4. Sistem Pemasaran
Sistem pemasaran yang ada di PT. Kanisius dibeberapa daerah di Indonesia,
yaitu kota Surabaya, Tangerang, Bandung, Jakarta, dan Palembang. Adanya
kantor pemasaran selain di Yogyakarta bertujuan untuk mempermudah
konsumen melakukan pemesanan ke PT. Kanisius. Hal ini dilakukan oleh sales
yang bertugas melayani dalam bidang perdagangan atau penjualan. Berikut
adalah alamat masing-masing kota:
a. Kantor Pemasaran di Surabaya
Komplek Ruko Rungkut Megah Blok H/1 Jalan Raya RUngkut 5, Surabaya 60923
b. Kantor Pemasaran di Tangerang
Regency Melati Mas Blok A6 No 20 Serpong, Tangerang
c. Kantor Pemasaran di Palembang
Jalan Lintas Barat Sukabangun II, Ruko G.3 Keluarahan Sukajaya, Kec.
Sukarami Palembang, Sumatera Selatan
d. Kantor Pemasaran di Jakarta
Komplek Ruko Kranggan Permai RT 16/4 Jalan Alternatif Cibubur, Jatisampurna,
Bekasi 17433
e. Kantor Pemasaran di Bandung
19
Komplek Perumahan Paln Bridge No 5B Jalan Awiligar, Kelurahan Cieunying,
Kecamatan Cimenyan, Bandung.
Selain itu, sistem pemasaran yang ada di PT. Kanisius adalah memiliki website
yang mempermudah konsumen atau pengunjung melihat produk-produk dari PT.
Kanisius tanpa hadir ke sorum dengan caraonline. Alamat website PT. Kanisius
adalah www.kanisiusmedia.com.
Gambar 2.12. Taman Komunikasi di
Yogayakarta
Gambar 2.13. Showroom TAKOM
Yogyakarta
Taman Komunikasi atau sering disebut TAKOM tidak hanya didirikan di
Yogyakarta.Tujuan adanya TAKOM ini untuk mempermudah konsumen membeli
produk dari PT. Kanisius. TAKOM yang berada di Yogyakarta terdapat sarana
dan prasaran seperti taman bacaan anak-anak, ruang pelayanan jasa cetak,
menjual buku-buku filsafat, teologi, teknologi tepat guna, buku Pendidikan Agama
Katolik, dan lainnya. Berikut adalah alamat TAKOM yang beridiri selain di daerah
Yogyakarta, yaitu:
a. TAKOM St. Maria
Jalan Daan Mogot 14, Tangerang 15111
b. TAKOM Kanisius Rungkut
Kompleks Ruko Megah Blok H/1, Jalan Raya RUngkut 5 Surabaya 60293
c. TAKOM St. Laurensius
Jalan Sutera Utama 2, Alam Sutera, Serpong Utara, Tangerang Selatan,
15329
d. TAKOM Kanisius Kranggan
Kompleks Ruko Kranggan Permai, RT 16/4 Jalan Alternatif Cibubur,
Jatisampurna, Bekasi 17433
e. TAKOM Kanisius Katerdral
Jalan Katerdral 7, Jakarta Pusat
20
f. TAKOM Santo Antonius Purbayan
Jalan Arifin 1, Surakarta
g. TAKOM St. Yakobus
Puri Widya Kencana Blok LL 1 Citrland, Surabaya
21
BAB 3
TINJAUAN SISTEM PERUSAHAAN
3.1. Gambar Proses Bisnis
Pada gambar proses bisnis, dapat dilihat pada lampiran 2 yang berada di
halaman 64. Proses bisnis ini memperlihatkan gambaran secara umum dari order
datang hingga order siap diserahkan kepada konsumen.
3.2. Deskripsi Proses Bisnis
Pada proses bisnis yang ada di PT. Kanisius ini akan dibahas perihal proses
bisnis dari order masuk hingga proses ekspedisi atau pengiriman barang sampai
ke konsumen. Dalam aliran diagram yang dibuat lebih mengarah ke proses cetak
offset.
Konsumen datang untuk order yang nantinya diterima oleh bagian marketing.
Marketing akan menerima order dan menerima file order dari konsumen.
Selanjutnya, file order diserahan pada bagian artistik. Bagian artistik akan
mengecek file order yang diberikan oleh bagian marketing. Kemudian
mengunggah file order ke server dan mencetak plotter atau plotting. Plotter atau
plotting akan diserahkan ke marketing yang akan diserahkan ke konsumen.
Apabila konsumen menyetujui plotter atau plotting tersebut, marketing akan
membuat dokumen order. Setelah dokumen order di cetak akan dimasukan
kedalam map yang sering disebut kantong order. Kantong order diserahkan
kepada bagian PPIC JSA-Analyzer. Analyzer bertugas untuk membuat
perencanaan order. Apabila order tersebut merupakan order baru akan ada
proses pencetakan plat baru. Namun, jika merupakan permintaan cetak ulang
bagain analyzer akan meminta plat ke bagian arsip plat. Jika permintaan plat
ada, arsip plat akan memproses permintaan dengan melihat plat ada atau tidak.
Jika ada plat akan disiapkan dan diantar ke PPIC-JSA Ekspedisi. Setelah
mendapatkannya bagian analyzer akan menyerahkan ke job coordinator untuk
memberikannya ke bagian logistik. Logistik menerima kantong order dan plat
langsung memotong bahan baku sesuai job ticket yang ada di kantong order.
Selanjutnya bahan baku akan diserahkan ke bagian cetak offset. Analyzer akan
melakukan cetak dokumen order. Kemudian kantong order diserahkan kepada
kepala bagian untuk meminta persetujuan berupa tanda tangan. Kemudian
kantong order diserahkan kepada bagian Job Coordinator. Jika disetujui oleh
22
kepala bagian PPIC JSA, maka bagian PPIC JSA-Scheduler akan membuat
jadwal sesuai dokumen order dari analyzer. Kemudian scheduler akan membuat
jadwal kapan cetak plat dan kapan proses produksi dilaksanakan. Lalu mencetak
jadwal untuk bagian CTP dan Produksi. Hal ini dilakukan agar bagian CTP dan
Produksi mengetahui kapan mereka melakukan proses cetak plat untuk bagian
CTP dan kapan melakukan proses produksi untuk bagian produksi. Saat bagian
CTP melakukan proses cetak dan sudah mencetak plat, proses selanjutnya plat
dan kantong order akan dikirim ke bagian logistik untuk selanjutnya di proses
oleh bagian logistik. Logistik akan melakukan pemotongan kertas atau bahan
baku yang dibutuhkan oleh bagian produksi. Kemudian mengirimkan plat dan
bahan baku ke bagian produksi cetak. Bagian produksi cetak akan melakukan
proses produksi. Kantong order dan jadwal yang dibuat oleh bagian PPIC JSA-
scheduler berguna untuk mengetahui mesin apa yang digunakan dan butuh
berapa lama proses pencetakan tersebut berjalan. Bagian produksi ini terdapat
tiga zona, yaitu terdapat zona A, B, dan C. Zona A merupakan proses lipat, zona
B merupakan zona yang terdapat proses jilid benang dan perfect, selain itu ada
pula zona C yang merupaan zona finishing atau inspeksi. Setelah proses
produksi selesai hingga zona C. Barang jadi akan diserahkan kebagian
ekspedisi. Bagian ekspedisi ini menerima kantong order dan produk jadi.
Ekspedisi bertugas untuk melakukan pengepakan buku yang nantinya produk
pesenan akan diantar oleh bagian ekspedisi. Mula-mula, operator ekspedisi
menerima barang yang sudah selesai pada tahap pasca cetak yang sebelumnya
akan memeriksa jumlah produk sesuai oplah yang diminta. Selanjutnya akan
melakukan pengepakan produk atau packaging dan membuat surat jalan.
Setelah itu, produk pesanan siap diantar sesuai alamat yang tertera.
3.3. Produk yang dihasilkan
PT. Kanisius merupakan perusahaan yang penerbitan dan percetakan.
Penerbitan yang dimaksud adalah PT. Kanisius merupakan penerbit yang
menghasilkan buku-buku yang khusus diterbitkan dari Kanisius. Sedangkan
percetakan merupakan istilah yang digunakan konsumen diluar dari Kanisius.
Buku-buku produksi dari Kanisius seperti buku pendidikan, Gerejawi, Humanoria,
kategori anak dan Kemasyarakatan. Produk order yang diterima dari luar
penerbit seperti pembuatan packaging dan hangtang. Hal lain yang ada di
Kanisius menerima pula produk multimedia seperti mencetak poster dan kartu
23
nama. Berikut adalah beberapa contoh produk yang dihasilkan oleh PT. Kanisius,
baik dalam penerbit maupun percetakan:
Gambar 3.1. Hasil Produksi Jilid
Perfect
Gambar 3.2. Hasil Produksi Jilid
Kawat
Gambar 3.3. Hasil Produksi Jilid Benang
24
Gambar 3.4. Hasil Produksi Map
Gambar 3.5. Hasil Cetak Kartu Nama dan KTM (Kartu Tanda Mahasiswa)
Gambar 3.6. Packaging
3.4. Proses Produksi
Proses produksi yang ada di PT. Kanisius adalah pra cetak, cetak dan pasca
cetak. Pra cetak terdapat dua tahap yaitu tahap digital dan offset. Sebelum
memasuki digital atau offset dilakukan proses cek file terlebih dahulu. Tahap
digital ini terdapat beberapa mesin cetak yang digunakan, yaitu digital Konika
25
Minolta dan Digital OCE BW. Selain itu di tahap digital memililki tahap finishing
sendiri, karena proses cetak yang lebih cepat dibandingkan proses offset. Pada
tahap cetak digital tidak memerlukan plat, namun menggunakan file dengan
format PDF. Hasil file order dari cetak digital dapat langsung dicetak. Tahap
offset akan dijelaskan lebih rinci. Berikut adalah penjelasannya:
a. Pra Cetak
Tahap awal sebelum masuk ke dalam proses cetak plat, terdapat proses pra
cetak terlebih dahulu. Mula-mula, proses permintaan yang dilakukan analyzer
untuk orderbaru ke bagian Computer to Plate (CTP). Kemudian, bagian
scheduler melakukan penjadwalan untuk proses mencetak plat yang dibutuhkan
karena proses pencetakan menggunakan proses offset. Proses offset ini
memerlukan plat. Selanjutnya adanya kantong order dan jadwal yang diterima,
bagian CTP memproses dengan cara membuat imposisi mengatur layout yang
digunakan untuk mencetak cover atau isi buku yang nantinya dicetak pada plat.
Setelah membuat imposisi tersebut, operator CTP akan memproses mencetak
plat dengan mesin Heidelberg Suprasetter. Terdapat dua plat yang digunakan
sesuai dengan mesin yang ada di tahap cetak, yaitu untuk ukuran 745 x 605 mm
digunakan untuk mesin Rolland 4 baru, Rolland 4 lama, Miller dan ukuran 525 x
459 mm untuk mesin Speed Master. Setelah proses cetak plat selesai, plat
dibungkus dan mengisi form pengisian sebagai sarana pencatatan bukti ke
bagian logistik. Operator CTP akan memberikan plat yang akan digunakan pada
bagian logistik sebelum masuk pada bagian proses cetak. Plat dan kantong order
diserahkan ke logistik dan bagian logistik akan memproses permintaan sesuai
yang tertera di job ticket. Bahan baku berupa kertas akan dipotong dan
disiapkan. Kemudian plat dan bahan baku akan diserahkan ke bagian Cetak.
b. Cetak
Tahap selanjutnya adalah memasuki tahap cetak offset yang menggunakan plat.
Ada empat mesin yang digunakan, yaitu mesin Rolland 2 warna, Rolland 4warna
baru dan lama, Miller, serta Speed Master.Pada masing-masing mesin memiliki
spesifikasi plat yang berbeda. Pada mesin Rolland 4 warna baru dan lama
terdapat empat warna yang digunakan yaitu sering disebut dengan CMYK Cyan
Magenta, Yellow, dan Key. Mesin Miller hanya menghasilkan satu warna saja
yaitu hitam putih. Sedangkan mesin Speed Master terdapat empat warna yang
digunakan untuk mencetak cover pada majalah, sedangkan mesin Rolland dan
Miller digunakan untuk bagian isi.
26
c. Pasca Cetak
Pada tahap proses produksi di pasca cetak terdapat tiga zona, yaitu zona A,
zona B, dan zona C. Setelah melalui proses cetak produk akan masuk ke tahap
pasca cetak yaitu zona A terlebih dahulu. Zona A terdapat beberapa tahap yang
dilakukan seperti melakukan proses laminasi untuk cover, map, packaging, atau
amplop. Adapula proses jahit kawat, emboss untuk cover buku, dan potong jadi
atau setangah jadi. Kemudian tahap di zona A selesai akan berlanjut di zona B.
Saat berada di zona B proses produksi yang dilakukan terdapat beberapa hal,
seperti melakukan jahit benang terdapat proses jahit benang dan press,
mengurutkan atau mengatur katern, untuk produksi jenis perfect ada proses
masuk sampul di zona B. Biasanya pada katern ada pula pembuatan perforasi
agar kertas terdapat garis putus-putus. Proses lainnya terdapat proses potong
jadi untuk buku dan seperti pembuatan kalender terdapat proses plan dan ada
juga proses pemasangan ring di zona B. Semua tahap di zona B, akan berlanjut
di zona C yaitu zona inspeksi. Proses di zona C ada quality control, wrapping,
pengeleman amplop atau map, proses hot print (warna emas, silver, dan lain-
lain), serta proses hard cover dilakukan di zona C. Selanjutnya, proses pada
tahap zona A hingga zona C selesai akan berlanjut di bagian ekspedisi.
Gambar 3.7. Contoh Hasil Hot Print
27
3.5. Fasilitas Produksi
Setelah menjelaskan proses produksi pada sub bab 3.4. Pada sub bab 3.5. akan
menjelaskan fasilitas produksi yang digunakan pada proses produksi. Proses
produksi dibagi menjadi dua, yaitu proses offset dan digital.
3.5.1. Offset
Penjelasan sebelumnya sudah disinggung mengenai proses apa saja yang ada
di produksi offset. Bagian produksi offset terdapat tahap pra cetak, cetak, dan
pasca cetak. Berikut ini akan menjelaskan mengenai mesin dan alat apa saja
yang digunakan dalam tiga tahap berikut:
a. Pra cetak
Proses pra cetak terdapat ruang CTP yang digunakan sebagai ruang cetak plat
secara otomatis. Nama mesin tersebut adalah Heidelberg Suprasetter. Operator
di CTP terdapat dua orang, yaitu Mas Eko dan Bapak Sukidi. Operator pertama
adalah Mas Eko yang bertugas dalam imposisi file pada sebelum cetak plat.
Gambar 3.8. Mesin Heidelberg Suprasetter
b. Cetak
Proses cetak merupakan proses dimana plat yang sudah dicetak di proses pra
cetak digunakan untuk mencetak order yang ada. Bagian cetak ini memiliki lima
mesin untuk mencetak, yaitu mesin Rolland baru 4 warna, Rolland lama 4 warna,
Rollan 2 warna, mesin Miller dan mesin Speed Master.
i. Mesin Miller
Gambar 3.11. merupakan gambar mesin miller yang berada di PT. Kanisius.
Mesin miller hanya mencetak khusus warna hitam dan putih saja. Namun
memiliki kelebihan yaitu saat mencetak dapat mencetak dua permukaan, yaitu
atas dan bawah. Jadi saat proses cetak bekerja mencetak langsung permukaan
atas dan bawah. Kecepatan mesin Miller hingga 5500 lembar perjam dengan
waktu set up mesin Miller adalah 15 menit. Ukuran kertasyang bisa digunakan di
28
mesin Miller adalah 22x28 cm dan 52x72 cm. Sedangkan ukuran plat yang
digunakan adalah 745x605 mm.
ii. Mesin Speed Master 52
Mesin speed master 52 memiliki empat komponen warna, yaitu cyan, yellow,
magenta, dan black. Kecepatan mesin ini sebesar 10.000 lembar per jam dengan
set up selama 15 menit. Ukuran kertas yang digunakan tergolong lebih kecil jika
dibandingankan mesin Rolland dengan Miller sebesar 10.5x18 cm dan 37x52 cm.
Proses mencetak menggunakan mesin ini hanya dalam satu kali proses. Saat
mencetak hanya satu permukaan yang tercetak. Apabila ingin mencetak dua
permukaan, operator harus membalik permukaan lainnya yang sudah tercetak
sebelumnya.
iii. Mesin Rolland 2 Warna
Mesin rolland 2 warna seperti gambar 3.12. merupakan mesin yang digunakan
untuk mencetak dua warna. Kecepatan mesin cetak ini 5500 lembar per jam
dengan waktu set up 20 menit untuk mencetak dua permukaan. Namun apabila
hanya mencetak satu permukaan saja hanya memerlukan waktu set up sebesar
10 menit. Ukuran kertas yang digunakan adalah 24x32 cm dan 52x72 cm dengan
ukuran plat cetak sebesar 745x405 cm seperti di mesin Rolland 4 warna.
iv. Mesin Rolland 4 Warna
Mesin Rolland 4 warna terdapat dua mesin Rolland, yaitu Rolland lama dan baru.
Dapat dilihat pada gambar 3.9 dan gambar 3.10. Kecepatan cetak hingga 7500
lembar per jam dalam waktu set up 20 menit untuk mesin Rolland baru dan
mesin Rolland lama memiliki waktu set up 25 menit. Ukuran kertas yang
digunakan untuk Rolland lama danbaru adalah minimal ukuran 24x32 cm dan
maksimala ukuran 52x72 cm. Sama seperti mesin Rolland 2 warna maupun
speed master, pada saat mencetak hanya bisa satu permukaan. Apabila ingin
mencetak dua permukaan maka hasil cetakan akan dibalik dan diproses seperti
mencetak permukaan yang sebelumnya.
29
Gambar 3.9. Mesin Rolland 4
Warna Lama
Gambar 3.10. Mesin Rolland 4 Warna
Baru
Gambar 3.11. Mesin Miller Gambar 3.12. Mesin Rolland 2 Warna
c. Pasca cetak
Pada pasca cetak dibagi tiga zona, yaitu zona A, B, dan C. Berikut adalah
beberapa mesin atau alat yang digunakan dalam proses di tiap zona:
i. Zona A
Zona A merupakan zona pengerjaan produksi setelah cetak offset dilakukan.
Hasil dari cetak offset adalah lembaran-lembaran kertas besar yang tiap
lembarnya berisi beberapa halaman, atau biasa disebut katern. Katern adalah
lembaran kertas yang dicetak di mesin-mesin cetak dengan ukuran besar
(kurang lebih seukuran kertas A2). Dalam 1 lembar katern bisa mencangkup 2
sampai 16 halaman sebuah buku. Kemudian proses untuk mengurutkan
halaman-halaman dalam tiap katern dibedakan berdasarkan jenis jilidnya.
Pada zona A, terdapat mesin untuk jilid kawat. Katern yang akan disusun dan
dijilid dengan kawat harus dipotong per 4 halaman sehingga dapet diurutkan dan
dijlid dengan kawat di dalam mesin. Mesin lain yang ada di zona A adalah mesin
lipat untuk surat kabar. Setelah dilipat dengan mesin, pengurutan halamannya
dilakukan secara manual oleh operator.
30
Selain terdapat juga mesin emboss, yaitu mesin yang digunakan untuk membuat
bagian timbul pada cover. Terdapat juga mesin laminasi untuk cover dan amplop,
namun cover dan amplop yang dilaminasi masih dalam bentuk gulungan besar.
Pengerjaan potong cover atau amplop yang sudah dilaminasi dilakukan secara
manual. Zona A juga memiliki 1 mesin potong untuk potong hasil cetak offset
Gambar 3.13. Mesin Lipat MBO Gambar 3.14. Mesin Lipat Stahl
ii. Zona B
Pada zona B merupakan zona lanjutan setelah beberapa proses yang dilakukan
di zona A. Beberapa tahap yang ada di zona A seperti proses jahit benang dan
mesin Star Binder (lihat gambar 3.17.). Sudah dijelaskan sebelumnya, proses
katern yang sudah dilakukan di zona A akan diproses lebih lanjut di zona B
dengan menggunakan mesin Star Binder. Mesin tersebut digunakan untuk
mnegurutkan halaman buku.Ukuran kertas yang dapat digunakan pada operasi
mesin ini menggunakan ukuran A4, A5, dan A6 dengan maksimum ketebalan
kertas 150 gram. Waste dapat terjadi dalam jumlah 25 lembar kertas dengan
kecepatan produksi sebesar 2.800 lembar per jam.
Mesin Perfect Binding Star Binder digunakan untuk menyatukan atau menjilid
antara isi buku dengan cover buku. Dapat dilihat pada gambar 3.18 bahwa
proses tersebut menggunakan lem sebagai perekat anatar isi dan cover buku.
Kecepatan produksi pada mesin ini adalah 2.175 lembar per jam dengan macam-
macam oplah yang ada, yaitu dengan jumlah kurang dari 1.000 akan
menghasilkan waste sebesar 5 eksemplar, range 1.000-5.000 menghasilkan 10
eksemplar dan lebih dari 5.000 akan menghasilkan waste sebesar 25 eksemplar.
31
Gambar 3.17. Mesin Star Binder Gambar 3.18. Mesin Perfect Binding
Star Binder
Gambar 3.19. Mesin Muller Martini (Jahit Benang)
Sedangkan adapula proses jahit benang menggunakan mesin Muller Martini.
Kemampuan mesin tersebut sama dengan mesin Star Binder. Namun
pembedanya adalah di mesin Muller Martini terdapat dua jenis mesin yang
manual dan terotomasi. Apabila mesin Miller Martini yang manualmemiliki
kecepatan produksi sebesar 1.400 lembar per jam dengan hasil perkiraan waste
5 kertas. Sedangkan untuk mensin Miller Martini memiliki kecepatan produksi
sebesar 3.000 lembar per jam dengan jumlah oplah berbeda-beda dan hasil
perkiraan waste pun beda. Missal, oplah sebesar kurang dari 1.000 eksemplar
maka hasil waste sejumlah 5, oplah dengan rentang 1.000-5.000 eksemplar akan
menghasilkan waste 10 eksemplar, dan apabila jumlah oplah lebih dari 5.000
akan mengahsilkan waste sebesar 25 eksemplar.
iii. Zona C
Proses produksi selanjutnya adalah di zona C. Zona C adalah zona terakhir
setelah melakukan proses yang ada di zona A dan B. Beberapa tahap
penyelesaian akan dilakukan di zona C ini. Biasanya zona C disebut zona
finishing karena proses yang ada hanya ada quality control¸ wrapping, dan lain-
lain.
32
Gambar 3.20. Mesin Wrapping Gambar 3.21. Hasil Wrapping
Gambar diatas merupakan proses di zona C pada saat proses wrapping. Proses
ini merupakan proses mengemas atau membungkus buku satu persatu dengan
plastik yang dipresskan. Plastik yang digunakan adalah plastik transparan yang
nanti dipanaskan dengan hasil kemasan akan rpaat dan rapi. Namun, sebelum
dilakukan proses wraping dilakukan quality control yang dilakukan secara manual
oleh pekerja. Hasil wrapping dapat dilihat di gambar 3.21.
3.5.2. Digital
Pada proses produksi digital berbeda dengan offset, karena jumlah permintaan
digital biasanya lebih sedikit. Tidak seperti permintaan produksi offset dengan
jumlah oplah hingga ribuan. Bilamana di proses produksi offset menggunakan
plat. Proses digital tidak menggunakan plat, melainkan menggunakan file PDF
saja. Bagian digital memiliki alat atau mesin sendiri untuk melakukan proses
produksi, seperti alat potong kertas, laminasi, jilid benang, jilid kawat, dan ada
pula mesin cetak kartu.
Proses digital sangat cepat dan mudah. Ketika operator mesin cetak digital
menerima file PDF. Operator akan melakukan imposisi untuk mengatur akan
dicetak jahit kawat, jahit benang, atau cetak perfect dan mengatur posisi ukuran
kertas ke mesin. Kemudian file yang sudah sesuai akan dikirim ke mesin cetak
yang digunakan. Setelah cover dan isi sudah dicetak, kantong order diserahkan
ke bagian finishing yang akan berlanjut melakukan proses sesuai dengan job
ticket. Berbeda lagi dengan proses cetak kartu. Proses pertama sama dengan
lainnya, melakukan imposisi terlebih dahulu untuk melakukan flip agar tidak
terbalik saat dilakukakan PVC agar bisa dibaca di mesin tersebut. Setelah itu
akan dilakukan proses pemotongan dengan mesin potong kartu dan setelah itu
kartu siap diantar kebagian ekspedisi untuk diantar ke konsumen. Berikut adalah
33
beberapa mesin cetak digital dan mesin dan alat dibagian ruang finishing untuk
proses digital:
Gambar 3.22. Mesin Potong Kartu Gambar 3.23. Mesin Laminasi
Thermal
Gambar 3.24.Mesin Jilid Benang Gambar 3.25.Mesin Potong Kertas
Gambar 3.26. Mesin Jilid Kawat Gambar 3.27.Mesin OCE 6250
34
Gambar 3.28. Mesin Konika Minolta Gambar 3.29. Meis Vario 110 Canon
C 8000
35
BAB 4
TINJAUAN PEKERJAAN MAHASISWA
Pada bab 4 ini membahas mengenai tinjauan pekerjaan mahasiswa. Dimana
mahasiswa menjelaskan lingkup pekerjaan di tempat kerja, tanggung jawab dan
wewenang, serta menjelaskan metodologi pelaksanaan kerja yang disertai
penjelasan hasil pekerjaan.
4.1. Lingkup Pekerjaan
Proses kegiatan kerja praktek dilaksana di PT. Kanisius. Penempatan kegiatan
kerja praktek berada di departemen PPIC, devisi Percetakan, dan ditempatkan
pada bagian PPIC JSA-Ekspedisi. Kepala bagian PPIC JSA-Ekspedisi adalah
Bapak Prio Sasongko sekaligus sebagai pembimbing lapangan. Bagian PPIC
JSA-Ekspedisi merupakan bagian terpenting sebelum pengoperasian dimulai.
PPIC JSA-Ekspedisi bertugas dalam mengatur penjadwalan kapan order
diproses dan kapan order selesai tepat waktu sampai ke tangan konsumen.
Adapun beberapa pekerjaan yang dilakukan mahasiswa dalam membantu
bagian proses di PPIC JSA-Ekspedisi, yaitu:
a. Membantu tahap pra cetak untuk mencetak plat sesuai urutan order
b. Membantu job coordination dalam mendistribusikan kantong order yang
berisikan dokumen perencanaan order
c. Mengamati dan mempelajari bagian scheduler mengenai pembuatan jadwal
untuk bagian mesin (cetak) dan CTP (pra cetak)
Sebelum pekerjaan tersebut dilakukan. Mahasiswa diperkenalkan mengenai
semua yang berkaitan dengan devisi percetakan. Dalam proses kegiatan kerja
praktek ini mahasiswi bekerja sama bersama:
a. Kepala bagian PPIC JSA-Ekspedisi bernama Bapak Prio
b. Kepala unit bagian PPIC JSA-Ekspedisi bernama Bapak Bambang
c. Bagian analyzer atau perencanaan dokumen order bernama Bapak Febru
d. Bagian scheduler pada proses cetak bernama Bapak Vino
e. Bagian scheduler pada proses pasca cetak bernama Bapak Avid
f. Bagian job coordinator bernama Bapak Eko
g. Bagian ekspedisi bersama Bapak Yuli dan Bapak Wawan
h. Bagian CTP bernama Bapak Yeko dan Bapak Sukidi
i. Serta seluruh rekan-rekan kerja bagian Produksi
36
4.2. Tanggung Jawab dan Wewenang dalam Pekerjaan
Mahasiswa Kerja Praktek di PT. Kanisius memiliki tanggung jawab dan
wewenang dalam pekerjaan. Mahasiswa yang ditempatkan pada bagian PPIC
JSA-Ekspedisi memiliki tanggung jawab dalam pekerjaan yang diberikan oleh
pembimbing lapangan, seperti:
a. Pekerjaan dalam mencetak plat. Mahasiswa diberikan tugas dalam
membantu proses pra cetak yang berada di CTP. Hal ini mahasiswa
bertanggung jawab dalam proses pengoprasian mesin Heidelberg
Suprasetter hingga mempertanggung jawabkan pengiriman hasil plat cetak
diberikan ke bagian logistik.
b. Tanggung jawab lainnya pada saat diberikan tugas kepada job coordination
untuk mengantarkan job ticket ke bagian logistik dan Computer to Plate atau
CTP. Biasanya untuk bagian logistik mengantarkan kantong order untuk
permintaan order cetak ulang. Sedangkan pengantaran kantong order ke
CTP merupakan order cetak baru.
c. Bagian scheduler pembuatan penjadwalan pra cetak dan cetak. Bertanggung
jawab dalam mempelajari proses perencanaan order. Input dan output apa
saja yang didapat dalam proses tersebut. Kemudian bertanggung jawab
memberikan jadwal mesin beroperasi pada bagian cetak dan memberikan
jadwal pengoperasian mesin di CTP.
Tidak hanya tanggung jawab yang harus dilakukan oleh mahasiswa. Mahasiswa
mendapatkan wewenang dalam proses kerja praktek di PT. Kanisius atas izin
Kepala Bagian di PPIC JSA-Ekspedisi. Wewenang yang diperoleh adalah:
a. Mahasiswa diizinkan selama proses kerja praktek mengamati secara
langsung seluruh proses produksi dari job ticket diperoleh hingga menjadi
produk jadi
b. Diperkenankan untuk bertanya kepada operator pada masing-masing mesin
dan karyawan yang terlibat dalam proses produksi
c. Diperbolehkan mengambil data yang sesuai dengan keperluan laporan kerja
praktek di PT. Kanisius
d. Diperbolehkan mengambil gambar keterkaitan laporan kerja praktek
37
4.3. Metodologi Pelaksanaan Pekerjaan
Metodologi pelaksanaan pekerjaan ini dibuat untuk menjelaskan aliran diagaram
proses dalam masing-masing pekerjaa. Hal ini mempermudah pembaca untuk
mengetahui secara jelas alur pekerjaan yang dilakukan.
a. Proses cetak Plat
Gambar 4.1. Proses Bagan Cetak Plat
b. Pendistribusian Job Ticket
MULAIMendapatkan
Job Ticket
Menginput
Data yang ada
Mengantar
kan Job
ticket
SELESAI
Gambar 4.2. Proses Bagan Pendistribusian Job Ticket
c. Pengelolahan Data Tahunan
MULAIMendapatkan file
data
Mengolah data
sesuai yang
diminta
Hasil data
diserahkan ke
Kepala Bagian
PPIC-JSA
SELESAI
Gambar 4.3. Proses Bagan Pengelolaan Data Tahunan
4.4. Hasil Pekerjaan
Dapat diketahui, mahasiswa yang melakukan kerja praktek di PT. Kanisius
mendapatkan tugas atau pekerjaan sesuai dengan penempatannya. Hal ini lebih
jelas akan dibahas sesuai tugas yang diberikan oleh pembimbing lapangan.
Sedangkan dari tugas pembimbing lapangan terdapat tugas dari dosen
pembimbing kerja praktek.
4.4.1. Pembimbing Lapangan
Sudah disebutkan sebelumnya, terdapat tugas harian yang diberikan oleh
pembimbing lapangan. Sebelum mendapatkan tugas, pendamping mengarahkan
kepada mahasiswa untuk mengenal pekerjaan yang ada di divisi PPIC JSA-
Ekspedisi. Mahasiswa diarahkan untuk mengenal lebih jauh mengenai pekerjaan
yang ada di PPIC JSA-Ekspedisi. Tugas yang harian yang sering diberikan
adalah membantu dalam proses cetak plat yang berada di proses pra cetak dan
38
mendistribusikan kantong order. Kemudian pembimbing lapangan memberikan
tugas lainnya, yaitu mengelolah data capaian, data faktur, data olahan tunggu,
dan test capaian.
a. Proses Pra Cetak
Pada periode pelaksanaan kerja praktek, mahasiswa tidak hanya mengerjakan
tugas dari PPIC JSA-Ekspedisi, tetapi juga membantu proses pra cetak. Pada
proses pra cetak ini, mahasiswa ditugaskan untuk melakukan proses cetak plat
yang akan digunakan pada proses produksi. Proses produksi yang
membutuhkan plat adalah proses produksi untuk buku atau cetakan yang baru
(bukan cetak ulang) dan dilakukan dengan mesin offset (bukan digital). Proses
cetak plat dilakukan setiap kali ada order baru yang akan diproduksi di bagian
cetak offset dan order baru untuk cetak offset ini selalu ada setiap hari, sehingga
proses cetak plat ini menjadi salah satu proses penting dari keseluruhan proses
produksi.
i. Mempersiapkan plat kosong sesuai ukuran yang diminta
Pada daftar order, terdapat keterangan apakah plat yang diminta akan digunakan
untuk mencetak isi buku atau cover buku. Terdapat 2 ukuran plat, yaitu plat besar
untuk isi buku dan plat kecil untuk cover buku. Plat dipersiapkan sesuai order
yang ada di komputer.
Selain itu, dilakukan juga pengecekan kualitas plat, apakah ada kerusakan pada
plat atau tidak, kerusakan yang dimaksud adalah goresan dan permukaan plat
yang tidak rata.
Gambar 4.4. Plat Kosong
ii. Meletakkan plat kosong pada mesin
Sebelum memulai proses cetak, plat kosong yang sudah siap harus diletakkan
pada mesin cetak terlebih dahulu, jika tidak ada plat di atas mesin, maka mesin
39
akan mengeluarkan peringatan berupa alarm. Mesin dapat memulai proses cetak
jika plat kosong sudah disiapkan.
Gambar 4.5. Meletakkan Plat Kosong ke Mesin
iii. Memulai proses cetak plat
Setelah plat kosong siap, operator (mahasiswa) harus menekan tombol mulai
untuk memulai proses cetak plat.
Gambar 4.6. Memulai Cetak Plat
Kemudian mahasiswa dapat memantau proses cetak di dalam mesin dari layar
komputer. Pada komputer akan ditunjukkan persentase proses cetak dan juga
visual dari proses cetak di dalam mesin. Masih terjadi eror pada mesin, biasanya
eror tersebut seperti gambar 4.7. Gambar tersebut menunjukan peringatan untuk
mengambil plat yang ada didalam untuk dikeluarkan dari mesin. Selain itu eror
yang terjadi pada saat plat yang keluar terhenti saat menuju proses pencucian
plat (lihat bagian iv).
40
Gambar 4.7. Visualisasi Proses Cetak pada Komputer
iv. Proses pencucian plat.
Setelah cetakan diproyeksikan (dicetak) diatas permukaan plat, plat kemudian
dicuci dengan bahan kimia sehingga hanya tersisa bagian yang akan dicetak
saja.
Gambar 4.8. Cuci Plat
v. Pengecekan plat jadi dan packing.
Setelah plat dicetak dan dicuci, mahasiswa kemudian mengecek plat dengan
melihat nama order yang tercetak di atas plat dan dicocokkan dengan daftar
order yang ada. Untuk jenis plat besar (untuk isi buku), ada 1 sampai dengan 4
plat untuk setiap nama order. Cetakan 1 warna biasanya hanya membutuhkan 1
plat untuk 1 nama order, untuk cetakan 2 warna, akan terdapat 2 plat untuk 1
nama order. Sedangkan untuk cetak full color, akan terdapat 4 plat yang terdiri
dari plat BLACK, plat CYAN, plat MAGENTA, dan plat YELLOW.
41
Gambar 4.9. Plat Jadi
Kemudian, plat yang sudah dicek akan dikumpulkan menurut nomor order (No.
WO) pada job ticket dan dikemas untuk siap diantarkan ke proses produksi.
Mahasiswa juga melakukan pencatatan cetak plat sehingga dapat diketahui
kapan order plat diselesaikan, berapa jumlah plat untuk suatu nomor order, dan
siapa yang bertanggung jawab terhadap order tersebut.
Gambar 4.10. Pengelompokkan Plat Menurut Nomor Order (No. WO)
b. Pendistribusian Job Ticket
Tugas harian lainnya, mahasiswa bertugas membantu pekerjaan job
coordination. Tugas seorang job coordinator adalah mendistribusikan kantong
order ke bagian pra cetak (CTP) dan logistik, serta memantau situasi yang
sedang terjadi di bagian produksi. Mahasiswa membantu job coordinator untuk
mendistribusikan kantong ordertersebut sesuai dengan warna kantong order.
42
Gambar 4.11. Kantong Order
Tahap-tahap untuk mendistribusikan kantong order adalah:
i. Memeriksa Kantong Order
Pada mulanya, seorang job coordinator melakukan pemerikasaan pada kantong
order yang didapat. Proses ini terdiri dari pemeriksaan job ticket, form cheklist
dokumen order, hasil contoh cetakan atau contoh kertas yang diinginkan
konsumen, serta pemeriksaan pada dokumen perencanaan yang sudah disetujui
oleh kepala bagian PPIC JSA-Ekspedisi.
ii. Memeriksa Jenis Cetakan
Setelah melakukan tahap memeriksa kantong order, seorang job coordinator
melakukan pemeriksaan pada bagian jenis cetakan. Hal ini untuk mengetahui
kantong order tersebut merupakan jenis cetakan baru atau ulang yang tertera di
job ticket dan dokumen perencanaan. Apabila dalam keterangan tersebut
merupakan cetak baru, job coordinator akan mendistribusikan kantong order ke
bagian pra cetak yaitu CTP, sedangkan keterangan tersebut adalah cetak ulang.
Maka job coordinator akan mendistribusikan kantong order ke bagian logistik
karena cetak ulang berarti sudah ada plat yang sebelumnya.
iii. Input Manual
Hal ini pula dilakukan oleh seorang job coordinator. Setelah memastikan kantong
order tersebut, sebelum mendistribusikannya seorang job coordinator akan
mendata kantong order itu secara tertulis. Buku tersebut merupakan form serah
terima supaya bila terjadi kesalahan dapat diselidiki dengan jelas.
43
Gambar 4.12. Form Serah Terima
Kantong order banyak berbagai warna, terdapat empat warna yaitu warna merah,
putih, hijau, dan biru. PT. Kanisius adalah perusahaan yang bergerak dalam
bidang percetakan dan penerbitan, untuk membedakan kantong order dari
penerbit dan dari pemesanan diluar penerbit. Maka warna merah dan biru
merupakan kantong order penerbit. Warna merah sendiri untuk kantong order
cetak ulang buku penerbit dan warna biru untuk order buku baru dari penerbit.
Sedangkan warna kantong order warna putih untuk cetak buku dari luar penerbit.
Serta kantong order warna hijau untuk dummy dan internal.
Penulisan pada job ticket terdapat nomor WO pada masing-masing order.
Penulisan untuk order buku internal atau penerbit ditandai awalan dengan
kepala nomor WO 1 dan 2 menggunakan kantong order warna biru. Sedangkan
order dummy menggunakan awalan dengan kepala nomor WO 5 dan awalan
kepala nomor WO 3 untuk cetak ulang. Awalan nomor WO 4 untuk keperluan
divisi cetak internal termasuk dalam bon atau permintaan kertas untuk
administrasi. Jika ada order dengan awalan judul buku “p” merupakan buku baru
dari eksternal, “c” adalah cover, dan “u” adalah ulang. Kantong order warna putih
digunakan untuk cetak buku eksternal dengan awalan nomor WO 7 untuk non
buku seperti amplop, poster, leaflet, dan lain-lain.
c. Pengelolahan Data
Pembimbing lapangan memberikan tugas yaitu pengelolahan data. Tugas ini
bertujuan untuk membantu pekerjaan mengenai olahan data yang ada di bagian
PPIC JSA-Ekspedisi. Terdapat empat olahan data yang harus mahasiswa
kerjakan, yaitu olahan data capaian, olahan data faktur, olahan data tunggu, dan
test capaian.
44
i. Olahan Data Capaian
Olahan data capaian merupakan laporan posisi order yang masuk ke produksi.
Data tersebut dikerjakan atau diolah oleh kepala bagian sebagai laporan dalam
waktu triwulan. Data yang ada terdapat urut, code costumer, nama customer, no
order, no ref, judul, tanggal masuk, target selesai, dan lain-lain (lihat Gambar
4.17.). Mahasiswa diberikan File data pada bulan Desember dan November
tahun 2017. File tersebut masih dalam keadaan tidak teratur seperti gambar
4.14. Setelah itu mahasiswa merapikan File data tersebut agar mudah diolah
sesuai dengan permintaan pembimbing lapangan. Selanjutnya melakukan
langkah mengurutkan data dan menyaring data sesuai keperluan. Pembimbing
lapangan hanya membutuhkan beberapa cell dari data yang akan direkap (lihat
gambar 4.17.).
Pertama, lakukan pengurutan pada data tersebut. Data yang akan digunakan
adalah data bulan Desember 2017. Permintaan order bulan Desember dilihat
pula bulan permintaan konsumen jadi. Hal ini dengan cara mengurutkan cell
bagian “urut”, kemudian pilih “filter” pada tools data yang ada di Microsoft Excel.
Filter pada cell “tanggal masuk dan target selesai”. Sesudah itu, data tersebut
dibagi menjadi dua yaitu ada tepat jadwal dan tidak tepat jadwal. Arti dari tepat
jadwal adalah tanggal masuk sesuai dengan target selesai. Dapat dilihat dengan
cara melihat cell bagian “analis”. Untuk mempermudah pengguna dalam
memasukkan data, mahasiswa memberikan formula untuk menentukan hasil
analisis tersebut ada “Excl, OK, dan OVER”. EXCL sendiri mengartikan telah
mengirim barang sebelum target selesai, OK adalah tanggal target selesai tepat
pengiriman sesuai jadwal, sedangkan OVER merupakan target pengiriman
sampai ke konsumen melebihi target yang ditentukan. Berikut adalah formulanya:
45
Gambar 4.13.Formula Analisa IV
46
Tutup KO yang ada di gambar 4.13. adalah tanggal dimana pengiriman dilakukan. Tanggal tersebut membantu dalam pembuatan formula
di analisa IV. Formula tersebut menggunakan cell target selesai dan tutup KO. Cara sortir data tersebut mempermudah pekerja dalam
membuat laporan order disetiap bulannya. Maka dari itu keefektifan pekerja dapat digunakan untuk mengerjakan pekerjaan lainnya.
Gambar 4.14. File Data Capaian Bulan Desember
47
Gambar 4.15. File Data Capaian Bulan Desember (editing)
48
Gambar 4.16. File Data Capaian Bulan November
49
Gambar 4.17. Nama Cell
ii. Olahan Data Faktur
Data faktur adalah data mengenai laporan order yang sudah diselesaikan oleh perusahaan selama periode 1 tahun. Data faktur ini
meliputi data lengkap dari spesifikasi tiap order pada periode tersebut dan penghitungan penjualan atau nilai rupiah dari setiap order yang
didapatkan perusahaan. Kumpulan data ini adalah hasil proses bisnis yang tercatat di bagian Pemasaran secara harian dan kemudian di
laporkan ke bagian lain salah satunya Divisi Percetakan.
Mahasiswa kemudian diminta untuk mengolah data ini sehingga dapat dikelompokkan setiap 4 bulan, sehingga akan ada 3 kelompok
data, yaitu Data Faktur Januari-April, Data Faktur Mei-Agustus, dan Data Faktur September-Desember.
Ada 2 File data yang diberikan ke mahasiswa, yang pertama adalah File data faktur lengkap selama 1 tahun, dan yang kedua adalah File
pengelompokkan data faktur tiap 4 bulan yang sudah dikerjakan sebagian. Tugas mahasiswa adalah melanjutkan pengelompokkan data
faktur ini.
iii. Olahan Data Tunggu
Olahan data tunggu adalah kumpulan data yang mencatat kapan saja terjadi waktu tunggu pada proses produksi dan juga gangguan
yang terjadi pada proses ini. Waktu tunggu yang dimaksud ada 5 jenis, yaitu Tunggu Kering, Tunggu Kertas, Tunggu Keterangan, Tunggu
Order, dan Tunggu Plat. Untuk gangguan, terdapat 2 jenis gangguan yang dicatat, yaitu Gangguan Listrik dan Gangguan Mesin.
50
Data ini adalah kumpulan data waktu tunggu dan gangguan yang menghambat proses produksi. Pencatatan waktu tunggu dan gangguan
ini dilakukan oleh operator untuk mesin Miller, Rolland 2, Rolland 4 Lama, dan Rolland 4 Baru.
Data yang terkumpul ini dicatat dalam satuan menit. Kemudian mahasiswa diminta untuk melakukan rekapitulasi total waktu tunggu dan
gangguan yang terjadi untuk setiap mesin, sehingga dapat dianalisa jenis waktu tunggu atau gangguan apa yang paling banyak terjadi.
Diharapkan dari hasil rekapitulasi ini, perusahaan dapat mengambil langkah penyegahan atau mencarikan solusi agar waktu tunggu dan
gangguan tiap mesin dapat dikurangi.
iv. Test Capaian
File test capaian merupakan data yang akan dikelola oleh mahasiswa. Data tersebut adalah laporan posisi order yang masuk ke produksi.
Mahasiswa ditugasku untuk membedakan File tersebut untuk data order bulan oktober, november dari oktober , dan desember dari
oktober. Maksudnya adalah, data order yang masuk pada bulan Oktober dengan dilihat permintaan produk jadi pada bulan Oktober,
November, dan Desember dipisahkan sesuai jadwal permintaan produk jadi. Mula-mula, melakukan proses filter dan sort disetiap cell.
Bagian cell yang dibutuhkan seperti gambar 4.18. Selanjutnya mengumpulkan order datang di bulan Oktober dengan target selesai bulan
Oktober. Buatlah sheet baru untuk membuat tabel untuk tepat jadwal dan tidak tepat jadwal. Setelah itu buatlah sesuai data yang diminta
seperti gambar 4.19. yang nantinya akan dapat dilihat hasilnya di gambar 4.20.
Gambar 4.18. File Data Permintaan
51
Gambar 4.19. Data Keseluruhan
52
Gambar 4.20. Hasil Pendataan Bulan Oktober
53
e. Data Arsip
Pekerjaan lainnya adalah mendata di bagian arsip plat. Mahasiswa Kerja Praktek
di PT. Kanisius dibagi menjadi dua tempat yaitu di bagian PPIC JSA-Ekspedisi
dan PPIC Logistik. Bagian PPIC JSA-Ekspedisi yaitu mahasiswa Kerja Praktek
ini membantu bagian PPIC Logistik dalam memasukkan data secara
komputerisasi. Sedangkan di arsip plat sendiri hanya melakukan olah data
secara manual dengan buku besar dan menulis satu per satu sesuai rak dan
urutannya. Maka dari itu, mahasiswa yang ditempat di PPIC JSA-Ekspedisi
membantu dalam memasukkan data tersebut ke microsoft excel. Berikut adalah
data yang telah masuk di excel.
Gambar 4.21. Hasil Input Data Arsip Plat
54
4.4.2. Dosen Pembimbing
Selain tugas dari pembimbing lapangan, dosen pembimbing memberikan tugas
kepada mahasiswa untuk mengamati pekerjaan yang ada di PPIC JSA-
Ekspedisi. Kemudian tugas yang diberikan adalah mencari data mengenai
perencanaan jadwal dan eksekusi jadwal. Mengidentifikasi data yang mendukung
untuk membuat jadwal saat ada beberapa konsumen mengajukan order.
Kemudian membuat diagram fishbone untuk menganalisis hambatan apa saja
yang terjadi dan melakukan analisis FMEA (Failure Mode and Effects of Analysis) di
tiap diagram fishbone. Setelah membuat fishbone dilakukan identifikasi masalah
tersebut menggunakan metode FMEA hingga mendapatkan usulan perbaikan.
Diagram fishbone merupakan diagram yang menunjukan sebab dan akibat dari
sebuah masalah untuk digunakan melakukan identifikasi tujuan masalah
tersebut. Sedangkan, FMEA adalah suatu analisis yang digunakan untuk
menelusuri penyebab terjadinya kecelakaan akibat mesin atau operator.
Adapun tahapan untuk melakukan pembuatan form FMEA:
a. Menganalisis setiap resiko yang ada maupun yang akan terjadi pada sistem
yang dianalisa
b. Pada failure mode dilakukan penentukan efeknya
c. Dilakukan identifiasi potensi penyebabnya dari setiap failure mode
d. Menuliskan setiap tindakan pencegahan disetiap penyebab
e. Hitunglah Risk Priority Number (RPN) dengan perhitungan severity x
occurrence x detection
f. Setelah itu lakukan pengembangan rekomendasi untuk tindakan pencegahan
Hasil dari nilai RPN paling tinggi akan dijadikan prioritas utama untuk dilakukan
solusi permasalahan yang ada.
55
Gambar 4.22. Gambar Hasil Analisis FMEA
NoProcess Step
Input
Potential Failure
Mode
Potential Failure
Effects
Severity
(1-10)Potential Causes
Occurance
(1-10)Current Controls
Detection
(1-10)
RPN(Risk Priority
Number)
Actions
RecommendedAction Taken
Waktu scheduling lama 8
Scheduler tidak memiliki
kemampuan hitung cepat
dan tidak memanfaatkan
teknologi komputer.
9
Belum ada solusi untuk
mengatasi kesulitan
scheduler dalam
penghitungan.
5 360
Mesin tidak bisa mulai
bekerja karena jadwal
belum ada
7
Jadwal tidak segera
didapatkan sehingga tidak
bisa memulai pekerjaan.
8
Operator mesin
mendatangi scheduler
untuk meminta
percepatan pembuatan
jadwal.
4 224
Menambah waktu untuk re-
scheduling5
Order klien prioritas tidak
bisa ditunda, karena nilainya
tinggi, sehingga
mengacaukan jadwal yang
sudah ada.
6
Beberapa order prioritas
yang dadakan dapat
diprediksi kehadirannya.
8 240
Mesin harus menyesuaikan
jadwal yang dibuat ulang4
Jadwal yang mendadak
menggeser jadwal lain,
sehingga harus setup ulang
mesin.
6
Operator mesin mulai
terbiasa untuk menerima
order mendadak yang
datangnya bisa
diperkirakan.
5 120
3Operator
Mesin
Adanya operator yang tidak
masuk kerja.
Pekerjaan tidak bisa
dieksekusi sesuai jadwal3
Operator tidak masuk dan
tidak ada pengganti.6
Ada operator yang
menjalankan dua mesin,
atau meminta bantuan
operator mesin yang
menganggur.
7 126
Memberlakukan
aturan ijin kerja
dengan lebih
ketat dan
teratur.
Sanksi untuk
pekerja yang ijin
tidak masuk kerja
secara mendadak.
4Persiapan
Mesin
Waktu tambahan di luar
penjadwalan akibat persiapan
mesin yang lama.
Waktu yg sudah dijadwalkan
selesai lebih lama3
Jika order berbeda, ada
beberapa pengaturan mesin
yang harus diubah yang
terkadang diselesaikan
dalam waktu lama.
5
Menyetel pengaturan
mesin dengan lebih
cepat.
5 75
Melatih operator
untuk setup
mesin dengan
cepat.
Melakukan
evaluasi setiap
selesai kerja untuk
perbaikan.
5Teknologi
Mesin
Teknologi mesin tidak mampu
memenuhi kebutuhan cetak,
karena umur mesin sudah tua
dan performansinya
memburuk.
Mesin tertentu tidak bisa
melakukan kerja secara
optimal.
2
Mesin yang sudah tua
semakin beresiko untuk
breakdown jika diatur dalam
mode optimal.
2
Sudah ada mesin baru
dan akan dikaji untuk
mengganti mesin-mesin
lama secara bertahap.
2 8
Membeli mesin
yang lebih
modern dan
baru.
Mengkaji
pembelian mesin
baru.
6Sumber
Energi Listrik
Tidak memiliki generator
listrik, sehingga ketika ada
pemadaman listrik PLN, pabrik
tidak bisa melakukan proses
produksi.
Semua mesin tidak bisa
bekerja di waktu
pemadaman listrik
5
Pemadaman listrik dari PLN
tidak bisa diatasi, karena
tidak adanya listrik cadangan
seperti generator listrik.
2
Adanya tambahan waktu
kerja di hari lain untuk
menggantikan waktu
kerja yang terbuang saat
pemadaman listrik.
1 10
Mempertimbang
kan pembelian
generator listrik.
Mengkaji
penggunaan
generator.
Mahasiswa
membuat program
hitung dengan Ms.
Excel dan
diimplementasikan
di proses
scheduling.
Memanfaatkan
teknologi
komputer dan
software
tertentu untuk
mempercepat
scheduling.
Memprediksi
waktu-waktu
tertentu ketika
order mendadak
dari klien prioritas
mungkin datang.
Mendata kapan
saja ordek
mendadak dari
klien prioritas
mungkin datang
sehingga dapat
mempersiapkan
re-scheduling
dengan cepat.
1
Metode hitung waktu
scheduling masih dilakukan
dengan hitung manual.
Scheduling
Order
Mendadak
Order mendadak dari klien
prioritas sehingga harus
melakukan re-scheduling
(hitung ulang).
2
56
Pada gambar 4.22. adalah gambar tabel hasil analisis menggunakan metode
FMEA. Hasil dari analisis tersebut akan dijelaskan oleh penulis sebagai berikut:
a. Scheduling
Selama observasi berlangsung, mahasiswa mendapatkan beberapa pengalaman
mengenai pembuatan penjadwalan yang ada di bagian scheduler offset dan pra
cetak. Proses untuk mendapatkann penjadwalan untuk CTP dan cetak offset
harus melakukan perhitungan secara manual. Akibat dari proses perhitungan
secara manual menggunakan kalkulator dagang adalah terjadinya keterlambatan
dalam pembuatan jadwal untuk cetak offset dan CTP serta beberapa order yang
sudah selesai dibagian di input analyzer menumpuk.
Dokumen order yang sudah dibuat oleh analyzer digunakan scheduler sebagai
input untuk menghitung penjadwalan. Scheduler akan menghitung waktu mulai
dan selesai mesin yang beroperasi di cetak offset. Selain itu penjadwalan
digunakan untuk menyusun urutan produksi dan pemenuhan order prioritas.
b. Order datang tiba-tiba
Order ada karena hubungan dengan bagian PJS. Konsumen yang berasal dari
luar penerbit memiliki tanpa kantong order yang berbeda dengan order dari
Perusahaan. PT. Kanisius memiliki banyak konsumen tetap, tidak dapat
dilupakan bahwa konsumen tersebut menjadi yang diutamakan oleh PT. Kanisius
contohnya saja surat kabar yang bernama Laskar Pelangi. Konsumen ini berasal
dari Bangka Belitung. Setiap minggunya selalu menerbitkan surat kabar dan
mencetaknya di PT. Kanisius. Hal ini yang menjadikan penjadwalan menumpuk
atau harus mengutamakan konsumen tetap tanpa membiarkan permintaan dari
konsumen lain tidak dikerjakan tepat waktu.
Maka dari itu, bagian scheduler harus menjadwal ulang jadwal yang sebelumnya
sudah dibuat karena adanya order mendadak dari klien prioritas. Walaupun
sering terjadi order mendadak. Selama ini Produksi dan bagian Ekspedisi sering
mengalami kesulitan. Namun masih dapat diselesaikan walau beberapa bagian
pasti ada kendala dalam pengerjaannya. Perhitungan jadwal ulang dilakukan
secara perhitungan manual, seperti pembuatan penjadwalan sebelumnya.
Mahasiswa menyarakan perlunya perhitungan secara cepat seperti yang
disarankan sebelumnya agar dapat mengatasi re-scheduling secara cepat dan
tepat. Agar tidak kewalahan mendapatkan order mendadak secara terus
menerus, perlunya membuat prediksi kapan dan dalam jumlah berapa order
mendadak tersebut order.
57
c. Operator Mesin
Pernah terjadi operator mesin izin cuti, operator tersebut dibagian pra cetak yaitu
CTP. Operator tersebut biasanya masuk pada shift 1 yang melakukan cetak plat
dan melakukan imposisi sebelum cetak plat. Kasus tersebut membuat pekerjaan
di bagain CTP menjadi terhambat. Jadwal yang seharusnya banyak melakukan
cetak plat terhambat diakibatkan operator izin cuti. Namun, hal ini masih dapat
diatasi oleh perusahaan dengan meminta bantuan karyawan lain yang bisa
melakukan imposisi.
Penulis menyarankan untuk pemberitahuan izin cuti seperti ini diberitahukan
kepada pihak-pihak yang bekerja sama dengan operator tersebut. Jika tidak
mengadakan operator lain yang mampu melakukan imposisi lain tanpa
mengganggu karyawan lain.
d. Persiapan Mesin
Sebelum menggunakan mesin tertentu. Operator harus melakukan persiapan
terlebih dahulu, seperti menghidupkan mesin dan mengatur beberapa keperluan
dalam menyiapkan mesin tersebut siap digunakan. Hal ini menghambat dalam
proses produksi karena pengaturan tersebut membutuhkan waktu yang cukup
lama. Oleh sebab itu, sebaiknya operator diberikan pelatihan mengenai
persiapan mesin agar lebih cepat dari sebelumnya.
e. Teknologi Mesin
Beberapa mesin yang digunakan dalam proses produksi mesin yang digunakan
sudah berumur lebih dari lima hingga sepuluh tahun. Hal ini membuat
performansi mesin menurun. Kecepatan yang seharusnya dihasilkan dapat lebih
banyak, mampu menghambat hasil dari jumlah produk yang diinginkan. Oleh
sebab iyu, perlunya peninjauan melihat mesin-mesin yang lebih baru untuk
diganti mesin-mesin yang sudah berumur tua.
f. Sumber Energi Listrik
Sumber energi listrik sangatlah dibutuhkan dalam proses produksi di PT.
Kanisius. Dapat diketahui bahwa sumber energi listrik digunakan dalam proses
awal produksi hingga akhir produksi. PT. Kanisius terletak di lingkungan padat
penduduk yang mengakibatkan apabila terjadi pemadamam listrik dari pihak
PLN. PT. Kanisius harus mengalami libur dalam 1 hari tersebut atau bekerja
hanya setangah hari. Akibatnya target yang harus dikerjakan menjadi
menumpuk. Libur tersebut akan diganti pada hari selanjutnya dengan cara
menambah jam kerja selama enam hari kerja.
58
Penulis menyarankan untuk memiliki generator supaya membantu dalam proses
produksi. Pengajian penggunaan generator cukuplah penting, supaya tidak
terjadi penumpukan order yang harus dilakukan penambahan jam kerja di hari
selanjutnya.
59
59
BAB 5
PENUTUP
Pada bab 5 ini, penulis memberikan kesimpulan terkait penulisan laporan kerja
praktek ini serta saran untuk kemajuan PT.Kanisius.
5.1. Kesimpulan
a. Dalam melakukan proses cetak plat pengguna sebaiknya memperhatikan
SOP, agar dapat menghasilkan plat yang sesuai dengan standarnya dan siap
digunakan
b. Memerlukan penambahan beberapa operator. Apabila terjadi karyawan cuti
ada yang menggantikan karyawan yang cuti tersebut
c. Memerlukan peninjauan kembali untuk beberapa mesin yang sudah
digunakan sebelumnya untuk menggantinya supaya peformansi yang
dihasilkan lebih baik lagi
d. Memerlukan peningkatan kembali kesehatan dan keselamatan kerja bagi
seluruh karyawan produksi supaya tidak terjadi bahaya saat berlangsungnya
pekerjaan
e. Mahasiswa mampu menyelesaikan seluruh tugas yang diberikan oleh
pembimbing lapangan dan dosen pembimbing kerja praktek
f. Mahasiswa mampu mengimplementasikan kemampuan dan pengetahuan
yang didapat selama masa kuliah di Universitas Atma Jaya Yogyakarta untuk
kontribusi selama kerja praktek di PT. Kanisius
g. Memerlukan penerapan kesehatan dan keselamatan kerja diseluruh bagian
proses produksi, supaya menghindari pekerja yang terluka ataupun
kesehatan yang akan menimpa pekerja dikemudian hari
h. Melakukan pelatihan karyawan untuk meningkatkan kemampuan seluruh
karyawan bagian percetakan, seperti bagian produksi maupun pekerja di
PPIC JSA-Ekspedisi
i. Memerlukan peninjauan kembali mengenai pengadaan generator sebagai
alat pembangkit listrik apabila terjadi pemadaman listrik
5.2. Saran
a. Sebaiknya penggunaan software Microsoft Excel lebih dipelajari kembali agar
mempermudah pekerja di PPIC JSA-Ekspedisi dalam proses bekerja
60
b. Penggunaan penghitungan secara otomatis sangat diperlukan di bagian
PPIC JSA-Ekspedisi, maka dari itu penambahan input ataupun aplikasi yang
membantu dalam proses input maupun penjadwalan
c. Sebaiknya penggunaan alat bantu kesehatan dan keselamatan kerja yang
digunakan selama proses bekerja
61
DAFTAR PUSTAKA
Penerbit Kansius: Mengasah Budi Mengolah Hati. Diperoleh 22 Januari 2018, dari
http://www.kanisiusmedia.com/
Dewi, Luciana Triana. 2016. Safety Analysis and Prevention. Yogyakarta.
62
LAMPIRAN (1)
DIREKSI
Direktur Utama
Direktur
Penerbitan Penjualan KeuanganPercetaka
n
Staf
EbookSekretaris
GerejawiKependidi
kan Umum
Penerbitan
Eksklusif
Perdagan
ganPenjualan
SDM
Sarpras
Sekretaris
Kadep
Pengemba
ngan
Sekretaris
Kadep
Keuangan
Kadep
Akuntansi
Sekretaris
Pemasara
n Jasa
Cetak
PPIC Produksi
Sistem
Informasi
IA &
LitBangPembelian Redaksi
Pemasara
n
Redaksi
Bupel
Redaksi
Non Bupel
Pemasara
nRedaksi
Pemasara
n
Sekretariat
Penerbitan
Artistik Artistik Artistik
Takom
Pusat
Takom
Cabang
Penjualan
Personal (KRC
& CSO)
Pemasaran
Ebook &
Web
GudangKP
Jakarta
KP
Surabaya
KP
Palemban
g
DIY-
Jateng
Luar
Jawa-
Distributor
KPD
Tangerang
KPD
Bandung
Kepegawa
ian
Pengembang
an SDM &
Organisasi
Sarpras
PU/RT/
KebunSatpam
Kendaraa
nPerawatan
PiutangAdministra
si BisnisKalkulasi Akuntansi Teknik
Penjualan Jasa
Cetak
Administrasi
Jasa Cetak
JSA
ekspedisiLogistik
Pra Cetak dan
Produksi
Digital
Cetak
Offset
Pasca
Cetak
Sek.Prsh
& Humas
SIM
JSA Logistik Artistik ReproProduksi
DIgital
Cetak
OffsetZona A Zona B Zona C
A B
C
D
63
Lampiran 1 (Lanjutan)
A
64
Lampiran 1 (Lanjutan)
B
65
Lampiran 1 (Lanjutan)
C
66
Lampiran 1 (Lanjutan)
D
67
LAMPIRAN (2)
PETA PROSES BISNIS: PROSES PEMENUHAN ORDER PT.KANISIUS
CUSTOMER MARKETINGCEK FILE
(ARTISTIK)
ANALYZER
(UNIT JSA)
KEPALA BAGIAN
(JSA-EKSPEDISI)
SCHEDULER OFFSET
(UNIT JSA)DEPT. LOGISTIK
JOB COORDINATOR
(UNIT JSA)
UNIT PRODUKSI
(CETAK)
UNIT PRA-CETAK
(CTP)UNIT EKSPEDISI
GUDANG PLAT
(LOGISTIK)
SCHEDULER FINISHING
(UNIT JSA)
UNIT PRODUKSI
(FINISHING)
PH
AS
ES
MULAI OrderMenerima
Order
Mengirim
Order File
Menerima
File Order
Memeriksa File
Order
Proses?
YA
Memproses
File Order
Mengunggah File
Order ke Server
Cetak Ploter
atau Proffing
Menerima Hasil
CetakSetuju?
YAMembuat Dokumen
Order
Cetak
Dokumen
Order
Mengirim
Kantung
Order
A
A
Menerima
Job Ticket
Memproses
Perencanaan
Order
Cetak Plat?
TIDAK
YA
Membuat
Dokumen
Perencanaan
Order
Cetak Hasil
Perencanaan
Dokumen Order
Mengirim
Kantong Order
Menerima
Kantong
Order
ACC Perencanaan
Produksi Cetak
Diproses?
YA
C
TIDAK
C
Melakukan Pengolahan
Data dari PPIC JSA
Analyzer
Membuat
Penjadwalan Cetak
Plat
Membuat
Penjadwalan
Produksi
Cetak Hasil
Penjadwalan (u/
CTP dan
Produksi)
Meminta Plat lama
ke Gudang
TIDAK
B
B
Mencari Info
Kebutuhan
Plat
Ada?
YA
Menyediakan Plat yg dibutuhkan
Mengirimkan Plat.
Bahan Baku, & Job
Ticket
E
Menyerahkan
Kantong order ke
Job Coordinator
D
D
Menerima
Kantong
Order
Mendata Job
Ticket
Mengantar Kantong
Order ke CTP/
Logistik
F
EF
Menerima
Kantong
Order
Imposisi
(mengurutkan sesuai
layout-nya)
Cetak Plat
sesuai urutan
Order
Mengirim Job
Ticket dan
Plat
G
G
Menerima Kantong
Order dan
Plat
Menerima Kantong Order
Melakukan Proses
Produksi sesuai Job ticket
yang diterima dan Jadwal
yang diberikan
Mengirim hasil
cetakan ke unit
produksi untuk
proses finishing
Memberikan
Hasil cetakan
Jadwal ke bagian
CTP dan
Produksi
J
L
Menerima Job Ticket
& Produk jadi
Memeriksa jumlah
Produk jadi sesuai
yg ada di Job Ticket
Jumlah Permintaan
sesuai?
YA
Membuat Surat
Jalan
Melakukan
Proses
Packaging
Malakukan
Pengiriman
Menerima
Produk yg
dikirim
SELESAI
B
Mencari Info
Kebutuhan
Plat
Mengantar
Plat yang
diminta
TIDAK
I
I
Menerima
Jadwal Cetak
I
Menerima Jadwal
Produksi tiap Mesin
KJ
Membuat
Penjadwalan
Finishing
Cetak Hasil
Penjadwalan
Proses Finishing
Memberikan Hasil cetakan
Jadwal ke bagian
Finishing
Menerima
Jadwal
Finishing
Melakukan proses
finishing untuk setiap
order
Melakukan proses
pengendalian
kualitas
Mempersiapkan
finished product
dan job ticketnya
untuk diambil
oleh unit
ekspedisi
L
K
M
TIDAK
M
Membuat
Penjadwalan Kurang Cetak
Cetak Hasil
Penjadwalan
Kurang Cetak
Memberikan
Hasil cetakan
Jadwal ke bagian
Produksi
I
PETA PROSES BISNIS: PROSES PEMENUHAN ORDER PT.KANISIUS
CUSTOMER MARKETINGCEK FILE
(ARTISTIK)ANALYZER(UNIT JSA)
KEPALA BAGIAN(JSA-EKSPEDISI)
SCHEDULER OFFSET(UNIT JSA)
DEPT. LOGISTIKJOB COORDINATOR
(UNIT JSA)UNIT PRODUKSI
(CETAK)UNIT PRA-CETAK
(CTP)UNIT EKSPEDISI
GUDANG PLAT(LOGISTIK)
SCHEDULER FINISHING (UNIT JSA)
UNIT PRODUKSI(FINISHING)
PH
AS
ES
MULAI OrderMenerima
Order
Mengirim
Order File
Menerima
File Order
Memeriksa File Order
Proses?
YA
Memproses
File Order
Mengunggah File Order ke Server
Cetak Ploter
atau Proffing
Menerima Hasil
CetakSetuju?
YAMembuat
Dokumen
Order
Cetak
Dokumen
Order
Mengirim
Kantung
Order
A
A
Menerima
Job Ticket
Memproses
Perencanaan Order
Cetak Plat?
TIDAK
YA
Membuat
Dokumen
Perencanaan
Order
Cetak Hasil
Perencanaan
Dokumen Order
Mengirim
Kantong
Order
Menerima
Kantong Order
ACC
Perencanaan
Produksi Cetak
Diproses?
YA
C
TIDAK
C
Melakukan Pengolahan Data dari PPIC JSA
Analyzer
Membuat
Penjadwalan Cetak Plat
Membuat
Penjadwalan Produksi
Cetak Hasil
Penjadwalan (u/
CTP dan
Produksi)
Meminta
Plat lama
ke Gudang
TIDAK
B
B
Mencari Info Kebutuhan
Plat
Ada?
YA
Menyediakan Plat yg dibutuhkan
Mengirimkan Plat.
Bahan Baku, & Job
Ticket
E
Menyerahkan
Kantong order ke
Job Coordinator
D
D
Menerima Kantong
Order
Mendata Job
Ticket
Mengantar Kantong
Order ke CTP/Logistik
F
EF
Menerima
Kantong Order
Imposisi
(mengurutkan sesuai
layout-nya)
Cetak Plat sesuai urutan
Order
Mengirim Job Ticket dan
Plat
G
G
Menerima
Kantong
Order dan Plat
Menerima Kantong Order
Melakukan Proses Produksi sesuai Job ticket
yang diterima dan Jadwal
yang diberikan
Mengirim hasil
cetakan ke unit
produksi untuk
proses finishing
Memberikan
Hasil cetakan Jadwal ke bagian
CTP dan
Produksi
J
L
Menerima Job Ticket
& Produk jadi
Memeriksa jumlah
Produk jadi sesuai
yg ada di Job Ticket
Jumlah
Permintaan sesuai?
YA
Membuat Surat
Jalan
Melakukan
Proses
Packaging
Malakukan
Pengiriman
Menerima
Produk yg
dikirim
SELESAI
B
Mencari Info Kebutuhan
Plat
Mengantar
Plat yang diminta
TIDAK
I
I
Menerima
Jadwal Cetak
I
Menerima Jadwal
Produksi tiap Mesin
KJ
Membuat Penjadwalan
Finishing
Cetak Hasil
Penjadwalan Proses Finishing
Memberikan
Hasil cetakan Jadwal ke bagian
Finishing
Menerima Jadwal
Finishing
Melakukan proses
finishing untuk setiap order
Melakukan
proses pengendalian
kualitas
Mempersiapkan
finished product
dan job ticketnya
untuk diambil oleh unit
ekspedisi
L
K
M
TIDAK
M
Membuat
Penjadwalan Kurang
Cetak
Cetak Hasil
Penjadwalan
Kurang Cetak
Memberikan
Hasil cetakan
Jadwal ke bagian Produksi
I