laporan kelompok mipm ii 2014
DESCRIPTION
Laporan kelompok lovage diet cateringTRANSCRIPT
LAPORAN KELOMPOKPRAKTEK KERJA LAPANGAN
MANAJEMEN INSTITUSI PENYELENGGARAAN MAKANAN (MIPM) II
DI LOVAGE CATERING YOGYAKARTA
Disusun oleh :1. Juniawaty2. Citra Mayarani A3. Semi Maryasih4. Mona Afriani5. Rena Rosalita6. Devi Lusiana
(13120072)(13120052)
(11120114)
(11120117)
(11120118)
(11120119)
PROGRAM STUDI S-1 ILMU GIZI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS RESPATI YOGYAKARTA
2014LEMBAR PENGESAHAN
Laporan KelompokPraktek Kerja Lapangan
Manajemen Institusi Penyelenggaraan Makanan (MIPM) II
Lovage Catering Yogyakarta
Disusun oleh:1. Juniawaty
2. Citra Mayarani A3. Semi Maryasih4. Mona Afriani5. Rena Rosalita6. Devi Lusiana
(13120072)
(13120052)
(11120114)
(11120117)
(11120118)
(11120119)
Disahkan dan disetujui oleh:Pembimbing Lahan,
Dharmesti Wikasita Kusuma, S.GzSupervisor,
Inayah, S.Gz, M.scNIK 450413003
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, berkat rahmat, hidayah dan karunia-Nya laporan kelompok praktek kerja lapangan dapat terselesaikan dengan baik. Laporan ini disusun guna melaporkan hasil Praktek Kerja Lapangan Manajemen Institusi Penyelenggaraan Makanan (MIPM) II yang dilaksanakan di Lovage Catering Yogyakarta. Ucapan terima kasih kami haturkan kepada:
1. Bapak Prof. Dr. dr. Santoso, MS., Sp.OK selaku Rektor Universitas Respati Yogyakarta.
2. Ibu Prof. Dr. drg. Tri Budi W. Rahardjo, MS selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Respati Yogyakarta.
3. Ibu Farissa Fatimah, S.Gz., M.Sc selaku Ketua Program Studi S-1 Ilmu Gizi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Respati Yogyakarta dan selaku supervisor yang telah memberikan bimbingan dalam menyelesaikan laporan ini.4. Ibu Inayah, S.Gz, M.sc selaku supervisor dan Ibu Dharmesti Wikasita Kusuma, S.Gz selaku pembimbing lahan yang telah memberikan kesempatan kepada Penulis untuk melaksanakan PKL MIPM II di Lovage Catring Yogyakarta dan telah memberikan bimbingan dalam menyelesaikan laporan ini
5. Semua pihak yang telah berbagi ilmu dan membantu serta memotivasi kami dalam menyelesaikan laporan ini.
Kami menyadari bahwa laporan ini masih banyak kekurangan. Untuk itu saran dan kritik yang membangun demi perbaikkan sangatlah Kami harapkan. Akhir kata, semoga laporan ini bermanfaat khususnya bagi Kami, bagi Program Studi S-1 Ilmu Gizi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Respati Yogyakarta dan bagi Lovage Catering Yogyakarta.Yogyakarta, Desember 2014Penyusun
DAFTAR ISIHalaman
HALAMAN JUDUL .i
HALAMAN PENGESAHAN ......ii
KATA PENGANTAR ..iii
DAFTAR ISI .........iv
BAB I PENDAHULUAN .A. Latar Belakang PKL ....
B. Tujuan PKL ...1. Tujuan Umum .
2. Tujuan Khusus
C. Tempat dan Waktu PKL .....................D. Manfaat PKL ...................................BAB II. GAMBARAN UMUM LAHAN PRAKTEK ...
A. Sejaran, Visi dan Misi .........................B. Organisasi ................................C. Jenis Konsumen yang Dilayani ...
D. Ketenagaan ..
E. Dana
F. Sarana dan Prasarana ..BAB III. HASIL DAN PEMBAHASAN ....A. Denah Dapur, Arus Kerja, dan Peralatan Penyelenggaraan Makanan
B. Perencanaan Anggaran Belanja ..
C. Menu ...
D. Pengadaan Makanan ...
E. Pengawasan Mutu Makanan ...
F. Analisis Ketenagaan 1
1
1
1
1
2
2
4
4
8
12
12
14
14
15
15
26
26
27
28
29
BAB IV. KESIMPULAN DAN SARAN .31
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB IPENDAHULUAN
A. Latar Belakang PKL
Kompetensi sarjana gizi dalam industri pelayanan makanan adalah mampu merencanakan produksi makanan banyak atau individu sesuai kebijakan institusi, kebutuhan dan harapan klien, mampu mengelola produksi makanan banyak atau individu sesuai sumber daya yang dialokasikan serta mampu mengevaluasi produksi makanan banyak atau individu sesuai kebijakan institusi, kebutuhan dan harapan klien.
Untuk mencapai hal tersebut mahasiswa diharuskan mengikuti Praktek Kerja Lapangan Manajemen Institusi Penyelenggaraan Makanan (MIPM) II. Dalam praktek tersebut mahasiswa diarahkan pada pendalaman penyelenggaraan makanan mulai dari perencanaan kebutuhan bahan makanan, proses penyajian makanan, hingga penilaian terhadap makanan yang disajikan dan pengawasan mutu makanan.
B. Tujuan PKL
1. Tujuan Umum
Peserta didik mengetahui pengorganisasian dan sumber daya manusia yang ada, memahami system penyelenggaraan makanan institusi, mengetahui sarana dan prasarana, pengawasan mutu, penilaian dan pengembangan gizi terapan dan pencatatan pelaporan dalam penyelenggaraan makanan institusi.
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui struktur organisasi dan sumber daya manusia yang ada di institusi.
b. Peserta didik mampu menyusun menu, merencanakan kebutuhan makanan, merencanakan anggaran dan evaluasi anggaran dan harga makanan.
c. Peserta didik mengetahui cara pembelian dan penerimaan bahan makanan.
d. Peserta didik memahami prosedur menyimpan dan meyalurkan bahan makanan.
e. Peserta didik memahami prosedur permintaan, persiapan, pengolahan bahan makanan, serta prosedur pendistribusian makanan.
f. Peserta didik memahami permintaan, persiapan dan penyajian makanan.
g. Peserta didik memahami hygiene sanitasi dari sarana atau prasarana, cara kerja dan penjamah makanan.
h. Peserta didik memahami denah dan sarana fisik dapur serta alur kegiatan penyelenggaraan makanan.
i. Peserta didik memahami pengawasan mutu dalam penyelenggaraan makanan institusi
j. Peserta didik memahami penelitian sederhana dan pengembangan gizi terapan dalam penyelenggaraan makanan institusi
k. Peserta didik memahami pencatatan dan pelaporan di masing-masing Sub Instansi terkait.
l. Peserta didik mampu membuat laporan praktek dan mempresentasikannya.
C. Tempat dan Waktu PKL
Praktek Kerja Lapangan Manajemen Institusi Penyelenggaraan Makanan II dilaksanakan di Lovage Catering Yogyakarta. Kegiatan PKL dilaksanakan selama 12 hari pada tanggal 24 November 2014 sampai tanggal 08 Desember 2014.
D. Manfaat PKL
a. Mampu mengkaji perencanaan penyelenggaraan makanan banyak di institusi.b. Mampu merencanakan dan melaksanakan penyelenggaraan makanan untuk klien
c. Mampu menentukan dan menilai pelayanan makanan yang telah dilaksanakan
d. Mampu merencanakan dan menilai penyelenggaraan makanan banyak.
e. Mampu menggunakan informasi institusi dalam bentuk verbal dan tulisan.f. Mampu menggunakan sarana komunikasi atau teknologi infotmasi untuk memecahkan masalah dalam pelayanan dietetika atau makanan banyak.g. Mampu melakukan penyuluhan atau konseling gizi untuk meningkatkan motivasi klien dan pegawai.
h. Mampu mempresentasikan laporan kegiatan.i. Mampu memberi argumentasi ilmiah pada laporan yang ditulis tentang penyelenggaraan makanan yang telah dilakukan.
j. Mampu bekerjasama dalam kelompok dalam mempersiapkan laporan dan presentasi
k. Mampu bekerjasama lintas disiplin dan lintas program dalam pelayanan penyelenggaraan makanan banyak.
BAB II
GAMBARAN UMUM LAHAN PRAKTEK
A. Sejarah, Visi dan Misi
1. Sejarah
Lovage Diet Catering adalah catering diet yang dikelola oleh ahli gizi alumni Universitas Gadjah Mada di kota Yogyakarta. Catering Lovage berasal dari bahasa Inggris yaitu love dan age yang berarti cinta dan umur yang bisa diartikan mencintai usia kehidupan dengan mengkonsumsi makanan sehat. Selain itu, Lovage juga berasal dari bahasa Eropa yang merupakan nama tanaman dari sebuah bumbu Eropa. Lovage catering berdiri pada tanggal 14 Januari 2013. Pada awalnya Lovage Catering dibentuk oleh tiga orang ahli gizi yang mendapatkan tugas dari sebuah rumah sakit untuk membuat makanan sehat untuk pasien. Namun di tengah perjalanan didirikannya Lovage Catering, ketiga ahli gizi tersebut berpisah hanya seorang ahli gizi yang masih melanjutkan Lovage Catering dan bekerjasama dengan seorang sarjana pendidik dan ditahun kedua bekerjasama dengan dokter umum hingga sekarang. Lovage Catering melayani dari berbagai kalangan, seperti karyawan, mahasiswa, anak - anak, lansia dan pasien diet. Cara distribusi Lovage Catering dilakukan dengan sistem delivery service atau mengantar langsung ke pelanggan.
2. Visi dan Misi
VISI: Lovage Catering sebagai industri pelayanan makanan sehat dan bergizi serta menciptakan masyarakat sadar gizi.MISI :
1) Melayani para pelanggan baik yang sehat maupun sakit, dengan makanan sehat dan bergizi sesuai kebutuhan gizinya.2) Mengasah kemampuan kewirausahaan.3) Menularkan kebiasaan makan sehat bagi para karyawan, maupun pelanggan.B. Organisasi1. Struktur Organisasi
Gambar 1. Struktur Organisasi Lovage Catering
2. Tata Kerja Manajer Umum, Manajer Operasional dan Kepala Produksi a. Manajer UmumSebagai pelaksana yang menyelesaikan urusan-urusan melalui orang lain, pengambil keputusan, mengalokasikan sumber daya dan mengarahkan kegiatan dari orang-orang lain dalam mencapai tujuan serta yang bertanggung jawab untuk semua aktivitas-aktivitas dari semua unit, baik produksi, pemasaran, penjualan.b. Manajer OperasionalMenentukan luas produksi, menentukan pola produksi,menentukan lokasi produksi, menetapkan tata letak fasiltas produksi, mengendalikan produksi, mengendalikan bahan baku, pemeliharaan peralatan produksi, mengendalikan Kualitas Inventory Control dan turut aktif membantu pelaksanaan kerja.c. Kepala Produksi / Ahli GiziSebagai pengontrol agar proses produksi berjalan efektif, lancar, dan efisien. Sebagai ahli gizi yang merencanakan menu dan menghitung kebutuhan pelanggan.
Berikut adalah karyawan dibawah pimpinan kepala produksi:
1. Koordinator belanjaMengkoordinir anggaran belanja dan bertugas untuk belanja bahan makanan. 2. Koordinator penerimaanMengkoordinir bahan makanan yang masuk.3. Koordintor persiapanMengkoordinir persiapn bahan makanan yang akan digunakan. 4. Koordinator pengolahan
Mengkoordinasikan tenaga pemasak untuk pengolahan bahan makanan.
5. Koordinator penyajian dan pengemasan
Mengkoordinir bagian penyajian, pengemasan dan distribusi
6. Koordinator distributor
Mengkoordinir distribusi makanan.7. Staff administrasi
Bertanggungjawab untuk pencatatan pemesanan, absensi karyawan, pencatatan layanan antar serta menyediakan seluruh kebutuhan kantor.
C. Jenis Konsumen yang Dilayani
Di Lovage Catering Yogyakarta, konsumen yang dilayani antara lain ;
1. Semua kelompok umur. Terdiri dari lima orang anak anak, tiga puluh orang dewasa, dua puluh orang tenaga kerja dan lima belas lansia. 2. Pasien diet, yaitu pasien yang memiliki penyakit tertentu yang memerlukan pengaturan diet seperti pasien DM dan HD.3. Karyawan, yaitu orang yang bekerja di Lovage Catering. Lovage Catering menyediakan makan siang untuk karyawan sejumlah 9 orang, yang terdiri dari 3 orang juru masak, 3 orang distributor, 1 orang administrasi dan 2 orang tenaga cuci piring.D. KetenagaanLovage Catering memiliki 3 orang pemasak yang dibagi tiap shift 1 pemasak untuk menu pagi, 2 pemasak untuk menu siang dan menu sore. Kemudian 3 orang kurir yang bertugas mengantar makanan ke tiap-tiap rumah, 1 orang bagian administrasi dan 2 orang tenaga cuci piring.Adapun hak dan kewajiban dari karyawan Lovage Catering adalah:
1. Kewajiban
Mengikuti tata tertib kantor, bertanggung jawab terhadap pekerjaannya, jika berhalangan hadir segera lapor dan bisa bekerjasama tim.
2. Hak
Mendapat upah. a. Juru masak satu juta rupiah / bulan
b. Petugas delivery satu juta seratus rupiah / bulanc. Manager dua juta rupiah / bulan Cuti
Karyawan berhak mendapat cuti dua belas kali dalam setahun dan khusus karyawan wanita yang hamil mendapat cuti selama tiga bulan.Saat ini Lovage Catering menghadapi masa transisi yaitu masa perubahan sehingga dari segi ketenagaan perlu adanya penambahan karyawan. Spesifikasi karyawan yang bekerja di Lovage Catering adalah sebagai berikut:
1. Juru Masak Memiliki passion memasak Lulusan SMK Boga Usia 18 45 tahun Berkarakter dan bisa kerjasama tim2. Petugas Delivery Pria Usia 18 45 tahun
Memiliki kendaraan dan mengetahui area Yogyakarta serta cara pemakaian GPS
Tidak merokok, alkohol dan narkoba
Berkarakter dan bisa kerjasama tim
3. Staff Adminstrasi
Wanita
Usia 18 45 tahun
Bisa mengaplikasikan komputer
Pendidikan minimal SMK
Berkarakter dan bisa kerjasama tim
4. Manager Pendidikan minimal S1 semua jurusan
Memiliki kemampuan manajemen
Berkinerja baik
Berkarakter dan bisa kerjasama timE. Dana
Pendanaan Lovage Catering Yogyakarta bersumber dari:
1. Pribadi 2. Konsumen Untuk harga satu kali makan di Lovage Catering Yogyakarta tergantung karbohidrat yang digunakan. Rincian harganya adalah sebagai berikut: Diet Meal: Nasi putih @1 porsi Rp 18.000
Nasi merah @1 porsi Rp 19.500
Kentang rebus @1 porsi Rp 20.000
Non Diet Meal: 1 porsi Rp 18.000 Biaya delivery: Rp 2.000 10.000Sistem pembayaran Lovage Catering adalah sistem penagihan dengan mengirimkan kwitansi total pembayaran kepada pelanggan. Pelanggan bisa mentransfer tagihan tersebut atau langsung membayar dengan cara mengisi dan mengembalikan kwitansi pembayaran. Apabila ada kenaikan harga pelanggan diberitahukan melalui media social seperti Blackberry Massenger. F. Sarana dan Prasarana
Di Lovage Catering Yogyakarta memiliki fasilitas antara lain:
1. Ruang penerimaan2. Ruang persiapan
3. Ruang penyimpanan
4. Ruang pengolahan
5. Ruang penyajian
6. Ruang distribusiBAB IIIHASIL DAN PEMBAHASANA. Denah Dapur, Arus Kerja, dan Peralatan Penyelenggaraan Makanan1. Denah Dapur Lovage Catering
891011
19
12
12
34
56
13
15
14
18
16
Keterangan :
1. Meja Administrasi
2. Rak Penyimpanan buah dan sayur
3. Kursi penempatan bahan makanan
4. Rice cooker
5. Kulkas
6. Meja bumbu
7. Kompor gas
8 dan 9. Tong sampah
10. Tempat cuci alat dan bahan makanan
11. Rak box
12. Rak peralatan masak
13. Lemari bahan makanan kering
14. Meja blender jus dan bumbu
15. Meja ahli gizi
16 dan 17. Meja perletakan makanan jadi
18. Meja distribusi
19. Rak pengantar distribusi
Keterangan:
Kompor gas
Rice cooker
Arus kerja Lovage Catering termasuk pola lajur melingkar yaitu pintu masuk dan keluar satu arah.Peralatan yang digunakan dalam mengolah makanan masih termasuk peralatan dapur sederhana. Data inventarisasi barang terdapat pada tabel 2.Tabel 2. Daftar Inventarisasi Barang
NONAMA BARANGJUMLAH
1Kompor Gas2
2Lemari penyimpanan bumbu1
3Dandang kecil4
4Dandang besar2
5Wajan sedang5
6Wajan besar2
7Blender2
8Sutil kayu3
9Centong nasi4
10Panci besar4
11Baskom besar4
12Baskom stenles4
13Baskom kecil4
14Centong sayur besar3
15Centong sayur kecil3
16Serok besar2
17Serok kecil2
18Saringan minyak4
19Solet3
20Pisau15
21Tempat nasi2
23Nampan 1
24Ceret2
25Cobek1
26Teplon 2
27Dadaran telor ceplok2
28Tabung gas 12 kg2
29Ember3
30Rak piring2
31Panggangan ayam2
32Tempat bumbu3
33Talenan6
34Parutan2
35Sarinngan kelapa kasar2
36Saringan kelapa halus3
37Tutup saji besar6
38Panci kecil5
39Panci stenlis6
40Meja besar1
41Meja kecil2
42Kursi plastic7
43Tudung saji1
44Cending kecil2
45Piring20
46Sendok20
47Blender bumbu1
48Capit2
49Gentong1
50Serbet10
51Mangkuk kecil15
52Tambir kecil1
53Saringan teh2
54Gayung3
55Erok2
56Garpu3
57Box nasi200
58Box beras 1
59Timbangan 3
B. Perencanaan Anggaran Belanja
Perencanaan anggaran belanja di Lovage Catering belum ada baik dari anggaran bahan makanan sampai dengan alat. Oleh sebab itu anggaran untuk belanja disesuaikan dengan apa yang dibutuhkan pada saat itu. C. Menu
Menu berasal dari bahasa perancis yang berarti suatu daftar yang tertulis secara rinci (Setyowati, 2013). Menu berisi tentang daftar hidangan untuk satu kali makan. Di Lovage Catering, menu yang digunakan termasuk menu pilihan dengan siklus menu 1 bulan dengan hitungan 31 hari.
Berdasarkan penilaian menu, dilihat dari aspek bahan makanan dan aspek cara pengolahan, sudah banyak variasi pengolahan bahan makanan. Variasi dari bahan makanan dan cara pengolahan bertujuan untuk menghindari rasa bosan dalam mengkonsumsi makanan yang disajikan. Selain itu, variasi bahan makanan dan cara pengolahan dapat juga berpengaruh pada kandungan zat gizi dari makanan yang dikonsumsi.
Perencanaan menu makanan dilakukan oleh Ahli Gizi Lovage Catering dan menu yang telah disusun diganti 1 bulan sekali. Menu yang telah disusun akan disiapkan oleh tenaga pemasak. Makanan yang disajikan sesuai dengan susunan menu seimbang yaitu terdiri dari nasi, lauk hewani, lauk nabati, sayur dan buah.Menu yang disajikan disesuaikan dengan pesanan dari klien yaitu menggunakan struktur menu makan pagi pada pukul 06.00 WIB, makan siang pada pukul 10.30 WIB dan makan sore pada pukul 15.30 WIB. Pola yang digunakan dalam penyusunan menu terdapat dalam Tabel 3. Siklus menu baru untuk Lovage Diet Catering selama 31 hari terdapat dalam lampiran.Tabel 3. Pola Menu
PagiSiangMalam
Nasi/PenukarNasi/PenukarNasi/Penukar
Lauk HewaniLauk HewaniLauk Hewani
Lauk NabatiLauk NabatiLauk Nabati
SayuranSayuranSayuran
Buah BuahBuah
Perencanaan menu untuk pasien diet dengan non diet sama, hanya porsi bahan makanan yang berbeda seperti porsi nasi. Untuk pasien Diabetes Melltus ditambah ekstra buah dan snack. D. Pengadaan Makanan
Sistem pengadaan bahan makanan di Lovage Diet Catering yaitu dengan cara pembelian bahan makanan yang dilakukan setiap hari. Untuk bahan makanan sayuran, buah, daging dan ikan dibeli di pasar Kranggan dan Lottemart, sedangkan ayam dipesan langsung di suplier. Suplier ayam tersebut merupakan kerabat owner yang memiliki usaha peternakan sehingga untuk spesifikasi khusus suplier tidak ada.
Bahan makanan biasa dibeli pukul 04.00 pagi oleh karyawan bagian pengadaan bahan makanan dari Lovage Diet Catering. Setelah bahan makanan dibeli dari pasar dan Lottemart, bahan makanan dibagi terlebih dahulu sesuai kebutuhan masing-masing menu yang akan disiapkan. Setelah itu, bahan makanan yang akan diolah langsung di distribusikan bagian pengolahan, sedangkan bahan makanan yang tidak diolah disimpan dalam lemari penyimpanan.
Dalam penerimaan bahan makanan tidak dilakukan proses penyortiran karena sudah dilakukan saat pembelian, sehingga bahan makanan yang diantar langsung diterima dalam kondisi sesuai yang telah dibeli. Setelah proses penerimaan, dilakukan proses persiapan kemudian bahan langsung diolah oleh petugas masak. Bahan makanan yang akan digunakan untuk keesokan harinya disimpan dengan baik di tempat yang telah tersedia. Pengemasan makanan dan pendistribusian makanan yaitu dengan cara sebagai berikut:
1 Nasi
: diletakkan dalam wadah box plastik dengan dibungkus daun
pisang2 Lauk hewani : diletakkan dalam wadah box plastik dengan garnish3 Lauk nabati: diletakkan dalam wadah box plastik dengan garnish4 Sayur
: diletakkan dalam wadah box plastik
5 Buah
: diletakkan dalam wadah box plastik dengan plastik buahE. Pengawasan Mutu Makanan
Pengawasan mutu makanan adalah suatu kegiatan yang terencana, sistematik dan terorganisir dalam menentukan, menjalankan dan mengevaluasi mutu makanan termasuk unit kegiatan, lingkungan, sarana dan prasarana yang berkaitan dengan proses persiapan, pengolahan, penyimpanan dan distribusi dengan tujuan diperolehnya makanan yang aman dan bergizi untuk dikonsumsi (Mukri, 1990).Tujuan pengawasan mutu makanan adalah supaya tersedianya makanan yang mempunyai penampilan menarik, cita rasa dan aromanya yang enak serta mengandung nilai gizi cukup dan layak dikonsumsi sehingga konsumen terhindar dari penyakit atau keracunan akibat makanan (Mukri, 1990).Pengawasan mutu makanan di Lovage Diet Catering dilakukan oleh tenaga pemasak dan ahli gizi dengan mencicipi makanan yang dimasak. Jika rasa yang dihasilkan dari makanan yang dimasak tidak sesuai dengan yang standar, maka untuk masakan berikutnya akan diperbaiki sehingga rasa yang dihasilkan sesuai dengan standar. Pengawasan mutu makanan di Lovage Diet Catering belum dilakukan dengan metode HACCP. Metode HACCP ini perlu diterapkan karena konsep HACCP merupakan suatu metode manajemen keamanan makanan yang sistematik dan didasarkan pada prinsip-prinsip yang sudah dikenal. Tujuan penerapan HACCP untuk mengidentifikasi bahaya yang kemungkinan dapat terjadi pada setiap tahapan dalam rantai persediaan makanan, dan tindakan pengendalian untuk mencegah munculnya bahaya tersebut (Mukri, 1990).Higiene sanitasi di dapur Lovage Catering masih kurang baik. Selain higiene sanitasi tempat pengolahan, higiene sanitasi tenaga pemasak atau penjamah makanan masih kurang baik seperti tenaga pemasak tidak menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) secara menyeluruh, tidak menggunakan sarung tangan saat menjamah makanan dan hair cap serta sebelum pengolahan tidak mencuci tangan. Hal tersebut penting dilakukan karena higiene sanitasi tenaga pemasak atau penjamah makanan bertujuan untuk menghindari makanan dari cemaran fisik, mikrobiologis maupun kimia. Penggunaan alat pelindung diri seperti tutup kepala, celemek, penutup mulut, sarung tangan dalam pengolahan penting dilakukan untuk menghindari kontaminasi makanan. Mencuci tangan pada saat sebelum mengolah makanan juga dapat mencegah pencemaran terhadap makanan yang akan diolah. F. Analisis Ketenagaan
Ketenagaan merupakan salah satu sumber daya yang diperlukan dalam sistem penyelenggaraan makanan. Ketentuan jumlah dan tipe pegawai yang dibutuhkan untuk melaksanakan pekerjaan dilakukan bertujuan untuk efektifitas pekerjaan dan efisiensi waktu dalam menyelesaikan pekerjaan. Perhitungan ketenagaan terdapat 4 metode (Fatimah, 2013), yaitu:
1. Berdasarkan Rasio tempat tidur pasien (Buku Pedoman Pelayanan Gizi Rumah Sakit)2. Indicator Staffing Needs (ISN)3. Recommendation4. Full Time Equivalents (rekomendasi)5. US Departement Of Health And Human Service:a. Berdasarkan jumlah klienb. Berdasarkan jumlah unit kerja/posisic. Berdasarkan menit kerja/porsi hidangana. Tenaga Pemasak
Analisis ketenagaan untuk menentukan seberapa banyak jumlah pekerja yang dibutuhkan di bagian pengolahan makanan dapat dilakukan dengan metode Workload Indicators Of Staffing Need (WISN). Adapun rumus yang digunakan untuk menghitung kebutuhan tenaga kerja dengan metode WISN sebagai berikut.Kebutuhan Tenaga = Beban kerja dalam 1 tahun
Waktu kerja yang tersedia per 1 tahun
beban kerja/tahun = karyawan X jam kerja X 365 hariWaktu kerja yang tersedia = hari efektif X jam kerja efektifDi Lovage Diet Catering, jumlah tenaga boga atau tenaga pemasak ada 3 orang dengan hari libur (hari kerja non efektif) 55 hari dan jam kerja efektif 8 jam. Dengan demikian, perhitungan kebutuhan tenaga pemasak sebagai berikut.
Hari kerja efektif = 365 hari hari kerja non efektif
= 365 hari 55 hari
= 310 hari
beban kerja/tahun = karyawan X jam kerja X 365 hari
= 3 orang X 8 jam X 365 hari
= 8760
Waktu kerja yang tersedia= hari efektif X jam kerja efektif
= 310 hari X 8 jam
= 2480 jam
Kebutuhan Tenaga = Beban kerja dalam 1 tahun
Waktu kerja yang tersedia per 1 tahun
= 8760 2480
= 3,53= 4 orang
Berdasarkan perhitungan kebutuhan tenaga boga atau tenaga pemasak, di dapatkan hasil 4 orang. Dengan demikian, kebutuhan tenaga pemasak harus ditambah 1 orang agar dapat tercapai tujuan perhitungan tenaga kerja yaitu untuk meningkatkan efektifitas kerja dan efisiensi waktu dalam menyelesaikan pekerjaan.
b. Tenaga GiziRasio BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KesimpulanBerdasarkan uraian hasil dan pembahasan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut.
1. Arus kerja dapur Lovage Diet Catering termasuk pola lajur melingkar yaitu pintu masuk dan keluar satu arah. 2. Peralatan yang digunakan untuk memasak masih merupakan peralatan sederhana.3. Perencanaa anggaran belanja belum ada baik dari anggaran bahan makanan sampai dengan alat karena anggaran untuk belanja disesuaikan dengan apa yang dibutuhkan pada saat itu. 4. Menu di Lovage Catering menggunakan siklus 1 bulan dengan perhitungan 31 hari. Struktur menu yang digunakan yaitu makan pagi, makan siang dan makan sore.5. Bahan makanan dibeli dari pasar Kranggan dan Lottemart serta suplier. Dalam penerimaan bahan makanan belum ada proses penerimaan bahan makanan dengan proses spesifikasi.6. Pengawasan mutu makanan dilakukan oleh kepala produksi. Belum ada pengawasan mutu makanan secara HACCP dan higiene sanitasi tenaga pemasak kurang baik.
7. Analisis ketenagaan dilakukan dengan metode Workload Indicators Of Staffing Need (WISN). Berdasarkan perhitungan WISN, dibutuhkan 1 orang lagi tenaga pemasak guna mencapai tujuan efektifitas dalam bekerja dan efisiensi penggunaan waktu dalam menyelesaikan pekerjaan.
B. Saran1. Sebaiknya saat penerimaan bahan makanan, setiap bahan makanan diterima dengan proses spesifikasi bahan makanan supaya jika ada bahan makanan yang sudah tidak bagus mutunya dapat dikembalikan dan diganti dengan yang lebih baik.2. Sebaiknya tenaga pemasak selalu menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) guna menghindari makanan dari cemaran fisik, mikrobiologi dan kimia.DAFTAR PUSTAKA
Fatimah, Farissa. 2013. Handout Materi Manajemen Institusi Penyelenggaraan Makanan: Analisa Ketenagaan. Yogyakarta: Universitas Respati Yogyakarta.-----. 2013. Handout Materi Manajemen Institusi Penyelenggaraan Makanan: Manajemen Sarana Fisik Dapur. Yogyakarta: Universitas Respati Yogyakarta.Mukrie, Nursidah. 1990. Manajemen Pelayanan Gizi Institusi. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
Setyowati. 2013. Handout Materi Manajemen Institusi Penyelenggaraan Makanan: Perencanaan Menu. Yogyakarta: Universitas Respati Yogyakarta.
LAMPIRAN
PERENCANAAN MENU LOVAGE CATERING YOGYAKARTADOKUMENTASIManager Umum
Administrasisi
Manager Operasional
Kepala Produksi / Ahli Gizi
Koordintor Penyajian & Pengemasan
Koordinator Distribusi
Koordinator Pengolahan
Koordinator Persiapan
Koordinator Penerimaan
Koodinator Belanja
Tenaga Masak 1
Distributor 1
Distributor 2
Tenaga Masak 1
Distributor 3
22