laporan diskusi tutorial b17s1
TRANSCRIPT
-
8/17/2019 Laporan Diskusi Tutorial B17S1
1/33
1
LAPORAN TUTORIAL
BLOK TELINGA HIDUNG TENGGOROKAN SKENARIO I
Aduh, Telingaku Sakit!
KELOMPOK
ABDURRAHMAN A"A HARIDI G#
AHMAD LUTH"I G#
ARLINDA$ATI G##%
ASMA A&I&AH G#'#
A(ATI )AUHAROTUN NA"ISAH G#*
+I+ILIA IAN( EA)ELISTA G#-*
"HAN( GRA+E LUBIS G#%*
HANA INDRI(AH DE$I G#*
KHANIA PUTU (AH(A G#.%
RADEN ISMAIL H A G#%#
SANTI D$I +AH(ANI G#.#
SHEND( $IDHA MAHENDRA G#./
TUTOR0 d12 ENDANG LIST(ANINGSIH SUPAR(ANTI M2Ke3
"AKULTAS KEDOKTERAN
UNIERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
TAHUN .*
BAB I
PENDAHULUAN
1
-
8/17/2019 Laporan Diskusi Tutorial B17S1
2/33
2
SKENARIO I
Aduh, Telingaku Sakit!
Seorang anak laki-laki berusia 8 tahun dibawa ibunya ke praktek dokter umum.
Berdasarkan keterangan ibu pasien dikatakan bahwa pasien dibawa ke dokter karena keluhantelinga kanan keluar cairan kuning kental, tidak berbau busuk sejak 3 hari yang lalu. Sebelum
timbul keluhan tersebbut, pasien demam dan mengeluh telinganya sakit. Pasien mengalami
batuk pilek minimal sebulan sekali. Riwayat keluar cairan dari telinga sebelumnya disangkal.
Pada pemeriksaan isik didapatkan! kesaadaran compos mentis, tanda "ital dalam
batas normal. Pada pemeriksaan telinga dengan otoskopi didapatkan telinga kanan liang
telinga lapang, tampak sekret mukopurulen, dan tampak perorasi membran timpani sentral
#pulsating point $%. Pada pemeriksaan rhinoskopi anterior didapatkan sekret seromukous,
konka inerior oedema, hiperemis, septum nasi de"iasi #-%, palatal phenomena -&-. Pada
pemeriksaan tenggorokan didapatkan tonsil '3-'3, hiperemis, kripta melebar, detritus #$%.Pada pemeriksaan kelenjar getah bening leher tidak didapatkan lymphadenophaty.
Pemeriksaan penunjang dengan rontgen (epala )ateral okus *denoid, tampak
gambaran sot tissue mass di regio nasoaring, dicurigai hipertroi adenoid, dengan *&+ ratio
8..
2
-
8/17/2019 Laporan Diskusi Tutorial B17S1
3/33
3
BAB II
DISKUSI DAN TIN)AUAN PUSTAKA
SEVEN JUMPS
A. )angkah ! embaca skenario dan memahami pengertian beberapa istilah dalam
skenario
Beberapa istilah yang diklariikasi adalah sebagai berikut!
1. /iperemi
Berlebihnya jumlah darah pada suatu bagian tubuh akibat meningkatnya aliran
darah, respon inlamasi, local relaxation of arterioles, atau obstruksi aliran darah
di suatu area. (ulit di daerah yang mengalami hiperemi akan berwarna merah dan
terasa hangat.
2. 0toskopi !
Pemeriksaan dengan menggunakan otoskop dan digunakan untuk melihat meatus
acusticus e1ternus dan membrana tympanica.
3. Palatal phenomena
Pemeriksaan ini dilakukan untuk melihat adakah gerakan dari palatum mole.
2enomena palatum mole positi ketika palatum mole bergerak saat pasien
mengucapkan iii4 dimana akan tampak adanya benda gelap yang bergerak ke atas
dan dinding belakang nasoaring berubah menjadi lebih gelap. Sebaliknya,
enomena palatum mole negati apabila palatum mole tidak bergerak sehingga
tidak tampak adanya benda gelap yang bergerak ke atas dan dinding belakang
nasoaring tetap terang benderang.
4. Pemeriksaan Rhinoskopi *nterior
Pemeriksaan pada hidung. Pemeriksaan rhinoskopi terbagi menjadi dua, yaitu
pemeriksaan rhinoskopi anterior dan pemeriksaan rhinoskopi posterior.
Pemeriksaan rhinoskopi anterior
5. 5etritus
(umpulan leukosit polimoronuklear #P+% atau bakteri yang mati. Secara klinis,
detritus berwarna kuning atau putih.
3
-
8/17/2019 Laporan Diskusi Tutorial B17S1
4/33
4
6. 'onsil '3-'3 !
6kuran tonsil pada tubuh manusia. (riterianya adalah !
' 7 tonsil sudah diangkat
' 7 tonsil masih dalam ossa tonsillaris
'97 tonsil sudah melewati pilar posterior, tetapi belum melewati garis para
median
'37 tonsil melewati garis para median, tetapi blm melewati garis median
#pertengahan u"ulae%
':7 tonsil sudah melewati garis median, biasanya pada tumor
7. *&+ ,8
*&+ merupakan ratio antara adenoid dengan nasopharyn1. nterpretasinya adalah !
*&+ , ; ,
-
8/17/2019 Laporan Diskusi Tutorial B17S1
5/33
5
Septum nasi bengkok atau tidak normal.
11. )ympadenopathy
Pembengkakan pada kelenjar lima akibat adanya respon ineksi.
B. )angkah ! enentukan&mendeinisikan permasalahan
Permasalahan dalam skenario ini adalah sebagai berikut!
1. engapa keluar cairan kuning kental tidak berbau dari telinga pasien?
2. *paakah hubungan demam dengan keluhan pasien?
3. *dakah hubungan riwayat penyakit dahulu #sering batuk pilek% dengan keluhan
pasien?
4. Bagaimana interpretasi pemeriksaan isik #otoskopi dan rhinoskopi% pada
skenario?
5. Bagaimana interpretasi pemeriksaan penunjang #oto polos% pada skenario?
6. *pakah hubungan umur dan jenis kelamin dengan penyakit pasien?
7. *pa saja indikasi serta kontraindikasi rhinoskopi dan otoskopi?
8. *pakah perbedaan sekret yang keluar dari hidung maupun telinga? *pa saja
jenisnya?
9. *pa saja pemeriksaan tambahan yang diperlukan?
10. *pa saja diagnosis banding dari penyakit pasien? @elaskan juga patoisiologi,
gejala, kompliasi,dll
11. Bagaimana anatomi dan isiologi telinga, hidung dan tenggorok?
12. *pa saja jenis-jenis perorasi? (apan terjadi perorasi?
13. Bagaimana tanda patognomonik kelainan pada telinga luar, tengah atau dalam?14. *dakah hubungan keluhan di telinga dengan hipertroi adenoid?
C. )angkah ! enganalisis permasalahan dan membuat pernyataan sementara
mengenai permasalahan tersebut pada langkah ii
1. engapa keluar cairan kuning kental dan tidak berbau busuk?
Sekret dan pus bertambah banyak dari proses inlamasi lokal, pendengaran dapat
terganggu karena membran timpani dan tulang-tulang pendengaran tidak dapat
bergerak bebas terhadap getran. *kumulasi cairan yang terlalu banyak akhirnya
merobek membran timpani akibat tekanannya yang meninggi sehingga cairan
dapat keluar dari liang telinga.
2. *pakah hubungan demam dengan keluhan pasien?
5emam menunjukan adanya indikasi ineksi
3. *pakah hubungan riwayat penyakit dahulu dengan sekarang?
0* #otitis media akut% merupakan komplikasi bronchiolitis #dari aspirasi
ditemukan "irus$bakteri patogen%.
a. 5apat didahului oleh inseksi traktus respiratorik atas karena bakteri&"irus. 3-
:A 7 Rhino"irus dan respiratory syncytial "irus#RS%, "irus inluensa, atau
5
-
8/17/2019 Laporan Diskusi Tutorial B17S1
6/33
6
adeno"irus. -< A pada anak dengan penyakit respiratorik karena "irus
parainluensa, rhino"irus atau entero"irus.
neksi "irus pada traktus respiratoris bagian atas menyebabkan pelepasan
sitokin dan mediator inlamasi yang dapat menyebabkan disungsi tubaeustachii. irus respiratorik dapat meningkatkan kolonisasi bakteri nasoaring
dan rusaknya pertahanan imun host terhadap ineksi bakteri.
b. *lergi
Cangguan pada silia mukosa karena paparan berulang pada "irus&asap rokok
dapat menganggu keseimbangan patogenesis pada patogen otitis media yang
kurang "irulen. Paparan berulang meningkatkan resiko untuk kolonisasi
nasoaring dan resistensi antimokroba.
nlamasi pada nasoaring meluas ke ujung medial tuba Dustachii,
meyebabkan inlamasi yang akan mengubah tekanan dalam auris media. /al
ini memungkinkan bakteri patogen untuk mengkolonisasi telinga bagian
tengah yang steril dari nasoaring dengan cara reluks, aspirasi. 'erjadi
respons reaksi inlamasi akut #"asodilatasi, eksudat, in"asi leukosit,agositosi,
respon imun lokal dalam telinga bagian tengah yang menyebabkan tanda klinis
0*%. Bakteri akan beradherensi ke dinding mukosa sedangkan jika serangan
"irus akan merusak lapisan mukosa traktus respiratorik dan hal ini
memasilitasi bakteri untuk mampu menjadi patogenik di nasoaring, tuba
eustachii dan telinga tengah.
6. *pakah hubungan umur dan jenis kelamin dengan penyakit pasien?
'uba Dustachii atau tuba auditorius atau tuba aringotympani merupakan
saluran yang menghubungkan nasoaring dan telinga tengah. Pada orang dewasa,
kira kira panjangnya 3< mm. 'uba ini dinamakan setelah ahli anatomi di abad
enam belas, Bartolomeo Dustachi.
'uba Dustachii mempunyai ungsi !a. Dkualisasi tekanan antara telinga tengah dan lingkungan luar.
b. 5rainase mukus dari telinga tengah.
'uba Dustachii pada anak anak lebih horiEontal dan pendek. /al ini
menyebabkan anak anak lebih rentan terhadap ineksi telinga tengah yang
disebabkan karena tidak adekuatnya drainase mukus dari telinga tengah.
6
-
8/17/2019 Laporan Diskusi Tutorial B17S1
7/33
7
Sedangkan mengenai jenis kelamin, tidak ada perbedaan bentuk pada
perempuan dan pria, sehingga jenis kelamin tidak terlalu berpengaruh terhadap
aktor risiko.
7. *pa saja indikasi serta kontraindikasi rhinoskopi dan otoskopi?
0toskopi
5okter akan melakukan pemeriksaan otoskopi ketika ada nyeri telinga #otalgia%,
ineksi telinga, hilangnya pendengaran, tinitus, atau gejala-gejala lain yang
berhubungan dengan telinga. Pemeriksaan ini dapat digunakan untuk diagnosis
atau untuk melihat apakah pengobatan gangguan telinga bekerja #Ross, 99%.0toskopi dilakukan untuk menginspeksi meatus acusticus e1ternus dan
menge"aluasi membrana tympanica. +ormalnya, meatus acusticus e1ternus
mengandung rambut dan dapat mengandung serumen berwarna kuning atau
coklat. embrana tympanica normal merah muda-abu-abu, translusen, dan
terletak di posisi netral. Selain itu, terdapat malleus dengan posisi oblik di bagian
belakang-atas membrana tympanica. embrana tympanica juga bergerak dengan
air inlation #Fhandrasekhar, n.d.%
ndikasi !a. Pemeriksaan rutin pada telinga tengah dan luar.
b. 6ntuk membantu diagnosis patologis.
c. 6ntuk debridement cerumen dan pengambilan corpus allienum
(ontraindikasi ! tidak ada kontraindkasi khusus.
Rhinoskopi
ndikasi!
a. /anya bila ada e"aluasi sistemik menunjukan jika penyakit nasal adalah
primary problem.
b. Fhronic nasal discharge yang tidak merespon dengan terapi sederhana.
c. Dpistaksis.
d. Stertor.
e. D"aluasi dan pemeriksaan ca"um nasi, sinus paranasal dan nasopharyn1.
f. Skrining awal tumor.
(ontraindikasi ! tidak ada kontraindikasi absolut, kontraindikasi relati jika pasien
tidak bisa diajak kerjasama. #edscape, 9
-
8/17/2019 Laporan Diskusi Tutorial B17S1
8/33
8
11. Bagaimana anatomi dan isiologi telinga, hidung dan tenggorok?
asing-masing telinga terdiri dari tiga bagian yaitu telinga luar, telinga
tengah, dan telinga dalam. Bagian luar dan tengah menyalurkan gelombang suara
ke telinga dalam. 'elinga dalam memiliki dua macam sensorik, yaitu koklea, yang
mengandung reseptor untuk mengubah gelombang suara menjadi impuls sara sehingga kita dapat mendengar, dan apparatus "estibularis, yang penting bagi
sensasi keseimbangan.
'elinga luar terdiri dari daun telinga dan saluran telinga luar. 5aun telinga
berungsi menangkap dan megumpulkan gelonbang suara dan menyalurkannya ke
saluran telinga luar. Pintu masuk saluran telinga dijaga oleh rambut-rambut halus
yang berungsi mencegah partikel asing masuk ke dalam telinga. (ulit yang
melapisi saluran mengandung kelenjar keringat modiikasi yang menghasilkan
serumen, suatu sekret yang merupakan salah satu mekanisme pertahanan terhadap
benda asing.
embran timpani terletak di perbatasan antara telinga tengah dan telinga luar.
Bagian luar mebran timpani terpajan oleh tekanan atmoser dari luar, sedangkan
bagian dalamnya terpapar oleh tekanan penyeimbang dari tuba eustachius, yang
meghubungkan telinga tengah dengan nasopharyn1. 'uba eustachius dalam
keadaan normal tertutup, tetapi membuka oleh menguap, menelan, dan
mengunyah. 'ulang telinga terdiri dari malleus, incus, dan stapes. Sistem osikulus
ini memperkuat tekanan yang ditimbulkan oleh gelobang suara di udara melalui
dua keistimewaan. Pertama, luas permukaan jendela o"al lebih kecil daripada luas permukaan membran timpani, sehingga tekanan yang disalurkan ke jendela o"al
akan lebih besar. (edua, sistem osikulus ini merupakan sistem pengungkit yang
akan mengampliikasi gaya yang berkerja pada jendela o"al sebesar 9 kali.
(oklea merupakan bagian dari telinga dalam yanng mengandung organ indera
pendengaran, yaitu organ Forti.0rgan Forti terletak di atas mebran basilaris,
mengadung sel rambut, yang merupakan reseptor suara. Sel rambut menghasilkan
sinyal sara jika terjadi perubahan gerakan mekanis dari rambut permukaaannya
akibat gerakan cairan lime di telinga dalam. Peran sel rambut dalam dan luar
berbeda. Sel rambut dalam adalah sel ynang mengubah gaya mekanis suaramenjadi impuls listrik pendengaran. Sementara sel rambut luar adalah mengirim
sinyal auditorik ke otak melalui sel sara aeren. 5iskriminasi nada bergantung
pada bagian membran basilaris yang bergetar. 5iskriminasi kekuatan suara
bergantung pada amplitudo getaran.
6ntuk keseimbangan dan posisi, di dalam kanalis semisirkularis terdapat sel-
sel rambut resepti yang terbenam di dalam lapisan gelatinosa di atasnya, kupula,
yang menonjol ke dalam endolime di dalam ampula. Rambut-rambut di sel
rambut "estibularis terdiri dari kinosilium bersama 9-
-
8/17/2019 Laporan Diskusi Tutorial B17S1
9/33
9
berhubungan di ujung-ujungnya oleh tautan ujung, yaitu jembatan molecular halus
antara stereosilia-stereosilia yang berdekatan. @ika tautan ini tegang, maka saluran
ion berpintu mekanis di sel rambut akan tertarik yang menyebabkan terjadinya
depolarisasi atau hiperpolarisasi bergantung pada apakah saluran ion terbuka atau
tertutup. Pada saat depolarisasi neurotransmitter dilepaskan, menyebabkan peningkatan rekuensi lepas muatan serat aerenG sebaliknya, hiperpolarisasi
mengurangi pelepasan neurotransmitter dari sel rambut, pada gilirannya
mengurangi rekuensi potensial aksi di sara aeren.
0rgan otolit pada telinga juga membantu memberikan inormasi tentang posisi
kepala relati"e terhadap gra"itasi dan perubahan kecepatan gerakan lurus. 0rgan
otolit berupa utrikulus dan sakulus. Pada utrikulus terdapat otolit atau batu
keseimbangan di lapisan gelatinosa yang terletak di atas rambut. Pada posisi tegak
rambut utrikulus akan "ertical dan rambut sakulus akan horiEontal. Sakulus
berungsi untuk memberikan inormasi pada gerakan miring menjauhi posisihoriEontal, misalnya bangun tidur, dan linier "ertical, misalnya loncat naik turun
dan naik tangga berjalan. 2ungsi organ otolit ini adalah!
a. empertahankan keseimbangan dan postur yang diinginkan
b. engontrol otot mata eksternal sehingga teriksasi ke satu titik meskipun
kepala bergerak
c. empersepsikan gerakan dan orientasi.
*danya ketidakseimbangan cairan di dalam telinga khususnya di kanalis
semisirkuklaris atau sering disebut eniere bisa menyebabkan "ertigo, tinnitus,
dan tidak dapat berdiri tegak #Sherwood, 9%
ekanisme Pedengaran
Celombang gelombang suara di udara ditangkap dan dikumpulkan oleh auriculae.
5ihantarkan melalui eatus *custicus Dksternus menuju membrana tympanica.
Cetaran dari membrana tympanica menyebabkan pergerakan ossicula auditi"a.
Pergerakan dari stapes pada enestra "estibuli menghasilkan gelombang tekanan
9
-
8/17/2019 Laporan Diskusi Tutorial B17S1
10/33
10
pada perilymphe pada ductus "estibularis. Celombang tekanan mengubah
membrana basilaris pada perjalanannya menuju enestra cochleae scala tymphani.
Cetaran membrana basilaris memnyebabkan getaran sel rambut terhadap
membrana tectorial. normasi mengenai daerah dan intensitas rangsang direlay ke
susunan sara pusat melalui ner"us cochlearis cabang ner"us .
'ip link meregangkan dan membuka kanal ketika sterosilia menekuk ke arah
sterosilia yang tertinggi -> ($ masuk, sel rambut berdepolarisasi -> 5epolarisasi
membuka kanal Fa9$ berpintu listrik -> asuknya Fa9$ menyebabkan
peningkatan pelepasan neurotransmiter -> +eurotransmiter yang lebih banyak
menyebabkan peningkatan laju potensial aksi. #Sherwood, 9
-
8/17/2019 Laporan Diskusi Tutorial B17S1
11/33
11
ini pula yang membuat bayi sering mengalami radang pada tuba eustachiusnya.
'uba dapat mengalami gangguan yang berupa !
a. 'uba eustachius paten abnormal atau tubanya terbuka abnormal terus menerus
sehingga udara masuk ke telinga tengah pada saat respirasi. /al ini biasanya
terjadi pada penyakit kronis tertentu seperti riniti atroi, aringitis, mystenia gra"is
yang kesemuanya berdampak pada hilangnya jaringan lemak di sekitar mulut tuba
dan akan menimbulkan keluhan berupa rasa penuh dalam telinga ataupun
terdapatnya autooni.
b. 0bstruksi tuba, biasanya dapat terjadi oleh berbagai kondisi seperti
peradangan di nasoaring, peradangan adenoid, ataupun tumor nasoaring. Bila
terdapat penyumbatan maka temuan klinis pertama berupa terdapatnya cairan
dalam telinga tengah.
12. *pa saja jenis-jenis perorasi? (apan bisa terjadi perorasi?
Pe1451a3i 6e671an ti68ani u6u6 te19adi aki7at :ede1a telinga atau
in4ek3i2 In4ek3i telinga 7e1ulang, da8at 6en;e7a7kan 9a1ingan 8a1ut 8ada
6e671an ti68ani2 Hal ini 6engaki7atkan 3u8lai da1ah ;ang ku1ang da1i
n516al2 Dengan de6ikian, te19adi 8e1tahanan ;ang ku1ang te1hada8 in4ek3i
dan akhi1n;a akan te19adi 8e1451a3i2 Pe1451a3i Me671an t;68ani 9uga 7i3a
te19adi ka1ena 7enda a3ing, t1au6a 3e8e1ti ta68a1an di telinga, dan
gangguan Tu7a eu3ta:hi2 Su67atan 8ada Tu7a eu3ta:hi akan 6en;e7a7kan
tekanan telinga tengah negati4 ;ang da8at 6e1ea735173i dan 6eni8i3kan
gendang telinga 3ehingga 6en9adi di34ung3i2
*da tiga macam perorasi berdasarkan letaknya, yaitu!
. Perorasi sentral! terletak di pars tensa, sedangkan di seluruh tepi perorasi
masih ada sisa membran timpani. Perorasi yang terbentuk dapat bundar, o"al,
bentuk ginjal atau hati. Perorasinya dapat subtotal atau total, masih terlihat
pinggir membran timpani #annulus timpanikus%, melalui perorasi tampak mukosa
ka"um timpani bewarna pucat, bila ada eksaserbasi akut maka warna mukosa
menjadi merah dan jarang terdapat granulasi atau polip.
9. Perorasi marginal! perorasi sebagian di mana sebagian tepi daerah perorasi
langsung berhubungan dengan sulkus timpanikum. pada pars tensa belakang atas
biasanya besar, atau pada pars laksida muka atau belakang #kecil%, prosesnya
bukan hanya pada mukosa ka"um timpani dan tulang-tulang pendengaran ikut
rusak, sering terdapat granulasi atau polip, annulus timpanikus tidak terlihat lagi
dan terlihat gambaran nekrosis tulang.
3. Perorasi atik! perorasi yang terletak di pars laccida
A. *pakah hubungan hipertroi adenoid dengan penyakit pasien?11
-
8/17/2019 Laporan Diskusi Tutorial B17S1
12/33
12
/ipertroi adenoid merupakan pertumbuhan yang tidak normal pada tonsil
adenoid yang pertama kali diterangkan oleh Iilhelm eyer. Iilhelm
mendeskripsikan bahwa pasien yang menderita hipertroi adenoid dalam jangka
waktu yang panjang dapat menyebabkan obtruksi pada jalan napas. /al ini dapat
menyebabkan anomali pertumbuhan bentuk wajah dan gigi menjadi enomenayang disebut acies adenoid.
(eadaan ini pada umumnya disebabkan karena adanya ineksi pada
saluran pernaasan atas. (arena seperti jaringan limoid yang lain, adenoid akan
membesar jika tubuh terjangkit ineksi. *da saat dimana jaringan limoid gagal
melawan ineksi tersebut dan terineksi oleh mikroorganisme yang gagal dilawan.
/ipertroi adenoid jika mengalami hipertroi atau pembesaran dapat
menutupi tuba eustachii sehingga drainase mukus menjadi tidak adekuat dan
menyebabkan ineksi telinga tengah.
D. )angkah ! engidentiikasi permasalahan secara sistematis dan pernyataan
sementara mengenai permasalahan pada )angkah .
12
(omplikasi
'atalaksana
5iagnosisPatogenesis
Dtiologi
5iagnosis Banding
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan 2isik
'elinga sakit
-
8/17/2019 Laporan Diskusi Tutorial B17S1
13/33
13
E. )angkah ! erumuskan tujuan pembelajaran
'ujuan pembelajaran pada skenario ini yaitu sebagai berikut!
1. *natomi, 2isiologi 'elinga
2. 5iagnosis Banding terkait keluhan pada pasien3. Pemeriksaan 2isik dan Pemeriksaan Penunjang '/'
4. Dtiologi, patoisiologi, aktor resiko dari diagnosis banding
5. 'atalaksana dari keluhan pasien
6. engapa keluar cairan kental kuning dari telinga pasien?
7. /ubungan demam dengan keluhan pasien?
8. /ubungan RP5 dan RPS terkait skenario
9. Bagaimana interpretasi pemeriksaan isik dan penunang pada skenario?
10. Bagaimana hubungan umur, jenis kelamin dengan keluhan pasien?
11. *pa perbedaan sekret yang keluar daru hidung dan telinga? Bagaimana contoh
isiologis dan patologisnya?
12. *pa saja jenis-jenis perorasi dan kapan bisa terjadi?13. Bagaimana tanda patognomik kelainan pada telinga?
F. )angkah ! engumpulkan inormasi baru
Pengumpulan inormasi baru dilakukan di antara waktu setelah diskusi pertemuan
pertama dan pertemuan ke-dua.
G. )angkah ! elaporkan, membahas dan menata kembali inormasi baru yang
diperoleh
normasi baru yang diperoleh berkaitan dengan tujuan pembelajaran adalah sebagai
berikut!
1. Men9ela3kan Anat56i, "i3i5l5gi, dan Hi3t5l5gi THT
a *natomi
Secara anatomis, telinga dibagi menjadi tiga regio utama!
1 *uris eksterna
Berungsi untuk mengumpulkan suara dan sebagai saluran ke bagian yang
lebih dalam. 'erdiri dari!
- auricula! merupakan kartilago elastis yang ditutupi oleh kulit,
berbentuk seperti terompet dengan bagian ujung yang melebar
- meatus acusticus e1ternus! tabung yang melengkung dengan panjang
sekitar 9,
-
8/17/2019 Laporan Diskusi Tutorial B17S1
14/33
14
mengeluarkan sekret yang disebut serumen, berungsi mencegah
kotoran masuk ke dalam telinga.
- membrana tympani! merupakan selapis membran tipis yang
semitransparan dan menjadi batas antara auris e1terna dengan auris
media. Dpitelnya adalah kuboid simpleks.
2 *uris media
Berungsi untuk membawa getaran suara ke enestra o"ale. Ruangan di
dalamnya berisi udara disebut ca"um timpani. *uris media dipisahkan
dengan auris interna oleh enestra o"ale dan enestra rotundum. 2enestra
o"ale nantinya akan dilekati oleh basis stapedis. Sedangkan, enestra
rotundum akan ditutupi oleh selapis membran disebut membrana tympani
sekundaria.
'erdiri dari!
- osikula auditi"a! terdapat tiga tulang pendengaran, yaitu malleus,
incus, dan stapes. anubrium mallei akan melekat di bagian interna
dari membrana tympani. Faput dari mallei akan berartikulasi dengan
corpus incus. Sedangkan, caput dari stapes akan berartikulasi dengan
processus lenticularis pada os incus. Basis stapedis akan melekat pada
enestra o"ale. (etiga tulang ini berhubungan dengan ungsinya adalah
penghantaran getaran.
- musculus stapedius dan musculus tensor timpani! musculus tensor timpani akan diiner"asi oleh ner"us ma1illaris dan berungsi untuk
membatasi gerakan dan meningkatkan tekanan di membrana timpani
untuk mencegah suara yang terlalu keras di dalam auris interna.
usculus stapedius diiner"asi oleh ner"us acialis dan merupakan
musculus skeletal terkecil pada tubuh manusia. 2ungsinya adalah
memperkecil getaran apabila terdapat suara yang keras untuk
melindungi enestra rotundum.
- tuba auditi"a atau tuba Dustachii! saluran ini menghubungkan ruangan
pada auris media dengan nasopharyn1. 'uba auditi"a akan membuka
saat menguap dan menelan. 2ungsinya adalah menyeimbangkan
tekanan antara auris media dengan dunia luar. Saluran ini sering
menjadi rute perpindahan patogen dari hidung dan tenggorok ke
telinga.
3 *uris interna
Berungsi sebagai tempat reseptor pendengaran dan keseimbangan. 'erdiri
dari dua bagian, yaitu labyrinthis osseus dan labyrinthis membranaceus.
14
-
8/17/2019 Laporan Diskusi Tutorial B17S1
15/33
15
)abyrinth osseus dibatasi oleh periosteum dan mengandung perilymphe.
Bagian-bagiannya adalah canalis semicircularis #anterior, posterior, dan
lateral%, "estibulum, dan cochlea. Sedangkan, labyrinth membranaceus
menyerupai kantung epitelium, terdaoat reseptor pendengaran atau organon
Forti dan keseimbangan. )abyrinth membranaceus mengandung
endolymphe. 5i dalam "estibulum, terdapat dua kantung yang merupakan
bagian dari labyrinth membranaceus, disebut utriculus dan sacculus. 5i
dalam canalis semicircularis terdapat ductus membranous semicircularis,
yang nantinya akan melebar pada bagian akhir disebut ampulla.
Fochlea merupakan saluran spiral yang terbentuk dari tulang dan berputar
hamper tiga kali dengan pusatnya adalah modiolus. *danya membrana
basalis dan membrana "estibuli akan membagi cochlea menjadi tiga
ruangan, yaitu scala "estibule, scala media, dan scala timpani. Scala media
merupakan tempat terletaknya reseptor pendengaran. #'ortora, 9%
b /istologi
% 'elinga luar
a% 5aun telinga
'ulang rawan elastis, kecuali lobus aurikularis
5itutupi oleh kulit tipis
'ulang rawan yang berbentuk tidak teratur
(ulit ! rambut halus #"ellus%, kelenjar sebasea dan kelenjar keringat
b% eatus *kustikus Dksterna #*D%
Saluran dari daun telinga ke membran timpani
9&< bagian luar merupakan tulang rawan elastis
3&< bagian dalam merupakan tulang temporal
Bagian luar ditutupi oleh kulit, terdapat rambut #tragi%, kelenjar
sebasea dan kelenjar keringat,
9% 'elinga tengah
a% Rongga 'impani # (a"um timpani %
Rongga kecil berisi udara, bentuk tidak teratur
5alam tulang temporal
5ilapisi membran mukosa, epitel selapis gepeng
15
-
8/17/2019 Laporan Diskusi Tutorial B17S1
16/33
-
8/17/2019 Laporan Diskusi Tutorial B17S1
17/33
17
c% (analis Semisirkularis
J 3 kelompok ! anterior, posterior, lateral
J *mpula ! pelebaran kanalis semisirkularis, dekat "estibulum
d% (oklea
J Bentuk spiral seperti kulit keong
J 5iameter K mm, tinggi < mm
J Puncaknya ! kupula
J odiolus ! tiang btk kerucut di tengah
J )amina spiralis ossea ! skala "estibuli dan skala timpani
J /elikotrema ! hubungan koklea pada apeks
J (rista basilaris ! perlekatan membran basalis ke dinding luar koklea
#escher, 93%
c 2isiologi
asing-masing telinga terdiri dari tiga bagian yaitu telinga luar,
telinga tengah, dan telinga dalam. Bagian luar dan tengah menyalurkan
gelombang suara ke telinga dalam. 'elinga dalam memiliki dua macam
sensorik, yaitu koklea, yang mengandung reseptor untuk mengubah
gelombang suara menjadi impuls sara sehingga kita dapat mendengar, dan
apparatus "estibularis, yang penting bagi sensasi keseimbangan.
'elinga luar terdiri dari daun telinga dan saluran telinga luar. 5aun
telinga berungsi menangkap dan megumpulkan gelonbang suara dan
menyalurkannya ke saluran telinga luar. Pintu masuk saluran telinga dijaga
oleh rambut-rambut halus yang berungsi mencegah partikel asing masuk ke
dalam telinga. (ulit yang melapisi saluran mengandung kelenjar keringat
modiikasi yang menghasilkan serumen , suatu sekret yang merupakan salah
satu mekanisme pertahanan terhadap benda asing.embran timpani terletak di perbatasan antara telinga tengah dan
telinga luar. Bagian luar mebran timpani terpajan oleh tekanan atmoser dari
luar, sedangkan bagian dsalamny aterpapar oleh tekanan penyeimbang dari
tuba eustachius, yang meghubungkan telinga tengah dengan nasopharyn1.
'uba eustachius dalam keadaan normal tertutup, tetapi membuka oleh
menguap, menelan, dan mengunyah. 'ulang telinga terdiri dari malleus, incus,
dan stapes. Sistem osikulus ini memperkuat tekanan yang ditimbulkan oleh
gelobang suara di udara melalui dua keistimewaan . Pertama, luas permukaan17
-
8/17/2019 Laporan Diskusi Tutorial B17S1
18/33
18
jendela o"al lebih kecil daripada luas permukaan membran timpani, sehingga
tekanan yang disalurkan ke jendela o"al akan lebih besar. (edua, sistem
osikulus ini merupakan sistem pengungkit yang akan mengampliikasi gaya
yang berkerja pada jendela o"al sebesar 9 kali.
(oklea merupakan bagian dari telinga dalam yanng mengandung
organ indera pendengaran, yaitu organ Forti.0rgan Forti terletak di atas
mebran basilaris, mengadung sel rambut, yang merupakan reseptor suara. Sel
rambut menghasilkan sinyal sara jika terjadi perubahan gerakan mekanis dari
rambut permukaaannya akibat gerakan cairan lime di telinga dalam. Peran sel
rambut dalam dan luar berbeda. Sel rambut dalam adalah sel ynang mengubah
gaya mekanis suara menjadi impuls listrik pendengaran. Sementara sel rambut
luar adalah mengirim sinyal auditorik ke otak melalui sel sara aeren.
5iskriminasi nada bergantung oada bagian membran basilaris yang bergetar.
5iskriminasi kekuatan suara bergantung pada amplitudo getaran.
6ntuk keseimbangan dan posisi, di dalam kanalis semisirkularis
terdapat sel-sel rambut resepti yang terbenam di dalam lapisan gelatinosa di
atasnya, kupula, yang menonjol ke dalam endolime di dalam ampula.
Rambut-rambut di sel rambut "estibularis terdiri dari kinosilium bersama 9-
-
8/17/2019 Laporan Diskusi Tutorial B17S1
19/33
19
Tip link meregangkan dan membuka kanal ketika sterosilia menekuk ke arah
sterosilia yang tertinggi ( $ masuk, sel rambut berdepolarisasi 5epolarisasi
membuka kanal Fa9$ berpintu listrikauknya Fa9$ menyebabkan peningkatan
pelepasan neurotransmiter +eurotransmiter yang lebih banyak menyebabkan
peningkatan laju potensial aksi. #Sherwood, 9
-
8/17/2019 Laporan Diskusi Tutorial B17S1
20/33
20
2. Men9ela3kan eti5l5gi dan 8at54i3i5l5gi da1i diagn53i3 7anding
a Diagn53i3 ke19a
0titis media akut
Dtiologi
Sumbatan pada tuba eustachius merupakan penyebab utama dari otitis media.
Pertahanan tubuh pada silia mukosa tuba eustachius terganggu, sehingga pencegahan
in"asi kuman ke dalam telinga tengah terganggu juga. Selain itu, SP* juga merupakan
salah satu aktor penyebab yang paling sering.
(uman penyebab 0* adalah bakteri piogenik, sepertiStreptococcus
hemoliticus, Haemophilus Influenzae #9=A%,Staphylococcus aureus #9A%, Streptococcus
Pneumoniae #38A%, Pneumococcus.
Pada anak-anak, makin sering terserang SP*, makin besar kemungkinan
terjadinya otitis media akut #0*%. Pada bayi, 0* dipermudah karena tuba
eustachiusnya pendek, lebar, dan letaknya agak horisontal.
Patogenesis
0titis media sering diawali dengan ineksi pada saluran napas seperti radang
tenggorokan atau pilek yang menyebar ke telinga tengah lewat saluran Dustachius. Saat
bakteri melalui saluran Dustachius, mereka dapat menyebabkan ineksi di saluran tersebut
sehingga terjadi pembengkakan di sekitar saluran, tersumbatnya saluran, dan datangnya
sel-sel darah putih untuk melawan bakteri. Sel-sel darah putih akan membunuh bakteri
dengan mengorbankan diri mereka sendiri. Sebagai hasilnya terbentuklah nanah dalam
telinga tengah. Selain itu pembengkakan jaringan sekitar saluran Dustachius
menyebabkan lendir yang dihasilkan sel-sel di telinga tengah terkumpul di belakang
gendang telinga.
@ika lendir dan nanah bertambah banyak, pendengaran dapat terganggu karena
gendang telinga dan tulang-tulang kecil penghubung gendang telinga dengan organ
pendengaran di telinga dalam tidak dapat bergerak bebas. (ehilangan pendengaran yang
dialami umumnya sekitar 9: desibel #bisikan halus%. +amun cairan yang lebih banyak
dapat menyebabkan gangguan pendengaran hingga :< desibel #kisaran pembicaraan
normal%. Selain itu telinga juga akan terasa nyeri. 5an yang paling berat, cairan yang
20
http://www.fpnotebook.com/Lung/Bacteria/HmphlsInflnz.htmhttp://www.fpnotebook.com/Lung/Bacteria/HmphlsInflnz.htmhttp://www.fpnotebook.com/Lung/Bacteria/PnmclPnmn.htmhttp://www.fpnotebook.com/Lung/Bacteria/PnmclPnmn.htmhttp://www.fpnotebook.com/Lung/Bacteria/PnmclPnmn.htmhttp://www.fpnotebook.com/Lung/Bacteria/PnmclPnmn.htmhttp://www.fpnotebook.com/Lung/Bacteria/PnmclPnmn.htmhttp://www.fpnotebook.com/Lung/Bacteria/PnmclPnmn.htmhttp://www.fpnotebook.com/Lung/Bacteria/HmphlsInflnz.htm
-
8/17/2019 Laporan Diskusi Tutorial B17S1
21/33
21
terlalu banyak tersebut akhirnya dapat merobek gendang telinga karena tekanannya. 0*
dapat berkembang menjadi otitis media supurati kronis apabila gejala berlangsung lebih
dari 9 bulan, hal ini berkaitan dengan beberapa aktor antara lain higiene, terapi yang
terlambat, pengobatan yang tidak adekuat, dan daya tahan tubuh yang kurang baik.
0* memiliki beberapa stadium klinis antara lain!
1. Stadium oklusi tuba eustachius
a. 'erdapat gambaran retraksi membran timpani.
b. embran timpani berwarna normal atau keruh pucat.
c. Sukar dibedakan dengan otitis media serosa "irus.
2. Stadium hiperemis
a. Pembuluh darah tampak lebar dan edema pada membran timpani.
b. Sekret yang telah terbentuk mungkin masih bersiat eksudat yang serosa
sehingga sukar terlihat.
2 Stadium supurasi
a. embran timpani menonjol ke arah luar.
b. Sel epitel superisila hancur.
c. 'erbentuk eksudat purulen di ka"um timpani.
d. Pasien tampak sangat sakit, nadi dan suhu meningkat, serta nyeri di telinga
tambah hebat.
2 Stadium perorasi
a. embran timpani ruptur.
b. (eluar nanah dari telinga tengah.
c. Pasien lebih tenang, suhu badan turun, dan dapat tidur nyenyak.
2 Stadium resolusi
a. Bila membran timpani tetap utuh, maka perlahan-lahan akan normal
kembali.
b. Bila terjadi perorasi, maka sekret akan berkurang dan mengering.
c. Resolusi dapat terjadi tanpa pengobatan bila "irulensi rendah dan daya
tahan tubuh baik.
b Diagn53i3 7anding
21
-
8/17/2019 Laporan Diskusi Tutorial B17S1
22/33
22
Pada pemeriksaan otoskopi dapat dibedakan jenis 0S( berdasarkan perorasi
pada membran timpani, yang terdiri dari perorasi sentral, marginal dan atik.
Cambaran yang terlihat dengan otoskopi pada perorasi sentral adalah tampak
perorasi yang letaknya sentral pada pars tensa, dapat berbentuk bundar, o"al,
bentuk ginjal atau hati.Perorasinya dapat subtotal atau total, masih terlihat pinggir
membran timpani #annulus timpanikus%, melalui perorasi tampak mukosa ka"um
timpani bewarna pucat, bila ada eksaserbasi akut maka warna mukosa menjadi
merah dan jarang terdapat granulasi atau polip. Cambaran otoskopi pada perorasi
marginal adalah tampak perorasi yang letaknya marginal, pada pars tensa
belakang atas biasanya besar, atau pada pars laksida muka atau belakang #kecil%,
prosesnya bukan hanya pada mukosa ka"um timpani dan tulang-tulang
pendengaran ikut rusak, sering terdapat granulasi atau polip, annulus timpanikus
tidak terlihat lagi dan terlihat gambaran nekrosis tulang. Sedangkan gambaran
pada perorasi atik adalah perorasi yang letaknya di pars laksida #ills, KK=G
'elian, 99G (enna dan )atE, 9L%.
0''S D5* +0+ S6P6R*'2
0titis media serosa adalah keadaan terdapatnya sekret yang nonpurulen di
telinga tengah, sedngkan membran timpani utuh. *danya cairan di telinga tengah
dengn membran timpani utuh tanpa tanda-tanda ineksi disebut juga otitis media
dengan eusi. *pabila eusi itu encer disebut otitis media serosa dan apabila eusi
tesebut kental seperti lem disebut otitis media mukois # glue ear %. 0titis media
serosa terjadi terutama akibat adanya transudat atau plasma yang mengalir dari
pembuluh darahke telinga tengah yang sebagian besar akibat adanya perbedaan
tekanan hidostatik, sedangkan pada otitis media mukoid, cairan yang ada di telinga
tengah timbul kibat sekresi akti dari kelenjar dan kista yang terdapat di dalam
mukosa telinga tengah, tuba Dustachius, dan rongga mastoid.
Otitis media serosa akut
Cejala yang menonjol pada otitis media serosa akut biasanya pendengaran
berkurang. Selain itu pasien juga dapat mengeluh rasa tersumbat pada telinga atau
22
-
8/17/2019 Laporan Diskusi Tutorial B17S1
23/33
23
suara sendiri terdengar lebih nyaring atau berbeda, pada liang yang sakit. (adang-
kadang terasa seperti ada cairan yang bergerak dalam telinga pada saat posisi
kepala berubah. Rasa sedikit nyeri dalam telinga dapat terjadi pada saat awal tuba
terganggu yang menyebabkan timbul tekanan negati pada telinga tengah, tetapi
setelah sekret terbentuk tekanan negati ini pelan-pelan hilang. Rasa nyeri dalam
telinga tidak pernah ada bila penyebab timbulnya sekret adalah "irus atau alergi.
'initus, "ertigo atau pusing kadang-kadang ada dalam bentuk ringan. Pada
otoskopi terliht membaran timpani retraksi. (adang-kadang tampak gelembung
udara atau permukaan cairan dalam ka"um timpani. 'uli kondukti dapat
dibuktikan dengan garputala.
Otitis media serosa kronik (glue ear)
Perasaan tuli pada otitis media serosa kronik lebih menonjol #:o-
-
8/17/2019 Laporan Diskusi Tutorial B17S1
24/33
24
dengan cara ekstraksi apabila serumen padat, irigasi apabila tidak terdapat komplikasi
irigasi atau di suction bila serumen cair.
6ntuk pemeriksaan detail membran timpani seperti perorasi, hiperemis atau
bulging dan retraksi, dipergunakan otoskop. 0toskop dipegang seperti memegang pensil.
5ipegang dengan tangan kanan untuk memeriksa telinga kanan dan dengan tangan kiri
bila memeriksa telinga kiri. Supaya posisi otoskop ini stabil maka jari kelingking tangan
yang memegang otoskop ditekankan pada pipi pasien. 6ntuk melihat gerakan membran
timpani digunakan otoskop pneumatic.
a. 5*6+ 'D)+C*
5iperhatikan bentuk serta tanda-tanda peradangan atau pembengkakan.
5aun telinga ditarik, untuk menentukan nyeri tarik dan menekan tragus untuk
menentukan nyeri tekan.
b. 5*DR*/ *S'05
c. *dakah abses atau istel di belakang telinga.
astoid diperkusi untuk menentukan nyeri ketok.
d. )*+C 'D)+C*
)apang atau sempit, dindingnya adakah edema, hiperemis atau ada urunkel.
Perhatikan adanya polip atau jaringan granulasi, tentukan dari mana asalnya.
*pakah ada serumen atau sekret.
e. DBR*+ 'P*+
+ilai warna, relek cahaya, perorasi dan tipenya dan gerakannya.
Iarna membran timpani yang normal putih seperti mutiara.
Releks cahaya normal berbentuk kerucut, warna seperti air raksa
Bayangan kaki maleus jelas kelihatan bila terdapat retraksi membrane timpani
ke arah dalam.
Perorasi umumnya berbentuk bulat. Bila disebabkan oleh trauma biasanya
berbentuk robekan dan di sekitarnya terdapat bercak darah. )okasi perorasi
dapat di atik #di daerah pars laksida%, di sentral #di pars tensa dan di sekitar
perorasi masih terdapat membran% dan di marginal #perorasi terdapat di pars
tensa dengan salah satu sisinya langsung berhubungan dengan sulkus
timpanikus%
Cerakan membran timpani normal dapat dilihat dengan memakai balon
otoskop.
Pada sumbatan tuba Dustachius tidak terdapat gerakan membran timpani ini.
24
-
8/17/2019 Laporan Diskusi Tutorial B17S1
25/33
25
6ji Rinne
embandingkan hantaran melalui udara dan melalui tulang. Faranya ialah garputala
digetarkan, lalu diletakkan pada tulang di belakang telinga dengan demikian getaran
melalui tulang akan sampai ke telinga dalam. *pabila pasien tidak mendengar bunyi dari
garputala yang digetrakan itu, maka garputala dipindahkan ke depan liang telinga, kira-
kira 9,< cm jaraknya dari liang telinga. /antaran disini ialah hantaran melalui udara. Pada
pasien yang pendengarannya masih baik, maka hantaran melalui udara lebih baik dari
hantaran melalui tulang. @adi garputala yang tadi diletakkan di tulang telinga belakang
telinga tidak terdengar lagi, ketika dipegang di dekat liang telinga akan terdengar lagi,
disebut uji rinne positi
6ji Ieber
embandingkan hantaran tulang telinga kanan dengan teling akiri. Faranya garputala
digetarkan kemudian diletakkan pada garis tengah seperti di ubun-ubun, dahi, atau
pertengahan gigi seri. Pasien dengan gangguan pendengaran akan mengatakan bahwa
salah satu telinga lebih jelas mendengar bunyi garputala itu. Pada orang normal akan
mengatakan bahwa tidak mendengar perbedaan bunti kiri dan kanan. Bila lebih keras ke
kanan disebut lateralisasi ke kanan.
6ji Schwabach
embandingkan hantaran tulang pasien dengan pemeriksa yang pendengarannya normal.
Faranya ialah, garputala digetarkan , lalu dasarnya ditempelkan pada tulang di belakang
telinga passion. Setelah pasien mengatakan tidak mendnegar lagi, maka dasar garputala
diletakkan ke tulang belakang telinga pemeriksa. *pabila pemeriksa masih dapat
mendengar bunyi, maka dikatakan bahwa telinga pasien uji schwabachnya memendek.
Pemeriksaan /idung, +asopharyn1, dan sinus paranasal
a. /idung luar
Bentuk hidung luar diperhatikan apakah ada deormitas atau depresi tulang hidung.
*pakah ada pembengkakan di daerah hidung dan sinus paranasal. 5engan jari dapat
25
-
8/17/2019 Laporan Diskusi Tutorial B17S1
26/33
26
dipalpasi adanya krepitasi tulang hidung atau rasa nyeri tekan pada peradangan hidung
dan sinus paranasal.
b. R+0S(0P *+'DR0R
Saat pemeriksaan diperhatikan keadaan !
Rongga hidung, luasnya lapang&sempit# dikatakan lapang kalau dapat dilihat
pergerakan palatum mole bila pasien disuruh menelan% , adanya sekret, lokasi
serta asal sekret tersebut.
(onka inerior, konka media dan konka superior warnanya merah muda #normal%,
pucat atau hiperemis. Besarnya, eutroi, atroi, edema atau hipertroi. Septum nasi
cukup lurus, de"iasi, krista dan spina..assa dalam rongga hidung, seperti polip
atau tumor perlu diperhatikan keberadaannya. *sal perdarahan di rongga hidung,
krusta yang bau dan lain-lain perlu diperhatikan.
c. R+0S(0P P0S'DR0R
)idah pasien ditekan dengan spatula lidah, pasien bernaas melalui mulut
kemudian kaca tenggorok dimasukkan ke belakang u"ula dengan arah kaca ke
atas. Setelah itu pasien diminta bernaas melalui hidung. Perlu diperhatikan kaca
tidak boleh menyentuh dinding posterior aring supaya pasien tidak terangsang
untuk muntah. Sinar lampu kepala diarahkan ke kaca tenggorok dan diperhatikan!
- septum nasi bagian belakang
- nares posterior #koana%
- sekret di dinding belakang aring #post nasal drip% dengan memutar kacatenggorok lebih ke lateral maka tampak konka superior, konka media dan
konka inerior.
- Pada pemeriksaan rinoskopi posterior dapat dilihat nasopharing, perhatikan
muara tuba, torus tubarius dan ossa rossen muller.
Pemeriksaan Penunjang
a Pe6e1ik3aan audi56et1i
Pada pemeriksaan audiometri penderita 0S( biasanya didapati tuli
kondukti. 'api dapat pula dijumpai adanya tuli sensotineural, beratnya
ketulian tergantung besar dan letak perorasi membran timpani serta keutuhan
dan mobilitas
5erajat ketulian nilai ambang pendengaran
+ormal ! - dB sampai 9L dB
'uli ringan ! 9= dB sampai : dB
'uli sedang ! : dB sampai
-
8/17/2019 Laporan Diskusi Tutorial B17S1
27/33
27
'uli total ! lebih dari K dB.
6ntuk melakukan e"aluasi ini, obser"asi berikut bisa membantu !
1 Perorasi biasa umumnya menyebabkan tuli kondukti tidak lebih dari
-
8/17/2019 Laporan Diskusi Tutorial B17S1
28/33
-
8/17/2019 Laporan Diskusi Tutorial B17S1
29/33
29
Pemeriksaan rhinoskopi anterior didapatkan tanda-tanda terjadinya suatu
peradangan yaitu edema konka inerior, hiperemis, sekret seromukous. 'idak
ditemukan adanaya de"iasi septum nasi menunjukkan bahwa tidak ada kelainan
kongenital pada pasien. Palatal phenomena negati"e apabila tidak terlihat gerakan
palatum mole yang biasanya disebabkan oleh hipertroi adenoid.
Pemeriksaan tenggorok didapatkan kripta melebar, detritus, hiperemis yang
merupakan tanda patognomik hipertroi tonsil. 6kuran tonsil yang membesar #'3-
'3% menandakan terjadinya hipertroi tonsil.
Pemeriksaan penunjang
Cambaran sot tissue dicurigai hipertroi adenoid dengan *&+ ratio .8. *&+ ratio
berarti rasio antara adenoid dan nasoaring dengan kriteria sebagai berikut!
- .
-
8/17/2019 Laporan Diskusi Tutorial B17S1
30/33
30
30
-
8/17/2019 Laporan Diskusi Tutorial B17S1
31/33
31
BAB III
SIMPULAN
Pada skenario ini kita telah cukup membahas mengenai keluhan pasien dan juga tentang
riwayat penyakit pasien. 5iketahui bahwa pasien berusia 8 tahun dan sejak satu tahun yang
lalu mengalami batuk pilek, dimungkinkan terjadinya inlamasi juga dapat dilihat dari
pemeriksaan isik ditemukan adanya kripta melebar, tonsil '3-'3 yang menandakan adanya
pembesaran tonsila palatina melebihi garis paramedian, juga detritus yang juga mendukung
kemungkinan terjadinya tonsilitis. 5ari pemerikasaan penunjangjuga ditemukannya
hipertroi adenoid, yang kemungkinan besar dapat menyebabkan tertutupnya ostium
pharingeum tuba auditi" eustachii # 0P'*D%, sehingga mendukung untuk terjadinya ineksi
lanjutan pada tuba dan pada stadium lanjut akan mengineksi ca"um timpani.
Pada pasien ditemukan keluhan utama yakni telinga kanan keluar cairan kental kuning, yang beberapa hari yang lalu diserrtai demam dan nyeri telinga. 5ari gejala yang disebutkan pasien
dan ditambah dengan hasil pemeriksaan isik maka disimpulkan kemungkinan terbesar pasien
saat ini sedang berada pada stadium perorati otitis media akut, yakni perorasi yang terjadi
pada membrana tympanica dan merupakan stadium lanjut dari otitis media akut. 5ari
perjalanannya yang sebelumnya terjadi ineksi pada nasus dan oris menyebabkan ineksi
lanjutan yang terjadi pada ca"um timpani.
31
-
8/17/2019 Laporan Diskusi Tutorial B17S1
32/33
32
BAB I
SARAN
(elompok *-9 sudah melakukan diskusi tutorial dengan baik dan lancar, namun
hendaknya pengaturan waktu lebih diperhatikan lagi agar diskusi bisa eekti. ahasiswa
sudah akti berpartisipasi pada skenario sehingga setiap anggota diskusi dapat berpendapat
dan berbagi ilmu dengan yang lain.5iperlukan adanya pemahaman scenario dan tujuan
pembelajaran dari scenario tersebut sehingga tujuan pembelajaran scenario tercapai.
Sebaiknya lebih dapat menggunakan reerensi yang telah dianjurkan dengan tambahan
reerensi "alid lainnya. Sarana dan prasarana yang dibutuhkan selama diskusi berlangsung
hendaknya lebih diperhatikan lagi, agar nantinya tidak menjadi penghambat jalannya diskusi.
Saran untuk pendamping tutorial agar dapat mengingatkan mahasiswa dalam diskusi
agar tidak melenceng dari topik utama yang dibahas. 5iharapkan tutor juga bisa mendorong
partisipasi mahasiswa agar lebih akti dalam menyampaikan pendapat yang berdasarkan pada
Ei!ence "ase! Me!icine.
Pembaca diharapkan dapat dengan mudah memahami hasil diskusi tutorial ini.
Selanjutnya, pembaca bisa mencari inormasi yang disajikan dengan datar pustaka yang
telah dilampirkan maupun dari sumber lain yang lebih "alid, karena ilmu kedokteran selalu
berkembang seiring pesatnya kemajuan teknologi molekular di bidangini. Selain itu,
diharapkan pembaca dapat mengambil pembelajaran mengenai penyakit-penyakit agar bisa
menjaga kesehatan dan meningkatkan kualitas hidup agar terhindar dari gangguan kesehatan
yang berkaitan dengan telinga, hidung, dan tenggorokan.
32
-
8/17/2019 Laporan Diskusi Tutorial B17S1
33/33