laporan aktualisasi dian untari aw
DESCRIPTION
LAPORAN DIAN UTARITRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
I. LATAR BELAKANG
Provinsi Jawa Timur mempunyai potensi dalam bidang peternakan yang
sangat bagus. Terbukti dengan perkembangannya dari tahun ke tahun, baik dari
sisi populasi ternak khususnya sapi dan unggas, juga dapat dilihat dari
perkembangan perusahaan-perusahaan di bidang peternakan yang semakin
banyak. Dinas peternakan Provinsi Jawa Timur merupakan unsur pelaksana yang
mempunyai kewenangan desentralisasi dan tugas pembantuan di bidang
Peternakan untuk memajukan peternakan di Jawa Timur.
Sehingga diperlukan sumber daya manusia yang mumpuni untuk membuat
akselerasi perkembangan dalam bidang peternakan. Selain mempunyai kualitas
akademik yang baik aparatur pemerintahan harus mampu mewujudkan nilai-nilai
dasar Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti
korupsi. Semua nilai-nilai tersebut ketika diaplikasikan dalam dalam setiap
kegiatan akan menghasilkan output yang maksimal dalam rangka melaksanakan
pelayanan public.
Diklat Prajabatan merupakan salah satu langkah awal untuk membentuk
aparatur sipil Negara yang mempunyai integritas tinggi dalam menjalankan tugas
sebagai pelayan public. Dengan metode baru Diklat tidak hanya dilakukan di
kampus Badan Diklat namun secara langsung diterapkan di instansi masing-
masing.
II. MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud dan tujuan Penulisan laporan aktualisasi ini adalah :
1. Sebagai laporan dalam rangka tugas Prajabatan Golongan II
2. Menumbuhkan nilai-nilai dasar ANEKA dalam diri Aparatur Sipil Negara
yang selanjutnya terus diterapkan di SKPD
3. Memotivasi dalam menjalankan tugas untuk terus melakukan inovasi
untuk mencapai kinerja optimal
| Diklat Prajabatan Golongan II 1
BAB II
PELAKSANAAN
A. MATERI
Materi yang digunakan dalam penulisan Laporan Aktualisasi Diklat
Prajabatan Golongan II ini adalah data hasil aktualisasi yang dilakukan
selama off campus. Data tersebut didapatkan dari kegiatan di SKPD maupun
saat kegiatan di lapangan.
B. METODE
Metode penulisan laporan Aktualisasi Diklat Prajabatan Golongan II
ini adalah dengan pengumpulan data kegiatan saat melakukan aktualisasi dari
rencana aktualisasi yang telah di seminarkan. Kegiatan aktualisasi
dilaksanakan pada tanggal 5 – 16 Desember 2014 di Dinas Peternakan
Provinsi Jawa Timur dan di lapangan.
| Diklat Prajabatan Golongan II 2
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
Kegiatan aktualisasi yang dilakukan adalah sebagai berikut :
1. Menghimpun laporan peredaran Obat Hewan
Nilai dasar dan teknik: Akuntabilitas dengan teknik penghimpunan sister
dan Komitmen mutu dengan teknik integritas. Kegiatan penghimpunan laporan
obat hewan dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui peredaran obat yang ada
di Provinsi Jawa Timur. Laporan tersebut berasal dari Produsen Obat Hewan,
Distributor, Feedmill (yang laporannya langsung dikirim ke Dinas Peternakan
Provinsi Jawa Timur) dan dari Poultry Shop, Toko Obat dan Petshop yang
laporannya dihimpun oleh Dinas Kabupaten dan kemudian dikirimkan ke Dinas
Provinsi. Laporan tersebut dikirimkan setiap 3 bulan sekali.
Dalam menghimpun laporan peredaran obat hewan ini dilakukan dengan
Sistematis, Rapi dan Teliti (Sister) sehingga lebih efektif dan efisien. Nilai
komitmen mutu ditunjukkan dengan saya memastikan bahwa laporan sesuai
dengan form yang telah ditetapkan yaitu berisi :
a. Nama Obat
b. Jumlah awal persediaan
c. Jumlah akhir bulan
d. Lokasi pendistribusian
Gambar 1aCheklist Laporan peredaran obat hewan
| Diklat Prajabatan Golongan II 3
Gambar 1bDaftar nama perusahaan
Pada saat penghimpunan laporan yang masuk diberikan kode sebagai contoh :
24.1.III
24 : nomor urut Kabupaten
1 : Nomor urut perusahaan dalam satu kabupaten
III : Tribulan Pengiriman laporan
Manfaat dari penghimpunan laporan peredaran obat hewan yang dilakukan
secara sistematis adalah memudahkan dalam mencari data laporan tersebut.
Laporan peredaran obat hewan digunakan untuk mengetahui regulasi dan jenis
obat yang beredar. Dampak yang ditimbuklan jika tidak dilakukan adalah akan
memnyulitkan dalam pencarian data sehingga tidak efektif dan efisien.
| Diklat Prajabatan Golongan II 4
2. Menyimpan sampel obat hewan dan produk hewan sebelum dikirim.
Nilai dasar dan teknik : Akuntabilitas dengan teknik konsitensi dan Anti
Korupsi dengan teknik jujur dan tanggung jawab. Dalam kegiatan penyimpanan
sampel obat hewan dan produk hewan dilakukan dengan nilai dasar akuntabilitas
dan antikorupsi. Penyimpanan sampel dengan menyimpan di dalam freezer pada
suhu ± 40C pada produk hewan seperti daging, dan susu. Dan pada produk obat
dan pakan ternak di simpan di luar freezer.
Sampel yang disimpan dipastikan sudah mempunyai kode sehingga saat
akan dikirim tidak perlu memberikan kode lagi.
Gambar 2aPenyimpanan sampel Produk Hewan
Manfaat yang didapatkan antara lain dengan menyimpan sampel secara
tepat dan konsisten akan menjadikan kualitas sampel tidak berkurang sehingga
ketika dilakukan pengujian mempunyai tingkat validitas yang tinggi. Dengan
adanya pengujian residu antibiotic akan melindungi masyarakat dari residu
antibiotic juga menjamin peredaran obat yang berkualitas. Dampak yang di
| Diklat Prajabatan Golongan II 5
timbulkan ketika penyimpanan sampel tidak sesuai adalah berkurangnya kualitas
sampel sehingga akan menghasilkan hasil uji yang tidak sesuai.
| Diklat Prajabatan Golongan II 6
3. Melayani pembuatan surat rekomendasi
Nilai dasar dan teknik : Nasionalisme dengan teknik non-diskriminatif
dan Etika Publik dengan teknik 4s. Dalam pelayanan pembuatan rekomendasi
menerapkan nilai dasar etika publik dan nasionalisme. Kegiatan saya lakukan
pada tanggal 8 Desember 2014 yaitu pelayanan pembuatan rekomendasi
Pergantian Penanggung Jawab Teknis Obat Hewan (PJTOH) dari PT Anugrah
Argon Medica, Malang. Pelayanan rekomendasi saya lakukan dengan cara :
1. Menerima berkas-berkas rekomendasi dari pemohon.
2. Melakukan pengecekan kelengkapan berkas sebagai contoh rekomendasi
pengajuan pergantian Penanggung Jawab Teknis Obat Hewan. Berkas terdiri
dari : a. Surat Permohonan
b. Fotokopi KTP
c. Fotokopi NPWP
d. Fotokopi HGB
e. Fotokopi Ijin Lokasi
f. Fotokopi Ijin HO
g. TDP
h. SIUP
i. Akte Notaris Pendirian
j. Surat Pernyataan PJTOH yang baru
k. Fotokopi Ijazah PJTOH
l. Fotokopi KTP
m. Rekomendasi dari Kab/Kota
n. Rekomendasi ASOHI
3. Berkas yang diterima belum lengkap sehingga saya melakukan konfirmasi
melalui telepon dengan menerapkan nilai dasar etika publik, menjelaskan
secara sopan dan ramah kepada pemohon rekomendasi tentang kekurangan
berkas.
4. Pembuatan Surat Rekomendasi kemudian dimintakan paraf kepada atasan. Di
mintakan tanda tangan kepala Dinas dan memintakan nomor dan distempel.
| Diklat Prajabatan Golongan II 7
5. Memberikan konfirmasi kepada pemohon bahwa surat rekomendasi telah
selesai.
Gambar 3aMelakukan pengetikan surat rekomendasi
Gambar 3bKegiatan konfirmasi melalui telepon dengan pemohon rekomendasi
Nilai dasar nasionalisme dengan tidak membeda-bedakan salah satu pihak.
Semua dilakukan pelayanan yang sama. Manfaat dari pembuatan surat
rekomendasi dengan teknik non-diskriminatif dan etika publik dengan teknik 4s
adalah dapat terjalin kerjasama yang baik antara Dinas dengan perusahaan.
| Diklat Prajabatan Golongan II 8
4. Mengarsip Surat Masuk dan Surat Keluar
Nilai dasar dan teknik: Akuntabilitas dengan teknik Sister dan dan
Komitmen Mutu dengan Teknik Filter Dalam mengarsip surat masuk dan surat
keluar dengan menerapkan nilai dasar akuntabilitas dan komitmen mutu. Yaitu
dengan melakukan secara teliti dan cepat, karena surat harus segera diketahui oleh
pimpinan. Juga dilakukan pemilahan surat-surat menurut jenis surat. Uraian
kegiatan mengarsip surat :
1. Surat yang masuk di agenda dalam buku agenda surat masuk, dan
surat keluar diagenda dalam buku agenda surat keluar.
2. Menulis dalam lembar disposisi yang diisi dengan pengirim surat,
no dan tanggal surat, perihal, tanggal penerimaan, dan nomor
agenda.
3. Selanjutnya surat diberikan kepada pimpinan. Setelah disposisikan
diberikan kepada yang bersangkutan/yang harus melaksanakan
tugas.
Gambar 4a
| Diklat Prajabatan Golongan II 9
Kegiatan menulis lembar disposisi
Gambar 4bLembar disposisi yang telah diketahui pimpinan
Gambar 4cMenulis dalam buku agenda
Dalam kegiatan mengarsip surat dilakukan secara sistematis sehingga surat
yang datang lebih awal tidak akan terlewatkan. Dengan pengarsipan yang rapi dan
| Diklat Prajabatan Golongan II 10
tertata akan memudahkan dalam pencarian surat. Selain itu juga dilakukan
pemilahan surat. Yang penting dan kurang begitu penting, sehingga ketika surat
tersebut dibutuhkan dapat ditemukan dengan mudah.
| Diklat Prajabatan Golongan II 11
5. Membantu Dokter Hewan dalam Mengobati Pasien
Nilai dasar dan teknik : Etika public dengan teknik komunikasi verbal,
Nasionalisme dengan teknik non-diskriminatif, komitmen mutu dengan teknik
aseptis. Kegiatan dilakukan di Rumah Sakit Hewan Dinas Peternakan Provinsi
Jawa Timur pada tanggal 13 Desember 2013. Langkah kegiatan yang saya
lakukan :
1. Menerima pasien dengan sopan mempersilakan masuk dan menanyakan kepada
pemilik keluhan pada hewan.
2. Menimbang pasien dan mengukur temperatur, selanjutnya mencatat dalam
ambulatoir
3. Membantu dokter hewan ketika melakukan pengobatan seperti handling.
4. Melakukan semua prosedur pemeriksaan hewan secara aseptis untuk mencegah
kontaminasi ke operator atau ke hewan lain yang juga sedang dirawat.
Gambar 5aMelakukan penimbangan berat badan pada pasien
| Diklat Prajabatan Golongan II 12
Gambar 5bKegiatan pengukuran suhu tubuh pada pasien.
Gambar 5cMelakukan pemeriksaan pada telinga
| Diklat Prajabatan Golongan II 13
Gambar 5dMenerapkan system aseptis
Teknik Aktualisasi Nilai dasar Etika Publik menggunakan teknik
komunikasi verbal dengan melakukan percakapan langsung dengan pemilik
hewan. Dalam hal ini dilakukan dengan ramah, sopan dan santun karena
konsumen adalah publik yang harus kita layani sesuai dengan kebijakan. Dengan
adanya sikap ramah diharapkan dapat memberikan manfaat masyarakat akan puas
dan merasa dihormati. Dampak yang ditimbukan jika tidak dilakukan perlakuan
seperti diatas adalah masyarakat akan merasa tidak puas dan memungkinkan
membuat tidak memeriksaan hewannya sehingga akan mempengaruhi penyebaran
penyakit.
Teknik Nasionalisme dengan teknik non-diskriminatif diaktualisasikan
melalui pelayanan yang sama pada setiap pasien yang datang. Sehingga akan
memberikan dapat membentuk suasana yang harmonis dengan masyarakat umum.
Tenik komitmen mutu dengan teknik aseptis dilakukan melalui cuci
tangan setiap sebelum dan sesudah memperlakukan hewan. Melakukan
pengobatan dengan optimal sehingga pasien bisa segera sembuh. Manfaatnya
antara lain dapat mencegah kontaminasi batkteri, kesembuhan pasien segera
tercapai.
| Diklat Prajabatan Golongan II 14
6. Melakukan Pengawasan Obat Hewan
Nilai dasar dan teknik : Komitmen mutu dengan teknik pengawasan dan
Anti Korupsi dengan teknik jujur. Kegiatan monitoring pengawasan obat hewan
dilaksanakan dalam kegiatan vaksinasi anthrax di Kabupaten Blitar.
Anthrax merupakan penyakit hewan yang dapat menular ke manusia
(zoonosis), yang disebabkan oleh bakteri Bacillus anthracis dan dapat
menimbulkan kematian yang tinggi baik pada hewan maupun manusia. Pada awal
Desember lalu ditemukan kasus di Kabupaten Blitar setelah kasus terakhir yang
terjadi di Jawa Timur pada Tahun 1957.
Untuk mencegah penyebaran spora bakteri dilakukan kegiatan vaksinasi.
Pada tanggal 10 Desember 2014, kegiatan vaksinasi dilakukan di desa Dandong,
Kecamatan Srengat Kab. Blitar. Kegiatan vaksinasi ini dilakukan untuk mencegah
penularan penyakit Anthrax pada ternak sapi, kambing, kerbau, dan lain-lain.
Kegiatan vaksinasi dilakukan sesuai dengan Prosedur, yaitu :
1. Vaksinator menggunakan wearpack, gloves, masker, dan sepatu boot.
2. Menggunakan vaksin anthraxvet sesuai dosis, yaitu 1 ml untuk sapi
dewasa, dan ½ ml untuk pedet dan kambing.
3. Vaksinasi dilakukan secara subcutan
4. Hewan yang tidak boleh divaksin adalah induk yang bunting lebih dari 8
bulan
5. Menerapkan sistem aseptis untuk mencegah kontaminasi
6. Pendataan ternak tervaksin dilakukan dengan teliti.
| Diklat Prajabatan Golongan II 15
Gambar 6aProses pendataan vaksinasi
Gambar 6bVaksinasi Anthrax
Manfaat dari kegiatan vaksinasi adalah mencegah penyebaran penyakit
Anthrax sehingga melindungi masyarakat dan ternak di sekitar kejadian Anthrax.
Hal ini sangat mendukung visi organisasi dalam rangka pencegahan dan
pengendalian penyakit hewan. Dampak yang ditimbulkan jika kegiatan tidak
dilakukan adalah semakin meningkatnya kemungkinan penyebaran penyakit
Anthrax baik pada ternak maupun manusia.
| Diklat Prajabatan Golongan II 16
7. Melakukan Pengkodean Dan Pengemasan Sampel Sesuai Prosedur
Nilai dasar dan teknik: Komitmen mutu dengan teknik cepat dan tepat
dan akuntabilitas dengan teknik ketelitian. Sampel yang dimaksud dalam hal ini
adalah sampel produk hewan yang terdiri dari daging, susu dan telur yang akan
diujikan ke BPMSPH untuk mengetahui ada tidaknya kandungan residu antibiotik
serta sampel obat hewan dan pakan hewan untuk diujikan ke BPMSOH untuk
diketaui kualitas obatnya.
Uraian kegiatan yang di lakukan sesuai SOP tata cara pengiriman produk hewan
yang benar yaitu dengan :
1. Setia sampel harus tertutup dan diberi label keterangan yang tidak mudah
lepas.
2. Label harus memuat keterangan berisi :
Tempat pengambilan
Tanggal pengambilan
Alamat pemilik sampel
Nama Petugas pengambil sampel
Tanda tangan petugas pengambil sampel
3. Setiap sampel minimum diambil ganda (duplo/double) untuk menghindari
terjadimnya kerusakan pada sampel dan pengujian tertenntu yang
membutuhkan pengulangan.
4. Semua peralatan yang digunakan untuk pengambilan dan pengiriman guna
pengujian residu antibiotika harus kering dan bersih.
| Diklat Prajabatan Golongan II 17
Gambar 7aMelakukan pengkodean sampel
Gambar 7bPememasan sampel obat hewan
| Diklat Prajabatan Golongan II 18
Gambar 7cMelakukan pengemasan sampel (telur)
Manfaat kegiatan tersebut antara lain memudahkan dalam rangka
pengiriman sampel produk hewan dan obat hewan untuk selanjutnya diujikan ke
BPMSPH dan BPMSOH. Uji yang dilakukan adalah uji residu antibiotic dan uji
kualitas obat hewan dalam rangka menjamin masyarakat untuk mendapatkan
produk hewan yang ASUH dan bebas residu. Serta menjamin obat hewan yang
beredar dimasyarakat mempunyai kualitas yang baik.
| Diklat Prajabatan Golongan II 19
8. Membantu Membuat Surat Tugas Dan Mempersiapkan Kelengkapan
Dokumen Dalam Rangka Kegiatan Dilapangan.
Nilai dasar dan teknik: Anti Korupsi dengan teknik transparansi dan
Akuntabilitas dengan teknik Teliti dan Cermat. Dalam pembuatan surat tugas
menggunakan teknik transparansi yaitu sesuai tugas kegiatan yang akan
dilaksanakan. Surat tugas dibuat dengan mencantumkan dasar pelaksanaan
kegiatan. Diketik dengan jelas nama-nama yang akan melaksanakan kegiatan.
Kemudian dimintakan tanda-tangan kepada atasan. Kemudian memintakan nomor
dan distempel untuk selanjutnya di tunjukkan/ berikan pada saat pelaksanaan
kegiatan.
Persiapan kelengkapan dokumen dilakukan sehingga kegiatan dilapangan
dapat berjalan dengan seharusnya. Dalam kegiatan monitoring yang dilakukan
pada tanggal 10 Desember 2014, persiapan diantaranya adalah leaflet, sppd, form
berita acara (terlampir).
Gambar 8aPembuatan surat tugas
Manfaat dari kegiatan tersebut adalah kita melaksanakan kegiatan
berdasarkan mempunyai dasar atau sebagai pedoman kerja dalam mengambil
tindakan lebih lanjut. Serta dengan mempersiapkan kelengkapan dokumen
| Diklat Prajabatan Golongan II 20
dilapangan kita dapat melakukan kegiatan dengan lancar dan tepat waktu.
Dampak jika kegiatan tersebut tidak dilaksanakan adalah memperlambat kegiatan
dalam pencapaian visi organisasi.
| Diklat Prajabatan Golongan II 21
9. Membantu Dalam Pembuatan Laporan Perjalanan
Nilai dasar dan teknik: Antikorupsi dengan teknik transparansi dan
akuntabilitas dengan teknik integritas. Laporan perjalanan dibuat dalam bentuk
nota dinas sebagai laporan kepada atasan tentang kegiatan yang dilakukan. Nota
dinas yang saya buat adalah nota dinas laporan harian kegiatan vaksinasi anthrax
di kab. Blitar. Dalam pembuatan nota dinas melakukan dengan cermat
memperhatikan tata cara penulisan dan ketelitian. Nota dinas segera di serahkan
kepada atasan supaya atasan segera mengetahui, dan menindaklanjuti bila
dibutuhkan tindak lanjut.
Gambar 9aContoh laporan perjalanan
| Diklat Prajabatan Golongan II 22