laporan 3 stomata

25
LAPORAN PRAKTIKUM PLANT ANATOMY AND PHYSIOLOGY STOMATA OLEH : RIZKA HASANAH F05112011 KELOMPOK 1 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI PGMIPAU JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS TANJUNGPURA

Upload: rizkahasanah

Post on 19-Jul-2016

143 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

laporan Anatomi dan Fisiologi Tumbuhan, Laporan stomata

TRANSCRIPT

Page 1: LAPORAN 3 STOMATA

LAPORAN

PRAKTIKUM PLANT ANATOMY AND PHYSIOLOGY

STOMATA

OLEH :

RIZKA HASANAH

F05112011

KELOMPOK 1

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI PGMIPAU

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS TANJUNGPURA

PONTIANAK

2014

Page 2: LAPORAN 3 STOMATA

STOMATA

Oleh :

RIZKA HASANAHPogram Studi Pendidikan Biologi, Jurusan Pendidikan MIPA, Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan,

Universitas Tanjungpura Pontianak

ABSTRACT

Stomata is derived from the Greek meaning stoma hole or porous , so the stomata

are small holes oval surrounded by two specialized epidermal cells called the

cover cells (Cell Guard), which cover the cells are epidermal cells that have

undergone incidence of changes in form and function to set the size of the holes

that exist among them. Stomatal function as a way out of the air . Practicum on

stomata aimed to determine the types of stomata of the leaves and the leaf

epidermal structure . Practicum is done by observing the fresh preparations of

leaves Oryza sativa, Ficus sp., Nymphaea sp., and Arthocarpus integra .

Observations began by making a transverse incision fresh preparations Oryza

sativa, Ficus sp., Nymphaea sp., and Arthocarpus integra , then placed on a glass

object and then covered with a drop akuade coverglass. Preparations were

observed under a microscope of magnification smallest increase later in the

sector and strengthened. Once part of stomata is found, the observed structure of

leaf stomata owned, along with the parts. Mixture in a picture and appropriate

information diberik observations In Oryza sativa has type Graminae with

kriptofor guard cell shape. While Nymphaea sp. Halter has type stomatal guard

cells with prominent. Fresh preparations Ficus has type stomatal Kidney and

kriptofor. In fresh preparations Arthocarpus integra type stomata have kidney and

kriptofor.

Keywords : epidermis, , guard cells, leaves , neighboring cells , stomata ,the type

of stomata

Page 3: LAPORAN 3 STOMATA

ABSTRAK

Stomata berasal dari bahasa Yunani yaitu stoma yang berarti lubang atau porus,

jadi stomata adalah lubang-lubang kecil berbentuk lonjong yang dikelilingi oleh

dua sel epidermis khusus yang disebut sel penutup (Guard Cell), dimana sel

penutup tersebut adalah sel-sel epidermis yang telah mengalami kejadian

perubahan bentuk dan fungsi yang dapat mengatur besarnya lubang-lubang yang

ada diantaranya . stomata memiliki fungsi sebagai jalan keluar masuk udara.

Praktikum tentang Stomata bertujuan untuk mengetahui tipe-tipe stomata daun

dan struktur epidermis daun tersebut. Praktikum dilakukan dengan mengamati

preparat segar daun Oryza sativa, Ficus sp. , Nymphaea sp. , dan Arthocarpus

integra. Pengamatan dimulai dengan membuat sayatan melintang preparat segar

Oryza sativa, Ficus sp. , Nymphaea sp. , dan Arthocarpus integra, kemudian

diletakkan diatas objek glass dan diberi setetes akuade kemudian ditutup dengan

coverglass. Preparat diamati dibawah mikroskop, dilihat struktur stomata yang

dimiliki daun, beserta bagian-bagiannya. Pada Oryza sativa memiliki tipe

graminae dengan bentuk sel penjaga kriptofor. Sedangkan Nymphaea sp.

memiliki tipe stomata Halter dengan sel penjaga menonjol. Preparat segar Ficus

memiliki tipe stomata Ginjal dan kriptofor. Pada preparat segar Arthocarpus

integra memiliki tipe stomata Ginjal dan kriptofor.

Kata kunci : daun epidermis,, stomata, sel penjaga, sel tetangga, tipe stomata

daun

Page 4: LAPORAN 3 STOMATA

PENDAHULUAN

Stomata daun adalah sarana utama pertukaran gas pada tumbuhan. Stomata

berbentuk pori-pori kecil, biasanya di sisi bawah daun, yang dibuka atau ditutup

di bawah kendali sepasang sel berbentuk pisang yang disebut sel penjaga. Ketika

terbuka, stomata memungkinkan CO2 untuk memasuk ke daun untuk melakukan

sintesis glukosa, dan juga memungkinkan untuk air (H2O) dan oksigen bebas (O2)

untuk keluar. Selain membuka dan menutup stomata (perilaku stomata), tanaman

menggunakan kontrol atas pertukar gas mereka dengan memvariasikan kepadatan

stomata dalam daun ketika mereka baru diproduksi (seperti pada musim semi atau

musim panas). Stomata per satuan luas (kepadatan stomata) bisa mengambil

banyak O2, dan semakin banyak air yang dapat dilepaskan. Jadi, lebih tinggi

kerapatan stomata dapat sangat memperkuat potensi untuk kontrol perilaku atas

kehilangan kadar air dan penyerapan CO2 (Grant, 2009).

Tidak semua stomata pada spesies sangat peka terhadap kelembaban

atmosfer. Stomata menutup bila selisih kandungan uap air di udara dan di ruang

antar sel melebihi titik kritik. Hal itu mungkin disebabkan gradien uap yang tajam

mendorong penutupan stomata, respon paling cepat terhadap kelembaban yang

rendah terjadi pada saat tingkat cahaya rendah. Suhu tinggi (30 – 350C) biasanya

menyebabkan stomata menutup. Mungkin hal ini sebagai respon taklangsung

tumbuhan terhadap keadaan rawan air, atau mungkin karena laju respirasi naik

sehingga CO2 dalam daun juga naik. Stomata membuka karena meningkatnya

pencahayaan (dalam batas tertentu) dan peningkatan cahaya menaikkan suhu daun

sehingga air menguap lebih cepat naiknya suhu membuat udara mampu membawa

lebih banyak kelembaban sehingga transpirasi meningkat dan akan mempengaruhi

bukaan stomata (Salisbury, 1995) .

Stomata ini berfungsi sebagai jalan masuknya CO2 dari  udara pada proses 

fotosintesis, sebagai jalan penguapan (transpirasi), dan sebagai jalan pernapasan

(respirasi). Stomata sangat penting bagi tumbuhan karena pori stomata merupakan

tempat terjadinya pertukaran gas dan air antara atmosfer dengan system ruang

antar sel yang berada pada jaringan mesofil di bawah epidermis. Hal ini sangat

menyebabkan stomata sangat berperan dalam proses transpirasi dan fotosintesis

(Moore, 1988). Stomata pada sebagian besar tumbuhan lebih terkonsentrasi pada

Page 5: LAPORAN 3 STOMATA

permukaan bagian bawah daun, yang mengurangi transpirasi karena permukaan

bagian bawah menerima lebih sedikit cahaya matahari dibandingkan dengan

permukaan atas (Campbell, 2003).

Stomata terdiri atas sel penjaga dan sel penutup yang dikelilingi oleh

beberapa sel tetangga (Fahn, 1982) . Mekanisme menutup dan membuka-nya

stomata tergantung dari tekanan turgor sel tanaman, atau karena perubahan

konsentrasi karbondioksida, berkurangnya cahaya dan hormon asam absisat

(Lakitan, 1996) . Sel yang mengelilingi stomata atau biasa disebut dengan sel

tetangga berperan dalam perubahan osmotik yang menyebabkan gerakan sel

penutup. Sel penutup letaknya dapat sama tinggi, lebih tinggi atau lebih rendah

dari sel epidermis lainnya. Bila sama tinggi dengan permukaan epidermis lainnya

disebut faneropor, sedangkan jika menonjol atau tenggelam di bawah permukaan

disebut kriptopor. Setiap sel penutup mengandung inti yang jelas dan kloroplas

yang secara berkala menghasilkan pati. Dinding sel penutup dan sel penjaga

sebagian berlapis lignin (Arifin,2010. Online).

Stomata pada daun beragam tergantung pada spesies tumbuhannya.secara

teknis yang dimaksud stomata adalah celah yang ada diantara dua sel

penjaga,sedangkan aparatus stomata adalah kedua sel penjaga

tersebut.Berdampingan dengan sel penjaga terdapat sel-sel epidermis yang juga

telh termodifikasi,yang doisebut sebagai sel pendukung (Ross, 1995).

Stomata adalah celah diantara epidermis yang diapit oleh 2 sel epidermis

khusus yang disebut sel penutup. Di dekat sel penutup terdapat sel-sel yang

mengelilinginya disebut sel tetangga. Sel penutup dapat membuka dan menutup

sesuai dengan kebutuhan tanaman akan transpirasinya, perubahan osmotik yang

berhubungan dengan pergerakan sel –sel penutup. Stomata terdapat pada semua

bagian tumbuhan yang terdedah ke udara, tetapi lebih banyak terdapat pada daun.

Sel-sel penutup tanaman dikotil umumnya berbentuk ginjal, sedangkan monokotil

mempunyai bentuk seragam dan strukturnya spesifik yang jika dilihat dari

permukaan sel terlihat sempit di bagian tengah dan membesar pada ujungnya

(Haryanti, 2010).

Page 6: LAPORAN 3 STOMATA

Tipe stomata pada dikotil berdasarkan susunan sel epidermis yang berdekatan

dengan sel tetangga ada 5 yaitu sbb:

1. Anomositik/Ranunculaceous yaitu sel penutup dikelilingi oleh sejumlah sel

tertentu yang tidak berbeda dengan epidermis yang lain dalam bentuk maupun

ukurannya. Terdapat pada Ranunculaceae, Capparidaceae, Cucurbitaceae dll.

2. Anisositik/Cruciferous yaitu setiap sel penutup dikelilingi oleh 3 sel tetangga

yang ukurannya tidak sama, terdapat pada Cruciferae, Solanaceae

3. Parasitik/Rubiaceous yaitu tiap sel penjaga bergabung dengan satu atau lebih

sel tetangga, sumbu membujurnya sejajar dengan sumbu sel tetangga dan

apertur ,terdapat pada Rubiaceae dan Magnoliaceae.

4. Diasitik/Cariophyllaceus yaitu setiap sel penutup dikelilingi oleh dua sel

tetangga dengan dinding sel yang membentuk sudut siku-siku terhadap sumbu

membujur stoma, terdapat pada Cariophyllaceae dan Acanthaceae.

5. Aktinositik yaitu setiap sel penutup dikelilingi oleh sel tetangga yang menyebar

dalam radius (Haryanti, 2010).

In dicotyledonous leaves the stomata remain scattered, while in

monocotyledonous leaves, they are occurs in parallel rows. Stomata are more

abundant in the lower epidermis of the dorsi-ventral leaf, none are present in the

upper. In the isobilateral and centric leaves, stomata are more or less evenly

distributed on all sides. In the floating leaves, stomata remain confined to the

upper epidermis alone, in the submerged leaves no stomata is present. In desert

plants they show xerophytic in adaptations, and the stomata are sunken in pits

(Dalal, 2012).

Dalal mengatakan bahwa di dalam dikotil daun stomata tetap tersebar,

sedangkan pada daun monokotil terdiri dari baris paralel. Stomata lebih berlimpah

pada epidermis bawah daun dorsi-ventral. Dalam daun isobilateral dan sentris,

stomata lebih atau kurang merata di semua sisi. Pada daun mengambang, stomata

tetap terbatas pada epidermis atas saja, pada daun terendam terdapat stomata baik

di sisi atas maupun bawah.

Page 7: LAPORAN 3 STOMATA

The stomata are apertures in the epidermis, each bounded by two guard cells.

Their main function is to allow gases such as carbon dioxide, water vapours and

oxygen to move rapidly into and out of the leaf. In green leaves they occur either

on both surfaces (amphistomatic leaf) or on one only, either the upper

(epistomatic leaf) or more commonly the lower i.e., hypostomatic leaf (Anjum

Perveen, 2007)

Menurut Perveen, stomata adalah lubang pada epidermis, masing-masing

dibatasi oleh dua sel penjaga. Fungsi utama mereka adalah untuk memungkinkan

gas seperti karbon dioksida, uap air dan oksigen untuk bergerak cepat ke dalam

dan keluar dari daun. Pada daun hijau mereka terjadi baik pada kedua permukaan

(daun amphistomatic) atau satu saja, baik bagian atas (daun epistomatic) atau

lebih umum yang lebih rendah yaitu, daun hypostomatic.

METODOLOGI

Praktikum ini dilaksanakan pada hari Kamis, 27 Maret 2014 pada pukul

15.30 – 18.00 di Laboratorium Biologi FKIP Untan.

Bahan yang digunakan pada praktikum kali ini adalah adalah preparat

segar Oryza sativa, Ficus sp., Nymphaea sp., dan Arthocarpus integra dan

akuades. Alat yang digunakan yaitu : Mikroskop listrik Olympus, object glass,

cover glass, pipet tetes, gelas ukur dan silet.

Adapun perlakukan pada pengamatan ini yaitu tiap kelompok membuat

preparat dari daun yang dibawa dengan cara menyayat tipis bagian bawah

ataupun atas epidermis dari masing-masing daun dan meletakkannya pada gelas

objek dan menetesinya dengan air. Untuk daun monokotil seperti Oryza sativa

dan Nymphaea sayatan diambil pada bagian atas maupun bawah epidermis daun. .

Untuk dikotil, dilakukan dengan menyayat bagian bawah epidermis daun.

Kemudian mengamati preparat tersebut di bawah mikroskop dengan pembesaran

kuat. hingga ditemukan bagian Stomata dan sel epidermisnya serta menggambar

sesuai bentuk dan ukuran gambar yang diamati kemudian memberikan keterangan

pada gambar tersebut.dan menuliskan tipe stomata pada masing-masing

tumbuhan.

Page 8: LAPORAN 3 STOMATA

HASIL DAN PEMBAHASAN

Praktikum ini dilakukan dengan tujuan untuk mengamati tipe stomata pada

daun monokotil dan dikotil, serta untuk mengetahui struktur anatomi

epidermis pada daun monokotil dan dikotil. Pada praktikum ini, praktikan

mengamati 4 buah preparat segar, yaitu daun Oryza sativa, daun Ficus sp.,

daun Nymphaea dan daun Arthocarpus integra . Pengamatan ini difokuskan

terutama pada bagian daun dari tumbuhan-tumbuhan di atas, terutama pada

bagian epidermis daunnya. Epidermis daun merupakan lapisan pertama dari

susunan anatomi daun. Ia berfungsi untuk melindungi daun dari pengaruh luar,

misalnya penguapan yang berlebihan, sebagai perantara zat fotosintesis,

pencegah masuknya sinar matahari terlalu bnyak dan fungsi lainnya lagi.

Dalam lapisan epidermis ini, terdapat beberapa bagian lainnya yang sering

disebut dengan derivat epidermis. Seperti sel kipas (bulliform), yang terdapat

pada bagian epidermis adaxial berfungsi sebagai bagian yang mengontrol

penguapan daun. Ada juga yang disebut dengan kutikula. Yaitu bagian teratas

dari lapisan epidermis yang berupa zat lilin, ia melindungi epidermis. Pada

epidermis abaxial, terdapat stomata. Bahasan kita kali ini adalah untuk

mempelajari apa saja tipe-tipe stomata yang dimiliki oleh daun beserta dengan

karakteristik dari struktur epidermis pada masing-masing daun monokotil dan

dikotil.

Tabel 1 Pengamatan Preparat Segar Daun Monokotil dan Dikotil

1. Preparat : Daun Oryza sativa

Perbesaran : 40 x 10

2. Preparat : Daun Ficus sp.

Perbesaran : 4 x 10

Gambar 1 Struktur Anatomi Gambar 2 Struktur Anatomi

Stomata Daun Dikotil

Page 9: LAPORAN 3 STOMATA

Stomata Daun Monokotil

Keterangan :

1. Celah

2. Sel Tetangga

3. Sel Penutup (Sel Penjaga)

Keterangan :

1. Celah

2. Sel Penutup (Sel Penjaga)

3. Sel Tetangga

Tipe stomata : Graminae Tipe stomata : Kriptopor

Bentuk Sel Penjaga : Halter Bentuk Sel Penjaga : Ginjal

3. Preparat : Daun Nymphaea

Perbesaran : 40 x 10

4. Preparat : Daun Arthocarpus

integra

Perbesaran : 40 x 10

Gambar 3 Struktur Anatomi Daun

Monokotil

Gambar 4 Struktur Anatomi daun

Dikotil

Keterangan :

1. Celah

2. Sel Penutup (Sel Penjaga)

3. Sel Tetangga

4. Epidermis

Keterangan :

1. Celah

2. Sel Penutup (Sel Penjaga)

3. Sel Tetangga

4. Epidermis

Tipe Stomata : Menonjol Tipe Stomata : Kriptopor

Bentuk Sel penjaga : Halter Bentuk Sel Penjaga : Ginjal

Daun monokotil dan dikotil yang diamati memiliki bagian-bagian tertentu

pada preparat segar daunnya, stomata daun memiliki bagian yang

Page 10: LAPORAN 3 STOMATA

mengelilinginya seperti celah, sel penjaga (sel penutup), sel tetangga,

epidermis. Stomata adalah bagian suatu celah pada epidermis yang dibatasi

oleh dua sel penutup yang berlainan dengan epidermis, umumnya berwarna

hijau dan mempunyai klorofil yang dapat melakukan fotosintesis. Adapun

bagian-bagian dari stomata ini akan kita bahas satu demi satu agar lebih jelas.

Dibawah ini adalah gambaran umum anatomi daun terutama dalam bagian

stomatanya.

Gambar 5 Struktur

Epidermis Pada Daun

(Khanafi, 2011. Online)

Berdasarkan gambar diatas, dapat dilihat bahwa pada epidermis daun terdapat

yang namanya stomata. Stomata ini memiliki keadaan saat membuka dan saat

menutup. Saat CO2 dan O2 bertukar. Saat stomata menutup, berarti jumlah kedua

unsur tersebut sudah pas dan stomata sedang tidak melakukan fotosintesis maupun

transpirasi. Sebagai stomata berfungsi sebagai jalan masuknya CO2 dari udara

pada proses fotosintesis, sebagai jalan penguapan (transpirasi) dan sebagai jalan

pernafasan (respirasi).

Page 11: LAPORAN 3 STOMATA

Stomata daun yang praktikan amati, baik Oryza sativa, Ficus sp. , maupun

Arthocarpus integra dan Nymphaea sp. memiliki bagian-bagian seperti berikut :

1. Celah

Celah adalah disebut juga dengan aperture atau porus. Celah terdapat pada

kedua sel penutup, ia berupa lubang kecil dan merupakan tempat masuknya udara

pada stomata. Kerja celah ini, diatur oleh sel penutup yang berada di kedua

sisinya. Sel penutup pada celah berfungsi untuk mengantur celah membuka

ataupun menutup. Sel penjaga membuka dan menutup celah berdasarkan tekanan

osmosisnya. Gambar dibawah ini akan menunjukkan keadaan saat stomata

membuka dan menutup, beserta dengan zat-zat kimia yang masuk sehingga

mempengaruhi tekanan osmosisnya.

Gambar 6 Stomata pada saat membuka dan menutup (Rairaa-chan, 2011. Online).

2. Sel Penutup (Penjaga)

Sel penutup disebut juga sel penjaga. Sel penutup terdiri dari sepasang sel

yang kelihatannya simetris dan umumnya berbentuk ginjal. Namun ada juga yang

berbentuk halter. Umumnya, sel penjaga berbentuk ginjal dimiliki oleh stomata

daun dikotil, dan halter dimiliki oleh daun monokotil. Pada preparat yang diamati,

ia memiliki tipe daun Halter dan ginjal. Halter pada daun Oryza sativa dan

Nymphaea sp, sedangkan Ginjal dimiliki oleh Arthocarpus inetgra dan Ficus sp. .

Sel-sel penutup merupakan sel-sel aktif (hidup).

Page 12: LAPORAN 3 STOMATA

Pada sel penutup, juga terdapat bagian yang disebut birai. Adapun fingsi birai

pada sel penutup, :

Sebagai pembatas ruang sepan diatas porusnya

Sebagai pembatas ruang belakang antara porus dengan ruang udara yang

terdapat di bawahnya.

Dapat dilihat pada gambar 6 dimana pada sel-sel penutup terdapat kloroplas,

yang berperan dalam melakukan fotosintesis. Membuka dan menutupnya stomata

dipengaruhi oleh kandungan air dan ion kalium di dalam sel penjaga. Ketika sel

penjaga memiliki banyak ion kalium, air dari sel tetangga akan masuk ke dalam

sel penjaga secara osmosis. Akibatnya, dinding sel penjaga yang berhadapan

dengan celah stomata akan tertarik ke belakang, sehingga stomata menjadi

terbuka. Sebaliknya, ketika ion kalium keluar dari sel penjaga, air dari sel penjaga

akan berpindah secara osmosis ke sel tetangga. Akibatnya, sel tetangga

mengembang dan mendorong sel penjaga ke arah celah sehingga stomata

menutup.

Sel penjaga ini memiliki tipe-tipe , berdasarkan susunannya dengan

lapisan epidermis maupun letaknya terhadap permukaan epidermis.

a. Ditinjau dari bentuk dan letak penebalan dinding sel penutup serta arah

membukanya sel penutup terbagi atas :

a) Tipe Amaryllidaceae

b) Tipe Gramineae

c) Tipe Mnium

d) Tipe Heleborus

1. Tipe Amaryllidaceae

Sel penutup jika dilihat dari atas berbentuk ginjal. Dinding punggung tipis,

tetapi dinding perutnya lebih tebal, dinding atas dan bawah terjadi penebalan

kutikula. Sel-sel tetangga berbatasan dengan sel penutup. Stomata tipe ini

biasanya terdapat pada kebanyakan tanaman dikotil, tetapi kadang-kadang ada

juga pada monokotil.

Page 13: LAPORAN 3 STOMATA

2. Tipe Helleborus

Sel penutup jika dilihat dari atas berbentuk ginjal, tetapi pada dinding

punggung dan perut tipis. Dinding atas dan bawah lebih tebal

3. Tipe Graminea

Bentuk sel penutup seperti halter, dinding sel penutup bagian tengah tebal

yang merupakan penopang pada halter tersebut. Masing-masing ujung dindingnya

tipis, sedangkan dinding atas dan bawah tebal. Stomata tipe ini hanya terdapat

pada Gramineae/Poaceae dan Cyperaceae.

4.Tipe Mnium

Bentuk sel penutup pada stomata ini adalah juga berbentuk seperti ginjal.

Dinding perutnya tipis, adapun dinding lainnya dapat dikatakan tipis ataupun

tebal. Stomata bentuk ini terdapat pada golongan Bryophyta serta Pteridophyta.

 

Gambar 7 Tipe –tipe sel penutup berdasarkan arah membukanya (Khanafi, 2011. Online).

Page 14: LAPORAN 3 STOMATA

3. Sel Tetangga

Sel tetangga disebut juga dengan subsidiary cell. Sel tetangga merupakan sel-sel

yang berdampingan atau yang berada di sekitar sel-sel penutup. Sel-sel tetangga

dapat terdiri dari dua buah atau lebih yang secara khusus melangsungkan

fungsinya secara berasosiasi dengan sel-sel penutup.

Adapun tipe stomata dan bentuk sel penjaga pada daun yang diamati yaitu,

daun Oryza sativa dan Nymphaea sp.

Gambar 8 Gambar perbandingan tipe stomata Oryza sativa

Daun Oryza sativa dan Nymphaea sp. Merupakan contoh pengamatan

dengan menggunakan daun monokotil. Kedua daun ini memiliki bagian stomata

yang lengkap, seperti celah, sel penjaga dan sel tetangga. Diamati dengan

perbesaran 400x , didapat tipe stomata dari Oryza sativa adalah Graminae

dengan bentuk sel penjaga Halter. Tipe graminea memiliki dinding sel penutup

bagian tengah tebal yang merupakan penopang pada halter tersebut. Masing-

masing ujung dindingnya tipis, sedangkan dinding atas dan bawah tebal. Stomata

tipe ini hanya terdapat pada daun monokotil saja, umumnya pada

Gramineae/Poaceae dan Cyperaceae.

Untuk Nymphaea sp. dengan perbesaran 400x hasil menujukkan ia

memiliki tipe stomata menonjol, dengan bentuk Halter. Tipe menonjol pada

Nymphaea ini dapat dilihat dari letaknya di atas permukaan epidermis. Gambar

yang dibuat praktikan ini tidak jelas posisi stomatanya menonjol. Tipe menonjol

pada Nymphaea ini ternyata memiliki manfaat, agar pada saat gelombang, air

tidak masuk ke stoma. Oleh sebab itu tipe menonjol umumnya terdapat pada

tumbuhan hydrophyta (tumbuhan berdaun terapung) seperti Nymphaea sp.

Page 15: LAPORAN 3 STOMATA

Gambar 9 Gambar Perbandingan tipe stomata Halter dan bentuk cell guard menonjol (Fuauzi, 2012. Online).

Selanjutnya Ficus sp. dan Arthocarpus inetgra. Sebagai contoh tanaman

dikotil, Ficus sp. diamati dengan perbesaran 40 x, diperoleh tipe stomata

kriptopor, dengan bentuk sel penjaga ialah ginjal. Ficus sp. memiliki tipe stomata

yang tenggelam terhadap permukaan epidermis. Dengan posisi stomata dapat

ditemukan pada kedua sisi epidermis,walaupun umumnya ada di bagian epidermis

bawah. Dapat dilihat digambar, sel epidermis daun ini sangat rapi dengan bentuk

yang hampir mirip, namum memiliki letak stomatayang berantakan.

Gambar 10 Perbandingan tipe stomata kriptofor dengan bentuk sel penjaga ginjal. (Khanafi, 2011. Online).

Untuk Arthocarpus integra, juga memiliki tipe stomata kriptofor dan

bentuk sel penjaga ginjal karena merupakan tumbuhan dikotil. Sama seperti Ficus

sp., letak stomatanya tenggelam atau lebih kebawah daripa permukaan epidermis.

Sel penutupnya dikelilingi oleh sejumlah sel yang tidak beda ukuran dan

bentuknya dari sel epidermis lainnya.

Page 16: LAPORAN 3 STOMATA

Gambar 11 Perbandingan tipe stomata kriptofor pada Arthocarpus integra ( Fauzi, 2012. Online).

KESIMPULAN

Tumbuhan monokotil dan dikotil memiliki lapisan epidermis yang

derivatnya berbeda-beda. Baik monokotil maupun dikotil, memiliki stomata yng

tipe dan bentuk-bentuk selnya juga berbeda. Secara umum, baik dikotil dan

monokotil memiliki bagian-bagian ini pada stomatanya, yaitu celah (porus), sel

penjaga (guard cell), sel tetangga, dan epidermis yang berbeda-beda bentuknya

serta ketebalan lapisannya. Perbedaan tipe dan bentuk stomata ini juga

dikarenakan habitat yang berbeda memiliki bentuk stomata yang berbeda pula.

Pada tumbuhan dikotil, bentuk stomata yang dimiliki adalah bentuk ginjal,

sedangkan pada tumbuhan monokotil memiliki bentuk halter (dumb-cell).

Stomata pada daun Oryza sativa memiliki bagian tipe Graminae, dengan bentuk

sel penjaga Kriptofor. Stomata pada Oryza sativa terdapat dibagian epidermis

atas dan bawah. Sedangkan monokotil lainnya, yaitu Nymphaea sp. memiliki tipe

stomata Halter dengan bentuk stomata menonjol. Hal ini dikarenakan habitat

teratai yang hidup di air, sehingga stomata menonjol agar saat melakukan respirasi

maupun transiprasi tidak terhambat oleh keberadaan air di sekitarnya. Stomata

pada teratai hanya terdapat pada bagian epidermisnya saja. sedangkan pada daun

Ficus sp. dan Arthocorpus integra memiliki tipe stomata Ginjal, dengan bentuk

sel penjaga kriptofor. Stomata pada tanaman dikotil ini tenggelam atau berada

lebih dalam dari epidermisnya. Untuk dikotil, stomata hanya ditemukan pada

bagian atas saja.

Page 17: LAPORAN 3 STOMATA

SARAN

Lebih serius lagi buat praktikannya. Karena ketidakseriusan paktikan,

praktkummnya berlangsng sangat lama. Waktunya menjadi kurang efektif.

DAFTAR PUSTAKA

Arifin.(2010).Jaringan epidermis dan derivatnya (Online)

(http://arifinbits.wordpress.com/2010/04/01/jaringan-epidermis-dan-

derivatnya/) (Diakses tanggal 1 April 2014)

Campbell, d. (2003). Biologi Jilid 2. Jakarta: Erlangga.

Dalal, L. (2012). Stomatal variation in Dicot and Monocots - A Case Study. pp 1474. India: Department of Botany, Jankidevi Bajaj College of Science, Wardha.

Fahn, A. (1982). Plant Anatomy. Fourth Edition. Oxford: Pergamon Press.

Fauzi. (2011). Biologi Tumbuhan. (Online).

http://pawzoa.wordpress.com/category/biologi-tumbuhan/html. Diakses

tanggal 3 April 2014.

Grant, B. a. (2009). Environmental Correlates of Leaf Stomata Density. Journal of Biology(1): 1-5.

Haryanti, S. (2010). Jumlah dan Distribusi Stomata pada Daun Beberapa Spesies

Tanaman. Buletin Anatomi dan Fisiologi. Bandung : UNDIP.

Khanafi, fitri. (2011). Materi Biologi Anatomi Tumbuhan. (Online).

http://www.fitrikhanafi.blogspot.com/2011/05.html. Dikases tanggal 1 April

2014.

Lakitan, B. (1996). Dasar-dasar Fisiologi Tumbuhan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Moore. (1988). Botany. USA: McGraw-Hill companies inc.

Perveen, R. A. (2007). Stomatal Types Of Some Dicots Within Flora. Pakistan: Department of Botany, University of Karachi.

Page 18: LAPORAN 3 STOMATA

Rairaa-chan (2011). Respirasi Tumbuhan. (online). http://rairaa-

chan.blogspot.com/2011_12_01_archive.html. Diakses tanggal 2 April

2014.

Ross, C. W. (1995). Fisiologi Tumbuhan. Bandung: Institut Teknologi Bandung.

Salisbury, F. d. (1995). Plant Physiology (Fisiologi Tumbuhan, alih bahasa: D.R. Lukman dan Sumaryono). Bandung: ITB.